SKRIPSI
Disusun oleh :
Fajar Adiputra
NIM : 11140810000114
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
PENGARUH CAR, NPF, FDR, DAN BOPO TERHADAP ROFITABILITAS
(ROA DAN ROE) PADA BANK UMUM SYARIAH
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
v
DATA RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)
Data Pribadi
Pendidikan Formal
Pengalaman Organisasi
1. Sekretaris Koordinator Departemen Kemahasiswaan HMJ Manajemen UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Periode 2015 – 2016.
2. Sekretaris Koordinator Departemen Aksi dan Advokasi PMII Komisariat Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Cabang Ciputat Periode 2016-2017.
3. Sekretaris Koordinator Departemen Aksi dan Kenegaraan DEMA Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2017-2018
vi
THE EFFECT OF CAR, NPF, FDR AND BOPO ON PROFITABILITY (ROA
AND ROE) ON SHARIA BANKS IN INDONESIA
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of CAR, NPF, FDR and BOPO on
Profitability proxied by ROA and ROE at Sharia Commercial Bank. This research
uses purposive sampling based on bank whose establishment resulted from
conventional commercial bank conversion consisting of Bank Syariah Mandiri, Bank
Mega Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Panin Dubai Syariah,
Bank Victoria Syariah, Bank BCA Syariah and Bank Maybank Syariah in 2012-2016,
with the number of research samples is 40 financial statements.
Based on the results of panel data regression from the research shows that
simultaneously the dependent variable (ROA and ROE) can be explained by
independent variables consisting of CAR, NPF, FDR, and BOPO. Partially CAR
variable has no significant effect on ROA and has a negative and significant effect on
ROE. The NPF variable has a negative and significant effect on ROA but has no
significant effect on ROE. The FDR variable has no significant effect on the ROA and
ROE. The BOPO variable has a negative and significant effect on ROA and ROE.
vii
PENGARUH CAR, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS
(ROA DAN ROE) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh CAR, NPF, FDR dan
BOPO terhadap Profitabilitas yang diproksikan oleh ROA dan ROE pada Bank
Umum Syariah. Penelitian ini menggunakan purposive sampling berdasarkan bank
yang pendiriannya hasil dari konversi Bank Umum Konvensional yaitu terdiri dari
Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah
Bukopin, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank BCA Syariah dan
Bank Maybank Syariah pada tahun 2012-2016, dengan jumlah sampel penelitian
adalah 40 laporan keuangan.
Berdasarkan hasil regresi data panel dari penelitian menunjukan bahwa secara
simultan variabel dependen (ROA dan ROE) dapat dijelaskan oleh variabel
independen yang terdiri dari CAR, NPF, FDR, dan BOPO. Secara parsial variabel
CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROE. Variabel NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ROA tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. Variabel FDR tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROE. Variabel BOPO berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap ROA dan ROE.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil „Alamin, segala puji dan syukur yang hanya milij
Allah SQT yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasih saying-Nya kepada kita
semua karena hanya dengan ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO Terhadap Profitabilitas (ROA
dan ROE) pada Bank Umum Syariah” ini. Tak lupa Shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar kita Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat menempuh ujian Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen,
Konsentrasi Manajemen Informasi Perbankan Syariah (MIPS), Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universtas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari
berbagai masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh
bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat do‟a, bantuan,
dorongan, bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya dari pihak lain,
yakni ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Orang tua penulis, Bapak Nanang Lasmana dan Bu Lily Herlia yang selalu
mendo‟akan dan memberikan dukungan moril maupun materil. Terima kasih atas
semuanya pak, mah.
2. Saudara kandung penulis, Adit dan Reza yang selalu memberikan pengalaman
dan pelajaran tentang arti kehidupan untuk penulis.
3. Bapak Dr. Indoyama Nasaruddin, SE., MAB selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu atas ilmu, saran, arahan, nasehat yang sahat berharga
selama penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB.
5. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP selaku Wakil Dekan I Bid.
Akademik.
ix
6. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Wakil Dekan II Bid.
Administrasi Umum.
7. Bapak Dr Desmadi Saharuddin, M.A selaku Wakil Dekan III Bid.
Kemahasiswaan.
8. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen sekaligus
selaku Pembimbing Akademik
9. Ibu Ella Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen.
10. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis
selama menempuh masa studi.
11. Teman-teman seperjuangan selama di CCIT FTUI dan MIPS. Terima kasih atas
segala bantuannya serta memberikan motivasi selama masa perkuliahan.
12. Sahabat-sahabat yang sudah penulis anggap sebagai keluarga. Thoyo, Rizqybea,
Tias, Dayat, Zulfikar, Satria dan Ismu Adam.
13. Teman dan Sahabat yang tidak bisa di sebutkan satu persatu dalam penulisan ini
tapi mampu memberikan pengalaman, pelajaran, kebahagiaann yang begitu
berharga sehingga membuat penulis menjadi semangat untuk tetap melanjutkan
skripsi ini sampai selesai.
14. Kelompok KKN 108 Keibr, terima kasih atas pengalaman dan kerjasamnya
selama satu bulan KKN.
15. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, tetapi mampu
memberikan semangat moril untuk melanjutkan penulisan skripsi ini sampai
selesai.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak
kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan
maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Akhirnya
hanya kepada Allah semua ini penulis serahkan karena hanya ridha-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak khususnya bagi penulis sendiri.
x
Jakarta, 21 November 2017
Fajar Adiputra
xi
DAFTAR ISI
PENGARUH CAR, NPF, FDR, DAN BOPO TERHADAP ROFITABILITAS (ROA DAN ROE)
PADA BANK UMUM SYARIAH ........................................................................................... ii
xii
2. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank ............................................................................ 20
3. Profitabilitas ............................................................................................................... 32
4. Return on Assets (ROA) ............................................................................................. 34
5. Return on Equity (ROE) ............................................................................................. 35
6. Capital Adequacy Ratio (CAR) ................................................................................. 36
7. Non Performing Financing (NPF) ............................................................................. 37
8. Financing to Deposit Ratio (FDR) ............................................................................. 38
9. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) ................................. 39
B. Keterkaitan Antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen ................................. 40
1. Hubungan CAR dengan Profitabilitas ........................................................................ 40
2. Hubungan NPF dengan Profitabilitas......................................................................... 41
3. Hubungan FDR dengan Profitabilitas ........................................................................ 42
4. Hubungan BOPO dengan Profitabilitas ..................................................................... 42
C. Penelitian Terdahulu ........................................................................................................... 43
D. Kerangka Berpikir ............................................................................................................... 50
E. Hipotesis ............................................................................................................................. 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................................... 55
c. Uji Heterokedastisitas......................................................................................... 66
4. Pengujian Hipotesis.................................................................................................... 67
xiii
E. Operasional Variabel........................................................................................................... 70
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 73
xiv
1) Pengaruh CAR terhadap ROA .................................................................. 123
xv
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 4.17 Uji Autokorelasi ROA ............................................................................................... 113
Tabel 4.18 Uji Autokorelasi ROE ............................................................................................... 114
Tabel 4.19 Uji Signifikansi Common Effect Model ROA .......................................................... 115
Tabel 4.20 Uji Signifikansi Common Effect Model ROE........................................................... 116
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat
syariah atau bankan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah.
bagi para stafnya. Sebagian bank tersebut ingin menjajaki untuk membuka divisi
konvensional dan spin-off UUS, sedang 1 BUS hasil pendirian dari awal.
1
kantor melalui pembentukan bank syariah baru atau membuka peluang yang
yang sehat dan prinsip kehati-hatian sehingga dapat tercipta perbankan syariah
40-45 persen per tahun. Hal ini tercermin dari pertumbuhan aset, peningkatan
provinsi di Indonesia. Sampai dengan tahun 2017, sudah ada 13 Bank Umum
Syariah (BUS), 21 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 164 BPRS, dengan jaringan
717 kantor cabang, 1.342 kantor cabang pembantu dan 429 kantor kas yang
2
Semakin besar pertumbuhan perbankan syariah, maka akan semakin
rakyat di negeri ini. Maka perbankan syariah harus tampil sebagai garda terdepan
konvensinal dan NPF untuk perbankan syariah). Oleh sebab itu, bank syariah
skala usaha bank syariah. Permodalan bank syariah perlu diperkuat secara
signifikan agar memiliki skala usaha yang memadai untuk melakukan ekspansi.
3
Oleh sebab itu, diharapkan perekonomian nasional di tahun 2017 akan
manajemen perbankan dan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) terkait dengan
Tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, Surat Edaran No. 13/10/DPbS
Jakarta, 13 April 2011 Periahl: Penilaian Kualitas Aktiva Oleh Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah, Surat Edaran No. 15/44/DPbs Jakarta, 22
Oktober 2013 Perihal: Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Bagi Bank
Penerapan Manajemen Resiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Kredit atau Pembiayaan Oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis Dalam Rangka
atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi kinerja suatu Bank atau
4
Unit Usaha Syariah (UUS) melalui: (1) penilaian kuantitatif dan penilaian
(earnings), likuiditas, sensitivitas pada rasio pasar; dan (2) penilaian kualitatif
kuantitatif, penerapan manajemen resiko, dan kepatuhan Bank atau UUS (Hasan,
2009:152).
bank tersebut. Dalam Surat Edaran BI No. 6/23/DPNP tahun 2004 disebutkan
(permodalan) yang disingkat dengan istilah RGEC. Metode RGEC inilah yang
digunakan bank saat ini untuk melakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan
5
Penilaian Risk Profile meliputi 8 (delapan) risiko yaitu, risiko kredit,
ini mengukur risiko kredit menggunakan rasio Non Performing Financing (NPF)
dan rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) untuk mengukur risiko likuiditas.
Earning merupakan hal yang penting dalam suatu bank karena merupakan
salah satu parameter dalam penilaian tingkat kesehatan bank terkait dengan
Capital merupakan salah satu faktor yang penting bagi sebuah bank
karena jika sebuah bank memiliki faktor permodalan yang baik maka tentu saja
dalam mencapai tujuan bank itu sendiri. Faktor permodalan dapat diukur dengan
dalam menghasilkan laba dapat dijadikan tolak ukur seberapa baik kinerja
6
perusahaan tersebut. Semakin tingginya profitabilitas maka semakin baik pula
perusahaan adalah Return on Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA) untuk
industri perbankan, ROE mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilih
Tabel 1.1
Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Tahun ROA (%) ROE (%) CAR (%) NPF (%) FDR (%) BOPO (%)
Des 2011 1,79 19,41 16,63 2,52 88,94 78,41
Des 2012 2,14 35,59 14,13 2,22 100,00 74,97
Des 2013 2,00 32,15 14,42 2,62 100,32 78,21
Des 2014 0,41 13,82 16,10 4,95 86,66 96,97
Des 2015 0,49 12,17 15,02 4,84 88,03 97,01
Des 2016 0,63 12,66 15,95 4,42 85,99 96,23
Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah
secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
asset, dan modal saham tertentu. Ada tiga rasio yang sering digunakan, yaitu
Profit Margin, Return on Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE). Semakin
7
baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan
Rasio ini dalam mengukur laba perusahaan menggunakan total aset yang telah
disesuaikan dengan biaya-biaya yang mendanai aset tersebut. Melihat data olahan
Bank Indonesia bahwa ROA pada tahun 2016 mengalami kenaikan perolehan
laba perusahaan dibandingkan tahun 2014 dan 2015, tetapi pada tahun 2016, laba
perbankan syariah masih di bawah realisasi tahun 2013 yang mencapai 2%. Hal
ini menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti karena terdapat faktor yang
disetor bank dalam menghasilkan laba. Semakin besar rasio ini menunjukkan
kemampuan modal disetor bank dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham
semakin besar. Berdasarkan hasil olahan Bank Indonesia, tingkat ROE terendah
sebesar 3,22 pada tahun 2011 dan naik secara signifikan pada tahun 2012
sebesar 35,59.
bank dalam menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindari lagi serta
8
kekayaan yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya (ihsan, 2015:87).
KPMM (Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum) yang saat ini berlaku 8%.
KPMM kurang dari 8% sampai dengan 7,9% diberi predikat “Kurang Sehat”
sehat. Mellihat nilai CAR pada Data Olahan Bank Indonesia menunjukan nilai
CAR sebesar 15,95 dan mendapat kriteria “Sangat Sehat” berdasarkan Surat
Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004 dengan kriteria CAR >=
12% tetapi dengan tingginya nilai CAR menunjukan bahwa terdapat idle money.
Hal ini menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti dengan melihat rendahnya
nilai ROA.
indikator penting dalam penilaian kinerja lembaga keuangan karena hal ini terkait
lonjakan yang tinggi pada tahun 2014 dan cenderung membaik hingga tahun
2016 walaupun masih mendekati batas maksimum sebesar 5%. Hal ini tentu
9
masih menjadi perhatian bagi pelaku bank syariah dalam menjaga kualitas
pembiayaannya.
sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi FDR maka laba bank semakin
yang menunjukan tingkat rasio FDR pada tahun 2016 sebesar 85,99% yang
masuk kategori “Sehat” menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP
Tahun 2004.
dilakukan oleh bank dalam rangka mengetahui apakah bank dalam operasinya
yang berhubungan dengan usaha pokok bank dilakukan dengan benar sesuai
tepat guna dan hasil guna (Dendawijaya, 2009:45). Berdasarkan data olahan
Bank Indonesia yang menunjukan bahwa rasio BOPO mulai dari tahun 2014
sampai tahun 2016 berada di tingkat yang besar apabila dibandingkan dengan
tahun 2011 sampai tahun 2013. Lonjakan yang besar itu mengartikan bahwa
10
perbankan syariah tidak dapat menekan biaya operasionalnya yang
disimpulkan bahwa bank syariah akan menghadapi masalah yang akan dihadapi,
hasil dari rasio keuangan menunjukan turunnya kinerja bank maka akan menurun
penelitiannya menyebutkan bahwa CAR, FDR, dan BOPO terhadap ROA yang
hubungan yang tinggi. CAR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
sebesar 50,43% dan sisanya 49,57% dipengaruhi variabel lain di luar model
penelitian ini.
11
Lemiyana dan Erdah Litriani (2016) menunjukan bahwa secara parsial
(FDR), tidak ada pengaruh terhadap Return On Asset (ROA). Sedangkan variabel
negatif terhadap Return On Asset (ROA). Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak
terdapat pengaruh negatif signifikan antara CAR terhadap ROA. Dan variabel
Inflasi dan Nilai tukar juga tidak mempunyai pengaruh terhadap Return On Asset
(ROA).
ROE pada Bank Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Serta BOPO
to Deposit Ratio (FDR), Debt to Total Assets Ratio, Capital Adequacy Ratio
secara simultan terhadap ROA. Secara parsial, FDR, DTAR, dan CAR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan ukuran dan OER
12
Farrashita Aulia dan Prasetiono (2016) menunjukan bahwa secara
kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. Hal ini diperkuat dengan adanya
“Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas (ROA dan
B. Perumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang di atas, maka perumusan masalah tulisan ini
13
1. Apakah CAR, NPF, FDR, dan BOPO berpengaruh terhadap profitablitas
3. Apakah CAR, NPF, FDR dan BOPO berpengaruh secara simultan terhadap
4. Apakah CAR, NPF, FDR dan BOPO berpengaruh secara simultan terhadap
bertujuan untuk :
3. Untuk mengetahui apakah CAR, NPF, FDR dan BOPO berpengaruh secara
4. Untuk mengetahui apakah CAR, NPF, FDR dan BOPO berpengaruh secara
1. Bagi Penulis
14
Menambah wawasan bagi penulis mengenai perbankan syariah dan
dalam penyediaan bahan studi dan sebagai bahan komparasi bagi pihak-
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Literatur
1. Kinerja Keuangan
tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara
16
periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan
tersebut.
tersebut.
17
menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan
18
c. Analisis Kinerja Keuangan
(Jumingan, 2006:242):
atau penurunan
19
6) Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk
kerugian.
berhubungan dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai
Kesehatan Bank Umum yang telah diperbaharui dalam Surat Edaran Bank
20
menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) baik secara
ini sebagai landasan menilai Tingkat Kesehatan Bank yang terdapat pada
a. Berorientasi Risiko
dampak yang ditimbulkan pada kinerja Bank secara keseluruhan. Hal ini
Bank pada saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan demikian, Bank
dan efisien.
b. Proporsionalitas
21
Tingkat Kesehatan Bank sehingga dapat mencerminkan kondisi Bank
didasarkan pada analisis yang didukung oleh data dan informasi yang
antar faktor penilaian Tingkat Kesehatan Bank serta perusahaan anak yang
dalam peraturan OJK Pasal 1 ayat (6) dan Pasal 6 ayat (1) Nomor
22
bank secara individual dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based
Bank Rating) atau biasa disebut dengan metode RGEC. Cakupan penilaian
operasional Bank. Risiko yang wajib dinilai terdiri atas 8 (delapan) jenis
Reputasi.
Bank Umum.
23
ekonomi. Penilaian atas Risiko inheren dilakukan dengan
yang wajib dijadikan acuan oleh Bank dalam menilai Risiko inheren.
prinsip proporsionalitas.
a) Risiko Kredit
24
tertentu. Risiko ini lazim disebut Risiko Konsentrasi Kredit dan
b) Risiko Pasar
Pasar meliputi antara lain Risiko suku bunga, Risiko nilai tukar,
book.
c) Risiko Likuiditas
25
d) Risiko Operasional
e) Risiko Hukum
memadai.
f) Risiko Stratejik
26
implementasi strategi, dan kegagalan mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis.
g) Risiko Kepatuhan
berlaku umum.
h) Risiko Reputasi
27
efektivitas penerapan Manajemen Risiko Bank sesuai prinsip-prinsip
keseluruhan
Bank.
28
GCG berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai
pada angka 1); (ii) kecukupan tata kelola (governance) atas struktur,
proses, dan hasil penerapan GCG pada Bank; dan (iii) informasi lain
yang terkait dengan GCG Bank yang didasarkan pada data dan
c. Rentabilitas (earnings)
kualitatif.
29
2) Penetapan peringkat faktor Rentabilitas dilakukan berdasarkan
d. Permodalan (capital)
tinggi Risiko Bank, semakin besar modal yang harus disediakan untuk
30
kinerja peer group serta kecukupan manajemen Permodalan Bank.
dimiliki.
31
Permodalan sebagaimana dimaksud pada angka 3) dengan
Permodalan Bank.
3. Profitabilitas
atas dua jenis rasio yang menunjukan profitabilitas dalam kaitannya dengan
laba bruto dan margin laba neto. Profitabilitas dalam hubungannya dengan
investasi terdiri atas imbal hasil atas investasi (return on investment) atau
32
imbal hasil atas aset (return on asset) dan imbal hasil atas ekuitas (return on
equity).
laba selama periode tertentu, rasio ini juga bertujuan untuk mengukur tingkat
2015:192):
sekarang
d. Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan
e. Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan
33
h. Untuk mengukur marjin laba bersih atas penjualan bersih.
akhir kinerja operasi usaha selalu mengarah pada laba sebelum pajak. Karena
berbeda dalam jumlah modal maka besar laba sebelum pajak tidak bisa
ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
berikut.
34
berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara teroritis, laba yang
Bank Indonesia laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak. Bank
berikut.
Tabel 2.1
Kriteria Kesehatan ROA
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat ROA > 1,5%
2 Sehat 1,25% < ROA ≤ 1,5%
3 Cukup Sehat 0,5% < ROA ≤ 1,25%
4 Kurang Sehat 0% < ROA≤ 0,5%
5 Tidak Sehat ROA ≤ 0%
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbs 2007
tinggi bagi para pemegang saham atau investor. Besarnya laba yang
35
Return on Equity (ROE) pada suatu perusahaan. Semakin tinggi ROE (Return
on Equity) maka semakin tinggi pula laba yang akan diperoleh oleh
Tabel 2.2
Kriteria Kesehatan ROE
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat ROE > 15%
2 Sehat 12,5% < ROE ≤ 15%
3 Cukup Sehat 5% < ROE ≤ 12,5%
4 Kurang Sehat 0% < ROE ≤ 5%
5 Tidak Sehat ROE ≤ 0%
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbs 2007
pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping
adequacy ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal
36
CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk
Tabel 2.3
Kriteria Kesehatan CAR
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat CAR ≥ 12%
2 Sehat 9% ≤ CAR < 12%
3 Cukup Sehat 8% ≤ CAR < 9%
4 Kurang Sehat 6% < CAR < 8%
5 Tidak Sehat CAR ≤ 6%
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbs 2007
bank, semakin kecil Non Performing Loan (NPL), maka semakin kecil pula
Loan (NPL) yang tinggi, menunjukkan bahwa bank tersebut tidak profesional
37
dalam pengelolaan kreditnya, sekaligus memberikan indikasi bahwa tingkat
resiko atas pemberian kredit pada bank tersebut cukup tinggi searah dengan
Tabel 2.4
Kriteria Kesehatan NPF
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat NPF < 2%
2 Sehat 2% ≤ NPF < 5%
3 Cukup Sehat 5% ≤ NPF < 8%
4 Kurang Sehat 8% ≤ NPF < 12%
5 Tidak Sehat NPF ≥ 12%
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbs 2007
diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh
bank. Rasio ini dipergunakan untuk mengukur sampai sejauh mana dana
pinjaman yang bersumber dari dana pihak ketiga. Tinggi rendahnya rasio ini
FDR suatu bank, berarti digambarkan sebagai bank yang kurang likuid
38
Jika rasio FDR bank berada pada standar yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia, maka laba yang diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat
Asset (ROA).
Tabel 2.5
Kriteria Kesehatan FDR
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat FDR ≤ 75%
2 Sehat 75% < FDR≤ 85%
3 Cukup Sehat 85% < FDR≤ 100%
4 Kurang Sehat 100% < FDR≤ 120%
5 Tidak Sehat FDR > 120%
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP Tahun 2004
39
bank didominasi oleh biaya operasional bank itu sendiri seperti biaya akad.
Tabel 2.6
Kriteria Kesehatan BOPO
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat BOPO ≤ 83%
2 Sehat 83% < BOPO ≤ 85%
3 Cukup Sehat 85% < BOPO ≤ 87%
4 Kurang Sehat 87% < BOPO ≤ 89%
5 Tidak Sehat BOPO > 89%
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbs 2007
seluruh aktiva bank yang mengandung unsur risiko (kredit, penyertaan, surat
berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri bank,
peningkatan profitabilitas
40
beroperasi tidak mengoptimalkan modal yang ada, hal ini terjadi karena
ketentuan.
usaha bank, yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali pinjaman yang
dari keberadaan Non Performing Financing (NPF) yang tidak wajar salah
semakin meningkat karena semakin kecil resiko kredit yang ditanggung oleh
mengartikan bahwa apabila NPF turun maka ROA yang akan diperolah bank
41
3. Hubungan FDR dengan Profitabilitas
kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank
besar pembiayaan maka pendapatan yang diperoleh juga akan naik, karena
pendapatan naik secara otomatis laba juga akan mengalami kenaikan. Tetapi
apabila rasio FDR rendah maka berarti pendapatan yang diperoleh bank juga
rendah.
positif dan signifikan terhadap ROE. Nilai positif yang ditunjukan FDR
semakin efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya, sehingga hal ini
operasional dalam menutup biaya operasional, dari nilai BOPO ini dapat
dilihat kondisi kinerja bank yang bersangkutan. Semakin kecil rasio BOPO
42
berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank yang
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.7
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Kesimpulan
1 Ningsukma Hakiim Pengaruh Internal Variabel X : Dari hasil pengamatan
dan Capital Adequency Capital Adequacy dan
Haqiqi Rafsanjani Ratio (CAR), Ratio (CAR), analisis data yang telah
(2016) Financing To Deposit Likuiditas (FDR), dilakukan, kesimpulan
Ratio (FDR), dan Efisiensi pada penelitian ini
Biaya Operasional Operasional adalah CAR, FDR, dan
Per Pendapatan (BOPO) BOPO
Operasional (BOPO) terhadap ROA yang
dalam Peningkatan Variabel Y : merupakan indikator
Profitabilitas Industri Profitabilitas kesehatan Bank untuk
Bank Syariah di (ROA) mengukur
Indonesia profitabilitasnya
memiliki hubungan
yang tinggi. CAR
secara parsial tidak
berpengaruh signifikan
terhadap
profitabilitas. Variabel
43
No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Kesimpulan
FDR secara parsial
berpengaruh negatif
dan tidak signifikan
terhadap
profitabilitas. Berbeda
lagi dengan BOPO
yang secara parsial
berpengaruh negatif
dan signifikan
terhadap ROA
44
No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Kesimpulan
mempengaruhi
profitabilitas sebesar
50,43% dan sisanya
49,57% dipengaruhi
variabel lain di luar
model penelitian ini
45
No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Kesimpulan
6 Shinta Amalina The Determinants Of Variabel X : The findings reveal that
Hazrati Havidz dan Roa (Return On Financing to Financing to Deposit
Chandra Setiawan Assets) Of Full- Deposit Ratio, Ratio (FDR), Debt to
(2015) Fledged Debt to Total Total Assets
Islamic Banks In Assets Ratio, Ratio, Capital
Indonesia Capital Adequacy Ratio (CAR),
Adequacy Ratio, Size and Operational
Size, Operational Efficiency Ratio (OER)
Efficiency Ratio have
significant effect
Variabel Y : simultaneously towards
Return On Asset ROA. Partially, FDR,
DTAR, and CAR have
positive effect and
significant towards
ROA, while size and
OER have negative
effect and
significant towards
ROA.Size is the highest
coefficient among the
determinant variables,
while FDR is the
weakest coefficient that
effect ROA in the full-
fledged Islamic banks
in
Indonesia
46
No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Kesimpulan
for Earning Asset give significant positive
Possible Losses) effect to ROA, whereas
Compliance, NPA BOPO has negatively
(Non‐ significant influence to
Performing Asset), ROA. And other ratios,
EA (Equity to which are NPF, FDR,
Total Asset), and NPA, EA, and LIQD,
LIQD (Liquid have no significant
Asset to Total effect on profitability of
Deposit) Islamic banks in
Indonesia. Based on R‐
Variabel Y : square value, the effect
Profitability of
(ROA) those independent
variables to ROA is
91.7%, so 8.3% residue
is influenced by other
variables outside this
research. Based on that
result, Islamic banks in
Indonesia should
increase the assets
quality (PPAP
Compliance),
profit sharing income
(NIM), and operational
efficiency (BOPO)
47
No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Kesimpulan
the dependent variable
(ROA). The
independent
variable which was the
most dominant in
influencing profitability
(ROA) was the CAR by
-4,036, because this
negative
ratio indicates the
failing ability of the
bank to maintain its
capital funds to
overcome risk-weighted
assets.
48
No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Kesimpulan
terhadap profitabilitas
ROA (Y) Bank Syariah
karena
t hitung adalah -5.292
dengan tingkat
signifikansi 0,000.
12 Thyas Rafelia dan Pengaruh CAR, FDR, Variabel X: Hasil penelitian ini
Moh Didik Ardiyanto NPF, dan BOPO CAR, FDR, NPF menunjukkan CAR,
(2013) Terhadap ROE Bank BOPO FDR, NPF, dan OEOI
Syariah Mandiri berpengaruh terhadap
Variabel Y: ROE. Ada dua variabel
ROE yang signifikan efek
positif pada ROE, FDR
dan NPF. Variabel
lainnya memiliki
49
No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Kesimpulan
pengaruh negatif yang
signifikan OEOI,
sedangkan CAR negatif
namun tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROE.
D. Kerangka Berpikir
dapat menjelaskan secara komprehensif variabel-varibel apa saja yang diteliti dan
dari teori apa variabel-variabel itu diturunkan, serta mengapa variabel-variabel itu
50
Bank Umum Syariah
Profitabilitas
Uji Hipotesis
Kesimpulan
Saran
51
E. Hipotesis
logis di antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk
jaringan asosiasi yang ditetakan dalam kerangka teori yang dirumuskan untuk
dihadapi.
Hipotesis nol (hipotesis nihil atau null hypotheses) adalah proporsi yang
menyatakan hubungan definitif dan tepat di antara dua variabel. Yaitu, hipotesis
ini menyatakan bahwa korelasi populasi antara dua variabel adalah sama dengan
nol atau bahwa perbedaan dalam mean dua kelompok dalam populasi adalah
sama dengan nol. Secara umum, pernyataan nol diungkapkan sebagai tidak ada
hubungan (signifikan) antara dua variabel atau tidak ada perbedaan (siginfikan)
52
Ha:βi ≠ 0 :Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing
On Asset (ROA)
on Equity (ROE)
53
4. H0:βi = 0 :Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing
54
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yaitu non performing financing (NPF), capital adequacy ratio (CAR), financing
sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan bank di
website. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif
penelitian ini adalah hubungan kausal. Hubungan kasual adalah hubungan yang
bersifat sebab akibat, yang terdiri dari variabel independen (variabel yang
(2013: 59). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dari
variabel CAR, NPF, FDR, dan BOPO terhadap variabel ROA dan ROE pada
55
B. Metode Penentuan Sampel
sebagai berikut:
konvensional
Tabel 3.1
Metode Pengambilan Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah
1 Bank Umum Syariah yang 13
terdaftar di BI
2 Bank Umum Syariah yang berdiri 11
kurang lebih 5 Tahun
3 Bank Umum Syariah yang bukan (3)
merupakan konversi dari Bank
Umum Konvensional
4 a. Bank Umum Syariah yang 8
berdiri kurang lebih 5
Tahun
b. Bank Umum Syariah yang
merupakan konversi dari
Bank Umum
Konvensional
c. Laporan bank umum
syariah terlah teraudit oleh
BI
5 Total Sampel Akhir 8
56
No Keterangan Jumlah
6 Data yang di observasi (8×5) 40
Sumber: Data diolah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Bank Umum Syariah yang
Tabel 3.2
Daftar Bank Umum Syariah Sampel Penelitian Periode 2012-2016
No Nama Bank
1 PT. Bank Syariah Mandiri
2 PT. Bank Mega Syariah Indonesia
3 PT. Bank BRISyariah
4 PT. Bank Syariah Bukopin
5 PT. Bank Panin Dubai Syariah, Tbk
6 PT. Bank Victoria Syariah
7 PT. BCA Syariah
8 PT. Maybank Syariah Indonesia
Sumber: Data diolah
Indonesia.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
diperoleh dari Laporan Keuangan Tahunan yang diterbitkan oleh Bank Umum
Syariah dalam website resmi Bank Indonesia dan website resmi masing-masing
bank.
57
D. Metode Analisis Data
digunakan yaitu analisis statistik deskriptif, uji regresi data panel, uji asumsi
klasik, uji signifikansi simultan (uji statitik F), koefisien determinasi R2, uji
1. Statistik Deskriptif
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
Data yang dikumpulkan dari beberapa obyek dengan beberapa waktu. Nama
lain dari penel data adalah pool data, kombinasi data time series dan cross
data atau pool data adalah regresi yang merupakan kombinasi dari data time
series dan cross section. Panel data memiliki beberapa kelebihian dibanding
dengan alat uji lainnnya yaitu panel data memeiliki tingkat heterogenitas
58
yang lebih tunggi, panel data mampu memberikan data yang lebih informatif,
dilakukan melalui tiga pendekatan antara lain (Jonni J Manurung, dkk, 2010:
214):
atau panel yang paling sederhana dengan asumsi intercept dan koefisien
slope yang konstan antar waktu dan cross section (common effect). Dalam
kurun waktu.
Teknik model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan
intersep. Model fixed effect juga disebut covariance model dan variabel
Penggunaan model random effect relatif mahal terhadap derajat bebas jika
59
variabel boneka (dummy) mendorong penggunaan Error Component
a. Uji Chow
Model atau Fixed Effect Model. Uji ini juga untuk menguji stabilitas
parameter jika data yang digunakan adalah data uraian waktu (Prapto
sebagai berikut:
Fhitung lebih besar (>) dari Ftabel atau nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05,
maka H0 ditolak yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah
Fixed Effect Model. Begitupun sebaliknya, jika Fhitung lebih kecil (<) dari
Ftabel atau nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima dan
60
model yang lebih tepat digunakan adalah Common Effect Model
Keterangan:
Residual yang diperoleh dari estimasi data panel dengan model Pool
Residual yang diperoleh dari estimasi data panel dengan metode Fixed
Effect
b. Uji Hausman
model fixed effect atau random effect lebih tepat digunakan dalam regresi
data panel. Uji ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat efek random
61
di dalam panel data (Dedi Rosadi, 2012: 274). Pengujian dilakukan
model yang digunakan adalah fixed effect model. Jika chi-square hitung <
605).
nilainya lebih dari 0,05 maka H0 diterima atau dengan kata lain model
yang terpilih adalah Random Effect, tetapi jika nilai (Prob) Cross-section
random kurang dari 0,05 maka H0 ditolak maka dengan kata lain model
model mana yang terbaik antara Common Effect dan Random Effect.
62
Dasar pengambilan keputusan pada model ini dilakukan dengan
Apabila LM hitung > chi squared tabel maka model yang terpilih adalah
Random Effect, dan sebaliknya apabila nilai LM hitung < chi squared
∑ ∑
[ ]
∑ ∑
∑
[ ]
∑
n = Jumlah perusahaan
T = Jumlah periode
a. Uji Normalitas
63
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
b. Uji Multikolinearitas
64
(rile of thumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi yaitu di atas 0.85
koefisien korelasi kurang dari 0.85 maka kita duga model tidak
2) Regresi Auxiliary
Rule of thumb variance inflation factor (VIF) yaitu jika VIF melebihi
65
c. Uji Heterokedastisitas
(Ghozali, 2016:134).
d. Uji Autokorelasi
66
Pada data crossection, masalah autokorelasi relatif jarang terjadi
kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang
prob. Obs*R-squared lebih besar (>) dari nilai α (5%), maka tidak terjadi
autokorelasi dan jika prob. Obs* R-squared lebih kecil (<) dari nilai α
4. Pengujian Hipotesis
diajukan, perlu digunakan analisi regresi melalui uji t maupun uji f. Tujuan
secara simultan.
67
a. Uji Statistik t
independen (Ghozali, 2006). Oleh karena itu uji t ini digunakan untuk
menguji hipotesis Ha1, Ha2, Ha3 dan Ha4. Langkah–langkah pengujian yang
secara parsial.
3) Membandingkan thitung dengan ttabel, Jika thitung lebih besar dari ttabel
independen.
4) Berdasarkan probabilitas
(α)
68
Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling
koefisien regresinya.
b. Uji Statistik F
Dimana:
R2 = Koefisien Determinasi
N = Banyaknya Observasi
69
a. Bila Fhitung < Ftabel, variabel independen secara bersama-sama
4) Berdasarkan Probabilitas
E. Operasional Variabel
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
70
1. Variabel dependen (Variabel Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
berikut:
Tabel 3.3
Operasional Variabel
71
No Variabel Defisini Petunjuk Variabel Jenis Data Referensi
dengan dana pihak
ketiga yang berhasil
dikerahkan oleh bank
6 BOPO perbandingan antara Rasio Ningsukma
total biaya operasi Hakiim
dengan total pendapatan (2016)
operasi dalam mengukur
tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam
melakukan kegiatan
operasinya
72
BAB IV
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang
73
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan
(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank
Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri
kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang
74
Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya,
Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal
nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
1) Visi
a) Untuk Nasabah
b) Untuk Pegawai
c) Untuk Investor
75
Institusi keuangan syariah Indonesia yang terpercaya yang terus
2) Misi
sehat.
Para Rekan Investama pada 2001. Sejak awal, para pemegang saham
76
umum syariah. Keinginan tersebut terlaksana ketika Bank Indonesia
Syariah.
77
pelayanan terbaik dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan
menjadi Rp1,2 triliun dan modal disetor bertambah dari Rp150,060 miliar
Rp787,204 miliar.
devisa. Dengan status tersebut, bank ini dapat melakukan transaksi devisa
78
dan terlibat dalam perdagangan internasional. Artinya, status itu juga
peluasan pasar dan status bank devisa itu akhirnya semakin memantapkan
posisi Bank Mega Syariah sebagai salah satu bank umum syariah terbaik
di Indonesia.
Dengan demikian, bank ini menjadi bank umum kedelapan sebagai BPS
Terpadu (Siskohat) Depag RI. Izin itu tentu menjadi landasan baru bagi
1) Visi
2) Misi
79
c) Senantiasa meningkatkan kecakapan diri dan berinovasi
3. PT Bank BRISyariah
2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank
80
logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan
warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih
(Persero), Tbk.,
Bank BRISyariah (proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1
selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan
baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga.
81
sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang
1) Visi
2) Misi
82
masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT Bank
1990 tentang Pemberian Izin Peleburan Usaha 2 (dua) Bank Pasar dan
tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Bank Umum dan
Bank Bukopin, Tbk., maka pada tahun 2008 setelah memperolah izin
83
kegiatan usaha bank umum yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah
Kantor Kas, 1 (satu) unit mobil kas keliling, dan 76 (tujuh puluh enam)
Kantor Layanan Syariah, serta 27 (dua puluh tujuh) mesin ATM BSB
1) Visi
2) Misi
84
d) Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder
Akta Berita Acara Rapat No. 25 tanggal 8 Januari 1990, yang dibuat oleh
Bank Harfa berdasarkan Akta Berita Acara No. 27 tanggal 27 Maret 1997
Biasa No. 1 tanggal 3 Agustus 2009, yang dibuat oleh Drs. Bambang
Tedjo Anggono Budi, S,H., M.Kn., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris
di Jakarta.
85
status Panin Dubai Syariah Bank dari semula perseroan tertutup menjadi
perseroan terbuka, berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No.
71 tanggal 19 Juni 2013 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta. Pada 2016, nama Panin Dubai Syariah Bank berubah menjadi PT
Islamic Bank PJSC sebagai salah satu Pemegang Saham Pengendali bank,
19 April 2016, yang dibuat oleh Fathiah Helmi, Notaris di Jakarta, yang
berlaku efektif sejak 11 Mei 2016 sesuai Surat Keputusan Menteri Hukum
baru PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk telah diterima dari Otoritas Jasa
86
Bank PJSC yang merupakan salah satu bank Islam terbesar di dunia, telah
1) Visi
2) Misi
kebutuhan nasabah.
87
6. PT Victoria Syariah
a. Sejarah Singkat PT Bank Victoria Syariah
bawah Nomor 1/1968 dan Nomor 2/1968 pada tanggal 10 Januari 1968,
88
Republik Indonesia Nomor 83 tanggal 15 Oktober 2010. Tambahan
Nomor 31425.
Sugih Haryati, SH, MKn sebagai pengganti dari Notaris Erni Rohaini,
Juni 2010.
89
nasabah dan masyarakat melalui pelayanan dan penawaran produk yang
1) Visi
2) Misi
a) Customer
dengan nasabah.
b) People
Nasabah.
c) Operation
d) Risk Management
90
Melakukan pengelolaan resiko dan keuangan secara prudent
Corporate Governance.
7. PT BCA Syariah
tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo,
Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank
BCA Syariah.
91
sehingga kepemilikan saham sebesar 99,9997% dimiliki oleh PT Bank
2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA
1) Visi
2) Misi
nasabah.
92
8. PT Maybank Syariah
2010 tentang Pemberian izin Perubahan Kegiatan Usaha dari Bank Umum
93
inovatif untuk memenuhi kebutuhan para nasabah sekaligus meraih
pembiayaan bilateral, sindikasi dan club deal untuk perusahaan lokal dan
pendukungnya
serta pengembangan produk dan layanan baru. Saat ini, Bank tengah
94
melakukan berbagai persiapan menuju proses streamlining dalam rangka
1) Visi
2) Misi
di Indonesia
1. Statistik Deskriptif
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
skewness.
95
Tabel 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel ROA
ROA
Mean -0.069750
Median 0.680000
Maximum 3.130000
Minimum -22.44000
Std. Dev. 4.215239
Skewness -4.255070
Kurtosis 21.97778
diperoleh dari Maybank Syariah pada tahun 2015, hal ini berarti bank
sebesar 3,13 diperoleh dari Maybank Syariah pada tahun 2012, hal ini
Hal ini menunjukkan rasio ROA belum sesuai dengan ketentuan OJK
yaitu 0,5% s/d 1,25 dengan kriteria “cukup sehat”. Dengan nilai rata-rata -
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel ROE
ROE
Mean 3.061500
Median 4.255000
Maximum 29.79000
Minimum -39.01000
Std. Dev. 11.30157
Skewness -1.502078
Kurtosis 7.819144
96
Variabel dependen ROE memiliki nilai minimum sebesar -39.01
diperoleh dari Maybank Syariah pada tahun 2015, hal ini berarti bank
diperoleh dari Bank Mega Syariah pada tahun 2012, hal ini berarti bank
dari ROE adalah sebesar 3,0615. Hal ini menunjukkan rasio ROE
5%.
Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel CAR
CAR
Mean 23.41125
Median 18.57000
Maximum 63.89000
Minimum 11.10000
Std. Dev. 13.64432
Skewness 1.628907
Kurtosis 4.794991
diperoleh dari Bank Syariah Bukopin pada tahun 2013, hal ini berarti
modal bank sudah baik untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
97
menghasilkan resiko. Sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah sebesar
63.89 diperoleh dari Maybank Syariah pada tahun 2012, hal ini berarti
atau menghasilkan resiko. Nilai rata-rata dari CAR adalah sebesar 23,41.
Hal ini menunjukkan rasio CAR sudah sesuai dengan ketentuan OJK yaitu
Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel NPF
NPF
Mean 4.400250
Median 3.230000
Maximum 30.99000
Minimum 0.120000
Std. Dev. 6.169758
Skewness 3.310271
Kurtosis 13.61822
diperoleh dari BCA Syariah pada tahun 2013, hal ini berarti bank dapat
pada tahun 2016, hal ini berarti pembiayaan bermasalah yang terjadi
sangat tinggi. Nilai rata-rata dari NPF adalah sebesar 4,399. Hal ini
menunjukkan rasio NPF sudah sesuai dengan ketentuan OJK yaitu 2% s/d
98
Tabel 4.5
Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel FDR
FDR
Mean 100.3055
Median 93.01000
Maximum 192.9300
Minimum 73.77000
Std. Dev. 25.10883
Skewness 2.204067
Kurtosis 7.313366
diperoleh dari Bank Victoria Syariah pada tahun 2012, hal ini
menunjukan tingkat likuiditas bank yang baik karena bank akan mampu
pada tahun 2012, hal ini menunjukan tingkat likuiditas bank yang tidak
sehat. Nilai rata-rata FDR sebesar 100,30. Hal ini menunjukkan rasio
FDR mendapat kriteria “kurang sehat” dengan ketentuan OJK yaitu 100%
s/d 120%, jauh di atas ketentuan OJK 75% s/d 85% dengan kriteria
“sehat”.
Tabel 4.6
Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel BOPO
BOPO
Mean 94.48325
Median 91.85500
Maximum 192.6000
Minimum 50.76000
Std. Dev. 25.53904
99
Skewness 1.850878
Kurtosis 7.877778
50,76 diperoleh dari Bank Panin Syariah pada tahun 2012, hal ini berarti
sebesar 192,6 diperoleh dari Bank Maybank Syariah pada tahun 2015, hal
ini berarti bank belum efisien dalam menekan beban operasional dan
adalah sebesar 94,48. Hal ini menunjukkan rasio BOPO tidak sesuai
Tabel 4.7
Hasil Uji Chow ROA
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
100
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 11/12/17 Time: 12:46
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Tabel 4.8
Hasil Regresi Data Panel dengan Common Effect Model (ROA)
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 11/12/17 Time: 12:48
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
101
R-squared 0.843905 Mean dependent var -0.069750
Adjusted R-squared 0.826066 S.D. dependent var 4.215239
S.E. of regression 1.757983 Akaike info criterion 4.082680
Sum squared resid 108.1677 Schwarz criterion 4.293790
Log likelihood -76.65360 Hannan-Quinn criter. 4.159011
F-statistic 47.30568 Durbin-Watson stat 2.028554
Prob(F-statistic) 0.000000
Tabel 4.9
Hasil Regresi Data Panel dengan Fixed Effect Model (ROA)
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 11/12/17 Time: 12:49
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Effects Specification
( )
102
Diperoleh Fhitung untuk uji Chow adalah 1,625 dengan Ftabel
2,373208 yang berarti nilai Fhitung lebih kecil dari nilai Ftabel, maka
Model.
Model lebih tepat digunakan daripada Fixed Effect Model maka tidak
Tabel 4.10
Hasil Uji Chow ROE
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
103
S.E. of regression 4.855985 Akaike info criterion 6.114769
Sum squared resid 825.3205 Schwarz criterion 6.325879
Log likelihood -117.2954 Hannan-Quinn criter. 6.191100
F-statistic 44.06140 Durbin-Watson stat 1.088560
Prob(F-statistic) 0.000000
menghitung kita lihat hasil Common Effect Model dan Fixed Effect
Tabel 4.11
Hasil Regresi Data Panel dengan Common Effect (ROE)
Dependent Variable: ROE
Method: Panel Least Squares
Date: 11/12/17 Time: 12:56
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Tabel 4.12
Hasil Regresi Data Panel dengan Fixed Effect
Dependent Variable: ROE
104
Method: Panel Least Squares
Date: 11/12/17 Time: 12:57
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Effects Specification
( )
2,373208 yang berarti nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel, maka
Model.
105
b. Uji Hausman
Karena hasil dari uji chow dependent varieble ROA menunjukan
Fixed Effect Model maka penulis hanya melakukan uji hausman pada
Tabel 4.13
Hasil Uji Hausman ROE
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
106
Effects Specification
Dari hasil olahan di atas dapat dilihat pada tabel probabilitas uji
(>0.05), dan dapat dilihat juga pada chi-square hitung yang mana nilainya
(df) sebesar jumlah variabel independen, yang artinya chi-square hitung <
chi-square tabel maka dapat bahwa Random Effect Model lebih baik
sehingga Uji LM akan dilakukan untuk menguji mana yang lebih baik
107
[ ]
nilai LM hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel, maka Common
a. Uji Normalitas
atau residual memiliki distribusi normal atau tidak, salah satu metode
signifikan atau nilai probabilitas dari statistik JB lebih besar dari tingkat
normalitas untuk penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1 untuk
variabel dependen ROA dan gambar 4.2 untuk variabel dependen ROE.
108
16
Series: Standardized Residuals
14 Sample 2012 2016
Observations 40
12
Mean -2.14e-15
10
Median 0.051742
Maximum 3.167045
8
Minimum -6.021413
6 Std. Dev. 1.665450
Skewness -1.196923
4 Kurtosis 6.357156
2 Jarque-Bera 28.33499
Probability 0.000001
0
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
probabilitas = 0.0000 < 0.05, sehingga hipotesis nol ditolak yang berarti
Mean -6.00e-15
12 Median -0.866357
Maximum 17.34487
Minimum -11.03865
8 Std. Dev. 4.600099
Skewness 1.171519
Kurtosis 7.358637
4
Jarque-Bera 40.81258
Probability 0.000000
0
-10 -5 0 5 10 15
probabilitas = 0.0000 < 0.05, sehingga hipotesis nol ditolak yang berarti
109
b. Uji Multikolinearitas
independen di dalam regresi. Jika koefisien 0,85 maka kita duga ada
dari 0,85 (Widarjono, 2010:77) maka kita duga model tidak mengandung
unsur multikolinearitas.
Tabel 4.14
Uji Multikolinearitas
CAR NPF FDR BOPO
menunjukan semua variabel berasa dibawah 0,85 yang berarti tidak terjadi
c. Uji Heterokedastisitas
110
Tabel 4.15
Uji Heterokedastisitas ROA
Heteroskedasticity Test: White
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 11/14/17 Time: 21:40
Sample: 1 40
Included observations: 40
atas adalah 39.50948 dan nilai probabilitasnya adalah 0.0003 (lebih kecil
111
dari α = 5%) maka dapat disimpulkan data tersebut bersifat
heterokedastisitas.
Tabel 4.16
Uji Heterokedastisitas ROE
Heteroskedasticity Test: White
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 11/14/17 Time: 21:37
Sample: 1 40
Included observations: 40
112
Pada tabel 4.16 terlihat bahwa nilai Obs*R-quared pada hasil di
atas adalah 13.46584 dan nilai probabilitasnya adalah 0.4902 (lebih besar
heterokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
prob. Obs*R-squared lebih besar (>) dari nilai α (5%), maka tidak terjadi
autokorelasi dan jika prob. Obs* R-squared lebih kecil (<) dari nilai α
Tabel 4.17
Uji Autokorelasi ROA
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 11/14/17 Time: 21:43
Sample: 1 40
Included observations: 40
Presample missing value lagged residuals set to zero.
113
FDR 0.003852 0.021488 0.179275 0.8588
BOPO 0.001663 0.023526 0.070697 0.9441
C -0.313046 2.819219 -0.111040 0.9123
RESID(-1) -0.096491 0.199450 -0.483785 0.6317
RESID(-2) 0.229613 0.235242 0.976073 0.3361
atas adalah 1.249305 dan nilai probabilitasnya adalah 0.5354 (lebih besar
autokorelasi.
Tabel 4.18
Uji Autokorelasi ROE
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 11/14/17 Time: 21:45
Sample: 1 40
Included observations: 40
Presample missing value lagged residuals set to zero.
114
R-squared 0.077014 Mean dependent var -2.50E-15
Adjusted R-squared -0.090802 S.D. dependent var 4.600110
S.E. of regression 4.804422 Akaike info criterion 6.134579
Sum squared resid 761.7215 Schwarz criterion 6.430133
Log likelihood -115.6916 Hannan-Quinn criter. 6.241442
F-statistic 0.458919 Durbin-Watson stat 1.895597
Prob(F-statistic) 0.833400
atas adalah 3.080555 dan nilai probabilitasnya adalah 0.2143 (lebih besar
autokorelasi.
4. Uji Signifikasi
Berdasarkan uji yang dilakukan yaitu uji chow pada dua variabel
dependen ROA dan ROE, model estimasi data panel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Common Effect Model untuk variabel dependen ROA dan
ROE.
Tabel 4.19
Uji Signifikansi Common Effect Model ROA
115
FDR -0.035640 0.019598 -1.818524 0.0776
BOPO -0.097631 0.022421 -4.354411 0.0001
C 13.52694 2.608494 5.185726 0.0000
Tabel 4.20
Uji Signifikansi Common Effect Model ROE
116
Dimana:
variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika nilai thitung > ttabel
2.028094.
sebesar 0.125360 yang artinya nilai thitung (0.125360) < nilai ttabel
117
(2.028094). Dilihat juga dari tingkat probabilitas sebesar 0.9010,
menunjukkan bahwa nilai probabablitas CAR > dari nilai α = 5%, maka
0.004321.
sebesar -2.062552 yang artinya nilai thitung (2.062552) > nilai ttabel
menunjukkan bahwa nilai probabablitas NPF < dari nilai α = 5%, maka
1.818524 yang artinya nilai thitung (1.818524) < nilai ttabel (2.028094).
nilai probabilitas FDR > dari nilai α = 5%, maka H0 diterima dan Ha
statistik sebesar –4.354411 yang artinya nilai thitung (4.354411) > nilai ttabel
118
(2.028094). Dilihat juga dari tingkat probabilitas sebesar 0.0001,
menunjukkan bahwa nilai probabablitas BOPO < dari nilai α = 5%, maka
yang tidak berpengaruh terhadap ROA yaitu CAR dan FDR. Terdapat dua
variabel yang berpengaruh negatif terhadap ROA yaitu NPF dan BOPO.
0.204185.
statistik sebesar -2.713909 yang artinya nilai thitung (2.713909) > nilai ttabel
menunjukkan bahwa nilai probabilitas CAR < dari nilai α = 5%, maka H0
119
Berdasarkan hasil dari tabel 4.20 menunjukkan bahwa NPF tidak
0.0523038 yang artinya nilai thitung (0.0523038) < nilai ttabel (2.028094).
nilai probabablitas NPF > dari nilai α = 5%, maka H0 ditolak dan Ha
0.514722 yang artinya nilai thitung (0.514722) < nilai ttabel (2.028094).
nilai probabilitas FDR > dari nilai α = 5%, maka H0 diterima dan Ha
statistik sebesar -6.097606 yang artinya nilai thitung (6.097606) > nilai ttabel
menunjukkan bahwa nilai probabablitas BOPO < dari nilai α = 5%, maka
120
Dari keempat variabel independen di atas, terdapat dua variabel
yang tidak berpengaruh terhadap ROE yaitu NPF dan FDR. Terdapat dua
variabel yang berpengaruh negatif terhadap ROE yaitu CAR dan BOPO.
cocok (fit) atau tidak, kita harus membandingkan nilai Fhitung dengan nilai
adalah 2.605975
dilihat dari tabel 4.19 bahwa nilai Fhitung atau F-statistic adalah 47.30173.
Dengan Ftabel senilai 2.6059 yang berarti nilai Fhitung > Ftabel (47.30173>
dilihat dari tabel 4.20 bahwa nilai Fhitung atau F-statistic adalah 44.06428.
Dengan Ftabel senilai 2.6059 yang berarti nilai Fhitung > Ftabel (44.06428 >
121
BOPO) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif terhadap
dilihat dari tabel 4.19 yang menunjukkan nilai R Square pada model
dilihat dari tabel 4.20 yang menunjukkan nilai R Square pada model
5. Interpretasi
122
a. Return on Asset (ROA)
nilai koefisien 0.00431 dan nilai probabilitas 0.9010 > 0.05. Maka
ROA Bank Umum Syariah. Semakin tinggi CAR suatu bank syariah,
tidak menjadi tolok ukur bank untuk memperoleh ROA yang tinggi.
ketentuan.
nilai koefisien -0.204185 dan nilai probabilitas 0.0466 < 0.05. Maka
123
Sebaliknya, semakin tinggi NPF maka ROA akan semakin rendah
nilai koefisien -0.035640 dan nilai probabilitas 0.0776 > 0.05. Maka
ROA Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukan nilai FDR yang tinggi
124
4) Pengaruh BOPO terhadap ROA
nilai koefisien -0.097631 dan nilai probabilitas 0.0001 < 0.05. Maka
ROA.
Havidz dan Setiawan (2015), Paulin dan Wiryono (2015), Hakiim dan
umum Syariah.
nilai koefisien -0.258385 dan nilai probabilitas 0.0102 < 0.05. Maka
125
dapat disimpulkan bahwa variabel CAR berpengaruh negatif dan
ROE yang dihasilkan Bank Umum Syariah. dengan kata lain nilai
menurun.
Syariah.
nilai koefisien 0.014229 dan nilai probabilitas 0.9588 > 0.05. Maka
ROE Bank Umum Syariah. Hal ini bertentangan dengan teori yang
laba.
126
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
Umum Syariah.
nilai koefisien -0.027863 dan nilai probabilitas 0.6100 > 0.05. Maka
ROE Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukan nilai seberapa besar
Umum Syariah.
nilai koefisien -0.377620 dan nilai probabilitas 0.0000 < 0.05. Maka
127
signifikan terhadap ROE Bank Umum Syariah. Sehingga dapat
ROE.
Syariah.
128
BAB V
A. Kesimpulan
0.9010 > 0.05 dan nilai koefisien 0.004321 , maka CAR tidak
probabilitas 0.0466 < 0.05 dan nilai koefisien -0.204185 , maka NPF
Syariah
probabilitas 0.0776 > 0.05 dan nilai koefisien -0.035640 , maka FDR
(BOPO) memiliki nilai probabilitas 0.0001 < 0.05 dan nilai koefisien
129
b. Hasil Uji F
Berdasarkan uji regresi data panel pada uji hipotesis (Uji F) ditemukan
pengaruh yang signifikan terhadap ROA dengan nilai Fhitung > Ftabel
Syariah
probabilitas 0.9588 > 0.05 dan nilai koefisien 0.014229, maka NPF
probabilitas 0.6100 > 0.05 dan nilai koefisien -0.027863 , maka FDR
(BOPO) memiliki nilai probabilitas 0.0000 < 0.05 dan nilai koefisien
130
b. Hasil Uji F
Berdasarkan uji regresi data panel pada uji hipotesis (Uji F) ditemukan
pengaruh yang signifikan terhadap ROE dengan nilai Fhitung > Ftabel
B. Saran
tahun 2015 dan 2016 rasio keuangannya sangat tidak sehat. Hal ini
yang lain ataupun ditambah dengan variabel lain yang mempengaruhi ROA
dan ROE pada bank umum syariah. Penelitian ini juga dapat dikembangkan
dan alat uji yang lebih lengkap dan akurat sehingga diperoleh kesimpulan
131
sampel untuk penelitian yang akan dating, juga mengubah sampel penelitian
132
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafii. “Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik”. Jakarta: Gema
Insani. 2001.
Aulia, Farashita & Prasetiono. “Pengaruh CAR, FDR, NPF, dan BOPO Terhadap
Profitabilitas (Return on Equity)”. Diponegoro Journal Of Management Vol. 5,
No. 1. 2016.
Dedi Rosadi. “Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews”.
Yogyakarta: ANDI OFFSET. 2012.
Diknawati, Didin Ambris. “Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, Dan BOPO
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah”. Jurnal Ilmiah STIE Perbanas
Surabaya. 2014.
Fahmi, Irham. “Manajemen Keuangan dan Pasar Modal”. Jakarta: Mitra Wacana
Media. 2014.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 Edisi
5”. Semarang: Badan Penerbit University Diponogoro. 2011.
133
Hakiim, Ningsukma & Rafsanjani, Haqiqi. “Pengaruh Internal Capital Adequency
Ratio (CAR), Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Per
Pendapatan Operasional (BOPO) dalam Peningkatan Profitabilitas Industri
Bank Syariah di Indonesia”. Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Vol. 14. No.1,
2016
Hasan, Zubairi. “Undang-Undang Perbankan Syariah Titik Temu Hukum Islam dan
Hukum Nasional”. Jakarta: Rajawal Press. 2009.
Havidz, Shinta Amalina Hazrati & Setiawan, Chandra. “The Determinants Of ROA
(Return On Assets) Of Full-Fledged Islamic Banks In Indonesia”. Jurnal MIX,
Vol. 5, No. 1, 2015.
Hermina, Rida & Suprianto, Edy. “Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR, dan BOPO
Terhadap Profitabilitas (ROE) pada Bank Umum Syariah”. Jurnal Akuntansi
Indonesia, Vol. 3 No. 2. 2014.
Ihsan, Dwi Nur‟aini. “Manajemen Treasury Bank Syariah”. Jakarta: UIN PRESS.
2015.
Lemiyana & Litriani, Erdah. “Pengaruh NPF, FDR, BOPO Terhadap Return On
Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah”. I-Economic Vol. 2, No. 1, 2016
134
Munawir. “Analisis Informasi Keuangan”. Yogyakarta: Liberty. 2012.
Rafaela, Thyas & Ardiyanto, Moh. Didik. “Pengaruh CAR, FDR, NPF, dan BOPO
Terhadap ROE Bank Syariah Mandiri”. Diponegoro Journal Of Accounting
Vol. 1 No. 1. 2013.
Saputri, Sofyan Febby Henny & Oetomo, Hening Widi. “Pengaruh CAR, BOPO,
NPL, dan FDR Terhadap ROE Pada Bank Devisa”. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen: Vol 5, No. 5. 2016.
Sholihah, Nikmatus & Sriyana, Jaka. “Profitabilitas Bank Syariah pada Kondisi
Biaya Operasional Tinggi”. Jurnal Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
2014.
Simatupang, Apriani & Franzlay, Denis. “Capital Adequacy Ratio(CAR), Non
Performing Financing (NPF), Efisiensi Operasional (BOPO) dan Financing to
Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia”. Jurnal Administrasi Kantor Vol. 4, No. 2. 2016.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP perihal “Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum”. Jakarta, 25 Oktober 2011
Susilo Sri Y., Triandoro, Sigit, Totok Budi Santoso A. ”Bank dan Lembaga
Keuangan”. Jakarta : Salemba Empat. 2011.
135
Sutrisno. “Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi”. Yogyakarta: Ekonisia.
2009.
Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, Edisi
Ketiga”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2011.
www.bi.go.id
www.infobanknews.com
www.syariahmandiri.co.id
www.megasyariah.co.id
www.brisyariah.co.id
www.bcasyariah.co.id
www.paninbanksyariah.co.id
www.maybanksyariah.co.id
www.bankvictoriasyariah.co.id
www.syariahbukopin.co.id
136
LAMPIRAN
Lampiran 1
137
BUS ROE ROA NPF FDR CAR BOPO
BCAS 2015 2.23 0.73 1.19 91.41 32.66 92.48
BCAS 2016 3.35 0.99 1.4 90.12 36.78 92.18
MBS 2012 4.24 2.72 1.69 192.93 63.89 53.77
MBS 2013 4.17 2.57 1.72 147.03 59.41 67.79
MBS 2014 5.33 3.13 3.38 157.77 52.13 69.6
MBS 2015 -39.01 -22.44 26.52 165.34 38.4 192.6
MBS 2016 -27.65 -10.74 30.99 136.13 55.06 160.28
Lampiran 2
Statistik Deskripstif
Observations 40 40 40 40 40 40
138
Method: Panel Least Squares
Date: 11/12/17 Time: 12:46
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
139
BOPO -0.377629 0.061932 -6.097456 0.0000
C 47.52257 7.205212 6.595582 0.0000
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
140
Effects Specification
141
UJI Lagrange Multiplier (LM) Test (ROE)
Residual
Periode
BSM Mega BRIS Bukopin Panin Victoria BCAS Maybank
2012 5.86853 17.3506 0.33645 -0.84467 -7.4001 0.52753 -1.47183 1.29547
2013 3.8277 10.2866 2.71824 -0.21471 -5.15068 -3.58752 -3.52685 2.51231
2014 -2.25184 -1.41027 -4.24417 -2.96035 -5.31853 1.50928 -2.94689 3.42389
2015 -1.24211 -1.14325 -1.4498 -2.01067 -1.25244 -10.1201 -0.31291 2.607
2016 -1.46243 4.68943 1.56897 -2.24411 -2.23859 -1.03418 1.63729 5.67969
Rata2 0.94797 5.954622 -0.214062 -1.654902 -4.272068 -2.540998 -1.324238 3.103672
Rata2 Kuadrat 0.898647 35.45752316 0.04582254 2.73870063 18.250565 6.456670836 1.753606281 9.632779884
Jumlah Rata2 Kuadrat 9.404289431
Residual Kuadrat
Periode
BSM Mega BRIS Bukopin Panin Victoria BCAS Maybank
2012 34.43964 301.0433204 0.113198603 0.713467409 54.76148001 0.278287901 2.166283549 1.678242521
2013 14.65129 105.8141396 7.388828698 0.046100384 26.52950446 12.87029975 12.43867092 6.311701536
2014 5.070783 1.988861473 18.01297899 8.763672123 28.28676136 2.277926118 8.684160672 11.72302273
2015 1.542837 1.307020563 2.10192004 4.042793849 1.568605954 102.416424 0.097912668 6.796449
2016 2.138702 21.99075372 2.461666861 5.036029692 5.011285188 1.069528272 2.680718544 32.2588785
Jumlah 57.84325 432.1440957 30.07859319 18.60206346 116.157637 118.9124661 26.06774636 58.76829429
Jumlah Residual Kuadrat 858.5741498
142
Common Effect Model (ROA)
143
Log likelihood -117.2943 Hannan-Quinn criter. 6.191046
F-statistic 44.06428 Durbin-Watson stat 1.088455
Prob(F-statistic) 0.000000
16
Series: Standardized Residuals
14 Sample 2012 2016
Observations 40
12
Mean -2.14e-15
10
Median 0.051742
Maximum 3.167045
8
Minimum -6.021413
6 Std. Dev. 1.665450
Skewness -1.196923
4 Kurtosis 6.357156
2 Jarque-Bera 28.33499
Probability 0.000001
0
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
20
Series: Standardized Residuals
Sample 2012 2016
16 Observations 40
Mean -6.00e-15
12 Median -0.866357
Maximum 17.34487
Minimum -11.03865
8 Std. Dev. 4.600099
Skewness 1.171519
Kurtosis 7.358637
4
Jarque-Bera 40.81258
Probability 0.000000
0
-10 -5 0 5 10 15
144
Uji Multikolinearitas
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 11/14/17 Time: 21:40
Sample: 1 40
Included observations: 40
145
Adjusted R-squared 0.980870 S.D. dependent var 6.339145
S.E. of regression 0.876779 Akaike info criterion 2.854874
Sum squared resid 19.21855 Schwarz criterion 3.488203
Log likelihood -42.09747 Hannan-Quinn criter. 3.083866
F-statistic 143.8331 Durbin-Watson stat 1.525675
Prob(F-statistic) 0.000000
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 11/14/17 Time: 21:37
Sample: 1 40
Included observations: 40
146
Uji Autokorealasi
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 11/14/17 Time: 21:43
Sample: 1 40
Included observations: 40
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 11/14/17 Time: 21:45
Sample: 1 40
Included observations: 40
147
Presample missing value lagged residuals set to zero.
148