Disusun Oleh :
Dedeh Rahmawati
NIM : 1113081000111
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H/2017
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Timur
Ayah : H. Muhamad
Email : Lalarahma20@gmail.com
vi
ABSTRACT
This study aimed to analyze the effect of the number mudhrabah financing,
Musharaka, murabaha and inflation on profitability in Islamic Banks. The sample
used in this study were 7 BUS using purposive sampling technique. The analytical
tool used is a panel data analysis using a computer program Eviews version 8.0.
Panel data methods chosen are Random Effect are tested by F test and t test, with
a significant level of 5%. The results showed that the variables silmutan of
financing, Musharaka effect on profitailitas while murabaha and inflation does
not affect the profitability. Adjusted R-square value is equal to 48.8584%.
vii
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
dan tidak pernah lelah untuk selalu mendoakan serta mendidik penulis dengan
penuh kesabaran. Bapak dan umi adalah kedua orang tua yang sempurna
selalu berusaha dan berdoa untuk penulis, yang juga merupakan motivasi
ix
2. Teruntuk kakak dan adik penulis, Kamaluddin, Rizki Abdul Hakim dan Putri
dapat selalu menjadi anak yang membanggakan bagi Bapak dan Ibu. Amin Ya
Robbal Alamin.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc. M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
jajarannya.
4. Bapak Dr. Amilin, S.E.Ak, M.Si sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik
5. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, M.H, sebagai Wakil Dekan Bidang
Jakarta.
6. Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., M.A, sebagai Wakil Dekan Bidang
Jakarta.
7. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., MSi. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
9. Bapak DR. Herni Ali HT,SE,MM dan Ibu Amalia, SE, MSM sebagai Dosen
x
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta
10. Bapak Sopyan, SE., MM. selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
11. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu
yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan
12. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
13. Sahabat terkasih, tercinta dan selamanya penulis, Muhammad Umar Dika
skripsi ini.
15. Teman seperjuangan penulis selama di CCIT FTUI dan MIPS, terimakasih
atas dukungan dan motivasi kalian. Semoga Allah SWT selalu memudahkan
xi
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut
kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Adapun segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini
Dedeh Rahmawati
xii
DAFTAR ISI
xiii
D. Rasio Keuangan Bank ........................................................................................... 34
1. Rasio Likuiditas .................................................................................................... 36
2. Rasio Profitabilitas ................................................................................................ 37
E. Keterkaitan Antara Variabel X dengan Variabel Y .............................................. 41
F. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 44
G. Kerangka Pemikiran.......................................................................................... 56
BAB 3 ............................................................................................................................... 60
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 60
A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................................... 60
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel .............................................................. 60
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 62
D. Metode Analisis Data ............................................................................................ 63
BAB IV ............................................................................................................................. 77
ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 77
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................................... 77
B. Analisis dan Pembahasan ...................................................................................... 89
C. Analisis Deskriptif ................................................................................................ 89
Tabel 4. 1 ...................................................................................................................... 89
Analisis Deskriptif ........................................................................................................ 89
D. Hasil Uji Analisis Data Panel................................................................................ 91
a. Chow Test ......................................................................................................... 91
b. Uji Hausman ..................................................................................................... 92
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 93
a. Goodness of Fit (Uji F) ..................................................................................... 96
b. Uji Hipotesis (Uji t) .......................................................................................... 98
c. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................................. 103
d. Interprestasi Hasil Penelitian .......................................................................... 105
BAB V ............................................................................................................................ 110
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 110
xiv
B. Saran ................................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 112
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... 119
xv
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR GRAFIK
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pada Tahun 1992 adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Walaupun
Bila pada periode tahun 1992-1998 hanya ada satu unit Bank Syariah
(Sadi, 2015: 29), maka pada tahun 2016 jumlah Bank Umum Syariah
Jasa Keuangan) dan Bank Perkreditan Rakyat menjadi 158 unit (Bank
kepada masyarakat, yakni pembiyaan berprinsip jual beli dan bagi hasil.
harga-harga dalam satu tahun tertentu, atau dengan kata lain adanya
penurunan dari nilai mata uang yang berlaku. Tingkat suku bunga
3
Grafik 1. 1
Perkembangan Profitablitas
Profitabilitas ROA
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8 PF
0.6
0.4
0.2
0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber : Laporan Keuangan pada Website masing-masing Bank Umum Syariah di Indnesia
pada ROA mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu sebesar 0.6%
4
Grafik 1. 2
Perkembangan Inflasi
INF
0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04 INF
0.03
0.02
0.01
0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber : Laporan Keuangan pada Website masing-masing Bank Umum Syariah di Indnesia
rata inflasi bank umum syariah, pada periode tahun 2011-2012 mengalami
penurunan yang sangat sedikit yaitu dengan nilai sebesar 0.01%, pada
tingkat 0.04%.
5
dengan itu berupa: (1) transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah, (2) transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa
Grafik 1. 3
Perkembangan Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah
12000000
10000000
8000000
Mudharabah
6000000
Musyarakah
4000000 Murabahah
2000000
0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber : Laporan Keuangan pada Website masing-masing Bank Umum Syariah di Indnesia
6
Pada Grafik 1.3 diatas menunjukkan bahwa dari tahun 2011
sampai tahun 2015, grafik murabahah atau jual beli terus menerus
syariah yang masih berjalan sampai saat ini. Begitu pula pada pembiyaan
hasil, bukan hanya terfokus pada produk jual beli. Namun ternyata bank
musyarakah spenuhnya hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang perlu
pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total asset bank yang bersangkutan. Semakin
7
besar ROA semakin besar juga tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga
hasil yang menguntungkan bagi pihak bank, jika penyaluran pembiayaan tersebut
pendapatan maka semakin besar pula bank dalam pembayaran kewajiban kepada
pihak lain. Dengan begitu profitabilitas menjadi faktor penting dalam penilaian
yang bersangkutan dalam mengelola asset dan liabilities yang ada, dan secara
laba atau profit tentu berhubungan dengan besarnya pembiayaan yang disalurkan
satu indikator untuk menilai kinerja keuangan suatu bank adalah melihat
8
kinerja keunagan perusahaan, khususnya permasalahan perbankan syariah
harga-harga dalam satu tahun tertentu, atau dengan kata lain adanya
penurunan dari nilai mata uang yang berlaku. Tingkat suku bunga
tingkat suku bunga (BI rate ) yang sesuai sebagai dasr atau patokan bank
umum dan swasta untuk menentukan suku bunga mereka agar mereka
dapat tetap likuid dan menguntungkan. Salah satu penyebab krisis yang
cukup lama yang diikuti dengan meosotnya nilai rill (intrinsic) mata uang
9
lain untuk diinvestasikan ke perusahaan komersial. Pihak bank (shahibul
dan mudharib hanya mengelola usaha yang sudah ditentukan oleh pihak
modalnya dan ikut mengelola usaha tersebut. Keuntungan dan kerugian akan
Murabahah adalah istilah dalam Fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual
beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga
barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memeperoleh barang tersebut
10
untuk mengoptimalkan fungsi perbankan syariah adalah pengembangan
nasional meliputi produk domestik bruto dan produk nasional bruto, gross
pengangguran, nilai tukar valas, jumlah uang beredar dan suku bunga
(Sukirno, 2006:26).
Penelitian oleh Yesi Oktriani (2012) hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
pula.
bahwa tidak terdapat pengaruh antara Inflasi terhadap ROA, ROE, dan BOPO
11
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
diantaranya adalah :
12
1. Untuk menentukan apakah pembiayaan Mudharabah, Musyarakah,
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Bank Umum Syariah, penelitian ini dapat dijadikan landasan dalam
dan resiko, selain itu juga dapat digunakan landasan dalam memutuskan
perusahaan.
2. Bagi Investor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan informasi
13
wawasan terkait variable yang dapat mempengaruhi profitabilitas Hasil dari
perusahaan.
14
BAB 2
LANDASAN TEORI
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2008: 9).
serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya (Arthesa dan
lembaga yang melaksanaan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang,
meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Menurut Prof G.M.
bahwa bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan
memberikan kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang
baru berupa uang giral. Kegiatan utama suatu bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat umum dalam bentuk kredit yang diberikan (loanable fund). Dengan
15
demikian kegiatan bank di Indonesia terutama kegiatan bank umum adalah
sebagai berikut:
Bank Syariah adalah bank yang menjual produk produknya dengan tata
cara sesuai dengan hokum Islam dan menerima imbalan atas jasanya dalam
bentuk bagi hasil (ujrah) berdasarkan akad (kesepakatan) antara bank dengan
(jujur) sebelum dan setelah akad, tidak ada eksploitasi terhadap pihak lain serata
Isltilah lain yang digunakan untuk sebutan bank islam adalah syariah
memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
Dalam paradigma akuntansi Islam, secara garis besar terdiri atas 4 fungsi
utama, hal ini termuat dalam buku “bank syariah dari teori ke praktik” karangan
Muhamad Syafi’i Antonio (2001), yaitu fungsi bank syariah sebagai manajemen
16
investasi, fungsi bank syariah sebagai investasi, fungsi bank syariah sebagai jasa-
dari peihak lain) menerima presentase keuntungan hanya dalam kasus untung.
usaha (baik dana modal maupun dana rekening investasi) dengan menggunakan
kontrak murabahah, musyarakah, bai‟ as-salam, bai‟ al-istisna‟, ijarah, dan lain-
lain. Rekening investasi menjadi dua yakni rekening investasi tidak terbatas dan
terbatas.
Pemegang rekening jenis ini memberi wewenang kepada bank syariah unutk
menginvestasika dananya dengan cara yang dianggap paling baik dan feasible,
17
1. Rekening investasi terbatas
Pemegang rekening jenis ini menerapkan pembatasan tertentu dalam hal jenis,
berdasakan wupah (fee based) dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan.
jasa sosial, bisa melalui dana qardh (pinjaman kebaikan), zakat, atau dana sosial
yang sesuai dengan ajaran Islam. Konsep perbankan syariah juga mengharuskan
bank syariah memainkan peran dalam pengembangan sumber daya insani dan
C. Pembiayaan
1. Pengertian pembiayaan
18
yang dipersamakan dengan itu berdasrkan persetujuan atau kesepakatan antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau
tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
(Ascarya : 2008)
2. Pembiayaan Mudharabah
Istilah “mudharabah” merupakan istilah yang paling banyak digunakan
oleh bank-bank Islam. Prinsip ini juga dikenal sebagai “qiradh” atau
“muqaradah”.
keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati
kepada nasabah (mudharib) dan mudharib hanya mengelola usaha yang sudah
19
ditentukan oleh pihak shahibul maal. Pembagian keuntungan akan dibagi
berdasarkan kesepakatan pada awal kontrak, sedangkan jika terjadi kerugian akan
Tujuan akad mudharabah adalah suapaya ada kerja sama kemitraan anatara
pemilik harta (modal) yang tidak ada pengalaman dalam perniagaan atau
perusahaan atau tidak ada peluang untuk berusahan sendiri dalam lapangan
a. Landasan syariah
anjuran untuk melaksanakan usaha. Hal ini tanpak dalam ayat-ayat dan hadist
Al-Qur’an
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
Yang menjadi argument dari ayat diatas adalah yang berarti melakukan suatu
20
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan
yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu
berdosa hatinya; dan Allah Maha-mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-
Baqarah: 283)
Al- Hadits
menuruni lembahserta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar,
Adapun rukun dari akad mudharabah yang harus dipenuhi dalam transaksi
4. Nisbah keuntungan
mudharabah terdiri dari syarat modal dan keuntungan, syarat modal yaitu :
(Ascarya, 2008:62)
c. Jenis-jenis Mudharabah
penyedia modal berikut porsi keuntungan yang telah disetujui sebelumnya. Bila
terjadi kerugian maka seluruh kerugian dipikul oleh shahibul maal. Sedang
mudharib kehilangan keuntungan (imbalan bagi –hasil) atas kerja yang telah
dilakukannya Ada dua tipe mudharabah, yaitu Mutlaqah (tidak terikat) dan
Mudharabah Muthlaqah
22
Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerja
sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak
dibatasi oleh spesikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Dalam pembahasan
sesukamu) dari shahibul maal ke mudharib yang member kekuasaan sangat besar.
Mudharabah Muqayyadah
d. Skema Mudharabah
sepenuhnya oleh bank, kecuali jika nasabah melakukan kesalahan yang disengaja,
23
Gambar 2. 1
Skema Mudharabah
1). Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa
2). Investasi khusus disebut juga mudharabah muqayyadah, dimana sumber dana
24
3. Pembiayaan Musyarakah
pembiayaan syirkah. Istilah ini berkonotasi lebih terbatas dari pada istilah syirkah
yang lebih umum digunakan dalam fikih islam (Usmani,1999) dalam (Ascarya,
2008). Syirkah berarti sharing “berbagi” dan didalam teminologi fikih islam
dibagi dalam dua jenis. Syirkah al-milk atau amlak atau syirkah kepemilikan dan
syirakha al-„aqd atau syirkah „ukud atau syirkah akad. (Ascarya, 2008 : 49)
Musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua atu lebih pengusaha
pemilik dana/modal bekerja sama sebagai mitra usaha, membiayai investasi usaha
baru atau sudah berjalan.mitra usaha pemilik modal berhak ikut serta dalam
manajemen perusahaan, tetapi itu tidak merupakan keharusan. Para pihak dapat
membagi pekerjaan mengelola usaha sesuai kesepakatan dan mereka juga dapat
meminta gaji/upah untuk tenaga dan keahlian yang mereka curahkan untuk usaha
Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah Isyirkah atau
bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-
sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka
bersama sama memandukan seluruh sumber daya baik berwujud Waupun tidak
25
Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerja sama dapat berupa
asset (seperti hak paten atau goowill), kepercayaan atau repurtasi (credit
worthiness) dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang. (Karim,
Adimawarwan A, 2014)
dalam kerja sama itu akan dibagi sesuai kesepakatan dan kerugian ditanggung
2012;80).
a. Landasan Syariah
anjuran untuk melaksanakan usaha. Hal ini tanpak dalam ayat-ayat dan hadist
Al-Qur’an
oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka (istri-istrimu)
itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang
ditinggalkannya setelah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) setelah
26
dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu
tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka
para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan setelah
dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) setelah dibayar hutang-hutangmu. Jika
ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki
(seibu) atau seorang saudara perempuan (seibu), maka bagi masing-masing dari
kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu
lebih dari seorang, maka mereka bersama-sama dalam bagian yang sepertiga
itu[17], setelah dipenuhi wasiat yang dibuatnya[18] atau (dan) setelah dibayar
ketentuan Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. (An- Nisa’ 12)
dalam kepemilikan harta. Hanya saja perkongsian dalam ayat ini terjadi secara
Al-Hadist
Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak
menghiyanati lainnya” (HR. Abu Daud 2936, dalam kitab Al-Buyu’ dan Hakim)
27
yang melakukan perserikatan selama saling menjunjung tinggi amanah
Berikut adalah rukun yang harus dipenuhi dalam transaksi musyarakah yaitu :
1). Pelaku akad, yaitu shahibul maal (pemodal) dan mudharib (pengelola)
2). Objek akad, yaitu maal (modal), drarabah (kerja), dan ribh (keuntungan)
c. Skema Al-Musyarakah
28
Gambar 2. 2
Skema Al-Musyarakah
1). Pembiayaan proyek. Dalam pembiayaan proyek, biasanya nasabah dan bank
proyek selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang
2). Modal ventura. Pada lembaga keuangan khusus yang dibolehkan melakukan
29
penanaman modal untuk jangka waktu tertentu. Setelah itu bank melakukan
divestasi atau menjual bagian sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap.
4. Pembiayaan Murabahah
Secara bahasa, kata murabahah berasal dari bahasa Arab dengan akar kata
Hakim, murabahah merupakan akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual
menyebutkan harga jual yang terdiri atas harga pokok barang dan tingkat
keuntungan tertentu tas barang, dimana harga jual tersebut disetujui pembeli
(Hakim, 2012:116).
menerima penyerahan barang atau dengan kata lain barang diserahkan langsung
Wangsawidjaja,2012;81)
Murabahah, yang berasal dari kata ribhu (keuntungan), adalah transaksi jual-beli
sementara nasabah sebagai nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli
a. Landasan Syariah
Yang menjadi landasan syariah dari murabahah bersumber dari Al-Qur’an dan
Dalam Al-Qur’an Allah menjelaskan tentang jual beli yaitu QS: Al- Baqarah
penyakit gila(2). Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu(3) (sebelum
datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali
kekal di dalamnya”.
2. Al-Hadits
Dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rasullah saw. Bersabda. “ Tiga hal yang
Fator-faktor yang harus ada (rukun) dalam akad murabahah adalah: (Karim,
Adimawarwan A, 2014:205).
31
1). Pelaku akad, yaitu shahibul maal (pemodal) dan mudharib (pengelola)
2). Objek akad, yaitu maal (modal), drarabah (kerja), dan ribh (keuntungan)
2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yan telah ditetapkan
4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang
sesudah pembelian.
c. Skema Al-Murabahah
32
Gambar 2. 3
Skema Al-Murabahah
berkelanjutan (roll over/evergreen) seperti untuk modal kerja padahal sebernya al-
murabahah adalah kontrak jangka pendek dengan sekali akad (one short deal). Al-
murabahah tidak tetap diterapkan untuk modal kerja. Akad murabahah sesuai
33
3. Pengertian Inflasi
secara keseluruhan. Dengan emikian, terjadin penurunan daya beli uang atau
Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga secara tajam
yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama
sebagai akibat dari ketidakseimbangan arrus banarng dan jasa seiring dengan nilai
mata uang yang turun secara tajam. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan
kenaikan harga) pada barang lainnya, kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
(Khalwaty,2000;11)
Inflasi terjadi ketika harga umum naik saat ini kita menghitung inflasi denan
individual. Indeks harga konsumen (CPI) mengukur biaya sekeranjang pasar dari
barang dan jasa konsumen yang dikaitkan dengan biaya dari sekeranjang pasar
dari barang dan jasa tersebut pada tahun dasar tertentu. (Samuelson dan Nordhaus,
2004: 103)
tersedia, yang terdiri dari a) balance sheet atau neraca, dan b) income statement
atau laporan laba rugi. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan tersebut,
yang digunakan oleh perusahaan lain, apakah sama dengan perusahaan kita
laporan keuangan yang disajikan oleh suatu bank secara periodik. Laporan ini
2012:310).
Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan
bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data
keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data
keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam
presentase atau kali. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk mengukur
kinerja keuangan bank pada periode tertentu, dan dapat dijadikan tolak ukur untuk
2006:155)
macam, antara lain : Liquidity Ratio (Rasio Likuiditas), Activity Ratio (Rasio
35
1. Rasio Likuiditas
umumnya kekurangan likuid aset segera sebelum episode kepailitan terjadi dan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat
membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat
pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.
lancar tertentu menjadi uang kas. Beberapa indikator dalam pengukuran tingkat
likuiditas adalah: (1) Net working capital, (2) Current ratio dan (3) Acid-test ratio
(Quick ratio).
36
Menurut Hanafi dan Halim (2007:37) yaitu rasio untuk
pendek. Ada beberapa indikator rasio likuiditas yang dapat digunakan untuk
menganalisis likuiditas adalah (1) Rasio Lancar/(Current Ratio), dan (2) Rasio
Cepat(Quick Ratio).
kewajiban jangka pendeknya yang harus dipenuhi. Ada beberapa rasio likuiditas
yang dapat digunakan untuk menganalisis likuiditas perusahaan yaitu: (1) Rasio
2. Rasio Profitabilitas
37
Profitabilitas adalah suatu pengertian relatif mengenai laba yang diperoleh
kekayaan sendiri (seperti modal saham) ataukah “kekayaan asing (kredit bank,
bank yang diukur dengan rasio yang berbobot sama, rasio tersebut terdiri dari
rasio perbandingan laba dalam dua bulan terakhir terhadap volume usaha dalam
berikut: Gross Profit Margin (marjin laba kotor), Net Profit Margin (rasio marjin
kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
38
penjualan, asset, dan modal saham tertentu. Beberapa indikator rasio profitabilitas
yang dapat digunakan yaitu: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE),
tingkat keuntungan bersih yang diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan
antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok
perusahaan ROA (return on asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak
untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian ari asset yang dimiliki oleh
peusahaaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif
pula atau rugi. hal ini menunjukan dari modal yang diinvestasikan secara
ROA (return on asset), rasio ini sering juga disebut sebagai return on
investment. Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama return
39
on investasi atau return on total asset merupakan rasio yang menunjukkan hasil
return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan
pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin tidak
baik, demikian pula sebaliknya, artinya rasio ini digunakan untuk mengukur
sumer ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba. Untuk menghitung ROA
perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on
equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi
para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham
perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat
keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau
40
pemegang saham perusahaan. Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan
laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dan sering kali
investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Rumus untuk
rasio yang bersangkutan dalam mengelola asset dan liabilities yang ada,
41
Akan tetapi, meningkatnya inflasi pada bank akan menyebabkan
besar ROA semakin besar juga tingkat keuntungan yang dicapai bank
42
untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan
(laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total asset bank yang
bersangkutan. Semakin besar ROA semakin besar juga tingkat keuntungan yang
semakin kecil. Namun, dalam penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
jual beli akan berpengaruh terhadap return yang dihasilkan. Sebab dengan
dikarenakan belum tentu pembiayaan jual beli yang disalurkan oleh bank
pembiayaan jual beli yang disalurkan oleh bank pada nasabah akan
43
dikembalikan sesuai perjanjian yang telah disepakati bersama antara bank
F. Penelitian Terdahulu
jurnal dan skripsi dengan melihat hasil penelitiannya dan akan dibandingkan
yang berbeda, adapun ringkasan penelitian terdahulu akan dijadikan table berikut
ini :
44
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
No. Nama, Judul, dan Variabel Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
Tahun Penelitian Analisis
1. Desi Marilin Swandayani Variabel Independen: Analisis Pada penelitian ini - Analisis -Variabel dependen
, Rohmawati Inflasi, Suku bunga, Regresi Linear didapatkan hasil Regresi : profitabilitas
Kusumaningtias Nilai tukarvalas dan Berganda bahwa secara Linear -Variabel
(2011) jumlah uang beredar bersama-sama Berganda independen : inflasi
Pengaruh Inflasi, Suku variable dependen: variabel inflasi, suku
bunga, Nilai tukarvalas Profitabilitas bunga, nilai tukar
dan jumlah uang beredar valas dan jumlah
terhadap profitabilitas uang beredar
pada perbankan syariah mempunyai pengaruh
diIndonesia priode 2005- yang signifikan
2009 terhadap ROA
perbankan syariah di
Indonesia. Hasil
secara parsial suku
bunga, nilai tukar
valas dan jumlah
uang beredar
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap ROA.
45
Sedangkan variabel
inflasi mempunyai
pengaruh yang tidak
signifikan terhadap
ROA perbankan
syariah.
2. Yesi Oktriani Variabel Independen metode pembiayaan -Anlisis : Variabel
(2012) : pembiayaan deskriptif musyarakah secara metode Independen :
Pengaruh pembiayaan mudharabah, analisis parsial tidak deskriptif pembiayaan
mudharabah, musyarakah musyarakah dan dengan berpengaruh analisis dengan mudharabah,
dan murabahah terhadap murabahah pendekatan signifikan terhadap pendekatan musyarakah dan
profitabilitas Variabel Dependen : studi kasus. profitabilitas, studi kasus. murabahah
probitabilitas pembiayaan Variabel Dependen :
mudharabah secara probitabilitas
parsial tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas,
pembiayaan
murabahah secara
parsial berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas, dan
pembiayaan
musyarakah,
mudharabah, dan
murabahah
46
berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas.
50
pengaruh variabel
independen lain
pada dua ukuran
profitabilitas (ROE
dan ROA) adalah
negatif.
8. Farrukh Ijaz, Anum Variabel Independen Data Panel Penelitian ini Variabel Metode analisis :
Akma, Syeda Hameeda : factor –faktor menemukan bahwa independen: Data panel
Batool Gillani, penentu langkah-langkah menetukkan
(2015) profitabbilitas bank yang berbeda dari factor factor
(The Determinants of the islam pakistan profitabilitas profitabilitas
Pakistan Islamic Banking Variabel Dependen : tergantung pada
Industry Profitability: Profitabilitas faktor-faktor tertentu
Panel Evidence) bank yang berbeda.
Studi ini menemukan
bahwa ROA, sebagai
ukuran profitabilitas
bank syariah,
tergantung pada rasio
leverage, efisiensi
operasional, rasio
kecukupan modal
dan CPI. Demikian
pula, ROE ditemukan
signifikan dengan
rasio leverage
51
(gearing), ukuran
bank, efisiensi
operasional dan rasio
manajemen aset,
namun tidak
memiliki hubungan
statistik dengan rasio
kecukupan modal.
Studi ini
menunjukkan bahwa
sementara mengukur
profitabilitas bank
syariah, parameter
yang berbeda
menganggap
karakteristik khusus
bank yang berbedaa
9. Amri Dziki Fadholi Variabel Independen Analisis linear -Variabel -Vaiabel Variabel independen
(2015) : murabahah, berganda pembiayaan independen dan dependen :
Pengaruh Pembiayaan musyarakah dan murabahah tidak murabahah dan mudharabah,
berpengaruh terhadap
Murabahah, Musyarakah, murabahah musyarakah musyarakah,
profitabilitas (ROA)
dan Mudharabah terhadap Variabel Dependen : - Variabel mempunyai murabahah terhadap
profitabilitas Bank Profitabilitas pembiayaan pengaruh yang ROA
Umum Syariah (2011- musyarakah tidak negatif tidak -hvariabel
2014) berpengaruh terhadap signifian mudharabah
profitabilitas (ROA) terhadap ROA berpengaruh
- Variabel - metode terhadap ROA
52
pembiayaan analisis yang
mudharabah digunakan
berpengaruh terhadap analisis linear
profitabilitas (ROA)
berganda
10. Arief Wibowo dan Variabel Independen Analisis secara Variabel Metode analisis :
Sunarto(2015) : murabahah, regresi simultan variabel independen : analisis regresi
Pengaruh Pembiyaan musyarakah dan berganda Pembiayaan mudharabah, linear berganda,
Mudharabah dan
Mudharabah dan murabahah musyarakah,da Variabel dependen :
Pembiayaan
Musyarakah Terhadap Variabel Dependen : Musyarakah n murabahah profitabilitas (ROE)
Profitabilitas Perbankan Profitabilitas berpengaruh positif
Syariah (BPRS 2012- terhadap
2014) profitabilitas (ROE).
Sedangkan pada uji
parsial untuk variabel
Pembiayaan
Mudharabah
berpengaruh
positif terhadap
profitabilitas (ROE).
Dan untuk variabel
Pembiayaan
Musyarakah pada uji
parsial juga
berpengaruh positif
terhadap
profitabilitas
(ROE).Pembiayaan
Mudaharabah dan
Pembiayaan
53
Musyarakah
memberikan
pengaruh positif
terhadap tingkat ROE
secara simultan.
11. Ela Chalifah, Amirus Variabel Independen Analisis Berdasarkan hasil Variabel Metode analisis :
Sodiq (2015) “ Pengaruh : murabahah, dan regresi pengolahan data uji independen : analisis regresi
Pendapatan Mudharabah, musyarakah berganda signifikansi secara mudharabah, linear berganda,
parsial (Uji-t)
Musyarakah Terhadap Variabel Dependen : musyarakah.
diperoleh bahwa
Profitabilitas (ROA) Profitabilitas (ROA) variabel pendapatan Variabel
Bank Syariah Mandiri Mudharabah (X1 ) dependen :
periode 2006-2014 mempunyai pengaruh ROA
positif dan signifikan
terhadap variabel
dependen (ROA).
(Uji-t) diperoleh
bahwa variabel
pendapatan
Musyarakah (X2 )
mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan
terhadap variabel
dependen (ROA).
Sedangkan
berdasarkan hasil uji
hipotesis secara
simultan (Uji F)
dimana H0 ditolak
yang berarti bahwa
variabelvariabel
54
independen
(pendapatan
Mudharabah dan
Musyarakah)
mempunyai pengaruh
yang signifikan
secara bersama-sama
terhadap variabel
dependen (ROA).
Sumber : jurnal penelitian terdahulu
55
G. Kerangka Pemikiran
dianggap perlu untuk melengkapi paradigman situasi dan kondisi yang sedang
diteliti.
56
Analisis pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan
Inflasi terhadap Profitabilitas Bank Syariah
Uji Hipotesis
1. Uji F
2. Uji t
3. Adjusted R2
Gambar 2. 4
Kerangka Berfikir
57
H. Hipotesis Penelitian
Dari permasalahan yang ada, maka hipotesis dibawah ini pada dasarnya
sebagai berikut:
terhadap profitabilitas.
terhadap profitabilitas.
terhadap profitabilitas.
terhadap profitabilitas.
terhadap profitabilitas.
profitabilitas.
terhadap profitabilitas.
58
H1 4 : terdapat pengaruh antara pembiayaan Murabahah secara parsial
terhadap profitabilitas.
59
BAB 3
METODE PENELITIAN
profitabilitas Bank Umum Syariah dari priode 2011 sampai 2015. Data yang
digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala
numerik (angka). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi periode tahun 2011
hingga 2015 yang diterbitkan oleh Bank Umum Syariah dalam website resmi
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah yang terdapat
di Indonesia hingga tahun 2015. Jumlah Bank Umum Syariah yang ada hingga
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kulitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
60
tetapi juga bisa sebuah obyek dan benda-benda alam lainnya. Dalam penelitian
ini, populasi yang digunakan adalah seluruh Bank Umum Syariah. Sampel adalah
bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono ,
2010:115).
1. Bank umum syariah yang telah berdiri selama kurang lebih 5 tahun
4. Bank umum syariah yang laporan keuangannya sudah teraudiit oleh BI.
Tabel 3. 1
Jumlah data sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 35data.
Data tersebut didapat dari jumlah data bank yang yang dikalikan dengan jumlah
tahun yang diteliti yaitu 7 x 5 = 35 data bank yang sesuai dengan kriteria pada
data sekunder yang data tersebut berasal dari internal bank. Data sekunder
tersebut terdiri dari bidang usaha, sejarah bank, dan laporan keuangan bank.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu dengan
survey yang dilakukan dengan cara observasi yang digunakan untuk memperkuat
dan mempelajari dari berbagai sumber seperti jurnal, koran, buku-buku, internet,
62
dan berbagai perangkat tertulis lainnya yang berhubungan dengan pembiayaan
dan time series (yakni sejumlah variabel diobservasi atas sejumlah kategori dan
dikumpulkan dalam suatu jangka waktu tertentu) dan model yang digunakan
untuk menganalisis data jenis ini disebut sebagai model data panel. Secara
umum,terdapat 3 model panel yang sering digunakan yaitu Common Effect Model,
a. Common Effect
Tabel 3. 2
63
Sama Berbeda Semua Semua waktu
berlaku pada objek pada semua waktu. Metode ini sering disebut dengan
Estimasi untuk model ini dapat dilakukan dengan metode OLS (ordinary
least square) biasa. Untuk model data panel sering diasumsikan βti =β yakni
b. Fixed Effect
Fixed effect (efek tetap) diperlukan suatu model yang dapat menunjukkan
Efek tetap disini maksudnya adalah bahwa satu objek, memiliki kontanta yang
tetap besarnya untuk berbagai waktu priode waktu dengan demikian juga
c. Rondom Effect
64
Selain dengan metode efek tetap, kita juga dapat menganalisis regresi data
pool dengan efek random. Efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan
metode efek tetap yang menggunakan variabel. Semu sehingga model mengalami
Dalam penelitian, harus dilakukan pemilihan antara tiga model yang ada
yaitu metode kuadrat terkecil (Pooled Least Square/PLS), metode efek tetap (fixed
effect model) dan metode efek random (random effect model). Pemilhan model
a. Uji Chow
meilih model mana yang terbaik antara CE dan FE. Untuk menentukan model
yang lebih baik antara CE dan Fe dilihat dari nilai probabilitas (prob), untuk
cross-section F. jika nilainya > 0.05 maka model terpilih adalah CE tetapi jika
b. Uji Hausman
dalam panel data. Dalam perhitungan statistik uji hausman diperlukan asumsi
65
estimasi statistik uji hausman diperlukan estimasi variansi cross-section yang
positif, yang tidak selalu dapat dipenuhi oleh model. Apabila kondisi-kondisi ini
(Rosadi,2012:274)
yang akan terpilih antara FE dan RE. jika nilainya > 0,05 maka model yang
terpilih adalah RE, tetapi jika <0,05 maka model yang terpilih adalah FE. (Iqbal,
2005)
sehingga dapat digunakan untuk keperluan estimasi serta mengurangi bias data.
Pengujian ini juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa di dalam model regresi
berdistribusi normal.
a. Uji Normalitas
Salah satu asumsi dalam anlisis statistika aalah data berdistribusi normal.
Untuk menguji dengan lebih akurat, diperlukan alat analisis dan Eviews
menggunakan dua cara yaitu : dengan histogram dan uji jarque-Bera. Jarque-
Bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal.
Uji normalitas dapat dilakukan pada beberapa variabel sekaligus (namun tanpa
histogram) atau satu per satu (bisa dengan histogram). Sebenarnya ji normalitas
66
data dapat dilihat dari gambar histogram, namun seringkali polanya tidak
mengikuti kurva normal, sehingga sulit disimpulkan. Untu lebih mudah bila
Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka data berdistribusi
normal.
Bila profitabilitas lebih besar dari 5% atau 0.05, maka data berdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinieritas
korelasi cukup tinggi, yaitu diatas 0.85 maka kita dapat menduga bahwa
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah variansi dari error bersifat
terdapat pola non-random dari plot residual atau residual kuadratis terhadap
67
suatu variabel dependen Y (dengan model yang telah diestimasi). Secara
53)
uji white dengan bantuan software Eviews. Uji white menggunakan residul
pada data cross section daripada data time series. Salah satu asumsi metode
dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai dari Chi square hitung
observasi dikalikan dengan koefisien determinasi yang di lihat dari nilai kritis
chi squared (X2) pada α=5% dengan df (variabel independen) dari hasil
tersebut dilihat pada tabel distribusi chi squared. Dan dapat dilihat juga untuk
68
memastikan tidak adanya heteroskedastisitas dilihat dari nilai probabilitas chi
squares harus lebih besar dari α=5% yang berarti tdak signifikan dan tidak
d. Uji Autokolerasi
Autokolerasi lebih mudah timbul pada data ynag bersifat runtut waktu, karena
berdasrkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-
masa sebelumnya. Ada tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan dua cara,
probability > α = 5%, maka tidak ada autokorelasi. Bila nilai probability < α =
4. Pengujian Statistik
1. PengujianHipotesis
69
Menurut Widarjono (2010:25), uji t digunakan untuk membuktikan
dependen. Ada dua hipotesis yang diajukan oleh setiap peneliti, yaitu
kritisnya.
Nilai t diperoleh dari nilai t kritis dari distribusi tabel t dengan α dan
dikurangi dengan jumlah parameter estimasi (k) dan dalam hal ini yaitu n-
(Widarjono:2010).
kecil dari tingkat kesalahan (α) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat
terikatnya, sedangkan apabila nilai prob. t hitung lebih besar dari tingkat
70
kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas tidak
2010:29).
Uji keterandalan model atau uji kelayakan model atau yang lebih
populer disebut sebagai uji F (ada juga yang menyebutnya sebagai uji
yang diestimasi layak atau tidak. Layak (andal) disini maksudnya adalah
hitung lebih kecil dari tingkat kesalahan/error (α) 0,05 (yang telah
layak, sedangkan apabila nilai prob. F hitung lebih besar dari tingkat
kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi
71
berpengaruh terhadap variabel dependen. Untu mencari nilai F hitung dan
nilai F kritis dari tabel distribusi F. nilai kritis berdasrkan besarnya α dan
penelitian ini karena variabel bebas terdapat lebih dari dua. Nilai koefisien
sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
72
pada suatu penelitian dan variabel-variabel tersebut akan dijadikan kajian pada
penelitian ini.
Berdasrka rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun, maka
1. Mudharabah (X1)
porsi bagi hasil yang telah disepakati bersama sejak awal maka kalau
rugi shahibul maal akan kehilangan sebagian imbalan dari hasil kerja
atau bagi hasil yang di ambil setiap tahunnya pada bank umum syariah
dari priode 2011 sampai dengan priode 2015 dan dinyatakan dengan
2. Musyarakah (X2)
73
Musyarakah merupakan variable bebas ke dua (X2) yag dimaksud
dari varibal ini musyarakah adalah Secara istilah Musyarakah (dari kata
Arab Syirkah) berarti kemitraan dalam suatu usaha, dan dapat diartikan
sera menikamati hal dan tanggung jawab yang sama. (Ascarya : 2008 ).
hasil yang di ambil setiap tahunnya pada bank umum syariah dari priode
presentase (%).
3. Murabahah (X3)
adalah istilah dalam Fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli
keuntungan dari hasil jual beli yang di ambil setiap tahunnya pada bank
umum syariah dari priode 2011 sampai dengan priode 2015 dan
74
4. Inflasi (X4)
Data didapat dari website Badan Pusat Statistik. Data dalam bentuk
persentase (%).
5. Profitabilitas (Y)
75
F. Model Regresi
Adapun model persamaan regresi data panel yang digunakan pada penelitian ini
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2+ β3X3+β4X4+ e
Keterangan :
Y = Profitabilitas (ROA)
β0 = Konstanta
X1 = Pembiayaan Mudharabah
X2 = Pembiayaan Musyarakah
X3 = Pembiayaan Murabahah
X4 = Inflasi
e = Variabel pengganggu
76
BAB IV
maka berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat
dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, .PT.Bank Central Asia, Tbk
Perseroan Terbatas PT Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris Pudji
usaha dan perubahan nama dari PT Bank UIB menjadi PT Bank BCA Syariah.
Januari 2010. Pada tanggal yang sama telah dilakukan penjualan 1 lembar saham
Bank Central Asia Tbk, dan 0,0003% dimiliki oleh PT BCA Finance.
Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi bank umum
izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA Syariah resmi beroperasi sebagai
perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan
yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998,
pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI
Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet
Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf
Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga
ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun
beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu
spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi
yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan
syariah juga semakin meningkat. Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai
menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap
diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan
79
masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki
Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi
tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.
No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi
80
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan
Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,
menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank
Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23
PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam
81
d. Sejarah PT. Bank Muamalat
atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank
dikembangkan.
Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet
(NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar.
82
Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal
setor awal.
pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development
Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21
Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat.
Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa
yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun
waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi
laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh
kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan
Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta nasabah
didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online/SOPP di
seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga
merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri,
System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di
Malaysia. Selain itu Bank Muamalat memiliki produk shar-e gold dengan
teknologi chip pertama di Indonesia yang dapat digunakan di 170 negara dan
83
bebas biaya diseluruh merchant berlogo visa. Sebagai Bank Pertama Murni
yang tidak hanya comply terhadap syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel
luas melalui lebih dari 70 award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun
Terakhir. Penghargaan yang diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank in
Indonesia 2009 oleh Islamic Finance News (Kuala Lumpur), sebagai Best Islamic
Financial Institution in Indonesia 2009 oleh Global Finance (New York) serta
sebagai The Best Islamic Finance House in Indonesia 2009 oleh Alpha South East
dengan nama PT. Bank Pasar Bersaudara Djaja. Panin Bank Syariah melakukan
beberapa kali perubahan nama, diantaranya PT. Bank Bersaudara Djaja pada
Januari 1972, PT. Bank Bersaudara Jaya pada Januari 1990, PT. Bank Harfa pada
Maret 1997, dan PT. Bank Panin Syariah sejak 3 Agustus 2009.
Panin Bank Syariah mendapat ijin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan
tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan
mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 2 Desember 2009.
84
Pada tanggal 30 Desember 2013, Panin Bank Syariah memperoleh
Penawaran Umum Perdana Saham Panin Bank Syariah (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 4.750.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga
penawaran Rp100,- per saham disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara
Rp110,- per saham. Setiap pemegang saham Waran berhak membeli satu saham
perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 15 Juli 2014 sampai
dengan 14 Januari 2017. Saham dan waran tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Januari 2014. (Website Bank Panin Syariah)
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap
Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank
maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi
beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula
bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah
85
dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk
nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan.
bank modern sekelas PT. Bank BRISyariah yang mampu melayani masyarakat
dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat
Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember
2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah (proses
spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan
dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT.
Bank BRISyariah.
Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar
berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset,
jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada
segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel
86
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis sinergi
jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor
bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula masuknya konsorsium
102 tanggal 29 Juli 1990 merupakan bank umum yang memperolah Surat
1990 tentang Pemberian Izin Peleburan Usaha 2 (dua) Bank Pasar dan
87
Pada tahun 2001 sampai akhir 2002 proses akuisisi oleh Organisasi
persetujuan dari (BI) nomor 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003 yang
modal dan asistensi oleh PT Bank Bukopin, Tbk., maka pada tahun 2008 setelah
memperolah izin kegiatan usaha bank umum yang beroperasi berdasarkan prinsip
Bukopin dimana secara resmi mulai efektif beroperasi tanggal 9 Desember 2008,
kegiatan operasional Perseroan secara resmi dibuka oleh Bapak M. Jusuf Kalla,
Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004 -2009. Sampai dengan akhir
Desember 2014 Perseroan memiliki jaringan kantor yaitu 1 (satu) Kantor Pusat
4 (empat) Kantor Kas, 1 (satu) unit mobil kas keliling, dan 76 (tujuh puluh enam)
Kantor Layanan Syariah, serta 27 (dua puluh tujuh) mesin ATM BSB dengan
jaringan Prima dan ATM Bank Bukopin. (Website Bank Bukopin Syariah)
88
B. Analisis dan Pembahasan
Semua data yang diguanakan dalam analisis ini merupakan data sekunder
cross section dan time series yang berbentuk tahunan mulai dari periode 2011
sampai 2015. Dalam penelitian ini penulis akan memaparkan dan membahas
(BUS).
Alat pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat
lunak (software) komputer Eviews 8 dan juga Microsoft Excel 2010 untuk
C. Analisis Deskriptif
Tabel 4. 1
Analisis Deskriptif
Profitabilitas P.Mudharabah P.Musyarakah Murabahah inflasi
89
Berdasarkan table 4.1 di atas, nilai observations menunjukkan banyaknya
data yang digunakan dalam penelitian sebanyak 35 data yang merupakan jumlah
sampel selama periode penelitian dari tahun 2011 hingga tahun 2015.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata profitabilitas sebesar
1.09 yang berada pada bank BCA pada tahun 2013 dan 2015. Nilai minimum
profitabilitas sebesar -0.04 berada pada bank BSM (Bank Syariah Mandiri) pada
tahun 2014 dan nilai maksimum profitabilitas sebesar 3.48 berada pada Bank
adalah sebesar 13.25359 yang berada pada BRI pada tahun 2011, nilai minimum
pada pembiayaan mudharabah yaitu sebesar 9.465758 yang berada pada bank
adalah sebesar 14.45665 yang berada pada BNI pada tahun 2015, nilai minimum
pada pembiayaan Musyarakah yaitu sebesar 10.79265 yang berada pada bank
sebesar 15.24143 yang berada pada Bank BNI pada tahun 2012, nilai minimum
pada Murabahah yaitu sebesar 12.72703 yang berada pada bank BCA tahun 2011
90
sedangkan nilai maksimum Murabahah sebesar 17.36533 pada Bank Mandiri
Nilai rata-rata inflasi pada uji statistik deskriptif diatas adalah sebesar 5.64
yang berada pada bank BCA pada tahun 2013 dan bank BNI pada tahun 2013 ,
nilai minimum pada inflasi yaitu sebesar 3.35 yang berada pada bank BNI tahun
2012, bank BSM pada tahun 2015, bank Mualamat pada tahun 2015, bank Panin
pada tahun 2015, bank BRI pada tahun 2015, dan bank Bukopin pada tahun 2015,
sedangkan nilai maksimum inflasi sebesar 8.40 pada Bank Panin Syariah pada
tahun 2013.
a. Chow Test
meilih model mana yang terbaik antara CE dan FE. Untuk menentukan
model yang lebih baik antara CE dan Fe dilihat dari nilai probabilitas
(prob), untuk cross-section F. jika nilainya > 0.05 maka model terpilih
91
adalah CE tetapi jika nilainya <0.05 maka model yang terpilih adalah FE
(Iqbal,2005).
Tabel 4. 2
Uji Chow
Cross section F adalah 0,00177 atau < 0,05 maka H0 diterima dan menolak
b. Uji Hausman
Tabel 4. 3
Uji hausman
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
92
Berdasarkan hasil Tabel 4.3 pengujian hausman diatas yaitu nilai
berarti bahwa hasil tersebut lebih dari nilai signifikansi yaitu > 0,05 yang
9
Series: Standardized Residuals
8 Sample 2011 2015
7
Observations 35
6 Mean 1.20e-15
Median -0.077264
5 Maximum 1.510545
4 Minimum -1.098998
Std. Dev. 0.564770
3 Skewness 0.427817
Kurtosis 2.909495
2
1 Jarque-Bera 1.079603
Probability 0.582864
0
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Sumber : Eviews 8 (data diolah)
dapat dipenuhi. Hal ini dapat dilihat dari Jarque Bera pada penelitian ini
sebesar 1.079603 yang berarti harus lebih kecil dari 2 dengan probabiliti
0.582864 diatas tingkat signifikasi 0.05. oleh karena itu penelitian tersebut
93
berdistribusi normal, sehingga dapat dikatakan persyaratan normalitas
dapat terpenuhi.
b. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
sebagai berikut:
Tabel 4. 5
Uji Multikolerasi
PROFITABILITA
S PMUDHARABAH PMUSYARAKAH MURABAHAH INFLASI
PROFITABILITAS 1.000000 0.261939 -0.212220 -0.142288 -0.183492
PMUDHARABAH 0.261939 1.000000 0.703911 0.683588 -0.020900
PMUSYARAKAH -0.212220 0.703911 1.000000 0.792091 0.126372
MURABAHAH -0.142288 0.683588 0.792091 1.000000 0.047770
INFLASI -0.183492 -0.020900 0.126372 0.047770 1.000000
Sumber : Eviews 8(Data Diolah)
Dapat dilihat pada Tabel 4.5 Diatas, menunjukkan bahwa tidak ada
variabel yang memiliki nilai korelasi diatas 0.85 dengan demikian dapat
94
multikolineritas dengan kata lain dalam penelitian ini tidak terdapat
c. Uji Heteroskedestisitas
Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
sebagai berikut:
Tabel 4. 6
Uji Heteroskedestisitas
95
Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa nilai profitabilitas dari Chi-
Square sebesar 0.7203 yang lebih besar dari nilai α sebesar 0.05, karena
menolak H1 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model ini tidak ada
masalah heterokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Tabel 4. 7
Uji Autokorelasi
dengan nilai probabilility sebesar 0.6759, dimana hal tersebut lebih besar
dari nilai α sebesar 0.05 berarti dapat disimpulkan bahwa model ini
3. Uji Hipotesis
dengan F tabel atau melihat dari nilai probabilitas (prob.) dari tabel.
Apabila nilai probabilitas < 0,05 maka tolak H0 dan dapat disimpulkan
96
dependennya. Apabila nilai probabilitas > 0,05, maka terima H0 dan dapat
menggunakan uji F:
Syariah (BUS) atau dengan kata lain model penelitian ini layak untuk
dengan df1 sebesar sebesar 4 yang didapat dari k-1 (5-1= 4) dan df2
sebesar 30 yang didapat dari n-k (35-5=30), maka akan didapat nilai kritis
sebesar 2,69. Berdasarkan pada Tabel 4.10 diatas F hitung yaitu sebesar
4.298322 > F kritis sebesar 2,69 dan nilai probabilitas F 0,001 < 0,005
97
secara bersama-sama variabel independen yaitu Pembiyaan mudharabah,
lebih kecil dari 0,05 maka hasilnya terdapat pengaruh dari variabel
Selain itu dapat dengan indikator lain, yaitu apabila nilai t hitung > t
Tabel 4. 8
98
Dependent Variable: PROFITABILITAS
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 02/24/17 Time: 12:16
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (balanced) observations: 35
Swamy and Arora estimator of component variances
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
periode 2011-2015. Pada nilai t tabel yang didapat dari df ( 35-5) sebesar
1. Pembiayaan Mudharabah
99
Pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikan pengaruh
0.0280 yang berarti lebih kecil dari nilai α= 0,05, maka dapat
2. Pembiayaan Musyarakah
100
diterima yang berarti bahwa pembiayaan musyarakah variabel
3. Pembiayaan Murabahah
2011-2015.
dengan probabilitas 0.7300 yang berarti lebih besar dari nilai α= 0,05,
4. Inflasi
statistik) inflasi sebesar -0.516039 > nilai t tabel sebesar -2.042 dengan
probabilitas 0.2725 yang berarti lebih besar dari nilai α= 0,05, maka
Umum Syariah.
101
1. Analisis Regresi Data Panel
Tabel 4. 10
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + e
102
Profitabilitas (ROA) =2.043352+0.430101X1-0.326614X2+ e
Keterangan :
Y = Profitabilitas (ROA)
e = variabel pengganggu
Dapat dilihat dari persamaan regresi data panel pada Tabel 4.10
0.326614.
variabel bebas terdapat lebih dari dua. Nilai koefisien determinasi hanya
berada diantara 0 dan 1, apabila diperoleh hasil > 0,5 maka model yang
103
dipakai dapat dikatakan meyakinkan dalam mengestimasi. Apabila angka
yang dihasilkan besar, maka semakin baik pula model yang digunakan
Weighted Statistics
bahwa nilai Adjusted R-square yang berbentuk dalam penelitian ini adalah
104
seperti : FDR (Financing to Debt Ratio), CAR (Capital Adequacy Ratio),
yang lebih cocok antara common effect, fixed effect, atau Random Effect
Amri dziki Fadholi (2015) dan Ela Chalifah, Amirus Sodiq (2015) yang
105
Hal ini menunjukkan ketika pembiyaan mudharabah naik dan jika
pembiyaan berupa bagi hasil juga akan naik, secara otomatis untuk
karena pada penelitian ini dilakukan hanya pada satu bank saja yaitu
106
Hal ini menjelaskan bahwa tinggi rendahnya nilai pembiyaan bagi
pembiyaan bagi hasil terhadap ROA yaitu yang pertama nasabah yang
mengembalikan dana yang didapat dari bank pada tahun yang sama.
Lalu yang kedua belum tentu semua nasabah bank taat dalam
hal tersebut terjadi dikarenakan pada bank yang diteliti tidak ada
107
penelitian yang dilakukan kali ini mencari bank mempunyai produk
pembiyaan musyarakah.
profitabilitas lebih besar dari tingkat signifikan dari 0.05 sehingga pada
108
berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada ROA. Nilai inflasi
profitabilitas lebih besar dari 0.05 sehingga pada variabel inflasi tidak
untuk mengimbangi laju inflasi serta untuk menarik nasabah agar tetap
Rafika Fauziah juga memiliki hasil yang sama yaitu pada variabel
109
tersebut menunjukan bahwa inflasi tidak berpengaruh sama sekali
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, dapat
disimpulkan bahwa
B. Saran
Adapun penelitian ini akan bermanfaat bagi pihak –pihak tertentu yang
dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya, maka saran yang akan diberikan adalah
sebagi berikut :
110
1. Bagi Bank Umum syariah
Perlu adanya strategi yang dilakukan oleh Bank Umum Syariah dalam
Dan Bank Umum syariah perlu meningkatkan lagi pembiayaan dalam bentuk
karena bagaimanapun juga pembiyaan bagi hasil dan jual beli merupakan
menambahkan variabel yang lain dalam penelitian ini yang bisa dan dapat
sampel pada Bank Umum Syariah yang beroperasi selama 5 tahun yaitu dari
selanjutnya dapat meneliti dalam periode panjang tidak hanya 5 tahun saja dan
111
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya, “Akad dan produk Bank Syariah.”, PT.Raja Gafindo Persada, Jakarta,
2008.
_________,”Akad & Produk Bank Syariah”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
2011.
Ade Arthesa dab Edia Handiman, “Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank”,
PT. INDEKS, Jakarta, 2006
112
Ayu, Yanita Sahara, “Analisa Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI, dan Produk
Domestik Bruto Terhadap Return On asset (ROA) Bank Syariah di
Indonesia” Lembaga Penerbit Jurusan Manajemen, Fakultas Universitas
Negeri Surabaya, 2013
Dwijayanti, Febrina dan Prima Naomi “ Analisis Pengaruh Inflasi, BI rate, dan
Nilai Tukar Mata Uang terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-2007”,
Jurnal Karisma, Jakarta, 2009.
Farrukh Ijaz, Anum Akma, Syeda Hameeda Batool, “The Determinants of the
Pakistan Islamic Banking Gillani Industry Profitability: Panel Evidence”,
Lembaga Penerbit University of Management and Technology, 2015
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariete dengan program IBM SPSS 23,
Edisi 8”. Badan Penerbit UNDIP. Semarang.2016
Hasibuan, Malayu S.P.. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi
Aksara, Jakarta, 2005
Kasmir dan Jakfar “Bank dan lembaga Keuangan Lainnya” Edisi Revisi 2008,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.
115
Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liability Management”. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006
Rivai, Veithzal, dkk, “Banking and Finance (Dari Teori ke Praktik Bank dan
Keuangan Syariah Sebagai Solusi dan Bukan Alternatif)”, Edisi Pertama.
BPFE ,Yogyakarta, 2012
Rodoni, Ahmad & Ali, Herni. “Manajemen Keuangan Modern”, Mitra Wacana
Media, Jakarta, 2014.
Sadi, Muh, “Konsep Hukum Perbankan Syariah”, Setara Press, Malang, 2015.
Syafi’i Antonio, Muhammad, “Bank Syariah dari teoti ke praktek”, Gema Insani.
Jakarta, 2001.
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif dan R& D”, Alfabeta, Bandung, 2010.
116
Sukirno, “Makroekonomi: Teori Pengantar”, Penerbit PT. Raja GrafindoPersada,
Jakarta. 2003.
Internet :
http://www.bi.go.id/id/peraturan/arsip-peraturan/Perbankan2004/se-6-23-dpnp.pdf
http://www.banksyariah.net/2012/12/fungsi-bank-syariah.html.
http://www.bcasyariah.co.id/laporan-keuangan/tahunan/
http://www.brisyariah.co.id/?q=laporan-tahunan
https://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/mtentangkami/laporankeuangan
117
http://www.bankmuamalat.co.id/hubungan-investor/laporan-tahunan
http://www.bnisyariah.co.id/category/investor-relations/laporan-tahunan
http://www.syariahbukopin.co.id/id/laporan
118
DAFTAR LAMPIRAN
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
120
Date: 02/24/17 Time: 12:16
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (balanced) observations: 35
Swamy and Arora estimator of component variances
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
121
9
Series: Standardized Residuals
8 Sample 2011 2015
7
Observations 35
6 Mean 1.20e-15
Median -0.077264
5 Maximum 1.510545
4 Minimum -1.098998
Std. Dev. 0.564770
3 Skewness 0.427817
Kurtosis 2.909495
2
1 Jarque-Bera 1.079603
Probability 0.582864
0
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
123
Lampiran 12 Tabel Distribusi t
satu sisi
pr
0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
dua sisi
df
0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
124
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
df in the
denominator df in the numerator (N1)
(N2)
1 2 3 4 5
126
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55
127