Bismillaahirrahmaanirraahiim
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
BANDUNG
SKRIPSI
Oleh:
IRLA MARYATI
Nomor Pokok : 10010202052
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2007 M / 1428 H
PERSETUJUAN
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Skripsi ini telah dimunaqasyahkan oleh tim penguji skripsi pada hari Sabtu,
tanggal 26 Mei 2007 dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan
Ketua Sekretaris
TIM PENGUJI
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya maupun bagi pembaca pada
umumnya.
mengalami berbagai peristiwa baik suka maupun duka, tetapi semua itu berhasil
dilewati karena dorongan semangat dan bantuan secara moril maupun materil dari
semua pihak. Untuk itu, perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih
1. Babeh dan Mama tercinta, H. Khaeruroji Syam dan Hj. Maysaroh, yang telah
memberikan do’a dan kasih sayangnya serta dorongan moril maupun materil
ii
3. Bapak Prof. DR. H.E. Saefullah W, SH., LLM., selaku Rektor Universitas
Islam Bandung.
4. Bapak HM. Zainuddin, Drs., Lc., Dipl., MH., selaku Dekan Fakultas Syariah
5. Bapak Ismail Maisaroh, Drs., MH., selaku Ketua Program Studi Keuangan
7. Bapak Zaini Abdul Malik, S.Ag, selaku Pembimbing II yang telah banyak
skripsi ini.
8. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Bandung.
9. Bapak Wandy Priagung Sakul, selaku Staf Customer Service Bank Muamalat
10. Ibu Ade Sri Widyawati, selaku Koordinator Salman ITB beserta seluruh
karyawan Bank Muamalat KCP Salman ITB yang telah mengijinkan penulis
11. Nasabah Bank Muamalat KCP Salman ITB yang telah bersedia meluangkan
iii
12. Keluarga Banten, Ibu, Bi Ade dan Keluarga, Bi Eneng dan Keluarga, Wa
Empud dan Keluarga, A’Samsu dan Keluarga, A’Apid, atas dukungan dan
do’anya.
13. Jantan Prama Putra, atas cinta, dukungan, do’a dan waktunya.
14. Keluarga Tirtasari, Ayah dan Mamah, Teh Astrid dan Keluarga, Rara, yang
15. Teh Eulis dan Keluarga yang telah banyak membantu penulis dalam
16. Sahabat-sahabat terbaikku, Begin, Reshy, Senja dan Hendra yang selalu
memberikan motivasi dan bantuannya dalam suka maupun duka dan mudah-
mudahan apa yang menjadi cita-cita kita terlaksana. Ingatlah selalu bahwa
17. Keluarga Cigadung, MyBro Alam, Rully, B’Dika, B’Dayat, Dian, Mb Ati.
Keluarga WAA, Mb Dian dan Mas Icom, Teh Sandra dan Keluarga, anak-
19. Teman-teman seperjuangan, Yanti, Hilma, Nda, Nevi, Ephie, Irma, Amet,
Fitri, Risa, Ghani, Irfi, Darma, Gugun, Dina, Ira, Nisa dan Fauzi, atas ide-ide
20. Pegawai Nadwa Mulia Utama, Pak Iyus, Wahidin, Nani, Budi dan Uun, atas
iv
21. Teman-teman SMUTHER yang selalu memberikan ide dan dukungannya,
23. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara
Akhiirul kalaam, penulis sekali lagi mengucapkan syukur atas nikmat yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin yaa
rabbal Alamin.
Wassalaamu’alaikum, Wr. Wb
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan dan Tujuan Penelitian............................................................ 5
D. Kegunaan Penelitian.......................................................................... 6
E. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 7
F. Metode Penelitian .............................................................................. 11
1. Metode yang Digunakan .............................................................. 11
2. Teknik Pengumpulan Sampel ...................................................... 12
3. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 13
4. Operasional Variabel.................................................................... 13
5. Pengujian Hipotesis...................................................................... 17
G. Lokasi Penelitian ............................................................................... 21
H. Sistematika Pembahasan ................................................................... 21
vi
1. Pengertian Bank Syariah .............................................................. 40
2. Pengertian Pemasaran Jasa Bank ................................................. 43
E. Keputusan Pembelian ........................................................................ 44
1. Pengertian Keputusan Pengertian ................................................ 44
2. Proses Pengambilan Keputusan ................................................... 45
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kebijakan Pelayanan Tabungan Ummat Bank Muamalat Indonesia
Cabang Pembantu Salman ITB Bandung.......................................... 66
B. Tanggapan Konsumen Mengenai Pelayanan..................................... 69
1. Karakteristik Responden .............................................................. 69
2. Tanggapan Konsumen Mengenai Pelayanan ............................... 73
C. Tanggapan Konsumen Terhadap Keputusan konsumen
untuk Menjadi Nasabah Bank Muamalat Indonesia
Cabang Pembantu Salman ITB Bandung.......................................... 85
D. Hubungan Pelayanan Tabungan Ummat Dengan
Keputusan Konsumen Untuk Menjadi Nasabah Bank Muamalat
Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB Bandung ......................... 92
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 96
B. Saran .................................................................................................. 97
vii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... xii
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
1 Operasionalisasi Variabel 15
2 Koefisien korelasi 19
3 Jenis Kelamin Responden 69
4 Usia Responden 70
5 Pendidikan Responden 70
6 Pekerjaan Responden 71
7 Lamanya Menjadi Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang 71
Pembantu Salman ITB Bandung
8 Asal Informasi Responden 72
9 Alasan Menjadi Nasabah Tabungan Ummat Bank Muamalat 72
Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB Bandung
10 Tanggapan Responden Mengenai Penampilan Karyawan 74
Bank Muamalat Cabang Pembantu Salman ITB
11 Tanggapan Responden Mengenai Sikap Karyawan pada Waktu 75
Melayani Nasabah
12 Tanggapan Responden Mengenai Cara Berbicara Karyawan 75
13 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan dan 76
Pengetahuan Karyawan dalam Bekerja
14 Tanggapan Responden Mengenai Perhatian Karyawan 77
Terhadap Masalah yang Dihadapi
15 Tanggapan Responden Mengenai Prosedur dan Persyaratan 78
Untuk Menjadi Nasabah Tabungan Ummat Bank Muamalat
Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB
16 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Memperoleh 79
Informasi Tabungan Ummat di Bank Muamalat Indonesia
Cabang Pembantu Salman ITB
17 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Informasi 79
dengan Kenyataan Pelayanan yang Diberikan
18 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Prosedur 79
Penyetoran dan Penarikan Tabungan Ummat
19 Tanggapan Responden Mengenai Kecepatan Pelayanan 80
Mulai Dari Mencari Informasi Sampai Menjadi Nasabah
20 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan dalam 80
Pengajuan Keluhan
21 Tanggapan Responden Mengenai Lokasi Bank Muamalat 81
Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB
22 Tanggapan Responden Mengenai Penataan Ruangan dan 82
Interior Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman
ITB
23 Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Tempat Duduk yang 82
Disediakan Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu
Salman ITB
ix
24 Tanggapan Responden Mengenai Kebersihan Bank Muamalat 83
Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB
25 Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas Parkir 84
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB
26 Tanggapan Responden Mengenai Jumlah ATM yang dapat 84
Digunakan Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu
Salman ITB
27 Tanggapan Responden terhadap Pernyataan bahwa Informasi 86
tentang Produk dan Layanan Tabungan Ummat menimbulkan
Keinginan atau Kebutuhan untuk menjadi Nasabah Tabungan
Ummat Bank Muamalat Indonesia
28 Tanggapan Responden terhadap Pernyataan bahwa Pelayanan 88
Tabungan Ummat yang ditawarkan mendorong pencarian
informasi pelayanan yang lebih banyak
29 Tanggapan Responden Mengenai pentingnya melakukan 89
Penilaian Alternatif antara Pelayanan Bank Muamalat
Indonesia dengan Pelayanan Bank Lain
30 Tanggapan Responden Mengenai pentingnya melakukan 90
Penilaian
31 Tanggapan Responden terhadap Pernyataan bahwa Anda 91
merasa puas akan Pelayanan Tabungan Ummat dan berniat
menambah Volume Dana dan Jenis Produk BMI lainnya.
32 Hasil Perhitungan Variabel 94
x
DAFTAR GAMBAR
No Tabel Halaman
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
serangkaian kebijakan di bidang ekonomi dan moneter. Salah satu kebijakan yang
dan rekapitulasi terhadap bank-bank swasta dan pemerintah yang dinilai sangat
buruk kinerjanya. Hal ini membawa dampak yang cukup serius bagi dunia
over. Kondisi ini menuntut seluruh perusahaan jasa perbankan agar memiliki
manajemen dan kondisi permodalan yang lebih sehat. Tingginya tingkat suku
bunga, kondisi ekonomi dan politik yang gonjang-ganjing serta isu-isu yang tidak
menentu memacu setiap bank untuk dapat bertahan dan mengembangkan bisnis,
Salah satu cara agar dapat unggul dalam kompetisi ini adalah dengan
kepada masyarakat.
hal yang langsung dilihat dan dirasakan oleh konsumen sehubungan dengan
kebutuhannya akan produk atau jasa yang diinginkan. Pelayanan yang baik artinya
2
adalah dalam memberikan pelayanan harus cepat dan tepat, ramah, informatif,
konsumen dapat menggiring konsumen untuk menjadi nasabah yang setia bahkan
tidak menutup kemungkinan terjadinya word of mouth atau promosi dari mulut ke
mulut. Sebaliknya konsumen yang tidak puas akan mudah berpindah kepada
perusahaan lain yang menawarkan produk dan pelayanan yang lebih baik,
akibatnya akan menurunkan market share dan margin laba perusahaan. Oleh
karena itu, pelayanan harus terus direncanakan, diatur, dan dilaksanakan dengan
hal ini dapat dijadikan acuan dimulainya tahap perlombaan peningkatan mutu
umum yang pertama kali dikelola berdasarkan Syariah Islam. Jika bank
uangnya maupun debitur yang meminjam sejumlah dana dari bank, maka bank
syariah tidak mengenal sistem bunga. Bank syariah menerapkan sistem bagi hasil
meminjam sejumlah dana dari bank. Artinya nasabah tidak akan pernah dapat
menghitung dengan pasti berapa jumlah uangnya akan bertambah tiap bulan bila
3
mereka telah menabung dalam jumlah tertentu. Namun nasabah dapat mengetahui
porsi atau bagian yang menjadi hak mereka dan berapa porsi atau bagian yang
prinsip syariah baik berupa pendirian bank umum, cabang ataupun bank
konvensional yang mendirikan unit usaha syariah dan seiring berjalannya waktu
bank umum syariah dan 19 unit usaha syariah, meningkat dibandingkan tahun
2004 yang hanya terdapat 3 bank umum syariah dan 16 unit usaha syariah.
strategi yang berbeda antara satu sama lain dalam hal memasarkan produk atau
Karena itu untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya, selain dengan
jasa (service mix) yang meliputi orang (people), proses jasa itu sendiri (process)
dan bukti fisik (physical evidence). Bauran jasa adalah kiat pelayanan jasa yang
4
para calon nasabahnya baik dalam bentuk funding seperti Giro Wadiah, Deposito
Mudharabah, Tabungan Ummat, dan Shar ع. Maupun dalam bentuk landing
nilai, mutu produk dan pelayanan yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen
untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan karena konsumen mungkin
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian
ini adalah:
Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB Bandung selain dari segi pelayanan.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Akademik
2. Kegunaan Praktis
yang telah ditentukan oleh Bank Muamalat Cabang Pembantu Salman ITB
konsumen.
7
E. Kerangka Pemikiran
berbentuk barang, bisa juga dalam bentuk jasa. Keberhasilan produk yang
Dalam memasarkan produk atau jasa bank, kita harus membuat yang tidak
begitu cepat, nyata dan adanya biaya yang harus dikeluarkan dianggap sebagai
sesuatu yang wajar. Dalam melakukan penilaian terhadap jasa yang satu dengan
jasa yang lain tidaklah semudah memberi penilaian terhadap produk yang terlihat,
karena terdapat ciri-ciri yang nyata (tangible) dalam menilai kualitasnya, misalnya
warna, kemasan, ukuran dan lain-lain. Sedangkan untuk jasa penilaian sering
terbatas hanya berupa personel, fasilitas fisik dan prosedur yang dimiliki penyedia
“Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud
fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa berhubungan
dengan produk fisik maupun tidak. ”
Untuk menilai pelayanan yang diberikan suatu bank maka kita harus
bank tersebut. Unsur-unsur dari bauran jasa atau pelayanan tersebut adalah ciri-
ciri nyata yang terlihat oleh pelanggan. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam
(٤٤) َﻰ
ﺨﺸ
َْو ﻳ
ﱠﺮ أ
ﺬآ
َﺘ
َﱠﻪ ﻳ
َﻌﻠ
ًﺎ ﻟ
ّﻨَﻴ
ِ َﻮﻻ ﻟ
َﻪ ﻗ
ُﻮﻻ ﻟ
َﻘﻓ
berbuat baik kepada sesama, terutama bagi suatu perusahaan yang bergerak di
bidang jasa seperti Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB agar
pelayanannya, yaitu:
tempat duduk yang memadai, sirkulasi udara yang baik, penyediaan areal
parkir dan lokasi yang mudah dijangkau serta penggunaan peralatan yang
pembelian merupakan suatu keputusan untuk memilih suatu pilihan dari beberapa
9
alternatif, dimana dalam prosesnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu firm
marketing effort yang terdiri dari product, promotion, price dan channel of
family, informal source, social class, dan lain-lain. (Shiffman & Kanuk, 1997 :
558)
learning dan lain-lain serta pengalaman dari konsumen yang bersangkutan. Hasil
kebutuhan konsumen.
pembelian konsumen.
tahap-tahap tersebut ada lima kemungkinan yang bisa dirasakan konsumen, yaitu
netral, puas, dan tidak puas. Konsumen yang merasa puas akan menguji
kebenaran pilihan produk, sampai merasa bahwa pilihan mereka adalah yang
Gambar 1
Keterangan:
Diteliti
F. Metode Penelitian
verifikasi dan deskriptif analitis. Verifikasi yaitu menguji hipotesis untuk mencari
12
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, status sekelompok manusia ataupun
suatu kelas peristiwa secara terperinci pada masa sekarang yang bertujuannya
mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar variabel yang diteliti dan
Dalam penelitian ini yang menjadi unit sampel adalah para nasabah
adalah para nasabah yang menabung pada Tabungan Ummat yang diambil
n = ___N___
N(d)²+1
Dimana :
2118
n=
2118(0,1)2 + 1
2118
=
22,18
= 95,5 ≈ 96 Orang
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data primer adalah data-data yang dikumpulkan untuk suatu maksud tertentu.
Dalam hal ini untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian, data-data yang
diambil adalah data tentang pelayanan yang diberikan dan data tentang keputusan
Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB Bandung. Data-data ini diambil dari
hasil observasi dan wawancara dengan pihak Bank Muamalat Indonesia Cabang
Pembantu Salman ITB Bandung serta hasil kuesioner dari para nasabah Tabungan
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan baik
berupa buku-buku, catatan-catatan kuliah, paper serta sumber informasi lain yang
4. Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu variabel bebas
a. Variabel independen/variabel X
rangking atas dasar sikap atau pendapat mereka terhadap masalah tertentu.
b. Variabel dependen/variabel Y
Definisi variabel X dan variabel Y dapat dilihat lebih lanjut pada tabel 1.
15
TABEL 1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala
Pelayanan Bentuk dan pola • Pelayanan • Penampilan • Tingkat kerapihan Ordinal
Bank pelayanan yang Karyawan • Sikap karyawan waktu melayani • Tingkat keramahan Ordinal
Muamalat diberikan Bank • Cara berbicara • Tingkat kesopanan Ordinal
Cabang kepada nasabah • Kemampuan dan pengetahuan • Tingkat penguasaan Ordinal
Pembantu meliputi: • Perhatian pada masalah yang dihadapi • Tingkat perhatian Ordinal
Salman ITB karyawan,
Bandung prosedur dan • Prosedur dan persyaratan • Tingkat kemudahan
(Variabel X) informasi serta • Prosedur Ordinal
dan • Kemudahan memperoleh informasi • Tingkat kemudahan Ordinal
fasilitas fisik
Informasi • Kesesuaian informasi dengan • Tingkat kesesuaian Ordinal
kenyataan
• Prosedur penyetoran dan penarikan • Tingkat kemudahan Ordinal
• Kecepatan pelayanan • Tingkat kecepatan Ordinal
• Pengajuan keluhan • Tingkat kemudahan Ordinal
Purchase Penilaian terhadap keputusan pembelian, Dari sangat setuju s/d Ordinal
Decision konsumen mencoba untuk menjadi sangat tidak setuju
nasabah
Postpurchase Nasabah merasa puas atau tidak puas Dari sangat setuju s/d Ordinal
Behavior terhadap produk dan pelayanan Bank sangat tidak setuju
Muamalat (terutama Tabungan Ummat),
sehingga mereka akan menambah jumlah
volume dana dan jenis produk Bank
Muamalat lainnya
17
5. Pengujian Hipotesis
(Ho) dan Hipotesis Alternatif (HA), pemilihan dan perhitungan uji statistik,
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
Ho = r’ = 0
HA = r’ = 0
Spearman yang diperuntukkan bagi penelitian yang terdiri dari dua variabel X dan
6∑di2
r’ = 1 -
n(n2 – 1)
dimana:
dan presentasenya.
2) Diambil pasangan data yang akan diteliti, sehingga jika banyaknya sampel
(X1,Y1) (X2,Y2).................(Xn,Yn)
dimana:
Rumus :
n(n² - 1)
∑x2 = - ∑Tx
12
n(n² - 1)
∑y2 = - ∑Ty
12
19
t3 – t
T=
12
dimana:
1) r = 0 atau mendekati nol, maka hubungan antara ke-2 variabel sangat lemah
2) r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan dari ke-2 variabel kuat sekali atau
3) r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan dari ke-2 variabel kuat sekali atau
Tabel 2
Tabel Koefisien Korelasi
Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0,05. angka ini merupakan tingkat
signifikansi yang umum dipakai dan dinilai tepat untuk penelitian ilmu-ilmu sosial
√n – 2
t = r’
√1 – r2
Dimana:
t = nilai signifikansi
n = jumlah responden
21
e. Penarikan Kesimpulan
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun peneliti yang lain.
G. Lokasi Penelitian
Pembantu Salman ITB yang berlokasi di Jalan Gelap Nyawang No. 4 Bandung
40132.
H. Sistematika Pembahasan
yang mencakup pengertian produk dan tingkatan produk, ruang lingkup jasa yang
mencakup pengertian jasa, karakteristik jasa, perbedaan antara barang dan jasa
serta pengertian jasa sebagai suatu sistem. Bauran pemasaran jasa yang meliputi
Bank Syariah yang mencakup pengertian bank syariah dan pengertian pemasaran
jasa pada bank. Terakhir adalah keputusan pembelian yang didalamnya meliputi
dan misi Bank Muamalat Indonesia, produk dan jasa yang dihasilkan, kebijakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Produk
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi segala keinginan
bahwa produk yaitu setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk
: 274)
dalam arti yang luas adalah sarana pemuas kebutuhan yang berbentuk benda fisik,
pelayanan, jasa, tempat, lembaga dan gagasan yang mana bentuk-bentuk produk
Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi,
tempat, organisasi dan ide. Jadi produk dapat berupa manfaat tangible maupun
lima tingkat dalan konsep produk. Setiap tingkatan akan memberikan nilai tambah
bagi konsumen. Menurut Philip Kotler lima tingkat produk tersebut adalah:
1. Core Product (produk inti), yaitu jasa atau manfaat dasar yang
2. Basic Product (produk dasar), yaitu produk dasar sebagai bentuk dari
manfaat inti. Misalnya sebuah kamar hotel harus memiliki tempat tidur,
3. Expected Product (produk yang diharapkan), yaitu satu set atribut dan
4. Aughmented Product (produk yang ditingkatkan), yaitu satu set atribut yang
ini, pihak hotel menyediakan kamar mandi dengan fasilitas air hangat,
mereka melalui lima tingkat produk tesebut, tidak hanya memberi kepuasan bagi
25
konsumen tetapi juga akan memberi kejutan dan kesenangan bagi konsumen.
itu perusahaan harus menemukan suatu cara untuk dapat melakukan tambahan
1. Pengertian Jasa
Menurut Drs Helmi Karim, Jasa dalam Bahasa Arab dikenal dengan istilah
mempunyai pengertian umum yang meliputi upah atas pemanfaatan sesuatu benda
atau imbalan dari sesuatu kegiatan, atau upah karena melakukan sesuatu aktivitas.
Sedangkan dalam arti luas, ijarah bermakna suatu akad yang berisi penukaran
manfaat sesuatu dengan jalan memberikan imbalan dalam jumlah tertentu. Hal ini
sama artinya dengan menjual manfaat suatu benda, bukan menjual ‘ain dari benda
bahasa berarti upah dan sewa, jasa atau imbalan. Menurut Fuqaha Hanafiyah,
jelas, harta yang bersifat mubah dan dapat dipertukarkan dengan imbalan tertentu.
Menurut Fuqaha Malikiyah dan Hanabilah, ijarah adalah pemilikan manfaat suatu
26
harta benda yang bersifat mubah selama periode waktu tertentu dengan suatu
performance that one party can offer to another that is essentially intangible and
does not result in the ownership of anything its production may or may not be tied
(intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi
ekonomi yang outputnya bukanlah produk atau konstruksi fisik, yang secara
umum konsumsi dan produksinya dilakukan pada waktu yang sama, dan nilai
kesehatan) yang secara prinsip intangible bagi pembeli pertamanya. (Zeithmal dan
Dari pendapat para ahli tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada dasarnya jasa memiliki unsur-unsur penting yaitu tidak berwujud,
dengan pelanggan, proses produksinya mungkin atau juga tidak dikaitkan dengan
pelanggan.
27
2. Karakteristik Jasa
penting dalam pemasaran jasa. Menurut Philip Kotler jasa memiliki empat
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasakan,
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jadi jasa tidak
c. Variability (bervariasi)
Jasa-jasa tidak dapat disimpan. Keadaan tidak tahan lama dari jasa-jasa
maka perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit. Maka penyedia jasa
28
apapun bagi konsumennya (kecuali pada jasa makanan dan instalasi suku
cadang pada jasa pemeliharaan dan perbaikan). Seperti pada jasa rental
Jasa merupakan suatu perbuatan, suatu penampilan atau kinerja suatu usaha
produk berwujud.
Konsumen secara aktif sering terlibat dalam penciptaan suatu jasa, meskipun
untuk jasa sulit ditentukan standarisasinya karena jasa dikonsumsi pada saat
dibutuhkan seperti warna, ukuran, kemasan dan lain-lain. Sedangkan pada jasa
benar diinginkan karena baru akan dirasakan pada saat jasa tersebut
Karena jasa merupakan suatu penampilan (performance) maka jasa tidak dapat
disimpan, kapasitas jasa yang tidak digunakan terbuang jika konsumen tidak
ada untuk menerima jasa tersebut. Sedangkan produk dapat disimpan, jadi jika
hadir pada waktu menerima jasa, misalnya jasa penerbangan, salon, bank dan
30
hingga suatu jasa dapat dinikmati. Sedangkan pada barang, konsumen tidak
: 8)
pendekatan sistem, yang melibatkan suatu masukan (input) yang terdiri dari
pelanggan, material dan informasi, proses pengolahan dan keluaran (output) yang
berupa jasa itu sendiri, menurut Lovelock jasa sebagai suatu sistem terdiri dari:
produk jasa itu sendiri dibuat. Bagian ini terbagi menjadi dua yaitu bagian
oleh pelanggan dan sering disebut sebagai Back Office. Bagian ini lebih
banyak berfungsi sebagai pendukung bidang teknis. Sedang bagian yang lain
31
Contact Personel.
berpindah tempat dan hasil produknya diberikan kepada pelanggan. Bagian ini
bagian yang tampak dari Service Operation System, akan tetapi meliputi
bahwa ada tiga komponen utama dari Service Delivery System yaitu
80)
Service Marketing System, dimana elemen lain yang merupakan bagian dari
sistem jasa adalah sistem pemasaran jasa yang berfungsi memberi kontribusi
terhadap pandangan konsumen akan perusahaan jasa. Elemen itu terdiri dari
dari service officer, tagihan dari accounting, berita media massa, word of
mouth atau promosi dari mulut ke mulut dari pelanggan, bahkan partisipasi
penyampaian jasa merupakan arti dari istilah yang disebut Service Marketing
Gambar 2
The Service Marketing System for a Low – Contact Service
Mail Advertising
Sales Calls
Technical Self service The Market Research
Core Equipment Customer Surveys
Billing/Statement
Phone, Fax, Mail
Website, etc Word of mouth
Back Stage
Random
(Invisible) Front Stage (Visible) Exposures to
facilities
Gambar 3
The Service Marketing System for a High – Contact Service
dan perubahan value dari satu inisiator kepada stakeholder-nya”. (Kartajaya, 2003
: 11)
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. (Kotler,
2002 : 9)
untuk memperoleh respon dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut terdapat
adalah sebagai berikut “The Marketing Mix is the set of marketing tools that the
firm uses to pursue its marketing objectives in the market”. (Kotler, 2000 : 15)
adalah paduan unik dari barang/jasa, harga, promosi, penawaran dan distribusi
adalah perpaduan dari alat-alat pemasaran yang dipadukan sedemikian rupa oleh
akhirnya puas akan produk yang dipasarkannya itu. (Gitosudarmo, 1994 : 13)
konsumen.
Jasa bersifat intangible maka konsumen akan mencari sesuatu yang dapat
mereka rasakan dan dapat dilihat untuk menilai jasa itu pada saat berorientasi
lingkungan perusahaan, dapat memuaskan pasar sasaran, dan tetap sejalan dengan
pemasaran yang telah ditetapkan sebaiknya selalu disesuaikan dengan kondisi dan
Bauran pemasaran untuk industri jasa lebih luas daripada bauran untuk
produk barang. Untuk produk barang, umumnya terdiri dari empat elemen, yaitu:
1. Product
konsumen.
35
2. Price
3. Place
saluran distribusi yang tepat, sehingga produk tersebut dapat tersedia pada
tempat, waktu yang tepat dan dalam jumlah yang diinginkan konsumen.
4. Promotion
15)
1. People
Yaitu semua pihak atau orang yang terlibat dalam bagian penyerahan jasa dan
mereka dan juga sikap dan perilaku mereka akan mempengaruhi persepsi
tenaga penjual. Dengan kata lain, dalam pengertian yang lebih luas, pemasaran
36
merupakan pekerjaan semua personel organisasi jasa. Oleh karena itu penting
Itu berarti karyawan jasa harus merekrut dan mempertahankan karyawan yang
hubungan baik dengan konsumen. People dalam jasa ini adalah orang-orang
Oleh perusahaan jasa unsur people tidak hanya memegang peranan penting
dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga melakukan hubungan
langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan
a. Service People
yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang
baik, cepat, ramah, teliti, dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan
b. Customer
Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para
berwajah manis, bertutur kata baik, berprilaku sopan termasuk dalam aktivitas
yang berbunyi:
=Ïtä† Ÿω ©!$# ¨βÎ) ( $·mttΒ ÇÚö‘F{$# ’Îû Ä·ôϑs? Ÿωuρ Ĩ$¨Ζ=Ï9 š‚£‰s{ öÏiè|Áè? Ÿωuρ
¨βÎ) 4 y7Ï?öθ|¹ ⎯ÏΒ ôÙàÒøî$#uρ šÍ‹ô±tΒ ’Îû ô‰ÅÁø%$#uρ ∩⊇∇∪ 9‘θã‚sù 5Α$tFøƒèΧ ¨≅ä.
2. Process
Yaitu semua prosedur actual, mekanisme, dan aliran aktifitas yang digunakan
untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya
konsumen. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, maka kualitas jasa
Proses jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti
pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian
dari jasa itu sendiri. Selain keputusan dalam menajemen operasi adalah sangat
prasyarat bagi perbaikan jasa. Pentingnya elemen ini khususnya dalam bisnis
jasa disebabkan oleh persediaan jasa yang tidak dapat disimpan. (Zeithmal dan
konsumen menilai jasa dengan melihat atau merasakan proses dari jasa yang
terjadi pada saat menerima produk jasa tersebut. Misalnya apakah jasa itu
memerlukan proses yang komplek atau melalui birokrasi yang rumit, apakah
proses telah distandarisasi atau bersifat fleksibel dan apakah jasa itu dominan
3. Physical Evidence
Yaitu lingkungan tempat jasa itu diserahkan dan tempat perusahaan dan
kegiatan atau komunikasi dari jasa. Sarana fisik merupakan suatu hal yang
didalam sarana fisik antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik,
laporan perusahaan, blanko surat, peralatan dan juga fasilitas kantor cabang
menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu
sebagai berikut:
dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang
Zeithaml dan Bitner mengemukakan bahwa salah satu faktor utama yang
Gambar 4
The evidence of service (from the customer’s point of view)
Contact employeer
Customer him/herself
Other customer
Operation flow Tangible
of activities
People communication
Steps in
process Serviscape
Flexibility vs
Physical Guarantess
Standard
Process Evidence
Technology vs technology
Human
D. Bank
Dari segi bahasa, kata bank berasal dari bahasa Perancis banque, dan
banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti/lemari atau bangku. Kata peti atau
seperti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya. (Sudarsono, 2003 : 27)
41
Sedangkan dari segi istilah ada beberapa ahli memberikan definisi tentang
bank. Menurut Saladin, bank adalah badan usaha dibidang keuangan yang
memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran
7 Tahun 1992 tentang perbankan yaitu “bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
yaitu “bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.”
bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha
atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
penyimpanan dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi
hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan penyertaan modal (musyarakah),
prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau
pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau
dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). (UU Perbankan, 2006)
usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas
Pada umumnya, yang dimaksud dengan bank syariah adalah bank umum
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Prinsip syariah Islam
Jadi, bank syariah adalah bank yang menerapkan sistem bagi hasil kepada
pernah dapat menghitung dengan pasti berapa jumlah uangnya yang akan
tertentu. Namun, nasabah dapat mengetahui porsi atau bagian yang menjadi
haknya dan berapa porsi atau bagian yang menjadi hak pihak bank syariah.
suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang
E. Keputusan Pembelian
hal yang sangat berbeda. Pembelian yang rumit dan mahal makin melibatkan lebih
Shiffman dan Leslie Lazar Kanuk, “A decision is the selection of an action from
two or more alternative choices”. Dengan kata lain seseorang yang melakukan
pembelian berarti telah memilih alternatif terbaik dari seluruh alternatif yang ada.
harus tahu bagaimana keputusan itu dimbil agar dapat merancang dan
keputusan untuk memilih suatu pilihan dari beberapa alternatif, dimana dalam
prosesnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu firm marketing effort yang
terdiri dari product, promotion, price dan channel distribution. Faktor lainnya
yaitu sociocultural environment yang terdiri dari family, informal source, social
learning dan lain-lain serta pengalaman dari konsumen yang bersangkutan. Hasil
yaitu:
b. Passive man adalah tipe orang yang pasif, hanya menunggu penawaran dari
keputusan pembelian.
c. Cogrutive man adalah tipe thinking problem solving, mereka aktif mencari
d. Emotional man adalah keterlibatan masalah emosi atau perasaan sangat tinggi
keputusan tersebut. Namun ke 5 tahap tersebut tidak semuanya harus dilalui oleh
46
konsumen terutama atas pembelian dengan keterlibatan yang rendah. Lima tahap
berusaha mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan yang ada pada diri
konsumen kuat dan jasa yang diinginkan tersedia, ia akan membelinya. Tetapi
mencari informasi maka dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Pertama
adalah perhatian yang kuat sehingga konsumen tersebut akan lebih tanggap
keunggulannya.
yang dapat dipilih. Pemikiran alternatif ini melalui suatu proses evaluasi
tertentu sejumlah konsep tertentu akan membantu memahami proses ini yaitu:
sesuatu yang paling penting yaitu kegunaan produk. Pemasaran harus lebih
konsumen akan tiba pada sikap atas alternatif merek melalui sejumlah
prosedur evaluasi.
pilihan. Hal ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu intensitas sikap negatif
factors).
pendapatan keluarga, harga dan keuntungan dari produk tersebut. Pada saat
Proses ini akan menentukan apakah seandainya konsumen merasa puas atau
terjadi, sementara itu jika konsumen tidak puas atas keputusan pembeliannya,
Proses itu akan terus terulang sampai konsumen merasa terpuaskan atas
Proses pengambilan keputusan itu dapat dilihat pada gambar 6 dibawah ini.
Gambar 5
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
BAB III
PT Bank muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1412 H atau tahun
1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia
pada lokakarya “Bunga Bank dan Perbankan” pada tanggal 18 s/d 20 Agustus
1990 di Cisarua, Bogor. Hasil lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam dan
dipertegas lagi dalam Munas IV MUI yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya
Jakarta pada tanggal 22 s/d 25 Agustus 1990. Atas dasar Munas MUI IV inilah
Syawal 1412 H atau tanggal 1 Mei 1992. dengan dukungan eksponen Ikatan
terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat
pendirian di Istana Bogor, diperoleh komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank
pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa dan produk yang terus
dikembangkan.
pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat kerugian
sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar,
mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic
Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS
tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank
Muamalat Indonesia. Oleh karenanya, dalam kurun waktu antara tahun 1999 dan
Indonesia berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan
dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi
bank syariah terkemuka di Indonesia dengan jumlah aktiva sebesar Rp 5,2 triliun,
modal pemegang saham sebesar Rp 269,7 miliar serta perolehan laba bersih
beroperasi sebagai salah satu bank umum syariah di Indonesia. Dan untuk
Salman ITB pada tanggal 27 Desember 1999 dan Insya Allah pada tahun
keuangan yang selama ini diketahui, mengembangkan lembaga bank dan sistem
Indonesia memiliki visi dan misi agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
53
Adapun visi Bank Muamalat Indonesia adalah menjadi bank syariah utama di
stakeholder.
B. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi
Gambar 6
Struktur Organisasi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Kantor Cabang Pembantu Salman ITB
Regional Manager
Chairil Noor
Koordinator Salman
2. Uraian Jabatan
a. Koordinator Salman
yang optimal serta meningkatkan fee base untuk mencapai target pendapatan
yang ditetapkan.
membuat call report ke Deputi Bisnis atas hasil kunjungan secara kontinyu,
(audited) serta membuat ringkasan data nasabah tiap 6 bulan sekali untuk
dan kondisi.
Pembantu.
Pembantu.
b. Teller
membubuhkan paraf.
ketentuan.
membuat call report ke Pimpinan Cabang (cc. Kepala Urusan) atas hasil
kolektibilitas lancar.
57
dan kondisi.
serendah mungkin.
margin yang optimal serta meningkatkan fee base untuk mencapai target
d. Customer Service
membubuhkan paraf.
bagian.
akhir bulan.
12) Informasi dana kurang atas tolakan kliring kepada nasabah dan AM.
e. Back Office
8) Filling document.
Produk dan jasa yang dihasilkan oleh Bank Muamalat terbagi menjadi tiga
macam, yaitu:
a. Shar-ε
yang memadukan kemudahan akses ATM, Debit, Phone Banking dalam satu
kartu dan dapat dibeli di kantor pos seluruh Indonesia. Hanya dengan Rp
125.000, langsung dapat diperoleh satu paket kartu Shar-ε dengan saldo awal
hasil kompetitif.
Tarik tunai bebas biaya di lebih dari 8.888 jaringan ATM BCA/PRIMA dan
ATM Bersama, akses lebih dari 18.000 merchant Debit BCA/PRIMA dan
b. Tabungan Ummat
Kartu Muamalat juga berfungsi sebagai akses debit di seluruh merchant Debit
c. Tabungan Arafah
ini akan membantu nasabah untuk merencanakan ibadah haji sesuai dengan
fasilitas asuransi jiwa, insya Allah pelaksanaan ibadah haji tetap terjamin.
meninggal dunia maka ahli waris otomatis dapat berangkat. Tabungan haji
d. Deposito Mudharabah
kepada sektor riil secara halal dan murni sesuai syariah, sehingga memberikan
bagi hasil yang halal. Tersedia dalam jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan dan
e. Deposito Fulinves
nasabah perorangan saja. Tersedia dalam jangka waktu 6 dan 12 bulan dengan
nilai nominal minimal Rp 2.000.000 atau senilai USD 500 dengan fasilitas
asuransi jiwa yang dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over)
Bank Muamalat. Nasabah memperoleh bagi hasil yang sangat menarik setiap
bulan.
f. Giro Wadiah
Merupakan titipan dana pihak ketiga dengan sistem Wadiah yang berupa
Dengan fasilitas kartu ATM dan Debit, tarik tunai bebas biaya dilebih 8.888
jaringan ATM BCA/PRIMA dan ATM Bersama, akses lebih dari 18.000
jam untuk layanan antar rekening sampai dengan Rp 50 juta dan berbagai
pembayaran).
Pensiun Muamalat ini dapat diikuti oleh mereka yang berusia minimal 18
tahun, atau sudah menikah dan pilihan usia pensiun 45-65 tahun dengan iuran
dapat didebet secara otomatis dari rekening Bank Muamalat Indonesia atau
dapat ditransfer dari bank lain. Peserta juga dapat mengikuti program
asuransi jiwa sebesar nilai tertentu dengan premi tertentu. Dengan asuransi ini,
sejak awal jika peserta meninggal dunia sebelum memasuki masa pensiun.
62
2. Produk Pembiayaan
a. Pembiayaan Mudharabah
untuk mengelola usaha yang produktif dan halal, dan akan mendapatkan bagi
nasabah dengan bank, dimana nasabah hanya boleh menggunakan modal yang
keuntungan dari proyek dilakukan sesuai nisbah yang disepakati bersama. Dan
aturan Islam yaitu dilarangnya modal tersebut digunakan untuk proyek yang
b. Pembiayaan Musyarakah
kesepakatan. Proyek ini boleh dikelola oleh salah satu pemberi dana atau oleh
c. Piutang Murabahah
Merupakan akad jual beli barang antara nasabah dan bank dengan menyatakan
d. Piutang Istishna’
Yaitu akad jual beli barang berdasarkan pesanan antara nasabah dan bank,
dengan spesifikasi tertentu seperti jenis, tipe/model, kualitas dan jumlah yang
bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga yang telah
3. Jasa Layanan
a. ATM
penarikan tunai, kartu Muamalat dapat diakses di lebih dari 8.888 ATM
dan ATM Bersama yang bebas biaya penarikan tunai. Kartu Muamalat juga
Untuk ATM Bersama dan BCA/PRIMA, saat ini sudah dapat dilakukan
b. SalaMuamalat
Merupakan layanan phone banking 24 jam dan call center yang dapat
d. Jasa-jasa lain
satuan rupiah atau valas termasuk cek, wesel aksep, kuitansi, dan nota
4) Bank Draft : Cek yang ditarik oleh semua bank atas dana yang disimpan
harian dan darimana ayat jurnal itu berasal. (Sastrodipoera, 2001 : 503)
66
BAB IV
PEMBAHASAN
keuangan dan keberhasilan jasa bank ini sangat tergantung pada pelayanan yang
diberikan oleh bank. Untuk menimbulkan kesan positif pada diri nasabah maka
bank harus dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan bank
lainnya. Pelayanan bank ini sangat penting mengingat persaingan dalam bisnis ini
sangat ketat.
mata uang Rupiah yang memungkinkan para nasabah melakukan penyetoran dan
penarikan tunai dengan sangat mudah dan dapat pula dilakukan secara kliring atau
dapat dilakukan setiap jam kerja di kantor Bank Muamalat Indonesia, setiap
penarikan di counter harus dengan slip penarikan tabungan yang telah disediakan
oleh bank, dalam satu bulan pertama sejak pembukaan tabungan, penarikan dapat
Fasilitas khusus yaitu dengan adanya fasilitas ATM yang diberikan kepada
3. Penabung akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 7.500,- untuk biaya
pembuatan kartu dan Rp. 5.000,- untuk biaya bulanan perbulan yang
diseluruh ATM Muamalat, ATM BCA dan ATM berlogo ATM Bersama
diseluruh Indonesia. Selain itu ATM juga dapat melakukan pembayaran telepon,
pembayaran zakat, infaq dan shadaqah, pembayaran premi asuransi Takaful dan
yang terpadu melalui unsur-unsur bauran jasa (service mix) yang terdiri dari
yang terlibat didalam penyediaan jasa bank bagi para nasabah seperti petugas
front office maupun back office, meliputi performa yang ditampilkan oleh
terhadap kualitas jasa bank, yang sangat dipengaruhi oleh sikap dan kemampuan
karyawan dalam menyampaikan jasa tersebut secara efektif dan efisien. Oleh
kualitas dari karyawannya. Hal ini dilakukan melalui program yang bertujuan
akurat kepada para nasabah, tersedianya brosur dan alat tulis, prosedur
3. Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik adalah segala fasilitas yang terdapat di bank yang dapat
pembelian dan juga membangun citra tentang jasa yang ditawarkan. Meliputi
lokasi bank yang mudah dijangkau, penataan ruangan, tersedianya tempat duduk
1. Karakteristik Responden
Pembantu Bandung sekitar 2118 orang, dari jumlah tersebut berdasarkan hasil
penelitian statistik diambil 96 orang sebagai sampel untuk mengisi kuesioner yang
Tabel 3
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi %
Pria 54 56
Wanita 42 44
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
dibandingkan wanita. Hal ini mungkin disebabkan karena pria pada umumnya
Tetapi secara perbandingan antara jumlah nasabah pria dengan wanita tidaklah
signifikan, hal ini menunjukan bahwa jasa bank memang dibutuhkan oleh semua
Tabel 4
Usia Responden
Usia (Thn) Frekuensi %
≤ 20 20 21
21 – 30 41 43
31 – 40 22 23
41 – 50 9 9
> 50 4 4
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
pada usia produktif (21 – 30) yang memungkinkan seseorang untuk menjalankan
kebutuhan usaha dan menyimpan dana yang aman juga memudahkan mereka
Tabel 5
Pendidikan Responden
Pendidikan Frekuensi %
SLTP/ Sederajat 2 2
SMU/ Sederajat 21 22
Akademi/Universitas 63 66
Pasca Sarjana 10 10
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
SMU/Sederajat sebanyak 22%, jenjang Pasca Sarjana sebesar 10% dan sisanya
Tabel 6
Pekerjaan Responden
Pekerjaan Frekuensi %
Pelajar/Mahasiswa 37 38
Pegawai Negeri 3 3
Pengusaha/Wiraswasta 16 17
Pegawai Swasta 19 20
Profesional 5 5
Ibu Rumah Tangga 13 14
Lain-lain 3 3
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
20%, Pengusaha/Wiraswasta 17%, Ibu Rumah Tangga 14%, professional 5%, dan
3%. hal ini mungkin karena lingkungan Bank Muamalat Cabang Pembantu
Salman ITB berada pada lingkungan kampus ITB sehingga mereka yang
Tabel 7
Lamanya menjadi Responden
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB
Usia (Thn) Frekuensi %
<1 45 47
1–2 25 26
2–3 15 16
>3 11 11
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
bervariasi, mulai dari yang dibawah satu tahun sampai dengan yang diatas tiga
tahun. Untuk yang baru, mungkin mereka baru mengetahui keberadaan Bank
72
nasabah bahkan sejak Bank Muamalat Indonesia didirikan, mungkin lokasi Bank
Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB dekat dengan tempat tinggal
Tabel 8
Asal Informasi Responden
Asal Frekuensi %
Keluarga 23 24
Sahabat/Teman 43 45
Media Massa 29 30
Lain-lain 1 1
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
bagi nasabah yang memperoleh informasi dari keluarga dan sahabat atau teman
mernunjukan adanya word of mouth atau promosi dari mulut ke mulut. Dengan
adanya hal ini perusahaan harus terus meningkatkan berbagai pelayanan dan
memberikan layanan informasi yang benar dan sesuai dengan promosi, karena
Tabel 9
Alasan menjadi Nasabah Tabungan Ummat
Alasan Frekuensi %
Mudah melakukan penyetoran/penarikan 10 10
Bagi hasil yang sesuai dengan syariah 70 73
Bagi hasil yang besar 2 3
Pelayanan yang baik 8 8
Merupakan tabungan harian 6 6
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
73
tetapi sebagian besar memberikan jawaban bahwa alasan menjadi nasabah adalah
karena bagi hasil yang sesuai dengan syariah. Hal ini mungkin disebabkan karena
bagi hasil.
variabel tersebut.
a. Pelayanan Karyawan
ketrampilan dan cara berinteraksi dengan nasabah yang dapat dirasakan secara
langsung oleh nasabah. Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan harus yang
karyawan.
penampilan adalah hal yang pertama kali nasabah perhatikan ketika akan
dengan rapih, seperti pada hari senin dan rabu diwajibkan mengenakan seragam
berwarna hijau, hari selasa dan rabu diwajibkan mengenakan seragam berwarna
74
Tabel 10
Tanggapan Responden mengenai Penampilan Karyawan
Bank Muamalat Cabang Pembantu Salman ITB
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Rapih 15 16
Rapih 66 69
Netral 13 13
Kurang Rapih 2 2
Tidak Rapih - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
kesan bagi nasabah atau calon nasabahnya. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
cukup baik. Hal ini harus terus dipertahankan karena penampilan karyawan yang
Pada saat interaksi terjadi antara nasabah atau calon nasabah dengan
karyawan yang melayani, nasabah akan menilai apakah para karyawan itu
mempunyai sikap yang ramah atau tidak, seperti ramah dalam mempersilahkan
nasabah duduk, selalu memberi senyum kepada nasabah, atau selalu menjawab
Tabel 11
Tanggapan Responden mengenai
Sikap Karyawan pada waktu Melayani Nasabah
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Ramah 16 17
Ramah 67 70
Netral 12 12
Kurang Ramah 1 1
Tidak Ramah - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
nasabah sudah cukup baik, untuk responden yang menyatakan netral mungkin
mereka merasa bahwa terkadang sikap karyawan biasa saja. Keramahan harus
terus dijaga karena nasabah akan merasa betah dan nyaman ketika melakukan
interaksi dan transaksi. Selain itu, sudah menjadi keharusan bahwa setiap
apalagi dalam hal ini seorang nasabah atau calon nasabah sangat mengharapkan
pelayanan yang baik, misalnya dengan berbicara dengan bahasa yang halus.
Tabel 12
Tanggapan Responden mengenai
Cara Berbicara Karyawan
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Sopan 16 17
Sopan 64 66
Netral 16 17
Kurang Sopan - -
Tidak Sopan - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
Hal tersebut harus terus dijaga dan dipertahankan karena pada saat pegawai
merasa lebih dihormati apalagi bagi mereka yang usianya diatas pegawai yang
bersangkutan.
Tabel 13
Tanggapan Responden mengenai
Kemampuan dan Pengetahuan Karyawan dalam Bekerja
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Mengusai 7 7
Menguasai 62 65
Netral 26 27
Kurang Menguasai 1 1
Tidak Menguasai - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
kemampuan dan pengetahuan yang baik dalam bekerja. Sementara itu tidak ada
atau calon nasabahnya serta mampu menjelaskan secara benar tentang produk dan
layanan yang ditawarkan. Dengan begitu, dapat terlihat bahwa kemampuan dan
kompetensi para karyawan cukup baik. Hal tersebut harus terus ditingkatkan
mengharapkan perhatian dari orang lain, apalagi dalam hal ini seorang nasabah
77
Tabel 14
Tanggapan Responden mengenai
Perhatian Karyawan Terhadap Masalah yang dihadapi Nasabah
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Memperhatikan 9 10
Memperhatikan 56 58
Netral 30 31
Kurang Memperhatikan 1 1
Tidak Memperhatikan - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
baik terhadap nasabahnya. Hal ini dapat menimbulkan perasaan dihargai pada diri
manusia. Oleh karena itu, seleksi, training dan motivasi seorang karyawan dapat
dalam sikap, mempunyai tanggung jawab, inisiatif dan pandai dalam memecahkan
masalah.
dijalani dan informasi yang dibutuhkan. Dibawah ini dapat dilihat tabel-tabel yang
78
Tabel 15
Tanggapan Responden Mengenai Prosedur dan Persyaratan Untuk Menjadi
Nasabah Tabungan Ummat Bank Muamalat Indonesia CP Salman ITB
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Mudah 22 23
Mudah 50 52
Netral 20 21
Kurang Mudah 4 4
Tidak Mudah - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
bahwa untuk menjadi nasabah Tabungan Ummat tidaklah sulit. Hanya dengan
mengikuti ketentuan yang berlaku, maka para calon nasabah dapat menjadi
nasabah.
Tabel 16
Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Memperoleh Informasi
Tabungan Ummat di Bank Muamalat Indonesia CP Salman ITB
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Mudah 13 14
Mudah 54 56
Netral 22 23
Kurang Mudah 7 7
Tidak Mudah - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
informasi itu mudah. Hal ini disebabkan oleh banyak tersedianya buletin dan
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB terus berusaha agar
79
Tabel 17
Tanggapan Responden Mengenai
Kesesuaian Informasi dengan Kenyataan Pelayanan yang Diberikan
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Sesuai 7 8
Sesuai 57 59
Netral 28 29
Kurang Sesuai 3 3
Tidak Sesuai 1 1
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
dengan kenyataan pelayanan yang diberikan itu sesuai, tetapi jumlah responden
yang menyatakan netral atau ragu-ragu lumayan besar, hal ini mungkin
ITB tentu saja harus terus berusaha untuk semaksimal mungkin memenuhi
akurat dan sesuai informasi yang diberikan berarti memberikan dampak yang
Tabel 18
Tanggapan Responden Mengenai
Kemudahan Prosedur Penyetoran dan Penarikan Tabungan Ummat
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Mudah 21 22
Mudah 45 47
Netral 23 24
Kurang Mudah 6 7
Tidak Mudah - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
80
penarikan tergolong mudah, cukup mengisi slip penyetoran atau penarikan yang
Tabel 19
Tanggapan Responden Mengenai Kecepatan Pelayanan
Mulai Dari Mencari Informasi Sampai Menjadi Nasabah
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Cepat 7 8
Cepat 48 50
Netral 35 36
Kurang Cepat 4 4
Tidak Cepat 2 2
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
bahwa kecepatan pelayanan yang diberikan mulai dari mencari informasi sampai
menjadi nasabah dirasakan tidak terlalu cepat tidak juga terlalu lambat, karena
menjadi nasabah.
Tabel 20
Tanggapan Responden Mengenai
Kemudahan dalam Pengajuan Keluhan
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Mudah 7 8
Mudah 52 54
Netral 31 32
Kurang Mudah 4 4
Tidak Mudah 2 2
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
mudah dilakukan, hal ini karena mereka merasa bahwa selama ini jika mereka
Kemudahan penyampaian ini sudah cukup baik, tetapi mereka yang menjawab
netral atau biasa saja cukup banyak. Berdasarkan tabel diatas, pihak perusahaan
c. Fasilitas Fisik
memerlukan fasilitas fisik sebagai salah satu unsur yang dapat mendukung
Tabel 21
Tanggapan Responden Mengenai Lokasi
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Strategis 9 9
Strategis 40 42
Netral 30 31
Kurang Strategis 16 17
Tidak Strategis 1 1
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB strategis, hal ini mungkin disebabkan
karena para responden mempunyai tempai tinggal atau tempat kuliah yang dekat
dengan lokasi bank. Sedangkan bagi para responden yang menyatakan netral atau
biasa saja, mungkin mereka merasa lokasi Bank Muamalat Indonesia cukup bias
Penataan ruangan dan interior seperti memberi cat hijau agar ruangan terasa
sejuk. Tersedianya vas bunga, tempat sampah, meja brosur dan alat tulis serta
tempat duduk dan lain sebagainya merupakan nilai plus dalam transaksi bisnis.
Tabel 22
Tanggapan Responden Mengenai Penataan Ruangan dan Interior
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Menarik 9 9
Menarik 40 42
Netral 30 31
Kurang Menarik 16 17
Tidak Menarik 1 1
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
Salman ITB cukup menarik, tetapi tidak sedikit juga yang merasa biasa saja. Hal
ini mungkin disebabkan para responden itu jarang atau tidak terlalu
jalannya transaksi.
Pada saat melakukan transaksi tentunya ada nasabah yang menunggu giliran
dan agar mereka tidak menunggu sambil berdiri, maka disediakan sejumlah
tempat duduk di dekat pintu masuk, sebelah meja atau didepan Costumer Service.
Tabel 23
Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Tempat Duduk yang Disediakan
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Memadai 2 2
Memadai 39 41
Netral 48 50
Kurang Memadai 7 7
Tidak Memadai - -
Jumlah 96 100
83
Dari data diatas dapat dilihat sebagian besar responden menyatakan bahwa
jumlah tempat duduk yang disediakan biasa saja, tidak kurang tetapi cukup
memadai. Hal ini mungkin disebabkan para responden melakukan transaksi pada
Setiap orang tentu menyukai kebersihan, oleh karena itu Bank Muamalat
Tabel 24
Tanggapan Responden Mengenai Kebersihan
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Bersih 13 14
Bersih 73 76
Netral 10 10
Kurang Bersih - -
Tidak Bersih - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
Cabang Pembantu Salman ITB sudah baik. Hal ini harus terus dipelihara, karena
keadaan ruangan yang bersih akan membuat nasabah merasa nyaman dan betah
Tabel 25
Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas Parkir
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Luas 3 3
Luas 35 36
Netral 49 51
Kurang Luas 9 10
Tidak Luas - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
tempat parkir yang tersedia biasa saja, hal ini mungkin karena para responden
sering membawa kendaraan pribadi dan kadang mendapat tempat parkir tetapi
Tabel 26
Tanggapan Responden Mengenai Jumlah ATM yang dapat Digunakan
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Memadai 16 17
Memadai 38 40
Netral 18 19
Kurang Memadai 20 21
Tidak Memadai 3 3
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
digunakan sudah cukup memadai. Hal ini mungkin disebabkan karena fasilitas
ATM yang digunakan tidak hanya pada ATM Bank Muamalat Indonesia saja
tetapi dapat juga dipakai pada bank-bank yang ada logo ATM BCA/PRIMA dan
ATM BERSAMA.
85
peralatan yang tersedia dan furniturnya. Oleh karena itu, perusahaan jasa dapat
: 434)
nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama agar tetap loyal pada perusahaan
konsumen akan melalui suatu proses yaitu pengenalan masalah atau kebutuhan,
1. Pengenalan Masalah
keadaan sebenarnya dengan keadaan yang diinginkannya, maka dia berada pada
suatu masalah atas suatu kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat digerakkan oleh
Tabel 27
Tanggapan Responden terhadap Pernyataan bahwa
Informasi tentang Produk dan Layanan Tabungan Ummat
menimbulkan Keinginan atau Kebutuhan untuk menjadi
Nasabah Tabungan Ummat Bank Muamalat Indonesia
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Setuju 14 15
Setuju 62 64
Netral 18 19
Kurang Setuju 2 2
Tidak Setuju - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasa ada perbedaan antara kondisi
nyata dengan kondisi yang mendorong kebutuhan atau minat tertentu dalam diri
atau kebutuhan yang akan muncul, penyebabnya dan bagaimana kondisi ini akan
Setelah menyadari berbagai macam reaksi yang dialami konsumen, sebagian besar
ITB tersebut, hal ini berarti pihak bank berhasil merangsang konsumen untuk
2. Pencarian Informasi
adalah tahap pencarian informasi pelayanan yang lebih banyak lagi. Setelah
informasi mengenai pelayanan tersebut dan mungkin juga tidak. Jika dorongan itu
kuat, konsumen akan terus mencari informasi tentang pelayanan dan jika objek
pemuas tersebut tersedia mungkin akan langsung membelinya. Tetapi jika tidak,
mungkin tidak akan melakukan pencarian lebih lanjut atau mencari sedikit
informasi yang sesuai dengan kebutuhannya saja. (Kotler, 2000 : 178 – 182)
88
Tabel 28
Tanggapan Responden terhadap Pernyataan bahwa
Pelayanan Tabungan Ummat yang ditawarkan mendorong pencarian
informasi pelayanan yang lebih banyak
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Setuju 13 14
Setuju 58 60
Netral 24 25
Kurang Setuju 1 1
Tidak Setuju - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
Sedangkan ragu-ragu dari konsumen dalam tahap pencarian informasi ini menjadi
satu bukti bahwa tahap ini mungkin tidak dilakukan oleh nasabah yang
bersangkutan. Dalam hal ini nasabah bias melakukan berbagai hal, mereka bisa
3. Penilaian alternatif
pilihan diantara sekian banyak produk atau jasa yang ditawarkan. Tetapi pada
Tabel 29
Tanggapan Responden pentingnya melakukan Penilaian Alternatif antara
Pelayanan Bank Muamalat Indonesia dengan Pelayanan Bank Lain
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Setuju 6 6
Setuju 42 44
Netral 35 36
Kurang Setuju 13 14
Tidak Setuju - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
calon nasabah yang merasa belum yakin dengan untuk lebih memilih pelayanan
bank lain. Sikap demikian bisa terjadi karena para calon nasabah merasa perlu
membandingkannya dengan produk dan layanan bank lain. Calon nasabah seperti
ini adalah prospek bagi pihak bank, karena dengan rangsangan lebih lanjut yang
kecenderungan yang kuat untuk lebih memilih produk dan layanan Bank
pembelian merek yang paling disukai. Ada dua faktor yang bisa mempengaruhi
Tabel 30
Tanggapan Responden Mengenai pentingnya melakukan Penilaian
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Setuju 7 8
Setuju 56 58
Netral 30 31
Kurang Setuju 2 2
Tidak Setuju 1 1
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
yang diberikannya.
fungsi dari keadaan produk yang sebenarnya dengan keadaan produk yang
diharapkan konsumen. Jadi nasabah merasa bahwa apa yang mereka dapatkan dari
91
pelayanan Tabungan Ummat melebihi atau minimal sama dengan harapan mereka
Tabel 31
Tanggapan Responden terhadap Pernyataan bahwa
Anda merasa puas akan Pelayanan Tabungan Ummat dan berniat
menambah Volume Dana dan Jenis Produk BMI lainnya
Pernyataan Frekuensi %
Sangat Setuju 4 4
Setuju 62 65
Netral 29 30
Kurang Setuju 1 1
Tidak Setuju - -
Jumlah 96 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
persyaratan untuk menjadi nasabah. Selain itu hal tersebut menunjukan bahwa
konsumen untuk melakukan pembelian ulang tetapi jika konsumen merasa tidak
kepuasan itu diteruskan dengan timbulnya dorongan yang kuat untuk terus
menjadi nasabah Bank Muamalat Indonesia (variabel Y), berikut ini akan kita
Nilai koefisien korelasi (r) dapat berada pada rank -1 ≤ r ≤ 1. tanda negatif
mengikuti batasan yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi tentang besarnya (r),
yaitu:
0,8 – 1 Tinggi
memilih salah satu dari jawaban yang ada, selanjutnya jawaban responden akan
dinilai berdasarkan peringkat dari yang tertinggi sampai yang terendah. Setelah
pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB Bandung. Maka
tersebut, diperlukan suatu alat analisis statistik dengan metode koefisien korelasi
Rank Spearman dengan bantuan SPSS Versi 11,5. Dimana pelayanan Tabungan
indikatornya, semua pertanyaan tersebut telah melalui uji validitas dan reliabilitas.
bantu SPSS Versi 11,5 dengan tingkat kepercayaan 0,05 (5%) yang hasilnya dapat
dilihat pada lampiran, dimana hasilnya untuk tingkat signifikansi sebesar 0,000
Tabel 32
Hasil Perhitungan Variabel
Correlations
KTOTAL QTOTAL
Spearman's rho KTOTAL Correlation Coefficient 1,000 ,476(**)
Sig. (1-tailed) . ,000
N 96 96
QTOTAL Correlation Coefficient ,476(**) 1,000
Sig. (1-tailed) ,000 .
N 96 96
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Ummat memiliki hubungan yang agak rendah dengan keputusan konsumen untuk
yang tidak diteliti penulis, seperti faktor telekomunikasi dan faktor komunikasi
lain juga sangat berperan penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan
untuk menjadi nasabah Bank Muamalat Indonesia. Maka dari itu, perusahaan
pelayanan yang sudah baik serta meningkatkannya agar menjadi lebih baik lagi.
ketentuan :
n−2
t=r
1− r2
96 − 2
= 0,476
1 − (0,476) 2
94
= 0,476
0,773
= 0,476 121,6
= 0,476 x 11,03
= 5,25
Setelah dilakukan uji t, maka dihasilkan untuk t hitung sebesar 5,25 lebih
besar dari t tabel 1,6612. Kriteria t hitung > t tabel ( 5,25 > 1,6612) menunjukkan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikasi hitung sebesar 5,25 yang lebih besar
Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB. Hal ini dapat dilihat dari nilai
korelasi sebesar 0,476 yang termasuk kedalam kategori hubungan positif yang
sedang.
bahwa selain faktor pelayanan, ada faktor-faktor lain juga yang berperan
faktor desain dan tata letak fasilitas jasa dan lain-lain yang tidak diteliti
penulis.
B. Saran
Indonesia Cabang Pembantu Salman ITB. Maka dari itu, aktivitas pemasaran
nasabah cukup besar, namun faktor-faktor lain yang berhubungan harus terus
keinginan konsumen, apa dan siapa saja yang mempengaruhi konsumen untuk
faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen untuk menjadi nasabah,
98
Husein Umar, 2003, Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Jakarta, Ghalia.
Schiffman, Leon G, and Kanuk, 1997, Costumer Behavior, Sixth Edition, New
Jersey, Prentice Hall.
xii
Ratih Hurriyati, 2005, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung,
ALFABETA.
M. Nadratuzzaman Hosen, Hilda Saraswati M, dan AM. Hasan Ali, 2006, Bank-
ku Syariah, Jakarta, Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah.
Kasmir, 2005, Etika Customer Service, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
xiii