SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
AI NURILMI
NIM. 1110046100076
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum
0leh:
Ai Nurilmi
NrM. 1110046100076
Dibawah Bimbingan:
Pembimbing
Pembimbing
II
JAKARTA
1435
Hl 2014 M
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program
Strata Satu
(S-l)
Jakarta,
Mei 2014
Mengesahkan,
Ketua
03
1004
5. Penguji I
6. Penguji
II
: Djaka Badranaya,
ilt
LEMBAR PERNYATAAN
I.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata
2.
sesuai
(UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
di
Jakarta.
tv
ABSTRAK
MANAJEMEN RISIKO KURS VALUTA ASING BANK MUAMALAT
INDONESIA PADA TRANSAKSI LETTER OF CREDIT, adalah skripsi hasil karya
Ai Nurilmi, NIM 1110046100076. Pada konsentrasi Perbankan Syariah, Program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435H/2014 M.
Skrispi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko kurs
valuta asing yang digunakan Bank Muamalat Indonesia pada transaksi Letter of
Credit (L/C). Manajemen risiko kurs valuta asing merupakan upaya perlindungan
terhadap kenaikan atau penurunan nilai tukar, agar bank dapat terjaga dari sisi
likuiditas dan tetap dapat mempertahankan eksistensinya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, dengan metode analisis
deskriptif. Yaitu dengan menggambarkan mekanisme Letter of Credit dan aplikasi
manajemen risiko terhadap kurs valuta asing yang diterapkan Bank Muamalat.
Indonesia pada transaksi letter of credit.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, Bank Muamalat Indonesia memiliki
cara sendiri dalam mengatasi risiko kurs valuta asing yaitu dengan mengatur Net
Open Position (NOP). Manajemen risiko kurs valuta asing yang dilakukan tetap
mengedepankan prinsip syariah. Pada transaksi L/C akad yang digunakan adalah
kafalah bil ujrah dan untuk L/C yang pembayarannya ditangguhkan untuk beberapa
bulan kemudian, Bank Muamalat melibatkan financing bank. Penggunaan financing
bank ini merupakan bagian dari risk transfer.
KATA PENGANTAR
vi
3. Bapak Dr. H. Abdul Malik MM, dan ibu Ir. RR. Tini Anggraeni, ST, M.Si. selaku
dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, fikiran serta
tenaganya dalam membimbing penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh pihak bagian kemahasiswaan di Muamalat institute, Bapak Amiril Zulhaj
dan Bapak Muhammad Yusuf yang telah bersedia membantu penulis untuk
memperoleh dan bersedia menjadi narasumber.
5. Bapak dan ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis, semoga ilmunya bermanfaat dan bapak dan ibu selalu
mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
6. Ungkapan terimakasih, hormat, cinta dan kasih sayang penulis haturkan kepada
Ayahanda Bapak Hoerudin dan Ibunda Alm.Dedeh (Allahummaghfir lahaa
warhamhaa waaafihaa wafuanhaa). Kepada Papa terimakasih atas segala doa,
pengorbanan dan motivasi selama ini. Untuk Mama, kesabaran yang mama
contohkan menjadi pelajaran dalam kehidupan penulis khusunya dalam proses
penyusunan skripsi ini. Allahummagfirlii waliwalidayya warhamhumaa kamaa
rabbayaani shagiraa. Kakak-kakakku tercinta, Karna Wijaya dan Bayu
Suprihartini, serta keponakanku M. Syafaat Yunadillah dan Afdhal Azka
Yunadillah.
7. Pamanku Drs.H.Encep Hidayat, MA, teteh Hj.Umiyati dan adikku Ulfa Fauziah
Hidayati,S.Sy terimakasih atas dukungan kepada penulis baik moril maupun
materil.
vii
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
ii
iii
iv
ABSTRAK ......................................................................................................
vi
ix
10
12
12
13
2. Risiko Pasar..........................................................................................
14
15
17
18
ix
18
22
26
27
30
31
33
33
33
35
35
E. Subjek-Objek Penelitian.............................................................................
37
37
40
40
43
44
46
48
48
50
56
57
59
64
67
A. Kesimpulan ................................................................................................
67
B. Saran ...........................................................................................................
68
69
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, interaksi antar negara di segala
bidang, terutama di bidang ekonomi tidak dapat dihindari. Pemenuhan kebutuhan
suatu negara tidak dapat dicover sepenuhnya dengan produksi negara itu sendiri.
Oleh karena itu adanya perdagangan internasional sangat membantu terpenuhinya
kebutuhan negara. Dengan melakukan perdagangan internasional, suatu negara
dapat berinvestasi ke luar negeri.
Pada perdagangan internasional, yang terjadi adalah transaksi antara
penjual dari satu negara dengan pembeli dari negara lain. Karena perdagangan
yang terjadi antar negara, maka tidak memungkinkan keduanya bertemu secara
langsung untuk bertransaksi secara tunai sebagaimana perdagangan yang terjadi
pada umumnya. Oleh karena itu ada beberapa masalah yang terjadi pada
perdagangan internasional ini. Pertama, penjual tidak akan mengirim barang
kepada pembeli, sebelum ada kepastian bahwa barang yang akan dikirim akan
dibayar. Kedua, pembeli tidak akan membayar barang akan dibelinya sebelum
ada kepastian bahwa barang tersebut akan benar-benar dikirim. Hal ini terjadi,
karena kedua belah pihak tidak ingin mengalami kerugian.
Dengan adanya permasalahan tersebut diatas pada transaksi internasional,
maka Letter of credit merupakan sarana yang tepat untuk digunakan oleh para
eksportir dan importir. Dengan Letter of credit eksportir merasa terjamin karena
barang yang dikirimnya akan dibayar. Selain pihak eksportir, pihak importir juga
merasa terjamin bahwa barang yang dipesannya benar-benar dikirim dan
pengirimannya sesuai dengan pesanan.
Adanya fasilitas Letter of credit bukan berarti permasalahan kegiatan
perdagangan internasional berhenti sampai disitu. Dengan adanya perdagangan
internasional berarti jenis uang yang digunakan pun berbeda. Transaksi
perdagangan internasional ini melibatkan valuta asing. Valuta asing antar negara
memiliki nilai yang berbeda-beda. Mata uang negara maju nilainya lebih tinggi
dan lebih kuat daripada mata uang di negara-negara berkembang. Namun bukan
berarti mata uang negara berkembang tidak mungkin menguat, karena fluktuasi
nilai tukar dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran mata uang tersebut.
Ketika permintaan uang suatu negara mengalami peningkatan, maka nilai mata
uang negara tersebut akan menguat.
Letter of credit (L/C) merupakan salah satu jasa bank yang diberikan
kepada masyarakat untuk memperlancar arus barang (ekspor-impor) termasuk
barang dalam negeri (antar pulau). Kegunaan letter of credit adalah untuk
menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak pembeli (importir)
maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya.1 Oleh karena itu,
masalah fluktuasi nilai tukar valuta asing tidak hanya menjadi perhatian eksportir
dan importir saja, akan tetapi termasuk di dalamnya bank devisa yang melakukan
transaksi internasional.
Kondisi ekonomi yang yang tidak menentu, menyebabkan fluktuasi nilai
tukar yang tidak menentu pula, hal ini akan menetukan untung atau ruginya
kegiatan ekspor-impor dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Seperti bank
devisa yang menjadi Issuing Bank, advising bank ataupun nominated bank.
Untung atau ruginya kegiatan tersebut tidak dapat diprediksi secara pasti. Oleh
karena itu, untuk meminimalisir kerugian yang mungkin akan terjadi maka
dibutuhkan manajemen risiko.
Manajemen risiko telah berevolusi dan mengalami penyempurnaan dalam
periode yang panjang. Diawali dari konsep dasar asuransi untuk kemudian
berkembang dan menjadi disiplin tersendiri terlepas dan mandiri dari konsep
asalnya. Manajemen risiko telah dirasakan sebagai sebuah keharusan yang dapat
mengintegrasikan disiplin akuntansi, manajemen serta portofolio investasi.2
Foreign Exchange Risk adalah risiko terjadinya potensi kerugian bagi bank
sebagai akibat dari perubahan yang memberi pengaruh buruk dari Foreign
exchange rates terhadap posisi FX bank.3
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, merupakan Bank Syariah yang
menjalankan kegiatan transaksi internasional. Bank Muamalat Indonesia
2
3
Untuk mengatasi masalah fluktuasi nilai tukar valuta asing, ada beberapa
teknik penanganan yang dapat digunakan, salah satunya adalah dengan teknik
hedging. Teknik penanganan dengan hedging belum digunakan oleh Bank
Muamalat sebagai bagian dari manajemen risiko kurs Valuta asing. Untuk
mengatasi risiko terhadap kurs valuta asing Bank Muamalat Indonesia
menggunakan cara lain selain dari teknik hedging.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, untuk mengetahui strategi
manajemen risiko yang digunakan Bank Muamalat untuk mengatasi fluktuasi
nilai tukar valuta asing pada transaksi Letter of credit. Maka penulis tertarik untuk
meneliti dan megkaji dalam skripsi yang berjudul MANAJEMEN RISIKO
KURS
VALUTA
ASING
BANK
MUAMALAT
INDONESIA
PADA
B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji adalah mengenai Strategi Bank
Muamalat Indonesia dalam mengatasi risiko kurs valuta asing pada transaksi
letter of credit. Manajeman risiko yang diteliti terfokus pada pengendalian risiko
dan menilai kesesuaiannya berdasarkan prinsip ekonomi Islam.
Adapun permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi manajemen risiko kurs valuta asing pada Bank Muamalat
Indonesia?
2. Bagaimana transaksi letter of credit pada Bank Muamalat Indonesia?
3. Bagaimana strategi manajemen risiko kurs valuta asing Bank Muamalat
Indonesia pada transaksi letter of credit?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Menambah wawasan bagi penulis tentang mekanisme Letter of credit, pihakpihak yang menggunakannya dan manajemen risikonya. Selain itu,
menumbuhkan keberanian penulis untuk menyampaikan gagasan dari masalah
yang berkembang.
2. Bagi dunia akademis
Menambah khazanah keilmuan tentang strategi manajemen risiko kurs valuta
asing untuk transaksi Letter of credit pada bank, selain dengan praktek
hedging sebagaimana yang biasa digunakan.
3. Bagi lembaga
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan saran untuk dapat
memilih strategi menajemen risiko pada transaksi yang berhubungan dengan
valuta asing. Dan bagi lembaga keuangan syariah, dapat menjadi sumber
informasi teknik manajeman risiko yang dapat digunakan dan sesuai syariah.
F. Review Studi Terdahulu
1. Identitas penelitian: Qurratul Ainy Skripsi sarjana UIN Syarif Hidayatullah
(Jakarta, 2012).
Judul Penelitian: Strategi Bank Syariah Mandiri dalam Penyelesaian
Masalah Discrepancies Document dan Fluktuasi Nilai Tukar pada Transaksi
Pembayaran L/C Ekspor Impor.
fasilitas
forward
hedging
kepada
nasabahnya
dengan
Perbedaan: Penelitian pada manajemen risiko kurs valuta asing pada Letter
of credit dan Tinjauan kesesuain manajemen risiko kurs valuta asing yang
digunakan berdasarkan prinsip ekonomi Islam
3. Identitas Penelitian: Nanik Indrawati, Skripsi Sarjana UIN Malang (Malang
2009)
Judul Penelitian: Aplikasi Manajemen Risiko pada Investasi Foreign
Exchange (FOREX) (Studi Pada PT. Victory International Futures Kantor
Cabang Malang)
Hasil Penelitian: Penelitian dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan
mekanisme transaksi forex dan aplikasi manajemen risiko yang diterapkan di
PT. Victory International Futures kantor cabang Malang dalam bertransaksi
Forex. Manajemen risiko yang ada dan diberikan kepada investor yaitu
sebelum dan pada saat melakukan transaksi.
Perbedaan: pertama, Penelitian dilakukan Manajemen risiko kurs valuta
asing pada transaksi letter of credit, bukan pada investasi forex. Kedua,
Penelitian dilakukan pada manajemen risiko yang digunakan untuk
kepentingan bank.
4. Identitas Penelitian: Setiawan Budi Utomo, Agus Fajri Zam dan Iwan
Kurniawan, Jurnal Media Riset dan Manajemen FE Trisakti (Jakarta 2008).
Judul Penelitian: Analisis Kesesuaian instrumen hedge konvensional
terhadap prinsip syariah.
10
Bab IV hasil penelitian dan analisis. Pada bab ini membahas tentang
gambaran hasil penelitian, penerapan manajemen risiko valuta asing yang
digunakan, jenis transaksi valuta asing yang tersedia, masalah fluktuasi nilai
tukar, pihak yang terkait pada transaksi L/C, mekanisme transaksi L/C di bank,
Sight dan Ussance pada L/C di Bank Muamalat Indonesia dan masalah yang
dihadapinya. Pada bab ini dijelaskan pula keseuaian antara teori dan praktek, dan
keberhasilan manajemen risiko yang digunakan perusahaan.
Bab V merupakan penutup, yang berisi tentang kesimpulan dan saran
yang relevan dari penelitian.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Risiko
Hubungan antara risiko dan hasil secara alami berkolerasi secara linear
negative. Semakin tinggi hasil yang diharapkan, dibutuhkan risiko yang semakin
besar untuk dihadapi. Untuk itu, diperlukan upaya yang serius agar hubungan
tersebut menjadi kebalikannya, yaitu aktivitas yang meningkatkan hasil pada saat
risiko menurun.4 Maka dari itu manajemen risiko perlu diterapkan sebagai cara
untuk mengelola risiko.
Dalam ajaran Islam, konsep manajemen risiko pada hakikatnya sudah
banyak tertera dalam ayat-ayat al-Quran. Salah satunya adalah, Allah
memerintahkan agar manusia bertakwa kepada Allah dan memperhatikan apa
yang akan dikerjakannya, agar dirinya terpelihara dari hal-hal yang tidak
diinginkan. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Anfal ayat 25:
Artinya: dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah Amat
keras siksaan-Nya.
4
Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar Kesepakatan Basel
II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h.5
12
Ibid, h.5
Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Islamic Risk Management for Islamic Bank (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2013), h.63
7
Ibid, h.66
6
13
tidak diharapkan, atau sesuatu yang diharapkan namun tidak terjadi. Maka
dari itu, kejadian yang tidak diharapkan tersebut dapat diantisipasi atau
bahkan dikendalikan dengan manajemen risiko.
2. Risiko Pasar
Yang dimaksud dengan risiko pasar (market risk) adalah risiko
kerugian yang terjadi pada portofolio yang dimiliki oleh bank akibat adanya
pergerakan variable pasar (adverse movement) berupa suku bunga dan nilai
tukar. Risiko pasar ini mencakup empat hal, yaitu risiko tingkat suku bunga
(interest rate risk), risiko pertukaran mata uang (foreign exchange risk), risiko
harga (price risk), dan risiko likuiditas (liquidity risk)8.
Pengertian lain dari Market Risk adalah risiko kerugian yang diderita
bank, sebagaimana antara lain dicerminkan dari posisi on dan off balance
sheet bank, akibat terjadinya perubahan market price atas assets bank, interest
rate dan foreign exchange rate, market volatility dan market liquidity.9
Risiko nilai tukar valuta asing (foreign exchange rate risk) timbul
apabila bank mengambil posisi terbuka (open position). Di saat bank berada
pada posisi beli (overbought position/long position), kerugian akan terjadi bila
nilai tukar mata uang local (currency base) cenderung naik (menguat), dan
sebaliknya pada saat bank berada pada posisi jual (oversold position/short
8
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2010)
Masyhud Ali, Manajemen Risiko; Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan
Globalisasi Bisnis, h.130
14
position), kerugian akan terjadi apabila mata uang local cenderung turun
(melemah). Risiko nilai tukar valuta asing ini dapat ditekan dengan cara
membatasi atau memperkecil posisi, atau bahkan dapat dihindari sama sekali
bila bank selalu mengambil posisi squaire.10 Perubahan-perubahan yang
setiap saat terjadi atas kurs valas dan tingkat suku bunga bank inilah yang
dapat menyebabkan bank menderita kerugian yang tidak lain merupakan
penampakan market risk tersebut.11
3. Manajemen Risiko Pasar
Aktivitas manajemen risiko yang telah ditetapkan oleh bank untuk
mengantisipasi risiko pasar adalah12:
a. Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk
membahas kondisi pasar dan menetapkan tindakan yang akan diambil
b. Membentuk satuan kerja manajemen risiko pasar untuk memantau
besarnya risiko pasar
c. Melakukan monitoring tingkat bunga dan nilai tukar yang berlaku di pasar
secara harian
d. Melakukan pengawasan terhadap pos-pos aktiva dan pasiva sesuai dengan
jatuh temponya (repricing date-nya)
10
Zainul Arifin, Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Azkia Publisher, 2009) h.264
Masyhud Ali, Manajemen Risiko; Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan
Globalisasi Bisnis, h.144
12
Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Islamic Risk Management for Islamic Bank , h.259-260
11
15
13
Imam Wahyudi dkk, Manajemen Risiko Bank Islam (Jakarta: Salemba Empat, 2013) h.191
16
14
Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Islamic Risk Management for Islamic Bank , h.491-492
17
B. Valuta Asing
Valuta asing atau yang disingkat dengan kata valas secara bebas dapat
diartikan sebagai mata uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah di Negara lain. Dari pengertian tentang valas di atas
terdapat suatu hal yang relative yaitu kata di Negara lain. Jadi suatu mata uang
dikatakan sebagai valuta asing tergantung dari siapa yang melihat. Untuk
penduduk di Negara yang bukan Negara asal mata uang akan menyebut sebagai
valuta asing atau valas dan sebaliknya penduduk di Negara asal mata uang tidak
akan menyebutnya demikian15.
Untuk dapat digunakan dalam kegiatan ekonomi, maka mata uang yang
dipergunakan mempunyai harga tertentu dalam mata uang Negara lain. Harga
tersebut menggambarkan berapa banyak suatu mata uang harus dipertukarkan
untuk memperoleh satu unit mata uang lain. Istilah lain dari rasio pertukaran
tersebut adalah nilai tukar (exchange rate)16.
1. Jenis-Jenis Transaksi Valuta Asing
Jenis transaksi valuta asing pada umumnya dibedakan berdasarkan
jangka waktu antara tanggal transaksi (Deal Date) dengan tanggal valuta
(Value Date).
15
16
Heli Charisma Berlianta, Mengenal Valuta Asing, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2005) h.1
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar, (Jakarta:
Lembaga Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008) h.91
18
17
19
d. Transaksi Forward
Transaksi Forward adalah suatu transaksi/kontrak pembelian atau
penjualan suatu valuta asing lawan valuta (asing) lainnya pada tanggal
valuta asing di masa yang akan datang dengan rate / harga yang ditentukan
sekarang (pada tanggal kontrak).20 Menurut Madura (2000:63) contoh
transaksi forward yaitu apabila suatu perusahaan akan membutuhkan 1
juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari
Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli
Mark Jerman untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan
kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan
membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun perusahaan
belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark. Perusahaan dapat
menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dolar dengan Mark
menurut kurs yang berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui
berapa kurs spot 90 hari dari sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per Mark,
perusahaan akan membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000
Mark). Dengan danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000.
akan lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari sekarang.
Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka
20
20
2014
dari
21
Pasar Valuta Asing (Valas/Forex), artikel diakses pada 22 Maret 2014 dari http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html
22
Heli Charisma Berlianta, Mengenal Valuta Asing, h.140-141
23
Adiwarman Aswar Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta: Gema Insani Press,
2001) h.133
21
(mengeksekusi)
haknya
apabila
menguntungkan.
Sebaliknya, penjual options tidak punya pilihan tetapi harus menjual atau
membeli instrumen keuangan sesuasi pilihan pemegang options. Oleh
karena itu, hak untuk membeli atau menjual instrumen keuangan pada
suatu harga tertentu memiliki nilai. Pemilik options harus membayar
sejumlah dana tertentu yang disebut premi (premium).24
Misalnya A dan B membuat kontrak pada 1 Januari 1999. A
memberikan hak kepada B untuk membeli dolar AS dengan kurs Rp.7.500
per dolar pada tanggal atau sebelum 30 Juni 1999, tanpa B berkewajiban
membelinya. A mendapat kompensasi sejumlah uang untuk hak yang
diberikannya kepada B tanpa ada kewajiban pada pihak B. Transaksi ini
disebut call option. Sebaliknya, bila A memberikan hak kepada B untuk
menjual tanpa B berkewajiban menjual disebut put option.25
2. Jual Beli Valuta Asing (Al-Sharf) dalam Islam
Dilihat dari segi jenisnya, barang-barang yang termasuk kelompok
ribawi, sebagimana disebutkan dala hadi ada dua macam26:
a. Kelompok mata uang (nuqud), yaitu emas dan perak.
24
Ktut Silvanita Mangani, Bank dan Lembaga Keuangn Lain, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009) h.26
Adiwarman Aswar Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, h.133
26
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2013) h.266
25
22
27
28
Ibid, h.267
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalat,(Jakarta: Rajawali Pers, 2010) h.63
23
d. Untuk transaksi mata uang berlainan jenis, maka harus dilakukan sesuai
dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan
harus dilakukan secara tunai.
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010) h.90
24
adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap
sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari ) ( dan
merupakan transaksi internasional.
b. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang
nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang
akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya
adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang
diperjanjikan (muwa'adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian
hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama
dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward
agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).
c. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas
dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara
penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram,
karena mengandung unsur maisir (spekulasi).
d. Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka
membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah
unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu.
hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi)30.
30
Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/2002 Tentang Jual Beli Mata Uang (AlSharf)
25
Artinya: dan Demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling
bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah seorang di antara mereka:
sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". mereka menjawab: "Kita berada
(disini) sehari atau setengah hari". berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih
mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang
31
32
26
di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan
hendaklah Dia Lihat manakah makanan yang lebih baik, Maka hendaklah ia
membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia Berlaku lemah-lembut dan
janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.
1. Pihak-Pihak yang Terkait pada Transaksi L/C
Dalam Transaksi letter of credit minimal terdapat 4 pihak yang terkait
pada transaksi L/C, empat pihak tersebut adalah:
a. Importir (pembeli), dalam transaksi L/C importer disebut sebagai
applicant, yaitu pihak pemohon penerbitan L/C
b. Issuing bank/opening bank, yaitu bank yang menerbitkan L/C
c. Paying/Negotiating bank, yaitu pihak yang meneruskan L/C kepada
penjual
d. Eksportir (penjual), dalam transaksi L/C importer disebut beneficier, yaitu
pihak penerima L/C
Menurut Hamdani (dalam Qurratul Ainy, 2012), pihak-pihak yang
terlibat dalam transaksi L/C baik langsung ataupun tidak langsug adalah
sebagai berikut:
Pihak pihak yang terlibat secara langsung:
a. Pembeli/importir
disebut juga applicant merupakan pihak yang memohon pembukaan L/C
dari bank.
27
b. Penjual/eksportir
disebut juga beneficiary merupakan pihak penerima L/C dan penerima
pembayaran.
c. Bank pembuka / penerbit L/C
disebut juga opening bank/issuing bank. Merupakan bank yang
membuka/menerbitkan L/C kepada beneficiary melalui advising bank.
d. Bank penerus L/C, disebut juga advising bank. adalah bank yang
meneruskan L/C dan menegaskan kebenaran L/C tersebut kepada
eksportir.
e. Bank yang menjamin pembayaran atas L/C, disebut juga confirming bank
adalah bank kedua, biasanya advising bank yang bertindak sebagai
confirming bank, yakni yang menegaskan kepada beneficiary bahwa L/C
tersebut benar dan apabila importer atau opening bank tidak melakukan
pembayaran maka bank kedua ini akan membayarnya.
f. Bank pembayar atau disebut juga paying bank, adalah bank yang
melakukan pembayaran kepada beneficiary/eksportir.
g. Bank menegoisasi atau disebut juga negotiating bank adalah bank yang
menyetujui untuk membeli wesel dari beneficiary/eksportir.
h. Bank yang diminta mengganti pembayaran (me-reimburse) atau disebut
juga reimbursing bank. Penggunaan bank ketiga ini apabila antara bank
eksportir dan bank importir tidak ada hubungan rekening.
28
29
2. Mekanisme L/C
Prosedur Ekspor-Impor dengan menggunakan L/C33
Prosedur ekspor-impor, dengn menggunakan L/C dimulai dengan
penandatanganan kontrak penjualan antara penjual dan pembeli. Berdasarkan
kontrak penjualan tersebut pembeli memohon kepada bank penerbit untuk
menerbitkan L/C kepada penjual (penerima) sebagai alat pembayaran untuk
membayar barang yang akan diekspor oleh penjual kepada pembeli. Bank
penerbit menerbitkan L/C kepada penjual langsung atau melalui bank penerus.
Dalam hal diterbitkan melalui bank penerus bank ini meneruskan L/C kepada
penjual. Penjual mempersiapkan barang dan pengapalannya serta dokumendokumen pengapalan.
Setelah barang dikapalkan melalui perusahaan pelayaran atau
perusahaan penerbangan, penjual mengajukan dokumen-dokumen pengapalan
kepada bank penegosiasi atau bank pembayar untuk mendapatkan
pembayaran hasil ekspornya. Bank penegosiasi atau bank pembayar atas dasar
dokumen-dokumen pengapalan melakukan pembayaran hasil ekspor kepada
penjual. Bank penegosiasi atau bank pembayar mengirim dokumen-dokumen
pengapalan dan meminta pembayaran kembali kepada bank penerbit selaku
pemberi kuasa. Bank penerbit atas dasar penerimaan dokumen-dokumen
pengapalan melakukan pembayaran kembali kepada bank penegosiasi atau
33
Ramlan Ginting, Letter of credit: Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis, (Jakarta: Salemba Empat, )
h.30
30
bank pembayar secara langsung atau melalui bank pereimburs. Bank penerbit
menyampaikan dokumen-dokumen kepada pembeli dan meminta pembayaran
kembali kepadanya. Pembeli atas dasar dokumen-dokumen pengapalan
melakukan pembayaran kembali kepada bank penerbit.
Pembeli dengan dasar dokumen-dokumen pengapalan menyelesaikan
administrasi kepabeanan dengan kantor bea cukai dan melakukan pembayaran
pungutan impor untuk untung Negara melalui bank. Seterusnya pembeli
menghubungi agen perusahaan pelayaran atau perusahaan penerbangan
melakukan penyerahan barang kepada pembeli.
3. Letter of credit Syariah
Pembiayaan L/C syariah pada umumnya dapat menggunakan beberapa
akad yaitu:
a. Pembiayaan L/C Impor34
Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 34/DSNMUI/IX/2002, akad yang dapat digunakan untuk pembiayaan L/C Impor
adalah:
1) Wakalah bil ujrah
2) Wakalah bil ujrah dengan qardh
3) Murabahah
4) Salam atau Istishna dan Murabahah
34
31
35
Ibid, h.253
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus.
Menurut Indriarto (1999:26) dalam Indrawati (2009:53), studi kasus merupakan
penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan
kondisi saat ini dari objek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan.
Objek yang diteliti dapat berupa individu, kelompok, lembaga atau komunitas
tertentu. Tujuan studi kasus adalah melakukan penyelidikan secara mendalam
mengenai subyek tertentu. Lingkup penelitian kemungkinan terkait dengan suatu
siklus kehidupan atau hanya mencakup bagian tertentu yang memfokuskan pada
factor-faktor tetentu atau unsur-unsur dan kejadian secara keseluruhan.32 Maka
pada penelitian ini studi kasus dilakukan pada pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk, untuk mengetahui manajemen risiko kurs valuta asing pada
transaksi Letter of credit.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigm, strategi, dan
implementasi model secara kualitatif. Perspektif, strategi dan model yang
32
Nani Indrawati, Aplikasi Manajemen Risiko pada Investasi Foreign Exchange (Studi Kasus pada
PT. Victory International Futures Kantor Cabang Malang), (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi,
Universitas Islam Negeri Malang, 2009) h.53
33
33
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h.20
Ibid, h.21
35
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004) h.3
36
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2002) h.45
34
34
37
38
yaitu,
Penggunaan
bahan
dokumen,
Observasi/Pengamatan,
35
ini
merupakan
suatu
cara
pengumpulan
data
yang
39
Afifi Fauzi Abbas, Metodologi penelitian, (Jakarta: Adelina Bersaudara, 2010) h.82
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, h.158
41
Ibid, h.127
40
36
Metode Analisis
Adapun yang dimaksud dengan analisa data adalah serangkaian kegaiatan
mengolah seperangkat hasil, baik dalam bentuk penemuan-penemuan baru
maupun dalam bentuk pembuktian kebenaran hipotesa. Dan cara mengemukakan
dan mengurai dalam proses analisa data dapat dilakukan secara kualitatif
42
37
43
44
38
45
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk bisnis dan ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2009) h.158
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Manajemen Risiko Bank Muamalat Indonesia dalam Mengatasi Kurs Valuta
Asing
Pada term valuta asing terdapat open position yang mempengaruhi kurs
naik dan kurs turun. Bank Muamalat memiliki analis untuk open position
khususnya dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, untuk
memantau pergerakan kurs tersebut. Apabila untuk jangka pendek hal yang terjadi
seperti tahun lalu, yaitu ketika diperkirakan trend nya naik, maka open position
Bank Muamalat besar. Open untuk posisi devisa netto nya dibuat plus besar,
sehingga selain ada keuntungan transaksi ada juga keuntungan dari reval.
Laba/Rugi reval adalah laba/rugi dari selisih kurs yang diakibatkan dari
perbedaan kurs valuta tertentu pada periode tertentu sebesar Net Open Position
(NOP) yang dikelola. Contoh : NOP 3 April 2014 adalah USD 10 milyar, harga
USD 1 = Rp.11,300, bank pada posisi long. Pada 4 April 2014, closing pada
Rp.11,320 untuk setiap USD 1 dengan asumsi NOP tetap, maka ada potensi laba
revaluasi sebesar (11,320-11,300) x USD 10 milyar = Rp.200 juta. Laba reval
hanyalah potensi laba. Hal ini baru dapat dikatakan laba/rugi ketika ada eksekusi
(jual/beli) pada kurs tertentu. Disebut laba yaitu ketika jual lebih besar daripada
beli dan sebaliknya.
40
mengatasi risiko kurs nialai tukar, karena bank tidak menggunakan hedging, maka
bank mempunyai analis sendiri yang memantau bagaimana pergerakan kurs dan
bagaimana open position yang harus dilakukan. Misalnya seperti saat ini,
kecendrungan kursnya naik ekstrem dan turun ekstrem, maka bank cenderung
square dan PDN nya nol, karena hal tersebut dinilai lebih aman.
Penyediaan valuta asing pada Bank Muamalat digunakan untuk
likuiditas. Likuiditas yang dimaksud adalah untuk keperluan tertentu, misalnya
penarikan atau transfer nasabah, realisasi pembiayaan, dan lain lain. Transaksi
valuta asing jual/beli, diselesaikan pada hari itu juga untuk meminimalisir adanya
revaluasi tambahan dari NOP (Net Open Posisition) hari tersebut yang akan
tercatat pada esok harinya.
41
Untuk nasabah yang meminta pembayaran L/C untuk 3 bulan yang akan
datang, Bank Muamalat menggunakan financing bank. Sehingga ada yang
langsung membayar L/C tersebut, namun dengan harga tertentu. Karena bank
tidak menggunakan forward atau swap, maka L/C tersebut dijual lagi ke financing
bank. Financing bank adalah bank yang telah menjalin kerjasama trade finance
dengan Bank Muamalat, yang terikat dalam perjanjian dengan persyaratan
tertentu. Financing bank yang digunakan bisa financing bank syariah ataupun
konvensional, karena transaksi yang digunakan adalah jual-beli, sehingga tidak
ada kaitannya dengan bunga.
Keberhasilan Bank Muamalat Dari manajemen kurs, Bank Muamalat
Indonesia untuk tahun lalu dapat memperoleh laba reval di atas 60 Milyar.
Karena dari posisi itu analis ada view kedepannya akan terjadi seperti ini. Seperti
misalnya kemarin ketika Amerika ekonominya akan recover, ada isu dari
tapering, maka ada kemungkinan orang dananya kembali ke sana, maka bank
segera pegang posisi long. Ketika posisi long rupiah terus melemah. Misalnya
awal beli Rp.9.500, maka dijual Rp.10.400. Hal tersebut dilakukan bukan hanya
untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk menjaga dari sisi likuiditas.
Meskipun posisi bank pegang long, namun untuk transaksi tetap squaring, yaitu
beli satu jual satu.
Walaupun Bank Muamalat Indonesia menggunakan jenis manajemen
risiko kurs yang lain selain daripada hedging, namun Bank Muamalat tidak
42
43
Dollar). Untuk mata uang EURO atau AUD biasanya untuk transfer. Itu yang
umum, namun jika nasabah ingin mentransfer ke mata uang lain misalnya mata
uang asing yang jarang seperti NOK (Norwey Krone) atau misalnya Peso, bank
bisa melakukannya. Namun kursnya tidak ada di counter, maka pihak counter
harus menelepon ke bagian treasury untuk mengetahui kurs mata uang tersebut.
Untuk 7 jenis mata uang tersebut di atas, transaksi dapat dilakukan di mana saja,
asalkan cabang devisa. Bank Muamalat memiliki 36 cabang devisa, jadi transaksi
dapat dilakukan di sana.
1. Jenis Transaksi Valuta Asing pada Bank Muamalat Indonesia
Jenis transaksi untuk nasabah yang tersedia di Bank Muamalat
Indonesia adalah transaksi Today (TOD), jual-beli sekarang. Bank Muamalat
sedang mencoba untuk jual-beli tunda, namun harus ada dasarnya
(underlying). Sebenarnya jual beli tunda belum ada, jadi masih dalam tahap
rencana saja. Jual beli tunda yang dimaksud adalah Tommorrow (TOM) atau
Spot. Karena TOM dan Spot termasuk pada jenis jual-beli tunda juga, tidak
hanya swap ataupun forward. Oleh karena jenis transaksi yang disediakan
Bank Muamalat Indonesia adalah transaksi Today (TOD) maka transaksi hari
ini selesai hari ini juga, maksimal selesai jam 14.30.
Lain halnya dengan Bank Muamalat cabang Kuala Lumpur. Pada
Bank Muamalat cabang Kuala Lumpur karena kebijakan yang diterapkan
berbeda, maka transaksi bisa sampai swap atau Forward. Untuk jenis
44
transaksi TOM atau SPOT itu adalah biasa. Karena kebijakan di sana
cenderung lebih bebas dan terbuka.
Meskipun menurut fatwa DSN-MUI tentang sharf jenis transaksi spot
ditolerir dan boleh untuk digunakan, namun Bank Muamalat Indonesia tidak
menggunakannya. Karena kurs dalam dua hari pasti sudah berubah, jangankan
untuk dua hari, untuk satu hari saja kurs dapat berubah berkali-kali. Selain itu
DPS Bank Muamalat Indonesia sangat ketat dalam menerapkan peraturan
Bank Syariah.
Untuk transaksi valuta asing, Bank Muamalat menyediakan fasilitas
deposito dalam bentuk valuta asing. Bank Muamalat tidak khawatir nasabah
yang membuka deposito dalam bentuk valuta asing akan menggunakannya
untuk spekulasi. Karena deposito itu intinya untuk investasi, nasabah
menyertakan dananya ke bank untuk dapat digulirkan ke luar untuk
pembiayaan. Bank menganggapnya cenderung lebih ke investasi, bukan untuk
spekulasi. Jika untuk spekulasi biasanya orang yang melakukan jual kemudian
beli, lalu jual kemudian beli lagi. Misalnya rekeningnya kecil, beli sekarang
banyak, lalu ketika harga naik dijual. Jika transaksinya sering, misalnya tidak
sampai USD100.000, maka harus ada keterangan underlying nya. Jika hal
tersebut terjadi, maka nasabah tersebut akan ditegur, atau diberikan kurs
counter karena ia tidak memiliki underlying.
45
46
ini credible maka mereka kembali ke luar. Oleh karena itu, yang paling
berpengaruh adalah dana asing yang masuk dan keluar.
Faktor Internal (dari dalam Indonesia): maka yang dilihat adalah berita
politik indonesia, kemudian ekonomi Indoenesia, GDP, dan trade balance
Indonesia. Selain itu kebijakan suku bunga atau jika ada lelang surat berharga
maka hal itu juga berpengaruh. Misalnya BI melelang surat berharga yaitu
SBI Syariah atau misalnya pemerintah melelang sukuk, maka hal itu bisa
berpengaruh. Tapi tergantung nominalnya, kalau nominalnya besar biasanya
dana asing masuk. Sehingga Rupiah akan menguat, karena permintaan
terhadap Rupiah banyak.
Berikut ini adalah rata-rata kurs Valuta asing per-bulan pada Bank
Muamalat Indonesia, Periode Januari 2013-Februari 2014
January 2013
February 2013
March 2013
April 2013
May 2013
June 2013
July 2013
August 2013
September 2013
October 2013
November 2013
December 2013
January 2014
USD
9,654.00
9,680.38
9,708.68
9,722.75
9,757.70
9,875.24
10,071.22
10,571.58
11,327.26
11,342.83
11,623.63
12,074.88
12,159.95
SAR
2,574.24
2,581.24
2,588.83
2,592.60
2,601.88
2,633.19
2,685.44
2,818.81
3,020.27
3,024.50
3,099.31
3,219.62
3,242.28
MYR
3,176.10
3,125.35
3,122.40
3,189.06
3,228.52
3,137.76
3,155.14
3,218.58
3,483.07
3,571.23
3,631.61
3,718.15
3,679.47
SGD
7,857.47
7,816.75
7,787.74
7,855.13
7,811.41
7,834.57
7,941.84
8,290.57
8,966.60
9,117.37
9,316.99
9,595.36
9,550.05
February 2014
11,919.35
3,178.20
3,601.95
9,411.17
47
January 2013
February 2013
March 2013
April 2013
May 2013
June 2013
July 2013
August 2013
September 2013
October 2013
November 2013
December 2013
January 2014
February 2014
EUR
12,829.20
12,939.90
12,588.26
12,648.16
12,670.39
13,033.27
13,178.02
14,065.27
15,123.35
15,483.30
15,691.15
16,546.14
AUD
10,139.32
9,985.26
10,039.61
10,099.71
9,654.15
9,307.37
9,233.76
9,537.41
10,515.05
10,793.63
10,833.91
10,848.34
JPY
108.54
103.97
102.50
99.51
96.76
101.48
101.11
107.69
114.18
116.09
116.15
116.74
2,626.39
1,859.39
10,758.47
10,691.93
116.84
116.82
C. Letter of credit
1. Pihak-Pihak yang Terkait pada Transaksi L/C di Bank Muamalat
Indonesia
Umumnya terdapat empat pihak yang terkait dalam transaksi L/C,
yaitu ada buyer, seller, issuing bank sebagai bank penerbit dan advising bank
atau nominated bank yang ditunjuk oleh ekportir. Di samping partisi yang
umum tersebut, terkadang ada tambahan, yaitu pihak confirming bank.
Terkadang ada nominated bank yang bertindak sebagai confirming bank juga.
Confirming yang selain dari nominated bank ada, apabila L/C yang
dikeluarkan oleh issuing bank tidak membuat beneficiary nyaman, karena
beneficiary tidak begitu kenal dengan issuing bank, maka ia perlu meminta
kepada applicant supaya L/C nya ditambahkan konfirmasi dari bank yang
48
status kredibilitas atau rattingnya lebih tinggi dari issuing bank. Proses
pengalihan kredibilitas pada transaksi L/C ini terjadi apabila, seller kurang
percaya dengan buyer maka dia minta L/C, jadi buyer kredibilitasnya dicover
bank. Ketika issuing bank kredibilitasnya masih kurang dipercaya, maka ia
minta ditambahkan confirming bank. Sehingga ada peningkatan kredibilitas.
Jika sudah ada konfirmasi dari confirming bank, setelah itu barulah L/C dapat
diterima oleh beneficiary. Untuk confirming bank sendiri, biasanya
menerapkan fee. Biasanya besaran fee berkisar antara 1-2% dari nilai L/C.
Untuk biaya tambahan ini, ada negosiasi lagi antara applicant dan beneficiary.
Fungsi dari confirming bank adalah, jika issuing bank memang sudah
diragukan kredibilitasnya, dan sudah dibaca berdasarkan pengalamanpengalaman, bahwa bank tersebut tidak sanggup membayar, maka confirming
bank yang bertanggung jawab melakukan pembayarannya. Jadi confirming
bank berperan sebagai back up dari issuing bank. Jika issuing bank mampu
membayar, maka confirming bank dalam posisi yang aman bahkan untung,
karena confirming bank tersebut tetap mendapatkan fee. Namun jika issuing
bank tidak mampu membayar, barulah confirming bank yang menangani
pembayaran tersebut.
Untuk
mendapatkan
confirming
bank,
biasanya
bank
mau
mengkonfirmasi L/C dari issuing bank, jika issuing bank sudah menjadi
nasabah confirming bank tersebut. Nasabah di sini adalah, pihak yang sudah
diberikan line facility atau credit line, walaupun sifatnya non tunai. Ketika
49
diminta confirm, maka credit line dari issuing bank inilah yang akan
digunakan. Line Facility antar bank ini banyak kegunaannya, selain untuk
konfirmasi L/C bisa juga untuk kegiatan money market.
2. Mekanisme L/C di Bank Muamalat Indonesia
Mekasnisme transaksi L/C secara umum sama seperti bank lain.
Karena untuk transaksi internasional mengacu pada aturan main dari produk
ICC (International Chamber of Commerce). Untuk transaksi L/C digunakan
UCPDC (Uniform Customs and Practice for Documentary) atau biasa dikenal
dengan UCP 600. Jadi, untuk mekanisme, pihak siapa saja yang terlibat,
tanggung jawab, hak, kewajiban dan sebagainya semua mengacu pada aturan
internasional tersebut. Namun, ketika terkait dengan fasilitas di perbankan,
maka nasabah/applicant yang akan diberikan L/C dia mesnggunakan jaminan
tunai 100 persen dari uang yang disiapkan untuk pembelanjaan impor, atau
nasabah sebenarnya memiliki dana untuk pembayaran tersebut namun dalam
cash flow yang belum selesai, sehingga ketika nasabah harus segera membuka
L/C maka nasabah membutuhkan fasilitas bank. Untuk mendapatkan fasilitas
bank ini, nasabah dapat menyediakan jaminan berupa assetnya (fixed asset),
bukan berupa uang. Jika nasabah menggunakan fixed asset sebagai jaminan,
pada diperkirakan L/C akan jatuh tempo pembayarannya dan nasabah telah
memperhitungkan cash inflow nya akan masuk, baru nasabah bisa membayar
50
L/C tersebut. Untuk sementara agar nasabah mendapatkan L/C dari bank,
maka nasabah terlebih dahulu menaruh fixed assetnya.
Mekanisme pembukaan L/C adalah, yang pertama nasabah datang
kepada AM (Accounting Manager) atau RM (Relationship Manager), setelah
itu dianalisa kebutuhannya, jika disetujui maka nasabah akan mendapatkan
fasilitas L/C. kemudian nasabah diminta untuk mengisi aplikasi permohonan
penerbitan L/C dan melampirkan kontrak kerjasama. Setelah itu semua
diajukan oleh AM plus memo persetujuan dari komite, diantar ke bagian
operational, kemudian nanti bagian operational yang akan melakukan
penerbitan L/C nya.
L/C sekarang, dikirim melalui swift, bukan dengan surat menyurat
seperti zaman dulu. L/C yang dulu menggunakan surat fisik, ditandatangani
pejabat bank, dimasukan ke amplop, kemudian dikirim kepada advising bank.
Kemudian seiring berjalannya waktu, L/C surat fisik dirubah dalam bentuk
teleks. Namun sekarang kedua jenis itu tidak digunakan lagi, karena sekarang
telah menggunakan swift. Swift adalah media komunikasi yang digunakan di
seluruh dunia oleh bank untuk kebutuhan financial. Pengiriman dari bank
satu Negara ke Negara lain, sudah dapat terkirim dalam hitungan detik. Untuk
tingkat keamanannya, sudah diatur dari lembaga swiftnya. Bahwa setiap
member swift akan diberikan swift code. Setiap swift code merupakan
identitas dari institusi atau bank tersebut.
51
Format dari pesan teks pada swift, sudah ada standar formatnya.
Sehingga L/C dari Negara manapun memiliki format yang sama. Pada L/C
yang digunakan adalah MT 700, MT 700 adalah Message Type 700 atau
pesan tipe 700 ini seluruh dunia sudah kenal bahwa tipe ini untuk L/C. MT
700 ini akan dikirim dari issuing bank kepada advising bank. Namun itupun
baru bisa terkirim jika antar bank sudah memiliki RMA (Relationship
Management Application). RMA adalah satu aplikasi dalam swift yang bisa
mempertemukan dua institusi ini. Jika belum ada RMA antar dua bank yang
hendak berhubungan, maka MT700 akan tertolak, meskipun kedua bank
tersebut sama-sama anggota swift. Oleh karena itu, untuk mengatasinya dapat
membuka RMA antar issuing bank dan advising bank. Atau selain membuka
RMA dapat juga menumpang kepada koresponden bank lain yang sudah
mempunyai RMA dengan issuing bank. Karena tidak semua RMA dapat
diterima. Ketika bank menggunakan bank koresponden lain dalam penerbitan
L/C, maka bank koresponden tersebut dapat meneruskan L/C tersebut kepada
bank tujuan dari issuing bank. Penerusannya bisa menggunakan swift lagi,
atau dapat juga menggunakan mail. Jika menggunakan swift lagi MT 700 akan
berubah menjadi MT 710, yang berarti penerusan L/C. Untuk bank Muamalat
sendiri, sejak tahun 2006 bank Muamalat sudah menjadi member swift. Jadi
untuk mekanismenya, Bank Muamalat menggunakan swift untuk pengiriman
L/C nya.
52
L/C
direalisasikan,
fasilitas
kafalahnya
harus
ditutup,
lalu
54
Keterangan Gambar:
1. Importir/Applicant dan Eksportir/Beneficiary melakukan kesepakatan jual
beli dan pembayarannya dijamin dengan L/C.
2. Applicant datang kepada issuing bank untuk membuka L/C. permohonan
pembukaan L/C yang diajukan applicant kemudian dianalisa oleh RM atau
AM.
3. Antara issuing bank dan advising bank, keduanya merupakan anggota swift
dan sudah memiliki RMA (Relationship Management Application).
4. Setelah Issuing bank menyetujui pembukaan L/C kemudian issuing bank
mengirim L/C kepada advising bank melalui swift, dengan MT700.
5. Ketika advising bank sudah menerima L/C dari issuing bank, kemudian
advising bank menyerahkan L/C tersebut kepada eksportir.
6. Setelah menerima dan mempelajari isi L/C, kemudian beneficiary
menyiapkan kemudian mengirim barang kepada importer/applicant.
7. Setelah beneficiary mengirim barang dan memeperoleh bill of lading (B/L)
dari perusahaan pengiriman barang. Kemudian B/L tersebut diserahkan
kepada advising bank disertai dokumen-dokumen yang dipersyaratkan
pada L/C.
8. Setelah advising bank menerima B/L dari beneficiary kemudian
mencocokan dokumen-dokumen tersebut dengan L/C, setelah cocok
advising melakukan pembayaran kepada beneficiary.
55
56
segera,
karena
payable
at
sight.
Namun
bagi
importir,
57
awalnya memang sudah ada unsur tidak baik, yaitu terdapat unsure fraud.
Yaitu hanya ingin mencairkan kertas jaminan menjadi uang fisik, maka itu
bisa saja terjadi. Misalnya dengan membuat transaksi palsu atau bisnis palsu,
sehingga hanya sekedar dokumen, sedangkan barang tidak pernah ada akan
tetapi uang tetap keluar. Namun jika pada awalanya satu pihak ingin membeli
dan pihak lain ingin menjual, semuanya berjalan secara normal, maka
transaksi L/C akan berjalan mulus. Oleh karena itu standard dokumen pun
diatur dalam UCP.
Pada Bank Muamalat sendiri sejauh ini baik-baik saja, tidak ada
kendala. Hanya saja jika ada sengketa antara buyer dan seller, biasanya itu
semua terjadi di luar mekanisme L/C. Seperti misalnya nasabah merasa belum
menerima barang, maka itu bukan lagi kewajiban bank. Kewajiban bank
adalah pada dokumen, karena pada L/C sudah ada term and condition nya dan
sudah diatur lengkap. Jika term and condition dalam L/C sudah sesuai, maka
kewajiban bank adalah membayar. Jika ada masalah, maka masalah tidak lagi
menjadi urusan bank, dan nasabah memperdebatkannya di luar bank. Bank
tidak ada kewajiban untuk melakukan pengecekan langsung pada barang yang
dikirim, pengecekan yang dilakukan pada bank hanya dilakukan pada
dokumen saja, karena itu semua sudah diatur dalam UCP.
Dalam mengatasi keterlambatan pembayaran dari nasabah, karena
yang digunakan adalah valuta asing, jika kurs nya berubah maka bank akan
menggunakan kurs pada saat transaksi. Misalnya bank jatuh tempo bayar pada
58
tanggal satu sebesar USD 10.000, kemudian bank membayar USD 10.000
dengan kurs pada saat itu. Bank membayarnya dari rekening beban bank
Muamalat, atau dari tagihan, rupa-rupa dan lain sebagainya dan sudah
dikurskan. Namun utang nasabah terhadap bank tetap dalam bentuk dollar,
jadi nasabah masih berutang USD 10.000. Pada saat nasabah memiliki uang
rupiah, pada tanggal 10, maka uang rupiah tersebut harus dikonversi terlebih
dahulu dalam bentuk dollar sebanyak USD10.000.
D. Analisis Manajemen Risiko pada Bank Muamalat Indonesia
Manajemen risiko pasar pada khusunya risiko kurs valuta asing untuk
bank syariah sangat terbatas.
memiliki cara tersendiri untuk mengendalikan kurs nilai tukar. Metode hedging
memang belum digunakan pada Bank Muamalat Indonesia, karena konsep
hedging masih diolah dan sedang dipersiapkan di BI untuk dapat digunakan di
59
60
yaitu tiga bulan kemudian ternyata rupiah mengalami apresiasi, maka pada saat
itu sebenarnya importir mengalami kerugian.
Mengenai risiko, sesungguhnya dalam kehidupan manusia tidak dapat
terlepas dari risiko. Untuk mengatasi risiko nilai tukar memang dinilai lebih sulit
bagi lembaga keuangan Islam, karena cara perlindungan risiko yang ada dan biasa
digunakan adalah cara yang biasa digunakan pada lembaga keuangan
konvensional.
mengandung unsur gharar, maysir dan riba. Oleh karena itu, diperlukan adanya
instrumen lindung nilai Islami terlepas dari maysir, gharar dan riba.
Manajemen risiko kurs yang digunakan oleh Bank Muamalat Indonesia
meskipun bukan manajemen risiko yang biasa digunakan dan secara teori belum
ada pengembangannya, namun penggunaannya cocok digunakan pada bank
syariah. Pada transaksi letter of credit, untuk melindungi diri dari risiko kurs,
Bank Muamalat melibatkan pihak ketiga. Seperti menjual L/C impor yang
pembayarannya ditangguhkan untuk beberapa hari kemudian kepada financing
bank. Konsep manajemen risiko secara syariah lebih menekankan kepada risk
sharing. Konsep risk sharing dalam perbankan syariah dapat diartikan dengan
risiko yang dihadapi bank syariah dapat disharing dengan bank lainnya. Namun
penjualan L/C impor pada financing bank yang digunakan Bank Muamalat
sebagai bagian dari manajemen risiko kurs valuta asing. merupakan bentuk dari
risk transfer bukan risk sharing, hal ini dilakukan karena Bank Mumalat belum
61
62
dan peraturan yang berlaku. Hal ini terbukti, bahwa jenis transaksi valuta asing
yang tersedia di Bank Muamalat hanya transaksi today (TOD). Karena Bank
Muamalat sangat hati-hati dalam menerapkan jenis transaksi valuta asing, bahkan
transaksi spot saja yang menurut fatwa DSN-MUI dibolehkan, tidak diterapkan
pada Bank Muamalat Indonesia. Menurut fatwa dua hari pada transaksi spot
adalah waktu yang wajar untuk penyelesaian proses transaksi. Akan tetapi bagi
Bank Muamalat spot tergolong transaksi tunda, sedangkan transaksi tunda tidak
boleh dilakukan pada transaksi valuta asing.
Jenis mata uang yang disediakan pada Bank Muamalat hanya ada 7 jenis,
yaitu USD, SAR, MYR, SGD, AUD, EUR dan JPY. Bank Muamalat hanya
menyediakan jenis mata uang yang sering digunakan dan diminta oleh nasabah.
Meskipun hanya 7 mata uang yang biasa digunakan untuk transaksi, namun bukan
berarti bank tidak melayani transaksi valuta asing selain dengan tujuh mata uang
tersebut diatas. Bank tetap melayani apabila ada nasabah yang membutuhkan
jenis valuta asing lain, akan tetapi kurs nya tidak tersedia di counter, namun
cabang devisa harus bertanya langsung ke bagian treasury.
Jika diperhatikan, Bank Muamalat Indonesia lebih kepada bermain aman
pada transaksi valuta asing ini. Hal ini dilakukan agar bank tetap bisa melayani
kebutuhan nasabah tanpa risiko yang tinggi dan pastinya tidak bertentangan
dengan prinsip syariah.
63
64
Hal ini dilakukan oleh nasabah karena kebutuhannya untuk memutarkan dana
cash yang dimilikinya. Sebenarnya dengan penggunaan akad kafalah ini nasabah
memiliki keuntungan karena ia diberikan kesempatan untuk memuatarkan dana
cash yang dimiliki.
Dari segi masalah, sejauh ini Bank Muamalat tidak ada masalah pada
transaksi L/C. Masalah yang terjadi biasanya masalah ketidaksesuaian barang
yang diinginkan
masalah ini bukanlah masalah bank, karena bank tidak ada urusan dengan barang.
Tugas bank hanyalah dari segi pembayaran dan pengecekan dokumen saja. Ketika
dokumen sudah cocok namun ternyata barang yang dikirim berbeda maka itu
diluar tanggung jawab bank. Selain itu, masalah yang terjadi biasanya adalah
masalah kurs, karena kurs itu selalu berubah-ubah setiap waktu. Untuk hal ini
bank sudah memiliki cara tersendiri yaitu dengan cara melibatkan financing bank.
Atau selain itu, jika ada keterlambatan bayar dari nasabah maka bank mewajibkan
kepada nasabah untuk memenuhi pembayaran kewajibannya tersebut dengan
mengkonversi terlebih dahulu rupiah yang ia miliki, menjadi valuta asing yang
digunakan dalam pembayaran L/C dengan jumlah yang sama banyak pada saat
transaksi.
Perkembangan transaksi L/C yang tersedia di Bank Muamalat sudah sama
seperti bank lain pada umumnya. Hal ini terbukti dengan bergabungnya Bank
Muamalat sebagai anggota swift. Dengan menjadi anggota swift, setidaknya bank
65
dapat melakukan penerbitan atau penerimaan L/C dengan lebih banyak bank.
Karena bank besar sudah menggunakan swift sebgai sarana pengiriman L/C. Dari
jenis L/C, Bank Muamalat juga telah mengembangkan jenisnya dengan
menyediakan L/C UPAS yang baru-baru ini disediakan sebagai jenis transaksi
L/C selain dari sight dan ussance.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dan merujuk pada
hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal
berkut:
1. Manajemen Risiko Bank Muamalat Indonesia untuk mengatasi kurs valuta
asing pada posisi yaitu dengan mengatur NOP (Net Open Position)
sebagaimana yang telah ditentukan oleh analis berdasarkan kemungkinankemungkinan yang akan terjadi. Pada transaksinya Bank Muamalat
menggunakan squaring untuk menimilasir kenaikan atau penurunan kurs.
Jenis transaksi yang digunakan adalah Today (TOD)
2. Transaksi L/C pada Bank Muamalat Indonesia mengacu pada peraturan
UCPDC (Uniform Customs and Practice Documentary) atau yang biasa
dikenal dengan UCP 600. Untuk akadnya yang digunakan adalah akad
kafalah bil ujrah yang diatur pada fatwa DSN-MUI nomor 57 tahun 2007
tentang L/C dengan akad kafalah bil ujrah.
3. Manajemen risiko kurs valuta asing pada transaksi L/C yang digunakan
adalah risk transfer yaitu dengan melibatkan financing bank.
67
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pemaparan diatas maka saran yang dapat
diberikan adalah:
1. DSN-MUI segera mengeluarkan fatwa mengenai manajemen risiko kurs yang
tepat untuk digunakan oleh bank syariah, agar dapat melindungi bank syariah
namun tetap terjaga dari sisi kesyariannya. Karena risiko kurs tidak dapat
dihindari oleh bank syariah.
2. Bank Muamalat Indonesia agar tetap menjaga jenis transaksi valuta asing
yang disediakan, karena transaksi yang disediakan sekarang sesuai dengan
prinsip syariah.
3. Bank Muamalat dapat menyediakan jenis mata uang valuta asing yang lebih
beragam. Sehingga ketika nasabah membutuhkan valuta asing selain dari
tujuh jenis valuta asing yang disediakan pada Bank Muamalat sekarang,
nasabah dapat membelinya dengan harga kurs counter.
4. Keberanian Bank Muamalat sebagai anggota swift untuk memfasilitasi
transaksi internasional seharusnya dapat diikuti oleh bank lain yang belum
menjadi anggota swift. Karena dengan menjadi anggota swift membuka
peluang pada bank untuk dapat saling terhubung dengan bank lainnya, dan
pastinya akan lebih banyak bank yang dapat saling berinteraksi. Selain itu,
dengan bergabung menjadi anggota swift, bank memiliki kesempatan untuk
dapat mengembangkan usahanya.
68
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Afifi Fauzi. Metodologi penelitian. Jakarta: Adelina Bersaudara, 2010.
Ali, Masyhud. Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha
Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada 2006.
Arifin, Zainul. Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia Publisher, 2009.
Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Basyaib, Fachmi. Manajemen Risiko. Jakarta: PT. Grasindo 2007.
Berlianta, Heli Charisma. Mengenal Valuta Asing. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2005.
Ginting, Ramlan. Letter of Credit: Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat.
Idroes, Ferry N. Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar
Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di
Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Ismail. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana, 2010.
Karim, Adiwarman Aswar. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2010.
__________. Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta: Gema Insani Press,
2001.
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada 2007.
Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta: Erlangga, 2009.
Mangani, Ktut Silvanita. Bank dan Lembaga Keuangn Lain. Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2009.
69
70
Skripsi
Ainy, Qurratul. Strategi Bank Syariah Mandiri dalam Penyelesaian Masalah
Discrepancies Document dan Fluktuasi Nilai Tukar pada Transaksi
Pembayaran L/C Ekspor Impor. Skripsi sarjana Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.
Indrawati, Nani. Aplikasi Manajemen Risiko pada Investasi Foreign Exchange
(Studi Kasus pada PT. Victory International Futures Kantor Cabang
Malang). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Malang,
2009.
Nurbaya, Siti. Implementasi Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.34 dan 35
tentang Letter of Credit (L/C) Ekspor-Impor di Bank Syariah (Studi Kasus
pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk). Skripsi sarjana Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Website
Triyana, Juni,Jenis-Jenis Transaksi Valuta Asing, artikel diakses pada 22 Maret
2014
dari
http://juni-triyana.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-transaksivalas.html
Bank Mandiri, Produk Trasury, artikel diakses pada 22 Maret 2014 dari
http://www.bankmandiri.co.id/article/312261278522.asp?article_id=3122612
78522
Pasar Valuta Asing (Valas/Forex), artikel diakses pada 22 Maret 2014 dari
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html
71
I(EMENTERIAN AGAMA
cip.br
Jakarta 15{12
rndo*esia
Ir?Jff;i,ll,Ii;1"iLl3liJf*11i
vrusw : ffiv.ulnrl(Lac.lo E-tnall : !'rl;1fl?;.'r1l6r'"1,t#"".
Syaf_nU(Uln@yahOO.COn
1IqmadilAwal1435 H
Yang Terhormat,
Dr. H. Abdul Malik, MM
Ir. RR. Tini Anggraeni, ST, M.Si
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN jakarta
A s sabmuabiku m w ar ahnw
tullah
w ab ar ale
tuh
ahi w ab aralcatuh
Tembusan
Disampaikan dengan horrnat kepada:
l. Kasubag Akademik & Kemahasiswaan Fakultas Syariah dan Hukum
2. Sekretaris Program Str.rdi Muamalat Fakultas Svariah dan Hukum
3. Arsip
I(EMENTERIAN AGAI\IA
Nomor
Lampiran
Hai
: Un.01/F4l KM.00.02/
Jakarta, 12Maret2074
loVo / ZMa
di
TemPat
As s alamu'
qlaikum Wr'Wb'
Alamat
Rt.04 Rw.03
Jl.Delima,
Kec.Bojon gsari, DePok. 76517
Telp
0872a2522325
Kel.Curug
adalalrberrarnralrasiswaFakultasSyariahdulHukumUlNSyarif
judul:
UlJuyut"Uah Jakarta yang seclang menyusun skripsi clengan
-MANAIEMENRISIKoKURSVALUTAASINGBANKMUAMALAT
INDONESIAPADATRANSAKSILETTERoFCREDIT,,
Bapak/Ibu
Untuk melengkapi bahan penulisan skripsi, climohon kiranyamemperoleh
<lapat menerima yang bersangkutarr untuk wawancara serta
daia guna penulisan skripsi climaksucl'
itas kerlusama dan bantuanr-rya, karni ucapkan terima kasih.
Wassalnru,
a.n. DEI(AN,
Akademik
NIP. 19570312198s031003
Dl
Tembusan :
1. Dekan Fakultas Syariah clan Hukum UIN iakarta
2. Ka/Sekprodi Muamalat / Perbankan Syariah'
Muamalat
Institute
Your Sharia Business Partner
ta. :..
aryj r':ii*i:".
/II
ABrv*
OL
I(epada Yth.
Bapak Yudistia Brilliano
Treasury Division Head
Bank Mua malat Indonesia
Perihal
Lampiran
: Permohonan I(onsultasi
: 1 lembar
llahi wabsrakatu
Semoga
h.
kepada kita semua dalam menjalankan amanah dan aktivitas sehari-hari. Amiin.
Dengan ini kami memberitahukan bahwa mahasiswa dengan data sebagai berikut :
Nama
: Ai Nurilmi
Asal Kampus
: IJIN Jakarta
Program/Jurusan
: Sl / Perbankan Syariah
Judul Skripsi
: Manajemen fusiko Kurs Valuta Asing Bank Muamalat Indonesia
pada Transaksi ktter of Credit.
Demikian hal ini kami sampaikan untuk diketahui bersama. Atas kesediaan dan waktu luang
yang telah diberikan kami ucapkan terima kasih.
Wa
Was s a I a a mu' al a i ku
w arah
matu
IIa a
hi
w a b a r o ka atu h.
QV
r-L "<^
MUAMALAT INSTITUTE
Alasan
I Isulan
DAPAT
/ TIDAK * )
diterima.
waktu
Supervisor Narasumber
Narasumber
-l'r
lui
22 lumadal Ula 1435 H
aka rta,24_A&.rel2Q_14
Kepada Yth.
Bapak M. Harris
National Operation Division Head
Bank Muamalat Indonesia
Perihal
Lampiran
A s s alomu'
: Permohonan l(onsultasi
I lembar
alai kum
w araltmatullalti w ab
arakatu h.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan nikmat kesehatan, kesabaran dan kemudahan
altivitas sehari-hari. Amiin.
Dengan ini kami memberitahukan bahwa mahasiswa dengan data sebagai berikut:
Nama
Asal Kpmpus
Prograin/Jurusan
Judul Skripsi
: Ai Nurilmi
: UlNJakarta
Perbankan Syariah
Risiko Kurs Valuta Asing Bank Muamalat Indonesia
pada Transaksi Leuer of Credit.
: 51
: Manajemen
Demikian hal ini kami sampaikan untuk diketahui bersama. Atas kesediaan dan wallu luang
yangtelah diberikan kami ucapkan terima kasih.
Wa
Bittahi TauJiq
Wat Hidayatt
i w ab a ro kaatu
h.
# /<,,t-
MUAMALAT INSTITUTE
Executive Director
JAV/ABAN NARASUMBER
(Bank Muamalat)
B ahrva permohonan konsultasi S audaray'Saudari tersebut
Alasan :
Usulan
wakru
( DAPAT / TIDAK * )
Supervisor Narasumber
diterima.
Narasumber
-','"-..i
'e*rr.'
*',,"t
. Muamalat
Institute
Your Sharia Euslness Partner
""
/MG-02 /I1I/20I4
1. Bagaimana Bank Muamalat Indonesia melakukan risk manajemen Kurs Valuta Asing?
2. Apakah hedging pernah dilakuhan? Jika iya, bagaimana prosesnya? Jika tidak, mengapa
,
3.
Bagimana keberhasilan Bank Muamalat Indonesia dalam mengatasi risikp fukfuasi kurs
valuta asing?
4.
5.
Indonesia?
6.
.Ienis transaksi apa saja yang disediakan Bank Muamalat Indonesia pada transaksi jual-beli
valuta asing?
7.
Februari 2014.
Jabatan
Waktu
: Senin,2l April2014
mekanisme, pihak siapa saja yang terlibat, tanggung jawab, hak, kewajiban dan
sebagainya semua mengacu pada aturan internasional tersebut. Namun, ketika
terkait dengan fasilitas di perbankan, maka nasabah/applicant yang akan diberikan
LIC
dia mesnggunakan jaminan tunai 100 persen dari uang yang disiapkan untuk
tersebut namun dalam cash Jlow yang belum selesai, sehingga ketika nasabah
harus segera membuka LIC maka nasabah membutuhkan fasilitas bank. Untuk
mendapatkan fasilitas bank
ini,
assetnya (fixed asset), bukan berupa uang. Jika nasabah menggunakanfixed asset
sebagai jaminan, pada diperkirakan
Llc
membal'ar L/C tersebut. Untuk sementara agar nasabah mendapatkan L/C dari
bank, maka nasabah terlebih dahLrlu rnenaruh.y'-r-ed osselnya.
Dalam perbankan svariah. untuk LiC i,ang dibuka pada umumnya menggunakan
v,akalah, karena bank hanya mewakilkan nasabah saja. Uang sudah dipegang oleh
bank, cash collateral 100 persen sudah dipegang dananya, bank tinggal
mengeluarkan
Llc
sebagai
menggunakan
asset sebagai jaminan, maka akad yang digunakan tidak lagi dengan wakalah
namun menjadi kafalah. Setelah nasabah memberikan jaminan berupa fixed asset,
lalu diproses seperti biasa, seperti pembiayaan pada umumnya yaitu ada analisa,
barulah
fasilitas baru yaitu murabahah atau mudharabah. Setelah dana cair, barulah
dibuat settlement untuk LIC nya. Jadi jenis akad yang tersedia, ada yang berupa
kafaloh saja, yaitu jika nasabah sudah mandiri dan siap dari segi keuangannya.
Atau
jika
nasabah menggunakan uang dari bank juga, maka dari kafalah berubah
L/C?
buyer, seller, issung bank sebagai bank penerbit dan advising bank atau
nominated bank yang ditunjuk oleh ekportir.
Di
tersebut, terkadang ada tambahan, yaitu pihak confirming bank. Terkadang ada
nominated bank yang bertindak sebagai confirming bank juga. confirming yang
selain dari nominated bank ada, apabila LIC yang dikeluarkan oleh issuing bank
tidak membuat beneficiary nyaman, karena beneficiary tidak begitu kenal dengan
ia perlu
Llc
nya
ditambahkan konfirmasi dari bank yang status kredibilitas atau rattingnya lebih
terjadi apabila, seller kurang percaya dengan buyer maka dia minta
LIC ini
Llc,
jadi
itu barulah LIC dapat diterirna oleb beneficiary. Untuk confirming bank sendiri.
biasanya menerapkan fee. Biasanya besaran fee berkisar antara l-2o/o dari nilai
tambahan
dan
beneficiary.
Fungsi dari confirming bank adalah, jika issuing bank memang sudah diragukan
kredibilitasnya, dan sudah dibaca berdasarkan pengalaman-pengalaman, bahwa
bank tersebut tidak sanggup membayar, maka confirming bank yang bertanggung
atau
credit line, walatpun sifatnya non tunai. Ketika diminta confirm, maka credit line
dari issuing bankinilah yang akan digunakan. Line
kegunaannya, selain untuk konfirmasi
L/C
Facility
antar bank
ini banyak
3. Bagaimana Mekanism
dianalisa
LiC.
L/C sekarang, dikirim melalui swift, bukan dengan surat menyurat seperti zaman
dulu. L/C yang dulu menggunakan surat fisik, ditandatangani pejabat bank,
dimasukan ke amplop, kemudian dikirim kepada advising bank. Kemudian
seiring berjalannya waktu, L/C surat fisik dirubah dalam bentuk teleks. Namun
sekarang kedua
sekarang telah
di
seluruh
ke
Negara lain, sudah dapat terkirim dalam hitungan detik. Untuk tingkat
keamanannya, sudah diatur dari lembaga swiftnya. Bahwa setiap member swift
akan diberikan swift code. Setiap sv,iJt code merupakan identitas dari institusi atau
bank tersebut.
Format dari pesan teks pada .rrr'/r. sudah ada standar fbrmatnva. Sehingga L/C
N4essage
L/C yang
digunakan
seluruh dunia sudah kenal bahwa tipe ini untuk LiC. lvlT 700 ini akan dikirim dari
issuing bank kepada advising bank. Namun itupun baru bisa terkirim
jika
antar
RMA antar dua bank yang hendak berhubungan, maka MT700 akan tertolak,
meskipun kedua bank tersebut sama-sama anggota swift. Oleh karena itu, untuk
mengatasinya dapat membuka
RMA
selain membuka RMA dapat juga menumpang kepada koresponden bank lain
yang sudah mempunyai RMA dengan issuing bank. Karena tidak semua RMA
atau dapat juga menggunakan mail. Jika menggunakan swift lagi MT 700 akan
berubah menjadi
penerusan
sendiri, sejak tahun 2006 bank Muamalat sudah menjadi member swift. tadi untuk
mekanismenya, Bank Muamalat menggunakan swift untuk pengiriman
Llc
nya.
Ketika Bank Muamalat berperan sebagai advising bank, saat bank menerima LIC
dari luar, bank menyerahkan L/C tersebut kepada eksporlir agar eksportir segera
menyiapkan barang-barang permintaan importer untuk diekspor. Setelah barang
4.
L/C
sudah
dipagari dengan UCP. Jadi semua pihak sudah tunduk kepada UCP. Terdapat3g
pasal dalam UCP yang mengatlrr transaksi
aman. Paling tidak masalah akan terjadi apabila sejak awalnya memang sudah ada
unsur tidak baik, yaitu terdapat unsure fraud. Yaitu hanya ingin mencairkan
kertas jaminan menjadi uang
dengan
membuat transaksi palsu atau bisnis palsu, sehingga hanya sekedar dokumen,
sedangkan barang tidak pernah ada akan tetapi uang tetap keluar. Namun
jika
pada awalanya satu pihak ingin membeli dan pihak lain ingin menjual, semuanya
berjalan secara normal. maka transaksi L/C akan berialan mulus. Oleh karena itu
standard dokumen pun diatur dalam UCP.
Pada Bank Muamalat sendiri sejauh
saja
mekanisme L/C. Seperti misalnya nasabah merasa belum menerima barang, maka
itu bukan lagi kewajiban bank. Kewajiban bank adalah pada dokumen,
pada
karena
LIC sudah ada term and condition nya dan sudah diatur lengkap. Jika term
and condition dalam L/C sudah sesuai, maka kewajiban bank adalah membayar.
Jika ada masalah, maka masalah tidak lagi meniadi urusan bank, dan nasabah
memperdebatkannya
melakukan
pengecekan langsung pada barang yang dikirinr. pengecekan yang dilakukan pada
bank hanya dilakukan pada dokumen saja, karena itu semua sudah diatr"rr dalarn
UCP.
yang
akan
menggunakan kurs pada saat transaksi. Misalnya bank jatuh tempo bayar pada
tanggal satu sebesar USD 10.000, kemudian bank membayar USD 10.000 dengan
kurs pada saat itu. Bank membayarnya dari rekening beban bank Muamalat, atau
dari tagihan, rupa-rupa dan lain sebagainya dan sudah dikurskan. Namun utang
nasabah terhadap bank tetap dalam bentuk dollar,
jadi
uang rupiah tersebut harus dikonversi terlebih dahulu dalam bentuk dollar
sebanyak USD10.000.
5. Apa perbedaan
Sight dan Ussance adalah jenis L/C. Nasabah memilih sight atau ussance karena
memiliki alasan tertentu. Sight adalah LIC yang diterbitkan dan pada
saat
kelima bank harus sudah memutuskan untuk membayar atau menolak. Jika ada
discreapancies atau penyimpangan tidak sesuai antara dokumen dengan syarat
dan kindisi L/C maka bank boleh menolak. Akan tetapi apabila sesuai. bank r,vajib
membayar.
Untuk
L/c
sejak
diterirnanya dokumen itu bank merneriksa. rnaka pada nraksimum hari kelimani,a
bank sudah harus memutuskan mengaksep atau menolak. Jadi bukan membal,ar
atau menolak, seperti pada sight. Mengaksep artinya, bank akan mengeluarkan
pernyataan bahwa dokumen-dokumen tersebut telah dicek dan sudah diaksep.
Untuk masalah pembayarannya kapan, sesuai dengan term dari L/C ketika
peftama kali dibuka. Misalnya L/C dibuka dengan term ussance 30 hari, ussance
60 hari atau ussance 90 hari. Meskipun begitu, akseptasi tetap 5 hari, akan tetapi
jatuh tempo bayarnya sesuai dengan pilihan buyer dan seller pada saat kontrak.
Adanya perbedaan sight dan ussance, biasanya sight harganya lebih murah
sedangkan ussance
sedangkan
secara ussance 6 bulan, tapi dapat dibayarkan dengan sight.Maka ketika eksportir
menerima L/C UPAS eksportir akan menerima uangnya segera, karena payable at
Untuk
menjembataninya ini maka bank yang akan menalangi, namun ada harga untuk
6.
Untuk lormat formulir, semua bank memiliki format yang sama karena diatur
oleh Bank Indonesia. Tujuan bank Indonesia mengatur adalah agar Bank
Indonesia mengetahui factor-faktor yang harus dipagari untuk kebutuhan Bank
Indonesia dalam memantau transaksi di setiap bank.
10
Amiril Zilhaj
Nama
: Bapak
Jabatan
: Treusury Officer
Waktu
1.
Jumat,28Maret2014
kurs turun. Bank Muamalat memiliki analis untuk open position khususnya dalam
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, bagaimana pergerakannya.
Apabila untuk jangka pendek hal yang terjadi seperti tahun lalu, yaitu ketika
diperkirakan trendnya naik, maka Bank Muamalat open position nyabesar. Open
untuk posisi devisa netto n.va dibuat plus besar, sehingga selain ada keuntungan
transaksi adajuga keuntungan dari reval.
Untuk transaksinya, ini nyambung masalah hedging, bank syariah masih terbatas
di Malaysi a. Jika
ada
memiliki posisi beli 1.000.000, maka dijual lagi 1.000.000, hal ini dilakukan
untuk meminimalisir risiko kenaikan atau penurunan kurs.
2.
jika tidak
ada hedging
syariahnya masih harus dikaji ulang. Karena di Indonesia dilihatnya scoop kecil
jika dari bank itu sendiri, tidak seperti di Malaysia dilihatnya industry
keseluruhan. Untuk mengatasi
secara
Misalnya seperti saat ini, kecendrungan kursnya naik ekstrem dan turun ekstrem,
maka bank cenderung square dan PDN nya nol, karena hal tersebut lebih aman.
3. Bagaimana
bank mengatasi risiko nilai tukar, jika ada nasabah yang yang
di kita tidak
ke
menggunakan
forward
Llc
itu,
atau swap,
yang telah menjalin kerjasama trade finance dengan Muamalat, yang terikat
dalam perjanjian dengan persyaratan teftentu.
4. Bagaimana
di
atas
60M.
ekonominya akan recover, ada isu dari tappering, rnaka ada kemungkinan orang
dananya kerlbali ke sana, maka kita segera pegang posisi long.Ketikaposisi long
rupiah terus melemah. Misalnya awal beli Rp.9.500, maka dijual Rp.i0.400,
namun tujuannya bukan hanya untuk gen itu, tetapijuga untuk menjaga dari sisi
likuiditas. Ketika posisi bank pegan g long, namun untuk transaksi tetap squaring,
yaitu beli satu jual satu.
5.
sering
terkait ekonomi politiknya US. Misalnya seperti pada saat ada pengumuman dari
Hellen, dia akan menaikan suku bunga setelah masa tappering di musim gugur
ini, maka langsung respon. Dana langsung kembali semua. Dollar menguat, emas
itu tidak
bisa
mempengaruhi Negara lain. jadi bukan karena Arnerika menaikkan suku bunga
lalu rupiah melemah. bukan karena itu. Karena Amerika menaikkan suku bunga,
maka dollar rnenguat. Selain itu, yang dilihat adalah data ekonominya US,
enployntent ni,a. GDP nya, Trade Balance nya, kebijakan suku bunga, dan dari
kebijakan lain, 1'aitu kebijakan-kebijakan politiknya.
besar itu ada di Amerika, Jepang, Cina, Eropa, maka hal itu juga diperhatikan.
Demand terhadap USD lebih dipengaruhi oleh dana asing yang keluar atau
masuk. Contoh ekstremnya seperti kemarin, ketika PDIP mengumumkan Jokowi
rnenjadi presiden, dalam jangka waktu tidak sampai satu jam Rupiah turun lebih
3Yo.
ekspektasi
orang, ketika Jokowi jadi presiden, ketika hal itu diumumkan orang senang,
mereka senang karena kepercayaan pada Jokowi.
rupiah
langsung turun 100 point. Seiring berjalannya waktu selama satu rninggu
kemudian, ada kabar bunga Amerika akan dinaikkan, karena berita
ini
lebih
credible maka mereka kembali ke luar. oleh karena itu, yang paling berpengaruh
adalah dana asing yang masuk dan keluar.
Faktor Internal (dari dalam Indonesia): maka yang dilihat adalah berita politik
indonesia, kemudian ekonomi Indoenesia, GDP, dan trade balance Indonesia.
Selain itu kebijakan suku bunga atau jika ada lelang surat berharga maka hal itu
juga berpengaruh. Misalnya BI melelang surat berharga yaitu SBI Syariah atau
misalnya pemerintah melelang sukuk, maka
Tapi
Jenis mata uang apa saja yang diperjual-belikan pada transaksi at-shurf di
Bank Muamalat Indonesia?
Jenis mata uang yang diperjual belikan di Bank Muamalat Indonesia ada tujuh
macam. Jenis mata uang yang bisa untuk transfer dan dilengkapi bank note ada
tiga jenis, yaitu: USD (United State Dollar), SAR (Saudi Arabia Riyal) MyR
(Malaysia Ringgit) dan SGD (Singapore Dollar), namun SGD (Singapore Dollar)
hanya ada di Batam saja. Hanya itu saja jenis mata uang yang dilengkapi dengan
bank note, karena Pengadaan bank note biayanya banyak, jadi jika transaksinya
belum banyak bank belum menyediakan. Namun, jika ada request tertentu bank
bisa mediakannya.
Untuk Jenis mata uang yang tidak disertai bank note yaitu SGD (Singapore
Dollar), EUR (Euro), JPY (Japan Yen) dan AUD (Australia Dollar). untuk mata
uang EURO atau AUD biasanya untuk transfer. Itu yang umum, namun jika
nasabah
ingin mentransfer ke mata uang lain misalnya mata uang asing yang
jarang seperti
NoK (Norwey
bisa
melakukannya. Namun kursnya tidak ada di counter, maka pihak counter harus
menelepon ke bagian treasury untuk mengetahui kurs mata uang tersebut. Untuk
7
jenis mata uang tersebut di atas, transaksi dapat dilakukan di mana saja, asalkan
dilakukan di sana.
jadi transaksi
dapat
7.
Jenis Transaksi apa saja yang disediakan Bank N{uamalat Indonesia pada
transaksi jual-beli valuta asing?
Jenis transaksi untuk nasabah yang tersedia
jual beli tunda belum ada, jadi masih dalam tahap rencana
yang dimaksud adalah Tommorrow (TOM) atau SPOT. Karena TOM dan Spot
termasuk pada jenis jual-beli tunda juga, tidak hanya swap atauptnforward. Oleh
karena jenis transaksi yang disediakan Bank Muamalat Indoiiesia adalah transaksi
Today (TOD) maka transaksi hari selesai hari juga, maksimaljam 14.30.
Lain halnya dengan Bank Muamalat cabang Kuala Lumpur. Pada Bank Muamalat
cabang Kuala Lumpur karena kebijakan yang diterapkan
di
transaksi bisa sampai Swap alau Forward.IJntukjenis transaksi TOM atau spot
itu adalah biasa. Karena kebijakan di sana cenderung lebih bebas dan terbuka.
8.
maka
dolar lagi untuk ba1,ar angsuran. Beli dollarnva bisa di Bank Mualnalat atau di
bank lain. Atau misalnl'a jika operasionalny'a dollar. darr bialarrl'a dollar rnaka
tidak ada masalah, karena di sana tidak ada risiko kLrrs. \,laka tergantung dari
perusahaannya. Namun untuk pembavaran maka tetap harus menggunkan rnata
uang yang sarna (ketika diberikan pembial'aan). Narnun jika dia rnau ditransfer
dari rupiah ke dollar itu bisa, namun Kursnya beda dengan kurs colmter.
jual atau beli ditentukan oleh mayoritas harga market. Karena yang paling
pengaruh berita, ekspektasi orang seperti apa, maka nanti market akan bentuk
harga itu sendiri. Maka kita mengacu pada market. Kita ambil spread dari harga
market, misalnya kurs 1 1.400 beli, maka 1 1.410 jual. Misalnya kita ambil di 390-
420. Jadi kita beli di 390, maka kita jual lagi ke market 420. Trus kita dapet
spread 10 point. Itu juga misalnya ada nasabah ada yang mau beli dari kita, kita
beli di market 410, kita jual lagi di nasabah 420. Harya yang teretera di counter
itu counter rate, itu untuk transaksi rata-rata dibawah 10.000. dibawah ekuivalen
US$ 10.000. diatas US$.10.000 mereka bisa meminta special rate.
10. Dengan menyediakan deposito valas, apakah
naik diiual. Beberapa hal seperti itu pernah terjadi. namun kita tegur, karena dia
underlying n1'a tidak ada. Jika dia tlnasaksinya sering, misalnya tidak sampai
100.000, maka liarus ada keteran gan unclerll,ing n5,a itu apa. Jadi misalnya hari ini
50- 30. 50-30. dan untlerlying nva tidak ada. Yang seperti itu akan kita tegur, atau
kehilangan nasabah?
Walaupun belum menggunakan hedging, namun nasabah masih banyak yang
melakukan pembiayaan ke BMI. Karena nasabah emosional
lihat.
Selain itu sama pricing kita juga. Pricing yang kita berikan ke mereka juga
kalau untuk pembiayaan bagi hasil kita lebih rendah dari bank lain. Makanya
mereka mau ke sini. Jadi nasabah yang memilih
rasional dan emosional.
BMI
[2.
SGD
MYR
JPY
EUR
SAR
AUD
Jan-13
9,654.00
7,857 .47
3,176.10
108.s4
12,829.20
2,574.24
10.139.32
Feb-13
9,680.3 g
,816.7 5
3,125.35
103.97
12,939.90
2,581.24
9.985.26
Mar-13
9,708.69
7,787 .74
3,122.40
102.s0
12,588.26
2,588.83
10,039.61
Apr-13
9,722.75
7,855.1 3
3.1 89.06
99.51
12,648.16
2,592.60
t0,099.71
May-l3
9,757.70
,81t.41
3,228.52
96.76
12,670.39
2,601 .88
9,654.15
Jun-13
9,875.24
7,834.57
3,137.76
0l .48
13,033.27
2,633.19
9,307.37
Jul-13
t0,071.22
7,941.84
3,155.14
101.1
13,178.02
2,685.44
9,233.76
Aug-13
10,571.58
8,290.57
3,2
t07.69
14,065.27
2,81 8.91
9,537.41
Sep-13
11,327.26
8,966.60
3,483.07
l4.l
15,123.35
3,020.27
Oct-13
11,342.83
9,117.37
3,571.23
116.09
15,483.30
3,024.50
10,793.63
Nov-13
11.623.63
9.316.99
3.631.61
1l6.rs
15.69r.rs
3.099.31
10,833.91
Dec-13
12,074.88
9,595.36
3,718.15
116.74
r6,546.14
3,219.62
10,949.34
Jan-l4
12,l59.g5
9,550.05
3,679.47
I 16.84
2,626.39
3,242.28
10,758.47
Feb-l4
I1,919.35
9,411.17
3,601.95
116.82
1,859.39
3,178.20
l0,69l.g3
8.5 8
0,5 15.05
, ::--:
,., ,,
l,
.',
"-,..;;,,*',_"r.,*..
.,
'.-il'ffivlf
l0l i0
rc
FATWA
DEWAN SYARI'AH NASIONAL
Nomor: 5 7/DSN-MUllV 12007
Tentang
^>
6,
jl
Menirnbang :
a. QS.al-Kahfi [18]:
;";i,i)"rt !ilt
6ea
1
19:
-,-s-<Jr
) tL(
fs-, r
ri
Jf :l
&:r.gA
t*G
sekali-kali
".
b QS al-Qashash l28l:26:
'; ll
,s,*;)t -,,-l'u-*r :;
)
. o
i,-*::-r .:"i
.,..
U L*.1-t=1
'-'
"cJU
c.
QS. Yusuf
[2]:
";
(i;
72:
,r...
.r
.t
I .-^-2
t-
-.
-gsrli \J-\$
\-J
d. QS al-Ma'idah [5]: 2:
..
j.
i,.
.//
t;.Lil \'J c1i -t)\ ' )\, )o t,ia t/)6_i
.Jl J.JrJl J. \-*;Yt
V \:>-L; r J
-
"
;)J-
;L f;
;t;
(e:r!u r;i a
:"
$ ,j*
ia
.4"t1 JJe
a.\J
menolong
tljrah
dari
,,.
i. , ,, (,,
;',1
' i.i.,..
,- r;, . i.r
'.| orr ;-\
)')')-, _-'_-i \: _:_*;-;r _; ;1.- --^_-r
-"
' ' r j' l' -' t ': ) ';
,L'
.G(:- 'Gi'.f- (,.',
'J;- (,,
))--'t '-''t
). '-;:_.
?i
; -tt -,f
"''
i.
*-
"Pada aorr*yo,
'
'
_D;
Ji
,n*u,
' / '
.-,i
bentuk'muamaleh
totet )ihk,t{rn
jt"t
'
s'i'
Jrs:Al
Memperhatikan
: l.
lain Mushthafa 'Abdullah alHamsyari sebagaimana dikutip oleh Syaikh 'Athiyah Shaqr,
dalam kitab Ahsan al-Kalam fi al-Fatawa wa al-Ahkam, jilid 5,
hal.542-543:
Pendapat para ulama, arfiara
.t* :)fi
"|"LJl
l-tt
\^s
'*-.a.J
LJI
'a)'
'-ilr (-i,rJl
--,t; Jb
)e
,6\
n...
4i
'
l{UI
4-JL5 r
a,it
Ulralt
r-;l t',j;r
9t
Adapun dhaman (kafalah) dengan imbalan oleh Musthafa alHamsyari disandarkan pada irnbalan atas jasa jah (dignity,
keu,ibawaan) yang menurut mazhab Syaf i, hukumnya boleh
Qav,az) walaupun menurut beberapa pendapat yang lain
hukumnya haram atau makruh. Musthafa al-Hamsyari juga
menyandarkan dhaman (kafalah) dcngan imbalan pada ju'alah
yang dibolehkan oleh madzhab Syaf i.
Mushthafa 'Abdullah al-Hamsyari juga beryendapat tentang bank
garansi dan berbagai jenisnya. Bank garansi adalah dokumen
yang diberikan oleh bank --atas permohonan nasabahnya-- yang
berisi jaminan bank bahr,va bank akan memenuhi kewajibankewajiban nasabahnya terhadap rekanan nasabah. Musthafa
menyatakan bahwa bank garansi hukumnya boleh. Bank garansi
tersebut oleh Musthafa disejajarkan dengan wakalah atau kafalah;
dan kedua akad ini hukumnya boleh. Dernikian juga penearnbilan
imbalan (fee) atas kedua akad itu tidak diharamkan.
2.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
oleh
perdagangan
Ketentuan Hukum
Ujrah
Ketentuan Akad
Seluruh rukun dan syarat akad Kafalah Bil Ujrah dalam fatu,a ini
rnerujuk pada fatwa No. i l/DSN-MUVIV/2000 tentang Kafalah.
Ketentuan Penutup
1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika
terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya
di
Pada Tanggal
:
:
Jakarta
13 Jumadil
30
Awal 1428 H
2001M
Mei
DRS.fH.}I.ICHWAN SANI
.:
." .:'.,,:-'
' a
i"."
f,1.!'.
ri'./
.l;'..'
i.'
,:r
FATWA
DE\\/AN SYARIAH NASIONAL
Nomor: 34iDSN-MUIllXl21}2
fentang
i,
. i,
"
f"=-Jl ,^>rJl dll p*-J
Menimbang
Impor
Mengingat
1.
ji Yi''7'
r;s-"U y rpT
3tiJq'\& 6$i
rJr ki
'
"' \$;ri.o7'r*";'
.-
o . t
t /
)l
/ e
..
L;
i*t\,
;;"ri
rlt
rnt
Q*)t:"
[8]: l9
\ 1:-"-6-(t;
-ll
.e +
21: ,r-;
.!
'cr"vt
-t ""
';
" Salah seorang riari kedua wanita itu turt ot, ; Uri
ayahku ambillah ia sebagai orang yqng bekerja (pada
kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik
kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang
yang kuat lagi dipercaya ".
Firman Allah SWT, QS. Yusuf
+o
t,o
*. c\>
ll2):72
j /
*u:
" Penyeru-penyeru itu berseru : Kami kehilangan piala
raja, dan barangsiapa yang dapat mengembalikannya,
akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta,
dan aku menjamin terhadapnya ".
Firman Allah SWT, QS.AI-Baqarah l2l:
27 5
"r+;';
menghar.amkqn
(,5 'ji:
,4, ,ul.At t
-rj, vt .4 e)" \
"7
L;
f;;, S;l
( Y t :u",)
i-1' J+, -a Ut
.
"
iori uro,rg-orrlrg
34
10.
L;-i* lK
.sP -a.al
'r(
:'r'
J
\t'
\
...
a-b i
)i
^)-t
t I a -.
(Je--JYr
J +rru'
11.
' '
''
j*+ -X :Ju gL.r clr ;ut } i 3. ,t
: a{')\
=J'
y .-jJ Au, j, w, ,)->rrr-sr, ,,ti A.'&i
(a-*t.
;1
,lJJ)
C+
';;i';^iL r;i're-r
Barang siapa mempekerjakan
pnirrir,
beritahukqniah
upahn1,a.
13.
J l',Uj, nt J*r
.;
;-'J,*
\' '- cb "ijr5-?'\,';<; i'.'.''_a
,
(q*,lts.:11: yi ,t,,7"-^;ri
:.il
14.
Dewctn St,cu"iah No.sional MUI
)r',ii
eF,ft'f
34
.\1(r';;i
"Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin
kecuali petjanjian vang mengl'taramkan yang halal atatt
menghalalkan )tang haram; dan kaum muslimin terikat
15.
Kaidah Fiqih:
.
, ,t /
o.
.J
)e LJ).1-r 'll \1
a-L\1
)^
.,xtl1ir i
L-\1
'4^-;,
"Di
terdapat
hukum Allah."
-_^1r
_gt'-*;;
1:
l.
n ,
t/.
r
1 , | ^t.4*\>-:
(_i--4)
,i
+l r\
!.r,- ,,
al5lt
55.t/
,
i,
t.,
1!i;...0)_"".c
34
2.
. ' ,
--..'a
, r, i, i '- r r r-i
a,lJI
JI'.- anl
"t'J d.A; _5 ;+;LJt _*ti _H- t \,rj
trWt...rullt
'"r,.
! ,-.
-ryl.Jt it,
3.
-r:r, JU.r
L"
.r'-
,i,
:lYl _-
:..
)." .,::,.'
:' :;-': L':*
4.
5.
Surat Direksi BMI Nomor 150/BMI/FSG1YII12}A2 rcrtanggal 11 Juii 2002 peihal pennohonan fatwa tentang
Skema Transaksi LC Impor dan LC Ekspor.
Pendapat peserta Rapat Pleno DSN-MUI tanggal 14
September 20021 7 Rajab 1423 H.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
Ketentuan Umum
1.
2.
dan
Hawalah.
Keduct
Ketentuan Akad
Akad untuk L/C Impor yang sesuai dengan syariah dapat
digunakan beberapa bentuk:
sebesar
b.
MUI
bcntul<
34
proscntasc.
c.
d. Bank memberikan
J.
b.
c.
d.
4.
a.
b.
akan
dengan
ketentuan:
a.
bil
ujrah kepada
b. Bank
34
impor barang.
1.
c.
proscntase;
d. Bank memberikan
Alternatif 2:
Wakalah bil Ujrah dan Hawalah dengan ketentuan:
a. Importir tidak rnemiliki dana cukup pada bank untuk
pembayaran harga barang yang diimpor;
b. Importir dan Bank melakukan akad Wakalah untuk
pengurusan dokumen-dokumen transaksi impor;
c. Besar ujrah harus disepakati di awal dan dinyatakan
dalam bentuk nominal, bukan dalam bentuk
prosentase;
d.
Ketiga
Ketentuan Penutup
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
Ditetapkan di
Tanggal
Jakarta
:
:
07 Rajab 1423 H.
14 September
2002M.
w\_
'1<.H.M.A.
Sekretaris.
$P,
=;.1'
Mahfudh '{*"*t':
!i$ai
INI
'.":
' "',;
,L:!X*1V,&,-? fui,":tr&.Xqg.le.,'
FATWA
DE WAr.\
Nomor:
YARI AH NASlOl.\ A L
3 5/
ir,
.-"> Jl .,e
t,'.'
Y
r !1.
).
Jl alJl *r
\. .
Menimbang
a.
adalah
Mengingat
t.
;i
gl:29
vr'.Y,
.pd!'.\5+*'l -<Gi r}ttit
lFT
-i.rl
k:l
ti
o;b.j iJaj
Cl I '9
lera
^i:/
..
1-
Jl,
'-a
.
5';i 6:"W L4il, Jf :f .1ir_^s_rri r,.iitr
o"
o'
,,-i
".ii,, ..ii..;:'"'-'o'
ti;i I.> "..
d:-, J ',, ^K;'A; iGL
'J
-<, .l'r, Yi' .-rs*.-rq
.;r:'.\',
1
:;4-(t;
4.
)s- i1:1
(oc
\r;
:.jr*:X)
gi berpengctlantan ".
Firman Allah, QS . A1 Baqarah l2l:283
Ia
^-
i,l
orr,
,i.?.
I
,+;
--
t...{.
x
o'.1
cjiL., ..d., J-Ul
I
-.,1
t.to'
- il
r"t"e,-\
1.
Al
+ llj
"U,-
q Et* ll
t.
uo .
y+:
" Penyeru-penyeru itu berseru : Kami kehilangan piala
raja, dan barangsiapa yang dapat mengembalikannya,
akan memperoleh bahqn makanan (seberat) beban unta,
dan aku menjamin terhadapnya ".
8.
.(',)t
i'r': l)t
iut
"-F?s.
mengharantkan
riba... "
9.
,.-,s
'"'; 'it'"'
zc"
'
l-
-!"Ii; -'t-ll)t
-'
Li',
dl
l-l
l+Jl
"
Syat"iah
10.
rlir
:; ,tit u!*'is
', ., a.,
'
, .
.a .
t|,(s y J i \': \'-H y J-Ii:-, Y ti o*b )L L *,
.,,:
i.';^i
-G
, ,
'::2 U.;
.:,t: .iri ,. $ F- \ s
,*',
,P
_w
f
'.i.:
t...i'.
ti,,
).
),'1or
ory;) ojBli *:
* nr ri- ".ur Ji-, ^b; d+
1-t*;!r
$,Mt
muqaradhah (mudharabah),
dan mencampur gandum halus denganjewawut (gandum
kasar) untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk
dijual.
12.
';;i';rfi (ni'oVr ,
-Barang siapa metnpeketjakan
p"in,io,
beritahukqntah
upahnlta.
I3.
o.1o ;ur
,j
')
.!- -
)r 3i
MUI
Stariah
t1
,o
.t3t-
S-.i
Kaidah Fiqih:
,
); dji li
9J'
oz
..ri
&!'
'vts
boleh
t .. t / ,a /
f3;-i*-a^Jt
:fl
-,oi
f,
'-itt
l=^;; i:^ri
;r'irrt il i J;
1;
o-
i;tlJr
l.
Memperhatikan
."I"
--,Jr
"4
g5l
M[]I
r\
ailsrl
".-
CJt)
t)))...a)
rs
2.
a. Bank melakukan
Svrriolt
dcn_qan kctentuan:
pengurusall dokurrcn-dokurncn
ekspor;
b.
c.
d.
e.
f.
3. Akad
Wakalah
ketentuan:
a.
b.
c.
f.
Pembayaran ujrah;
Pengembalian dana mudharabah;
Pembayaran bagi hasil.
4.
b.
c.
l4[]I
5.
a.
b.
c.
d.
Ketiga
Ketentuan Penutup
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
jika di kernudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah
dan disempumakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
Tanggal
:
:
Jakarta
07 Rajab
14 September
1423 H.
2002M.
A. Sahal Mahfudh
':. J"''.
.'t_
,.
:-
rl
i,
,"', J* i..l . $, -
..
1.'_.,_t
j.:
DE
\\/AN
Nomor:
SY
1^uri,3t
10ll{J
i-ATWA
ARI'AH l.\ A S lOr.\.A.L
Tentang
,:'St y-')t
".ur
,--*
Menimbang
a.
b.
bahwa dalam 'urf tijari (tradisi perdagangan) transaksi jual-beli mata uang dikenal beberapa bentuk
c.
Mengingat
l.
.tllr
rr: {t
?nt'1-7,
jual beli
dan
2.
-,
'.'
.'-
tr',
,)i ,iur *
l
n'
j";; ti
*
(oq--
jual beli
dilokukan atas dasar kerelaan
(antara kedua belah pihak)" (HR. al-Baihacli dan
Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh lbnu Hibban).
Rasulullah SAW bersabda, "sesungguhnya
3.
I qr--,
( t-!
a ..
'
)v
JL;\I
t'
?.
r i.
._--sJl
,: ..
-_L&ll
, -1
.,Lij.L"
to3.
Y!
(; .:;!! i5rt'
,Or'rrriito
tun"uoti
Hadits Nabi riwayat Muslim dari Abu Sa'id alKhudri, Nabi s.a.w. bersabda:
!.dtu
r.rai )1 Jr^i
)i,
UG
'_.4r.
l.o* Y. ,_;
Yt
l,"i:i Yj _l:-
JG \ );
;;
emas
jangonlah
menambahkan sebagian atas sebagian yang lain;
janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama
alJl
'
J-*J e;#
,r-
,o,.
Li> ,---",sJL
"
)8
1.
L'ottg
Hadits Nabi riu'avat Tirmidzi dari 'Amr bin 'Auf alMuzani. Nabi s.a.w. bersabda:
kormt
Ijma.
Ulama sepakat (rjrna') bahwa akad al-sharfdisyari'atkan dengan syarat-syarat tefientu.
Memperhatikan
l.
2.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
,Periamcl
Ketentuan Umum
Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh
dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
b.
berjaga-jaga
(simpanan)
c.
d.
taqabudh).
b.
c.
d.
ir
(spekulasi).
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari temyata terdapat kekeliruan,
Ketiga
Ditetapkan
di
Tanggal
: Jakarta
: 14 Muhanam 1423 H.
Mahfudh
28 Maret
2002 M.
2.
3.
Qardh,
4.
5.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
Ketentuan Umum
1.
2.
Kedua
Ketentuan Akad :
Akad untuk L/C Ekspor yang sesuai dengan syariah dapat
berupa:
1.
a. Bank
ekspor;
b.
c.