Anda di halaman 1dari 257

PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI PENGELOLAAN

KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA

PEMERINTAH DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

(Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Demak)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Wahid Hasyim Semarang

Disusun Oleh :

Sri Yulia Karyanti

161020038

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2020

i
ii
iii
BIODATA DIRI

I. Data Pribadi

1. Nama : Sri Yulia Karyanti

2. Alamat : Ds. Kedungori Rt.02/Rw.03

Kec. Dempet Kab. Demak

3. Tempat Tanggal Lahir : Demak, 11 Juli 1998

4. Kewarganegaran : Indonesia

5. Jenis Kelamin : Perempuan

6. Agama : Islam

7. No. Telepon : 08982107406

8. Email : yuliakaryanti9@gmail.com

II. Pendidikan

1. SD Negeri 1 Kedungori Tahun 2004-2010

2. SMP Negeri 2 Dempet Tahun 2010-2013

3. SMA Negeri 1 Dempet Tahun 2013-2016

4. Universitas Wahid Hasyim Tahun 2016-2020

iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Sri Yulia Karyanti

Nomor Induk Mahasiswa : 161020038

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi

Pengelolaan Keuangan, Sistem Pengendalian Intern Dan Pemanfaatan Teknologi

Informasi Terhadap Kinerja Pemerintah Dengan Pendekatan Value For Money

(Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Demak).

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini merupakan hasil karya

sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya. Apabila

dikemudian ternyata skripsi saya tidak sesuai dengan pernyataan diatas, maka

saya siap menanggung segala resikonya. Demikian pernyataan yang dibuat

sebenar-benarnya.

Semarang, 06 Maret 2020

Yang Menyatakan,

Sri Yulia Karyanti

161020038

v
MOTTO

MOTTO :

 Urip Iku Urup (Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain

disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan

lebih baik. Tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan

sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat (Filosafi Jawa).

 Man Jadda Wajadda (Barang siapa yang bersungguh-sungguh dia akan

berhasil).

 Cintai, Hargai, Nikmati sebuah Proses.

vi
PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT. Shalawat dan salam selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhmmad SAW. Dengan segala ketulusan hati penulis

persembahkan skripsi ini kepada orang-orang yang mempunyai ketulusan jiwa

yang senantiasa membimbing dan menjadi sahabat selama penulis dilahirkan

didunia ini.

 Kedua orang tua saya (Ayahanda Gutomo dan Ibunda Nurhayati) engkau

adalah motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah lelah

mendoakan dan menyayangiku, atas kesabaran dan pengorbanan

mengantarkanku sampai kini.

 Adikku yang aku sayangi (Indah Dwi Rahmawati)

 Seluruh keluarga besarku yang aku sayangi

 Eni Safitri yang sudah menemani perjuangan skripsi dari awal sampai

akhir juga selalu bersama dalam mengerjakan tugas selama masa kuliah

dengan susah maupun senang dan memberikan motivasi semoga sukses

dan saling menjaga silaturrahmi sampai kapanpun.

 Sahabat-sahabat seperjuangan yang menemani langkah perjalanan selama

penyusunan skripsi, Rifa Arifana Dewi, Windarti Nur Khofifah Indri, dan

yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan semoga kelak kalian sukses

dan tetap menjalin silaturrahmi ini.

 Sahabat-sahabat 7icons tercinta dan tersayang Eni, Hikma, Rifa, Desi,

Roy, Elsa yang telah memberi motivasi dan semangat kepada penulis

untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan terimakasih telah menjadi

vii
sahabat yang terbaik semoga suskes dan tetap jalin silaturrahmi sampai

kapanpun.

 Untuk semua orang yang aku sayangi, terimakasih atas bantuan, doa, dan

motivasi yang telah diberikan.

 Alamamaterku tercinta

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi

Pengelolaan Keuangan, Sistem Pengendalian Intern Dan Pemanfaatan

Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pemerintah Dengan Pendekatan

Value For Money (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Demak)”. Meskipun banyak hambatan yang penulis alami dalam

proses pengerjaannya, tetapi Alhamdulillah penulis berhasil menyelesaikan skripsi

yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana

(S1) pada program sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim.

Dengan rasa bersyukur kepada Allah SWT, Tidak lupa penulis

sampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Mahmutarom HR, SH., MH. Selaku Rektor Universitas Wahid

Hasyim Semarang.

2. Ibu Khanifah, S.E., M.Si., Akt., CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Wahid Hasyim Semarang sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah bersedia

memberikan waktunya untuk membimbing penulis selama meyusun skripsi.

3. Ibu Rosida Dwi Ayuningtyas, SE., M.EK selaku Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia memberikan waktunya untuk membimbing penulis selama menyusun

skripsi.

ix
4. Bapak Atieq Amjadallah Alfie, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Wahid Hasyim Semarang.

5. Ibu Ernawati Budi Astuti, SE., M.Si selaku Dosen Wali yang telah banyak

memberikan partisipasi guna untuk kelancaran kegiatan akademis.

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang yang

telah dengan ikhlas memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

7. Seluruh staff administrasi dan akademik di Fakultas Ekonomi Universitas Wahid

Hasyim Semarang yang telah memberikan kelancaran proses administrasi maupun

akademik selama berlangsungnya masa perkuliahan.

8. Seluruh pegawai SKPD Kabupaten Demak yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk mengisi kuesioner guna sebagai data untuk penyusunan skripsi.

9. Kedua orang tua tersayang Bapak Gutomo dan Ibu Nurhayati beserta adikku

Indah Dwi Rahmawati yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian dan doa,

dukungan serta motivasi kepada penulis, hanya doa yang dapat saya panjatkan

untuk membalas segala yang kalian berikan kepada saya, semoga saya bisa

membahagiakan kalian. Aamiin.

10. Seluruh keluarga saya yang senantiasa memberikan doa dan dukungan.

11. Teman – teman A1 Akuntansi angkatan 2016 yang sama – sama berjuang dan

selalu menyemangati penulis dalam menyelesikan skripsi ini.

12. Teman – teman organisasi dari HMJ Akuntansi dan BEM Universitas Wahid

Hasyim yang selalu memberikan motivasi dan semangat serta memberikan kesan

dan pengalaman selama di Universitas Wahid Hasyim.

x
Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu semoga Allah SWT Melimpahkan karuniaNya atas segala amal baiknya..

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Semarang, 06 Maret 2020

Sri Yulia Karyanti

161020038

xi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara empiris


pengaruh akuntabilitas, transparansi pengelolaan keuangan, sistem pengendalian
intern dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja pemerintah dengan
pendekatan value for money. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pegawai
yang terlibat dalam pengelolaan keuangan di SKPD Kabupaten Demak yang
berjumlah 40 SKPD, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini ialah
seluruh pegawai pada bagian keuangan atau akuntansi dengan kriteria pejabat
eselon 3 dan eselon 4 setingkat kepala bidang dan kepala sub bidang atau minimal
sudah bekerja 1 tahun. Responden dalam penelitian ini berjumlah 163 responden.
Metode penelitian menggunakan survey dan alat untuk menganalisis data
menggunakan Statistik Deskriptif, Uji Kualitas Instrumen, Uji Asumsi Klasik, dan
Uji Hipotesis yang terdiri dari Analisis Regresi Linier Berganda, Uji t, dan
Koefisien Determinasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
akuntabilitas, transparansi pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern dan
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money.

Kata Kunci : Akuntabilitas, Transparansi Pengelolaan Keuangan, Sistem


Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kinerja Pemerintah
Dengan Pendekatan Value For Money.

xii
ABSTRACT
This research supports to prove and prove empirically the influence of
accountability, financial management approval, internal control systems and the
use of information technology on improving governance by using value for
money. The population in this study were all employees involved in financial
management in Demak Regency SKPD who held 40 SKPD, the sampling
technique in this study used purposive sampling technique. The sample in this
study were all employees in the financial department or accounting department
with echelon 3 and echelon 4 officials' proposals at the level of head of sub-sector
and head of sub-field or at least one year of work. The respondents in this study
studied 163 respondents.
The research method uses surveys and data analysis tools using
Descriptive Statistics, Instrument Quality Test, Classical Assumption Test, and
Hypothesis Test consisting of Multiple Linear Regression Analysis, t Test, and
coefficient determination test. The research result it can be concluded that
accountability, financial management tranparency, internal control systems and
and utilization of information technology has positive and significant effect on
government performance with value for money approach.

Keywords: Accountability, Financial Management Transparency, Internal Control


Systems, Utilization of Information Technology, Government Performance With
Approach Value for Money.

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................................... iii

BIODATA DIRI .................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................................v

MOTTO ................................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

ABSTRAK ............................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xx

BAB 1 ......................................................................................................................1

PENDAHULUAN ...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 10

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11

1.5 Sistematika Penulisan .................................................................................. 12

xiv
BAB II ....................................................................................................................14

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................14

2.1 Landasan Teori ............................................................................................ 14

2.1.1 Teori Pengelolaan (Stewardship Theory) ............................................. 14

2.1.2 Akuntansi Sektor Publik ....................................................................... 16

2.1.3 Kinerja Pemerintah ............................................................................... 16

2.1.4 Pengukuran Kinerja .............................................................................. 17

2.1.5 Akuntabilitas ......................................................................................... 19

2.1.6 Transparansi Pengelolaan Keuangan .................................................... 20

2.1.7 Sistem Pengendalian Intern .................................................................. 21

2.1.8 Pemanfaatan Teknologi Informasi ........................................................ 24

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 25

2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................................... 37

2.4 Pengembangan Hipotesis ............................................................................ 39

2.4.1 Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pemerintah......................................... 39

2.4.2 Transparansi Pengelolaan Keuangan .................................................... 39

2.4.3 Sistem Pengendalian Intern .................................................................. 40

2.4.4 Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pemerintah ....... 41

BAB III ..................................................................................................................42

METODE PENELITIAN .......................................................................................42

xv
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 42

3.2 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ............................................ 42

3.3 Populasi Dan Sampel................................................................................... 48

3.4 Jenis Dan Sumber Data ............................................................................... 51

3.5 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 52

3.6 Metode Analisis ........................................................................................... 53

3.6.1 Statistik Deskriptif ................................................................................ 53

3.6.2 Uji Kualitas Instrumen .......................................................................... 53

3.6.3 Uji Asumsi Klasik................................................................................. 54

3.6.4 Uji Hipotesis Dan Analisis Data ........................................................... 55

BAB IV ..................................................................................................................58

HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................58

4.1 Deskripsi Objek Penelitian .......................................................................... 58

4.1.1 Gambaran Umum .................................................................................. 58

4.1.2 Karakteristik Data ................................................................................. 59

4.1.3 Profil Responden................................................................................... 63

4.1.4 Deskripsi Variabel ................................................................................ 67

4.2 Analisis Data ............................................................................................... 88

4.2.1 Statistik Deskriptif ................................................................................ 88

4.2.2 Uji Kualitas Instrumen .......................................................................... 90

xvi
4.2.3 Uji Asumsi Klasik................................................................................. 97

4.2.4 Uji Hipotesis Dan Analisis Data ......................................................... 103

4.3 Pembahasan ............................................................................................... 109

4.3.1 Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pemerintah Dengan

Pendekatan Value For Money ...................................................................... 109

4.3.2 Pengaruh Transparansi Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja

Pemerintah Dengan Pendekatan Value For Money ..................................... 110

4.3.3 Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Pemerintah

Dengan Pendekatan Value For Money ........................................................ 111

4.3.4 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja

Pemerintah Dengan Pendekatan Value For Money ..................................... 112

BAB V..................................................................................................................114

PENUTUP ............................................................................................................114

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 114

5.2 Keterbatasan .............................................................................................. 115

5.3 Implikasi .................................................................................................... 116

5.4 Saran .......................................................................................................... 116

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................118

LAMPIRAN.........................................................................................................125

xvii
DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 28

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian.......................................................... 46

3.2 Populasi Penelitian ..................................................................................... 49

3.3 Penelitian Kuesioner .................................................................................. 52

4.1 Daftar Penyebaran Kuesioner .................................................................... 59

4.2 Jenis Kelamin Responden .......................................................................... 63

4.3 Usia Responden .......................................................................................... 64

4.4 Latar Belakang Pendidikan Responden ..................................................... 65

4.5 Jabatan Responden ..................................................................................... 66

4.6 Lama Bekerja Responden .......................................................................... 67

4.7 Jawaban Responden Variabel Akuntabilitas (X1) .................................... 68

4.8 Jawaban Responden Variabel X2............................................................... 72

4.9 Jawaban Responden Variabel Sistem Pengendalian Intern (X3) .............. 76

4.10 Jawaban Responden Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi ........... 80

4.11 Jawaban Responden Variabel Kinerja Pemerintah .................................. 84

4.12 Statistik Deskriptif ................................................................................... 89

4.13 Uji Validitas Variabel X1 (Akuntabilitas) .............................................. 91

4.14 Uji Validitas Variabel X2 (Transparansi Penglolaan Keuangan) ........... 92

4.15 Uji Validitas Variabel X3 (Sistem Pengendalian Intern) ........................ 93

4.16 Uji Validitas Variabel X4 (Pemanfaatan Teknologi Informasi) ............. 94

4.17 Uji Validitas Varibel Y (Kinerja Pemerintah) ........................................ 95

4.18 Uji Reliabilitas ......................................................................................... 96

xviii
4.19 Uji Normalitas ................................................................................. 98

4.20 Uji Normalitas setelah data di transformasi .................................... 99

4.21 Uji Multikolinearitas ....................................................................... 101

4.22 Uji Heteroskedastisitas.................................................................... 102

4.23 Uji Regresi Linear Berganda .......................................................... 104

4.24 Uji T ................................................................................................ 106

4.25 Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 108

xix
DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 38

4.1 Uji Normalitas – Histogram ....................................................................... 100

4.2 Uji Normalitas – Grafik Normal Plot ......................................................... 100

xx
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah daerah memiliki sistem penyelenggaraan yang merujuk pada

otoritas administrasi dan pelayanan kepada publik disuatu daerah. UU Nomor 23

tahun 2014 mengenai pemerintah daerah, kepala daerah ialah sebagai

penyelenggara unsur pemerintah daerah yang bertugas sebagai pemimpin

pelaksanaan urusan pemerintah yang mempunyai kewenangan daerah otonom.

Pemerintah daerah juga memiliki peranan kepada negara untuk mewujudkan

tujuan negara yang sudah tercantum dalam UUD 1945 alenia ke-4 yaitu untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia.

Dalam mewujudkan tujuan negara tersebut pemerintah harus mempunyai

kinerja yang baik. Maka dari itu pemerintah harus memiliki strategi dalam

menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai aparatur negara. Setelah

strategi sudah tersusun maka dijabarkan dalam visi dan misi yang jelas agar

nantinya mampu mewujudkan tujuan negara yang sudah dicantumkan dalam

UUD 1945. Kemudian pemerintah dalam merealisasikan visi dan misinya

biasanya dijabarkan lagi dalam suatu kegiatan maupun program.

Penjabaran ini dimaksutkan agar pemerintah lebih mudah dalam

merealisasikan visi dan misinya. Untuk mencapai visi dan misi yang sudah

ditetapkan perlunya pembagian wewenang dan pendelegasian tugas secara tepat.

Pergeseran sistem pemerintah Republik Indonesia yang dulunya sentralisasi

1
2

sekarang sudah menjadi sistem desentralisasi.

Gordon dan Miller dalam Herawaty (2011) mengatakan bahwa

desentralisasi dibutuhkan karena kondisi keuangan yang semakin kompleks dan

tugas serta tanggung jawab pemerintah yang semakin besar sehingga

diperlukannya pendistribusian otoritas dalam manajemen yang lebih rendah.

Karena semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap penyelenggara

administrasi publik yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat menilai bahwa

pemerintah sering melakukan inefisiensi, pemborosan, dan selalu terdapat

kebocoran dana. Maka dari itu, masyarakat menuntut pemerintah agar

dilakukannya akuntabilitas dan transparansi yang sesuai dengan UU No. 22 Tahun

1999 dan UU No.25 Tahun 1999 tentang mencipatakan good governance. Good

governance adalah pemerintah yang bersih dari praktik KKN, akuntabel,

transparan, ekonomis, efektif, dan transparan.

Sesuai dengan TAP MPR No. IX/MPR/1998 tentang penyelenggaraan

pemerintah daerah yang terbebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme

(KKN), maka dikeluarkanlah Inpres nomor 7 tahun 1999 tentang akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah yang wajib untuk menyusun perencanaan strategi,

mengukur kinerjanya dan melaporkan capaian kinerjanya.

Menurut Mardiasmo (2006) dalam Widiyanto (2017) terselenggaranya

kinerja pemerintah yang baik (good governance) merupakan kehendak dari

publik. Serta dalam menciptakan good governance pemerintah harus memiliki

beberapa karakteristik yaitu akuntabilitas, transparansi, efektif, efisien, consensus

orientation, responsiveness dan equity. Dari beberapa karakteristik tersebut


3

pemerintah harus mampu mewujudkan akuntabilitas, transparansi dan value for

money.

Peran pemerintah ialah sebagai penyelengara pelayanan publik yang harus

melakukan akuntabilitas kinerja dan transparansi pengelolaan keuangan.

Akuntabilitas tidak hanya sekedar kemampuan pemerintah dalam menunjukkan

bahwa uang publik telah dibelanjakan, namun akuntabilitas ialah kemampuan

pemerintah dalam menunjukkan uang publik sudah dibelanjakan secara ekonomis,

efektif dan efisien. Serta akuntabilitas kinerja adalah suatu bentuk kewajiban

instansi pemerintah daerah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan visi dan

misi yang sudah ditetapkan (BPKP, 2003).

Pengendalian intern pada pemerintah pusat dan daerah berpedoman pada

PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sistem

Pengendalian Intern sangat penting dalam menunjang perbaikan pengelolaan

pemerintah daerah dan merupakan faktor pendukung untuk menciptakan

pemerintah yang akuntabel dan transparan sebagai cerminan dari kinerja yang

baik.

Salah satu institusi pengawas daerah yang bertugas melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah adalah

Inspektorat. Dibentuknya Pengawas Daerah (Inspektorat Wilayah) bertujuan

untuk mewujudkan good and clean governance, akan tetapi pada kenyataannya

belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah dan

masyarakat. Masih terdapat masalah yang ditemukan seperti kecurangan, korupsi

yang terjadi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan belum maksimalnya
4

kinerja para pengawas yang dapat menimbulkan kerugian material yang cukup

besar.

Berdasarkan UU No. 14 tahun 2008 mengenai kebebasan informasi

publik. Pemerintah harus lebih transparan, akuntabel dan lebih mengutamakan

kepentingan publik. Salah satu bentuk transparansi ialah dengan mengungkapkan

laporan keuangan di internet yang dimaksutkan agar publik mengetahui segala

informasi yang berkaitan dengan keuangan selama satu periode berjalan

(Afryansyah, 2013).

Transparansi dapat diartikan memberikan informasi keuangan yang

terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa

masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan meneyeluruh atas

pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang

dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan

(KSAP, 2005).

Hampir semua instansi pemerintah daerah di Indonesia memiliki website

resmi namun dalam pengungkapannya berbeda dari satu pemerintah dengan

pemerintah lainnya. Dari total 34 provinsi hanya 30 provinsi yang dapat diakses,

serta pengungkapan laporan keuangan rata-rata sebesar 43,5%, pengungkapan

realisasi anggaran sebesar 60%, dan catatan pengungkapan laporan keuangan

hanya 17% (Pratolo, dkk 2018). Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah

belum memaksimalkan pemanfaatan teknologi internet dalam sistem pelaporan

keuangan dan non keuangannya.


5

Perubahan basis akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan

menghadirkan permasalahan baru bagi pemerintah daerah mulai dari kebijakan

akuntansi sampai dengan teknis analisa suatu transaksi. Treatment tepat dalam

menyelesaikan permasalahan tersebut tidak dapat dilakukan oleh pegawai yang

tidak memiliki pengetahuan akuntansi (Indriasari, 2008). Sejalan dengan Halim

(2010) yang menyatakan bahwa penyiapan dan penyusunan laporan keuangan

yang berkualitas memerlukan SDM yang memiliki kompetensi serta menguasai

akuntansi pemerintahan.

Kompetensi merupakan kombinasi pengetahuan, ketrampilan dan

kemampuan dalam bidang karir tertentu yang memungkinkan seseorang untuk

melakukan tugas atau fungsi sesuai dengan keahliannya (Boyatzis, 1982). Seiring

dengan diberlakukannya penyusunan laporan keuangan berbasis akrual, dapat

dipastikan bahwa penerapannya memerlukan sarana pendukung berupa teknologi

informasi yang berbasis sistem.

Macmillan (2003) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi

dapat mempersingkat penyesuaian penerapan pelaporan keuangan berbasis akrual.

Untuk itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005

yang mewajibkan setiap pemerintah daerah menerapkan SAKD dalam mengelola

keuangan daerah.

Akuntabilitas dan transparansi yang dimiliki oleh auditor akan

memberikan pengaruh nyata dalam meningkatkan kinerja instansi pemerintah

(Umar & Syawalina, 2018). Penerapan pemanfaatan tekonologi informasi dan

sistem pengendalian intern mampu meningkatkan kinerja pemerintah. Sistem


6

kontrol internal yang efektif akan mempengaruhi kinerja pejabat pemerintah

daerah (Nurlaili, 2016).

Pemanfaatan teknologi informasi dan sistem pengendalian intern

berpengaruh terhadap kinerja pemerintah di Kabupaten Boyolali (Rusmania,

2015). Sedangkan di Kabupaten Bungo akuntabilitas dan transparansi

berpengaruh terhadap kinerja pemerintah (Setiawan & Safri, 2016).

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(KemenPAN-RB) mengevaluasi kementerian dan lembaga siapa yang

mendapatakan rapor merah. Merujuk dalam situs resmi Kemen-PAN, evaluasi itu

dilakukan terhadap 82 Kementerian dan Lembaga. Hanya ada dua instansi yang

mendapatkan nilai A, yaitu Kementerian Keuangan dan Badan Pemeriksa

Keuangan (Detik news, 2017).

Hasil evaluasi tahun 2016, ada dua yang memperoleh predikat BB, yaitu

Premprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemprov Jawa Tengah.

Sedangkan yang meraih B ada 11 pemprov, 14 daerah mendapat CC, dan masih

ada 7 yang berpredikat C. Adapun untuk kabupaten/kota yang memperoleh

predikat B, 22 kabupaten/kota mendapat CC, dan masih ada 15 yang nilainya C.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil mencegah kebocoran anggaran

pada APBD 2018 Rp 1,2 triliun dan merupakan jumlah terbanyak secara nasional.

Atas prestasi ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (PANRB) memberi penghargaan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar

Pranowo (Tribunnews, 2019).


7

Efisiensi anggaran jateng ini merupakan buah dari penerapan sistm e-

planning dan e-budgeting melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP). Penghargaan diterima Gubernur Jawa Tengah, Ganjar

Pranowo dari Menteri PANRB, Syarifuddin.

Kabupaten Demak adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa

Tengah. Fenomena yang terjadi di Kabupaten Demak dalam beberapa tahun ini

atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Demak ialah laporan hasil

pemeriksaan BPK dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), hasil

pemeriksaan BPK atas LKPD Kabupaten Demak selama 5 (lima) tahun terakhir,

dari tahun 2011 – 2015 tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Laporan

pemeriksaan BPK atas Pemerintah Kabupaten Demak ialah pengendalian intern

terkait dengan penataan aset daerah yang kurang memadai.

Pada tahun 2016 dan 2017 Pemerintah Kabupaten Demak memperoleh

opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2017. Bagi

Kabupaten Demak, perolehan WTP menjadi kebanggaan tersendiri mengingat

daerah ini pada tahun anggaran 2011 pernah mendapatkan opini dengan predikat

terburuk, disclaimer. Namun setelah itu pemkab terus melakukan perbaikan

hingga hasil penilaian atas LKPD Kabupaten Demak semakin baik dari Wajar

Dengan Pengecualian (WDP) hingga WTP. Menurut Bupati Muhammad Natsir,

perolehan WTP dua tahun berturut-turut menunjukkan kinerja pemerintahan yang

semakin baik terutama pada pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan serta

aset. Opini WTP merupakan kewajiban semua daerah. Sebab, penilaian tersebut
8

bukti kinerja pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Diakuinya, ada semangat yang luar biasa dari semua OPD di bawah koordinasi

Sekda untuk mampu menyajikan pelaporan kinerja keuangan dan aset dengan baik

sesuai kaidah dan norma yang berlaku (Suara Merdeka, 2018).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mendapat penghargaan kembali pada

tahun 2018, yaitu opini predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK). Predikat tersebut diperoleh atas penilaian kinerja

pemerintahan sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terhadap Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2018 (Suara Merdeka,

2019).

Hasil penilaian kinerja yang sudah mendapatkan predikat Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) terdapat sejumlah fraksi di DPRD Kabupaten Demak

menyampaikan pandangan umum tentang laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD Kabupaten Demak tahun 2018. Sejumlah fraksi menyinggung

tentang sisa lebih pembiayaan (Silpa) APBD Demak tahun 2018 sebesar Rp 200

miliar. Silpa sebanyak 200 miliar tersebut seharusnya harus diteliti ulang

(Tribunjateng, 2019). Silpa yang sudah dua tahun naik menjadi perhatian bersama

karena anggaran yang sudah dianggarkan harusnya dieksekusi. Hal itu diduga

salah menaruh anggaran, bahwa seharusnya ada di belanja barang dan jasa tetapi

penempatan dalam APBD pada belanja dan modal.

Pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Kabupaten Demak pada

tahun 2018 menjelaskan bahwa masih belum optimal dan meratanya

pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Demak Tahun 2016


9

sebesar 5,04% lebih rendah dari tahun 2015 sebesar 5,93%. Masih ditemukannya

ketimpangan pendapatan masyarakat. Indeks Gini dari tahun 2012 sampai tahun

2017 sudah menunjukkan perubahan yang positif walau masih belum optimal.

Indeks gini pada Tahun 2012 sebesar 0,383 menurun pada tahun 2017 sebesar

0,365. Permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja pemerintah SKPD

Kabupaten Demak belum maksimal.

Pengukuran kinerja merupakan faktor penting dalam organisasi sektor

publik khususnya untuk menilai akuntabilitas organisasi dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat yang menerima pelayanan

merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Pengukuran kinerja

ini dimaksutkan untuk memperbaiki kinerja pemerintah sehingga kinerja sektor

publik menjadi ukuran untuk mengalokasikan sumber daya serta sebagai acuan

untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan (Mardiasmo,

2009).

Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan metode value for money.

pengukuran dengan metode value for money dilihat dari segi ekonomi, efisiensi

dan efektifitas. Pengukuran kinerja dengan value for money tidak hanya dilihat

dari output saja, namun juga mempertimbangkan input, output dan outcome secara

bersamaan. Yang dimaksut dari input ialah dilihat dari segi ekonomi dengan

kualitas dan kuantitas tertentu, output ialah dilihat dari segi efisien yang

maksimal, sedangkan outcome ialah dilihat dari segi efektivitas program kerja

yang dilaksanakan. Kinerja pemerintah dapat dikatakan baik ketika pemerintah

mampu mengelola pemerintahannya sehingga memberikan kesejahteraan bagi


10

masyarakat (Mahsun, 2006).

Mengingat pentingnya Kinerja Pemerintah dan dilihat dari permasalahan

yang sudah dipaparkan diatas maka judul penelitian yang akan dilakukan peneliti

adalah ”PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI

PENGELOLAAN KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN,

DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN

PENDEKATAN VALUE FOR MONEY (STUDI KASUS PADA SATUAN

KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN DEMAK”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena yang diuraikan diatas, maka masalah yang akan

diteliti adalah sebagai berikut :

1. Apakah akuntabilitas berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah

dengan pendekatan value for money?

2. Apakah transparansi pengelolaan keuangan berpengaruh terhadap kinerja

pemerintah daerah dengan pendekatan value for money?

3. Apakah sistem pengendalian inten berpengaruh terhadap kinerja

pemerintah daerah dengan pendekatan value for money?

4. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja

pemerintah daerah dengan pendekatan value for money?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah akuntatabilitas akan berpengaruh terhadap

kinerja pemerintah daerah dengan pendekatan value for money.


11

2. Untuk mengetahui apakah transparansi pengelolaan keuangan akan

berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah dengan pendekatan value

for money.

3. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern akan berpengaruh

terhadap kinerja pemerintah daerah dengan pendekatan value for money.

4. Untuk mengetahui apakah pemanfaatan teknologi informasi akan

berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah dengan pendekatan value

for money.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut :

1. Teoritis

Hasil dari penelitian ini semoga mampu memberikan ilmu

pengetahuan kepada masyarakat agar memperluas wawasan khususnya

dalam akuntansi sektor publik yang berkaitan dengan pengukuran kinerja

dengan analisis Value for Money.

2. Praktisi

a. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini semoga mampu memberikan kontribusi dalam

pemecahan masalah khusunya pada kinerja pemerintah pada Satuan

Keja Perangkat Daerah Kabupaten Demak sehingga mampu

meningkatkan kinerjanya.
12

b. Bagi Masyarakat

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam lingkup kinerja

pemerintah yang berkonsep Value For Money.

c. Bagi Perguruan Tinggi

Hasil penelitian ini semoga mampu memberikan acuan kepada

perguruan tinggi untuk meningkatkan kinerjanya khususnya dalam

bidang akuntansi.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan penulis dalam

melakukan tahap pembuatan laporan penelitian ini. Dimana sistematika

penulisan ini sebagai berikut:

a. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Latar Belakang, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian serta Sistematika

Penulisan.

b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Landasan Teori, Penelitian

Terdahulu, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.

c. BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai Jenis Penelitian, Variabel

Penelitian dan Definisi Operasional, Populasi Dan Sampel, Jenis dan

Sumber Data, Metode Pengumpulan Data serta Metode Analisis.


13

d. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai Deskripsi Objek

Penelitian serta menguraikan mengenai Analisis Data yang digunakan dan

Pembahasan mengenai hasil analisis dari objek penelitian.

e. BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai Kesimpulan dari hasil

penelitian, Keterbatasan Penelitian, Implikasi Penelitian dan Saran untuk

hasil penelitian serta masukan untuk penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Pengelolaan (Stewardship Theory)

Menurut Donaldson dan darvis dalam Lewier (2016) teori stewarship

merupakan suatu keadaan dimana para manajemen termotivasi untuk

mementingkan kepentingan organisasi dan mengesampingkan tujuan individu

mereka. Teori ini dibangun karena didasarkan oleh sifat manusia yang dapat

dipercaya, bertanggungjawab, berintegritas dan jujur. Teori stewardship juga

menggambarkan suatu hubungan yang kuat antara keberhasilan organisasi dengan

kepuasan. Kesuksesan organisasi dapat dicapai dengan memaksimalkan utilitas

principals dan manajemen.

Pada sektor swasta para penganut teori stewardship berpendapat bahwa

apabila manajer-manajer pada tingkat yang lebih tinggi sebagai contoh CEO yang

bertindak sebagai steward akan mempunyai sikap pro-organisasional pada saat

struktur manajemen perusahaan memberikan otoritas dan keleluasaan yang tinggi

(Donaldson dan Davis, 1989, 1991).

Teori stewardship dapat diterapkan pada penelitian akuntansi organisasi

sektor publik seperti organisasi pemerintahan (Morgan, 1996; Van Slyke, 2006

dan Thorton, 2009) dan non profit lainnya (Vargas, 2004; Caers Ralf, 2006 dan

Wilson, 2010) yang sejak awal perkembangannya, akuntansi organisasi sektor

publik telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi hubungan

14
15

antara stewards dan principals.

Stewardship Theory memandang manajemen sebagai pihak yang dapat

dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada

umumnya maupun stakeholders pada khususnya. Manajer akan berperilaku sesuai

kepentingan bersama dan ketika kepentingan steward dan principal tidak sama,

maka steward akan berusaha bekerjasama daripada menentangnya. Hal ini

disebabkan karena steward merasa bahwa kepentingan bersama dan berperilaku

sesuai dengan perilaku principal merupakan pertimbangan yang rasional serta

steward akan melihat pada usaha untuk mencapai tujuan organisasi.

Implikasi teori stewardship dalam penelitian ini yaitu stewards dalam hal

ini adalah para pengelola anggaran diharapkan akan bekerja dengan sebaik-

baiknya untuk kepentingan principal yaitu masyarakat dan instansi mereka

sehingga dapat dipercaya untuk bertindak sesuai dengan kepentingan publik

dengan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan tepat, merencanakan dan

melaksanakan anggaran yang diamanahkan kepadanya, dengan demikian tujuan

pengelolaan anggaran dapat tercapai secara maksimal. Untuk melaksanakan

tanggungjawab tersebut maka stewards diharapkan mengerahkan semua

kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusianya dengan memanfaatkan

Teknologi Informasi, Komitmen semua pegawai yang terlibat dalam pengelolaan

anggaran sehingga diharapkan dapat mencapai pengelolaan anggaran yang

semakin efektif.
16

2.1.2 Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi Sektor Publik merupakan alat informasi baik bagi

pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik

(Mardiasmo, 2009:2). Tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik

adalah untuk :

a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat,

efisien dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang

dipercayakan kepada organisasi.

b. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk

melaporkan pelaksanaan dan tanggung jawab mengelola secara tepat dan

efektif.

Akuntnasi sektor terkait dengan tiga hal pokok yaitu penyediaan

informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik

merupakan alat informasi bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alur

informasi publik.

Informasi akuntnasi bermanfaat untuk pengambilan keputusan

menentukan biaya suatu program, proyek, atau aktivitas, serta kelayakannya

baik secara ekonomis maupun teknis. Selain itu, informasi akuntansi dapat

digunakan untuk membantu dalam pemilihan program yang efektif dan

ekonomis serta untuk penilaian investasi.

2.1.3 Kinerja Pemerintah

Kinerja adalah suatu capaian hasil kerja, baik dari segi kualitasnya maupun

kuantitas dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya (Mangkunegara,


17

2009). Kinerja dapat dilihat dari segi lingkungan birokrasi dan masyarakat yang

menggunakan pelayanan (Mardiasmo, 2009). Menurut Mahsun (2006) kinerja

ialah capaian pelaksanaan strategi, program dan kebijakan dalam mewujudkan

tujuan organisasi yang sudah tertuang dalam visi dan misi organisasi.

Dalam mencapai tujuan organisasi diperlukannya suatu strategi. Strategi

organisasi biasanya dijabarkan dalam suatu program dan kegiatan sehingga

organisasi tersebut akan lebih mudah dalam mencapai tujuannya. Untuk menjamin

bahwa kegiatan dan program tersebut sesuai dengan strategi dan dapat

dilaksanakan maka diperlukannya sistem pengendalian manajemen (Halim &

Kusufi, 2012).

Menurut Mardiasmo (2006) dalam Widiyanto (2017) pemahaman

mengenai kinerja instansi pemerintah dapat dilakukan dengan 2 pendekatan.

Pertama dilihat dari perspektif birokrasi. Kedua dilihat dari persepektif kelompok

yaitu dilihat dari sasaran organisasi dan pengguna jasa organisasi tersebut. Kinerja

instansi pemerintah erat kaitannya dengan produktifitas, kualitas pelayanan,

akuntabilitas, responsibilities dan responsiveness.

Dengan demikian kinerja ialah capaian hasil kerja dalam melaksanakan

strategi, program dan kebijakan demi mencapai tujuan organisasi yang sudah

dipaparkan dalam visi dan misi.

2.1.4 Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja merupakan suatu alat untuk menilai keberhasilan suatu

organisasi dalam memberikan pelayanan yang murah dan berkualitas (Mahmudi,

2007). Sedangkan menurut Dessler (2009) penilaian kinerja sebagai alat evaluasi
18

kinerja karyawan sekarang dan masa lalu yang dilihat dari kontibusi karyawan

kepada organisasi tempat mereka bekerja.

Pengukuran kinerja sektor publik dapat membantu manajer publik dalam

menilai capaian strategi yang sudah ditetapkan. Pengukuran kinerja sektor publik

dilakukan untuk menilai akuntabilitas organisasi dan manajer ketika memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Akuntabilitas tidak hanya melihat dari segi uang

itu sudah dibelanjakan, namun akuntabilitas dilihat dari uang itu dibelanjakan

secara ekonomis, efisien dan efektif atau sering disebut sebagai konsep value for

money (Halim & Kusufi, 2012).

Konsep value for money ini untuk mengukur ekonomis, efisien dan efektif

kinerja program, kegiatan dan organisasi. Konsep VFM ini mengandung tentang

penghargaan dengan nilai uang, maksutnya setiap nilai uang harus dihargai secara

layak dan digunakan sebagaimana mestinya (Mahmudi, 2007). Konsep

pengukuran VFM dapat dilihat dari segi ekonomis, efisien, dan efektif.

2.1.2.1 Ekonomis

Pengukuran ekonomi ialah perbandingan antara input sekunder (Bahan

baku, personel, dan infrastruktur) dengan input primer (Kas),(Mahmudi, 2007).

Dalam konteks organisasi sektor publik, pengukuran ekonomi dilihat dari

besarnya anggaran yang dialokasikan untuk membiayai aktivitas tertentu. Ketika

sumber daya yang dikeluarkan dibawah anggaran yang sudah dialokasikan maka

terjadi penghematan, sedangkan ketika pengeluaran diatas anggaran maka terjadi

pemborosan (Mardiasmo, 2009).


19

2.1.2.2 Efisiensi

Efisiensi dilihat dari perbandingan antara output dan input. jika output

semakin besar dibandingkan dengan input maka tingkat efisiensi organisasi dapat

dikatakan tinggi. Tingkat efisiensi bisa tercapai ketika produk dan hasil kerja bisa

didapatkan dengan baik dengan biaya dan sumber daya serendah- rendahnya

(Mahmudi, 2007).

Pengukuran efisiensi erat kaitannya dengan kemampuan organisasi dalam

memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk tercapainya output yang baik

(Mahmudi, 2007).

2.1.2.3 Efektif

Pengukuran efektivitas dilihat dari tercapainya tujuan organisasi yang

sudah dijabarkan dalam program, kegiatan dan kebijakan pengukuran ini juga bisa

dilihat dari outcome yang diperoleh masyarakat dan pemerintah ketika program,

kegiatan dan kebijakan terrealisasi (Halim, 2012).

2.1.5 Akuntabilitas

Tuntutan masyarakat mengenai kinerja pemerintah yang bebas dari praktik

KKN telah mendorong pemerinah untuk menerapkan sistem akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah (SAKIP) dengan tujuan agar penyelenggaraan dan

pembangunan dapat berlangsung dengan baik dan tepat (Riantiarno, dkk 2011).

Akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan kewajiban seseorang/ badan

hukum/ pimpinan dalam mempertanggungjawabkan kinerjanya serta memberikan

informasi manajemen kepada pihak yang berwenang dan berhak mendapatkan

informasi tersebut yaitu publik atau masyarakat (Mahmud, 2014). Lembaga


20

Administrasi Negara (2003) menyebutkan bahwa akuntabilitas kinerja pemerintah

ialah suatu kewajiban setiap instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

atas ketercapaian tujuan organisasi.

Berikut ciri-ciri pemerintah yang akuntabel menurut Sopanah (2005) dalam

Widiyanto (2017) :

1. Selalu memberikan informasi-informasi terkait penyelenggaraan pemerintahan.

2. Ketepatan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan harapan masyarakat

3. Melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan pemerintah.

4. Mampu bertanggungjawab atas kebijakan yang sudah dibuat.

5. Pencapaian pemerintah dalam pelaksanaan program dan kegiatan dilihat dari

adanya sarana dan prasarana publik yang tercipta.

2.1.6 Transparansi Pengelolaan Keuangan

Dalam UU Nomor 17 tahun 2003 mengenai keuangan negara

mengharuskan pemerintah untuk menerapkan prinsip akuntabilitas dan

transparansi didalam pengelolaan keuangan. Transparansi ialah keterbukaan

pemerintah dalam memberikan informasi dan kebijakan - kebijakan keuangan

daerah kepada masyarakat dan DPRD (Mardiasmo, 2005).

Menurut Krina (2003) prinsip transparansi memiliki dua aspek dalam

mewujudkan pemerintah yang terbuka dalam informasi-informasi mengenai

kebijakan yang diterapkan dalam pemerintahan, dua aspek tersebut ialah

komunikasi publik terhadap masyarakat dan hak masyarakat untuk mengakses

informasi dalam pemerintah. Kedua aspek tersebut sulit dijalankan jika

manajemen pemerintahan masih belum baik (P., 2003). Namun ketika manajemen

pemerintahan sudah berjalan dengan baik maka dalam mewujudkan transparansi


21

lebih mudah. Tujuan transparansi ialah membangun kepercayaan masyarakat

terhadap pemerintah dengan memberikan informasi yang akurat terutama

berkaitan dengan masalah hukum, peraturan, dan ketercapaian dalam proses

pemerintahan (Sedarmayanti, 2009 dalam Widiyanta, 2017).

Dapat disimpulkan bahwa transparansi ialah keterbukaan pemerintah dalam

memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan kebijakan, peraturan, dan

hasil proses pemerintahan dengan mengedepankan komunikasi publik dan hak

masyarakat demi terbangunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

2.1.7 Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian intern (internal) adalah proses yang dijalankan untuk

menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian berikut telah

dicapai.

1. Mengamankan aset mencegah atau mendeteksi perolehan, penggunaan atau

penempatan yang tidak sah.

2. Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset

perusahaan/organisasi secara akurat dan wajar.

3. Memberikan informasi yang akurat dan reliabel.

4. Menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

5. Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional.

6. Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditentukan.

7. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 60 tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, bahwa Sistem Pengendalian Intern adalah


22

proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus

menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan

memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan

efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara, dan ketatan

Terhadap peraturan perundang-undangan.

Menurut Mulyadi (2013) Pengendalian Intern Akuntansi, meliputi struktur

organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk

menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi.

Unsur-unsur pokok yang diperlukan dalam menciptakan pengendalian

akuntansi yang efektif antara lain: (a) adanya perlindungan fisik Terhadap harta;

(b) pemisahan fungsi organisasi yaitu pemisahan fungsi organisasi yang saling

berkaitan; (c) adanya jejak audit yang baik; dan (d) sumber daya manusia yang

optimal. Komponen penting yang terkait dengan pengendalian akuntansi antara

lain sebagai berikut :

a. Sistem dan prosedur akuntansi

Sistem dan prosedur akuntansi keuangan daerah merupakan serangkaian

tahap dan langkah yang harus dilalui dalam melakukan fungsi tertentu. Sistem dan

prosedur akuntansi pemerintah daerah paling sedikit meliputi (pasal 98 PP Nomor

58 tahun 2005): (1) sistem dan prosedur akuntansi penerimaan kas; (2) sistem dan

prosedur akuntansi pengeluaran kas; (3) sistem dan prosedur akuntansi aset; dan

(4) sistem dan prosedur akuntansi selain kas.


23

b. Otorisasi

Otorisasi dalam sistem akuntansi pemerintah daerah sangat penting karena

tanpa sistem otorisasi yang baik, maka keuangan daerah sangat berisiko untuk

terjadi kebocoran. Sistem otorisasi menunjukkan ketentuan tentang orang atau

pejabat yang bertanggung jawab mengotorisasi suatu transaksi yang terjadi di

pemerintah daerah. Otorisasi tersebut bisa berbentuk kewenangan dalam

memberikan tanda tangan pada formulir dan dokumen tertentu. Tanpa otorisasi

dari pihak yang berwenang maka transaksi tidak dapat dilakukan, atau kalaupun

ada transaksi tanpa otorisasi maka transaksi tersebut dikategorikan tidak sah atau

ilegal.

c. Formulir/dokumen dan catatan

Setiap transaksi yang terjadi di pemerintah daerah harus didukung dengan

bukti tarnsaksi yang valid dan sah. Selain terdapat bukti yang valid dan sah,

transaksi tersebut harus dicatat dalam buku catatan akuntansi. Kelengkapan

formulir/dokumen transaksi serta catatan akuntansi sangat penting dalam proses

audit keuangan.

d. Pemisahan tugas

Fungsi-fungsi atau pihak-pihak yang terkait dalam suatu transaksi dalam

suatu transaksi harus dipisahkan. Suatu transaksi dari awal hingga akhir tidak

boleh ditangani oleh satu fungsi atau satu orang saja. Harus dipisahkan antara

fungsi pencatat uang serta pengotorisasi. Harus dilakukan pemisahan tugas secara

tegas dengan deskripsi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang jelas dalam rangka

menghindari terjadinya kolusi, kecurangan dan korupsi (Winiadyaningrum, 2009).


24

2.1.8 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pemanfaatan teknologi dalam pemerintah atau e-governance diharapakan

mampu mempermudah pemerintah dalam menginformasikan dan

mempublikasikan kebijakan dan melaporkan laporan pertanggungjawaban

mereka. Sehinga masyarakat akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi

pemerintahan.

O’Brien (2006) mendefinisikan teknologi ialah jaringan komputer yang

memiliki beberapa komponen seperti hardware, software, manajemen data dan

teknologi jaringan. Sedangkan informasi adalah data yang sudah diolah dan

menghasilkan sebuah informasi yang bermanfaat (Aji, 2005).

Sesuai Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 Pemerintah diwajibkan

untuk memanfaatan teknologi informasi ini untuk mengolah data agar lebih cepat,

efisien, dan efektif. Pemanfaatan teknologi informasi ialah suatu manfaat yang

diharapkan oleh pemakai teknologi informasi dalam menyelesaikan tugas

(Thomson et al dalam Wijana, 2007). Faktor-faktor pemanfaatan teknologi dalam

sebuah organisasi ialah karena tuntutan kinerja, kebutuhan, kompleksitas dan

adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat yang mengharuskan

penggunaan teknologi informasi untuk mempermudah kinerja mereka.

Pemanfaatan teknologi dalam pemerintah atau e-goverment diharapakan

mampu mempermudah pemerintah dalam menginformasikan dan

mempublikasikan kebijakan serta mempermudah pemerintah dalam mengolah

data, menyimpan data, membantu dalam hal administrasi dan pelaporan

pertanggungjawaban mereka. Sehinga masyarakat akan lebih mudah dalam


25

mendapatkan informasi pemerintahan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Menurut hasil penelitian Auditia (2013) dengan judul Analisis Pengaruh

Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas

manajemen keuangan dan signifikan efek positif pada kinerja pemerintah daerah

provinsi Bengkulu.

Menurut hasil penelitian Azlina (2014) dengan judul Pengaruh Good

Governance Dan Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten

Pelalawan. Hasil penelitian menunjukkan semua variabel valid, reliabel, dan

penuh asumsi. Hasil hipotesis menunjukkan bahwa baik tata kelola dan

pengendalian internal memiliki positif dan signifikansi berpengaruh pada kinerja

pemerintah di Kabupaten Pelalawan.

Menurut hasil penelitian Trihapsoro (2015) dengan judul Pengaruh

Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Pada

SKPD Kabupaten Boyolali). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas

sumber daya manusia (KSDM), pemanfaatan teknologi informasi (PTI) dan

sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) berpengaruh positif terhadap

kinerja pemerintah daerah (KPD).

Menurut hasil penelitian Chintya (2015) dengan judul Pengaruh

Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Di Kota Solok (Studi Pada SKPD Kota
26

Solok). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi

memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Instansi Pemerintah dengan nilai

koefisien regresi sebesar 3,676 dengan signifikansi 0,001 (alpha 0,05). Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja

Instansi Pemerintah dengan koefisien regresi 1,792 dan signifikansi 0,049 (alpha

0,05). Sedangkan nilai R square yaitu sebesar 0,437 yang berarti sebesar 43,7%

variabel independen dalam penelitian ini mampu mempengaruhi variabel

dependen.

Menurut hasil penelitian Mamuaja (2016) dengan judul Analisis

Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Instansi

Pemerintah Di Dinas Pendapatan Kota Manado. Hasil penelitian menunjukan

bahwa Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan oleh Dinas DISPENDA

Kota Manado telah efektif dan memadai. Sebaiknya petugas – petugas

DISPENDA melakukan pemeriksaan dan pemantauan penerimaan sesering

mungkin, sehingga jika terjadi masalah dapat diketahui secara dini.

Menurut hasil penelitian Setiyawan, dkk (2016) dengan judul Analisis

Pengaruh Akuntabilitas Publik, Transparansi Publik Dan Pengawasan Terhadap

Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Kabupaten Bungo. Hasil penilitan

menunjukan bahwa secara simultan akuntabilitas publik, transparansi publik,

pengawasan, dan pengelolaan keuangan daerah, berpengaruh terhadap kinerja

SKPD pada Pemerintah Kabupaten Bungo

Menurut hasil penelitian Nurlaili (2016) dengan judul Pengaruh

Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap


27

Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Pada SKPD Kabupaten Jember). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan teknologi informasi secara

langsung mempengaruhi kinerja lembaga. Penelitian ini menemukan bahwa

penggunaan teknologi informasi memiliki efek positif pada kinerja lembaga.

Semakin tinggi tingkat pemanfaatan teknologi informasi, semakin tinggi kinerja

kantor. Ini menunjukkan hubungan positif antara penggunaan teknologi informasi

dengan kinerja instan. (2) Sistem kontrol internal dan pemerintah memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap kinerja lembaga pada pendidikan. Jadi

semakin tinggi sistem internal pemerintah kontrol akan semakin tinggi kinerja

lembaga pemerintah. Sistem kontrol internal yang efektif akan mempengaruhi

kinerja pejabat pemerintah daerah.

Menurut hasil penelitian Widiyanto (2017) dengan judul Pengaruh

Akuntabilitas, Tranparansi Pengelolaan Keuangan, Pemanfaatan Teknologi

Terhadap Kinerja Pemerintah Dengan Pendekatan Value For Money. Hasil

penelitian bahwa akuntabilitas, transparansi pengelolaan keuangan, dan

pemanfaatan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pemerintah dengan pendekatan value for money.

Menurut hasil penelitian Umar (2018) dengan judul Pengaruh Akuntabilitas,

Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Instansi

Inspektorat Aceh. Hasil secara simultan menunjukkan bahwa akuntabilitas dan

transparansi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja instansi Kantor

Inspektorat Aceh, akuntabilitas secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

instansi Kantor Inspektorat Aceh dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,155 dan
28

transparansi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja instansi para auditor pada

Kantor Inspektorat Aceh dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,137. Hasil

penelitian ini memberikan implikasi bahwa akuntabilitas dan transparansi yang

dimiliki oleh auditor akan memberikan pengaruh nyata dalam meningkatkan

kinerja instansi bagi auditor Kantor Inspektorat Aceh.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan

1 Auditia, Analisis Variabel Tidak ada Hasil penelitian

dkk Pengaruh Akuntabilitas variabel menunjukkan bahwa

(2013) Akuntabilitas ,Kinerja yang akuntabilitas

Dan Pemerintah. berbeda. manajemen

Transparansi keuangan dan

Pengelolaan signifikan

Keuangan
efek positif pada
Daerah
kinerja pemerintah
Terhadap
daerah provinsi
Kinerja
Bengkulu.
Pemerintah

Daerah.
29

2 Azlina Pengaruh Variabel Variabel Hasil penelitian

(2014) Good Pengendalian berbeda menunjukkan semua

Governance Intern, Good variabel valid,

Dan Kinerja Governance reliabel, dan penuh

Pengendalian Pemerintah. . asumsi. Hasil

Intern hipotesis

Terhadap menunjukkan bahwa

Kinerja baik tata kelola dan

Pemerintah pengendalian

Kabupaten internal memiliki

Pelalawan positif dan

signifikansi

berpengaruh pada

kinerja pemerintah

di Kabupaten

Pelalawan.

3 Trihapso Pengaruh Variabel Variabel Hasil penelitian ini

ro (2015) Kualitas Pemanfaatan Sumber menunjukkan bahwa

Sumber Daya Teknologi Daya kualitas sumber daya

Manusia, Informasi, Manusia. manusia (KSDM),

Pemanfaatan Sistem pemanfaatan

Teknologi Pengendalian teknologi informasi


30

Informasi Dan Intern, (PTI) dan sistem

Sistem Kinerja pengendalian intern

Pengendalian Pemerintah. pemerintah (SPIP)

Intern berpengaruh positif

Pemerintah terhadap kinerja

Terhadap pemerintah daerah

Kinerja (KPD).

Pemerintah

Daerah (Studi

Pada SKPD

Kabupaten

Boyolali).

4 Chintya Pengaruh Variabel Tidak ada Hasil penelitian

(2015) Pemanfaatan Pemanfaatan variabel menunjukkan bahwa

Teknologi Teknologi yang Pemanfaatan

Informasi Dan Informasi, berbeda. Teknologi Informasi

Sistem Sistem memiliki pengaruh

Pengendalian Pengendalian positif terhadap

Intern Intern Kinerja Instansi

Pemerintah Pemerintah, Pemerintah dengan

Terhadap Kinerja nilai koefisien

Kinerja Instansi regresi sebesar 3,676


31

Instansi Pemerintah. dengan signifikansi

Pemerintah Di 0,001 (alpha 0,05).

Kota Solok Sistem Pengendalian

(Studi Pada Intern Pemerintah

SKPD Kota memiliki pengaruh

Solok). positif terhadap

Kinerja Instansi

Pemerintah dengan

koefisien regresi

1,792 dan

signifikansi 0,049

(alpha 0,05).

Sedangkan nilai R

square yaitu sebesar

0,437 yang berarti

sebesar 43,7%

variabel independen

dalam penelitian ini

mampu

mempengaruhi

variabel dependen.

5 Mamuaja Analisis Variabel Tidak ada Hasil penelitian


32

(2016) Efektivitas Sistem variabel menunjukan bahwa

Penerapan Pengendalian yang Sistem Pengendalian

Sistem Intern, berbeda. Internal yang

Pengendalian Kinerja diterapkan oleh

Intern Instansi Dinas DISPENDA

Terhadap Pemerintah. Kota Manado telah

Kinerja efektif dan memadai.

Instansi Sebaiknya petugas –

Pemerintah Di petugas DISPENDA

Dinas melakukan

Pendapatan pemeriksaan dan

Kota Manado pemantauan

penerimaan sesering

mungkin, sehingga

jika terjadi masalah

dapat diketahui

secara dini.

6 Setiawan Analisis Variabel Variabel Hasil penilitan

, dkk Pengaruh Akuntabilitas Transparans menunjukan bahwa

(2016) Akuntabilitas , Kinerja i Publik secara simultan

Publik, Pemerintah. Dan akuntabilitas publik,

Transparansi Pengawasan transparansi publik,


33

Publik Dan . pengawasan, dan

Pengawasan pengelolaan

Terhadap keuangan daerah,

Kinerja Satuan berpengaruh

Kerja terhadap kinerja

Perangkat SKPD pada

Daerah Di Pemerintah

Kabupaten Kabupaten Bungo

Bungo.

7 Nurlaili Pengaruh Variabel Tidak ada


Hasil penelitian
(2016) Pemanfaatan Pemanfaatan variabel
menunjukkan bahwa
Teknologi Teknologi yang
(1) penggunaan
Informasi Dan Informasi, berbeda.
teknologi informasi
Sistem Sistem
secara langsung
Pengendalian Pengendalian
mempengaruhi
Intern Intern,
kinerja lembaga.
Terhadap Kinerja
Penelitian ini
Kinerja Pemerintah.
menemukan bahwa
Instansi
penggunaan
Pemerintah
teknologi informasi
(Studi Pada
memiliki efek positif
SKPD
pada kinerja

lembaga. Semakin
34

Kabupaten
tinggi tingkat
Jember)
pemanfaatan

teknologi informasi,

semakin tinggi

kinerja kantor. Ini

menunjukkan

hubungan positif

antara

penggunaan

teknologi informasi

dengan kinerja

instan. (2) Sistem

kontrol internal dan

pemerintah memiliki

pengaruh positif

signifikan terhadap

kinerja lembaga

pada pendidikan.

Jadi semakin tinggi

sistem internal

pemerintah kontrol

akan semakin tinggi

kinerja lembaga
35

pemerintah. Sistem

kontrol internal yang

efektif akan

mempengaruhi

kinerja pejabat

pemerintah daerah.

8 Widiyant Pengaruh Variabel Tidak ada Hasil penelitian

o (2017) Akuntabilitas, Akuntabilitas variabel bahwa akuntabilitas,

Tranparansi , Kinerja yang transparansi

Pengelolaan Pemerintah berbeda. pengelolaan

Keuangan, Dengan keuangan, dan

Pemanfaatan Pendekatan pemanfaatan

Teknologi Value For teknologi

Terhadap Money. berpengaruh positif

Kinerja dan signifikan

Pemerintah terhadap kinerja

Dengan pemerintah dengan

Pendekatan pendekatan value for

Value For money

Money
36

9 Umar Pengaruh Variabel Tidak ada Hasil secara

(2018) Akuntabilitas, Akuntabilitas variabel simultan

Transparansi , Kinerja yang menunjukkan bahwa

Pengelolaan Instansi. berbeda. akuntabilitas dan

Keuangan transparansi secara

Daerah bersama-sama

Terhadap berpengaruh

Kinerja terhadap kinerja

Instansi instansi Kantor

Inspektorat Inspektorat Aceh,

Aceh. akuntabilitas secara

parsial berpengaruh

terhadap kinerja

instansi Kantor

Inspektorat Aceh

dengan nilai

koefisien regresi

sebesar 0,155 dan

transparansi

berpengaruh secara

parsial terhadap

kinerja instansi para

auditor pada Kantor


37

Inspektorat Aceh

dengan nilai

koefisien regresi

sebesar 0,137. Hasil

penelitian ini

memberikan

implikasi bahwa

akuntabilitas dan

transparansi yang

dimiliki oleh auditor

akan memberikan

pengaruh nyata

dalam meningkatkan

kinerja instansi bagi

auditor Kantor

Inspektorat Aceh.

2.3 Kerangka Pemikiran

Dari uraian di atas dapat disajikan skema model pemikira mengenai

Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi Pengelolaan Keuangan, Sistem

Pengendalian Intern Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja

Pemerintah Dengan Pendekatan Value For Money (Studi Kasus Pada SKPD

Kabupaten Demak). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, pertama


38

variabel independen berupa Akuntabilitas, Transparansi Pengelolaan Keuangan,

Sistem Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi Informasi. Variabel kedua

adalah variabel dependen yaitu Kinerja Pemerintah Dengan Pendekatan Value For

Money.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Akuntabilitas

(X1)

Kinerja Pemerintah
Transparansi
(Y)
Pengelolaan

Keuangan (X2)

(x2)

Sistem Pengendalian

Intern

(x3)

Pemanfaatan

Teknologi Informasi

(x4)
39

2.4 Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pemerintah

Akuntabilitas merupakan suatu amanat perundang-undangan yang

harus dilaksanakan oleh pemerintah, maka hal ini menjadi suatu kewajiban

bagi pemerintah untuk melaksanakan peraturan tersebut. Pelaksanaan

pertanggungjawaban akan diawasi oleh masyarakat dan institusi

pengawasan yang memiliki konsekuensi hukum, maka pemerintah harus

mampu menerapkan konsep akuntabilitas. Penerapan akuntabilitas secara

langsung akan mempengaruhi kinerja pemerintahan secara keseluruhan

(Auditya, 2013).

Pendapat tersebut didukung oleh penelitian Garini (2011)

Akuntabilitas berkontribusi dan berpengaruh positif terhadap kinerja Dinas

Kota Bandung. Serta penelitian yang dilakukan oleh Widiyanto (2017)

yang menghasilkan akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money.

H1: Akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money.

2.4.2 Transparansi Pengelolaan Keuangan

Kewajiban instansi pemerintah adalah memberikan informasi

kepada publik, dengan maksut masyarakat berkesempatan memberikan

pendapat/opini, mengevaluasi serta memberikan penilaian terhadap kinerja

pemerintah. Pemerintah juga ingin dinilai kinerjanya oleh masyarakat

sehingga pemerintah dapat memberikan kinerja terbaiknya dalam


40

menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya.

Penerapan transparansi memberikan kesempatan kepada publik

untuk mengetahui segala informasi-informasi mengenai kinerja

pemerintah. Kondisi ini mengharuskan pemerintah untuk memberikan

segala informasi terkait pemerintahan.

Penelitian yang dilakukan oleh Widiyanto (2017) yang

menghasilkan transparansi pengelolaan keuangan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pemerintah dengan pendekatan value for

money. Serta transparansi pengelolaan keuangan akan memberikan

pengaruh nyata dalam meningkatkan kinerja instansi bagi auditor Kantor

Inspektorat Aceh (Umar & Syawalina, 2018)

H2 : Transparansi Pengelolaan Keuangan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pemerintah dengan pendekatan value for

money.

2.4.3 Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern ini sangatlah penting, karena untuk

menjaga keamanan harta milik organisasi, memeriksa ketelitian data

akuntansi serta untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan kebijakan

manajemen yang telah ditentukan.

Sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh Dinas

DISPENDA Kota Manado telah efektif dan memadai. Sebaiknya petugas –

petugas DISPENDA melakukan pemeriksaan dan pemantauan penerimaan

sesering mungkin, sehingga jika terjadi masalah dapat diketahui secara dini
41

(Mamuaja, 2016). Sistem kontrol internal dan pemerintah memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap kinerja lembaga pada pendidikan (Nurlaili, 2016).

Jadi semakin tinggi sistem internal pemerintah kontrol akan semakin tinggi

kinerja lembaga pemerintah. Sistem kontrol internal yang efektif akan

mempengaruhi kinerja pejabat pemerintah daerah.

H3 : Sistem Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Pemerintah.

2.4.4 Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pemerintah

Perkembangan teknologi sekarang sangatlah pesat, ini memberikan

dampak positif terhadap masyarakat dan juga organisasi. Karena masyarakat

dapat dengan mudah mengakses segala informasi yang ada melalui jaringan

internet. Dalam peraturan pemerintah No. 56 tahun 2005 pemanfaatan

teknologi memberikan kemudahan kepada organisasi- organisasi privat

maupun non privat, karena dengan adanya teknologi sekarang ini

mempermudah pekerjaan mereka dalam mengolah data, menyimpan data dan

menyebarkan segala informasi terkait organisasi mereka.

Penelitian Nurlaili (2016) menghasilkan pemanfaatan teknologi

informasi memiliki pengaruh terhadap kinerja instansi pemerintah. Serta

penelitian yang dilakukan oleh Widiyanto (2017) yang menghasilkan

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money.

H4: Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Pemerintah dengan pendekatan value for money.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan data primer. Data primer merupakan data yang diambil dari

sebuah penelitian dengan menggunakan instrument yang dilakukan pada saat

tertentu dan hasilnya pun tidak dapat di generalisasikan hanya dapat

menggambarkan keadaan pada saat itu.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesa yang berupa pengaruh

antar variabel. Jenis penelitian ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh

Akuntabilitas, Transparansi Pengelolaan Keuangan, Sistem Pengendalian Intern

Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Pemerintah dengan

Pendekatan Value for Money. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah

angket (kuesioner) yang dibagikan kepada Kepala Bidang, Kepala sub bagian

keuangan dan yang terlibat dalam penyusunan anggaran pada Satuan Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Demak.

3.2 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

Dilihat dari pokok permasalahan yang ada dan hipotesis yang telah

dilakukan maka variabel yang akan dianalisis adalah:

1. Variabel Independen

Variabel Independen merupakan variabel yang diduga memiliki fungsi

sebagai penyebab timbulnya variabel yang lain (variabel dependen). Variabel

independen memiliki fungsi utama sebagai acuan untuk mengetahui pengaruhnya

42
43

terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam variabel

independen yaitu Akuntabilitas (X1) Transparansi Pengelolaan Keuangan (X2)

Sistem Pengendalian Intern (X3) Pemanfaatan Teknologi Informasi (X4).

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas dalam penelitian ini ialah pemerintah

mempertanggungjawaban atas pembuatan laporan keuangan yang harus

diinformasikan kepada publik. Kuesioner yang digunakan untuk variabel

ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Widiyanto (2017) dan

Agustin (2018). Dalam penelitian ini kalimat dalam kuesioner akan

dimodifikasi agar komponen pertanyaan dapat dipahami oleh responden

dan didapatkan hasil yang lebih optimal dari penelitian terdahulu.

Variabel akuntabilitas ini menggunakan sebelas pertanyaan yang

didalamnya memuat beberapa indikator yaitu dalam pengukurannya

dilihat dari segi proses penganggaran, konsep anggaran, indikator kinerja

anggaran dan biaya dalam pertanggungjawaban, pelaporan serta evaluasi,

pemahaman kejelasan sasaran anggaran suatu program, pembuatan laporan

keuangan, pengecekan jalannya program.

b. Transparansi Pengelolaan Keuangan

Dalam penelitian ini ialah terkait kesanggupan pegawai dalam

pengelolaan keuangan yang akan dipublikasikan dan

dipertanggungjawabkan kepada publik secara benar, jujur, dan tidak

diskriminatif. Kuesioner yang digunakan untuk variabel ini berasal dari

penelitian Widayanto (2017). Dalam penelitian ini kalimat dalam


44

kuesioner akan dimodifikasi agar komponen pertanyaan dapat dipahami

oleh responden dan didapatkan hasil yang lebih optimal dari penelitian

terdahulu.

Variabel Transparansi Pengelolaan Keuangan ini menggunakan

sembilan pertanyaan. Dari kesembilan pertanyaan tersebut memuat

beberapa indikator yang dilihat dari mekanisme keterbukaan dan

standarisasi dari pelayanan publik, keterbukaan mengenai kebijakan-

kebijakan yang diterapkan dalam pemerintah, dan publikasi laporan

keuangan.

c. Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern berfungsi sebagai alat dalam

menyediakan informasi yang bermanfaat untuk memprediksi

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dari berbagai alternatif

aktivitas informasi sistem (Kholis, 2007). Kuesioner yang digunakan

untuk variabel ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Hasnidar

(2015) dan Agustin (2018). Dalam penelitian ini kalimat dalam kuesioner

akan dimodifikasi agar komponen pertanyaan dapat dipahami oleh

responden dan didapatkan hasil yang lebih optimal dari penelitian

terdahulu.

Variabel pengendalian intern ini menggunakan sepuluh pertanyaan.

Dari kesepuluh pertanyaan tersebut memuat beberapa indikator

diantaranya audit sebagai alat pengambilan keputusan, evaluasi sistematis,

target anggaran sebagai alat pengambilan keputusan, jangka waktu sebagai


45

alat pengambilan keputusan, otorisasi pada transaksi, bukti pendukung

setiap transaksi, pencatatan transaksi, pembaharuan catatan akuntansi dan

persetujuan laporan keuangan oleh kepala bagian keuangan.

d. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Sistem informasi akuntansi keuangan yang berguna untuk

pembuatan keputusan ekonomi, sosial, politik, dan juga laporan

akuntabilitas itu sendiri. Selain tujuan tersebut, tujuan yang lebih penting

dalam pelaporan ini adalah kepuasan pengguna informasi (Ramadhani

2014). Kuesioner yang digunakan untuk variabel ini berasal dari penelitian

yang dilakukan oleh Hasnidar (2015) Widiyanto (2017). Dalam penelitian

ini kalimat dalam kuesioner akan dimodifikasi agar komponen pertanyaan

dapat dipahami oleh responden dan didapatkan hasil yang lebih optimal

dari penelitian terdahulu.

Variabel pemanfaatan tekonologi informasi ini menggunakan

sembilan pertanyaan. Dalam penelitian ini ialah menyangkut kemampuan

pegawai dalam memanfaatkan teknologi dalam mendukung pekerjaanya.

Serta melihat dari pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana

penyebaran informasi terkait laporan yang seharusnya

dipertanggungjawabkan dan dipublikasikan kepada publik.

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen merupakan variabel yang dimana memiliki sifat

yang dapat dipengaruhi variabel lain (variabel independen). Dalam penelitian

ini yang termasuk dalam variabel dependen yaitu Kinerja Pemerintah (Y).
46

Kinerja pemerintah yang dimaksut ialah kemampuan aparatur negara

dalam proses pengelolaan keuangan baik dimulai dari menyusun sampai

penyampaian laporan keuangan yang sesuai dengan aturan dan standar yang

berlaku. Kuesioner yang digunakan untuk variabel ini berasal dari penelitian

yang dilakukan oleh Widiyanto (2017). Dalam penelitian ini kalimat dalam

kuesioner akan dimodifikasi agar komponen pertanyaan dapat dipahami oleh

responden dan didapatkan hasil yang lebih optimal dari penelitian terdahulu.

Variabel kinerja pemerintah ini menggunakan sebelas pertanyaan.

Dalam pengukurannya dilihat dari segi Pertama, kesesuaian dengan standar

pengelolaan keuangaan. Kedua, tercapainya kinerja dari setiap program.

Ketiga, pencapaian efektif, efisiensi dan ekonomis program. Keempat,

ketepatan dan kesesuaian hasil. Kelima, outcome dari setiap program.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator Skala Ukur

Akuntabilitas 1. Proses penganggaran. Ordinal (skala

(X1) 2. Konsep anggaran. likert)

3. Indikator kinerja anggaran dan

biaya dalam pertanggungjawaban.

4. Pelaporan serta evluasi.

5. Pemahaman kejelasan sasaran

anggaran suatu program.

6. Pembuatan laporan keuangan.


47

7. Pengecekan jalannya program.

Transparansi 1. Mekanisme keterbukaan dan Ordinal (skala

Pengelolaan standarisasi dari pelayanan likert)

Keuangan (X2) publik.

2. Keterbukaan mengenai kebijakan-

kebijakan yang diterapkan dalam

pemerintah, dan publikasi laporan

keuangan.

Sistem 1. Audit sebagai alat pengambil Ordinal (skala

Pengendalian keputusan. likert)

Intern (X3) 2. Jangka waktu sebagai alat

pengambil keputusan.

3. Otorisasi pada transaksi.

4. Bukti pendukung setiap transaksi.

5. Pencatatan transaksi.

6. Pembaharuan catatan akuntansi.

7. Persetujuan laporan keuangan

oleh kepala bagian keuangan.

Pemanfaatan 1. Kemampuan pegawai dalam Ordinal (skala

Teknologi memanfaatkan teknologi dalam likert)

Informasi (X4) mendukung pekerjaannya.


48

2. Sarana penyebaran imformasi

terkait laporan yang seharusnya

dipertanggungjawabkan dan

dipublikasikan kepada publik.

Kinerja Pemerintah 1. Kesesuaian dengan standar Ordinal (skala

dengan Pendekatan pengelolaan keuangan. likert)

Value for Money 2. Tercapainya kinerja dari setiap

(Y) program.

3. Pencapaian efektif, efisiensi, dan

ekonomis program.

4. Ketepatan dan kessuaian hasil.

5. Outcome dari setiap program.

3.3 Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat

Daerah di Kabupaten Demak yang berjumlah 42 SKPD yang terdiri dari 18 Dinas,

4 Badan, 14 Kecamatan, 1 Kantor, 1 Satpol PP, 3 Sekretariat, 1 Inspektorat.

Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai pada sub bagian keuangan

dan yang terlibat dalam penyusunan anggaran. Pengambilan sampel menggunakan

purposive sampling. Dengan kriteria sampel yang digunakan adalah pejabat

eselon 3 dan eselon 4 setingkat dengan Kepala Bidang dan Kepala Sub bidang

dibagian akuntansi/keuangan pada masing–masing SKPD di Kabupaten Demak

atau minimal sudah menjabat selama 1 tahun. Diharapkan responden sudah ikut

dalam proses penyusunan perencanaan strategis, laporan keuangan dan laporan


49

kinerja sehingga responden yang dipilih diyakini telah memahami kondisi di

dalam dinas.

Tabel 3.2

Populasi Penelitian

No. Nama SKPD

1 Sekretariat Daerah

2 Sekretariat DPRD

3 Inspektorat

4 BAPEDDALITBANG

5 BKPP (Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan)

6 BPKPAD (Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset

Daerah)

7 BPBD (Badan Penanggulangan Bencana)

8 DINPEPUSAR (Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan)

9 Dinas Pertanian Dan Pangan

10 DINPERKIM (Dinas Perumahan Dan Pemukiman)

11 DINPUTARU (Dinas PU dan Tata Ruang)

12 DINKES (Dinas Kesehatan Kabupaten Demak)


50

13 Dinas Pariwisata

14 Dinas Lingkungan Hidup

15 DUKCAPIL (Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil)

16 Dinas Perhubungan

17 Dinas Perdagangan Dan Koperasi

18 Dinas PM PTSP

19 DINKOMINFO (Dinas Komunikasi Dan Informatika)

20 Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan

21 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

22 Dinas Kepemudaan Dan Olahraga

23 DINPERMADESP2KB (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa,

Pengendalian Penduduk Dan KB)

24 Dinas Tenaga Kerja Dan Perindustrian

25 Dinas Kelautan Dan Perikanan

26 Kantor Kesatauan, Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat

27 SATPOL PP

28 Sekretariat Komisi Pemilihan Umum


51

29 Kecamatan Demak

30 Kecamatan Karangtengah

31 Kecamatan Sayung

32 Kecamatan Bonang

33 Kecamatan Wedung

34 Kecamatan Mijen

35 Kecamatan Wonosalam

36 Kecamatan Dempet

37 Kecamatan Gajah

38 Kecamatan Karanganyar

39 Kecamatan Kebonagung

40 Kecamatan Guntur

41 Kecamatan Karangawen

42 Kecamatan Mranggen

3.4 Jenis Dan Sumber Data

Penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan pengujian hipotesis.

Metode penelitiannya menggunakan metode survey. Sugiyono (2014) metode


52

survey ialah metode yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data dari suatu

tempat yang didalamnnya terdapat perlakuan khusus. Jenis data yang digunakan

ialah data primer dan data skunder. Data primer dengan memberikan kuesioner

kepada responden kepala bidang, kepala sub bagian keuangan. Sedangkan data

sekunder diperoleh langsung dari jurnal, artikel, serta penelitian yang terdahulu.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu

dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Kuesioner terdiri dari 11

pertanyaan untuk mengukur akuntabilitas, 9 pertanyaan untuk mengukur

transparansi pengelolaan keuangan, 10 pertanyaan untuk mengukur sistem

pengendalian intern, 9 pertanyaan untuk mengukur pemanfaatan teknologi

informasi dan 11 pertanyaan untuk mengukur kinerja pemerintah dengan

pendekatan value for money. Segala pertanyaan yang terdapat dikuesioner

nantinya akan dijawab oleh responden dengan harapan dalam pengisiannya sesuai

dengan kondisi yang sebenarnya. Jawaban pertanyaan dari responden akan diukur

menggunakan skala likert dengan penilaian 1 sampai 4 poin. Berikut

penilaiannya:

Tabel 3.3

Penelitian Kuesioner

No. Pernyataan Singkatan Skor

1 Sangat Setuju SS 4

2 Setuju S 3
53

3 Tidak setuju TS 2

4 Sangat Tidak Setuju STS 1

3.6 Metode Analisis

Metode analisis data menggunakan Statistik Deskriptif, Uji Kualitas

Instrumen, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis Dan Analisis Data.

3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif tujuannya untuk menguji dan menjelaskan

karakteristik sampel yang diobservasi. Hasil uji statistik deskriptif biasanya

berupa tabel yang setidaknya bersisi nama variabel yang diobservasi, mean,

deviasi standar (standard devition), maksimum dan minimum, yang

kemudian diikuti penjelasan berupa narasi yang menjelaskan interpretasi isi

tabel tersebut (Chandrarin, 2017).

3.6.2 Uji Kualitas Instrumen

3.6.2.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya

rendah maka instrumen tersebut kurang valid. sebuah instrumen

dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti (Ridwan & Sunarto, 2013).

Program SPSS 16 merupakan program yang digunakan untuk

menguji apakah masing-masing indikator penelitian valid atau tidak,


54

dilihat dari tampilan output Cronbach Alpha pada kolom Correlated

Item-Total Correlation dengan perhitungan r tabel. Jika r hitung lebih

besar dari r tabel maka dapat disimpulkan indikator valid (Imam Ghozali,

2011).

3.6.2.2 Uji Reliabilitas

Reliablitias menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Ridwan dan

Sunarto, 2013).

Pengukuran reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach,

jika (α) > 0,60 maka realibilitas pernyataan bisa diterima (Setiadji, 2004)

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

3.6.3.1 Uji Normalitas

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015 : 52-56) Uji normalitas

bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan

digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam

penelitian adalah data yang berdistribusi normal. Normalitas data dapat

dilihat menggunakan uji normalitas Kolmogrov-Smirnov. Dengan

pengambilan keputusan :

1. Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.

2. Jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.


55

3.6.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji asumsi multikolinearitas adalah untuk menguji apakah ada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

Multikolinearitas adalah keadaan jika suatu variabel bebas berkorelasi

dengan satu atau lebih variabel bebas yang lainnya. Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan problem multikolinaritas (Imam Ghozali, 2005).

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi tidak adanya kesamaan variance dari residual pengamatan

satu dengan pengamatan lainnya. Untuk mengetahui apakah ada atau

tidaknya heteroskeadstisitas dapat dilakukan dengan uji gletser. Jika nilai

signifikan > alpha 0.05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas (Ghozali,

2006)

3.6.4 Uji Hipotesis Dan Analisis Data

3.6.4.1 Analisis Regresi Berganda

Pada penelitian ini digunakan empat variabel independen dan satu

variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji

hipotesis adalah regresi berganda (multiple regression), yaitu regresi yang

digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Regresi berganda digunakan untuk menguji

H1, H2, H3, H4 dengan pendekatan interaksi yang bertujuan untuk

memenuhi ekspektasi peneliti mengenai pengaruh akuntabilitas,

transparansi pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern,


56

pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja pemerintah dengan

pendekatan value for money. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = α + β1 X1+ β2 X2+ β3 X3 + β4 X4 +ε
Y = Kinerja Pemerintah

Keterangan: X1 = Akuntabilitas

Y = Kinerja Pemerintah X2 = Transparansi Pengelolaan


Keuangan
X1 = Akuntabilitas X3 = Pemanfaatan Teknologi
Informasi
X2 = Transparansi Pengelolaan Keuangan
β 1 = Koefisien Regresi Akuntabilitas
X3 = Sistem Pengendalian Intern
β 2 = Koefisien Regresi Transparansi
X4 = Pemanfaatan Teknologi Informasi
β 3 = Koefisien Regresi Pemanfaatan
β = Koefisien Regresi Akuntabilitas
1
Teknologi Informasi

α = Konstanta
β 2 = Koefisien Regresi Transparansi Pengelolaan Keuangan
ε = Eror ε
β 3 = Koefisien Regresi Sistem Pengendalian Intern

β 4 = Koefisisen Regresi Pemanfaatan Teknologi Informasi

α = Konstanta

ε = Eror

3.6.4.2 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji T)

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa besar

pengaruh satu variabel dependen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel independen. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (Imam Ghozali, 2011).


57

Untuk menguji pengaruh dari variabel masing-masing variabel

bebas secara parsial digunakan uji t, dengan kaidah pengambilan

keputusan sebagai berikut :

1. Tingkat signifikan yang akan digunakan adalah 0,05

dengan kriteria jika t hitung > t tabel maka Ha diterima

Ho ditolak.

2. Jika t hitung < t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α

= 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.6.4.3 Koefisien Determinasi (

Koefisien Determinasi ( menunjukkan sejauh mana tingkat

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau

sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen.

Ciri – ciri ( adalah :

a. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak anatar 0 sampai dengan

1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).

b. Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan anatar variabel

independen dengan variabel dependen.

c. Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara variabel

indipenden dengan variabel dependen.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum

Demak merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang

terbagi atas 14 Kecamatan. Pusat pemerintahan Kabupaten Demak beralamat di Jl.

Kyai Singkil No.7 Demak-59511 Telp. (0291) 685322. Adapun visi misi

Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :

Visi : Terwujudnya masyarakat yang semakin sejahtera, maju, mandiri, dan

kompetitif dalam suasana kehidupan yang kondusif, agamis dan demokratis.

Misi :

1. Mewujudkan birokrasi yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pelayanan kesehatan dan

pendidikan.

3. Meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi rakyat yang berbasis

pertanian, kelautan dan perikanan, UMKM dan pariwisata.

4. Mendorong investasi dan perluasan lapangan kerja.

5. Membina kehidupan beragama.

6. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan pengendalian pertumbuhan

penduduk.

7. Mengembangkan potensi pemuda, olahraga dan seni budaya.

8. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas infrastruktur ekonomi dan

sosial.

58
59

9. Mempercepat pembangunan pedesaan dan pengembangan kawasan-

kawasan strategis.

10. Membina kehidupan demokrasi.

Pemerintahan Kabupaten Demak membawahi 42 SKPD (Satuan Kerja

Perangkat Daerah) yang terbagi menjadi sekretariat daerah, badan, dinas, kantor,

dan kecamatan. Tiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) mempunyai tugas

pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.

4.1.2 Karakteristik Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan memberikan kuesioner di

setiap SKPD Kabupaten Demak. Penyebaran kuesioner ini dilakukan tanggal 27

Januari 2020 sampai tanggal 11 Februari 2020. Total penyebaran kuesioner

sebanyak 172 kuesioner dan kembali 163 kuesioner.

Berikut merupakan daftar penyebaran kuesioner di SKPD Kabupaten

Demak.

Tabel 4.1

Penyebaran Kuesioner di SKPD Kabupaten Demak

No. Nama SKPD Kuesionar yang Kuesioner

dibagikan yang kembali

1 Sekretariat Daerah 10 10

2 Inspektorat 4 4

3 BAPEDDALITBANG 5 5
60

4 BKPP (Badan Kepegawaian, 5 4

Pendidikan Dan Pelatihan)

5 BPKPAD (Badan Pengelolaan 10 9

Keuangan, Pendapatan, dan Aset

Daerah)

6 BPBD (Badan Penanggulangan 1 1

Bencana)

7 DINPEPUSAR (Dinas Perpustakaan 2 2

Dan Kearsipan)

8 Dinas Pertanian Dan Pangan 6 6

9 DINPERKIM (Dinas Perumahan 13 11

Dan Pemukiman)

10 DINPUTARU (Dinas PU dan Tata 8 7

Ruang)

11 DINKES (Dinas Kesehatan 10 10

Kabupaten Demak)

12 Dinas Pariwisata 1 1

13 Dinas Lingkungan Hidup 5 5

14 DUKCAPIL (Dinas Kependudukan 4 2


61

Dan Pencatatan Sipil)

15 Dinas Perhubungan 1 1

16 Dinas Perdagangan Dan Koperasi 4 4

17 Dinas PM PTSP 3 3

18 DINKOMINFO (Dinas Komunikasi 6 6

Dan Informatika)

19 Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan 5 5

20 Dinas Sosial Pemberdayaan 7 7

Perempuan Dan Perlindungan Anak

21 Dinas Kepemudaan Dan Olahraga 5 5

22 DINPERMADESP2KB (Dinas 5 5

Pemberdayaan Masyarakat Dan

Desa, Pengendalian Penduduk Dan

KB)

23 Dinas Tenaga Kerja Dan 5 5

Perindustrian

24 Dinas Kelautan Dan Perikanan 5 4

25 Kantor Kesatauan, Bangsa, Politik 1 1


62

Dan Perlindungan Masyarakat

26 SATPOL PP 5 5

27 Sekretariat Komisi Pemilihan Umum 5 5

28 Kecamatan Demak 2 2

29 Kecamatan Karangtengah 3 3

30 Kecamatan Bonang 2 2

31 Kecamatan Wedung 1 1

32 Kecamatan Mijen 3 2

33 Kecamatan Wonosalam 2 2

34 Kecamatan Dempet 2 2

35 Kecamatan Gajah 5 5

36 Kecamatan Karanganyar 3 3

37 Kecamatan Kebonagung 2 2

38 Kecamatan Guntur 3 3

39 Kecamatan Karangawen 2 2

40 Kecamatan Mranggen 1 1
63

Total 172 163

4.1.3 Profil Responden

Berikut ini merupakan gambaran tentang karakteristik responden yang

diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,

jabatan, masa kerja. Hasil distribusi frekuensi dari karakteristik responden

disajikan sebagai berikut.

a. Jenis Kelamin Responden

Adapun data mengenai jenis kelamin responden pegawai SKPD

Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-laki 75 46%

2 Perempuan 88 54%

Total 163 100%

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2020

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 diatas, dapat diketahui

tentang jenis kelamin responden pegawai SKPD Kabupaten Demak yang

diambil sebagai responden, yang menunjukkan bahwa mayoritas

responden adalah perempuan yaitu sebanyak 88 orang, sedangkan

responden laki-laki 75 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar


64

dari pegawai SKPD Kabupaten Demak yang diambil sebagai responden

adalah perempuan.

b. Usia Responden

Adapun data mengenai usia responden pegawai SKPD Kabupaten

Demak adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Usia Responden

No Usia Jumlah Persentase (%)

1 21-30 tahun 41 25,2%

2 31-40 tahun 56 34,4%

3 41-50 tahun 32 19,6%

4 >50 tahun 34 20,9%

Total 163 100%

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2020

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 ini memperlihatkan bahwa

pegawai SKPD Kabupaten Demak yang diambil sebagai respondem

sebagian besar berusia 31-40 tahun. Berdasarkan tabel tersebut,

memberikan informasi bahwa mayoritas responden berusia 31-40 tahun

sebanyak 56 orang, berusia 21-30 tahun sebanyak 41 orang, berusia 41-50

tahun 32 orang, sedangkan yang berusia 50 tahun keatas sebanyak 34

orang.
65

c. Latar Belakang Pendidikan Responden

Adapaun data mengenai latar belakang pendidikan responden

pegawai SKPD Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4

Latar Belakang Pendidikan Responden

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 SMA/SMK 31 19,0%

2 Diploma 18 11,0%

3 S1 88 54,0%

4 S2 24 14,7%

5 S3 0 0

6 Lainnya 2 1,2%

Total 163 100%

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2020

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 ini memperlihatkan bahwa

pegawai SKPD Kabupaten Demak yang diambil sebagai respondem

sebagian besar mempunyai latar belakang pendidikan S1. Berdasarkan

tabel tersebut, memberikan informasi bahwa mayoritas responden

mempunyai latar belakang pendidikan S1 sebanyak 88 orang, pendidikn

SMA/SMK sebanyak 31 orang, pendidikan Diploma sebanyak 18 orang,


66

pendidikan S2 sebanyak 24 orang, pendidikan S3 tidak ada, dan lainnya

sebanyak 2 orang.

d. Jabatan

Adapaun data mengenai jabatan responden pegawai SKPD

Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

Jabatan Responden

No Jabatan Jumlah Persentase (%)

1 Eselon 3 18 11,0%

2 Eselon 4 43 26,4%

3 Staf 102 62,6%

Total 163 100%

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2020

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.5 ini memperlihatkan bahwa

pegawai SKPD Kabupaten Demak yang diambil sebagai respondem

sebagian besar mempunyai jabatan sebagai staf. Berdasarkan tabel

tersebut, memberikan informasi bahwa mayoritas responden mempunyai

jabatan sebagai staf sebnayak 102 orang dengan kriteria minimal kerja 1

tahun, eselon 3 sebanyak 18 orang, sedangkan eselon 4 sebanyak 43 orang.

e. Lama Bekerja

Adapaun data mengenai lama bekerja responden pegawai SKPD

Kabupaten Demak adalah sebagai berikut.


67

Tabel 4.6

Lama Bekerja Responden

No Lama Bekerja Jumlah Persentase (%)

1 1-10 tahun 91 55,8%

2 11-20 tahun 32 19,6%

3 21-30 tahun 27 16,6%

4 >30 tahun 13 8,0%

Total 163 100%

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2020

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.6 ini memperlihatkan bahwa

pegawai SKPD Kabupaten Demak yang diambil sebagai respondem

sebagian besar lama bekerjanya 1-10 tahun. Berdasarkan tabel tersebut,

memberikan informasi bahwa mayoritas responden lam bekerja 1-10 tahun

sebanyak 91 orang, 11-20 tahun sebanyak 32 orang, 21-30 tahun sebanyak

27 orang, sedangkan yang lebih dari 30 tahun sebanyak 13 orang.

4.1.4 Deskripsi Variabel

Deskripsi variabel dilakukan untuk memberikan gambaran umum

mengenai persepsi responden terhadap masing-masing indikator pada setiap

variabel. Pada penelitian ini terhadap variabel independen, yaitu : Akuntabilitas

(X1), Transparansi Pengelolaan Keuangan (X2), Sistem Pengendalian Intern (X3),

Pemanfaatan Teknologi Informasi (X4). Penelitian menggunakan kuesioner yang


68

berisi pernyataan. Setiap jawaban responden terhadap pernyataan akan diukur

menggunakan skala pengukuran yang dikuantifikasikan dengan skor, dimana

angka-angka tersebut menunjukkan tanggapan para responden terhadap masing-

masing item atau indikator pernyataan. Pada bagian ini akan dilihat pada

kecenderungan jawaban responden atau masing-masing pernyataan variabel

penelitian.

1. Deskripsi variabel akuntabilitas

Variabel akuntabilitas pada penelitian ini diukur melalui 11

pernyataan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.

Hasil tanggapan terhadap akuntabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.7

Jawaban Responden Variabel Akuntabilitas (X1)

X1 STS TS S SS Total

X1.1 0,6% 0,6% 58,3% 40,5% 100%

X1.2 0,6% 1,2% 55,2% 42,9% 100%

X1.3 0,6% 4,3% 47,2% 47,9% 100%

X1.4 0,6% 2,5% 47,9% 49,1% 100%

X1.5 0,6% 0,6% 45,4% 53,4% 100%

X1.6 0,6% 0 49,7% 49,7% 100%

X1.7 1,2% 2,5% 54,0% 42,3% 100%


69

X1.8 0,6% 0 54,6% 44,8% 100%

X1.9 0,6% 3,7% 56,4% 39,3% 100%

X1.10 0,6% 3.1% 61,3% 35,0% 100%

X1.11 0,6% 3,1% 52,1% 44,2% 100%

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.0

Berdasarkan data pada tabel diatas, jawaban responden pada variabel

akuntabilitas X1.1, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar

58,3% atau 95 responden, diikuti 40,5% atau 56 responden sangat setuju, 0,6%

atau 1 responden sangat tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden yang tidak setuju.

Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju

bahwa pelaksanaan kebijakan dipertanggungjawabkan pemerintah daerah kepada

DPRD dan masyarakat.

Jawaban responden pada variabel akuntabilitas X1.2, sebagian responden

memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 55,2% atau 90 responden, diikuti 42,9%

atau 70 responden sangat setuju, 0,6% atau 1 responden sangat tidak setuju dan

1,2% atau 2 responden yang tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata

pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa anggaran yang dirancang dan

ditetapkan pemerintah daerah bersama DPRD sesuai dengan realisasinya serta

mempunyai kepentingan bagi publik.

Jawaban responden pada variabel akuntabilitas X1.3, sebagian responden

memberikan jawaban sangat setuju yaitu sebesar 47,9% atau 78 responden, diikuti

47,2% atau 77 responden setuju, 0,6% atau 1 responden sangat tidak setuju dan
70

4,3% atau 7 responden yang tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata

pegawai SKPD Kabupaten Demak sangat setuju bahwa program-program

dirancang dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi bahwa dana masyarakat

menghasilkan output maksimal.

Jawaban responden pada variabel akuntabilitas X1.4, sebagian responden

memberikan jawaban sangat setuju yaitu sebesar 49,1% atau 80 responden, diikuti

47,9% atau 78 responden setuju, 0,6% atau 1 responden sangat tidak setuju dan

2,5% atau 4 responden yang tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata

pegawai SKPD Kabupaten Demak sangat setuju bahwa program-program

dirancang dengan mempertimbangkan prinsip efektifitas bahwa penggunaan

anggaran mencapai target atau tujuan kepentingan publik

Jawaban responden pada variabel akuntabilitas X1.5, sebagian responden

memberikan jawaban sangat setuju yaitu sebesar 53,4% atau 87 responden, diikuti

45,4% atau 74 responden menjawab setuju, 0,6% atau 1 responden yang tidak

setuju dan 0,61% atau 1 responden sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa

rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak sangat setuju bahwa penggunaan dana

anggaran didasarkan atas hukum dan peraturan yang berlaku.

Jawaban responden pada variabel akuntabilitas X1.6, sebagian responden

memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 55,2% atau 90 responden, jawaban

sangat setuju 49,7% atau 81 responden, jawaban sangat tidak setuju 0,6% atau 1

responden dan 1,2% atau 2 responden yang tidak setuju. Hal ini menjelaskan

bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa pelaksanaan

program-program dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.


71

Jawaban responden pada variabel akuntabilitas X1.7, sebagian responden

memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 54,0% atau 88 responden, 42,3% atau

69 responden sangat setuju, 1,2% atau 2 responden sangat tidak setuju dan 2,5%

atau 4 responden yang tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai

SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa akan melakukan analisis keuangan setiap

kegiatan atau program selesai dilaksanakan.

Jawaban responden pada variabel akuntabilitas X1.8, sebagian responden

memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 54,6% atau 89 responden, 44,8% atau

73 responden menjawab sangat setuju, 0,6% atau 1 responden menjawab sangat

tidak settuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten

Demak setuju bahwa pimpinan dan pegawai mempertanggungjawabkan

(accountable) hasil dari suatu program / kegiatan / proyek yang telah dilakukan.

Jawaban responden pada variabel akuntabilitas X1.9, sebagian responden

memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 56,4% atau 92 responden, 39,3% atau

64 responden menjawab sangat setuju, 0,6% atau 1 responden jawaban sangat

tidak setuju dan 3,7% atau 6 responden yang tidak setuju. Hal ini menjelaskan

bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa pimpinan dan

pegawai selalu terlibat bersama-sama dalam mengevaluasi hasil suatu program

kegiatan proyek.

Jawaban responden pada variabel akuntabilitas X1.10, sebagian

responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 61,3% atau 100 responden,

35,0% atau 57 responden menjawab sangat setuju, 3,1% atau 5 responden yang

tidak setuju, dan 0,6% atau 1 responden sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan
72

bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa analisis

keuangan untuk setiap kegiatan yang telah selesai dilaksanakan.

Jawaban responden pada variabel akuntabilitas X1.11, sebagian

responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 52,1% atau 85 responden,

44,2% atau 72 responden menjawab sangat setuju, 1,2% atau 2 responden yang

tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini

menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa

harus melakukan pengecekan terhadap jalannya program yang sedang

dilaksanakan.

2. Deskripsi variabel transparansi pengelolaan keuangan

Variabel transparansi pengelolaan keuangan pada penelitian ini

diukur melalui 9 pernyataan yang mempresentasikan indikator-indikator dari

variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap pernyataan transparansi

pengelolaan keuangan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.8

Jawaban Responden Variabel Transparansi Pengelolaan Keuangan (X2)

X2 STS TS S SS Total

X2.1 1,2% 0,6% 50,2% 47,2% 100%

X2.2 0,6% 1,2% 50,3% 47,9% 100%

X2.3 0,6% 5,5% 49,7% 44,2% 100%

X2.4 0,6% 12,9% 60,7% 25,8% 100%


73

X2.5 0,6% 7,4% 62,6% 29,4% 100%

X2.6 0,6% 0 50,9% 48,5% 100%

X2.7 0,6% 0,6% 44,2% 54,6% 100%

X2.8 0,6% 0 44,8% 54,6% 100%

X2.9 0,6% 3,1% 54,6% 41,7% 100%

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.0

Berdasarkan data pada tabel diatas, jawaban responden pada variabel

transparansi pengelolaan keuangan X2.1, sebagian responden memberikan

jawaban setuju yaitu sebesar 50,2% atau 83 responden, 47,2% atau 72 responden

menjawab sangat setuju, 1,2% atau 2 responden menjawab sangat tidak setuju dan

0,6% atau 1 responden menjawab tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-

rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa untuk mengelola keuangan

dilakukan secara efisien untuk mencapai tujuan pemerintah.

Jawaban responden pada variabel transparansi pengelolaan keuangan

X2.2, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 50,3% atau

82 responden, 47,9% atau 78 responden menjawab sangat setuju, 1,2% atau 2

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

setuju bahwa untuk mengelola keuangan dilakukan secara efektif agar semua

program tercapai sesuai target.


74

Jawaban responden pada variabel transparansi pengelolaan keuangan

X2.3, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 49,7% atau

81 responden, 44,2% atau 72 responden menjawab sangat setuju, 5,5% atau 9

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

setuju bahwa pengelolaan keuangan dilakukan secara ekonomis agar terhindar

dari pemborosan dan tidak produktif.

Jawaban responden pada variabel transparansi pengelolaan keuangan

X2.4, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 60,7% atau

99 responden, 25,8% atau 42 responden menjawab sangat setuju, 12,9% atau 21

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

setuju bahwa masyarakat mengetahui APBD.

Jawaban responden pada variabel transparansi pengelolaan keuangan

X2.5, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 62,6% atau

101 responden, 29,4% atau 48 responden menjawab sangat setuju, 7,4% atau 12

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

setuju bahwa masyarakat mudah untuk mendapatkan informasi keuangan di

pemerintah daerah.

Jawaban responden pada variabel transparansi pengelolaan keuangan

X2.6, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 50,9% atau

83 responden, 48,5% atau 79 responden menjawab sangat setuju, dan 0,6% atau 1
75

responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata

pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa laporan keuangan dibuat sesuai

SAP.

Jawaban responden pada variabel transparansi pengelolaan keuangan

X2.7, sebagian responden memberikan jawaban sangat setuju yaitu sebesar 54,6%

atau 89 responden, 44,2% atau 72 responden menjawab setuju, 0,6% atau 1

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

sangat setuju bahwa laporan keuangan disampaikan oleh kepala daerah kepada

BPK untuk dilakukan pemeriksaan.

Jawaban responden pada variabel transparansi pengelolaan keuangan

X2.8, sebagian responden memberikan jawaban sangat setuju yaitu sebesar 54,6%

atau 89 responden, 44,8% atau 73 responden menjawab setuju dan 0,6% atau 1

responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata

pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa laporan keuangan direview

terlebih dahulu oleh inspektorat sebelum diserahkan ke BPK.

Jawaban responden pada variabel transparansi pengelolaan keuangan

X2.9, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 54,6% atau

89 responden, 41,7% atau 68 responden menjawab sangat setuju, 3,1% atau 5

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

setuju bahwa laporan keuangan dan hasil audit BPK dipublikasikan di website

resmi Pemerintah Daerah.


76

3. Deskripsi variabel sistem pengendalian intern

Variabel sistem pengendalian intern pada penelitian ini diukur melalui 10

pernyataan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel

tersebut. Hasil tanggapan terhadap sistem pengendalian intern dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.9

Jawaban Responden Variabel Sistem Pengendalian Intern (X3)

X3 STS TS S SS Total

X3.1 0,6% 2,5% 58,9% 38,0% 100%

X3.2 0,6% 3,1% 59,5% 36,8% 100%

X3.3 1,2% 0 39,3% 59,5% 100%

X3.4 0,6% 0,6% 44,8% 54,0% 100%

X3.5 0,6% 0,6% 50,9% 47,9% 100%

X3.6 0,6% 1,8% 54,0% 43,6% 100%

X3.7 0,6% 1,2% 62,0% 36,2% 100%

X3.8 0,6% 3,1% 57,7% 38,7% 100%

X3.9 0,6% 5,5% 57,1% 36,8% 100%

X3.10 0,6% 0,6% 63,8% 35,0% 100%

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.0,2020


77

Berdasarkan data pada tabel diatas, jawaban responden variabel sistem

pengendalian intern X3.1, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu

sebesar 58,9% atau 96 responden, 38,0% atau 62 responden menjawab sangat

setuju, 2,5% atau 4 responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden

menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai

SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa sebagian keuangan/ akuntansi harus

menyelenggarakan sistem akuntansi yang meliputi prosedur akuntansi penerimaan

kas, pengeluaran kas, aset, serta selain kas.

Jawaban responden variabel sistem pengendalian intern X3.2, sebagian

responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 59,5% atau 97 responden,

36,8% atau 60 responden menjawab sangat setuju, 3,1% atau 5 responden yang

tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini

menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa

transaksi tidak dapat dilakukan tanpa adanya otorisasi dari pihak yang berwenang.

Jawaban responden variabel sistem pengendalian intern X3.3, sebagian

responden memberikan jawaban sangat setuju yaitu sebesar 59,5% atau 97

responden, 39,3% atau 64 responden menjawab setuju, dan 1,2% atau 2 responden

menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai

SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa setiap transaksi yang terjadi harus

didukung dengan bukti transaksi yang valid dan sah.

Jawaban responden variabel sistem pengendalian intern X3.4, sebagian

responden memberikan jawaban sangat setuju yaitu sebesar 54,0% atau 88

responden, 44,8% atau 73 responden menjawab setuju, 0,6% atau 1 responden


78

yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal

ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa

setiap transaksi dicatat dalam bukti catatan akuntansi.

Jawaban responden variabel sistem pengendalian intern X3.5, sebagian

responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 50,9% atau 83 responden,

47,9% atau 78 responden menjawab sangat setuju, 0,6% atau 1 responden yang

tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini

menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa

catatan akuntansi dijaga agar tetap up to date.

Jawaban responden variabel sistem pengendalian intern X3.6, sebagian

responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 54,0% atau 88 responden,

43,6% atau 71 responden menjawab sangat setuju, 1,8% atau 3 responden yang

tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini

menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa

laporan-laporan keuangan direview dan disetujui terlebih dahulu oleh kepala sub

bagian keuangan/ akuntansi sebelum di distribusikan

Jawaban responden variabel sistem pengendalian intern X3.7, sebagian

responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 62,2% atau 101 responden,

36,2% atau 59 responden menjawab sangat setuju, 1,2% atau 2 responden yang

tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini

menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa

sistem akuntansi yang ada harus memungkinkan adanya pelaksanaan audit.


79

Jawaban responden variabel sistem pengendalian intern X3.8, sebagian

responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 57,7% atau 94 responden,

38,7% atau 63 responden menjawab sangat setuju, 3,1% atau 5 responden yang

tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini

menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa

audit atau pemeriksaan intern digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Jawaban responden variabel sistem pengendalian intern X3.9, sebagian

responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 57,1% atau 93 responden,

36,8% atau 60 responden menjawab sangat setuju, 5,5% atau 9 responden yang

tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini

menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa

penetapan anggaran digunakan sebagai dasar alat pengambilan keputusan.

Jawaban responden variabel sistem pengendalian intern X3.10, sebagian

responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 63,8% atau 104 responden,

35,0% atau 57 responden menjawab sangat setuju, 0,6% atau 1 responden yang

tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini

menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa

rencana jangka pendek dan panjang digunakan sebagai dasar alat pengambil

keputusan.

4. Deskripsi variabel pemanfaatan teknologi informasi

Variabel pemanfataan teknologi informasi pada penelitian ini diukur

melalui 9 pernyataan yang mempresentasikan indikator-indikator dari


80

variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap pemanfaatan teknologi

informasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.10

Jawaban Responden Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X4)

X4 STS TS S SS Total

X4.1 1,2% 0,6% 50,3% 47,9% 100%

X4.2 0,6% 1,2% 54,6% 43,6% 100%

X4.3 0,6% 1,2% 45,4% 52,8% 100%

X4.4 3,7% 0 54,6% 41,7% 100%

X4.5 0,6% 1,8% 62,6% 35,0% 100%

X4.6 0,6% 1,2% 58,9% 39,3% 100%

X4.7 0,6% 3,1% 63,2% 33,1% 100%

X4.8 0,6% 3,1% 66,3% 30,1% 100%

X4.9 0,6% 1,2% 50,3% 47,9% 100%

Sumber : Data Primer diolah dengan SPSS 16.0, 2020

Berdasarkan data pada tabel diatas, jawaban responden variabel

pemanfaatan teknologi informasi X4.1, sebagian responden memberikan jawaban

setuju yaitu sebesar 50,3% atau 82 responden, 47,9% atau 78 responden

menjawab sangat setuju, 0,6% atau 1 responden yang tidak setuju dan 1,2% atau 2
81

responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata

pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa setiap subbagian staf/ subbagian

keuangan/ akuntansi memiliki komputer yang cukup untuk melaksanakan

tugasnya.

Jawaban responden variabel pemanfaatan teknologi informasi X4.2,

sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 58,9% atau 96

responden, 38,0% atau 62 responden menjawab sangat setuju, 2,5% atau 4

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

setuju bahwa jaringan internet terpasang di unit kerja secara Local Area Networt

atau Wide Area Networt.

Jawaban responden variabel pemanfaatan teknologi informasi X4.3,

sebagian responden memberikan jawaban sangat setuju yaitu sebesar 52,8% atau

86 responden, 45,4% atau 74 responden menjawab setuju, 1,2% atau 2 responden

yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal

ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa

Jaringan internet terpasang dan di manfaatkan di unit kerja sebagai penghubung

dalam pengiriman data dan informasi yang dibutuhkan.

Jawaban responden variabel pemanfaatan teknologi informasi X4.4,

sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 54,6% atau 89

responden, 41,7% atau 48 responden menjawab sangat setuju, dan 3,7% atau 6

responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata
82

pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa Proses akuntansi sejak awal

transaksi hingga pembuatan laporan keuangan dilakukan secara komputerisasi.

Jawaban responden variabel pemanfaatan teknologi informasi X4.5,

sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 62,6% atau 102

responden, 35,0% atau 57 responden menjawab sangat setuju, 1,8% atau 3

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

setuju bahwa pengolahan data transaksi keuangan menggunakan software yang

sesuai dengan peraturan undang-undang.

Jawaban responden variabel pemanfaatan teknologi informasi X4.6,

sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 58,9% atau 96

responden, 39,3% atau 64 responden menjawab sangat setuju, 1,2% atau 2

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

setuju bahwa laporan akuntansi dan manjerial dihasilkan dari sistem informasi

yang terintegrasi.

Jawaban responden variabel pemanfaatan teknologi informasi X4.7,

sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 63,2% atau 103

responden, 33,1% atau 54 responden menjawab sangat setuju, 3,1% atau 5

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

setuju bahwa adanya jadwal pemeliharaan perlatan secara teratur.


83

Jawaban responden variabel pemanfaatan teknologi informasi X4.8,

sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 66,3% atau 108

responden, 30,1% atau 49 responden menjawab sangat setuju, 3,1% atau 5

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

setuju bahwa peralatan yang rusak didata dan diperbaiki.

Jawaban responden variabel pemanfaatan teknologi informasi X4.9,

sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 50,3% atau 82

responden, 47,9% atau 78 responden menjawab sangat setuju, 1,2% atau 2

responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak

setuju bahwa Pemanfaatan teknologi mempermudah dalam menyebar informasi

terkait laporan keuangan LRA, Neraca, dll dalam website resmi.

5. Deskripsi variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money

Variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money pada

penelitian ini diukur melalui 11 pernyataan yang mempresentasikan

indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap kinerja

pemerintah dengan pendekatan value for money dapat dijelaskan sebagai

berikut :
84

Tabel 4.11

Jawaban Responden Variabel Kinerja Pemerintah Dengan Pendekatan

Value For Money (Y)

Y STS TS S SS Total

Y.1 1,2% 1,2% 59,5% 38,0% 100%

Y.2 0,6% 1,8% 57,1% 40,5% 100%

Y.3 0,6% 1,8% 54,6% 42,9% 100%

Y.4 0,6% 2,5% 48,5% 48,5% 100%

Y.5 2,5% 1,2% 63,2% 33,1% 100%

Y.6 0,6% 1,8% 56,4% 41,1% 100%

Y.7 0,6% 1,2% 52,8% 45,4% 100%

Y.8 0,6% 2,5% 50,3% 46,6% 100%

Y.9 0,6% 1,8% 67,5% 30,1% 100%

Y.10 0,6% 1,2% 58,9% 39,3% 100%

Y.11 0,6% 0,6% 54,0% 44,8% 100%

Sumber : Data Primer diolah dengan SPSS 16.0, 2020

Berdasarkan data pada tabel diatas, jawaban responden variabel kinerja

pemerintah dengan pendekatan value for money Y.1 sebagian responden

memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 59,5% atau 97 responden, 38,0% atau
85

62 responden menjawab sangat setuju, 1,2% atau 2 responden yang tidak setuju

dan 1,2% atau 2 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan

bahwa rata-rata pegawai SKPD Kabupaten Demak setuju bahwa program kerja

dilaksanakan dengan memanfaatkan uang sebaik mungkin dengan konsep value

for money yang berorientasi kepentingan publik.

Jawaban responden variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value

for money Y.2, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar

57,1% atau 93 responden, 40,5% atau 66 responden menjawab sangat setuju,

1,8% atau 3 responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab

sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD

Kabupaten Demak setuju bahwa setiap program kerja yang dilaksanakan dan

dikelola secara ekonomis agar terhindar dari pemborosan anggaran.

Jawaban responden variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value

for money Y.3, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar

54,6% atau 89 responden, 42,9% atau 70 responden menjawab sangat setuju,

1,8% atau 3 responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab

sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD

Kabupaten Demak setuju bahwa setiap program kerja yang dilaksanakan dan

dikelola dengan anggaran secara efisien.

Jawaban responden variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value

for money Y.4, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar

48,5% atau 79 responden, 48,5% atau 79 responden menjawab sangat setuju,

2,5% atau 4 responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab
86

sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD

Kabupaten Demak setuju bahwa setiap program kerja yang dilaksanakan dan

dikelola secara efektif sesuai dengan target yang direncanakan.

Jawaban responden variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value

for money Y.5, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar

63,2% atau 103 responden, 33,1% atau 54 responden menjawab sangat setuju,

1,2% atau 2 responden yang tidak setuju dan 2,5% atau 4 responden menjawab

sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD

Kabupaten Demak setuju bahwa adanya pemerataan anggaran pada setiap

program yang disesuaikan dengan kebutuhan program tersebut.

Jawaban responden variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value

for money Y.6, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar

56,4% atau 92 responden, 41,1% atau 67 responden menjawab sangat setuju,

1,8% atau 3 responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab

sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD

Kabupaten Demak setuju bahwa alokasi belanja daerah berorientasi pada

kepentingan publik.

Jawaban responden variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value

for money Y.7, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar

52,8% atau 86 responden, 45,4% atau 74 responden menjawab sangat setuju,

1,2% atau 2 responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab

sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD
87

Kabupaten Demak setuju bahwa penerapan prinsip ekonomis efisien dan efektif

dalam penggunaan anggaran.

Jawaban responden variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value

for money Y.8, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar

50,3% atau 82 responden, 46,6% atau 76 responden menjawab sangat setuju,

2,5% atau 4 responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab

sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD

Kabupaten Demak setuju bahwa konsep Value For Money merupakan suatu

metode untuk menciptkan Good Goveranance yang akuntabel, transparan,

ekonomis, efisien, dan efektif.

Jawaban responden variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value

for money Y.9, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar

67,5% atau 110 responden, 30,1% atau 49 responden menjawab sangat setuju,

1,8% atau 3 responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab

sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD

Kabupaten Demak setuju bahwa sumber daya yang dimiliki telah dimanfaatkan

secara maksimal.

Jawaban responden variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value

for money Y.10, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar

58,9% atau 96 responden, 47,9% atau 78 responden menjawab sangat setuju,

1,2% atau 2 responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab

sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD
88

Kabupaten Demak setuju bahwa program kerja yang dibuat sesuai dengan

kebutuhan dan kepentingan publik.

Jawaban responden variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value

for money Y.11, sebagian responden memberikan jawaban setuju yaitu sebesar

54,0% atau 88 responden, 44,8% atau 73 responden menjawab sangat setuju,

0,6% atau 1 responden yang tidak setuju dan 0,6% atau 1 responden menjawab

sangat tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pegawai SKPD

Kabupaten Demak setuju bahwa Masyarakat merasakan langsung manfaat dari

program kerja yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memiliki fungsi untuk mendeskripsikan dan

menginteprestasikan objek yang diteliti melalui sampel data yang digunakan.

Statistik deskriptif akan menghasilkan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai

tertinggi dan terendah serta jumlah data penelitian (Sugiyono, 2014).

Berikut tabel statistik deskriptif variabel independen yang terdiri dari

akuntabilitas, transparansi pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern dan

pemanfaatan teknologi informasi, serta variabel dependennya adalah kinerja

pemerintah dengan pendekatan value for money.


89

Tabel 4.12

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimu Maximu Mean Std.
m m Deviation
Akuntabilitas 163 12,00 44,00 37,5276 4,43097
Transparansi 163 9,00 36,00 30,5031 3,79632
Pengelolaan Keuangan
Sistem Pengendalian 163 10,00 40,00 33,9387 4,17768
Intern
Pemanfaatan 163 10,00 36,00 30,4294 3,61234
Teknologi Informasi
Kinerja Pemerintah 163 11,00 44,00 37,1411 4,72566
Valid N (listwise) 163
Sumber : Data Primer yang diolah menggunkaan SPSS 16.0

Tabel 4.12 menunjukkan statistik deskriptif setiap variabel. Variabel

dependen ialah kinerja pemerintah yang memilki nilai rata-rata 37,1411; nilai

maksimum 44,00, nilai minimum 11,00 dan standar deviasi sebesar 4,72566.

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari akuntabilitas,

transparansi pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern dan pemanfaatan

teknologi. Variabel akuntabilitas memiliki nilai rata-rata sebesar 37,5276 ; nilai

maksimum 44,00 , nilai minimum 12,00 dan standar deviasi sebesar 4,43097.

Variabel transparansi pengelolaan keuangan memiliki nilai rata-rata 30,5031; nilai

maksimum 36,00 , nilai minimum 9,00 dan standar deviasi sebesar 3,79632,

variabel sistem pengendalian intern memiliki nilai rata-rata 33,9387; nilai

maksimum 40,00; nilai minimum 10,00 dan standar deviasi 4,17768; dan variabel

pemanfaatan teknologi memiliki nilai rata-rata 30,4294; nilai maksimum 36,00;

nilai minimum 10,00 dan standar deviasi sebesar 3,61234.


90

4.2.2 Uji Kualitas Instrumen

4.2.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Validitas juga merupkan suatu ukuran yang menunjukkan

tingkatan kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang

valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen

yang kurang valid atau sahih mempunyai validitas yang rendah.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. uji

validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan diuji

validitasnya. Hasil r hitung di bandingkan r tabel, dimana df = n-2 dengan

sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid. Dalam penelitian ini r tabel di

peroleh dari nilai signifikan sebesar 0,05 atau sig 5% dan N= 163 sehingga

r tabel dalam penelitian ini adalah r = 0,05 (163-2=161) = 0,1538.

Untuk mengetahui tingkat validitas tersebut, maka akan dilakukan

terlebih dahulu perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS

16.0. Adapun hasil output perhitungan uji validitas dapat dilihat pada tabel

berikut ini :
91

Tabel 4.13

Uji Validitas Variabel X1 (Akuntabilitas)

Item Pertanyaan R hitung R tabel Kesimpulan

Item 1 1 0,1538 Valid

Item 2 0,532 0,1538 Valid

Item 3 0,442 0,1538 Valid

Item 4 0,484 0,1538 Valid

Item 5 0,515 0,1538 Valid

Item 6 0,331 0,1538 Valid

Item 7 0,258 0,1538 Valid

Item 8 0,400 0,1538 Valid

Item 9 0,383 0,1538 Valid

Item 10 0,405 0,1538 Valid

Item 11 0,392 0,1538 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan item pertanyaan variabel X1

dapat dinyatakan valid karena seluruh item pertanyaan memiliki r hitung yang lebih

besar dari r tabel yaitu > 0,1538.


92

Tabel 4.14

Uji Validitas Variabel X2 (Transparansi Pengelolaan Keuangan)

Item Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan

Item 1 0,401 0,1538 Valid

Item 2 0,421 0,1538 Valid

Item 3 0,342 0,1538 Valid

Item 4 0,230 0,1538 Valid

Item 5 0,347 0,1538 Valid

Item 6 0,477 0,1538 Valid

Item 7 0,436 0,1538 Valid

Item 8 0,459 0,1538 Valid

Item 9 0,366 0,1538 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan item pertanyaan variabel X2

dapat dinyatakan valid karena seluruh item pertanyaan memiliki r hitung yang lebih

besar dari r tabel yaitu > 0,1538.


93

Tabel 4.15

Uji Validitas Variabel X3 (Sistem Pengendalian Intern)

Item Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan

Item 1 0,439 0,1538 Valid

Item 2 0,438 0,1538 Valid

Item 3 0,428 0,1538 Valid

Item 4 0,339 0,1538 Valid

Item 5 0,358 0,1538 Valid

Item 6 0,337 0,1538 Valid

Item 7 0,403 0,1538 Valid

Item 8 0,410 0,1538 Valid

Item 9 0,366 0,1538 Valid

Item 10 0,422 0,1538 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan item pertanyaan variabel X3

dapat dinyatakan valid karena seluruh item pertanyaan memiliki r hitung yang lebih

besar dari r tabel yaitu > 0,1538.


94

Tabel 4.16

Uji Validitas Variabel X4 (Pemanfaatan Teknologi Informasi)

Item Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan

Item 1 0,194 0,1538 Valid

Item 2 0,273 0,1538 Valid

Item 3 0,417 0,1538 Valid

Item 4 0,166 0,1538 Valid

Item 5 0,338 0,1538 Valid

Item 6 0,377 0,1538 Valid

Item 7 0,351 0,1538 Valid

Item 8 0,315 0,1538 Valid

Item 9 0,338 0,1538 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan item pertanyaan variabel X4

dapat dinyatakan valid karena seluruh item pertanyaan memiliki r hitung yang lebih

besar dari r tabel yaitu > 0,1538.


95

Tabel 4.17

Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Pemerintah Dengan Pendekatan Value For

Money)

Item Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan

Item 1 0,370 0,1538 Valid

Item 2 0,401 0,1538 Valid

Item 3 0,346 0,1538 Valid

Item 4 0,234 0,1538 Valid

Item 5 0,189 0,1538 Valid

Item 6 0,331 0,1538 Valid

Item 7 0,434 0,1538 Valid

Item 8 0,418 0,1538 Valid

Item 9 0,353 0,1538 Valid

Item 10 0,356 0,1538 Valid

Item 11 0,337 0,1538 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan item pertanyaan variabel Y

dapat dinyatakan valid karena seluruh item pertanyaan memiliki r hitung yang lebih

besar dari r tabel yaitu > 0,1538.


96

4.2.2.2 Uji Relibilitas

Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik.

Penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha, dengan kriteria

bahwa tingkat alpha hitung lebih besar dari koefisien Cronbach’s Alpha

sebesar 0,60 maka data yang diujikan memiliki tingkat reliabilitas yang

baik. Adapun perhitungan tingkat alpha dilakukan dengan menggunkan

program SPSS 16.0. Adapun hasil perhitungan terlihat pada tabel output

SPSS dibawah ini.

Tabel 4.18

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Reliability Cronbach’s Alpha Keterangan

Coefficients

Akuntabilitas (X1) 11 item 0,934 Reliabel

Transparansi 9 item 0,925 Reliabel

Pengelolaan

Keuangan (X2)

Sistem 10 item 0,925 Reliabel

Pengendalian

Intern (X3)
97

Pemanfaatan 9 item 0,942 Reliabel

Teknologi

Informasi (X4)

Kinerja 11 item 0,930 Reliabel

Pemerintah

Dengan

Pendekatan Value

For Money (Y)

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha

dari variabel Akuntabilitas (X1), Transparansi Pengelolaan Keuangan (X2),

Sistem Pengendalian Intern (X3), Pemanfaatan Teknologi Informasi (X4) dan

Kinerja Pemerintah Dengan Pendekatan Value For Money (Y) lebih besar dari

0,60 sehingga dapat disimpulkan data telah reliabel yang berarti bahwa kuesioner

dapat digunakan dalam penelitian.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

4.2.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Untuk lebih memastikan apakah data

residual terdistribusi secara normal atau tidak, maka uji statistik yang dapat

dilakukan yaitu pengujian one sample kolmogorovsmirnov. Uji ini

digunakan untuk menghasilkan angka yang lebih detail, apakah suatu

persamaan regresi yang akan dipakai lolos normalitas. Suatu persamaan


98

regresi dikatakan lolos normalitas apabila nilai signifikansi uji Kolmogorov-

Smirnov lebih besar dari 0,05. Pengujian normalitas data juga dilakukan

dengan menggunakan grafik yaitu histogram.

Tabel 4.19

Hasil Uji Normalitas – Kolmogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Predicted Value

N 163

a,b
Mean 37,1411043
Normal Parameters
Std. Deviation 4,09760063
Absolute ,109
Most Extreme Differences Positive ,069
Negative -,109
Kolmogorov-Smirnov Z 1,386
Asymp. Sig. (2-tailed) ,043

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa nilai signifikan sebesar

0,043 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji tidak

berdistribusi normal. Untuk mengubah model regresi menjadi normal

menurut Jogiyanto (2004 : 172) yaitu dengan transformasi data. Tujuan

utama dari transformasi data ini adalah untuk mengubah skala pengukuran

data asli menjadi bentuk lain sehingga data dapat memenuhi asumsi-asumsi

yang mendasari analisis ragam. Transformasi data dilakukan dengan

mengubah data dengan formula tergantung dari bentuk grafik.

Berikut adalah hasil dari transformasi data :


99

Tabel 4.20

Hasil Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi - Kolmogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 163

a,b
Mean ,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation ,02805608
Absolute ,097
Most Extreme Differences Positive ,097
Negative -,095
Kolmogorov-Smirnov Z 1,233
Asymp. Sig. (2-tailed) ,096

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer diolah dengan SPSS 16.0, 2020

Berdasarkan hasil dari transformasi data dapat diketahui bahwa nilai

signifikan sebesar 0,096 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang

diuji berdistribusi normal.

Bentuk grafik histogram berikut juga menunjukkan bahwa data

terdistribusi normal karena bentuk grafik normal dan tidak melenceng ke kanan

atau ke kiri. Grafik normal plot juga mendukung hasil pengujian dengan grafik

histogram.
100

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas - Histogram

Sumber : Output SPSS 16.0

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas – Grafik Normal Plot

Sumber : Output SPSS 16.0

Dapat dilihat bahwa titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.


101

4.2.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen

dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen akan

mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu untuk uji ini juga

untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan

mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen. Jika VIF yang dihasilkan < 10 maka tidak

akan terjadi multikolerasi.

Tabel 4.21

Hasil Uji Multikolinearitas

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) ,245 1,743 ,141 ,888

Akuntabilitas ,277 ,078 ,260 3,570 ,000 ,296 3,382

Transparansi ,408 ,105 ,327 3,890 ,000 ,222 4,510


Pengelolaan
Keuangan
1 Sistem ,198 ,095 ,175 2,071 ,040 ,221 4,534
Pengendalian
Intern

Pemanfaatan ,241 ,086 ,184 2,804 ,006 ,363 2,755


Teknologi
Informasi

a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah


Sumber : Data Primer yang diolah, 2020
102

Berdasarkan data diatas disimpulkan bahwa model regresi yang diteliti

tidak terjadi gejala multikolerasi karena hasil VIF yang didapat < 10 yaitu variabel

X1 sebesar 3,382 < 10,0, variabel X2 sebesar 4,510 < 10,0, varibel X3 sebesar

4,534 < 10,0, variabel X4 sebesar 2,755 < 10,0.

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah terjadi

ketidaksamaan variance dari residual pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali, 2006). Cara mendeteksinya dengan melakukan uji regresi

variabel residual terhadap variabel independen. Data tidak mengandung

heteroskedastisitas jika nilai signifikan >alpha (0.05). Tabel 4.22

menunjukkan nilai signifikansi hasil regresi.

Tabel 4.22

Hasil Uji Heteroskedastisitas

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2,018 1,210 1,667 ,097

Akuntabilitas -,101 ,054 -,271 -1,875 ,063

Transparansi Pengelolaan ,034 ,073 ,078 ,470 ,639


1 Keuangan

Sistem Pengendalian Intern ,054 ,066 ,136 ,812 ,418

Pemanfaatan Teknologi ,019 ,060 ,042 ,320 ,749


Informasi

a. Dependent Variable: ABS_Res


Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan dari

variabel Akuntabilitas (X1) sebesar 0,063 > 0,05, Transparansi Pengelolaan


103

Keuangan (X2) 0,639 > 0,05 , Sistem Pengendalian Intern (X3) 0,418 > 0,05 ,

Pemanfaatan Teknologi Informasi (X4) 0,749 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.4 Uji Hipotesis Dan Analisis Data

4.2.4.1 Analisis Regresi Berganda

Penerapan analisis regresi linear berganda digunakan peneliti untuk

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau

lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya), jadi analisis regresi linear berganda dilakukan bila jumlah variabel

independennya minimal dua.

Regresi linear berganda digunakan untuk menguji kebenaran

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yang modelnya sebagai berikut :

Y = α + β1 X1+ β2 X2+ β3 X3 + β4 X4 +ε

Keterangan:

Y = Kinerja Pemerintah

X1 = Akuntabilitas

X2 = Transparansi Pengelolaan Keuangan

X3 = Sistem Pengendalian Inten

X4 = Pemanfaatan Teknologi Informasi

β 1 = Koefisien Regresi Akuntabilitas

β 2 = Koefisien Regresi Transparansi Pengelolaan Keuangan

β 3 = Koefisien Regresi Sistem Pengendalian Intern


104

β 4 = Koefisisen Regresi Pemanfaatan Teknologi Informasi

α = Konstanta

ε = Eror

Tabel 4.23

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) ,245 1,743 ,141 ,888

Akuntabilitas ,277 ,078 ,260 3,570 ,000 ,296 3,382

Transparansi ,408 ,105 ,327 3,890 ,000 ,222 4,510


Pengelolaan
Keuangan
1 Sistem ,198 ,095 ,175 2,071 ,040 ,221 4,534
Pengendalia
n Intern

Pemanfaata ,241 ,086 ,184 2,804 ,006 ,363 2,755


n Teknologi
Informasi

a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah


Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2020

Dari analisis regresi linear berganda tersebut diketahui persamaan linear berganda

sebagai berikut :

Y = 0,245 + 0,277 X1 + 0,408 X2 + 0,198 X3 + 0,241 X4 + ε

Berdasarkan regresi diatas terdapat persamaan yang menunjukkan koefisien

regresi dari keempat variabel bebas (b1,b2,b3,b4) bertanda positif (+) hal ini

berarti bahwa bila variabel akuntabilitas, transparansi pengelolaan keuangan,

sistem pengendalian intern dan pemanfaatan teknologi informasi mengakibatkan


105

kinerja pemerintah akan semakin meningkat. Dari persamaan tersebut dapat

dijelaskan bahwa :

1. Apabila nilai variabel yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi

pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern dan pemanfaatan

teknologi informasi mempunyai nilai nol, maka variabel kinerja

pemerintah akan tetap sebesar 0,245 karena nilai konstanta menunjukkan

nilai sebesar 0,245.

2. Nilai koefisien akuntabilitas (X1) sebesar 0,277 (27,7%) menunjukkan

bahwa variabel akuntabilitas (X1) berpengaruh posistif terhadap kinerja

pemerintah. Artinya semakin besar akuntabilitas maka kinerja pemerintah

akan meningkat.

3. Nilai koefisien transparansi pengeloaan keuangan (X2) sebesar 0,408

(40,8%) menunjukkan bahwa variabel transparansi pengeloaan keuangan

(X2) berpengaruh posistif terhadap kinerja pemerintah. Artinya semakin

besar transparansi pengeloaan keuangan maka kinerja pemerintah akan

meningkat.

4. Nilai koefisien sistem pengendalian intern (X3) sebesar 0,198 (19,8%)

menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian intern (X3)

berpengaruh posistif terhadap kinerja pemerintah. Artinya semakin besar

sistem pengendalian intern maka kinerja pemerintah akan meningkat.

5. Nilai koefisien pemanfaatan teknologi informasi (X4) sebesar 0,241

(24,1%) menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi

(X4) berpengaruh posistif terhadap kinerja pemerintah. Artinya semakin


106

besar pemanfaatan teknologi informasi maka kinerja pemerintah akan

meningkat.

4.2.4.2 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji T)

Uji T adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang

digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara

individual mempunyai variabel dependen (Y).

Tabel 4.24

Hasil Uji T

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) ,245 1,743 ,141 ,888

Akuntabilitas ,277 ,078 ,260 3,570 ,000

Transparansi ,408 ,105 ,327 3,890 ,000


Pengelolaan
Keuangan
1 Sistem ,198 ,095 ,175 2,071 ,040
Pengendalian
Intern

Pemanfaatan ,241 ,086 ,184 2,804 ,006


Teknologi
Informasi

a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah


Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2020

Sebelum menyimpulkan hipotesis yang diterima atau ditolak, terlebih

dahulu menentukan t tabel dengan tingkat signifikasi 5% dan derajat kebebasan (df)

n-k atau 163-5=158 dengan pengujian dua sisi tersebut hasil yang diperoleh untuk t

tabel sebesar 1,97509.


107

1. H1 = Akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah

dengan pendekatan value for money.

Berdasarkan hasil perhitungan maka t hitung pada variabel akuntabilitas sebesar

3,570 berarti t hitung > t tabel yaitu 3,570 > 1,97509 dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak H1 diterima atau akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pemerintah dengan nilai signifikansi (0,000 < 0,05).

2. H2 = Transparansi pengelolaan keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money.

Berdasarkan hasil perhitungan maka t hitung pada variabel transparansi

pengelolan keuangan sebesar 3,890 berarti t hitung > t tabel yaitu 3,890 > 1,97509

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak H2 diterima atau transparansi pengelolan

keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah dengan

nilai signifikansi (0,000 < 0,05).

3. H3 = Sistem pengendalian intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money.

Berdasarkan hasil perhitungan maka t hitung pada variabel sistem pengendalian

intern sebesar 2,071 berarti t hitung > t tabel yaitu 2,071 > 1,97509 dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima atau sistem pengendalian intern

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah dengan nilai

signifikansi (0,040 < 0,05).

4. H4 = Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money.


108

Berdasarkan hasil perhitungan maka t hitung pada variabel pemanfaatan teknologi

informasi sebesar 2,804 berarti t hitung > t tabel yaitu 2,804 > 1,97509 dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima atau pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah dengan nilai

signifikansi (0,006 < 0,05).

4.2.4.3 Koefisisen Determinasi (

Koefisien Determinasi yang dinotasikan dengan merupakan suatu

ukuran yang penting dalam regresi. Determinan mencerminkan kemampuan

variabel dependen. Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai menunjukkan

seberapa besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat

dijelaskan oleh variabel penjelasan. Semakin tinggi nilai maka besar proporsi

dan total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel

independen.

Tabel 4.25

Hasil Uji Determinasi

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 ,867 ,752 ,746 2,38365

a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan Teknologi Informasi,


Akuntabilitas, Transparansi Pengelolaan Keuangan, Sistem
Pengendalian Intern
b. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.0
109

Berdasarkan hasil uji determinan yang tampak pada tabel diatas, besarnya

koefisien determinan atau adjusted adalah 0,746 hal tersebut berarti bahwa

74,6% variabel kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money

dipengaruhi oleh akuntablitas, transparansi pengelolaan keuangan, sistem

pengendalian intern dan pemanfaatan teknologi informasi sedangkan sisanya

(100% - 74,6%) adalah 25,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar persamaan

tersebut.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data diatas, variabel akuntabilitas, transparansi

pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern dan pemanfaatan teknologi

informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah dengan

pendekatan value for money.

4.3.1 Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pemerintah Dengan

Pendekatan Value For Money

Hasil uji menyatakan bahwa adanya pengaruh akuntabilitas terhadap

kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money sebesar 27,7%.

Dan dapat dilihat dengan pengujian t-hitung yang dihasilkan dalam uji

regresi nilai thitung > ttabel (3,570 >1,97509) dengan demikian hipotesis ini

diterima pada tingkat signifikansi 5%. Artinya akuntabilitas sudah

diterapkan sesuai dengan aturan dan hukum. Program-program yang

dilaksanakan mengacu pada kepentingan publik dan pelaksanan kebijakan

sudah dipertanggungjawabkan dengan baik. Sehingga Badan Pemeriksa


110

Keuangan (BPK) memberikan opini wajar tanpa pengecualian kepada

pemerintah Kabupaten Demak.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Garini (2011) yang menghasilkan

akuntabilitas memberikan kontibusi dan berpengaruh positif terhadap

kinerja dinas kota bandung. Serta sesuai dengan penelitian sebelumnya

Audtya (2013) ini telah menyebutkan bahwa kewajiban aparatur

pemerintahan ialah melaksanakan akuntabilitas yaitu berkaitan mengenai

pertanggungjawaban, penyajian, pelaporan dan mengungkapkan segala

aktivitas dan kegiatan pemerintah kepada publik. Agar nantinya

pemerintah terdorong untuk menciptakan good governance. Sejalan juga

dengan penelitian yang dilakukan Widiyanto (2018) bahwa akuntabilitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah dengan

pendekatan value for money.

4.3.2 Pengaruh Transparansi Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja

Pemerintah Dengan Pendekatan Value For Money

Hasil uji menyatakan bahwa adanya transparansi pengelolaan

keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah

dengan pendekatan value for money sebesar 40,8%. Dan dapat dilihat

dengan pengujian t-hitung yang dihasilkan dalam uji regresi nilai thitung >

ttabel (3,890 > 1,97509) dengan demikian hipotesis ini diterima pada tingkat

signifikansi 5%. Artinya prinsip transparansi pengelolaan keuangan telah

dipublikasikan ke masyarakat dan inspektorat dengan baik mulai dari


111

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai pertanggungjawaban

yang harus diserahkan kepada BPK.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Audtya, (2013) yang

menyatakan ketika transparansi pengelolaan keuangan dan pelaporan

keuangan disetiap SKPD diterapkan dengan baik dan tepat waktu dapat

meningkatkan kinerja pemerintah. Hasil yang sama dengan penelitiannya

Garini (2011), Ismisarti (2013) bahwa transparansi pengelolaan keuangan

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah

daerah. Serta penelitian yang dilakukan Widiyanto (2018) bahwa

transparansi pengelolaan keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money.

4.3.3 Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Pemerintah

Dengan Pendekatan Value For Money

Hasil uji menyatakan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh

posistif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah dengan pendekatan

value for money sebesar 19,8%. Dan dapat dilihat dengan pengujian t-hitung

yang dihasilkan dalam uji regresi nilai thitung > ttabel (2,071 > 1,97509) dengan

demikian hipotesis ini diterima pada tingkat signifikansi 5%. Artinya

dengan menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah yang optimal

maka akan meningkatkan kinerja pemerintah. Hasil ini menujukkan bahwa

responden penelitian berpendapat dengan pengawasan intern yang optimal

maka akan berimplikasi terhadap peningkatan kualitas kinerjs pemerintah.

Penerapan system pengendalian internal telah memadai tentang keandalan


112

laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan dan

efektifitas dan efisiensi operasi.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Argo Trihapsoro (2015) yang

menghasilkan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) berpengaruh

positif terhadap kinerja pemerintah. Serta sejalan dengan penelitian Irine

Chintya (2015) bahwa Sistem Pengendalian Intern Pemerintah memiliki

pengaruh positif terhadap Kinerja Instansi Pemerintah

4.3.4 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja

Pemerintah Dengan Pendekatan Value For Money

Hasil uji menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah dengan

pendekatan value for money sebesar 24,1%. Dan dapat dilihat dengan

pengujian t-hitung yang dihasilkan dalam uji regresi nilai thitung > ttabel

(2,804 > 1,97509) dengan demikian hipotesis ini diterima pada tingkat

signifikansi 5%. Artinya pegawai di setiap SKPD telah memanfaatkan

teknologi informasi untuk mengolah data, menyimpan data dan

mempublikasikan laporan keuangan dan laporan kinerja yang harus

disampaikan kepada publik selama 1 tahun.

Hasil ini sejalan dengan penelitiannya Nurlaili (2016) yang

menghasilkan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap kinerja, artinya ketika suatu organisasi menggunakan teknologi

informasi dengan benar maka akan mempermudah pekerjaan mereka

sehingga mampu meningkatkan kinerja mereka. Serta penelitian yang


113

dilakukan Widiyanto (2018) bahwa pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah dengan

pendekatan value for money.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil uji dan mengacu pada tujuan penelitian, maka

kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pemerintah dengan pendekatan value for money. Hal tersebut

membuktikan bahwa akuntabilitas yang diterapkan dengan baik, benar,

dipertanggungjawabkan dan diawasi dalam prosesnya mampu

meningkatkan kinerja pemerintah daerah. Hasil penelitian ini dapat

dilihat dari tingkat signifikansi variabel akuntabilitas sebesar 0,000

lebih kecil dari 0,05.

2. Transparansi Pengelolaan Keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money. Hal

tersebut membuktikan bahwa trasnparansi pengelolaan keuangan yang

disampaikan oleh publik dengan baik dan benar dapat meningkatkan

kinerja pemerintah daerah. Artinya semakin tinggi transparansi

pengelolaan keuangan yang dilakukan mampu meningkatkan kinerja

pemerintah. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi

variabel transparansi pengelolaan keuangan sebesar 0,000 lebih kecil

dari 0,05.

3. Sistem Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money. Hal tersebut

114
115

membuktikan bahwa semakin tinggi sistem pengendalian intern

pemerintah maka akan semakin tinggi pula kinerja instansi pemerintah.

Sistem pengendalian intern yang efektif akan berpengaruh terhadap

kinerja aparat pemerintah. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari tingkat

signifikansi variabel sistem pengendalian intern sebesar 0,040 lebih

kecil dari 0,05.

4. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pemerintah dengan pendekatan value for money. Hal

tersebut membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi informasi mampu

memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya.

Artinya semakin tinggi pemanfaatan teknologi informasi maka dapat

meningkatkan kinerja pemerintah daerah. Hasil penelitian ini dapat

dilihat dari tingkat signifikansi variabel pemanfaatan teknologi

informasi sebesar 0,006 lebih kecil dari 0,05.

5.2 Keterbatasan

Peneliti sadar bahwa penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan.

Berikut beberapa keterbatasan dalam penelitian ini:

1. Penelitian ini hanya meneliti 4 variabel independen yaitu akuntabilitas,

transparansi pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern dan

pemanfaatan teknologi informasi. Dari 4 variabel tersebut masih belum

dapat menjelaskan keseluruhan yang berpengaruh terhadap kinerja


116

pemerintah, diduga masih ada faktor lain yang dapat menjelaskan atau

berpengaruh terhadap kinerja pemerintah.

2. Peneliti hanya menggunakan kuesioner dalam mengukur variabel yang

digunakan dalam penelitian, sehingga masih ada kemungkinan beberapa

kelemahan yang ditemui, seperti jawaban yang kurang cermat, responden

yang menjawab dengan tidak jujur, serta responden kurang paham dengan

pertanyaan yang terdapat dikuesioner juga akan berpengaruh terhadap

hasil penelitian.

3. Penelitian ini hanya menjelaskan secara statistik dan belum membahas

dari segi aspek manajerial untuk meningkatkan kinerja pemerintah.

5.3 Implikasi

1. Bagi pemerintah Kabupaten Demak diharapkan dengan adanya hasil

penelitian ini mampu memberikan masukkan dan pertimbangan untuk

menerapkan akuntabilitas, transparansi pengelolaan keuangan, sistem

pengendalian intern dan memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin

untuk meningkatkan kinerja pemerintah.

2. Bagi pegawai atau staf yang berada di bagian akuntansi diharapkan dengan

adanya penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk menciptakan

kinerja pemerintah yang lebih baik.

5.4 Saran

Bagi penelitian selanjutnya adalah:

1. Adanya penambahan variabel penelitian sehingga mampu menjelaskan

kinerja pemerintah secara sepesifik.


117

2. Karena pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner

maka untuk peneliti selanjutnya bisa menggunakan tes wawancara kepada

pihak-pihak terkait sehingga data dan informasi bisa didapat secara

objektif dan lebih akurat.

3. Pengambilan sample diharapkan tidak hanya dari SKPD mungkin bisa

ditambah sampelnya yang berasal dari masyarakat sebagai penerima

pelayanan publik.

4. Memperluas pembahasan untuk membahas dari segi aspek manajerial untuk

meningkatkan kinerja pemerintah.


DAFTAR PUSTAKA

Afryansyah, R. D. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan

Informasi Akuntansi Di Internet Oleh Pemerintah Daerah. Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Akuntansi Di Internet Oleh

Pemerintah Daerah, 2, 702–712.

Agustin, Karismawati. 2018. Pengaruh Kejelasan Anggaran, Pengendalian

Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Ketaatan Peraturan Perundangan

Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Empiris Pada

Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta. FE

UIN Yogyakarta.

Aji. (2005). Pengantar Teknologi Informasi. Semarang: Salemba Infotik.

Auditya, Lucy, Husaini, Lismawati 2013, “Analisis pengaruh akuntabilitas dan

Transparansi pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja Pemerintah

daerah” Jurnal Fairness Volume 3, Nomor 1.

Azlina, Nur; Amelia, Ira. Pengaruh Good Governance Dan Pengendalian Intern

Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Jurnal Akuntansi

Universitas Jember, [S.1], V. 12, n. 2, p. 32-42, mar. 2015.ISSN 2460-0377.

Boyatzis, R.E. 1982. The Competent Manager : a Model For Effective

Performance. Newyork : John Wiley and Sons.

BPKP. 2003. Diskusi Tentang Akuntabilitas, Www.Bpkp.Go.Id.

Chandrarin, G. (2017). Metode Riset Akuntansi Pendekatan Kuantitatif. Jakarta

118
119

Selatan: Salemba Empat.

Chintya, Irine. 2015. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Di

Kota Solok (Studi Kasus Pada SKPD Kota Solok). Vol, 3 No. 1, 1-17.

Donaldson, Lex and James H. Davis. 1991. Stewardship Theory or Agency

Theory: CEO Governance and Shareholder Returns. Australian Journal of

Management, 16(1):49-65

Garini, Nadia. 2011. Pengaruh Transparansi Dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja

Instansi Pemerintah Pada Dinas Dikota Bandung. Skripsi. Bandung. FE

UNIKOM.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi

Ketujuh. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, A., & Kusufi, S. (2012). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta.

Hasnidar. 2015. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Dan

Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Keuangan Di Instansi Pemerintah

KAB. BONE (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Di KAB.

BONE).

Herawaty, Netty. 2011. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian

Akuntansi Dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi


120

Pemerintah Daerah Kota Jambi. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri

Humaniora 13 (1975) 59-72.

Indriasari,D dan E.Nahartyo. 2008. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manausia,

Pemanfaatan Tekonologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi

Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi

Pada Pemerintah Kota Palembang Dan Kabupaten Organ Ilir).

Kholis, Bayu Nur. 2007. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian

Akuntansi Dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Lembaga Adminstrasi Negara. 2003. Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Lewier, Chrity Natalia. 2016. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah Dan

Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Klaten. S1 tesis. UAJY

Macmillan,G. 2003. Improving Government Financial Reporting : The Window

To Good Governance The Governance Brief.

Mahmud, Y. (2014). Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Dan

Ketaatan Pada Peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah. Artikel Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo.

Mahmudi. (2007). Manajemen Kinerja Sektor Publik edisi revisi. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN.


121

Mahsun. (2006). Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE.

Mamuaja, B. (2016). Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern

Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Di Dinas Pendapatan Kota Manado.

Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(1), 165–171.

Mangkunegara. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya .

Mardiasmo. (2005). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta.

Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Mesi Putri Yenti , Armel Yentifa, R. M. (2018). Analisis Akuntabilitas Dan

Transparansi Pengelolaan. Jurnal Akuntansi & Manajemen, 13(1), 59–75.

Nurlaili, A. (2016). Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem

Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Pada

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Jember). 1–6.

O’Brien, James A. 2006. Pengantar Teknologi Sistem Informasi Perspektif Bisnis

dan Manajerial. Jakarta : Salemba Empat.

P., D. L. L. (2003). Prinsip Sekretariat Good Public Governance Jakarta -

Agustus 2003.

Pratolo, S., Jatmiko, B., Anwar, M., & Widiyanta, M. (2018). Effect of

accountability and transparency on government performance with value for

money method through the information technology usage (survey on financial

management skpd bantul district). International Journal of Civil Engineering

and Technology, 9(7), 833–843.

Riantiarno, R., & Azlina, N. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


122

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi pada Satuan Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu). Pekbis Jurnal, 3(3), 560–568.

Ridwan, Sunarto. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Setiadji. 2004. Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. PPS Universitas

Muhammadiyah. Surakarta.

Setiawan, H., & Safri, M. (2016). Analisis Pengaruh Akuntabilitas Publik,

Transparansi Publik Dan Pengawasan Terhadap Kinerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah Di Kabupaten Bungo. Jurnal Perspektif Pembiayaan Dan

Pembangunan Daerah, 4(1), 51–72.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Alfabeta.

Trihapsoro, Argo. (2015). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan

Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap

Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Satua Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Boyolali). Naskah Publikasi. Surakararta. FEB. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Umar, Z., & Syawalina, C. F. (2018). INSTANSI INSPEKTORAT ACEH. 6(2),

136–148.

V. Wiratna Sujarweni. 2015. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru

Pers.

Widiyanto M. 2017. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi Pengelolaan Keuangan

Dan Pemanfaatn Teknologi Informasi Terhadap Perspektif Pegawai Atas

Kinerja Pemerintah Dengan Pendekatan Value For Money Pada SKPD Kulon

Progo. Skripsi. Yogyakarta. FE. UMY.


123

Wijana A. 2007. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengaruhnya Pada

Kinerja Individual Pada Bank Perkreditan Rakyat Dikabupaten Tabanan.

Jurnal. Universitas Udayana. Bali.

Peraturan Perundang-Undangan:

Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan

Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah.

TAP MPR Nomor IX/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Pemerintah. Undang-

Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Kebebasan Informasi Publik.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah.

https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/90565/rekomendasi-bpk-pacu-

demak-raih-wtp , diakses 11 Desember 2019.


124

https://bkpp.demakkab.go.id/2019/08/paparan-sakip-bkpp-di-bina-praja.html,

diakses 11 Desember 2019.

https://news.detik.com/berita/d-3570787/ini-hasil-evaluasi-kementerian-lembaga-

siapa-dapat-rapor-merah, di akses pada 26 Desember 2019.

https://wartakota.tribunnews.com/2019/02/19/efisiensi-anggarannya-terbesar-

penilaian-sakip-pemprov-jateng-raih-predikat-a, di akses pada 26 Desember 2019.

https://suaramerdeka.news/demak-tiga-kali-berturut-raih-wtp/, diakses 26

Desember 2019.
125

LAMPIRAN
126

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI

PENGELOLAAN KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN

INTERN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DENGAN

PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

(Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Demak)

USULAN PENELITIAN SKRIPSI

Disusun Oleh :

Sri Yulia Karyanti

161020038

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2020
127

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Responden Di SKPD Kabupaten Demak

di tempat

Dengan Hormat,

Saya Sri Yulia Karyanti NIM. 161020038 Mahasiswa aktif dari

Universitas Wahid Hasyim Semarang Program Studi Akuntansi bermaksud untuk

melakukan penelitian dalam rangka menyusun Skripsi saya yang berjudul

”Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi Pengelolaan Keuangan, Sistem

Pengendalian Intern Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap

Kinerja Pemerintah Dengan Pendekatan Value For Money (Studi Kasus

Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Demak)”. Sehubungan

dengan hal ini maka saya mengharapkan bantuan dari Bapak/Ibu responden

kiranya bersedia mengisi kuesioner ini dengan subjektif sesuai dengan kondisi

saat ini.

Dalam melakukan pengisisan kuesioner ini, dimohon Bapak/Ibu terlebih

dahulu membaca petunjuk pengisian kuesioner yang sudah tertera. Apapun

jawaban yang Bapak/Ibu akan sangat berharga dan bermanfaat bagi penelitian ini.

Saya sangat menjunjung tinggi komitmen dan menjaga kerahasiaan yang sudah

Bapak/Ibu berikan dalam pengisian kuesioner ini.

Akhir kata Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu yang telah meluangkan waktunya dalam

pengisian kuesioner ini.


128

Mengetahui ,

Dosen Pembimbing Penulis

Khanifah, SE.,M.Si.,Akt.,CA Sri Yulia Karyanti

NPP: 03.05.1.0130 NIM. 161020038


129

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ...........................................................

Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan

Umur : .........................................................

Pendidikan Terakhir : □ SMA / SMK

□ Diploma

□ SI

□ S2

□ S3

□ Lainnya

Badan / Dinas : ..........................................................

Jabatan : .........................................................

Lama Bekerja : .........................................................

Petunjuk Pengisian :

1. Mohon dengan hormat, bantuan, dan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab

seluruh pertanyaan dalam kuesioner ini.

2. Beri tanda centang (√) pertanyaan berikut yang sesuai dengan keadaan yang

sesungguhnya pada kolom yang tersedia.

3. Ada 4 (empat) pilihan jawaban yang tersedia untuk masing–masing

pertanyaan, yaitu
130

1. STS = Sangat Tidak Setuju

2. TS = Tidak Setuju

3. S = Setuju

4. SS = Sangat Setuju
131

A. AKUNTABILITAS

NO. PERTANYAAN STS TS S SS

1 2 3 4

1 Pelaksanaan kebijakan

dipertanggungjawabkan pemerintah

daerah kepada DPRD dan

masyarakat.

2 Anggaran yang dirancang dan

ditetapkan pemerintah daerah

bersama DPRD sesuai dengan

realisasinya serta mempunyai

kepentingan bagi publik.

3 Program-program dirancang

dengan memepertimbangkan

prinsip efisiensi bahwa dana

masyarakat menghasilkan output

maksimal.

4 Program-program dirancang

dengan memepertimbangkan

prinsip efektifitas bahwa

penggunaan anggaran mencapai

target atau tujuan kepentingan

publik
132

5 Penggunaan dana anggaran

didasarakan atas hukum dan

peraturan yang berlaku.

6 Pelaksanaan program-program

dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat.

7 Melakukan analisis keuangan setiap

kegiatan atau program selesai

dilaksanakan.

8 Pimpinan dan pegawai

mempertanggungjawabkan

(accountable) hasil dari suatu

program / kegiatan / proyek yang

telah dilakukan

9 Pimpinan dan pegawai selalu

terlibat bersama-sama dalam

mengevaluasi hasil suatu program

kegiatan proyek.

10 Telah dilakukan analisis keuangan

untuk setiap kegiatan yang telah

selesai dilaksanakan.

11 Melakukan pengecekan terhadap

jalannya program yang sedang


133

dilaksanakan.

Sumber : Muhamad Widiyanto (2017) Karismawati Agustin (2018)

B. Transparansi Pengelolaan Keuangan

NO. PERTANYAAN STS TS S SS

1 2 3 4

1 Pengelolaan keuangan dilakukan

secara efisien untuk mencapai

tujuan pemerintah.

2 Pengelolaan keuangan dilakukan

secara efektif agar semua program

tercapai sesuai target.

3 Pengelolaan keuangan dilakukan

secara ekonomis agar terhindar

dari pemborosan dan tidak

produktif

4 Masyarakat mengetahui

menegenai APBD.

5 Masyarakat mudah untuk

mendapatkan informasi keuangan

di pemerintah daerah.

6 Laporan keuangan dibuat sesuai

SAP yang terdiri dari LRA,


134

Neraca, dan Catatan atas Laporan

Keuangan.

7 Laporan Keuangan disampaikan

oleh kepala daerah kepada BPK

untuk dilakukan pemeriksaan.

8 Laporan Keuangan SKPD

direview oleh inspektorat sebelum

diserahkan kepada BPK.

9 Laporan Keuangan dan hasil audit

BPK dipublikasikan di website

resmi Pemerintah Daerah.

Sumber : Muhammad Widayanto (2017)

C. SISTEM PENGENDALIAN INTERN

NO. PERTANYAAN STS TS S SS

1 2 3 4

1 Sebagian keuangan/ akuntansi

harus menyelenggarakan sistem

akuntansi yang meliputi prosedur

akuntansi penerimaan kas,

pengeluaran kas, aset, serta selain

kas.

2 Transaksi tidak dapat dilakukan


135

tanpa adanya otorisasi dari pihak

yang berwenang.

3 Setiap transaksi yang terjadi harus

didukung dengan bukti transaksi

yang valid dan sah.

4 Setiap transaksi harus dicatat

dalam bukti catatan akuntansi.

5 Catatan akuntansi dijaga untuk

tetap up to date.

6 Laporan-laporan keuangan

direview dan disetujui terlebih

dahulu oleh kepala sub bagian

keuangan/ akuntansi sebelum di

distribusikan.

7 Sistem akuntansi yang ada harus

memungkinkan adanya

pelaksanaan audit.

8 Audit atau pemeriksaan intern

digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan.

9 Penetapan target anggaran

digunakan sebagai dasar alat

pengambilan keputusan.
136

10 Rencana jangka pendek dan

jangka panjang digunakan sebagai

dasar alat pengambilan keputusan.

Sumber : Hasnidar (2015) Karismawati Agustin (2018)

D. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

NO. PERTANYAAN STS TS S SS

1 2 3 4

1 Setiap staff/ subbagian keuangan/

akuntansi memiliki komputer

yang cukup untuk melaksanakan

tugasnya.

2 Jaringan internet terpasang di unit

kerja secara Local Area Networt

(LAN) atau Wide Area Networt

(WAN).

3 Jaringan internet terpasang dan di

manfaatkan di unit kerja sebagai

penghubung dalam pengiriman

data dan informasi yang

dibutuhkan.

4 Proses akuntansi sejak awal

transaksi hingga pembuatan


137

laporan keuangan dilakukan

secara komputerisasi.

5 Pengolahan data transaksi

keuangan menggunakan software

yang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

6 Laporan akuntansi dan manajerial

dihasilkan dari sistem informasi

yang terintegrasi.

7 Adanya jadwal pemeliharaan

peralatan secara teratur.

8 Peralatan yang rusak didata dan

diperbaiki atau langsung diganti.

9 Pemanfaatan teknologi

mempermudah dalam menyebar

informasi terkait laporan

keuangan LRA, Neraca, dll dalam

website resmi.

Sumber : Hasnidar (2015) Muhamad Widiyanto (2017)


138

E. KINERJA PEMERINTAH DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR

MONEY

NO. PERTANYAAN STS TS S SS

1 2 3 4

1 Program kerja dilaksanakan

dengan memanfaatkan uang

sebaik mungkin dengan konsep

value for money yang berorientasi

kepentingan publik.

2 Setiap program kerja yang

dilaksanakan dan dikelola secara

ekonomis agar terhindar dari

pemborosan anggaran.

3 Setiap program kerja yang

dilaksanakan dan dikelola dengan

anggaran secara efisien.

4 Setiap program kerja yang

dilaksanakan dan dikelola secara

efektif sesuai dengan target yang

direncanakan.

5 Adanya pemerataan anggaran

pada setiap program yang

disesuaikan dengan kebutuhan


139

program tersebut.

6 Alokasi belanja daerah

berorientasi pada kepentingan

publik.

7 Penerapan prinsip ekonomis

efisien dan efektif dalam

penggunaan anggaran.

8 Konsep Value For Money

merupakan suatu metode untuk

menciptkan Good Goveranance

yang akuntabel, transparan,

ekonomis, efisien, dan efektif.

9 Sumber daya yang dimiliki telah

dimanfaatkan secara maksimal.

10 Program kerja yang dibuat sesuai

dengan kebutuhan dan

kepentingan publik.

11 Masyarakat merasakan langsung

manfaat dari program kerja yang

dilaksanakan oleh pemerintah

daerah.

Sumber : Muhamad Widiyanto (2017)


140

IDENTITAS RESPONDEN

No Jenis Pendidikan Lama


RES Kelamin UMUR Terakhir Jabatan Bekerja
1 2 1 3 3 1
2 2 1 1 3 1
3 1 1 3 3 1
4 2 1 3 3 1
5 2 3 2 2 2
6 1 4 4 1 1
7 1 3 1 3 3
8 2 3 2 2 3
9 1 4 1 3 3
10 2 3 3 2 3
11 1 4 4 1 3
12 1 2 4 1 3
13 2 3 3 3 2
14 2 1 3 3 1
15 1 1 3 3 1
16 1 3 3 3 2
17 2 2 3 3 2
18 1 3 3 3 2
19 2 2 3 1 1
20 2 1 3 3 1
21 2 4 1 3 4
22 1 3 4 2 2
23 1 2 3 3 1
24 1 3 3 2 2
25 2 2 3 3 2
26 1 3 3 3 2
27 1 2 1 3 1
28 1 1 3 3 1
29 2 1 6 3 1
30 2 2 3 3 2
31 1 2 3 3 1
32 2 2 2 3 1
33 2 2 1 2 2
34 1 2 3 3 1
35 2 2 3 3 1
36 2 1 3 3 1
141

37 2 2 3 3 2
38 1 3 3 3 3
39 2 4 1 3 3
40 2 1 2 3 1
41 2 1 2 3 1
42 1 4 3 2 3
43 2 3 3 2 3
44 1 4 4 1 3
45 1 4 1 3 4
46 1 4 3 3 4
47 1 2 3 3 1
48 1 1 2 3 1
49 2 2 3 3 1
50 1 2 3 3 1
51 2 1 3 3 1
52 1 3 3 3 2
53 2 2 3 3 1
54 1 4 1 3 3
55 1 1 3 3 1
56 2 2 2 1 1
57 2 1 3 3 1
58 2 1 3 3 1
59 1 4 4 1 1
60 1 3 4 1 1
61 2 2 3 3 1
62 2 3 4 2 3
63 2 4 3 2 1
64 1 4 4 2 1
65 2 4 2 2 1
66 1 4 3 2 4
67 1 4 1 2 3
68 1 2 1 3 2
69 2 1 3 3 1
70 2 4 3 2 4
71 2 1 3 3 1
72 2 1 3 3 1
73 2 2 4 3 1
74 1 2 2 3 1
75 2 1 3 3 1
142

76 1 2 3 3 1
77 2 2 3 2 1
78 1 4 3 2 4
79 1 1 3 3 1
80 2 3 4 2 4
81 1 4 1 2 3
82 2 3 1 3 3
83 1 1 3 3 1
84 1 2 4 1 2
85 1 2 1 3 2
86 2 3 4 2 2
87 1 4 4 2 1
88 1 1 2 3 1
89 1 1 3 3 1
90 2 1 3 3 1
91 1 1 3 3 1
92 2 3 4 2 3
93 2 4 1 3 4
94 1 4 4 2 3
95 1 3 4 1 4
96 2 3 3 1 2
97 2 2 3 2 1
98 1 4 3 1 3
99 1 2 3 3 1
100 1 4 2 3 1
101 2 2 3 3 2
102 2 1 3 3 1
103 2 2 3 2 2
104 1 2 3 3 1
105 2 3 4 2 2
106 1 3 4 2 3
107 1 4 3 2 4
108 1 3 3 2 3
109 1 2 1 3 2
110 1 3 4 2 1
111 2 3 3 2 2
112 2 2 3 2 1
113 1 2 1 1 1
114 2 2 1 3 2
143

115 2 2 1 3 1
116 1 2 1 3 1
117 2 3 1 3 2
118 1 2 3 2 1
119 2 3 1 3 2
120 2 2 2 3 2
121 1 2 3 3 2
122 2 2 3 3 1
123 2 1 2 3 1
124 2 1 2 3 1
125 2 1 2 3 1
126 2 1 2 3 1
127 1 1 2 3 1
128 2 1 3 3 1
129 2 2 3 2 1
130 1 1 3 3 1
131 2 2 4 2 1
132 2 2 3 3 1
133 2 4 4 2 4
134 2 4 1 2 3
135 1 2 1 3 1
136 2 4 1 3 3
137 2 2 3 3 1
138 2 1 3 3 1
139 2 3 2 3 3
140 2 2 3 2 1
141 1 1 3 3 1
142 2 2 3 2 2
143 2 3 3 1 1
144 1 4 3 1 4
145 1 2 3 2 1
146 2 4 3 1 3
147 1 4 4 1 1
148 1 3 6 3 1
149 2 2 3 1 1
150 2 2 3 3 2
151 2 1 3 3 1
152 1 4 4 2 3
153 1 1 3 3 1
144

154 2 1 3 3 1
155 2 1 3 3 1
156 1 2 1 3 1
157 2 3 3 3 1
158 2 2 3 2 1
159 2 2 1 3 2
160 1 4 1 3 3
161 1 2 1 3 1
162 2 2 1 3 2
163 1 4 1 2 4

TABEL FREKUENSI IDENTITAS RESPONDEN


Statistics

Jenis Kelamin Umur Pendidikan Jabatan Lama Kerja


Terakhir

Valid 163 163 163 163 163


N
Missing 0 0 0 0 0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Laki-Laki 75 46,0 46,0 46,0

Valid Perempuan 88 54,0 54,0 100,0

Total 163 100,0 100,0

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

21-30 41 25,2 25,2 25,2

31-40 56 34,4 34,4 59,5

Valid 41-50 32 19,6 19,6 79,1

>50 34 20,9 20,9 100,0

Total 163 100,0 100,0


145

Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SMA/SMK 31 19,0 19,0 19,0

Diploma 18 11,0 11,0 30,1

S1 88 54,0 54,0 84,0


Valid
S2 24 14,7 14,7 98,8

Lainnya 2 1,2 1,2 100,0

Total 163 100,0 100,0

Jabatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Eselon 3 18 11,0 11,0 11,0

Eselon 4 43 26,4 26,4 37,4


Valid
Staf 102 62,6 62,6 100,0

Total 163 100,0 100,0

Lama Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1-10 91 55,8 55,8 55,8

11-20 32 19,6 19,6 75,5


Valid 21-30 27 16,6 16,6 92,0

>30 13 8,0 8,0 100,0

Total 163 100,0 100,0


146

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL AKUNTABILITAS (X1)

No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 Jumlah
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 40
3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 37
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34
6 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 40
7 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 37
8 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 41
9 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43
10 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 42
11 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 39
12 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
13 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 36
14 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 29
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
17 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 40
18 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 36
19 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 39
20 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 39
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
23 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34
24 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 37
25 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 39
26 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 42
27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
29 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 40
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
33 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 34
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
35 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 39
36 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 41
147

37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
42 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 34
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
44 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 42
45 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 38
46 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 35
47 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 39
48 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 36
49 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 37
50 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 39
51 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 35
52 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 35
53 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
54 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
55 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 42
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
57 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 39
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
59 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 38
60 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 36
61 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 36
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
63 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 37
64 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 39
65 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 39
66 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 37
67 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34
68 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 37
69 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 38
70 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 39
71 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
72 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 38
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
74 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 36
75 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 35
148

76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
78 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 40
79 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 37
80 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 35
81 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 37
82 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 40
83 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 31
84 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 34
85 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 36
86 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 38
87 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34
88 3 3 2 3 4 3 3 4 2 3 4 34
89 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
90 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 40
91 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 38
92 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 4 34
93 3 4 4 2 4 3 4 3 2 4 4 37
94 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
95 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34
96 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 35
97 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 38
98 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43
99 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 35
100 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 36
101 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
102 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
103 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 38
104 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
105 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 42
106 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 35
107 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 37
108 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 12
109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
110 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 42
111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
112 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
113 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 36
114 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32
149

115 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
116 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 35
117 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 39
118 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35
119 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32
120 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
121 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42
122 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 38
123 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 39
124 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 37
125 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 37
126 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 30
127 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32
128 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
129 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
130 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
131 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
132 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
133 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32
134 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 36
135 3 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 33
136 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 37
137 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
138 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 38
139 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
140 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 36
141 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 37
142 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 41
143 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
144 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 37
145 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 36
146 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 32
147 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 32
148 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 34
149 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 39
150 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 41
151 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
152 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 40
153 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 36
150

154 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 41
155 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 36
156 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 36
157 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 34
158 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
159 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
160 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 37
161 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 35
162 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
163 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 36

TABEL FREKUENSI JAWABAN VARIABEL AKUNTABILITAS

X1.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 1 ,6 ,6 1,2

Valid S 95 58,3 58,3 59,5

SS 66 40,5 40,5 100,0

Total 163 100,0 100,0

X1.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 2 1,2 1,2 1,8

Valid S 90 55,2 55,2 57,1

SS 70 42,9 42,9 100,0

Total 163 100,0 100,0

X1.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6
Valid TS 7 4,3 4,3 4,9

S 77 47,2 47,2 52,1


151

SS 78 47,9 47,9 100,0

Total 163 100,0 100,0

X1.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 4 2,5 2,5 3,1

Valid S 78 47,9 47,9 50,9

SS 80 49,1 49,1 100,0

Total 163 100,0 100,0

X1.5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 1 ,6 ,6 1,2

Valid S 74 45,4 45,4 46,6

SS 87 53,4 53,4 100,0

Total 163 100,0 100,0

X1.6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

S 81 49,7 49,7 50,3


Valid
SS 81 49,7 49,7 100,0

Total 163 100,0 100,0

X1.7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 2 1,2 1,2 1,2

Valid TS 4 2,5 2,5 3,7

S 88 54,0 54,0 57,7


152

SS 69 42,3 42,3 100,0

Total 163 100,0 100,0

X1.8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

S 89 54,6 54,6 55,2


Valid
SS 73 44,8 44,8 100,0

Total 163 100,0 100,0

X1.9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 6 3,7 3,7 4,3

Valid S 92 56,4 56,4 60,7

SS 64 39,3 39,3 100,0

Total 163 100,0 100,0

X1.10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 5 3,1 3,1 3,7

Valid S 100 61,3 61,3 65,0

SS 57 35,0 35,0 100,0


Total 163 100,0 100,0

X1.11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 5 3,1 3,1 3,7

Valid S 85 52,1 52,1 55,8

SS 72 44,2 44,2 100,0


Total 163 100,0 100,0
153

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TRANSPARANSI PENGELOLAAN


KEUANGAN (X2)

No X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 Jumlah
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 33
3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 30
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
5 3 3 3 2 3 3 3 4 3 27
6 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
7 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34
8 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34
9 4 4 4 3 3 4 4 4 3 33
10 4 4 4 3 3 4 4 4 3 33
11 4 4 3 3 3 4 4 4 3 32
12 3 4 3 3 4 4 4 4 4 33
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
14 2 2 2 2 2 3 3 3 3 22
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
18 4 4 4 3 2 3 3 3 4 30
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
21 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
23 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
24 3 3 4 2 3 4 4 4 4 31
25 3 3 3 3 3 3 4 4 3 29
26 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
27 3 4 4 3 3 4 4 4 3 32
28 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33
29 3 3 3 4 4 4 3 4 3 31
30 4 4 3 3 3 4 3 3 3 30
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
32 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
34 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
35 3 3 4 4 3 4 4 4 4 33
154

36 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
41 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
42 3 4 4 4 3 3 3 3 3 30
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
44 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
45 3 4 4 3 3 3 4 3 3 30
46 3 3 3 2 2 3 3 3 2 24
47 4 3 3 3 3 3 4 4 4 31
48 4 3 3 3 3 4 4 4 4 32
49 4 3 3 3 3 4 4 4 4 32
50 3 4 3 4 4 4 4 3 3 32
51 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28
52 3 4 4 2 2 3 3 4 2 27
53 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34
54 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34
55 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
57 3 4 3 2 4 4 4 4 4 32
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
59 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
60 3 3 3 2 4 4 4 4 4 31
61 4 3 3 4 4 3 3 4 4 32
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
63 4 4 2 2 2 4 4 4 4 30
64 3 3 3 2 2 3 3 3 3 25
65 3 3 3 2 2 3 3 3 3 25
66 4 3 4 2 2 4 3 4 3 29
67 3 3 3 2 2 3 3 3 3 25
68 4 4 3 3 3 4 4 4 3 32
69 3 3 4 3 3 4 3 3 3 29
70 4 3 4 3 3 4 4 4 4 33
71 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
72 3 3 4 3 3 3 4 4 4 31
73 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
74 4 3 3 2 3 4 4 3 3 29
155

75 3 4 3 2 3 4 4 3 4 30
76 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
78 3 4 3 4 4 4 4 4 4 34
79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
80 4 4 3 2 3 4 4 4 3 31
81 4 4 3 4 3 3 4 4 4 33
82 3 3 4 3 4 4 3 3 4 31
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
85 4 3 4 3 4 4 3 3 3 31
86 3 4 3 2 3 4 4 3 2 28
87 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28
88 3 3 3 2 2 4 4 4 3 28
89 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
90 3 3 3 3 3 3 4 4 3 29
91 3 3 3 2 3 3 4 4 3 28
92 4 3 3 3 3 3 3 4 3 29
93 3 2 3 4 4 3 3 3 4 29
94 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34
95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
96 3 3 3 3 3 4 4 4 4 31
97 3 3 3 4 3 3 3 3 4 29
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
99 3 4 3 3 3 4 3 3 3 29
100 4 4 3 3 3 4 3 3 3 30
101 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
103 3 3 3 3 3 4 4 4 4 31
104 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
105 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
106 3 3 3 3 3 4 4 4 4 31
107 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31
108 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
110 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
112 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
113 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
156

114 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
115 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
116 4 3 3 3 4 3 3 3 3 29
117 4 4 4 3 3 3 4 4 3 32
118 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
119 3 3 4 3 3 3 3 4 4 30
120 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
121 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
122 1 3 2 3 3 3 3 3 3 24
123 3 3 4 3 3 3 4 4 4 31
124 3 3 3 3 3 3 4 4 4 30
125 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
126 3 3 3 2 2 3 3 3 3 25
127 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26
128 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26
129 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26
130 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26
131 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26
132 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
133 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28
134 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
135 3 3 3 3 3 3 2 3 3 26
136 3 3 3 3 3 3 4 3 3 28
137 4 3 4 3 3 3 3 3 3 29
138 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
139 4 4 4 3 3 4 4 4 3 33
140 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28
141 3 3 3 2 2 3 4 4 2 26
142 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33
143 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
144 3 3 3 4 3 4 4 3 4 31
145 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
146 4 3 2 3 3 4 4 3 4 30
147 4 3 2 3 3 4 4 3 4 30
148 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
149 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28
150 4 4 4 3 3 3 4 3 3 31
151 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
152 4 4 4 4 4 4 4 4 2 34
157

153 3 3 3 3 3 3 4 3 3 28
154 3 4 3 3 3 3 4 4 4 31
155 3 4 4 3 4 3 3 3 3 30
156 4 4 4 3 4 3 3 3 3 31
157 3 3 3 3 3 3 4 4 3 29
158 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
159 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
160 3 4 4 4 4 3 3 3 3 31
161 4 3 3 3 3 3 4 4 3 30
162 3 4 3 3 3 4 4 4 3 31
163 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31

TABEL FREKUENSI JAWABAN VARIABEL TRANSPARANSI


PENGELOLAAN KEUANGAN

X2.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 2 1,2 1,2 1,2

TS 1 ,6 ,6 1,8

Valid S 83 50,9 50,9 52,8

SS 77 47,2 47,2 100,0

Total 163 100,0 100,0

X2.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 2 1,2 1,2 1,8

Valid S 82 50,3 50,3 52,1

SS 78 47,9 47,9 100,0

Total 163 100,0 100,0


158

X2.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 9 5,5 5,5 6,1

Valid S 81 49,7 49,7 55,8

SS 72 44,2 44,2 100,0

Total 163 100,0 100,0

X2.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 21 12,9 12,9 13,5

Valid S 99 60,7 60,7 74,2

SS 42 25,8 25,8 100,0

Total 163 100,0 100,0

X2.5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 12 7,4 7,4 8,0


Valid S 102 62,6 62,6 70,6

SS 48 29,4 29,4 100,0

Total 163 100,0 100,0

X2.6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

S 83 50,9 50,9 51,5


Valid
SS 79 48,5 48,5 100,0

Total 163 100,0 100,0


159

X2.7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 1 ,6 ,6 1,2

Valid S 72 44,2 44,2 45,4

SS 89 54,6 54,6 100,0

Total 163 100,0 100,0

X2.8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

S 73 44,8 44,8 45,4


Valid
SS 89 54,6 54,6 100,0

Total 163 100,0 100,0

X2.9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 5 3,1 3,1 3,7

Valid S 89 54,6 54,6 58,3

SS 68 41,7 41,7 100,0

Total 163 100,0 100,0


160

JAWABAN RESPONDEN SISTEM PENGENDALIAN INTERN (X3)

No X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 Jumlah
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38
3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 36
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
5 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 32
6 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 36
7 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 35
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 35
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
15 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
17 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 33
18 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
24 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 32
25 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31
26 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 34
27 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
28 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 35
29 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 33
30 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 34
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
35 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
36 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
161

37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
39 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37
40 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
42 2 2 1 4 3 4 4 2 2 3 27
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
45 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 33
46 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
47 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 35
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
49 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 38
50 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 34
51 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 32
52 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 30
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
55 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
56 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 34
57 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 33
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
59 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38
60 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 35
61 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 34
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
63 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 35
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
65 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
66 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 32
67 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 32
68 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34
69 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 35
70 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
72 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 31
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
74 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 35
75 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 35
162

76 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 35
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
78 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 37
79 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31
80 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 32
81 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 35
82 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 35
83 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 35
84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
85 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
86 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 32
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
88 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 30
89 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 32
90 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 34
91 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 34
92 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 33
93 2 3 4 4 4 4 2 3 4 4 34
94 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38
95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
96 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 34
97 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 32
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
99 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
100 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 32
101 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
103 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 36
104 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
105 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
106 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
107 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
108 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
110 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38
111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
112 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
113 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
114 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 33
163

115 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
116 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 34
117 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 34
118 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
119 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
120 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
121 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
122 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 30
123 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33
124 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 34
125 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
126 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
127 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
128 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
129 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
130 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
131 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
132 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
133 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
134 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 32
135 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 33
136 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 34
137 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
138 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
139 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
140 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 33
141 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 30
142 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 35
143 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
144 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 33
145 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33
146 2 3 4 4 3 2 3 2 3 4 30
147 2 3 4 4 3 2 3 2 3 4 30
148 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 33
149 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 33
150 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 38
151 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 35
152 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 31
153 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
164

154 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
155 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 33
156 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 33
157 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
158 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
159 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
160 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 35
161 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
162 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 36
163 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 33

TABEL FREKUENSI JAWABAN VARIABEL SISTEM PENGENDALIAN


INTERN

X3.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 4 2,5 2,5 3,1

Valid S 96 58,9 58,9 62,0

SS 62 38,0 38,0 100,0

Total 163 100,0 100,0

X3.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 5 3,1 3,1 3,7

Valid S 97 59,5 59,5 63,2

SS 60 36,8 36,8 100,0

Total 163 100,0 100,0

X3.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 2 1,2 1,2 1,2


Valid
S 64 39,3 39,3 40,5
165

SS 97 59,5 59,5 100,0

Total 163 100,0 100,0

X3.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 1 ,6 ,6 1,2

Valid S 73 44,8 44,8 46,0

SS 88 54,0 54,0 100,0

Total 163 100,0 100,0

X3.5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 1 ,6 ,6 1,2

Valid S 83 50,9 50,9 52,1

SS 78 47,9 47,9 100,0

Total 163 100,0 100,0

X3.6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 3 1,8 1,8 2,5

Valid S 88 54,0 54,0 56,4


SS 71 43,6 43,6 100,0

Total 163 100,0 100,0

X3.7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6
Valid
TS 2 1,2 1,2 1,8
166

S 101 62,0 62,0 63,8

SS 59 36,2 36,2 100,0

Total 163 100,0 100,0

X3.8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 5 3,1 3,1 3,7

Valid S 94 57,7 57,7 61,3

SS 63 38,7 38,7 100,0

Total 163 100,0 100,0

X3.9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 9 5,5 5,5 6,1

Valid S 93 57,1 57,1 63,2

SS 60 36,8 36,8 100,0

Total 163 100,0 100,0

X3.10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 1 ,6 ,6 1,2
Valid S 104 63,8 63,8 65,0

SS 57 35,0 35,0 100,0

Total 163 100,0 100,0


167

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI (X4)

No X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8 X4.9 Jumlah
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34
3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 31
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 29
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
7 3 3 4 4 4 4 3 3 4 32
8 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
9 3 3 4 4 4 4 3 3 4 32
10 3 3 4 4 4 4 3 3 4 32
11 3 3 4 4 3 4 3 3 4 31
12 4 4 3 3 3 4 4 3 4 32
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
14 3 3 2 3 2 3 2 2 3 23
15 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
17 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28
18 4 4 3 3 3 3 3 3 3 29
19 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34
20 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34
21 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
24 4 4 4 4 3 3 2 3 3 30
25 3 3 4 4 4 3 3 3 3 30
26 3 3 3 4 3 3 3 4 4 30
27 4 3 3 3 3 4 3 3 3 29
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
29 3 3 4 4 3 3 4 4 3 31
30 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
34 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
168

35 3 3 3 3 3 4 3 3 3 28
36 3 4 4 3 3 3 4 4 3 31
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
38 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
39 4 3 4 3 4 4 3 3 4 32
40 4 4 4 4 3 4 4 3 4 34
41 3 3 3 3 4 4 4 4 4 32
42 4 2 3 3 4 2 4 3 2 27
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
44 3 3 4 3 3 4 3 3 4 30
45 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
47 3 3 3 3 4 3 4 3 4 30
48 4 4 4 3 3 3 3 4 4 32
49 4 4 4 3 3 3 3 4 4 32
50 4 3 4 3 4 4 3 3 4 32
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
52 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
53 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
54 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
55 3 4 4 4 4 4 3 3 4 33
56 3 4 4 3 3 3 3 3 3 29
57 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
59 4 3 3 2 4 4 2 3 4 29
60 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26
61 4 4 4 4 3 3 3 4 3 32
62 1 3 4 4 4 4 4 4 4 32
63 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
65 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
66 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32
67 2 3 3 3 2 2 2 3 4 24
68 3 3 4 4 4 3 3 3 4 31
69 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32
70 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
72 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
169

74 3 4 4 4 4 4 3 3 4 33
75 4 3 4 3 4 4 3 2 4 31
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
80 3 4 4 4 3 3 4 3 4 32
81 4 4 3 3 4 4 3 3 3 31
82 3 3 4 4 3 3 4 4 4 32
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
85 4 4 4 3 3 3 3 2 3 29
86 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26
87 3 2 3 3 3 3 2 2 3 24
88 4 3 3 3 3 3 3 2 3 27
89 3 4 4 4 4 4 4 3 4 34
90 4 4 4 3 3 3 4 3 3 31
91 4 4 4 3 3 4 3 3 4 32
92 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28
93 4 4 4 4 3 4 4 3 4 34
94 3 4 4 3 3 3 3 3 4 30
95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
96 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
97 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
99 4 3 3 3 3 3 3 4 4 30
100 3 3 3 3 3 4 4 3 3 29
101 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
103 4 4 3 4 3 3 3 3 3 30
104 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
105 3 3 4 3 4 3 4 3 4 31
106 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28
107 3 3 3 3 3 3 3 4 4 29
108 1 1 1 2 1 1 1 1 1 10
109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
110 4 4 4 3 3 4 4 3 3 32
111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
112 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
170

113 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
114 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
115 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
116 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
117 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32
118 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
119 4 3 4 3 3 3 3 4 4 31
120 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
121 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
122 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
123 4 3 3 4 4 3 3 4 3 31
124 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
125 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29
126 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
127 3 3 3 3 2 3 3 3 3 26
128 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34
129 3 3 2 2 4 4 4 4 4 30
130 3 4 3 4 3 4 4 4 3 32
131 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34
132 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
133 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
134 4 3 3 4 3 3 3 3 3 29
135 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
136 3 3 4 3 3 3 3 3 4 29
137 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
138 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
139 3 4 3 4 4 4 3 3 3 31
140 3 3 4 3 3 3 4 4 3 30
141 4 4 4 3 3 3 4 4 3 32
142 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
143 3 3 4 4 4 4 3 3 4 32
144 3 3 3 4 3 4 3 3 3 29
145 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
146 3 3 4 3 3 4 4 4 3 31
147 3 3 4 3 3 4 4 4 3 31
148 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28
149 3 3 3 3 4 3 3 3 4 29
150 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
151 4 4 4 3 4 3 4 4 3 33
171

152 3 3 3 3 4 3 3 3 2 27
153 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
154 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
155 3 3 3 3 3 4 3 3 3 28
156 4 3 3 3 3 4 3 3 3 29
157 3 4 4 3 3 3 3 3 3 29
158 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
159 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
160 4 4 3 4 4 3 4 3 4 33
161 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
162 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32
163 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28

TABEL FREKUENSI JAWABAN VARIABEL PEMANFAATAN


TEKNOLOGI INFORMASI

X4.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 2 1,2 1,2 1,2

TS 1 ,6 ,6 1,8

Valid S 82 50,3 50,3 52,1

SS 78 47,9 47,9 100,0

Total 163 100,0 100,0

X4.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 2 1,2 1,2 1,8

Valid S 89 54,6 54,6 56,4

SS 71 43,6 43,6 100,0

Total 163 100,0 100,0


172

X4.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 2 1,2 1,2 1,8

Valid S 74 45,4 45,4 47,2

SS 86 52,8 52,8 100,0

Total 163 100,0 100,0

X4.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

TS 6 3,7 3,7 3,7

S 89 54,6 54,6 58,3


Valid
SS 68 41,7 41,7 100,0

Total 163 100,0 100,0

X4.5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 3 1,8 1,8 2,5

Valid S 102 62,6 62,6 65,0


SS 57 35,0 35,0 100,0

Total 163 100,0 100,0

X4.6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 2 1,2 1,2 1,8

Valid S 96 58,9 58,9 60,7

SS 64 39,3 39,3 100,0

Total 163 100,0 100,0


173

X4.7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 5 3,1 3,1 3,7

Valid S 103 63,2 63,2 66,9

SS 54 33,1 33,1 100,0

Total 163 100,0 100,0

X4.8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 5 3,1 3,1 3,7

Valid S 108 66,3 66,3 69,9

SS 49 30,1 30,1 100,0

Total 163 100,0 100,0

X4.9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 2 1,2 1,2 1,8

Valid S 82 50,3 50,3 52,1

SS 78 47,9 47,9 100,0

Total 163 100,0 100,0


174

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KINERJA PEMERINTAH

DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

No Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 Jumlah
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 41
3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 36
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
5 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 34
6 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 40
7 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 37
8 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 42
9 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 40
10 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 41
11 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 38
12 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 41
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
14 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 27
15 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 28
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
21 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 34
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
24 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 36
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
26 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 39
27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 42
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
29 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 37
30 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 34
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
34 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34
175

35 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 36
36 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
38 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 41
39 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 42
40 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
41 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 42
42 1 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 32
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
45 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 37
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
47 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 38
48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34
50 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 38
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
52 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 4 31
53 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 41
54 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 41
55 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43
56 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 37
57 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 40
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
59 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 41
60 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 35
61 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 34
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
63 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 38
64 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 34
65 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 34
66 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 37
67 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 39
68 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 38
69 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 38
70 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
72 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 32
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
176

74 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 37
75 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 38
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
78 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 40
79 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32
80 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 36
81 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 38
82 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 39
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43
84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
85 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 34
86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34
88 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 35
89 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43
90 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 34
91 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 34
92 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 37
93 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 38
94 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 38
95 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 3 31
96 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
97 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 38
98 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
99 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 39
100 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 41
101 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
103 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 41
104 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
105 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 42
106 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 34
107 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 37
108 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
110 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
112 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
177

113 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 34
114 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
115 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
116 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 41
117 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 38
118 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
119 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
120 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
121 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
122 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 37
123 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 41
124 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 38
125 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34
126 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
127 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
128 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
129 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
130 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
131 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
132 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
133 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
134 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 36
135 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 36
136 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 39
137 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
138 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
139 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43
140 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 36
141 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 35
142 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 35
143 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43
144 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 36
145 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
146 3 3 2 2 1 3 4 3 3 3 3 30
147 3 3 2 2 1 3 4 3 3 3 3 30
148 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 37
149 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 39
150 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 38
151 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 39
178

152 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 41
153 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34
154 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 35
155 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 38
156 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 40
157 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
158 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
159 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
160 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 39
161 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
162 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 36
163 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 36

TABEL FREKUENSI JAWABAN VARIABEL KINERJA PEMERINTAH


DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

Y.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 2 1,2 1,2 1,2

TS 2 1,2 1,2 2,5

Valid S 97 59,5 59,5 62,0

SS 62 38,0 38,0 100,0

Total 163 100,0 100,0

Y.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 3 1,8 1,8 2,5

Valid S 93 57,1 57,1 59,5

SS 66 40,5 40,5 100,0

Total 163 100,0 100,0


179

Y.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 3 1,8 1,8 2,5

Valid S 89 54,6 54,6 57,1

SS 70 42,9 42,9 100,0

Total 163 100,0 100,0

Y.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 4 2,5 2,5 3,1

Valid S 79 48,5 48,5 51,5

SS 79 48,5 48,5 100,0

Total 163 100,0 100,0

Y.5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 4 2,5 2,5 2,5

TS 2 1,2 1,2 3,7

Valid S 103 63,2 63,2 66,9

SS 54 33,1 33,1 100,0

Total 163 100,0 100,0

Y.6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6
Valid TS 3 1,8 1,8 2,5
S 92 56,4 56,4 58,9
180

SS 67 41,1 41,1 100,0

Total 163 100,0 100,0

Y.7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 2 1,2 1,2 1,8

Valid S 86 52,8 52,8 54,6

SS 74 45,4 45,4 100,0

Total 163 100,0 100,0

Y.8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 4 2,5 2,5 3,1

Valid S 82 50,3 50,3 53,4

SS 76 46,6 46,6 100,0

Total 163 100,0 100,0

Y.9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 3 1,8 1,8 2,5

Valid S 110 67,5 67,5 69,9

SS 49 30,1 30,1 100,0

Total 163 100,0 100,0

Y.10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6
Valid
TS 2 1,2 1,2 1,8
181

S 96 58,9 58,9 60,7

SS 64 39,3 39,3 100,0

Total 163 100,0 100,0

Y.11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

STS 1 ,6 ,6 ,6

TS 1 ,6 ,6 1,2

Valid S 88 54,0 54,0 55,2

SS 73 44,8 44,8 100,0

Total 163 100,0 100,0


182

HASIL STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Akuntabilitas 163 12,00 44,00 37,5276 4,43097


Transparansi Pengelolaan Keuangan 163 9,00 36,00 30,5031 3,79632
Sistem Pengendalian Intern 163 10,00 40,00 33,9387 4,17768
Pemanfaatan Teknologi Informasi 163 10,00 36,00 30,4294 3,61234
Kinerja Pemerintah 163 11,00 44,00 37,1411 4,72566
Valid N (listwise) 163
183

HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL AKUNTABILITAS (X1)


Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.1 X1.1 Akun
0 1 tabili
tas
* * * * * * * * * * *
Pearson 1 ,532 ,442 ,484 ,515 ,331 ,258 ,400 ,383 ,405 ,392 ,651
* * * * * * * * * * *
Correlation
X1.1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * * * * * * *
Pearson ,532 1 ,517 ,445 ,428 ,459 ,360 ,446 ,372 ,435 ,493 ,698
* * * * * * * * * *
Correlation
X1.2
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * * * * * * *
Pearson ,442 ,517 1 ,678 ,546 ,521 ,478 ,437 ,372 ,469 ,409 ,754
* * * * * * * * * *
Correlation
X1.3
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * * * * * * *
Pearson ,484 ,445 ,678 1 ,522 ,499 ,343 ,475 ,414 ,444 ,520 ,745
* * * * * * * * * *
Correlation
X1.4
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * * * * * * *
Pearson ,515 ,428 ,546 ,522 1 ,425 ,349 ,431 ,351 ,468 ,492 ,703
* * * * * * * * * *
Correlation
X1.5
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * * * * * * *
Pearson ,331 ,459 ,521 ,499 ,425 1 ,411 ,465 ,492 ,468 ,483 ,706
* * * * * * * * * *
Correlation
X1.6
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * * * * * * *
Pearson ,258 ,360 ,478 ,343 ,349 ,411 1 ,530 ,426 ,484 ,489 ,660
* * * * * * * * * *
Correlation
X1.7
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * * * * * * *
Pearson ,400 ,446 ,437 ,475 ,431 ,465 ,530 1 ,510 ,543 ,510 ,730
* * * * * * * * * *
Correlation
X1.8
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * * * * * * *
Pearson ,383 ,372 ,372 ,414 ,351 ,492 ,426 ,510 1 ,547 ,504 ,686
X1.9 * * * * * * * * * *
Correlation
184

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * * * * * * *
Pearson ,405 ,435 ,469 ,444 ,468 ,468 ,484 ,543 ,547 1 ,607 ,749
* * * * * * * * * *
Correlation
X1.10
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * * * * * * *
Pearson ,392 ,493 ,409 ,520 ,492 ,483 ,489 ,510 ,504 ,607 1 ,754
* * * * * * * * * *
Correlation
X1.11
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * * * * * * *
Pearson ,651 ,698 ,754 ,745 ,703 ,706 ,660 ,730 ,686 ,749 ,754 1
* * * * * * * * * *
Akunta Correlation
bilitas Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL TRANSPARANSI PENGELOLAAN


KEUANGAN (X2)

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 Transpa
ransi
Pengelol
aan
Keuang
an
** ** ** * * * * * **
Pearson 1 ,618 ,569 ,398 ,432 ,537 ,507 ,469 ,444 ,753
* * * * *
Correlation

X2.1 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)

N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** * * * * * **
Pearson ,618 1 ,631 ,427 ,477 ,599 ,545 ,485 ,369 ,778
* * * * *
Correlation
X2.2 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** * * * * * **
Pearson ,569 ,631 1 ,424 ,459 ,449 ,397 ,473 ,382 ,730
X2.3 * * * * *
Correlation
185

Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** * * * * * **
Pearson ,398 ,427 ,424 1 ,676 ,328 ,249 ,271 ,420 ,649
* * * * *
Correlation
X2.4 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** * * * * **
Pearson ,432 ,477 ,459 ,676 1 ,484 ,381 ,347 ,473 ,724
* * * *
Correlation
X2.5 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** * * * * **
Pearson ,537 ,599 ,449 ,328 ,484 1 ,659 ,599 ,541 ,777
* * * *
Correlation
X2.6 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** * * * * **
Pearson ,507 ,545 ,397 ,249 ,381 ,659 1 ,717 ,581 ,750
* * * *
Correlation
X2.7 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** * * * * **
Pearson ,469 ,485 ,473 ,271 ,347 ,599 ,717 1 ,546 ,732
* * * *
Correlation
X2.8 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** * * * * **
Pearson ,444 ,369 ,382 ,420 ,473 ,541 ,581 ,546 1 ,718
* * * *
Correlation
X2.9 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** * * * * *
Tran Pearson ,753 ,778 ,730 ,649 ,724 ,777 ,750 ,732 ,718 1
* * * * *
spar Correlation
ansi Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
Peng tailed)
186

elola 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
an
N
Keua
ngan

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

HASIL VALIDITAS VARIABEL SISTEM PENGENDALIAN INTERN


(X3)
Correlations

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 Sistem
Pengendalian
Intern
** * * * * ** ** * ** **
Pearson 1 ,679 ,488 ,479 ,549 ,575 ,538 ,614 ,518 ,496 ,793
* * * * *
Correlation
X3.1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** * * * * ** ** * ** **
Pearson ,679 1 ,516 ,445 ,491 ,476 ,492 ,570 ,529 ,574 ,772
* * * * *
Correlation
X3.2
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** * * * ** ** * ** **
Pearson ,488 ,516 1 ,567 ,542 ,433 ,379 ,421 ,401 ,443 ,693
* * * *
Correlation
X3.3
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** * * * ** ** * ** **
Pearson ,479 ,445 ,567 1 ,698 ,452 ,490 ,470 ,459 ,493 ,739
* * * *
Correlation
X3.4
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** * * * ** ** * ** **
Pearson ,549 ,491 ,542 ,698 1 ,654 ,584 ,479 ,479 ,457 ,790
* * * *
Correlation
X3.5
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** * * * ** ** * ** **
Pearson ,575 ,476 ,433 ,452 ,654 1 ,548 ,468 ,332 ,360 ,707
* * * *
Correlation
X3.6
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** * * * * ** * ** **
Pearson ,538 ,492 ,379 ,490 ,584 ,548 1 ,588 ,490 ,525 ,749
X3.7 * * * * *
Correlation
187

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** * * * * ** * ** **
Pearson ,614 ,570 ,421 ,470 ,479 ,468 ,588 1 ,688 ,528 ,780
* * * * *
Correlation
X3.8
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** * * * * ** ** ** **
Pearson ,518 ,529 ,401 ,459 ,479 ,332 ,490 ,688 1 ,607 ,739
* * * *
Correlation
X3.9
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** * * * * ** ** * **
Pearson ,496 ,574 ,443 ,493 ,457 ,360 ,525 ,528 ,607 1 ,729
* * * * *
Correlation
X3.10
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** * * * * ** ** * **
Siste Pearson ,793 ,772 ,693 ,739 ,790 ,707 ,749 ,780 ,739 ,729 1
* * * * *
m Correlation
Penge Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
ndalia 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
n N
Intern

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


188

HASIL VALIDITAS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI (X4)

Correlations

X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8 X4.9 Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
** ** ** ** * ** ** * **
Pearson 1 ,637 ,443 ,310 ,349 ,336 ,327 ,300 ,360 ,628
* *
Correlation

X4.1 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)

N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** * ** ** * **
Pearson ,637 1 ,625 ,491 ,364 ,438 ,459 ,409 ,472 ,752
* *
Correlation
X4.2 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** * ** ** * **
Pearson ,443 ,625 1 ,550 ,486 ,483 ,506 ,447 ,569 ,784
* *
Correlation
X4.3 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** * ** ** * **
Pearson ,310 ,491 ,550 1 ,495 ,472 ,403 ,370 ,513 ,706
* *
Correlation
X4.4 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** * ** ** * **
Pearson ,349 ,364 ,486 ,495 1 ,647 ,516 ,414 ,540 ,735
* *
Correlation
X4.5 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** ** ** ** * **
Pearson ,336 ,438 ,483 ,472 ,647 1 ,528 ,411 ,585 ,749
*
Correlation
X4.6 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** ** * ** * **
Pearson ,327 ,459 ,506 ,403 ,516 ,528 1 ,681 ,414 ,739
X4.7 * *
Correlation
189

Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** ** * ** * **
Pearson ,300 ,409 ,447 ,370 ,414 ,411 ,681 1 ,450 ,684
* *
Correlation
X4.8 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** ** * ** ** **
Pearson ,360 ,472 ,569 ,513 ,540 ,585 ,414 ,450 1 ,751
*
Correlation
X4.9 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
** ** ** ** ** * ** ** *
Pemanf Pearson ,628 ,752 ,784 ,706 ,735 ,749 ,739 ,684 ,751 1
* *
aatan Correlation
Teknolo Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
gi tailed)
Informa 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
N
si

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


190

HASIL UJI VALIDITAS KINERJA PEMERINTAH DENGAN


PENDEKATAN VALUE FOR MONEY (Y)

Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 Kinerja
Pemerintah
* * * * * * * * * * **
Pearson 1 ,759 ,668 ,578 ,460 ,537 ,506 ,655 ,474 ,485 ,436 ,781
* * * * * * * * * *
Correlatio
n
Y.1
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)

N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
* * * * * * * * * * **
Pearson ,759 1 ,685 ,588 ,501 ,513 ,575 ,573 ,564 ,562 ,424 ,801
* * * * * * * * * *
Correlatio
n
Y.2
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
* * * * * * * * * * **
Pearson ,668 ,685 1 ,738 ,640 ,537 ,497 ,573 ,620 ,588 ,487 ,837
* * * * * * * * * *
Correlatio
n
Y.3
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
* * * * * * * * * * **
Pearson ,578 ,588 ,738 1 ,600 ,482 ,397 ,566 ,537 ,610 ,444 ,780
* * * * * * * * * *
Correlatio
n
Y.4
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
* * * * * * * * * * **
Pearson ,460 ,501 ,640 ,600 1 ,513 ,349 ,441 ,546 ,537 ,486 ,726
* * * * * * * * * *
Correlatio
n
Y.5
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
* * * * * * * * * * **
Pearson ,537 ,513 ,537 ,482 ,513 1 ,565 ,544 ,578 ,594 ,516 ,757
* * * * * * * * * *
Y.6 Correlatio
n
191

Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
* * * * * * * * * * **
Pearson ,506 ,575 ,497 ,397 ,349 ,565 1 ,558 ,556 ,516 ,448 ,706
* * * * * * * * * *
Correlatio
n
Y.7
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
* * * * * * * * * * **
Pearson ,655 ,573 ,573 ,566 ,441 ,544 ,558 1 ,535 ,536 ,510 ,772
* * * * * * * * * *
Correlatio
n
Y.8
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
* * * * * * * * * * **
Pearson ,474 ,564 ,620 ,537 ,546 ,578 ,556 ,535 1 ,648 ,502 ,775
* * * * * * * * * *
Correlatio
n
Y.9
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
* * * * * * * * * * **
Pearson ,485 ,562 ,588 ,610 ,537 ,594 ,516 ,536 ,648 1 ,589 ,789
* * * * * * * * * *
Correlatio
Y.1 n
0 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
* * * * * * * * * * **
Pearson ,436 ,424 ,487 ,444 ,486 ,516 ,448 ,510 ,502 ,589 1 ,692
* * * * * * * * * *
Correlatio
Y.1 n
1 Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
* * * * * * * * * * *
Kin Pearson ,781 ,801 ,837 ,780 ,726 ,757 ,706 ,772 ,775 ,789 ,692 1
* * * * * * * * * * *
erj Correlatio
a n
Pe Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
me tailed)
rint 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163 163
N
ah
192

HASIL UJI RELIABILITAS

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

Akuntabilitas 132,0123 224,555 ,838 ,934


Transparansi Pengelolaan Keuangan 139,0368 236,789 ,893 ,925
Sistem Pengendalian Intern 135,6012 226,859 ,883 ,925
Pemanfaatan Teknologi Informasi 139,1104 251,531 ,793 ,942
Kinerja Pemerintah 132,3988 213,599 ,866 ,930
193

HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Predicted Value

N 163

a,b
Mean 37,1411043
Normal Parameters
Std. Deviation 4,09760063
Absolute ,109
Most Extreme Differences Positive ,069
Negative -,109
Kolmogorov-Smirnov Z 1,386
Asymp. Sig. (2-tailed) ,043

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

HASIL UJI NORMALITAS SETELAH DATA


DI TRANSFORMASI

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 163

a,b
Mean ,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation ,02805608
Absolute ,097
Most Extreme Differences Positive ,097
Negative -,095
Kolmogorov-Smirnov Z 1,233
Asymp. Sig. (2-tailed) ,096

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
194

HASIL UJI NORMALITAS-HISTOGRAM

HASIL UJI NORMALITAS – GRAFIK NORMAL PLOT


195

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa

Model Unstandardized Standar T Sig. Collinearity


Coefficients dized Statistics
Coefficie
nts

B Std. Beta Tolerance VIF


Error

(Constant) ,245 1,743 ,141 ,888

Akuntabilitas ,277 ,078 ,260 3,570 ,000 ,296 3,382

Transparansi ,408 ,105 ,327 3,890 ,000 ,222 4,510


Pengelolaan
Keuangan
1 Sistem ,198 ,095 ,175 2,071 ,040 ,221 4,534
Pengendalian
Intern

Pemanfaatan ,241 ,086 ,184 2,804 ,006 ,363 2,755


Teknologi
Informasi

a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah


196

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Beta
Error

(Constant) 2,018 1,210 1,667 ,097

Akuntabilitas -,101 ,054 -,271 -1,875 ,063

Transparansi ,034 ,073 ,078 ,470 ,639


Pengelolaan Keuangan
1
Sistem Pengendalian ,054 ,066 ,136 ,812 ,418
Intern
Pemanfaatan Teknologi ,019 ,060 ,042 ,320 ,749
Informasi

a. Dependent Variable: ABS_Res


197

HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA


Coefficientsa

Model Unstandardized Standar T Sig. Collinearity


Coefficients dized Statistics
Coefficie
nts

B Std. Beta Tolerance VIF


Error

(Constant) ,245 1,743 ,141 ,888

Akuntabilitas ,277 ,078 ,260 3,570 ,000 ,296 3,382

Transparansi ,408 ,105 ,327 3,890 ,000 ,222 4,510


Pengelolaan
Keuangan
1 Sistem ,198 ,095 ,175 2,071 ,040 ,221 4,534
Pengendalian
Intern

Pemanfaatan ,241 ,086 ,184 2,804 ,006 ,363 2,755


Teknologi
Informasi

a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah


198

HASIL UJI T

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) ,245 1,743 ,141 ,888

Akuntabilitas ,277 ,078 ,260 3,570 ,000

Transparansi ,408 ,105 ,327 3,890 ,000


Pengelolaan
1 Keuangan

Sistem ,198 ,095 ,175 2,071 ,040


Pengendalian Intern

Pemanfaatan ,241 ,086 ,184 2,804 ,006


Teknologi Informasi

a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah


199

HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 ,867 ,752 ,746 2,38365 1,641

a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan Teknologi Informasi, Akuntabilitas,


Transparansi Pengelolaan Keuangan, Sistem Pengendalian Intern
b. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237

Anda mungkin juga menyukai