Anda di halaman 1dari 137

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT

LAPORAN KEUANGAN, DAN PENERAPAN GOOD


CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Hayyuning Tyas Rosdiani


NIM: 207082000796

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Adik Febria Nuryani


NIM 206082003964
Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang
merupakan penelitian, pengolahan, dan analisis saya bukan merupakan saduran
dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat maka skripsi dianggap gugur dan
harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan
serta gelar dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang akan timbul di
kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, Juni 2011

(Adik Febria Nuryani)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Hayyuning Tyas Rosdiani

2. Tempat & Tanggal lahir : Tangerang, 16 Juni 1989

3. Agama : Islam

4. Alamat : Jl. Dr. Cipto mangun kusumo Ciledug

5. Telepon 085693522722

6. Email : si.tyas@yahoo.com

II. PENDIDIKAN

1. SD (1996-2001) : SDN Kreo 04 Tangerang

2. SMP (2001-2004) : SMPN 219 Jakarta Barat

3. SMA (2004-2007) : SMAN 63 Jakarta Selatan

4. S1 (2007-2011) : Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : ( Alm) Drs. H. Abd. Rosyid Fanani

2. Ibu : Endang Hariyanti

3. Alamat : Jl. Dr. Cipto Mangun Kusumo Rt 001/011

Paninggilan Utara, Ciledug-Tangerang

4. Telepon 081288652022

5. Anak Ke dari : 3 dari 4 bersaudara

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ’Alamin, segala puji dan syukur hanya milik


Allah SWT. Teriring shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Dengan rahmat dan hidayahnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Sistem Pengendalian
Internal, Audit Laporan Keuangan, dan Penerapan Good Corporate Governance
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang ditetapkan
dalam rangka mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari berbagai masalah
dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukan semata-
mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan, bimbingan
dan pengarahan yang tidak ternilai harganya. Ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-nya yang diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Teristimewa untuk kedua orangtuaku, Untuk Alm. Ayahku tercinta yang
sudah tenang disana, terima kasih banyak atas semua pengorbanan, kasih
sayang, doa, motivasi, dan bantuannya. Dan untuk Ibuku tercinta yang selalu
memberikan masukan, motivasi, sandaran dari setiap permasalahan yang
timbul, doa, ridhonya serta kasih sayangnya sehingga penulis mendapatkan
semangat lebih untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas segala
bimbingan, asuhan, kasih sayangnya serta pengorbanannya dalam hidup
penulis selama ini, semoga ilmu yang didapat penulis selama ini dapat

v
memberikan kontribusi yang besar nantinya untuk menjaga, membanggakan,
mencukupi dan membuat bangga. amin.
3. Kedua Kakak dan Adikku Mas Irfan, Mas Afghan, dan Dik Ilham yang telah
membantu, memberiku dukungan dan semangat. Terima kasih atas semua doa
dan bantuannya yang telah diberikan kepadaku.
4. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA, selaku dosen pembimbing I (satu) yang
telah berkenan meluangkan waktunya serta memberikan bimbingan,
masukan, arahan, dan tambahan ilmu kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
5. Kak Wilda Farah, SE, Ak, M.Si, selaku dosen pembimbing II (dua) yang
telah memberikan masukan, arahan dan bimbingan dari setiap permasalahan
dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi.
6. Bapak Prof. Dr. Abdul hamid, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodhoni, MM. selaku Pembantu Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis.
8. Ibu Rahmawati, SE., MM selaku Kepala Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas semua dorongan, masukan, dan
arahannya.
9. Ibu Yulianti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas bantuan, dorongan, masukan, dan
arahan dalam menyelesaikan skripsi
10. Bapak Suhendra S.Ag., MM selaku Kepala Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis.
11. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama masa perkuliahan.
12. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Mbak Ani, Mas
Ajis, Mas Heri, Mpok).
13. Keluarga Besar di Ngawi, budeh As, bulek Umi, Mbah care, mbak ani, mbak
lili, dll. yang telah memberikan bantuan, support dan doa agar aku bisa cepat
menyelesaikan skripsiku ini.

i
14. Sahabatku tercinta, ( Lia, Arini, Echa, Widya, Ulan) yang selalu ada bukan
hanya saat penulis senang tapi juga saat penulis menghadapi masalah.
Semoga persahabatan yang telah terbangun selama 3,5 tahun ini tak akan
putus.
15. Teman dekatku, Sarah (terima kasih banyak atas dorongan, semangat,
bantuan dan doa untuk menyelesaikan skripsi ini).
16. Yudhit, Terima kasih banyak karena selalu menemani, membantu,
memberikan semangat, dukungan, dan doa dalam tiap kesulitan.
17. Ka Marina, Ka Adik, Kak Qory, Ka Nana, Ka Omeh, Ka Nurul, Kak Dyfa
(terima kasih banyak telah membantu dalam setiap kesulitanku).
18. Saudara-saudaraku ( Hanny, Lili, Dek itah, Dek Nurul, Dek Ana) yang selalu
memberikan motivasi, dorongan dan doa.
19. Semua orang-orang terdekatku ( Happy, Budeh, Pak Poh, Mbak Dian, Mbak
wid, Mas Pomo, Mas Imam ) Terima kasih banyak karena telah memberikan
bantuan, doa dan supportnya.
20. Teman-teman seperjuangan di Akuntansi-Audit dan Pajak yang membantu
dan memberikanku semangat.
21. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Akuntansi Angkatan 2007 yang telah
memberi saran-saran yang berguna dalam penyusunan skripsi ini.
22. Untuk Uah dan Kak Dian, Terima kasih atas semua bantuannya.
23. Seluruh Staf dan Internal auditor SPI (Satuan Pemeriksa Intern) UIN Syarif
Hidayatullah
24. Seluruh Staf dan Internal Auditor PT. Surveyor Indonesia ( Pak Rasikun, Pak
Roni, Pak Rudi, Pak Dwi, Pak Andre, Pak Ketut, Pak Ida Bagus, Mbak
Permata, Mbak Nina)
25. Seluruh Staf PT Bank Mandiri, PT Jakarta land, LPAI, dan UIN syarif
Hidayatullah
26. Para responden (auditor internal) yang telah bersedia meluangkan waktunya
membantu peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan.
27. Pihak-pihak lain, yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu oleh
penulis.

x
Akhirnya, penulis menyadari bahwa apa yang terdapat dalam penulisan
skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, April 2011

(Hayyuning Tyas Rosdiani)

x
THE EFFECT OF INTERNAL SYSTEM CONTROL, FINANCIAL AUDIT,
AND GOOD COORPORATE GOVERNANCE APPLICATION OF THE
QUALITY OF FINANCIAL REPORT

By : Hayyuning Tyas Rosdiani

ABSTRACT
This research is aimed to analyse the effect of internal system control,
financial audit, and the application of good corporate governance of financial
quality reports. This research used premier data form of distributed questioners
trough internal audit respondents of the companies of Jakarta. Multiple
regression method is used as an analysis method on this research.
The result shows that partially and simultaneously internal system control,
financial audit, and the application of good corporate governance influence the
financial report indeed. This research finds out that the most dominant variable is
the internal system control. The result has coefficient of 0.873, it demonstrates the
capacity of independent variable to explain the dependent variable of 87.3%,
whereas the rest is influenced by another variable and it is not part of this
regression analysis.

Key words: internal system control, financial audit, and the application of good
corporate governance, quality of financial report

v
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT LAPORAN
KEUANGAN, DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Oleh : Hayyuning Tyas Rosdiani

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sistem pengendalian
internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good corporate governance
terhadap kualitas laporan keuangan. Pada penelitian ini digunakan data primer
dalam bentuk penyebaran kuesioner dengan responden internal audit pada
perusahaan di Jakarta. Metode analisis data yang dilakukan dengan metode regresi
berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dan secara simultan
sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good
corporate governance berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Pada
penelitian ini ditemukan hasil analisa variabel yang paling dominan adalah sistem
pengendalian internal. Hasil koefisien determinasi sebesar 0,873, hal ini berarti
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen sebesar 87,3 %,
sedangkan sisanya 12,7 % dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk ke
dalam analisis regresi ini.

Kata kunci : sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan


good corporate governance, kualitas laporan keuangan

v
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi..........................................................................i

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi...............................................................ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif........................................................iii

Surat Pernyataan............................................................................................iv

Daftar Riwayat Hidup....................................................................................v

Abstract...........................................................................................................vi

Abstrak............................................................................................................vii

Kata Pengantar...............................................................................................viii

Daftar Isi...........................................................................................................xi

Daftar Tabel....................................................................................................xv

Daftar Gambar................................................................................................xvi

Daftar Lampiran.............................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian.........................................................1

B. Perumusan Masalah..................................................................11

C. Tujuan Penelitian......................................................................11

D. Manfaat Penelitian....................................................................13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem pengendalian Internal....................................................14

xi
1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal.............................14

2. Tujuan Sistem pengendalian Internal...................................16

3. Pentingnya Sistem Pengendalian Internal............................20

4. Diterapkannya Sistem Pengendalian Internal.......................21

5. Membangun Elemen Sistem Pengendalian Internal.............22

B. Audit Laporan Keuangan..........................................................24

1. Pengertian Auditing..............................................................24

2. Audit Laporan Keuangan.....................................................25

3. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit........................................26

4. Perlunya Audit Laporan Keuangan......................................26

5. Standar Auditing...................................................................29

C. Penerapan Good Corporate Governance..................................31

1. Pengertian Good Corporate Governance...........................31

2. Asas Good Corporate Governance....................................33

3. Manfaat Good Corporate Governance...............................35

D. Kualitas Laporan Keuangan......................................................38

1. Pengertian Laporan Keuangan.............................................38

2. Tujuan Laporan Keuangan...................................................38

3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan........................39

E. Keterkaitan Antar Variabel.......................................................42

F. Penelitian Terdahulu.................................................................46

G. Kerangka Pemikiran..................................................................49

H. Perumusan Hipotesis.................................................................50

xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................51

B. Metode Penentuan Sampel........................................................51

C. Metode Pengumpulan Data.......................................................51

D. Metode Analisis Data................................................................52

1. Statistik Deskriptif................................................................52

2. Uji Kualitas Data...................................................................53

a. Uji Validitas......................................................................53

b. Uji Reliabilitas..................................................................54

3. Uji Asumsi Klasik................................................................55

a. Uji Multikolonieritas.......................................................55

b. Uji Normalitas.................................................................55

c. Uji Heterokedastisitas......................................................56

4. Uji Hipotesis.........................................................................58

a. Koefisien Determinasi.....................................................58

b. Uji Regresi Secara Simultan (Uji F)...............................58

c. Uji Regresi Secara Parsial (Uji t)....................................59

E. Operasional Variabel Penelitian................................................61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian..................................65

1. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................65

2. Karakteristik Responden.............................................66

3. Statistik Deskriptif.......................................................69

xi
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian...........................................70

1. Uji validitas...................................................................70

2. Uji Reliabilitas...............................................................72

C. Hasil dan Pembahasan.......................................................73

1. Pengujian Asumsi Klasik..............................................73

a. Uji Multikolinearitas..................................................73

b. Uji Normalitas...........................................................74

c. Uji Heterokedastisitas................................................75

2. Analisis Regresi Linier Berganda.................................76

a. Uji Koefisien Determinasi.........................................76

b. Uji Secara Simultan(F)..............................................77

c. Uji Secara Parsial (t)..................................................78

d. Uji Regresi Linier Berganda......................................80

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan.......................................................................83

B. Implikasi............................................................................84

C. Saran..................................................................................85

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................86

LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................90

xi
DAFTAR TABEL

No Keterangan Hal

2.1 Penelitian Terdahulu............................................................................46

3.1 Metode Skala dan Pengukuran............................................................54

3.2 Operasional Variabel...........................................................................61

4.1 Data Distribusi Sample Penelitian.......................................................65

4.2 Distribusi Kuesioner............................................................................66

4.3 Data Statistik Responden.....................................................................69

4.4 Statistik Deskriptif...............................................................................71

4.5 Uji Validitas Instrumen Sistem Pengendalian Internal........................71

4.6 Uji Validitas Instrumen Audit Laporan Keuangan..............................71

4.7 Uji Validitas Instrumen Penerapan Good Corporate Governance......72

4.8 Uji Validitas Instrumen Kualitas Laporan Keuangan..........................72

4.9 Uji Reabilitas Sistem Pengendalian Internal.......................................72

4.10 Uji Reabilitas Audit Laporan Keuangan.......................72

4.11 Uji Reabilitas Penerapan Good Corporate Governance......................73

4.12 Uji Reabilitas Kualitas Laporan Keuangan...................73

4.13 Hasil Uji Multikolinieritas.............................................74

4.14 Uji Determinasi..............................................................76

4.15 Hasil Uji Statistik F.......................................................78

4.16 Hasil Uji t.......................................................................78

x
DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Hal

2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis...............................................................49

4.1 Grafik Jenis Kelamin...........................................................................67

4.2 Grafik Pendidikan Terakhir.................................................................67

4.3 Grafik Posisi 68

4.4 Grafik Lama Bekerja...........................................................................69

4.5 Normal P-Plot......................................................................................75

4.6 Scatter Plot 76

x
DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Hal

1. Kuesioner Penelitian............................................................................90

2. Daftar Jawaban Responden..................................................................91

3. Perhitungan Data..................................................................................92

4. Hasil SPSS 93

5. Surat Keterangan Perusahaan..............................................................94

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan adalah Catatan informasi keuangan suatu

perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk

menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. (SAK, 2009). Menurut

Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia 2009, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi

yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan keuangan tidak

menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam

mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan

pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk

menyediakan informasi.

Salah satu perangkat yang dapat menghasilkan informasi laporan

keuangan adalah sistem akuntansi yang memadai. Adanya sistem

akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat

menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para

pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan

keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan

ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk

merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi,

1
organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk

menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipenuhinya kebijakan

manajemen, hal ini disebut sistem pengendalian internal (Mulyadi, 2001

dalam Dewi, 2007), atau dengan kata lain bahwa pengendalian internal

terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi

perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta

menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan berlaku.

Menurut COSO ( Sawyer, 2005:61) struktur pengendalian intern

satuan usaha terdiri atas lima komponen, yaitu: (1) lingkungan

pengendalian, (2) penaksiran risiko, (3) informasi dan komunikasi, (4)

aktivitas pengendalian, serta (5) pemantauan. Agar struktur pengendalian

intern berfungsi dengan baik, diperlukan penerapan kelima komponen

pengendalian intern sehingga akan mendorong terlaksananya struktur

pengendalian intern yang memadai. Sebagaimana telah diketahui bahwa

mutu struktur pengendalian ini sangat berpengaruh terhadap kualitas

informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh manajemen. Struktur

pengendalian intern yang memadai mengurangi kekeliruan sehingga

kualitas informasi laporan keuangan yang dihasilkan dapat lebih

diandalkan ( Yadnyana, 2009)

Kualitas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan

yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur. Kualitas

laporan keuangan berguna sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi

2
bagi pihak yang berkepentingan. Kualitas laporan keuangan dengan

berbagai pengukurannya, umumnya digunakan dalam keputusan investasi,

perjanjan kompensasi dan persyaratan hutang. Keputusan kontrak yang

berdasar kualitas laporan keuangan yang rendah akan mempengaruhi

transfer kesejahteraan yang tidak diinginkan. Dari perspektif investasi

kualitas laporan keuangan yang rendah akan menyebabkan tidak

effektifnya alokasi sumber daya. Kualitas laporan keuangan yang rendah

menyebabkan ineffisiensi karena mengurangi pertumbuhan ekonomi yang

disebabkan alokasi modal yang tidak tepat ( Sumarwoto, 2006).

Dalam mempertanggungjawabkan wewenang yang dilimpahkan

kepadanya, pihak manajemen harus menyusun laporan keuangan yang

berguna dalam pengambilan keputusan bagi manajemen sendiri (intern),

dan bagi pihak pihak yang berkepentingan di luar perusahaan (ekstern).

Sehubungan dengan itu informasi atau laporan keuangan harus disajikan

secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum dan

diterapkan secara konsisten (Yadnyana, 2009).

Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen tersebut perlu

diaudit oleh auditor independen (akuntan publik), sebagai penilai yang

bebas terhadap seluruh aktivitas perusahaan. Untuk menghasilkan

informasi atau laporan keuangan yang dapat dipercaya dan menghindari

kesalahan pernyataan.

Dalam kaitannya dengan laporan keuangan, audit memegang

peranan penting dalam pencapaian hasil laporan keuangan, yaitu menuju

3
meningkatnya keberhasilan tujuan perusahaan sistem. Fungsi audit juga

memegang peranan penting suatu keberhasilan sistem ekonomi. Fungsi ini

menyediakan informasi keuangan yang dapat diandalkan sebagai dasar

penilaian kinerja ekonomi. Informasi keuangan ini menjadi kepercayaan

bagi berbagai pihak dalam pengambilan keputusan. Pemakai informasi

harus yakin dalam mempercayakan pada pekerjaan yang dilaksanakan oleh

akuntan, dan rasa keyakinan tergantung pada persepsi bahwa auditor

seorang profesional, independen tidak memiliki kepentingan atau konflik

kepentingan dengan klien dan pihak yang melaksanakan judgment secara

obyektif dan tidak memihak dalam seluruh masalah yang menjadi

tanggung jawabnya ( Sumarwoto, 2006)

Menurut Abdul Halim (2001:48) ada empat alasan mengapa audit

laporan keuangan diperlukan, yaitu (1) perbedaan kepentingan, (2)

konsekuensi, (3) kompleksitas, dan (4) keterbatasan akses (remoteness).

Akuntan pemeriksa harus memahami struktur pengendalian intern yang

diterapkan oleh perusahaan dalam melaksanakan tugasnya. Apabila dalam

mengevaluasi struktur pengendalian intern perusahaan, ternyata ditemukan

suatu kelemahan yang prinsipil, maka auditor harus mengkomunikasikan

kelemahan pengendalian intern tersebut kepada pihak manajemen

(pemberi tugas) untuk melakukan pembenahan terhadap struktur

pengendalian intern yang semestinya diterapkan. Pengendalian internal

dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari

perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian internal

4
yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan ( Yadnyana,

2009)

Sebagai sebuah sistem, hasil audit laporan keuangan memberikan

acuan kepada perusahaan dalam mengambil dan memutuskan sebuah

kebijakan. Hal ini dapat dilihat dari independensi, kompetensi, program

audit, pelaksanaan audit, laporan hasil audit dan tindak lanjut audit yang

dilaksanakan sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga

audit dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan

melalui pendekatan yang sistematis, disiplin untuk mengevaluasi dan

melakukan perbaikan atas keefektifan manajemen resiko, pengendalian

dan proses yang jujur, bersih dan baik. Dari hasil tersebut sistem dapat

berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Tidak kalah penting dari pelaksanaan audit oleh auditor

independen, perusahaan harus menerapkan Good Corporate Governance

atau tata kelola perusahaan untuk dapat meningkatkan nilai tambah bagi

stakeholders, yaitu suatu kaidah, norma ataupun praktik bisnis yang sehat

dan beretika (Tunggal, 2010). Dalam penerapannya, tata kelola perusahaan

yang baik memerlukan praktik pengawasan yang mengacu pada prinsip

GCG.

Perhatian terhadap corporate governance terutama juga dipicu oleh

skandal spektakuler seperti, Enron, Worldcom, Tyco, London &

Commonwealth, Poly Peck, Maxwell, dan lain-lain (S. Kaihatu, 2006).

Keruntuhan perusahaan-perusahaan publik tersebut dikarenakan oleh

5
kegagalan strategi maupun praktek curang dari manajemen puncak yang

berlangsung tanpa terdeteksi dalam waktu yang cukup lama karena

lemahnya pengawasan yang independen oleh corporate boards. Ada

empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep good corporate

governance, (Kaen, 2003; Shaw, 2003) dalam S. Kaihatu (2006) yaitu

fairness, transparency, accountability, independency, dan responsibility.

Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip Good

Corporate Governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan

kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas

rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak

menggambarkan nilai fundamental perusahaan.

Terjadinya berbagai skandal keuangan yang melibatkan sejumlah

perusahaan, membuat berbagai pihak menjadi ragu pada kualitas laporan

keuangan. Berbagai pertanyaan diajukan terhadap kualitas hasil kerja

auditor dan kualitas undang-undang yang mengatur pekerjaan auditor.

Kualitas laporan keuangan yang tinggi tergantung pada kompetensi dan

obyektifitas auditor. Kompetensi diperoleh dari pelatihan professional,

pengalaman dan pemahaman terhadap klien dan industri tertentu.

Persyaratan pendidikan telah diatur dan standar teknis telah dikembangkan

oleh profesi sejak awal ( Sumarwoto, 2006)

Skandal keuangan pun juga membuat berbagai pihak ragu,

khususnya menyebabkan merosotnya kepercayaan masyarakat, yang salah

satunya ditandai dengan turunnya harga saham secara drastis dari

6
perusahaan yang terkena kasus. Hal tersebut menunjukkan bahwa

pentingnya kualitas laporan keuangan dan fungsi audit serta pemahaman

tentang apa yang mungkin menyebabkan terjadinya skandal akuntansi.

Skandal akuntansi pada perusahaan besar (misalnya Enron, WorldCom,

Global Crossing) telah merusak tatanan efektivitas corporate governance,

kualitas laporan keuangan, dan kredibilitas dari fungsi audit. Tingginya

fraud pada laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan besar

mendorong perusahaan publik untuk mengambil peran proaktif untuk

mencegah penipuan ini. Strategi ini harus dikembangkan untuk

mendorong kehandalan laporan keuangan yang berkualitas, integritas,

serta efektivitas dan fungsi dari audit.

Pada dasarnya dalam penyusunan laporan keuangan banyak

dipengaruhi oleh berbagai indikator penting. Hal tersebut memiliki

peranan masing-masing yang saling berkaitan untuk mencapai kualitas

laporan keuangan yang reliable. Dari berbagai indikator, terdapat 3 (tiga)

indikator penting yang sangat berperan dalam meningkatkan kualitas

laporan keuangan, yaitu sistem pengendalian internal, audit laporan

keuangan, dan penerapan good corporate governance. Ketiganya memiliki

fungsi dan tujuan yang dapat memberi dampak bagi hasil penyusunan

laporan keuangan.

Sistem pengendalian internal meliputi organisasi yang

dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian

dan keandalah data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

7
dipenuhinya kebijakan manajemen, sehingga dengan diterapkannya sistem

pengendalian internal, manajemen akan menekankan pentingnya

pengendalian dan mengambil langkah penting untuk mengendalikannya.

Tujuan ini juga memastikan bahwa kegiatan usaha perusahaan patuh

kepada hukum dan peraturan, kebijakan dan prosedur perusahaan,

sehingga dapat menghasilkan informasi mengenai keuangan dan informasi

untuk manajemen, termasuk penyiapan laporan keuangan yang berkualitas

serta mencegah penggelapan informasi kepada publik. Audit laporan

keuangan merupakan proses sistematis untuk memperoleh serta

mengevaluasi bukti yang dilakukan untuk menentukan apakah laporan

keuangan dinyatakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

umum. Temuan-temuan yang dihasilkan dalam audit laporan keuangan

cenderung sangat bermanfaat. Temuan tersebut dapat menghasilkan

perbaikan struktur dan proses organisasi berdasarkan rekomendasi-

rekomendasi yang diberikan oleh auditor, sehingga dapat meningkatkan

kualitas laporan keuangan. Good corporate governance merupakan suatu

prinsip dasar pengelolaan perusahaan secara transparan, akuntabel dan adil

sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku umum. Good corporate

governance memiliki 5 (lima) komponen untuk mencapai kesinambungan

usaha perusahaan, yaitu transparansi (transparency), akuntabilitas

(accountability), responsibilitas (responsibility), independensi

(independency), dan kewajaran (fairness). Kelima komponen tersebut

penting karena penerapan prinsip good corporate governance memiliki

8
tujuan untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, mencapai

sasaran yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan usaha dilakukan secara

transparan, sehingga perusahaan akan menyediakan informasi yang

material, relevan, dan tidak ada yang disembunyikan dengan menyajikan

laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu. Dari ketiga indikator

tersebut dapat terlihat besar kecilnya pengaruh dalam meningkatkan

kualitas laporan keuangan.

Dalam penelitian Parno (2005) yang berjudul “Pengaruh

Efektivitas Sistem Pengendalian Intern terhadap Keberhasilan Usaha

Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Kota Semarang”. Hasil

penelitian ini menyebutkan bahwa efektivitas sistem pengendalian intern

berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha koperasi pegawai

republik indonesia.

Penelitian lain yang dilakukan oleh I Ketut Yadyana (2009) yang

berjudul “Pengaruh Frekuensi Audit Atas Laporan Keuangan Historis

terhadap Keandalan Struktur Pengendalian Intern”. Hasil penelitian ini

menyebutkan bahwa frekuensi audit atas laporan keuangan historis

berpengaruh secara signifikan terhadap keandalan struktur pengendalian

intern.

Penelitian yang dilakukan oleh Sumarwoto (2006) yang berjudul

“Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP terhadap Kualitas Laporan

Keuangan”. Hasil penelitian ini menyebutkan tidak terdapat pengaruh

signifikan kebijakan rotasi yang bersifat mandatory pada kualitas laporan

9
keuangan tetapi bersifat voluntary berpengaruh signifikan pada kualitas

laporan keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Eko Adhi Legowo (2010) yang

berjudul “Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Kualitas Audit dan

Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan

Keuangan”. Hasil Penelitian ini menyebutkan bahwa secara parsial hanya

kondisi keuangan, kualitas audit, kepemilikan saham konstitusi dan jumlah

financial literacy dalam anggota komite audit yang berpengaruh signifikan

terhadap integritas laporan keuangan. Sedangkan kepemilikan saham

manajemen, proporsi dewan komisaris independen dan keberadaan komite

audit tidak pengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Eko Adhi

Legowo (2010), Analisis Pengaruh Kondisi keuangan, Kualitas Audit, dan

Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel Sistem pengendalian

Internal, Audit Laporan Keuangan, dan Penerapan Good Corporate

Governance sebagai variabel bebas serta Kualitas Laporan Keuangan

sebagai variabel terikat. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian

ini akan menggunakan data primer dengan penyebaran kuesioner dan

populasi penelitian ini ialah internal auditor pada perusahaan yang telah

menerapkan good corporate governance di Jakarta.

1
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “

Pengaruh Sistem pengendalian Internal, Audit Laporan Keuangan,

dan Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas

Laporan Keuangan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan?

2. Apakah audit laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan?

3. Apakah penerapan Good Corporate Governance berpengaruh

signifikan terhadap kualitas laporan keuangan?

4. Apakah sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan

Penerapan Good Corporate Governance secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan?

1
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis apakah sistem pengendalian internal

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

2. Untuk menganalisis apakah audit laporan keuangan berpengaruh

signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

3. Untuk menganalisis apakah penerapan good corporate governance

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

4. Untuk menganalisis apakah sistem pengendalian internal, audit

laporan keuangan, dan penerapan Good Corporate Governance

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Perusahaan

Sebagai masukan dan bahan evaluasi tentang pentingnya

keseriusan penerapan sistem pengendalian internal, audit laporan

keuangan dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan

kualitas laporan keuangan perusahaan.

2. Investor

Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran tentang

penerapan sistem pengendalian internal yang baik dan pentingnya

1
audit laporan keuangan serta penerapan Good Corporate Governance

sebagai suatu alat yang membantu perusahaan dalam mengendalikan

dan mengawasi risiko yang terjadi diperusahaan.

3. Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk

mempelajari dan menambah wawasan yang berkaitan dengan sistem

pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan Good Corporate

Governance.

4. Pihak Lain

Menambah wawasan dan referensi bagi yang tertarik dengan

tema ini dan untuk memungkinkan adanya penelitian lebih lanjut

mengenai tema ini.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pengendalian Internal

1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Menurut Tuanakotta (1982:94), Sistem pengendalian internal meliputi

rencana organisasi dan semua metode serta kebijakan yang ter-koordinasi

dalam suatu perusahaan untuk mengamankan kekayaan, menguji ketepatan

dan sampai berapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, menggalakan

efisiensi usaha serta mendorong ditaati-nya kebijaksanaan pimpinan yang

telah digariskan”.

American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) dalam

Sawyer (2005:58), memberikan pengertian bahwa, ” Kontrol Internal

adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen,

atau pegawai lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang

wajar mengenai pencapaian tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan

keuangan, (b) efektivitas dan operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum

dan peraturan yang berlaku”

Menurut Mulyadi (1997:165) dalam Parno (2005) Sistem

pengendalian internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian

dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipenuhinya kebijakan manajemen.

14
Definisi pengendalian internal yang dikembangkan oleh COSO

(Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission)

tahun 1992 dalam Bambang (2009), secara luas sebagai as a process,

effected by an entity s board of directors, management and other

personnel designed to provide reasonable assurance regarding the

achievement of objective in the following categories:

 Effectiveness and efficiency of operations

 Reliability of financial reporting, and

 Compliance with applicable lows and regulations

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan tujuan utama

proses pengendalian internal adalah:

a. Operations/performance objectives, yaitu adanya aktivitas yang efisien

dan efektif dalam hubungannya dengan misi dasar dan kegiatan usaha

organisasi, termasuk standar kinerja dan pengamanan sumber daya.

b. Information/financial reporting objectives, yaitu adanya informasi

mengenai keuangan dan informasi untuk manajemen yag bebas dan dapat

dipercaya, lengkap dan tepat waktu, termasuk penyiapan laporan

keuangan yang handal serta mencegah penggelapan informasi kepada

publik.

c. Compliance objectives, yaitu adanya kepatuhan kepada hukum dan

peraturan yang berlaku. Tujuan ini memastikan bahwa kegiatan

usaha perusahaan patuh kepada hukum, peraturan, rekomendasi dari

regulator, kebijakan dan prosedur perusahaan.

1
2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Adapun tujuan sistem pengendalian internal adalah : menjaga

kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efisiensi, serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

yang telah digariskan (Gondodiyoto, 2007:258)

Manajemen bertanggungjawab untuk merancang dan menerapkan

lima unsur pengendalian internal (elements of internal control) untu

mencapai tiga tujuan pengendalian internal. Unsur-unsur tersebut menurut

COSO (Sawyer, 2005:62) adalah sebagai berikut :

a. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap

manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu

faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah

manajemen dan siklus operasi. Manajemen harus menekankan

pentingnya pengendalian dan mendorong dipatuhinya kebijakan

pengendalian akan menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif.

b. Penilaian Resiko

Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko

meliputi perubahan-perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan,

perubahan peraturan, perubahan faktor-faktor ekonomi seperti suku

bunga, dan pelanggaran karyawan atas kebijakan dan prosedur

perusahaan. Manajemen harus memperhitungakn resiko ini dan

mengambil langkah penting untuk mengendalikannya sehingga tujuan

1
dari pengendalian internal dapat dicapai. Setelah resiko diidentifikasi,

maka dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh

dari resiko tersebut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan untuk

menentukan tindakan-tindakan yang akan meminimumkannya.

c. Prosedur pengendalian

Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan

jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk

pencegahan penggelapan, kita akan membahas secara singkat prosedur

pengendalian yang dapat dipadukan dengan sistem akuntansi. Prosedur-

prosedur tersebut adalah:

1) Pegawai yang kompeten, perputaran tugas dan cuti wajib

Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur untuk

memastikan bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang

diembannya. Karena itu, para karyawan bagian akuntansi harus

mendapat pelatihan yang memadai dan diawasi dalam melaksanakan

tugasnya. Ada baiknya juga bila dilakukan perputaran atau rotasi tugas

di antara karyawan klerikal dan mengharuskan para karyawan

nonklerikal untuk mengambil cuti. Kebijakan ini mendorong para

karyawan untuk menaati prosedur yang digariskan. Disamping itu,

kesalahan atau penggelapan dapat dideteksi.

2) Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya ketidakefisienan,

kesalahan dan penggelapan, maka tanggung jawab untuk operasi yang

1
berkaitan harus dibagi kepada dua orang atau lebih. Misalnya,

tanggung jawab untuk pembelian, penerimaan dan pembayaran atas

perlengkapan komputer harus dibagi kepada tiga orang atau

departemen. Jika orang yang sama melakukan pemesanan, memeriksa

penerimaan atas barang yang dipesan dan melakukan pembayaran

kepada pemasok, maka penyelewengan bisa terjadi.

Upaya-upaya pengecekan yang akan timbul akibat dibaginya

tanggung jawab kepada berbagai departemen tidak perlu

menyebabkan tumpang tindih tugas. Dokumen perusahaan yang

disiapkan oleh suatu departemen dirancang agar terkoordinasi dan

saling mendukung dengan dokumen yang disiapkan oleh departemen

lain.

3) Pemisahan operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi

Kebijakan pengendalian harus menetapkan pihak-pihak yang

bertanggung jawab atas berbagai aktifitas usaha. Untuk mengurangi

kemungkinan timbulnya kesalahan dan penggelapan, maka tanggung

jawab atas operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi harus

dipisahkan. Selanjutnya, catatan akuntansi akan digunakan sebagai

alat pengecekan independen terhadap mereka yang bertugas

mengamankan aktiva dan mereka yang berkecimpung dalam operasi

usaha.

1
4) Prosedur pembuktian dan pengamanan

Prosedur pembuktian dan pengamanan harus digunakan untuk

melindungi aktiva dan memastikan bahwa data akuntansi dapat

dipercaya. Hal ini dapat diterapkan pada banyak hal seperti prosedur

otorisasi, persetujuan dan rekonsiliasi.

d. Pemantauan atau monitoring

Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan

mengidentifikasi di mana letak kelemahannya dan memperbaiki

efektifitas pengendalian tersebut. Sistem pengendalian internal dapat

dipantau secara rutin atau melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin bisa

dilakukan dengan mengamati perilaku karyawan dan tanda-tanda

peringatan dari sistem akuntansi tersebut.

e. Informasi dan komunikasi

Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko,

prosedur pengendalian dan pemantauan diperlukan oleh manajemen

untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-

tuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku.

Manajemen juga dapat menggunakan informasi eksternal utuk

menilai peristiwa dan keadaan yang berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan dan pelaporan eksternal. Misalnya manajemen menggunakan

informasi dari Financial Accounting Standarts Board (FASB) atau dari

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) serta Bapepam untuk menilai dampak

dari perubahan standar pelaporan yang mungkin akan terjadi.

1
3. Pentingnya Sistem pengendalian Intern

Pengendalian internal bagi suatu perusahaan (terutama yang sudah

go public) adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan

kewajiban audit laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan

tentang kecukupan sistem pengendalian perusahaan yang dikelolanya serta

model/framework mana yang diadopsi (atau sepenuhnya di desain sendiri),

dan wajib diaudit oleh auditor ekstern. Menurut Gondodiyoto (2007:249)

Faktor-faktor yang menyebabkan makin pentingnya sistem pengendalian

intern, antara lain adalah

a. Perkembangan kegiatan dan skalanya menyebabkan kompleksitas struktur,

sistem dan prosedur suatu organisasi makin rumit. Untuk dapat mengawasi

operasi organisasi, manajemen hanya mengandalkan kepercayaan atas

berbagai laporan dan analisa.

b. Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi, mencegah dan

menemukan kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan terletak

pada management, sehingga management harus mengatur sistem

pengendalian intern yang sesuai untuk memenuhi tanggung jawab

tersebut.

c. Pengawasan oleh dari satu orang (saling cek) merupakan cara yang tepat

untuk menutup kekurangan-kekurangan yang bisa terjadi pada manusia.

Saling cek ini merupakan salah satu karakteristik sistem pengendalian

intern yang baik.

2
d. Pengawasan yang ”built-in” langsung pada sistem berupa pengendalian

intern yang baik dianggap lebih tapat daripada pemeriksaan secara

langsung dan detail oleh pemeriksa (khususnya yang berasal dari luar

organisasi)

Suatu sistem kontrol atau pengawasan internal, pada hakekatnya

adalah suatu mekanisme yang didesain untuk menjaga (preventif),

mendeteksi (detektif), dan memberikan terjadinya kekeliruan, kelalaian,

error) maupun penyalah-gunaan (kecurangan, fraud). Mekanisme kontrol

tersebut melekat (built-in) pada sistem, dan tercermin di dalam prosedur,

formulir, organisasi (pembagian tugas). Mengingat bahwa pada

lingkungan sistem berbasis komputer risiko yang dihadapi makin rumit,

maka struktur pengendalian intern pada sistem akuntansi tradisional sudah

tidak mencukupi lagi untuk memenuhi kebutuhan kontrol internal terhadap

risiko.

4. Diterapkannya Sistem Pengendalian internal

Alasan diterapkannya sistem pengendalian intern adalah :

a. Luas dan ukuran kesatuan usaha yang menjadi bagian komplek dan

meluas sehingga manajemen harus mempercayai berbagai macam

laporan dan analisis-analisisnya yang banyak jumlahnya.

b. Pengawasan dan penelitian yang melihat pada sistem pengendalian

intern yang baik mampu melindungi terhadap kelemahan manusia dan

2
mengurangi terhadap kelemahan manusia serta mengurangi kemungkinan

kesalahan atau ketidakberesan yang akan terjadi.

c. Tidak praktis apabila akuntan untuk memeriksa secara keseluruhan

dengan keterlibatan uang tanpa mempercayai sistem pengendalian intern

(Artadi 1990:2 dalam Parno, 2005).

5. Membangun Elemen Sistem Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2010) unsur pokok sistem pengendalian intern

adalah :

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi

didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Pemisahan fungsi-fungsi koperasi dan penyimpanan dari fungsi

akuntansi

2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi

dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya

transaksi tersebut. Dan prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan

informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang,

pendapatan dan biaya suatu organisasi.

2
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan

dalam menciptakan praktik yang sehat adalah :

1) Penggunaan formulir bernomor urut yang pemakaiannya harus

dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit).

3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh

satu orang atau satu unit organisasi.

4) Perputaran jabatan (job rotation).

5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan

catatannya.

7) Pembentukan unit organisasi (staf pemeriksa intern) yang bertugas

untuk mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang

lain.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat

dipercaya dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut :

1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh

pekerjaannya.

2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan

perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

2
B. Audit laporan Keuangan

1. Pengertian Auditing

Auditing menurut Arens dan Loebbecke (2008) didefinisikan

sebagai “Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang

informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang

dilakukan seseorang yang kompeten dan independen untuk dapat

menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria

yang telah ditetapkan”.

Menurut Sukrisno Agoes (2004:3) Audit adalah suatu pemeriksaan

yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen,

terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta

catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan

untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

terseb

Sedangkan menurut pendapat Mulyadi (2002:9) dalam Nugroho

(2005), auditing adalah Suatu proses sistemetis untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan

tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan

tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kretiria

yang telah ditetapkan serta penyampaian hasilnya kepada yang pemakai

yang berkepentingan.

2
Konrath (2002:5) dalam Sukrino Agoes (2004) mendefinisikan

auditing sebagai:

“ Suatu proses yang sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan

mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-

kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut

dan kritaeria yang telah ditetapkan dan mengkomunikas ikan hasilnya kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.

Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan adalah suatu proses pemeriksaan oleh

orang-orang yang mampu (kompeten) dan independen, dengan menghimpun

dan mengevaluasi bukti-bukti dan keterangan yang terukur suatu kesatuan

ekonomi, dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat

kesesuaian dari keterangan terukur yang diperoleh dari pemeriksaannya

tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan (Gondodiyoto, 2007:35)

Menurut Guy (2002:9) yang dikutip oleh Nugroho (2005), audit

laporan keuangan menitik beratkan pada apakah laporan keuangan sesuai

dengan kriteria yang spesifik. Auditor menyatakan suatu pendapat apakah

laporan tersebut disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum.

Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk

menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah

dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu (Arens, 2010:18).. Auditing harus

dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen. Perusahaan

2
umumnya memilih menggunakan jasa auditor independen untuk

meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan tersebut, namun apabila

perusahaan memutuskan untuk tidak menggunakan auditor independen,

maka laporan keuangan tersebut akan memiliki kredibilitas yang sangat

kecil.

2. Tujuan dan Ruang LingkupAudit

Audit laporan keuangan bertujuan untuk mendapakan pendapat yang

obyektif, profesional, dan independen mengenai kesesuaian laporan

keuangan objek pemeriksaan dengan standar akuntansi yang berlaku yang

telah ditetapkan secara konsisten dibandingkan dengan laporan keuangan

pada tahun-tahun sebelumnya. Seorang auditor dalam menjalankan tugasnya

yaitu melakukan pemeriksaan keuangan harus berdasar pada prinsip

akuntansi berlaku umum (Nugroho, 2005:10)

3. Perlunya Audit Atas laporan Keuangan

Menurut Abdul Halim (2001:48) Empat alasan mengapa audit laporan

keuangan diperlukan. Keempat alasan tersebut adalah :

a. Perbedaan Kepentingan

Ada perbedaan kepentingan yang dapat menimbulkan konflik

antara manajemen sebagai pembuat dan penyaji laporan keuangan dengan

para pemakai laporan keuangan. Manajemen mempunyai kepentingan untuk

mempertahankan jabatannya. Untuk itu manajemen akan berusaha agar

laporan keuangan perusahaan yang dipimpinnya memperlihatkan kinerja

yang baik, misalnya dengan mengubah metode perlakuan akuntansi

2
sehingga laba menjadi lebih besar. Di pihak lain, antar pemakai laporan

keuangan sendiri pun mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda

terhadap pelaporan keuangan perusahaan. Pemegang saham lebih senang

bila tidak ada deviden.

Para pemakai mengharapkan kepastian dari auditor independen

bahwa laporan keuangan bebas dari pengaruh konflik kepentingan terutama

kepentingan manajemen. Laporan keuangan perlu diaudit untuk menentukan

kewajaran dan kenetralan laporan keuangan. Auditor independen juga

diharapkan mempertimbangkan setiap kebutuhan dari berbagai kelompok

pemakai laporan keuangan. Dengan demikian, audit laporan keuangan

diperlukan untuk meningkatkan keyakinan pemakai laporan keungan bahwa

laporan keuangan bersifat netral sehingga reabilitasnya dapat ditingkatkan.

b. Konsekuensi

Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting bagi

pemakai. Investor, kreditor, dan para pembuat keputusan ekonomi lainnya

sangat mengandalkan laporan keuangan yang dipublikasikan. Mereka

menginginkan agar laporan keuangan berisi sebanyak mungkin informasi

yang relevan untuk pengambilan keputusan. Mereka menginginkan adanya

pengungkapan (disclosure) yang memadai. Para pemakai laporan keuangan

mengandalkan auditor independen untuk memastikan bahwa laporan

keuangan disusun sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan berisi

pengungkapan yang diperlukan bagi para pemakai yang berpengetahuan dan

mengerti tentang laporan keuangan.

2
c. Kompleksitas

Dunia bisnis yang selalu berkembang pesat mengakibatkan

permasalahan akuntansi dan proses penyajian laporan keuangan semakin

kompleks. Peningkatan kompleksitas ini mengakibatkan semakin tingginya

resiko kesalahan interpretasi dan penyajian laporan keuangan. Hal ini

menyulitkan para pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi kualitas

laporan keuangan. Oleh karena itu, mereka mengandalkan laporan auditor

atas laporan laporan keuangan yang bersangkutan.

d. Keterbatasan Akses (Remoteness)

Pemakai laporan keuangan pada umumnya mempunyai

keterbatasan akses terhadap data akuntansi. Ada jarak antara pemakai

dengan aktivitas perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan. Jika

para pemakai ingin mengakses data secara langsung, maka mereka

menghadapi kendala waktu, biaya, ketelitian, dan tenaga. Oleh karena itu,

mereka mempercayakan pemeriksaan kepada pihak ketiga yaitu auditor

independen.

Sebagian kecil pemakai mempunyai akses langsung terhadap

catatan akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Hal

ini memungkinkan mereka untuk manipulasi catatan akuntansi dan laporan

keuangan untuk kepentingan mereka. Oleh karena itu, para pemakai lainnya

akan mengandalkan audit yang dilakukan auditor independen untuk

memastikan bahwa laporan keuangan cukup berkualitas dan bebas dari

manipulasi.

2
4. Standar Auditing

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan standar-standar audit

untuk profesi yaitu Standar Auditing Berlaku Umum. Standar ini adalah

standar auditing yang paling dikenal. Di Indonesia, standar ini terdiri dari

Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan, dan Standar Pelaporan.

Standar ini diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) No. 01

(2001 par.27) sebagai berikut :

a. Standar Umum

Standar umum berhubungan dengan kualifikasi atau seorang

auditor dan kualitas pekerjaan seorang auditor, yaitu :

1) Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian

dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor.

2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi

dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

b. Standar Pekerjaan Lapangan

Standar pekerjaan lapangan berhubungan dengan pelaksaan

pekerjaan audit di lapangan, yaitu :

1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan

asisten, harus disupervisi dengan semestinya.

2
2) Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup

pengujian yang akan dilakukan,

3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang

diaudit.

c. Standar Pelaporan

Standar ini berhubungan dengan masalah pengkomunikasian

hasil-hasil audit, yaitu :

1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

2) Laporan audit harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,

ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan

laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan

prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang

memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor

4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

laporan keuangan secara keseluruhan, atau suatu asersi bahwa

pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara

keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

3
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka

laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat

pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung

jawab yang dipikul oleh auditor.

C. Penerapan Good Corporate Governance

1. Pengertian Good Corporate Governance

Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

merupakan Struktur yang oleh stakeholder, pemegang saham, komisaris

dan manajer menyusun tujuan perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan

tersebut dan mengawasi kinerja (OECD, 2003).

Adapun definisi Good Corporate Governance dari Cadbury

Committee dalam Arifin (2005) yang berdasar pada teori stakeholder adalah

sebagai berikut :

“A set of rules that define the relationship between shareholders, managers,

creditors, the government, employees and internal and external stakeholders

in respect to their rights and responsibilities”.

(Seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara para

pemegang saham, manajer, kreditur, pemerintah, karyawan, dan pihak-pihak

yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal lainnya yang

berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka).

Beberapa institusi Indonesia mengajukan definisi CG, antara lain oleh

FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia) tahun 2000 yang

mendefinisikan CG sama seperti Cadbury Committee, sedangkan The

3
Indonesian Institute for Corporate Governance atau IICG (2000)

mendefinisikan CG sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam

menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai

pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan

kepentingan stakeholder yang lain (Arifin, 2005)

Pengertian lain CG menurut Surat Keputusan Menteri

Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN No. 23/M

PM/BUMN/2000 tentang Pengembangan Praktik GCG dalam Perusahaan

Perseroan (PERSERO), Good Corporate Governance adalah prinsip

korporasi yang sehat yang perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan

yang dilaksanakan semata-mata demi menjaga kepentingan perusahaan

dalam rangka mencapai maksud dan tujuan perusahaan (Arifin, 2005)

Good Corporate Governance (GCG) menurut Komite Nasional

Kebijakan Governance (KNKG) yang dikutip oleh Arifin (2005) adalah

salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. Corporate governance berkaitan

erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya

maupun terhadap iklim usaha di suatu negara. Penerapan GCG mendorong

terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Oleh

karena itu diterapkannya GCG oleh perusahaan perusahaan di Indonesia

sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitasekonomi yang

berkesinambungan. Penerapan GCG juga diharapkan dapat menunjang

upaya pemerintah dalam menegakkan good corporate governance pada

umumnya di Indonesia. Saat ini Pemerintah sedang berupaya untuk

3
menerapkan good corporate governance dalam birokrasinya dalam rangka

menciptakan Pemerintah yang bersih dan berwibawa. Corporate

governance didefinisikan oleh Monks dan Minow dalam Darmawati

(2005) adalah sebagai hubungan partisipan dalam menentukan arah dan

kinerja.

Corporate governance didefinisikan oleh IICG (Indonesian institute

of Corporate Governance) sebagai proses dan struktur yang diterapkan

dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai

pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan

kepentingan stakeholders yang lain. Corporate governance juga

mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan

pengawasan atas kinerja (Arifin, 2005)

2. Asas Good Corporate Governance

Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas good corporate

governance diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran

perusahaan. Asas ini diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha

(sustainability) perusahaan dengan memperhatikan pemangku kepentingan

(stakeholders).Asas good corporate governance yaitu transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan

(Zarkasyi, 2008).

a. Transparansi (Transparency)

Prinsip dasar dari transparansi yaitu untuk menjaga objektivitas

dalam menjalankan bisnis. Perusahaan harus menyediakan informasi

3
yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami

oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk

mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan

perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan

keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan

lainnya (Zarkasyi, 2008).

b. Akuntabilitas (Accountability)

Prinsip dasar akuntabilitas yaituperusahaan harus dapat

mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar.

Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai

dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan

kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.

Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai

kinerja yang berkesinambungan (Zarkasyi, 2008).

c. Responsibilitas (Responsibility)

Prinsip dasar responsibilitas yaitu perusahaan harus mematuhi

peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab

terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara

kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan

sebagai good corporate citizen (Zarkasyi, 2008).

d. Independensi (Independency)

Prinsip dasar independensi yaitu untuk melancarkan pelaksanaan

asas good corporate governance, perusahaan harus dikelola secara

3
independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling

mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain (Zarkasyi,

2008).

e. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Prinsip dasar dari kewajaran dan kesetaraan bahwa dalam

melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa

memperhatikankepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan

lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan (Zarkasyi, 2008).

3. Manfaat Good Corporate Governance

Manfaat Good Corporate Governance menurut Tunggal (2010:39) adalah :

a. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung

pemegang saham sebagai akibat pendelegasian wewenang kepada pihak

manajemen. Biaya-biaya ini dapat berupa kerugian yang diderita

perusahaan sebagai akibat penyalahgunaan wewenang (wrong-doing),

ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk mencegah terjadinya

hal tersebut.

b. Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu sebagai dampak dari

pengelolaan perusahaan yang baik tadi menyebabkan tingkat bunga atas

dana atau sumber daya yang dipinjam oleh perusahaan semakin kecil

seiring dengan turunnya tingkat resiko perusahaan.

c. Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan citra

perusahaan tersebut kepada publik luas dalam jangka panjang.

3
d. Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak yang berkepentingan)

dalam lingkungan perusahaan tersebut terhadap keberadaan dan berbagai

strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan, karena umumnya mereka

mendapat jaminan bahwa mereka juga mendapat manfaat maksimal dari

segala tindakan dan operasi perusahaan dalam menciptakan kemakmuran

dan kesejahteraan.

Manfaat GCG ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga dalam

jangka panjang dapat menjadi pilar utama pendukung tumbuh kembangnya

perusahaan sekaligus pilar pemenang era persaingan global. Akan tetapi,

keberhasilan penerapan GCG juga memiliki prasyarat tersendiri. Di sini, ada

dua faktor yang memegang peranan, faktor eksternal dan internal.

a. Faktor Eksternal

Yang dimakud faktor eksternal adalah beberapa faktor yang berasal

dari luar perusahaan yang sangat mempengaruhi keberhasilan penerapan

GCG. Di antaranya :

1) Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin

berlakunya supremasi hukum yang konsisten dan efektif.

2) Dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik/ lembaga

pemerintahaan yang diharapkan dapat pula melaksanakan Good

Governance dan Clean Government menuju Good Government

Governance yang sebenarnya.

3
3) Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat (best practices)

yang dapat menjadi standard pelaksanaan GCG yang efektif dan

profesional. Dengan kata lain, semacam benchmark (acuan).

4) Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang mendukung penerapan

GCG di masyarakat. Ini penting karena lewat sistem ini diharapkan

timbul partisipasi aktif berbagai kalangan masyarakat untuk

mendukung aplikasi serta sosialisasi GCG secara sukarela.

5) Hal lain yang tidak kalah pentingnya sebagai prasyarat keberhasilan

implementasi GCG terutama di Indonesia adalah adanya semangat

anti korupsi yang berkembang di lingkungan publik di mana

perusahaan beroperasi disertai perbaikan masalah kualitas pendidikan

dan perluasan peluang kerja. Bahkan dapat dikatakan bahwa

perbaikan lingkungan publik sangat mempengaruhi kualitas dan skor

perusahaan dalam implementasi GCG.

b. Faktor Internal

Maksud faktor internal adalah pendorong keberhasilan pelaksanaan

praktek GCG yang berasal dari dalam perusahaan. Beberapa faktor

dimaksud antara lain:

1) Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture) yang mendukung

penerapan GCG dalam mekanisme serta sistem kerja manajemen di

perusahaan.

2) Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan

mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG.

3
3) Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga didasarkan pada

kaidah-kaidah standar GCG.

4) Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang efektif dalam

perusahaan untuk menghindari setiap penyimpangan yang mungkin

akan terjadi.

5) Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu memahami

setiap gerak dan langkah manajemen dalam perusahaan sehingga

kalangan publik dapat memahami dan mengikuti setiap derap langkah

perkembangan dan dinamika perusahaan dari waktu ke waktu.

D. Kualitas Laporan keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah Catatan informasi keuangan suatu

perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk

menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. (SAK, 2009).

2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan

oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah

Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi

kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan

keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan

3
pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum

menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak

diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat

apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat

demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini

mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi

mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau

mengganti manajemen (SAK, 2004).

3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat

informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai terdapat sepuluh

karakteristik kualitatif pokok (SAK) yaitu :

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan

keuangan adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai.

b. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi

kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi

mempunyai kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan

ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa

3
masa lalu, masa kini / masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil

evaluasi mereka dimasa lalu.

c. Materialitas

Informasi dipandang materiil kalau kelalaian untuk

mencantumkan kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar

laporan keuangan.

d. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable).Informasi

memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan,

kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian

yang tulus atau jujur.

e. Penyajian jujur

Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan

jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan secara

wajar.

f. Substansi mengunguli bentuk

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur

transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa

tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realiatas

ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau

peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk

hukum.

4
g. Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan

tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.

h. Pertimbangan sehat

Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi

ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan

piutang yang diragukan, prakiraan masa manfaat perusahaan serta

peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul.

i. Kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus

lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

j. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan

perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi

dan kinerja perusahaan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan

laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif

4
E. Keterkaitan Antar Variabel

1. Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan

perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan

manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai

laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan

keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk

merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi,

kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk

mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang

tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal

ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian

intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi

perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta

menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian intern bagi suatu perusahaan (terutama yang sudah go

public) adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan kewajiban

audit laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan tentang

kecukupan sistem pengendalian perusahaan yang dikelolanya serta

model/framework mana yang diadopsi (atau sepenuhnya di desain sendiri),

dan wajib diaudit oleh auditor ekstern.

Sistem pengendalian intern sangat penting karena sistem mempunyai

beberapa unsur dan sifat-sifat tertentu yang dapat meningkatkan

4
kemungkinan dapat dipercayainya data-data akuntansi serta tindakan

pengamanan terhadap aktiva dan catatan perusahaan.

Adapun tujuan sistem pengendalian internal menurut Gondodiyoto

(2007:258) adalah : menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan

keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, mendorong dipatuhinya

kebijakan manajemen.

Sehingga dengan adanya tujuan sistem pengendalian internal bahwa

dapat menjaga keandalan data akuntansi, dapat dikatakan bahwa sistem

pengendalian internal dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan

karena sistem pengendalian intern dapat memperkecil kesalahan-kesalahan

dalam penyajian data akuntansi, sehingga akan menghasilkan laporan yang

benar, melindungi atau membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan

pengelapan-penggelapan, kegiatan organisasi dapat dilaksanakan dengan

efisien.

2. Audit Laporan Keuangan terhadap Kualitas laporan Keuangan

Audit laporan keuangan adalah suatu proses pemeriksaan oleh orang-

orang yang mampu (kompeten) dan independen, dengan menghimpun dan

mengevaluasi bukti-bukti dan keterangan yang terukur suatu kesatuan

ekonomi, dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat

kesesuaian dari keterangan terukur yang diperoleh dari pemeriksaannya

tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan (Gondodiyoto, 2007:35)

Karena audit laporan keuangan merupakan pemeriksaan data

keuangan oleh para ahli yang kompeten dan independen, maka audit dapat

4
meningkatkan kredibilitas informasi yang disajikan dalam laporan keunagan

tersebut. Oleh karena itu pengambilan keputusan oleh pihak internal

perusahaan (managers)maupun pihak di luar organisasi dapat menggunakan

informasi keuangan yang telah diaudit dengan keyakinan bahwa pada

laporan keuangan tersebut tidak ada salah saji materialitas. Jadi audit

mengurangi resiko informasi, yaitu resiko bahwa informasi yang digunakan

oleh investor, kreditor, dan pihak lain untuk menilai resiko usaha tidak

akurat. Audit keuangan akan memberikan keyakinan kewajaran laporan

keuangan suatu perusahaan (dapat mengurangi resiko informasi), dan karena

itu resiko secara keseluruhan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

membuat berbagai tipe keputusan ekonomi (decision) dengan data atau

laporan keuangan yang telah diaudit tersebut dapat diantisipasi dengan lebih

baik. Auditor mengidentifikasi kondisi-kondisi yang membutuhkan tindakan

perbaikan dan penyimpangan-penyimpangan dari norma-norma/kriteria

yang dapat diterima yang disebut temuan audit. Temuan-temuan yang

dihasilkan dari penelaahan “awal-akhir” cenderung sangat bermanfaat.

Temuan audit yang wajar dapat menghasilkan perbaikan/meningkatkan

jasa/memperbaiki struktur dan proses organisasi. Temuan menuntun auditor

untuk menyimpulkan bahwa prosedur-prosedur harus diperbaiki.

Berdasarkan temuan-temuan audit, auditor memberikan rekomendasi yang

menggambarkan yang salah dan untuk memperkuat kelemahan dalam

sistem kontrol. Berdasarkan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh

auditor, sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan.

4
3. Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas laporan

keuangan

Perhatian terhadap corporate governance terutama juga dipicu oleh

skandal spektakuler seperti, Enron, Worldcom, Tyco, London &

Commonwealth, Poly Peck, Maxwell, dan lain-lain. Keruntuhan

perusahaan-perusahaan publik tersebut dikarenakan oleh kegagalan strategi

maupun praktek curang dari manajemen puncak yang berlangsung tanpa

terdeteksi dalam waktu yang cukup lama karena lemahnya pengawasan

yang independen oleh corporate boards. Ada empat komponen utama yang

diperlukan dalam konsep good corporate governance, (Kaen, 2003; Shaw,

2003) yaitu fairness, transparency, accountability, dan responsibility.

Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip

goodcorporate governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan

kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas

rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak

menggambarkan nilai fundamental perusahaan.

4
F. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Metodologi Penemuan


Penelitian
1. Parno (2009) Pengaruh Variabel Analisis Variabel
Efektivitas Independen (X) : Regresi efektivitas sistem
Sistem a. Efektivitas Linier pengendalian
Pengendalian Sistem intern mempunyai
Intern Terhadap Pengendalian hubungan yang
Keberhasilan Intern signifikan
Usaha Koperasi Variabel terhadap
Pegawai dependen (Y) : keberhasilan
Republik a. Keberhasilan usaha KPRI di
Indonesia di Usaha Koperasi Kota Semarang
kota Semarang Pegawai di Kota
Semarang
2. Eko Adhi Analisis Variabel Analisis . kondisi
Legowo (2010) pengaruh Independen (X) : Regresi keuangan,
kondisi a. kondisi kualitas audit dan
keuangan, keuangan, mekanisme
kualitas audit kualitas audit corporate
dan mekanisme dan mekanisme governance
corporate corporate secara simultan
governance governance berpengaruh
terhadap Variabel signifikan
integritas dependen (Y) : terhadap
laporan b. integritas integritas laporan
keuangan laporan keuangan
keuangan

4
3. Ristyo Pramono Pengaruh Variabel Analisis Profesionalisme
(2007) Dimensi Independen (X) : Regresi Auditor
Profesionalisme a. Dimensi mempunyai yang
Auditor Profesionalisme signifikan
Terhadap Auditor terhadap
Pertimbangan Variabel pertimbangan
Tingkat Dependen (Y) : tingkat
Materialitas b. Pertimbangan materialitas
Dalam Proses Tingkat
Pengauditan Materialitas
Laporan Dalam Proses
Keuangan Pengauditan
Laporan
Keuangan
4. Thomas S. Good corporate Variabel Analisis Penelitian ini
Kaihatu (2006) governance dan Independen (X) : Data menunjukan
penerapan Good Corporate rendahnya
nya di Governance pemahaman
Indonesia Variabel terhadap arti
Dependen (Y) : penting dan
Penerapan di strategisnya
Indonesia penerapan prinsip
GCG oleh pelaku
bisnis di
Indonesia. Selain
itu, budaya
organisasi turut
mempengaruhi
penerapan GCG
di Indonesia

4
5. Sumarwoto(2006) Pengaruh Variabel Analisis tidak terdapat
Kebijakan Independen (X) : Regresi pengaruh
Rotasi KAP Kebijakan signifikan
terhadap Rotasi KAP kebijakan rotasi
Kualitas Variabel yang bersifat
Laporan Dependen (Y) : mandatory pada
Keuangan Kualitas kualitas laporan
Laporan keuangan
Keuangan

4
G. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis

. Pengaruh Efektivitas Sistem Pengendalian Intern terhadap keberhasilan usaha Koperasi pegawai Republik Indonesia di kota Semarang

Audit Laporan keuangan (Nugroho Heribertus Adhi S. 2005. Prosedur Pelaksanaan Audit Laporan keuangan BUMN di K

Kualitas Laporan Keuang

Good Corporate Governance( Thomas S. Kaihatu.2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia.)

4
H. Perumusan Hipotesis

Dari kerangka pemikiran di atas maka disusun hipotesis sebagai berikut :

(Ha1) Sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan.

(Ha2) Audit laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan.

(Ha3) Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh signifikan

terhadap Kualitas Laporan keuangan.

(Ha4) Sistem pengendalian intern, Audit laporan keuangan dan Penerapan

Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan.

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup penelitian

Dalam penelitian ini, yang akan menjadi objek studi penelitian

adalah Perusahaan di Wilayah DKI Jakarta dengan internal auditor yang

bekerja di Perusahaan dijadikan sebagai responden. Dimana sistem

pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate

governance sebagai variabel independen. Sedangkan kualitas laporan

keuangan sebagai variabel dependen. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan

keuangan, dan penerapan good corporate governance terhadap kualitas

laporan keuangan.

B. Metode Penentuan Sampel

Responden dalam penelitian ini adalah para profesional yang

bekerja di Perusahaan baik sebagai auditor senior, auditor junior, maupun

manajer. Teknik penentuan sampel yang digunakan penulis dalam

penelitian ini menggunakan sampel berdasarkan kemudahan (convenience

sampling) teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang

atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (indriantoro & supomo, 2002:120)

C. Metode Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

51
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kuesioner. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner

yang dibagikan kepada manajer, karyawan dan internal auditor yang

bekerja di perusahaan yang menerapkan good corporate governance.

Manajer dan auditor internal yang menjadi sampel, akan dikirimi

kuesioner yang berisi kumpulan pertanyaan tentang sistem

pengendalian internal, audit laporan keuangan, good corporate

governance, dan kualitas laporan keuangan.

Jangka waktu pengiriman kuesioner adalah 1 (satu) bulan

setelah tanggal pengiriman kuesioner. Sebelum pengambilan

kuesioner, peneliti menghubungi pihak perusahaan via telephone

untuk memastikan apakah kuesioner yang dibagikan kepada

responden telah diisi sesuai dengan kriteria responden dan sudah bisa

diambil untuk selanjutnya data tersebut diolah oleh peneliti.

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara)

(Indriantoro, 2002). Data primer secara langsung dikumpulkan oleh

peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer berupa

opini subjek secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap

suatu benda, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Dalam

penelitian ini peneliti mengumpulkan data primer dengan metode

5
survei untuk meminta langsung tanggapan dan opini responden secara

langsung dengan media kuesioner.

D. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi

deskripsi mengenai karakteristik variabel penelitian dan demografi

responden. Statistik deskriptif menjelaskan skala jawaban responden

pada setiap variabel yang diukur dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, minimum maksimum, kurtosis, dan swekness.

Disamping itu juga untuk mengetahui demografi responden yang

terdiri dari kategori jenis kelamin, pendidikan, umur, posisi, dan lama

bekerja responden (Ghozali,2006).

2. Uji Kualitas Data

Metode analisis data yang digunakan di penelitian ini adalah

metode analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan

menggunakan SPSS versi 16.0. Analisis ini bertujuan untuk

menentukan pengaruh antara variabel sistem pengendalian internal

(X1), variabel audit laporan keuangan (X2) dan penerapan good

corporate governance (X3) terhadap variabel kualitas laporan

keuangan (Y).

a. Uji Validitas

Validitas adalah untuk melihat kecermatan alat ukur yaitu

mengukur apa yang akan diukur. Dalam penelitian ini, suatu kuesioner

5
dinyatakan valid, jika pertanyaan maupun pernyataan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Person Correlation yang terdapat dalam program SPSS

16.0. suatu pertanyaan dikatakan valid jika tingkat signifikasinya

dibawah 0,05 (Ghozali:2006)

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert,

atau skala lima tingkatan yaitu skala yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, kondisi dan persepsi tentang fenomena sosial. Metode

yang sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert. Dalam

penelitian ini pengukurannya akan digolongkan ke dalam lima kategori,

yaitu:

Tabel 3.1
Metode Skala dan Pengukurannya

Sangat Setuju Netral Tidak Sangat Tidak


Setuju (S) (N) Setuju Setuju
(SS) (TS) (STS)
(5) (4) (3) (2) (1)
Sumber: Indriantoro dan Supomo, 2002

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan keterandalan suatu indikator.

Informasi yang ada pada indikator ini tidak berubah-ubah, atau biasa

disebut dengan konsisten. Uji reabilitas dilakukan untuk menguji apakah

jawaban dari responden konsisten atau stabil. Suatu angket dikatakan

reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

5
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas

untuk mengukur reliabilitas dengan uji Cronbach Alpha (α). Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai

Cronbach Alpha>0,06 (Ghozali, 2006).

3. Uji Asumsi Klasik

Adapun pengujian yang dilakukan sebagai berikut:

a. Uji Multikoliniearitas

Multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika

terjadi maka terdapat problem multikolinieritas (multiko). Model regresi

yang baik seharusnya tidak ada korelasi diantara variabel independen.

Deteksi adanya multikolinieritas dengan perhitungan besaran Variance

Inflation faktor (VIF) dan Tolerance (Tol). Dimana model regersi yang

bebas multiko adalah mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan

mempunyai angka Tolerance mendekati 1. Persamaan regresi yang

bebas multiko juga ditujukan dengan koefisien korelasi antara variabel

independen haruslah lemah atau dibawah 0,5 (Santoso, 2002:2003).

b. Uji Normalitas

Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam

sebuah model regresi, variebel independen, variabel dependen, atau

keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal pada grafik. Dasar pengambilan keputusan: jika data menyebar

5
disekitar garis diagonal dan mengikuti atau garis diagonal, maka regresi

mengikuti asumsi normalitas, sedangkan jika data menyebar jauh dari

garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2002) .

c. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak

sama untuk semua pengamatan pada heterokedastisitas kesalahan yang

terjadi tidak random, tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai

dengan besarnya satu atau lebih variabel. Heterokedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi

dari residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika varian dari

residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya tetap maka

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model

regresi yang baik yang homokedastisitas dan tidak terjadi

heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

heterokedastisitas ada beberapa cara yaitu:

1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)

dengan residualnya (SPRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot antara SPRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi – Y sesungguhnya).

2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

5
menyempit) maka, mengindikasikan telah terjadi heterokesdastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik yang menyebar diatas

dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas (Santoso,2002).

4. Uji Hipotesis

Pada penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel

independen dan satu variabel dependen. Metode analisis yang digunakan

untuk menguji hipotesis adalah metode regresi berganda (multiple

regression), yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yang

digunakan untuk menguji Ha1, Ha2, dengan pendekatan interaksi yang

bertujuan untuk memenuhi ekspektasi peneliti mengenai pengaruh sistem

pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good

corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan. Persamaan

regresinya adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3

Keterangan:

Y : kualitas laporan keuangan

a : konstanta

b1 b2 : koefisien regresi

X1 : sistem pengendalian internal

5
X2 : audit laporan keuangan

X3 : penerapan good corporate governance

Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik

terhadap output yang dihasilkan oleh model Regresi Berganda, uji statistik

ini meliputi:

a. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model

Summaryb dan tertulis Adjusted R Square.

Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya

dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang

menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R2 berkisar antara 0

sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen

dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2005:45).

b. Uji Regresi Secara Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen.

Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA.

Untuk mengetahui variabel-variabel independen secara simultan

mempengaruhi variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-

value pada kolom Sig. Dengan tingkat signifikansi yang digunakan

sebesar 0,05. jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho

5
ditolak, sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan

Ho diterima (Nugroho, 2005:53).

c. Uji Regresi Secara Parsial ( Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel

Coefficientsa.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen,

dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Masing-

masing variabel independen dengan tingkat signifikansi yang digunakan

0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho

diterima (Nugroho, 2005:55).

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel adalah pendefinisian dari serangkaian variabel

yang digunakan dalam penulisan (Hamid, 2007). Variabel-variabel dalam

penelitian ini terdiri atas variabel independen, variabel dependen variabel-

variabel tersebut yaitu :

1. Variabel Bebas ( Independen Variable)

Variabel independen adalah variabel stimulus, prediktor atau dalam

bahasa indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel ini merupakan tipe

variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Dalam

5
penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah sistem pengendalian

internal, audit laporan keuangan dan penerapan good corporate governance.

a. Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Sistem pengendalian internal merupakan organisasi semua

metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang di anut dalam suatu

perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mengecek kecermatan dan

kehandalan data akuntansi, meningkatnya efisiensi usaha dan mendorong

ditaatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan

b. Audit laporan keuangan

Audit laporan keuangan merupakan audit yang dilakukan oleh

auditor independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh

kliennya untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan

keuangan tersebut. Dalam audit laporan keuangan ini, auditor independen

menilai kewajaran laporan keuangan atas dasar kesesuaian dengan

prinsip akuntansi berterima umum

c. Penerapan Good corporate governance (GCG)

Good corporate governance merupakan sistem dan prosedur

didalam organisasi untuk melindungi kepentingan dari berbagai pihak

yang terkait dengan perusahaan. Komponen GCG (Good Corporate

Governance) adalah transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,

independensi, kewajaran dan kesetaraan.

6
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen adalah variabel terikat atau variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini

merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah

kualitas laporan keuangan. Kualitas laporan keuangan merupakan ciri khas

informasi laporan keuangan yang berguna bagi para pemakai yang

memenuhi karakteristik kualitatif.

Tabel 3.2
Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala Instrumen


Pengukuran
Sistem 1) Lingkungan pengendalian Likert Kuesioner
Pengendalian a. Merealisasikan penyatuan semua komponen
Internal (X1) dalam perusahaan
b. Memberikan pengarahan terhadap semua
karyawan
c. Pelaksanaan kebijakan perusahaan sudah
dilaksanakan sesuai prosedur
2) Penentuan risiko
a. Sistem pengawasan dapat berjalan efektif
b. Penerapan pengendalian memberikan
dampak positif bagi seluruh komponen dalam
perusahaan
3) Aktivitas pengendalian
a. Melakukan analisis pekerjaan dalam

6
pencapaian tujuan perusahaan
b. Peraturan perusahaan dijalankan dengan
tegas
4) Informasi dan Komunikasi
a. Setiap kebijakan disampaikan dengan detail
dan jelas terhadap karyawan
b. Karyawan diikutsertakan dalam pengambilan
kebijakan menyangkut aktivitas kerja
karyawan
5) Pemantauan
a. fungsi controlling dalam perusahaan
diterapkan dengan baik
b. perusahaan melakukan audit personalia
(evaluasi kualitas, kuantitas, dan kegiatan
personalia dalam perusahaan)
Audit Unsur-unsur : Likert Kuesioner
Laporan Keuangan a. Audit laporan keuangan dianggap penting bagi
(X2) perusahaan
b. Perusahaan melakukan audit laporan
keuangan secara rutin
c. Perusahaan berusaha memperbaiki atas
rekomendasi yang di berikan auditor.
d. Pengaruh yang signifikan terhadap keuangan
perusahaan setelah adanya pelaksanaan audit
laporan keuangan.
e. Audit laporan keuangan dilaksanakan sesuai
standar auditing.
f. Pemakai hasil laporan audit dapat mengakses
langsung dengan mudah hasil audit.

6
Penerapan Good Unsur-unsur : Likert Kuesioner
Corporate 1.) Transparansi
Governance (X3) a. Menyediakan informasi yang material dan
relevan kepada seluruh pemilik kepentingan
(stakeholder maupun stockholder)
b. Para pemilik kepentingan dapat mengakses
dengan mudah setiap informasi yang
dibutuhkan
2.) Akuntabilitas
a. Menetapkan tugas dan tanggung jawab
masing-masing bagian dan kepada
karyawan secara rinci dan jelas
b. seluruh elemen dalam perusahaan selaras
dengan visi, misi, sasaran, dan strategi
perusahaan
3.) Responsibilitas
a. memberikan perhatian kepada masyarakat
maupun lingkungan sekitar
b. Menerapkan sistem AMDAL
c. Mengadakan Corporate Social
Responsibility (CSR)
4.) Independensi
a. Setiap kebijakan dan keputusan perusahaan
di dominasi oleh segelintir orang
b. Pengambilan keputusan dilakukan secara
objektif
5.) Kesetaraan dan kewajaran
a. Menyampaikan pendapat terhadap
kepentingan perusahaan.
b. Memperlakukan semua bagian perusahaan
sesuai dengan porsinya masing masing.

6
Kualitas Laporan Unsur-unsur : Likert Kuesioner
Keuangan (Y) a. Membuat laporan hasil keuangan tiap periode
b. Mengetahui tujuan pembuatan laporan
keuangan bagi perusahaan tempat saya bekerja
c. Pembuatan laporan keuangan di perusahaan
tempat saya bekerja disusun sesuai dengan
yang diterima secara umum
d. Pembuatan laporan keuangan di perusahaan
tempat saya bekerja disusun sesuai dengan
standar internasional
e. Tiap informasi menyangkut laporan keuangan
disampaikan dalam laporan laporan keuangan
f. Laporan keuangan yang dibuat dapat dengan
sederhana dimengerti oleh para pemakainya
g. Laporan keungan perusahaan menjadi acuan
yang penting dalam pengambilan keputusan
ekonomi perusahaan maupun pemakai lainnya
h. Dalam pembuatan laporan keuangan hanya
dimaksudkan untuk orang-orang tertentu
i. Laporan keuangan juga dibuat dalam periode
kuartalan
j. Laporan keuangan yang dibuat menyediakan
hal-hal lain yang lebih inovatif mengikuti
kebutuhan pemakainya

6
BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Surveyor Indonesia, PT. Bank

Mandiri (persero), Tbk, PT. Jakarta Land, Lembaga Pengembangan Auditor

Internal (LPAI), dan (SPI) Satuan Pemeriksa Intern UIN Syarif

Hidayatullah. Pengiriman kuesioner dilakukan pada bulan Januari 2011,

sedangkan proses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai

bulan Maret 2011. Dari 80 buah kuesioner yang dikirim, 52 buah kuesioner

dikembalikan dengan tingkat pengembalian (65 %).

Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
No Nama Wilayah Kuesioner Kuesioner Tingkat
Perusahaan Dikirim Kembali pengembalian
1. PT. Surveyor Jakarta 20 10 50 %
Indonesia Pusat
2. PT. Bank Jakarta 20 15 75 %
Mandiri, Tbk Pusat
3 PT. Jakarta Jakarta 20 10 50 %
land Pusat
4 (LPAI) Jakarta 13 10 77 %
Pusat
5 (SPI) UIN Jakarta 7 7 100 %
Syarif Selatan
Hidayatullah
Sumber : Data diolah

65
Tabel 4.2
Distribusi Kuesioner

Kuesioner Jumlah Persentase


(%)
Kuesioner yang dikirim 80 100%
Kuesioner yang dikembalikan 52 65%
Kuesioner yang tidak dikembalikan 28 35%
Total kuesioner yang dapat diuji 52 65%
Sumber: Data yang diuji

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang

menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase usia, jenis kelamin,

pendidikan akhir, jabatan saat ini. Responden yang digunakan dalam

penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja di PT. Surveyor

Indonesia, Bank Mandiri (persero) Tbk, PT Jakarta land, Lembaga

Pengembangan Auditor Internal (LPAI), dan (SPI) Satuan Pemeriksa Intern

UIN Syarif Hidayatullah. Data mengenai karakteristik responden

ditampilkan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3
Data Statistik Responden

Deskripsi Jumlah Persentase (%)


Jenis Jumlah Responden 52 100%
Kelamin Pria 43 83%
Wanita 9 17%
Pendidikan D3 - -
Terakhir S1 36 69%
S2 14 27%
S3 2 4%
Posisi Auditor 42 81%
Manager 5 9%
Karyawan 4 8%
Partner 1 2%

6
Lama < 1 tahun 5 9%
Bekerja 1 - 3 tahun 18 35%
> 3 tahun 29 56%
Sumber: Data diolah

Gambar 4.1
Jenis Kelamin

Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa sekitar 43 orang atau 83%

responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 9 orang

atau 17% responden berjenis kelamin wanita.

Gambar 4.2
Pendidikan Terakhir

6
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 36

responden atau sebesar 69%. Responden yang berpendidikan terakhir Strata

dua (S2) berjumlah 14 orang atau sebesar 27%, Responden yang sedang

berpendidikan terakhir Strata tiga (S3) sebanyak 2 orang atau 4%.

Gambar 4.3
Posisi

Berdasarkan gambar 4.3 di atas diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden sebanyak 42 orang atau sebesar 81% menduduki posisi

sebagai Auditor. 5 orang atau sebesar 9% sebagai manajer. Responden yang

menduduki jabatan sebagai karyawan sebanyak 4 orang atau 8%. Dan

Responden yang menduduki jabatan sebagai partner sebanyak 1 orang atau

2%

6
Gambar 4.4
Lama Bekerja

Berdasarkan gambar 4.4 di atas diperoleh informasi bahwa

responden yang bekerja > 3 tahun sebanyak 29 orang atau sebesar 56%.

responden yang bekerja 1 – 3 tahun sebanyak 18 orang atau sebesar 35%,

dan responden < 1 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar 9 %.

3. Statistik Deskriptif

Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk

memberikan gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-

rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu audit

berbasis risiko dan kinerja perusahaan disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.4
Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


SPI 52 30 54 43.29 4.535
ALK 52 14 30 23.42 3.432
GCG 52 37 62 53.77 5.020
KLK 52 28 47 40.15 4.080
Valid N (listwise) 52

Sumber: Data diolah

6
Berdasarkan tabel di atas dapat didekripsikan bahwa jumlah

responden (N) ada 52. Dari 52 responden ini variabel sistem pengendalian

internal memiliki nilai minimum 30, nilai maksimum 54, nilai mean 43.29,

dengan standar deviasi 4.535, pada variabel audit laporan keuangan

memiliki nilai minimum 14, nilai maksimum 30, nilai mean 23.42, dengan

standar deviasi 3.432, pada variabel penerapan good corporate governance

memiliki nilai minimum 37, nilai maksimum 62, nilai mean 53,77, dengan

standar deviasi 5,020 Sedangkan pada variabel dependen (kualitas laporan

keuangan) nilai minimum 28, nilai maksimum 47, nilai mean 40.15 dengan

standar deviasi 4.080.

B. Hasil Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dari instrumen penelitian dilakukan dengan

menghitung angka korelasional atau r hitung dari nilai jawaban tiap

responden untuk tiap butir pertanyaan, kemudian dibandingkan dengan r

tabel. Nilai r tabel 0.233, didapat dari jumlah kasus – 2, atau 52 – 2 = 50,

tingkat signifikansi 5%, maka didapat r tabel 0.233. setiap butir pertanyaan

dikatakan valid bila angka korelasional yang diperoleh dari perhitungan

lebih besar atau sama dengan r tabel. (Imam Ghozali, 2005:45).

7
Tabel 4.5
Uji Validitas Instrumen Sistem Pengendalian Internal
Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Kriteria
SPI1 0.594 0.233 Valid
SPI2 0.546 0.233 Valid
SPI3 0.549 0.233 Valid
SPI4 0.644 0.233 Valid
SPI5 0.594 0.233 Valid
SPI6 0.513 0.233 Valid
SPI7 0.657 0.233 Valid
SPI8 0.439 0.233 Valid
SPI9 0.530 0.233 Valid
SPI10 0.558 0.233 Valid
SPI11 0.543 0.233 Valid
Sumber: Data diolah

Tabel 4.6
Uji Validitas Instrumen Audit Laporan Keuangan
Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Kriteria
ALK1 0.796 0.233 Valid
ALK2 0.491 0.233 Valid
ALK3 0.797 0.233 Valid
ALK4 0.612 0.233 Valid
ALK5 0.527 0.233 Valid
ALK6 0.808 0.233 Valid
Sumber: Data diolah

Tabel 4.7
Uji Validitas Instrumen Penerapan Good Corporate Governance
Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Kriteria
GCG1 0.695 0.233 Valid
GCG2 0.854 0.233 Valid
GCG3 0.466 0.233 Valid
GCG4 0.467 0.233 Valid
GCG5 0.549 0.233 Valid
GCG6 0.568 0.233 Valid
GCG7 0.408 0.233 Valid
GCG8 0.854 0.233 Valid
GCG9 0.595 0.233 Valid
GCG10 0.640 0.233 Valid
GCG11 0.560 0.233 Valid
GCG12 0.327 0.233 Valid
GCG13 0.595 0.233 Valid
Sumber: Data diolah

7
Tabel 4.8
Uji Validitas Instrumen Kualitas Laporan Keuangan
Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Kriteria
KLK1 0.343 0.233 Valid
KLK2 0.744 0.233 Valid
KLK3 0.525 0.233 Valid
KLK4 0.543 0.233 Valid
KLK5 0.541 0.233 Valid
KLK6 0.497 0.233 Valid
KLK7 0.394 0.233 Valid
KLK8 0.764 0.233 Valid
KLK9 0.481 0.233 Valid
KLK10 0.410 0.233 Valid
Sumber: Data diolah

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah

dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk

menunjukan tingkat reliabilitas konsistensi internal teknik yang digunakan

adalah dengan mengukur koefisien Cronbach’ Alpha dengan bantuan

program SPSS 16. Nilai alpha bervariasi dari 0 – 1, suatu pertanyaan dapat

dikategorikan reliable jika nilai alpha lebih besar dari 0.60.

Tabel 4.9
Uji Reliabilitas Sistem Pengendalian Internal

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.864 11
Sumber: Data diolah

Tabel 4.10
Uji Reliabilitas Audit Laporan Keuangan

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.871 6
Sumber: Data diolah

7
Tabel 4.11
Uji Reliabilitas Penerapan Good Corporate Governance

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.897 13
Sumber: Data diolah

Tabel 4.12
Uji Reliabilitas Kualitas Laporan Keuangan

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.835 10
Sumber: Data diolah

Berdasarkan data pada tabel 4.8 sampai dengan tabel 4.11 yang

meliputi sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan

good corporate governance dan kualitas laporan keuangan masing-masing

memiliki nilai cronbach alpha 0.864, 0.871, 0.897 dan 0.917. Semua

instrumen dinyatakan reliabel karena memiliki nilai cronbach alpha lebih

dari 0.60. (Imam Ghozali 2005:42).

Karena semua butir pertanyaan sudah reliabel, kesimpulanya

instrumen penelitian ini bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur objek

yang sama dan akan menghasilkan data yang sama pula (konsisten).

C. Hasil dan Pembahasan

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

7
Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta

besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
SPI .249 4.013
ALK .243 4.110
GCG .700 1.429
a. Dependent Variable: KLK
Sumber: Data diolah

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel

mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance

inflation factor (VIF) disekitar angka 1. Sistem pengendalian internal

mempunyai nilai tolerance 0,249, audit laporan keuangan mempunyai

nilai tolerance 0,243 dan penerapan good corporate governance

mempunyai nilai tolerance 0,700 sedangkan sistem pengendalian internal

mempunyai nilai VIF 4,013, audit laporan keuangan mempunyai nilai

VIF 4,110 dan penerapan good corporate governance sebesar 1,429.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak

terdapat problem multikolineritas.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel independen dan

variabel dependen yaitu sistem pengendalian internal, audit laporan

7
keuangan, penerapan good corporate governance dan kualitas laporan

keuangan seluruhnya memiliki distribusi normal atau tidak.

Gambar 4.5
Normal p-plot

Sumber: Data diolah

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar

garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena

asumsi normalitas. (Imam Ghozali 2005:112).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan yang lain.

7
Gambar 4.6
Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot
Sumber : Data diolah

Dari grafik Scatterplot yang ada pada gambar 4.10 dapat dilihat

bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik diatas maupun

dibawah angka nol pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. (Imam Ghozali 2005:107).

2. Analisis Regresi Linier Berganda

a. Uji Determinasi

Tabel 4.14
Uji Determinasi
Model Summaryb

Std. Error of
Model R R Square Adjusted R Square the Estimate Durbin-Watson
1 .938a .880 .873 1.456 1.823
a. Predictors: (Constant), GCG, SPI, ALK
b. Dependent Variable: KLK

Sumber: Data diolah

7
Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi

berganda (R), koefisien determinasi (R Square), dan koefisien

determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square). Berdasarkan tabel

model summaryb diatas diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi berganda

(R) sebesar 0.938. Ini menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian

internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance

terhadap kualitas laporan keuangan mempunyai hubungan sangat kuat.

Hasil pada tabel di atas juga menunjukkan bahwa nilai koefisien

determinasi (R Square) sebesar 0.880 dan nilai koefisien determinasi

yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) adalah 0.873. Hal ini berarti

87,3% variasi dari kualitas laporan keuangan bisa dijelaskan oleh variasi

variabel independen (sistem pengendalian internal, audit laporan

keuangan, penerapan good corporate governance). Sedangkan sisanya

(100% - 87,3% = 12,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada

dalam penelitian ini, seperti kualitas auditor, Independensi, Opini Audit.

b. Uji F (Simultan)

Hasil uji statistik F dapat dilihat pada table di bawah ini, jika nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,

sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H o diterima

dan menolak Ha.

7
Tabel 4.15
Hasil Uji Statistik F
ANOVAb
Mean
Model Sum of Squares Df Squar F Sig.
e
1 Regression 747.037 3 249.01 117.49 .000a
Residual 2 1
101.732 4
8 2.11
Total 848.769 9
5
1
a. Predictors: (Constant), GCG, SPI, ALK
b. Dependent Variable: KLK
Sumber: Data diolah

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di atas nilai F diperoleh

sebesar 117,491 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat

signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha4 diterima, sehingga dapat

dikatakan bahwa sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan,

penerapan good corporate governance Terhadap kualitas laporan

keuangan berpengaruh secara simultan.

c. Uji t (Parsial)

Tabel 4.16
Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.419 2.543 .558 .579
SPI .361 .090 .402 4.012 .000 .249 4.013
ALK .441 .120 .371 3.665 .001 .243 4.110
GCG .237 .049 .292 4.887 .000 .700 1.429
a. Dependent Variable: KLK
Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengaruh sistem

pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate

7
governance terhadap kualitas laporan keuangan menunjukkan pengaruh

yang signifikan, dengan probabilitas signifikansi 0.000 (sistem

pengendalian internal), 0.001 (audit laporan keuangan) dan 0.000

(penerapan good corporate governance) yang lebih kecil dari 0.05. Hal

ini menunjukkan bahwa hipotesis (Ha) diterima dan (Ho) ditolak, yang

artinya bahwa variabel sistem pengendalian internal, audit laporan

keuangan, penerapan good corporate governance berpengaruh signifikan

terhadap terhadap kualitas laporan keuangan. Sistem pengendalian

internal berpengaruh signifikan tehadap laporan keuangan, karena

dengan diterapkannya sistem pengendalian internal, manajemen akan

menekankan pentingnya pengendalian dan mengambil langkah penting

untuk mengendalikannya, tujuan ini juga memastikan bahwa kegiatan

usaha perusahaan patuh kepada hukum dan peraturan, kebijakan dan

prosedur perusahaan, sehingga dapat memperkecil kesalahan-kesalahan

dalam penyajian data akuntansi dan akan menghasilkan laporan yang

benar, melindungi dan membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan

dan penggelapan-penggelapan, sehingga dapat menghasilkan informasi

mengenai keuangan yaitu penyiapan laporan keuangan yang berkualitas

dan benar.

Audit laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan, karena audit laporan keuangan dilakukan untuk

menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan sesuai dengan prinsip-

prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor mengidentifikasi kondisi-

7
kondisi yang membutuhkan tindakan perbaikan dan penyimpangan dari

norma-norma yang disebut dengan temuan audit. Temuan-temuan yang

dihasilkan dalam audit laporan keuangan sangat bermanfaat. Temuan

tersebut dapat menghasilkan perbaikan struktur dan proses organisasi

berdasarkan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh auditor,

sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan/ meningkatkan

kredibilitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

Sedangkan penerapan good corporate governance berpengaruh

signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, karena good corporate

governance merupakan prinsip dasar pengelolaan perusahaan secara

transparan, akuntabel, dan adil sesuai dengan aturan dan etika yang

berlaku umum. Prinsip good corporate governance memiliki tujuan

untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, mencapai sasaran

yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan usaha dilakukan secara

transparan, sehingga perusahaan akan menyediakan informasi yang

material, relevan dan tidak ada yang disembunyikan dengan menyajikan

laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu. Berdasarkan hal tersebut

dapat terlihat bahwa dengan penerapan good corporate governance

sangat berperan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan.

d. Uji Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di

atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 1.419 + 0.361 X1 + 0.441 X2 + 0.237 X3

8
Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta

sebesar 1,419. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel sistem

pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate

governance dianggap konstan, maka kualitas laporan keuangan. akan

konstan sebesar 1,419 satuan.

Koefisien regresi pada variabel sistem pengendalian internal

sebesar 0.361, hal ini berarti jika variabel sistem pengendalian internal

bertambah satu satuan maka variabel kualitas laporan keuangan

bertambah sebesar 0.361 satuan.

Koefisien regresi pada variabel audit laporan keuangan sebesar

0.441, hal ini berarti jika variabel audit laporan keuangan bertambah satu

satuan maka variabel kualitas laporan keuangan bertambah sebesar 0.441

satuan.

Koefisien regresi pada variabel penerapan good corporate

governance sebesar 0.237, hal ini berarti jika variabel penerapan good

corporate governance bertambah satu satuan maka variabel kualitas

laporan keuangan bertambah sebesar 0.237 satuan.

Temuan ini konsisten dengan teori menurut Gondodiyoto (2010)

bahwa tujuan pengendalian internal dapat mengecek ketelitian dan

keandalan data akuntansi. Sehingga dengan adanya tujuan sistem

pengendalian internal bahwa dapat menjaga keandalan data akuntansi,

dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian internal dapat mempengaruhi

kualitas laporan keuangan karena sistem pengendalian intern dapat

8
memperkecil kesalahan-kesalahan dalam penyajian data akuntansi,

sehingga akan menghasilkan laporan yang benar, melindungi atau

membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan pengelapan-

penggelapan, kegiatan organisasi dapat dilaksanakan dengan efisien.

Diperkuat menurut Boynton ( 2003) bahwa tujuan utama audit

laporan keuangan bukan untuk menciptakan informasi baru, melainkan

untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh

manajemen. Sesuai dengan Teori lain yang menyatakan bahwa salah satu

prinsip utama Good Corporate Governance yaitu Prinsip dasar

transparansi berhubungan dengan kualitas informasi yang disajikan oleh

perusahaan. Kepercayaan investor akan sangat tergantung dengan

kualitas informasi yang disampaikan perusahaan. Oleh karena itu

perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang jelas, akurat,

tepat waktu dan dapat dibandingkan dengan indikator-indikator yang

sarna. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan mengembangkan sistem

akuntansi yang berbasiskan standar akuntansi yang menjamin adanya

laporan keuangan dan pengungkapan yang berkualitas.

8
BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris

yang menunjukkan adanya pengaruh sistem pengendalian internal, audit

laporan keuangan, penerapan good corporate governance terhadap kualitas

laporan keuangan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka dapat ditarik

kesimpulan mengenai pengaruh sistem pengendalian internal, audit

laporan keuangan, penerapan good corporate governance terhadap kualitas

laporan keuangan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem pengendalian internal

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

2. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa audit laporan keuangan

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

3. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan good corporate

governance berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan.

4. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan sistem

pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good

corporate governance berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan.

83
B. Implikasi

Berdasarkan penelitian bahwa variabel sistem pengendalian internal,

audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan sesuai dengan

teori yang diungkapkan oleh teori menurut Gondodiyoto (2010) bahwa

tujuan pengendalian internal dapat mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi. Diperkuat menurut Boynton ( 2003) bahwa tujuan utama audit

laporan keuangan bukan untuk menciptakan informasi baru, melainkan

untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh

manajemen. Sesuai dengan Teori lain yang menyatakan bahwa salah satu

prinsip utama Good Corporate Governance yaitu Prinsip dasar

transparansi berhubungan dengan kualitas informasi yang disajikan oleh

perusahaan.

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan suatu gambaran

kepada perusahaan bahwa sistem pengendalian internal, audit laporan

keuangan, dan penerapan Good Corporate Governance merupakan hal

yang penting dan memiliki peranan masing-masing dalam mencapai

kualitas laporan keuangan. Ketiganya memiliki fungsi dan tujuan yang

dapat memberi dampak bagi hasil penyusunan laporan keuangan dalam

perusahaan. Dengan diterapkannya sistem pengendalian internal,

manajemen akan menekankan pentingnya pengendalian dan mengambil

langkah penting untuk mengendalikannya. Audit laporan keuangan untuk

menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan sesuai prinsip-prinsip

8
berlaku umum. Temuan-temuan yang dihasilkan sangat bermanfaat,

sehingga dapat menghasilkan perbaikan struktur dan proses organisasi

berdasarkan rekomendasi yang diberikan auditor. Good corporate

governance memiliki tujuan untuk menjaga objektivitas dalam

menjalankan bisnis, kegiatan-kegiatan usaha dilakukan secara transparan,

sehingga perusahaan akan menyediakan informasi yang material, relevan,

dan tidak ada yang disembunyikan dengan menyajikan laporan keuangan

yang akurat dan tepat waktu.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diungkapkan beberapa saran

yang diberikan peneliti, yaitu sebagai berikut:

1. Perlu dikaji lebih mendalam variabel-variabel lain yang tidak

masuk dalam penelitian yang terkait dengan sistem pengendalian

internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate

governance terhadap kualitas laporan keuangan.

2. Sebaiknya demi meningkatkan kualitas laporan keuangan, seluruh

pihak dan unit didalam perusahaan menerapkan sistem

pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good

corporate governance dengan baik.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan menggambarkan

secara deskriptif dan lebih mendalam sistem pengendalian internal,

audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance

8
terhadap kualitas laporan keuangan atau menambah variabel lain,

memperbanyak serta memperluas objek penelitian.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adhi Legowo, Eko. “Analisis pengaruh Kondisi keuangan, Kualitas Audit, dan
Mekanisme Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan
keuangan”. Skripsi Universitas Tri Sakti, 2010.

Agoes, Sukrisno.” Auditing”. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas


Indonesia, Jakarta, 2004.

Arens. Alvin.”Auditing dan Jasa Assurance”. Erlangga, Jakarta, 2008

Arifin. “Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip GCG Pada Perusahaan di


Indonesia” Sidang Senat Guru Besar Universitas Diponegoro, Semarang,
2005.

Boynton. “Modern Auditing”. Erlangga, Jakarta, 2003.

Divianti, Lisa. “Pengaruh Kualitas auditor, Independensi, dan opini Auditor


Terhadap Kualitas Laporan keuangan”. Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2010.

Effendi, Muhamad. “ The Power of Good Corporate Governance” . Salemba


Empat, Jakarta, 2009.

Fitriani, Nurul. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat


Pengungkapan Corporate Governance Perusahaan”. Proposal Skripsi
Universitas Islam Negeri, 2010.

Fridati, Winda. “Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Dengan


Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan
keuangan” Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta, 2005.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”,


Universitas Diponogoro, Semarang, 2006.

87
Gondodiyoto, Sanyoto. ”Audit Sistem Informasi”. Mitra Wacana Media, Jakarta,
2007.

Halim, Abdul.” Auditing”. UPP AMPYKPN Bulaksumur, 2001.

Hamid, Abdul. “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”, UIN Jakarta, 2007.

Herawaty, Arleen dan Susiana. “Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, dan


mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan
keuangan”. Jurnal Simposium Nasianal Akuntansi X, Makasar, 2007.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis”. BPFE


Yogyakarta, 2002.

Laela, Dewi. “Sistem pengendalian Internal Penerimaan Kas Pada Koperasi


Karyawan PT Jarum Kudus”. Skripsi Universitas Negeri Semarang,
2007.

Mayang Sari, Sekar. “Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, dan Mekanisme


Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan Keuangan”.
Juranal Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, 2003.

Meliawati, Maya. “Analisis Hubungan Antara Profesional Auditor Dengan


Pertimbangan Tingkat Materialitas Pada Audit Laporan Keuangan”,
2010.

Mulyadi. ”Auditing” Salemba 4, Jakarta, 2010.

Novrialdi, Nanda. “Pengaruh Good Governance dan Independensi Auditor


Terhadap Kinerja Auditor dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Moderating”. Skripsi UIN Jakarta, 2009.

Nugroho Adhi.S Heribertus, “Prosedur Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan


Badan Usaha ilik Negara (BUMN) di Kantor Perwakilan Badan

8
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa
Tengah”. Tugas Akhir Universitas Negeri Semarang, 2005.

Parno, ”Pengaruh Efektivitas Sistem Pengendalian Intern terhadap keberhasilan


usaha Koperasi pegawai Republik Indonesia di kota Semarang”. Skripsi
Universitas Negeri Semarang, 2009.

Pramono, Ristyo. “Pengaruh Dimensi Profesionalisme Auditor Terhadap


Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan
Keuangan”. Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2007.

Sawyer, Lawrence.B, ”Sawyers internal Auditing”. Salemba Empat, Jakarta,


2005.

Sumarwoto, “Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP terhadap Kualitas Laporan


Keuangan”. Thesis Universitas Diponegoro, 2006.

Harahap, Sofyan Syafri.“Teori Akuntansi” Rajawali Pers, 2010.

Tunggal, Amin. “Dasar-dasar Audit Internal Pedoman Untuk Auditor Baru”.


Harvindo, Jakarta, 2010.

Tunggal, Widjaya Amin.”Principles of internal Auditing”. Harvarindo, Jakarta,


2010.

Widodo, Bambang. “Peran SPI Dalam Mendukung Penerapan Good Corporate


Governance di PT Indofarma, Tbk”. Makalah Sertifikasi Qualified
Internal Auditor (QIA), 2009.

Yadnyana, I Ketut. “Pengaruh Frekuensi Audit atas Laporan Keuangan Historis


terhadap Keandalan Struktur Sistem Pengendalian Intern pada
Perusahaan di Kota Denpasar”. Jurnal, 2009.

Zarkasyi, Muhamad. “ Good Corporate Governance” . Alfabeta, Bandung, 2008.

8
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

90
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT


LAPORAN KEUANGAN, DAN PENERAPAN GOOD
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN

Oleh :

Hayyuning Tyas Rosdiani

207082000796

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
Jakarta, Februari 2011

Kepada

Yth. Bpk/Ibu/Sdr/i Responden

Di Tempat

Dengan Hormat

Saya adalah Mahasiswa Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem
pengendalian Internal. Audit Laporan keuangan, dan penerapan Good Corporate Governance
terhadap Kualitas Laporan keuangan”, Sebagai slah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi.

Nama : Hayyuning Tyas Rosdiani

NIM 207082000796

Fak/Jur/Smstr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII

Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner yang dilampirkan bersama
surat ini. Bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i sangat berarti demi terselesaikannya penelitian ini, dan sebelumnya
saya mohon maaf telah mengganggu waktu bekerja.

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal, audit
laporan keuangan dan penerapan good corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan.
Data yang diperoleh hanya akan digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i
bekerja, sehingga saya akan menjaga kerahasiaan data-data tersebut sesuai dengan etika penelitian.

 Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan
lengkap karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner
dianggap tidak berlaku
 Tidak ada jawaban salah atau benar dalam pilihan Anda, yang penting adalah mengisi
jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya.

Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan bapak/Ibu/Sdr/i yang sudah meluangkan waktu untuk
mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam kuesioner ini.

Mengetahui Hormat Saya

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Peneliti

(Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA.) (Wilda Farah, SE.Ak.M.Si.) (Hayyuning Tyas R.)
IDENTITAS RESPONDEN

Isilah dengan singkat dan jelas berdasarkan diri Bapak/Ibu/Sdr/i dengan memberi tanda (√)
pada jawaban yang telah disediakan.

Nama : ..............................

(boleh tidak diisi)

Nama Perusahaan : ...............................

Usia.................................................(tahun)

 Jenis Kelamin Anda :


□ Pria
□ Wanita

 Pendidikan terakhir Anda :


□ D3
□ S1
□ S2
□ S3

 Posisi Anda saat ini :


□ Auditor
□ Manajer
□ Karyawan
□ Partner

 Lama Anda bekerja sebagai auditor :


□ < 1 tahun
□ 1-3 tahun
□ > 3 tahun
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (SPI)
Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (√) secara objektif.

1 = Tidak sama sekali (TSK) 3 = Cukup (C) 5 = Sangat baik (SB)

2 = Tidak (T) 4 = Baik (B)

NO PERTANYAAN TSK T C B SB
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
1. Apakah tempat anda bekerja sudah merealisasikan
pengintegrasian (penyatuan) terhadap semua
komponen dalam perusahaaan?
2. Apakah manajemen puncak di tempat anda bekerja
selalu memberikan pengarahan terhadap karyawan?
3. Apakah pelaksanaan kebijakan perusahaan sudah
dilaksanakan sesuai dengan prosedur?
PENILAIAN RESIKO
1. Apakah sistem pengawasan di tempat anda bekerja
dapat berjalan efektif?
2. Apakah penerapan pengendalian memberikan dampak
positif bagi seluruh komponen dalam perusahaan?
AKTIVITAS PENGENDALIAN
1. Apakah tempat anda bekerja sudah melakukan
analisis pekerjaan (job analysis) dalam pencapaian
tujuan perusahaan?
2. Apakah peraturan perusahaan di jalankan dengan
tegas terhadap karyawan?
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
1. Apakah setiap kebijakan disampaikan dengan detail
dan jelas terhadap karyawan?
2. Apakah karyawan diikutsertakan dalam pengambilan
kebijakan menyangkut aktivitas kerja karyawan?
PEMANTAUAN
1. Apakah fungsi controlling dalam perusahaan
diterapkan dengan baik?
2. Apakah perusahaan melakukan audit personalia
(evaluasi kualitas, kuantitas, dan kegiatan personalia
dalam perusahaan)?
AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Petunjuk : Tanggapilah pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda (√) secara

objektif. 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Netral (N) 5 = Sangat Setuju (SS)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

No PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Audit laporan keuangan dianggap penting bagi
perusahaan.
2. Perusahaan melakukan audit laporan keuangan secara
rutin.
3. Perusahaan berusaha memperbaiki atas rekomendasi
yang di berikan auditor.
4. Adanya pengaruh yang signifikan terhadap keuangan
perusahaan setelah adanya pelaksanaan audit laporan
keuangan.
5. Audit laporan keuangan perusahaan sudah dilaksanakan
sesuai standar auditing.
6. Pemakai hasil laporan audit dapat mengakses langsung
dengan mudah hasil audit.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (√) secara objektif.

1 = Tidak sama sekali (TSK) 3 = Cukup (C) 5 = Sangat baik (SB)

2 = Tidak (T) 4 = Baik (B)

NO PERTANYAAN TSK T C B SB
1. Apakah anda mengetahui mengenai Good Corporate
Governance (GCG)?
2. Menurut anda, apakah perusahaan tempat anda bekerja
sudah menjalankan Good Corporate Governance
(GCG)?
TRANSPARANSI
1. Apakah perusahaan menyediakan informasi yang
material dan relevan kepada seluruh pemilik
kepentingan (stakeholder maupun stockholder)?
2. Apakah para pemilik kepentingan dapat mengakses
dengan mudah setiap informasi yang dibutuhkan
(dalam batasan Undang-undang)?
AKUNTABILITAS
1. Apakah perusahaan sudah menetapkan tugas dan
tanggung jawab masing-masing bagian dan kepada
karyawan secara rinci dan jelas?
2. Apakah seluruh elemen dalam perusahaan sudah
selaras dengan visi, misi, sasaran, dan strategi
perusahaan?
RESPONSIBILITAS
1. Apakah perusahaan selalu memberikan perhatiaan
kepada masyarakat maupun lingkungan sekitar?
2. Apakah perusahaan menerapkan sistem AMDAL?
3. Apakah perusahaan sering mengadakan Corporate
Social Responsibility (CSR)?
INDEPENDENSI
1. Apakah setiap kebijakan dan keputusan perusahaan di
dominasi oleh segelintir orang?
2 Apakah pengambilan keputusan dilakukan secara
objektif?
KESETARAAN DAN KEWAJARAN
1. Apakah setiap bagian dari perusahaan dapat
menyampaikan pendapat terhadap kepentingan
perusahaan?
2. Apakah perusahaan memperlakukan semua bagian
dari perusahaan secara wajar sesuai dengan porsinya
masing masing?
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
Petunjuk : Tanggapilah pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda (√) secara obyektif.

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Netral (N) 5 = Sangat Setuju (SS)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

No PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Perusahaan tempat saya bekerja membuat laporan hasil
keuangan tiap periode.
2. Saya mengetahui tujuan pembuatan laporan keuangan
bagi perusahaan tempat saya bekerja.
3. Pembuatan laporan keuangan di perusahaan tempat saya
bekerja disusun sesuai dengan yang diterima secara
umum di Indonesia?
4. Pembuatan laporan keuangan di perusahaan tempat saya
bekerja disusun sesuai dengan standar internasional.
5. Tiap informasi menyangkut laporan keuangan
disampaikan dalam laporan laporan keuangan.
6. Laporan keuangan yang dibuat dapat dengan sederhana
dimengerti oleh para pemakainya.
7. Laporan keungan perusahaan menjadi acuan yang
penting dalam pengambilan keputusan ekonomi
perusahaan maupun pemakai lainnya.
8. Dalam pembuatan laporan keuangan hanya dimaksudkan
untuk orang-orang tertentu.
9. Laporan keuangan juga dibuat dalam periode kuartalan.
10 Laporan keuangan yang dibuat menyediakan hal-hal
lain yang lebih inovatif mengikuti kebutuhan
pemakainya.
LAMPIRAN 2 DAFTAR JAWABAN

91
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

NOMOR KUESIONER Total


Resp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
2 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 45
3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 43
4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 46
5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 37
6 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 46
7 5 4 5 3 4 4 3 4 5 4 41
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 34
10 5 3 4 4 5 4 5 3 4 4 41
11 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38
12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
13 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 47
14 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
15 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 44
16 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 35
17 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38
18 4 3 3 3 5 4 3 3 4 4 36
19 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 40
20 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 39
21 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 40
22 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 28
23 3 4 4 4 4 5 5 4 5 3 41
24 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
25 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 41
26 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 43
27 3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 34
28 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 45
29 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 42
30 3 4 3 4 5 4 4 4 5 4 40
31 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 41
32 4 3 3 3 5 4 4 3 4 3 36
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
34 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 37
35 4 3 3 4 4 3 5 3 4 4 37
36 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
37 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 39
38 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 43
39 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 37
40 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 45
41 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 30
42 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 43
43 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
44 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 45
45 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 43
46 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 46
47 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 37
48 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38
49 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
50 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 47
51 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
52 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 44
AUDIT LAPORAN KEUANGAN

NOMOR KUESIONER
Re Tota
sp.
1 2 3 4 5 6 l
1 5 4 4 5 4 4 26
2 5 4 5 4 4 3 25
3 4 4 3 4 3 4 22
4 5 5 5 5 4 5 29
5 3 4 3 3 4 3 20
6 5 5 5 4 5 5 29
7 4 4 4 3 3 4 22
8 4 3 4 4 4 4 23
9 3 4 4 3 4 3 21
10 3 5 3 4 4 3 22
11 4 4 4 4 4 4 24
12 4 4 4 4 3 4 23
13 5 4 5 4 4 5 27
14 4 3 4 4 4 4 23
15 4 5 4 5 4 4 26
16 3 4 3 3 3 3 19
17 4 4 4 3 4 4 23
18 3 3 3 3 3 3 18
19 4 4 4 4 3 4 23
20 3 4 3 4 4 3 21
21 4 4 4 4 4 4 24
22 2 3 2 3 2 2 14
23 4 4 4 4 4 4 24
24 4 4 4 5 4 4 25
25 5 4 5 4 3 5 26
26 4 4 4 4 4 4 24
27 2 3 2 4 4 2 17
28 5 4 5 5 4 5 28
29 5 4 5 5 4 5 28
30 4 4 4 4 3 4 23
31 4 4 4 4 4 4 24
32 3 5 3 3 3 3 20
33 4 5 4 4 4 4 25
34 3 4 3 4 4 3 21
35 3 4 3 4 3 3 20
36 4 4 3 4 4 4 23
37 3 5 4 4 5 4 25
38 4 4 4 4 4 3 23
39 4 4 4 3 4 4 23
40 5 5 5 5 5 5 30
41 3 2 3 2 2 2 14
42 5 4 5 3 5 4 26
43 5 4 4 5 4 4 26
44 5 4 5 4 4 3 25
45 4 4 3 4 3 4 22
46 5 5 5 5 4 5 29
47 3 4 3 3 4 3 20
48 4 4 4 4 4 4 24
49 4 4 4 4 3 4 23
50 5 4 5 4 4 5 27
51 4 3 4 4 4 4 23
52 4 5 4 5 4 4 26
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

NOMOR KUESIONER
Resp. Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 54
2 4 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 57
3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 56
4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 61
5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 49
6 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 55
7 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 56
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 53
9 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 3 51
10 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 57
11 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 49
12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 53
13 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 59
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 53
15 4 5 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 56
16 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 49
17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 51
18 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 59
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 62
20 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 56
21 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 51
22 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 39
23 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 54
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 51
25 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 47
26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 51
27 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 53
28 4 5 4 4 5 5 3 5 5 5 4 5 5 59
29 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 54
30 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 59
31 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 59
32 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 3 56
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 51
34 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51
35 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51
36 3 3 5 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4 48
37 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 54
38 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 61
39 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 53
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
41 3 2 3 3 5 3 3 2 3 2 3 2 3 37
42 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 62
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 54
44 4 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 57
45 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 56
46 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 61
47 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 49
48 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 49
49 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 53
50 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 59
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 53
52 4 5 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 56
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

NOMOR KUESIONER Total


Re
sp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
2 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 45
3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 43
4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 46
5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 37
6 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 46
7 5 4 5 3 4 4 3 4 5 4 41
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 34
10 5 3 4 4 5 4 5 3 4 4 41
11 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38
12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
13 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 47
14 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
15 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 44
16 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 35
17 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38
18 4 3 3 3 5 4 3 3 4 4 36
19 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 40
20 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 39
21 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 40
22 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 28
23 3 4 4 4 4 5 5 4 5 3 41
24 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
25 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 41
26 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 43
27 3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 34
28 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 45
29 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 42
30 3 4 3 4 5 4 4 4 5 4 40
31 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 41
32 4 3 3 3 5 4 4 3 4 3 36
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
34 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 37
35 4 3 3 4 4 3 5 3 4 4 37
36 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
37 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 39
38 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 43
39 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 37
40 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 45
41 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 30
42 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 43
43 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
44 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 45
45 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 43
46 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 46
47 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 37
48 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38
49 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
50 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 47
51 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
52 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 44
LAMPIRAN 3 PERHITUNGAN DATA

92
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Sistem Pengendalian Internal

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 52 52.0
a
Excluded 48 48.0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.864 11

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


SPI1 3.96 .593 52
SPI2 3.83 .585 52
SPI3 3.92 .621 52
SPI4 3.94 .777 52
SPI5 3.96 .593 52
SPI6 4.06 .574 52
SPI7 3.88 .704 52
SPI8 3.90 .634 52
SPI9 4.04 .625 52
SPI10 3.77 .581 52
SPI11 4.02 .641 52

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
SPI1 39.33 17.283 .594 .851
SPI2 39.46 17.548 .546 .854
SPI3 39.37 17.334 .549 .854
SPI4 39.35 15.956 .644 .847
SPI5 39.33 17.283 .594 .851
SPI6 39.23 17.750 .513 .856
SPI7 39.40 16.324 .657 .845
SPI8 39.38 17.810 .439 .861
SPI9 39.25 17.407 .530 .855
SPI10 39.52 17.509 .558 .853
SPI11 39.27 17.259 .543 .854
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
43.29 20.562 4.535 11

Audit Laporan Keuangan

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 52 52.0
a
Excluded 48 48.0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.871 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


ALK1 3.96 .816 52
ALK2 4.04 .625 52
ALK3 3.90 .799 52
ALK4 3.94 .698 52
ALK5 3.77 .645 52
ALK6 3.81 .793 52

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
ALK1 19.46 7.548 .796 .826
ALK2 19.38 9.496 .491 .877
ALK3 19.52 7.627 .797 .826
ALK4 19.48 8.764 .612 .859
ALK5 19.65 9.290 .527 .872
ALK6 19.62 7.614 .808 .824
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
23.42 11.778 3.432 6

Penerapan Good Corporate Governance

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 52 52.0
Excludeda 48 48.0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.889 13

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


GCG1 4.17 .513 52
GCG2 4.29 .637 52
GCG3 4.00 .560 52
GCG4 4.04 .593 52
GCG5 4.40 .534 52
GCG6 3.81 .525 52
GCG7 3.98 .542 52
GCG8 4.29 .637 52
GCG9 3.96 .625 52
GCG10 4.42 .637 52
GCG11 4.08 .555 52
GCG12 4.37 .658 52
GCG13 3.96 .625 52
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
GCG1 49.60 21.618 .695 .876
GCG2 49.48 19.941 .854 .866
GCG3 49.77 22.416 .466 .886
GCG4 49.73 22.240 .467 .886
GCG5 49.37 22.158 .549 .882
GCG6 49.96 22.116 .568 .882
GCG7 49.79 22.798 .408 .889
GCG8 49.48 19.941 .854 .866
GCG9 49.81 21.374 .595 .880
GCG10 49.35 21.054 .640 .878
GCG11 49.69 21.982 .560 .882
GCG12 49.40 22.716 .327 .895
GCG13 49.81 21.374 .595 .880

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
53.77 25.201 5.020 13

Kualitas Laporan Keuangan

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 52 52.0
Excludeda 48 48.0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.835 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KLK1 3.96 .522 52
KLK2 3.96 .816 52
KLK3 3.81 .561 52
KLK4 3.94 .698 52
KLK5 4.29 .637 52
KLK6 3.96 .593 52
KLK7 4.02 .671 52
KLK8 3.94 .777 52
KLK9 4.21 .498 52
KLK10 4.06 .574 52

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
KLK1 36.19 14.982 .343 .835
KLK2 36.19 11.805 .744 .795
KLK3 36.35 14.113 .525 .821
KLK4 36.21 13.386 .543 .819
KLK5 35.87 13.687 .541 .819
KLK6 36.19 14.080 .497 .823
KLK7 36.13 14.197 .394 .833
KLK8 36.21 11.935 .764 .793
KLK9 35.94 14.565 .481 .825
KLK10 36.10 14.520 .410 .831

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
40.15 16.643 4.080 10
LAMPIRAN 4 HASIL SPSS

93
Hasil Uji Regresi Linier Berganda SPSS 16.0
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SPI 52 30 54 43.29 4.535
ALK 52 14 30 23.42 3.432
GCG 52 37 62 53.77 5.020
KLK 52 28 47 40.15 4.080
Valid N (listwise) 52

Correlations

KLK SPI ALK GCG


Pearson Correlation KLK 1.000 .874 .875 .700
SPI .874 1.000 .864 .520
ALK .875 .864 1.000 .536
GCG .700 .520 .536 1.000
Sig. (1-tailed) KLK . .000 .000 .000
SPI .000 . .000 .000
ALK .000 .000 . .000
GCG .000 .000 .000 .
N KLK 52 52 52 52
SPI 52 52 52 52
ALK 52 52 52 52
GCG 52 52 52 52

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
1 .938a .880 .873 1.456 1.823
a. Predictors: (Constant), GCG, SPI, ALK
b. Dependent Variable: KLK

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 747.037 3 249.012 117.491 .000a
Residual 101.732 48 2.119
Total 848.769 51
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 747.037 3 249.012 117.491 .000a
Residual 101.732 48 2.119
Total 848.769 51
a. Predictors: (Constant), GCG, SPI, ALK
b. Dependent Variable: KLK

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.419 2.543 .558 .579
SPI .361 .090 .402 4.012 .000 .249 4.013
ALK .441 .120 .371 3.665 .001 .243 4.110
GCG .237 .049 .292 4.887 .000 .700 1.429
a. Dependent Variable: KLK

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
SPI .249 4.013
ALK .243 4.110
GCG .700 1.429
a. Dependent Variable: KLK
Charts
LAMPIRAN 5 SURAT KETERANGAN
PERUSAHAAN

94

Anda mungkin juga menyukai