2012-2014)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
Rifki Ramdani
NIM: 1110082000154
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Ciputat Timur
4. Telepon : 082231381433
5. Email : rifki92@hotmail.com
II. PENDIDIKAN
vi
IV. DATA KELUARGA
7. Telepon : 082231381433
vii
ABSTRACT
The objective of this research was to examine the influence of the fee audit,
audit tenure, audit rotation, size of company and audit quality on financial sector
enterprise. Fee audit, audit tenure, audit rotation and size of company as the
independent variable. Audit Quality as the dependent variable. This study uses the
basic theory is the agency theory.
This study used secondary data obtained from the Indonesia Stock Exchange
(IDX) during the period 2012-2014. The sampling process was done by using
purposive sampling method and this study used 141 observations. The analyzing
method to examine hypothesis was logistic regression analysis. The results shows
that the size of company influence the audit quality. But for the fee audit, audit
tenure, audit rotation no influence the audit quality.
Keywords: Agency theory, fee audit, audit tenure, audit rotation and size of
company.
viii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh fee audit, audit
tenure, rotasi audit, ukuran perusahaan klien dan kualitas audit pada perusahaan
sektor keuangan. Fee audit, audit tenure, rotasi audit dan ukuran perusahaan klien
sebagai variabel independen. Kualitas audit sebagai variabel dependen. Penelitian
ini menggunakan teori dasar yaitu teori keagenan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2012-2014. Proses pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan metode purposive sampling dan penelitian ini
menggunakan 141 observasi. Metode analisis untuk menguji hipotesis adalah
analisis regresi logistik. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan klien
berpengaruh terhadap kualitas audit. Tapi, untuk fee audit, audit tenure, rotasi
audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
.
Keywords: Teori keagenan, fee audit, audit tenure, rotasi audit dan ukuran
perusahaan klien.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Fee Audit,
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat
telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur
1. Kedua orang tua tercinta Drs. H. Hasnil., MM., CPA., CA dan Dr. Hj.
Riyanti yang telah banyak berjasa dalam kehidupan penulis dan selalu
membimbing penulis dalam kehidupan ini, untuk ke arah mana yang harus
tercapai nantinya. Tanpa mereka penulis merasa bukan apa – apa. Penulis
sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan orang tua
seperti beliau. Perkataan dari papa dari penulis yang selalu terniang “Nak,
x
harta itu hanya sebentar saja lalu habis, tetapi dengan menggunakan ilmu
kamu akan bisa mencari, mengumpulkan, dan mendapatkan harta yang tak
terbatas”, dan perkataan mama dari penulis “Kamu harus bisa melihat
peluang jangan hanya melihat dari satu sudut saja masih banyak sudut yang
lainnya.” Dari perkataan serta didikan beliau penulis belajar dan mengetahui
bahwa dalam hidup ini kita harus berusaha keras dalam menuntut ilmu
setinggi-tingginya dan harus bisa melihat peluang yang orang lain belum
tentu bisa melihatnya. Terimakasih yang tak tergantikan atas segala hal yang
keringat beliau akan selalu membuat penulis ingat agar selalu berusaha dan
untuk menyelesaikan skripsi ini, yang kelak akan menjadi dasar bagi
kehidupan penulis agar bisa lebih maju lagi dalam perjalanan dikehidupan
ini. Dan dapat membahagiakan keluarga kelak. Dia membuat penulis percaya
masih ada orang yang mengharapkannya dikehidupan ini agar lebih maju.
Terimakasih yang mendalam dari lubuk hati penulis kepada istri tercinta.
3. Adikku Vina Fitria Hasri yang selalu menjadi acuan untuk berpacu dalam
xi
Semoga kita dapat menjadi anak yang membanggakan dan membahagiakan
4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
5. Ibu Yessi Fitri., SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas segala bimbingan dan
8. Bapak Yusar Segara, SE., Ak, M.Si., CA., CMA., CPMA selaku Dosen
atas segala bimbingan dan konsultasi yang telah diberikan selama ini guna
9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang
xii
DAFTAR ISI
Abstract .....................................................................................................................viii
Abstrak ....................................................................................................................... ix
xiv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 14
D. Hipotesis ....................................................................................... 38
xv
1. Definisi Regresi Logistik ...................................................... 46
xvi
b. Hasil Uji Keoefisien Determinasi .................................... 62
C. Pembahasan .................................................................................. 66
BAB V PENUTUP............................................................................................ 75
A. Kesimpulan .................................................................................. 75
B. Saran ............................................................................................ 76
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 77
Lampiran-Lampiran................................................................................................. 81
xvii
DAFTAR TABEL
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB I
PENDAHULUAN
maka audit atas laporan keuangan juga semakin meningkat. Laporan keuangan
internal dan eksternal agar memperoleh suatu kewajaran dan kehandalan suatu
perusahaan dan informasi dari seorang akuntan publik yang memiliki kualitas
ketat, khususnya dibidang bisnis pelayanan jasa akuntan publik harus dapat
masyarakat luas, oleh karena itu menuntut para auditor tetap memiliki kualitas
1
Kepercayaan dari pihak-pihak yang berkepentingan sangatlah penting bagi
Dalam hal ini, Wallman (1996) dan Francis (2004) berpendapat bahwa
penilaian independensi auditor perlu lebih fokus pada tingkat kantor individu
pemeriksaan dengan klien tertentu yang dibuat dalam setiap kantor individu.
Bukti nyatanya terlihat pada runtuhnya Enron, yang telah diaudit oleh Kantor
Houston dari Arthur Andersen, adalah contoh yang baik yang menunjukan
Secara umum bahwa perusahaan yang besar membutuhkan jasa audit dari
KAP Big Four atau keahlian industri menyediakan jasa audit berkualitas
tinggi daripada perusahaan kecil yang tidak menggunakan jasa audit dari KAP
Big Four.
Kualitas audit adalah totalitas jasa dimana seorang auditor dituntut untuk
audit yang telah ditetapkan oleh Insitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI),
yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Selain
2
itu, seorang auditor juga harus menerapkan dan mematuhi prinsip dasar etika
signifikan sehingga pihak ketiga yang paham dan berfikir rasional dengan
untuk melakukan rotasi audit. Rotasi audit adalah peraturan perputaran auditor
yang harus dilakukan oleh sebuah entitas. Hal itu menyebabkan Pemerintah
3
telah direvisi dalam KMK Nomor 359/KMK.06/2003. Peraturan tersebut
atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang
Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Atas
Pasalnya perusahaan berusia 140 tahun telah membohongi publik dan investor
dilakukan bukan jumlah kecil dan tidak dalam tempo setahun dua tahun.
Toshiba melakukan overstated profit 1,2 Milliar US Dollar sejak tahun fiskal
Besarnya angka, rentang waktu yang tidak sebentar, juga keterlibatan Top
sistematis dan cerdas. Sekian lapis sistem kontrol dari mulai divisi akuntansi,
4
berfungsi, bahkan oknumnya dari staff senior mereka yang sudah hafal seluk
kecurangan dan berusaha melaporkan tapi malah dianggap angin lalu oleh
rapi dan cerdasnya hingga tim auditor eksternal sekelas Ernst & Young (EY)
tak mampu mencium aroma busuk dari laporan keuangan Toshiba. Belum ada
cara baik mengakui pendapatan lebih awal atau menunda pengakuan biaya
pada periode tertentu namun dengan metode yang menurut investigator tidak
Satyam ini terdapat beberapa kesamaan dengan kasus enron, dimana terjadi
Coopers (PWC).
5
meningkatkan neracanya hingga lebih dari US $ 1 miliar dan juga mengakui
dan tidak reliable karena dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari
Ini bukan pertma kalinya PWC tersangkut masalah di India. Pada 2005,
The Reserve Bank of India melarang PWC untuk mengaudit bank selama 8
tahun karena melakukan audit yang tidak memadai atas non-performing asset
perusahaan Greencore.
keempat di India. Kliennya terdiri atas Nestle, General Electric dan General
Motors. Akibat kasus ini perusahaan kemudian diambil alih oleh Tech
September 2009 dan melaporkan kerugian US $27,6 juta pada tahun fiscal
6
Selain kasus tersebut, terdapat juga kasus pelanggaran profesi akuntan
publik juga pernah terjadi di Kota Palembang. Menteri Keuangan Sri Mulyani
pada tahun 2008 menetapkan sanksi pembekukan izin usaha atas akuntan
publik dan kantor akuntan publik. Salah satu yang dijatuhi sanksi tersebut
adalah Akuntan Publik Drs. Muhammad Zen selaku Pemimpin Rekan KAP
Drs. Muhammad Zen & Rekan. Sanksi pembekuan izin Akuntan Publik Drs.
Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan PT.
Pura Binaka Mandiri tahun buku 2007 yang berpengaruh cukup signifikan
tersebut melibatkan perusahaan besar dan KAP besar. Kualitas audit menjadi
harapan bagi pengguna jasa audit terutama publik atau pemegang saham yang
menaruh laporan keuangan yang bebas dari salah saji material, baik yang
2010).
Ada beberapa bank yang melakukan kesalahan namun gagal diperiksa oleh
yang dikenal juga dengan BMPK pada Bank Dagang Nasional Indonesia,
Bank Umum Nasional, Bank Danamon, Bank BCA. Kasus di atas merupakan
7
kasus yang terjadi dan melibatkan kualitas audit. Pelanggaran tersebut
seharusnya tidak hanya sekedar mengikuti prosedur audit yang tertera dalam
program audit, tetapi juga harus disertai dengan sikap independen agar tidak
terjadi hubungan yang tidak sehat dan ketergantungan yang tinggi antara
auditor dengan klien maupun KAP dengan klien. Auditor juga harus bisa
menjaga hubungan yang baik kepada para klien yang diauditnya dimana
pelayanan yang optimal bagi kliennya karena auditor dibayar oleh klien untuk
tanggung jawab.
bahwa Kantor Akuntan Publik paling lama 6 (enam) tahun buku berturut-turut
8
dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama 3 (tiga) tahun buku berturut-
turut. Hal ini bertujuan agar menjaga hubungan yang profesionalisme agar
terjalin cukup lama. Disini para klien, KAP, dan auditor harus mentaati
diri karena kalau tidak maka laporan yang diaudit nantinya tidak akan
faktor internal, tetapi juga faktor eksternal diantaranya pengaruh dari fee audit,
penelitian ini diasumsikan bahwa auditor yang berkualitas lebih tinggi akan
mengenakan fee audit yang lebih tinggi pula, karena auditor yang berkualitas
Selain itu faktor kedua adalah audit tenure. Menurut Kurniasih dan
Rohman (2014) bahwa kualitas audit juga dapat dilihat dari lamanya audit
tenure antara auditor dengan klien, tenure yang panjang dapat dianggap
9
sehingga informasinya dapat diandalkan untuk berbagai kepentingan. Faktor
(O’Brien dan Bhushan, 1990 dalam Fernando et al., 2010), perusahaan kecil
perusahaan kecil akan menghasilkan audit yang lebih berkualitas. Di sisi lain,
semakin besar perusahaan, semakin meningkat pula agency cost yang terjadi,
kualitas audit yang lebih baik (Watts dan Zimmeman,1986 dalam Nasser,
yang dapat mengurangi biaya keagenanya melalui fee yang lebih murah.
dan kegiatan ekonomi yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, dan
ekonomi.
penelitian untuk mengetahui pengaruh fee audit, audit tenure, rotasi audit dan
10
maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Fee Audit,
B. Perumusan Masalah
audit?
1. Tujuan Penelitian
11
2. Manfaat Penelitian
a. Kontribusi Praktis
b. Kontribusi Teoritis
audit tenure, rotasi audit dan ukuran perusahaan klien pada sektor
12
keuangan dapat bermanfaat bagi peneliti dimasa yang akan datang
audit.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
menghasilkan kualitas audit yang tinggi pula, selain itu auditor juga
14
Manajemen menunjuk auditor untuk memberikan jasa audit untuk
15
yang menunjuk auditor untuk melakukan audit terhadap kepentingan
principle. Tapi manajer juga lah yang membayar fee dan menanggung jasa
klien dengan auditor untuk membuat suatu perikatan yang lama dan
membuat hubungan auditor dengan klien semakin dekat, dan karena itulah
2. Kualitas Audit
memihak atau dapat dipengaruhi oleh pihak lain, yang disebut auditor.
sebab itu, kualitas audit merupakan hal yang sangat penting untuk
16
pelanggaran atau salah saji harus memiliki kompetensi serta sikap
Manajemen atau klien akan puas jika audit yang dilakukan oleh
akuntan publik memiliki kualitas yang baik. Terdapat 7 kualitas audit yang
dengan standar umum audit, (5) atribut komitmen kuat terhadap kualitas
audit, (6) atribut keterlibatan pimpinan audit terhadap pemeriksaan dan (7)
tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik
dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
17
laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalitasnya
internal atau eksternal atau tim audit. Dari pengertian kualitas audit diatas
18
Kualitas merupakan merupakan profesionalisme kerja yang harus
sangat penting dimiliki oleh auditor dalam menjaga kualitas audit dimana
oleh auditor atas laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan standar
Dan kualitas audit juga dapat dilihat dari orang yang melaksanakan audit
3. Fee Audit
Hay dan Davis (2002), menemukan bahwa fee audit merupakan salah
19
akuntan publik, ukuran dari kantor akuntan publik, professionalisme
akuntan publik.
hubungan antara kualitas audit dan biaya jasa audit dilihat dari hasil biaya
merupakan biaya atau imbalan yang diberikan klien kepada akuntan publik
sebagai imbalan jasa yang diberikan akuntan publik berupa jasa audit. fee
audit yang lebih tinggi maka kualitas audit yang diterima juga akan lebih
baik.
4. Audit Tenure
perikatan yang terjalin antara KAP dengan auditee yang sama. Masa
akuntan publik, masa perikatan telah menjadi sorotan tajam. Hal ini
20
suatu perusahaan. Dalam terminologi Peraturan Menteri Keuangan No.
akuntan publik.
Pelaksanaan prosedur audit seperti ini tentu saja tidak akan sama
mengeluarkan hasil audit yang akurat dan sesuai dengan aturan yang
dituntut untuk menghasilkan hasil audit yang baik dengan waktu yang
bisnisnya.
bahwa audit tenure adalah jangka waktu atau lamanya seorang auditor
keuangan kliennya.
21
5. Rotasi Auditor
auditor baik secara tampilan maupun secara fakta. Rotasi mandatory ini
2010).
perputaran auditor yang harus dilakukan oleh sebuah entitas. Hal itu
laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik
22
paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang
Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Atas
dan Kantor Akuntan Publik setelah terdapatnya jangka waktu yang telah
menjadi maksimal.
bahwa rotasi audit adalah peraturan untuk menjaga sikap independen dari
auditor agar kualitas audit yang di dapat maksimal dan tidak terjadi
pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar
23
peran informasi dan pengawasan audit. Oleh karena itu, dampak dari
kualitas audit yang lebih tinggi akan lebih besar bagi perusahaan-
al., 2010).
beberapa cara, antara lain seperti total aktiva, nilai pasar saham, log size,
yang besar mempunyai aktiva yang besar pula sehingga kepastian untuk
besar untuk mendapatkan kualitas audit yang lebih baik dibanding ukuran
cenderung memilih ke KAP yang kecil kerena untuk menekan cost tetapi
kualitas audit yang di dapat juga baik tapi tidak sebanding dengan KAP
besar.
24
B. Penelitian Terdahulu
25
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
26
Tabel 2.1 (Lanjutan)
27
Tabel 2.1 (Lanjutan)
28
Tabel 2.1 (Lanjutan)
29
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metode Penelitian
Penelitian Hasil
No. Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
5 Octaviana Arisinta Pengaruh Kompetensi, Variabel Audit Fee Variabel Hasil menunjukkan
(2013) Independensi, Time Budget dan Kualitas Kompetensi, bahwa Kompetensi,
Pressure, dan Audit Fee Audit. Independensi dan Independensi , Time
Terhadap Kualitas Audit Time Budget Budget Pressure,
Pada Kantor Akuntan Publik Pressure. dan Audit Fee
di Surabaya. berpengaruh
terhadap kualitas
audit. Pengaruh
yang ditimbulkan
bersifat positif.
Oleh karena itu
baik Auditor
maupun Kantor
Akuntan Publik
(KAP) diharapkan
dapat meningkatkan
Kualitas Auditnya.
Bersambung pada halaman selanjutnya
30
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metode Penelitian
No. Penelitian Hasil
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
6 Abdul Hamid Pengaruh Tenure KAP dan Variabel Tenure Variabel Ukuran Hasil menunjukkan
(2013) Ukuran KAP Terhadap dan Kualitas KAP. bahwa KAP dengan
Kualitas Audit Audit. masa perikatan 3
tahun tidak lebih
berkualitas dari
pada KAP dengan
masa perikatan
kurang dari 3
Tahun dan KAP
Big Four lebih
berkualitas dari
pada KAP non Big
Four.
Bersambung pada halaman selanjutnya
31
Tabel 2.1 (Lanjutan)
32
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metode Penelitian
No. Penelitian Hasil
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
33
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metode Penelitian
No. Penelitian Hasil
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
34
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metode Penelitian
No. Penelitian Hasil
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
10 Bambang Hartadi (2012) Pengaruh Fee Audit, Rotasi Variabel Fee Variabel Reputasi Hasil menunjukkan
KAP dan Reputasi Auditor Audit, Rotasi Auditor. bahwa fee audit
Terhadap Kualitas Audit Audit dan Kualitas berpengaruh
Audit. terhadap kualitas
audit sedangkan
rotasi auditor dan
reputasi auditor
tidak berpengaruh
terhadap kualitas
audit.
Bersambung pada halaman selanjutnya
35
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metode Penelitian
No. Penelitian Hasil
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
11 Daud M.T. Sinaga dan Prof. Dr. Analisis Pengaruh Audit Variabel Audit Variabel Ukuran Hasil menunjukkan
H. Imam Ghozali Tenure, Ukuran KAP dan Tenure, Ukuran KAP. bahwa ukuran KAP
(2011) Ukuran Perusahaan Klien Perusahaan Klien dan ukuran
Terhadap Kualitas Audit dan Kualitas perusahaan klien
Audit. berpengaruh
terhadap kualitas
audit,sedangkan
audit tenure tidak
berpengaruh
terhadap kualitas
audit.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
36
C. Kerangka Pemikiran
gambar 2.2.
Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, Rotasi Audit dan Ukuran Perusahaan
Klien terhadap Kualitas Audit
Variabel Independen
Model Analisis:
Regresi Logistik
Gambar 2.2
Skema Kerangka Pemikiran
37
D. Hipotesis
kualitas audit, karena biaya audit yang diperoleh dalam satu tahun dan
terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan karena audit fee yang lebih
dengan audit fee yang lebih rendah. Terdapat intensif bagi auditor untuk
opininya tapi di sisi lain auditor juga memperoleh imbalan atas jasa yang
diberikan dari klien tempat dia mengaudit. Dan penelitian ini berpengaruh
terhadap kualitas audit dikarenakan semakin tinggi fee audit yang dimiliki
besar karena fee audit sangat berpengaruh terhadap kualitas audit nantinya
38
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih dan
Rohman (2014), Arisinta (2013) dan Tarigan dan Susanti (2013) maka
perusahaan yang diaudit oleh auditor KAP non Big Four memiliki rata-
rata tenure auditor lebih besar daripada perusahaan yang diaudit oleh KAP
Big Four. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang diaudit oleh
auditor KAP non Big four memiliki kecenderungan masa perikatan yang
terlalu dekat antara auditor dengan klien. Hubungan yang terjalin antara
dengan tenure yang singkat yakni saat auditor mendapatkan klien baru,
memahami klien dan lingkungan bisnisnya. Selain itu tenure yang relatif
menjadi terbatas sehingga jika terdapat data ada yang salah atau data yang
39
tugas atau jabatan yang singkat tersebut akan lebih meningkatkan
kualitas audit yang baik. Dan dalam penelitian ini audit tenure tidak
perikatan audit lama maka kualitas audit yang dihasilkan juga akan kurang
antara auditor dengan klien semakin dekat, hal ini dapat menyebabkan
sikap independensi seorang auditor akan menurun dan kualitas audit pun
Rohman (2014), Hamid (2013) dan Mayasari (2013) maka diduga bahwa
40
besar terhadap kualitas hasil auditan independen. Hubungan signifikasi
antara rotasi auditor KAP dengan kualitas audit yang terkait dengan
auditor, rotasi auditor yang diterapkan suatu KAP tidak diikuti dengan
rotasi seluruh anggota tim audit yang bekerja dilapangan atau di klien
masih rendah.
pada laporan keuangan tahunan tersebut pernah di rotasi audit atau tidak.
Rotasi audit harus dilakukan agar kualitas audit dapat lebih baik dan
41
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih dan
(2012) dan Hartadi (2013) diduga bahwa rotasi audit berpengaruh terhadap
berikut:
ukuran perusahaan yang besar menginginkan kualitas audit yang lebih baik
oleh karena itu perusahaan ini menyewa KAP yang independen dan
profesional.
42
klien berpengaruh terhadap kualitas audit. Sehingga dalam penelitian ini
43
BAB III
METODE PENELITIAN
audit tenure, rotasi audit dan ukuran perusahaan klien terhadap variabel
dependen, yaitu kualitas audit. Populasi penelitian ini adalah sektor keuangan
Sampel penelitian ini adalah sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
44
penelitian ini antara lain: Bank, Financial Institution, Securities Company,
dengan penelitian ini. Data diperoleh dari www.idx.co.id yang berupa laporan
tahunan (Annual Report), laporan keuangan dan laporan audit oleh auditor
independen.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model
logit atau regresi logistik (logistic regression) dengan bantuan program IBM
Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 20. Asumsi normal
45
distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran
antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik). Dalam hal ini
a. Statistik Deskriptif
dari sampel. Maksimum dan minimum adalah nilai paling besar dan
paling kecil dari data yang digunakan untuk melihat nilai minimum
46
dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat
Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis
nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan
yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit
dengan data.
47
memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu).
Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R2
Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok
atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan
data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer
and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari
Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi
Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak
48
dengan data observasinya.
e. Matriks Klasifikasi
fee audit, audit tenure, rotasi audit dan ukuran perusahaan klien
Keterangan:
Β0 : Konstanta
dengan auditor .
49
nilai 0 jika tidak terjadi rotasi auditor
: Koefisien error
g. Pengujian Hipotesis
Estimation (MLE).
Ho = b1 = b2 = b3 = ...= bi = 0
Ho ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠... ≠ bi ≠ 0
didukung.
tidak didukung.
E. Operasionalisasi Variabel
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
50
1. Fee Audit (X1)
Fee audit merupakan fee yang diterima oleh auditor dari pembayaran
penelitian yang dilakukan oleh Rizqiasih (2010) yaitu data tentang fee
audit diproksikan oleh akun profesional fees yang terdapat dalam laporan
natural dari data atas akun professional fees. Dasar pengambilan keputusan
logaritma natural dari total fee audit dengan rumus sebagai berikut:
Ln = fee audit
audit dengan jangka waktu yang telah disepakati terhadap kliennya. Audit
tenure dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
51
dari KAP yang sama melakukan perikatan audit terhadap auditee, tahun
rotasi audit mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2011)
yaitu rotasi audit diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu nilai
1 jika terjadi rotasi auditor, sedangkan nilai 0 jika tidak terjadi rotasi
(size).
52
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan menggunakan skala rasio,
abstrak sehingga sulit untuk diukur dan hanya dapat dirasakan oleh para
pengguna jasa audit, sehingga saat ini tidak ada definisi yang jelas
KAP Big Four sering dikaitkan dengan skala auditor yang dianggap
cenderung memberikan kualitas audit yang baik. Menurut Firth & Liau tan
(1998) dalam Rossieta dan Wibowo (2009), yaitu: (1) besarnya jumlah dan
ragam klien yang ditangani KAP, (2) banyaknya ragam jasa yang
international dan (4) banyaknya jumlah staf audit dalam suatu KAP.
53
Menurut Kurniasih dan Rohman (2014), KAP dengan ukuran Big
dibandingkan dengan KAP non Big Four, karena KAP Big Four sangat
lebih besar untuk mengaudit lebih akurat dengan alasan mereka memilih
lebih banyak hubungan spesifik dengan klien yang akan hilang jika
kekayaan atau aset yang lebih besar yang dimiliki KAP besar juga
kekayaan yang lebih sedikit. Adanya sumber daya manusia yang lebih
yang berkualitas. Yang lebih penting yaitu ketika KAP besar lebih
risiko tinggi, sedangkan KAP kecil lebih menerima klien yang memiliki
risiko tinggi, sedangkan KAP kecil lebih berani menerima klien yang
dengan KAP kecil, KAP besar mempunyai kemampuan yang lebih baik
54
dengan cara melihat ukuran besar atau kecil KAP, maka variabel ukuran
perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan nilai 0 untuk KAP non
Big Four.
55
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Jenis Skala
No. Variabel Indikator
Variabel Pengukuran
1 Fee Audit Independen Logaritma natural dari total fee audit Rasio
(X1)
Sumber:
Kurniasih
dan Rohman
(2013)
2 Audit Tenure Independen Jumlah tahun perikatan antara Interval
(X2) perusahaan sampel dengan auditor .
Sumber:
Kurniasih
dan Rohman
(2013)
3 Rotasi Audit Independen variabel dummy yaitu nilai 1 jika Nominal
(X3) terjadi rotasi auditor, sedangkan nilai
Sumber: 0 jika tidak terjadi rotasi auditor.
Kurniasih Variabel independen dalam penelitian
dan Rohman ini adalah rotasi audit.
(2013)
4 Ukuran Independen Logaritma natural atas total aset Rasio
Perusahaan perusahaan.
Klien
Sumber:
Febriyanti
dan Mertha
(2014)
5 Kualitas Dependen Variabel dummy dimana sampel akan Nominal
Audit bernilai 1 jika sektor keuangan
(Y) memilih kantor akuntan publik Big 4,
Sumber: sedangkan sampel akan bernilai 0 jika
Kurniasih sektor keuangan memilih kantor
dan Rohman akuntan publik selain Big 4.
(2013)
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
56
BAB IV
sebelum 1 Januari 2012 dan selama periode penelitian tersebut tidak keluar
dari Bursa Efek Indonesia atau mengalami delisting. Fokus penelitian ini
adalah ingin melihat pengaruh fee audit, audit tenure, rotasi audit, dan ukuran
perusahaan jasa selain sektor properti dan real estate, sektor infrastruktur,
dan lainnya.
57
mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan representasi dari populasi yang ada, serta sesuai dengan tujuan dari
karena ada variabel yang membutuhkan data dari tahun sebelumnya (t-1),
namun data tahun ini tidak dimasukkan dalam analisis statistik karena
beberapa data yang dibutuhkan dari tahun 2011 tidak digunakan. Data tahun
2011 hanya digunakan untuk melengkapi data tahun 2012. Data yang
digunakan yaitu diambil dari laporan keuangan dan annual report pada tahun
Tabel 4.1
Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria
No Kriteria Jumlah
1 Jumlah seluruh perusahaan sektor keuangan yang listing di 71
BEI tahun 2012-2014
2 Perusahaan sektor keuangan yang tidak menerbitkan laporan -
keuangan, annual report beserta laporan audit oleh auditor
independen selama tahun 2012-2014
3 Perusahaan sektor keuangan yang tidak memiliki data yang (24)
lengkap untuk mendukung penelitian
4 Jumlah perusahaan sampel 47
5 Tahun pengamatan (2012-2014) 3
6 Jumlah perusahaan sampel selama tahun pengamatan 141
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2015
sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode
58
tersebut terdapat 24 perusahaan sektor keuangan yang tidak memiliki data
total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 141
tenure, rotasi audit, dan ukuran perusahaan klien) terhadap variabel dependen
dependen (Y) yaitu kualitas audit serta variable independen (X) yaitu fee
audit, audit tenure, rotasi audit, dan ukuran perusahaan klien. Hasil
59
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Std.
Variabel N Minimum Maximum Mean
Deviation
Fee Audit 141 17,96 28,50 22,197 2,075
Audit Tenure 141 1 2 1,86 0,350
Ukuran
141 24,53 34,38 29,582 2,317
Perusahaan
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015
variabel fee audit (FEE) menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebesar 22,197
dengan standar deviasi sebesar 2,075. Nilai minimum fee audit sebesar
sebesar 1,86 dengan standar deviasi sebesar 0,350. Nilai minimum audit
pengukuran rasio, memiliki nilai rata-rata lebih besar dari nilai standar
deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data dari variabel tersebut
60
cukup baik, karena nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai standar
alat analisis kualitas data, karena kode angka yang digunakan dalam skala
2011:4).
(KAP big 4 dan non-big 4), maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan
(Ghozali, 2011).
Tabel 4.3
Hasil Uji Menilai Keseluruhan Model
2LL) pada akhir (Block Number=1). Nilai -2LL awal adalah sebesar
Likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau
Tabel 4.4
Hasil Uji Koefisien Determinasi
model regresi.
62
Tabel 4.5
Hasil Uji Kelayakan Model Regresi
hasil tersebut, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka
Tabel 4.6
Hasil Uji Matriks Klasifikasi
Predicted
Observed K_AUD Percentage
Non Big 4 Big 4 Correct
Non Big 81 0 100
K_AUD 4
Step 0
Big 4 60 0 0
Overall Percentage 57,4
Sumber: Output SPSS
(100%) yang diprediksi akan melihat kualitas audit dengan KAP non-
dengan KAP big 4 adalah 0% yang berarti bahwa model regresi yang
audit dengan KAP big 4 dari total 60 perusahaan yang melihat dengan
KAP big 4.
bawah ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik
Variabel B Sig.
Fee Audit -0,217 0,182
Step Audit Tenure -0,811 0,134
Rotasi Audit 0,482 0,347
1a
Ukuran Perusahaan 0,479 0,002
Constant -8,253 0,001
Sumber: Output SPSS
-0,217 dengan tingkat signifikansi (p) 0,182, lebih besar dari α = 5%.
64
kesatu (Ha1) tidak diterima yang artinya fee audit tidak berpengaruh
(p) 0,134, lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih
kualitas audit.
(p) 0,347, lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih
besar dari α = 5%, maka hipotesis ketiga (Ha3) tidak diterima yang
kualitas audit.
0,002, lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih
kecil dari α = 5%, maka variabel independen ini diterima yang artinya
audit. Adapun nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,479
65
perusahaan dalam menilai kualitas audit dari KAP big 4.
C. Pembahasan
signifikansi yang dimiliki oleh variabel fee audit sebesar 0,128>0,05. Hal
ini menandakan bahwa audit fee tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
audit yang lebih tinggi akan merencanakan audit kualitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan audit fee yang lebih rendah. Terdapat intensif bagi
auditor untuk melakukan apapaun untuk menjaga kliennya agar tidak ganti
auditor.
semakin tinggi etika yang dimiliki auditor makin semakin tinggi pula
66
meningkatkan kualitas auditnya.
Hasil dalam penelitian ini tidak signifikan dan tidak sesuai dengan
auditr fee tidak berpengaruh terhadap kualitas audit dikarenakan audit fee
tidak bisa memprediksi bagus atau tidaknya kualitas audit. Kualitas audit
audit.
(K_AUD)
kualitas audit. Hasil ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Febriyanti dan Mertha (2014), Hamid (2013), Sofyana dan
pembanding atau sarana untuk megukur kualitas audit. Hal ini disebabkan
67
Disamping itu tenure yang singkat juga tidak selalu dapat menentukan
keandalan kualitas audit, kerena bisa saja auditor tidak punya pengetahuan
dan pengalaman yang cukup untuk melakukan audit pada perusahan client.
Auditor baru yang lebih memberi jaminan kualitas atas jasa audit
perikatan, semakin tidak ada variasi yang timbul dari jasa audit yang
dilakukan, dengan kata lain opini yang diberikan cenderung sama dari
tahun-ke tahun.
68
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kurniasih dan Rohman (2014) dan Mayasari (2013), dimana variabel audit
Rohman (2014), perusahaan yang diaudit oleh auditor KAP non Big Four
diaudit oleh auditor KAP Big Four. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan yang diaudit oleh auditor KAP non Big Four memiliki
dengan klien. Hubungan yang terjalin antara auditor dengan klien yang
audit rendah.
Apabila terjadi audit tenure yang dilakukan oleh auditor KAP non Big
Four maka kualitas audit akan menurun karena masa perikatan yang
oleh klien dan hasil audit yang akan diterima akan rendah. Sedangkan
untuk audit tenure KAP Big Four sikap independen dalam auditor lebih
diutamakan dan juga sikap profesionalisme agar hasil kualitas audit yang
Hasil dalam penelitian ini tidak signifikan dan tidak sesuai dengan
69
audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit dikarenakan tenure
tidak dapat menurunkan kualitas audit. Disamping itu tenur yang singkat
juga tidak selalu dapat menentukan keandalan kualitas audit, kerena bisa
saja auditor tidak punya pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk
(K_AUD)
kualitas audit. Hasil ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Febriyanti dan Mertha (2014) dan Hartadi (2012), Sofyana
cukup lama bagi KAP baru untuk mempelajari alur bisnis perusahaan,
kinerjanya tidak memuaskan dan juga rotasi auditor yang diterapkan suatu
70
KAP tidak diikuti dengan rotasi seluruh anggota tim audit yang bekerja
pasar tehadap pergantian auditor, dan tim auditnya masih baru, sehingga
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
diperlukan rotasi auditor oleh kantor akuntan publik maupun dari pihak
kualitas audit yang terkait dengan laporan auditan, hal ini menyimpulkan
71
bahwa kebijakan mendukung rotasi memiliki efek positif pada kualitas
audit.
kualitas audit yang didapat jauh lebih baik dan dapat mengembalikan
dengan hasil audit yang berkualitas agar meberikan opini audit yang sesuai
dengan keadaan perusahan dan penemuan bukti oleh karena itu perlu
Hasil dalam penelitian ini tidak signifikan dan tidak sesuai dengan
(K_AUD)
72
Sofyana dan Nugroho (2012) dan Sinaga dan Ghozali (2011).
klien. Dari sudut pandang Perceived Quality, ketika baik perusahaan besar
dari salah saji material, bagi perusahaan kecil tingkat kepercayaan ini
73
diperhatikan public dan investor. Sedangkan bagi perusahaan besar yang
sudah menjadi perhatian dan sorotan publik, tingkat kepercayaan ini hanya
sehingga perusahaan akan mencari KAP big four karena KAP tersebut
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh audit fee, audit tenure, rotasi audit
dan ukuran perusahaan terhadap kualitas audit pada perusahaan sektor keuangan
yang terdaftar di BEI selama periode 2012-2014. Data sampel perusahaan yang
dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik dan pembahasan pada bagian
1. Hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan bahwa audit fee
mendukung dari penelitian dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih
dan Rohman (2014), Arisinta (2013), dan Tarigan dan Suganti (2013).
didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Febriyanti dan Mertha
(2014), Hamid (2013), Sofyana dan Nugroho (2013), Sinaga dan Ghozali
(2011).
75
3. Hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan bahwa rotasi audit
tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini didukung dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh Febriyanti dan Mertha (2014) dan
dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Febriyanti dan Mertha (2014),
B. Saran
agar mampu menjelaskan tentang kualitas audit dengan lebih baik lagi.
Febrianti, Ni Made Dewi dan I Made Mertha. “Pengaruh Masa Perikatan Audit,
Rotasi KAP, Ukuran Perusahaan Klien dan Ukuran KAP pada Kualitas
Audit”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2, hal 503-518, Bali, 2014.
Fernando, G. D., Ahmed M., dan Randal J. E. “Audit Quality Attributes, Client Size
and Cost of Equity Capital”, Review of Accounting and Finance, Vol. 9, No.
4, pp. 363-381, 2010.
Francis, J. R. “What Do We Know About Audit Quality? The British Accounting
Review”, 36, 345-368, 2004.
Ghozali, Imam.“Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Edisi
Kelima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Giri, Efraim Ferdinan. “Pengaruh Tenur Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi KAP
Terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia”,
Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, hal. 1-26, 2010.
Gravious, I. “Alternative Perspectives to Deal with Auditors’ Agency Problem”,
Critical Perspektives on Accounting 18, h:451-467, 2007.
Hamid, Abdul. “Pengaruh Tenur KAP dan Ukuran KAP terhadap Kualitas Audit”,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, 2013.
Hartadi, Bambang. “Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor
terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan
Keuangan, Vol 16, No. 1, hal 84-103, 2012.
Hastuti, Sri. “Kualitas Audit Ditinjau dari Kompetensi dan Independensi Akuntan
Publik”, 2010.
77
Hay, David dan David Davis. “ The Voluntary Choice of an Audit of Any Level of
Quality”, New Zealand, February, 2002.
Hermawan, Y. Dadi dan Fitriany. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pergantian Kantor Akuntan Publik Upgrade, Downgrade dan Samegrade
pada Perusahaan yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, Simposium
Nasional Akuntansi XVI, Manado, 2013.
Ian, “Penentuan Kualitas Audit Berdasarkan Ukuran KAP dan Biaya Audit” Diakses
melalui: http://journal.wima.ac.id/index.php/JIMA/article/view/248. Pada
tanggal 15 April 2014.
Jensen, Micheal C. dan William H. “Theory of The Firm: Managerial Behavior,
Agency Cost and Ownership Structure”, Journal of Financial Economics 3,
hal 305-360, U.S.A, 1976.
Kovinna, Fransiska dan Betri. “Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja,
Kompetensi, dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit”, Jurusan Akuntansi
STIE MDP, Palembang, 2013.
Kurniasih, Margi dan Abdul Rohman. “Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, dan
Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit”, Diponegoro Journal of Accounting,
Vol.03 No.3, hal. 1-10, Semarang, 2014.
Kurnia, Winda, Khomsiyah dan Sofie. “Pengaruh Kompetensi, Independensi,
Tekanan Waktu, dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit”, e-Journal
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Vol. 1, No.2, hal 49-67,
2014.
Margareth, Tricia. “Laba Khayalan Perusahaan Besar”, Diakses melalui:
http://triciamargareth93.blogspot.co.id/2014/11/laba-khayalan-perusahaan-
besar.html, Pada tanggal November 2014.
Mayasari, Ida. “Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Masa Perikatan Audit
Terhadap Kualitas Audit”, Universitas Komputer Indonesia, Bandung, 2013.
Menteri Keuangan. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 423/KMK.06/2002
Tentang “Jasa Akuntan Publik”, Jakarta, 2002.
78
Menteri Keuangan. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 359/KMK.06/2003
Tentang “Jasa Akuntan Publik” dan Perubahan atas Keputusan Menteri
Keuangan Nomor: 423/KMK.06/2002, Jakarta, 2003.
Menteri Keuangan. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 Tentang
“Jasa Akuntan Publik”, Jakarta, 2003.
Mgbame, C.O., Eragbhe, E dan Osazuwa, N, “Audit Partner Tenure and Audit
Quality: An Emprical Analysis”, European Journal of Business and
Management, Vol. 4, No. 7, pp.154-159, 2012.
Nasser, Wahid, Nazri, dan Hudaib. “Auditor-Client Relationship: The Case of Audit
Tenure and Auditor Switching in Malaysia”, Manegerial Auditing Journal,
vol. 21, 2006.
Nuratama, I Putu. “Pengaruh Tenur dan Reputasi Kantor Akuntan Publik Pada
Kualitas Audit dengan Komite Audit Sebagai Variabel Moderasi”, Denpasar,
2011.
Octaviana, Arisinta. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Time Budget Pressure,
dan Audit Fee terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di
Surabaya” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 3, Desember, 2013.
Putra, I Gede Cahyadi. “Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali Ditinjau dari
Time Budget Pressure Risiko Kesalahan, dan Kompleksitas Audit”, Jurnal
Ilmiah Akuntansi dan Humanika Jinah, Vol.2, No.2,pp. 765-784, 2013.
Ritiana, Zmau. “Ada Apa Dengan Toshiba”, Diakses melalui:
http://zmauritiana.wordpress.com/2015/07/28/ada-apa-dengan-toshiba.html,
Pada tanggal 28 Juli 2015.
Rizqiasih, P.D, “Pengaruh Struktur Governance terhadap Fee Audit Eksternal”,
2010.
Rosnidah, Ida. “Kualitas Audit:Refleksi Hasil Penelitian Empiris”. Jurnal Akuntansi,
Vol. 14 (3) September:329-326, 2010.
Sinaga, M. T. Daud dan Ghozali, “Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan
Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit”, 2011.
Siregar, Fitriany, Wibowo dan Anggraita. “Rotasi dan Kualitas Audit: Evaluasi Atas
Kebijakan Menteri Keuangan KMK No. 423/KMK.6/2002 Tentang Jasa
Akuntan Publik”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 8 – No. 1,
Juni, 2011.
Standar Profesional Akuntan Publik, 2013.
79
Sofyana dan Gatot, “Analisis Pengaruh Praktik Rotasi Audit dan Masa Pemberian
Jasa Audit terhadap Kualitas Audit”, 2012.
Tarigan, Primsa dan Susanti. “Pengaruh Kompetensi, Etika, dan Fee Audit Terhadap
Kualitas Audit”, Jakarta, 2013.
Utami, Riska dan Betri. “Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP), Masa
Perikatan dan Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Audit”, STIE MDP, 2013.
Valen, Eki, Dandes dan Yeasy. “Pengaruh Masa Perikatan Audit dan Ukuran KAP
terhadap Kualitas Audit”, 2012.
Wallman, S.M.H. “The Future of Accounting, Part III: Reliability and Auditor
Independence”, Accounting Horizon, December, 76-77, 1996.
Werastuti, S. “Pengaruh Auditor Client Tenure, Debt Default, Reputasi Auditor,
Ukuran Klien dan Kondisi Keuangan terhadap Kualitas Audit Melalui Opini
Audit Going Concern”, Vokasi Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 2, No. 1, 2012.
Wibowo, Arie dan Hilda. ” Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit –Suatu Studi
dengan pendekatan Earnings Surprise Benchmark”, 2009.
Wijayani, Evi Dwi dan Indira Januarti. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching”, Simposium
Nasional Akuntansi XIV, Aceh, 2011.
Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews”,
Edisi Ketiga, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.
80
LAMPIRAN -LAMPIRAN
81
DATA PERUSAHAAN SAMPEL
82
Daftar Perusahaan Sampel
83
Daftar Perusahaan Sampel (Lanjutan)
31 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk.
32 DEFI Danasupra Erapacific Tbk.
33 GSMF Equity Development Investama Tbk.
34 HDFA HD Finance Tbk.
35 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk.
36 LPGI Lippo General Insurance Tbk.
37 MAYA Bank Mayapada Internasional (Sebelumnya Bank
Mayapada Tbk.)
38 MEGA Bank Mega Tbk.
39 MCOR Bank Windu Kentjana Internasional Tbk.
40 MTFN Capitalinc Investment Tbk.
41 MREI Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.
42 PANS Panin Sekuritas Tbk.
43 PEGE Panca Global Securities Tbk.
44 PNIN Paninvest (Sebelumnya Panin Insurance Tbk.)
45 PNLF Panin Financial Tbk. (Sebelumnya Panin Life Tbk.)
46 SMMA Sinar Mas Multiartha Tbk.
47 TRUS Trust Finance Indonesia Tbk.
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
84
Kategori KAP Big 4
85
LAMPIRAN INPUT DATA
86
Hasil Tabulasi Data
Audit Fee
No Kode
2012 2013 2014
1 AGRO 22,13 21,96 22,08
2 INPC 22,16 23,57 23,64
3 BBKP 24,37 25,21 24,88
4 BNBA 20,31 20,71 20,20
5 BACA 20,33 20,93 20,13
6 BBCA 26,21 26,10 26,55
7 BNGA 25,39 25,39 25,58
8 BAEK 24,50 24,40 23,82
9 BEKS 21,01 23,32 23,12
10 BABP 22,63 21,89 22,70
11 BNII 23,59 24,02 24,53
12 BKSW 22,60 22,78 22,84
13 BMRI 27,95 28,31 28,50
14 MAYA 24,31 24,31 24,70
15 MEGA 22,28 21,70 21,82
16 BCIC 21,24 21,90 22,27
87
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
Audit Fee
No Kode
2012 2013 2014
17 BBNI 24,61 24,94 24,66
18 BBRI 24,71 25,01 24,81
19 BSIM 20,53 21,49 21,72
20 BSWD 20,49 20,01 20,25
21 BBTN 23,90 23,44 23,60
22 BVIC 21,13 20,71 21,42
23 MCOR 21,58 22,17 21,49
24 BPFI 20,30 21,50 20,13
25 BFIN 22,05 21,79 21,90
26 BBLD 20,54 20,49 21,14
27 CFIN 20,71 20,82 21,40
28 DEFI 17,96 25,30 25,36
29 HDFA 21,14 19,82 20,88
30 TRUS 20,30 20,51 20,53
31 AKSI 18,29 21,60 19,91
88
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
Audit Fee
No Kode
2012 2013 2014
32 PEGE 18,04 18,01 20,25
33 PANS 20,41 20,09 20,54
34 ABDA 21,40 20,82 22,03
35 ASBI 22,12 22,51 22,36
36 AHAP 18,37 20,15 20,08
37 ASJT 20,42 20,22 20,58
38 AMAG 21,00 21,21 21,97
39 LPGI 20,56 21,12 20,92
40 MREI 19,83 19,67 20,63
41 PNLF 23,21 24,77 22,50
42 PNIN 23,25 24,78 23,03
43 ARTA 21,40 21,30 21,42
44 MTFN 21,44 23,79 20,35
45 GSMF 23,02 22,50 23,04
46 APIC 19,53 20,25 20,60
47 SMMA 24,23 24,10 24,13
89
Hasil Tabulasi Data
Audit Tenure
No Kode
2012 2013 2014
1 AGRO 2 2 2
2 INPC 2 2 2
3 BBKP 2 2 2
4 BNBA 1 2 1
5 BACA 2 2 2
6 BBCA 1 2 2
7 BNGA 2 2 2
8 BAEK 2 2 2
9 BEKS 2 1 2
10 BABP 2 2 1
11 BNII 2 2 2
12 BKSW 2 1 2
13 BMRI 2 2 2
14 MAYA 2 2 2
15 MEGA 1 2 1
16 BCIC 1 2 2
90
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
Audit Tenure
No Kode
2012 2013 2014
17 BBNI 1 2 2
18 BBRI 2 2 2
19 BSIM 2 2 2
20 BSWD 2 2 2
21 BBTN 2 2 2
22 BVIC 2 2 1
23 MCOR 1 2 2
24 BPFI 2 2 1
25 BFIN 2 2 2
26 BBLD 2 2 2
27 CFIN 2 2 2
28 DEFI 1 2 2
29 HDFA 2 2 2
30 TRUS 2 2 2
31 AKSI 1 2 2
91
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
Audit Tenure
No Kode
2012 2013 2014
32 PEGE 2 2 2
33 PANS 2 2 2
34 ABDA 2 2 2
35 ASBI 2 2 2
36 AHAP 2 1 1
37 ASJT 1 2 2
38 AMAG 2 2 2
39 LPGI 2 2 2
40 MREI 2 2 2
41 PNLF 2 2 2
42 PNIN 2 2 2
43 ARTA 2 1 2
44 MTFN 2 2 2
45 GSMF 2 2 2
46 APIC 2 1 2
47 SMMA 2 2 2
92
Hasil Tabulasi Data
Rotasi Audit
No Kode
2012 2013 2014
1 AGRO 0 0 0
2 INPC 0 0 1
3 BBKP 0 0 0
4 BNBA 0 0 0
5 BACA 1 0 0
6 BBCA 0 0 0
7 BNGA 1 0 0
8 BAEK 0 0 0
9 BEKS 0 0 0
10 BABP 1 0 0
11 BNII 0 1 0
12 BKSW 0 1 0
13 BMRI 0 0 0
14 MAYA 1 0 1
15 MEGA 0 0 0
16 BCIC 0 0 0
93
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
Rotasi Audit
No Kode
2012 2013 2014
17 BBNI 0 0 0
18 BBRI 0 0 0
19 BSIM 0 0 1
20 BSWD 0 0 0
21 BBTN 0 0 0
22 BVIC 1 0 0
23 MCOR 1 0 1
24 BPFI 0 0 0
25 BFIN 0 0 0
26 BBLD 0 0 1
27 CFIN 0 0 0
28 DEFI 1 0 0
29 HDFA 0 0 0
30 TRUS 0 0 0
31 AKSI 0 0 0
94
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
Rotasi Audit
No Kode
2012 2013 2014
32 PEGE 0 1 1
33 PANS 0 0 0
34 ABDA 0 0 0
35 ASBI 1 0 0
36 AHAP 0 0 0
37 ASJT 0 0 0
38 AMAG 0 0 0
39 LPGI 0 0 0
40 MREI 0 1 0
41 PNLF 0 1 0
42 PNIN 0 0 0
43 ARTA 0 0 0
44 MTFN 0 0 0
45 GSMF 1 0 0
46 APIC 0 0 0
47 SMMA 0 0 0
95
Hasil Tabulasi Data
96
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
97
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
98
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
Kualitas Audit
No Kode
2012 2013 2014
1 AGRO 1 1 1
2 INPC 1 1 1
3 BBKP 0 0 0
4 BNBA 1 1 1
5 BACA 1 1 1
6 BBCA 1 1 1
7 BNGA 1 1 1
8 BAEK 1 1 1
9 BEKS 1 1 1
10 BABP 0 0 0
11 BNII 0 0 0
12 BKSW 1 1 1
13 BMRI 1 1 1
14 MAYA 1 1 1
15 MEGA 1 1 1
16 BCIC 1 1 1
99
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
Kualitas Audit
No Kode
2012 2013 2014
17 BBNI 0 0 0
18 BBRI 0 0 0
19 BSIM 0 0 1
20 BSWD 0 0 0
21 BBTN 0 0 0
22 BVIC 1 1 1
23 MCOR 1 1 1
24 BPFI 1 1 1
25 BFIN 0 0 0
26 BBLD 0 0 0
27 CFIN 1 1 1
28 DEFI 0 0 0
29 HDFA 0 1 1
30 TRUS 0 0 0
31 AKSI 0 0 0
100
Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)
Kualitas Audit
No Kode
2012 2013 2014
32 PEGE 0 0 0
33 PANS 1 1 1
34 ABDA 0 0 0
35 ASBI 0 0 0
36 AHAP 0 0 0
37 ASJT 0 0 0
38 AMAG 0 0 0
39 LPGI 0 0 0
40 MREI 0 0 0
41 PNLF 0 0 0
42 PNIN 1 1 1
43 ARTA 0 0 0
44 MTFN 0 0 0
45 GSMF 0 0 0
46 APIC 0 0 0
47 SMMA 0 0 0
101
LAMPIRAN 2
HASIL OUTPUT SPSS
102
Descriptives
Descriptive Statistics
103
Logistic Regression
104
Block 0: Beginning Block
Iteration Historya,b,c
105
Classification Tablea,b
Predicted
K_AUD Percentage
NON BIG BIG 4 Correct
Observed 4
NON BIG
81 0 100,0
K_AUD 4
Step 0
BIG 4 60 0 ,0
Overall Percentage 57,4
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500
106
Variables not in the Equation
Score df Sig.
a,b,c,d
Iteration History
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 192,328
d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than
,001.
107
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Model Summary
1 10,629 8 ,224
108
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
1 14 11,954 0 2,046 14
2 12 10,746 2 3,254 14
3 10 9,957 4 4,043 14
4 7 9,253 7 4,747 14
5 7 8,555 7 5,445 14
Step 1
6 7 7,974 7 6,026 14
7 8 7,283 6 6,717 14
8 4 6,213 10 7,787 14
9 5 5,192 9 8,808 14
10 7 3,872 8 11,128 15
109
a
Classification Table
Observed Predicted
K_AUD Percentage
FOUR
110
Correlation Matrix
Step number: 1
8+ +
I I
I I
F I I
R 6+ +
E I I
Q I N B B B B I
U I N B B B B I
E 4+ N N B B NB B BB B B B B B +
N I N N B B NB B BB B B B B B I
C I N BB NNN BB B NB B BB B N N B BB B B I
Y I N BB NNN BB B NB B BB B N N B BB B B I
2+ N NN NN N NNN BNNB BBBNBBNBNNBBBN B N BB BN B NB B BN B +
I N NN NN N NNN BNNB BBBNBBNBNNBBBN B N BB BN B NB B BN B I
I N NNNNNN NNNNNN NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNBNNNNNN BBNBNBBN NBNB N N NN N BB N I
I N NNNNNN NNNNNN NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNBNNNNNN BBNBNBBN NBNB N N NN N BB N I
Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+----------
Prob: 0 ,1 ,2 ,3 ,4 ,5 ,6 ,7 ,8 ,9 1
Group: NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB