SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh :
DHIKA HARMAWAN
NIM. 109082000089
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Dhika Harmawan
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Agustus 1991
3. Alamat : Jl. Raya Tengah Gg. Rukun RT 008/03 No.34
Kelurahan Gedong, Kec. Ps.Rebo Jakarta.
4. Telepon : 085692626341
5. Email : dhika_empatbelas@yahoo.co.id
II. PENDIDIKAN
1. TK Tat Twam Asi 1995-1997
2. SDN 07 Pagi Gedong 1997-2003
3. SMPN 223 Jakarta 2003-2006
4. SMAN 14 Jakarta 2006-2009
5. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah 2009-2013
vi
5. Accurate Traning oleh BEMJ Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2011
6. Training of Accounting Software and Talkshow (TOAST) bersama
Zahir dan IAI oleh STAN, 17 Maret 2012.
7. Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru se-Jabotabek, oleh
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FITK, UIN Jakarta,
10 November 2012.
8. Seminar Audit National Acccounting Challenge oleh STAN,
“Implikasi Penerapan UU No.5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik
Terhadap Perkembangan Profesi Akuntan Publik”, 6 Desember 2012.
vii
ABSTRACT
The Effect of Audit Committee Characteristic, Board Size, and Ownership
Structure on Financial Distress
viii
ABSTRAK
Kata kunci: ukuran komite audit, pertemuan komite audit, komite audit
independen, dewan direksi, dewan komisaris, kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional
ix
KATA PENGANTAR
x
7. Ibu Wilda Farah, SE., Ak., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan
memberikan pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang
Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang
skripsi.
8. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
9. Annisa Ayu Fitria, terima kasih selama ini telah memberikan doa dan
dukungan penuh kepada penulis. Tetap berdoa kepada Allah SWT. dan selalu
berikhtiar secara maksimal.
10. Sahabat seperjuanganku, Silvia, Puspo, Zahra, Rizka, Laila, Galih, Hamdan,
Rachmat, dan Adi. Terima kasih atas dukungan dan kasih sayang yang
diberikan kepada penulis.
11. Keluarga besar Akuntansi C Angkatan 2009 (ACID). Terima kasih atas
dukungan, doa, semangat, dan kasih sayang yang diberikan kepada penulis.
Semoga tali persahabatan tetap terjaga diantara kita.
12. Seluruh Rekan Akuntansi 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Dhika Harmawan
xi
DAFTAR ISI
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
popular. Hal ini karena corporate governance merupakan salah satu kunci
sukses perusahaan untuk dapat memperoleh profit dalam jangka panjang dan
1
konsep corporate governance diharapkan memberikan kepercayaan terhadap
menjadi lebih yakin bahwa agen tidak akan melakukan suatu kecurangan
ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau
2
komisaris merupakan salah satu karakteristik dewan yang berhubungan
dunia pada perusahaan berskala besar seperti Enron, Xerox, dan WorldCom,
tahap penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan, yang
masuk pada tahap kesulitan yang lebih berat seperti kebangkrutan ataupun
3
Krisis yang terjadi tahun 1997 pada perusahaan-perusahaan yang berada
gagal membayar utang dan default yang disebabkan perubahan nilai kurs
rupiah terhadap mata uang asing (Wallace dan Zinkin, 2005). Kasus yang
dengan yang ungkapkan oleh Scott (1983) dalam Yang dan Lee (2008) bahwa
pembiayaan deviden. Oleh karena itu keadaan krisis moneter pada tahun
Kasus lain yang menggambarkan kondisi financial distress yang baru-baru ini
terjadi adalah kasus Bank Century pada tahun 2008. Dimana dalam kasus
tersebut, Bank Century secara tiba-tiba dinyatakan pailit karena tidak dapat
2010).
Akibat dari terjadinya krisis moneter pada tahun 1997 sampai dengan 1998
Komite audit merupakan salah satu elemen yang penting untuk mewujudkan
kondisi tata kelola perusahaan yang baik. Komite audit dibentuk guna
4
melakukan pengawasan terhadap kinerja dan operasional perusahaan. Oleh
karena itu, Keberadaan komite audit dinilai semakin penting oleh Bapepam.
komite audit.
komite audit, dan kompetensi yang dimiliki oleh anggota komite audit
satu tahun. Sedangkan kompetensi yang dimiliki oleh anggota komite audit
5
berhubungan dengan pengetahuan akuntansi, keuangan dan audit serta
distressed akan menerima opini going concern dari auditor eksternal. Mueller
dan Barker III (1997) mengidentifikasikan komite audit sebagai bagian dari
perubahan arah perusahaan (Rahmat et al., 2008). Hal ini berkaitan erat
pemakaian sumber daya agar selalu selaras dengan tujuan organisasi yang
6
telah ditetapkan (Pembayun dan Januarti, 2012). Dalam konteks perusahaan
Indonesia yang dimaksud dengan board adalah dewan komisaris dan dewan
yang akan diambil perusahaan secara jangka pendek maupun jangka panjang.
bahwa terdapat hubungan signifikan dan negatif ukuran dewan direksi dengan
7
Gotti et al. (2010) berpendapat bahwa kepemilikan saham manajerial
masa mendatang yang dibiayai dari sumber internal. Distribusi saham antara
pemegang saham dari luar yaitu institusional investor dan shareholders dis-
manajemen atau sebaliknya (Moh‟d, Perry & Rimbey, 1998). Hal ini
8
manjerial, yaitu kepemilikan oleh komisaris mempunyai hubungan positif dan
distress.
9
Abdullah (2006) di Malaysia yang menyatakan bahwa kepemilikan oleh non
terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Parulian (2007) yang tidak dapat
financial distress.
Financial Distress”.
Tabel 1.1
Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya
10
No. Perbedaan Penelitian sebelumnya Peneliti
bank, kepemilikan
saham oleh direksi)
- Emrinaldi (Kepemilikan
manajerial, kepemilikan
institusional, ukuran
dewan direksi, dewan
komisaris dan komite
audit)
- Pembayun dan Januarti
(Ukuran komite audit,
komite audit independen,
kompentensi komite
audit, dan frekuensi
pertemuan komite audit)
Populasi - Elloumi et al - Peneliti memilih
(Perusahaan publik yang populasi seluruh
di listing di bursa efek perusahaan yang
Canada periode 1994- terdaftar di Bursa Efek
1998) Indonesia (BEI) periode
- Abdullah (Seluruh 2009 s.d 2011
Perusahaan yang listing
Bursa Efek Malaysia)
- Wardhani (Perusahaan
manufaktur yang listing
di Bursa Efek Indoensia
periode 1999 s.d 2004)
- Emrinaldi (Seluruh
perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2000-
2002)
- Pembayun dan januarti
(Seluruh perusahaan
yang listing di Bursa
Efek indonesia periode
2007-2010)
Pengukuran - Elloumi et al - Pengukuran yang
financial (Perusahaan mengalamai digunakan peneliti dalam
distress laba negatif dua tahun variabel financial
berturut-turut) distress adalah
- Abdullah (Perusahaan perusahaan yang
mengalami NPV negatif) mengalami laba bersih
- Wardhani (Perusahaan negatif dua tahun
yang memiliki interest berturut-turut.
expense lebih kecil dari
11
No. Perbedaan Penelitian sebelumnya Peneliti
satu)
- Emrinaldi (Perusahaan
yang memiliki earning
per share/EPS negatif)
- Pembayun dan Januarti (
perusahaan yang
mengalami laba negatif
minimal satu tahun)
Sumber: hasil olahan data sekunder
B. Perumusan Masalah
distress?
distress?
1. Tujuan Penelitian
12
1. Besarnya pengaruh ukuran komite audit terhadap financial distress
financial distress
financial distress
distress
distress
distress
2. Manfaat Penelitian
struktur kepemilikan.
13
d. Untuk pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
distress.
kebijakan.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
15
Adanya asimetri informasi ini menimbulkan dua permasalahan yang
kerja.
16
governance merupakan mekanisme yang tepat dengan tujuan untuk
sehingga tidak terjadi konflik antara pihak agen dan principal yang
tersebut.
2. Corporate governance
17
manajer ketika ada pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian.
Beberapa dari pengendalian ini terletak pada fungsi dari dewan direksi,
(Larcker et al., 2005 dalam Yang dan Lee 2008). Mekanisme corporate
mana dewan terdiri dari dewan direksi dan dewan komisaris. Istilah
18
struktur corporate governance harus dapat mendukung tata kelola
Development (OECD).
3. Komite Audit.
resmi dimulai sejak bulan Juni 2000 yang ditandai dengan keluarnya
UU No.19 tahun 2003 pasal 70, yang dijabarkan lebih lanjut dalam
19
berkaitan dengan review sistem pengendalian internal perusahaan,
fungsi audit.
authority)
respective parties)
20
d) Struktur komite audit (structure)
kemungkinan penyelewengan-penyelewengan
21
7. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap kelayakan dan
kewenangan dan jumlah sumber daya, serta dari sisi proses yaitu harus
memiliki etos kerja yang tinggi. Dari input dan proses tersebut
tiga sampai empat kali dalam satu tahun untuk melaksanakan kewajiban
22
dan efektif, maka diperlukan kualifikasi-kualifikasi khusus yang
para anggota komite audit untuk nantinya dapat bekerja maksimal dan
perusahaan.
komite audit dalam satu tahun. Melalui karakteristik komite audit yang
23
tanggung jawab pengendalian dan pengawasan aktivitas
berasal dari pihak yang tidak terlibat dengan tugas sehari-hari dari
24
untuk melaksanakan fungsi pengawasan secara efektif. Salah satu
(FCGI, 2002).
25
oleh semua anggota komite audit. Ketua komite audit bertanggung
dewan komisaris.
26
corporate governance, memonitor bahwa perusahaan patuh pada
27
governance. Diperlukan komitmen penuh dari dewan direksi dan
yang akan diambil atau strategi perusahaan tersebut secara jangka pendek
Dewan direksi tidak mungkin dapat melakukan tugas dengan baik apabila
reputasi moral yang baik dan kompetensi teknis yang mendukung. Oleh
dipandang perlu.
28
Komposisi dewan komisaris harus sedemikan rupa sehingga
sama lain dan terhadap direksi. Peran komisaris ini diharapkan akan
pemegang saham badan usaha agar dewan komisaris dapat bekerja secara
29
jumlah dewan yang dimiliki perusahaan. Ukuran dewan yang efektif
saham, maka jumlah dewan direksi dan dewan komisaris harus ideal agar
tercipta efisiensi.
5. Struktur kepemilikan
dengan persentase saham yang dimiliki oleh pihak manajerial (Li et al.
2008)
dalam hal ini kepemilikan oleh dewan direksi dan dewan komisaris.
30
masalah keagenan yang timbul dalam perusahaan (Emrinaldi, 2007). Hal
saham dalam hal ini termasuk kepentingan manajemen sebagai salah satu
6. Financial distress
31
sebagai perusahaan yang memiliki interest coverage ratio kurang dari
tahun mengalami laba bersih operasi (net operation income) negatif dan
selama lebih dari satu tahun tidak melakukan pembayaran deviden. Ross
et al. (2010) mengatakan bahwa financial distress situasi dimana arus kas
operasi tidak cukup untuk memenuhi kewajiban saat ini (seperti kredit
a. Dampak
32
kepada kreditor. b) perusahaan dalam kondisi tidak solvable
(insolvency).
berupa:
33
bunga pinjaman, sekiranya sumber arus kas dari operasional
c. Kerugian operasional
neraca- jumlah asset dan kewajiban, dari laporan laba rugi – jika
perushaan terus menerus rugi, dan dari laporan arus kas – jika arus
kas masuk lebih kecil dari arus kas keluar. Semua laporan tersebut
34
merupakan hasil akhir dari siklus akuntasi atau pembukuan
perusahaan.
pinjaman.
distress baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal
35
berhubungan dengan kondisi mikro dan kinerja yang ada dalam perusahaan.
Faktor internal merupakan faktor yang perlu diperhatikan lebih ketat karena
agen. Dalam rangka untuk membuat komite audit yang efektif dalam
36
belakang akuntansi dan keuangan. Jumlah anggota komite audit yang
harus lebih dari satu orang ini dimaksudkan agar komite audit dapat
mengadakan pertemuan dan bertukar pendapat satu sama lain. Hal ini
atas masalah tersebut. Oleh karena itu, semakin banyak anggota komite
pertemuan rutin. Pertemuan yang teratur dan terkendali dengan baik akan
37
sistem pengendalian internal, dan dalam hal menjaga informasi
empat kali dalam satu tahun. Frekuensi pertemuan tersebut harus jelas
38
H2: Frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh terhadap
financial distress
terdiri tidak kurang dari tiga anggota yang mayoritas independen, yaitu
39
audit, karena individu yang independen cenderung lebih adil dan tidak
2002).
40
H3: Proporsi komite audit independen berpengaruh terhadap
financial distress
yang akan diambil atau strategi perusahaan tersebut secara jangka pendek
keuangan. Hal ini sesuai dengan penelitian Pearch dan Zahra (1992)
41
5. Ukuran dewan komisaris dengan financial distress
tugasnya secara mandiri dan kritis dalam hubungan satu sama lain dan
financial distress.
distress
42
Kemungkinan suatu perusahaan berada pada posisi tekanan keuangan
43
monitoring yang dilakukan terhadap perusahaan yang pada akhirnya akan
manajemen dan gains akibat pembelian saham oleh pihak luar. Menurut
distress
44
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
NAMA JUDUL VARIABEL HASIL
45
NAMA JUDUL VARIABEL HASIL
46
NAMA JUDUL VARIABEL HASIL
D. Kerangka Konseptual
ini adalah ukuran komite audit, frekuensi pertemuan komite audit, proporsi komite
pengaruh yang terjadi pada financial distress disajikan dalam gambar 2.1.
47
Gambar 2.1
Kerangka konseptual
Basis teori
Kepemilikan manajerial
Kepemilikan institusional
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau
dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009 sampai dengan 2011.
metode purposive sampling, dalam hal ini lebih khusus pada penggunaan
49
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel dependen dummy .
Oleh karena itu, peneliti mengambil sampel dari 2 (dua) jenis perusahaan
financial distress.
a) Perusahaan berada dalam satu sektor industri yang sama dengan masing-
50
c) Perusahaan menerbitkan annual report periode 2009 s.d 2011.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
yang telah dipublikasikan secara lengkap. Data didapat dari BEI, ICMD,
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
angka.
51
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
Dalam hal ini dapat dianalisis dengan regresi logistik (logistic regression)
saja lebih dari dua kelompok. Regresi logistik adalah regresi yang
lebih dari dua pilihan seperti: tidak setuju, setuju, sangat setuju.
(Ghozali, 2012):
52
a. Statistik Deskriptif
minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk
(MLE).
Ho = b1 = b2 = b3 = ... = bi = 0
Ho ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ... ≠ bi ≠ 0
53
1) Jika nilai probabilitas (sig.) < α = 5% maka hipotesis alternatif
didukung.
tidak didukung.
Dari hipotesis ini kita tidak akan menolak hipotesis nol agar
regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang
54
merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk
Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R2
cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model
kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada
sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat
55
memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat
4) Uji Multikolinieritas
5) Matriks Klasifikasi
56
komisaris, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional
FDISTRESS=β0+β1(SIZECA)+β2(FRECA)+β3
(INCA)+β4(SIZEDIR)+ β5(SIZECOM)+
Dimana:
Βo = Konstanta
dalam 1 perusahaan)
57
SIZECOM =Ukuran dewan komisaris (1 Jika dewan
jika kecil )
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
Indonesia terdiri dari sedikitnya tiga orang anggota dan diketuai oleh
audit harus mengadakan pertemuan paling sedikit setiap tiga bulan atau
58
pertemuan komite audit dalam penelitian ini diukur dengan jumlah
cenderung lebih adil dan tidak memihak serta objektif dalam menangani
59
direksi yang besar, dan 0 jika tidak. Ukuran dewan dikategorikan besar
apabila berjumlah lebih dari sama dengan lima (≥ 5) orang. Hal tersebut
dummy yaitu variabel yang diberi nilai 1 jika ukuran dewan komisaris
bersar, dan 0 jika tidak. Apabila jumlah dewan komisaris lebih dari sama
6. Kepemilikan manajerial.
ini diukur dari persentase tingkat kepemilikan oleh dewan direksi dan
60
dengan membagi jumlah saham yang dimiliki manajemen dengan total
7. Kepemilikan Institusional
suatu masalah (Sekaran, 2006). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
61
mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Elloumi dan Gueyie (2001),
variabel financial distress didapat dari laporan laba rugi perusahaan dengan
Tabel 3.1
Definisi operasionalisasi variabel
NO VARIABEL PENGUKURAN SKALA
1. Financial Distress 1 Jika mengalami Nominal
(Variabel dependen) financial distress, 0 jika
tidak mengalami financial
distress
2. Ukuran komite audit Total keseluruhan anggota Rasio
(Variabel Independen) komite audit
3. Frekuensi pertemuan komite Total pertemuan komite Rasio
audit audit
(Variabel Independen)
4. Komite audit independen Jumlah komite audit Rasio
(Variabel Independen) independen dibagi total
seluruh anggota komite
audit
5. Ukuran dewan direksi 1 jika ukuran dewan Nominal
(Variabel Independen) direksi ≥ 5, 0 jika tidak.
6. Ukuran dewan komisaris 1 jika ukuran dewan Nominal
(Variabel Independen) komisaris ≥ 5, 0 jika tidak
7. Kepemilikan manajerial Persentase saham yang Rasio
(Variabel Independen) dimiliki manajemen
8. Kepemilikan Institusional Persentase saham yang Rasio
(Variabel Independen) dimiliki oleh institusional
lain.
Sumber: Data olahan
62
BAB IV
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2009 s.d 2011.
selama periode penelitian tersebut tidak keluar dari BEI atau mengalami
ini adalah ingin melihat pengaruh ukuran dewan komite audit, frekuensi
Alasan penggunaan data tiga tahun mulai tahun 2009 s.d 2011
distress yaitu perusahaan yang mengalami laba bersih negatif selama dua
63
Tabel 4.1
Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria
2009 s.d 2011 berjumlah 451. Dari 451 perusahaan yang terdaftar di BEI
periode 2009 s.d 2011 dan 4 perusahaan yang tidak menyajikan secara
64
adalah perusahaan yang menyajikan informasi mengenai komite audit,
Tabel 4.2
Sampel Penelitian
non-financial distress yang berasal dari industri yang sama. Pada tabel
Pada Tabel 4.3 dibawah ini dapat dilihat bahwa sampel yang
terpilih tersebar secara acak dan hampir tersebar merata pada 7 sektor
65
industri. Perusahaan yang paling banyak berasal dari sektor trade, service,
Tabel 4.3
Distribusi Sampel Berdasarkan Sektor Industri
distress.
66
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
dari tahun 2009 sampai dengan 2011) dengan jumlah perusahaan sampel
(42 perusahaan).
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif
INST 0 0.987 0.633 0.247 0 0.987 0.686 0.229 0 0.968 0.58 0.254
Valid N 126 63 63
Sumber: output SPSS
2,98 dan standar deviasi 0,381. Sedangkan pada non financially distress
67
company diperoleh nilai minimum 3 orang dan nilai maksimum 6 orang
dengan rata-rata 3,38 dan standar deviasi 0,682. Hasil statistik deskriptif
pada tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata ukuran komite audit pada
distressed company.
(FRECA) pada seluruh sampel memiliki nilai minimum 1 kali dan nilai
maksimum 34 kali dengan rata-rata 6,16 kali dan standar deviasi 4,796.
memiliki nilai minimum 1 kali dan nilai maksimum 12 kali dengan rata-
rata 4,43 dan standar deviasi 2,227. Sedangkan pada non financially
distress company nilai minimum yang diperoleh adalah 2 kali dan nilai
maksimum 34 kali dengan rata-rata 7,89 dan standar deviasi 5,944. Jika
dilihat dari hasil statistik deskriptif pada tabel diatas menunjukkan bahwa
persentase pada seluruh sampel memiliki nilai minimum 33,4 persen dan
nilai maksimum 100 persen dengan rata-rata 64,9 persen dan standar
maksimum 100 persen dengan rata-rata 64,2 persen dan standar deviasi
68
diperoleh nilai minimum 33,4 persen dan nilai maksimum 100 persen
rata 0,25 dan standar deviasi 0,439. Sedangkan pada non financially
0 persen dan nilai maksimum 93,6 persen dengan rata-rata 4,1 persen dan
memiliki nilai minimum 0 persen dan 93,6 dengan rata-rata 4,1 persen
maksimal 39,3 dengan rata-rata 4,1 dan standar deviasi 8,4. Jika dilihat
69
dari Tabel 4.4, menunjukkan rata-rata persentase kepemilikan saham
persen dan nilai maksimum 98,7 persen dengan rata-rata 63,3 persen dan
memiliki nilai minimum 0 persen dan 98,7 dengan rata-rata 68,6 persen
maksimal 96,8 persen dengan rata-rata 58 persen dan standar deviasi 25,4
persen.
70
128.747. Penurunan Likelihood (-2LL) ini menunjukkan model
regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang
Tabel 4.5
Menilai Keseluruhan Model
Tabel 4.6
Koefisien Determinasi
71
c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi
observasinya.
Tabel 4.7
Menguji Kelayakan Model Regresi
Step Chi-square Df Sig.
1 5.597 8 .692
Sumber: output SPSS
antar variabel yang nilainya lebih besar dari 0,8, maka tidak ada
72
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4.9
Matriks Klasifikasi
Observed Predicted
FDISTRESS Percentage
0 1 Correct
0 46 17 73.0
FDISTRESS
Step 1 1 15 48 76.2
Overall Percentage 74.6
Sumber: Output SPSS
73
yang diprediksi akan mengalami financial distress dari total 63
73% yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada
financial distress.
dibawah ini:
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik
berikut ini:
+ 0,860(MANJ) + 2,813(INST)+ ε
74
Berdasarkan pengujian regresi logistik (logistic regression)
distress (FDISTRESS)
75
berpengaruh terhadap financial distress. Hasil penelitian ini
76
tugas untuk mengawasi perusahaan karena kurangnya sumber
77
hubungan negatif. Hal ini berarti semakin sering komite audit
78
masalah-masalah yang ada dalam perusahaan dapat segera
financial distress.
financial distress.
79
anggota independen yang terdiri atas satu orang komisaris
distresss
80
negatif signifikan antara ukuran dewan direksi dengan
81
financial distress. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
82
signifikansi sebesar 0,675, lebih besar dari α = 5%. Karena
83
Dalam beberapa perusahaan, kepemilikan oleh pihak
keagenan.
distress
84
distress. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
85
diambil manajemen mungkin saja bukan keputusan yang
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver. 21. Data sampel
87
5. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan
B. Saran
Z-Score.
komite audit.
88
C. Implikasi
1. Manajemen.
89
4. Regulator (Pemerintah dan Bapepam)
90
DAFTAR PUSTAKA
91
Bukhori, Iqbal dan Raharja.”Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran
Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan: Studi Empiris pada
Perusahaan yang Terdaftar di BEI 2010), Jurnal Akuntansi Fakultas
Ekonomika dan Bisnis, UNDIP, 2012.
Effendi, Muh Arief. ”The Power of Good Corporate Governance: Teori dan
Implementasi”, Salemba Empat, Jakarta, 2009
Hamid Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.
92
Jensen, M.C. dan Meckling, W.H. „„Theory of the firm: managerial behavior,
agency cost an ownership structure‟‟, Vol. 3, pp. 305-60,Journal of
Financial Economics, 1976
93
(Financial Distress): Suatu Kajian Empiris”, Jurnal Bisnis dan
Akuntansi Vol 9 Universitas Riau, 2007
94
Simpson, W.G. dan Gleason, A.E. „„Board structure, ownership, and financial
distress in bankingfirms,‟‟, International Review of Economics and
Finance,Vol. 8, pp. 281-92, 1998
95
LAMPIRAN
96
LAMPIRAN 1
DATA
SAMPEL
97
DAFTAR PERUSAHAAN YANG MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS
Annual Report
No. Kode Nama Perusahaan Industri periode-
2009 2010 2011
1 AKKU Alam Karya Unggul Basic Industry & Chemical √ √ √
2 APOL Arpeni Utama Ocean Line Infrastructur, utilities & Transportation √ √ √
3 ARGO Argo Pantes Miscellaneous Industry √
4 ATPK ATPK Resource Mining √ √ √
5 BEKS Bank Pundi Indonesia Finance √ √ √
6 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Property, real estate & building constructiom √ √ √
7 BKDP Bukit Darmo Property Property, real estate & building constructiom √ √ √
8 BLTA Berlian Laju Tanker Infrastructur, utilities & Transportation √ √
9 BMSR Bintang Mitra Semestaraya Property, real estate & building constructiom √ √ √
10 BRPT Barito Pasific Basic Industry & Chemical
11 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Agriculuture √ √
12 CKRA Citra Kebun Raya Asri Agriculuture √ √ √
13 CNTX Centex Miscellaneous Industry √ √ √
14 DAVO Davomas Abadi Consumer Goods Industry √ √
15 DKFT Centra Omega Resource Mining √ √
16 ERTX Eratex Djaja Miscellaneous Industry √ √
Property, real estate & building
17 FMII Fortune Mate Indonesia constructiom √ √
18 FPNI Titan Kimia Nusantara Basic Industry & Chemical √ √ √
19 FREN Smartfern Telecom Infrastructur, utilities & Transportation √ √
98
Annual Report
No. Kode Nama Perusahaan Industri periode-
2009 2010 2011
Humpuss Intermoda
20 HITS Transportasi Infrastructur, utilities & Trnsportation √ √ √
21 IATA Indonesia Air Transport Infrastructur, utilities & Transportation √ √ √
22 ICON Islands Concepts Indonesia Trade, service, & Investment √ √ √
23 IIKP Inti Agri Resources Agriculuture √ √
24 IKAI Intikeramik Alamasri Indonesia Basic Industry & Chemical √ √
25 INCI Intan Wijaya Internasional Basic Industry & Chemical √ √
26 ITMA Sumber Energi Andalan Basic Industry & Chemical √
27 ITTG Leo Investment Trade, service, & Investment √ √ √
28 KARW Karwell Indonesia Miscellaneous Industry √
Kertas Baasuki Rahmat
29 KBRI Indonesia Basic Industry & Chemical √ √ √
Property, real estate & building
30 LCGP Laguna Cipta Griya constructiom √ √
31 META Nusantara Infrastructure Infrastructur, utilities & Transportation √ √ √
32 MIRA Mitra Internasional Resource Infrastructur, utilities & Transportation √ √ √
33 MYTX Apac Citra Centertex Miscellaneous Industry √ √
34 OCAP Onix Capital Finance √ √ √
35 PAFI Panasia Filament Inti Miscellaneous Industry √ √
36 PTSN Sat Nusa persada Miscellaneous Industry √ √
Property, real estate & building
37 PWSI Panca Jasa Wira sakti constructiom √ √
38 RIMO Rimo Catur Lestari Trade, service, & Investment √ √
99
Annual Report
No. Kode Nama Perusahaan Industri periode-
2009 2010 2011
39 SCPI Schering Plough Indonesia Consumer Goods Industry √ √ √
40 SIMA Siwani Makmur Basic Industry & Chemical √
41 SIMM Surya Intrindo Makmur Miscellaneous Industry √ √
42 SMMT Eatertainment Internasional Trade, service, & Investment √ √ √
43 TKGA Toko Gunung Agung Trade, service, & Investment √ √ √
44 TMAS Pelayaran Tempuran Mas Infrastructur, utilities & Transportation √ √ √
45 WAPO Wahana Phonix Mandiri Trade, service, & Investment √ √ √
46 YULE Yulie Sekurindo Finance √ √ √
47 ZBRA Zebra Nusantara Trade, service, & Investment √ √ √
100
DAFTAR PERUSAHAAN YANG MENYAJIKAN ANNUAL REPORT PERIODE 2009-2011
Informasi
No. Kode Nama Perusahaan Industri komite audit
Lengkap Tidak
1 AKKU Alam Karya Unggul Basic Industry & Chemical √
2 APOL Arpeni Utama Ocean Line Infrastructur, utilities & Transportation √
3 ATPK ATPK Resource Mining √
4 BEKS Bank Pundi Indonesia Finance √
Property, real estate & building
5 BIPP Bhuwanatala Indah Permai constructiom √
Property, real estate & building
6 BKDP Bukit Darmo Property constructiom √
Property, real estate & building
7 BMSR Bintang Mitra Semestaraya constructiom √
8 CKRA Citra Kebun Raya Asri Agriculuture √
9 CNTX Centex Miscellaneous Industry √
10 FPNI Titan Kimia Nusantara Basic Industry & Chemical √
Humpuss Intermoda
11 HITS Transportasi Infrastructur, utilities & Transportation √
12 IATA Indonesia Air Transport Infrastructur, utilities & Transportation √
13 ICON Islands Concepts Indonesia Trade, service, & Investment √
14 ITTG Leo Investment Trade, service, & Investment √
Kertas Baasuki Rahmat
15 KBRI Indonesia Basic Industry & Chemical √
16 META Nusantara Infrastructure Infrastructur, utilities & Transportation √
101
Informasi
No. Kode Nama Perusahaan Industri komite audit
Lengkap Tidak
17 MIRA Mitra Internasional Resource Infrastructur, utilities & Transportation √
18 OCAP Onix Capital Finance √
19 SCPI Schering Plough Indonesia Consumer Goods Industry √
20 SMMT Eatertainment Internasional Trade, service, & Investment √
21 TKGA Toko Gunung Agung Trade, service, & Investment √
22 TMAS Pelayaran Tempuran Mas Infrastructur, utilities & Transportation √
23 WAPO Wahana Phonix Mandiri Trade, service, & Investment √
24 YULE Yulie Sekurindo Finance √
25 ZBRA Zebra Nusantara Trade, service, & Investment √
102
DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN FINANCIAL DISTRESS
103
DAFTAR PERUSAHAAN NON-FINANCIAL DISTRESS
104
VARIABEL PENELITIAN
KODE TAHUN FDISTRESS SIZECA FRECA INCA SIZEDIR SIZECOM MANJ INST
AKKU 2,011.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.95
APOL 2,011.00 1.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.70
ATPK 2,011.00 1.00 3.00 1.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.77
BEKS 2,011.00 1.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.99
BIPP 2,011.00 1.00 3.00 4.00 0.67 1.00 1.00 0.05 0.47
BKDP 2,011.00 1.00 3.00 3.00 0.33 1.00 1.00 0.08 0.36
BMSR 2,011.00 1.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.77
CKRA 2,011.00 1.00 3.00 8.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.92
FPNI 2,011.00 1.00 2.00 4.00 0.50 0.00 0.00 0.00 0.95
HITS 2,011.00 1.00 3.00 5.00 0.33 1.00 1.00 0.00 0.91
ITTG 2,011.00 1.00 3.00 3.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.56
KBRI 2,011.00 1.00 3.00 3.00 0.67 0.00 0.00 0.10 0.56
META 2,011.00 1.00 4.00 6.00 0.33 1.00 1.00 0.00 0.74
MIRA 2,011.00 1.00 3.00 4.00 0.33 1.00 1.00 0.00 0.40
OCAP 2,011.00 1.00 3.00 7.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.45
SMMT 2,011.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 1.00 0.00 0.96
TKGA 2,011.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.21 0.73
TMAS 2,011.00 1.00 3.00 12.00 0.33 1.00 0.00 0.00 0.88
WAPO 2,011.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.59
YULE 2,011.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.01 0.52
ZBRA 2,011.00 1.00 3.00 3.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.84
LSIP 2,011.00 0.00 3.00 14.00 0.33 1.00 1.00 0.00 0.60
BUMI 2,011.00 0.00 6.00 19.00 0.83 1.00 1.00 0.00 0.05
BRNA 2,011.00 0.00 3.00 4.00 0.67 0.00 1.00 0.11 0.51
UNIC 2,011.00 0.00 3.00 12.00 1.00 1.00 1.00 0.00 0.76
FASW 2,011.00 0.00 3.00 14.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.76
BCIP 2,011.00 0.00 3.00 2.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.52
GMTD 2,011.00 0.00 3.00 4.00 0.67 1.00 1.00 0.00 0.65
CMNP 2,011.00 0.00 4.00 7.00 0.50 1.00 1.00 0.05 0.24
SAFE 2,011.00 0.00 3.00 2.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.84
TRAM 2,011.00 0.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.51
INDY 2,011.00 0.00 3.00 4.00 0.67 1.00 1.00 0.08 0.63
PGAS 2,011.00 0.00 5.00 12.00 0.80 1.00 1.00 0.01 0.57
BACA 2,011.00 0.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.61
PEGE 2,011.00 0.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.30 0.15
KONI 2,011.00 0.00 3.00 5.00 0.67 0.00 0.00 0.06 0.72
SDPC 2,011.00 0.00 4.00 4.00 0.50 0.00 1.00 0.00 0.81
OKAS 2,011.00 0.00 4.00 6.00 0.75 0.00 1.00 0.00 0.80
CSAP 2,011.00 0.00 3.00 5.00 0.67 0.00 1.00 0.05 0.44
HOME 2,011.00 0.00 3.00 10.00 0.33 1.00 0.00 0.00 0.67
105
KODE TAHUN FDISTRESS SIZECA FRECA INCA SIZEDIR SIZECOM MANJ INST
ABDA 2,011.00 0.00 3.00 14.00 0.67 1.00 1.00 0.00 0.50
TURI 2,011.00 0.00 4.00 4.00 0.75 1.00 1.00 0.00 0.88
AKKU 2,010.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.95
APOL 2,010.00 1.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.70
ATPK 2,010.00 1.00 3.00 1.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.75
BEKS 2,010.00 1.00 2.00 4.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.85
BIPP 2,010.00 1.00 3.00 5.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.42
BKDP 2,010.00 1.00 3.00 3.00 0.33 1.00 1.00 0.08 0.36
BMSR 2,010.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.77
CKRA 2,010.00 1.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.96
FPNI 2,010.00 1.00 3.00 2.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.95
HITS 2,010.00 1.00 3.00 8.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.91
ITTG 2,010.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.56
KBRI 2,010.00 1.00 2.00 3.00 0.50 0.00 0.00 0.00 0.27
META 2,010.00 1.00 4.00 4.00 0.75 0.00 0.00 0.00 0.77
MIRA 2,010.00 1.00 3.00 4.00 0.33 1.00 1.00 0.00 0.71
OCAP 2,010.00 1.00 3.00 7.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.45
SMMT 2,010.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 1.00 0.00 0.96
TKGA 2,010.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.21 0.73
TMAS 2,010.00 1.00 3.00 12.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.88
WAPO 2,010.00 1.00 2.00 3.00 1.00 1.00 0.00 0.00 0.61
YULE 2,010.00 1.00 3.00 4.00 0.33 0.00 0.00 0.01 0.52
ZBRA 2,010.00 1.00 3.00 4.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.84
LSIP 2,010.00 0.00 3.00 16.00 0.33 1.00 1.00 0.00 0.60
BUMI 2,010.00 0.00 4.00 15.00 0.75 1.00 1.00 0.00 0.20
BRNA 2,010.00 0.00 3.00 3.00 0.67 0.00 1.00 0.11 0.51
UNIC 2,010.00 0.00 3.00 12.00 0.67 1.00 1.00 0.00 0.76
FASW 2,010.00 0.00 3.00 13.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.76
BCIP 2,010.00 0.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.21
GMTD 2,010.00 0.00 3.00 4.00 0.67 1.00 1.00 0.00 0.00
CMNP 2,010.00 0.00 4.00 12.00 0.50 1.00 1.00 0.05 0.34
SAFE 2,010.00 0.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.84
TRAM 2,010.00 0.00 3.00 6.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.54
INDY 2,010.00 0.00 3.00 4.00 0.67 1.00 1.00 0.08 0.61
PGAS 2,010.00 0.00 5.00 12.00 0.80 1.00 1.00 0.01 0.97
BACA 2,010.00 0.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.22 0.50
PEGE 2,010.00 0.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.39 0.15
KONI 2,010.00 0.00 3.00 5.00 0.67 0.00 0.00 0.06 0.72
SDPC 2,010.00 0.00 3.00 4.00 0.67 0.00 1.00 0.00 0.81
OKAS 2,010.00 0.00 4.00 6.00 0.75 0.00 1.00 0.00 0.80
CSAP 2,010.00 0.00 3.00 6.00 0.67 1.00 1.00 0.05 0.44
HOME 2,010.00 0.00 3.00 10.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.67
ABDA 2,010.00 0.00 3.00 17.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.91
106
KODE TAHUN FDISTRESS SIZECA FRECA INCA SIZEDIR SIZECOM MANJ INST
TURI 2,010.00 0.00 4.00 4.00 0.75 1.00 1.00 0.00 0.88
AKKU 2,009.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.01 0.95
APOL 2,009.00 1.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.78
ATPK 2,009.00 1.00 3.00 1.00 0.67 0.00 1.00 0.00 0.66
BEKS 2,009.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.94 0.00
BIPP 2,009.00 1.00 3.00 4.00 1.00 1.00 1.00 0.00 0.43
BKDP 2,009.00 1.00 3.00 3.00 0.67 1.00 1.00 0.15 0.43
BMSR 2,009.00 1.00 4.00 4.00 0.50 0.00 0.00 0.00 0.84
CKRA 2,009.00 1.00 3.00 4.00 0.67 1.00 1.00 0.00 0.94
FPNI 2,009.00 1.00 3.00 5.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.93
HITS 2,009.00 1.00 3.00 8.00 0.67 0.00 1.00 0.00 0.90
ITTG 2,009.00 1.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.56
KBRI 2,009.00 1.00 4.00 3.00 0.50 1.00 0.00 0.00 0.27
META 2,009.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.77
MIRA 2,009.00 1.00 3.00 4.00 0.33 1.00 1.00 0.00 0.68
OCAP 2,009.00 1.00 3.00 7.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.37
SMMT 2,009.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 1.00 0.47 0.18
TKGA 2,009.00 1.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.21 0.71
TMAS 2,009.00 1.00 3.00 12.00 0.33 1.00 0.00 0.00 0.88
WAPO 2,009.00 1.00 2.00 4.00 1.00 1.00 0.00 0.00 0.61
YULE 2,009.00 1.00 3.00 2.00 0.33 0.00 0.00 0.01 0.52
ZBRA 2,009.00 1.00 3.00 3.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.85
LSIP 2,009.00 0.00 4.00 11.00 0.50 1.00 1.00 0.00 0.66
BUMI 2,009.00 0.00 5.00 20.00 0.60 1.00 1.00 0.00 0.18
BRNA 2,009.00 0.00 3.00 3.00 0.67 0.00 1.00 0.11 0.51
UNIC 2,009.00 0.00 4.00 12.00 0.75 1.00 1.00 0.00 0.76
FASW 2,009.00 0.00 3.00 12.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.76
BCIP 2,009.00 0.00 3.00 4.00 0.67 1.00 1.00 0.00 0.00
GMTD 2,009.00 0.00 3.00 4.00 0.67 0.00 1.00 0.00 0.65
CMNP 2,009.00 0.00 4.00 12.00 0.50 1.00 1.00 0.05 0.35
SAFE 2,009.00 0.00 3.00 2.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.81
TRAM 2,009.00 0.00 3.00 2.00 0.67 1.00 0.00 0.00 0.54
INDY 2,009.00 0.00 3.00 4.00 0.67 1.00 1.00 0.08 0.07
PGAS 2,009.00 0.00 5.00 34.00 0.80 1.00 1.00 0.02 0.57
BACA 2,009.00 0.00 3.00 4.00 0.67 1.00 0.00 0.22 0.50
PEGE 2,009.00 0.00 3.00 4.00 0.67 0.00 0.00 0.36 0.15
KONI 2,009.00 0.00 3.00 5.00 0.67 0.00 0.00 0.06 0.72
SDPC 2,009.00 0.00 3.00 4.00 0.67 0.00 1.00 0.00 0.81
OKAS 2,009.00 0.00 4.00 7.00 0.75 0.00 1.00 0.00 0.89
CSAP 2,009.00 0.00 3.00 5.00 0.67 1.00 1.00 0.07 0.68
HOME 2,009.00 0.00 3.00 5.00 0.33 1.00 0.00 0.00 0.67
ABDA 2,009.00 0.00 3.00 20.00 0.67 0.00 0.00 0.00 0.91
TURI 2,009.00 0.00 4.00 4.00 0.75 1.00 1.00 0.00 0.88
107
LAMPIRAN 2
HASIL
OUTPUT SPSS
108
Logistic Regression
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
0 0
1 1
a,b,c
Iteration History
Constant
109
a,b
Classification Table
Observed Predicted
FDISTRESS Percentage
0 1 Correct
0 0 63 .0
FDISTRESS
Step 0 1 0 63 100.0
Score df Sig.
110
Block 1: Method = Enter
a,b,c,d
Iteration History
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 174.673
d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Chi-square df Sig.
Model Summary
111
Hosmer and Lemeshow Test
1 5.597 8 .692
1 13 12.706 0 .294 13
2 12 11.187 1 1.813 13
3 7 9.580 6 3.420 13
4 8 7.692 5 5.308 13
5 8 6.564 5 6.436 13
Step 1
6 5 4.951 8 8.049 13
7 3 3.978 10 9.022 13
8 3 3.181 10 9.819 13
9 2 2.180 11 10.820 13
10 2 .981 7 8.019 9
a
Classification Table
Observed Predicted
FDISTRESS Percentage
0 1 Correct
0 46 17 73.0
FDISTRESS
Step 1 1 15 48 76.2
112
Variables in the Equation
a
SIZEDIR -.232 .473 .240 1 .624 .793
Step 1
SIZECOM -1.020 .470 4.716 1 .030 .361
a. Variable(s) entered on step 1: SIZECA, FRECA, INCA, SIZEDIR, SIZECOM, MANJ, INST.
Correlation Matrix
113
8 + +
I I
I I
F I I
R 6 + +
E I I
Q I0 1 I
U I0 1 I
E 4 +0 0 1 1 +
N I0 0 1 1 I
C I00 0 0 0 1 11 0 11 1 1 0 11 11 I
Y I00 0 0 0 1 11 0 11 1 1 0 11 11 I
2 +00 0 0 0 0 1 1 01 11011 1 0 01 1 1 11110 1 1111 1111 +
I00 0 0 0 0 1 1 01 11011 1 0 01 1 1 11110 1 1111 1111 I
I00 00000 00 0010 00 0011 10 0 10 010 0000 00001 00 1 00 01 10111100011 1 10101111001 1 I
I00 00000 00 0010 00 0011 10 0 10 010 0000 00001 00 1 00 01 10111100011 1 10101111001 1 I
Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+----------
Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1
Group: 0000000000000000000000000000000000000000000000000011111111111111111111111111111111111111111111111111
b
Casewise List
a
Case Selected Status Observed Predicted Predicted Group Temporary Variable
114
115