SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Fatih Auliya Annas
NIM. 11150820000046
Hari ini, Senin 8 Mei 2019 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa/i:
1. Nama : Fatih Auliya Annas
2. NIM : 11150820000046
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Tingkat Pengungkapan Manajemen Risiko Pada Laporan
Tahunan Bank Syariah di Indonesia (Studi pada Bank
Syariah di Indonesia tahun 2014-2019)
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Fatih Auliya Annas
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Maret 1997
3. Alamat : Jalan Antariksa No,40 RT 09/RW02 Cipedak,
Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
4. No. Telp : 0821-2234-7988
5. Alamat e-mail : fatihauliyaa@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. SDN Cipedak 03 Jakarta : Tahun 2003 – 2009
2. SMP Negeri 131 Jakarta : Tahun 2009 – 2012
3. SMA Negeri 34 Jakarta : Tahun 2012 – 2015
vi
TINGKAT PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA LAPORAN
TAHUNAN BANK SYARIAH DI INDONESIA
(Studi pada Bank Syariah di Indonesia tahun 2014-2019)
ABSTRAK
vii
THE EXTENT OF RISK MANAGEMENT DISCLOSURE IN SHARIA
BANK ANNUAL REPORTS IN INDONESIA
(Study on Islamic Banks in Indonesia 2014-2019)
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
1. Kedua orang tua saya yang telah menjadi sumber kekuatan serta dukungan dan
doa yang tiada henti-hentinya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Seluruh keluarga penulis yang telah menyemangati, memberikan banyak
dukungan dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Rahmawati S.E., M.M. Ph.d selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan
menasihati penulis serta menjadikan penulis sebagai mahasiswa favorit beliau
meski penulis seringkali menghilang selama masa bimbingan.
4. Ibu Yessi Fitri SE., M.Si.,Ak.,CA dan Ibu Fitri Damayanti SE.,M.Si selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Seluruh dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mengajari dan
membimbing saya selama masa perkuliahan.
ix
6. Ghinva yang telah menemani, menyemangati serta memberikan bantuan dan
motivasi kepada penulis sejak tahap awal penelitian hingga akhirnya penulis
berhasil menyelesaikan penelitian ini.
7. Sahabat di kampus, Bening, Yogi, Fiqih, Bagas, Hani, Umay dan Siska yang
selalu menyemangati dan mendoakan dan memberi dukungan moril kepada
penulis untuk segera menyelesaikan penelitian ini.
8. Ilham Bening yang membantu penulis untuk menjadi penguji pada simulasi
sidang serta menyediakan tempat yang nyaman bagi penulis untuk menjalani
sidang skripsi, semoga kelak disatukan dengan pujaan hatinya.
9. Abi Jaelani yang dengan senang hati membantu peneliti dalam pengolahan
data secara statistik, semoga kelak disatukan juga dengan pujaan hatinya.
10. Keluarga Tax Center UIN Jakarta yang menjadi wadah bagi penulis untuk
mengembangkan diri.
11. Seluruh teman Akuntansi B 2015 yang telah banyak memberikan motivasi dan
kenangan manis kepada penulis.
12. Teman-teman Internship KPMG, Novi, Michele Luzen dan Acha yang
memotivasi penulis untuk segera ganti judul penelitian mengingat penulis
terlalu asik magang.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan peneliti dari berbagai sisi. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala bentuk saran, masukan dan kritik yang sifatnya membangun
dari berbagai pihak. Terima kasih.
x
DAFTAR ISI
xi
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 58
1. Studi Kepustakaan ........................................................................................ 58
2. Content Analysis........................................................................................... 58
D. Tahapan Penelitian ........................................................................................... 59
1. Item Indeks Pengungkapan Risiko Bank Syariah IFSB-4 ........................... 59
2. Pemberian Skor ............................................................................................ 61
3. Pemeringkatan ............................................................................................. 63
4. Pengelompokkan Bank Syariah Berdasarkan Bank BUKU ........................ 64
5. Metode Analisis Data .................................................................................. 65
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 68
A. Item Indeks Pengungkapan Risiko Bank Syariah IFSB-4 ............................... 68
B. Analisis Tingkat Pengungkapan (EXT) ............................................................ 78
1. Identifikasi Tingkat Pengungkapan Secara Keseluruhan (EXT) ................. 78
2. Tingkat Pengungkapan Per Dimensi Risiko ................................................ 87
a. Dimensi General Disclosure Risk Management (EXT GRM) ............... 87
b. Dimensi Credit Risk (EXT CR) .............................................................. 90
c. Dimensi Liquidity Risk (EXT LR)........................................................... 91
d. Dimensi Market Risk (EXT MR) ............................................................ 94
e. Dimensi Operational Risk (EXT OR) ..................................................... 95
f. Dimensi Rate of Return Risk (EXT ROR) ............................................... 98
g. Dimensi Displaced-Commercial Risk (EXT DCR) .............................. 101
h. Dimensi Contract-Spesific Risk (EXT CSR) ........................................ 103
C. Uji Signifikansi Perbedaan ............................................................................. 104
1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov (EXT) ........................................... 104
2. Uji Beda Kruskal-Wallis (EXT) ................................................................ 107
3. Uji Post Hoc Mann-Whitney (EXT) .......................................................... 108
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 113
A. Kesimpulan .............................................................................................. 113
B. Saran ......................................................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 118
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.0 Item Indeks Pengungkapan Risiko berdasarkan IFSB-4 .............. 127
Lampiran 1.1 Skor Rata-Rata Tingkat Pengungkapan EXT ............................... 132
Lampiran 1.2 Tampilan Output dan Bentuk Sebaran Data ................................. 135
Lampiran 1.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ................................ 135
Lampiran 1.4 Hasil Uji Beda Kruskal-Wallis ..................................................... 136
Lampiran 1.5 Hasil Uji Levene ........................................................................... 136
Lampiran 1.6 Hasil Uji Post Hoc Mann-Whitney BUKU I vs BUKU II ........... 137
Lampiran 1.7 Hasil Uji Post Hoc Mann-Whitney BUKU I vs BUKU II ........... 137
Lampiran 1.8 Hasil Uji Post Hoc Mann-Whitney BUKU II vs BUKU II .......... 138
xv
BAB I
PENDAHULUAN
yang beragam serta persaingan ketat sebagai akibat dari revolusi digital yang
umum dan kemampuan industri perbankan mengelola risiko yang ada kini
menjadi sebuah tuntutan yang harus dijalankan bagi setiap pelaku industri
industri keuangan Islam secara global tumbuh sebesar 14% menjadi $2,5
triliun dari tahun 2017 hingga 2018. Perbankan syariah menjadi sektor yang
dari total aset industri keuangan Islam global pada tahun 2018. Tingkat rata-
perbankan syariah sejak tahun 2012 terus tumbuh diangka 5% (IFDI, 2019).
1
Menurut Islamic Finance Development Indicator Report tahun 2019,
Timur Tengah dan Asia Tenggara. Iran, Arab Saudi dan Malaysia menjadi
dari total aset perbankan syariah global yaitu sebesar $1,6 triliun. Indonesia
juga turut menjadi salah satu negara yang memberikan kontribusi dalam
(Abdullah, 2013). Cambridge IFA, sebuah institusi think thank global industri
pertama berdasarkan Islamic Finance Country Index. Kedua laporan ini cukup
dua negara dengan potensi keuangan syariah yang tinggi dan masih akan terus
2
development, knowledge, governance, corporate social responsibility, dan
potensi yang sangat besar berupa jumlah penduduk Muslim dan tingkat
masih belum memiliki daya saing yang baik dengan Malaysia, khususnya
diposisi yang cukup jauh jika dibandingkan dengan Malaysia (Cham, 2018).
Tabel 1.0
Islamic Finance Development Indicator Report 2019
IFDI IFDI Quantitative
Country Knowledge Governance CSR Awareness
2019 Value Development
Malaysia 1 115 1 1 1 11 1
Bahrain 2 71 4 6 2 7 3
United Arab
3 70 6 5 3 6 2
Emirates
Indonesia 4 68 8 2 9 13 10
Saudi
5 60 5 8 20 2 7
Arabia
Jordan 6 57 17 4 13 1 13
Pakistan 7 56 13 3 7 17 4
Kuwait 8 54 2 22 8 4 9
Oman 9 52 12 11 4 3 8
Brunei
10 45 19 7 5 24 5
Darussalam
Qatar 11 44 11 17 15 5 6
Maldives 12 37 7 18 6 10 14
Bangladesh 13 33 17 19 12 12 24
Nigeria 14 32 25 12 10 9 41
Sri Lanka 15 30 14 13 16 8 23
Sumber: Refinitiv Islamic Financial Development Indicator 2019
3
Selain Malaysia, empat negara yang terletak di kawasan MENA (Middle
East and Northern Africa) yaitu Bahrain, United Arab Emirates, Oman dan
2,3,4 dan 8. Selain unggul pada indikator penilaian Governance, Bahrain dan
United Arab Emirates secara keseluruhan juga berada pada peringkat yang
ke-2 dan United Arab Emirates berada pada peringkat ke-3 (IFDI, 2019).
risiko. Posisi Indonesia pada indikator penilaian Governance IFDI 2019 yang
ASEAN) dan Bahrain, United Arab Emirates, Oman dan Kuwait (sebagai
negara yang mewakili kawasan MENA) juga dapat dilihat dalam penelitian
identifikasi risiko; tingkat analisis penilaian dan analisis risiko; dan tingkat
teknik manajemen risiko, serta tinjauan dan evaluasi manajemen risiko dari
4
waktu ke waktu. Bank syariah di Malaysia memperoleh tingkat pemahaman
yang lebih tinggi tentang manajemen risiko pada semua item yang disebutkan
manajemen risiko yang lebih rinci, penelitian Rahman dkk (2016) menemukan
Indonesia.
risiko, namun hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa masih ada ruang
5
konvensional tidak dapat menilai risiko tersebut, sehingga dibutuhkan sebuah
(BNM) dan bank sentral lainnya, sebuah inisiatif telah diambil untuk
Posisi Malaysia dan Bahrain yang menempati peringkat satu dan dua dalam
dalam penyerapan standar IFSB dan Basel. Malaysia sebagai negara dengan
6
Panduan BNM/RH/CP 033-3 tentang Capital Adequacy Framework for
Malaysia lebih aktif dalam penerapan standar Basel dan IFSB pada perbankan
BNM lebih dulu membuat berbagai aturan terkait persiapan penerapan Basel
Sedangkan di Indonesia hanya sebagian standar Basel III yang baru dibuatkan
syariah Malaysia lebih variatif dan kompleks maka dibutuhkan regulasi yang
7
Salah satu pedoman yang telah diterbitkan IFSB adalah IFSB 4 –
Offering Islamic Financial Services". Tujuan dari Standar ini adalah: (a) untuk
pengawasan dan standar tata kelola perusahaan; dan (b) untuk memfasilitasi
akses ke informasi yang relevan, andal, dan informasi oleh pelaku pasar pada
Liquidity Risk; Market Risk; Operational Risk; Rate of Return Risk; Displaced
dalam Surah An-Nisa ayat 135 dan Surah Al-Mutaffifin ayat 1-3. Standar
relevan, andal, dan tepat waktu oleh para pelaku pasar pada umumnya, dan
8
Meskipun menurut Handayani (2016) Malaysia lebih proaktif dalam
Manajemen Risiko Bank Umum. Aturan ini hanya mewajibkan Bank umum
(termasuk Bank Umum Syariah) untuk menerapkan 8 jenis risiko yaitu risiko
pasar; risiko kredit; risiko likuiditas; risiko operasional; risiko hukum; risiko
reputasi; risiko stratejik dan risiko kepatuhan, namun Bank Umum Syariah
hanya dihadapi bank syariah. Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) dan
Manajemen Risiko pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
9
jenis risiko unik yaitu Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) dan Risiko
Investasi (Equity Investment Risk). Perlu waktu yang cukup lama untuk
Malaysia. Namun hal ini cukup dapat diprediksi karena industri keuangan
syariah di Malaysia sudah lahir sejak 1983 melalui Islamic Banking Act, jauh
lebih lama dibandingkan aturan di Indonesia yang baru lahir pada tahun 2008.
laporan tahunan menjadi salah satu cara untuk mem-validasi komitmen bank
Laporan IFDI 2019 merupakan dampak positif dari penerapan pedoman IFSB
secara komprehensif.
United Arab Emirates menaruh perhatian yang cukup tinggi pada praktik
59,8%, hal ini menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk
10
risiko operasional, risiko kredit Sebagian besar telah diungkapkan dengan
benar. Untuk jenis risiko unik yang perlu diungkapkan, Rate of Return Risk
mencatat skor rata-rata yang sangat rendah dengan hanya sekitar 3%. Hanya
tiga Bank Syariah yang menyebut DCR sebagai salah satu risiko yang mereka
hadapi.
membedakan dengan bank konvensional, yaitu risiko imbal hasil dan risiko
sedikit perbankan syariah yang sudah mengungkapakan risiko imbfal hasil dan
11
kontrak syariah yang berbeda, pengaruh dari variable tertentu yang
Deposit Ratio, komite audit dan variable lain yang di asosiasikan dengan
menjadi aspek yang sangat fundamental bagi eksistensi bank syariah, maka
khusus mengacu pada pedoman IFSB-4 masih sangat minim. Tujuan dari
dalam laporan tahunan bank syariah dengan mengacu pada pedoman IFSB-4.
tentang pengungkapan manajemen risiko pada bank syariah. Maka dari itu
2014-2019”.
12
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
13
2. Bagi Praktisi Bank Syariah
3. Bagi Investor
4. Bagi Akademisi
awal agar dapat dikembangkan lebih jauh sebagai bahan penelitian bagi
risiko.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Stakeholder
dilakukan oleh manajemen dan peran serta pemegang saham saja, tetapi
15
Perbedaan tersebut akan menimbulkan konflik kepentingan yang bisa
dengan baik.
satu cara yang digunakan perusahaan menurut Ghozali dan Chariri (2007)
perusahaan.
risiko atau dalam konteks penelitian ini yaitu risiko yang dihadapi bank
16
pada bagian khusus didalam laporan tahunan perusahaan. Pengungkapan
17
2. Bank Syariah
bunga; (ii) Aktivitas keuangan etis dan halal (tidak terkait dengan hal yang
dilarang menurut syariat Islam); (iii) Berbasis pada aset atau didukung
atau rugi antara pemodal dan pengusaha; dan (v) Adanya pembagian risiko
(Rahahleh, 2019).
dijalankan gagal atau tidak mendapat untung, maka bank juga tidak
Indonesia, 2014).
18
Prinsip muamalah secara luas juga mengatur bankir untuk tidak
syariah dapat tetap berjalan dalam koridor yang diatur menurut Syariat.
Oleh karena itu setiap bank syariah wajib memiliki seorang atau lebih
19
Sebagai lembaga keuangan yang menjalankan usahanya
tingkatan yaitu:
1) Dharuriyah (Primer)
2) Hajiyyah (Sekunder)
3) Tahsiniyah (Tersier/Pelengkap)
20
dicapai oleh manusia tidak akan sampai menyulitkan atau merusak
21
2) Penyalur Dana (Shahibul Maal)
skema jual beli, skema investasi, dan skema sewa (Ifham, 2015.
Tabel 2.0
Prinsip Penyaluran Dana Bank Syariah
22
3) Pelaksana Jasa Keuangan
a) Prinsip Wakalah
b) Prinsip Kafalah
23
c) Prinsip Hawalah
piutang.
d) Prinsip Sharf
changer), baik antar mata uang sejenis maupun antar mata uang
beli mata uang, yaitu (1) Tidak untuk spekulasi; (2) Ada
e) Prinsip Ijarah
24
4) Fungsi Sosial
karakteristiknya.
25
Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
memiliki XIII bab dan 70 pasal. Masing-masing bab dan pasal tersebut
menjadi salah satu sistem terbaik dan terlengkap yang diakui secara
internasional.
3. Manajemen Risiko
dari risiko bisa dirasakan dalam bentuk kerugian finansial ataupun non-
26
Risiko finansial merupakan kerugian langsung yang dirasakan bank
dan dapat diukur dalam satuan mata uang. Sedangkan risiko non-finansial
dikalkulasikan secara jelas menurut satuan angka atau mata uang. Dampak
dari risiko yang terjadi tidak langsung membuat bank menjadi rugi.
Saat ini pendefinisian risiko dilihat secara berbeda oleh individu pada
latar belakang individu atau industri. Risiko yang dahulu dianggap sebagai
risiko yang dihadapi dan mengambil keuntungan dari risiko tersebut agar
27
profitabilitas bahkan dapat menimbulkan kerugian. Menerapkan sistem
manajemen risiko telah menjadi kewajiban secara hukum dan pada saat
dimaksud meliputi:
28
terintegrasi. Rianto (2013) dalam mengelola faktor-faktor risiko yang
a. Identifikasi Risiko
b. Pengukuran Risiko
c. Pengendalian
d. Pengawasan
29
adalah tahapan terakhir dalam risk management. Prosesxpemantauan
lengkapxatau berlebihan.
30
yang tidak diketahui. Hal ini muncul secara alami dan tidak ada unsur
diambil.
risiko pada bank syariah sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat
َل َٰ َي َبنِىَ َوقَا َل َْ ِعن ُكم أ ُ ْغنِى َو َماَ َۖ ُّمتَف َِرقَةَ أَب َٰ َْوبَ م
َ َ َن ََوٱدْ ُخلُواَ َٰ َوحِ دَ َبابَ مِ نَ تَدْ ُخلُوا َ ََّلل ِمن
َِ ٱ
Artinya:
31
Nabi Muhammad SAW. juga telah menjelaskan konsep
Tirmidzi.
32
sistemik, sehingga tidak hanya membahayakan nasabah dan bank itu
suatu negara.
Bank Syariah
33
Transparency And Market Discipline For Institutions Offering
utama yaitu:
34
hutang atau modal. Hal ini karena akad mudharabah
b) Credit Risk
35
Muḍarabah dan Musyarakah, yang dimiliki untuk tujuan
c) Liquidity Risk
36
mengenai kerangka manajemen likuiditasnya, secara
d) Market Risk
dan masa depan nilai pasar aset tertentu dan nilai tukar mata
uang asing.
37
memiliki pasar yang siap dan/atau terkena volatilitas harga
yang tinggi.
e) Operational Risk
pelaporannya.
38
f) Rate of Return Risk
39
g) Displaced Commercial Risk
dampak agregat dari risiko yang timbul dari aset di mana dana
penyebut CAR.
40
h) Contract Spesific Risk
setiap jenis.
penilaian investasi.
41
Tabel 2.1
Jenis-Jenis Risiko Perbankan Syariah
Jenis
Penjelasan
Risiko
Risiko kredit merupakan risiko akibat kegagalan nasabah atau
Risiko
pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai
Kredit
dengan perjanjian yang disepakati.
Merupakan risiko pada posisi neraca dan rekening administratif
Risiko akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa
Pasar perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau
disewakan.
Merupakan risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses
Risiko internal yang kurang memadai, kegagalan sistem dan atau
Operasional adanya kejadian kejadian eksternal yang mempengaruhi
operasional bank.
Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi akibat
ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh
Risiko
tempo dari sumber pendanaan arus kas dan atau aset likuid
Likuiditas
berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu
aktivitas dan kondisi keuangan bank.
Risiko akibat tuntutan hukum dan atau kelemahan aspek yuridis.
Risiko ini timbul antara lain karena ketiadaan peraturan
Risiko
perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan
Hukum
perikatan, seperti tidak terpenuhinya syarat sahnya kontrak atau
pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Risiko yang diakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan para
Risiko
pemangku kepentingan yang bersumber dari persepsi negatif
Reputasi
terhadap bank.
Risiko strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
Risiko pengambilan dan atau pelaksanaan suatu keputusan strategis
Strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
bisnis.
Merupakan risiko yang diakibatkan bank tidak mematuhi dan
Risiko
atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
Kepatuhan
ketentuan yang berlaku serta prinsip syariah.
Risiko investasi (equity investment risk) adalah risiko akibat
Risiko
bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai
Investasi
dalam pembiayaan bagi hasil berbasis bagi hasil.
Risiko imbal hasil (rate of return risk) adalah risiko akibat
perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada
Risiko
nasabah karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang
Imbal Hasil
diterima bank dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi
perilaku nasabah dana pihak ketiga bank.
Sumber: POJK No.65/POJK.03/2016
42
Menurut Khan & Ahmed (2007), persyaratan khusus ini
Accord II.
yang mungkin akan berdampak di masa sekarang atau di masa yang akan
43
khusus diatur menurut konstitusi suatu negara, standar akuntansi dan
tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan yang sama dan bersifat
komprehensif.
atau pengguna merasa diberikan informasi yang relevan dan akurat sebagai
diantaranya:
44
a. Menyediakan transparansi yang lebih besar dan meningkatkan
45
perusahaan. Pada praktiknya seringkali terjadi inkonsistensi pengungkapan
risiko perusahaan sebagai akibat dari tindakan dan kontrol penegakan yang
faktor yang berada di luar tanggung jawab manajemen (Linsley & Shrives,
risiko di perbankan.
46
risiko pertama yang disebutkan. Peraturan BI No.11/25/PBI/2009
Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) dan Risiko Investasi (Equity
Risiko pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah kemudian
dua jenis risiko unik yaitu Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk)
47
Penyesuaian ini ditujukan untuk memperkuat aspek permodalan bank baik
disisi kualitas maupun kuantitas yang berlaku yaitu menurut Basel III
Modal inti dalam penelitian ini dapat diketahui melalui dua metode.
Metode pertama dengan melihat modal inti (Tier I) yang meliputi; Modal
Inti Utama (Common Equity Tier I) dan Modal Inti Tambahan (Additional
modal inti yang lebih besar untuk menawarkan berbagai macam produk
modal inti yang lebih kecil, seperti pada bank BUKU 4 sebagai satu-
Bank BUKU I jika memiliki total modal inti < Rp 1 triliun, bank syariah
memiliki total modal inti Rp 5-30 Triliun, dan bank syariah dikategorikan
sebagai Bank BUKU IV jika memiliki total modal inti > Rp 30 Triliun.
48
Tujuan pengelompokkan bank syariah adalah untuk membedakan bank
berdampak pada jenis dan tingkat risiko yang dihadapi bank syariah yang
Bank syariah dengan kemampuan modal inti yang lebih kecil maupun
besar harus mengikuti/mengacu pada satu aturan yang sama yang diatur
oleh OJK, sehingga hal ini menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut.
49
Tabel 2.2
Tinjauan Penelitian Terdahulu
50
Tabel 2.2
Tinjauan Penelitian Terdahulu (lanjutan)
51
Tabel 2.2
Tinjauan Penelitian Terdahulu (lanjutan)
52
Laporan Tahunan Bank Syariah di Indonesia
Tingkat Pengungkapan
Manajemen Risiko tahun
2014-2019
Indeks Pengungkapan
Risiko IFSB-4
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
merupakan metode yang paling umum dan banyak digunakan dalam penelitian
suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang, dimana
(Ali, 1982).
pedoman yang diterbitkan secara khusus untuk lembaga jasa keuangan syariah
54
yaitu, IFSB-4 “Disclosures To Promote Transparency And Market Discipline
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah.
yang diterbitkan oleh IFSB karena regulasi yang diterbitkan OJK dan Bank
Indonesia hingga tahun 2016 belum memasukkan jenis risiko yang secara
khusus hanya dihadapi oleh bank syariah yaitu, Rate of Return Risk dan
Displaced Commercial Risk ke dalam profil risiko bank syariah yang harus
juga melengkapi definisi risiko operasional dalam konteks yang lebih luas
pengungkapan risiko Bank Syariah dimana pada tingkat yang lebih jauh, jenis
keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal dan minat yang ingin
55
dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik
(Sekaran, 2011).
yang terdaftar dibawah OJK dan Bank Indonesia. Bank Umum Syariah
dipilih sebagai populasi dalam penelitian ini karena adanya kewajiban bagi
entitas mandiri, berbeda dengan Unit Usaha Syariah yang merupakan unit
Syariah yang terdaftar dibawah OJK dan Bank Indonesia yang telah
Sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai
56
Bank Umum Syariah di Indonesia yang akan digunakan sebagai
Tabel 3.0
Kriteria Pengambilan Sampel
Kriteria Jumlah
1. Bank Umum Syariah di Indonesia 14
2. Bank Umum Syariah yang telah beroperasi sejak
12
tahun 2014
3. Bank Umum Syariah yang mempublikasikan Laporan
12
Tahunan berturut-turut dari tahun 2014-2019
4. Total tahun pengamatan 6
5. Total sampel 72
Sumber: Data diolah (2020)
Tabel 3.1
Sampel Bank Umum Syariah di Indonesia
No. Nama Bank Tahun
1 PT. Bank Syariah Mega Indonesia 2014-2019
2 PT. Bank Muamalat Indonesia 2014-2019
3 PT. Bank Net Indonesia Syariah 2014-2019
4 PT. Bank Panin Dubai Syariah Tbk 2014-2019
5 PT. Bank Syariah Bukopin 2014-2019
6 PT. Bank Syariah Mandiri 2014-2019
7 PT. Bank Victoria Syariah 2014-2019
8 PT. BCA Syariah 2014-2019
9 PT. Bank Jabar Banten Syariah 2014-2019
10 PT. Bank BNI Syariah 2014-2019
11 PT. Bank BRI Syariah Tbk. 2014-2019
12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk 2014-2019
Sumber: OJK (2020)
57
Kriteria sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:
Usaha Syariah yang secara entitas tidak terpisah dengan Bank Induk.
1. Studi Kepustakaan
dari buku, jurnal, thesis, artikel, internet, pedoman dan standar yang
berlaku secara global dan bahan lain yang terkait dengan permasalahan
dalam penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
data sekunder berupa Laporan Tahunan periode 2014 hingga 2019 yang
2. Content Analysis
58
hasil penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
sebelumnya. Data Bank Umum Syariah yang akan dianalisis, jika dan
data kuantitatif dan kualitatif yang meliputi Laporan Tahunan Bank Umum
penelitian.
D. Tahapan Penelitian
risiko apa saja yang dihadapi dan perlu diungkapkan oleh bank syariah
59
System) seperti Malaysia. Pedoman IFSB juga sudah diadopsi sebagian
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit
pengungkapan atas risiko unik yang hanya dihadapi oleh bank syariah
jenis risiko umum seperti risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko kredit
dan belum mengatur mengenai risiko unik yang dihadapi bank syariah.
yang sudah diterbitkan sejak tahun 2007, dapat disimpulkan bahwa bank
risiko imbal hasil, risiko komersial yang dipindahkan dan risiko investasi
60
2. Pemberian Skor
yang termuat dalam laporan tahunan bank syariah mulai dari skor
rentang skor yaitu 0-2. Nilai 0 diberikan ketika tidak ada sama sekali
61
informasi yang diungkapan hanya bersifat hal umum. Nilai 2 diberikan
kepentingan relatif dari setiap atribut. Selain itu, karena studi ini
62
3. Pemeringkatan
Indonesia.
tinggi, menengah, dan rendah (Aprilia & Basuki, 2017). Kelompok tinggi
2008). Tiga tingkatan kelas yang digunakan sesuai dengan tabel dibawah.
Tabel 3.2
Klasifikasi Pemeringkatan
63
4. Pengelompokkan Bank Syariah Berdasarkan Bank BUKU
Usaha Dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank yang membagi
bank umum kedalam kategori Bank BUKU I, II, III dan IV.
modal inti < Rp 1 triliun, bank syariah dikategorikan sebagai Bank BUKU
II jika memiliki total modal inti Rp 1-5 Triliun, bank syariah dikategorikan
sebagai Bank BUKU III jika memiliki total modal inti Rp 5-30 Triliun,
64
5. Metode Analisis Data
a. Statistik Deskriptif
(median), nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari setiap variabel
yang digunakan.
pada nilai rata-rata (mean) standar deviasi, varian, nilai maksimum dan
b. Uji Beda
bank syariah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak
65
menggunakan metode statistik parametrik dan non-parametrik. Uji
asumsi yang harus terpenuhi yaitu; skala data variabel terikat adalah
ordinal, interval atau rasio; data berasal dari 2 kelompok; data berasal
asumsi normalitasnya tidak terpenuhi atau varians tidak sama (Vania &
66
yaitu apabila nilainya < batas kritis (dalam penelitian ini 0,05) maka
Indeks Pengungkapan
Risiko Bank Syariah
Scoring 0-2
Analisis Tingkat
Pengungkapan
67
BAB IV
laporan tahunan bank syariah di Indonesia. Pada bagian awal, peneliti akan
menjabarkan profil demografi bank syariah yang terpilih sebagai sampel yang
Laporan tahunan bank Syariah yang akan digunakan dalam penelitian ini
harus bersumber dari bank yang telah memenuhi beberapa kriteria sebagai
berikut:
a. Merupakan Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar dibawah OJK dan
Bank Indonesia.
b. Termasuk kedalam kategori Bank Umum Syariah dan bukan Unit Usaha
Syariah.
68
Tabel 4.0
Kriteria Pengambilan Sampel
Kriteria Jumlah
Bank Umum Syariah di Indonesia 14
Total sampel 72
Sumber: Data diolah
a. BCA Syariah
69
Perubahan Kegiatan Usaha dan Perubahan Nama Dari PT Bank UIB
b. BNI Syariah
UUS hanya bersifat temporer dan oleh karena itu akan dilakukan spin
off pada 2009. Rencana spin off terlaksana pada 19 Juni 2010 dengan
70
c. BRI Syariah
Bank Jasa Arta. Setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
spin off) pada tanggal 19 Desember 2008 yang berlaku efektif pada
71
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum Syariah
e. BTPN Syariah
Bank Sahabat didirikan pada tahun 1991 dengan lisensi bank non-
Mei 2014. Unit Usaha Syariah di BTPN, yang dibentuk pada bulan
Maret tahun 2008, spin – off ke bank syariah yang baru pada 14 Juli
72
f. Bank Muamalat Indonesia
(Para Group) melalui Mega Corpora (PT Para Global Investindo) dan
perubahan kegiatan usaha pada tanggal 27 Juli 2004 yang semula bank
perusahaan.
73
Pada tanggal 25 Agustus 2004, BSMI resmi beroperasi. Hampir
yang berbeda. Sejak 2 November 2010 hingga saat ini, bank dikenal
74
i. Bank Panin Dubai Syariah
2010.
75
Pada tahun 2011 Bank Victoria Syariah mulai melakukan ekspansi
kepada para nasabahnya Bank Victoria Syariah sejak tahun 2013 mulai
76
saham. Setelahnya, pada Desember 2019 kepemilikan perusahaan oleh
l. BJB Syariah
Barat dan Banten Tbk. pada tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk
77
2. Hasil Penilaian Indeks Pengungkapan Risiko Bank Syariah
pertama mengenai item apa saja yang harus diungkapkan oleh bank
indeks. Rentang skor yang digunakan yaitu 0-2. Nilai 0 diberikan jika
tidak ada informasi yang diungkapkan atas item dalam indeks. Nilai 1
78
kategori yaitu tinggi, menengah, dan rendah. Kelompok tinggi memiliki
Tabel 4.1
Tingkat Pengungkapan Risiko EXT
Jumlah Laporan
No Keterangan Mean Min Max
Tahunan
Namun pada jenis risiko unik yang hanya dihadapi bank syariah, tingkat
Return Risk, Displaced Commercial Risk dan Contract Spesific Risk yang
tidak lebih dari 30. Berdasarkan 72 sampel laporan tahunan bank syariah
terlihat bahwa masih banyak item dalam indeks yang didasarkan pada
79
pedoman IFSB-4 “Disclosures to Promote Transparency And Market
tahunan bank syariah sebesar 54,28 dengan nilai min 37,04 dan skor max
tingkat pengungkapan sebesar 64,04 dengan skor terendah 39,29 dan skor
skor rata-rata sebesar 70,39 dengan nilai min 45,45 dan nilai max 95,45.
rata sebesar 65,97 dengan nilai min 40,00 dan nilai max 90,00. Tingkat
67,19 dengan nilai min 25.00 dan nilai max 100,00. Tingkat
sebesar 62,80 dengan nilai min 42,86 dan nilai max 85,71.
Untuk jenis risiko unik yang hanya dihadapi oleh bank syariah
mendapat skor rata-rata sebesar 26,74 dengan nilai min 12,50 dan nilai
Risk mendapat skor rata-rata sebesar 16,57 dengan nilai min 7,14 dan nilai
80
mendapat skor rata-rata sebesar 0,00 dengan nilai min 0,00 dan nilai max
0,00. Secara detail per item dalam setiap dimensi akan dibahas didalam
sub-bab selanjutnya.
Namun, beberapa penelitian yang membahas risiko unik pada bank syariah
risiko tidak diungkapkan secara menyeluruh. Aribi, Arun, & Gao (2016)
masih rendah.
81
Risk dan Contract-Spesific Risk sangat bertolak belakang dengan tingkat
kompleks dari sekedar rendahnya kualitas SDM. Salah satunya adalah isu
seharusnya akad ini menjadi akad sekunder karena bank syariah idealnya
bukan hanya karena keengganan bank syariah saja, tetapi juga disebabkan
oleh paradigma masyarakat atau nasabah yang juga belum siap dengan
akad bagi hasil. Karakter nasabah bank syariah di Indonesia masih belum
siap dengan fluktuasi bagi hasil murni atas tabungan atau deposito mereka,
dimana produk ini sangat lekat dengan Rate of Return Risk dan Displaced
82
Gambar 4.1 Rate of Return Risk (Profit Sharing) Pada Perbankan Syariah
Di Indonesia Tahun 2015-2019
16
14
12
10
0
2015 2016 2017 2018 2019
syariah. Mengacu pada data dari OJK pada gambar 4.1 terlihat bahwa Rate
83
Aset perbankan Syariah pada tahun 2016 tumbuh 20 persen dari tahun
tahun 2017 dan 13 persen pada tahun 2018. Dana Pihak Ketiga (DPK)
yang sama. Pada tahun 2016, DPK perbankan Syariah meningkat dari
mudharabah yang secara prinsip didasarkan pada bagi hasil (Fatoni, 2019).
Sementara itu Taswan (2011), Hasan dan Tendelilin (2012), Omet dan
Yaseen (2015), dan Alaeddin dkk (2017) melihat adanya perilaku disiplin
penentu lainnya dan tidak hanya fokus pada Rate of Return, bank syariah
84
melakukan inovasi produk yang tetap memperhatikan kepatuhan syariah
dan mengukur risiko khusus yang hanya dihadapi bank syariah. Regulasi
usaha yang tinggi, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan
85
Dimensi operasional bank syariah di Indonesia menghadapi Shariah
bank syariah untuk mematuhi aturan dan prinsip syariah yang ditentukan
oleh Dewan Syariah atau badan terkait di yurisdiksi tempat bank syariah
setiap proses, aktivitas dan produk bank syariah. Sehingga, pada tingkat
Report, 2017).
pada perbankan konvensional. Hal ini terlihat dari laporan tahunan bank
berfokus pada tingkat imbal hasil, permasalahan ini membuat bank syariah
86
mengalami kendala dalam menerapkan standar yang berlaku secara
menyeluruh.
Meskipun jika dilihat melalui sudut pandang lain, skor indeks yang
87
Risk Management, nilai pengungkapan minimum yang didapatkan dari
sample laporan tahunan bank syariah sebesar 39,29 dan skor maximum
Jumlah Laporan
No Keterangan Mean Min Max
Tahunan
Persentase
No. Item Penilaian
Pengungkapan
Penjelasan tentang tujuan, strategi, kebijakan dan
1. prosedur manajemen risiko bank menurut kategori 98
risiko atau secara agregat.
2. Penjelasan kerangka manajemen risiko. 95
3. Penyajian terminologi risiko yang dihadapi. 99
4. Informasi tentang struktur manajemen risiko. 89
Tanggung jawab jajaran Direksi atas keseluruhan
5. 94
risiko.
6. Informasi tentang komite manajemen risiko. 95
Ruang lingkup dan sifat dari sistem pengukuran dan
7. 69
pelaporan risiko.
Terdapat pembahasan risiko teratas yang muncul
8. 81
dari model bisnis dan aktivitas bank.
Pengungkapan rentang dan ukuran risiko yang
dihadapi masing-masing Restricted Investment
9 0
Account Holder berdasarkan kebijakan investasi
spesifiknya.
Pengungkapan perlakuan atas aset yang dibiayai
oleh Restricted Investment Account Holder dalam
10. 0
perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) untuk tujuan kecukupan modal.
88
Rincian Dimensi General Disclosure Risk Management (14 items) (Lanjutan)
Persentase
No. Item Penilaian
Pengungkapan
Pengungkapan perlakuan atas aset yang dibiayai
oleh Unrestricted Investment Account Holder dalam
11. 0
perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) untuk tujuan kecukupan modal.
Komposisi pembiayaan menurut jenis kontrak dalam
12. 75
bentuk persentase dari total pembiayaan.
Pengungkapan nilai tercatat atas aset yang
dijaminkan (tidak termasuk jumlah yang dijaminkan
13. 63
kepada bank sentral atau otoritas moneter) serta
syarat dan ketentuan yang berkaitan.
Jumlah jaminan yang diberikan oleh Lembaga
14. Keuangan Islam dan persyaratan yang menyertai 39
jaminan tersebut.
Sumber: Data diolah
89
b. Dimensi Credit Risk (EXT CR)
laporan tahunan bank syariah sebesar 45,45 dan skor maximum 95,45.
Jumlah Laporan
No Keterangan Mean Min Max
Tahunan
Persentase
No. Item Penilaian
Pengungkapan
Penjelasan tentang kebijakan dan tujuan manajemen
1. 91
risiko kredit.
2. Informasi tentang struktur manajemen risiko kredit. 76
Analisis kualitatif dan kuantitatif atas risiko pihak
3. 46
rekanan bank yang muncul dari transaksi derivatif.
4, Informasi kualitatif tentang mitigasi risiko kredit. 81
Penjelasan tentang jenis agunan dan mitigasi risiko
5. 83
kredit lainnya yang dilakukan oleh bank.
Jika jaminan pihak ketiga diambil sebagai langkah
6. mitigasi risiko, maka bobot risiko yang berlaku 58
untuk penjamin harus diungkapkan.
90
Rincian Dimensi Credit Risk (11 items) (Lanjutan)
Persentase
No. Item Penilaian
Pengungkapan
Pengungkapan total eksposur kredit bruto dan rata-
7. rata eksposur kredit bruto selama suatu periode 56
menurut kategori peringkat.
Total eksposur kredit bruto dan rata-rata eksposur
8. untuk struktur pembiayaan berbasis ekuitas menurut 67
jenis kontrak pembiayaan.
Pengungkapan jumlah dan perubahan provisi
9. 100
kerugian selama tahun buku.
Pengungkapan hukuman yang dikenakan kepada
10. pelanggan karena gagal bayar, dan disposisi uang 62
yang diterima sebagai hukuman.
Pengungkapan nilai aset yang dijaminkan oleh bank
11. termasuk didalamnya syarat dan ketentuan yang 54
terkait dengan gadai/lelang atas aset jaminan.
Sumber: Data diolah
laporan tahunan bank syariah di Indonesia ada pada yang tinggi. Hal
91
Indonesia. Hasil pemeringkatan nilai dikelompokkan menjadi tiga
kategori yaitu tinggi, menengah, dan rendah (Aprilia & Basuki, 2017).
Jumlah Laporan
No Keterangan Mean Min Max
Tahunan
Persentase
No. Item Penilaian
Pengungkapan
Informasi tentang aset likuid bank yang tersedia
1. 68
termasuk sumber dan penggunaan dananya.
Informasi jatuh tempo tentang simpanan dan
2. 83
kewajiban lainnya.
Ringkasan kerangka kerja manajemen risiko
likuiditas dalam menangani eksposur risiko untuk
3. 66
setiap kategori pendanaan secara individu maupun
secara agregat.
Informasi umum tentang kebijakan untuk mengatasi
risiko likuiditas, dengan mempertimbangkan
4. 53
kemudahan akses pada sumber dana yang sesuai
dengan Syariah dan keragaman sumber pendanaan.
Indikator eksposur risiko likuiditas seperti aset
5. jangka pendek terhadap kewajiban jangka pendek, 51
rasio aset likuid atau volatilitas pendanaan.
Sumber: Data diolah
92
Dalam tabel 4.5 diatas terlihat bahwa informasi umum tentang
dengan syariah menunjukkan hasil yang paling rendah. Hal ini perlu
masih belum berkembang. Oleh karena itu, penting bagi bank syariah
kompleksitas jenis risiko ini. Jika eksposur risiko ini tidak dikelola
93
d. Dimensi Market Risk (EXT MR)
laporan tahunan bank syariah di Indonesia ada pada yang tinggi. Hal
100,00.
Jumlah Laporan
No Keterangan Mean Min Max
Tahunan
Persentase
No. Item Penilaian
Pengungkapan
Uraian umum dan pengungkapan kerangka kerja
1. 76
yang tepat untuk manajemen risiko pasar.
Pengungkapan rincian kualitatif dan kuantitatif dari
faktor risiko pasar perdagangan dan non-
2. 69
perdagangan yang signifikan dan relevan dengan
portofolio bank.
Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif yang
menggambarkan risiko pasar yang signifikan
3. (seperti pengukuran, batasan model, asumsi, 51
prosedur validasi, penggunaan proxy, perubahan
ukuran risiko dan model secara periodik).
Pengungkapan Value at Risk (VAR) dan pendekatan
sensitivitas lainnya untuk berbagai jenis risiko pasar
4. 73
(risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga
komoditas, dll).
Sumber: Data diolah
94
Masih terdapat bank syariah yang mendapatkan nilai 25,00
dari sample laporan tahunan bank syariah sebesar 42,86 dan skor
95
Risk adalah risiko kerugian yang timbul dari kegagalan bank syariah
96
terdapat 50% laporan tahunan yang tidak menyatakan secara jelas
bahwa bank telah mematuhi prinsip syariah. Hal ini menjadi tantangan
yang berpegang pada nilai islam tidak akan menyimpan uangnya pada
Jumlah Laporan
No Keterangan Mean Min Max
Tahunan
97
Rincian Dimensi Operational Risk (7 item)
Persentase
No. Item Penilaian
Pengungkapan
Bank secara jelas telah mengidentifikasi kejadian
atau fenomena (misal: kegagalan dalam proses
1. 32
internal, ketidakpatuhan terhadap prinsip syariah)
yang akan mempengaruhi operasional bank.
Bank telah memiliki kerangka kerja yang baik
dalam mengembangkan dan mengimplementasikan
2. 83
lingkungan pengendalian manajemen risiko
operasional sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
Terdapat peninjauan secara periodik untuk
3. mendeteksi dan mengatasi defisiensi operasional 50
bank.
Terdapat penilaian auditor internal maupun
4. 100
eksternal atas pengendalian internal bank.
Pernyataan bahwa bank telah mematuhi semua
5. 50
regulasi dan prinsip syariah.
Bank telah memastikan bahwa semua
6. pendokumentasian kontrak telah mematuhi regulasi 50
dan prinsip syariah.
Bank telah menjalankan peninjauan atas kepatuhan
7. syariah minimal satu kali dalam satu tahun yang 74
dijalankan oleh departemen syariah.
Sumber: Data diolah
hasil pada laporan tahunan bank syariah di Indonesia ada pada tingkat
98
syariah di Indonesia secara umum telah mengungkapkan risiko kredit
Persentase
No. Item Penilaian
Pengungkapan
Pengungkapan tentang faktor-faktor yang
1. mempengaruhi tingkat pengembalian dan suku 47
bunga acuan.
Proses dan sistem untuk memantau dan mengukur
2. faktor-faktor yang menimbulkan risiko tingkat 39
pengembalian.
Indikator eksposur risiko tingkat pengembalian (data
pembayaran / penerimaan yang diharapkan pada
3. pembiayaan dan pendanaan, data biaya pendanaan 4
pada periode jatuh tempo yang berbeda untuk aset
atau pendanaan dengan suku bunga mengambang).
Analisis sensitivitas pendapatan bank dan tingkat
4. pengembalian harga atau pergerakan tingkat 17
profitabilitas di pasar.
Sumber: Data diolah
yang jauh lebih kompleks dari sekedar rendahnya kualitas SDM. Salah
satunya adalah isu kritis terkait produk bank syariah yang di dominasi
99
murabahah dalam pembiayaan. Murabahah memang bukan transaksi
hasil.
yang juga belum siap dengan akad bagi hasil. Karakter nasabah bank
murni atas tabungan atau deposito mereka, dimana produk ini sangat
persen pada tahun 2017 dan 13 persen pada tahun 2018. Dana Pihak
juga mengalami hal yang sama. Pada tahun 2016, DPK perbankan
20 persen dan 11 persen. Dari tiga sumber utama DPK, lebih dari 50
100
persen didominasi oleh deposito mudharabah yang secara prinsip
dan Yaseen (2015), dan Alaeddin dkk (2014) melihat adanya perilaku
imbal hasil yang diberikan, tetapi juga sebagai respon deposan atas
masuk.
risk pada laporan tahunan bank syariah di Indonesia ada pada tingkat
101
syariah di Indonesia secara umum telah mengungkapkan risiko DCR
Jumlah Laporan
No Keterangan Mean Min Max
Tahunan
Displaced-Commercial
7 72 16,57 7,14 21,43
Risk
Persentase
No. Item Penilaian
Pengungkapan
Pengungkapan kebijakan bank atas Displaced
Commercial Risk dan kerangka kerja yang
1. 0
digunakan untuk mengelola ekspektasi pemegang
saham dan pemegang rekening investasi
Pengungkapan data historis terkait dengan:
1. Total keuntungan Mudarabah yang tersedia untuk
dibagikan antara pemegang
rekening investasi dan pemegang saham
2. Keuntungan Mudarabah yang diperoleh dari
pemegang rekening investasi
2. 3. Keuntungan Mudarabah yang dibayarkan kepada 50
pemegang rekening investasi
4. Saldo dan fluktuasi nilai PER dan IRR
5. Variasi dalam rasio bagi hasil yang disepakati
Mudarib dengan rasio yang disepakati secara
kontrak
6. Harga acuan pasar
Perbandingan antara persentase tingkat
pengembalian pemegang rekening investasi dan
3. 0
persentase tingkat pengembalian pemegang saham
yang bersumber dari pendapatan Mudarabah
Bank menentukan rasio keuntungan di masa depan
4. 66
sesuai dengan ekspektasi kondisi pasar
Jumlah dan persentase pendapatan yang disesuaikan
5. 0
dengan PER dan IRR
Analisa perbedaan antara agregat keuntungan
6. pendapatan Mudharabah dengan pendapatan yang 0
didistribusikan kepada pemegang saham
Analisa proporsi ATMR yang didanai oleh
7. 0
pemegang rekening investasi
Sumber: Data diolah
102
Bank syariah perlu mengamati fluktuasi interest rate dan faktor-
faktor penentu lainnya dan tidak hanya fokus pada tingkat imbal hasil,
murabahah.
pada laporan tahunan bank syariah di Indonesia ada pada tingkat yang
Jenis risiko ini memang baru diatur menurut pedoman IFSB tahun
103
risiko lain yang diatur menurut pedoman IFSB tahun 2005 sehingga
tidak ada bank Syariah di Indonesia yang menjelaskan risiko ini secara
kontrak pembiayaan.
Jumlah Laporan
No Keterangan Mean Min Max
Tahunan
Persentase
No. Item Penilaian
Pengungkapan
Pengungkapan kebutuhan permodalan menurut
kategori risiko yang berbeda (risiko kredit dan risiko
1. 0
pasar) untuk setiap kategori kontrak pembiayaan
syariah.
Total ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko)
2. yang diklasifikasikan menurut jenis kontrak 0
pembiayaan yang sesuai dengan Syariah.
Sumber: Data diolah
syariah kedalam kategori bank BUKU I, II, III dan IV yang mengacu pada
104
ini dapat diketahui dari laporan keuangan dengan menggunakan modal inti
diterbitkan oleh OJK setiap tahunnya. Jumlah Bank Syariah dalam setiap
1. Bank BUKU I 25
2. Bank BUKU II 40
3. Bank BUKU III 7
4. Bank BUKU IV 0
Sumber: Data diolah
modal inti < Rp 1 triliun, bank syariah dikategorikan sebagai Bank BUKU
II jika memiliki total modal inti Rp 1-5 Triliun, bank syariah dikategorikan
sebagai Bank BUKU III jika memiliki total modal inti Rp 5-30 Triliun,
105
Selanjutnya dilakukan pengujian statistik untuk mengetahui ada
dapat mengetahui apakah data yang telah diolah terdistribusi normal atau
22 sebagai berikut.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
menunjukkan nilai asymp. sig. pada sampel bank syariah yang termasuk
kategori bank BUKU I sebesar 0.066. Nilai ini menjelaskan bahwa data
asymp.sig > 0.05. Pada sample laporan tahunan bank syariah yang masuk
106
kedalam bank BUKU II mendapat nilai asymp.sig sebesar 0.027 dimana
nilai signifikansinya tidak lebih besar dari 0.05 yang menjelaskan bahwa
data pada sample bank syariah kategori bank BUKU II tidak terdistribusi
dengan normal.
Pada sampel laporan tahunan bank syariah kategori bank BUKU III
data pada sampel laporan tahunan bank syariah kategori bank BUKU III
yang masuk kedalam kategori bank BUKU IV sehingga uji statistik tidak
bank BUKU dalam penelitian ini tidak terdistribusi dengan normal, maka
Wallis.
atau nilai varians tidak sama. Ho dalam Uji Kruskal-Wallis adalah bahwa
107
sampel berasal dari populasi yang sama (Vania & Kuntardjo, 2016). Hasil
Ranks
Bank BUKU N Mean Rank
Rata-Rata EXT BUKU 1 25 16,46
BUKU 2 40 43,61
BUKU 3 7 67,43
Total 72
Sumber: Data diolah
Test Statisticsa,b
Rata-Rata EXT
Chi-Square 42,918
df 2
Asymp. Sig. ,000
Sumber: Data diolah
0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang artinya ada perbedaan antara
ketiga kelompok bank syariah karena P value berada dibawah batas nilai
kritis < 0,05 (Ho ditolak dan H1 diterima). Untuk mengetahui letak
bisa dilanjutkan dengan uji lanjut atau disebut juga Uji Post Hoc. Dari
108
hasil Uji Post Hoc menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara bank
BUKU I, BUKU II dan BUKU III. Uji Post Hoc setelah Uji Kruskall-
Wallis salah satunya adalah Uji Mann-Whitney u test. Dengan uji tersebut
kita bisa menilai antar kategori apakah yang ada perbedaan signifikan.
kelompok sama atau homogen. Karena data dalam penelitian ini tidak
adalah Uji Levene’ Test. Berikut hasil dari Uji Homogenitas Levene’ Test:
Rata-Rata EXT
Nilai sig dalam Uji Homogenitas Levene’ Test mendapat nilai 0.224
karena nilai signifikansi > 0.05 maka hal ini menjelaskan bahwa kelompok
data berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (homogen).
109
Tabel 4.14 Output Uji Post Hoc (EXT)
Nilai sig dalam bank BUKU I dan bank BUKU II mendapat nilai 0.000
< 0.05 karena nilai signifikansi berada dibawah batas kritis sehingga dapat
I dan BUKU II dalam tingkat pengungkapan. Nilai sig dalam bank BUKU
I dan bank BUKU III mendapat nilai 0.000 < 0.05 karena nilai signifikansi
perbedaan yang terjadi antara kelompok bank BUKU I dan BUKU III
dalam tingkat pengungkapan. Nilai sig dalam bank BUKU II dan bank
BUKU III mendapat nilai 0.000 < 0.05 karena nilai signifikansi berada
terjadi antara kelompok bank BUKU II dan BUKU III dalam tingkat
pengungkapan.
masuk kedalam kategori bank BUKU IV. Dari hasil Uji Post Hoc kita juga
110
BUKU II dan BUKU III dalam hal tingkat pengungkapan risiko pada
risiko pada laporan tahunan bank syariah di Indonesia. Hasil ini didukung
tidak dapat disamakan pada setiap kelas. Perlu ada penekanan yang lebih
pengungkapan jenis risiko unik yang hanya dihadapi oleh bank syariah.
Karena bank syariah hanya boleh terlibat dengan kegiatan yang sesuai
dengan landasan agama dan etika, dan karena sifat neraca mereka (Ahmed
& Khan, 2001), maka terdapat persyaratan luar biasa yang mengekspos
bank syariah pada risiko unik seperti Rate of Return Risk, Displaced-
risiko di sistem perbankan syariah lebih tinggi dari yang diterapkan pada
111
harus memikirkan cara untuk meningkatkan keterlibatan perusahaan dalam
informasi perusahaan.
112
BAB V
A. Kesimpulan
BUKU II dan BUKU III. Bank syariah perlu terus meningkatkan kapasitas
bank hal ini perlu menjadi perhatian OJK sebagai regulator bank syariah di
risiko pada bank syariah perlu pengawasan yang lebih intens berdasarkan
tingkat kemampuan.
yang tinggi. Namun jika dijabarkan lebih rinci, terlihat bahwa tingkat
pengungkapan risiko unik yang hanya dihadapi bank syariah seperti Rate
113
of Return Risk, Displaced Commercial Risk dan Contract Spesific Risk
Credit Risk, Liquidity Risk, Market Risk, dan Operational Risk yang
pengungkapan risiko unik yaitu Rate of Return Risk berada pada tingkat
tinggi.
sepenuhnya pada laporan tahunan. Sejauh ini belum ada penelitian yang
dihadapi bank syariah. Namun penelitian ini dapat berkaca pada hasil
114
c. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan
Kondisi ini perlu menjadi perhatian karena dalam konteks tata kelola
akan mengarah pada masalah likuiditas. Agar menjadi akuntabel, baik kepada
115
publik maupun kepada stakeholder, bank syariah harus sepenuhnya transparan
diungkapkan, informasi tersebut juga harus dapat diakses oleh pihak terkait,
B. Saran
secara teori maupuk praktik masih jauh dari cukup. Peneliti menyadari bahwa
dunia perbankan dan pembahasan tiap jenis risiko yang tidak terlalu
ini, maka saran yang dapat peneliti sampaikan kepada beberapa kalangan
sebagai berikut:
namun hanya berfokus pada jenis risiko tertentu seperti risiko kredit atau
116
2. Bagi regulator diharapkan meningkatkan fungi pengawasan untuk
aturan pengungkapan manajemen risiko antara Bank BUKU I, II, III dan
tingkat ukuran dan kemampuan bank, hal ini perlu menjadi perhatian OJK
4. Bank syariah perlu memaksimalkan fungsi dan peran DPS di bank syariah,
117
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, W. Amalina Wan, Percy, M., & Stewart, J. (2013). Shari’ah disclosures
in Malaysian and Indonesian Islamic banks: The Shari’ah governance
system. Journal of Islamic Accounting and Business Research, 4(2), 100–
131.
Adnan, dkk (2016). Pengaruh Ukuran Bank, Dana Pihak Ketiga, Capital
Adequacy Ratio, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Penyaluran Kredit
Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2015. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis (JDAB), Vol 3(2), pp 49-
64.
Afriyeni, A., & Susanto, R. (2019). Manajemen Risiko Pada Bank Syariah, 1–11.
Alaeddin, Omar & Archer, Simon & Karim, Rifaat & Rasid, Mohd. (2017). Do
Profit-sharing Investment Account Holders Provide Market Discipline in an
Islamic Banking System?. Journal of Financial Regulation. 3. 210–232.
118
Amran, A., Manaf Rosli Bin, A., & Che Haat Mohd Hassan, B. (2009). Risk
Reporting: An Exploratory Study on Risk Management Disclosure in
Malaysian Annual Reports. Managerial Auditing Journal, 24(1), 39–57.
Aribi, Z. A., Arun, T. G., & Gao, S. (2019). Accountability in Islamic Financial
Institution: the Role of the Shari'ah Supervisory Board Reports. Journal of
Islamic Accounting and Business Research, 10(1), 98114.
Arief, Ahmed and Ahmed N. Anees. (2012). "Liquidity Risk and Performance of
Banking System". Journal of Financial Regulation and Compliance. Vol. 20
Iss: 2, pp.182 - 195.
Ariffin, N. M., Kassim, S., & Sciences, M. (2014). Risk Management Practice in
Selected Islamic Banks. Aceh International Journal of Social Sciences, 3(1),
26–36.
Badawi, A., & Hidayah, N. (2018). The Effect of Liquidity, Quality of Productive
Assets and Company Size on the Operational Risk Disclosure of Sharia
Commercial Bank (Study on Sharia Banking in Indonesia). European
Journal of Business and Mangement, 10(18), 1–10.
119
Donaldson, T., & Preston, L. (2020). The Stakeholder Theory of the Corporation :
Concepts , Evidence and Implications. Academy of Management, 20(1), 65–
91.
Ellili, N., & Nobanee, H. (2017). Corporate Risk Disclosure of Islamic and
Conventional Banks. Banks and Bank Systems, 12(3), 247–256.
Fatoni, A., Dwi, K., Utami, S., & Nuzulul, I. (2019). Perilaku Deposan Perbankan
Syarian di Indonesia: Analisis Terhadap Displaced Commercial Risk dan
Market Discipline. Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Li Falah 4(1),
212–234.
Freeman, J., & Malik, S. I. (2013). Enterprise Risk Management ( ERM ): A New
Way of Looking at Risk Management at an Organisational Level.
EUROXXVI, (April 2017).
Freeman, R. E., Wicks, A. C., & Parmar, B. (2004). Stakeholder Theory and “The
Corporate Objective Revisited.” Organizatiion Science.
Ghozali, Imam dan Chariri, Ahmad. (20070. “Teori Akuntansi”. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Global Islamic Finance Report. (2019). Islamic Finance Country Index. London.
120
Herfian, I. M. (2018). Studi Komparatif Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di
Indonesia dan Malaysia. Universitas Pendidikan Indonesia.
Idroes, Ferry, 2008. Manajemen Risiko Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Ifham, Ahmad. (2015). “Ini Lho Bank Syariah!”. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
Ikatan Bankir Indonesia. (2014). Memahami Bisnis Bank Syariah. (F. Rohman,
Ed.) (1st ed.). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Iqbal, Munawar & Molyneux, Philip, (2005). "Banking and Financial Systems in
the Arab World." Palgrave Macmillan Studies in Banking and Financial
Institutions. Palgrave Macmillan.
Ismail, R., Rahman, R. A., & Ahmad, N. (2013). Risk Management Disclosure In
Malaysian Islamic Financial Institutions: Pre and Post Financial Crisis. The
Journal of Applied Business Research, 29 (2). Jakarta.
Khan, Habib & Ahmad, Rubi & Chan, Sok-Gee. (2018). Market Structure, Bank
Conduct and Bank Performance: Evidence from ASEAN. Journal of Policy
Modeling.
Linsmeier, Thomas & Thornton, Daniel & Venkatachalam, Mohan & Welker,
Michael. (2001). The Effect of Mandated Market Risk Disclosures on
Trading Volume Sensitivity to Interest Rate, Exchange Rate, and Commodity
Price Movements. The Accounting Review.
121
Marbun, S. R. (2017). Pengaruh Kualitas Aset Produktif, Likuiditas, Ukuran
Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko
pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI 2013-2015. Univesitas
Sumatera Utara.
Murtanto, 2005, Akuntabilitas Korporasi: Kini dan Masa yang Akan Datang,
Media Akuntansi,
Ningsih, Lilis Sugi Rahayu. (2021). Manajemen Risiko dalam Perbankan Syariah.
Jurnal Ekonomi Syariah Tawazun, Vol 1 No.1. STAI Attanwir Bojonegoro
Nurdibah, M. (2017). Pengaruh Likuiditas, Kualitas Aset Produktif dan Total Aset
Terhadap Tingkat Pengungkapan Risiko Operasional Bank Umum Syariah
Di Indonesia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Omet, Ghassan dan Yaseen, Hadeel. (2015). Market Discipline in Banking: The
Jordanian Experience. Journal of Business Economic and Finance Vol.4
No.2
122
Prasetiyo, L. (2012). Perkembangan Bank Syariah Pasca UU No.21 Tahun 2008.
Al-Tahrir, 12(1), 43–63.
Puneri, A., Chora, M., Ilhamiddin, N., & Benraheem, H. (2020). The Disclosure
of Sharia Non-Compliance Income: Comparative Study between Full-
fledged and Subsidiaries Malaysian Islamic Banks. JESI (Jurnal Ekonomi
Syariah Indonesia), 9(2), 104.
Rahman, A. R. (2008). Shariah Audit for Islamic Financial Services: The Needs
and Challenges. ISRA Islamic Finance Seminar (IIFS), pp. 1-14. Kuala
Lumpur: ISRA.
Rahman, R. A., Alsmady, A., Ibrahim, Z., & Muhammad, A. D. (2014). Risk
Management Practices In Islamic Banking Institutions: A Comparative
Between Malaysia and Jordan. The Journal of Applied Business Research,
30(5), 1295–1304.
Rahman, R. A., Ibrahim, Z., Tohirin, A., Indonesia, U. I., & Learning, W. B.
(2016). Risk Management Practices in Islamic Banking Intitution: A
Comparative Study between Malaysia and Indonesia. International Journal
of Science and Research, 72(12).
Rahman, R.A. & Kighir, Apedzan & Oyefeso, L.O. & Salam, O.A.. (2013). Risk
management disclosure practices of Islamic banks in the MENA region: An
empirical analysis. Middle East Journal of Scientific Research. 15. 152-160.
Rama, A., & Novela, Y. (2015). Shariah Governance Dan Kualitas Tata Kelola
Perbankan Syariah. Signifikan: Jurnal Ilmu Ekonomi, 4(2), 111–126.
123
Saad, Ram Al Jaffri & Abdul Aziz, Norazita & Sawandi, Norfaiezah. (2014).
Islamic Accountability Framework in the Zakat Funds Management.
Procedia - Social and Behavioral Sciences. 164. 508-515.
Sarkar, Jayati and Sarkar, Subrata and Sen, Kaustav. (2012) A Corporate
Governance Index for Large Listed Companies in India. Pace University
Accounting Research Paper No. 2012/08.
Sekaran, Uma. (2011). Research Methods For Business (Metode Penelitian Untuk
Bisnis). Jakarta: Salemba Empat.
124
Taures, Nabila S. I. (2011). Analisis Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan
Dengan Penungkapan Risiko. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.
Semarang
Warno. (2016) Akuntabilitas Pengelolaan Zakat Infak Dan Shodaqoh (Zis) Dalam
Penerapan Uu Pengelolaan Zakat No. 23 Tahun 2011 Pada Lembaga
Pengelola Zakat. Jurnal STIE Semarang, Vol 8, No. 2.
125
LAMPIRAN
ITEM DAN HASIL PENILAIAN
INDEKS PENGUNGKAPAN RISIKO
126
Lampiran 1.0 Item Indeks Pengungkapan Risiko berdasarkan IFSB-4
Nama Bank
No. Instrumen Pengungkapan
2019 2018 2017 2016 2015 2014
Dimensi General Risk Management Disclosure (14 items)
Penjelasan tentang tujuan, strategi,
kebijakan dan prosedur manajemen risiko
1
bank menurut kategori risiko atau secara
agregat.
2 Penjelasan kerangka manajemen risiko.
3 Penyajian terminologi risiko yang dihadapi.
Informasi tentang struktur manajemen
4
risiko.
Tanggung jawab jajaran Direksi atas
5
keseluruhan risiko.
Informasi tentang komite manajemen
6
risiko.
Ruang lingkup dan sifat dari sistem
7
pengukuran dan pelaporan risiko.
Terdapat pembahasan risiko teratas yang
8 muncul dari model bisnis dan aktivitas
bank.
Pengungkapan rentang dan ukuran risiko
yang dihadapi masing-masing Pemegang
9 Rekening Investasi Terikat (Restricted
Investment Account Holder) berdasarkan
kebijakan investasi spesifiknya.
Pengungkapan perlakuan atas aset yang
dibiayai oleh Pemegang Rekening Investasi
Terikat (Restricted Investment Account
10
Holder) dalam perhitungan Aset
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk
tujuan kecukupan modal.
Pengungkapan perlakuan atas aset yang
dibiayai oleh Akun Pemegang Rekening
Investasi Tidak Terikat (Unrestricted
11 Investment Account Holder) dalam
perhitungan Aset Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR) untuk tujuan kecukupan
modal.
Komposisi pembiayaan menurut jenis
12 kontrak dalam bentuk persentase dari total
pembiayaan.
Pengungkapan nilai tercatat atas aset yang
dijaminkan (tidak termasuk jumlah yang
13 dijaminkan kepada bank sentral atau
otoritas moneter) serta syarat dan ketentuan
yang berkaitan.
Jumlah jaminan yang diberikan oleh
14 Lembaga Keuangan Islam dan persyaratan
yang menyertai jaminan tersebut.
127
Lampiran 1.0 Item Indeks Pengungkapan Risiko berdasarkan IFSB-4 (Lanjutan)
Nama Bank
No. Instrumen Pengungkapan
2019 2018 2017 2016 2015 2014
Dimensi Credit Risk (11 items)
Penjelasan tentang kebijakan dan tujuan
15
manajemen risiko kredit.
Informasi tentang struktur manajemen
16
risiko kredit.
Analisis kualitatif dan kuantitatif atas risiko
17 pihak rekanan bank yang muncul dari
transaksi derivatif.
Informasi kualitatif tentang mitigasi risiko
18
kredit.
Penjelasan tentang jenis agunan dan
19 mitigasi risiko kredit lainnya yang
dilakukan oleh bank.
Jika jaminan pihak ketiga diambil sebagai
langkah mitigasi risiko, maka bobot risiko
20
yang berlaku untuk penjamin harus
diungkapkan.
Pengungkapan total eksposur kredit bruto
21 dan rata-rata eksposur kredit bruto selama
suatu periode menurut kategori peringkat.
Total eksposur kredit bruto dan rata-rata
eksposur untuk struktur pembiayaan
22
berbasis ekuitas menurut jenis kontrak
pembiayaan.
Pengungkapan jumlah dan perubahan
23
provisi kerugian selama tahun buku.
Pengungkapan hukuman yang dikenakan
kepada pelanggan karena gagal bayar, dan
24
disposisi uang yang diterima sebagai
hukuman.
Pengungkapan nilai aset yang dijaminkan
oleh bank termasuk didalamnya syarat dan
25
ketentuan yang terkait dengan gadai/lelang
atas aset jaminan.
Dimensi Liquidity Risk (5 items)
Informasi tentang aset likuid bank yang
26 tersedia termasuk sumber dan penggunaan
dananya.
Informasi jatuh tempo tentang simpanan
27
dan kewajiban lainnya.
Ringkasan kerangka kerja manajemen
risiko likuiditas dalam menangani eksposur
28
risiko untuk setiap kategori pendanaan
secara individu maupun secara agregat.
Informasi umum tentang kebijakan untuk
mengatasi risiko likuiditas, dengan
29 mempertimbangkan kemudahan akses pada
sumber dana yang sesuai dengan Syariah
dan keragaman sumber pendanaan.
Lampiran 1.0 Item Indeks Pengungkapan Risiko berdasarkan IFSB-4 (Lanjutan)
128
Lampiran 1.0 Item Indeks Pengungkapan Risiko berdasarkan IFSB-4 (Lanjutan)
Nama Bank
No. Instrumen Pengungkapan
2019 2018 2017 2016 2015 2014
Dimensi Liquidity Risk (5 items) (Lanjutan)
Indikator eksposur risiko likuiditas seperti
aset jangka pendek terhadap kewajiban
30
jangka pendek, rasio aset likuid atau
volatilitas pendanaan.
Dimensi Market Risk (4 items)
Uraian umum dan pengungkapan kerangka
31 kerja yang tepat untuk manajemen risiko
pasar.
Pengungkapan rincian kualitatif dan
kuantitatif dari faktor risiko pasar
32 perdagangan dan non-perdagangan yang
signifikan dan relevan dengan portofolio
bank.
Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif
yang menggambarkan risiko pasar yang
signifikan (seperti pengukuran, batasan
33
model, asumsi, prosedur validasi,
penggunaan proxy, perubahan ukuran
risiko dan model secara periodik).
Pengungkapan Value at Risk(VAR) dan
pendekatan sensitivitas lainnya untuk
34 berbagai jenis risiko pasar (risiko nilai
tukar mata uang asing, risiko harga
komoditas, dll).
Dimensi Operational Risk (5 items)
Bank secara jelas telah mengidentifikasi
kejadian atau fenomena (misal: kegagalan
35 dalam proses internal, ketidakpatuhan
terhadap prinsip syariah) yang akan
mempengaruhi operasional bank.
Bank telah memiliki kerangka kerja yang
baik dalam mengembangkan dan
36 mengimplementasikan lingkungan
pengendalian manajemen risiko operasional
sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
Terdapat peninjauan secara periodik untuk
37 mendeteksi dan mengatasi defisiensi
operasional bank.
Terdapat penilaian auditor internal maupun
38
eksternal atas pengendalian internal bank.
Pernyataan bahwa bank telah mematuhi
39
semua regulasi dan prinsip syariah.
Dimensi Rate of Return Risk (4 items)
Pengungkapan tentang faktor-faktor yang
42 mempengaruhi tingkat pengembalian dan
suku bunga acuan.
Proses dan sistem untuk memantau dan
43 mengukur faktor-faktor yang menimbulkan
risiko tingkat pengembalian.
129
Lampiran 1.0 Item Indeks Pengungkapan Risiko berdasarkan IFSB-4 (Lanjutan)
Nama Bank
No. Instrumen Pengungkapan
2019 2018 2017 2016 2015 2014
Dimensi Rate of Return Risk (4 items)(Lanjutan)
Indikator eksposur risiko tingkat
pengembalian (data pembayaran /
penerimaan yang diharapkan pada
44 pembiayaan dan pendanaan, data biaya
pendanaan pada periode jatuh tempo yang
berbeda untuk aset atau pendanaan dengan
suku bunga mengambang).
Analisis sensitivitas pendapatan bank dan
45 tingkat pengembalian harga atau
pergerakan tingkat profitabilitas di pasar.
Displaced Commercial Risk (7 items)
Pengungkapan kebijakan bank atas
Displaced Commercial Risk dan kerangka
46 kerja yang digunakan untuk mengelola
ekspektasi pemegang saham dan pemegang
rekening investasi
Pengungkapan data historis terkait dengan:
1. Total keuntungan Mudarabah yang
tersedia untuk dibagikan antara Pemegang
Rekening Investasi dan Pemegang Saham
2. Keuntungan Mudarabah yang diperoleh
dari Pemegang Rekening Investasi
47 3. Keuntungan Mudarabah yang dibayarkan
kepada Pemegang Rekening Investasi
4. Saldo dan fluktuasi nilai PER dan IRR
5. Variasi dalam rasio bagi hasil yang
disepakati Mudarib dengan rasio yang
disepakati secara kontrak
6. Harga acuan pasar
Perbandingan antara persentase tingkat
pengembalian pemegang rekening investasi
48 dan persentase tingkat pengembalian
pemegang saham yang bersumber dari
pendapatan Mudarabah
Bank menentukan rasio keuntungan di
49 masa depan sesuai dengan ekspektasi
kondisi pasar
Jumlah dan persentase pendapatan yang
50
disesuaikan dengan PER dan IRR
Analisa perbedaan antara agregat
keuntungan pendapatan Mudharabah
51
dengan pendapatan yang didistribusikan
kepada pemegang saham
Analisa proporsi ATMR yang didanai oleh
52
pemegang rekening investasi
130
Lampiran 1.0 Item Indeks Pengungkapan Risiko berdasarkan IFSB-4 (Lanjutan)
Nama Bank
No. Instrumen Pengungkapan
2019 2018 2017 2016 2015 2014
Contract Spesific Risk (2 items)
Pengungkapan kebutuhan permodalan
menurut kategori risiko yang berbeda
53
(risiko kredit dan risiko pasar) untuk setiap
kategori kontrak pembiayaan syariah.
Total ATMR (Aset Tertimbang Menurut
Risiko) yang diklasifikasikan menurut jenis
54
kontrak pembiayaan yang sesuai dengan
Syariah.
131
Lampiran 1.1 Skor Rata-Rata Tingkat Pengungkapan EXT
EXT
Dimensi
No. Nama Bank Tahun BUKU (%)
GRM CR LR MR OR ROR DCR CSR Total
1 BCA Syariah 2019 2 71.43 90.91 70.00 50.00 71.43 62.50 14.29 - 62.96
2 BNI Syariah 2019 3 71.43 86.36 70.00 62.50 78.57 37.50 14.29 - 62.04
3 BRI Syariah 2019 2 78.57 90.91 40.00 75.00 85.71 25.00 21.43 - 63.89
Bank Syariah
4 2019 3 71.43 95.45 90.00 100.00 71.43 37.50 21.43 - 68.52
Mandiri
5 BTPN Syariah 2019 2 78.57 90.91 70.00 87.50 71.43 25.00 14.29 - 64.81
6 Bank Muamalat 2019 2 71.43 81.82 90.00 87.50 64.29 12.50 21.43 - 62.04
Bank Mega
7 2019 2 64.29 68.18 80.00 62.50 57.14 12.50 14.29 - 52.78
Syariah
Bank Bukopin
8 2019 1 67.86 77.27 60.00 62.50 50.00 12.50 21.43 - 53.70
Syariah
Bank Dubai
9 2019 2 64.29 72.73 60.00 75.00 50.00 50.00 14.29 - 54.63
Panin Syariah
Bank Victoria
10 2019 1 60.71 59.09 50.00 37.50 50.00 25.00 14.29 - 45.37
Syariah
Bank Net
11 2019 1 57.14 63.64 70.00 75.00 50.00 25.00 14.29 - 50.00
Syariah
12 BJB Syariah 2019 1 57.14 59.09 80.00 62.50 64.29 25.00 21.43 - 51.85
13 BCA Syariah 2018 2 71.43 86.36 80.00 50.00 71.43 62.50 14.29 - 62.96
14 BNI Syariah 2018 2 71.43 81.82 70.00 62.50 78.57 37.50 14.29 - 61.11
15 BRI Syariah 2018 2 78.57 90.91 40.00 75.00 85.71 25.00 21.43 - 63.89
Bank Syariah
16 2018 3 71.43 95.45 90.00 100.00 71.43 37.50 21.43 - 68.52
Mandiri
17 BTPN Syariah 2018 2 78.57 81.82 70.00 87.50 71.43 25.00 14.29 - 62.96
18 Bank Muamalat 2018 2 71.43 81.82 90.00 87.50 64.29 12.50 21.43 - 62.04
Bank Mega
19 2018 2 64.29 68.18 80.00 62.50 57.14 12.50 14.29 - 52.78
Syariah
Bank Bukopin
20 2018 1 67.86 72.73 60.00 62.50 50.00 12.50 21.43 - 52.78
Syariah
Bank Dubai
21 2018 2 57.14 77.27 60.00 75.00 50.00 50.00 14.29 - 53.70
Panin Syariah
Bank Victoria
22 2018 1 60.71 59.09 50.00 37.50 50.00 25.00 14.29 - 45.37
Syariah
Bank Net
23 2018 1 57.14 63.64 70.00 75.00 50.00 25.00 14.29 - 50.00
Syariah
24 BJB Syariah 2018 1 57.14 59.09 80.00 62.50 64.29 25.00 21.43 - 51.85
25 BCA Syariah 2017 2 71.43 77.27 80.00 50.00 78.57 50.00 14.29 - 61.11
26 BNI Syariah 2017 2 64.29 86.36 70.00 62.50 78.57 37.50 14.29 - 60.19
27 BRI Syariah 2017 2 78.57 77.27 40.00 75.00 78.57 25.00 21.43 - 60.19
Bank Syariah
28 2017 3 71.43 95.45 90.00 100.00 71.43 37.50 21.43 - 68.52
Mandiri
29 BTPN Syariah 2017 2 78.57 77.27 60.00 87.50 71.43 25.00 14.29 - 61.11
30 Bank Muamalat 2017 2 71.43 77.27 90.00 87.50 64.29 12.50 21.43 - 61.11
Bank Mega
31 2017 2 64.29 68.18 80.00 62.50 57.14 12.50 14.29 - 52.78
Syariah
Bank Bukopin
32 2017 1 67.86 68.18 60.00 62.50 50.00 12.50 14.29 - 50.93
Syariah
Bank Dubai
33 2017 2 64.29 68.18 50.00 62.50 50.00 50.00 14.29 - 51.85
Panin Syariah
Bank Victoria
34 2017 1 57.14 54.55 50.00 37.50 50.00 12.50 14.29 - 42.59
Syariah
Bank Net
35 2017 2 57.14 59.09 70.00 75.00 50.00 25.00 14.29 - 49.07
Syariah
36 BJB Syariah 2017 1 57.14 59.09 60.00 62.50 64.29 25.00 21.43 - 50.00
132
Lampiran 1.1 Skor Rata-Rata Tingkat Pengungkapan EXT (Lanjutan)
EXT
Dimensi
No. Nama Bank Tahun BUKU (%)
GRM CR LR MR OR ROR DCR CSR Total
37 BCA Syariah 2016 2 64.29 63.64 70.00 50.00 71.43 50.00 14.29 - 54.63
38 BNI Syariah 2016 2 67.86 77.27 70.00 62.50 78.57 25.00 14.29 - 58.33
39 BRI Syariah 2016 2 75.00 77.27 40.00 87.50 78.57 25.00 21.43 - 60.19
Bank Syariah
40 2016 3 71.43 95.45 90.00 100.00 71.43 37.50 21.43 - 68.52
Mandiri
41 BTPN Syariah 2016 2 75.00 72.73 60.00 87.50 71.43 12.50 14.29 - 58.33
42 Bank Muamalat 2016 2 71.43 72.73 90.00 87.50 64.29 12.50 21.43 - 60.19
Bank Mega
43 2016 2 57.14 68.18 80.00 62.50 57.14 25.00 14.29 - 51.85
Syariah
Bank Bukopin
44 2016 1 57.14 63.64 50.00 50.00 50.00 37.50 14.29 - 47.22
Syariah
Bank Dubai
45 2016 2 57.14 63.64 50.00 50.00 50.00 37.50 7.14 - 46.30
Panin Syariah
Bank Victoria
46 2016 1 57.14 45.45 50.00 37.50 50.00 12.50 14.29 - 40.74
Syariah
Bank Net
47 2016 2 57.14 54.55 70.00 75.00 50.00 25.00 14.29 - 48.15
Syariah
48 BJB Syariah 2016 1 57.14 54.55 70.00 62.50 64.29 12.50 21.43 - 49.07
49 BCA Syariah 2015 2 50.00 63.64 50.00 50.00 78.57 62.50 14.29 - 50.93
50 BNI Syariah 2015 2 60.71 81.82 70.00 75.00 71.43 25.00 21.43 - 58.33
51 BRI Syariah 2015 2 75.00 68.18 40.00 87.50 64.29 25.00 14.29 - 55.56
Bank Syariah
52 2015 3 71.43 86.36 80.00 75.00 71.43 37.50 21.43 - 63.89
Mandiri
53 BTPN Syariah 2015 2 75.00 72.73 60.00 87.50 71.43 12.50 14.29 - 58.33
54 Bank Muamalat 2015 2 60.71 72.73 90.00 87.50 64.29 12.50 21.43 - 57.41
Bank Mega
55 2015 1 60.71 63.64 80.00 62.50 57.14 37.50 14.29 - 52.78
Syariah
Bank Bukopin
56 2015 1 57.14 54.55 50.00 50.00 50.00 12.50 14.29 - 43.52
Syariah
Bank Dubai
57 2015 2 53.57 50.00 50.00 50.00 50.00 37.50 7.14 - 42.59
Panin Syariah
Bank Victoria
58 2015 1 57.14 45.45 50.00 37.50 50.00 12.50 14.29 - 40.74
Syariah
Bank Net
59 2015 1 53.57 50.00 70.00 75.00 50.00 12.50 14.29 - 45.37
Syariah
60 BJB Syariah 2015 1 57.14 54.55 70.00 62.50 64.29 12.50 21.43 - 49.07
61 BCA Syariah 2014 2 50.00 68.18 60.00 25.00 71.43 50.00 14.29 - 49.07
62 BNI Syariah 2014 2 64.29 81.82 70.00 75.00 71.43 25.00 21.43 - 59.26
63 BRI Syariah 2014 2 75.00 72.73 40.00 87.50 64.29 25.00 14.29 - 56.48
Bank Syariah
64 2014 3 71.43 86.36 80.00 75.00 71.43 37.50 21.43 - 63.89
Mandiri
65 BTPN Syariah 2014 2 75.00 72.73 60.00 87.50 71.43 12.50 14.29 - 58.33
66 Bank Muamalat 2014 2 60.71 72.73 90.00 87.50 64.29 12.50 21.43 - 57.41
Bank Mega
67 2014 1 53.57 63.64 80.00 62.50 57.14 37.50 14.29 - 50.93
Syariah
Bank Bukopin
68 2014 1 39.29 50.00 50.00 50.00 50.00 12.50 14.29 - 37.96
Syariah
Bank Dubai
69 2014 1 53.57 50.00 50.00 50.00 50.00 37.50 7.14 - 42.59
Panin Syariah
Bank Victoria
70 2014 1 46.43 50.00 50.00 37.50 50.00 12.50 14.29 - 38.89
Syariah
Bank Net
71 2014 1 42.86 45.45 50.00 50.00 42.86 12.50 14.29 - 37.04
Syariah
72 BJB Syariah 2014 1 53.57 54.55 50.00 37.50 64.29 12.50 21.43 - 44.44
133
LAMPIRAN
HASIL PENGOLAHAN STATISTIK
134
Lampiran 1.2 Tampilan Output dan Bentuk Sebaran Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Bank BUKU Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Rata-Rata EXT BUKU 1 ,168 25 ,066 ,936 25 ,116
BUKU 2 ,148 40 ,027 ,943 40 ,044
BUKU 3 ,355 7 ,008 ,751 7 ,013
a. Lilliefors Significance Correction
135
Lampiran 1.4 Hasil Uji Beda Kruskal-Wallis
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Bank BUKU N Mean Rank
BUKU 2 40 43,61
BUKU 3 7 67,43
Total 72
Test Statisticsa,b
Rata-Rata EXT
Chi-Square 42,918
df 2
Rata-Rata EXT
1,528 2 69 ,224
136
Lampiran 1.6 Hasil Uji Post Hoc Mann-Whitney BUKU I vs BUKU II
Mann-Whitney Test
Bank BUKU Asymp. Sig. (2-tailed) Deskripsi
Hasil Uji Post BUKU I & BUKU II 0.000 Terdapat
Hoc Perbedaan
BUKU I & BUKU III 0.000 Terdapat
Perbedaan
BUKU II & BUKU III 0.000 Terdapat
Perbedaan
Test Statisticsa
Rata-Rata EXT
Mann-Whitney U 86,500
Wilcoxon W 411,500
Z -5,582
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Mann-Whitney Test
Ranks
Bank BUKU N Mean Rank Sum of Ranks
Rata-Rata EXT BUKU 1 25 13,00 325,00
BUKU 3 7 29,00 203,00
Total 32
Test Statisticsa
Rata-Rata EXT
Mann-Whitney U ,000
Wilcoxon W 325,000
Z -3,998
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,000b
137
Lampiran 1.8 Hasil Uji Post Hoc Mann-Whitney BUKU II vs BUKU II
Mann-Whitney Test
Ranks
Bank BUKU N Mean Rank Sum of Ranks
Rata-Rata EXT BUKU 2 40 20,78 831,00
BUKU 3 7 42,43 297,00
Total 47
Test Statisticsa
Rata-Rata EXT
Mann-Whitney U 11,000
Wilcoxon W 831,000
Z -3,863
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,000b
138