SKRIPSI
Oleh:
Nur Husna
NIM 11170850000090
(Nur Husna)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curiculum Vitae)
Data Pribadi
Nama : Nur Husna
Tampat & Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Juli 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kemang Utara VII A No. 39 Rt.02/004 Kel.
Bangka Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
No. Telepon : 085714388839
Email : nur.husna17@mhs.uinjkt.ac.id
Pendidikan Formal
2006 – 2011 : MI. Sa’adatul Muslimin
2011 – 2014 : Pondok Pesantren Al - Awwabin
2014 – 2017 : SMK RPI Jakarta
2017 – sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
S1 Perbankan Syariah
Pengalaman Organisasi
LiSEnSi UIN Jakarta : Anggota Divisi Keilmuan (2019 – 2020)
Sekretaris Umum LiSEnSi (2020 – 2021)
HMJ Perbankan Syariah : Anggota Divisi Peningkatan Prestasi (2017 – 2018)
Sekoor Divisi Sosial & Agama (2019 – 2020)
vi
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA BANK UMUM SYARIAH BERDASARKAN MAQASHID
SYARIAH INDEX
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance
terhadap kinerja bank umum syariah berdasarkan Maqashid Syariah Index.
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari Good Corporate Governance
yang diproksikan melalui dewan komisaris, dewan komisaris independen, dewan
pengawas syariah, dewan direksi dan komite audit. Sedangkan variabel dependen
dalam penelitian ini adalah kinerja bank syariah yang diproksikan melalui hasil dari
Maqashid Syariah Index. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bank
umum syariah berdasarkan statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh
Otoritas Jasa Keuangan per-Februari 2022. Periode pengamatan dalam penelitian
ini adalah selama 4 tahun dari 2018 sampai dengan 2021. Teknik pengambilan
sampel dilakukan menggunakan metode purposive sample. Total sebanyak 10 bank
umum syariah yang digunakan sebagai sample. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa variabel independen komie audit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja BUS berdasarkan Maqashid Syariah Index. Sedangkan
variabel independen dewan komisaris, dewan komisaris independen, dewan
pengawas syariah, dan dewan direksi tidak berpengaruh terhadap kinerja BUS
berdasarkan Maqashid Syariah Index.
vii
THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON THE
PERFORMANCE OF ISLAMIC BANKS BASED ON THE MAQASHID
SYARIAH INDEX
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Good Corporate Governance on the
performance of Islamic banks based on the Maqashid syariah Index. The
independent variables in this study consist of Good Corporate Governance which
is proxied through the board of commissioners, independent board of
commissioners, sharia supervisory board, board of directors and audit committee.
While the dependent variable in this study is the performance of Islamic banks
which are proxied through the results of the Maqashid syariah Index. The sample
used in this study is Islamic commercial banks based on Islamic Banking statistics
published by the Financial Services Authority as of February 2022. The observation
period in this study was for 4 years from 2018 to 2021. The sampling technique was
carried out using the purposive sample method. A total of 10 Islamic commercial
banks were used as samples. The analytical method used in this study is panel data
regression analysis. The results of this study indicate that the independent variable
of the audit committee has a positive and significant effect on the performance of
BUS based on the Maqashid syariah Index. While the independent variables of the
board of commissioners, independent board of commissioners, sharia supervisory
board and board of directors have no effect on BUS performance based on the
Maqashid syariah Index.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan judul “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Bank Umum Syariah Berdasarkan Maqashid Syariah Index.” Skripsi ini diajukan
untuk menyandang gelar S.E dari Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Melalui penyusunan skripsi ini
tentunya penulis sadar akan banyak ditemukannya kekurangan, baik itu dari segi
kualitas maupun dari segi kuantitas bahan observasi yang penulis tampilkan.
Penulis pun sadar bahwa skripsi ini masih penuh dengan kekurangan dan
keterbatasan, oleh sebab itu penulis memerlukan saran serta kritik yang
membangun yang dapat menjadikan skripsi ini lebih baik. Selanjutnya penulis
mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada segenap pihak yang
telah memberikan dukungan, baik itu berupa bantuan, do’a maupun dorongan, dan
beragam pengalaman selama proses penyelesaian penulisan skripsi ini. Pada
kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih yang
begitu besar kepada:
1. Orang tua tercinta, Umi Siti Maulidah dan Ayah Ahmad Mirzani yang selalu
ada untuk mendoakan, mendukung, memotivasi dan terus memberi
semangat kepada peneliti hingga bisa terselesaikannya skripsi ini
2. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP. sebagai
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Ibu Cut Ananda Fatimah, S.E., MBA. selaku Ketua Prodi Perbankan Syariah
dan Ibu Yuke Rahmawati, M.A. selaku Sekretaris Prodi Perbankan Syariah
yang telah banyak membantu serta mensupport anak jurusannya agar cepat
menyelesaikan skripsi sehingga bisa lulus
ix
4. Ibu Dr. Riris Aishah Prasetyowati, SE., MM dan Bapak Muhammad
Fadillah Fauzulkhaq, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan arahan, saran serta meluangkan waktunya untuk
bimbingan sehingga bisa terselesaikannya penyusunan skripsi ini
5. Ibu Santi Yustini, S.E. M.Ak selaku dosen pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan arahan terkait akademik kampus, serta
meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluh kesah saya selama masa
perkuliahan
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tidak bisa
disebutkan namanya satu-persatu, namun tak mengurangi rasa hormat saya
kepada bapak dan ibu sekalian. Terimakasih telah membimbing serta
memberikan ilmu pembelajaran selama masa perkuliahan
7. Para sahabat seperjuangan di grup Sholehah, Rajin, Sukses yaitu Efriyani,
Nurhidayatullah, Elvira Nurbilqisth, Zulfa Fauziyah, Syifa Saniyah
Nurjannah, Ajeng Istiqomah, Feby Haryati, Afiani Sa’adah dan Intisar, atas
waktu yang telah kita lalui bersama semasa kuliah yang penuh suka duka,
bertemu dari awal PBAK hingga saat ini, selalu mendukung dan
mengingatkan satu sama lain, dan yang tak terlupakan pula kos-kosan zulfa
yang selalu menjadi tempat bercerita dan perisitirahatan kita dari penatnya
kehidupan kampus
8. Teman-teman jurusan Perbankan Syariah 2017 kelas B, atas kekompakkan
belajar dan berdiskusi bersama selam perkuliahan
9. Teman-teman LiSEnSi dan HMJ Perbankan Syariah yang sudah menjadi
wadah pembelajaran dalam berorganisasi, tempat bertanya, saling berbagi
cerita selama berada di perkuliahan
10. Serta para pihak di dalam maupun luar kampus yang banyak membantu juga
mendoakan hingga terselesaikannya skripsi ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh
penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga
x
penelitian ini dapat bermanfaat kelak bagi para pembaca dan semua pihak
khususnya di bidang perbankan syariah.
Nur Husna
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 9
C. Rumusan Masalah ................................................................................. 10
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 10
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 12
A. Agency Theory ........................................................................................ 12
B. Kinerja Perbankan Syariah ..................................................................... 13
C. Maqashid Syariah................................................................................... 15
D. Maqashid Syariah Index ......................................................................... 17
1. Mendidik Individu (Tahdzib Al-Fard) .......................................... 18
2. Menegakan Keadilan (Iqamah Al-‘Adl) ........................................ 18
3. Kepentingan Publik (Al-Maslahah)............................................... 19
E. Corporate Governance ........................................................................... 19
F. Corporate Governance Pada Perbankan Syariah .................................. 23
G. Dewan Komisaris .................................................................................. 27
H. Dewan Komisaris Independen ............................................................... 28
I. Dewan Pengawas Syariah ..................................................................... 29
xii
J. Dewan Direksi ........................................................................................ 30
K. Komite Audit ......................................................................................... 31
L. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 32
M. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 39
N. Hipotesis ................................................................................................ 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 47
A. Populasi dan Sampel ............................................................................. 47
B. Data dan Sumber Data ........................................................................... 49
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 49
D. Metode Analisis Data ............................................................................. 50
1. Estimasi Model Data Panel .......................................................... 51
2. Tahap Analisis Data ..................................................................... 54
3. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 56
4. Uji Hipotesis ................................................................................. 60
E. Definisi Operasional Variabel ................................................................ 64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 76
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................... 76
B. Analisis Data Penelitian ........................................................................ 77
1. Uji Statistik Deskriptif .................................................................. 77
2. Uji Pemilihan Metode Data Panel ................................................. 82
a. Uji Chow ............................................................................... 82
b. Uji Hausman ........................................................................... 84
xiii
C. Pembahasan ........................................................................................... 94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 102
A. Simpulan .............................................................................................. 102
B. Saran .................................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 104
LAMPIRAN ...................................................................................................... 110
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagian internal dari sistem syariah yang mana bertujuan untuk membantu
Salah satu perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah dari segi
hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang
kelima prinsip dasar GCG yang lain bank syariah sama dengan bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, bahwa pelaksanaan GCG dalam industri
yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku secara umum pada industri
Dalam dua dekade ini perbankan syariah berkembang sangat pesat baik di
pada April 2022, adapun realisasi ini tumbuh 12,71% secara year on year
syariah, maka penilaian kinerja bank penting dilakukan baik oleh manajemen,
bank syariah biasanya hanya dilihat dari pengukuran kinerja keuangan dengan
konvensional dengan objek yang lebih luas yang terdapat pada bank syariah,
sehingga stakeholder bank syariah tidak dapat melihat perbedaan yang jelas
antara bank syariah dengan bank konvensional. Oleh karena itu selain mengukur
perbankan syariah.
harus sesuai dengan syariah Islam karena syariah Islam memiliki tujuan syariah
(maqashid syariah) sehingga tujuan bank syariah akan tepat jika diturunkan dari
yang baik. Bank Indonesia mendorong agar pengelolaan bank syariah mengacu
pada prinsip-prinsip GCG sehingga akan menciptakan bank syariah yang sehat
secara keuangan dan sesuai dengan tujuan syariah Islam (Kholid & Bachtiar,
2015).
4
GCG yang diambil dari laporan GCG perbankan syariah dilihat dari penilaian
self-assessment.
Gambar 1.1
Laporan Good Corporate Governance BUS 2019-2021
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
BMI BCAS BMS BPDS BSB BAS BTPNS BVS BJBS BALDS
Dapat dilihat dari gambar 1.1 diatas, bahwa penilaian self-assessment BUS
yang ada di Indonesia masih fluktuatif nilainya. Hal ini bisa terjadi dikarenakan
adanya temuan-temuan di GCG yang tidak sesuai dengan apa yang sudah
stabil. Nilai dikategorikan 1 bernilai sangat baik, 2 baik dan 3 cukup atau bisa
dikatakan semakin kecil angka semakin baik nilai assessment GCG. Dari gambar
1.1 diatas bisa dilihat dari tiga tahun terakhir nilai GCG beberapa bank justru
mengalami penurunan seperti BCA Syariah ditahun 2019 bernilai 1 dan di tahun
2020 turun menjadi 1,5 begitu pula Bank Panin Dubai Syariah di tahun 2019
bernilai 1,55 mengalami penurunan ditahun 2020 dan 2021 menjadi bernilai 2,
5
lalu BTPN Syariah ditahun 2020 bernilai 1,5 menurun ditahun 2021 menjadi
bernilai 2, Bank Victoria Syariah tahun 2019 bernilai 1,55 turun menjadi bernilai
2 ditahun 2020 begitu pula Bank Aladin Syariah ditahun 2019 1,51 menurun
Penerapan GCG yang masih fluktuatif ini tentu mempengaruhi kinerja pada
independen, dewan direksi, komite audit, dan dewan pengawas syariah. Dewan
perusahaan (Ozcan & Riza, 2016). Komite audit memiliki peranan yang penting
dalam mengawasi berbagai aspek organisasi yang bekerja sebagai suatu alat
syariah. Namun dalam kenyataan-nya masih banyak bank syariah yang terpuruk
penerapan karena tata kelola perusahaan tidak baik sehingga banyak fraud yang
6
terjadi atau tidak ada investor yang mau membeli saham perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, pentingnya sebuah bank syariah mengetahui pengetahuan yang
syariah karena dinilai tidak baik dan tidak sehat. Contoh kasus seperti yang
terjadi pada Bank Syariah Mandiri cabang Bogor pada tahun 2012 yang
menyalurkan pembiayaan fiktif senilai Rp. 102 milyar dan menjadi kredit macet
pembiayaan dari debitur tidak digunakan sesuai proposal ketika uang cair.
Bahkan terdapat indikasi bahwa dana yang cair digunakan untuk kepentingan
pribadi.
Cabang Pembantu BSM Bogor, dan Kepala Cabang Utama BSM Bogor, 3 orang
debitur BSM Cabang Bogor, dan juga melibatkan 1 orang notaris. Para debitur
dibantu oleh tiga pegawai internal BSM Bogor. Ketiga debitur tersebut
seperti KTP palsu dan surat tanah palsu. Kemudian pengajuan kredit tersebut
lapangan dan disetujui oleh Kepala Cabang BSM Bogor yang memang telah
7
kepada notaris untuk dibuatkan akad kredit. Ketiga pegawai BSM Bogor
tentang pencuian uang. Selain itu, khusus untuk notaris, penyidik menambahkan
pasal 264 ayat 1 KUHP tentang pemalsuan surat autentik dengan ancaman
Bogor. Kecurangan yang telah dilakukan oleh pihak pegawai internal BSM
dan wajar. Untuk itu bank syariah harus dikelola secara benar, terukur, dan sesuai
para pegawai BSM Bogor melaksanakan tugas dan tanggungjawab seperti apa
yang telah diatur oleh Bank Syariah Mandiri. Dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya, seharusnya setiap organ bank syariah dan semua karyawan
harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang
8
saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Namun ketiga
pribadi.
menciptakan citra buruk Bank Syariah Mandiri dan secara tidak langsung
meneliti kinerja maqashid syariah pada bank syariah di negara Jordania dan
Islamic Bank, International Arab Bank Jordan pada tahun 2008 – 2010.
9
menganalis pengaruh penerapan GCG terhadap kinerja bank syariah yang diukur
penelitian Kholid dan Bachtiar (2015). Peneliti menggunakan data laporan good
corporate governance dan laporan keuangan (annual report) tahun 2018 – 2021
B. Identifikasi Masalah
tidak sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan perusahaan. Hal ini dapat
dilihat pada laporan GCG bank umum syariah dari penilaian self-
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
kekurangan pada laporan GCG dan annual report dari masing- masing
BUS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Agency Theory
adalah pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas nama
bertindak atas nama prinsipal. Hal tersebut akan mensyaratkan agen untuk
dan agen, hal tersebut memicu adanya asymetric information dimana agen
memiliki informasi yang lebih baik mengenai organisasi dari pada prinsipal.
Adanya asymetric information dapat memicu masalah agensi baik itu berupa
moral hazard dan/atau adverese selection (Jansen & Meckling, 1976). Terkait
agensi tersebut yang terdiri dari (1) biaya monitoring, (2) bonding expediture,
corporate governance. Oleh karena itu, tata kelola perusahaan digunakan untuk
serta nilai-nilai etika secara umum (Faozan, 2013). Dalam mekanisme good
tertentu. Menurut Kasmir (2016), kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku
jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Kinerja bank secara
keberhasilan perusahaan saat ini dan juga masa yang akan datang. Hasil
perusahaan dalam mencapai tujuan (Hansen dan Mowen, 2012 dalam Farida
(key variable) atau sering dinamakan sebagai key succes factor, key result
factor, atau pulse point. Jika terjadi perubahan yang tidak diinginkan, maka
yaitu:
1. Mendefinisikan strategi
C. Maqashid Syari’ah
bahasa berarti jalan menuju sumber air, jalan menuju sumber air dapat juga
hukum.
besar yaitu Imam al Ghazali (w. 505 H/1111M), Imam al Syathibi (w. 790
H/1388M), dan Imam Muhammad al Thahir ibn Asyur (w. 1394 H/1973 M)
manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang
kemanfaatan.
diciptakan oleh Allah SWT untuk dipedomi oleh manusia dalam mengatur
hubungan dengan Tuhan, dengan manusia baik sesama Muslim maupun non
(Maskuroh, 2014).
kemaslahatan umat manusia, artinya bahwa tidak satu pun hukum Allah
yang tidak mempunyai tujuan, karena hukum yang tidak mempunyai tujuan
et al., 2016).
1. Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari wahyu Tuhan dan
konsep maqashid syari’ah Abu Zahrah. Maqashid index ini terbagi menjadi
syari’ah Index.
pengetahuan yang baik mengenai tujuan dan jenis – jenis produk yang
ada pada bank syariah. Dengan demikian bank syariah harus mampu
kerja yang terampil serta memiliki nilai moral yang tepat. Selain itu bank
E. Corporate Governance
Corporate governance telah menjadi salah satu isu yang paling disoroti
dalam dunia bisnis saat ini (Basuony et al., 2014). Serangkaian kegagalan
perusahaan besar dan rentetan krisis ekonomi selama 20 tahun terakhir telah
terkait tata kelola perusahaan, terutama bagi lembaga keuangan (Srairi, 2015).
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada perbankan tidak hanya
mampu meningkatkan kinerja bank tapi juga dapat meningkatkan stabilitas dari
kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan
20
memastikan bahwa asas GCG telah diterapkan dalam setiap aspek bisnis dan di
1. Transparansi (Transparency)
2. Akuntabilitas (Accountability)
21
secara transparan dan wajar. Untuk itu bank syariah harus dikelola
3. Responsibilitas (Responsibility)
citizen.
4. Independensi (Independency)
5. Kewajaran (Fairness)
Selain itu bank syariah juga harus memberikan kesempatan yang sama
komite audit.
23
yang berpusat di Kuala Lumpur, pada tahun 2009 mengekspose draft Good
semua negara atau yang lebih dikenal dengan istilah Sharia Governance.
dan konvensional hanya terletak pada syariah compliance yaitu kepatuhan pada
penerbitan fatwa syariah yang releven, penyebaran informasi fatwa dan review
Struktur dan proses yang harus dilakukan agar pemenuhan syariah dalam
atau resolusi syariah mengacu pada opini yang berkenaan dengan hukum
dilakukan secara tepat dan dan temuan yang didapat sepatutnya dicatat
pihak yang menjalankan tata kelola, kontrol dan kepatuhannya adalah sebagai
Tabel 2.1
Perbedaan Corporate Governance Konvensional dan Syariah
Dewan Syariah, Unit Review Syariah Internal atau Eksternal dan Unit
seluruh aspek transaksi bisnis dan operasi lembaga keuangan syariah (Rama,
2014).
GCG dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang
Direksi merujuk pada penelitian Majid & Ghofar (2015) dan Dewan Komisaris
G. Dewan Komisaris
khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada direksi.
Bank wajib memiliki anggota dewan komisaris dengan jumlah paling sedikit 3
28
(tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota direksi (Peraturan
(OECD, 2004). Hal ini diharapkan untuk meminimalisir masalah agensi yang
timbul antara dewan direksi dengan pemegang saham. Oleh karena itu, dewan
saham.
Dalam hal dewan komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang dewan
syariah adalah keberadaan Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada bank syariah.
nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank syariah agar
30
64/POJK.03/2016). Dengan kata lain, DPS bertanggung jawab atas produk dan
jasa yang ditawarkan kepada masyarakat agar sesuai dengan prinsip syariah
dan tentunya harus dikelola sesuai dengan prinsip syariah. Seperti halnya
atau paling banyak 50% (lima puluh persen) dari jumlah direksi sebagaimana
J. Dewan Direksi
kebijakan yang akan diambil atau strategi perusahaan tersebut secara jangka
reputasi moral yang baik dan kompetensi teknis yang mendukung. Selain itu
mereka juga harus memiliki kesadaran yang penuh terhadap segala risiko,
bisnis perbankan.
31
bank. Selain itu ia juga berperan dalam menetapkan kode etik bagi senior
K. Komite Audit
didukung oleh komite – komite penunjang salah satunya adalah komite audit.
tugas dan tanggung jawab dewan komisaris dalam rangka pelaksanaan Good
umum syariah. Selain itu, pembentukan komite audit juga didasari oleh
tugas dan fungsi pengawasan. Menurut Basuony et al., (2014) komite audit
dan efektif dan memastikan bahwa fungsi auditor eksternal tidak berada dalam
sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari komisaris
L. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Hasil –Hasil Penelitian Terdahulu
2. Kholid and Good Corporate Variabel Dewan Sampel sebanyak 7 Jumlah dewan komisaris memiliki
Bachtiar Governance dan komisaris, Komite bank syariah di pengaruh positif signifikan terhadap
(2015) Kinerja Audit, Dewan Indonesia periode kinerja maqashid syariah bank syariah,
Maqashid Pengawas Syariah, dan 2010 – 2014 jumlah komite audit berpegaruh negatif
syariah Bank Maqashid syariah. signifikan terhadap kinerja maqashid
Syariash di Sampel bank syariah di syariah bank syariah, jumlah dewan
Indonesia Indonesia. Data pengawas syariah tidak berpengaruh
Sekunder terhadap kinerja maqashid syariah bank
syariah
Bersambung pada halaman selanjutnya
34
6. Antonio, An Analysis of Variabel Maqashid Sampel bank syariah di Bank Muamalat Indonesia memiliki
Sanrego, dan Islamic Banking syariah, Data Sekunder Indonesia (Bank menunjukkan kinerja yang lebih baik
Taufiq Performance: Muamalat Indonesia dibandingkan 3 sampel bank syariah
(2012) Maqasid Index dan Bank Syariah lainnya dengan total rasio maqashid
Implementation in Mandiri) dan Bank syariah 17,839%. Kemudian urutan
Indonesia dan Syariah di Jordania kedua diikuti oleh BSM, dan IIABJ
Jordania (Jordan Islamic Bank diurutan ketiga, sedangkan JIB berada
dan Islamic diurutan terakhir
International Arab
Bank Jordan)
Bersambung pada halaman selanjutnya
36
M. Kerangka Pemikiran
40
N. Hipotesis
Syariah
dewan komisaris dalam bank umum syariah minimal 3 (tiga) orang dan
India periode 2001 – 2014 dengan dewan komisaris yang berjumlah antara
kinerja manajemen.
berikut:
Dalam hal dewan komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang dewan
syariah.
berikut:
sesuai aturan Islam. Maka dari itu peran dewan pengawas syariah dapat
syariah.
Pakistan. Selain itu Nomran, Haron, dan Hassan (2018) meneliti bank
berikut:
Syariah
syariah maka anggota Dewan Direksi harus memiliki reputasi moral yang
baik dan kompetensi teknis yang mendukung. Selain itu mereka juga harus
yang efektif.
berikut:
syariah
Syariah
perusahaan.
komite audit paling sedikit terdiri dari tiga (tiga) orang anggota yang
berasal dari komisaris independen dan pihak luar emiten atau perusahaan
yang lebih sedikit. Di sisi lain, sebuah komite audit dengan jumlah anggota
kepentingan.
maqashid syariah bank syariah. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh
berikut:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
disebut populasi atau studi sensus (Sugiyono, 2010). Jumlah populasi terkait
dengan penelitian ini ialah dua belas (12) bank umum syariah di Indonesia yang
terdaftar di OJK.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya
random, atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto,
2018 – 2021.
– 2021.
Tabel 3.1
Proses Pemilihan Sampel
Bank yang memenuhi kriteria penentuan sampel dapat dilihat pada tabel
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No. Nama Bank Kode
sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono,
2010). Data sekunder juga dapat di peroleh melalui berbagai media informasi,
sumber data sekunder tersebut diharapkan memperoleh data yang akurat sesuai
permasalahan.
Adapun data pada penelitian ini diperoleh dari laporan pelaksanaan good
corporte governance dan laporan tahunan (annual report) dari bank umum
syariah di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun
judul penelitian.
alat bantu agar pekerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah. Teknik
1. Dokumentasi
atau arsip – arsip yang berkaitan dengan objek penelitian. Data yang
2. Kepustakaan
regresi data panel. Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan
deret waktu (time series) yakni sejumlah variabel diobservasi atas sejumlah
kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka waktu tertentu (Rosadi, 2012).
keuntungan yang diperoleh. Pertama, data panel merupakan gabungan dua data
time series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak
menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat
regresi data panel yang paling sederhana dengan asumsi intercept dan
koefisien slope yang konstan antar waktu dan cross section (common
tetapi data yang digunakan bukan data time series atau data cross
Dimana:
i = 1, 2,…,n
t = 1, 2,….,t
perusahaan dan antar waktu. Salah satu cara paling sederhana untuk
Fixed Effect Model atau Least Square Dummy (LSDV) atau disebut
berikut:
Dimana:
i = 1, 2,…,n
t = 1, 2,….,t
D = dummy
data panel dengan asumsi koefisien slope dan intercept berbeda antar
(error term) yang dikenal dengan metode Random Effect. Model ini
saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Model yang tepat
Dimana:
a. Uji Chow
digunakan pooled least square model atau fixed effect model. Dalam
dipakai apabila hasil Fhitung lebih besar (>) dari Ftabel, maka H0 ditolak
55
yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect
model. Begitupun sebaliknya, jika Fhitung lebih kecil (<) dari Ftabel,
rumus:
( 𝑅𝑅𝑆𝑆−𝑈𝑅𝑆𝑆)/(𝑁−1)
F0 = (4)
𝑈𝑅𝑆𝑆/( 𝑁.𝑇 − 𝑁 − 𝐾)
Dimana:
b. Uji Hausman
model fixed effect atau random effect lebih tepat digunakan dalam
didasarkan pada ide bahwa LSDV di dalam model fixed effect dan
GLS adalah efisien sedangkan model OLS adalah tidak efisien, di lain
pihak alternatifnya metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Karena
itu uji hipotesis nolnya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda
56
2013):
model yang digunakan adalah fixed effect model. Jika chi-square hitung
< chi square tabel berarti H1 ditolak, artinya model yang digunakan
memenuhi syarat, yaitu lolos dari uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik
terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
normal. Uji ini mengukur perbedaan Skewness dan kurtosis data dan
57
𝑁+𝑘 (𝐾−3)2
Jarque-Bera = ⟮ 𝑠2 + ⟯ (5)
6 4
Dimana:
S = Skewness
K = kurtosis
k = banyaknya koefisien yang digunakan dalam penelitian
(lebih kecil dari 2), maka data berdistribusi normal atau jika
normal.
b. Uji Multikolinearitas
tidak ada masalah dan tidak adanya korelasi antar variabel dependen.
tidak signifikan
terdapat multikolineritas.
𝑅2
𝑥1 𝑥2 … 𝑥𝑘
( (𝑘−2)
)
𝐹𝑖 = 1−𝑅2
(6)
𝑥1 𝑥2 … 𝑥𝑘
( )
𝑛−𝑘+1
c. Uji Heteroskedastisitas
𝑒𝑖2 sebagai proksi dari 𝜎𝑖2 yang tidak diketahui, sehingga varian
∑ 𝑥𝑖2 𝑒𝑖2
Var (β𝑖 ) = 2 (7)
(∑ 𝑥𝑖2 )
menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar
residual adalah acak atau random. Ketentuan dari pengujian ini adalah
jika p value ≤ 0,05 (signifikan pada 0,05) berarti residual tidak random
residual.
∑n v 2
g= ∑𝑛2 𝑒t𝑡 (8)
1 𝑡
4. Uji Hipotesis
(9)
Dimana:
variabel bebasnya.
nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun
lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang
Rumus Fhitung
𝑅𝐽𝐾(𝑇𝑐)
𝐹ℎ𝑖𝑡 (𝑇𝑐) = (10)
𝑅𝐽𝐾(𝐺)
asumsi variabel bebas yang lain konstan. Tanda positif (+) dan negatif
(Widarjono, 2013).
Rumus thitung
𝑏
𝑡𝑏 = (12)
𝑠𝑏
ttabel = α ; df = ( n – k ) (13)
64
ini yaitu: 1) Variabel independen (X) adalah suatu variabel yang dapat
adalah suatu variabel yang dapat dipengaruhi kondisi dari suatu variabel
independen (Imran, 2012). Pada bagian ini akan didefinisikan dari masing-
masing variabel yang terkait dengan penelitian ini, berikut dengan operasional
terikat, baik secara positif maupun secara negatif. Variabel bebas dalam
agar tercipta bank yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik.
(Hidayati, 2008).
55/POJK.03/2016).
ukuran komite audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota
yang berasal dari komisaris independen dan pihak luar emiten atau
perusahaan publik.
Mohammed dan Razak (2008). Berikut ini akan disajikan Tabel 3.3
maqashid syari’ah:
Tabel 3.3
Model Pengukuran Kinerja Maqashid syari’ah
Tujuan Sumber
Dimensi Elemen Rasio Kinerja
(Konsep) Data
R1. Bantuan
Bantuan Annual
Pendidikan/total
Pendidikan Report
Kemajuan biaya
R3. Biaya
Peningkatan Annual
Pelatihan Pelatihan/total
Keahlian Report
biaya
69
R5. Profit
Equalization
Reserve Annual
Fair Return Fair Return
(PER)/Net or Report
Investment
Income
R7. Pendapatan
Produk
Menghilangkan Bebas Annual
Bebas
ketidakadilan Bunga/total Report
Bunga
Pendapatan
R8. Laba
Annual
Profitabilitas Rasio Laba Bersih/Total
Report
Aset
Distribusi Annual
Pendapatan Pendapatan R9. Zakat/Laba Report
T3.
Kepentingan dan Individu Bersih
Publik Kesejahteraan
R10. Total Annual
Rasio Report
Investasi dalam Investasi Sektor
Investasi di
Sektor Riil Riil/Total
Sektor Riil
Investment
Sumber: (Mohammed & Taib, 2015)
70
Tabel 3.4
Bobot Masing-Masing Tujuan dan Elemen
Bobot Bobot
Tujuan Tujuan Elemen Elemen
(%) (%)
E1. Bantuan Pendidikan 24
E2. Penelitian 27
T1.
30 E3. Pelatihan 26
Pendidikan
E4. Publikasi 23
Total 100
E5. Fair Return 30
T2. E6. Distribusi Fungsional 32
41
Keadilan E7. Produk Bebas Bunga 38
Total 100
E8. Rasio Laba 30
T3. E9. Transfer Pendapatan 33
29
Kesejahteraan E10. Rasio Investasi Sektor Riil 37
Total 100
Total 100
Sumber: (Mohammed & Taib, 2015)
(R1.1)
(R2.1)
(R3.1)
(R4.1)
(tiga) elemen yaitu fair return, fair price¸dan produk bebas bunga
sebagai berikut:
Kinerja (IK)
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Dengan kata lain MSI setiap bank syariah adalah jumlah dari indikator kinerja
Tabel 3.5
Variabel Penelitian dan Pengukuran Data
Skala
Variabel Indikator Ukur Data
Variabel Dependen
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang
tahunan (annual report) periode 2018 – 2021. Penelitian ini dilakukan dalam
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Kriteria penentuan sampel
No Kriteria Jumlah
4 Tahun Pengamatan 4
yang berada di Indonesia hingga tahun 2022 adalah sebanyak 12 bank. Dari 12
bank umum syariah tersebut, hanya 10 bank umum syariah yang memiliki data
secara lengkap terkait variabel penelitian periode 2018 – 2021. Dengan demikian
bank umum syariah yang digunakan sebagai sampel penelitian yang dapat diolah
adalah sebanyak 10 bank umum syariah. Total data yang digunakan dalam
tahunan bank umum syariah tahun 2018 – 2021 bertujuan untuk melihat
syariah (DPS), dewan direksi (DD), dan komite audit (KA). Variabel kinerja
maqashid syariah index (MSI) sebagai variabel dependen. Hasil uji statistik
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Date: 12/13/22
Time: 14:05
Sample: 2018 2021
MSI DK DKI DPS DD KA
Mean 0.273983 3.475000 0.693250 2.225000 4.300000 3.275000
Median 0.270200 3.000000 0.670000 2.000000 4.000000 3.000000
Maximum 0.670200 5.000000 1.000000 3.000000 8.000000 5.000000
Minimum 0.026500 3.000000 0.500000 2.000000 3.000000 3.000000
Std. Dev. 0.119844 0.715667 0.158541 0.422902 1.042679 0.505736
Skewness 1.044000 1.151118 0.961817 1.317106 1.575132 1.593723
Kurtosis 5.302596 2.912271 3.003090 2.734767 6.146938 4.628093
Observations 40 40 40 40 40 40
Sumber: Output Eviews 12 diolah, 2022
berasal dari perkalian periode 4 tahun penelitian dari 2018 – 2021 dengan
syariah).
tahun 2018 – 2021 dengan nilai minimum dewan komisaris adalah sebesar
3, nilai maksimum sebesar 5 dengan rata-rata 3,4 dan standar deviasi 0,715.
Hal ini menunjukan bahwa pada data sampel yang berjumlah 40, dewan
komisaris memiliki nilai paling rendah sebesar 3 yaitu pada Bank Syariah
Bukopin, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Aceh Syariah dan Bank Victoria
Syariah di tahun 2018 – 2021, BJB Syariah di tahun 2018 – 2020, Bank
Mega Syariah di tahun 2018 – 2019 dan 2021, BCA Syariah di tahun 2020
– 2021, BTPN Syariah di tahun 2021, dan Bank Aladin Syariah di tahun
tahun 2019 – 2021 dan BCA Syariah di tahun 2018 - 2019. Nilai rata-rata
nilai standar deviasi 0,715 maka suatu sampel akan berjarak plus 0,715 atau
dari Bank Muamalat Indonesia di tahun 2018, BTPN Syariah tahun 2018 –
2020, dan Bank Aladin Syariah di tahun 2019 – 2021. Nilai maksimum
Dubai Syariah pada tahun 2018 – 2021, Bank Syariah Bukopin tahun 2018 –
2019, dan Bank Victoria Syariah di tahun 2020. Nilai rata-rata dewan
dewan komisaris, nilai standar deviasi 0,158 maka suatu sampel akan
Syariah, dan Bank Aladin Syariah di tahun 2018 – 2021, BJB Syariah di
tahun 2018 – 2019, Bank Panin Dubai Syariah di tahun 2020 – 2021, Bank
Mega Syariah di tahun 2019 – 2021, BCA Syariah di tahun 2018 dan 2020
adalah sebesar 3 yaitu pada Bank Muamalat Indonesia di tahun 2018 – 2020,
BCA Syariah di tahun 2019, Bank Mega Syariah di tahun 2018, Bank Panin
Dubai Syariah di tahun 2018 – 2019, dan BJB Syariah di tahun 2020 – 2021.
Nilai rata-rata adalah sebesar 2,2 yang menunjukkan bahwa rata-rata DPS
yang dimiliki oleh bank syariah di Indonesia periode 2018 – 2021 adalah
sebanyak 2 anggota, nilai standar deviasi 0,422 maka suatu sampel akan
tahun 2018 – 2019, Bank Aceh Syariah di tahun 2020, dan BJB Syariah di
tahun 2018. Nilai maksimum dewan direksi adalah sebesar 8 diperoleh dari
adalah 4,3 yang menunjukkan bahwa rata-rata dewan direksi yang dimiliki
anggota. Nilai standar deviasi 1,042 maka suatu sampel akan berjarak plus
Bank Panin Dubai Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Aceh Syariah,
2020 – 2021, Bank Mega Syariah dan Bank Victoria Syariah di tahun 2018
dan 2020 – 2021, BJB Syariah di tahun 2018 – 2019. Nilai maksimum
komite audit adalah sebesar 5 diperoleh dari Bank Aladin Syariah di tahun
2018. Nilai rata-rata komite audit adalah 3,27 yang menunjukkan bahwa
periode 2018 – 2021 adalah sebanyak 3 anggota. Nilai standar deviasi 0,505
maka suatu sampel akan berjarak plus 0,505 atau minus 0,505 dari nilai rata-
rata.
0,0265 diperoleh dari Bank Aladin Syariah di tahun 2019, nilai maksimum
82
diperoleh dari Bank Mega Syariah di tahun 2019, nilai rata-rata kinerja
nilai Indeks Maqashid Syariah (MSI) sebesar 27%, nilai standar deviasi
0,119 maka suatu sampel akan berjarak plus 0,119 atau minus 0,119 dari
nilai rata-rata.
a. Uji Chow
menentukan fixed effect model atau common effect model yang lebih
dipakai apabila hasil Fhitung lebih besar (>) dari Ftabel, maka H0 ditolak
yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect model.
Begitupun sebaliknya, jika Fhitung lebih kecil (<) dari Ftabel, maka H0
(Gujarati, 2009). Berikut adalah hasil uji Chow yang dilakukan dalam
penelitian ini.
83
Tabel 4.3
Hasil Uji Metode Common Effect
Dependent Variable: MSI
Method: Panel Least Squares
Date: 12/13/22 Time: 14:00
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 10
Total panel (balanced) observations: 40
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.115365 0.251968 0.457854 0.6500
DK 0.011866 0.034309 0.345858 0.7316
DKI 0.109123 0.154455 0.706506 0.4847
DPS 0.063275 0.052167 1.212921 0.2335
DD -0.013043 0.018908 -0.689824 0.4950
KA -0.013120 0.041788 -0.313957 0.7555
Root MSE 0.112187 R-squared 0.101235
Mean dependent var 0.273983 Adjusted R-squared -0.030936
S.D. dependent var 0.119844 S.E. of regression 0.121684
Akaike info criterion -1.237296 Sum squared resid 0.503438
Schwarz criterion -0.983964 Log likelihood 30.74593
Hannan-Quinn criter. -1.145700 F-statistic 0.765938
Durbin-Watson stat 2.012815 Prob(F-statistic) 0.580768
Sumber: Output Eviews 12 diolah, 2022
Tabel 4.4
Hasil Uji Metode Fixed Affect
Dependent Variable: MSI
Method: Panel Least Squares
Date: 12/13/22 Time: 14:09
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 10
Total panel (balanced) observations: 40
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.149449 0.246974 0.605119 0.5506
DK 0.011919 0.033798 0.352655 0.7273
DKI 0.042643 0.179471 0.237606 0.8141
DPS -0.072938 0.046814 -1.558028 0.1318
DD -0.021649 0.014763 -1.466376 0.1550
KA 0.094329 0.047279 1.995151 0.0570
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
Root MSE 0.070450 R-squared 0.645579
Mean dependent var 0.273983 Adjusted R-squared 0.447103
84
Tabel 4.5
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: MODEL_FEM
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 4.266295 (9,25) 0.0019
Cross-section Chi-square 37.221414 9 0.0000
Sumber: Output Eviews 12 diolah, 2022
b. Uji Hausman
mana yang terbaik antara fixed effect model dan random effect model.
Berikut ini adalah hasil uji signifikansi dengan metode fixed effect
Tabel 4.6
Hasil Uji Metode Fixed Affect
Dependent Variable: MSI
Method: Panel Least Squares
Date: 12/13/22 Time: 14:09
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 10
Total panel (balanced) observations: 40
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.149449 0.246974 0.605119 0.5506
DK 0.011919 0.033798 0.352655 0.7273
DKI 0.042643 0.179471 0.237606 0.8141
DPS -0.072938 0.046814 -1.558028 0.1318
DD -0.021649 0.014763 -1.466376 0.1550
KA 0.094329 0.047279 1.995151 0.0570
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
Root MSE 0.070450 R-squared 0.645579
Mean dependent var 0.273983 Adjusted R-squared 0.447103
S.D. dependent var 0.119844 S.E. of regression 0.089113
Akaike info criterion -1.717832 Sum squared resid 0.198527
Schwarz criterion -1.084502 Log likelihood 49.35663
Hannan-Quinn criter. -1.488840 F-statistic 3.252681
Durbin-Watson stat 3.484876 Prob(F-statistic) 0.004945
Sumber: Output Eviews 12 diolah, 2022
Tabel 4.7
Hasil Uji Metode Random Affect
Dependent Variable: MSI
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/13/22 Time: 14:01
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 10
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.123406 0.210426 0.586459 0.5614
DK 0.012509 0.028051 0.445942 0.6585
DKI 0.126847 0.132424 0.957885 0.3449
DPS 0.010999 0.041541 0.264769 0.7928
DD -0.016766 0.014247 -1.176835 0.2474
KA 0.020394 0.036452 0.559485 0.5795
Effects Specification
86
S.D. Rho
Cross-section random 0.048228 0.2265
Idiosyncratic random 0.089113 0.7735
Weighted Statistics
Root MSE 0.096197 R-squared 0.053784
Mean dependent var 0.185924 Adjusted R-squared -0.085365
S.D. dependent var 0.100153 S.E. of regression 0.104340
Sum squared resid 0.370153 F-statistic 0.386520
Durbin-Watson stat 2.272153 Prob(F-statistic) 0.854535
Unweighted Statistics
R-squared 0.059895 Mean dependent var 0.273983
Sum squared resid 0.526595 Durbin-Watson stat 1.597138
Sumber: Output Eviews 12 diolah, 2022
effect model.
2) Jika nilai probability Chi Square < 0.05 artinya H0 ditolak, yang
model.
Tabel 4.8
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: MODEL_REM
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 17.612384 5 0.0035
Sumber: Output Eviews 12 diolah, 2022
section random, yang berarti nilainya lebih kecil dari 0.05. Sehingga
a. Uji Normalitas
dengan data apabila bersifat normal. Hasil uji normalitas disajikan pada
gambar 4.1.
Gambar 4.1
Uji Normalitas
b. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.9
Uji Multikolinearitas
DK DKI DPS DD KA
DK 1.000000 -0.490786 0.315581 0.010308 0.125747
DKI -0.490786 1.000000 0.057652 -0.024663 -0.296048
DPS 0.315581 0.057652 1.000000 -0.098854 0.182827
DD 0.010308 -0.024663 -0.098854 1.000000 0.082663
KA 0.125747 -0.296048 0.182827 0.082663 1.000000
Sumber: Output Eviews 12 diolah, 2022
memiliki nilai correlation sebesar -0,4907 < 0,90 atau nilai correlation
lebih kecil dari 0,90. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
c. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.10
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.11
Uji Auto Karelasi
Berdasarkan uji yang dilakukan yaitu uji Chow dan uji Hausman, model
estimasi data yang terpilih adalah Fixxed Effect Model (REM). Maka
Tabel 4.12
Hasil Terpilih Uji Metode Fixxed Effect
Tabel 4.13
Koefisien determinasi (R2)
Root MSE 0.070450 R-squared 0.645579
Mean dependent var 0.273983 Adjusted R-squared 0.447103
S.D. dependent var 0.119844 S.E. of regression 0.089113
Akaike info criterion -1.717832 Sum squared resid 0.198527
Schwarz criterion -1.084502 Log likelihood 49.35663
Hannan-Quinn criter. -1.488840 F-statistic 3.252681
Durbin-Watson stat 3.484876 Prob(F-statistic) 0.004945
Sumber: Output Eviews 12 diolah, 2022
R-squared adalah 0.447103 atau 44%. Hal ini berarti 44% variabel
dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi dalam penelitian ini.
Tabel 4.14
Hasil Uji F (Uji Simultan)
Root MSE 0.070450 R-squared 0.645579
Mean dependent var 0.273983 Adjusted R-squared 0.447103
S.D. dependent var 0.119844 S.E. of regression 0.089113
Akaike info criterion -1.717832 Sum squared resid 0.198527
Schwarz criterion -1.084502 Log likelihood 49.35663
Hannan-Quinn criter. -1.488840 F-statistic 3.252681
Durbin-Watson stat 3.484876 Prob(F-statistic) 0.004945
Sumber: Output Eviews 12 diolah, 2022
Sedangkan nilai dengan Ftabel dengan df: α ; (k-1) ; (n-k) atau 0.05 ; (6-
1) ; (40-6) adalah 2,49 yang berarti nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak
93
variabel bebas yang lain konstan. Tanda positif (+) dan negatif (-)
(Widarjono, 2013).
ttabel = α ; df = ( n – k )
= 5% ; df = (40 - 6)
= 0.05 ; df = 34
94
= 1,697
Tabel 4.15
Hasil Uji t (Uji Parsial)
C. Pembahasan
hasil uji t, untuk variabel Dewan Komisaris (DK) didapat nilai sebesar
0.352655 yang berarti nilai thitung (0.352655) < ttabel (1,697), maka H0
hasil penelitian Kholid & Bachtiar (2015) yang menyatakan bahwa jumlah
hasil uji t, untuk vaiabel Dewan Komisaris Independen (DKI) didapat nilai
sebesar 0.237606, yang berarti nilai thitung (0.237606) < ttabel (1,697), maka
(MSI).
syariah. Kehadiran dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan atau
maqashid syariah bank syariah. Hal ini juga dapat disebabkan dewan
kondisi tersebut dapat disebabkan oleh kuatnya posisi dewan direksi dan
nilai sebesar -1.558028, yang berarti nilai thitung (-1.558028) < ttabel (1,697),
97
(MSI).
bahwa jumlah dewan pengawas syariah yang banyak tidak dapat mendorong
syariah hanya sebesar 2,22 di bawah rata-rata jumlah dewan komisaris yang
dewan direksi didapat nilai sebesar -1.466376, yang berarti nilai thitung (--
Index (MSI).
menjadi bahan pertimbangan utama, hal ini untuk menjaga arah koordinasi
dan komunikasi dan mengurangi tumpang tindih jabatan serta tugas dan
oleh Majid & Ghofar (2015) yang menyatakan jumlah dewan direksi tidak
Indonesia.
vaiabel komite audit didapat nilai sebesar 1.995151, yang berarti nilai thitung
(MSI).
audit memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu untuk memantau aktivitas
Hal ini berarti besar atau kecilnya jumlah komite audit pada bank syariah di
Indonesia.
Tabel 4.16
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil Pengujian
No. Hipotesis
Hipotesis
H1 : Dewan Komisaris berpengaruh terhadap
1 Ditolak
kinerja bank berdasarkan maqashid syariah
index
H2 : Dewan Komisaris Independen
2 Ditolak
berpengaruh terhadap kinerja bank
berdasarkan maqashid syariah index
H3 : Dewan Pengawas Syariah berpengaruh
3 Ditolak
terhadap kinerja bank berdasarkan
maqashid syariah index
H4 : Dampak buruk Dewan Direksi
4 Ditolak
berpengaruh terhadap kinerja bank
berdasarkan maqashid syariah index
H5 : Komite Audit berpengaruh terhadap
5 Diterima
kinerja bank berdasarkan maqashid syariah
index
101
Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat dari tabel Uji t dengan
X4 + 0.094329 X5 + e
Keterangan :
X1 = Dewan Komisaris
X4 = Dewan Direksi
X5 = Komite Audit
102
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
2018 – 2021. Penelitian ini dilakukan pada 10 Bank Umum Syariah yang berada di
Analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan regresi data panel
pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
B. Saran
lebih banyak terkait topik good corporate governance dan maqashid syariah.
diluar penelitian ini seperti dewan direksi, rapat dewan komisaris, rapat
hasil penelitian.
salah satu sampel dalam penelitian atau mengambil sampel di negara lain,
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, F., & Maria, D. (2017). Peningkatan Kinerja Bank Syariah di Indonesia
Melalui Penerapan Good Corporate Governance. Journal SEMNAS IIB
Darmajaya, ISSN: 2598-0246.
Algaoud, M. L., & Lewis, M. K. (2001). Perbankan Syariah: Prinsip, Praktik, dan
Prospek. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
Dalton, D. R., & Daily, C. M. (1999). Whats Wrong with Having Friends on the
Board? Across the Board 36(3), 28-32.
Gafoor, A., Mariappan, & S., T. (2018). Board Characteristics and Bank
Performance in India. IIMB Management Review. Elsevier Ltd. doi:
10.1016/j.iimb.2018.01.007.
Hassan, M., Rizwan, M., & Sohail, H. (2017). Corporaye Governance, Sharia
Advisory Boards and Islamic Bank’s Performance. Pakistan Journal of Islamic
Research, 18(1), 173-184.
Intan, Novita. (2022). OJK Catat Aset Perbankan Syariah Melonjak 12,71 persen
pada April 2022. Diakses dari https://www.republika.co.id/berita/
Jansen, M. C., & Meckling, W. (1976). Theory of The Firm: Managerial Behaviour,
Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial and Economic,3,
305-360.
Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Depok:
PT. Raja Grafindo Persada.
Kholid, M. N., & Bachtiar, A. (2015). Good Corporate Governance Dan Kinerja
Maqasid Syariah. JAAI, Vol. 19, No. 2, pp. 126–36.
Majid, R., & Ghofar, A. (2015). Analisis Pengaruh Pelaksanaan Good Corporate
Governance Terhadap Pencapaian Maqashid Syariah di Perbankan Syariah
Indonesia. Jurnal Ekonomi Islam, pp. 1–14.
Penerbit Andi.
Mollah, S., & Zaman, M. (2015). Shari’ah Supervision, Corporate Governance and
Performance: Conventional vs. Islamic Banks. .” Journal of Banking and
Finance 58, pp. 418–435.
Musolli. (2018). Maqasid Syariah: Kajian Teoritis dan Aplikatif Pada Isu-Isu
Kontemporer. At-Turas, Volume V, No.1.
Nomran, N. M., Haron, R., & Hassan, R. (2018). Shari’ah Supervisory Board
Characters Effects on Islamic Banks’ Performance: Evidence from Malaysia.
International Journal of Bank Marketing.
Ozcan, & Riza, A. (2016). Board Size, Board Composition, and Performance: An
Investigation on Turkish Bank. International Business Research, Vol. 9, No. 2,
ISSN: 1913-9004.
Sarkar, J., Sarkar, S., & Sen, K. (2012). A Corporate Governance Index for Large
Listed Companies in India. Indira Gandhi of Development Research, Mumbai.
Sukardi, Budi, Wijaya, T., & Wardani, M. K. (2016). Inklusivisme Maqasid Syariah
Menuju Pembangunan Berkelanjutan Bank Syariah di Indonesia. Jurnal
Peradaban Islam Tsaqafah Vol. 12, No. 1, Mei 2016, Hal. 209-230 ISSN:
1411-0334.
LAMPIRAN
Kinerja Tujuan 1
BUS Tahun
R1.1 R2.1 R3.1 R4.1
2018 0,00089 0,00058 0,00429 0,02432
2019 0,00089 0,00298 0,01079 0,00280
BMI
2020 0,00156 0,00043 0,01249 0,00321
2021 0,00158 0,00067 0,01249 0,00171
2018 0,02102 0,00000 0,02102 0,00529
BCAS
2019 0,02267 0,00000 0,02267 0,00424
113
Observations 40 40 40 40 40 40
117
Uji Chow
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: MODEL_REM
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 17.612384 5 0.0035
Uji Multikolinearitas
DK DKI DPS DD KA
DK 1.000000 -0.490786 0.315581 0.010308 0.125747
DKI -0.490786 1.000000 0.057652 -0.024663 -0.296048
DPS 0.315581 0.057652 1.000000 -0.098854 0.182827
DD 0.010308 -0.024663 -0.098854 1.000000 0.082663
KA 0.125747 -0.296048 0.182827 0.082663 1.000000
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White
Null hypothesis: Homoskedasticity
F-statistic 1.236893 Prob. F(18,21) 0.3175
Obs*R-squared 20.58435 Prob. Chi-Square(18) 0.3009
Scaled explained SS 41.86449 Prob. Chi-Square(18) 0.0012