Anda di halaman 1dari 89

PENGARUH SERTIFIKASI HALAL, KESADARAN HALAL,

DAN MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK


MAKANAN HALAL
(Studi Kasus Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri
di Kota Pekanbaru)

SKRIPSI

Oleh :

H E R W I N DA
11571201011

MANAJEMEN PEMASARAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2020
PENGARUH SERTIFIKASI HALAL, KESADARAN HALAL,
DAN MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK
MAKANAN HALAL
(Studi Kasus Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri
di Kota Pekanbaru)

SKRIPSI

Diajukan Sebagal Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Oral


Comprehensive Stara 1 pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Oleh :

H E R W I N DA
11571201011

MANAJEMEN PEMASARAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2020
ABSTRAK

PENGARUH SERTIFIKASI HALAL, KESADARAN HALAL, DAN


MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK MAKANAN HALAL
(Studi Kasus Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri
di Kota Pekanbaru)

Oleh:

HERWINDA
11571201011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sertifikasi halal,


kesadaran halal, dan merek berpengaruh terhadap minat beli. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder dengan jumlah
sampel penelitan sebanyak 100 orang responden. Adapun teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode regresi
linear berganda dan data tersebut dianalisis dengan menggunakan program SPSS
16. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel
sertifikasi halal, kesadaran halal, dan merek baik secara parsial maupun simultan
memiliki pengaruh terhadap minat beli. Sementara itu R square sebesar 17,5%
sertifikasi halal, kesadaran halal, dan merek dapat mempengaruhi minat beli,
Sedangkan sisanya sebesar 82,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Sertifikasi Halal, Kesadaran Halal, Merek, dan Minat Beli

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WarohmatullahiWabarokatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur yang sedalam-dalamnya penulis

ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya

kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul : Pengaruh Sertifikasi Halal, Kesadaran Halal, dan Merek Terhadap

Minat Beli Produk Makanan Halal, merupakan hasil karya ilmiah yang ditulis

sebagai salah satu persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau. Shalawat beserta salam buat reformator ummat selalu penulis tujukan

kepada Nabi Muhammad SAW juga keluarga serta sahabatnya yang telah berhasil

membuka tabir peradaban baru, dari peradaban jahiliyah menuju peradaban Islam

yang merupakan Dinul Haq sebagai rahmatan lil’alamin dan berjuang merubah

peradaban dunia dari keburukan menjadi yang lebih baik. Dan telah membawa

kita semua dari alam kebodohan menuju alam yang berilmu seperti yang kita

rasakan saat ini.

Melalui proses bimbingan dan pengarahan yang disumbangkan oleh orang-

orang yang berpengalaman, motivasi serta do’a orang-orang yang berada

disekeliling penulis sehingga penulisan ini dapat diselesaikan dengan penuh

kesadaran.

Sesungguhnya skripsi ini telah disusun sesempurna mungkin. Namun

menyadari bahwa di dalamnya masih terdapat kekurangan dan kelemahan

ii
berbagai aspek. Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis berharap dan

menerima sumbangan masukan pemikiran dari semua pihak demi

kesempurnaannya skripsi ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat dukungan dan juga

menerima bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan uluran tangan dan

kemurahan hati kepada penulis. Untuk itu secara khusus penulis mengucapkan

terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Kedua Orang Tua Tercinta Ayahanda Muat, Ibunda Harniza, kakak-kakak

dan adik-adikku serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan cinta,

kasih sayang, pengorbanan serta memberikan dukungan moril maupun

materil serta senantiasa mendoakan keberhasilan dan kesuksesan bagi

penulis selama menuntut ilmu.

2. Bapak Prof. Dr. KH. Akhmad Mujahiddin, M.Ag selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

3. Bapak Drs. H. Muh. Said HM, M.Ag, MM selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Kasim Riau.

4. Ibu Hj Dr. Leny Nofianty, MS, SE, M.SI, Ak, CA selaku Wakil Dekan I

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim Riau.

5. Ibu Dr. Julina, SE, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

6. Bapak Dr. Amrul Muzam, SHI, M.Ag selaku Wakil Dekan III Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau.

iii
7. Bapak Fakhrurozi, SE,MM selaku Ketua Prodi S1 Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau.

8. Ibu Astuti Meflinda, SE, M.M selaku Sekretaris Prodi S1 Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim Riau.

9. Ibu Dr. Julina, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

banyak membantu, mengarahkan, membimbing dengan penuh kesabaran

dan keikhlasan serta memberikan saran kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

10. Bapak Ibu dan seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah meluangkan

waktu dan kesempatan untuk memberikan ilmu dan pengetahuan selama

proses perkuliahan untuk menggapai cita-cita.

11. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas

Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

12. Dan sahabat seperjuangan dari MTS dan MA hingga sekarang, Diannas

Sukma Sari, Mildarianis dan Safina yang selalu mendoakan dan

memberikan dukungan yang tiada terkira untuk penulis hingga sampai

akhir skripsi ini.

13. Teman- teman KKN Desa Tambak Lidya, Suci, Defi, Raudha, Munthe,

dan Pardin yang telah memberikan support dan pengalaman yang begitu

luar biasa.

iv
14. Seluruh teman-teman satu angkatan Manajemen, yang tak mungkin

penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas doa, waktu, dan

pengalaman yang sudah kita lewati bersama, semoga persaudaraan kita

akan terjalin selamanya.

15. Dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebuktan satu persatu.

Semoga bantuan yang telah diberikan baik moril maupun materil

mendapat balasan pahala dari Allah SWT dan sebuah harapan bagi penulis

semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca semuanya.Semoga karya

sederhana ini bisa bermanfaat. Jazakumullah Khairan Katsiran. Wallahu A’alam

Bissahawab.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pekanbaru, 18 Juni 2020


Penulis,

HERWINDA

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 7
1.5 Sistematika Penelitian............................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran ......................................... 10
2.2 Pengertian Pemasaran ............................................................. 10
2.3 Konsep Pemasaran.................................................................. 11
2.4 Strategi Pemasaran ................................................................. 13
2.5 Konsep Halal .......................................................................... 16
2.6 Sertifikasi Halal ...................................................................... 18
2.7 Kesadaran Halal ...................................................................... 19
2.8 Merek ...................................................................................... 20
2.9 Minat Beli ............................................................................... 21
2.10 Prinsip Islam tentang Pasar Dan Pemasaran Syariah ............. 22
2.11 Pandangan Islam tentang Minat Beli Konsumen ................... 24
2.12 Penelitian Terdahulu ............................................................... 25
2.13 Variabel Penelitian ................................................................. 27
2.14 Kerangka Pemikiran ............................................................... 28
2.15 Konsep Operasional Variabel ................................................. 29
2.16 Hipotesis ................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Lokasi Penelitian dan waktu penelitian .................................. 31
3.2 Jenis dan Sumber Data ........................................................... 31

vi
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................... 32
3.4 TeknikPengumpulan Data ...................................................... 34
3.5 Uji Kualitas Data .................................................................... 35
3.6 Uji Asumsi Klasik .................................................................. 36
3.6.1 Uji Normalitas Data........................................................ 36
3.6.2 Uji Multikolinieritas ....................................................... 36
3.6.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................... 37
3.7 Analisis Data ........................................................................... 38
3.7.1 Regresi Linear Berganda ............................................... 38
3.8 Uji Hipotesis ............................................................................ 39
3.8.1 Uji Signifikan Parameter Individual atau Parsial (Uji
Statistik T) ..................................................................... 39
3.8.2 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F). ...................... 39
3.8.3 Koefisien Determinasi (R²)............................................ 40

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN


4.1 Sejarah Singkat Universitas Riau ............................................ 42
4.2 Visi dan Misi Universitas Riau ............................................... 43
4.2.1 Visi .................................................................................. 43
4.2.2 Misi ................................................................................. 43
4.3 Sejarah Singkat UIN ............................................................... 44
4.4 Visi dan Misi Universitas Riau ............................................... 45
4.4.1 Visi .................................................................................. 45
4.4.2 Misi ................................................................................. 45

BAB VHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


5.1 Karakteristik Responden ......................................................... 47
5.1.1 Responden Bedasarkan Usia .......................................... 47
5.1.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 48
5.1.3 Responden Berdasarkan Asal Universitas ...................... 48
5.1.4 Responden Berdasarkan Fakultas/Jurusan ..................... 48
5.1.5 Responden Berdasarkan Pendapatan .............................. 49

vii
5.1.6 Responden Berdasarkan Restoran yang Dikunjungi ... 50
5.1.7 Responden Berdasarkan yang Mengetahui Negara Asal
Restoran .......................................................................... 50
5.1.8 Responden Berdasarkan Kehalalan Daging/Ayam ........ 51
5.1.9 Responden Berdasarkan yang Mengetahui Logo Halal
MUI................................................................................. 52
5.2 Deskripsi Variabel Penelitian.................................................. 53
5.2.1 Sertifikasi Halal .............................................................. 53
5.2.2 Kesadaran Halal ............................................................. 54
5.2.3 Merek.............................................................................. 55
5.2.4 Minat Beli ....................................................................... 56
5.3 Uji Kualitas Data ..................................................................... 57
5.3.1 Uji Validitas ................................................................... 57
5.3.2 Uji Reliabilitas................................................................ 58
5.4 Uji Normalitas Data ................................................................ 59
5.5 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 60
5.5.1 Uji Multikolinieritas ....................................................... 60
5.5.2 Uji Heteroskesdastisitas ................................................. 61
5.6 Analisis Data Penelitian .......................................................... 62
5.6.1 Regresi Linier Berganda ................................................. 62
5.7 Uji Hipotesis ........................................................................... 63
5.7.1 Uji Secara Parsial (Uji T) .............................................. 63
5.7.2 Uji Secara Simultan (Uji F) ........................................... 65
5.7.3 Koefisien Determinasi ........................................................ 66
5.8 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 67

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan ............................................................................. 70
6.2 Saran ....................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Data jumlah mahasiswa UR dan UIN .............................. 65


Tabel 2.1 : Perbandingan Penelitian-Penelitian Terdahulu Dengan
Penelitian Yang di Lakukan ............................................... 25
Tabel 3.1 : Klasifikasi Penilaian Kuesioner ......................................... 41
Tabel 5.1 : Responden Berdasarkan Usia ............................................. 47
Tabel 5.2 : Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 48
Tabel 5.3 : Responden Berdasarkan Asal Universitas .......................... 48
Tabel 5.4 : Responden Berdasarkan Fakultas dan Jurusan ................... 49
Tabel 5.5 : Responden Berdasarkan Pendapatan .................................. 49
Tabel 5.6 : Responden Berdasarkan Restoran Yang Dikunjungi ......... 50
Tabel 5.7 : Responden Berdasarkan Yang Mengetahui Negara Asal
Restoran ............................................................................. 51
Tabel 5.8 : Responden Berdasarkan Kehalalan Daging/Ayam ............ 51
Tabel 5.9 : Responden Berdasarkan Yang Mengetahui Logo Halal
MUI .................................................................................... 52
Tabel 5.10 : Rekapitulasi Jawaban Responden Sertifikasi Halal ........... 53
Tabel 5.11 : Rekapitulasi Jawaban Responden Kesadaran Halal ........... 54
Tabel 5.12 : Rekapitulasi Jawaban Responden Merek ........................... 55
Tabel 5.13 : Rekapitulasi Jawaban Responden Minat Beli ................... 56
Tabel 5.14 : Uji Validitas ....................................................................... 57
Tabel 5.15 : Uji Reliabilitas.................................................................... 58
Tabel 5.16 : Uji Normalitas .................................................................... 59
Tabel 5.17 : Uji Multikolonieritas .......................................................... 60
Tabel 5.19 : Analisis Regresi Berganda ................................................. 62
Tabel 5.20 : Uji F Hitung ....................................................................... 66
Tabel 5.21 : Koefisien Determinasi ........................................................ 66

ix
DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.2 : Kerangka Pemikiran ......................................................... 28


Tabel 4.1 : Struktur Universitas Negeri .............................................. 46
Tabel 5.18 : Uji Heteroskedastisitas .................................................... 61

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap

menkonsumsi. Menurut Kinnear dan taylor (1995, dalam Sukmawati dan

Durianto, 2003) minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku

konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk

bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Sedangkan

minat beli ulang merupakan minat beli yang didasarkan atas pengalaman

pembelian yang telah dilakukan dimasa lalu.

Zeithalm et al (2996) menekankan pentingnya mengukur minat beli

konsumen, yaitu untuk mengetahui keinginan pelanggan yang tetap setia atau

meninggalkan suatu barang atau jasa. Konsumen yang merasa senang dan

puas akan barang atau jasa yang telah dibelinya akan berpikir untuk membeli

kembali barang atau jasa tersebut. Oleh karena itu, minat beli penting untuk

diteliti.

Kesadaran masyarakat tentang produk halal seolah dibangkitkan oleh

pemberitaan adanya kasus yang terjadi pada tauhn 1988, yaitu isu lemak babi

pada banyak produk pangan dan pada tahun 2000 tentang haramnya MSG

Ajinomoto yang sebelumnya dinyatakan halal. Ditambah lagi peristiwa 2013

mengenai halal Solaria dan beberapa produk resto terkenal lainnya yang

ternyata belum memiliki sertifikat halal dari MUI. Para produsen sadar bahwa

1
2

konsumen Muslim merupakan sasaran empuk bagi pemasaran produk mereka.

Salah satu strategi yang mereka terapkan adalah Islamic branding yaitu

menggunakan identitas Islam (dengan kata Islam, syariah, nama-nama Islam,

label halal) dalam produk pemasaran mereka. Contoh Islamic branding adalah

produk Nestle, KCF, yang berasal dari negara non Muslim tapi untuk

dikonsumsi orang Muslim. Mereka rela mengeluarkan biaya tinggi untuk

mendaftarkan produknya untuk mendapatkan sertifikat halal.

Sertifikasi halal memberikan keuntungan bagi semua konsumen, tidak

hanya konsumen Muslim, karena halal bukan saja kandungan nya yang halal,

tetapi proses dan cara yang beretika, sehat dan baik. Konsumen Muslim

mencari sertifikasi halal otentik yang dikeluarkan oleh MUI. Sertifikasi ini

memberikan kewenangan bagi perusahaan dalam penggunaan logo halal untuk

dicetak pada kemasan produk. Konsumen Muslim di Indonesia mencari

sertifikasi halal otentik yang dikeluarkan oleh MUI (Majelis Ulama

Indonesia). Sertifikasi ini memberikan kewenangan bagi perusahaan dalam

penggunaan logo halal untuk dicetak pada kemasan produk atau untuk

dipajang di premis perusahaan (www.halalmui.org).

Keharusan mengkonsumsi produk yang bersertifikasi halal adalah

karena kita telah diperintahkan Allah untuk mencari, memilih, dan

mengkonsumsi makanan yang halal. Tercantum dalam ayat Al-qur’an yang

artinya : “ Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thoyyib) dari apa

yang telah di rezkikan kepadamu dan bertakwa lah kepada Allah dan kamu

beriman kepadanya” (QS. Al-Maidah:88). Dilihat dari perspektif Islam,


3

konsep halal merupakan hal yang vital bagi seorang muslim. Halal berarti

diperbolehkan atau diijinkan dalam agama Islam (QS. Albaqarah:168-169).

Oleh sebab itu, muslim akan mencari produk untuk dikonsumsi sesuai dengan

ajaran agama yang telah diterima.

Estimasi total nilai industri barang dan jasa yang menggunakan halal

appeal ini melebihi 1 Trilliun USD di seluruh dunia The Halal Journal

(2008:25). Beberapa contoh produk-produk yang menggunakan Halal appeal

ini, seperti: turisme dan hospitality (hotel syar‟i dan restoran halal), jasa

keuangan (perbankan syariah), kesehatan (thibbun nabawi), kecantikan

(kosmetik dan salon muslimah), pendidikan umum (sekolah Islam terpadu),

real estate (perumahan islami), dan toiletries (shampo muslimah). Indonesia

merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam terbesar di

Asia Tenggara yakni sebesar 207.176.162 (www.bps.go.id). Indonesia dengan

populasi penduduk mayoritas Muslim merupakan pasar potensial yang besar

bagi berbagai produsen barang dan jasa. Meskipun masing-masing konsumen

muslim memiliki kadar kepatuhan terhadap syariah yang berbeda-beda

tergantung tingkat religiusitas mereka, secara umum konsumen muslim akan

memiliki sikap yang positif terhadap produk-produk yang menggunakan

pendekatan halal dalam proses pemasaran mereka.

Seiring dengan meningkatnya jumlah populasi Muslim di Indonesia,

studi dalam konteks pengakuan terhadap makanan halal perlu diperiksa lebih

lanjut. Produk halal harus diakui sebagai simbol kebersihan, keamanan, dan

kualitas tinggi bagi konsumen. Inilah saatnya untuk mempelajari faktor-faktor


4

apa saja yang harus dipertimbangkan dalam mempengaruhi niat membeli

konsumen muslim secara lebih mendalam sehingga hasilnya dapat

memperkuat posisi Indonesia dalam pasar produk halal.

Sertifikasi halal merupakan sebuah jaminan keamanan bagi umat

Muslim untuk dapat mengkonsumsi suatu produk. Sertifikasi halal ini

dibuktikan dengan pencantuman logo halal pada kemasan produk. Secara

umum, pendekatan halal dalam proses pemasaran suatu produk juga dapat

menetralisir image negatif yang diasosiasikan konsumen Muslim terhadap

suatu produk.

Beberapa penelitian sebelumnya mengenai minat beli produk halal

telah dilakukan. Aziz dan Chok (2013:15) meneliti pengaruh kesadaran

halal, sertifikasi halal, kualitas makanan, promosi, merek terhadap minat beli.

Hasil penenlitian menemukan bahwa hanya kualitas produk yang tidak

mempengaruhi niat beli, tetapi kesadaran halal, sertifikasi halal, promosi,

merek secara signifikan berpengaruh terhadap minat beli. Penelitian

selanjutnya dilakukan oleh Zakaria et al (2016:589) yang meneliti pengaruh

kesadaran halal, komunikasi pemasaran, religiusitas terhadap minat beli.

Mereka mengungkapkan bahwa ada hubungan positif antara kesadaran halal

dan religiusitas terhadap minat beli. Religiusitas adalah faktor yang paling

berpengaruh dalam memotivasi pelanggan untuk membeli produk bersertifikat

halal, tetapi komunikasi pemasaran ditemukan tidak memiliki signifikan

berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk

bersertifikasi halal. Kemudian penelitian selanjutnya dilakukan oleh


5

Nurcahyo dan Hudrasyah (2017:21) yang meneliti pengaruh kesadaran

halal, sertifikasi halal, persepsi sosial pribadi terhadap minat beli. Hasil

penelitian ini menemukan bahwa hanya kesadaran halal yang tidak memiliki

hubungan yang signifikan terhadap minat beli.

Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya dari sisi kombinasi

variabel bebas dan lokasi. Penelitian ini penting dilakukan karena dengan

memahami niat beli konsumen dapat menjadi dasar bagi perusahaan dalam

menghasilkan produk dan jasa. Berdsarakan latar belakang yang telah

disampaikan diatas, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh

Sertifikasi Halal, Kesadaran Halal, dan Merek Terhadap Minat Beli

Produk Makanan Halal”.

Pada penelitian ini, penulis akan memberi data jumlah Mahasiswa

Perguruan Tinggi Negeri di Kota Pekanbaru dalam waktu 5 tahun, yaitu dari

tahun 2015-2019. Berikut tabel data jumlah Mahasiswa Perguruan Tinggi

Negeri di Kota Pekanbaru pada tahun 2015-2019 :

Tabel 1.1
Data jumlah Mahasiswa UNRI dan UIN
selama 5 tahun

Jumlah Mahasiswa Jumlah Mahasiswa UIN


No Tahun
Universitas Riau (Orang) SUSKA Riau (Orang)
1 2015 36.473 28.332
2 2016 36.603 32.283
3 2017 35.815 31.218
4 2018 34.324 33.065
5 2019 33.702 29.066
176.917 153.964
Jumlah 330.881
Sumber data : Kasubag Registrasi dan Data Universitas Riau 2019, dan
Kepala Bagian Akademik UIN SUSKA Riau 2019.
6

Dari Tabel 1.1 Mahasiswa dari Universitas Riau bisa dilihat bahwa

pada tahun 2015 sebagai tahun dasar didapat angka jumlah mahasiswa

sebanyak 36.473 orang. Untuk tahun 2016 angka jumlah mahasiswa sebanyak

36.603 orang, yaitu terjadi kenaikan jumlah mahasiswa dari tahun

sebelumnya. Pada tahun 2017-2019 setiap tahunnya terjadi penurunan jumlah

mahasiswa, yaitu pada tahun 2017 sebanyak 35.815 orang, kemudian menurun

pada tahun 2018, yaitu sebanyak 34.324 orang, lalu menurun lagi pada tahun

2019 yaitu sebanyak 33.702 orang. Sedangkan pada Mahasiswa UIN SUSKA

Riau pada tahun 2015 sebagai tahun dasar didapat angka jumlah mahasiswa

sebanyak 28.332 orang. Untuk tahun 2016 terdapat sejumlah 32.283 orang,

yaitu terjadi kenaikan jumlah mahasiswa dari tahun sebelumnya. Pada tahun

2017 ke tahun 2018 terjadi lagi kenaikan jumlah mahasiswa, yaitu pada tahun

2017 sebanyak 31.218 orang naik menjadi 33.065 orang pada tahun 2018.

Kemudian menurun pada tahun 2019 menjadi 29.066 orang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dikemukakakan

rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh sertifikasi halal secara parsial terhadap minat beli

produk makanan halal?

2. Bagaimana pengaruh kesadaran halal secara parsial terhadap minat beli

produk makanan halal?

3. Bagaimana pengaruh merek secara parsial terhadap minat beli produk

makanan halal?
7

4. Bagaimana pengaruh sertifikasi halal, kesadaran halal, dan merek secara

simultan terhadap minat beli produk makanan halal?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang diangkat, tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh sertifikasi halal secara

parsial terhadap minat beli produk makanan halal

2. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh kesadaran halal secara

parsial terhadap minat beli produk makanan halal

3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh merek secara parsial

terhadap minat beli produk makanan halal

4. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh sertifikasi halal, kesadaran

halal, dan merek secara simultan terhadap minat beli produk makanan

halal

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa kegunaan atau

manfaat, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberi tambahan wawasan serta kajian

mengenai faktor yang paling mempengaruhi minat beli produk halal oleh

konsumen di Indonesia.
8

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti

Penelitian ini menjadi media bagi peneliti untuk menambah

pengalaman di bidang penelitian dan menambah pemahaman mengenai

tema yang menjadi fokus penelitian. Selain itu, penelitian ini dapat

digunakan peneliti untuk memperdalam pengalaman di bidang

pemasaran serta implementasi atas teori yang telah didapatkan selama

masa perkuliahan.

b) Bagi Pelaku Usaha

Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dan dasar yang

objektif pengambilan keputusan dalam membuat atau mengembangkan

strategi pemasaran produk halal.

1.5 Sistematika Penulisan

Secara umum, pembahasan dari penelitian yang dilakukan ini terdiri

dari 6 (enam) bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengurai tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB II TELAAH PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori, penelitian terdahulu, variable

penelitian, kerangka pemikiran, operasional variabel penelitian

dan hipotesis.
9

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai lokasi dan waktu penelitian, penentuan

populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data serta metode analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini memuat tentang sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi perusahaan dan aktifitas perusahaan secara menyeluruh.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini penulis akan mengemukakan tentang pembahasan dari

hasil penelitian yang dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang hasil kesimpulan setelah

memperhatikan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya.

Kemudian saran-saran sebagai bahan masukan.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Zainal et al (2017:8) manajemen pemasaran merupakan

kegiatan pokok perusahaan yang dilakukan untuk mempertahankan

kelangsungan dan perkembangan perusahaan, serta laba bagi perusahaan.

Proses pemasaran dilakukan sebelum barang diproduksi dan tidak berakhir

dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus memberikan kesan

yang menarik untuk memikat hati konsumen sehingga meningkatkan

penjualan dan keuntungan. Hal tersebut harus dilakukan oleh setiap

perusahaan agar usahanya dapat bertahan dan memiliki reputasi yang baik

dikalangan konsumen.

Sedangkan menurut Kotler yang dialih bahasakan oleh Buchari

(2014:130) adalah kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasi,

dan mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat

pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka

mencapai tujuan organisasi.

2.2 Pengertian Pemasaran

Pemasaran menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita

sehari-hari. Dari bangun tidur hingga tidur kembali, beraneka produk,

makanan, jasa informasi, dan iklan setia menemani, “mengganggu”, dan

“membantu kita”. Menurut Zainal et al (2017:6) pemasaran berkaitan dengan

proses mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia maupun

10
11

masyarakat. Pemasaran dapat diartikan juga sebagai kegiatan memenuhi

kebutuhan secara menguntungkan.

Sejumlah aspek ditekankan, seperti pengembangan kontak langsung

atau jejaring bisnis dengan berbagai pihak, penyaluran produk, bauran

pemasaran (marketing mix), relationship marketing, keunggulan kompetitif,

proses manajerial, proses sosial, hubungan pertukaran, pemuasan kebutuhan

dan keinginan konsumen, dan seterusnya.

2.3 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta

memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien

dibandingkan para pesaing.

Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:

1. Temukanlah keinginan pasar dan penuhilah.

2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat

dibuat.

3. Cintailah pelanggan, bukan produknya.

4. Lakukan menurut cara anda.

5. Melakukan segalanya dalamm batas kemampuan untuk menghargai uang

pelanggan yang serat dengan nilai, mutu dan kepuasan.

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan konsep dasar

pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi,

konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran

sosial, dan konsep pemasaran global.


12

1. Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai

produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini

berorientasi pada produksi dengan mengarahkan segenap upaya untuk

mencapai efisiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas

manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena

konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas

dengan biaya beli mereka.

2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai

produk yang menawarkan mutu, performasi dan ciri-ciri yang terbaik.

Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena

konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam

penampilan dengan ciri-ciri terbaik.

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan

begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi

yang agresif.

4. Konsep pemasaran

Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran

serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan

efisien dibandingkan para pesaing.


13

5. Konsep pemasaran global

Konsep pemasaran global ini berpendapat bahwa tugas organisasi

adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran

serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih

efektif dan efisien dari pada para pesaing dengan tetap melestarikan atau

meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyara

kat.

6. Konsep pemasaran sosial

Konsep ini berpendapat bahwa manajer eksekutif berupaya

memahami semua faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi

pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap.

2.4 Strategi Pemasaran

Menurut Zainal et al (2017:8) strategi pemasaran yang ada saat ini,

menekankan bahwa strategi pemasaran sebagai ilmu dan seni yang mengarah

pada proses menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan values

kepada para konsumen, serta menjaga hubungan dengan para stakeholders.

Strategi pemasaran didasarkan atas 5 (lima) konsep strategi sebagai berikut :

1. Segmentasi Pasar

Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai

kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda. Perusahaan tidak mungkin dapat

memenuhi kebutuhan semua pembeli. Karena itu, perusahaan harus

mengelompokkan pasar yang bersifat heterogen tersebut kedalam satuan-

satuan pasar yang bersifat homogen.


14

2. Market Potitioning

Perusahaan tidak mungkin dapat menguasai pasar secara, maka

prinsip strategi pemasaran yang kedua adalah memilih pola spesifik pasar

perusahaan yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada

perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata lain

perusahaan harus memilih segmen pasar yang akan menghasilkan

penjualan dan laba paling besar.

Segmen pasar semacam ini memiliki 4 (empat) karakteristik, yaitu :

a. Berukuran cukup besar

b. Mempunyai potensi untuk berkembang terus

c. Tidak memiliki atau dipenuhi oleh perusahaan saingan

d. Mempunyai kebutuhan yang belum terpenuhi, yang mana kebutuhan

tersebut dapat dipuaskan oleh perusahaan yang memilih segmen pasar

tersebut.

3. Market Entry Strategy

Market entry Strategy adalah strategi perusahaan untuk memasuki

segmen pasar yang dijadikan pasar sasaran penjualan.

Strategi memasuki suatu segmen pasar dapat dilakukan dengan

cara :

a. Membeli perusahaan lain

Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan cepat, cara ini

ditempuh apabila :

1) Perusahaan pembeli tidak mengetahui tentang seluk beluk industri

dari perusahaan yang dibeli


15

2) Sangat menguntungkan untuk secepat mungkin memasuki segmen

pasar yang dikuasai perusahaan yang dibeli.

3) Perusahaan menghadapi macam-macam penghalang untuk

memasuki segmen pasar yang bersangkutan melalui internal

development, misalnya patent, economies of scale, saluran

distribusi yang sulit dimasuki, biaya iklan yang mahal atau

kesulitan bahan mentah.

b. Internal Development

Ada perusahaan-perusahaan yang lebih suka berkembang

melalui usaha sendiri yaitu melalui research and development karena

berpendirian bahwa hanya dengan cara inilah kepemimpinan dalam

industri dapat dicapai.

c. Kerjasama dengan perusahaan lain

Keuntungan dengan cara ini ialah bahwa resiko yang dipikul

bersama, dan masing-masing perusahaan saling melengkapi skill dan

resources.

4. Marketing Mix Strategy

Marketing Mix strategy adalah kumpulan variabel-variabel yang

dapat dipergunakan perusahaan untuk memepengaruhi tanggapan

konsumen. Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah

yang disebut 7P (Product, Price, Place, Promotion, Participant, Prosess,

dan People Physical evidence).


16

5. Timing Strategy

Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan barang merupakan

hal yang perlu diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya

kesempatan baik menetapkan objektif dan menyusun strategi pemasaran,

ini tidaklah berarti bahwa perusahaan dapat segera memulai kegiatan

pemasaran.

2.5 Konsep Halal

Islam mengajarkan umat muslim untuk mengkonsumsi produk yang

halal. Berdasarkan pada hukum Islam ada tiga kategori produk untuk Muslim

yakni halal, haram, dan mushbooh. Halal dalam bahasa arab berarti diizinkan,

bisa digunakan, dan sah menurut hukum. Kebalikan dari halal adalah haram

yang berarti tidak diizinkan, tidak bisa digunakan, dan tidak sah menurut

hukum sedangkan mushbooh (syubha, shubhah, dan mashbuh) berarti hitam

putih, masih dipertanyakan, dan meragukan oleh karena itu sebaiknya

dihindari.

Sah atau tidak sahnya suatu produk untuk dikonsumsi umat Muslim

sudah sangat jelas batas-batasnya. Hal ini sudah dijelaskan pada Al Quran dan

juga Hadits. Dalam Surat al-Baqarah:168 Allah berfirrrman:

            

    


Artinya: “Wahai Manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu”.
17

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor

519 tahun 2001 tanggal 30 November 2001 pasal 1 menunjuk Majelis Ulama

Indonesia (MUI) sebagai lembaga pelaksana pemeriksaan pangan yang

menyatakan kehalalan suatu produk yang dikemas untuk diperdagangkan di

Indonesia. Berdasarkan keputusan menteri tersebut dapat disimpulkan bahwa

MUI adalah lembaga yang berwenang dalam mengaudit produk dan mampu

menerbitkan sertifikat halal kepada perusahaan yang mengajukan uji halal

kepada MUI. Sertifikat Halal inilah yang memberikan izin kepada perusahaan

untuk bisa mencantumkan logo halal pada kemasan produk.

Menurut Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor 518 Tahun 2001

Tanggal 30 November 2001 pasal 1 menjelaskan bahwa pangan halal adalah

pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan haram atau dilarang untuk

dikonsumsi umat Islam dan pengolahannya tidak bertentangan dengan syariat

Islam. Pemeriksaan pangan halal adalah pemeriksaan tentang keadaan

tambahan dan bahan penolong serta proses produksi, personalia dan peralatan

produksi, sistem menajemen halal, dan hal-hal lain yang berhubungan

langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan produksi pangan halal.

Menurut Departemen Agama Malaysia (Jakim), konsep halal

didefinisikan sebagai sesuatu yang diperbolehkan oleh hukum syariat.

Makanan halal berarti diperbolehkan atau sah oleh hukum syariat di mana

harus memenuhi beberapa kondisi yakni:

a. Tidak terdiri dari bahan-bahan yang mengandung hewan yang tidak

diperbolehkan dalam hukum Islam yang disembelih tidak dengan aturan

syariat.
18

b. Tidak mengandung bahan-bahan yang najis menurut hukum syariat.

c. Aman dikonsumsi dan tidak berbahaya.

d. Tidak diproduksi menggunakan alat-alat yang terkena najis menurut

hukum syariat.

e. Makanan dan bahan yang terkandung didalamnya tidak mengandung

bagian dari mahluk hidup yang tidak diperbolehkan menurut hukum

syariat.

f. Pada saat persiapan, proses, pengemasan, dan juga penyimpanan, makanan

secara fisik terpisah dari makanan lainnya seperti dijelaskan diatas, atau

apapun yang menurut hukum syariat didefinisikan sebagai najis.

2.6 Sertifikasi Halal (Halal Certification)

Menurut Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 168 menyatakan prinsip

dasar dari sertifikasi halal sendiri adalah halal (diperbolehkan) dan thoyyiban

(bermanfaat). Hal ini memberi gambaran untuk umat muslim di dunia bahwa

sesuatu yang masuk ke dalam tubuh haruslah sah menurut hukum Islam dan

juga bermanfaat bagi dirinya sendiri.

Menurut Keputusan Menteri Agama R.I. nomer 518 menyatakan

bahwa sertifikasi halal adalah fatwa tertulis yang menyatakan kehalalan suatu

produk pangan yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-

Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Sertifikasi

halal di Indonesia dikeluarkan resmi oleh MUI yang mengindikasikan bahwa

produk sudah lolos tes uji halal. Produk yang memiliki sertifiksi halal adalah

produk yang telah teruji dalam kehalalan dan bisa dikonsumsi umat muslim.
19

Produk yang telah memiliki sertifikasi halal dibuktikan dengan pencantuman

logo halal dalam kemasan produk (www.halalmui.org).

Menurut Aziz dan Chok (2013:7) makanan halal bersertifikat adalah

persyaratan bagi Muslim sebagai bagian dari kewajiban agama. Menariknya,

konsep halal lebih dari apa yang seharusnya penerimaannya yang luas baik

oleh Muslim dan non-Muslim. Agar makanan bersertifikat halal, produsen

harus memperoleh simbol halal atau kualifikasi halal sebagai bukti bahwa

produk tersebut sah menurut hukum agama menurut Al-Quran.

Selain itu, temuan penelitian mereka menunjukkan bahwa sikap

terhadap makanan halal dan kontrol yang dirasakan adalah prediktor

signifikan dari niat. Makanya, sejalan dengan TPB (Theory of Planned

Behavior), persepsi makanan halal dalam konteks sertifikasi halal oleh non-

Muslim ditentukan oleh sikap pribadi yang positif, yang pada gilirannya dapat

mempengaruhi niat mereka untuk membeli makanan halal. Argumen tersebut

telah mengarah pada pembentukan hipotesis sertifikasi halal berhubungan

positif dengan niat untuk membeli.

2.7 Kesadaran Halal (Halal Awareness)

Menurut Aziz dan Chok (2013:7) kesadaran adalah kemampuan untuk

memahami, merasakan, dan menyadari peristiwa dan objek. Ini adalah konsep

tentang menyiratkan pemahaman dan persepsi terhadap peristiwa atau subjek.

Kesadaran telah dihipotesiskan sebagai peran penting dalam menentukan niat

untuk memilih.

Menurut Zakaria et al (2016:590) kesadaran halal adalah kemampuan

seorang Muslim untuk memahami apa sebenarnya produk halal itu. Ini
20

termasuk kesadaran mereka tentang bagaimana produk disimpan, praktik

sanitasi, dan dipindahkan dalam sistem distribusi. Misalnya, seberapa baik

seorang Muslim dapat memisahkan halal dari produk non halal selama

mencegah pengiriman dan penyimpanan kontaminasi produk-produk ini.

Sayangnya, konsep halal telah dibatasi secara konvensional hanya

untuk makanan atau apapun yang berhubungan dengan makanan ketika

sebenarnya dalam Islam halal juga mencakup aspek kehidupan yang lebih

besar seperti dalam industri bisnis dan perbankan. Muslim dan non-Muslim di

seluruh dunia telah menjadi lebih reseptif terhadap masalah halal. Sebagai

Muslim, halal adalah prasyaratan bagi semua hal-hal, metode dan proses yang

diterapkan dan dikonsumsi dalam kehidupan sehari-harinya.

Menurut Nurcahyo dan Hudransyah (2017:23) kesadaran halal

adalah tingkat pemahaman umat Islam dalam mengetahui masalah yang terkait

dengan konsep halal. Pengetahuan tersebut meliputi pemahaman apa yang sah

dan bagaimana proses produksi suatu produk sesuai dengan standar halal

Islam. Berdasarkan penelitian mereka, produk kesadaran halal ditentukan oleh

sikap positif. Sikap positif adalah persepsi positif terhadap kesadaran halal.

2.8 Merek (Brand)

Menurut Aziz dan Chok (2013:9) nama merek memiliki isyarat

kualitas ekstrinsik. Mereka memandang nama merek sebagai ringkasan

konstruksi untuk kualitas karena memiliki kualitas inferensi berdasarkan pada

nama merek. Mereka telah mengakui bahwa merek tertentu mungkin tidak

hanya diwakili oleh nama atau simbol. Ini mewakili persepsi dan sentimen
21

konsumen terhadap produk dan layanan, yang berarti bagi sudut pandang

konsumen. Nama merek dapat memengaruhi preferensi dan niat konsumen

untuk membeli.

Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa niat pelanggan untuk

membeli produk atau layanan dapat dipengaruhi oleh sikap positif terhadap

merek itu sendiri, konsumen akan memilih merek yang mirip dengan

karakteristiknya. Sejalan dengan teori TPB, pelanggan yang memiliki sikap

positif terhadap merek, misalnya, setuju untuk memilih merek makanan

tertentu dapat bertindak lebih jauh dengan menunjukkan efek positif pada niat

pembelian halal. Oleh karena itu, hipotesis dikonseptualisasikan sebagai

merek berhubungan positif dengan niat untuk membeli.

2.9 Minat Beli (Purchase Intention)

Menurut Ferdinand (2006:129) minat beli dapat didefinisikan

melalui indikator-indikator sebagai berikut :

a. Minat transaksional, yaitu kecendrungan untuk membeli produk.

b. Minat referensial, yaitu kecendrungan seseorang untuk mereferensikan

produk kepada orang lain.

c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang

yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya

dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

selalu mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk

tersebut.
22

Theory Planned Behaviour telah banyak digunakan dalm mengukur

niat beli dikalangan konsumen. Dalam aplikasi yang lebih dalam dan

penggunaan Theory Planned Behaviour atau TPB juga telah digunakan oleh

berbagai peneliti mengukur niat orang untuk membeli, mengkonsumsi dan

menerima produk makanan halal. Berdasarkan Teori Planned Behavior yang

digunakan sebagai landasan pengukuran minat beli konsumen, beberapa

peneliti sepakat bahwa niat adalah ukuran untuk menunjukkan keyakinan

individu untuk membeli produk makanan halal.

Menurut Nurcahyo dan Hudransyah (2017:22) minat beli adalah

kecenderungan konsumen untuk membeli sesuatu atau mengambil tindakan

apa pun sehubungan dengan pembelian dan diukur dengan kemungkinan

bahwa konsumen melakukan pembelian. Diukur dengan pernyataan - tidak

membeli ingin membeli, akan membeli - tidak akan membeli, akan melakukan

pembelian berulang - tidak akan melakukan untuk membeli lagi. Berdasarkan

Theory of Planned Behavior, perilaku berkaitan dengan sikap TPB, norma

subyektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Elemen-elemen ini digunakan

dalam upaya untuk memahami niat orang untuk berpartisipasi secara langsung

atau tidak langsung dalam sejumlah kegiatan seperti kemauan untuk berdebat

dan kemauan untuk memberikan sesuatu.

2.10 Prinsip Islam Tentang Pasar dan Pemasaran Syariah

Menurut Zainal et al (2017:54) Islam dapat menjadi pencerah bagi

aktivitas perdagangan dengan sejumlah aturan yang bisa diterapkan dipasar

dalam upaya menegakkan kepentingan semua pihak. Dalam Islam, mekanisme


23

pasar dibangun berdasarkan bebrapa prinsip yaitu, Ar-Ridha, persaingan sehat

(fair competition), dan kejujuran (honesty).

Islam agama yang sangat luar biasa. Islam agama yang lengkap, yang

bearti mengurusi semua hal dalam hidup manusia. Islam agama yang mampu

menyeimbangkan dunia dan akhirat, antara hablum minallah (hubungan

dengan Allah) dan hablum minannas (hubungan dengan manusia). Islam

menghalalkan umatnya berniaga, bahkan Rasulullah SAW seorang saudagar

yang sangat terpandang pada zamannya. Sejak muda beliau dikenal sebagai

seorang pedagang yang jujur. “sepanjang perjalanan sejarah, kaum muslim

merupakan simbol sebuah amanah dan dibidang perdagangan mereka berjalan

diatas adab islamiah”.

Rasulullah SAW telah mengajarkan umatnya untuk berdagang dengan

menjunjung tinggi etika keislaman. Dalam beraktivitas ekonomi, umat islam

dilarang melakukan tindakan bathil. Namun harus melakukan kegiatan

ekonomi yang dilakukan saling ridho, sebagaimana firman Allah :

          

              
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka
diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu.”
(QS.An-Nissa;29)

Menurut Zainal et al (2017:19-25) beberapa etika Islam bagi pelaku

bisnis baik pedagang maupun pemasar dijelaskan sebagai berikut :


24

1. Memiliki kepribadian spiritual (takwa)

2. Berperilaku baik dan simpatik (shiddiq)

3. Berperilaku adil (al-adl)

4. Bersikap melayani dan rendah hati

5. Menepati janji dan tidak curang

6. Jujur dan terpercaya

7. Menerapkan manajerial yang baik

8. Tidak berburuk sangka dan berbuat ghibah

9. Tidak bersumpah ketika berdagang

10. Tidak melakukan sogok/suap (risywah)

2.11 Pandangan Islam Tentang Minat Beli Konsumen

Sebelum melakukan pembelian, seorang penjual harus bisa

membangkitkan minat beli konsumen. Salah satu caranya ialah dengan

memperindah tampilan produk dan mau mencari informasi mengenai produk

yang ditawarkan penjual. Dan memang dalam melakukan suatu usaha untuk

menarik minat beli konsumen itu tidak gampang. Karena mereka yang

memiliki keputusan pembelian. Jadi sebagai penjual harus kreatif dan harus

bisa mendapatkan pembeli dan menjadikannya pelanggan. Jika usaha yang

dilakukan sudah maksimal, pasti akan ada hasil yang memuaskan.

Firman Allah dalam Al-qur’an tentang balasan usaha (QS.An-

Najm/39-40)

           
25

Artinya: dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa


yang telah di usahakannya, dan bahwasanya usaha itu akan
diperlihat (kepadanya).

Ajaran islam tidak melarang manusia untuk memenuhi kebutuhan

ataupun keinginannya, selama dengan pemenuhan tersebut maka martabat

manusia bisa meningkat. Semua yang ada dibumi ini diciptakan untuk

kepentingan manusia, namun manusia diperintahkan untuk mengonsumsi

barang/jasa yang halal dan baik saja secara wajar, tidak berlebihan.

Pemenuhan kebutuhan ataupun keinginan tetap dibolehkan selama hal itu

mampu menambah mashlahah atau tidak mendatangkan mudharat.

2.12 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Perbandingan Penelitian-penelitian Terdahulu
Dengan Penelitian yang Dilakukan

No. Judul Variabel Hasil Perbedaan Persamaan


1. The Role of a. Halal Penelitian Perbedaan pada Persamaan
Halal awarenes tersebut penelitian dengan
s (X1) menemukan sekarang pada penelitian
Awareness, b. Halal bahwa variable sekarang pada
Halal certificati kesadaran independen variable
Certification on (X2) halal, sertifikat yaitu peneliti independen yaitu
and c. Marketinghalal, promosi sekarang tidak sertifikasi halal
Marketing componen pemasaran, memakai (X1), kesadaran
Components ts (X3) merek halal variable halal (X2), merek
in berpengaruh promosi (X3) dan variabel
Determining positif terhadap pemasaran dependen yaitu
Halal pada objek minat beli (Y).
minat membeli penelitian.
Purchase produk halalPeneliti
Intention sementara
Among Non- sekarang
kualitas meneliti di
Muslims in makanan
Malaysia: A Universitas
berpengaruh Riau.
Structural negatif
Equation terhadap minat
26

Modeling membeli
Approach konsumen non-
muslim di
(Aziz dan Malaysia.
Vui, 2012) Penelitian ini
menggunakan
kostruk Theory
of Planned
Behavioral
2. Muslim’s a. Halal Penelitian ini Variabel danPersamaan
Purchase awarenes menggunakan objek dengan
s (X1) variabel- penelitian yang penelitian
Intention b. Brand variabel digunakan pada sekarang pada
towards Non- (X2) pengukur minat penelitian variabel
Muslim’s c. Product beli seperti sekarang independen yaitu
Halal compositi kesadaran berbeda dengan Kesadaran halal
Packaged on (X3) halal, merekvariabel dan(X2), merek (X3)
Food dan komposisi objek terdahuludan variabel
Manufacturer produk dimanayaitu variabel dependen yaitu
(Yunus dkk, hasilnya independen minat beli (Y).
2014) kesadaran halal (X3), dan lokasi
dan komposisi penelitian yaitu
produk Universitas
mempengaruhi Riau.
minat membeli
konsumen
muslim pada
produk halal
yang
diproduksi oleh
produsen non-
muslim.
Sementara
merek islam
berpengaruh
negatif
terhadap minat
beli.
3. The Influence a. Halal Mereka Variabel yang Persamaan
of awarenes mengatakan digunakan pada dengan
s (X1) bahwa penelitian penelitian
Halal b. Halal kesadaran halal sekarang sekarang pada
Awareness, Certificati tidak berbeda dengan variable
Halal on (X2) berpegaruh variabel independen yaitu
Certification, c. Personal terhadap minat terdahulu yaitu sertifikasi halal
27

and Personal Societal beli konsumen,variabel (X1), kesadaran


Societal Perceptio berbeda dengan independen halal (X2), dan
Perception n (X3) sertifikasi halal persepsi social variabel
Toward dan persepsi (X3) sedangkan dependen yaitu
sosial penelitian minat beli (Y).
Purchase seseorang yang sekarang
Intention berpengaruh memilih
(Nurcahyo secara variabel merek
dan signifikan (X3).
Hudrasyah, terhadap minat
2017) beli konsumen.

2.13 Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependent (Y)

Menurut Sugiyono (2013:97) Variabel dependent sering disebut

sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia

sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat meupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Adapun yang menjadi variabel dependent dalam penelitian ini adalah

minat beli (Y).

2. Variabel Independent (X)

Menurut Sugiyono (2013:96) Variabel dependent sering disebut

sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia

sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependent (terikat). Adapun yang menjadi variabel

bebas dalam penelitian ini adalah:


28

a. Sertifikasi halal ( )

b. Kesadaran halal ( )

c. Merek ( )

2.14 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan pada uraian teori yang telah dikemukakan serta

permasalahan yang ada, maka perlu dibuat kerangka pemikiran. Adapun

kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar ini :

Gambar 2.2
Bagan Kerangka Pemikiran

Sertifikasi Halal
X1
(X1)

Kesadaran Halal X2 Minat Beli


(X2) (Y)

X3
Merek
(X2)

X4

Sumber : Aziz dan Chok (2013), Prawira dan Kertirasa (2014), Zakaria dkk
(2016), Nurcahyo dan Hudransyah (2017)

Keterangan :
H1 = Pengaruh ( ) terhadap Y
H2 = Pengaruh ( ) terhadap Y
H3 = Pengaruh ( ) terhadap Y
H4 = Pengaruh ( ) terhadap Y
29

2.15 Konsep Operasional Variabel


Tabel 2.3
Konsep Operasional Variabel

No Variable Definisi variabel Indikator Skala


1 Minat Beli Minat beli dapat didefinisikan 1. Minat Likert
(Y) sebagai berikut : transaksional
2. Minat referensial
a. Minat transaksional, yaitu 3. Minat
kecendrungan untuk membeli preferemsial
produk. 4. Minat eksploratif
b. Minat referensial, yaitu Menurut
kecendrungan seseorang (Ferdinand,
untuk mereferensikan produk
kepada orang lain. 2006:129)
c. Minat preferensial, yaitu
minat yang menggambarkan
perilaku seseorang yang
memiliki preferensi utama
pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat
diganti jika terjadi sesuatu
dengan produk preferensinya.
d. Minat eksploratif, minat ini
menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu
mencari informasi untuk
mendukung sifat-sifat positif
dari produk tersebut.
(Ferdinand, 2006:129)

Likert
2. Sertifikasi
halal (X1) Makanan halal bersertifikat 1. Bersertifikat
adalah persyaratan bagi Muslim halal
sebagai bagian dari kewajiban 2. Simbol halal
3. Kualifikasi halal
agama.
(Aziz dan Chok,
(Aziz dan Chok, 2013:7) 2013:7)
3.
Likert
Kesadaran
halal (X2)
Kesadaran halal adalah 1. Bagaimana
30

kemampuan seorang Muslim produk disimpan


untuk memahami apa sebenarnya 2. Praktik sanitasi
produk halal itu. 3. Sistem distribusi
(Zakaria et al, Likert
(Zakaria et al, 2016:590) 2016:590)
4. Merek
(Brand) (X3)
Nama merek memiliki isyarat 1. Kualitas
kualitas ekstrinsik. Mereka ekstrinsik
memandang nama merek sebagai 2. Ringkasan
ringkasan konstruksi untuk konstruksi
kualitas karena memiliki kualitas 3. kualitas inferensi
inferensi berdasarkan pada nama (Aziz dan Chok,
merek. 2013:9)

(Aziz dan Chok, 2013:9)

2.16 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka yang telah di

uraikan diatas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Diduga sertifikasi halal berpengaruh positif terhadap minat beli produk

makanan halal.

H2 : Diduga kesadaran halal berpengaruh positif terhadap minat membeli

produk makanan halal.

H3 : Diduga merek berpengaruh positif terhadap minat membeli produk

makanan halal.

H4 : Diduga sertifikasi halal, kesadaran halal, dan merek secara simultan

berpengaruh positif terhadap minat membeli makanan halal.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Objek penelitian ini adalah Mahasiswa/i Perguruan Tinggi Negeri di

Kota Pekanbaru, tujuan nya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

sertifikasi halal, kesadaran halal, dan merek terhadap minat beli produk

makanan halal. Sedangkan waktu penelitian berlangsung mulai bulan

November hingga selesai.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Metode ini dianggap mempunyai keuntungan sebagai pengumpul data yang

baik.

Subjek adalah orang yang paling mengetahui mengenai keadaan

dirinya sendiri, apa yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya serta diinterprestasikan tentang pernyataan yang diajukan

adalah sama dengan yang dimaksudkan oleh peneliti. Setiap pernyataan yang

diajukan untuk menangkap jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam

menguji hipotesis.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data

yang dikumpulkan langsung dari sumber pertama. Data primer penelitian

31
32

dikumpulkan melalui penelitian lapangan (field research) dengan

menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada Mahasiswa/i Universitas

Riau.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket/

kuesioner. Menurut Suhartanto (2014:202-203) kuesioner merupakan salah

satu metode yang umum dipakai untuk pengumpulan data pada survey

maupun observasi untuk memperoleh data kuantitatif primer. Kuesioner

(kadang disebut sebagai formulir wawancara, instrumen pengukur, dan

instrumen survey) merupakan suatu teknik yang terstruktur untuk

mengumpulkan data yang terdiri atas beberapa pertanyaan baik verbal maupun

tulisan yang akan dijawab oleh responden.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013:363) populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang menpunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini yang dijadikan

populasi adalah Mahasiswa/i Perguruan Tinggi Negeri di Kota Pekanbaru,

dari data jumlah mahasiswa/i Perguruan Tinggi Negeri di Kota Pekanbaru

yang didapat berjumlah 330.881 orang. Populasi adalah sekelompok

subjek atau data dengan karakteristik tertentu.


33

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013:365) penelitian berangkat dari populasi

tertentu, tetapi karena keterbatasan dana, tenaga, waktu dan fikiran, maka

peneliti menggunakan sampel sebagai obyek yang dipelajari atau sebagai

sumber data. Berdasarkan data dari sampel tersebut selanjutnya

digeneralisasikan ke populasi, dimana sampel tersebut diambil.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik incidental sampling, yaitu teknik pengambilan data

berdasarkan jumlah mahasiswa/i Perguruan Tinggi Negeri di Kota

Pekanbaru. Teknik yang digunakan dalam menentukan jumlah responden

adalah dengan menggunakan sistem rumus slovin:

n=

Keterangan :

n: Ukuran Sampel

N: Jumlah Populasi (disini jumlah populasi diambil peneliti dari data

jumlah mahasiswa/i Perguruan Tinggi Negeri di Kota Pekanbaru)

e: Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan.

Pengambilan sampel yang masih dapat ditoleril atau diinginkan.

Dalam penelitian ini sebesar 10%

N
1+N(2) 2

330.881
1+ 330.881 (0,01)
34

330.881
1+ 3308.81

330.881
3309.81

= 99

= 100

Jadi, sampel yang diambil dibulatkan menjadi 100 responden. Jumlah

ukuran sampel dalam penelitian ini dibatasi sebanyak 100 responden dan

untuk mendapatkan responden tersebut dengan menemui mahasiswa/i

Perguruan Tinggi Negeri di Pekanbaru.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab oleh responden.

2. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap gejala-

gejala yang diteliti. Dalam kegiatan penelitian ini penulis melakukan

pengamatan secara langsung dilapangan

3. Dokumenter, yaitu metode dokumenter adalah salah satu metode

pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial.

Pada intinya metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk

menelusuri data historis.


35

3.5 Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Uji validitas menurut Ghozali (2006:49) digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapakn sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Kriteria atau syarat suatu item tersebut dinyatakan valid adalah bila

kolerasi tiap faktor tersebut bernilai positif dan besarnya > 0,3 keatas.

Mengukur validitas dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor

konstruk atau variabel.

2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi

bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor

konstruk.

3. Uji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Ghozali (2006:45) adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu.

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukandengan dua cara yaitu:


36

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang : disini seseorang akan

disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan

kemudian dilihat apakah dia tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One Shot atau pengukuran sekali saja : disini pengukurannya hanya

sekali dan kemudiam hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain

atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan

fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach

Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach Alpha > 0.60.

3.6 Uji Asumsi Klasik

3.6.1 Uji Normalitas Data

Menurut Ghozali (2006:147) uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan uji statistik.

3.6.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2006:95) uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka


37

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi yang antar sesama variabel independen sama

dengan nol. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Untuk menguji

ada atau tidaknya multikoliniaritas didalam model regresi dapat diketahui dari

nilai toleransi dan nilai toleransi dan nilai Varians inflation factor (VIF).

Apabila nilai VIF > 10, terjadi multikolinieritas. Sebaiknya, jika VIF < 10,

tidak terjadi multikolinieritas.

3.6.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2006:125) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dan residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan

jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data

crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).

Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu

ZPREED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

pada grafik scotterplot antara SRESID dan ZPREED dimana sumbu Y adalah
38

Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual ( Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized.

3.7 Analisis Data

3.7.1 Regresi Linear Berganda

Menurut Hasan (2003:269) regresi linear berganda adalah regresi

dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan/dijelaskan lebih dari satu

variabel, mungkin dua, tiga dan seterusnya variabel bebas (X 1, X2, X3, ..., Xn)

namun masih menunjukkan diagram hubungan yang linear. Penambahan

variabel bebas ini diharapkan dapat lebih menjelaskan karakteristik hubungan

yang ada walaupun masih saja ada variabel yang terabaikan.

Bentuk umum persamaan regresi linear berganda dapat dituliskan

sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + ... + bkXK + e

Keterangan :

Y = Variabel terikat ( minat beli)

a, b1, b2, b3, ..., bk = Koefisien regresi

X1, X2, X3, ..., XK = Variabel bebas (sertifikasi halal, kesadaran halal,merek)

€ = Kesalahan pengganggu (disturbance terma), artiny

nilai-nilai dari variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam persamaan. Nilai ini biasanya tidak dihiraukan

dalam perhitungan.
39

3.8 Uji Hipotesis

3.8.1 Uji Signifikan Parameter Individual /Parsial (Uji Statistik T).

1. Uji Parsial (T-tes)

Nilai t hitung digunakan untuk menguji pengaruh parsial

(pervariabel) variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Adapun

kriteria kepuasaan konsumen yang digunakan dalam pengujian ini adalah

sebagai berikut :

a. Apabila t hitung> t tabel atau sig < a maka:

b. Ho ditolak, Ha diterima artinya terdapat pengaruh secara signifikan

antara variabel sertifikasi halal, kesadaran halal dan merek terhadap

minat beli.

c. Apabila t hitung< t tabel atau sig > a maka:

d. Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak terdapat pengaruh secara

signifikan antara variabel variabel sertifikasi halal, kesadaran halal

dan merek terhadap minat beli.

3.8.2 Uji signifikan simultan (uji statistik F).

Menurut Siregar (2013:304) uji ini digunakan untuk menguji

pengaruh simultan variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika

variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel

tergantung maka model persamaan regresi masuk kedalam kriteria cocok.

Analisa uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Sebelum

membandingkan nilai F, harus ditemukan tingkat kepercayaan (1-a) dan

derajat kebebasan (degree of freedom)-n-(k-1) agar dapat ditentukan nilai


40

kritisnya. Adapun nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05.

Adapun kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1) Jika F hitung> F tabel atau sig < a maka:

 Ho ditolak, Ha diterima artinya terdapat pengaruh secara signifikan

antara variabel sertifikasi halal, kesadaran halal dan merek terhadap

minat beli.

2) Apabila F hitung< F tabel atau sig > a maka:

 Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak terdapat pengaruh secara

signifikan antara variabel sertifikasi halal, kesadaran halal dan merek

terhadap minat beli.

3.8.3 Koefisien Determinasi (R²)

Jika koefisien korelasi dikuadratkan akan menjadi koefisien penentu

(KP) atau koefisien determinasi, yang artinya penyebab perubahan pada

variabel Y yang datang dari variabel X, sebesar kuadrat koefisien korelasinya.

Koefisien determinasi ini menjelaskan besarnya pengaruh nilai suatu variabel

(variabel X) terhadap naik/turunnya (variasi) nilai variabel lainnya (variabel

Y).

Untuk mengukur tanggapan dan pendapat dari responden dalam

penelitian ini, maka penulis menggunakan metode Skala Likert. Setiap

pertanyaan mempunyai 5 (lima) alternatif jawaban, maka untuk itu penulis

menempatkan nilai (bobot) pada setiap masing-masing alternatif jawaban yang

dipilih, sebagai berikut:


41

Tabel 3.1
Klasifikasi Penilaian kuesioner

No Klasifikasi Keterangan Skor


1 SS Sangat Setuju 5
2 S Setuju 4
3 KS Kurang Setuju 3
4 TS Tidak Setuju 2
5 STS Sangat Tidak Setuju 1
BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Singkat Universitas Riau

Universitas Riau, disingkat UR, adalah perguruan tinggi negeri di

Pekanbaru, Indonesia, yang berdiri pada tanggal 25 September 1962. Rektor

Universitas Riau adalah Prof. Dr. Ir. H. Aras Mulyadi, M.Sc yang mulai

menjabat dari tahun 2018.

Berdirinya perguruan tinggi ini bermula dari keinginan masyarakat dan

pemerintah daerah Riau untuk memiliki perguruan tinggi negeri. Keinginan ini

diwujudkan dengan membentuk Panitia Persiapan Perguruan Tinggi Riau

(P3TR) di Tanjung Pinang. Namun, setelah Ibu Kota Provinsi Riau pindah ke

Pekanbaru, panitia dipindahkan ke kota ini.

Akhirnya dari usaha keras P3TR, barulah terbentuk Yayasan

Unuversitas Riau dan setelah itu didirikanlah perguruan tinggi. Perguruan

tinggi ini diberi nama Universitas Riau, yang selanjutnya diperkuat dengan

Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 123

tanggal 20 September 1963 yang berlaku sejak 1 Oktober 1962.

Pada saat itu universitas ini hanya mempunyai dua fakultas, yaitu

Fakultas Ketataniagaan dan Ketatanegaraan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Dan tentunya, kedua fakultas ini menjadi fakultas dengan senior

terbanyak di Universitas Riau.

Pada tahun yang sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

memisahkan diri dan menjadi IKIP Jakarta Cabang Pekanbaru. Namun, empat

42
43

tahun kemudian (1968) kembali bergabung dengan Universitas Riau dan

dilebur menjadi dua Fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Fakultas

Pendidikan.

Satu tahun berikutnya dibuka pula dua Fakultas baru, yakni Fakultas

Ekonomi dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Kemudian, pada tahun 1964

didirikan Fakultas Perikanan, sehingga lengkaplah UR sebagai sebuah

Universitas dengan dua fakultas eksakta dan tiga non-eksakta.

Tahun 1981 barulah dibuka Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT)

dengan jurusan Penyuluhan Pertanian dan Teknik Sipil, yang merupakan cikal

bakal Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik. Dua tahun berikutnya, Fakultas

Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan disatukan menjadi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan. Tahun 1991 FNGT ditutup dan dibuka Fakultas

Pertanian. Pada akhirnya tahun 1994 berdirilah Fakultas yang ketujuh, yaitu

Fakultas Teknik (www.unri.ac.id).

4.2 Visi dan Misi Universitas Riau

4.2.1 Visi

Visi Universitas Riau adalah menjadi Universitas riset yang

cemerlang berbasis pengembangan sumber daya kawasan perairan dan

budaya melayu tahun 2035.

4.2.2 Misi

Universitas Riau memiliki tiga misi, yaitu:

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang bermutu untuk

menghasilakn lulusan dengan kompetensi tinggi.


44

2. Menyelenggarakan penelitian bermutu untuk menyelesaikan masalah

daerah dan nasional.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai kontribusi

UNRI dalam pembangunan daerah dan nasional (www.quipper.com).

4.3 Sejarah Singkat UIN SUSKA Riau

UIN SUSKA Riau atau yang lebih lengkapnya Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau – Pekanbaru. Merupakan kampus madani

yang terletak di dua daerah di kota Pekanbaru, daerah Panam dan Sukajadi.

Kampus yang lebih akrab disebut UIN SUSKA Riau ini sebelumnya

merupakan Institut Agama Islam Negeri Sulthan Syarif Qasim (IAIN SUSQA)

Pekanbaru berdiri pada tanggal 19 September 1970 berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 194 Tahun 1970. Institute

ini diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia K.H Ahmad

Dahlanpada tanggal 19 September 1970 yang berupa penandatanganan piagam

dan pelantikan Rektor pertama Bapak Prof. H. Ilyas Muhammad Ali.

Namun berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2005

tanggal 04 Januari 2005 tentang Perubahan IAIN Sulthan Syarif Kasim Riau,

pada tanggal 09 Februari 2005, perubahan status terjadi dan di resmikan

menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau oleh Presiden RI,

Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Dan kemudian Menteri Agama RI

menetapkan Organisasi dan Tata kerja UIN Suska Riau berdasarkan Peraturan

Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2005 tanggal 04 April 2005.


45

Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2005 UIN

Suska memiliki 8 Fakultas, yaitu : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas

Syariah dan Ilmu Hukum. Fakultas Ushuluddin, Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Psikologi, Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial, dan Fakultas Pertanian dan Peternakan

(http://www.uin-suska.ac.id).

4.4 Visi dan Misi UIN SUSKA Riau

4.4.1 Visi

Visi UIN Suska Riau adalah mewujudkan Universitas Islam Negeri

sebagai teknologi, dan seni secara integral di kawasan Asia Tenggara.

4.4.2 Misi

1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran untuk melahirkan sumber daya

manusia yang berkualitas secara akademik dan professional serta memiliki

integritas pribadi sebagai sarjana muslim.

2. Melaksanakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni dengn menggunakan pradigma Islam.

3. Memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sebagai pengabdian

kepada masyarakat dengan menggunakan pradigma Islami.

4. Menyiapkan sumberdaya manusia serta sarana prasarana untuk menunjang

kelancaran pelaksanaan tridharma perguruan tinggi (uin-

suskariau.blogspot.com).
46

4.5 Struktur Universitas Negeri

Gambar 4.1
Struktur Universitas Negeri
BAB VI

KESILPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka kesimpulan

yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian ini adalah :

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, variabel sertifikasi

halal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat beli.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, variabel kesadaran

halal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat beli.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, variabel merek

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

4. Variabel sertifikasi halal, kesadaran halal, dan merek secara bersama-sama

berpengaruh positif terhadap minat beli.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan oleh peneliti

adalah sebagai berikut :

1. Bagi para produsen produk makanan sebaiknya mempertimbangkan

ketiga faktor yang sudah diteliti pada penelitian ini yakni sertifikasi halal,

kesadaran halal, dan merek pada produk. Umat Muslim sekarang ini bukan

hanya sekedar menjadi umat agama Islam melainkan konsumen atau pasar

potensial produk makanan halal.

70
71

2. Penelitian selanjutnya hendaknya menambahkan variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis yang berbeda

sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A.Y., & Chok, V.N. 2013. The Role of Halal Awareness, Halal
Certification, and Marketing Components in Determining Halal Purchase
Intention Among Non-Muslims in Malaysia. Journal of International Food
& Agribusiness Marketing, (25):1-23.

Ferdinand, Agusty. 2006. Metodek Penelitian Manajemen. Edisi 2. Semarang:


Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


Semarang: Badan Penerbit Diponegoro.

Hasan, Iqbal, Muhammad. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 1. Edisi 2. Jakarta:


PT Bumi Aksara.

Kinnear, Thomas C, dan Taylor, James R., 2003, Riset Pemasaran, (Terjemahan
oleh Thamrin). Edisi Tiga, Jakarta: Erlangga.

Menteri Agama R.I Nomor 518 Tahun 2001 Tanggal 30 November 2001 Pasal 1.

Nurcahyo, A., & Hudransyah, H. 2017. The Influence of Halal Awareness, Halal
Certification, and Personal Societal Perception Toward Purchase
Intention. Journal of Business and Management, 6 (1):21-31.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta,CV.

Suhartanto, Dwi. 2014. Metode Riset Pemasaran. Bandung: Alfabeta,CV.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar


Interpratama Mandiri.

The Halal Journal. 2008. OIC Eyes The USD580 Bollion Global Halal Market.
Avaible at: www.halaljournal.com.

Zakaria, Z., Majid, A.N.M., Ahmad, Z., & Zakaria, Z.N. 2016. Influence of Halal
Certification on Customers’ Purchase Intention. Terenggano International
Business and Economics Conference, (TiBEC V).

Zeithalm et al., 1996. Measuring the quality of relationshipin customer service:


An empirical study, European. Journal of Marketing.
WEBSITE

www.halalmui.org

www.bps.go.id

www.unri.ac.id

www.quipper.com

http://www.uin-suska.ac.id
KUESIONER PENELITIAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Kepada Responden yang Terhormat,

Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk penulisan skripsi dalam
rangka salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau mengenai PENGARUH SERTIFIKASI HALAL,
KESADARAN HALAL, DAN MEREK TERHADAP MINAT BELI
PRODUK MAKANAN HALAL.
Sehubung dengan hal tersebut saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara/i
bisa membantu saya untuk mengisi jawaban kuesioner di bawah ini. Semua
pernyataan atau pertanyaan berkaitan dengan sikap Saudara/i terhadap minat beli
sesuai dengan keadaan sebenarnya guna membantu terlaksananya penelitian ini.
Demikian yang dpat saya sampaikan, atas perhatian dan kesediaan Saudara/i
saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya

HERWINDA
A. Data Responden

1. Umur : _____________________________

2. Jenis Kelamin : _____________________________

3. Asal Universitas : _____________________________

4. Fakultas/Jurusan : ______________/_______________

5. Pendapatan : Rp. _________________________

Manakah diantara Restoran Fast Food dibawah ini yang paling sering anda

kunjungi?

a. KFC

b. Mc Donald

c. Burger King

d. A & W

e. Pizza Hut

f. Lain-lain, sebutkan ___________________________________________

Sebesar apa kemungkinan anda mengunjungi restoran tersebut dalam

beberapa waktu ke depan

Nama Restoran < 1 Minggu 1-2 Minggu 2-3 Minggu 3-4 Minggu Tidak akan
Kedepan Kedepan
KFC
Mc Donald
Burger King
A&W
Pizza Hut
Apakah anda mengetahui Negara asal Restoran tersebut?

a. Tidak

b. Iya, yaitu dari negara ________________________________________

Apakah semua daging/ayam yang disajikan di Restoran tersebut terjamin

kehalalannya?

a. Iya

b. Tidak

c. Saya tidak pasti

Yang manakah logo halal dari MUI?

a. b. c.

Isilah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan pendapat anda pada

restoran fastfood yang sering anda kunjungi

B. Daftar Pertanyaan

Petunjuk pengisian daftar pertanyaan

Pilihlah jawaban pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan sikap

saudara dan kesesuaian dengan kondisi yang sebenarnya.

Saudara dapat memberikan tanda (√) pada salah satu jawaban SS, S,

KS, TS, STS pada kolom yang telah disediakan.

Keterangan: Skor

SS (sangat setuju) : 5

S (setuju) : 4
KS (kurang setuju) : 3

TS ( tidak setuju) : 2

STS ( sangat tidak setuju) : 1

Isilah jawaban anda berdasarkan pada Restoran Fast Food yang

paling sering anda kunjungi. Berilah tanda √ pada jawaban yang anda

maksud

Minat Beli

No Pernyataan SS S KS TS STS
Saya kemungkinan akan membeli produk dari
1
Restoran Fast Food ini ketika saya berbelanja
Jika saya menemukan Restoran Fast Food ini
2 pada saat saya berbelanja saya akan makan
disana
Saya akan melakukan usaha-usaha khusus untuk
3
membeli makanan di Restoran Fast Food ini

Sertifikasi Halal

No Pernyataan SS S KS TS STS
Menurut saya logo halal penting dalam memilih
1
makanan dari Restoran Fast Food
Logo halal menjadi pertimbangan saya dalam
2
membeli makanan dari Restoran Fast Food
Saya merasa aman mengkonsumsi makanan dari
3
Restoran Fast Food yang berlogo halal
Saya lebih memilih makanan dari Restoran Fast
4 Food yang berlogo halal dari pada makanan
yang tidak memiliki logo halal
Saya yakin makanan berlogo halal tidak
5
mengandung najis
Saya yakin makanan dari Restoran Fast Food
6 yang telah memiliki logo halaltelah melalui
serangkaian proses uji halal yang ketat
Saya yakin makanan dari Restoran Fast Food
7 yang berlogo halal telah lolos tes uji halal oleh
MUI
Kesadaran Halal

No Pernyataan SS S KS TS STS
Saya yakin bahwa produk daging/ayam yang
1 ada di Restoran Fast Food telah disembelih
dengan cara yang benar
Saya hanya akan membeli makanan pada
2 Restoran Fast Food yang saya yakin proses
penyembelihannya
Saya akan membeli makanan pada Restoran
3 Fsat Food jika proses penyembelihannya
mengikuti ajaran Islam

Merek
No Pernyataan SS S KS TS STS
Saya sangat percaya pada merek makanan dari
1 Restoran Fast Food yang sering saya konsumsi
ini
Merek makanan dari Restoran Fast Food
2
memberikan kesan positif dibenak saya
Saya hanya akan membeli makanan dari
3
Restoran Fast Food merek ini

Terima Kasih atas Partisipasi Anda


Lampiran : Uji Validitas Desktiptif
Variabel Sertifikasi Halal

Correlations
Sertifikasi
SH1 SH2 SH3 SH4 SH5 SH6 SH7 Halal
SH1 Pearson
1 .721** .399** .461** .148 .111 .245* .688**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .142 .271 .014 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
SH2 Pearson
.721** 1 .266** .451** .097 .096 .111 .608**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .008 .000 .338 .342 .270 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
SH3 Pearson ** ** ** * *
.399 .266 1 .307 .158 .207 .214 .587**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .008 .002 .117 .039 .032 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
SH4 Pearson ** ** ** *
.461 .451 .307 1 .112 .246 .115 .631**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .266 .013 .254 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
SH5 Pearson ** **
.148 .097 .158 .112 1 .336 .497 .562**
Correlation
Sig. (2-tailed) .142 .338 .117 .266 .001 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
SH6 Pearson
.111 .096 .207* .246* .336** 1 .586** .599**
Correlation
Sig. (2-tailed) .271 .342 .039 .013 .001 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
SH7 Pearson
.245* .111 .214* .115 .497** .586** 1 .652**
Correlation
Sig. (2-tailed) .014 .270 .032 .254 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Sertifikasi Pearson ** ** ** ** ** ** **
.688 .608 .587 .631 .562 .599 .652 1
Halal Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Variabel Kesadaran Halal

Correlations

KH1 KH2 KH3 Kesadaran Halal

KH1 Pearson Correlation 1 .145 -.190 .612**

Sig. (2-tailed) .150 .058 .000

N 100 100 100 100

KH2 Pearson Correlation .145 1 .135 .679**

Sig. (2-tailed) .150 .179 .000

N 100 100 100 100

KH3 Pearson Correlation -.190 .135 1 .485**

Sig. (2-tailed) .058 .179 .000

N 100 100 100 100

Kesadaran Halal Pearson Correlation .612** .679** .485** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Variabel Merek

Correlations

M1 M2 M3 Merek
** **
M1 Pearson Correlation 1 .426 .445 .793**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
** **
M2 Pearson Correlation .426 1 .356 .730**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
** **
M3 Pearson Correlation .445 .356 1 .808**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Merek Pearson Correlation .793** .730** .808** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel Minat Beli

Correlations

MB1 MB2 MB3 Minat Beli

MB1 Pearson Correlation 1 .788** .718** .932**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

MB2 Pearson Correlation .788** 1 .604** .874**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

MB3 Pearson Correlation .718** .604** 1 .879**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

Minat Beli Pearson Correlation .932** .874** .879** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Lampiran Uji Reliabilitas
Sertifikasi Halal

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.621 8

Kesadaran Halal

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.644 4

Merek

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.853 4

Minat Beli

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.877 3
Lampiran : Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.85890204
Absolute .125
Most Extreme Differences Positive .076
Negative -.125
Kolmogorov-Smirnov Z 1.255

Asymp. Sig. (2-tailed) .086

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.762 3.677 1.839 .069
Sertifikasi Halal -.178 .100 -.171 -1.785 .077 .935 1.069
Kesadaran Halal .062 .263 .025 .236 .814 .785 1.274
Merek .709 .181 .402 3.908 .000 .811 1.233
a. Dependent Variable:

Minat Beli

Uji Heteroskedastisitas
Lampiran : Analilis Data Penelitian
Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.762 3.677 1.839 .069
Sertifikasi Halal -.178 .100 -.171 -1.785 .077
Kesadaran Halal .062 .263 .025 .236 .814
Merek .709 .181 .402 3.908 .000

Uji F Hitung
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 171.751 3 57.250 6.792 .000a

Residual 809.159 96 8.429

Total 980.910 99
a. Predictors: (Constant), Merek, Sertifikasi Halal, Kesadaran Halal
b. Dependent Variable: Minat Beli

Koefisien Detrminasi

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .418a .175 .149 2.90323

a. Predictors: (Constant), Merek, Sertifikasi Halal, Kesadaran Halal


BIOGRAFI PENULIS

HERWINDA, Lahir pada tanggal 11 Desember

1997 di Pulau Payung, Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten

Kampar. Anak ke 4 (Empat) dari 5 (Lima) bersaudara, dari

pasangan ayahanda Muat dan Ibunda Harniza. Pendidikan

Pertama Penulis di SD Negeri 027 Pulau Payung,

Kelulusan Tahun 2009. Setelah lulus melanjutkan pendidikan di Mts Al.Islam

Rumbio, dan lulus pada tahun 2012. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di

MA Al.Islam Rumbio, dan lulus pada tahun 2015. Setelah itu penulis melanjutkan

program Strata-1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau pada tahun 2015 dan menamatkan

pada tahun 2020.

Pada Tanggal 18 Juni 2020 penulis menyelesaikan Tugas Akhir tersebut

dengan melakukan Ujian Oral Comprehensive sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen (SE) dengan Judul skripsi“

PENGARUH SERTIFIKASI HALAL, KESADARAN HALAL, DAN

MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK MAKANAN HALAL”.

Penulis memperoleh sarjana ekonomi dengan memperoleh predikat memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai