Anda di halaman 1dari 173

PENGARUH PENGUNGKAPAN KEY AUDIT MATTERS

(KAM), KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR


TERHADAP KUALITAS AUDIT

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh :
ELLYA FAJRAINI HASIBUAN
NIM: 11180820000091

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1444 H / 2022 M
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Ellya Fajraini Hasibuan
2. Tempat, Tanggal Lahir : Rantauprapat, 09 Agustus 2000
3. Alamat : Jl. Kolam No.63, Kel. Tegal Sari II, Kec.
Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara, 20216
4. Telepon : 082363252415
5. E-mail : ellyafajrainihasibuan@gmail.com

B. PENDIDIKAN
1. S1 (2018-2022) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. SMA (2015-2018) : SMA Harapan 1 Medan
3. SMP (2012-2015) : SMP Harapan 2 Medan
4. SD (2006-2012) : SD Al-Ulum Medan

C. PENDIDIKAN NON-FORMAL
1. Pelatihan Internal Auditor yang diselenggarakan oleh Revolution Mind Indonesia dari
tanggal 26-27 Maret 2022
2. Pelatihan Pajak Terpadu Brevet A & B yang diselenggarakan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI) dari tanggal 7 Maret 2022 – 25 Mei 2022 (selama 4320 menit
dengan nilai 87 SKP Tidak Terstruktur)
3. Pelatihan Software Accurate yang diselenggarakan oleh Himpunan Program Studi
Mahasiswa Akuntansi UIN Jakarta pada tanggal 2-4 Agustus 2021

D. PENGALAMAN ACARA DAN ORGANISASI


1. Kepala Bidang Sosial dan Agama HMPS Akuntansi UIN Jakarta Periode 2020-2021
2. Steering Committee pada kegiatan Penyusunan Laporan Akuntansi Keuangan Masjid
yang diselenggarakan oleh HMPS Akuntansi UIN Jakarta tahun 2021
3. Anggota Divisi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Lingkar Studi Ekonomi
Syariah UIN Jakarta Periode 2021-2022
4. Anggota Divisi Acara WESHARE (Week of Sharia Economic Exhibition) LiSEnSi UIN
Jakarta 2021

A. PENGALAMAN KERJA
1. Audit Intern KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Des 21 – Mar 22
vi
2. Intern Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Mar 22
3. Enumerator IMZ Consulting Jul - Ags 22
3. Anggota Divisi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Lingkar Studi Ekonomi
Syariah UIN Jakarta Periode 2021-2022
4. Anggota Divisi Acara WESHARE (Week of Sharia Economic Exhibition) LiSEnSi UIN
Jakarta 2021

A. PENGALAMAN KERJA
1. Audit Intern KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Des 21 – Mar 22
2. Intern Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Mar 22
3. Enumerator IMZ Consulting Jul - Ags 22

B. PENGHARGAAN
1. Finalis Duta Inspirasi Indonesia tahun 2022
2. 1st Runner Up TAZKIA Accounting Competition tahun 2021
3. Anugerah Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta tahun 2021
4. Juara 1 Video Competition Foreks Islamic Economic Week tahun 2021
5. Delegate of United Nations Children’s Fund in AYIMUN Virtual Conference tahun 2020
6. Penulis Buku Antologi berjudul Goresan Rasa (ISBN: 9786237737971) tahun 2020
7. Penerima Student Achievement Award UIN Jakarta tahun 2020 dan 2021

C. DATA KELUARGA
1. Nama Ayah : Fajaruddin Hasibuan
2. Nama Ibu : Wahyu Elyda Handayani Siregar
3. Anak ke- : 1 dari 5 bersaudara

vii
THE EFFECT OF KEY AUDIT MATTERS (KAM) DISCLOSURE,
COMPETENCE, AND INDEPENDENCE OF AUDITOR
ON AUDIT QUALITY

ABSTRACT

This research aimed to discuss whether the disclosure of key audit


matters (KAM), auditor competence, and auditor independence affect audit
quality. This study was conducted in connection with the issuance of the
Exposure Draft of Indonesian Audit Standard (AS) 701 on "Pengomunikasian
Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen", adopted by the
International Standard on Auditing 701. The data research was gathered using
questionnaires distributed to 127 external auditors who work at a public
accounting firm in DKI Jakarta. The research sample was determined using
the purposive sampling method. The analysis subject was junior auditor, senior
auditor, supervisor, and manager. The data were analyzed using multiple
linear regression analysis methods with the help of IBM SPSS version 25.

The results of this research indicated that the disclosure of key audit
matters, auditor competence, and auditor independence had an effect on the
audit quality. The disclosure of key audit matters, auditor competence and
auditor independence simultaneously had an effect on the audit quality.

Keywords: Key Audit Matters Disclosure, Competence of Auditor,


Independence of Auditor, Audit Quality.

viii
PENGARUH PENGUNGKAPAN KEY AUDIT MATTERS (KAM),
KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR
TERHADAP KUALITAS AUDIT

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membahas apakah pengungkapan key


audit matters (KAM), kompetensi auditor, dan independensi auditor
berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian ini dilakukan sehubungan
dengan diterbitkannya Exposure Draft Standar Audit Indonesia (SA) 701
tentang "Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor
Independen", yang diadopsi dari International Standard on Auditing 701.
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang
disebarkan kepada 127 auditor eksternal yang bekerja di kantor akuntan
publik di DKI Jakarta. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan
metode purposive sampling. Subjek analisis adalah junior auditor, senior
auditor, supervisor, dan manajer. Data dianalisis menggunakan metode
analisis regresi linear berganda dengan bantuan IBM SPSS versi 25.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan key audit


matters, kompetensi, dan independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas
audit. Pengungkapan key audit matters, kompetensi auditor dan independensi
auditor secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit.

Kata Kunci: Pengungkapan Key Audit Matters (KAM), Kompetensi


Auditor, Independensi Auditor, Kualitas Audit.

ix
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, sholawat serta


salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarganya, sahabat dan sekalian umatnya yang bertakwa.

Atas berkat rahmat serta inayah Allah, penulis dapat menyelesaikan


skripsi dengan judul “Pengaruh Pengungkapan Key Audit Matters (KAM),
Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit” dengan
lancar.
Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini
tidak lepas dari peran dari berbagai pihak yang telah membantu penulis
sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Orang tua tercinta, keempat adik penulis, beserta keluarga besar
yang senantiasa memberikan dukungan, kasih sayang yang
berlimpah, semangat, nasihat, dan doa yang tiada henti kepada
penulis.
2. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP.
selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

x
4. Ibu Fitri Damayanti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Bapak Hepi Prayudiawan S.E., M.M., Ak., CA. selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah dengan sabar memberikan arahan,
dukungan, motivasi, dan saran serta meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis hingga penyusunan skripsi ini selesai.
6. Ibu Ismawati Haribowo S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan nasihat yang
sangat bermanfaat dan menginspirasi bagi penulis. Semoga menjadi
amal kebaikan bagi kita semua.
8. Bapak Sugeng, Ibu Selly, Ibu Ros, dan Ibu Yenti yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama penulis melaksanakan
KKN di Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
9. Seluruh Staff Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan
mengurus segala keperluan administrasi dan sebagainya.
10. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2018 yang telah berjuang
bersama-sama dan saling memberikan dukungan selama menjalani
hari-hari perkuliahan.
11. Sahabat terdekat yakni Ulfi, Azizah, Windi, Iralia, Nuha, Hanifah,
dan Erika yang selalu menemani dari awal perkuliahan. Terima kasih
atas dukungan dan semangat yang ditularkan.
12. Sahabat SMP (Aisyah, Fiena) dan SMA (Acong, Shafira, Reja,
Tasya, Sahirah) yang meskipun berbeda kota tapi sampai sekarang
tetap berkomunikasi dengan penulis.

xi
13. Ka Acha, Ka Maya, Ka Chyntia, Ka Anita, dan Ka Delia, selaku
kakak tingkat Prodi Akuntansi UIN Jakarta yang telah memberikan
motivasi, semangat, saran dan arahan kepada penulis selama
perkuliahan maupun penulisan skripsi.
14. Keluarga besar HMPS Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan kesempatan dan pengalaman berharga dalam
berorganisasi, serta menjadi ruang bagi penulis untuk berkontribusi
dan meningkatkan kapasitas diri.
15. Keluarga besar LiSEnSi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan banyak ilmu, kenangan dan pengalaman yang sangat
bernilai bagi penulis.
16. Para auditor KAP DBSD&A yang telah memberikan ilmu seputar
audit, arahan, bimbingan, dan berbagi canda juga tawa selama
penulis dalam masa magang.
17. Para pegawai Kantor OJK Regional 1 Jakarta dan Banten yang telah
memberikan arahan, motivasi, dan berbagi ilmu ditengah
kesibukannya selama penulis melaksanakan magang.
18. Semua pihak yang terlibat tanpa terkecuali, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran, kritik,
dan masukan yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 5 Agustus 2022

Ellya Fajraini Hasibuan

xii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 11

C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11

E. Manfaat Penelitian...................................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 14

A. Tinjauan Literatur ................................................................................... 14

1. Teori Atribusi ....................................................................................... 14

2. Teori Sinyal ........................................................................................... 16

3. Kualitas Audit ....................................................................................... 19

xiii
4. Key Audit Matters (KAM) .................................................................. 21

5. Kompetensi Auditor ............................................................................. 24

6. Independensi Auditor........................................................................... 25

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 28

C. Kerangka Pemikiran................................................................................ 34

D. Pengembangan Hipotesis ......................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 39

A. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................... 39

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 39

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 41

D. Metode Analisis Data ............................................................................... 42

1. Statistik Deskriptif ............................................................................... 42

2. Uji Kualitas Data .................................................................................. 43

3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 44

4. Uji Hipotesis (Analisis Regresi Linear Berganda) ............................. 46

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ..................................................... 48

1. Pengungkapan Key Audit Matters/KAM (X1) .................................. 48

2. Kompetensi Auditor (X2) ..................................................................... 49

3. Independensi Auditor (X3) ................................................................... 50

4. Kualitas Audit (Y) ................................................................................ 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 53

A. Gambaran Umum Objek Penelitian....................................................... 53

1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 53

2. Deskripsi Profil Responden ................................................................. 55

B. Analisis Data Penelitian ........................................................................... 61

xiv
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 61

2. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................ 63

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 64

4. Hasil Uji Hipotesis (Analisis Regresi Linear Berganda) ................... 68

5. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 72

C. Pembahasan .............................................................................................. 74

1. Pengaruh Pengungkapan Key Audit Matters (KAM) terhadap


Kualitas Audit .............................................................................................. 74

2. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit................. 76

3. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit .............. 78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 82

A. Simpulan ................................................................................................... 82

B. Saran ......................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85

LAMPIRAN ......................................................................................................... 93

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 34


Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ................... 65
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ........................... 66
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Scatterplot ................. 68

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 28


Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................................... 52
Tabel 4.1 Distribusi Penyebaran Kuesioner .......................................................... 54
Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 56
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ................................ 56
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...... 57
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Domisili KAP ................ 58
Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ........................... 59
Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................ 60
Tabel 4.8 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jumlah Klien Per Tahun 61
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................. 62
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov .......................... 64
Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas ........................................................................... 67
Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................... 69
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik F ............................................................................. 70
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t .............................................................................. 71
Tabel 4.15 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ................................................. 73

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Pengisian Kuesioner .......................................... 93


Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ......................................................................... 94
Lampiran 3 Bukti Penyebaran Kuesioner ............................................................ 94
Lampiran 4 Identitas Responden Penelitian ......................................................... 94
Lampiran 5 Jawaban Responden Penelitian ......................................................... 94
Lampiran 6 Hasil Pengolahan Data...................................................................... 94
Lampiran 7 Lembar Persetujuan Sidang Skripsi .................................................. 94

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan pada hakikatnya merupakan sarana yang digunakan

untuk mengomunikasikan informasi mengenai kondisi keuangan suatu

perusahaan yang dapat menjadi dasar bagi para penggunanya dalam

pengambilan keputusan (Kartikasari dan Irianto, 2010). Mengacu pada

Financial Accounting Standards Board (FASB), laporan keuangan harus

relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable) (Bawono dan Singgih,

2016). Di samping itu perkembangan dunia bisnis yang sangat dinamis

menuntut perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan yang wajar atas

seluruh aktivitas keuangan perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan

acuan bagi para pengguna laporan keuangan untuk mengambil suatu keputusan

(Alam dan Suryanawa, 2017). Perusahaan memerlukan jasa akuntan publik

yang akan menjamin kewajaran laporan keuangan tersebut dan memberikan

kepercayaan kepada para pengguna (Sisna Armawan dan Wiratmaja, 2020).

Auditor independen adalah seorang akuntan publik yang telah

bersertifikat atau kantor akuntan publik yang berwewenang memberikan jasa

audit atas entitas keuangan komersial maupun non komersial (Arens et al.,

2017). Profesi akuntan publik yang dalam hal ini disebut juga auditor berperan

penting bagi perusahaan dan pihak-pihak berkepentingan dalam menghasilkan

laporan auditan yang berkualitas untuk kemudian dapat diakses oleh publik

1
(Rusmanto dan Waworuntu, 2015). Jasa profesional independen yang dilakukan

oleh akuntan publik dalam menjamin kredibilitas laporan keuangan perusahaan

akan menambah tingkat kualitas informasi yang disajikan yang pada akhirnya

meningkatkan kepercayaan pihak-pihak berkepentingan dan juga publik

terhadap informasi tersebut (Brown et al., 2016).

Hasil pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor

menunjukkan kualitas auditnya (Gyer et al., 2018). Auditor yang kompeten dan

independen dapat berimplikasi pada kualitas audit yang tinggi (Gabrini, 2013).

Setelah proses pemeriksaan, auditor akan memberikan pernyataan pendapatnya

mengenai kewajaran laporan keuangan entitas yang diaudit yakni berupa opini

audit (Effendi dan Rahayu, 2015). Pendapat tersebut disajikan ke dalam laporan

auditor independen (Christiawan, 2002). Auditor perlu memperhatikan kualitas

audit karena dengan audit yang berkualitas diharapkan mampu menghasilkan

laporan keuangan yang andal dan sesuai dengan standar yang berlaku serta

memberikan dampak terhadap meningkatnya kinerja perusahaan yang diaudit

(Sutrisni dan Wirakusuma, 2017). De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas

audit sebagai suatu keadaan atau kemungkinan di mana seorang auditor akan

menemukan salah saji yang material ataupun ketidaksesuaian dalam sistem

akuntansi klien dan melaporkannya ke dalam laporan auditor.

Beberapa penelitian menyebutkan berbagai faktor yang mempengaruhi

kualitas audit, di antaranya yakni moral reasoning, kompetensi,

profesionalisme, pengalaman auditor, independensi, dan pengungkapan key

audit matters (KAM). Pada penelitian yang dilakukan Falatah dan Sukirno

2
(2018) membuktikan bahwa kompetensi dan independensi auditor memiliki

pengaruh positif terhadap kualitas audit yang berarti jika auditor memiliki

kompetensi dan independensi yang semakin tinggi maka kualitas audit yang

dihasilkannya akan semakin tinggi pula. Adapun kemungkinan auditor dalam

mendeteksi pelanggaran berkolerasi dengan kemampuan teknis (kompetensi)

yang dimiliki auditor sementara independensi auditor akan membantunya dalam

melaporkan pelanggaran tersebut (Deis dan Giroux, 1996) dalam (Dewi dan

Suryanawa, 2018). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Purwanda dan

Harahap (2017), kualitas audit dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki

auditor yang terdiri dari pengalaman dan pengetahuan, sehingga kualitas audit

yang baik akan dapat dicapai apabila auditor terus berupaya untuk

meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya.

Kompetensi auditor terdiri dari dua unsur yaitu pengetahuan dan

pengalaman yang dimilikinya di mana kedua unsur tersebut merupakan

indikator dalam mengukur kompetensi. Kualitas audit yang semakin baik

sejalan dengan semakin tingginya tingkat pendidikan dan jam terbang

(pengalaman). Banyaknya pengalaman membantu auditor dalam meningkatkan

kepekaannya dalam menelusuri temuan audit (Maharany et al., 2016). Selain itu

indikator untuk mengukur kompetensi menurut Sukrisno Agoes (2012) dalam

Purwanda dan Harahap (2017) yaitu objektivitas, pengetahuan auditor

mengenai bisnis klien, ketepatan waktu laporan audit dan memiliki bukti yang

kompeten. Kemudian Christiawan (2002) juga menjelaskan bahwa pendidikan

dan pengalaman auditor memiliki keterkaitan dengan kompetensinya. Auditor

3
dituntut untuk ahli di bidang akuntansi dan auditing di mana keahlian tersebut

diawali dengan pendidikan formal dan ditunjang dengan pengalaman praktik

audit.

Perbedaan kepentingan berbagai pihak yang menaruh kepercayaan besar

kepada auditor menuntut kejujuran auditor (Suciwati dan Suartika, 2020).

Terkadang auditor memperoleh intervensi dari pihak lain sehingga

menempatkannya pada posisi yang rentan (Laksita dan Sukirno, 2019) . Oleh

karena itu kompetensi yang dimiliki auditor perlu didukung dengan sikap

auditor yang tidak mudah diintervensi atau dipengaruhi berbagai pihak dengan

kata lain auditor harus bersikap independen. Semakin independen seorang

auditor maka kualitas audit akan semakin baik pula (Sihombing dan Triyanto,

2019). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mulyani dan Munthe (2019),

terdapat tiga unsur independensi auditor yaitu menjunjung tinggi kejujuran

(independence in fact), sikap auditor di mata pihak lain (independence in

appearence), dan kemampuan auditor dalam melaksanakan tugasnya

(independence in competence). Independensi auditor juga termaktub dalam

standar umum auditing kedua yang mengharuskan auditor memiliki

independensi dan tidak mudah diintervensi oleh pihak manapun (SPAP:2011).

Auditor dituntut untuk memperhatikan kualitas auditnya guna

meningkatkan kepercayaan publik dan membantu para pengguna laporan

keuangan dalam mengambil keputusan (Murti dan Firmansyah, 2017). Namun

pada pelaksanaannya auditor belum melakukan hal itu sepenuhnya, melihat dari

banyaknya skandal yang melibatkan auditor seperti kasus yang menimpa PT

4
Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance), yang secara resmi dijatuhkan

sanksi administratif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu berupa

pembatalan pendaftaran Akuntan Publik (AP) Marlinna, AP Merliyana Syamsul

dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Satrio, Bing, Eny dan Rekan (SBE) yang

merupakan afiliasi Deloitte Indonesia. Adapun alasan dibalik pelayangan sanksi

tersebut karena KAP SBE memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian. Hal

ini berbeda dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh OJK yang

menemukan indikasi bahwa laporan keuangan yang disajikan PT SNP Finance

secara signifikan tidak mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang

sebenarnya sehingga banyak pihak yang dirugikan (Wareza, 2018).

Tidak hanya kasus SNP Finance, kasus Garuda Indonesia juga menyorot

perhatian publik ketika terdapat kejanggalan pada laporan keuangan yang

disajikan (Afriyadi, 2019). Laporan keuangan tersebut diaudit oleh AP Kasner

Sirumapea dari KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang dan Rekan yang

terafiliasi dengan BDO Internasional Limited. Sekretaris Jenderal Kementerian

Keuangan (Sekjen Kemenkeu), Hadiyanto menyebutkan bahwa ditemukan

pelanggaran yang dilakukan auditor dan KAP belum menngimplementasikan

sistem pengendalian mutu dengan baik mengenai konsultasi dengan pihak

eksternal. Auditor dianggap telah melanggar Standar Audit yang berlaku

sehingga dijatuhi sanksi berupa pembekuan izin selama 12 (dua belas) bulan

sedangkan sanksi administratif dijatuhkan kepada KAP berupa peringatan

tertulis untuk memperbaiki sistem pengendalian mutu (Kementerian Keuangan

Republik Indonesia, 2019).

5
Terdapat juga kasus yang terjadi di luar negeri yang melibatkan salah

satu Kantor Akuntan Publik terbaik di dunia yaitu Klynveld Peat Marwick

Goerdeler (KPMG) yang memperoleh teguran dan dikenai denda sebesar £4,5

juta dari Financial Reporting Council (FRC). Adapun mitra perikatan audit

perusahaan, William Smith mendapatkan teguran dan dikenai denda sebesar

£120.000 tepat setelah mengakui kelalaian terkait dengan audit laporan

keuangan Quindell Plc. untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013

(Sweet, 2018). Berbagai fenomena audit yang terjadi berimplikasi pada tingkat

kepercayaan publik yang semakin menurun terhadap profesi auditor. Menurut

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), suatu audit dikatakan berkualitas

apabila sesuai dengan standar auditing yang mencakup mutu profesional,

pertimbangan (judgement) yang diterapkan dalam pelaksanaan maupun

penyusunan laporan auditor independen (Murti dan Firmansyah, 2017).

Selanjutnya kasus terkait kegagalan akuntan publik dalam mendeteksi

fraud laporan keuangan yang menimpa perusahaan besar multinasional, British

Telecom Italia pada tahun 2017. Diketahui bahwa manajemen British Telecom

telah melakukan peningkatan laba fiktif perusahaan sejak tahun 2013. Modus

yang dilakukan adalah dengan menambah perpanjangan kontrak dan

mengeluarkan invoice dari transaksi palsu dengan para vendor. Pada saat itu,

laporan keuangan British Telecom diaudit oleh Price Waterhouse Coopers

(PwC) yang merupakan salah satu kantor akuntan publik terkemuka di dunia

dan termasuk the big four. Sangat disayangkan, akuntan publik yang ditugaskan

pada saat itu gagal dalam mendeteksi tindak kecurangan manajemen British

6
Telecom. Kecurangan tersebut pada akhirnya justru diungkap oleh

whistleblower, yang kemudian ditindaklanjuti oleh akuntan forensik KPMG.

Akibat dari penggelembungan laba ini, British Telecom harus melakukan

penyajian ulang (restatement) pendapatan sebesar GBP530 juta dan memotong

proyeksi arus kas tahun tersebut sebesar GBP500 juta sebagai bentuk

kompensasi atas utang-utang yang tidak dilaporkan atau disembunyikan. Selain

itu, kecurangan ini berimbas pada para eksekutif British Telecom yang terjerat

hukum. Begitu pun halnya dengan PwC dan akuntan publik yang bertanggung

jawab atas pemeriksaan laporan keuangan British Telecom (Priantara, 2017).

Dalam laporan audit, akuntan publik menyampaikan pandangannya

tentang pengungkapan keuangan klien kepada pengguna laporan keuangan dan

pihak berkepentingan lainnya. Namun, laporan audit telah dikritik karena gagal

mengungkapkan informasi kunci dan pandangan rinci tentang fokus audit atau

organisasi yang bersangkutan. Singkatnya, ada tuntutan untuk mengungkapkan

informasi kunci yang relevan dan bernilai tambah (Christensen et al., 2014;

Köhler et al., 2020; Boolaky dan Quick, 2016). Menjawab tantangan untuk

meningkatkan kualitas audit atas berbagai skandal perusahaan yang terjadi yang

melibatkan auditor, yaitu dengan menerapkan standar audit yang mengacu pada

International Standards on Auditing (ISA) yang dikeluarkan oleh International

Auditing and Assurance Standards Board (IAASB). Dengan diterbitkannya ISA

memastikan keseragaman praktik di seluruh dunia (Ashe J et al., 2014).

Sebelum pengadopsian ISA dilakukan di Indonesia, Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP) Indonesia mengacu kepada Generally Accepted

7
Auditing Standards (GAAS) yang merupakan standar audit yang berlaku di

Amerika Serikat.

Perbedaan yang mendasar dan bersifat subtantif antara ISA dengan

standar audit yang berlaku sebelumnya yaitu penerapan audit berbasis risiko,

perubahan standar dari rules-based standards kepada principles-based

standards, penghapusan penggunaan pendekatan matematis pada praktik audit,

penekanan pada professional judgement, penilaian dan pelaporan pengendalian

internal atas pelaporan keuangan serta penyertaan Those Charged With

Governance (TCWG) dalam pengawasan suatu entitas. Pengimplementasian

ISA di dunia, khususnya di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan mutu

audit sehingga memberikan hasil yang lebih baik (Harahap et al., 2017).

Berkaitan dengan hal ini, pada tahun 2015 IAASB mengeluarkan standar

pelaporan auditor yang baru dan direvisi yang mengharuskan auditor untuk

memberikan laporan yang lebih transparan dan informatif tentang perusahaan

yang mereka audit. Standar ini dikeluarkan sebagai tanggapan atas permintaan

dari pengguna laporan keuangan setelah krisis keuangan untuk informasi audit

yang lebih relevan. Tujuan dari standar adalah untuk menghasilkan laporan

auditor yang meningkatkan kepercayaan publik baik dalam proses audit itu

sendiri maupun laporan keuangan perusahaan. IAASB juga percaya bahwa

meningkatkan pelaporan auditor akan meningkatkan komunikasi antara auditor

dan investor, serta antara auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata

kelola (Kostem, 2015).

8
Di Indonesia sendiri pengadopsian ISA 701 tentang Communicating Key

Audit Matters in the Independent Auditor’s Report mulai diterapkan secara

efektif untuk audit laporan keuangan tahun buku yang dimulai pada atau setelah

1 Januari 2022 untuk entitas yang terdaftar. Hal ini dilakukan untuk

meningkatkan nilai komunikatif laporan auditor dan hasil audit yang berkualitas

(Yoga dan Dinarjito, 2021). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengamini bahwa

pengadopsian ISA 701 dalam penyajian laporan keuangan akan segera dilakukan

dan merupakan audit yang paling prioritas untuk diterapkan di Indonesia.

Penyelarasan standar audit dengan ISA penting dilakukan untuk meningkatkan

kualitas pelaksanaan audit laporan keuangan di Indonesia (Ulya, 2020).

Pada penelitian ini, peneliti mengkombinasikan variabel yang digunakan

pada penelitian terdahulu untuk kemudian dianalisis pengaruhnya terhadap

kualitas audit. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh

Falatah dan Sukirno (2018) dan penelitian Shamsuddin dan Masdor (2020). Pada

penelitian Falatah dan Sukirno (2018) yang menguji pengaruh antara

kompetensi, independensi, dan moral reasoning auditor terhadap kualitas audit

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi,

independensi, dan moral reasoning auditor terhadap kualitas audit. Sedangkan

penelitian Shamsuddin dan Masdor (2020) untuk mengetahui seberapa penting

pengaruh KAM terhadap kualitas audit. Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa pengungkapan KAM berpengaruh terhadap kualitas audit. Adapun

perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada:

9
1. Adanya penambahan variabel independen yang digunakan pada penelitian

ini, yaitu variabel pengungkapan key audit matters. Karena penelitian

sebelumnya menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan masih jarang

diteliti di Indonesia sehingga peneliti tertarik untuk meneliti variabel

pengungkapan key audit matters.

2. Variabel yang digunakan yakni pengungkapan key audit matters,

kompetensi, dan independensi yang berpengaruh terhadap kualitas audit.

3. Masih jarang peneliti yang menguji pengaruh pengungkapan key audit

matters terhadap kualitas audit di Indonesia.

4. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengkombinasikan

variabel kompetensi dan independensi serta menambahkan variabel

pengungkapan key audit matters sebagai salah satu variabel independen dan

mengeliminasi variabel moral reasoning.

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap seluruh profesi akuntan,

khususnya auditor independen dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan

standar yang berlaku, terutama dengan mulai diberlakukannya SA 701 yang

diadopsi dari ISA 701 dengan harapan dapat meningkatkan kualitas audit di

Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti

lebih lanjut dan judul penelitian ini adalah “Pengaruh Pengungkapan Key

Audit Matters (KAM), Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap

Kualitas Audit.”

10
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, maka

peneliti mengindikasi beberapa permasalahan, yakni:

1. Banyaknya kasus yang melibatkan auditor eksternal sehingga mendorong

tuntutan atas peningkatan standar audit terbaru guna menghasilkan laporan

keuangan yang lebih transparan dan komunikatif melalui pengomunikasian

Hal Audit Utama (KAM).

2. Adanya auditor eksternal yang melanggar standar audit dalam pelaksanaan

pemeriksaan audit laporan keuangan.

3. Adanya tuntutan terhadap auditor untuk meningkatkan kualitas auditnya.

4. Pengungkapan key audit matters (KAM), kompetensi dan independensi

auditor diduga mempengaruhi kemampuan auditor dalam meningkatkan

kualitas auditnya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengungkapan key audit matters (KAM) berpengaruh terhadap

kualitas audit?

2. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit?

3. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan

untuk menemukan bukti empiris mengenai hal-hal sebagai berikut:

11
1. Untuk menguji, menganalisis dan memperoleh bukti empiris mengenai

pengaruh pengungkapan key audit matters (KAM) terhadap kualitas audit.

2. Untuk menguji, menganalisis dan memperoleh bukti empiris mengenai

pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit.

3. Untuk menguji, menganalisis dan memperoleh bukti empiris mengenai

independensi auditor terhadap kualitas audit.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Kontribusi Teoritis

a. Mahasiswa Program Studi Akuntansi

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya dan untuk menambah wawasan terkait faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi kualitas audit melalui variabel pengungkapan key

audit matters (KAM), kompetensi, dan independensi auditor.

b. Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan penulis mengenai

standar terbaru SA 701 dan kualitas audit yang diharapkan akan

memberikan manfaat pada masa yang akan datang.

2. Kontribusi Praktis

a. Auditor dan Kantor Akuntan Publik

12
Bermanfaat sebagai informasi yang dapat meningkatkan kualitas audit

terutama pengetahuan auditor mengani standar audit terbaru dan

kompetensi serta independensi dari auditor itu sendiri.

c. Regulator dan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Diharapkan dapat bermanfaat sebagai pertimbangan

pengimplementasian standar audit terbaru mengenai pengungkapan key

audit matters (KAM) dan faktor lainnya yang meningkatkan kualitas

audit di Indonesia.

d. Masyarakat

Bermanfaat untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai

pengungkapan key audit matters (KAM), kompetensi dan independensi

auditor terkait kualitas audit dengan menyertakan bukti-bukti empiris.

13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Atribusi

Teori atribusi (Attribution Theory) pada awalnya diperkenalkan

oleh Fritz Heider pada 1958 yang selanjutnya mengalami beberapa kali

perkembangan dan terakhir kali dikembangkan oleh Bernard Weiner

pada 1974. Teori atribusi diklasifikasikan sebagai bagian dari bidang

psikologi sosial yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana individu

menentukan penyebab suatu peristiwa atau perilaku, serta konsekuensi

dari atribusi tersebut pada perilaku mereka selanjutnya (Schmitt, 2015).

Teori atribusi menjelaskan bagaimana perilaku seseorang

disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Independensi termasuk

salah satu faktor dari luar diri (eksternal) auditor yang dapat

mempengaruhi kualitas audit. Independensi merupakan hal yang sangat

penting dimiliki oleh auditor sehingga menghasilkan audit yang

berkualitas, karena apabila auditor kehilangan independensinya maka

laporan audit yang dihasilkan tidak menunjukkan keadaaan yang

sebenarnya sehingga tidak dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan

keputusan (Apriliani dan Rasmini, 2017).

Teori atribusi mencoba menjelaskan cara menilai individu secara

berbeda, tergantung pada makna yang dikaitkan dengan perilaku tertentu.

Teori ini juga menyatakan bahwa perilaku yang disebabkan secara

14
internal merupakan perilaku yang diyakini berada di bawah kontrol

pribadi individu itu sendiri, sedangkan perilaku yang disebabkan secara

eksternal merupakan perilaku yang berada di luar kontrol pribadi atau

berasal dari luar. Terdapat 3 (tiga) faktor dalam menentukan apakah

perilaku tersebut disebabkan secara internal atau eksternal, antara lain

(Robbins dan Judge, 2015):

a. Kekhususan (distinctiveness) yaitu mengacu kepada apakah

seorang individu menampilkan perilaku yang berbeda saat

dihadapkan pada situasi yang berbeda. Hal yang ingin

diketahui yakni apakah perilaku tidak biasa. Jika perilaku

tersebut tidak biasa, maka akan dinilai sebagai atribusi

eksternal. Sebaliknya, jika perilaku tersebut dianggap biasa,

maka akan dinilai sebagai atribusi internal.

b. Konsensus (consensus) yaitu perilaku yang muncul jika

setiap individu menghadapi situasi serupa dan merespon

dengan cara yang sama, maka dapat dikatakan bahwa

perilaku tersebut mengindikasikan konsensus. Dari

perspektif atribusi, jika perilaku individu bersifat unik atau

berbeda bagi satu individu maka dikatakan bahwa perilaku

tersebut mengindikasikan konsensus yang rendah. Jika

konsensus tinggi, maka diharapkan untuk memberikan

atribusi eksternal atas suatu kondisi. Sedangkan jika

15
konsensus rendah, maka hal tersebut termasuk atribusi

internal.

c. Konsistensi (consistency) yaitu mengenai perilaku individu

dan memberikan respon dengan cara yang sama dari waktu

ke waktu. Semakin konsisten perilaku tersebut, maka akan

semakin erat dikaitkan dengan penyebab internal.

Teori atribusi ini digunakan untuk menginterpretasikan pengaruh

dari kompetensi dan independensi. Dengan memiliki kompetensi dan

independensi, auditor harus dapat memberikan pendapatnya dengan baik

(Gyer et al., 2018). Teori atribusi menjelaskan tentang motif yang

mempengaruhi perilaku seseorang. Teori ini digunakan karena peneliti

akan melakukan studi empiris guna mengetahui pengaruh kompetensi

auditor dan independensi auditor pada kualitas audit. Pada dasarnya,

faktor-faktor dari diri (internal) dan luar diri (eksternal) melatarbelakangi

tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang dalam hal ini auditor yang

dapat berimplikasi terhadap kualitas audit yang dihasilkan, karena

merupakan faktor yang mendorong auditor untuk melakukan suatu

aktivitas pada saat melaksanakan audit (Sarca dan Rasmini, 2019).

2. Teori Sinyal

Teori sinyal (Signalling Theory) pertama kali dikemukakan oleh

Michael Spence pada 1973 dalam penelitiannya dengan judul Job Market

Signalling. Teori ini menjelaskan mengenai hubungan antara mereka

yang memiliki lebih banyak informasi (pihak internal) dan mereka yang

16
memiliki sedikit informasi (pihak eksternal). Pada dasarnya, teori ini

bertujuan untuk mengurangi asimetri informasi antara dua pihak yang

saling berkaitan yaitu pihak manajemen sebagai pihak internal yang

memberikan sinyal dan pihak investor sebagai pihak eksternal yang

menerima sinyal (Setiawan et al., 2021).

Memberikan informasi sebagai sinyal merupakan proses yang

bertujuan untuk meyakinkan investor tentang nilai perusahaan. Teori ini

didasarkan pada pemikiran bahwa manajemen akan memberikan

informasi kepada investor atau pemegang saham ketika memperoleh

informasi yang baik yang berkaitan dengan perusahaan seperti

meningkatkan nilai perusahaan (Spence, 1973) dalam (Astuti et al.,

2020).

Secara konseptual, teori ini memiliki 3 (tiga) komponen utama,

yakni: pengirim, penerima, dan sinyal. Pengirim adalah pihak yang

memiliki lebih banyak informasi (misalnya penjual, calon karyawan,

manajemen) tentang produk atau layanan sedangkan penerima (misalnya

pembeli, calon pemberi kerja, investor) adalah pihak dengan informasi

terbatas. Pengirim diasumsikan memilih sinyal yang memungkinkan

penerima mengevaluasi kualitas yang mendasari pekerjaan pengirim.

Dalam kasus pasar kerja, individu diasumsikan memilih sinyal seperti

pendidikan tinggi, pelatihan khusus, dan lainnya untuk

mengomunikasikan kemampuan mereka untuk memberikan utilitas

tinggi kepada calon karyawan pemberi pekerjaan (Connelly et al., 2011).

17
Dalam hal ini pengirim biasanya adalah manajemen perusahaan,

sedangkan penerima adalah investor. Perusahaan menggunakan

pemilihan jenis auditor tertentu sebagai sinyal komitmen yang

mendasarinya terhadap kualitas pelaporan keuangan. Perusahaan

memilih auditor berkualitas tinggi yang dipersepsikan perusahaan

menggunakan pemilihan jenis auditor tertentu sebagai sinyal komitmen

yang mendasarinya terhadap kualitas pelaporan keuangan. Selain itu,

hubungan antara auditor dan pengguna laporan audit ditandai dengan

kesenjangan informasi yang sangat besar mirip dengan asimetri

informasi yang ada antara manajemen dan investor sebagai pekerjaan

yang sebenarnya, terutama prosedur yang dilakukan oleh auditor tidak

diungkapkan (Bédard, 1989). Oleh karena itu persyaratan terbaru

mengenai ISA 701 untuk pengungkapan KAM, dimana auditor diberi

mandat untuk menyatakan prosedur spesifik yang mereka lakukan dalam

menangani masalah audit utama (KAM). Berdasarkan standar tersebut

auditor diharuskan untuk mengungkapkan informasi tentang isu-isu

kunci yang dihadapi dalam audit dan prosedur yang dilakukan dalam

mengatasi masalah tersebut, auditor mungkin menggunakan hal ini untuk

menandakan kedalaman kerja dan ketekunan yang mendasari pendapat

mereka (Agana, 2021).

Sinyal yang diberikan oleh manajemen merupakan suatu

petunjuk bagi investor mengenai prospek perusahaan berdasarkan

penilaian manajemen. Teori sinyal menjelaskan bahwa sinyal yang

18
diberikan oleh manajemen merupakan upaya untuk mengurangi asimetri

informasi (Saraswati dan Herawaty, 2019). Asimetri informasi memiliki

pengaruh yang kuat dalam dunia akuntansi. Cara untuk meminimalisir

terjadinya asimetri informasi adalah dengan melakukan pengungkapan

laporan keuangan yang dapat mengomunikasikan informasi keuangan

perusahaan kepada investor. Perusahaan harus menyusun laporan tentang

kondisi ekonomi dan keuangan sehingga informasi tersebut dapat

digunakan oleh penggunanya untuk pengambilan keputusan ekonomi

(Prasetyo, 2022). Dibutuhkan proses audit atas laporan keuangan

perusahaan untuk mengurangi asimetri informasi dan meningkatkan

kualitas dalam pengambilan keputusan (Dhimadhanu, 2016).

3. Kualitas Audit

De Angelo (1981) dalam Murti dan Firmansyah (2017)

menyatakan bahwa kualitas audit didefinisikan sebagai kemungkinan

bahwa auditor akan mendeteksi salah saji material dalam laporan

keuangan klien (kompetensi) dan dengan jujur melaporkan salah saji,

atau penghilangan material tersebut dalam laporan keuangan klien dalam

laporan audit.

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) menyatakan bahwa

audit dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi ketentuan atau

standar auditing yang mencakup professional qualities (mutu

profesional) auditor independen, judgement (pertimbangan) dalam

pelaksanaan audit, dan penyusunan laporan audit. Standar audit ini

19
merupakan pedoman bagi akuntan publik yang membantunya dalam

melakukan tanggung jawab profesional atas laporan keuangan yang

diauditnya (Murti Firmansyah, 2017).

Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati dan Syamsuddin

(2018) menyatakan bahwa seorang auditor yang efisien harus memiliki

sifat-sifat umum tertentu, sehingga dapat melakukan pekerjaan secara

efisien dan lancar. Kualitas auditor dapat diukur dari etika, komitmen,

independensi, kompetensi, dan pengalaman. Independensi berarti sikap

mental yang bebas dari intervensi, tidak terpengaruh oleh pihak lain dan

tidak pula tergantung pada pihak lain. Kejujuran auditor itu sendiri dalam

memberikan pertimbangan dan pernyataan secara objektif merupakan hal

yang penting. Sedangkan kompetensi merupakan keahlian profesional

yang dimiliki oleh auditor yang diperoleh dari pendidikan formal,

pelatihan, seminar, dan sebagainya. Dalam penelitian Dresdner dan

Fischer (2020), menyatakan bahwa auditor mendefinisikan kualitas audit

berkaitan dengan kepatuhan auditor terhadap Generally Accepted

Auditing Standards (GAAS) yang menghasilkan laporan keuangan yang

akurat dan andal, direncanakan dengan baik, dan dilakukan oleh auditor

yang kompeten dan terlatih.

Ratzinger-Sakel dan Theis (2019) mengungkapkan bahwa

kualitas audit juga dipengaruhi oleh pengungkapan Key Audit Matters

(KAM). Pengungkapan KAM meningkatkan akuntabilitas dan

transparansi yang lebih besar dan hal ini mendorong auditor untuk

20
memperoleh bukti audit yang lebih banyak dan lebih baik, serta auditor

akan lebih menggunakan skeptisme profesional dalam melaksanakan

auditnya. Semakin tinggi kualitas audit maka semakin tinggi pula tingkat

kepercayaan publik terhadap laporan keuangan yang diaudit (Sari dan

Badera, 2018).

Kualitas audit adalah kinerja proses audit sesuai dengan standar

yang ditetapkan dan auditor dapat mendeteksi kesalahan penyajian

laporan keuangan auditee sehingga dapat dilakukan penilaian untuk

meningkatkan integritas laporan keuangan. Adapun dalam pengukuran

kualitas audit dapat menggunakan beberapa indikator diantaranya

kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit dan kualitas hasil audit

(Sihombing dan Triyanto, 2019).

4. Key Audit Matters (KAM)

Key Audit Matters (KAM) atau hal-hal audit utama adalah hal-

hal yang menurut pertimbangan profesional auditor, merupakan area

yang paling signifikan dari suatu laporan keuangan auditan periode

berjalan. KAM dicetuskan oleh International Auditing and Assurance

Standard Board (IAASB) sebagai badan penetapan standar audit

internasional dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi atas

laporan keuangan yang diaudit. Hal ini sebagai bentuk tanggapan IAASB

terhadap para pengguna laporan keuangan yang telah diaudit di mana

dengan adanya pengungkapan KAM mendorong auditor untuk

menyajikan laporan secara lebih rinci dan dapat memberikan informasi

21
tambahan yang relevan bagi pengguna laporan keuangan yang telah

diaudit tersebut (Yoga dan Dinarjito, 2021).

Publik memberi kritikan terhadap auditor karena menggunakan

bahasa yang terlalu standar, yakni auditor tidak menjelaskan bagaimana

mencapai opini yang mereka berikan dalam laporan audit dan karena

mereka tidak berkomunikasi secara memadai dengan orang-orang yang

harus mereka lindungi (pemegang saham) dan calon investor (Sahyda,

2019). Sebelum ditetapkannya ISA 701, laporan audit hanya

mengomunikasikan sedikit informasi yang diperoleh selama penugasan

audit (PCAOB, 2016).

Menanggapi kritik terhadap standar pelaporan auditor,

International Federation of Accountants (IFAC) melalui International

Auditing and Assurance Standard Board (IAASB) memutuskan untuk

merevisi beberapa aturan International Standards on Auditing (ISA).

IAASB telah mengeluarkan standar baru pada Januari 2015, yang disebut

ISA 701—mengomunikasikan masalah audit utama dalam laporan

auditor independen. Aturan ini berlaku secara internasional dan efektif

diterapkan untuk audit laporan keuangan untuk periode yang berakhir

atau setelah 15 Desember 2016 (Dogan dan Arefaine, 2017).

Hal-hal audit utama (KAM) adalah hal-hal yang menurut

pertimbangan profesional auditor, paling signifikan dalam audit atas

laporan keuangan periode berjalan (IAASB, 2018). Auditor harus

berkomunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

22
(Those Charged With Governance / TCWG) untuk memilih hal-hal

sebagai masalah audit utama (KAM). Hal ini penting karena KAM

menginformasikan pengguna opini audit di area kunci sensitif dalam

proses audit yang sebelumnya terbatas pada diskusi dengan manajemen

(Sahyda, 2019).

Beberapa negara telah mengadopsi ISA 701 dalam standar audit

mereka. Di Indonesia sendiri pengadopsian dan pengimplementasian

ISA 701 belum dilakukan secara efektif. Namun pada tanggal 27 Januari

2021, Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I (DSPAP I) – Institut

Akuntan Publik Indonesia (IAPI) telah mengeluarkan Exposure Draft

Standar Audit (SA) 701 tentang Pengomunikasian Hal Audit Utama

dalam Laporan Auditor Independen kepada para anggota IAPI dan publik

untuk memperoleh umpan balik. SA 701 akan diterapkan secara efektif

di Indonesia untuk audit laporan keuangan tahun buku yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2022, untuk entitas yang terdaftar (Yoga dan

Dinarjito, 2021).

Pengungkapan key audit matters dalam laporan auditor

independen adalah area fokus penelitian audit yang relatif baru. Adapun

dalam pengukuran kualitas audit dapat menggunakan beberapa indikator

seperti audit processes, relevance, value-added, dan transparency

(Rautiainen et al., 2021).

23
5. Kompetensi Auditor

Sukrisno Agoes dan I Cenik Ardana (2009: 146) dalam Nor

(2011) mengungkapkan bahwa kompetensi berarti kemampuan dan

keahlian seseorang dalam melaksanakan suatu tanggung jawab atau

profesi yang diembannya. Seseorang dapat dikatakan orang yang

kompeten apabila dapat menjalankan tugasnya dan memberikan kualitas

hasil yang baik. Dalam arti luas, kompetensi mencakup penguasaan

pengetahuan dan keterampilan yang memadai serta memiliki sikap dan

perilaku yang sesuai dalam melaksanakan pekerjaan/profesinya.

Kompetensi berarti seseorang yang memiliki pengetahuan dan

berperilaku etis dalam melakukan pekerjaannya. Pengetahuan diperoleh

dari pendidikan, pengalaman, pelatihan, keterampilan dan pengalaman

(Elen dan Mayangsari, 2013).

Dalam Keputusan Dewan IAPI, IAPI berpendapat bahwa

kualitas audit dipengaruhi oleh kompetensi audit, etika dan independensi

auditor, alokasi waktu oleh key engagement personnel, sistem

pengendalian mutu, hasil pengawasan atau pemeriksaan, rentang

pengaturan pengendalian, organisasi dan manajemen KAP dan kebijakan

fee. IAPI berkeyakinan bahwa semakin banyak Pendidikan Profesional

Berkelanjutan (PPL) yang diikuti maka kompetensi auditor akan semakin

tinggi. IAPI meyakini bahwa kompetensi auditor merupakan salah satu

yang mempengaruhi kualitas audit (Arfiansyah, 2020).

Standar Profesional Akuntan Publik tahun 2011 (SA Seksi, 150)

24
menyatakan bahwa standar umum pertama mengharuskan audit

dilakukan oleh satu atau lebih orang dengan pengalaman teknis dan

pelatihan auditor yang memadai, sedangkan standar umum ketiga

menyatakan bahwa sebagai seorang auditor ketika melakukan audit dan

pelaporan, auditor bertanggung jawab untuk menggunakan keterampilan

profesional mereka dengan hati-hati dan menyeluruh (Elen dan

Mayangsari, 2013).

Kompetensi auditor merupakan salah satu faktor yang dapat

menjadi dasar auditor dalam menentukan pertimbangan auditnya, karena

dalam standar kompetensi auditor terdapat aspek pengetahuan,

pengalaman dan sikap pribadi auditor itu sendiri. Adapun dalam

pengukuran kompetensi auditor dapat menggunakan beberapa indikator

seperti mutu personal, pengetahuan umum, dan keahlian khusus (Putra

dan Rani, 2016).

6. Independensi Auditor

Dalam Standar Profesi Akuntan Publik Tahun 2011 (SA Seksi,

150) mengenai standar umum kedua disebutkan bahwa dalam segala hal

yang berkaitan dengan keterlibatan, independensi dalam sikap mental

harus dipertahankan oleh auditor. Standar ini mengharuskan auditor

memiliki sikap independen (Elen dan Mayangsari, 2013) dan tidak

mudah terpengaruh oleh berbagai opini dari luar dirinya dalam

melaksanakan fungsinya sebagai auditor (Sihombing dan Triyanto,

2019).

25
Independensi merupakan terjemahan dari kata independence

yang berasal dari Bahasa Inggris yang artinya mandiri. Adapun arti dari

kata independen artinya tidak tergantung dan/atau dikuasai oleh (orang

atau benda lain), tidak berdasarkan orang lain, untuk bertindak dan/atau

berpikir menurut kehendak hati (Mulyani dan Munthe, 2019), bebas dari

kendali orang lain, tidak tunduk pada orang lain (Gyer et al., 2018).

Dengan begitu, seorang auditor tidak memiliki hak untuk memihak

kepentingan siapa pun, karena tidak peduli seberapa sempurna

keterampilan teknisnya, auditor akan kehilangan ketidakberpihakannya,

yang sangat penting untuk menjaga kebebasan berpendapatnya (Mulyani

dan Munthe, 2019).

Lavin (1976) dalam (Gyer et al., 2018) menyatakan bahwa

terdapat tiga hal yang mempengaruhi sikap independen akuntan publik,

yakni: (1) Hubungan keuangan dan hubungan bisnis dengan klien, (2)

Penyediaan jasa selain jasa auditing kepada klien, dan (3) Durasi

hubungan antara akuntan ahli dan klien. Oleh karena itu, independensi

merupakan suatu sikap yang harus dijaga dalam rangka menjaga

kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat. Sikap independen tersebut

mampu melindungi auditor dari pengaruh segala sesuatu yang dapat

mempengaruhi kualitas audit (Laksita dan Sukirno, 2019).

Dalam menjalankan fungsinya, auditor harus independen agar

dapat melakukan audit yang berkualitas. Auditor yang menjaga sikap

independen baik dalam pemrograman, praktik maupun pelaporan akan

26
mempengaruhi hasil audit yang dilakukan auditor. Adapun dalam

pengukuran independensi auditor dapat menggunakan beberapa

indikator seperti independensi penyusunan program, independensi

pelaksanaan pekerjaan, dan independensi pelaporan (Oklivia dan

Marlinah, 2014).

27
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut ini disajikan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini pada tabel berikut:

Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian


(Tahun) Persamaan Perbedaan
1. Shamsuddin dan Impact of Key Audit Variabel Key Audit Populasi penelitian Penerapan standar pelaporan
Masdor (2020) Matters (KAMs) Matters (KAM), merupakan perusahaan di audit baru mengenai key audit
Disclosure on Audit kualitas audit Malaysia yang terdaftar matters mempengaruhi kualitas
Quality: Malaysian dengan laporan keuangan audit.
Perspective yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan telah
menerapkan KAM.

2. Falatah dan Pengaruh Variabel kompetensi, Variabel moral reasoning, Kompetensi auditor,
Sukirno (2018) Kompetensi, independensi, kualitas responden merupakan independensi auditor, dan moral
Independensi dan audit, menggunakan auditor di Kantor reasoning memiliki pengaruh
Moral Reasoning data primer, dan metode Inspektorat Daerah di positif dan signifikan terhadap
Auditor terhadap pengujian dengan Provinsi Daerah Istimewa kualitas audit.
Kualitas Audit regresi linear berganda Yogyakarta.
(Studi Pada Kantor

28
No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
Inspektorat Daerah
Di Propinsi Daerah
Istimewa
Yogyakarta)
3. Yoga dan Dinarjito The Impact of Key Variabel key audit Metode penelitian dengan Pengungkapan key audit matters
(2021) Audit Matters matters (KAM) tinjauan literatur sistematis. meningkatkan nilai komunikatif
Disclosure on laporan auditor yang memiliki
Communicative manfaat bagi pengguna dalam
Value of The pengambilan keputusan.
Auditor’s Report: A
Systematic
Literature Review
4. Wuttichindanon Determining factors Variabel key audit Variabel risiko litigasi 1. Risiko litigasi auditor
dan of Key Audit Matter matters (KAM) dan auditor, jenis kelamin memiliki hubungan positif
Issarawornrawanich Disclosure in metode pengujian auditor, jumlah rapat dengan pengungkapan
(2020) Thailand dengan regresi linear komite audit, keahlian KAM;
berganda. keuangan komite, jumlah 2. Mekanisme tata kelola
direktur independen, dan perusahaan memiliki
menggunakan data pengaruh positif terhadap
sekunder yakni laporan pengungkapan KAM;
audit dari perusahaan- 3. Auditor independen yang
perusahaan yang terdaftar berjenis kelamin

29
No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
di stock exchange of perempuan memiliki
Thailand (SET) untuk pengaruh positif terhadap
akhir tahun fiskal 2016 dan pengungkapan KAM.
2017.
5. Gyer et al. (2018) Pengaruh Variabel independensi Variabel pengalaman kerja 1. Independensi auditor,
Independensi auditor, kualitas audit, auditor, kompleksitas audit, pengalaman kerja auditor,
Auditor, menggunakan data time budget pressure, dan kompleksitas audit dan
Pengalaman Kerja primer, responden due professional care, dan due professional care
Auditor, merupakan auditor lokasi penelitian di Kantor memiliki pengaruh positif
Kompleksitas Audit, independen yang Akuntan Publik (KAP) dan signifikan terhadap
Time Budget bekerja di KAP, dan wilayah Palembang. kualitas audit;
Pressure, dan Due metode pengujian 2. Time budget pressure
Professional Care dengan regresi linear tidak memiliki pengaruh
terhadap kualitas berganda. signifikan terhadap
Audit (Studi Kasus kualitas audit.
Pada Kantor
Akuntan Publik di
Palembang)
6. Kitiwong dan Consequences of Variabel key audit Variabel dummy, data Penulis menemukan beberapa
Sarapaivanich The Implementation matters (KAM) sekunder yakni laporan bukti lemah bahwa
(2020) of Expanded Audit keuangan perusahaan, dan pengungkapan KAM
Reports with Key meningkatkan kualitas audit.

30
No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
Audit Matters menggunakan model Jumlah KAM yang diungkapkan
(KAMs) on Audit regresi logistik. dan jenis KAM yang paling
Quality umum diungkapkan tidak terkait
dengan kualitas audit. Hanya
KAM yang diungkapkan terkait
akuisisi yang lebih informatif
karena kehadiran jenis KAM
yang diungkapkan ini
menandakan kemungkinan yang
lebih besar dari penyajian
kembali keuangan yang dibuat
pada tahun berikutnya.
7. Suciwati dan The Effect of Variabel kompetensi, Variabel motivasi auditor, Kompetensi auditor,
Suartika (2020) Competency, independensi, dan dan lokasi penelitian independensi auditor, dan
Independency, and kualitas audit, dilakukan di Kantor motivasi auditor berpengaruh
Motivation of responden merupakan Akuntan Publik (KAP) di positif dan signifikan terhadap
Auditor on Audit auditor independen Bali. kualitas audit.
Quality yang bekerja di KAP,
dan metode pengujian
dengan regresi linear
berganda.

31
No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
8. Li et al. (2019) Assessing the Impact Variabel kualitas audit, Variabel audit fees, sampel Hasil penelitian ini mendukung
of the New Auditor’s key audit matters penelitian merupakan argumen bahwa revisi standar
Report laporan keuangan pelaporan audit telah mencapai
perusahaan yang terdaftar, manfaat yang diharapkan dari
metode analisis regresi data peningkatan kualitas audit.
panel. Namun, biaya audit yang lebih
tinggi mendukung argumen
bahwa biaya penerapan standar
audit baru mungkin mahal.
9. Murti dan Pengaruh Variabel independensi Lokasi penelitian dilakukan Independensi auditor memiliki
Firmansyah (2017) Independensi auditor, kualitas audit, di Kantor Akuntan Publik pengaruh yang signifikan
Auditor terhadap menggunakan data (KAP) di Kota Bandung. terhadap kualitas audit. Mental
Kualitas Audit primer dan responden independensi yang dimiliki oleh
merupakan auditor auditor akan menghasilkan audit
independen yang yang berkualitas.
bekerja di KAP.
10. Nugrahadi dan Pengaruh Variabel independensi, Variabel objektivitas, 1. Objektivitas dan integritas
Sukiswo (2019) Independensi, kompetensi, integritas, kualitas audit memiliki pengaruh positif
Kompetensi, menggunakan data atas sistem informasi dan signifikan terhadap
Objektifitas, dan primer dan responden berbasis komputer, kualitas audit atas sistem
Integritas Terhadap merupakan auditor populasi penelitian adalah informasi berbasis komputer;
Kualitas Audit atas independen yang auditor independen yang

32
No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
Sistem Informasi bekerja di KAP, dan bekerja di KAP di wilayah 2. Independensi dan kompetensi
Berbasis Komputer metode pengujian Surabaya. auditor memiliki pengaruh
pada Kantor dengan regresi linear namun tidak signifikan
Akuntan Publik berganda. terhadap kualitas audit atas
(KAP) di Surabaya sistem informasi berbasis
komputer.

33
C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Rendahnya kualitas audit


Aspek-aspek yang dapat yang menyebabkan
menunjang kualitas audit GAP
menurunnya kepercayaan
publik

Pengaruh Pengungkapan Key Audit Matters (KAM), Kompetensi dan


Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit

Basis Teori: Attribution Theory dan Signaling Theory

Pengungkapan Key Audit Matters (X1)

Kompetensi (X2) Kualitas Audit (Y)

Independensi (X3)

Metode Analisis data: Analisis Regresi Linear Berganda dengan IBM SPSS 25

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Simpulan dan Saran

34
D. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Pengungkapan Key Audit Matters terhadap Kualitas Audit

Skandal dan krisis keuangan baru-baru ini telah menimbulkan

banyak perdebatan tentang nilai audit dan peran auditor, terutama

mengenai kebutuhan untuk meningkatkan kualitas komunikasi antara

auditor dan pengguna laporan mereka. Menanggapi hal tersebut dan

permintaan pengguna laporan, regulator dan organisasi profesional telah

memodifikasi pendekatan global untuk pelaporan audit. Dengan demikian

IAASB mengusulkan berbagai perubahan standar pelaporan audit. Proses

diskusi mengenai standar IAASB berakhir pada Desember 2015 dan

standar audit yang baru yakni ISA 701 memperkenalkan perubahan

signifikan pada struktur dan isi laporan auditor, menciptakan gaya

komunikasi baru antara perusahaan dan pengguna laporan keuangan

mereka. Tanggapan dari IAASB ini mencerminkan keyakinan bahwa

meningkatnya kualitas laporan audit akan meningkatkan nilai komunikatif

laporan audit. ISA 701 tentang pengomunikasian key audit matters dalam

laporan auditor independen merupakan perkembangan besar yang

memperluas peran auditor dan mengharuskan pengungkapan risiko paling

signifikan yang dihadapi klien dalam opini auditor (Sierra-García et al.,

2019).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Shamsuddin dan Masdor

(2020) menunjukkan bahwa penerapan key audit matters mempengaruhi

kualitas audit. Hasil penelitian oleh Yoga dan Dinarjito (2021)

35
menjelaskan bahwa pengungkapan key audit matters meningkatkan nilai

komunikatif laporan auditor yang memiliki manfaat bagi pengguna

informasi keuangan dalam pengambilan keputusan. Penelitian yang

dilakukan oleh Li et al. (2019) menyatakan bahwa pengungkapan KAM

mencapai manfaat yang diharapkan dari peningkatan kualitas audit

meskipun terjadi peningkatan biaya audit. Secara umum, dari beberapa

hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa pengungkapan key

audit matters berpengaruh terhadap kualitas audit, sehingga dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Pengungkapan Key Audit Matters (KAM) berpengaruh terhadap

kualitas audit

2. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit

Secara umum, kompetensi meliputi penguasaan ilmu/pengetahuan

(knowledge) dan keterampilan (skill) yang memadai serta mempunyai

sikap dan perilaku (attitude) yang sesuai dalam melaksanakan

pekerjaannya (Nor, 2011). Bedard (1989) menyatakan bahwa orang yang

kompeten sebagai orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan

prosedural yang luas dan telah dibuktikan melalui pengalaman audit.

Standar umum pertama SA seksi 210 (Institut Akuntan Publik Indonesia,

2011) menyatakan bahwa audit harus dilakukan oleh satu atau lebih orang

yang memiliki pengalaman teknis dan pelatihan yang memadai sebagai

auditor untuk melakukan audit dengan benar (Sukriyah et al., 2009).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Lestari (2018)

36
menunjukkan bahwa kompetensi yang dimiliki auditor memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kualitas audit yang dihasilkannya. Auditor harus

mampu menerapkan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan audit

dengan penuh tanggung jawab. Hasil penelitian oleh W. E. Putra et al.

(2021) menjelaskan bahwa kompetensi auditor memiliki pengaruh

terhadap kualitas audit. Kompetensi yang baik dapat berdampak positif

terhadap audit yang dihasilkan. Secara umum, dari beberapa hasil

penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa kompetensi auditor

berpengaruh terhadap kualitas audit. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H2: Kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

3. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit

Independensi adalah sikap auditor yang bebas dan tidak memihak

dalam melakukan audit (Rahayu dan Suryono, 2016). Saat memberikan

pendapat tentang kredibilitas laporan keuangan yang diaudit, akuntan

publik harus menjaga sikap mental independennya sebagaimana

ditentukan dalam standar profesional akuntan publik yang ditunjuk oleh

Ikatan Akuntan Indonesia, baik untuk kepentingan klien, pengguna

laporan keuangan, maupun untuk kepentingan akuntan publik itu sendiri

(Megayani et al., 2020).

Hasil penelitian Gyer et al. (2018) menunjukkan bahwa

independensi auditor memiliki pengaruh terhadap kualitas audit, artinya

semakin independen seseorang dalam melakukan audit maka akan

37
semakin baik kualitas laporan auditnya. Penelitian yang dilakukan oleh

Murti dan Firmansyah (2017) menyatakan bahwa independensi memiliki

pengaruh terhadap kualitas audit di mana untuk melakukan audit yang

berkualitas, auditor harus memiliki mental independensi. Secara umum,

dari beberapa hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa

independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Sehingga dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3: Independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

38
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data primer

yang diperoleh dari data di lapangan melalui penyebaran kuesioner.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu

pengungkapan key audit matters, kompetensi auditor dan independensi

auditor terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit. Adapun ruang

lingkup penelitian ini difokuskan pada auditor eksternal yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah area generalisasi yang terdiri dari objek/subjek

yang memiliki jumlah dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan

sampel adalah sebagian kecil dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Jika populasi besar dan peneliti tidak dapat

mempelajari semua yang ada dalam populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari

sampel, kesimpulannya akan berlaku untuk populasi. Untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus dapat merepresentasikan (mewakili)

39
keseluruhan populasi (Indriantoro dan Supomo, 2018). Populasi dalam

penelitian ini merupakan auditor eskternal yang bekerja pada Kantor

Akuntan Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta.

2. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling yaitu teknik dalam menentukan sampel

dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel,

dengan tipe pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan/ judgement

sampling (Indriantoro dan Supomo, 2018). Penulis memilih metode

purposive sampling dengan alasan untuk menyesuaikan kriteria

responden yang dituju dengan masalah yang akan diteliti.

Berikut kriteria dalam pemilihan sampel pada penelitian ini:

a. Sampel yang dipilih pada penelitian ini merupakan auditor

eksternal yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di

wilayah DKI Jakarta.

b. Auditor eksternal tidak sedang dalam masa

percobaan/penangguhan atau magang.

Mengacu pada pernyataan di atas, teknik purposive sampling

merupakan teknik yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan variabel yang digunakan dan responden yang ada, maka

data penelitian ini akan diolah menggunakan alat statistik IBM SPSS

Statistics 25.

40
C. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dikumpulkan dengan

menggunakan 2 (dua) metode yaitu penelitian pustaka dan penelitian

lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data-data atau informasi yang berkaitan

dengan variabel yang akan diteliti melalui artikel ilmiah, jurnal, buku,

internet dan berbagai sumber ilmiah lainnya untuk memperkaya

pemahaman peneliti mengenai permasalahan atau pun variabel yang

ingin diteliti.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama dalam penelitian ini merupakan data primer dengan

subjek dari penelitian ini merupakan auditor eksternal yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta. Data primer

tersebut diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang mencakup

pertanyaan-pertanyaan terstruktur untuk mengumpulkan informasi

dari para auditor yang bekerja pada KAP sebagai responden pada

penelitian ini.

Perolehan data primer dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang

dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban sehingga para

responden dapat memilih jawaban yang telah disediakan. Kuesioner

pada penelitian ini disusun menggunakan skala likert dengan rincian

41
sebagai berikut:

1= Sangat Tidak Setuju (STS)

2= Tidak Setuju (TS)

3= Netral (N)

4= Setuju (S)

5= Sangat Setuju (SS)

Sedangkan untuk pernyataan negatif pada kuesioner

menggunakan skala likert dengan rincian berikut:

5 = Sangat Tidak Setuju (STS)

4 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N)

2 = Setuju (S)

1 = Sangat Setuju (SS)

D. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah bagian dari studi statistik mengenai

bagaimana data dikumpulkan dan menyajikan data sehingga mudah

dipahami. Statistik deskriptif hanya berkaitan dengan hal

menggambarkan atau memberikan informasi tentang data, situasi atau

fenomena (Nasution, 2017).

Analisis statistik deskriptif memberikan deskripsi rinci pada ukuran

konsentrasi data dan ukuran penyebaran data penelitian serta mampu

memberikan hasil seperti mean (rata-rata), variance (selisih), standar

42
deviasi, nilai maksimum dan minimum, sum (jumlah), range, kurtosis dan

skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2018). Pada penelitian ini

penulis akan menggambarkan data dengan nilai mean (rata-rata), standar

deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum atas hasil jawaban

responden penelitian.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah suatu item

pertanyaan dalam suatu kuesioner valid atau tidak. Suatu kuesioner

dinyatakan valid apabila pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner

tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai corrected item – total correlation dari setiap

item pertanyaan dengan nilai r-tabel atau berdasarkan Karl

Pearson (Ghozali, 2018).

Teknik untuk mengukur validitas pertanyaan menurut Karl

Pearson yakni jika nilai signifikansi (nilai Sig.) suatu data < 0,05

atau jika nilai r tabel < r hitung, maka item pertanyaan tersebut

bersangkutan dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang bertujuan untuk

mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel.

Uji reliabilitas digunakan untuk menentukan seberapa konsisten

43
hasil pengukuran ketika diuji menggunakan pertanyaan yang

diberikan. Sehingga kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila

jawaban yang diberikan oleh responden konsisten dari waktu ke

waktu. Sebuah konstruk atau variabel dianggap reliabel jika setelah

pengukuran dengan SPSS, koefisien Cronbach’s Alpha >0,70

(Ghozali, 2018).

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kelayakan data penelitian

untuk penerapan metode regresi, juga digunakan untuk menghindari bias

dalam data penelitian. Pada penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik

yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji setiap variabel dalam

penelitian serta kombinasi linear apakah berdistribusi normal atau

tidak (Ghozali, 2018). Pengujian normalitas yang dilakukan pada

penelitian ini menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov test

dengan grafik histogram dan probability plot.

Hasil dari uji normalitas dengan pendekatan Kolmogorov-

Smirnov test dapat diketahui apabila nilai probabilitas signifikan

>0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi normal

(Ghozali, 2018). Uji normalitas dengan pendekatan Kolmogorov-

Smirnov, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal jika

44
nilai Assymp. Sig adalah >0,05. Pada grafik histogram, suatu data

dikatakan berdistribusi normal jika kurva membentuk lonceng

tersebar yang mengikuti atau mendekati arah garis diagonalnya,

sedangkan pada grafik probability plot suatu data dikatakan

berdistribusi normal jika penyebaran titik-titik mengikuti arah garis

diagonalnya. Namun uji normalitas dengan menggunakan grafik

ini tidak dapat memberikan keyakinan sepenuhnya atas hasil yang

diperoleh. Hal ini dikarenakan secara visual suatu data dapat

terlihat seolah-olah terdistribusi normal, namun berdasarkan

statistik menunjukkan bahwa data tersebut tidak terdistribusi

normal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah terdapat

hubungan antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya

dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik seharusnya

tidak memiliki hubungan antar variabel bebas. Keterjadian

multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat nilai VIF

(Variance Inflation Factor) dan tolerance pada coefficients model.

Apabila nilai VIF ≤ 10 dan nilai tolerance e ≥ 0,10, maka pada data

penelitian dianggap tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2018).

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji atau

mengetahui apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya

45
perbedaan variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan

lain. Jika variance residual pada satu pengamatan ke pengamatan

yang lain adalah tetap, maka data dinyatakan terjadi

homoskedastisitas. Namun apabila terjadi perbedaan maka

dinyatakan terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang suatu model dimana tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2018).

Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat diketahui dengan

melihat grafik Scatterplot. Jika titik-titik tersebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dinyatakan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada data penelitian (Ghozali,

2018).

4. Uji Hipotesis (Analisis Regresi Linear Berganda)

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengukur serta

mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2018). Pada penelitian ini terdapat 3 (tiga)

variabel independen, yakni Pengungkapan Key Audit Matters/KAM (X1),

Kompetensi Auditor (X2), dan Independensi Auditor (X3). Analisis

regresi linear berganda tersebut dilakukan untuk menunjukkan seberapa

besar pengaruh dari ketiga variabel independen tersebut terhadap variabel

dependen yakni Kualitas Audit (Y). Berikut persamaan regresi linear

berganda yang digunakan pada penelitian ini:

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+ Ɛ

46
Keterangan:

Y = Kualitas Audit

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1 = Pengungkapan Key Audit Matters

X2 = Kompetensi Auditor

X3 = Independensi Auditor

Ɛ = Tingkat kesalahan penduga dalam penelitian (error)

1) Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh seluruh variabel independen secara

simultan mempengaruhi variabel dependen. Hasil dari pengujian

ini akan dapat memperlihatkan seberapa besar kemampuan

variabel independen dalam menggambarkan atau menjelaskan

variabel dependen, dan nilai sisanya digambarkan oleh variabel

lainnya di luar variabel pada penelitian. Hasil dari uji koefisien

determinasi ini dapat dilihat pada output regresi yakni pada bagian

tabel Model Summary yang ditunjukkan oleh nilai desimal pada

kolom adjusted R2. Apabila nilai nilai adjusted R2 semakin kecil,

maka menandakan bahwa variabel independen memiliki

keterbatasan dalam menggambarkan atau menjelaskan variasi

47
variabel dependen (Ghozali, 2018).

2) Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan)

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel independen secara simultan terhadap

variabel dependen. Hasil uji ststistik F dapat dilihat pada output

SPSS yaitu pada tabel ANOVA. Jika nilai Sig. >0,05 maka

dinyatakan tidak signifikan, dan jika nilai Sig. <0,05 maka

dinyatakan signifikan (Ghozali, 2018).

3) Uji Statistik t (Uji Signifikansi Parsial)

Uji t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh masing-masing variabel independen secara

individual mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji t dapat

dilihat pada output SPSS yakni pada bagian tabel coefficients. Jika

nilai Sig. >0,05 maka artinya H0 diterima dan H1 ditolak, begitupun

sebaliknya. Jika nilai Sig. <0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Hal itu mendandakan bahwa variabel independen memiliki

pengaruh secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali,

2018).

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Pengungkapan Key Audit Matters/KAM (X1)

Laporan auditor adalah komunikasi utama antara auditor

perusahaan dan pemegang sahamnya (Shamsuddin dan Masdor,

2020). Hal-hal audit utama (KAM) adalah hal-hal yang menurut

48
pertimbangan profesional auditor merupakan area yang paling

signifikan dari laporan keuangan yang diaudit untuk periode berjalan.

KAM diprakarsai oleh International Auditing and Assurance

Standards Board (IAASB) sebagai dewan penetapan standar audit

internasional yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi

laporan keuangan yang telah diaudit. Hal ini merupakan respon

IAASB terhadap pengguna laporan keuangan yang telah diaudit, yang

mendorong auditor untuk menyajikan laporan secara lebih rinci (Yoga

dan Dinarjito, 2021).

Pada penelitian ini variabel pengungkapan key audit matters

(KAM) diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan

oleh Rautiainen et al. (2021) yang disesuaikan dengan topik penelitian

ini. Seluruh pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Likert

(ordinal) dengan nilai 1 sampai 5. Jawaban yang diperoleh akan

diberikan skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3)

netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

Sedangkan skor untuk item pertanyaan negatif akan dibalik pada

saat melakukan pengolahan data penelitian dengan rincian berikut:

nilai (5) sangat tidak setuju, (4) tidak setuju, (3) netral, (2) setuju, dan

(1) sangat setuju.

2. Kompetensi Auditor (X2)

Auditor dituntut untuk bekerja dengan baik, cermat dan

profesional agar memperoleh hasil kerja yang memuaskan. Auditor

49
harus memiliki pengalaman dan pendidikan yang cukup untuk

menganalisis laporan keuangan sehingga dapat menyusun laporan

audit yang berkualitas. Kompetensi auditor dalam pengalaman dan

pendidikannya harus memenuhi persyaratan dan standar audit yang

berlaku (Nugrahadi dan Sukiswo, 2019).

Pada penelitian ini, variabel kompetensi auditor diukur dengan

menggunakan kuesioner yang disusun oleh A. M. T. Putra dan Rani

(2016) yang disesuaikan dengan topik penelitian ini. Seluruh

pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Likert (ordinal) dengan

nilai 1 sampai 5. Jawaban yang diperoleh akan diberikan skor yaitu:

nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan

(5) sangat setuju.

3. Independensi Auditor (X3)

Profesi akuntansi merupakan profesi kepercayaan publik.

Masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak

atas informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam

laporan keuangan. Keputusan auditor tidak dibenarkan berpihak pada

kepentingan siapa pun, auditor adalah pihak yang independen.

Independen dari kepentingan klien dan pihak lain yang

berkepentingan terhadap laporan keuangan (Nugrahadi dan Sukiswo,

2019).

Pada penelitian ini variabel independensi auditor diukur dengan

menggunakan kuesioner yang disusun oleh Oklivia dan Marlinah

50
(2014) yang disesuaikan dengan topik penelitian ini. Seluruh

pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Likert (ordinal) dengan

nilai 1 sampai 5. Jawaban yang diperoleh akan diberikan skor yaitu:

nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan

(5) sangat setuju.

4. Kualitas Audit (Y)

Proses audit dirancang untuk menentukan apakah angka-angka

yang dilaporkan dalam laporan keuangan relatif wajar, sehingga

kualitas audit menjadi hal yang penting dan mendasar dalam

meningkatkan kredibilitas laporan keuangan. Tujuan kualitas Audit

ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja audit atas laporan

keuangan klien, yang dapat digunakan oleh pengguna laporan

keuangan auditan sehubungan dengan independensi auditor dalam

memenuhi kewajibannya untuk memverifikasi salah saji material

yang terkandung dalam laporan keuangan dan pelaporan secara

transparan sepanjang dengan bukti yang diperoleh (Permatasari dan

Astuti, 2019).

Pada penelitian ini variabel kualitas audit diukur dengan

menggunakan kuesioner yang disusun oleh Sihombing dan Triyanto

(2019). Seluruh pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Likert

(ordinal) dengan nilai 1 sampai 5. Jawaban yang diperoleh akan

diberikan skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3)

netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

51
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Indikator Pernyataan Item Skala


Pernyataan Pengukuran
1. Pengungkapan Audit Processes 1,2,3,4
key audit matters Likert
Relevance 5,6,7,8
(X1) (Ordinal)
Value-added 9,10,11
(Rautiainen et al.,
2021) Transparancy 12,13,14
2. Kompetensi (X2) Mutu Personal 1,2,3 Likert
Pengetahuan Umum 4,5,6 (Ordinal)
(Putra dan Rani, Keahlian Khusus 7,8,9
2016)
3. Independensi Independensi Penyusunan 1,2,3 Likert
(X3) Program (Ordinal)
Independensi Pelaksanaan 4,5,6
(Oklivia dan Pekerjaan
Marlinah, 2014) Independensi Pelaporan 7,8,9
4. Kualitas Audit Kesesuaian Pemeriksaan 1,2,3,4 Likert
(Y) dengan Standar Audit (Ordinal)
Kualitas Hasil Audit 5,6,7
(Sihombing dan
Triyanto, 2019)

52
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil perhitungan, pengolahan, analisis data, dan

pembahasan guna menjawab rumusan hipotesis serta keperluan pembahasan.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pengungkapan key audit matters

(KAM), kompetensi, dan independensi auditor terhadap kualitas audit. Adapun data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer menggunakan kuesioner

yang disebarkan kepada responden secara tidak langsung melalui Google Form,

menimbang keterbatasan akses dalam melakukan penyebaran kuesioner secara

langsung kepada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dikarenakan kasus

pandemi Covid-19 kembali meningkat.

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan kuesioner

yang disebar kepada auditor eksternal yang bekerja di Kantor Akuntan

Publik (KAP) yang berlokasi di wilayah DKI Jakarta. Adapun yang

menjadi alasan peneliti mengambil sampel responden pada KAP di

wilayah DKI Jakarta dikarenakan banyaknya persebaran jumlah KAP

di wilayah tesebut sehingga diharapkan mampu merepresentasikan

seluruh KAP di Indonesia yang terbagi atas 5 (lima) kota administrasi,

yakni Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan

Jakarta Barat. Wilayah Kepulauan Seribu dikecualikan dalam

penelitian ini dengan alasan tidak adanya KAP yang beroperasi di

53
wilayah tersebut. Auditor yang menjadi responden dalam penelitian ini

merupakan auditor yang bekerja di KAP Big Four dan non Big Four.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan

kuesioner yang disebar secara tidak langsung dalam bentuk link Google

Form dengan mengirimkan pesan elektronik kepada berbagai jejaring

peneliti yang bekerja di KAP yang berlokasi di wilayah DKI Jakarta

dengan berbantuan platform jaringan profesional yakni LinkedIn.

Metode dalam proses pengumpulan data ini dilakukan dengan alasan

adanya keterbatasan akses dalam menyebarkan kuesioner secara

langsung kepada auditor yang bekerja di KAP di wilayah DKI Jakarta

disebabkan oleh pandemi Covid-19 kembali melonjak. Proses

penyebaran kuesioner dilaksanakan sejak 14 Juni 2022 sampai dengan

14 Juli 2022. Data mengenai distribusi penyebaran kuesioner penelitian

ini dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1
Distribusi Penyebaran Kuesioner

No. Keterangan Jumlah Persentase


1. Jumlah kuesioner yang disebar 190 100%
Jumlah kuesioner yang tidak
2. 54 28%
kembali
Jumlah kuesioner yang tidak
3. 9 5%
dapat diolah
Jumlah kuesioner yang dapat
4. 127 67%
diolah
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 190 kuesioner yang

dikirimkan melalui media LinkedIn dengan jumlah kuesioner yang

54
kembali sebanyak 54 kuesioner atau 72%. Kuesioner yang tidak

kembali sebanyak 54 kuesioner atau 28%, banyaknya jumlah kuesioner

yang tidak kembali diduga karena preferensi responden untuk lebih

mengutamakan penyelesaian pekerjaannya di tengah kesibukan yang

ada sehingga kurang memberikan tanggapan atas permohonan

pengisian kuesioner yang dikirimkan oleh peneliti.

Total kuesioner yang dapat diolah berjumlah 127 kuesioner atau

67%, sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah sejumlah 9

kuesioner atau 5%.

2. Deskripsi Profil Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan auditor yang bekerja

di Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah DKI Jakarta yang terdiri atas

lima 5 (lima) wilayah administrasi, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Utara,

Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Data KAP di mana

auditor yang menjadi responden penelitian ini bekerja direkonsiliasi

dengan data KAP aktif di wilayah DKI Jakarta yang diakses melalui

laman web Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 6 Juni 2022 untuk

memastikan validitas KAP tersebut.

Berikut ini merupakan deskripsi mengenai identitas responden

dalam penelitian ini yang terdiri atas jenis kelamin, usia, pendidikan

terakhir, lokasi KAP tempat responden bekerja, jabatan, lama masa

kerja, dan banyaknya klien per tahun.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

55
Tabel 4.2 menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid Laki-Laki 56 44,1 44,1 44,1
Perempuan 71 55,9 55,9 100,0
Total 127 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian

ini sejumlah 127 orang dengan responden didominasi oleh jenis

kelamin laki-laki sebanyak 56 orang atau 44,1% dan sisanya

sebanyak 71 orang atau 55,9% responden berjenis kelamin

perempuan.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.3 berikut menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan usia.

Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid 20-25 85 66,9 66,9 66,9
25-35 41 32,3 32,3 99,2
36-45 1 0,8 0,8 100,0
Total 127 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

56
Merujuk pada tabel 4.3 diketahui bahwa responden yang

berpartisipasi dalam penelitian ini didominasi oleh responden

dengan jenjang usia 20 sampai dengan 25 tahun yaitu sebanyak

85 orang atau 66,9%, usia 25 sampai dengan 35 tahun sebanyak

41 orang atau 32,3%, kemudian responden dengan usia 36 sampai

dengan 45 tahun sebanyak 1 orang atau 0,8%.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.4 berikut menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan tingkat pendidikan terakhir.

Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid D3 3 2,4 2,4 2,4
D4/S1 108 85,0 85,0 87,4
S2 16 12,6 12,6 100,0
Total 127 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa

partisipan dalam penelitian ini didominasi oleh responden yang

memiliki pendidikan terakhir Diploma Tiga (D3), yaitu sebanyak

3 orang atau 2,4%. Kemudian Strata Satu (S1) dan/atau Diploma

Empat (sarjana terapan), yaitu sebanyak 108 orang responden

atau 85% dari total responden. Adapun sisanya sebanyak 16

57
responden atau 12,6% yang memiliki tingkat pendidikan akhir

Strata Dua (S2).

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Domisili KAP

Tabel 4.5 berikut menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan domisili KAP tempat responden bekerja.

Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Domisili KAP

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid Jakarta 2 1,6 1,6 1,6
Utara
Jakarta 2 1,6 1,6 3,1
Barat
Jakarta 4 3,1 3,1 6,3
Timur
Jakarta 107 84,3 84,3 90,6
Selatan
Jakarta 12 9,4 9,4 100,0
Pusat
Total 127 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, responden yang berpartisipasi

dalam penelitian ini didominasi oleh responden yang bekerja

pada KAP di Jakarta Selatan yakni sebanyak 107 responden atau

84,3%. Hal ini didukung karena banyaknya persebaran Kantor

Akuntan Publik (KAP) di wilayah tersebut dibandingkan wilayah

lainnya. Selanjutnya diikuti oleh wilayah Jakarta Pusat dengan

jumlah persebaran responden terbanyak kedua yakni sebanyak 12

58
responden atau 9,4%. Lalu responden yang bekerja pada KAP di

wilayah Jakarta Timur sebanyak 4 responden atau 3,1%.

Responden yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Utara

sebanyak 2 responden atau 1,6% dan responden yang bekerja

pada KAP di wilayah Jakarta Barat sebanyak 2 responden atau

1,6%.

e. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan

Tabel 4.6 menyajikan deskripsi responden berdasarkan

jabatannnya.

Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid Junior 59 46,5 46,5 46,5
Auditor
Senior 61 48,0 48,0 94,5
Auditor
Supervisor 5 3,9 3,9 98,4
Manager 2 1,6 1,6 100,0
Total 127 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

auditor yang menjadi responden dalam penelitian ini merupakan

senior auditor yakni sebanyak 61 orang atau 48%. Kemudian

responden lainnya berada pada jenjang junior auditor sebanyak

59
59 orang atau 46,5%, jenjang supervisor sebanyak 5 orang atau

3,9% dan pada jenjang manager sebanyak 2 orang atau 1,6%.

f. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.7 berikut menyajikan deskripsi responden

berdasarkan lama masa dalam bekerja.

Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid < 2 tahun 20 15,7 15,7 15,7
2-5 tahun 78 61,4 61,4 77,2
5-10 tahun 29 22,8 22,8 100,0
Total 127 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan informasi yang disajikan pada tabel 4.7 dapat

diketahui bahwa sebagian besar responden penelitian ini memiliki

pengalaman bekerja sebagai auditor eksternal selama 2 – 5 tahun,

yaitu sebanyak 78 orang atau 61,4%. Responden dengan

pengalaman kurang dari 2 tahun sebanyak 20 orang atau 15,7%.

Lalu responden dengan pengalaman kerja selama 5 – 10 tahun

sebanyak 29 orang atau 22,8%.

g. Deskripsi Responden Berdasarkan Jumlah Klien Per Tahun

Tabel 4.8 berikut menyajikan deskripsi responden

berdasarkan banyaknya jumlah klien per tahun.

60
Tabel 4.8
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jumlah Klien Per Tahun

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid < 5 klien 18 14,2 14,2 14,2
5-15 klien 70 55,1 55,1 69,3
> 15 klien 39 30,7 30,7 100,0
Total 127 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Tabel 4.8 di atas memberikan informasi bahwa responden

dalam penelitian ini didominasi oleh auditor eksternal yang

memiliki 5 – 15 klien, yakni sebanyak 70 responden atau sebesar

55,1%. Sebanyak 18 responden atau 14,2% yang memiliki klien

dengan jumlah kurang dari 5 klien dan sisanya sebanyak 39

responden atau sebesar 30,7% yang memiliki klien dengan

jumlah klien lebih dari 15 klien.

B. Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Hasil uji statistik deskriptif dilakukan atas variabel-variabel

dalam peneleitian ini yang terdiri dari pengungkapan key audit matters

(KAM), kompetensi auditor, independensi auditor, dan kualitas audit

disajikan dalam tabel 4.9. Kode yang digunakan penulis yakni kode

“KAM” untuk variabel pengungkapan key audit matters (KAM), kode

“KOMP” untuk variablel kompetensi, kode “IA” untuk variabel

independensi auditor, dan kode “KA” untuk variabel kualitas audit.

61
Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik Deskriptif

Mean Std.
N Min. Max.
Deviation
TKAM 127 49,00 70,00 58,2520 4,94569
TKOMP 127 30,00 45,00 38,1496 3,56143
TIA 127 36,00 90,00 76,7323 6,70518
TKA 127 24,00 35,00 31,0630 2,93244
Valid N (listwise) 127
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa total responden (N)

dalam penelitian ini yang valid dan dapat diolah lebih lanjut adalah

sebanyak 127 responden. Tabel 4.9 juga menginformasikan bahwa pada

variabel pengungkapan key audit matters (KAM), jawaban terkecil

(minimum) responden yakni sebesar 49, jawaban terbesar (maximum)

responden sebesar 70, dengan skor rata-rata jawaban sebesar 58,2520

dan standar deviasi sebesar 4,94569. Pada variabel kompetensi, skor

jawaban minimun responden sebesar 30, skor jawaban maximum

responden sebesar 45, dengan skor rata-rata jawaban sebesar 38,1496

dan standar deviasi sebesar 3,56143. Pada variabel independensi, skor

minimum atas jawaban responden adalah sebesar 36, skor maximum

sebesar 90, dengan skor rata-rata jawaban sebesar 76,7323 dan standar

deviasi sebesar 6,70518. Kemudian pada variabel kualitas audit, skor

jawaban minimun responden yakni sebesar 24, skor jawaban maximum

sebesar 35, dengan skor rata-rata jawaban sebesar 31,0630 dan standar

deviasi sebesar 2,93244.

62
2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu item pertanyaan dalam kuesioner. Suatu kuesioner dapat

dikatakan valid apabila mampu menjelaskan hal yang diukur dari

kuesioner tersebut (Ghozali, 2018). Dalam menentukan valid atau

tidaknya suatu item pertanyaan dalam kuesioner, dapat dilihat

melalui nilai signifikansi dan Pearson Correlation. Jika hasil uji

validitas menunjukan nilai signifikansi suatu item kuesioner <

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa item tersebut valid.

Hasil uji validitas terhadap pernyataan untuk tiap variabel

dalam penelitian ini yang terdiri dari pengungkapan key audit

matters/KAM (KAM), kompetensi auditor (KOMP),

independensi auditor (IA), dan kualitas audit (KA) menunjukkan

bahwa seluruh item pernyataan dinyatakan valid karena memiliki

nilai Sig.<0,05 dengan total 127 responden penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keandalan suatu

alat ukur atau dalam penelitian ini adalah kuesioner. Uji

reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa konsisten hasil

pengukuran melalui pertanyaan yang diberikan (Ghozali, 2018).

Kriteria pengujian reliabilitas pada penelitian ini

menggunakan pengujian Cronbach’s Alpha. Reliabilitas suatu

63
instrumen dapat dilihat dari nilai koefisien Cronbach’s Alpha.

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila setelah dilakukan

pengukuran, nilai koefisien Cronbach’s Alpha >0,70 (Ghozali,

2018).

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan suatu pengujian yang dilakukan

untuk mengukur apakah sebaran data berdistribusi normal atau

tidak (Ghozali, 2018). Uji normalitas yang diterapkan pada

penelitian ini menggunakan dua metode, yakni metode

Kolmogorov-Smirnov dan metode grafik.

Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 127
Normal Mean 0,0000000
Parametersa,b
Std. Deviation 2,00353648
Most Extreme Absolute 0,053
Differences
Positive 0,049
Negative -0,053
Test Statistic 0,053
Assymp. Sig. (2- 0,200c,d
tailed)
Monte Carlo Sig. (2- Sig. 0,857e
tailed)
99% Confidence Lower 0,848
Interval Bound
Upper 0,866
Bound
a. a. Test distribution is Normal.
b. b. Calculated from data.

64
c. c. Liliefors Significance Correction.
d. d. This is a lower bound of the true significance.
e. e. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.10, dapat diketahui bahwa nilai

Assymp. Sig. atau nilai uji signifikansi sebesar 0,200 atau lebih

besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam

penelitian ini memenuhi asumsi normalitas atau terdistribusi

secara normal.

Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kurva lonceng

bergerak mengikuti arah garis diagonalnya sehingga dapat

disimpulkan bahwa data dalam penellitian ini terdistribusi

normal.

65
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar

searah mendekati garis diagonal sehingga dapat disimpulkan

bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel

independen atau tidak. Hal ini dapat diketahui dengan melihat

besaran nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF).

Suatu data penelitian dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas

jika nilai VIF sama dengan atau kurang dari 10 dan memiliki nilai

tolerance yang sama dengan atau lebih dari 0,10 (Ghozali, 2018).

Hasil uji multikolinearitas dapat dillihat pada tabel 4.11 berikut.

66
Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Colinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 (Constant)
KAM 0,677 1,478
KOMP 0,710 1,408
IA 0,840 1,244
a. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa nilai

tolerance dari masing-masing variabel adalah lebih dari 0,10

dengan nilai VIF tiap variabel adalah kurang dari 10. Tabel 4.11

di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance atas variabel

pengungkapan key audit matters/KAM adalah 0,677; atas

variabel kompetensi auditor sebesar 0,710; dan variabel

independensi auditor sebesar 0,840. Selanjutnya untuk nilai VIF

variabel pengungkapan key audit matters/KAM adalah senilai

1,478; variabel kompetensi auditor senilai 1,408; dan variabel

independensi auditor senilai 1,244. Sehingga dari hasil uji

multikolinearitas tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas pada model regresi penelitian ini yang

67
mengindikasikan bahwa data penelitian ini layak untuk

digunakan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah

dalam suatu model regresi terdapat perbedaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Suatu model

regresi dikatakan baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2018).

Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Scatterplot

Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Pada gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik

scatter plot menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas dalam model regresi penelitian ini.

4. Hasil Uji Hipotesis (Analisis Regresi Linear Berganda)

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis

dalam penelitian ini, yakni pengaruh atas setiap variabel pengungkapan

68
KAM, kompetensi auditor, dan independensi auditor terhadap kualitas

audit. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear

berganda (multiple regression) untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R Square) digunakan untuk

mengetahui seberapa kemampuan seluruh variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2018). Hasil uji

koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini:

Tabel 4.12
Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
a
1 0,730 0,533 0,522 2,02782
a. Predictors: (Constant), IA, KAM, KOMP
b. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat dilihat bahwa nilai

Adjusted R Square sebesar 0,522 atau 52,2%. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh

variabel pengungkapan key audit matters, kompetensi auditor dan

independensi auditor sebesar 52,2%. Sedangkan sisanya sebesar

47,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan

dalam penelitian ini. Adapun variabel-variabel di luar penelitian

69
ini yang mampu menggambarkan atau menjelaskan variabel

Kualitas Audit yaitu Budaya Organisasi, Due Professional Care,

Audit Fee, Skeptisme, dan variabel-variabel lainnya.

2) Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel

independen secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap

variabel dependen. Jika nilai Sig. <0,05, maka seluruh variabel

independen secara simultan dinyatakan berpengaruh terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2018). Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel

4.13 berikut ini.

Tabel 4.13
Hasil Uji Statistik F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Df F Sig
Squares Square
1 Regression 577,712 3 192,571 46,831 0,000b
Residual 505,784 123 4,112
Total 1083,496 126
a. Dependent Variable: KA
b. Predictors: (Constant), IA, KAM, KOMP
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Tabel 4.13 di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar

46,831 dengan nilai signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pengungkapan Key Audit

Matters (X1), Kompetensi Auditor (X2), dan Independensi

70
Auditor (X3) secara simultan berpengaruh terhadap Kualitas

Audit (Y).

3) Uji Statistik t

Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen.

Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai Signifikansi suatu

variabel. Apabila hasil uji statistik t suatu variabel menunjukkan

nilai Signifikansi <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara individual

dan sebaliknya (Ghozali, 2018). Hasil uji statistik t penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.

Tabel 4.14
Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa
Unstandardize Standardized
d Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
1 (Constrant) 0,693 2,616 0,265 0,792
KAM 0,263 0,044 0,443 5,915 0,000
KOMP 0,197 0,060 0,239 3,273 0,001
IA 0,098 0,030 0,225 3,276 0,001
c. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

Pada tabel 4.14 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat dua

variabel independen yang memiliki nilai signifikansi <0,05, yakni

71
variabel key audit matters dan independensi auditor. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa kedua variabel independen tersebut

memiliki pengaruh parsial terhadap variabel dependen, yakni

kualitas audit. Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh persamaan

regresi berikut:

Y = 0,693+0,263X1+0,197X2+0,098X3+2,616

Keterangan:

Y = Kualitas Audit

X1 = Pengungkapan Key Audit Matters

X2 = Kompetensi Auditor

X3 = Independensi Auditor

Ɛ = Tingkat kesalahan penduga dalam penelitian (error)

5. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

a. Pengaruh Pengungkapan Key Audit Matters terhadap

Kualitas Audit

Berdasarkan hasil uji statistik dapat dilihat bahwa variabel

pengungkapan key audit matters memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini

mendukung hipotesis pertama (H1), karena tingkat signifikansi

yang dihasilkan sebesar <0,05.

b. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit

72
Berdasarkan hasil uji statistik dapat dilihat bahwa variabel

kompetensi auditor memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,001.

Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung

hipotesis kedua (H2), karena tingkat signifikansi yang dihasilkan

sebesar <0,05.

c. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan hasil uji statistik dapat dilihat bahwa variabel

independensi auditor memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,001.

Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung

hipotesis ketiga (H3), karena tingkat signifikansi yang dihasilkan

sebesar <0,05.

Tabel 4.15
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Pernyataan Hipotesis Hasil


H1 Pengungkapan key audit matters Mendukung
berpengaruh terhadap kualitas hipotesis
audit
H2 Kompetensi auditor berpengaruh Mendukung
terhadap kualitas audit hipotesis
H3 Independensi auditor berpengaruh Mendukung
terhadap kualitas audit hipotesis
Sumber: Data primer yang diolah, 2022

73
C. Pembahasan

1. Pengaruh Pengungkapan Key Audit Matters (KAM) terhadap

Kualitas Audit

Hasil uji hipotesis pertama pada penelitian ini menyatakan bahwa

terdapat pengaruh antara pengungkapan key audit matters (KAM)

terhadap kualitas audit. Hal ini dapat dilihat melalui hasil uji statistik t

seperti yang tercantum pada lampiran yang menunjukkan tingkat

signifikansi sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini mendukung hipotesis pertama.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Li et al. (2019) yang mengungkapkan bahwa terdapat

pengaruh antara variabel pengungkapan Key Audit Matters (KAM)

terhadap kualitas audit. Hal ini berarti dengan adanya pengungkapan

KAM maka terjadi peningkatkan kualitas audit. Melalui

pengomunikasian masalah audit utama (KAM) akan berimplikasi pada

meningkatnya akuntabilitas dan transparansi fungsi audit. Peningkatan

transparansi audit dapat meningkatkan tanggung jawab dan

akuntabilitas auditor dan dengan demikian meningkatkan kualitas audit.

Mengikuti perubahan persyaratan pelaporan, auditor juga cenderung

menunjukkan skeptisme profesional yang lebih besar dan memberikan

perhatian tambahan pada risiko audit utama yang dapat berkontribusi

pada peningkatan kualitas audit atau persepsi pengguna mengenai hal

tersebut. Pelaporan KAM merupakan salah satu perubahan paling

74
signifikan pada laporan auditor. Diyakini bahwa KAM dapat

mendorong komunikasi antara auditor dan juga pihak-pihak yang

bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan yang mana pada

gilirannya akan meningkatkan kualitas audit.

Mengacu pada teori sinyal yang digunakan dalam penelitian ini,

bahwa sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi terjadinya

asimetri suatu informasi. Sinyal tersebut berupa informasi tentang apa

saja yang telah dilakukan oleh agent (manajemen) untuk merealisasikan

harapan principal (pemilik) melalui laporan keuangan yang berkualitas

dan berintegritas. Oleh karena itu, diperlukan opini dari auditor

independen untuk memastikan keandalan atas informasi keuangan yang

disajikan perusahaan dan memberikan keyakinan atas kewajaran

laporan keuangan tersebut. Dengan adanya pengomunikasian KAM

akan mengurangi asimetri informasi laporan keuangan. Pengungkapan

KAM memberikan nilai tambah atas laporan audit perspektif auditor

eksternal dan meningkatkan kegunaan laporan audit bagi investor.

Auditor eksternal melihat nilai informatif dalam informasi yang

dikomunikasikan melalui pelaporan KAM.

Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian

Segal (2019) yang mengungkapkan bahwa pengungkapan KAM tidak

memiliki pengaruh dengan kualitas audit. Pengungkapan KAM tidak

meningkatkan nilai komunikatif dari informasi yang diungkapkan

dalam laporan auditor karena komite audit dan direktur klien tidak

75
memberikan perhatian khusus terhadap KAM. Adapun alasannya yakni

karena pengguna laporan perlu memiliki kemampuan/pengetahuan

teknis yang tinggi untuk memahami pengungkapan KAM. Selain itu,

berdasarkan studi kasus direksi bank di Jerman, Boolaky & Quick,

(2016) juga menemukan bahwa pengungkapan KAM tidak

meningkatkan nilai komunikatif laporan auditor. Dalam hal ini,

pengungkapan KAM dianggap tidak berpengaruh ketika direksi bank

memutuskan untuk memberikan kredit kepada korporasi atau tidak.

2. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit

Hasil uji hipotesis kedua pada penelitian ini menyatakan bahwa

terdapat pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit. Hal ini

dapat dilihat melalui hasil uji statistik t seperti yang tercantum pada

lampiran yang menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,001 atau

kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

mendukung hipotesis kedua.

Kompetensi berhubungan erat dengan pendidikan dan

pengalaman yang dimiliki oleh auditor eksternal dalam bidang

akuntansi dan auditing. Dalam pelaksanaan audit, auditor harus dapat

bertindak sebagai seorang yang menguasai bidang akuntansi maupun

auditing (Christiawan, 2002). Auditor yang kompeten artinya auditor

yang memiliki kemampuan, keahlian, dan pengalaman dalam

memahami kriteria dalam menentukan jumlah bahan bukti audit untuk

dapat mendukung kesimpulan yang akan dihasilkannya (Purwanda dan

76
Harahap, 2017). Kompetensi merupakan hal yang dapat terus

ditingkatkan karena kompetensi merupakan keahlian profesional

auditor sebagai implikasi dari pendidikan formal, ujian profesional

maupun partisipasi auditor dalam kegiatan seminar, training,

simposium, dan lain sebagainya (Arianti, 2010). Auditor harus

senantiasa meningkatkan kompetensinya karena profesinya sebagai

auditor eksternal merupakan suatu profesi yang diharapkan dapat

memberi kepercayaan publik, termasuk manajemen (Elen dan

Mayangsari, 2013).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Kurnia et al.

(2014) yang memberikan hasil bahwa terdapat pengaruh antara

kompetensi dengan kualitas audit. Kompetensi memiliki pengaruh

positif terhadap kualitas audit yang artinya semakin tingkat kompetensi

seorang auditor maka akan semakin tinggi pula tingkat kualitas audit

yang dihasilkan. Auditor yang berkompeten dapat mengaplikasikan

pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya dalam pelaksanaan

audit sehingga audit dilaksanakan dengan teliti, cermat dan objektif.

Penelitian ini juga mengamini bahwa semakin tinggi pendidikan yang

diperoleh auditor maka semakin luas pula pengetahuan yang

dimilikinya. Pengalaman yag dimiliki auditor juga berimplikasi pada

kemampuan auditor dalam mendeteksi kesalahan yang terjadi dalam

melakukan audit. Apabila hal tersebut dikaitkan dengan teori atribusi,

maka dapat diambil contoh ketika misalnya seorang auditor eksternal

77
memiliki pengalaman dan pengetahuan yang mumpuni dengan aktif

mengikuti perkembangan rumpun ilmu sesuai bidangnya melalui

pendidikan formal atau informal seperti seminar, pelatihan, simposium

dan lain-lain, maka faktor internal dari diri auditor tersebut akan

berimplikasi pada cara auditor menginterpretasikan sesuatu dan

menghasilkan audit yang berkualitas.

Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian

Oklivia dan Marlinah (2014) yang mengungkapkan bahwa tidak

terdapat pengaruh antara variabel kompetensi auditor dengan kualitas

audit dikarenakan pada hakikatnya, auditor eksternal telah memenuhi

standar kompetensi tertentu untuk melaksanakan audit. Sehingga

seharusnya tidak ada alasan bagi auditor untuk tidak dapat

melaksanakan tugasnya secara kompeten, terlebih dalam hal

mendeteksi salah saji laporan keuangan yang mana sudah menjadi

kewajiban seorang auditor eksternal dalam memberikan keyakinan atas

kewajaran dari suatu laporan keuangan. Seorang auditor sudah

sewajarnya memiliki standar umum dalam pengetahuan dan keahlian

terkait bidang akuntan agar dapat menjalankan profesinya sesuai

dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

3. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit

Hasil uji hipotesis pertama pada penelitian ini menyatakan bahwa

terdapat pengaruh antara independensi auditor terhadap kualitas audit.

Hal ini dapat dilihat melalui hasil uji statistik t seperti yang tercantum

78
pada lampiran yang menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,001

atau kurang dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

mendukung hipotesis ketiga.

Mengacu pada teori atribusi yang digunakan dalam penelitian ini,

sebelumnya telah dipaparkan bahwa terdapat faktor-faktor yang

melatarbelakangi tingkah laku atau respon perilaku dari tiap individu,

baik faktor internal (dari dalam diri) maupun faktor eksternal (dari luar

diri) auditor tersebut. Independensi dinilai sebagai salah satu faktor

yang mempengaruhi bagaimana auditor dalam mengambil sikap

maupun tindakan dalam pelaksanaan audit sehingga dapat memberikan

keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan dan

menghasilkan audit yang berkualitas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Gyer et al.

(2018) yang mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh positif antara

variabel independensi auditor terhadap kualitas audit. Hal ini

memberikan makna bahwa semakin independen seorang auditor dalam

melakukan penugasan audit maka laporan audit yang dihasilkannya

akan semakin berkualitas. Meskipun dihadapkan pada berbagai

kepentingan yang terkadang berkaitan dengan independensi, namun

saat melaksanakan penugasan seorang auditor harus memiliki

independensi yang mana bebas dari intervensi atau campur tangan

pihak lain yang dapat mempengaruhi kualitas dari laporan audit yang

dihasilkan oleh auditor. Hal ini juga akan berimplikasi pada

79
kepercayaan publik dan juga reputasi sebagai auditor independen. Jika

auditor kehilangan independensinya, maka kualitas audit yang

dihasilkan akan semakin rendah. Oleh karena itu, kualitas audit yang

baik memerlukan sikap independensi auditor.

Hasil serupa yang juga sejalan dengan penelitian ini yakni

penelitian yang dilakukan oleh Nugrahadi dan Sukiswo (2019) yang

mengungkapkan bahwa variabel independensi auditor memiliki

pengaruh terhadap kualitas audit. Merujuk pada teori atribusi, pada

penelitian tersebut mengungkapkan terdapat faktor internal (dari

dalam) dan faktor eksternal (dari luar) diri seorang auditor yang dapat

mempengaruhi kualitas audit. Seorang auditor sudah seharusnya

memiliki sikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi dan tidak

memihak kepentingan pihak manapun. Adapun faktor eksternal yang

mempengaruhi kualitas audit yakni sebagai berikut:

1. Rendahnya kesadaran anggota pada KAP akan kepatuhan

terhadap hukum;

2. Auditee yang melakukan praktik-praktik tidak benar

menyulitkan independensi seorang auditor eksternal;

3. Honorarium yang ditawarkan auditee pada tingkat menengah

dan kecil relatif terlalu rendah;

4. Adanya kesenjangan antara jumlah kebutuhan akan jasa

akuntan publik dengan jumlah akuntan publik yang ada.

Selain faktor eksternal di atas, juga terdapat faktor internal berikut:

80
1. Kesadaran anggota yang bekerja di KAP untuk

mengedepankan kode etik dalam menjalankan tugasnya

masih kurang;

2. Rendahnya mutu pekerjaan audit dikarenakan tenaga kerja

yang kurang berkualitas;

3. Pemimpin KAP kurang memperhatikan mutu pekerjaan audit

yang dilakukan;

4. Lebih berorientasi pada keuntungan finansial dibandingkan

menjaga reputasi nama baik KAP bersangkutan.

Namun, hasil peneletian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mulyani dan Munthe (2019) yang mengungkapkan

bahwa variabel independensi auditor tidak memiliki pengaruh terhadap

kualitas audit.

81
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai

pengaruh Pengungkapan Key Audit Matters, Kompetensi dan Independensi

Auditor terhadap Kualitas Audit. Responden pada penelitian ini berjumlah

127 profesi auditor independen, yang terdiri dari tingkatan junior auditor,

senior auditor, supervisor dan manager yang bekerja pada Kantor Akuntan

Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data yang telah diperoleh

dan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS

25, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengungkapan Key Audit Matters (KAM) berpengaruh terhadap

kualitas audit. Dengan adanya pengungkapan KAM akan memberikan

nilai tambah laporan audit dan akan meningkatkan kualitas audit.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Li et al.,

(2019) dan penelitian Matta dan Feghali (2020). Namun, tidak

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Segal (2019).

2. Kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Oklivia

dan Marlinah (2014). Namun, tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Kurnia et al., (2014).

82
3. Independensi memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Gyer et

al., (2018) dan Megayani et al., (2020). Namun, tidak konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Mulyani dan Munthe (2019).

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada

pengembangan ilmu dan pengetahuan, khususnya mengenai pengungkapan

key audit matters, independensi auditor, dan kompetensi auditor yakni

sebagai berikut:

1. Dengan adanya standar terbaru yakni SA 701 mengenai

pengomunikasian key audit matters tidak begitu saja membuat kualitas

audit meningkat. Hal ini perlu didukung dengan pemahaman auditor

mengenai standar terbaru tersebut dan kerja sama profesional yang baik

antara auditor dengan auditee. Kantor akuntan publik dan auditor perlu

mempersiapkan implementasi SA 701 mengenai area spesifik yang

sering diungkapkan sebagai KAM. Serta auditor perlu terus beradaptasi

dan update tehadap perubahan-perubahan yang ada.

2. Pentingnya sikap independensi yang dimiliki auditor dalam

melaksanakan penugasan audit yang bebas dari campur

tangan/intervensi pihak lain dan tidak memihak kepentingan pihak

manapun, sehingga dapat menghasilkan audit yang berkualitas. Kantor

Akuntan Publik perlu menekankan independensi auditor dan

memperhatikan keadaan-keadaan yang berpotensi mempengaruhi

83
hubungan auditor dengan klien karena kekhawatiran bahwa klien tidak

lagi menggunakan auditor dalam perikatan audit berikutnya.

3. Kualitas audit sangat penting untuk diperhatikan agar menjaga

eksistensi kantor akuntan publik dan juga kepercayaan publik terhadap

profesi auditor. Maka KAP dan auditor harus memperhatikan berbagai

faktor yang dapat berpengaruh pada kualitas audit.

B. Saran

Penulis menyadari masih terdapat keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman, baik secara teoritis maupun praktis. Penulis berharap pada

penelitian selanjutnya agar dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih

berkualitas dengan beberapa masukan untuk peneliti selanjutnya, yakni

sebagai berikut:

1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas ruang lingkup

penelitian, tidak hanya dalam lingkup wilayah DKI Jakarta saja.

2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperkaya pembahasan

dengan menambah variabel lain di luar variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini seperti variabel fee audit, auditor

gender, dan karakteristik auditor.

3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan observasi atau

wawancara secara langsung kepada beberapa responden agar

dapat memperoleh jawaban yang lebih mendalam dan akurat,

sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik.

84
DAFTAR PUSTAKA

Afriyadi, A. D. (2019). Kisruh Laporan Keuangan Garuda: Ditolak Komisaris


hingga Terbukti Cacat. Detik Finance. https://finance.detik.com/bursa-dan-
valas/d-4603814/kisruh-laporan-keuangan-garuda-ditolak-komisaris-hingga-
terbukti-cacat
Agana, J. A. (2021). Essays on the Implications of Accounting and Audit
Regulations.
Alam, D., & Suryanawa, I. K. (2017). Pengaruh Kompetensi , Indepedensi,
Akuntabilitas, dan Due Profesional Care Pada Kualitas Audit. E-Jurnal
Akuntansi, 21(3), 2282–2310.
Apriliani, L. M. G., & Rasmini, N. K. (2017). Kepuasan Kerja Sebagai
Pemoderasi Pengaruh Independensi Dan Akuntabilitas Pada Kualitas Audit
Di Kap Provinsi Bali. E-Jurnal Akuntansi, 20(3), 2160–2186.
Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2017). Auditing dan Jasa Assurance
(S. Saat (ed.); 15th ed.). Erlangga.
Arfiansyah, Z. (2020). Auditor competence, independence and workload and their
impact on audit quality. International Journal of Scientific & Technology
Research, Vol.9(02), 5249–5254.
Arianti, R. (2010). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap
Kualitas Audit. 10(2).
https://doi.org/https://doi.org/10.25105/mraai.v10i2.1020
Ashe J, K. R., Sserwanga, A., & Natamba, B. (2014). Perceived Compliance with
International Standards on Auditing and Quality of Auditing. International
Journal of Academic Research in Management (IJARM), 3(1), 95–109.
Astuti, R. N., Fachrurrozie, F., Amal, M. I., & Zahra, S. F. (2020). Does audit
committee quality mediate determinants of intellectual capital disclosure?
Journal of Asian Finance, Economics and Business, 7(7), 199–208.
https://doi.org/10.13106/jafeb.2020.vol7.no7.199
Bawono, I. R., & Singgih, E. M. (2016). Faktor-Faktor dalam Diri Auditor dan
Kualitas Audit : Studi Pada Kap ‘ Big Four ’ di Indonesia. June.
Bédard, J. (1989). Expertise in auditing: Myth or reality? Accounting,
Organizations and Society, 14(1–2), 113–131. https://doi.org/10.1016/0361-
3682(89)90037-8
Boolaky, P. K., & Quick, R. (2016). Bank Directors’ Perceptions of Expanded
Auditor’s Reports. International Journal of Auditing, 20(2), 158–174.
https://doi.org/10.1111/ijau.12063
Brown, V. L., Gissel, J. L., & Gordon Neely, D. (2016). Audit quality indicators:
perceptions of junior-level auditors. Managerial Auditing Journal, 31(8–9),

85
949–980. https://doi.org/10.1108/MAJ-01-2016-1300
Christensen, B. E., Glover, S. M., & Wolfe, C. J. (2014). School of Accounting
Seminar Series Do Critical Audit Matter Paragraphs in the Audit Report
Change Nonprofessional Investors ’ Decision to Invest ? Steven Glover.
June.
Christiawan, Y. J. (2002). Kompetensi Dan Independensi Akuntan Publik :
Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 4(2),
79–92. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/aku/article/view/15692
De Angelo, L. E. (1981). Auditor size and audit quality. Journal of Accounting
and Economics, 3(3), 183–199. https://doi.org/10.1016/0165-
4101(81)90002-1
Deis, D. R., & Giroux, G. (1996). The effect of auditor changes on audit fees,
audit hours, and audit quality. Journal of Accounting and Public Policy,
15(1), 55–76. https://doi.org/10.1016/0278-4254(95)00041-0
Dewi, A. A. I. M., & Suryanawa, I. K. (2018). Independensi Memoderasi
Pengaruh Akuntabilitas dan Integritas Pada Kualitas Audit (Studi Empiris
Pada KAP Provinsi Bali). E-Jurnal Akuntansi, 24(1), 531–558.
Dhimadhanu, R. (2016). Pengaruh Asimetri Informasi, Fee Audit, dan Tenur
Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Perusahaan Non-Keuangan
yang Terdaftar Pada LQ-45. Jurnal Fakultas Ekonomi, 05(01), 43–53.
Dogan, B., & Arefaine, B. (2017). The implementation of ISA 701 - Key Audit
Matters : Empirical evidence on auditors ’.
Dresdner, H., & Fischer, D. (2020). Definitions and determinants of audit quality.
Journal of Corporate Accounting and Finance, 31(4), 197–201.
https://doi.org/10.1002/jcaf.22441
Effendi, M., & Rahayu, S. (2015). Analisis Pengaruh Opini Audit, Ukuran Kantor
AKuntan Publik (KAP), Ukuran Perusahaan Klien, dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Auditor Switching. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan,
4(1), 81–99.
Elen, T., & Mayangsari, S. (2013). Pengaruh Akuntabilitas, Kompetensi,
Profesionalisme, Integritas, Dan Objektivitas Akuntan Publik Terhadap
Kualitas Audit Dengan Independensi Sebagai Variabel Moderating. Jurnal
Akuntansi Dan Auditing, 10(1), 68–92.
Falatah, H. F., & Sukirno, S. (2018). PENGARUH KOMPETENSI,
INDEPENDENSI DAN MORAL REASONING AUDITOR TERHADAP
KUALITAS AUDIT (Studi Pada Kantor Inspektorat Daerah Di Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta). Nominal, Barometer Riset Akuntansi Dan
Manajemen, 7(1). https://doi.org/10.21831/nominal.v7i1.19361
Gabrini, C. J. (2013). The Effect of Internal Audit on Governance : Maintaining

86
Legitimacy of Local Government. In Florida State University Libraries
(Issue 1).
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25
(Edisi 9). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gyer, S. D., Delamat, H., & Ubaidillah. (2018). Pengaruh Independensi Auditor,
Pengalaman Kerja Auditor, Kompleksitas Audit, Time Budgetpressure dan
Due Professionalcare Terhadap Kualitas Audit. Akuntabilitas: Jurnal
Penelitian Dan Pengembangan Akuntansi, 12(1), 29–40.
Harahap, D., Suciati, N. H., Puspitasari, E., & Rachmianty, S. (2017). Pengaruh
Pelaksanaan Standar Audit Berbasis International Standards on Auditing
(Isa) Terhadap Kualitas Audit. Jurnal ASET (Akuntansi Riset), 9(1), 55.
https://doi.org/10.17509/jaset.v9i1.5444
IAASB. (2018). Handbook of International Quality Control, Auditing Review,
Other Assurance, and Related Services Pronouncements. In Handbook of
International Quality Control, Auditing Review, Other Assurance, and
Related Services Pronouncements (Vol. 1).
Indonesia, K. K. R. (2019). Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik PT
Garuda Tbk Dinyatakan Bersalah. Kementerian Keuangan Republik
Indonesia. https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/akuntan-publik-dan-
kantor-akuntan-publik-pt-garuda-tbk-dinyatakan-bersalah/
Indriantoro, N., & Supomo, B. (2018). Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen (Maya (ed.)).
Kartikasari, R. N., & Irianto, G. (2010). Penerapan Model Beneish (1999) dan
Model Altman (2000) dalam Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan.
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 1(2), 323–340.
https://doi.org/10.18202/jamal.2010.08.7096
Kitiwong, W., & Sarapaivanich, N. (2020). Consequences of the implementation
of expanded audit reports with key audit matters (KAMs) on audit quality.
Managerial Auditing Journal, 35(8), 1095–1119.
https://doi.org/10.1108/MAJ-09-2019-2410
Köhler, A., Ratzinger-Sakel, N., & Theis, J. (2020). The Effects of Key Audit
Matters on the Auditor’s Report’s Communicative Value: Experimental
Evidence from Investment Professionals and Non-professional Investors.
Accounting in Europe, 17(2), 105–128.
https://doi.org/10.1080/17449480.2020.1726420
Komite SPAP Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2001). Standar Profesional
Akuntan Publik. In Standar Audit (Issue 04). Salemba Empat.
https://sites.google.com/site/aktunan/referensi-1/spap
Kostem, D. C. (2015). Key Audit Matters: what they are and why they are
important. Ernst and Young. https://www.ey.com/en_gr/assurance/key-audit-

87
matters--what-they-are-and-why-they-are-important
Kurnia, W., Khomsiyah, K., & Sofie, S. (2014). Pengaruh Kompetensi,
Independensi, Tekanan Waktu, Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Jurnal Akuntansi Trisakti, 1(2), 49–67.
https://doi.org/10.25105/jat.v1i2.4826
Kusumawati, A., & Syamsuddin, S. (2018). The effect of auditor quality to
professional skepticsm and its relationship to audit quality. International
Journal of Law and Management, 60(4), 998–1008.
https://doi.org/10.1108/IJLMA-03-2017-0062
Laksita, A. D., & Sukirno, S. (2019). Pengaruh Independensi, Akuntabilitas, Dan
Objektivitas Terhadap Kualitas Audit. Nominal: Barometer Riset Akuntansi
Dan Manajemen, 8(1), 31–46. https://doi.org/10.21831/nominal.v8i1.24497
Li, H., Hay, D., & Lau, D. (2019). Assessing the impact of the new auditor’s
report. Pacific Accounting Review, 31(1), 110–132.
https://doi.org/10.1108/PAR-02-2018-0011
Maharany, Astuti, Y. W., & Juliardi, D. (2016). Pengaruh Kompetensi,
Independensi Dan Etika Profesi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi
Empiris Pada Kap Di Malang). Jurnal Akuntansi Aktual, 3, 236–242.
Megayani, N. K., Nyoman, N., & Suryandari, A. (2020). Pengaruh Independensi,
Due Professional Care dan Locus Of Control Terhadap Kualitas Audit
Dengan Pengalaman Auditor Sebagai Variabel Moderasi Pada KAP di
Provinsi Bali. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 8(1), 133–150.
Mulyani, S. D., & Munthe, J. O. (2019). Pengaruh Skeptisme Profesional,
Pengalaman Kerja, Audit Fee Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit
Pada Kap Di Dki Jakarta. Jurnal Akuntansi Trisakti, 5(2), 151–170.
https://doi.org/10.25105/jat.v5i2.5229
Murti, G. T., & Firmansyah, I. (2017). Pengaruh Independensi Auditor Terhadap
Kualitas Audit. Jurnal ASET (Akuntansi Riset), 9(2), 461–478.
https://doi.org/10.17509/jaset.v9i2.9543
Nasution, L. M. (2017). Statistik Deskriptif. Jurnal Hikmah, 14(1), 49–55.
https://doi.org/10.1021/ja01626a006
Nor, W. (2011). Peran Kompetensi Dan Independensi Auditor Dalam
Meningkatkan Kualitas Audit Keuangan Negara. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Dan Bisnis, 6(2), 1–22.
Nugrahadi, E. W., & Sukiswo, W. H. D. (2019). Pengaruh Independensi,
Kompetensi, Objektifitas, Dan Integritas Terhadap Kualitas Audit Atas
Sistem Informasi Berbasis Komputer Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di
Surabaya. Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan), 4(2), 42–50.
Oklivia, & Marlinah, A. (2014). PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI

88
DAN FAKTOR‐FAKTOR DALAM DIRI AUDITOR LAINNYA
TERHADAP KUALITAS AUDIT. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI,
16(2), 143–157. https://doi.org/https://doi.org/10.34208/jba.v16i2.85
PCAOB. (2016). AS 3101 - The auditor’s report on an audit of financial
statements when the auditor expresses an unqualified opinion and related
amendments to PCAOB Standards. PCAOB Release No. 2017–001, 202, 1–
10. https://pcaobus.org/oversight/standards/auditing-
standards/details/AS3101%0Ahttps://pcaob-assets.azureedge.net/pcaob-
dev/docs/default-source/rulemaking/docket034/2017-001-auditors-report-
final-rule.pdf?sfvrsn=14ad22c9_0
Permatasari, I. Y., & Astuti, C. D. (2019). Pengaruh Fee Audit, Rotasi Auditor,
Dan Reputasi Kap Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Trisakti, 5(1),
81–94. https://doi.org/10.25105/jat.v5i1.4839
Prasetyo, A. A. (2022). Meminimalisir Asimetri Informasi Melalui Pelaporan
(Disclosure) Laporan Keuangan. Transekonomika: Akuntansi, Bisnis Dan
Keuangan, 2(1), 45–52. https://doi.org/10.55047/transekonomika.v2i1.104
Priantara, D. (2017, June 22). Ketika Skandal Fraud Akuntansi Menerpa British
Telecom dan PwC. Https://Www.Wartaekonomi.Co.Id/Read145257/Ketika-
Skandal-Fraud-Akuntansi-Menerpa-British-Telecom-Dan-Pwc.Html.
https://www.wartaekonomi.co.id/read145257/ketika-skandal-fraud-
akuntansi-menerpa-british-telecom-dan-pwc.html
Purwanda, E., & Harahap, E. A. (2017). PENGARUH AKUNTABILITAS DAN
KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Survey Pada Kantor
Akuntan Publik Di Bandung). Jurnal Akuntansi, 19(3), 357.
https://doi.org/10.24912/ja.v19i3.85
Putra, A. M. T., & Rani, P. (2016). PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS
TUGAS, PENGALAMAN AUDITOR DAN KOMPETENSI
PROFESIONAL TERHADAP AUDITJUDGEMENT (Studi Empiris Pada
Auditor Kantor Akuntan Publik Di Wilayah DKI Jakarta dan Tangerang
Periode 2016). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 5(2), 80–100.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.36080/jak.v5i2.407
Putra, W. E., Kusuma, I. L., & Dewi, M. W. (2021). MODEL HUBUNGAN
KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN
KUALITAS AUDIT SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEMAMPUAN
MENDETEKSI FRAUDS. Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 22(02), 2.
Rahayu, T., & Suryono, B. (2016). Pengaruh Independensi Auditor , Etika
Auditor , Dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu
Dan Riset Akuntasi, 5(April), 1–16.
Ratzinger-Sakel, N. V. S., & Theis, J. C. (2019). Does considering key audit
matters affect auditor judgment performance? Corporate Ownership and
Control, 17(1), 196–210. https://doi.org/10.22495/cocv17i1siart4

89
Rautiainen, A., Saastamoinen, J., & Pajunen, K. (2021). Do key audit matters
(KAMs) matter? Auditors’ perceptions of KAMs and audit quality in
Finland. Managerial Auditing Journal, 36(3), 386–404.
https://doi.org/10.1108/MAJ-11-2019-2462
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2015). Organizational Behavior. In Syria Studies
(15th ed., Vol. 7, Issue 1). Pearson Education, Inc.
https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/li
nk/548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~re
ynal/Civil wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think-
asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://www.jstor.org/stable/41857625
Rusmanto, T., & Waworuntu, S. R. (2015). Factors Influencing Audit Fee in
Indonesian Publicly Listed Companies Applying GCG. Procedia - Social
and Behavioral Sciences, 172, 63–67.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.336
Sahyda, R. (2019). Key Audit Matters in Enhanced Auditor’s Report: Tracing
Malaysia in Its First Year Implementation. International Journal of
Progressive Sciences and Technologies (IJPSAT, 13(1), 39–45.
http://ijpsat.ijsht-journals.org
Saraswati, R., & Herawaty, V. (2019). PENGARUH OPINI AUDIT,
PENGGANTIAN AUDITOR, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS DAN
LIKUIDITAS TERHADAP AUDIT REPORT DELAY DENGAN
KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI MODERASI (Studi Empiris
Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2016
– 20. Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan, 2.
https://doi.org/10.25105/semnas.v0i0.5839
Sarca, D. N., & Rasmini, N. K. (2019). Pengaruh Pengalaman Auditor dan
Independensi Pada Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel
Moderasi. E-Jurnal Akuntansi, 26, 2240.
https://doi.org/10.24843/eja.2019.v26.i03.p21
Sari, & Lestari. (2018). Pengaruh Kompetensi Dan Time Budget Pressure
Terhadap Kualitas Audit Pada Bpk Ri Perwakilan Provinsi Sumatera Utara.
Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 6(1), 81–92.
Sari, P. I. K., & Badera, D. N. (2018). Fee Audit sebagai Pemoderasi Pengaruh
Kompetensi, Objektivitas dan Independensi pada Kualitas Audit. E-Jurnal
Akuntansi, 2018(1), 156–184.
Schmitt, J. (2015). Attribution Theory. Wiley Encyclopedia of Management,
March, 1–3. https://doi.org/10.1002/9781118785317.weom090014
Segal, M. (2019). Key audit matters: insight from audit experts. Meditari
Accountancy Research, 27(3), 472–494. https://doi.org/10.1108/MEDAR-06-
2018-0355

90
Setiawan, A., Ery Wibowo, R., & Nurcahyono, D. N. (2021). Pengaruh Tax
Avoidance, Manajemen Laba, Komisaris Independen, Dan Komite Audit.
Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2(1), 98–108. www.idx.co.id
Shamsuddin, A., & Masdor, N. (2020). Impact Of Key Audit Matters (Kams)
Disclosure On Audit Quality: Malaysian Perspective. 67–72.
https://doi.org/10.15405/epsbs.2020.12.05.8
Sierra-García, L., Gambetta, N., García-Benau, M. A., & Orta-Pérez, M. (2019).
Understanding the determinants of the magnitude of entity-level risk and
account-level risk key audit matters: The case of the United Kingdom.
British Accounting Review, 51(3), 227–240.
https://doi.org/10.1016/j.bar.2019.02.004
Sihombing, Y. A., & Triyanto, D. N. (2019). THE EFFECT OF
INDEPENDENCE, OBJECTIVITY, KNOWLEDGE, WORK
EXPERINECE, INTEGRITY , ON AUDIT QUALITY (Study On West Java
Provincial Inspectorate In 2018). Jurnal Akuntansi, 9(2), 141–160.
https://doi.org/10.33369/j.akuntansi.9.2.141-160
Sisna Armawan, I. P., & Wiratmaja, I. D. N. (2020). The Effects of Experience,
Competence, Independence and Audit Fees on Audit Quality. E-Jurnal
Akuntansi, 30(5), 1208.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/55210/34783
Spence, M. (1973). Job Market Signaling. The Quarterly Journal of Economics,
87(3), 355–374. https://doi.org/10.1055/s-2004-820924
Suciwati, D. P., & Suartika, I. K. (2020). The Effect of Competency,
Independency, and Motivation of Auditor on Audit Quality (Empirical Study
on Public Accounting Firms in Bali). 298(325), 195–199.
https://doi.org/10.2991/assehr.k.200813.043
Sukriyah, I., Akram, & Inapty, B. A. (2009). Pengaruh Pengalaman Kerja,
Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas
Hasil Pemeriksaan Oleh: Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Obyektifitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil
Pemeriksaan, 1–38.
Sutrisni, N. K., & Wirakusuma, M. G. (2017). Pengaruh Fee Audit, Pengalaman
Auditor dan Due Professional Care Pada Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi,
21(3), 1933–1962.
Sweet, P. (2018). KPMG fined £4.5m over Quindell audit failures. Accountancy
Daily. https://www.accountancydaily.co/kpmg-fined-ps45m-over-quindell-
audit-failures
Ulya, F. N. (2020). OJK: Pengadopsian ISA 701 Dalam Audit Lapkeu Jadi
Prioritas di Indonesia. Kompas.Com.
https://money.kompas.com/read/2020/06/30/171815226/ojk-pengadopsian-

91
isa-701-dalam-audit-lapkeu-jadi-prioritas-di-indonesia
Wareza, M. (2018). Kasus SNP Finance, OJK Harap Ada Efek Jera ke Akuntan
Publik. CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20181004144351-4-36069/kasus-snp-
finance-ojk-harap-ada-efek-jera-ke-akuntan-publik
Wuttichindanon, S., & Issarawornrawanich, P. (2020). Determining factors of key
audit matter disclosure in Thailand. Pacific Accounting Review, 32(4), 563–
584. https://doi.org/10.1108/PAR-01-2020-0004
Yoga, B. S., & Dinarjito, A. (2021). The Impact of Key Audit Matters Disclosure
on Communicative Value of the Auditor’S Report: a Systematic Literature
Review. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 18(1), 15–32.
https://doi.org/10.21002/jaki.2021.02

92
Lampiran 1
Surat Permohonan Pengisian
Kuesioner

LAMPIRAN

93
94
95
96
Lampiran 2
Kuesioner Penelitian

97
Pengaruh Pengungkapan Key Audit Matters (KAM),

Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit

KUESIONER

Kuesioner ini dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruh
Pengungkapan Key Audit Matters (KAM), Kompetensi, dan Independensi Auditor terhadap
Kualitas Audit menggunakan Skala Likert.

Kuesioner ini terdiri atas 2 (dua) bagian. Bagian pertama berisikan tentang identitas
responden dan bagian kedua berisikan item pernyataan kuesioner. Silakan memberi jawaban
atas pernyataan-pernyataaan di bawah ini dengan memberi tanda centang (√) pada kotak yang
sesuai atau lengkapi pada tempat yang telah disediakan.

Untuk jawaban bagian kedua akan menggunakan skala pengukuran sebagai berikut:

1 2 3 4 5
Sangat Tidak
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
Setuju

98
Bagian I: IDENTITAS RESPONDEN

Petunjuk: Silakan mengisi identitas yang diperlukan di bawah ini dan beri tanda centang (√)
pada kolom yang sesuai atau lengkapi tempat yang tersedia.

Nama/Inisial :…………………………………….

Jenis Kelamin : ( ) Laki-Laki ( ) Perempuan

Usia : ( ) 20-25 tahun ( ) 36-45 tahun

( ) 25-35 tahun ( ) > 45 tahun

Pendidikan : ( ) D3 ( ) S2

( ) D4/S1 ( ) S3

Nama KAP :…………………………………….

Lokasi KAP : ( ) Jakarta Utara ( ) Jakarta Selatan

( ) Jakarta Barat ( ) Jakarta Pusat

( ) Jakarta Timur

Jabatan : ( ) Junior Auditor / Setara ( ) Manager

( ) Senior Auditor / Setara ( ) Partner

( ) Supervisor / Setara

Lama Bekerja : ( ) < 2 tahun ( ) 5-10 tahun

( ) 2-5 tahun ( ) > 10 tahun

Banyaknya Klien Per Tahun : ( ) < 5 klien

( ) 5-15 klien

( ) > 15 klien

99
Bagian II: ITEM PERNYATAAN KUESIONER

A. Pengungkapan Key Auidit Matters (KAM)


Silakan mengisi tanda silang (X) pada pernyataaan di bawah ini yang paling sesuai
dengan pendapat anda, dengan skala penilaian:
1: Sangat Tidak Setuju (STS)
2: Tidak Setuju (TS)
3: Netral (N)
4: Setuju (S)
5: Sangat Setuju (SS)

100
101
C. Independensi Auditor
Silakan mengisi tanda silang (X) pada pernyataaan di bawah ini yang paling sesuai
dengan pendapat anda, dengan skala penilaian:
1: Sangat Tidak Setuju (STS)
2: Tidak Setuju (TS)
3: Netral (N)
4: Setuju (S)
5: Sangat Setuju (SS)

102
103
D. Kualitas Audit
Silakan mengisi tanda silang (X) pada pernyataaan di bawah ini yang paling sesuai
dengan pendapat anda, dengan skala penilaian:
1: Sangat Tidak Setuju (STS)
2: Tidak Setuju (TS)
3: Netral (N)
4: Setuju (S)
5: Sangat Setuju (SS)

104
Lampiran 3
Bukti Penyebaran Kuesioner

105
106
107
108
109
110
111
112
113
Lampiran 4
Identitas Responden Penelitian

114
IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Lokasi Lama Klien Per


No Usia Pendidikan Nama KAP Jabatan
Kelamin KAP Bekerja Tahun
Senior
KAP Jarot & Jakarta 5 - 15
1 L 25-35 D4/S1 Auditor / 2-5 tahun
Rekan Timur klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
2 L 25-35 D4/S1 PwC Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Jakarta 5 - 15
3 L 25-35 D4/S1 PwC Manager 5-10 tahun
Selatan klien
Senior
Jakarta
4 P 20-25 D4/S1 BAMS Auditor / 2-5 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Junior
KAP Anwar Jakarta
5 L 25-35 D4/S1 Auditor / < 2 tahun > 15 klien
Rekan Selatan
Setara
Junior
Jakarta
6 L 20-25 D4/S1 KPMG Auditor / 2-5 tahun < 5 klien
Pusat
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
7 P 25-35 D4/S1 PKF Auditor / 5-10 tahun
Pusat klien
Setara
Senior
Jakarta
8 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
9 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
10 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
11 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta
12 P 25-35 S2 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Jakarta Supervisor /
13 L 25-35 S2 Deloitte 2-5 tahun < 5 klien
Pusat Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
14 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
15 P 20-25 D4/S1 BDO Auditor / < 2 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
16 P 20-25 D4/S1 KAP HS Auditor / 2-5 tahun
Utara klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
17 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
18 L 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara

115
Jenis Lokasi Lama Klien Per
No Usia Pendidikan Nama KAP Jabatan
Kelamin KAP Bekerja Tahun
Junior
Jakarta 5 - 15
19 P 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / < 2 tahun
Selatan klien
Setara
Gani Sigiro Junior
Jakarta 5 - 15
20 L 20-25 D4/S1 Handayani dan Auditor / < 2 tahun
Selatan klien
Rekan Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
21 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
22 L 25-35 D4/S1 Grant Thornton Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
23 L 25-35 S2 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta
24 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Kreston Jakarta
25 P 20-25 D4/S1 Auditor / < 2 tahun < 5 klien
Indonesia Pusat
Setara
Junior
Jakarta
26 P 20-25 D4/S1 Grant Thornton Auditor / < 2 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
27 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
28 P 20-25 D4/S1 BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
29 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta
30 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta
31 P 20-25 D4/S1 BDO Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta
32 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
33 P 20-25 D4/S1 PKF Auditor / < 2 tahun
Pusat klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
34 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
35 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
36 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta
37 L 20-25 D4/S1 KAP Bams Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara

116
Jenis Lokasi Lama Klien Per
No Usia Pendidikan Nama KAP Jabatan
Kelamin KAP Bekerja Tahun
Junior
Jakarta 5 - 15
38 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
39 L 20-25 S2 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
40 P 20-25 D4/S1 EY Auditor / < 2 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Deloitte Jakarta 5 - 15
41 P 20-25 D4/S1 Auditor / < 2 tahun
Indonesia Pusat klien
Setara
Junior
Jakarta
42 P 20-25 D4/S1 Grant Thornton Auditor / < 2 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
KAP Gani Sigiro Jakarta
43 L 25-35 S2 Manager 5-10 tahun > 15 klien
Handayani Selatan
Jakarta Supervisor / 5 - 15
44 L 25-35 S2 PwC 5-10 tahun
Pusat Setara klien
Senior
Jakarta 5 - 15
45 P 25-35 S2 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
46 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
47 P 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta
48 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
49 L 25-35 D4/S1 Crowe Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
50 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
51 L 25-35 S2 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
52 P 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
53 L 20-25 D4/S1 Moore Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
54 P 20-25 D3 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
55 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
56 L 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Drs Ferdinand & Jakarta 5 - 15
57 P 25-35 D4/S1 Auditor / 2-5 tahun
Rekan Utara klien
Setara

117
Jenis Lokasi Lama Klien Per
No Usia Pendidikan Nama KAP Jabatan
Kelamin KAP Bekerja Tahun
Senior
Nexia KPS Jakarta
58 L 20-25 D4/S1 Auditor / 5-10 tahun > 15 klien
Jakbar Barat
Setara
Senior
Jakarta
59 L 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
60 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
61 P 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta
62 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
63 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
64 P 25-35 S2 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta
65 L 20-25 D4/S1 Nexia KPS Auditor / 2-5 tahun < 5 klien
Barat
Setara
Junior
Jakarta
66 P 20-25 D4/S1 EY Auditor / < 2 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
67 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
68 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
69 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
70 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
71 L 25-35 D4/S1 PwC Auditor / 2-5 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
72 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
73 P 36-45 S2 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta
74 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Jakarta Supervisor /
75 L 25-35 D4/S1 MSid 2-5 tahun > 15 klien
Pusat Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
76 L 25-35 D4/S1 Mazars Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
77 L 20-25 D4/S1 Deloitte Auditor / < 2 tahun
Pusat klien
Setara

118
Jenis Lokasi Lama Klien Per
No Usia Pendidikan Nama KAP Jabatan
Kelamin KAP Bekerja Tahun
Junior
Jakarta 5 - 15
78 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta
79 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta
80 L 25-35 S2 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta
81 L 25-35 S2 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
82 L 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
83 L 25-35 D4/S1 PwC Auditor / < 2 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
84 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
85 P 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
86 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
KAP HUSNI Senior
Jakarta
87 L 25-35 D4/S1 WIBAWA & Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
REKAN Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
88 P 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
89 P 20-25 D4/S1 Deloitte Auditor / < 2 tahun
Pusat klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
90 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta
91 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
KAP Haryono, Junior
Jakarta 5 - 15
92 P 25-35 D4/S1 Junianto & Auditor / 2-5 tahun
Timur klien
Asmoro Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
93 L 20-25 D3 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
94 P 20-25 D3 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
95 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
96 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara

119
Jenis Lokasi Lama Klien Per
No Usia Pendidikan Nama KAP Jabatan
Kelamin KAP Bekerja Tahun
Senior
Jakarta
97 P 20-25 D4/S1 BAMS Auditor / 2-5 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
98 L 25-35 D4/S1 Deloitte Auditor / 2-5 tahun
Pusat klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
99 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
KAP Manshur & Jakarta
100 L 20-25 D4/S1 Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Suharyono Pusat
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
101 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
KAP Roni Jakarta
102 L 20-25 D4/S1 Auditor / < 2 tahun < 5 klien
Pupung Timur
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
103 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Morhan dan Jakarta
104 L 20-25 D4/S1 Auditor / < 2 tahun > 15 klien
Rekan Selatan
Setara
Junior
KAP Lukmanul Jakarta 5 - 15
105 L 20-25 D4/S1 Auditor / < 2 tahun
& Muslim Timur klien
Setara
Senior
Jakarta
106 P 20-25 D4/S1 BAMS Auditor / 2-5 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta
107 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
108 P 25-35 S2 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
109 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
110 P 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
111 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta
112 L 20-25 D4/S1 DFK Auditor / < 2 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta
113 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Jakarta Supervisor /
114 P 20-25 S2 KAP BAMS 5-10 tahun > 15 klien
Selatan Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
115 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
116 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara

120
Jenis Lokasi Lama Klien Per
No Usia Pendidikan Nama KAP Jabatan
Kelamin KAP Bekerja Tahun
Jakarta Supervisor /
117 P 25-35 S2 KAP BAMS 5-10 tahun > 15 klien
Selatan Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
118 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
119 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
120 L 20-25 D4/S1 Grant Thornton Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
121 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta
122 L 20-25 S2 KAP BAMS Auditor / 5-10 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta
123 L 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara
Junior
Jakarta 5 - 15
124 L 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun
Selatan klien
Setara
Senior
Jakarta 5 - 15
125 L 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / < 2 tahun
Selatan klien
Setara
Junior
Jakarta
126 P 20-25 D4/S1 KAP BAMS Auditor / < 2 tahun < 5 klien
Selatan
Setara
Senior
Jakarta
127 L 25-35 D4/S1 KAP BAMS Auditor / 2-5 tahun > 15 klien
Selatan
Setara

121
Lampiran 5
Jawaban Responden Penelitian

122
JAWABAN RESPONDEN PENELITIAN
Jawaban Responden Variabel Pengungkapan Key Audit Matters
KAM KAM KAM KAM KAM KAM KAM KAM KAM KAM KAM KAM KAM KAM
No.
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14
1 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4
2 5 4 4 4 2 1 4 4 5 4 4 5 4 4
3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 2 2 2 4 4 4 5 5 5 4 5
5 5 5 5 5 2 1 5 5 5 5 4 4 4 5
6 4 4 5 4 2 2 5 5 5 4 5 4 4 4
7 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4
8 5 5 4 4 2 2 4 4 4 2 5 4 2 2
9 5 5 4 5 2 2 5 5 5 5 4 4 4 5
10 5 4 5 5 2 1 4 5 5 5 5 5 4 5
11 5 5 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4
12 5 5 5 5 2 2 4 5 5 5 5 5 5 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4
17 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4
18 5 4 4 5 2 2 4 5 4 4 5 4 4 5
19 5 4 5 5 2 2 4 5 5 5 5 4 4 5
20 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 3 5 3 5
21 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4

123
23 5 4 4 5 2 2 4 4 4 4 5 4 4 4
24 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 5 5 4 4
25 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
27 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
28 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5
29 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
30 5 5 4 4 2 2 4 5 4 4 5 5 4 4
31 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4
32 4 4 5 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2
33 5 5 4 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5
34 5 5 5 5 2 2 4 5 4 5 4 5 4 5
35 5 5 5 4 2 2 4 5 4 4 4 5 4 5
36 5 5 4 4 2 2 4 4 5 5 5 5 5 5
37 5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 2 5
38 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
39 5 5 5 3 3 4 5 4 3 5 4 3 5 5
40 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4
41 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3
42 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4
43 5 5 5 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 4 5 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4
45 5 5 4 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5
46 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
47 5 5 5 4 2 4 2 5 5 4 5 4 5 2
48 5 5 5 5 2 1 4 5 5 5 5 5 5 4
49 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5

124
50 5 5 5 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 5 2 2 4 5 5 5 5 5 4 4
52 4 5 4 5 2 4 5 5 5 4 2 4 4 5
53 5 3 5 3 1 5 5 5 5 5 4 5 4 5
54 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 5 4 2 2 5 5 5 5 4 4 4 4
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
59 5 4 4 5 2 1 4 4 5 5 4 5 2 4
60 5 4 2 4 2 2 4 5 5 5 5 5 4 5
61 4 5 5 5 4 2 4 5 5 5 4 2 4 4
62 4 5 5 4 2 2 4 2 2 2 5 4 2 2
63 5 5 5 4 1 1 4 5 5 5 5 5 4 5
64 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5 4 5
65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
66 4 4 4 3 2 1 5 5 5 3 4 4 4 4
67 5 4 5 5 2 2 4 4 4 4 4 5 4 5
68 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
72 5 4 5 5 2 1 4 5 5 5 5 5 5 4
73 5 4 4 4 1 1 4 4 5 5 5 5 5 4
74 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4
75 4 4 4 5 1 1 5 5 5 4 5 4 1 5
76 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5 3 4

125
77 4 4 5 3 2 1 4 4 5 3 4 4 3 5
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
80 4 4 2 4 1 2 4 5 5 5 5 4 4 4
81 4 4 4 4 1 1 4 5 5 5 5 5 5 5
82 4 4 5 4 4 2 4 2 4 4 4 5 4 4
83 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3
84 5 5 5 5 2 2 4 4 4 4 4 5 4 5
85 4 4 5 4 2 4 4 5 4 2 4 4 5 2
86 5 4 5 4 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4
87 5 5 5 5 1 3 4 4 3 3 4 4 4 4
88 4 5 5 4 5 2 2 5 4 4 5 5 4 4
89 5 5 5 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
90 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
91 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
92 4 4 4 5 3 3 3 3 4 5 4 4 3 3
93 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
94 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
95 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
96 5 4 4 5 5 2 5 4 5 4 5 4 5 5
97 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4
98 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
99 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
100 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
101 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
103 5 5 5 5 2 2 4 4 5 4 5 5 5 5

126
104 3 4 5 2 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4
105 4 4 4 4 5 2 4 4 5 5 5 5 4 4
106 4 4 5 4 2 4 4 4 5 5 4 4 2 4
107 5 5 4 4 2 2 4 4 4 5 4 4 4 5
108 5 4 4 4 2 2 4 4 4 5 5 5 4 5
109 4 5 5 4 2 2 4 5 4 4 4 4 5 5
110 4 4 5 4 4 2 4 5 4 4 4 2 4 5
111 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5
112 4 5 5 5 1 1 5 5 5 4 5 4 4 4
113 5 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
114 4 5 3 3 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5
115 5 5 4 4 2 2 5 5 4 4 5 4 4 4
116 5 4 5 4 2 2 5 4 4 4 5 5 4 5
117 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
118 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
119 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4
120 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5
121 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4
122 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5
123 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
124 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
125 5 4 5 5 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4
126 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
127 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5

127
Jawaban Responden Variabel Kompetensi Auditor
No. KOM KOM KOM KOM KOM KOM KOM KOM KOM
P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 P09
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 5 4 4 4 3 4 4 4 4
3 5 4 5 4 5 4 5 4 4
4 5 5 4 4 2 4 4 5 4
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
6 5 4 3 5 5 5 4 5 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 2 2 4 4 4 4 2 4
9 4 4 5 5 4 2 4 5 5
10 5 4 5 5 4 5 5 5 4
11 4 4 4 5 4 4 4 4 4
12 4 2 5 4 4 5 4 5 5
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 5 5 5 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 3 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 5 4 4 5 4 4 4 5 4
19 5 4 5 5 5 2 4 5 5
20 4 4 5 4 5 5 3 4 3
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 5 4 5 4 4 4 4 4
23 5 5 5 4 4 4 4 5 5
24 5 4 4 4 4 4 4 4 5
25 4 4 4 4 4 4 3 4 4
26 5 4 3 5 5 3 3 4 4
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 4 5 4 4 4 4 4 4 4
30 5 4 4 4 4 5 4 4 5
31 4 4 4 4 4 3 4 4 3
32 4 4 2 4 2 4 4 5 4
33 5 4 4 5 5 4 4 4 5
34 5 5 4 5 5 5 5 5 5
35 5 4 4 5 5 4 5 4 5
36 5 5 2 4 4 5 4 5 2
37 5 4 4 4 4 4 2 2 5
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 5 4 4 5 4 3 3 4
40 4 4 3 4 3 3 3 3 4
41 4 3 4 5 3 4 3 3 4

128
42 4 3 3 4 4 3 3 3 3
43 4 4 4 4 5 5 5 4 4
44 4 4 4 5 4 5 4 4 5
45 5 4 5 2 4 2 5 4 5
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 4 2 4 4 5 4 4 5 4
48 4 4 5 5 5 4 5 5 5
49 5 5 5 5 5 5 5 5 4
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5
51 4 5 4 5 5 5 4 4 4
52 2 4 5 5 5 4 5 2 4
53 5 5 3 5 5 5 4 5 5
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 5 5 4 5 4 2 4 4 5
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 4 3 4 4 4 4 3 3 4
58 5 5 5 5 5 5 5 5 5
59 4 5 5 4 5 2 4 5 4
60 4 5 4 5 4 5 4 5 2
61 5 5 4 2 4 5 5 5 4
62 5 4 2 5 2 4 4 4 4
63 5 5 5 5 4 5 4 5 5
64 4 4 4 5 4 2 4 5 5
65 5 5 5 5 5 5 5 5 5
66 5 4 4 3 4 4 3 4 4
67 5 4 4 5 5 4 5 4 5
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 4 5 4 5 4 4 4 5 4
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5
72 5 2 5 5 4 4 4 5 4
73 4 5 5 4 5 4 5 2 4
74 4 4 4 4 2 4 4 4 4
75 5 5 3 5 5 5 5 5 5
76 5 5 3 5 5 5 5 5 5
77 5 3 2 4 4 4 3 3 5
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 5 4 4 4 4 4 4 4 5
80 5 5 4 4 5 2 4 5 2
81 4 2 4 4 5 2 5 4 5
82 2 5 4 5 4 4 4 5 2
83 5 4 2 4 4 4 4 4 4
84 5 4 5 5 2 2 5 2 5
85 4 5 4 4 2 4 5 4 4

129
86 5 4 5 4 5 4 4 4 5
87 5 5 5 5 5 5 5 5 5
88 4 4 5 4 5 4 4 4 4
89 4 4 4 5 5 5 5 5 5
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4
91 5 4 4 4 4 4 4 4 5
92 5 3 3 5 4 4 3 4 4
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4
95 5 4 4 4 4 4 4 4 5
96 5 4 4 5 5 5 5 5 5
97 5 5 2 4 4 5 5 4 5
98 3 4 4 4 4 4 3 3 4
99 5 5 5 5 5 5 5 5 5
100 5 5 5 5 5 5 5 3 5
101 4 4 4 4 2 4 2 4 4
102 4 4 4 4 4 4 4 4 4
103 5 4 4 4 2 4 4 4 4
104 5 4 5 5 5 5 4 4 4
105 5 5 4 4 4 3 3 3 4
106 4 2 4 5 5 5 4 4 4
107 5 4 4 4 4 4 4 4 5
108 5 5 5 4 5 4 5 5 4
109 5 4 4 5 4 4 4 4 5
110 4 5 4 4 4 2 1 4 5
111 5 5 5 5 5 5 5 5 5
112 5 5 2 5 4 4 4 5 5
113 5 4 4 5 4 4 4 4 5
114 5 5 4 5 3 4 3 5 5
115 5 5 4 4 5 4 5 5 5
116 5 4 5 4 4 4 4 4 4
117 4 4 4 5 4 4 4 5 4
118 4 4 4 4 4 4 4 4 4
119 5 5 4 2 5 4 5 4 5
120 4 5 4 4 5 4 5 4 4
121 5 4 4 4 4 4 5 4 4
122 5 5 4 4 5 5 5 5 4
123 5 5 5 5 5 5 5 5 5
124 4 4 4 4 4 4 4 4 4
125 5 5 5 5 5 5 5 5 5
126 4 4 4 4 4 4 4 4 4
127 5 4 5 4 5 4 4 5 4

130
Jawaban Responden Variabel Independensi Auditor
No. IA01 IA02 IA03 IA04 IA05 IA06 IA07 IA08 IA09
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 4 4 5 4 5 5 5 5
3 5 5 5 5 4 5 5 5 5
4 5 5 4 5 5 4 4 4 4
5 4 5 5 5 5 4 5 4 5
6 4 4 4 4 3 5 5 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 2 5 4 4 4 4 4 5
9 4 5 5 5 5 5 5 4 5
10 2 4 5 5 5 5 5 5 5
11 4 4 4 2 2 2 4 4 4
12 4 5 5 5 4 5 5 4 5
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 3 3 3 3 4 4 4 3 3
17 4 4 4 4 4 2 4 4 4
18 4 4 4 4 5 5 4 5 5
19 2 4 5 5 5 5 5 5 5
20 2 4 3 3 5 5 3 5 5
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 5 4 4 3 4 4 3 4
23 4 4 4 4 4 5 5 5 5
24 4 5 5 4 5 5 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 3 4
26 4 4 4 4 4 4 4 3 3
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5
28 5 1 5 5 1 5 5 5 5
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 5 5 5 4 5 5
31 2 3 4 4 4 4 4 5 4
32 5 2 4 4 4 2 4 4 4
33 4 4 4 4 4 4 4 5 5
34 4 4 4 4 4 4 5 4 4
35 4 4 4 4 5 5 5 4 5
36 5 5 5 5 5 5 5 4 5
37 5 4 5 5 4 5 5 5 5
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 5 5 3 4 4 4 5 3

131
40 3 4 4 3 3 4 4 4 4
41 4 4 4 5 3 4 4 5 4
42 3 3 3 3 4 3 3 4 4
43 4 5 4 4 4 4 4 4 5
44 4 4 4 4 4 4 5 4 4
45 2 4 5 5 5 5 5 4 5
46 4 4 2 2 4 4 4 2 4
47 4 5 4 2 5 4 5 4 2
48 2 5 5 5 5 5 5 4 5
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5
51 1 4 4 5 5 5 5 4 5
52 4 4 5 5 4 2 4 4 4
53 4 4 3 5 3 5 5 5 5
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 5 4 5 5 5 5 4 5 4
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 2 4 4 4 4 4 4 4 4
58 5 5 5 5 5 5 5 5 5
59 2 4 4 5 5 5 5 5 5
60 2 4 4 5 5 5 5 4 5
61 5 4 5 2 2 4 5 5 5
62 4 3 2 4 4 4 4 4 4
63 5 4 5 5 4 5 5 5 5
64 4 4 4 4 4 5 5 4 5
65 5 5 5 5 5 5 5 5 5
66 4 4 5 5 4 5 5 5 4
67 4 4 5 4 5 4 5 5 4
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 4 5 4 4 5 4 4 4 4
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5
72 5 5 5 4 5 5 5 4 5
73 5 4 4 5 4 5 5 5 5
74 2 2 2 2 4 4 2 2 4
75 5 5 5 5 5 5 5 5 5
76 5 5 5 5 5 5 5 5 5
77 4 3 4 4 4 5 5 5 4
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 5 5 5 4 4 4 4 4 4
80 1 4 5 5 5 5 5 5 5
81 5 5 5 5 5 5 5 5 5
82 4 2 4 4 4 2 4 5 5
83 4 4 4 4 5 5 5 5 5

132
84 5 5 4 5 5 5 5 5 4
85 4 5 4 4 4 2 5 4 4
86 5 4 4 4 4 4 4 5 4
87 5 5 5 5 5 5 5 4 5
88 5 5 4 4 4 5 5 4 4
89 5 5 5 5 5 5 5 5 5
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4
91 5 4 5 5 4 4 5 4 4
92 4 4 5 5 5 4 5 4 4
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4
95 4 4 5 5 4 4 4 5 4
96 4 4 5 5 5 4 4 5 4
97 4 2 5 5 5 4 4 5 5
98 3 4 4 4 3 4 4 4 4
99 5 5 5 5 5 5 5 5 5
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4
101 4 4 4 4 4 4 4 4 4
102 4 4 4 4 4 4 4 4 4
103 5 5 4 4 5 5 4 5 4
104 5 5 5 5 5 5 5 5 5
105 5 5 5 4 4 5 4 5 5
106 4 4 5 4 5 4 4 4 5
107 5 5 4 4 4 4 4 4 4
108 4 5 5 4 4 4 2 4 4
109 4 2 4 4 4 5 4 4 4
110 5 5 4 5 4 5 4 5 4
111 5 5 5 5 5 5 5 5 5
112 5 5 5 5 5 5 4 5 5
113 4 4 4 4 4 4 4 4 5
114 5 4 3 4 5 5 4 4 3
115 5 5 4 4 4 5 5 5 5
116 5 4 4 2 4 4 2 5 4
117 4 4 4 4 4 4 4 4 4
118 4 4 4 4 4 4 4 4 4
119 4 5 5 4 5 5 4 5 5
120 5 4 4 4 5 4 4 4 5
121 5 4 4 4 4 4 4 5 4
122 4 4 4 5 5 4 5 3 4
123 5 5 5 5 5 5 4 4 4
124 4 4 4 4 4 4 4 4 4
125 5 4 5 4 4 4 4 4 4
126 4 4 4 4 4 4 4 4 4
127 5 5 4 5 4 4 4 4 4

133
Jawaban Responden Variabel Kualitas Audit
No. KA01 KA02 KA03 KA04 KA05 KA06 KA07
1 4 4 4 4 4 4 4
2 5 5 5 5 4 4 5
3 5 5 5 5 5 4 4
4 4 2 4 4 4 2 4
5 5 5 5 5 5 5 5
6 5 5 5 5 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4
9 5 5 5 5 5 4 5
10 5 5 5 5 5 5 5
11 4 4 4 4 4 4 4
12 5 5 5 5 5 5 5
13 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 5 5
16 4 4 4 5 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4
18 5 4 5 5 4 5 5
19 5 5 5 5 5 5 5
20 5 5 5 5 5 5 5
21 4 4 4 4 4 4 4
22 5 4 4 4 5 4 4
23 5 5 5 5 5 5 5
24 5 4 5 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 3 3 3
27 5 5 5 5 5 5 5
28 5 5 5 5 5 5 5
29 4 4 4 4 4 4 4
30 5 5 4 5 4 4 4
31 5 5 5 5 4 4 5
32 4 4 4 4 4 4 4
33 5 5 5 4 5 5 5
34 5 5 5 5 4 4 5
35 5 4 5 5 4 5 5
36 5 5 5 5 5 5 5
37 5 5 4 5 5 5 5
38 4 4 4 4 4 4 4
39 5 4 3 4 5 4 4
40 4 4 4 4 4 4 4
41 4 4 5 5 4 3 4
42 4 4 4 5 3 3 4

134
43 5 5 5 5 4 4 3
44 4 4 5 5 5 4 4
45 5 5 5 5 5 5 5
46 4 4 4 5 4 4 5
47 4 4 5 4 5 4 2
48 5 5 5 5 5 5 5
49 5 5 5 5 5 5 5
50 5 5 5 5 5 5 5
51 5 4 5 5 5 5 5
52 2 4 5 5 5 4 5
53 5 5 5 5 5 5 5
54 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 5 4 4 4
56 4 4 4 4 4 4 4
57 4 4 4 4 4 4 4
58 5 5 5 5 5 5 5
59 4 4 5 5 5 5 4
60 5 5 5 5 4 5 4
61 2 4 4 5 4 4 5
62 4 4 4 4 4 4 4
63 5 4 5 5 4 5 5
64 5 5 5 5 5 5 5
65 5 5 5 5 5 5 5
66 4 4 5 5 3 3 5
67 5 4 5 5 4 4 5
68 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4
70 4 5 4 4 4 4 4
71 5 5 5 5 5 5 5
72 5 5 5 5 5 5 5
73 5 5 5 5 4 5 5
74 4 5 4 4 4 4 4
75 4 5 4 5 5 5 5
76 5 5 5 5 5 5 5
77 4 5 5 5 4 4 5
78 4 4 4 4 4 4 4
79 5 4 4 5 5 4 5
80 5 4 5 5 4 5 5
81 4 5 4 4 4 5 4
82 4 4 2 4 5 4 4
83 5 5 5 5 5 5 5
84 5 5 5 5 4 5 5
85 2 4 4 5 4 4 4
86 5 2 4 4 4 4 5

135
87 5 5 5 5 5 5 5
88 5 4 5 5 4 4 5
89 5 5 5 5 5 5 5
90 5 5 5 5 5 5 5
91 4 4 5 5 4 4 4
92 4 5 5 5 5 4 5
93 4 4 4 4 4 4 4
94 4 4 4 4 4 4 4
95 4 5 5 5 4 4 5
96 5 5 4 5 4 4 4
97 5 5 2 5 5 5 5
98 4 4 4 4 4 4 4
99 5 5 5 5 5 5 5
100 4 4 4 4 4 4 4
101 4 4 4 4 4 4 4
102 4 4 4 4 4 4 4
103 5 5 5 5 4 4 5
104 5 5 5 5 2 5 5
105 5 5 5 5 4 4 5
106 2 4 4 2 5 4 5
107 5 5 5 5 4 4 5
108 5 5 5 5 4 5 5
109 4 5 4 3 5 4 4
110 4 4 5 4 5 4 2
111 5 5 5 5 5 5 5
112 5 4 5 5 5 5 5
113 5 4 5 5 5 4 5
114 5 3 4 3 4 5 4
115 4 5 5 5 4 4 5
116 5 4 5 5 4 5 5
117 4 4 4 4 4 4 4
118 4 4 4 4 4 4 4
119 5 4 5 4 4 5 4
120 4 5 5 4 5 4 4
121 5 4 4 4 4 4 4
122 5 5 4 3 5 4 3
123 5 5 4 4 4 5 5
124 4 4 4 4 4 4 4
125 5 5 4 5 2 5 4
126 4 4 4 4 4 4 4
127 4 4 5 4 4 5 5

136
Lampiran 6
Hasil Pengolahan Data

137
STATISTIK DESKRIPTIF IDENTITAS RESPONDEN

1. Jenis Kelamin

2. Usia

138
3. Pendidikan

4. Lokasi KAP

5. Jabatan

139
6. Lama Bekerja sebagai Auditor

7. Banyaknya Klien per Tahun

140
STATISTIK DESKRIPTIF JAWABAN RESPONDEN

141
UJI VALIDITAS

1. Pengungkapan Key Audit Matters (KAM)

142
143
2. Kompetensi Auditor

144
3. Independensi Auditor

145
146
4. Kualitas Audit

147
148
UJI RELIABILITAS

1. Pengungkapan Key Audit Matters (KAM)

2. Kompetensi Auditor

149
3. Independensi Auditor

4. Kualitas Audit

150
UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

151
2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedastisitas

152
UJI HIPOTESIS

1. Regresi linear Berganda


a. Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,730a ,533 ,522 2,02782
a. Predictors: (Constant), IA, KOMP, KAM
b. Dependent Variable: KA

b. Uji Statistik F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 577,712 3 192,571 46,831 ,000b
Residual 505,784 123 4,112
Total 1083,496 126
a. Dependent Variable: KA
b. Predictors: (Constant), IA, KOMP, KAM

c. Uji Statistik t

153
Lampiran 7
Lembar Persetujuan Sidang
Skripsi

154
155

Anda mungkin juga menyukai