SKRIPSI
Oleh:
Hanifah
11180820000115
1444 H / 2022 M
PENGARUH OPINI AUDIT DAN PENGUNGKAPAN ELEMEN
INTEGRATED REPORTING TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN
UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL KONTROL
(Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang Sahamnya Terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021)
Skripsi
Oleh:
Hanifah
NIM: 11180820000115
Dibawah Bimbingan
ii
LEMBAR UJIAN KOMPREHENSIF
Pada Hari Selasa, Tanggal 24 Bulan Mei Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Hanifah
2. NIM : 11180820000115
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Opini Audit dan Pengungkapan Elemen
Integrated Reporting terhadap Harga Saham dengan
Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Kontrol
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Pada Hari Rabu, Tanggal 30 Bulan November Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua
telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Hanifah
2. NIM : 11180820000115
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Opini Audit dan Pengungkapan Elemen
Integrated Reporting terhadap Harga Saham dengan
Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Kontrol
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
1. Nama : Hanifah
2. NIM : 11180820000115
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Opini Audit dan Pengungkapan Elemen
Integrated Reporting terhadap Harga Saham dengan
Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Kontrol
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya.
Hanifah
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Hanifah
2. Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 17 Juni 2000
3. Alamat : Jl. RE. Martadinata, RT 003/RW 013, No.
39C, Kel. Ciputat, Kec. Ciputat, Kota
Tangerang Selatan, 15411
4. Telepon : 08998046417
5. E-Mail : hahanifah17@gmail.com
B. PENDIDIKAN
C. PENDIDIKAN NON-FORMAL
vi
E. PENGALAMAN KERJA
F. PENGHARGAAN
vii
ABSTRACT
By
Hanifah
This study aims to determine the effect of Audit Opinion and Disclosure of
Integrated Reporting Elements on Stock Prices with Company Size as Control
Variable. The population in this study are State-Owned Enterprises / Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) whose shares are listed on the Indonesia Stock Exchange
(IDX) during the 2017-2021 period. The sample in this study was as many as 26
companies for 5 years which provided a sample of 130 company data samples. This
research uses purposive sampling method with hypothesis testing using SPSS
software version 26 in testing with multiple linear regression analysis.
The test results in this study indicate that Audit Opinion and Disclosure of
Integrated Reporting Elements on Stock Prices with Company Size as a control
variable have a significant positive effect. Meanwhile, partially Audit Opinion or
Integrated Reporting have a positive, although not significant, effect on stock prices
controlled by Company Size.
Keywords: Stock Price, Audit Opinion, Integrated Reporting, and Company Size
viii
ABSTRAK
Oleh
Hanifah
Kata Kunci: Harga Saham, Opini Audit, Integrated Reporting, dan Ukuran
Perusahaan
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu.
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul
“Pengaruh Opini Audit dan Pengungkapan Elemen Integrated Reporting
terhadap Harga Saham dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel
Kontrol”. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
Shalallahu’alaihi wassalam yang telah membawa kita ke zaman kebaikan ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat-syarat untuk meraih
gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk memberikan
informasi terkait Harga Saham dengan melihat dua faktor utama yang dibahas, yaitu
opini audit dan elemen Integrated Reporting serta satu faktor pengendali yaitu
ukuran perusahaan.
Penulis menyadari terdapat banyak pihak yang telah membantu dalam
proses penulisan skripsi ini, maka dari itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih sebesar-besarnya atas bimbingan dan bantuan dalam penyelesaikan
skripsi ini, kepada:
1. Keluarga terkasih terkhusus kepada Ibu, Bapak, Erna, Anis, Rasti, Ayu dan
Dinda yang selalu memberikan dukungan, semangat, perhatian, serta doa yang
tiada henti kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas
dukungan mereka.
2. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP. selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan arahan hingga proses pembuatan skripsi ini selesai.
x
4. Ibu Fitri Damayanti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan dukungan dan semangat pada penulis untuk menyelesaikan
skripsi.
5. Ibu Dr. Rini, S.E., Ak., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
bersedia dalam memberikan banyak waktu, arahan, saran, informasi, dukungan,
perhatian, maupun doanya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Ibu Dr. Khayatun Nufus, M.Si. selaku Penguji Ahli dalam sidang skripsi yang
telah memberikan arahan serta saran dalam membantu penulis memperbaiki
penulisan skripsi ini.
7. Ibu Nur Wachidah Yulianti, S.E., M.S.Ak. selaku Dosen Pembimbing
Akademik tersayang yang telah amat sangat membantu penulis baik itu dalam
membimbing, menuntun, mendukung, memberikan arahan, dan semangat
kepada penulis sepanjang masa studi perkuliahan.
8. Ibu Fitri Yani Jalil, S.E., M.Sc. selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam memberikan
arahan, informasi, serta bimbingannya di awal penulisan proposal skripsi ini.
9. Seluruh dosen pengajar dan staf dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu maupun informasi
bermanfaat sepanjang masa studi perkuliahan.
10. Sahabat baik masa sekolah menengah penulis, yaitu Anisa Bela, Ica
Nurhasanah, Indah Dwi Sari, Sri Anggi Lyta, Ifah Faiqoh, Bela Arsita
Manawan, Nisrina Fachriani dan Dea Rimadhanti yang telah memberikan
dukungan dan motivasi kepada penulis hingga penulisan skripsi ini selesai.
11. Kawan-kawan bambank, yaitu Citra Puspitasari, Mentarie, Fauziah Aprilia,
Mulia Saba Bilkis, Dennis Olivia Syamantha, dan Annisa Devi.
12. Kawan kelasan penulis, yaitu Ellya Fajraini Hasibuan, Riyadhah Nur Basmalah,
Diyan Agustiyana, Emadudiena Zhilalil Karim, Ulfi Yulia Maudina, Iralia
Anggraini, Windi Aprilia dan kawan akuntansi C lainnya.
xi
13. Kawan sepercuanan penulis, Nina Restiana beserta jajarannya, Siti Ika Farihah,
Lulu, dan Anisa Nur Juliana.
14. Kawan seperjuangan akuntansi penulis, yaitu Dela Vebriani, Siti Salwa, Siti
Azizah, Erika Triana, dan kawan angkatan 18 lainnya.
15. Kawan, kakak dan adik anggota Lembaga Dakwah Kampus (LDK), Galeri
Investasi Syariah (GIS), dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)
Akuntansi yang telah mewarnai hari-hari penulis dalam mencari pengalaman,
ilmu dan pengetahuan dalam kegiatan bersama.
16. Kakak tingkat penulis, kak Dwi Ayu, kak Siti Anita Nurhasanah, kak Ibna
Rusan, kak Riska Noviyanti, kak Aditya dan kak Anis Rohmatiah yang telah
banyak membantu penulis selama masa perkuliahan, serta mendukung dan
memotivasi penulis hingga penyelesaian skripsi ini.
17. Bapak dan Ibu tersayang dari tempat magang penulis di CASEI maupun Alamut
Security Indonesia yang telah memberi kesempatan dan dukungannya pada
penulis untuk mencari pengalaman dan ilmu selama masa perkuliahan masih
berlangsung hingga penulisan skripsi ini selesai.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kata sempurna dikarenakan adanya keterbatasan pengalaman serta pengetahuan
yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk
saran dan kritik membangun dari berbagai pihak atas penulisan skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu.
Hanifah
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL.................................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ................................................... ii
LEMBAR UJIAN KOMPREHENSIF ................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I: PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 11
A. Landasan Teori ........................................................................................... 11
1. Agency Theory ........................................................................................ 11
2. Stakeholder Theory................................................................................. 12
3. Signalling Theory ................................................................................... 13
4. Legitimacy Theory .................................................................................. 15
5. Harga Saham .......................................................................................... 17
6. Opini Audit ............................................................................................. 19
7. Integrated Reporting .............................................................................. 21
8. Ukuran Perusahaan ................................................................................. 25
xiii
B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 28
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 56
D. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 57
BAB III: METODE PENELITIAN ...................................................................... 60
A. Populasi dan Sampel .................................................................................. 60
B. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 60
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 61
E. Metode Analisis Data ................................................................................. 61
1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 61
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 62
3. Uji Hipotesis: Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression Analysis)
................................................................................................................ 65
F. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 68
1. Variabel Independen............................................................................... 68
2. Variabel Dependen ................................................................................. 76
3. Variabel Kontrol ..................................................................................... 77
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 80
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 80
B. Temuan Hasil Penelitian ............................................................................ 81
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 100
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 106
A. Simpulan .................................................................................................. 106
B. Saran......................................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 109
LAMPIRAN ........................................................................................................ 116
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1: Persentase Investor menganggap ESG sebagai faktor penting yang
menentukan keputusan berinvestasi................................................... 2
Gambar 1.2: Snapshot jumlah BUMN tahun 2016 – 2022 ..................................... 4
Gambar 1.3: Snapshot Penurunan Harga Saham WSKT Saat Terungkap Kasus
Korupsi............................................................................................... 5
Gambar 1.4: Snapshot Hasil Survey atas Potensi Kecurangan di Masa Pandemi .. 5
Gambar 3.1:5Snapshot proses penciptaan nilai oleh IIRC (2021) ......................... 22
xv
DAFTAR GRAFIK
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.8: Uji Koefisien Determinasi pada Model Regresi Pertama .................... 92
11
Tabel 4.10: Uji Koefisien Determinasi pada Model Regresi Ketiga .................... 93
13
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan era yang semakin pesat seiring dengan berkembangnya
teknologi, turut memengaruhi berbagai sektor dalam prosesnya, termasuk di
sektor ekonomi. Perusahaan dipaksa untuk menerima dan memberikan
informasi mengenai apa dan bagaimana perusahaan mereka beroperasi
dalam rangka menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Informasi yang
diungkapkan perusahaan tersebut salah satunya berbentuk laporan
keuangan. Namun dalam perjalanannya hingga saat ini, laporan keuangan
terus mengalami perkembangan.
Krisis ekonomi global di tahun 2008 yang terpicu oleh keruntuhan
Lehman Brothers dikarenakan terungkapnya berbagai klaim skandal para
pejabat serta auditornya –Ernst & Young– yang melakukan penipuan hingga
akhirnya diterbitkannya laporan kepailitan (Deil, 2013). Kasus tersebut
hanyalah salah satu kasus yang semakin mendorong perusahaan untuk
mengungkapkan informasinya secara lebih transparan guna mendapatkan
kembali kepercayaan masyarakat khususnya investor untuk menanamkan
modal mereka.
Maka dari itu, jika pada awalnya informasi yang perusahaan ungkapkan
berupa informasi yang dapat diukur, yaitu laporan keuangan, maka saat ini,
beberapa perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu diwajibkan mengikuti
regulasi, yaitu untuk mengungkapkan informasi non-keuangan, seperti
informasi Environment Social and Governance (ESG)/ Lingkungan-Sosial-
Tata Kelola (LST) perusahaan yang diungkapkan dalam laporan
keberlanjutan serta laporan tahunan / pelaporan terintegrasi. Di Indonesia
sendiri regulasi mengenai kewajiban perusahaan mengungkapkan
laporannya dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, dengan pelengkap dari PERMENDAGRI Nomor 25
Tahun 2020 tentang Laporan Keuangan Tahunan Perusaahan mencabut
ketentuan yang berlaku sebelumnya yaitu Keputusan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan Nomor 121/MPP/KEP/2/2002 tentang Ketentuan
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan.
Dalam survei pada tahun 2021 yang dilakukan oleh Price
WaterhouseCoopers (PwC), mengenai seberapa setuju responden yang
merupakan investor menggunakan komponen ESG sebagai faktor penentu
dalam memutuskan keputusan berinvestasi mereka, dan hasilnya sebanyak
79% responden setuju.
2
investor akan lebih memperhatikan informasi yang disampaikan. Bursa
Efek Indonesia sendiri hingga saat penelitian ini dibuat sudah mempunyai
796 perusahaan tercatat (Data diambil peneliti pada 31 Juli 2022).
Dalam pasar modal Indonesia, BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian. Di
sisi lain, saham-saham BUMN pun diakui memiliki peranan penting dalam
menjadi tonggak penggerak pasar modal di Indonesia. Dengan sekitar lebih
dari 25 perusahaan BUMN dan anak perusahaannya yang terdaftar di bursa
dinilai memiliki porsi kapitalisasi pasar sebesar 24 persen dari total
kapitalisasi pasar BEI.
BUMN sendiri adalah perusahaan yang secara kepemilikan modalnya
dimiliki oleh pemerintah, baik seluruh modalnya atau sebagian modalnya.
Karena struktur modalnya dimiliki oleh pemerintah, secara tidak langsung
pun artinya BUMN dimiliki oleh rakyat, maka BUMN sudah barang tentu
harus lebih transparan dalam pengungkapan informasi keuangan maupun
non-keuangannya kepada publik. Lebih lagi, untuk BUMN yang listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau dengan kata lain Go-Public.
Namun tampaknya beberapa waktu belakangan, terutama ketika
pandemi COVID-19 melanda secara global, terungkap kasus-kasus
mengecewakan yang datang dari intransparency (ketidak-transparan)
BUMN. Meskipun jika dilihat dari sudut pandang lain, BUMN secara
efisiensi menjadi lebih baik sejak dipangkasnya perusahaan-perusahaan
pelat merah oleh Erick Thohir (Menteri BUMN) dari yang berjumlah 118
pada 2016 menjadi 41 perusahaan, yang dapat dilihat perkembangannya
dari bagan berikut.
3
Gambar 1.2 Snapshot jumlah BUMN tahun 2016 – 2022
Sumber: Badan Pusat Statistik, Juli 2022
4
Gambar 1.3 Snapshot Penurunan Harga Saham WSKT Saat Terungkap
Kasus Korupsi
Sumber: Data diolah (Detiknews dan IDX, 27 Juli 2022)
5
Kasus-kasus tersebut baik langsung maupun tidak langsung memiliki
pengaruhnya sendiri terhadap harga saham masing-masing perusahaan yang
pada imbasnya berdampak pada perubahan IHSG (Indeks Harga Saham
Gabungan).
Artinya, meskipun laporan yang mereka terbitkan adalah laporan setelah
dilakukannya audit, dan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP), tidak berarti bahwa perusahaan tersebut bersih dari segala
kecurangan. Dari kasus-kasus yang telah disebutkan, opini audit
menyatakan kewajaran pada laporan mereka. Opini audit memiliki manfaat
untuk perusahaan maupun instansi pemerintah, sebab opini tersebut
memberikan keyakinan berupa pernyataan secara profesional berdasarkan
informasi dari laporan keuangan bahwa perusahaan tersebut telah
menerapkan pelaporan sesuai dengan standar dan keyakinan bahwa laporan
yang diterbitkan sudah sebagaimana seharusnya (wajar).
Namun, faktanya selain dari sisi keuangan kasus mengenai informasi
yang belum tersampaikan dengan baik juga terdapat pada aspek non-
keuangan seperti dari salah satu perusahaan BUMN, yang berkode saham
ADHI belum mengintegrasikan laporan keuangannya dalam laporan
tahunan 2021 -meskipun laporan keuangan tersebut secara terpisah ada
dalam website resminya- tetap saja kurangnya perhatian pada hal yang
dianggap kecil seperti ini menyangkut kemudahan akses informasi bagi
pihak pengguna informasi tersebut. Belum lagi beberapa website BUMN
pun belum menyampaikan informasi pada lamannya secara up to date.
Para pengguna informasi perusahaan yang membutuhkannya untuk
menentukan keputusan, terutama investor dalam keputusannya untuk
menjual ataupun membeli saham secara langsung memang tidak mengalami
kesulitan yang berarti karena jumlah saham yang dimiliki terbatas (artinya,
pada umumnya tidak semua saham dimiliki oleh satu investor saja).
Sulitnya mengambil keputusan investasi akan dirasakan investor saat
memilih saham yang layak dibeli karena saham yang harus dicermati sangat
6
banyak, sedangkan dilain sisi keputusan investasi sulit dilakukan karena
perhatian investor terbatas (Koesoemasari et al. 2022). Apalagi jika
informasi yang disediakan belum bisa dipercaya atau bahkan tidak
terpercaya sama sekali? Opini audit yang berfungsi memberikan keyakinan
atas kewajaran suatu laporan keuangan dan pengungkapsan elemen
integrated reporting (unsur non-keuangan) sebagai salah satu bentuk
tanggung jawab perusahaan dalam memenuhi hak para stakeholder-nya
akan informasi yang berguna bagi pembuatan keputusan sudah seharusnya
memenuhi karakteristik laporan, yaitu: understandability, relevance,
reliability, materiability, dan comparability (Kieso, Weygandt and Kimmel,
2010)
Terkait penelitian ini, Rahmadi & Efriyenti (2021) dan Purbawati
(2016) menemukan bahwa opini audit berpengaruh positif signifikan
terhadap harga saham, kemudian hasil penelitian Fadhilah & Rohman
(2022) pun menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh positif signifikan
terhadap harga saham.
Namun dilain sisi, menurut penelitian Bayo Flees & Mouselli (2022);
Sari & Muslih (2022); Arum et al. (2021); dan Nugrahani & Ruhiyat (2018)
opini audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Sementara penelitian Pieris, H.T.D. and Kawshalya (2021); dan Giuseppe
Ianniello and Giuseppe Galloppo (2015), menunjukkan bahwa opini audit
berpengaruh signifikan negatif terhadap harga saham.
Kembali ke akibat ketidakterbukaan informasi yang perusahaan-
perusahaan tersebut lakukan, peneliti tertarik untuk mencari tahu lebih
lanjut mengenai dampak dari pengungkapan elemen keterbukaan yang
didefinisikan dengan pelaporan terintegrasi / Integrated Reporting dengan
dipengaruhi faktor tambahan yaitu opini audit terhadap harga saham. Selain
itu, masih belum terdapat kepastian atas penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh pengungkapan elemen
pelaporan terintegrasi terhadap harga saham. Penelitian Nakajima & Inaba
(2022) dan Fikri (2021) menemukan bahwa pengungkapan pelaporan
7
terintegrasi secara positif memengaruhi harga saham, penelitian Bernadette
(2022); Mipo (2020); dan Wibisono & Yolanda (2020) menemukan bahwa
pelaporan terintegrasi berpengaruh terhadap harga saham secara simultan
dengan variabel lainnya seperti ukuran perusahaan, kapitalisasi pasar, dan
variabel lainnya, sedangkan jika secara parsial pengungkapan pelaporan
terintegrasi tidak memengaruhi harga saham.
Oleh karena beberapa kasus dan inkonsistensi dari beberapa penelitian
terdahulu tersebut, penulis tertarik untuk memetik hal ini sebagai suatu
fenomena. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
berjudul “Pengaruh Opini Audit dan Pengungkapan Elemen Integrated
Reporting terhadap Harga Saham dengan Ukuran Perusahaan sebagai
Variabel Kontrol”.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar penjelasan dalam latar belakang yang disampaikan, maka
dapat disimpulkan yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian
adalah:
1. Apakah opini audit berdampak terhadap harga saham dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel kontrol?
2. Apakah pengungkapan elemen pelaporan terintegrasi berdampak
terhadap harga saham dengan ukuran perusahaan sebagai variabel
kontrol?
3. Apakah opini audit dan pengungkapan elemen pelaporan terintegrasi
secara simultan berdampak terhadap harga saham dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel kontrol?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Harga Saham
dipengaruhi oleh faktor pengungkapan informasi perusahaan dan opini
8
audit. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti
empiris dan menganalisis pengaruh:
1. Opini audit terhadap harga saham dengan ukuran perusahaan sebagai
variabel kontrol
2. Pengungkapan elemen pelaporan terintegrasi terhadap harga saham
dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol
3. Pengungkapan elemen pelaporan terintegrasi dan opini audit secara
simultan terhadap harga saham dengan ukuran perusahaan sebagai
variabel kontrol
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat secara:
1. Teoritis, bagi:
a. Mahasiswa jurusan akuntansi, sebagai bahan referensi untuk
menambah ilmu pengetahuan terkait dengan pengungkapan elemen
Integrated Reporting dan opini audit serta harga saham.
b. Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang
akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.
c. Penulis, sebagai sarana memperluas wawasan, pengetahuan, dan
pemahaman terkait Integrated Reporting, opini audit, dan harga
saham.
2. Kontribusi Praktis, bagi:
a. Perusahaan, untuk memberikan kesadaran dalam meningkatkan
pengawasan terhadap aktivitas perusahaan secara independen agar
perusahaan dapat menjalankan model bisnis dengan baik sehingga
tercapai kinerja yang diharapkan dan menerbitkan Integrated
Reporting yang informatif hingga tercapai opini audit yang
meyakinkan, yang pada akhirnya dengan mengandalkan informasi
yang terintegrasi tersebut, keputusan investor diharapkan bisa
berkontribusi positif pada harga saham.
9
b. Investor dan stakeholders, untuk memberikan gambaran mengenai
manfaat pelaporan terintegrasi perusahaan terhadap pembangunan
berkelanjutan dan going concern-nya dalam pengambilan
keputusan, serta meningkatkan kepedulian (awareness) terhadap
aspek non-financial dalam pengambilan keputusan berinvestasi.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Agency Theory
Teori agensi (Jensen M. and Meckling W., 1976) menjelaskan
bagaimana manajemen yang bertindak sebagai agent dan investor
sebagai principal masing-masing mempunyai perbedaan kepentingan.
Manajemen yang menjalankan kegiatan usaha dalam perusahaan tentu
akan lebih banyak mengetahui informasi mengenai kondisi perusahaan
yang sebenarnya daripada principal. Sedangkan investor yang tidak
berada di lapangan tentu menjadi kurang memadai pemahamannya
mengenai kondisi riil perusahaan, begitu pun atas komponen-komponen
tertentu dalam hal penyajian laporan keuangan oleh perusahaan
(Kurniawati, 2020).
Teori agensi menunjukkan bahwa pelaporan terintegrasi secara
sukarela dapat mengurangi masalah asimetri informasi dan juga dapat
meringankan konflik agent-principal lainnya karena pengungkapan
informasi tentang akan meningkatkan nilai perusahaan (Singh and Zahn,
2011). Hendrikson and Breda (1991) menjelaskan hubungan antara dua
individu dimana salah satu menjadi agen dan yang lain sebagai principal.
Si agen menyetujui untuk melakukan tugas tertentu untuk principal,
principal menyetujui untuk membalas agent. Hal ini juga terjadi didalam
perusahaan dimana manajemen berperan sebagai agent dan shareholder
berperan sebagai principal. Pemegang saham disebut evaluator informasi
dan agennya disebut pengambil keputusan. Evaluator informasi
diasumsikan bertanggungjawab memilih system informasi. Pilihan
mereka harus dibuat sedemikian rupa sehingga para pengambil
keputusan membuat keputusan terbaik demi kepentingan pemilik.
11
Teori agensi atau keagenan ini berfokus pada hubungan antara dua
pelaku yang saling berbeda kepentingan yaitu antara agent dan principal.
Teori keagenan menjelaskan pemisahan antara manajemen (agent) dan
pemegang saham (pricipal). Tujuan pemisahan ini adalah agar tercapai
keefektifan dan keefisienan dalam mengelola perusahaan dengan
mempekerjakan agen terbaik dalam mengelola perusahaan. Akan tetapi
agen mungkin akan mementingkan kepentingan diri sendiri dengan
mengorbankan principal, disisi lain principal menginginkan timbal balik
hasil yang tinggi atas sumber daya yang telah di investasikan (Hesekiel
and Putri, 2019).
2. Stakeholder Theory
Teori stakeholder (Freeman, 1984) menyatakan bahwa perusahaan
memiliki salah satu tanggung jawab kepada stakeholder, dengan
melakukan pengungkapan sosial. Sebab, seluruh stakeholder memiliki
hak untuk disediakan informasi tentang bagaimana aktivitas organisasi
mempengaruhi mereka bahkan ketika mereka memilih untuk tidak
menggunakan informasi tersebut serta ketika mereka tidak dapat secara
langsung memainkan peran yang konstruktif dalam kelangsungan hidup
organisasi.
Teori stakeholder menekankan akuntabilitas organisasi jauh
melebihi kinerja keuangan atau ekonomi sederhana. Dalam arti lain, teori
ini menggambarkan bahwa pihak yang terkait dengan perusahaan perlu
mengetahui kinerja keuangan maupun non-keuangan perusahaan.
Pemegang saham memiliki hak terhadap tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan, stakeholder juga memiliki hak
terhadap perusahaan. Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan
atau memiliki kemampuan (power) untuk mempengaruhi pemakaian
sumber-sumber ekonomi yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu,
power stakeholder ditentukan oleh besar kecilnya power yang dimiliki
stakeholder (Ii, 2011). Bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholder
12
yaitu dengan melakukan pengungkapan, salah satunya adalah
pengungkapan sukarela (Purbawati 2016).
Menurut pengertian lain, teori stakeholder adalah pandangan
kapitalisme yang menekankan hubungan yang saling berhubungan antara
bisnis dan pelanggannya, pemasok, karyawan, investor, komunitas, dan
pihak lain yang memiliki kepentingan dalam organisasi. Teori ini
berpendapat bahwa perusahaan harus menciptakan nilai bagi semua
pemangku kepentingan, bukan hanya pemegang saham. Pada tahun
1984, R. Edward Freeman awalnya merinci teori stakeholder manajemen
organisasi dan etika bisnis yang membahas moral dan nilai-nilai dalam
mengelola organisasi. Ia mengidentifikasi dan memodelkan kelompok-
kelompok yang merupakan pemangku kepentingan dari sebuah
perusahaan, dan keduanya menjelaskan dan merekomendasikan metode-
metode yang dapat digunakan manajemen untuk memperhatikan
kepentingan kelompok-kelompok tersebut (Ii, 2011).
3. Signalling Theory
Teori Sinyal pertama kali ditemukan oleh Spence (1973) dimana
diartikan bahwa stakeholder perlu memahami sinyal yang diberikan
manajemen berupa laporan keuangan maupun non-keuangan yang ada
sehingga stakeholder mengartikannya dan dapat memutuskan tindakan
selanjutnya. Signalling theory berguna untuk menggambarkan perilaku
ketika dua pihak (individu atau organisasi) memiliki akses terhadap
informasi yang berbeda. Signalling theory yang dikemukakan tersebut
awalnya bertujuan untuk menjelaskan perilaku pasar tenaga kerja. Ia
menciptakan model sinyal pendidikan untuk menjelaskan perilaku pasar
tenaga kerja. Dalam model tersebut, pendidikan dipandang sebagai sinyal
potensial yang mampu mempengaruhi perilaku di pasar tenaga kerja.
Signalling theory selanjutnya digunakan dalam studi akuntansi dan audit
yang menyatakan bahwa manajemen dapat memberikan sinyal tentang
13
perusahaan melalui berbagai aspek pengungkapan informasi keuangan,
yang dapat dilihat sebagai sinyal kepada investor.
Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara
manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
informasi tersebut. Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana
seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pengguna
laporan keuangan. Teori Sinyal mengemukakan tentang bagaimana
seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna
laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah
dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.
Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal
menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk
mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui
laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi
konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena
prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-
besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan
menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Teori sinyal juga dapat
membantu pihak perusahaan (agent), pemilik (principal), dan pihak luar
perusahaan mengurangi asimetri informasi dengan menghasilkan
kualitas atau integritas informasi laporan keuangan. Untuk memastikan
pihak-pihak yang berkepentingan meyakini keandalan informasi
keuangan yang disampaikan pihak perusahaan (agent), perlu
mendapatkan opini dari pihak lain yang bebas memberikan pendapat
tentang laporan keuangan (Hesekiel and Putri, 2019).
Selain itu, investor juga dapat merasakan opini audit going concern
sebagai peringatan dini atas prediksi kebangkrutan suatu perusahaan.
Sedangkan, menurut Riyanto (2017) dan Arum et al. (2021) teori sinyal
merupakan isyarat atau signal atas suatu tindakan yang diambil
perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana
14
manajemen memandang prospek perusahaan. Sinyal ini berupa informasi
mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merealisasikan keinginan pemilik. Informasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan merupakan hal yang penting, karena pengaruhnya terhadap
keputusan investasi pihak diluar perusahaan. Informasi tersebut penting
bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya
menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa
lalu, saat ini maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup
perusahaan dan bagaimana efeknya pada perusahaan. Teori sinyal
mendeskripsikan mengenai bagaimana cara mengurangi asimetri
informasi dalam laporan keuangan antara pemberi sinyal yakni
perusahaan dan penerima sinyal yakni pelanggan atau pengguna laporan
keuangan. Sehingga penting bagi manajemen dalam menyajikan sebuah
informasi yang benar terkait perusahaan karena hal tersebut dapat
menjadi indikator penting bagi seorang investor dalam menilai serta
mengambil keputusan. Oleh karena itu teori sinyal mampu menguraikan
adanya asimetri informasi dalam sebuah penelitian (Fadhilah and
Rohman, 2022). Pasar akan memberikan respon positif untuk berita baik
dan respon negatif untuk berita buruk (Arum, Puspa, and Maulana Zulma
2021).
4. Legitimacy Theory
Teori legitimasi yang dikemukakan oleh J. and Guthrie (1989)
merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang berorientasi pada
keberpihakan terhadap masyarakat, pemerintah, individu dan kelompok
masyarakat (Gray et al., 1995). Hal ini memberikan tekanan yang cukup
besar pada manajer perusahaan untuk menemukan cara dalam
menanggapi keragaman kepentingan. Teori legitimasi kemudian
diintegrasikan ke dalam literatur akuntansi sebagai sarana untuk
menjelaskan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana item tertentu
ditangani oleh manajemen perusahaan dalam komunikasinya dengan
15
khalayak luar (Magness, 2006). Teori legitimasi menempatkan persepsi
dan pengakuan publik sebagai dorongan utama dalam melakukan
pengungkapan suatu informasi di dalam laporan keuangan. Teori
legitimasi berhubungan erat dengan teori stakeholder. Teori legitimasi
bergantung pada premis bahwa terdapat ’kontrak sosial’ antara
perusahaan dengan masyarakat di mana perusahaan tersebut beroperasi.
Berdasarkan teori legitimasi, organisasi harus secara berkelanjutan
menunjukkan telah beroperasi dalam perilaku yang konsisten dengan
nilai sosial. Hal ini seringkali dapat dicapai melalui pengungkapan dalam
laporan perusahaan, khususnya pengungkapan sukarela. Melalui opini
audit yang diperoleh serta pengungkapan sukarela yang lebih luas,
perusahaan menyajikan informasi yang lebih lengkap kepada pengguna
laporan perusahaan, dengan begitu perusahaan berusaha untuk
mendapatkan pengakuan masyarakat bahwa mereka telah beroperasi
sesuai dan selaras dengan harapan masyarakat maupun lingkungan sosial
dimana perusahaan berada.
Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi terus berusaha
memastikan bahwa mereka melakukan kegiatan sesuai dengan batas-
batas dan norma-norma masyarakat (Deegan, 2004). Teori legitimasi ini
berfokus pada interaksi perusahaan dengan masyarakat. Dimana teori ini
mengartikan bahwa organisasi juga merupakan bagian dari masyarakat
dimana suatu organisasi harus memperhatikan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat sosial. Disebutkan pula bahwa teori ini
dilakukan dengan harapan mendapatkan legitimasi dari masyarakat
sekitar perusahaan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Dowling dan
Pfeffer dalam Ghozali dan Chariri (2007) legitimasi penting bagi
organisasi, batasan yang ditetapkan oleh norma dan nilai sosial, dan
reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya menganalisis
perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan , mereka juga
menyatakan bahwa teori yang mendasari legitimasi adalah kontrak sosial
16
antara perusahaan dengan masyarakat tempat perusahaan beroperasi dan
menggunakan sumber daya ekonomi.
5. Harga Saham
Menurut Wibisono & Yolanda (2020) salah satu bukti kepemilikan
modal pada suatu perusahaan adalah dengan memiliki suatu surat tanda
bukti penyertaan kepemilikan modal, dimana pada surat itu tercantum
nilai nominal, nama perusahaan, serta diikuti dengan hak dan kewajiban
yang jelas untuk setiap pemegangnya, dengan kata lain tanda bukti
kepemilikan modal tersebut biasa disebut dengan saham. Selain itu,ada
pendapat lain yang diutarakan oleh Martalena (2011) yaitu saham adalah
17
instrumen yang yang cukup diminati oleh investor karena dianggap dapat
memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham sendiri dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu Saham Biasa, Saham Preferen, dan Saham
Treasury. Darmadji (2006) menyatakan bahwa saham memungkinkan
investor untuk memperoleh imbal hasil atau capital gain. Di pasar modal
harga saham adalah suatu indikator nilai sebuah perusahaan, yaitu
bagaimana cara meningkatkan kekayaan dari pemegang saham yang
merupakan tujuan perusahaan Go Public. Jadi perusahaan akan fokus
untuk memaksimalkan harga saham, karena semakin tinggi harga saham
suatu perusahaan maka semakin besar kekayaan yang akan diterima
(Hesekiel and Putri, 2019). Jogiyanto sendiri menyebutkan bahwa harga
saham tersebut harga dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi. pasar
(Permintaan dan Penawaran). Harga saham sendiri terdiri dari tiga nilai
harga, yaitu Nilai Buku, Nilai Pasar, Nilai Intrinsik. Ada beberapa jenis
harga saham, yaitu Harga Nominal, Harga Perdana, Harga Pasar, Harga
Pembukaan, Harga Penutupan, Harga Tertinggi, Harga Terendah, Harga
rata-rata (Wibisono and Yolanda, 2020).
Dalam pengertian lain, harga saham adalah nilai suatu saham yang
menggambarkan kekayaan perusahaan yang menerbitkan saham
tersebut. Harga saham berubah dipengaruhi oleh kekuatan permintaan
dan penawaran yang terjadi di pasar sekunder (Nugrahani and Ruhiyat
2018). Menurut Bursa Efek Indonesia, saham dapat didefinisikan sebagai
tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut,
maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim
atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Harga saham merupakan nilai nominal ketentuan
penganggapan atau kepemilikan dari surat berharga berupa saham yang
diperjual belikan sehingga membentuk harga atas permintaan dan
penjualan. Harga saham dijadikan ukuran akan kondisi kesehatan negara
yang diukur dari konsisi pasar perdagangannya. Harga saham dapat
18
terbentuk dengan adanya volume penjualan dan pembelian atau
permintaan dan penawaran pada suatu nilai harga saham sehingga
mengalami perubahan, harga saham akan terbentuk naik tinggi daripada
periode sebelumnya apabila investor yang membelinya banyak, begitu
juga sebaliknya. Permintaan maupun penawaran ini juga dipengaruhi
dengan adanya isu-isu yang berdampak pada perekonomian, jika isu yang
berkembang positif maka investor berfikir untuk masa depan berinvestasi
menguntungkan (Rahmadi and Efriyenti, 2021).
Harga pasar saham dapat mencerminkan nilai riil perusahaan. Hal
ini menunjukan bahwa semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi
pula nilai perusahaan dan hal ini mencerminkan kondisi perusahaan yang
semakin baik. Bagi perusahaan yang menerbitkan saham dipasar modal,
harga saham yang diperjualbelikan di bursa merupakan indikator nilai
perusahaan. Jadi, bagi perusahaan yang berada di pasar modal, tujuan
perusahaan akan berfokus pada bagaimana menaikan harga saham
sebagai indikator perusahaan guna menarik investor agar mau
menanamkan dananya (Mipo, 2020).
6. Opini Audit
Opini auditor adalah sumber informasi bagi pihak di luar perusahaan
(eksternal) yang bisa digunakan sebagai pedoman untuk pengambilan
keputusan. Opini tersebut merupakan pendapat dari auditor independen
atas kewajaran laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan
dari perusahaan-perusahaan yang diperiksa, kewajaran yang dimaksud
berupa arus kas, materialitas dan posisi keuangan. Perusahaan dapat
mengandalkan laporan keuangan yang disajikannya untuk menggait atau
memberikan sinyal bagi para pengambil keputusan (stakeholder) untuk
ekonominya (Purbawati, 2016).
Namun informasi keuangan berupa laporan keuangan tersebut harus
terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan secara independen oleh auditor
yang berkompeten dan diberikan opini yang valid sehingga dapat
19
dijadikan tolak ukur. Pertimbangan penting bagi investor salah satunya
adalah informasi keuangan yang telah diberikan opini oleh auditor pada
saat memberi keputusan investasi (Rahmadi and Efriyenti, 2021).
Opini yang diberikan auditor atas pemeriksaan laporan keuangan
perusahaan memberikan keyakinan yang memadai bagi investor untuk
memutuskan lokasi penentuan saham yang akan dibeli. Fenomena yang
terjadi pada investor sering menjadikan opini auditor sebagai salah satu
signal dalam membeli saham perusahaan. Opini ini merupakan salah satu
informasi penting sehingga mempengaruhi daya beli saham dan harga
sahamnya. Kesimpulan dari hasil audit oleh auditor memberikan
pendapat kewajaran isi laporan keuangan. Hasil opini auditor dapat
dijadikan signal untuk investor sebagai nilai atas keputusan (Purbawati,
2016).
Investor akan memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada
perusahaan tersebut jika menghasilkan opini yang baik sehingga investor
ingin memiliki saham perusahan ini. Opini auditor yang paling ditunggu
adalah opini wajar tanpa pengecualian namun perusahaan harus
memenuhi seluruh kriteria sehingga memperoleh opini tersebut
(Rahmadi and Efriyenti, 2021). Menurut pengertian lain, opini audit
merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan pendapat auditor
terhadap laporan keuangan kepada penggunanya. Secara tidak langsung
auditor dapat menjelaskan kepada pengguna laporan keuangan mengenai
proses audit yang telah dilakukan. Dengan begitu opini audit akan
memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan, sedangkan
opini audit wajar tanpa pengecualian merupakan opini yang paling baik.
Sesuai dengan teori sinyal, pengaruh dari opini audit akan memberikan
dampak di pasar saham. Dampak (reaksi pasar) ditandai dengan
penurunan atau kenaikan harga secara signifikan. Opini audit wajar tanpa
pengecualian dinilai akan menyebabkan kenaikan harga sedangkan opini
tidak wajar sebaliknya akan menyebabkan penurunan harga (Arum,
Puspa, and Maulana Zulma, 2021).
20
Menurut Mulyadi (2013) opini auditor merupakan pendapat yang
diterbitkan oleh auditor mengenai kewajaran laporan keuangan auditan,
dalam semua hal yang material, yang didasarkan atas kesesuaian
penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi
berterima umum. Signalling theory menjelaskan bahwa manajemen
dapat memberikan sinyal tentang perusahaan melalui berbagai aspek
pengungkapan informasi keuangan, yang dapat dilihat sebagai sinyal
bagi investor. Auditor sebagai pihak eksternal yang independen
bertanggung jawab untuk menilai perusahaan mampu mempertahankan
usahanya pada saat audit laporan keuangan perusahaan. Jones (1996)
menyatakan bahwa evaluasi terhadap kelangsungan perusahaan yang
dilakukan oleh auditor independen akan memberikan informasi yang
berguna bagi investor. Hasil penelitian O’reilly (2010) menyatakan
bahwa investor merasa opini audit menjadi relevan untuk menentukan
harga saham. Firth (1978) juga menyimpulkan bahwa investor
menggunakan informasi opini audit untuk mengubah opini mereka
tentang sekuritas. Ketika perusahaan menerima opini audit going
concern, investor akan cenderung memprediksi reaksi pasar yang negatif
(Novriansa, 2019).
Bagi calon investor, opini auditor atas laporan keuangan menjadi
salah satu pertimbangan penting dalam mengambil keputusan
berinvestasi.
7. Integrated Reporting
Integrated Reporting sendiri merupakan perkembangan dari
Sustainability Reporting (SR), perusahaan mulai menyadari kebutuhan
untuk mengkombinasikan semua aspek dalam Sustainability Reporting
dan laporan keuangan tunggal yang kemudian disebut dengan istilah
Integrated Reporting (Nazier and Umiyati, 2015).
21
Integrated report merupakan sebagai suatu komunikasi yang ringkas dan
terintegrasi. Integrated Reporting umumnya berisi mengenai profil, tata
kelola, dan tanggungjawab sosial perusahaan, laporan dan surat
pernyataan anggota direksi dan dewan komisaris, analisa dan
pembahasan manajemen, serta laporan keuangan yang telah diaudit
(Mipo, 2020).
The International Integrated Reporting Council (IIRC),
mendefinisikan Integrated Reporting (IR) sebagai suatu proses yang
menghasilkan komunikasi oleh organisasi yang paling jelas, laporan
terpadu periodik tentang bagaimana strategi organisasi, governance,
kinerja, dan prospek mengarah pada penciptaan nilai jangka pendek,
menengah dan panjang (IIRC, 2021).
Proses penciptaan nilai atau value creation yang menjadi prinsip
dasar dalam penyusunan kerangka Integrated Reporting adalah sebagai
berikut:
22
lingkungan eksternal, tata kelola perusahaan, model bisnis, risiko dan
peluang, strategi dan alokasi sumber daya, kinerja, prospek masa depan
serta dasar persiapan dan pengungkapan. Elemen Integrated Reporting
adalah kombinasi dari kinerja keuangan dan non-keuangan perusahaan
dalam satu dokumen yang merupakan langkah penting untuk
menciptakan pelaporan demi kepentingan masyarakat yang lebih
berkelanjutan (IIRC, 2021).
Elemen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Organizational overview and external environment
Pada elemen ini perusahaan harus menjelaskan mengenai apa
yang dilakukan dan bagaimana kondisi lingkungan perusahaan dalam
menjalankan operasinya. Indikator dalam elemen ini termasuk
namun tidak terbatas pada tujuan, visi misi perusahaan, budaya,
kepemilikan, struktur operasi, summary statistic yang menjelaskan
mengenai pencapaian kinerja perusahaan, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi –secara langsung maupun tidak langsung–
kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai dalam jangka
pendek, menengah maupun panjang seperti aspek legalitas,
komersial, sosial, lingkungan dan politik.
2. Governance
Elemen ini menggambarkan struktur tata kelola perusahaan yang
dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan dan menciptakan
value baik jangka pendek, menengah, dan panjang.
3. Bussiness model
Elemen ini menjelaskan tentang input, process, output, dan
outcome dalam menciptakan nilai perusahaan. Indikator dalam
elemen ini yaitu business model descriptions yang menjelaskan
tentang bisnis model yang dimiliki perusahaan, links between
business model and other yang menjelaskan tentang keterkaitan
model bisnis dengan elemen-elemen lain yang dimiliki perusahaan,
23
serta stakeholders dependencies yang menjelaskan ketergantungan
bisnis model dengan pemangku kepentingan.
4. Risks and opportunities
Elemen ini menjelaskan risiko dan peluang spesifik pada
perusahaan yang bisa memengaruhi kemampuan perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Elemen ini juga menjelaskan cara perusahaan
dalam mengelola risiko dan peluang yang terjadi pada perusahaan.
Indikator dalam elemen ini adalah peluang dan risiko.
5. Strategy and resouce allocation plan
Elemen ini menjelaskan tujuan perusahaan dan bagaimana
peruasaan mencapai tujuannya tersebut. Indikator dalam elemen ini
yaitu strategic objective yang menjelaskan tentang tujuan strategis
perusahaan, links between strategy and other elements yang
menjelaskan keterkaitan strategi dengan elemen-elemen lain yang
dimiliki perusahaan, competitive advantage, dan stakeholders
consultations.
6. Performance
Elemen ini menjelaskan sejauh mana perusahaan dapat mencapai
tujuan strategis untuk periode bersangkutan dan apakah hasil tersebut
dapat memengaruhi modal. Indikator dalam elemen ini terdiri dari:
KPI’s againts strategy, Explanation of KPI’s, stakeholders
relationship, past,current, and future performance, financial
implications of other capital, supply chain performance, dan the
quality of quantitative indicators.
7. Future outlook
Elemen ini berisi mengenai apa saja tantangan dan ketidakpastian
yang dihadapi perusahaan dalam mencapai strateginya dan
menjelaskan apa implikasinya untuk model bisnis dan kinerja
perusahaan di masa depan. Indikator dalam elemen ini terdiri dari
anticiptated changes, potential implication, dan estimates.
8. Basis of Preparation and Presentation
24
Elemen terakhir berisi penjelasan mengenai bagaimana
perusahaan menentukan hal-hal penting yang harus diungkapkan
dalam IR dan bagaimana hal-hal tersebut diukur atau dievaluasi.
Dimensi dalam elemen ini terdiri dari conciseness and links,
materiality determination process, the board sign-off.
8. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan pada dasarnya adalah kegiatan pengelompokan
perusahaan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan skala tertentu,
diantaranya perusahaan besar, sedang, dan kecil dan didasarkan pada
besar kecilnya total aset perusahaan (Suwito, 2005). Penelitian ukuran
perusahaan dapat menggunakan acuan besar atau kecilnya asset. Karena
total aset perusahaan dapat bernilai lebih besar maka hal ini dapat
disederhanakan dengan mentransformasikan ke dalam logaritma natural
(Ghozali dan Chariri, 2007).
25
Ukuran perusahaan juga dapat dihitung dengan rata-rata total
pendapatan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun
kedepan. Dalam hal ini jika penjualan lebih besar dibandingkan biaya
variabel dan biaya tetap, maka dapat diperoleh jumlah keuntungan
sebelum pajak. Sebaliknya, jika terjadi kondisi dimana penjualan lebih
kecil dibandingkan biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan dapat
menderita kerugian (Brigham, 2010).
Perusahaan dengan ukuran besar memiliki keunggulan yaitu
perusahaan tersebut akan lebih mudah untuk mendapatkan pendanaan
dari luar, sepeti pinjaman, sehingga perusahaan tersebut memiliki
kesempatan lebih besar dalam memenangkan persaingan dan bertahan
dalam industri (Sugiono and Christiawan 2013). Perusahaan besar yang
sudah well-established dapat lebih mudah memperoleh tambahan modal
dari penjualan sahamnya di pasar modal (Wibisono and Yolanda, 2020).
Ukuran perusahaan yang mengalami peningkatan setiap tahunnya
yang bisa dilihat dari jumlah total asset akan menjadi sebuah
pertimbangan seorang investor untuk melakukan investasi, begitu juga
sebaliknya untuk ukuran perusahaannya yang pertumbuhannya
cenderung tidak stabil atau malah menurun akan membuat investor lebih
mempertimbangkannya sebelum melakukan investasi. Suatu perusahaan
dengan skala ekonomi yang tinggi dan lebih besar dianggap mampu
bertahan dalam waktu yang lama. Kebanyaan investor lebih memilih
untuk menginvestasikan modalnya diperusahaan yang memiliki skala
ekonomi yang lebih tingggi karena investor mengganggap perusahaan
tersebut dapat mengembalikan modalnya dan investor akan mendapatkan
keuntungan yang tinggi pula. Perusahaan yang berskala besar cenderung
lebih dikenal masyarakat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Ukuran
perusahaan turut menentukan tingkat kepercayaan investor (Hesekiel and
Putri, 2019).
Berdasarkan uraian tentang ukuran perusahaan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang
26
dapat menunjukkan suatu kondisi atau karakteristik suatu organisasi atau
perusahaan dimana terdapat beberapa parameter yang dapat digunakan
untuk menentukan ukuran besar-kecilnya suatu perusahaan, seperti
banyaknya jumlah karyawan yang digunakan dalam perusahaan untuk
melakukan aktivitas operasional perusahaan, jumlah aktiva yang dimiliki
perusahaan, total penjualan yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu
periode, serta jumlah saham yang beredar (Hesekiel and Putri, 2019).
Sementara itu, klasifikasi ukuran perusahaan menurut Badan
Standarisasi Nasional, dibagi menjadi tiga jenis, yaitu (BSN, 2016):
a. Perusahaan besar. Perusahaan besar adalah perusahaan yang
memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 10 Milyar termasuk
tanah dan bangunan.
b. Perusahaan menengah. Perusahaan menengah adalah perusahaan
yang memiliki kekayaan bersih Rp. 1 - 10 Milyar termasuk tanah dan
bangunan.
c. Perusahaan kecil. Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 Juta tidak termasuk tanah dan
bangunan.
27
B. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian saat ini:
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Variabel: Opini Variabel: Pelaporan
audit dan harga terintegrasi dan
saham ukuran perusahaan
Bukti empiris menunjukkan bahwa
Jenis Penelitian: Populasi:
investor di ASE tidak bereaksi
The Impact of Qualified Kuantitatif - Penelitian
terhadap pengumuman opini audit
Audit Opinion on Stock Bayo Flees, R. Indikator Terdahulu:
yang memenuhi syarat. Artinya,
1 Returns: an Empirical and Mouselli, S. Pengukuran: Perusahaan yang
penulis menemukan dampak yang
Study at Amman Stock (2022) Harga saham terdaftar di Amman
tidak signifikan dari pengumuman
Exchange diukur Stock Exchange
opini audit yang memenuhi syarat
menggunakan (ASE) antara 2016
terhadap return saham.
return saham hingga 2019
realisasi - Penelitian Saat ini:
BUMN yang terdaftar
28
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
29
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Sebagai kesimpulan keseluruhan, Variabel: Opini Variabel: Pelaporan
30
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Variabel: Opini Variabel: Pelaporan
audit terintegrasi, ukuran
Jenis Penelitian: perusahaan, dan harga
Hasil penelitian ini menunjukkan Kuantitatif saham
bahwa opini audit wajar tanpa Populasi:
Indikator
pengecualian dengan paragraf - Penelitian
Dampak Opini Audit Supriati, Enggar Pengukuran:
penjelas berpengaruh negatif dan Terdahulu:
Terhadap Reaksi Pasar Diah Puspa Harga Saham
signifikan terhadap abnormal return Perusahaan
4 Saham pada Perusahaan Arum, Gandy menggunakan
pada hari kedua setelah pengumuman manufaktur yang
Manufaktur yang Terdaftar Wahyu Maulana return saham
opini audit, sedangkan pengumuman terdaftar di BEI
di Bursa Efek Indonesia Zulma (2021)
opini audit wajar tanpa periode tahun 2017-
pengecualian tidak berpengaruh 2019
terhadap abnormal return. - Penelitian Saat ini:
BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
31
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Variabel: Opini Variabel: Pelaporan
audit dan harga terintegrasi
saham - Penelitian
Jenis Penelitian: Terdahulu: Ukuran
Kuantitatif perusahaan sebagai
Pengaruh Opini Audit,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indikator variabel independen
Laba Perusahaan, dan
pengaruh opini audit terhadap harga Pengukuran: - Penelitian Saat ini:
Ukuran Perusahaan
Dwi Endah dan saham tidak signifikan. Hasil - Harga saham Ukuran perusahaan
Terhadap Harga Saham
5 M. Muslih penelitian juga menunjukkan bahwa menggunakan sebagai variabel
pada Perusahaan Properti
(2022) laba bersih dan ukuran perusahan return saham kontrol
dan Real Estate Yang
secara individual berpengaruh - Opini Audit Populasi:
Terdaftar di Bursa Efek
signifikan terhadap harga saham. menggunakan - Penelitian
Indonesia
skala likert Terdahulu:
(ordinal) Perusahaan properti
- Ukuran dan real estate yang
Perusahaan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)
32
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
menggunakan periode 2011-2015
logaritma natural - Penelitian Saat ini:
BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
33
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
signifikan terhadap nilai kontrol, harga saham
perusahaan. Sedangkan untuk sebagai variabel
pengaruh tidak langsung dependen
didapatkan harga saham tidak Populasi:
mampu memediasi pengaruh - Penelitian
profitabilitas terhadap nilai Terdahulu:
perusahaan dan harga saham Perusahaan
mampu memediasi ukuran manufaktur sektor
perusahaan terhadap nilai pertambangan yang
perusahaan. terdaftar di BEI antara
tahun 2017 hingga
2020
- Penelitian Saat ini:
BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
34
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Variabel: Variabel: Opini audit
Hasil penelitian ini menunjukkan Pelaporan dan ukuran
adanya pengaruh pengungkapan terintegrasi dan perusahaan
Analisis Implementasi
laporan keuangan perusahaan Harga Saham Populasi:
Pengungkapan Informasi
terintegrasi terhadap harga saham Jenis Penelitian: - Penelitian
Laporan Keuangan Bernadette
secara parsial. Hal ini disebabkan Kuantitatif Terdahulu: PT BFI
7 Terintegrasi (Integrated Cahya Putri
karena adanya perbedaan pada tahun Indikator Finance Indonesia
Reporting) terhadap Harga Utami (2022)
penelitian dan kondisi perekonomian Pengukuran: Tbk. 2016-2020
Saham PT BFI Finance
secara global selama masa pandemi Harga saham - Penelitian Saat ini:
Indonesia Tbk
yang tengah terjadi di sekitar area menggunakan BUMN yang terdaftar
objek penelitian. return saham sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
35
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Perusahaan di Bursa Efek Harga Saham, DER (Debt Equity Indikator Terdahulu:
Indonesia Ratio) berpengaruh negatif tetapi Pengukuran: Perusahaan yang
tidak signifikan terhadap Harga - Harga saham termasuk dalam
Saham, CR (Current Ratio) menggunakan indeks LQ45 yang
berpengaruh negatif tetapi tidak return saham terdaftar di BEI antara
signifikan terhadap Harga Saham. - Opini Audit tahun 2015 hingga
Secara simultan Opini Auditor, menggunakan 2019
ROA, DER dan CR berpengaruh skala likert - Penelitian Saat ini:
signifikan terhadap harga saham. (ordinal) BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
36
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
membantu investor menilai dan Perusahaan India yang
menanggung risiko dengan cara yang IPO selama tahun
lebih tepat. Namun, alih-alih memberi 2010-2019
lebih banyak informasi kepada - Penelitian Saat ini:
investor, laporan auditor pada saham BUMN yang terdaftar
IPO dinilai memiliki sedikit informasi sahamnya di BEI
yang membuat pengawasan tahun 2017-2021
independen oleh auditor kurang
efektif.
37
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
mempengaruhi harga saham. barang konsumsi yang
Namun peneliti mampu membuktikan terdaftar di BEI tahun
adanya CSR, pengungkapan 2014-2017
lingkungan dan pelaporan - Penelitian Saat ini:
terintegrasi BUMN yang terdaftar
signifikan terhadap harga saham sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
38
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Going concern terhadap Harga BUMN yang terdaftar
Saham sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
39
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
menguntungkan. Secara bersamaan, antara tahun 2014
variabel Pengungkapan Laporan hingga 2018
Tahunan dan variabel ukuran - Penelitian Saat ini:
perusahaan memberikan pengaruh BUMN yang terdaftar
yang signifikan terhadap harga sahamnya di BEI
saham. tahun 2017-2021
Indikator
Pengukuran:
- Penelitian
Terdahulu: Harga
saham menggunakan
harga saham
penutupan
- Penelitian Saat ini:
Harga saham
40
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
menggunakan return
saham realisasi
41
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
terdaftar di Amman
Stock Exchange
(ASE) antara tahun
2014-2017
- Penelitian Saat ini:
BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
42
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
negatifnya dikurangi dengan kualitas menggunakan - Penelitian
laporan. analisis konten Terdahulu:
(skala nominal) Perusahaan yang
terdaftar di index
STOXX Europe 50
antara tahun 2010-
2016
- Penelitian Saat ini:
BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
43
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
yang Terdaftar di Bursa signifikan terhadap harga saham. Pengukuran: - Penelitian Saat ini:
Efek Indonesia (BEI) Berdasarkan Hasil Uji-F diperoleh - Pelaporan Harga saham
hasil bahwa variabel Return On terintegrasi Populasi:
Equity dan Ukuran perusahaan menggunakan - Penelitian
atau Firm Size memiliki pengaruh analisis konten Terdahulu:
secara bersama-sama dan (skala nominal) Perusahaan
signifikan terhadap Harga Saham. manufaktur di bidang
food and beverage
yang terdaftar di BEI
antara tahun 2012-
2016
- Penelitian Saat ini:
BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
44
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Variabel: Ukuran Variabel: Opini audit
perusahaan dan dan pelaporan
Penelitian yang dihasilkan adalah
harga saham terintegrasi
secara bersamaan current ratio,
Jenis Penelitian: Populasi:
debt to equity ratio, net profit
Pengaruh Current Ratio, Kuantitatif - Penelitian
margin, dan ukuran perusahaan
Debt to Equity Ratio, Net Indikator Terdahulu:
berpengaruh signifikan terhadap
Profit Margin, dan Ukuran Pengukuran: Perusahaan
Adolf Jelly Glen harga saham. Hipotesis yang diuji
Perusahaan Terhadap - Ukuran manufaktur di bidang
16 Lombogia adalah ukuran perusahaan
Harga Saham Pada perusahaan food and beverage
(2020) berpengaruh positif dan signifikan
Perusahaan Otomotif Dan menggunakan yang terdaftar di BEI
terhadap harga saham, namun
Komponen Yang Terdaftar logaritma natural antara tahun 2012-
current ratio, debt to equity ratio,
Di BEI Tahun 2013-2017 2016
dan net profit margin tidak
- Penelitian Saat ini:
berpengaruh signifikan terhadap
BUMN yang terdaftar
harga saham.
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
45
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Indikator
Pengukuran:
- Penelitian
Terdahulu: Harga
saham menggunakan
harga saham
penutupan
- Penelitian Saat ini:
Harga saham
menggunakan return
saham realisasi
46
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
ukuran kantor akuntan publik Perusahaan
tidak dapat memoderasi hubungan manufaktur yang
opini audit dengan harga saham terdaftar di BEI antara
pada perusahaan manufaktur. tahun 2012-2015
- Penelitian Saat ini:
BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
Indikator
Pengukuran:
- Penelitian
Terdahulu: Opini
audit menggunakan
skala nominal, Harga
saham menggunakan
harga saham
penutupan
47
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
- Penelitian Saat ini:
Opini audit
menggunakan skala
likert (ordinal), Harga
saham menggunakan
return saham
realisasi
48
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
terintegrasi, menciptakan kesadaran menggunakan tahun 2012-2015
yang penting untuk penerapan praktik return saham - Penelitian Saat ini:
akuntansi. BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
49
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
menggunakan tahun 2017-2021
skala likert Indikator
(ordinal) Pengukuran:
- Penelitian
Terdahulu: Ukuran
perusahaan
menggunakan nilai
asset
- Penelitian Saat ini:
Ukuran perusahaan
menggunakan
logaritma natural
The Effect of Non- Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel: Opini Variabel: Ukuran
Financial Factors on variabel tingkat pengungkapan dan audit perusahaan, harga
Armadiyanti
20 Acceptance of Going audit lag tidak berpengaruh terhadap Jenis Penelitian: saham, dan
Putri (2018)
concern Audit Opinion In going concern opini audit, sedangkan Kuantitatif - Penelitian
Manufacturing Companies opini audit tahun sebelumnya Terdahulu: Faktor
50
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Listed In Indonesia Stock mempengaruhi going concern opini Indikator non-finansial dengan
Exchange audit. Pengukuran: 33 elemen
Harga saham - Penelitian Saat ini:
menggunakan Pelaporan terintegrasi
return saham dengan 58 elemen
Populasi:
- Penelitian
Terdahulu:
Perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI antara
tahun 2013-2016
- Penelitian Saat ini:
BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
51
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Variabel: Opini Variabel: Pelaporan
audit dan harga terintegrasi dan
saham ukuran perusahaan
Jenis Penelitian: Populasi:
Kuantitatif - Penelitian
Terdahulu:
Indikator
Auditor's Opinion and Perusahaan
Pengukuran:
Market Reaction of Hasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa manufaktur yang
Harga saham
21 Companies Listed on the Pakdaman opini audit dapat mempengaruhi terdaftar di Tehran
menggunakan
Tehran Stock Exchange (2018) abnormal return perusahaan. Stock Exchange
return saham
(TSE) (TSE) antara tahun
2011-2015
- Penelitian Saat ini:
BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
Indikator
52
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Pengukuran:
- Penelitian
Terdahulu: Opini
audit menggunakan
skala nominal
- Penelitian Saat ini:
Opini audit
menggunakan skala
likert (ordinal)
53
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
Indonesia Tahun 2013- 2013-2015
2015) - Penelitian Saat ini:
BUMN yang terdaftar
sahamnya di BEI
tahun 2017-2021
54
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
concern atau financial distress menggunakan sahamnya di BEI
berpengaruh positif terhadap harga return saham tahun 2017-2021
saham.
55
C. Kerangka Pemikiran
Potensi kecurangan dalam perusahaan terutama BUMN di masa pandemi yang semakin meningkat
memberi urgensi agar masyarakat terutama investor lebih aware, sehingga perusahaan didorong
untuk meningkatkan transparansi informasi dan pelaporan-nya dalam rangka melindungi hak
investor, konsumen, serta rakyat Indonesia secara keseluruhan
Nakajima (2022) menemukan bahwa Fuji (2021) menemukan bahwa opini audit
pengungkapan elemen IR secara positif berpengaruh positif signifikan, sedangkan
berpengaruh, sedangkan Wibisono (2020) Flees (2022) menyatakan bahwa opini
menyatakan bahwa elemen IR tidak audit tidak berpengaruh terhadap harga
berpengaruh terhadap harga saham. saham.
Pengaruh Opini Audit dan Pengungkapan Elemen Integrated Reporting terhadap Harga Saham
dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Kontrol
Landasan Teori: Agency Theory, Stakeholder Theory, Signalling Theory, dan Legitimacy Theory
Opini Audit
(Muslih, 2018)
H1
Variabel Kontrol:
H3 Harga Saham
Ukuran Perusahaan
(Rosdiana, 2018) (Jogiyanto, 2011)
Pengungkapan H2
Elemen Integrated
Reporting
(Al Amosh & Mansor,
2021)
Metode: Uji Deskriptif, Uji Asumsi Klasik dan Uji Regresi Linear Berganda
56
D. Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Opini Audit terhadap Harga Saham dengan Ukuran
Perusahaan sebagai Variabel Kontrol
57
ketentuan yang mengatur untuk mengirimkan annual report dengan bentuk
dan isi sesuai standar yang berlaku, yaitu sejak Januari 2019 sesuai dengan
peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 tentang
Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten
dan Perusahaan Publik. Hal ini membuat annual report dan sustainability
report menjadi suatu hal yang telah bersifat wajib di Indonesia, namun
sampai saat penelitian ini dikerjakan belum ada peraturan yang
mengharuskan perusahaan publik di Indonesia untuk menyajikan pelaporan
terintegrasi dalam pelaporan mereka. Sehingga elemen model Integrated
Reporting-pun masih bersifat sukarela (voluntary) disajikan dalam annual
report dan/atau sustainability report perusahaan publik (Sutiono 2019).
Upaya pengungkapan elemen integrated repoting oleh perusahaan publik
terutama BUMN di Indonesia masih terus digalakkan hingga saat ini.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bernadette (2022); Nakajima
& Inaba (2022); dan Fikri (2021) Integrated Reporting berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Namun disisi lain Wibisono & Yolanda
(2020) dan Willows & Rockey (2018) menyatakan bahwa pengungkapan
laporan tahunan terutama dalam komponen Integrated Reporting, tidak
memengaruhi pergerakan harga saham.
58
direpresentasikan dalam laporan keuangan mereka. Begitupun dengan
pengungkapan elemen Integrated Reporting, perusahaan yang telah
mengungkapkan elemen-elemen Integrated Reporting di Indonesia yang
meskipun belum terdapat regulasi mengenainya, akan mendapatkan citra
positif atas inisiasinya sehingga mampu meningkatkan value perusahaan
dimata para stakeholder-nya yang kemudian secara langsung maupun tidak
langsung memengaruhi harga saham atas kontribusinya dalam menjadi
faktor penentu pengambilan keputusan oleh investor. Maka dari itu disusun
hipotesis sebagai berikut:
59
BAB III
METODE PENELITIAN
60
serta situs id.investing.com dalam memperoleh data historis variabel harga
saham selama periode penelitian yaitu dari tahun 2017 hingga 2021.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses analisis statistik yang fokus pada
manejemen, penyajian, dan klasifikasi data. Dengan proses ini, data yang
disajikan akan menjadi lebih menarik lebih mudah dipahami, dan mampu
memberikan makna lebih bagi pengguna data. Statistik deskriptif
menggambarkan suatu data yang bisa dilihat dari mean (nilai rata-rata),
standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, dan range. Selain itu,
analisis ini juga digunakan dengan tujuan menyimpulkan dan
mempresentasikan karakteristik dari data yang digunakan (Yuvalianda,
2019).
61
2. Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan pengujian asumsi klasik sebelum
dilakukannya pengujian hipotesis atas model regresi utama, karena dasar
analisis regresi memerlukan uji asumsi. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui distribusi normal dan menghindari terjadinya multikolonieritas
serta heteroskedastisitas sehingga nilai estimasi yang diperoleh memiliki
nilai yang terbaik, linear, serta tidak bias (Mulyono, 2019).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu uji yang dilakukan dengan tujuan untuk
menilai sebaran data pada sekelompok data atau variabel (Faradiba
2020). Dalam hal ini, disaat penelitian menggunakan analisis regresi
linear berganda maka tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk
menentukan apakah residual dalam model regresi terdistribusi normal
ataukah terdapat penyimpangan yang membuatnya menjadi tidak begitu
layak digunakan sebagai dasar untuk membuat kesimpulan dan
keputusan. Tes ini dilakukan dengan membuat histogram variabel
dependen untuk melihat bahwa residu tidak miring ataupun condong ke
kiri/ke kanan, kemudian normalitas juga dilakukan dengan melihat pada
normal probability plot, jika titik-titik tersebar di sekitar garis diagonal
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, serta dilakukan juga
dengan Uji Kolmogorov Smirnov sebab data penelitian memiliki sampel
lebih dari 50. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (Sig. > 0,05)
maka artinya data terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas untuk menentukan hubungan antara variabel
Independen. Multikolinearitas adalah keadaan dimana timbul korelasi
antara variabel independen dalam penelitian. Model regresi yang baik
adalah jika antar variabel independen tidak terdapat hubungan/korelasi.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi
dapat dilihat dari nilai tolerance value dan variance inflation factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
62
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya (Amani
2016). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi
nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cut
off yang umum adalah:
1) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat
disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menurut Ghozali (2018) bertujuan untuk
menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas
adalah kebalikan atas homoskedastisitas, yaitu keadaan dimana terjadi
ketidaksamaan varian dari error untuk semua pengamatan setiap
variabel bebas (independen) pada model regresi. Model regresi yang
baik adalah yang homokedastisitas atau bebas dari heteroskedastisitas.
Jika nilai signifikansi di atas 0,05 berarti tidak terjadi heteros-
kedastisitas. Cara lain untuk mengetahui ada tidaknya
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel independen yaitu ZPRED dengan nilai residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,
dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah
terpelajari (Rochaety 2007).
d. Uji Autokorelasi
Uji ini dilakukan untuk menentukan ada tidaknya masalah korelasi
otomatis dalam model penelitian, uji autokorelasi ini dapat
63
menunjukkan korelasi anggota observasi yang diurutkan berdasarkan
waktu atau ruang. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Penyebab utama autokorelasi adalah kesalahan
spesifikasi, misalnya terabaikannya suatu variabel penting atau bentuk
fungsi yang tidak tepat (Binus 2021). Uji yang digunakan untuk
mendeteksi terjadinya autokorelasi pada nilai residual (prediction
errors) dari sebuah analisis regresi adalah uji Durbin-Watson.
Uji Durbin watson akan menghasilkan nilai Durbin Watson (DW)
yang nantinya akan dibandingkan dengan dua (2) nilai Durbin Watson
Tabel, yaitu Durbin Upper (DU) dan Durbin Lower DL). Dikatakan
tidak terdapat autokorelasi jika nilai DW > DU dan (4-DW) > DU atau
bisa dinotasikan juga sebagai berikut: (4-DW) > DU < DW.
Secara umum untuk menentukan autokorelasi bisa diambil patokan
sebagai berikut:
Deteksi Autokorelasi positif, jika:
1) Jika D < DL maka terdapat autokorelasi positif
2) Jika D > DU maka tidak terdapat autokorelasi positif.
3) Jika DL < D < DU maka tidak dapat diambil keputusan
Deteksi autokorelasi negatif, jika:
1) Jika (4-D) < DL maka terdapat autokorelasi positif
2) Jika (4-D) > DU maka tidak terdapat autokorelasi positif
3) Jika DL < (4-D) < DU maka tidak dapat diambil keputusan
Berdasarkan penjelasan diatas maka dikatakan tidak ada
autokorelasi bila nilai DL < DW > DU atau DL < (4-DW) > DU.
64
3. Uji Hipotesis: Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression
Analysis)
Analisis regresi linear berganda ini dilakukan untuk mengetahui
arah dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi dan
ramalan. Analisis regresi juga bisa digunakan untuk memahami
variabel-variabel bebas mana saja yang dapat berhubungan dengan
variabel terikat, serta untuk mengetahui bentuk hubungan tersebut
(Ghozali, 2018).
Dalam pengertian lain analisis regresi berganda merupakan
pengujian yang didalamnya memiliki lebih dari satu variabel
independen yang mempengaruhi variabel dependen. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2), uji
signifikansi simultan/keseluruhan dari regresi sampel (F-test), dan uji
signifikan parameter individual (T-test) (Ghozali, 2018).
Variabel independen pada penelitian ini yaitu opini audit, Integrated
Reporting dan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol, sedangkan
variabel dependen yaitu harga saham.
Berikut adalah rumus persamaan regresi yang digunakan dalam
penelitian ini:
(1) 𝒀 = ∝ + 𝜷𝟏 𝑿𝟏 + 𝜷𝟑 𝑿𝟑 + 𝜺 ……………………………….H1
(2) 𝒀 = ∝ + 𝜷𝟐 𝑿𝟐 + 𝜷𝟑 𝑿𝟑 + 𝜺 ……………………………….H2
(3) 𝒀 = ∝ + 𝜷𝟏 𝑿𝟏 + 𝜷𝟐 𝑿𝟐 + 𝜷𝟑 𝑿𝟑 + 𝜺 ……………………H3
Keterangan:
Y : Harga Saham
∝ : Konstanta
β : Koefisien Regresi
X1 : Opini Audit
X2 : Integrated Reporting
X3 : Ukuran Perusahaan
ε : Error
65
1) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian ini bertujuan menguji seberapa besar model
penelitian tersebut memiliki kontribusi dari variabel independen
dengan variabel dependen. Nilai koefesien determinasi itu antara
nol dan satu. Jika nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel
dependen masih terbatas. Nilai yang mendekati satu dapat berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi untuk memprediksi variabel-variabel dependen
(Ghozali, 2018).
2) Uji Statistik F
Uji statistik F menguji terkait variabel independen secara
bersamaan dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Dapat dikatakan berpengaruh simultan dan signifikan dengan
acuan nilai signifikansi sebesar 5%. Jika nilai signifikansi < 0,05
maka model regresi tersebut menandakan bahwa variabel
independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel
dependen. Dan sebaliknya, jika nilai signifikansi > 0,05 maka
menandakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh
secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018).
Selain itu, pengujian ini juga dapat dilakukan dengan melihat
perbandingan antara F hitung dengan F tabel, dan diperlukan
df(1) dan df(2), dengan rumusan:
𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = (𝑑𝑓 (1); 𝑑𝑓(2))
𝑑𝑓(1) = 𝑘 − 1
𝑑𝑓(2) = 𝑛 − 𝑘
Ket:
n : Jumlah sampel
k : Jumlah variabel pada model regresi
66
Kriteria untuk perbandingan antara F Hitung dengan F
Tabel tersebut adalah sebagai berikut:
a) Jika F hitung > F tabel maka secara simultan variabel X
berpengaruh terhadap variabel Y
b) Jika F hitung < F tabel maka secara simultan variabel X
tidak berpengaruh terhadap variabel Y
3) Uji Statistik T
Uji statistik T menguji seberapa signifikan pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan
variabel dependen. Berpengaruh atau tidaknya variabel-variabel
tersebut dapat diuji dengan melihat tingkat signifikansi sebesar
5% (Ghozali, 2018). Dengan ketentuan:
a) Jika nilai signifikansi t didapat < 0,05 maka variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
b) Jika nilai signifikansi t didapat > 0,05 maka variabel
independen tidak berpengaruh secara terhadap variabel
dependen
Selain itu, pengujian juga dapat dilihat dengan melakukan
perbandingan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel. Dengan
rumusan:
α
t−𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝑡 (2 ; 𝑛 − 𝑘)
Ket:
α : Alpha (5%)
n : Jumlah sampel
k : Jumlah variabel pada model regresi
Yang dilakukan dengan kriteria:
➢ Jika nilai t hitung positif:
• t hitung > t tabel artinya Ho ditolak dan Ha diterima
(Berpengaruh)
67
• t hitung < t tabel artinya Ho diterima dan Ha ditolak
(Tidak berpengaruh)
➢ Jika nilai t hitung negatif:
• -t hitung < -t tabel artinya Ho ditolak dan Ha diterima
(Berpengaruh)
• -t hitung > -t tabel artinya Ho diterima dan Ha ditolak
(Tidak berpengaruh)
68
1. Organizational overview and external environment
2. Governance
3. Bussiness model
4. Risks and Opportunities
5. Strategy and resource allocation plan
6. Performance and outcomes
7. Future outlook
8. Basis of Preparation and Presentation
Pengukuran variabel pengungkapan elemen pelaporan terintegrasi
(X1) menggunakan analisis konten. Penulis memberikan skor 1 untuk
setiap elemen yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan dan
angka 0 apabila tidak. Jumlah skor tiap-tiap perusahaan digunakan
untuk menilai hingga sejauh apa perusahaan di Indonesia khususnya
perusahaan publik non-keuangan yang terdaftar dalam BEI
mengungkapkan unsur Integrated Reporting-nya
69
hingga pada penelitian ini, digunakan pengungkapan elemen-elemen
pelaporan terintegrasi menggunakan 58 item yang diadaptasi dari hasil
penelitian Al Amosh & Mansor (2021):
Jumlah Persentase
No. Elemen
Item Komposisi
Tinjauan organisasi dan lingkungan
1 14 24,14%
eksternal
2 Tata Kelola 8 13,79%
3 Model bisnis 14 24,14%
4 Risiko dan peluang 3 5,17%
5 Strategi dan alokasi sumber daya 5 8,62%
6 Kinerja 5 8,62%
7 Pandangan 6 10,34%
8 Dasar persiapan dan presentasi 3 5,17%
Total 58 100%
70
5. Lingkungan kompetitif organisasi
6. Faktor terpenting yang memengaruhi lingkungan eksternal
7. Kebutuhan pemangku kepentingan
8. Kondisi ekonomi di mana organisasi beroperasi
9. Kekuatan pasar
10. Dampak perubahan teknologi
11. Masalah demografi dan sosial
12. Tantangan lingkungan yang dihadapi organisasi
13. Lingkungan legislatif dan peraturan di mana organisasi
beroperasi
14. Situasi politik di negara tempat organisasi beroperasi
(ii) Tata Kelola
Menguraikan tentang struktur tata kelola organisasi,
penghargaan praktik dan insentif, dan hubungannya dengan
penciptaan nilai. Yang elemennya terdiri atas 8 item, sebagai
berikut:
1. Mengungkapkan bagaimana struktur tata kelola
berkontribusi untuk menciptakan nilai bagi organisasi
2. Mengungkapkan ciri-ciri struktur kepemimpinan organisasi
3. Proses di mana organisasi membangun keputusan strategis
dan budaya organisasinya
4. Prosedur untuk dampak dan pemantauan arah strategis
organisasi
5. Pencerminan budaya organisasi, nilai-nilai dan etika dalam
penggunaannya dan dampaknya terhadap modal
6. Mempromosikan dan mendorong inovasi oleh pejabat
pemerintahan
7. Apakah organisasi menerapkan praktik tata kelola yang
melebihi persyaratan legal
8. Hubungan upah dan insentif yang diberikan untuk
menciptakan nilai bagi organisasi
71
(iii) Model bisnis
Berisi deskripsi mengenai elemen model bisnis, seperti: input,
output, hasil, dan hubungannya dengan penciptaan nilai bagi
organisasi. Yang elemennya terdiri atas 14 item, sebagai berikut:
1. Diagram yang menunjukkan elemen utama organisasi
2. Identifikasi elemen dasar model bisnis
3. Menunjukkan bagaimana input kunci berhubungan dengan
modal tempat organisasi bergantung
4. Mengungkapkan masukan yang berkontribusi untuk
menciptakan nilai bagi organisasi
5. Sejauh mana organisasi dibedakan di pasar (misalnya,
diferensiasi produk, segmentasi pasar, pemasaran)
6. Tingkat adopsi model bisnis dalam menghasilkan
pendapatan
7. Sejauh mana model bisnis beradaptasi dengan perubahan
8. Pendekatan inovasi
9. inisiatif organisasi seperti (pelatihan staf, perbaikan proses)
10. Keluaran organisasi dari produk, layanan, dan produk
sampingan seperti limbah dan emisi gas
11. Hasil internal seperti reputasi organisasi, loyalitas kerja,
pendapatan dan arus kas
12. Hasil eksternal seperti (kepuasan pelanggan, pembayaran
pajak, loyalitas merek, dampak sosial dan lingkungan)
13. Hasil positif mengarah pada memaksimalkan modal dan
menciptakan nilai
14. Hasil negatif yang mengarah pada pengurangan modal dan
kurangnya nilai
(iv) Risiko dan peluang
Menguraikan tentang risiko bagi organisasi, apakah internal atau
eksternal, yang mempengaruhi penciptaan nilai organisasi dan
72
langkah-langkah untuk mengatasinya. Yang elemennya terdiri
atas 3 item, sebagai berikut:
1. Mengungkapkan risiko yang mempengaruhi kemampuan
organisasi untuk menciptakan nilai
2. Sumber risiko, baik internal maupun eksternal
3. Prosedur yang diambil untuk mengatasi risiko yang
dihadapi organisasi
(v) Strategi dan alokasi sumber daya
Menjelaskan mengenai strategi saat ini dan masa depan dari
organisasi dan sumber daya yang dialokasikan untuk itu dan
bagaimana mengukur pencapaian dan tujuan tersebut. Yang
elemennya terdiri atas 5 item, sebagai berikut:
1. Tujuan strategis organisasi
2. Strategi organisasi saat ini atau yang ingin diterapkan
3. Sumber daya yang dialokasikan untuk implementasi
strategi
4. Ukur pencapaian dan tujuan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian keunggulan
kompetitif kepada organisasi (Inovasi, eksploitasi modal
intelektual, evolusi organisasi dan pertimbangan sosial dan
lingkungan)
(vi) Kinerja
Menguraikan hasil dan indikator yang terkait dengan kinerja
organisasi serta apakah ada efek positif maupub negatif pada
modal dari perbandingan kinerja sebelumnya dengan kinerja
saat ini. Yang elemennya terdiri atas 5 item, sebagai berikut:
1. Indikator kuantitatif terkait dengan tujuan, peluang dan
risiko
2. Efek positif dan negatif organisasi pada modal
3. Tanggapan organisasi terhadap kebutuhan pemangku
kepentingan
73
4. Menghubungkan kinerja sebelumnya dan saat ini
5. Indikator kinerja utama yang menggabungkan ukuran
keuangan dan komponen lainnya
(vii) Pandangan
Menjelaskan mengenai potensi tantangan dan dampak
lingkungan eksternal pada strategi organisasi dan bagaimana
harapan organisasi mengenai hal itu. Yang elemennya terdiri
atas 6 item, sebagai berikut:
1. Pandangan organisasi tentang lingkungan eksternal
2. Dampak lingkungan eksternal pada organisasi
3. Kesiapan organisasi untuk merespon tantangan yang
mungkin terjadi
4. Dampak lingkungan eksternal, risiko dan peluang dalam
mencapai tujuan strategis organisasi
5. Ketersediaan sumber daya keuangan dan alam yang
mendukung kemampuan lembaga untuk menciptakan nilai
di masa depan
6. Pengungkapan harapan organisasi sesuai dengan
persyaratan peraturan atau hukum
(viii) Dasar persiapan dan presentasi
Mendeskripsikan secara singkat hal-hal penting (material),
termasuk kerangka kerja dan metode yang digunakan untuk
menilai masalah material tersebut dalam laporan, dan deskripsi
batas pelaporannya. Yang elemennya terdiri atas 3 item, sebagai
berikut:
1. Ringkasan proses penentuan kepentingan material
organisasi (seperti menentukan peran mereka yang
bertanggung jawab atas tata kelola dan staf yang
memprioritaskan hal-hal material)
2. Deskripsi tentang batas pelaporan dan bagaimana hal itu
ditentukan
74
3. Ringkasan kerangka kerja dan metode signifikan yang
digunakan untuk mengukur atau mengevaluasi hal-hal
material yang termasuk dalam laporan (misalnya standar
pelaporan keuangan yang berlaku yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi keuangan, formula yang
ditetapkan perusahaan untuk mengukur kepuasan
pelanggan, atau kerangka kerja berbasis industri untuk
mengevaluasi risiko)
b. Opini Audit
Opini auditor adalah kesimpulan auditor terhadap proses audit yang
telah dilaksanakan dan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
perusahaan. Opini audit wajar tanpa pengecualian dan opini audit wajar
tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas adalah variabel
independen dalam penelitian ini. Variabel opini audit wajar tanpa
pengecualian diukur dengan melihat tanggal pada saat pengumuman
laporan keuangan tahunan perusahaan yang memperoleh opini wajar
tanpa pengecualian yang diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Variabel opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas
diukur dengan melihat tanggal pada saat pengumuman laporan
keuangan tahunan perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas yang diumumkan oleh Bursa
Efek Indonesia (BEI) (Arum et al., 2021).
Pengukuran opini audit dalam penelitian ini menggunakan skala likert
dengan pemberian skor dari 1 sampai 5 (Muslih and Amin, 2018) dan
(Sari and Muslih, 2022). Dengan rincian sebagai berikut:
a. Skor 5 untuk perusahaan yang memiliki opini audit wajar tanpa
pengecualian,
b. Skor 4 untuk perusahaan yang memiliki opini audit wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas,
75
c. Skor 3 untuk perusahaan yang memiliki opini audit wajar
dengan pengecualian,
d. Skor 2 untuk perusahaan yang mendapat laporan audit dengan
tidak memberikan pendapat (Disclaimer),
e. Skor 1 untuk perusahaan yang mendapat opini tidak wajar
(Adverse).
2. Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2019) variabel dependen merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Pada penelitian ini, variabel dependen adalah harga saham.
Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran
saham yang bersangkutan di pasar bursa disebut dengan harga saham
(Jogiyanto, 2015:188). Fluktuasi harga saham ditentukan oleh kemampuan
perusahaan dalam memperoleh profit. Apabila profit yang diperoleh
perusahaan relatif tinggi, dividen yang dibayarkan juga relatif tinggi.
Dengan demikian, peningkatan harga saham ini akan menimbulkan capital
gain bagi para pemegang saham (Halim, 2015:23). Dalam penelitian
Wibisono & Yolanda (2020) menyebutkan bahwa ada beberapa jenis harga
saham yaitu Harga Perdana (IPO), Harga Nominal, Harga Pasar, Harga
Pembukaan, Harga Penutupan, Harga Tertinggi, Harga Terendah, Harga
Rata-rata, Harga Penutup.
Harga saham yang digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini
adalah return saham realisasi yang terdapat dalam laporan keuangan dengan
dikurangi dengan harga saham tahun sebelumnya dibagi dengan harga
saham tahun sebelumnya agar terjaga relevansinya dengan penerbitan opini
audit maupun pengungkapan elemen Integrated Reporting yang diterbitkan
pada kuarter awal tahun, indikator pada penelitian ini seperti yang
digunakan oleh Sari & Muslih (2022) dan Fikri (2021).
76
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑡(𝑛) −𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑡(𝑛−1)
× 100%
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑡(𝑛−1)
3. Variabel Kontrol
Dalam penelitian ini digunakan variabel kontrol yaitu ukuran
perusahaan untuk menjaga hasil perhitungan dari tiap perusahaan terhindar
dari kesenjangan yang terlalu jauh. Ukuran perusahaan pada dasarnya
adalah kegiatan pengelompokan perusahaan ke dalam beberapa kelompok
berdasarkan skala tertentu, diantaranya perusahaan besar, sedang, dan kecil
dan didasarkan pada besar kecilnya total aset perusahaan (Suwito &
Herawaty, 2005:136). Penelitian ukuran perusahaan dapat menggunakan
acuan besar atau kecilnya asset. Karena total aset perusahaan dapat bernilai
lebih besar maka hal ini dapat disederhanakan dengan mentransformasikan
ke dalam logaritma natural (Gozali, 2016:96). Perusahaan dengan ukuran
besar memiliki keunggulan yaitu perusahaan tersebut akan lebih mudah
untuk mendapatkan pendanaan dari luar, sepeti pinjaman, sehingga
perusahaan tersebut memiliki kesempatan lebih besar dalam memenangkan
persaingan dan bertahan dalam industri (Sugiono & Christiawan,
2013:239). Sartono (2010:249) juga menyebutkan bahwa perusahaan besar
yang sudah well-established dapat lebih mudah memperoleh tambahan
modal dari penjualan sahamnya di pasar modal.
Sementara itu, klasifikasi ukuran perusahaan menurut Badan
Standarisasi Nasional, dibagi menjadi tiga jenis, yaitu (BSN, 2016):
d. Perusahaan besar. Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki
kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 10 Milyar termasuk tanah dan
bangunan.
e. Perusahaan menengah. Perusahaan menengah adalah perusahaan yang
memiliki kekayaan bersih Rp. 1 - 10 Milyar termasuk tanah dan
bangunan.
77
f. Perusahaan kecil. Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 Juta tidak termasuk tanah dan
bangunan.
78
No. Variabel Ruang Lingkup Indikator Skala
Pengecualian
2: Disclaimer (Tidak
menyatakan Pendapat)
1: Adverse (Tidak Wajar)
79
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
80
Jumlah perusahaan BUMN yang sahamnya terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia selama periode 2017-2021 adalah sebanyak 27 perusahaan. Dari 27
perusahaan tersebut, perusahaan yang memenuhi kriteria data penelitian yaitu
sebanyak 26 perusahaan, sehingga total sampel data yang akan diuji selama
periode penelitian 2017-2021 adalah sebanyak 130 sampel.
Jumlah
No. Sektor dan Sub-sektor BUMN
Perusahaan
1 Basic Materials 7
2 Energy 3
3 Financials 6
4 Healthcare 2
5 Infrastructures 7
6 Property & Real Estate 1
7 Transportation & Logistic 1
Total 27
81
distribusi). Analisis ini bermanfaat terutama untuk mengukur dan
menggambarkan sebuah kelompok data (Ghozali, 2018).
Berikut adalah tabel hasil analisis statistik deskriptif data penelitian:
Tabel 4.36Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Opini Audit (X1) 114 3 2 5 4.80 .464
Integrated Reporting (X2) 114 26.00 74.00 100.00 93.1316 6.95563
Ukuran Perusahaan (X3) 114 713.00 2105.00 2818.00 2453.3158 172.36267
Harga Saham (Y) 114 166.00 -87.00 79.00 -9.9825 28.54897
Valid N (listwise) 114
82
terungkapkan secara penuh. Rata-rata pada variabel ini adalah 93,13
dan standar deviasi-nya adalah 6,955.
3) Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan pada penelitian ini diakui sebagai variabel
kontrol, namun pada model penelitian tergolong sebagai variabel
independen, oleh karenanya variabel ukuran perusahaan ini disebut
sebagai variabel X3 yang dalam hasil uji statistik deskriptif
menunjukkan nilai minimum 2105,0 dan maksimum 2818,0. Rata-
rata pada variabel ini adalah 2453,31 dan standar deviasi-nya adalah
sebesar 172,362.
83
ini untuk melihat normalitas data menggunakan analisis grafik
histogram dan grafik P-Plot serta dengan analisis statistik menggunakan
metode Kolmogorof Smirnov (K-S). Berikut adalah hasil dari uji
normalitas penelitian ini:
84
Berdasarkan kedua grafik hasil pengujian normalitas tersebut, pada
grafik histogram dapat dilihat bahwa candle menunjukkan
kecenderungan condong (skewness) ke kanan, sehingga dapat diartikan
bahwa data tidak normal. Sedangkan, pada grafik P-Plot dapat dilihat
bahwa pola titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal, tidak
mengikuti garis tersebut, namun terlihat menjauh dari garis sehingga
dapat diartikan juga data tidak normal.
Oleh karenanya, untuk lebih memastikan bahwa model regresi dapat
memenuhi asumsi normalitas, dilakukan uji menggunakan
Kolmogorov-Smirnov (KS) dengan hasil seperti pada gambar berikut:
85
dari data lainnya atau bahkan berada dalam nilai ekstrim, baik ekstrim
tinggi maupun ekstrim rendah (Field, 2009). Outlier ini membuat
distribusi data menjadi cenderung condong ke-kiri atau ke-kanan.
Beberapa ahli berpendapat bahwa data outlier ini lebih baik dieliminasi
sebab terdapat kemungkinan subjek data memang tidak akurat. Namun
beberapa ahli pun ada yang mendukung bahwa data outlier harus tetap
dimasukkan. Dalam penelitian ini, peneliti mengeliminasi data outlier
yang ditemukan, yaitu sebanyak 16 data. Sehingga data yang pada
awalnya berjumlah 130 menjadi 114 data sampel.
Berikut adalah hasil pengujian setelah dilakukan pengurangan data
outlier atas uji normalitas:
Grafik 4.3 Grafik Histogram Uji Normalitas Setelah Outlier
86
Grafik 4.4 Grafik P-Plot Uji Normalitas Setelah Outlier
87
Tabel84.5 Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Setelah Outlier
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas berfungsi untuk mengetahui apakah pada
model regresi ditemukan korelasi antar variabel independen. Berikut
adalah hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini:
88
Dikatakan lolos uji multikolinearitas, jika nilai tolerance dari
variabel independen > 0,1 sedangkan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) < 10 (Ghozali, 2018). Berdasarkan tabel, ditunjukkan bahwa baik
itu variabel independen maupun variabel kontrol memiliki nilai
tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Opini audit memiliki nilai tolerance
0,997 > 0,1 dan nilai VIF 1,003 < 10. Integrated Reporting memiliki
nilai tolerance 0,930 > 0,1 dan nilai VIF 1,075 < 10. Begitupun variabel
ukuran perusahaan yang memiliki nilai tolerance 0,933 > 0,1 dan nilai
VIF 1,072 < 10. Oleh karena itu pada penelitian ini, hasil menunjukkan
bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas berfungsi untuk menunjukkan apakah model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau bebas dari heteroskedastisitas (Ghozali, 2018).
Hasil uji heterokedastisitas pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
89
Berdasarkan hasil pada pola scatterplots, dapat dilihat bahwa:
1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah (di sekitar) angka 0.
2) Titik-titik tidak berkumpul hanya di atas atau di bawah saja.
3) Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola tertentu seperti
bergelombang (melebar/menyempit).
4) Penyebaran titik-titik data tidak berpola.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi, maka model regresi yang baik
dan ideal terpenuhi.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Penyebab utama
autokorelasi adalah kesalahan spesifikasi, misalnya terabaikannya suatu
variabel penting atau bentuk fungsi yang tidak tepat. Uji yang digunakan
untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi pada nilai residual (prediction
errors) dari sebuah analisis regresi adalah uji Durbin-Watson.
Dikatakan tidak ada autokorelasi bila nilai DL < DW > DU atau DL <
(4-DW) > DU.
Hasil uji autokorelasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .273a .075 .049 27.83631 1.821
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan (X3), Opini Audit (X1), Integrated Reporting
(X2)
b. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
90
hitung (DW) sebesar 1,821. Sedangkan berdasarkan tabel Durbin
Watson dengan k = 3 (dua variabel independen dan satu variabel
kontrol), dan N = 114 didapatkan hasil untuk nilai Durbin Lower (DL)
adalah sebesar 1,6410 sedangkan nilai Durbin Upper (DU) adalah
1,7488.
Sehingga karena DL < DW > DU dalam model penelitian ini 1,6410
< 1,821 > 1,7488 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokorelasi.
91
Tabel114.8 Uji Koefisien Determinasi pada Model Regresi Pertama
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .273a .075 .058 27.71065
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan (X3), Opini Audit (X1)
b. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .266a .071 .054 27.76499
a. Predictors: (Constant), Integrated Reporting (X2), Ukuran
Perusahaan (X3)
b. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
92
Tabel134.10 Uji Koefisien Determinasi pada Model Regresi Ketiga
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .273a .075 .049 27.83631
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan (X3), Opini Audit (X1),
Integrated Reporting (X2)
b. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
b. Uji Statistik F
Uji statistik F berfungsi untuk menguji model regresi secara
bersamaan (simultan) guna mengetahui apakah variabel independen
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2018).
Oleh karena pada penelitian ini terdapat 3 (tiga) model analisis
regresi disebabkan oleh adanya variabel kontrol, maka uji statistik F pun
dilakukan dalam ke-tiga model tersebut, berikut merupakan hasil uji
statistik F dalam penelitian ini:
1) Model Regresi Pertama
𝒀 = ∝ + 𝜷𝟏 𝑿𝟏 + 𝜷𝟑 𝑿𝟑 + 𝜺 ……………………………….H1
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6865.266 2 3432.633 4.470 .014b
Residual 85234.699 111 767.880
Total 92099.965 113
a. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
b. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan (X3), Opini Audit (X1)
93
Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai F sebesar 4,470 dan nilai
signifikansi sebesar 0,014 yang berarti nilai signifikansi < 0,05 maka
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara simultan
atas opini audit dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol
terhadap harga saham.
Sementara itu, pengujian juga dapat dilakukan dengan
menghitung F tabel untuk kemudian dibandingkan dengan F hitung.
F tabel pada penelitian ini diperoleh sebesar:
𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = (𝑑𝑓 (1); 𝑑𝑓(2))
= ((𝑘 − 1); (𝑛 − 𝑘 ))
= ((3 − 1); (114 − 3))
= (2; 111)
𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,08
Dengan hasil tersebut, diketahui bahwa F hitung > F tabel yaitu
4,47 > 3,08 artinya variabel opini audit dengan ukuran perusahaan
sebagai variabel kontrol berpengaruh positif terhadap harga saham,
sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6530.661 2 3265.330 4.236 .017b
Residual 85569.304 111 770.895
Total 92099.965 113
a. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
b. Predictors: (Constant), Integrated Reporting (X2), Ukuran Perusahaan (X3)
94
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara simultan
atas Integrated Reporting dengan ukuran perusahaan sebagai
variabel kontrol terhadap harga saham.
Sementara itu, pengujian juga dapat dilakukan dengan
menghitung F tabel untuk kemudian dibandingkan dengan F hitung.
F tabel pada penelitian ini diperoleh sebesar:
𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = (𝑑𝑓 (1); 𝑑𝑓(2))
= ((𝑘 − 1); (𝑛 − 𝑘 ))
= ((3 − 1); (114 − 3))
= (2; 111)
𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,08
Dengan hasil tersebut, diketahui bahwa F hitung > F tabel yaitu
4,23 > 3,08 artinya variabel integrated reporting dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel kontrol berpengaruh positif signifikan
terhadap harga saham sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dan H2 diterima.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6865.329 3 2288.443 2.953 .036b
Residual 85234.636 110 774.860
Total 92099.965 113
a. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
b. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan (X3), Opini Audit (X1), Integrated Reporting (X2)
95
simultan atas opini audit, integrated reporting, ukuran perusahaan
terhadap harga saham.
Sementara itu, pengujian juga dapat dilakukan dengan
menghitung F tabel untuk kemudian dibandingkan dengan F hitung.
F tabel pada penelitian ini diperoleh sebesar:
𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = (𝑑𝑓(1); 𝑑𝑓(2))
= ((𝑘 − 1); (𝑛 − 𝑘 ))
= ((4 − 1); (114 − 4))
= (3; 110)
𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,69
Dengan hasil tersebut, diketahui bahwa F hitung > F tabel yaitu
2,95 > 2,69 artinya variabel opini audit, integrated reporting dan
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap harga saham
secara simultan sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
H3 diterima.
c. Uji Statistik T
Uji Statistik T berfungsi untuk menguji seberapa signifikan
pengaruh satu variabel independen secara parsial (individual) dalam
menerangkan variabel dependen. Berpengaruh atau tidaknya variabel
tersebut dapat diuji dengan melihat nilai signifikansi sebesar 5%. Jika
nilai signifikansi < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dan
sebaliknya, dengan kata lain jika nilai signifikansi dibawah 0,05 (Sig. <
0,05) maka artinya variabel independen (X) secara parsial berpengaruh
terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali, 2018).
Selain itu, pengujian juga dapat dilakukan dengan menghitung nilai
t hitung > nilai t tabel. Dengan kriteria:
➢ Jika nilai t hitung positif:
• t hitung > t tabel artinya Ho ditolak dan Ha diterima
(Berpengaruh)
96
• t hitung < t tabel artinya Ho diterima dan Ha ditolak (Tidak
berpengaruh)
➢ Jika nilai t hitung negatif:
• -t hitung < -t tabel artinya Ho ditolak dan Ha diterima
(Berpengaruh)
• -t hitung > -t tabel artinya Ho diterima dan Ha ditolak (Tidak
berpengaruh)
Rumusan:
α
t−𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝑡 (2 ; 𝑛 − 𝑘)
α = 5%
0,05
t−𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝑡 ( ; 114 − 3)
2
0,05
=𝑡( ; 111)
2
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -100.247 46.048 -2.177 .032
Opini Audit (X1) -3.709 5.615 -.060 -.661 .510
Ukuran Perusahaan (X3) .044 .015 .266 2.912 .004
a. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
97
dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Secara parsial,
variabel opini audit (X1) diketahui memiliki signifikansi 0,510
yang artinya diatas nilai sig. 5% (0,510 > 0,05) dengan arti lain
variabel opini audit (X1) tidak memiliki pengaruh secara parsial
terhadap harga saham dalam kondisi tanpa ukuran perusahaan
sebagai variabel pengikat, sedangkan ukuran perusahaan (X3)
sendiri memiliki signifikansi 0,004 yang artinya dibawah nilai sig.
5% (0,004 < 0,05) dengan arti lain variabel ukuran perusahaan (X3)
dalam hipotesis pertama ini memiliki pengaruh secara parsial
terhadap harga saham dalam kondisi tanpa adanya opini audit.
Sementara itu jika dilakukan pengujian dengan t hitung > t
tabel, maka untuk variabel opini audit terlihat bahwa t-hitung yang
dihasilkan adalah sebesar -0,661 > - 1,981 artinya variabel opini
audit tidak berpengaruh secara parsial. Sedangkan variabel ukuran
perusahaan memiliki t hitung 2,912 > 1,981 artinya variabel ukuran
perusahaan berpengaruh positif signifikan secara parsial terhadap
harga saham.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -118.902 45.572 -2.609 .010
Ukuran Perusahaan (X3) .044 .016 .266 2.804 .006
Integrated Reporting (X2) .011 .389 .003 .027 .978
a. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
98
berpengaruh terhadap harga saham dengan ukuran perusahaan
sebagai variabel kontrol. Secara parsial, variabel Integrated
Reporting (X2) diketahui memiliki signifikansi 0,978 yang artinya
diatas nilai sig. 5% (0,978 > 0,05) atau dengan kata lain variabel
Integrated Reporting (X2) ini tidak memiliki pengaruh secara
parsial terhadap harga saham dalam kondisi tanpa ukuran
perusahaan sebagai variabel kontrol, sedangkan ukuran perusahaan
(X3) sendiri memiliki signifikansi 0,006 yang artinya dibawah nilai
sig. 5% (0,006 < 0,05) dalam arti lain variabel ukuran perusahaan
(X3) pada penelitian ini memiliki pengaruh secara parsial terhadap
harga saham.
Sementara itu jika dilakukan pengujian dengan t hitung > t
tabel, maka untuk variabel Integrated Reporting terlihat bahwa t-
hitung yang dihasilkan adalah sebesar 0,027 < 1,981 artinya
variabel Integrated Reporting tidak berpengaruh secara parsial.
Kemudian variabel ukuran perusahaan memiliki t hitung 2,804 >
1,985 artinya variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
positif secara parsial terhadap harga saham.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -99.997 53.990 -1.852 .067
Opini Audit (X1) -3.712 5.649 -.060 -.657 .512
Integrated Reporting (X2) -.004 .390 -.001 -.009 .993
Ukuran Perusahaan (X3) .044 .016 .266 2.802 .006
a. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
99
Berdasarkan hasil pada kedua tabel tersebut, dalam menguji
hipotesis ketiga dengan model regresi ketiga, yaitu opini audit dan
pengungkapan elemen Integrated Reporting berpengaruh terhadap
harga saham dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol.
Secara parsial, variabel opini audit (X1) diketahui memiliki
signifikansi 0,512 > 0,05 sedangkan Integrated Reporting (X2)
diketahui memiliki signifikansi 0,993 > 0,05 dalam arti lain
variabel opini audit dan Integrated Reporting tidak memiliki
pengaruh secara parsial terhadap harga saham dalam kondisi tanpa
ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol, namun ukuran
perusahaan (X3) sendiri memiliki signifikansi 0,006 < 0,05 yang
artinya variabel ukuran perusahaan (X3) pada hipotesis ketiga ini
memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga saham.
Sementara itu jika dilakukan pengujian dengan t hitung > t
tabel, maka untuk variabel opini audit terlihat bahwa t-hitung yang
dihasilkan adalah sebesar -0,657 > - 1,981 yang artinya variabel
opini audit tidak berpengaruh terhadap harga saham secara parsial
sedangkan Integrated Reporting memiliki t-hitung sebesar -0,009 >
- 1,981 yang artinya variabel Integrated Reporting juga tidak
berpengaruh terhadap harga saham secara parsial. Sementara itu,
variabel ukuran perusahaan memiliki t hitung 2,802 > 1,981 artinya
variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif secara
parsial terhadap harga saham.
100
Namun untuk menguji hipotesis 1 (H1) digunakan hasil uji statistik F
sebab pada hipotesis ini terdapat variabel kontrol. Variabel opini audit (X1)
dengan ukuran perusahaan (X3) sebagai variabel kontrol diketahui memiliki
signifikansi 0,014 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
opini audit dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol berpengaruh
positif terhadap harga saham (Y). Meskipun besar pengaruhnya terhadap
harga saham hanya sebesar 7,5%. Sehingga dapat dikatakan bahwa
pengaruhnya ada namun tidak terlalu signifikan terhadap harga saham.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Fadhilah & Rohman (2022); Rahmadi
& Efriyenti (2021); dan Purbawati (2016) yang menyatakan bahwa opini
audit berpengaruh positif terhadap harga saham. Namun di lain sisi
penelitian ini berkebalikan dengan penelitian Bayo Flees & Mouselli (2022);
Sari & Muslih (2022); Arum et al. (2021); dan Nugrahani & Ruhiyat (2018)
yang menyatakan bahwa opini audit tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham dan juga dengan penelitian Pieris and Kawshalya
(2021) dan Giuseppe Ianniello and Giuseppe Galloppo (2015) yang
menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh signifikan negatif terhadap
harga saham
Laporan audit yang berisi opini audit dianggap memiliki kandungan
informasi yang berharga bagi para pengambil keputusan seperti investor,
pemberi pinjaman, dan perbankan. Sebab, laporan keuangan dianggap
sebagai media komunikasi antara auditor dan manajemen (agent) dengan
pemakai laporan keuangan suatu perusahaan (principal). Tetapi pertanyaan
selanjutnya adalah, apakah laporan keuangan itu sudah mencerminkan
gambaran sebenarnya dari perusahaan tersebut? Oleh karena itu, jaminan
dari pihak ketiga yang independen yaitu auditor/akuntan publik mengenai
laporan keuangan dibutuhkan. Sehingga, pendapat auditor independen
tentang laporan keuangan suatu perusahaan bisa dikatakan penting bagi
investor, pemberi pinjaman, dan pemangku kepentingan lainnya yang
memanfaatkannya untuk membuat keputusan (Pieris dan Kawshalya, 2021).
101
Meskipun laporan audit terdiri dari konten informasi yang berharga bagi
investor dan pengguna lainnya, masih terdapat perdebatan mengenai
kepentingan dan kebutuhan audit di sebagian besar negara. Seperti yang
disebutkan dalam penelitian Arum et al. (2021) bahwa apabila terdapat suatu
peristiwa yang diduga dapat menyebabkan perubahan aliran kas di masa
mendatang, pasar akan bereaksi terhadap pengumuman tersebut. Sedangkan
karena pengumuman opini audit jenis apapun (baik itu wajar tanpa
pengecualian atau bahkan disclaimer sekalipun) tidak mempengaruhi aliran
kas, maka pasar tidak memberikan reaksi. Investor lebih melihat faktor
internal perusahaan atau fundamental perusahaan, yang berkaitan dengan
kinerja perusahaan, yang dapat dilihat dari laporan keuangan seperti laba,
deviden yang dibagikan, penjualan dan instrumen lainnya. Ukuran
perusahaan juga menjadi salah satu faktor penting yang menjadi
pertimbangan bagi investor untuk menentukan keputusan investasinya,
sebab perusahaan yang besar dianggap memiliki fondasi yang lebih stabil
dalam menghadapi kondisi pasar yang berubah-ubah.
102
kontrol diketahui memiliki signifikansi 0,017 < 0,05 yang berarti H0 ditolak
H1 diterima, artinya Integrated Reporting dengan ukuran perusahaan
sebagai variabel kontrol berpengaruh positif terhadap harga saham (Y).
Meskipun besar pengaruhnya terhadap harga saham hanya sebesar 7,1%.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruhnya juga tidak terlalu signifikan
terhadap harga saham.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Nakajima & Inaba (2022); Fikri
(2021); Bernadette (2022); dan Mipo (2020) yang menyatakan bahwa
pengungkapan pelaporan terintegrasi secara positif memengaruhi harga
saham. Namun di lain sisi penelitian ini berkebalikan dengan Wibisono &
Yolanda (2020) dan Willows & Rockey (2018) yang menyatakan bahwa
pengungkapan laporan tahunan terutama dalam komponen Integrated
Reporting, tidak memengaruhi pergerakan harga saham.
Para peneliti berpendapat bahwa kurangnya pengaruh Integrated
Reporting terhadap harga saham dikarenakan karakteristik Integrated report
itu sendiri bisa dibilang merupakan bidang penelitian baru yang baru
diresmikan penerbitan kerangkanya (Framework) oleh International
Integrated Reporting Council, tepatnya di tahun 2013 serta kurangnya
definisi yang diterima secara luas, sehingga praktik yang digunakan untuk
mengklasifikasikan jenis laporan untuk mengungkapkan elemen ESG
(Environment, Social, and Governance) menjadi kabur. Keterbatasan ini
menjadi semakin terlihat jika dibandingkan dengan konsep pelaporan
perusahaan yang saat ini banyak diterapkan, yaitu pelaporan keberlanjutan
(Sustainability Report) dan pelaporan keuangan (Financial Reporting).
Dimanakah posisi Integrated Reporting diantara keduanya? Oleh karena itu
jika Integrated Reporting ingin menjadi konsep pelaporan yang digunakan
secara luas, perlu memberikan definisi yang jelas tentang bagian mana yang
menjadi lingkup pelaporan terintegrasi dan mana yang bukan (Landau et al.,
2020).
103
3. Pengaruh Opini Audit dan Pengungkapan Elemen Integrated Reporting
terhadap Harga Saham dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel
Kontrol
Berdasarkan hasil penelitian, untuk menguji hipotesis 3 (H3) juga
menggunakan hasil uji statistik F sebab ingin diketahui pengaruh secara
simultan. Variabel opini audit (X1) dan variabel Integrated Reporting (X2)
dengan ukuran perusahaan (X3) sebagai variabel kontrol diketahui memiliki
signifikansi 0,012 < 0,05 yang berarti H0 ditolak H3 diterima, artinya opini
audit dan Integrated Reporting dengan ukuran perusahaan sebagai variabel
kontrol berpengaruh positif terhadap harga saham (Y). Dengan pengaruhnya
terhadap harga saham adalah sebesar 4,9%.
Opini audit dianggap memberikan keyakinan terhadap investor dan
stakeholder mengenai informasi keuangan perusahaan, sedangkan
Integrated Reporting memberikan dorongan kepada perusahaan agar dalam
melaksanakan kegiatan operasionalnya berlandaskan pada prinsip
penciptaan nilai yang berarti bahwa perusahaan mempertimbangkan dengan
cermat keberlangsungan jangka panjang (going concern). Secara garis besar,
keduanya merupakan faktor penting yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna
laporan perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Sementara itu, ukuran perusahaan dipertimbangkan menjadi pengendali
sebab stakeholder terutama investor dalam melakukan keputusan
berinvestasinya lebih cenderung mengutamakan faktor fundamental
perusahaan, seperti profitabilitas, kapitalisasi pasar, kinerja dan faktor
internal lainnya yang pada umumnya faktor tersebut menjadi semakin baik
seiring dengan bertambah besarnya ukuran perusahaan. Kondisi stabil yang
dimiliki oleh perusahaan besar tersebut lah yang terutama menyebabkan
investor tertarik memiliki saham perusahaan. Harga saham di pasar modal
akan meningkat ketika saham perusahaan banyak yang ingin memiliki.
Ukuran Perusahaan juga dapat diartikan sebagai besar kecilnya perusahaan
dilihat dari besarnya nilai ekuitas, nilai pendapatan, ataupun nilai total aktiva
dari suatu perusahaan. Perusahaan yang lebih besar akan dapat dengan
104
mudah mengakses pasar modal dalam memperoleh pendanaan yang lebih
besar untuk perusahaannya (Andriyani, 2020).
Sehingga dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa opini audit dan
Integrated Reporting secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
harga saham. Maka dari itu hendaknya perusahaan -terutama perusahaan di
Indonesia- dapat mempertimbangkan aspek laporan audit dan laporan
dengan elemen Integrated Reporting dalam hal ini laporan tahunan, sebab
para pengambil keputusan (stakeholder) dan masyarakat pada umumnya
hanya dapat menilai baik tidaknya kondisi perusahaan berdasarkan informasi
yang diungkapkan secara publik.
105
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pada analisis data yang telah dituliskan pada bab sebelumnya
diketahui bahwa pengaruh opini audit, Integrated Reporting terhadap harga
saham dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Opini audit berpengaruh positif terhadap harga saham dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel kontrol, hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Fadhilah & Rohman (2022) dan Rahmadi & Efriyenti (2021)
namun di lain sisi penelitian ini bertentangan dengan Bayo Flees & Mouselli
(2022) dan Pieris and Kawshalya (2021).
2. Integrated Reporting berpengaruh terhadap harga saham dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Nakajima & Inaba (2022) dan Mipo (2020), namun di lain sisi
penelitian ini bertentangan dengan Wibisono & Yolanda (2020) dan
Willows & Rockey (2018).
3. Opini audit dan Integrated Reporting berpengaruh terhadap harga saham
secara bersama-sama (simultan) terhadap harga saham dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel kontrol.
Hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi diantaranya sebagai
berikut:
1. Penelitian ini memberikan tambahan informasi bahwa investor
kemungkinan sangat kecil dalam memerhatikan atau bahkan
mempertimbangkan opini audit dan elemen Integrated Reporting sebagai
faktor penentu keputusan berinvestasinya mengingat bahwa faktor lain yang
dianggap lebih signifikan seperti profitabilitas, kapitalisasi perusahaan,
pemberian dividen serta kinerja perusahaan (nilai fundamental) masih lebih
diutamakan.
106
2. Penelitian ini memberikan informasi bahwa kesadaran investor di Indonesia
khususnya yang berinvestasi pada Badan Usaha Milik Negara yang
sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia masih rendah mengingat opini
audit yang mewakili kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh
perusahaan serta Integrated Reporting yang mewakili penciptaan nilai
(termasuk didalamnya informasi ESG) perusahaan, masih kurang
diperhatikan. Karena kedua hal ini, mewakili keberlanjutan perusahaan itu
sendiri, disamping angka-angka yang terukur secara gamblang, kualitas
perusahaan tersebut turut menjadi kunci going-concern yang sebenarnya.
3. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan penelitian pada
berbagai lini faktor baik faktor internal, eksternal maupun teknikal.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat
menimbulkan ketidakakuratan pada hasil penelitian yakni:
1. Penelitian ini hanya menguji variabel opini audit, Integrated Reporting dan
ukuran perusahaan. Namun, masih terdapat banyak variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap harga saham.
2. Objek penelitian yang digunakan hanya perusahaan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
saja, penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti seluruh perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maupun bursa negara lain terutama
negara yang memang telah secara mandatoris mengungkapkan pelaporan
berbasis Integrated Reporting seperti Jepang dan Afrika Selatan.
3. Periode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini hanya lima tahun
yakni 2017-2021, namun bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan
periode lebih luas.
B. Saran
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang
lebih baik dan menggambarkan kondisi sesungguhnya atas fenomena yang
terjadi, adapun saran bagi peneliti selanjutnya sebagai berikut:
107
1. Pada penelitian ini, peneliti membatasi variabel penelitian pada opini audit,
Integrated Reporting dan ukuran perusahaan dalam mengetahui
pengaruhnya terhadap harga saham. Bagi peneliti selanjutnya dapat
menambahkan atau mengganti variabel independen yang dapat
memengaruhi harga saham seperti kapitalisasi perusahaan, komite audit,
rasio keuangan, dan sebagainya. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat
menemukan faktor-faktor baru yang dapat mempengaruhi variabel harga
saham.
2. Peneliti selanjutnya disarankan menggunakan sampel perusahaan dengan
cakupan lebih luas lagi, seperti pada seluruh sektor perusahaan di Bursa
Efek Indonesia, bursa negara lain, atau cakupan yang lebih luas lainnya.
3. Peneliti selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian sehingga
diharapkan dapat lebih terjamin konsistensi dari variabel yang digunakan.
108
DAFTAR PUSTAKA
109
Binus, University. 2021. “Memahami Uji Autokorelasi Dalam Model Regresi –
Accounting.” https://accounting.binus.ac.id/2021/08/06/memahami-uji-
autokorelasi-dalam-model-regresi/ (September 12, 2022).
Brigham, Eugene F. Dan J.F. Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Bsn.go.id. 2016. “Ukuran Perusahaan (Pengertian, Jenis, Kriteria Dan Indikator).”
bsn.go.id. https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/en/article/811-ukuran-
perusahaan-pengertian-jenis-kriteria-dan-indikator (December 5, 2022).
Darmadji, Tjiptono dan Fakhrudin. 2006. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan
Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Deegan, Craig. 2004. Financial Accounting Theory. Sydney: McGraw-Hill Book
Company.
Deil, Siska Amelie F. 2013. “10 Kasus Penipuan Keuangan Terbesar Sepanjang
Sejarah.” https://www.liputan6.com/bisnis/read/656462/10-kasus-penipuan-
keuangan-terbesar-sepanjang-sejarah.
Dihni, Vika Azkiya. 2022. “Ada 119 Kasus Korupsi Di BUMN Periode 2016-
2021.” katadata. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/28/ada-
119-kasus-korupsi-di-bumn-periode-2016-2021 (August 21, 2022).
Fadhilah, Farah, and Abdul Rohman. 2022. “Analisis Pengaruh Opini Audit
Terhadap Pergerakan Harga Saham Dengan Reputasi Auditor Sebagai
Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020).” 11: 1–10.
Faradiba. 2020. “Penggunaan Aplikasi SPSS Untuk Analisis Statistika Program.”
SEJ (School Education Journal 10(1): 65–73.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/school/article/view/18067.
Field, Andy. 2009. Discovering Statistics Using SPSS. Third. Dubai: SAGE
Publication India Pvt Ltd.
Fikri, Khoirul. 2021. “Pengaruh Pengungkapan Integrated Reporting Terhadap
Nilai Perusahaan Dan Dampaknya Terhadap Harga Saham.” -.
Firth, Michael. 1978. “Qualified Audit Reports: Their Impact on Investment
Decisions.” Accounting 53.
Freeman, R. Edward. 1984. “Strategic Management: A Stakeholder Approach.”
Pitman Publishing Inc., Boston.
Ghozali, Imam dan Chariri, Anis. 2007. Semarang: Universitas Diponegoro Teori
Akuntansi.
Ghozali, Imam. 2018. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
110
25.” Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
https://pdf.wecabrio.com/imam-ghozali-statistik.pdf (September 27, 2022).
Giuseppe Ianniello and Giuseppe Galloppo. 2015. “Stock Market Reaction to
Auditor Opinions – Italian Evidence Giuseppe.” Managerial Auditing Journal
30(6/7): 610–32.
Gray, Rob et al. 1995. “Corporate Social and Environmental Reporting: A Review
of the Literature and a Longitudinal Study of UK Disclosure.” Accounting,
Auditing & Accountability Journal 8(2): 47–77.
Guthrie, John and Parker L.D. 1989. “Corporate Social Reporting: A Rebuttal of
Legitimacy Theory.” Accounting and Business Research 19: 343–52.
Hendrikson and Breda. 1991. Prentice Hall: New York Accounting Theory.
Hesekiel, Siregar, and Nurmala Putri. 2019. “Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan
Penerimaan Opini Going Concern Terhadap Harga Saham.” Jurnal Riset
Keuangan Dan Akuntansi 4(2).
Ii. 2011. “Earning Response Coefficient (ERC) Dan Pengungkapan Informasi.”
IIRC. 2021a. “< IR > Framework About the IIRC.” (January): 58.
https://integratedreporting.org/wp-
content/uploads/2021/01/InternationalIntegratedReportingFramework.pdf.
———. 2021b. “International <IR> Framework 2013/2021 Comparison.”
(January): 58. https://integratedreporting.org/wp-
content/uploads/2021/01/InternationalIntegratedReportingFramework.pdf.
Indriastuti, Herning. 2019. “Entrepreneurial Inattentiveness, Relational Capabilities
and Value Co-Creation to Enhance Marketing Performance.” Global
Investment 7(India).
Jensen, Michael C. and Meckling W. 1976. “Theory of the Firm: Managerial
Behavior Agency Cost, and Ownership Structure.” Journal of Finance
Economics: 305–60.
Jones, Frederick L. 1996. “The Information Content of the Auditor’s Going
Concern Evaluation.” Journal of Accounting Public Policy 15(1): 1–27.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt and Paul D. Kimmel. 2010. Financial
Accounting: IFRS Edition. USA: John Wiley & Sons.
Koesoemasari, Dian Safitri Pantja, Tulus Haryono, Irwan Trinugroho, and Doddy
Setiawan. 2022. “Investment Strategy Based on Bias Behavior and Investor
Sentiment in Emerging Markets.” Etikonomi 21(1): 1–10.
Kurniawati, Fadila. 2020. “Pengaruh Integrated Reporting Terhadap Asimetri
Informasi Dengan Kualitas Laba Sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan
111
Pemenang Asia Sustainibility Report Award ( ASRA ).” 15(2): 271–92.
Landau, Alexander, Janina Rochell, Christian Klein, and Bernhard Zwergel. 2020.
“Integrated Reporting of Environmental, Social, and Governance and
Financial Data: Does the Market Value Integrated Reports?” Business Strategy
and the Environment 29(4): 1750–63.
Lombogia, Adolf Jelly Glen, Chirike Vista, and Siti Dini. 2020. “Pengaruh Current
Ratio, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2017.” Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi
Syariah) 3(1): 158–73.
Magness, Vanessa. 2006. “Strategic Posture , Financial Performance and
Environmental Disclosure An Empirical Test of Legitimacy Theory.”
Accounting, Auditing and Accountability Journal 19(4): 540–63.
http://www.emeraldinsight.com/0951-3574.htm.
Martelena, Maya M. 2011. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pert. Yogyakarta: Andi.
Mipo. 2020. “Pengaruh CSR Disclosure , Environmental Disclosure , Dan
Integrated Reporting Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Di
Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Ilmiah Core IT 8(5): 1–13.
Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi. Edisi Keti. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyono, M.R. & Isnarto Mahendra. 2019. “Kemampuan Representasi Matematis
Dalam Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually
(SAVI).” PRISMA: Prosiding Seminar Nasional Matematika: 287–92.
Muslih, Mochamad, and Muhd. Nuryatno Amin. 2018. “The Influence of Audit
Opinion To the Company Stock Price.” Proceeding International Seminar on
Accounting for Society: 112–25.
Nair, Abhilash Sreekumar. 2021. “Do IPOs Price the Risk of Audit Qualification?”
SSRN Electronic Journal.
Nakajima, Yuzuka, and Yushi Inaba. 2022. “Stock Market Reactions to Voluntary
Integrated Reporting.” Journal of Financial Reporting and Accounting 20(3–
4): 516–41.
Nazier, Daeng M, and Indah Umiyati. 2015. “Transformasi Sustainability
Reporting Menuju Integrated Reporting ( IR ) Sebagai Cerminan Semakin
Luasnya Akuntabilitas Dalam Corporate Governance.” : 1–34.
Novriansa, Agil and Meita Rahmawati. 2019. “The Effect of Going-Concern Audit
Opinion on Market Reaction: Evidence from Indonesia.” 15(2): 1–23.
Nufus, Wilda Hayatun. 2022. “Jaksa Agung Ungkap Korupsi Waskita Beton
Precast Rugikan Negara Rp 2,5 T.” Detik.com.
112
https://news.detik.com/berita/d-6200566/jaksa-agung-ungkap-korupsi-
waskita-beton-precast-rugikan-negara-rp-25-t (August 21, 2022).
Nugrahani, Sulih, and Endang Ruhiyat. 2018. “Pengaruh Opini Audit Terhadap
Harga Saham Dengan Ukuran Kantor Akuntan Publik Sebagai Variabel
Pemoderasi.” Jurnal Akuntansi : Kajian Ilmiah Akuntansi (JAK) 5(1): 74.
Nur Aisyah, Kustiani. 2016. “Penerapan Elemen-Elemen Integrated Reporting Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” : 43–60.
O’reilly, Dennis M. 2010. “Do Investors Perceive The Going-Concern Opinion as
Useful for Pricing Stocks?” Management Audit 25(1): 4–16.
Pakdaman, Hasan. 2018. “Auditor’s Opinion and Market Reaction of Companies
Listed on the Tehran Stock Exchange (TSE).” Revista Publicando 5(14): 101–
18.
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268/1127
%0Ahttp://publicacoes.cardiol.br/portal/ijcs/portugues/2018/v3103/pdf/3103
009.pdf%0Ahttp://www.scielo.org.co/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S01
21-75772018000200067&lng=en&tlng=.
Pieris, H.T.D.1 and Kawshalya, M.D.P. 2021. “Stock Market Reaction to Auditor
Opinion: Evidence from Listed Companies in Sri Lanka.” International
Conference on Business and Information (ICBI) 2021: 1048–64.
Pistoni, A. Songini L. & Bavagnoli F. 2018. “Integrated Reporting Quality: An
Empirical Analysis.” Corporate Social Responsibility and Environmental
Management 25(4): 489–507.
Purbawati, Dinalestari. 2016. “Pengaruh Opini Audit Dan Luas Pengungkapamn
Sukarela Terhadap Perubahan Harga Saham.” Jurnal Admistrasi Bisnis 5: 6–
12.
Putri, Armadiyanti. 2018. “The Effect Of Non-Financial Factors on Acceptance of
Going Concern Audit Opinion in Manufacturing Companies Listed in
Indonesia Stock Exchange.” Russian Journal of Agricultural and Socio-
Economic Sciences 11(83): 221–28.
PwC. 2021. “ESG Investor Survey: The Economic Realities of ESG.” (December).
https://www.pwc.com/gx/en/services/audit-assurance/corporate-
reporting/esg-investor-survey.html.
Rahmadi, Fuji Sri, and Dian Efriyenti. 2021. “Pengaruh Opini Auditor Dan Rasio
Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia.”
Jurnal Ilmiah Manajemen Universitas Putera Batam.
Rivera-Arrubla, Y. A. Zorio-Grima A. & García-Benau M. A. 2017. “Integrated
Reports: Disclosure Level and Explanatory Factors.” Social Responsibility
Journal 13(1): 155–76.
113
Riyanto, Agus. 2017. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas
Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2010-2015.” Repositori Stain
Kudus 9(4): 4444–51. http://eprints.stainkudus.ac.id.
Rochaety. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS.
RSM, Indonesia. 2020. “Implication of Pandemic on Fraud Risk.” RSM Indonesia
Special Report.
https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/li
nk/548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~re
ynal/Civil wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think-
asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://www.jstor.org/stable/41857625.
Sari, Dwi Endah Kartika, and Mochamad Muslih. 2022. “Pengaruh Opini Audit ,
Laba Perusahaan , Dan Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi, dan Manajemen
TRI BISNIS 4(1): 68–86.
Setiabudhi, Hatta. 2022. “Pengaruh Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Harga Saham Sebagai Variabel Mediasi.” Jurnal
Manajemen dan Ekonomi 5(1): 1–11.
Singh, Inderpal, and J-l W Mitchell Van Der Zahn. 2011. “Determinants of
Intellectual Capital Disclosure in Prospectuses of Initial Public Offerings.”
(March 2013): 37–41.
Spence, Michael. 1973. “Job Market Signalling.” The Quarterly Journal of
Economics 87(3): 355–74.
Sugiono, Lisa Puspitasari, and Y Jogi Christiawan. 2013. “Purposive Sampling
Method.” Business Accounting Review 1(2): 298–305.
Sugiyono. 2019. Model Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alphabet.
Sutiono, Fidya. 2019. “Analisis Tingkat Kesesuaian Laporan Tahunan Dan Laporan
Keberlanjutan Dengan Kerangka Pelaporan Terintegrasi Internasional.”
Accounting and Business Information System 7(4).
Suwito, Edy dan Arleen Herawaty. 2005. “Analisis Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba Yang Dilakukan Oleh
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.” Simposium Nasional
Akuntansi VIII Solo: 15–16.
Wibisono, Demetrius Kunto, and Esther Yolanda. 2020. “Pengaruh Pengungkapan
Laporan Tahunan Periode 2014-2018 Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Harga Saham. (Studi Kasus Pada Perusahaan BUMN Yang Sahamnya
Terdaftar Dalam IDX BUMN20).” Jurnal Akuntansi 12(2): 203–14.
114
Widhiarso, Wahyu. 2011. Analisis Data Penelitian Dengan Variabel Kontrol.
Yogyakarta.
Willows, Gizelle D., and Jessica A. Rockey. 2018. “Share Price Reaction to
Financial and Integrated Reports.” South African Journal of Accounting
Research 32(2–3): 174–88. https://doi.org/10.1080/10291954.2018.1514141.
Yuvalianda. 2019. “Statistik Deskriptif.” www.yuvalianda.com.
115
LAMPIRAN
Sumber Metode
Judul Permasalahan Variabel Indikator
Data Penelitian
Pengaruh 1. Bagaimanakah 1. Opini 1. Skala Likert, 1. Laporaan 1. Jenis
Opini Pengaruh Opini Audit pemberian skor: Hasil Audit Penelitian:
Audit dan Audit terhadap (5) = Wajar dalam Kuantitatif
Pengungk Harga Saham 2. Elemen Tanpa Laporan
apan dengan Ukuran Integrated Pengecualian Keuangan / 2. Metode
Elemen Perusahaan Reporting (WTP) Laporan Pengumpulan
Integrated sebagai Variabel (IR) (4) = WTP Tahunan Data: Sekunder
Reporting Kontrol dengan paragraf Perusahaan
terhadap 3. Ukuran penjelas 3. Analisis
Harga 2. Bagaimanakah Perusahaan (3) = Wajar 2. Konten Data: Regresi
Saham Pengaruh Dengan dalam Linear
dengan Pengungkapan 4. Harga Pengecualian Laporan Berganda
Ukuran Elemen Integrated Saham (WDP) Tahunan
Perusahaa Reporting (2) = Disclaimer Perusahaan
n sebagai terhadap Harga (Tidak
Variabel Saham dengan memberikan 3. Total
Kontrol Ukuran pendapat) Aset dalam
Perusahaan (1) = Tidak Laporan
sebagai Variabel Wajar Keuangan
Kontrol Perusahaan
2. IR = (Elemen
3. Bagaimanakah yang 4. Harga
Pengaruh Opini disajikan)/(58 Saham
Audit dan item indikator) Historis
Pengungkapan
Elemen Integrated 3. = LN (Total
Reporting Aset)
terhadap Harga
Saham dengan 4. (HS t(n) -HS
Ukuran t(n-1))/(HS t(n-
Perusahaan 1)) × 100%
sebagai Variabel
Kontrol
116
Lampiran 2:2BUMN yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2017 - 2021
117
PT Semen Indonesia (Persero)
21 SMGR Industri Pengolahan
Tbk.
22 PT Timah Tbk. TINS Pertambangan
PT Telekomunikasi Indonesia Informasi dan
23 TLKM
(Persero) Tbk. Telekomunikasi
24 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. WIKA Konstruksi
25 PT Waskita Beton Precast Tbk. WSBP Semen
26 PT Waskita Karya (Persero) Tbk. WSKT Konstruksi
27 PT Wijaya Karya Beton Tbk. WTON Semen
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Opini Audit (X1) 130 3 2 5 4.80 .456
Integrated Reporting (X2) 130 26.00 74.00 100.00 93.6462 6.72939
Ukuran Perusahaan (X3) 130 907.00 1911.00 2818.00 2426.0769 194.58446
Harga Saham (Y) 130 509.00 -87.00 422.00 3.3692 64.66121
Valid N (listwise) 130
118
Lampiran 4:4Kelengkapan Data
PT Indofarma
11 INAF Farmasi v v v v
Tbk.
PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Transportasi dan
12 JSMR v v v v
Pergudangan
PT Kimia Farma
13 KAEF Farmasi v v v v
Tbk.
PT Krakatau
Industri
14 Steel (Persero) KRAS v v v v
Pengolahan
Tbk.
PT Perusahaan
15 Gas Negara Tbk. PGAS Energi v v v v
PT PP Presisi
16 PPRE Konstruksi v v v v
Tbk.
PT PP Properti Properti & Real
17 Tbk. PPRO v v v v
Estate
119
PT Tambang
18 Batubara Bukit PTBA Pertambangan v v v v
Asam Tbk.
PT
Pembangunan
19 PTPP Konstruksi v v v v
Perumahan
(Persero) Tbk.
PT Semen
Industri
20 Baturaja SMBR v v v v
Pengolahan
(Persero) Tbk.
PT Semen
Industri
21 Indonesia SMGR v v v v
Pengolahan
(Persero) Tbk.
22 PT Timah Tbk. TINS Pertambangan v v v v
PT
Telekomunikasi Informasi dan
23 TLKM v v v v
Indonesia Telekomunikasi
(Persero) Tbk.
PT Wijaya Karya
24 (Persero) Tbk. WIKA Konstruksi v v v v
PT Waskita
25 Beton Precast WSBP Semen v v v v
Tbk.
PT Waskita
26 Karya (Persero) WSKT Konstruksi v v v v
Tbk.
PT Wijaya Karya
27 Beton Tbk. WTON Semen v v v v
120
Lampiran 5:5Elemen Pengungkapan Integrated Reporting
121
operates
122
Structure organization's leadership
structure
123
organization
organization initiatives
Organization
31 BM9 such as (staff training, 0 1
Initiatives
process improvement)
124
Organization outputs of
Organization products, services and by-
32 BM10 0 1
Outputs products such as waste
and emission of gases
Internal results such as
organizational reputation,
33 BM11 Internal Results 0 1
job loyalty, income and
cash flow
External results such as
(customer satisfaction, tax
34 BM12 External Results payment, brand loyalty, 0 1
social and environmental
impacts)
Positive result lead to
35 BM13 Positive Result maximizing capital and 0 1
creating value
Negative results leading to
36 BM14 Negative Results capital reduction and lack 0 1
of value
What are the specific
risks and opportunieties
that affect the
Risks and opportunities organization's ability to
create value ver the
short, medium, and
ongtrem
125
Sources of risk, whether
38 RO2 Sources of Risk 0 1
internal or external
Procedures taken to
address the risks to which
39 RO3 Risks Solvations 0 1
the organization is
exposed
Where does the
Strategy and Resource organization want to go
Allocation allocation and how does it intend to
get there?
Strategic Strategic objectives of the
40 SR1 0 1
Objectives organization
The organization current
Current
41 SR2 strategies or intends to 0 1
Strategies
implement
Resouces allocated for the
Resouces
42 SR3 implementation of the 0 1
Allocated
strategy
Measure achievements
43 SR4 Measurement 0 1
and goals
Factors influencing the
granting of a competitive
Factors advantage to the
Influencing the organization (Innovation,
44 SR5 Granting of A intellectual capital 0 1
Competitive exploitation, evolution of
Advantage the organization and social
and environmental
consideration)
126
To what extent has the
organization achieved its
strategic objectives for
Performance
the period and what are
its outcomes in terms of
effects on the capitals?
Quantitative indicators
Quantitative
45 SR1 related to the objectives, 0 1
Indicators
opportunities and risks
The positive and negative
The Positive and
46 SR2 effects of the organization 0 1
Negative Effects
on capital
Response to
Organization's response to
47 SR3 Stakeholder 0 1
stakeholder needs
needs
Linking Linking previous and
48 SR4 0 1
Performance current performance
Key performance
Key Performance indicators that combine
49 SR5 0 1
Indicators financial measures and
other components
What challenges and
uncertainties is the
organization likely to
encounter in pursuing its
Outlook strategy, and what are
the potential
implications for its
business model and
future performance?
127
Outlook of organization
50 GO1 Outlook about the external 0 1
environment
Impact of the external
51 GO2 Impact environment on the 0 1
organization
Organization's prepareness
Organization's
52 GO3 to respond to challenges 0 1
Prepareness
that could occur
The impact of external
Impact to environment, risks and
53 GO4 Strategic opportunities on achieving 0 1
Objectives the organization's strategic
objectives
The availability of
financial and natural
Availability of
54 GO5 resources that support the 0 1
Resources
institution's ability to
create value in the future
Disclosure of the
Organization's
Organization's
55 GO6 expectations in accordance 0 1
Expectations
with regulatory or legal
requirements
How does the
organization determine
what matters to include
Basis of Presentation
in the Integrated report
and how are such
matters quantified or
128
evaluated?
129
Lampiran 6:6Data Analisis Penelitian
No X1 X2 X3 Y
1 5 98.00 2407.00 -9.00
2 5 97.00 2352.00 46.00
3 5 91.00 2412.00 -30.00
4 5 98.00 2729.00 79.00
5 5 93.00 2775.00 56.00
7 5 95.00 2775.00 38.00
8 5 91.00 2230.00 -11.00
9 5 98.00 2469.00 -11.00
10 5 91.00 2115.00 26.00
11 5 91.00 2510.00 48.00
12 5 98.00 2253.00 -2.00
13 5 95.00 2478.00 -45.00
14 5 93.00 2546.00 -35.00
15 5 93.00 2236.00 4.00
16 5 97.00 2325.00 -44.00
17 5 86.00 2381.00 -2.00
18 5 93.00 2446.00 -31.00
19 5 90.00 2234.00 36.00
20 5 98.00 2462.00 8.00
21 5 98.00 2320.00 -28.00
23 5 76.00 2455.00 -34.00
24 4 74.00 2343.00 -26.00
25 5 95.00 2531.00 -13.00
26 5 74.00 2268.00 -39.00
27 5 98.00 2413.00 -16.00
29 5 93.00 2423.00 22.00
30 5 98.00 2742.00 -11.00
31 5 93.00 2789.00 1.00
32 5 98.00 2645.00 -29.00
33 5 95.00 2782.00 -8.00
34 5 93.00 2246.00 -8.00
35 5 98.00 2487.00 -1.00
36 5 93.00 2109.00 10.00
37 5 93.00 2514.00 -33.00
38 5 98.00 2297.00 -4.00
39 5 97.00 2485.00 -5.00
40 5 95.00 2547.00 21.00
41 5 95.00 2256.00 -24.00
42 5 98.00 2353.00 -38.00
44 5 95.00 2469.00 -32.00
130
No X1 X2 X3 Y
45 5 90.00 2243.00 -54.00
46 4 98.00 2466.00 16.00
47 5 98.00 2344.00 -3.00
49 5 78.00 2480.00 7.00
50 5 76.00 2345.00 -8.00
51 5 97.00 2555.00 -24.00
52 5 76.00 2291.00 -25.00
54 5 98.00 2402.00 -37.00
55 4 93.00 2413.00 10.00
56 5 98.00 2746.00 -11.00
57 5 93.00 2798.00 20.00
58 5 97.00 2647.00 -17.00
59 5 97.00 2791.00 4.00
60 5 91.00 2264.00 -11.00
61 4 100.00 2485.00 67.00
62 5 98.00 2105.00 -87.00
63 5 98.00 2533.00 21.00
64 5 100.00 2363.00 -52.00
65 4 93.00 2455.00 -24.00
66 5 100.00 2535.00 2.00
67 5 100.00 2277.00 -25.00
68 5 93.00 2370.00 -42.00
69 5 88.00 2399.00 -38.00
70 5 95.00 2480.00 -12.00
71 5 91.00 2244.00 -75.00
72 5 98.00 2510.00 4.00
73 5 97.00 2374.00 9.00
75 5 81.00 2485.00 20.00
76 5 74.00 2345.00 -19.00
77 4 95.00 2553.00 -21.00
78 5 76.00 2306.00 20.00
79 4 97.00 2436.00 31.00
82 5 100.00 2752.00 -21.00
83 5 93.00 2804.00 -8.00
84 5 97.00 2661.00 -19.00
85 5 98.00 2799.00 -18.00
86 5 91.00 2275.00 15.00
87 2 100.00 2575.00 -19.00
89 5 97.00 2537.00 -11.00
91 4 95.00 2462.00 41.00
92 5 98.00 2539.00 -24.00
93 4 98.00 2265.00 9.00
131
No X1 X2 X3 Y
94 4 93.00 2365.00 38.00
95 5 95.00 2390.00 6.00
96 4 93.00 2470.00 18.00
98 5 98.00 2508.00 4.00
101 4 79.00 2494.00 .00
102 5 74.00 2308.00 -10.00
103 4 95.00 2538.00 -3.00
104 4 78.00 2286.00 -14.00
105 4 98.00 2438.00 -42.00
107 5 98.00 2422.00 16.00
108 5 98.00 2760.00 9.00
109 5 88.00 2815.00 1.00
110 5 97.00 2664.00 .00
111 5 98.00 2818.00 11.00
112 5 91.00 2270.00 -22.00
113 4 100.00 2535.00 -45.00
114 5 98.00 2142.00 -45.00
115 5 97.00 2534.00 -16.00
116 5 97.00 2360.00 -43.00
117 4 95.00 2471.00 -4.00
118 5 98.00 2540.00 -17.00
119 4 98.00 2267.00 -34.00
120 5 95.00 2377.00 -38.00
121 5 93.00 2431.00 -4.00
122 4 93.00 2474.00 -47.00
123 5 95.00 2248.00 -42.00
124 5 97.00 2506.00 -42.00
125 5 97.00 2341.00 -2.00
127 5 79.00 2496.00 -44.00
128 5 83.00 2265.00 -58.00
129 4 97.00 2536.00 -50.00
130 5 78.00 2291.00 -36.00
132