Oleh:
QADARIAH ROMALINI
NIM : 1610312320052
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
QADARIAH ROMALINI
NIM. 1610312320052
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen
i
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
NIM : 1610312320052
Jurusan : Manajemen
Tim Penguji
ii
BERITA ACARA PERBAIKAN SKRIPSI
Berdasarkan hasil ujian yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Ekono
mi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat
Nama : Qadariah Romalini
NIM : 1610312320052
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Earnings Per Share, Divedend Per Share, Net
Profit Margin dan Basic Earning Power Terhadap Market Value
Added Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015-2018
Tempat : Online
Dengan ini telah melakukan perbaikan skripsi berdasarkan saran Tim Penguji
No Nama Keterangan TTD
Mengetahui Mahasiswa
Ketua Jurusan Manajemen
Qadariah Romalini
Dr. Raden Roro Yulianti Prihatiningrum, SE, M.Si
NIM: 1610312320052
NIP. 19730727 200112 2 001
i
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa
Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala kutipan
Skripsi ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun juga.
Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya ini tidak benar, maka saya
Qadariah Romalini
NIM. 1610312320052
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini deng
an judul “Analisis Pengaruh Earnings Per Share, Divedend Per Share, Net Prof
it Margin Dan Basic Earning Power Terhadap Market Value Added Pada Sekt
Periode 2015-2018”.
Penulisan proposal skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, dorongan, dan mo
tivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkan penulis menyampaikan rasa ter
1. Bapak Dr. Atma Hayat, Drs. Ec. M.Si, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekono
2. Ibu Dr. Raden Roro Yulianti Prihatiningrum, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan
3. Ibu Redawati, SE, M.Fin selaku Dosen Pembimbing yang telah mendorong, m
4. Bapak Ali Sadikin, SE, MM dan Bapak Sufi Jikrillah, ST, MM, CRA selaku
dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik yang sangat bermanfaat
5. Seluruh staf pengajar Program Studi Manajemen yang telah mendidik, membi
mbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat sebagai bekal saya untuk meny
6. Kepada kedua orang tua tercinta, terima kasih yang tiada terhingga karena sela
ma ini telah banyak memberikan semua kebutuhan penulis, baik kasih sayang,
pendidikan, materi, doa, dan lain-lain yang tidak dapat penulis sebutkan.
iii
7. Kepada sahabat kampus (Novita, Iis, Neda, Ratna, Salamat, Zoya) terima kasi
h telah menjadi sahabat yang baik selama masa kuliah, terimakasih atas kerja s
ama, dukungan, bantuan hingga doa yang kalian berikan, serta kegembiraan ya
kripsi ini.
Penulis hanya dapat mendoakan mereka yang telah membantu dalam segal
a hal yang berkaitan dengan pembuatan proposal skripsi ini agar diberikan berkat,
karunia dan hikmat-nya. Selain itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa s
angat diharapkan. Akhir kata penulis berharap semoga proposal skripsi ini berman
Qadariah Romalini
ABSTRACT
Qadariah Romalini (2020), Analysis of the Effect of Earning Per Share,
Dividend Per Share, Net Profit Margin and Basic Earning Power (BEP) on Market
iv
Value Added (MVA) in the Coal and Consumption Industry Sector on the
Indonesia Stock Exchange 2015-2018. Advisor: Redawati.
This study aims to analyze and determine the effect of Earning Per
Share, Dividend Per Share, Net Profit Margin and Basic Earning Power on Market
Value Added. The research method in this thesis is multiple regression analysis.
The population in this study is the goods and consumer industrial sector
companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period 2015-
2018, totaling 50 companies. The sample of this research was taken using
purposive sampling technique.
Data collection techniques in this study used various sources which were
carried out by documentation techniques. Selection of sample members based on
certain criteria in order to obtain a sample of 72 companies. The data collected
were analyzed using classical assumption testing, multiple regression models, and
hypothesis testing. The hypothesis test in this study is the t test.
The results showed the coefficient of determination in this study was
48.5%, while 52.5% explained other variables outside the regression model of this
study. Based on this research, partially the variables of Earning Per Share and
Basic Earning Power have a positive and significant effect on market value added
because the significance value of t is smaller than the alpha level of 0.05, which is
0.000. Meanwhile, the Dividend Per Share and Net Profit Margin variables have a
negative and significant effect on market value added because the significance
value of t is greater than the alpha level of 0.05. Simultaneously, the variables
return on assets, return on equity, earnings per share, and economic value added
have an effect on market value added. It is known that the F significance value is
smaller than the alpha level of 0.05, which is equal to 0.000.
.
ABSTRAKSI
Qadariah Romalini (2020), Analisis Pengaruh Earning Per Share, Dividen
d Per Share, Net Profit Margin dan Basic Earning Power (BEP) terhadap Market
v
Value Added (MVA) Pada Sektor Industri Baraang dan Konsumsi di Bursa Efek I
ndonesia Periode 2015-2018. Pembimbing : Redawati.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh
Earning Per Share, Dividend Per Share, Net Profit Margin dan Basic Earning
Power terhadap Market Value Added. Metode penelitian dalam skripsi ini adalah
analisis regresi berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor
industri barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode tahun 2015-2018 yang bejumlah 50 perusahaan. Adapun sampel
penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dari berbagai
sumber yang dilakukan dengan teknik dokumentasi. Pemilihan anggota sampel
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sehingga diperoleh sampel berjumlah 72
perusahaan. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan
pengujian asumsi klasik, model regresi berganda, dan uji hipotesis. Uji hipotesis
dalam penelitian ini adalah uji t.
Hasil penelitian menunjukkan koefisien determinasi penelitian ini sebesar
48,5% sedangkan 52,5% dijelaskan variabel lain diluar model regresi penelitian
ini. Berdasarkan penelitian ini, secara parsial variabel Earning Per Share dan
Basic Earning Power berpengaruh positif dan signifikan terhadap market value
added karena nilai signifikansi t lebih kecil dari tingkat alpha 0,05 yaitu sebesar
0,000. Sedangkan variabel Dividend Per Share dan Net Profit Margin
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap market value added karena nilai
signifikansi t lebih besar dari tingkat alpha 0,05. Secara simultan, variabel return
on asset, return on equity, earning per share, dan economic value added
berpengaruh terhadap market value added. hal ini diketahui dengan nilai
signifikansi F lebih kecil dari tingkat alpha 0,05 yaitu sebesar 0,000.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR LEGALITAS.........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
ABSTRACT............................................................................................................v
ABSTRAKSI.........................................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.1.2 Investasi.................................................................................................14
vii
2.1.5 Rasio Keuangan.....................................................................................20
2.1.7 Saham....................................................................................................22
3.2 Hipotesis.....................................................................................................34
4.4.1 Populasi.................................................................................................38
4.4.2 Sampel...................................................................................................38
viii
4.5.2 Variabel Independen..............................................................................40
5.2.3Uji Hipotesis...............................................................................................63
BAB VI PENUTUP..............................................................................................63
6.1 Kesimpulan................................................................................................63
6.2 Saran...........................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................63
ix
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Pergerakan Indeks Sektoral Perusahaan Manufaktur 09
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 28
Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel 39
Tabel 4.2 Sampel Penelitian 39
Tabel 5.1 Hasil Uji Normalitas 58
Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas (Outlier Dihapus) 59
Tabel 5.3 Hasil Uji Multikolonieritas 60
Tabel 5.4 Hasil Uji Multikolonieritas (Setelah dibuang satu variabel) 60
Tabel 5.5 Hasil Uji Heterokedastisitas 61
Tabel 5.6 Hasil Uji Autokorelasi 63
Tabel 5.7 Output Regresi Linier Berganda 63
Tabel 5.8 Uji t 65
Tabel 5.9 Koefisien Determinasi 68
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Investor 02
xi
`DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 Sampel Penelitian 86
Lampiran 2 EPS, DPS, NPM, dan BEP 87
Lampiran 3 Uji Normalitas 89
Lampiran 4 Uji Normalitas (Setelah Outlier Dibuang) 89
Lampiran 5 Uji Multikolinieritas 90
Lampiran 6 Uji Multikolinieritas (Setelah Eliminasi Satu Variabel) 90
Lampiran 7 Uji Heteroskedastisitas 91
Lampiran 8 Uji Autokorelasi 92
Lampiran 9 Uji Analisis Regresi Linier Berganda (Uji t, Koefisien 93
Determinasi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
na atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan me
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu real asset dan financial assets. Real asset
emas, mesin, atau bagunan. Financial assets dapat berupa deposito, saham, o
bligasi, warrants, option dan futures maupun ekuitas internasional. Salah satu
han dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara sekuritas yang d
as yang pada umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Produk yang dip
erjualbelikan di pasar modal adalah saham, obligasi, warrant, right issue, dan
reksa dana.
rakhir yaitu dari tahun 2015 – 2018. Data rinci dapat dilihat pada gambar 1.1
Gambar 1.1
1
2
Sumber :
2020)
ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual beli saham yang terjadi. Hal
hanya memiliki modal yang kecil. Transaksi saham yang dilakukan juga
juga bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Bagi seorang investor yang
tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan kegiatan ini, investasi saham
bisa dijadikan salah satu pilihan. Investasi saham juga bersifat transparan dan
dengan jelas yang ditawarkan oleh setiap perusahaan. Selain itu, investasi
saham ini juga sangat mudah dicairkan dan dijual. Sehingga apabila
3
seseorang memerlukan dana yang lebih atau mendesak investasi ini bisa
dengan kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan hingga
saham, di mana dengan metode ini para analis melakukan evaluasi saham
(2016:20) ada 5 jenis rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio lavarage
4
atau solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas atau rentabilitas dan rasio
penilaian pasar.
jangka pendek. Rasio aktivitas, yaitu rasio yang mengukur efektivitas dan
public).
Semua rasio dalam penelitian ini seperti Earning Per Share (EPS),
Dividend Per Share (DPS), Net Profit Margin (NPM), dan Basic Earning
atau keuntungan dari perusahaan itu menarik bagi investor yang tercermin
dari Market Value Added (MVA). Maka, rasio yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rasio profitabilitas. Menurut (Aisyana & Yen, 2012)
Perusahaan dengan laba yang tinggi akan meningkatkan jumlah dividen yang
akan dibagikan ke pemegang saham. Oleh karena itu, secara logika tingkat
akan berefek pada harga saham atau market value perusahaan tersebut. Maka,
Earning per share adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk
saham, dan hal tersebut bagus untuk para investor. Investor akan melihat
(Febriyanti, 2015) mengatakan bahwa semakin tinggi nilai EPS maka akan
saham dapat dilihat dari besaran dividen yang dibagikan perusahaan kepada
besarnya dividen tiap-tiap lembar saham, atau besarnya laba yang dibagikan
pemegang saham akan meningkat dan investor memiliki harapan yang tinggi
suatu rasio keuangan yang banyak digunakan untuk menganalisa saham. Net
terhadap MVA.
7
hasil operasi yang ingin diukur maka digunakan laba sebelum bunga dan
pajak (EBIT). Aset yang digunakan adalah aset-aset yang operasional. Kalau
ada aset non operasional, aset ini perlu dikeluarkan dari perhitungan. Karena
rugi (yaitu EBIT) dan dari neraca (yaitu total aset operasional) (Suad Husnan,
Enny Pudjiastuti, 2015:76). Tingkat laba atau pendapatan yang tinggi akan
dapat memiliki pengaruh terhadap market value added atau nilai pasar.
Semakin tinggi pendapatan atau laba perusahaan yang diperoleh tentu saja
MVA.
Market Value Added (MVA) adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas
suatu perusahaan dengan nilai buku seperti yang disajikan dalam neraca, nilai
pasar dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang
beredar (Brigham, Houston, 2010:110). Marsya Aisyana dan Yen Sun (2012)
pemegang sahamnya lebih makmur, sebaliknya jika hasil MVA tidak terlalu
baik maka akan mengurangi kekayaan pemegang saham. Menurut (Situros &
yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
sektor yaitu sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor
pada setiap tahunnya. Seperti yang terlihat pada tabel 1.1 di bawah ini :
Aneka Indu
1,057.275 1,370.628 1,381.177 1,394.428 5,203.508 1,300.877
stri
ang dan Ko
nsumsi
(data diolah, 2020)
Gambar 1.2
Rata-Rata Pergerakan Indeks Perusahaan manufaktur Tahun 2015-2018
12000
10000
8000
Industri Dasar dan Kimia
6000
Aneka Industri
4000 Industri Barang dan Konsumsi
2000
0
2015 2016 2017 2018 Total Rata-rata
mengenai kinerja pasar saham seringkali diringkas dalam suatu indeks yang
disebut indeks pasar saham (stock market indexes). Indeks pasar saham
saham, maka indeks pasar saham juga disebut indeks harga saham (stock
price index). Dilihat dari pergerakan indeksnya, sektor industri barang dan
konsumsi memiliki rata-rata jauh lebih besar dibanding dua sektor lainnya.
Saham dengan pergerakan indeks yang lebih tinggi akan menjadi incaran
variabel independen (X) yaitu, earning per share, dividend per share, net
10
profit margin dan basic earning power serta satu variabel dependen (Y)
Added?
Adapun tujuan dari penelitian ini yang sesuai dengan rumusan masalah
1. Bagi Praktisi
a. Bagi nvestor dan calon investor hasil penelitian ini diharapkan dapat
2. Bagi Akademik
added.
selanjutnya.
dalam memahami isi penelitian ini, maka sistematika pembahasan dari setiap
BAB I : Pendahuluan
data.
BAB VI : Penutup
uan praktis.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori/Kajian Teoritis
buruk. Agar sinyal tersebut efektif, maka harus dapat ditangkap pasar dan
kandungan informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan pihak
2.1.2 Investasi
lainnya yang dilakukan pada saat ini, yang bertujuan untuk memperoleh se
beli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari
mlah dana pada aset real seperti tanah, emas, mesin, atau bagunan) maupu
14
15
2). Aset finansial merupakan klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah
sekuritas yang mudah diperdagangkan dengan mudah dan dengan biaya tra
an investasi.
ngan (going process) agar tercapai keputusan investasi yang terbaik. Adap
lilin,2010:12)
h return yang akan diperoleh dengan tingkat risiko tertentu, yang akan did
nvestor untuk berinvestasi yang akan didapatkan para investor berupa capi
market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative mark
upan lebih layak di masa datang, mengurangi tekanan inflasi, dan doronga
ngan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang,
ransaksi jual beli saham atau obligasi atau aset keuangan yang memiliki ja
timal.
upaya diversifikasi.
asyarakat menengah.
ifikasi investasi.
18
kontrol sosial.
(yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus
kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi
“laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat
signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik
antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk
1. Screening
lapangan.
2. Understanding
3. Forecasting
4. Diagnosis
5. Evaluation
20
mengelola perusahaan.
angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan
dikelompokkan menjadi :
rasio likuiditas terdiri dari tiga alat ukur yaitu: current ratio, quick
aktiva perusahaan dibiayai denga utang. Ada lima rasio leverage yang
ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio, fixed charge
perusahaan.
laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti
22
sebagainya”.
2.1.7 Saham
saham tercapai.
pemegang saham biasa memiliki hal klaim atas penghasilan dan aktiva
kontrol dari pemegang saham lama dan melindungi harga saham lama
mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak saham
kembali.
Saham jenis ini mudah untuk dialihkan atau dijual kepada pihak
lain.
yang semakin baik, sehingga dalam hal ini, tentunya para investor akan
lebih lama menahan saham perusahaan yang memiliki earning per share
atau besarnya laba yang dibagaikan sebagai dividen kepada pemegang sah
am per lembar saham (Febriyanti, 2015). Sesuai dengan teori sinyal pening
katan DPS akan meberikan sinyal positif kepada investor dalam pengambil
Laba Bersih
Net Profit Margin=
Penjualan
operasi yang ingin diukur maka digunakan laba sebelum bunga dan pajak
(EBIT). Aset yang digunakan adalah aset-aset yang operasional. Kalau ada
aset non operasional, aset ini perlu dikeluarkan dari perhitungan. Karena
rugi (yaitu EBIT) dan dari neraca (yaitu total aset operasional). Formula
harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan
oleh pelaku pasar. Dalam hal ini, market value (nilai pasar) berbeda
dengan nilai buku karena nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada
saat saham dijual oleh perusahaan. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan
2010:130).
lebih baik dan memiliki analisis keuangan yang kompoten sehingga dapat
yang besar.
dengan nilai buku seperti yang disajikan dalam neraca. Jadi, MVA adalah
selisih antara nilai buku yang dicatat dengan nilai pasar. Semakin tinggi
nilai MVA semakin baik pekerjaan yang telah dilakukan manajemen bagi
MVA= Nilai pasar saham - Modal sendiri yang disetor oleh pemegang
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
2. Ni Made Sukarmi Analisis Pengaruh Econ Variabel independe Analisis Economic Value Added (EV a. Menggunakan Menggunakan Net P
29
asih, Ni Kadek Si omic Value Added (EV n: regresi li A) tidak memiliki pengaruh s Economic Value rofit Margin (NPM),
narwati, Anantaw A) momentum, Net Pro Economic near berg ignifikan terhadap Return Sa Added (EVA) Basic Earning Powe
ikrama Tungga At fit Margin (NPM), Basi Value Added anda ham; Economic Value Added dan Return On r (BEP), dan Return
madja (2015) c Earning Power (BE (EVA) (EVA) tidak memiliki pengar Assets (ROA) On Equity (ROE) se
P), Return On Assets (R Net Profit uh signifikan terhadap Marke sebagai variabel bagai variabel indepe
OA), Return On Equity Margin (NPM) t Value Added (MVA); Net P independen. nden
(ROE) Terhadap Return Basic Earning rofit Margin (NPM) tidak me
Saham dan Market Valu Power (BEP) miliki pengaruh signifikan ter b. Menambahkan
e Added (MVA). Return On hadap Return Saham; Net Pr satu variabel
Assets (ROA) ofit Margin (NPM) tidak me dependen yaitu
Return On miliki pengaruh signifikan ter Return Saham,
Equity (ROE) hadap Market Value Added sehingga
Variabel dependen: (MVA); Basic Earning Powe menggunakan
Return saham r (BEP) tidak memiliki penga dua variabel
ruh signifikan terhadap Retur dependen.
Market Value
n Saham; Basic Earning Pow
Added (MVA)
er (BEP) tidak memiliki peng
aruh terhadap Market Value
Added (MVA); Return On As
sets (ROA) tidak memiliki pe
ngaruh signifikan terhadapa
Return
Saham; Return On Assets (R
OA) tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap Market V
30
3. Michael Sitorus, I Analisis Pengaruh RO Variabel independe Analisis Return On Equity berpengaru a. Menggunakan Menggunakan EPS,
rene Rini Demi P E, ROA, EPS, DPS, DO n: regresi li h positif terhadap Market Val ROE, ROA, DPS sebagai variabel
angestuti (2016) L, dan DFL Terhadap ROE nier berg ue Added; Return On Asset b DOL, DFL independen.
MVA Pada Industri Ma ROA anda erpengaruh positif terhadap sebagai variabel
nufaktur Di BEI Tahun EPS Market Value Added; Earnin independen.
2011-2014 DPS g Per Share berpengaruh posi
DOL tif terhadap Market Value Ad
ded; Dividend Per Share berp
DFL
engaruh positif terhadap Mar
Variebel dependen:
ket Value Added; Degree Of
MVA
Operating Leverage berpenga
ruh positif terhadap Market V
alue Added; Degree Of Finan
cial Leverage berpengaruh po
sitif terhadap Market Value A
31
dded.
4 Syariful Roisul Pengaruh Return On As Variabel Regresi ROA tidak berpengaruh Menggunakan Menggunkan EPS
Amin (2016) set, Debt To Equity Rat Independen : data signifikan terhadap MVA; ROA, DER, Firm sebagai variabel
io, Earning Per Share, F - ROA panel DER tidak berpengaruh Size, dan EVA independen.
irm Size, Dan Economi - DER signifikan terhadap MVA; sebagi variabel
c Value Added Terhada - EPS EPS memiliki pengaruh independen.
p Market Value Added - Firm Size positif dan tidak signifikan
(MVA) Pada Perusahaa - EVA terhadap MVA;
n Barang Konsumsi Ya Variabel dependen : Firm Size memiliki pengaruh
ng Terdaftar di Bursa E MVA positif signifikan terhadap
fek Syariah Tahun 201 MVA;
2-2014 EVA berpengaruh positif
signifikan terhadap MVA
5. Tantri Puspita Pengaruh Economic Va Variabel Regresi EVA Momentum tidak Menggunakan EVA Menggunakan NPM
Sari (2016) lue Added Momentum, Independen : data berpengaruh signifikan Momentum, CR, sebagai variabel
Current Ratio, Net Profi - EVA panel & terhadap MVA; DER sebagai independen.
t Margin dan Debt To E Momentum regresi CR berpengaruh positif dan variabel
quity Ratio Terhadap M - CR linier signifikan terhadap MVA; independen
arket Value Added Pad - NPM berganda NPM berpengaruh positif
a Perusahaan Yang Ter - DER signifikan terhadap MVA;
daftar Di Jakarta Islami Variabel Dependen: DER berpengaruh positif
c Index - MVA terhadap MVA.
6. Enniyatul Mizan Pengaruh Pengukuran R Variabel independe Analisis ROA berengaruh secara signi Menggunakan RO Menggunakan EPS,
(2018) OA, ROE, EPS dan EV n: regresi li fikan terhadap MVA; ROE b E, ROA, EVA seba sebagai variabel inde
A Terhadap MVA nier berg erpengaruh secara signifikan gai variabel indepe
32
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL (MODEL PENELITIAN) DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
berikut :
Gambar 3.1
Kerangka Konseptual
Keterangan :
3.2 Hipotesis
dapat meningkatkan Market Value Added sebagai proxy nilai pasar dan
(Febriyanti, 2015).
lembar saham, atau besarnya laba yang dibagaikan sebagai dividen kepada
35
nantinya akan terlihat melalui harga saham yang tinggi. Kenaikan DPS
adalah :
adalah :
Value Added
memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan
menunjukkan kondisi yang semakin baik (Sofyan & Harahap, 2011: 305).
Added
37
BAB IV
METODE PENELITIAN
variabel bebas yaitu earning per share, dividend per share, net profit
margin, dan basic earning power terhadap variabel terikat yaitu market
data laporan keuangan tahunan pada sektor industri barang dan konsumsi
4.4.1 Populasi
periode 2015-2018.
4.4.2 Sampel
oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunkan sampel yang diambil
tertentu.
1. Sektor industri barang dan konsumi yang terdaftar di Bursa Efek Indo
Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
39
Tabel 4.1
Kriteria Pengambilan Sampel
Populasi 50
Sektor industri barang dan kon (12)
sumi yang tidak terdaftar di Bu
rsa Efek Indonesia selama peri
ode 2015-2018
Sektor industri barang dan kon (9)
sumi yang mengalami kerugian
Sektor industri barang dan (11)
konsumsi yang tidak
membayarkan dividen
Jumlah Sampel 18
yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel di bawah
ini :
Tabel 4.2
Sampel Penelitian
No. Kode Nama Perusahaan Sektor
1. UNVR Unilever Indonesia Tbk Barang Konsumsi
2. HMSP HM Sampoerna Tbk Barang Konsumsi
3. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Barang Konsumsi
4. GGRM Gudang Garam Tbk Barang Konsumsi
5. KLBF Kalbe Farma Barang Konsumsi
6. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Barang Konsumsi
7. MYOR Mayora Indah Tbk Barang Konsumsi
8. MLBI Multi Bintang Indonesia Barang Konsumsi
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido
9. SIDO Barang Konsumsi
Muncul Tbk
10. ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Barang Konsumsi
11. KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk Barang Konsumsi
12. TSPC Tempo Scan Pasific Tbk Barang Konsumsi
13. DLTA Delta Djakarta Tbk Barang Konsumsi
14. DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk Barang Konsumsi
15. TCID Mandom Indonesia Barang Konsumsi
16. MERK Merck Tbk Barang Konsumsi
17. CINT PT Chitose Internasional Tbk Barang Konsumsi
18. SKLT Sekar Laut Tbk Barang Konsumsi
40
Market Value Added. Market value merupakan nilai saham dipasar, yang
independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah earning per share,
dividend per share, net profit margin dan basic earning power.
(Tandelilin,2010:374).
2015:76).
Karena hasil operasi yang ingin diukur maka digunakan laba sebelum
bunga dan pajak (EB IT). Aset yang digunakan adalah aset-aset yang
operasional. Kalau ada aset non operasional, aset ini perlu dikeluarkan
yang berasal dari laporan laba rugi (yaitu EBIT) dan dari neraca (yaitu
yang sudah diunduh dari situs restmi BEI dan situs resmi perusahaan yang
sudah terpilih menjadi sampel pada penelitian ini. Data yang dipakai
adalah data sekunder berupa laporan keuangan sektor industri barang dan
dan situs resmi perusahaan yang sudah ditetapkan menjadi sampel pada
penelitian ini.
variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
1. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak ada dua cara yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik (Ghozali, 2018:161). Uji statistik yang dapat
hipotesis :
terpenuhi.
2. Uji Multikolonieritas
44
Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antara variabel
variabel dependen.
tetapi tidak adanya korelasi yang tinggi bukan berarti bebas dari
multikolonieritas.
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
Ha = Terdapat multikolonieritas
sebagai berikut :
a. Jika nilai tolerance ≤ 0,10 dan nilai VIF ≥ 10, maka model
b. Jika nilai torelance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10, maka model
3. Uji Heteroskedastisitas
adalah :
4. Uji Autokorelasi
Ha = Ada autokorelasi (r ≠ 0)
sebagai berikut :
autokorelasi.
47
Santoso,2010:215)
Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Net Profit Margin (NPM),
Dan Basic Earning Power (BEP) terhadap market value added. Model
Y = a + X 1 +¿ X 2 +¿ X 3 + X 4 +e
Keterangan :
a0 = Konstanta
X3 = Return On Asset
e = error
48
Ho : bi = 0
HA : bi 0
a. Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih,
0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).
variabel dependen.
koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
2018:97).
50
BAB V
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Perusahaan
Indonesia pertama kali dibuka untuk publik pada tahun 1981 dan telah
selama lebih dari seratus tahun sejak berdiri tahun 1913, dengan
produk legendaris Dji Sam Soe atau dikenal dengan “Raja Kretek”.
Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav.
dan Malaysia.
terkemuka di tanah air yang telah berdiri sejak tahun 1958 di kota
Kediri, Jawa Timur. Hingga kini, Gudang Garam sudah terkenal luas
Kalbe Farma Berdiri pada tahun 1966, Kalbe telah jauh berkembang
30%). Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan
nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta
kembang gula (Kopiko, KIS, Tamarin dan Juizy Milk), wafer (beng
MLBI beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Saat ini,
oleh Ny. Rahkmat Sulistio, Sido Muncul yang semula berupa industri
dan terkenal seperti sekarang ini. Pada tahun 1951, Sido Muncul mulai
berdiri.
1817 yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan
bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada saat Pemerintah Indonesia
(Persero).
usaha farmasi. Saat ini, kegiatan usaha TSPC adalah farmasi (obat-
merupakan salah satu anggota dari San Miguel Group, Filipina. Induk
terutama untuk memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam
ekspor.
Perseroan antara lain GATSBY, PIXY, Pucelle dan Bifesta. Selain itu,
Oktober 1970 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974.
yang terkait dengan kegiatan usaha. Kegiatan utama Merck saat ini
instrumen kimia dan produk kimia yang mutakhir untuk bio-riset, bio-
hotel, banquet & restaurant; working & meeting; school education dan
Sekar Laut Tbk (SKLT) didirikan 19 Juli 1976 dan mulai beroperasi
tidak ada gejala autokorelasi. Berikut hasil uji asumsi klasik pada
penelitian ini :
1. Uji Normalitas
normal ataupun tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi
dengan normal dan begitu juga sebaliknya. Berikut hasil uji statistik
Kolmogorov-Smirnov :
Tabel 5.1
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 72
Mean .0000000
Normal Parameters a,b
Std. Deviation 78775977.78930014
Absolute .283
Most Extreme Differences Positive .283
Negative -.176
Kolmogorov-Smirnov Z 2.398
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Uji Normalitas (data diolah, 2020)
dengan membuang data yang outlier. Outlier merupakan data yang unik
dan terlihat jauh berbeda dengan yang lain, baik itu untuk variabel
Tabel 5.2
Hasil Uji Normalitas (Outlier dihapus)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 53
Mean .0000000
Normal Parametersa,b 17505749.0149965
Std. Deviation
4
Absolute .118
Most Extreme Differences Positive .118
Negative -.110
Kolmogorov-Smirnov Z .857
Asymp. Sig. (2-tailed) .455
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Uji Normalitas (data diolah, 2020)
Berdasarkan hasil uji normalitas kedua pada tabel 5.2 setelah outlier
dihapus, nilai signifikan yang dilihat pada hasil Asymp. Sig (2-tailed)
2. Uji Multikolonieritas
l regresi yang baik tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Gh
kurang dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih dari
10.
62
Tabel 5.3
Hasil Uji Multikolonieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
EPS ,055 18,214
1 DPS ,028 36,137
NPM ,232 4,315
BEP ,066 15,182
a. Dependent Variable: MVA
Sumber : Uji Multikolonieritas, (data diolah 2020)
satu variabel nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 sehingga
terlalu jauh. Cara ini diambil dalam buku Imam Ghozali, 2018. Penguji
Tabel 5.4
Hasil Uji Multikolonieritas (Setelah dibuang satu variabel)
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
1 EPS ,717 1,394
NPM ,411 2,434
BEP ,336 2,976
Sumber : Uji Multikolonieritas, (data diolah 2020)
63
Berdasarkan hasil uji multikolonieritas kedua pada tabel 5.4 setelah satu
variabel dihapus yaitu Dividend Per Share karena memiliki nilai yang
paling tinggi, dimana nilai tolerance < 0,10 yaitu 0,028 dan nilai
Factor (VIF) < 10 yang artinya angka tersebut sudah bebas dari gejala
multikolonieritas.
3. Uji Heterokedastisitas
Tabel 5.5
Hasil Uji Heterokedastisitas
4. Uji Autokorelasi
praktis, bisa dikatakan bahwa nilai residu yang ada tidak berkorelasi
satu dengan yang lain. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
positif.
autokorelasi.
negatif.
65
Tabel 5.6
Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
Square the Estimate
.724a .525 .485 18220561.26 .830
1
0
Sumber : Uji Autokorelasi (data diolah,2020)
Per Share, Dividend Per Share, Net Profit Margin, dan Basic Earning
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dan data telah memenuhi syarat
Tabel 5.7
Output Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -17344541,380 7074011,972 -2,452 ,018
Eps 150327,216 39475,807 1,618 3,808 ,000
1Dps -305512,403 71863,722 -2,544 -4,251 ,000
Npm -370489296,601 94049888,055 -,814 -3,939 ,000
Bep 523697438,049 89554412,095 2,268 5,848 ,000
66
-17344541.380
sebesar 150327.216
305512.403
Per Share, Dividend Per Share, Net Profit Margin, dan Basic Earning
67
Power ada yang bernilai positif maupun negatif artinya terjadi hubungan
searah dan tidak searah antara variabel dependen dan variabel independen.
5.2.3.1 Uji t
Tabel 5.8
Hasil Uji t (Uji Parsial)
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -17344541,380 7074011,972 -2,452 ,018
Eps 150327,216 39475,807 1,618 3,808 ,000
1Dps -305512,403 71863,722 -2,544 -4,251 ,000
Npm -370489296,601 94049888,055 -,814 -3,939 ,000
Bep 523697438,049 89554412,095 2,268 5,848 ,000
added. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan yang artinya
negatif dan signifikan terhadap market value added. Hasil ini tidak
ditolak.
kecil dari 0,05 dan nilai koefisien regresi menunjukkan nilai negatif.
negatif dan signifikan terhadap market value added. Hasil ini sesuai
added. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan yang
Menurut V. Wiratna Suwarjeni dan Lila Retnani Utami (2019: 151) apabila
0,485, artinya bahwa 48,5% variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
1. Pembahasan Hipotesis 1
70
analisis uji t atau uji parsial yang menyatakan hasil bahwa earning per
share memiliki pengaruh positif terhadap market value added. Hal ini
dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
sinyal ini, maka peningkatan earning per share ini diterima sebagai
yang dilakukan oleh Syariful Roisul Amin (2016) akan tetapi selaras
pemegang saham.
2. Pembahasan Hipotesis 2
value added. Hal ini dilihat dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil
regresi.
Hal ini berarti bahwa informasi dividend per share perusahaan yang
Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
3. Pembahasan Hipotesis 3
value added. Hal ini dilihat dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil
regresi.
bersih. Hal tersebut membuat nilai NPM tiap periodenya atau pada
dilakukan oleh Tantri Puspita Sari (2016) yang menyatakan bahwa net
terhadap market value added. Hal ini dikarenakan net profit margin
4. Pembahasan Hipotesis 4
variabel basic earning power sebesar 0,000 yang berarti basic earning
pendapatan atau laba perusahaan tentu saja hal ini akan memperoleh
investor tidak memiliki prospek yang baik, sehingga saham sulit untuk
diperjual belikan.
bahwa variabel EPS, DPS, NPM, dan BEP pada perusahaan industri
barang dan konsumsi ini jika dilihat dari perencanaan labanya cukup baik
serta dapat dilihat dari sisi perkembangan perusahaan dalam rentang waktu
tertentu.
76
meningkatkan pula prospek bisnis yang semakin baik untuk masa yang
akan datang.
data. Pada bagian uji normalitas nilai sig 0,000 itu dikatakan tidak
normal karena syarat pada umumnya dengan taraf sig. 5%. Maka nilai
dimana nilai VIF harus < 10 sedangkan tollerance harus > 0,1. Akan
uji white yaitu nilai Chi Square hitung < nilai Chi Square tabel.
dilakukan berbagai macam uji, mulai dari uji gletser, uji park dan uji
oleh Imam Ghozali maka nilai du > d < 4 – du. Setelah dilakukan
dengan menggunakan uji seperti run test, durbin two step method,
6.2 Saran
sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
tersebut. Karena dari EPS itu, investor bisa melihat pendapatan yang
79
80
tingkat penjualan lebih besar dari persentase laba bersih maka itu akan
BEP perusahaan.
2. Bagi Investor
tersebut memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang. Selain
negatif terhadap MVA, tetapi variabel tersebut menjadi tolak ukur dari
3. Bagi peneliti selanjutnya, rasio EPS, DPS, NPM, dan BEP bisa
Aisyana, M., & Yen, S. (2012). Analisis Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan
Profitabilitas Terhadap Market Value Added (MVA). Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, BINUS University Jurnal Akuntansi, 1-11.
Arista, & Astohar. (2012). Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA)
Momentum, Net Profit Margin (NPM), Basic Earning Power (BEP),
Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) Terhadap Return
Saham dan Market Value Added (MVA). Jurnal Ilmu Manajemen dan
Akuntansi Terapan Vol. 3 No.1, Mei.
82
83
Harianto, & Sudomo. (1998). Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar
Modal Indonesia. Jakarta: PT BEJ.
May, E. (2011). Smart Traders Not Gamblers. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Situros, M., & Pangestu, I. D. (2016). Analisis Pengaruh ROE, ROA, EPS, DPS,
DOL, dan DFL Terhadap Market Value Added Pada Industri Manufaktur
Di BEI Tahun 2011-2014. Diponegoro Journal Of Management Vol.5,
No.3, 1-13.
Sujarweni, V. W., & Utami, L. R. (2019). The Master Book Of SPSS. Yogyakarta:
Start Up.
https://youtube.com/c/WidiyantFang
NO
N EMITE MVA (Y)
SAMPE TAHUN EPS (X1) DPS (X2) NPM (X3) BEP (X4)
O N (Rp)
L
1 UNVR 1 2015 766.95 767.94 0.16 0.50 53,575,877
2 2016 837.57 832.55 0.16 0.51 61,703,659
3 2017 918.03 910.32 0.17 0.50 66,042,221
4 2018 1,193.90 1,183.87 0.22 0.62 62,937,056
2 HMSP 5 2015 2,227.23 2,227.23 0.12 0.37 -19,373,460
6 2016 109.72 107.52 0.13 0.40 421,515,213
7 2017 108.93 107.23 0.13 0.39 419,541,102
8 2018 116.39 117.57 0.13 0.39 420,135,545
3 ICBP 9 2015 501.31 250.66 0.09 0.15 21,378,272
10 2016 311.38 155.19 0.11 0.17 76,426,611
11 2017 303.82 151.93 0.10 0.16 75,407,978
12 2018 399.48 199.74 0.12 0.19 77,488,047
4 GGRM 13 2015 3,353.86 2,616.01 0.09 0.14 54,700,233
14 2016 3,468.13 2,601.10 0.09 0.14 84,631,971
15 2017 4,030.85 2,620.05 0.09 0.16 92,647,512
16 2018 4,050.45 2,600.39 0.08 0.11 96,962,000
5 KLBF 17 2015 43.90 19.40 0.12 0.20 65,638,213
18 2016 50.15 22.52 0.12 0.20 58,809,903
19 2017 52.34 25.66 0.12 0.20 60,892,347
20 2018 53.27 26.64 0.12 0.18 51,686,836
6 INDF 21 2015 422.49 211.25 0.06 0.05 -11,480,228
22 2016 599.88 299.94 0.08 0.09 3,421,726
23 2017 586.00 293.00 0.07 0.09 5,474,775
24 2018 565.13 282.57 0.07 0.08 -5,427,754
7 MYOR 25 2015 1,398.47 305.15 0.08 0.14 -7,240,005
26 2016 62.11 21.38 0.08 0.14 23,337,461
27 2017 72.94 27.74 0.08 0.15 34,767,676
28 2018 78.73 29.92 0.07 0.14 48,503,541
8 MLBI 29 2015 235.84 343.76 0.18 0.32 17,084,977
30 2016 466.13 466.13 0.30 0.58 21,417,028
31 2017 627.46 627.46 0.39 0.71 25,597,183
32 2018 581.30 583.28 0.34 0.58 32,616,332
9 SIDO 33 2015 29.17 25.14 0.20 0.20 5,577,949
34 2016 32.04 26.03 0.19 0.21 5,133,072
35 2017 35.59 28.67 0.21 0.22 4,880,309
36 2018 44.26 36.21 0.24 0.26 8,805,752
10 ROTI 37 2015 53.45 10.70 0.12 0.14 3,834,864
38 2016 55.27 13.80 0.11 0.13 4,953,365
89
Unstandardized
Residual
N 72
Mean ,0000000
Normal Parameters a,b
78775977,789300
Std. Deviation
14
Absolute ,283
Most Extreme Differences Positive ,283
Negative -,176
Kolmogorov-Smirnov Z 2,398
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Unstandardized
Residual
N 53
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b 17505749,014996
Std. Deviation
54
Absolute ,118
Most Extreme Differences Positive ,118
Negative -,110
Kolmogorov-Smirnov Z ,857
Asymp. Sig. (2-tailed) ,455
Coefficientsa
Coefficientsa
1 ,724
a
,525 ,485 18220561,260 ,830
a. Predictors : (Contant), BEP, EPS, NPM, DPS
b. Dependent Variabel: MVA