Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN ONLINE (PKLO)


PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Nilai Praktik Kerja
Lapangan Online (PKLO)

Dosen Pembimbing:
Dr. H. Kadar Nurjaman, S.E., MM

Disusun Oleh:

HENDI VALERIAN

1178020091

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

TAHUN AKADEMIK 2020 M/1441 H


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ONLINE (PKLO)


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

Oleh :

Nama : Hendi Valerian


NIM : 1178020091

Telah diperiksa dan memenuhi syarat untuk dinilai dan dapat dikeluarkan nilai
akhir pada mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Bandung, Juli 2020

Menyetujui
Dosen Pembimbing

Dr. H. Kadar Nurjaman, S.E., MM.


NIP. 197101162009121001

i
KETERANGAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jl. A.H. Nasution No. 105 Bandung Website: http://fisipuinsgd.ac.id Telp/Fax (022)
7811918

KETERANGAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Nomor: B- /Un.05/III.8/PP.00.9/ /20

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tentang


kelulusan bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan
Gunung Djati Bandung dan berdasarkan hasil penilaian pembimbing, dengan ini
menerangkan bahwa:
Nama : Hendi Valerian
NIM : 1178020091
Jurusan/Smt. : Manajemen/VI (Enam)
Tahun Akademik : 2019/2020

Telah dinyatakan LULUS Praktik pada tanggal:

dengan nilai:

Surat keterangan ini dibuat dan diberikan kepada yang bersangkutan untuk
digunakan sebagai salah satu persyaratan mengikuti Ujian Komprehensif dan
Munaqosah.
Bandung,
BOBOT NILAI: Pembimbing,
(A) 80-100 = Sangat Baik
(B) 70-79 = Baik
(C) 60-69 = Cukup
(D) 50-59 = Kurang Baik
Dr. H. Kadar Nurjaman, S.E., MM.
(E) 0 – 49 = Mengulang
NIP. 197101162009121001

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum WR. WB

Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. Yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sampai saat ini. Karena
tanpa rahmat dan ridho-Nya, saya tidak dapat menyelesaikan laporan praktik kerja
lapangan ini dengan baik dan tepat waktu.

Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman kelompok dan
juga pihak-pihak yang sudah membantu saya dalam membuat laporan ini. Terima
kasih juga saya ucapkan kepada Dr. H. Kadar Nurjaman, S.E., M.M selaku dosen
pembimbing praktik kerja lapangan yang telah membimbing saya dalam pembuatan
laporan praktik kerja lapangan ini yang berjudul “Analisis Rasio Aktivitas (Activity
Ratio) pada Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia”.

Saya sebagai penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan dalam


pembuatan laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sadari dosen dan teman-
teman sangat diterima. Karena saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan dan sangat butuh bantuan orang lain dalam memperbaiki kesalahan
melalui kritik dan saran demi kesempurnaan dalam membuat laporan mendatang.

Karawang, Juni 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


KETERANGAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ............................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang PKL ....................................................................................... 1
1.2 Kondisi Umum Perusahaan ............................................................................ 2
1.2.1 Profil Perusahaan..................................................................................... 2
1.2.2 Latar Belakang Perusahaan ..................................................................... 3
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ..................................................................... 4
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ................................................................... 4

BAB II SITUASI PERUSAHAAN SAAT INI ....................................................... 5


2.1 Laporan Keuangan Perusahaan ...................................................................... 5
2.1.1. Laporan Posisi Keuangan ........................................................................ 5
2.1.2. Laporan Laba Rugi .................................................................................. 7
2.2 Kondisi Terkini Perusahaan ........................................................................... 9
2.2.1 Peran Telkom dalam Tren Disruptive Technology ................................. 9
2.2.2 Kondisi Perusahaan Telkom saat Pandemi Covid-19 ............................. 10

BAB III ANALISIS OBYEK STUDI ..................................................................... 13


3.1 Analisis Studi Lapangan................................................................................. 13
3.1.1 Analisis Total Asset TurnOver (TATO)/Perputaran Aktiva Total .......... 13
3.1.2 Analisis Fixed Asset TurnOver (FATO)/Perputaran Aset Tetap ............ 16
3.2 Analisis SWOT .............................................................................................. 18
3.2.1 Strenght (Kekuatan) ................................................................................ 18
3.2.2 Weakness (Kelemahan) ........................................................................... 19
3.2.3 Opportunity (Peluang) ............................................................................. 19

iv
3.2.4 Threat (Ancaman) ................................................................................... 19

BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 20


4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 20
4.2 Saran ............................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 21


RIWAYAT PENULIS.............................................................................................. 22
LAMPIRAN .............................................................................................................. 23

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2-1 Laporan Posisi Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. ......... 5

Tabel 2-2 Laporan Laba Rugi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk .................... 7

Tabel 3-1 Penjualan dan Total Aset PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. ......... 14

Tabel 3-2 Hasil Analisis TATO .......................................................................... 15

Tabel 3-3 Penjualan dan Total Aset Tetap PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 17

Tabel 3-4 Hasil Analisis FATO .......................................................................... 18

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Surat Permohonan Izin Tempat PKL ............................................. 23

Gambar 2: Proses Pengajuan Izin Tempat PKL ............................................... 24

Gambar 3: Balasan dari Perusahaan ................................................................. 24

Gambar 4: Anggota Kelompok PKL & Dosen Pembimbing ........................... 25

Gambar 5: Proses Analisis Data ....................................................................... 25

Gambar 6: Penguji sedang Menganalisis Data................................................. 26

Gambar 7: Penguji sedang membuat kesimpulan dari hasil Analisis Data ...... 26

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL

Perusahaan yang berdiri saat ini sedang berlomba-lomba dalam


meningkatkan ekonominya. Sebuah perusahaan yang ekonominya baik maka akan
mudah untuk mendapatkan bantuan dari pihak-pihak lain untuk mengembangkan
perusahaannya agar lebih baik dan lebih maju lagi. Untuk dapat mengetahui kinerja
dari sebuah perusahaan, laporan keuangan dapat menjadi salah satu solusi untuk
mengetahui kinerja perusahaannya.

Menurut Fahmi (2011) Laporan keuangan adalah suatu informasi yang


menggambarkan kondisi suatu perusahaan, di mana selanjutnya akan menjadi suatu
informasi yang menggambarkan mengenai kinerja suatu perusahaan. Jadi dapat kita
ambil kesimpulan bahwa jika laporan keuangan dapat mencerminkan kinerja
perusahaan.

Sebuah laporan keuangan yang mencerminkan kondisi keuangan yang baik


akan sangat bermanfaat. Laporan keuangan tersebut akan bermanfaat untuk
perusahaan & pihak lainnya, karena investor dapat melihat kinerja perusahaan yang
dapat dijadikan kesempatan untuk investasi ke perusahaan. Perusahaan juga
mendapatkan manfaat karena bisa mendapatkan bantuan dari pihak luar seperti
investor.

Analisis laporan keuangan juga diperlukan untuk mengetahui seberapakah


efisienkah aset yang digunakan dan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk dapat
menghasilkan penjualan yang pada akhirnya akan bisa mendapatkan laba. Oleh
karena itu sebuah analisis rasio aktivitas perusahaan diperlukan untuk menemukan
informasi tersebut. Efisiensi perusahaan yang menurun akan menyebabkan
terjadinya penumpukan aset yang dapat menyebabkan hilangnya peluang untuk
memanfaatkan aset tersebut untuk digunakan dan dimanfaatkan untuk penjualan.

1
2

Pada Laporan Praktik Kerja Lapangan ini saya membuat sebuah analisis
rasio aktivitas pada perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom)
untuk mengetahui efisiensi perusahaan. Karena dari efisiensi perusahaan dapat
diketahui sebuah kinerja sebuah perusahaan.

1.2 Kondisi Umum Perusahaan

1.2.1 Profil Perusahaan

Nama : PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Kode : TLKM

Alamat Kantor : Telkom Landmark Tower, Lantai 39

Alamat Email : investor@telkom.co.id

Telepon : (021) 5215109

Faks : (021) 5220500

NPWP : 01.000.013.1-051.000

Situs : www.telkom.co.id

Tanggal Pencatatan : 14 Nov 1995

Papan : Utama

Bidang Usaha Utama : Penyelenggara Jaringan dan Jasa Telekom

Sektor : INFRASTRUCTURE, UTILITIES AND


TRANSPORTATION

Sub Sektor : TELECOMMUNICATION

Biro Administrasi Efek : -


3

1.2.2 Latar Belakang Perusahaan

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) merupakan salah satu dari


sekian banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa
jaringan telekomunikasi dan layanan teknologi informasi & komunikasi (TIK) di
Indonesia. Pemilik saham mayoritas dari PT. Telkom adalah Pemerintah Republik
Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham
Telkom diperdagangkan tidak hanya di dalam negeri di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tetapi juga di luar negeri tepatnya di New York Stock Exchange (NYSE). Untuk di
BEI Kode Saham Telkom memiliki kode “TLKM” dan di NYSE memiliki kode
saham “TLK”.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) ini sedang dalam proses


untuk bertransformasi menjadi digital telecommunication company. Telkom
mendirikan TelkomGroup sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi
bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-
oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi
lebih ramping (lean) dan lincah (agile) dalam beradaptasi dengan perubahan
industri yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat
menciptakan pengalaman pelanggan yang berkualitas melalui peningkatan efisiensi
dan efektivitas.

Kegiatan usaha perusahaan Telkom dan organisasinya TelkomGroup


memiliki bidang usaha utama dalam penyelenggara jaringan dan jasa
telekomunikasi. Sektor usahanya bergerak dibidang Infrastructure, Utilities And
Transportation, dengan sub sektornya Telecommunication. Saat ini Telkom dan
organisasinya TelkomGrup bertumbuh dan berubah seiring dengan meningkatnya
perkembangan bidang digitalisasi, teknologi dan informasi, tetapi masih tetap
berada dalam bidang industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari lini
bisnis yang terus berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya.
4

Perusahaan Telkom saat ini memiliki tujuan untuk mewujudkan bangsa


yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik
bagi para pemangku kepentingan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Telkom
memiliki untuk menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat.
Dan untuk menjalankan visi tersebut, Telkom memiliki misi untuk membantu
dalam menjalankan visi agar mencapai tujuan. Misi tersebut yaitu untuk
mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang
berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Lalu untuk
mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan
digital dan tingkat adopsi digital bangsa. Dan misi yang terakhir yaitu untuk
mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan
terbaik

1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Adapun yang menjadi tujuan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja


Lapangan ini adalah:

1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan.


2. Untuk menambah wawasan mengenai aspek keuangan dalam perusahaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan Perusahaan PT.
Telekomunikasi Indonesia melalui analisis rasio Aktivitas.
4. Untuk menyelesaikan tugas PKL.

1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Adapun yang menjadi manfaat dari kegiatan praktik kerja lapangan ini adalah:

1. Menambah keterampilan penulis dalam membaca dan menganalisis laporan


keuangan.
2. Menambah wawasan dalam melihat dan menganalisis laporan keuangan.
3. Dapat menambah pengalaman dalam membuat laporan tentang analisis
laporan keuangan.
BAB II
SITUASI PERUSAHAAN SAAT INI

2.1 Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan Keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan pada PT


Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) selama tiga tahun terakhir ini adalah
sebagai berikut.

2.1.1. Laporan Posisi Keuangan

Tabel 2-1
Laporan Posisi Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Untuk Tahun yang berakhir dalam 31 Desember 2017 - 31 Desember 2019
(Angka dinyatakan dalam bentuk Milyaran Rupiah)

Akun 2017 2018 2019


Aktiva
Aktiva Lancar 47.561 43.268 41.722
Aktiva Tidak Lancar 150.923 162.928 179.486

Total Aktiva 198.484 206.196 221.208

Kewajiban

Kewajiban Lancar 45.376 46.261 58.369


Kewajiban Jangka Panjang 40.978 42.632 45.589

Total Kewajiban 86.354 88.893 103.958

Ekuitas

Jumlah Ekuitas 112.303 117.303 117.250

Jumlah Kewajiban & Ekuitas 198.484 206.196 221.208


Sumber: https://www.idx.co.id Financial Statement (Audited)

5
6

Laporan Posisi Keuangan yang saya peroleh dari idx merupakan Laporan
Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. selama 3 periode (tahunan).
Laporan Posisi keuangan atau bisa disebut dengan laporan neraca merupakan
laporan menggambarkan tentang elemen yang berhubungan langsung dengan
aktivitas yang dapat mempengaruhi posisi keuangan, seperti Aktiva yang berupa
aset, Pasiva yang berupa Kewajiban/Utang, dan juga ekuitas.

Informasi yang dihasilkan dari Laporan Posisi Keuangan atau Laporan


Neraca dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk melakukan analisis terhadap
rasio keuangan. Misalnya analisis rasio profitabilitas, analisis struktur modal,
likuiditas, dll. Dalam laporan ini, saya akan menggunakan data ini untuk
mengevaluasi efisiensi perusahaan menggunakan analisis Rasio Aktivitas.

Dalam periode tahun 2017 Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.


tercatat memiliki (dalam milyaran) total aktivanya yaitu 198.484 yang terdiri dari
aktiva lancar sebesar 47.561 dan aktiva tidak lancarnya sebesar 150.923. Selain itu
memiliki Total Kewajiban/Utang sebesar 86.354 yang terdiri dari Utang Lancar
45.376 dan utang jangka panjang 40.978. Sedangkan Total Ekuitas yang dimiliki
oleh Perusahaan tersebut bernilai 112.303. Sehingga Total Ekuitas dan
kewajibannya menjadi sejumlah 198.484.

Periode selanjutnya yaitu tahun 2018 Perusahaan PT. Telekomunikasi


Indonesia Tbk. tercatat memiliki (dalam milyaran) total aktivanya yaitu 206.196.
yang berasal dari aktiva lancar sejumlah 43.268 dan aktiva tidak lancarnya sejumlah
162.928. Dalam sisi Pasivanya tercatat memiliki total Kewajiban sebesar 88.893.
yang terdiri dari kewajiban lancar 46.261 dan kewajiban jangka panjang 42.632.
Ekuitas perusahaannya tercatat memiliki total Ekuitas sebesar 117.303. Sehingga
Total Ekuitas & Kewajibannya sejumlah 206.196.

Dalam Periode Tahunan terakhir yaitu tahun kemarin 2019 Perusahaan PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. tercatat memiliki (dalam milyaran) total aktivanya
yaitu 221.208 yang terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tidak lancarnya sebesar
41.722 dan 179.486. Dalam periode ini, total kewajibannya yang dimiliki sejumlah
7

103.958 yang terdiri dari kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang sebesar
58.369 dan 45.589. Sedangkan jumlah ekuitasnya yaitu 112.303. Maka total
kewajiban dan Ekuitas yang dimiliki oleh Perusahaan PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk. pada periode tahunan 2019 yaitu sejumlah 221.208.

2.1.2. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. pada


periode tahunan 2017-2019, adalah sebagai berikut:

Tabel 2-2
Laporan Laba Rugi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Untuk Tahun yang berakhir dalam 31 Desember 2017-2019
(Angka dinyatakan dalam bentuk Milyaran Rupiah)

Akun 2017 2018 2019


Pendapatan 128.256 130.784 135.567
Beban operasi (85.413) (93.759) (93.999)
Penghasilan lain-lain 1.090 1.070 826
Laba Usaha 43.933 38.845 42,394
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 42.596 37.908 36.405
(Beban) Manfaat Pajak Penghasilan (9.958) (9.426) (10.316)
Laba Tahun Berjalan 32.701 26.979 27.592

Sumber: https://www.idx.co.id Financial Statement (Audited)

Laporan Laba Rugi merupakan bagian dari laporan keuangan yang dibuat
oleh bidang keuangan perusahaan. Laporan ini juga sama seperti Laporan Posisi
Keuangan yang dibuat berdasarkan periode tertentu. Dalam laporan Laba Rugi yang
saya gunakan ini yaitu Laporan Laba Rugi dari Perusahaan PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk. selama 3 periode (tahunan) yang dibuat berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK).
8

Laporan ini memiliki informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan


aktivitas yang menyebabkan Laba dan Rugi pada perusahaan, seperti penjualan
yang mengakibatkan pendapatan, atau pun beban yang berisi biaya yang harus
dikeluarkan untuk operasional perusahaan.

Laporan ini dapat bermanfaat untuk bagi para atasan, investor, dan juga
masyarakat. Karena laporan ini dapat menjadi bahan evaluasi bari atasan untuk
mengambil kebijakan untuk periode selanjutnya. Selain itu informasi dari laporan
ini juga bermanfaat untuk digunakan oleh para investor untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan dalam operasionalnya sebagai bahan pertimbangan untuk investasi.

Dalam periode tahunan 2017 Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia


Tbk. tercatat memiliki (dalam milyaran) total pendapatan sejumlah 128.256. yang
terdiri dari beban operasi 85.413 dan penghasilan lain-lain 1.090. Laba Usaha dan
Laba sebelum pajak perusahaan tersebut sebesar 43.933 dan 42.596. Sedangkan
(beban) manfaat pajak yang dimiliki sebesar 9.958. Sehingga Laba tahun berjalan
menjadi 32.701.

Pada periode selanjutnya yaitu tahun 2018 Perusahaan PT. Telekomunikasi


Indonesia Tbk. tercatat memiliki (dalam milyaran) total pendapatan sejumlah
130.784. yang terdiri dari beban operasi 93.759 dan penghasilan lain-lain 1.070.
Laba Usaha dan Laba sebelum pajak perusahaan tersebut sebesar 38.845 dan
37.908. Sedangkan (beban) manfaat pajak yang dimiliki sebesar 9.426. Sehingga
Laba tahun berjalan menjadi 26.979.

Periode tahunan terakhir yaitu tahun 2019 Perusahaan PT. Telekomunikasi


Indonesia Tbk. tercatat memiliki (dalam milyaran) total pendapatan sejumlah
135.567. yang terdiri dari beban operasi 93.999. dan penghasilan lain-lain 826.
Laba Usaha dan Laba sebelum pajak perusahaan tersebut sebesar 42.394 dan
36.405. Sedangkan (beban) manfaat pajak yang dimiliki sebesar 10.316. Sehingga
Laba tahun berjalan menjadi 27.592.
9

2.2 Kondisi Terkini Perusahaan

2.2.1 Peran Telkom dalam Tren Disruptive Technology

Dilansir dari Liputan6.com Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah


menjelaskan, pencapaian sepanjang 2019 di tengah kondisi industri yang disruptive
dan penuh tantangan serta persaingan yang ketat, lanjut dia, Telkom masih
mencatatkan laba bersih pada 2019 sebesar Rp 18,66 triliun, tumbuh 3,5 persen
dibandingkan tahun lalu.

Dalam rangka mengantisipasi perkembangan industri yang disruptive,


Ririek menyampaikan pihaknya melakukan pengembangan tiga perspektif domain
bisnis digital, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service.
Telkom terus mengembangkan dunia bisnisnya meskipun keadaan pada saat ini
yang sedang ramai-ramai untuk mengatasi tren disruptive technology.

Telkom sebagai perusahaan BUMN yang menyediakan layanan broadband


utama pada di Indonesia, Telkom tetap terus memperkuat posisinya sebagai market
leader pada domain digital connectivity melalui layanan berkualitas dan jangkauan
terluas. Salah satu upaya untuk mengembangkan layanan konektivitas digitalnya
Telkom terus mengembangkan produknya IndiHome untuk digunakan oleh
masyarakat.

"Pencapaian sepanjang 2019 menunjukkan bahwa Telkom berada pada jalur yang
tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company dan berkomitmen tinggi
dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dan memberikan pengalaman digital yang terbaik bagi pelanggan dan
masyarakat Indonesia," ungkap Ririek dalam siaran resminya, Rabu (27/05/2020).

Selain mengembangkan domain digital connectivity, Telkom juga


mengembangkan domain digital platform dengan cara mengembangkan layanan
data center & cloud mengarah pada smart platform sebagai enabler berbagai
layanan dan solusi ICT.
10

Selanjutnya dalam domain digital service produk-produk digital service


akan dikembangkan secara selektif, termasuk melalui akuisisi maupun kemitraan
yang didukung secara sinergis oleh digital platform dan digital connectivity.

"Kami sadari bahwa kondisi saat ini menjadi tantangan untuk semua pihak, tak
terkecuali Telkom. Melalui berbagai segmen bisnis kami, Telkom terus berupaya
untuk mengembangkan berbagai layanan digital berbasis smart platform seperti
Cloud, Big Data dan IoT (Internet of Things) sesuai kebutuhan para pelanggan
dalam upaya memberikan pengalaman terbaik," ucap Ririek Adriansyah selaku
Direktur Utama Telkom.

2.2.2 Kondisi Perusahaan Telkom saat Pandemi Covid-19

Saat wabah covid-19 mulai memasuki ke Indonesia, Industri-industri pun


terkena dampaknya dan Telkom sendiri pun juga tetap terkena dampak dari wabah
covid-19 ini. Dilansir dari kontan.co.id sejalan dengan prediksi analis, dampak yang
ditimbulkan oleh Covid-19 membuat pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk (TLKM) tahun ini akan mengalami tekanan.

Menurut Ririek covid-19 ikut mempengaruhi dalam pendapatan


dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2019 yang telah mengalami peningkatan.
"Kalau kita mengacu pada perkiraan analis, ini in-line dengan apa yang kita
perkirakan bahwa pendapatan akan melemah. Kalau analis mengatakan estimasi
pertumbuhan pendapatan 3%-4% di bawah estimasi semula. Kalau dari Mandiri
Sekuritas mengatakan perkiraan pendapatan sektor telekomunikasi hanya tumbuh
0,7% YoY di 2020 ini, dibandingkan dengan awal yang 5,1% " kata Ririek.

Pendapatan dari bidang layanan konektivitas digital pada beberapa bulan ke


belakang dikatakan mengalami peningkatan. Tetapi penggunaan layanan suara
(voice) mengalami penurunan lebih tajam dari yang diperkirakan. Hal ini tentu akan
berpengaruh terhadap pendapatan PT. Telkom. Meskipun banyak segmen yang
mengalami hambatan karena kondisi pandemi ini, Telkom tetap mampu dalam
mengatasi dampak kerugian yang disebabkan oleh wabah covid-19 ini.
11

Selama masa pandemi yang telah berlangsung sejak beberapa bulan yang
lalu, IndiHome mengalami peningkatan pelanggan yang signifikan. Dilansir dari
CNBC Indonesia, IndiHome terus melanjutkan momentum positif dan menjadi
pendorong pertumbuhan Perseroan. IndiHome mencatat kenaikan pendapatan
signifikan sebesar 28,1% menjadi Rp 18,3 triliun. Jumlah pelanggan IndiHome
tumbuh 37,2% jika dibanding akhir 2018 menjadi 7 juta pelanggan pada akhir 2019.

Dikarenakan selama masa pandemi ini banyak yang membutuhkan koneksi


yang baik untuk melakukan work from home (WFH) atau pun untuk melaksanakan
learning from home (LFH) maka banyak yang memutuskan untuk memasang dan
menggunakan IndiHome sebagai layanan konektivitas digital. Karena memang
untuk masalah jaringan, IndiHome memang memiliki jangkauan area jaringan yang
terluas. Hal ini tentu akan menjadi tambahan pendapatan bagi Telkom.

Walaupun Telkom sempat mengalami hambatan saat wabah covid-19 mulai


memasuki wilayah Indonesia, Telkom masih bisa untuk tetap mengatasinya.
Dilansir dari Liputan6.com sebagai wujud komitmen dalam berinovasi dan terus
meningkatkan nilai perusahaan dan merek PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
(Telkom) kembali dinobatkan sebagai peringkat pertama dalam peringkat 100 Most
Valuable Brand 2020 atau perusahaan paling bernilai di Indonesia yang dirilis
Brand Finance bekerjasama dengan Majalah SWA pada awal Juni 2020.
Berdasarkan informasi tersebut, Telkom pun mampu tetap meraih penghargaan
tersebut meskipun dalam kondisi pandemi ini dan tidak menurunkan pencapaian
sejak tahun 2015.

Brand Finance yang bekerja sama dengan Majalah SWA membuat sebuah
program secara tahunan oleh lembaga riset independen internasional dengan nama
Indonesia’s Most Valuable Brand 2020 yang berisi pemeringkatan kepada 100
merek perusahaan. Pemeringkatan brand value dilakukan dengan
memperhitungkan brand strength index, brand royalty rate, dan brand revenue.
Selain itu yang diperhatikan dalam penilaian ini mencakup corporate brand dan
product brand.
12

Berdasarkan hasil riset Brand Finance, mereka juga mencatat besaran nilai
merek (Brand Value/BV) Telkom berdasarkan data kinerja bisnis tahun 2019
adalah USD 4,76 miliar, atau naik 3% dibandingkan besaran BV tahun sebelumnya,
USD 4,61 miliar. Dan lagi, ini membuktikan bahwa Telkom memang benar-benar
meningkatkan nilai perusahaannya, tidak hanya untuk meningkatkan nilai merek
tetapi juga kualitasnya.

"Nilai merek merupakan tolok ukur persepsi pelanggan, investor serta


stakeholder lainnya terhadap kualitas layanan yang dirasakan pelanggan dan
performansi perusahaan. Dengan kualitas layanan yang baik dan performansi
bisnis yang cemerlang, maka nilai merek perusahaan tentunya juga akan
meningkat,” kata Ririek

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan Telkom


memandang bahwa nilai merek yang tinggi tidak diperoleh hanya dengan upaya
membangun merek semata. Namun Telkom fokus pada peningkatan kualitas
layanan prima yang dirasakan oleh pelanggan serta peningkatan kinerja bisnis
perusahaan.
BAB III
ANALISIS OBYEK STUDI

3.1 Analisis Studi Lapangan

Pada analisis kali ini saya akan melalukan analisis rasio aktivitas dari
laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Rasio aktivitas adalah rasio
yang digunakan untuk menilai efisiensi atau efektivitas perusahaan dalam
pemanfaatan semua sumber daya atau aset (aktiva) yang dimiliki oleh suatu
perusahaan. Dari hasil pengukuran ini, akan diketahui berbagai hal yang berkaitan
dengan aktivitas perusahaan sehingga manajemen dapat mengukur kinerja mereka
selama ini. Kemudian hasil ini dibandingkan dengan hasil pengukuran beberapa
periode sebelumnya.

Pada analisis ini penulis hanya akan menggunakan dua perhitungan saja.
Karena dua analisis ini yang sering dipakai dan sudah dapat memberikan jawaban
mengenai efisiensi dari perusahaan.

3.1.1 Analisis Total Asset TurnOver (TATO)/Perputaran Aktiva Total

Total Asset TurnOver adalah sebuah analisis yang melakukan perbandingan


antara hasil penjualan dengan rata-rata total aset suatu perusahaan. Dari hasil
analisis tersebut, maka akan didapatkan sebuah informasi mengenai perputaran
total aset yang terjadi dalam suatu perusahaan selama periode tertentu. TATO ini
akan menjelaskan bahwa tingkat efisiensi pemakaian aset perusahaan secara
keseluruhan (total) dalam menghasilkan volume penjualan tertentu yang sesuai
dengan catatan di laporan keuangan.

Rumus dari TATO ini adalah sebagai berikut:


Penjualan Bersih
TATO = × 100%
Rata − rata Total Aset
atau,
Penjualan
TATO = × 100%
(Total Aset awal tahun + total aset akhir tahun)/2

13
14

Semakin besar hasil yang didapatkan dari rasio ini maka kondisi operasional
perusahaan semakin baik. Artinya perputaran aset lebih cepat dan perusahaan
dianggap mampu untuk memanfaatkan setiap rupiah yang dimiliki untuk
menghasilkan penjualan sehingga dapat menghasilkan laba yang semakin optimal.

Dalam Laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk selama


periode tahunan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 - 31
Desember 2019 penjualan bersih dan total asetnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3-1
Penjualan dan Total Aset PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Untuk Tahun yang berakhir dalam 31 Desember 2017 - 31 Desember 2019
(Angka dinyatakan dalam bentuk Milyaran Rupiah)

Akun 2016 2017 2018 2019

Penjualan 116.333 128.256 130.784 135.567


Total Aset 179.611 198.484 206.196 221.208
Sumber: https://www.idx.co.id Financial Statement (Audited)

Untuk dapat menghitung TATO, maka diperlukan data dari penjualan bersih
dan juga rata-rata total aset. Rata-rata total aset didapatkan dari total aset awal tahun
ditambah total aset akhir tahun dibagi dua.

Berikut adalah perhitungan untuk analisis TATO 2017-2019:

128.256
TATO tahun 2017 = × 100%
(179.611 + 198.484)/2
128.256
= × 100%
189048
= 0,68 kali atau 68%

130.784
TATO tahun 2018 = × 100%
(198.484 + 206.196)/2
130.784
= × 100%
202340
= 0,65 kali atau 65%
15

135.567
TATO tahun 2019 = × 100%
(206.196 + 221.208)/2
135.567
= × 100%
213702
= 0,63 kali atau 63%

Hasil analisis dari TATO tersebut pada tahun 2017 menunjukkan angka 0,68
kali atau 68%, pada tahun 2018 menunjukkan angka 0,65 atau 65%, dan pada tahun
2019 menunjukkan angka 0,63 dan 63%. Angka tersebut memiliki arti bahwa
Perusahaan Telkom dapat melakukan penjualan lebih dari separuh aset yang
dimilikinya.

Dalam hasil perhitungan TATO tidak ada standar acuan bakunya, tetapi
untuk dapat mengetahui nilai dari tersebut baik atau tidaknya, maka perlu untuk
dicari melalui perbandingan dengan tahun-tahun berikutnya atau sebelumnya atau
pun melalui analisis dengan perusahaan sejenisnya. Pada laporan ini, saya akan
melakukan perbandingan dengan periode tiga tahun untuk mengetahui nilainya.
Berikut adalah hasil perbandingan analisis TATO selama periode 2017-2019:

Tabel 3-2
Hasil Analisis TATO

Tahun TATO

2017 68%

2018 65%

2019 63%

Jika dilihat melalui tabel di atas, terlihat bahwa efisiensi perusahaan Telkom
dalam memutarkan asetnya menjadi penjualan selama periode 2017-2019
mengalami penurunan. Artinya selama periode tersebut Perusahaan Telkom
mengalami penurunan efisiensi dari penggunaan aset yang digunakan untuk
penjualan.
16

3.1.2 Analisis Fixed Asset TurnOver (FATO)/Perputaran Aset Tetap

Rasio perputaran aset tetap atau fixed asset turnover (FATO) adalah
perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap yang dimiliki suatu perusahaan.
Rasio FATO ini mengukur efektivitas pemakaian dana yang tertanam pada harta
(aktiva) tetap seperti pabrik dan peralatan untuk menghasilkan penjualan yang
dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap tersebut.

Rasio ini berfungsi untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam


memanfaatkan asenya secara efektif. Jika perputarannya lambat (rendah), maka
kapasitas akan terlalu besar atau ketersediaan aktiva tetap banyak sehingga kurang
bermanfaat.

Inti dari rasio ini sebenarnya ingin mengukur sejauh mana efektivitas
perusahaan dalam mengelola asetnya dalam menghasilkan penjualan. Atau bisa
juga dikatakan, untuk membandingkan antara perolehan penjualan dengan aset
yang dimiliki. Semakin tinggi tentunya semakin baik, dan semakin rendah
menandakan bahwa metode penjualannya belum maksimal.

Rumus untuk mencari FATO adalah sebagai berikut:

Penjualan
FATO = × 100%
Total Aset Tetap

Hasil dari analisis ini akan menunjukkan sebuah angka yang memiliki arti
jumlah perputaran aset tersebut. Jika perputaran aset tetapnya tinggi hal tersebut
mengartikan bahwa fixed assets atau aset tetap digunakan secara efisien dan jumlah
penjualan yang dihasilkan hanya dengan menggunakan jumlah aset yang kecil.
Sebaliknya, rasio perputaran aset tetap yang rendah menunjukkan perusahaan tidak
menggunakan asetnya secara efisien dan efektif.

Dalam Laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk selama


periode tahunan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 - 31
Desember 2019 penjualan bersih dan total asetnya adalah sebagai berikut:
17

Tabel 3-3
Penjualan dan Total Aset Tetap PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Untuk Tahun yang berakhir dalam 31 Desember 2017 - 31 Desember 2019
(Angka dinyatakan dalam bentuk Milyaran Rupiah)

Akun 2017 2018 2019

Penjualan 128.256 130.784 135.567


Total Aset Tetap 150.923 162.928 179.486
Sumber: https://www.idx.co.id Financial Statement (Audited)

Berikut adalah analisis fixed asset turnover (FATO) berdasarkan data di atas:

128.256
FATO tahun 2017 = × 100%
150.923
= 0,85 kali atau 85%

130.784
FATO tahun 2018 = × 100%
162.928
= 0,80 kali atau 80%

135.567
FATO tahun 2019 = × 100%
179.486
= 0,76 kali atau 76%

Hasil dari analisis tersebut menunjukkan fixed asset turnover (FATO) pada
tahun 2017 adalah 0,85 kali atau 85%, sedangkan pada tahun 2018 0,80 kali atau
80%, dan pada tahun 2019 hasilnya yaitu 0,76 kali atau 76%. Angka tersebut yang
dihasilkan dari analisis mengartikan bahwa Perusahaan Telkom mampu
memutarkan asetnya menjadi penjualan dalam satu periode per tahunnya.

Hasil dari analisis FATO tidak bisa langsung diketahui nilainya apakah hasil
analisisnya menunjukkan nilai yang baik atau buruk, karena analisis dari FATO ini
tidak memiliki standar acuannya. Tetapi untuk dapat mengetahuinya bisa melalui
analisis terhadap perbandingan FATO dengan tahun-tahun berikutnya maupun
sebaliknya, atau dengan perusahaan sejenisnya.
18

Berikut adalah hasil perbandingan analisis FATO selama periode 2017-2019:

Tabel 3-4
Hasil Analisis FATO

Tahun FATO

2017 85%

2018 80%

2019 76%

Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa fixed asset


turnover (FATO) pada Perusahaan Telkom pada tahun 2017 lebih baik daripada
tahun-tahun berikutnya. Perputaran aset yang dilakukan Telkom pada tahun 2017
lebih efisien dibandingkan tahun berikutnya. Tetapi meskipun pada tahun-tahun
berikutnya terjadi penurunan, Telkom tetap mampu untuk melakukan perputaran
aset tetapnya lebih dari separuhnya untuk menghasilkan penjualan.

3.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah salah satu metode perencanaan strategis yang


digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk
akronim SWOT.

3.2.1 Strenght (Kekuatan)

Strenght adalah analisis yang menunjukkan kekuatan yang dimiliki


perusahaan. Kekuatan yang dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yaitu:

1. Memiliki bantuan dari negara. Perusahaan Telkom termasuk jenis dari


Perusahaan BUMN, jadi memiliki bantuan dari negara.
2. Memiliki banyak modal. Karena saham dari Perusahaan Telkom 52,09%
dimiliki oleh pemerintah.
19

3. Memiliki banyak anak perusahaan. Dengan memiliki banyak anak


perusahaan, maka akan lebih banyak memiliki banyak peluang untuk
mendapatkan laba.

3.2.2 Weakness (Kelemahan)

Weakness adalah kelemahan yang dimiliki oleh Perusahaan. Kelemahan


yang dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yaitu:

1. Terjadi penurunan total asset turnover dan fixed aset turnover pada rasio
aktivitas pada tahun 2018 dan 2019. Artinya terjadi penuruan efisiensi
dalam pemanfaatan asetnya.
2. Terjadi penurunan aset dan juga laba pada tahun 2018.

3.2.3 Opportunity (Peluang)

Opportunity adalah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.


Peluang yang dimiliki PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yaitu:

1. Adanya wabah covid-19 menyebabkan banyak orang membutuhkan


layanan konektivitas digital untuk membantu pekerjaannya.
2. Memiliki banyak peluang untuk memiliki investor lebih banyak karena
termasuk ke dalam anggota LQ-45.
3. Telkom mendapat posisi 1 dalam 100 Most Valuable Brand. Hal ini tentu
akan membuka potensi Telkom lebih baik ke depannya.

3.2.4 Threat (Ancaman)

Threat adalah sebuah ancaman yang dapat mengganggu perusahaan.


Ancaman yang dimiliki PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yaitu:

1. Adanya wabah covid-19 yang mengancam pendapatan Telkom.


2. Banyaknya perusahaan-perusahaan baru dibidang sejenis telekomunikasi.
3. Adanya tren disruptive technology yang mengharuskan terus berinovasi jika
tidak ingin tertinggal.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) merupakan salah satu dari


sekian banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa
jaringan telekomunikasi dan layanan teknologi informasi & komunikasi (TIK) di
Indonesia. Telkom memiliki banyak anak perusahaan yang membuatnya memiliki
peluang mendapatkan laba lebih besar.

Analisis rasio aktivitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa telkom


memiliki perputaran lebih dari separuh aset dimilikinya yang digunakan untuk
menghasilkan penjualan. Ini memiliki arti bahwa Perusahaan Telkom memiliki
efisiensi yang baik dalam mengelola asetnya.

Berdasarkan analisis perbandingan tahunan selama tiga periode


menunjukkan hasil di tahun awal Telkom memang memiliki perputaran yang cukup
baik untuk menggunakan asetnya. Tetapi dalam dua tahun berikutnya selalu
mengalami penurunan. Hal tersebut memiliki arti jika asetnya belum dimanfaatkan
secara optimal seperti tahun-tahun sebelumnya.

4.2 Saran

Saran saya sebagai penulis ingin mengatakan telkom harus melakukan


pemanfaatan asetnya lebih baik lagi ke depannya agar aset tidak menumpuk dan
menyebabkan hilangnya kesempatan mendapatkan laba.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, penulis menyadari


sangat banyak kekurangan dan kelemahan dalam laporan ini, baik dari segi
penulisan maupun dari segi materi. Oleh karena itu penulis sangat menerima hasil
kritik dan saran dari pembaca, dan untuk memperbaiki laporan analisis selanjutnya
agar bisa lebih baik dari sebelumnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, I. (2011). Analisis Laporan Akuntansi. Bandung: Alfabeta.

IDX. (t.thn.). Profil Perusahaan Telkom. Dipetik Juni 24, 2020, dari IDX:
https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-
tercatat/detail-profile-perusahaan-tercatat/?kodeEmiten=TLKM

Kariyato. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Malang: Univesitas Brawijaya Press


(UB Press).

Prihadi, T. (2019). Analisis Laporan Keuangan - Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Reza. (2020, Juni 17). Telkom Dinobatkan sebagai Brand Paling Bernilai di
Indonesia. Dipetik Juni 24, 2020, dari Liputan 6:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4281453/telkom-dinobatkan-
sebagai-brand-paling-bernilai-di-indonesia

Unknown. (2020, Mei 27). Pelanggan Hingga Pendapatan Indihome Melesat di


2019. Dipetik Juni 24, 2020, dari CNBC Indonesia:
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200527201810-37-
161361/pelanggan-hingga-pendapatan-indihome-melesat-di-2019

Unknown. (2020, Mei 5). Terdampak corona, begini proyeksi pendapatan


Telekomunikasi Indonesia (TLKM) di 2020. Dipetik Juni 24, 2020, dari
Kontan.co.id: https://investasi.kontan.co.id/news/terdampak-corona-
begini-proyeksi-pendapatan-telekomunikasi-indonesia-tlkm-di-
2020?page=2

21
RIWAYAT PENULIS

Nama : Hendi Valerian


Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Juli 1999
Agama : Islam
Alamat : Perum BMI 1 BLOK E2/6 Dawuan Tengah, Kec.
Cikampek, Kab. Karawang, Jawa Barat.

Riwayat Pendidikan : SD Negeri Dawuan Tengah 6 Cikampek


SMP Negeri 1 Cikampek
SMA Negeri 1 Cikampek
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung

Riwayat Organisasi : Wakil Ketua Ekskul Jepang (2015)


Ketua Ekskul Jepang (2016)
Anggota Mahasiswa Karawang Berkarya
(Mahakarya, 2018)
Anggota LDM (2019-sekarang)

E-Mail : hendivalerian@gmail.com
No. HP (Whatsapp) : 081284629899
Line : valer69
Instagram : hendivalerian
Facebook : hendi.619

22
LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1: Surat Permohonan Izin Tempat PKL

23
Gambar 2: Proses Pengajuan Izin Gambar 3: Balasan dari Perusahaan
Tempat PKL

24
Gambar 4: Anggota Kelompok PKL & Dosen Pembimbing

Gambar 5: Proses Analisis Data

25
Gambar 6: Penguji sedang Menganalisis Data

Gambar 7: Penguji sedang membuat kesimpulan dari hasil Analisis Data

26

Anda mungkin juga menyukai