Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS SISTEM PELUMASAN

HONDA CIVIC 16. VALVE


PADA CV. OTOFIX
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
kenaikan kelas ke tingkat XII

Oleh :
ILHAM
NIS/NISN : 192014187/0044639953

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF
BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK) KARTINI BATAM

Juni, 2021
ANALISIS SISTEM PELUMASAN
HONDA CIVIC 16. VALVE
PADA CV. OTOFIX
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
kenaikan kelas ke tingkat XII

Oleh :

ILHAM

NIS/NISN : 192014182/0044639952

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF
BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK) KARTINI BATAM

Juni, 2021

ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIND)
ANALISIS SISTEM PELUMASAN HONDA CIVIC 16. VALVE
PADA CV. OTOFIX

Disusun oleh :

ILHAM
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing
Pada tanggal.....................2021
Kepala Prodi Keahlian Pembimbing

Drs.Jamaluddin Drs.Jamaluddin
NIK : 12651199089 NIK : 12651199089
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Waka Bidang Humas dan Industri

Yanti Devita, M. Pd
NIK : 05740703110

Mengetahui,
Kepala SMK Kartini Batam

Mujiono, S. Pd,. M.M.


NIK : 12710997072

iii
HALAMAN PERSETUJUAN PERUSAHAAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIND)

Telah diperiksa dan disetujui Pembimbing di


CV. OTOFIX

Pada tanggal.....................................2021

Pembimbing Prakerind,

YADI ROJALI

Mengetahui,
Pimpinan Perusahaan

AWI SUAR

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas

segala Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan latihan

dari kegiatan Praktik Kerja Industri di CV. Otofix selama 5 bulan. Terhitung

mulai dari 11 Januari sampai dengan 5 Juni 2021

Sesuai dengan program pendidikan yang telah ditetapkan, maka siswa-siswi

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Kartini Batam yang duduk ditingkat II

diwajibkan untuk melaksanakan praktik kerja industri (prakerind). Oleh karena

itu siswa-siswi SMK Kartini juga diwajibkan untuk membuat sebuah laporan

praktik kerja industri. Laporan praktik kerja industri ini dibuat dengan tujuan

sebagai bahan perbandingan antara teori yang telah diperoleh penulis selama ini

disekolah dengan praktik lapangan secara langsung dan juga merupakan salah

satu syarat untuk kenaikan kelas ke tingkat XII.

Dengan selesainya penyusunan laporan ini, maka penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Awi Suar selaku Pembimbing dan Pimpinan Perusahaan

2. Seluruh karyawan dan karyawati di CV. Otofix

3. Bapak Mujiono, S Pd,.M.M. selaku Kepala Sekolah SMK Kartini Batam.

4. Ibu Yanti Devita, M.Pd, selaku Waka Humas dan Industri SMK Kartini

Batam.

5. Ibu Marsiswanti, S.Pd, selaku Wakil Kurikulum SMK Kartini Batam.

v
6. Bapak Widiyono, S.Kom, selaku Wakil Sarana SMK Kartini Batam.

7. Bapak Triwanto, S.Pdi, selaku Wakil Kesiswaan SMK Kartini Batam.

8. Bapak Remon Ikhlas, ST, M.Pd, selaku Kaur Prakerind SMK Kartini Batam.

9. Bapak Jamaluddin selaku Kepala Kaket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

10. Bapak Defwarman, S. Pd selaku pembimbing penulis dalam mengerjakan

laporan.

11. Seluruh Majelis Guru dan Karyawan/Karyawati SMK Kartini Batam.

12. Kedua orang tua yang memberikan doa dan dukungan

13. Serta seluruh teman-teman yang memberikan semangat kepada penulis

sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini.

Dimana atas kerelaannya, pihak-pihak tersebut telah memberikan bantuan

dan dengan senang hati mencurahkan waktu dan pikirannya kepada penulis baik

dalam melaksanakan Prakerind maupun penyusunan Laporan Prakerind.

Dalam penyusunan Laporan Prakerind ini, penulis juga mengalami berbagai

hambatan dan rintangan yang dikarenakan keterbatasan oleh waktu, pengetahuan,

dan kemampuan yang dimiliki penulis baik dalam segi isi maupun penggunaan

kata.

vi
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari semua pihak demi lebih sempurnanya tugas mendatang.

Semoga Laporan Prakerind ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan

semua pihak yang membacanya

Batam, Juni 2021

ILHAM

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1 ...................................................................................i

HALAMAN JUDUL 2 ...................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH...................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN...........................................iv

KATA PENGANTAR....................................................................................v

DAFTAR ISI ..................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pelaksanaan Kerja Industri ...........................................1.

B. Tujuan Melakukan Prakerind ...................................................2

C. Alasan Pemilihan Judul............................................................2

D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................3

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERUSAHAAN

A. Latar Belakang Perusahaan ......................................................5

B. Struktur Organisasi...................................................................6

C. Prosedur dan Tata Kerja...........................................................6

D. Bidang Kegiatan Usaha.............................................................7

BAB III SISTEM PELUMASAN

A. Landasan Teori.........................................................................8

B. Uraian Kerja............................................................................15

C. Faktor Pendukung dan Penghambat........................................17

viii
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...............................................................................19.

B. Saran..........................................................................................21

DAFTAR RUJUKAN

CURICULUM VITAE

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pelaksanaan Pratik Kerja Industri

Kegiatan pratik kerja industri merupakan suatu kurikulum yang

dibentuk untuk sekolah menengah kejuruan. Prakerin (Pratik Kerja Industri)

adalah sistem yang diberlakukan sebagai wujud nyata dalam melatih peranan

siswa untuk menerapkan keterampilan dan potensi kerja yang telah dipelajari

di sekolah sesuai dengan jurusan masing-masing yang kemudian akan

dipratikan pada lapangan kerja. Prakerin merupakan suatu sistem yang

memadukan secara sistematis program pendidikan di sekolah dengan program

penguasaan keahlian dimana siswa berada di bawah wewenang sekolah atau

berada pada pengawasan sekolah dan siswa.

Kegiatan pratik kerja industri dilakukan berguna untuk meningkatkan

rasa percaya diri siswa yang telah berhadapan dengan lingkungan baru, dan

siswa dapat melatih kemandirian dan kedisiplinan waktu dalam mengejarkan

tugas yang diberikan, serta dapat meningkatkan mental siswa yang pada

awalnya pasif menjadi lebih aktif dalam bertanya. Dalam pratik kerja industri

para siswa mendapatkan teman baru seperti pegawai pada instansi maupun

siswa magang pada sekolah lain sehingga dapat memperluas pergaulan dan

bisa saling membahu satu sama lain.

Kegiatan pratik kerja insdustri bagi penulis merupakan suatu

pengalaman yang tidak dapat ditemui disekolah. Penulis berfikir dengan

1
2

adanya kegiatan Prakerin ini dapat membuat para siswa menjadi pribadi yang

kuat sehingga, pada saat terjun kelapangan kerja yang sesungguhnya tidak

merasa takut akan tetapi merasa penuh percaya diri dikarenakan sudah

mengalami peristiwa tersebut.

B. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Adapun tujuan dari pelaksanaan prakerind, antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai syarat dalam mengikuti UKK (Ujian Kompetensi Keahlian),

Ujian Sekolah (US).

2. Meningkatkan sikap disiplin, kreatif, inovatif, dan rasa tanggung

jawab terhadap pekerjaan sehingga dapat diterapkan apabila siswa-

siswi telah bekerja.

3. Memberi kesempatan bagi siswa-siswi untuk mendapat pengalaman

dan mengenal secara umum bagaimana ruang lingkup kerja yang

sebenarnya.

4. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum

pernah diketahui atau diterapkan di lingkungan sekolah pada

perusahaan

C. Alasan Pemilihan Judul

Usaha di dalam peningkatan rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah

terhadap lingkungan salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas

sistem pelumasan. Kualitas sistem pelumasan yang baik dapat membuat

mesin menjadi lebih awet dan kinerja mesin juga lebih baik. Sebaliknya,

kualitas sistem pelumasan yang tidak baik dapat menjadikan mesin menjadi

lebih cepat
3

mengalami kerusakan dan kinerja mesin tidak optimal. Pelumasan dapat

diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan

bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan

yang bergerak. Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada suatu

mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling

bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal.

Pelumasan memiliki fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang

pendeknya umur mesin. Fungsi dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi

adanya gesekan antara metal dan komponen-komponen mesin lainnya

sehingga dapat meminimalkan resiko terjadinya kerusakan pada mesin.

Sedangkan pelumasan itu sendiri berguna untuk mencegah atau mengurangi

terjadinya keausan pada komponen-komponen mesin yang saling bergesekan,

melancarkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menyusun Laporan Prakerind, penulis menggunakan beberapa teknik

dalam pengumpulan data untuk mendapatkan data mengenai masalah yang

akan penulis bahasa dalam laporan ini, antara lain sebagai berikut:

1. Pengamatan (Observation)

Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan meneliti dan

menelusuri langsung Teknik Teknik yang digunakan dalam proses perbaikan

radiator.
4

2. Wawancara (Interview)

Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan menanyakan informasi

yang diperlukan kepada pembimbing di PT Berkah Motor / orang-orang yang

dianggap dapat memberikan bantuan informasi yang sesuai tentang perbaikan

Roda dan Ban.


BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Latar Belakang Perusahaan

Gambar 2.1 CV. OTOFIX

Bengkel OTOFIX adalah salah perusahaan yang bergerak


dipelayanan jasa dan resmi yang berada dibatam yang tidak memegang
merek mobil.Artinya ada kebebasan untuk setiap merek mobil
pelanggan yang perbaiki dibengkel ini .perusahaan ini didirikan oleh
bapak SUAR pada tahun 2014 dikawasan Batam center,kemudian
BENGKEL OTOFIX.

Selama berdiri perusahaan ini banyak mengalami hambatan-


hambatan,namun berkat kerja keras pelapor mampu menegakkan dengan
kokoh perusahaan ini hinggahsaat ini.perusahaan ini banyak menjalin
kerja sama dengan pembisnis-pembisnis lain diantara

5
6

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam dunia kerja tanpa kita piker pasti memiliki struktur


organisasi managemenguna memperlancarkinerja kerja dan stabilitas
pekerjaan di perusahan adalah struktur profil perusahaan di BENGKEL
OTOFIX.

Kepala Bengkel ; Awi Suar


Kepala Mekanik : Yadi Rojali

C. Prosedur Dan Tata Kerja

1). Prosedur

Peraturan adalah suatu sistem yang membuat tata tertib yang


berlaku disuatu daerah/tempat yang sah ketetapannya dan berlalu
kepada siapapun dimana peraturan itu berlaku dengan adanya
peraturan memungkin kan ketentrantram dalam plaksaan di tempat
kerja peraturan bukan hanya ada masyarakat namun juga terdapat
didalam dunia kerja sehingga dalam melaksanakan tugas yang
menyangkut perkerjaan di 6ndustry perusahaan akan terjalan sebaik
mungkin.berikut adalah tata tertib yang berlaku diperusahaan
BENGKEL OTOFIX

a). Jam masuk : 08.00

Jam pulang : 17.00

b). Masuk mulai senin s/d sabtu

c).. Selalu dan wajid menjaga kebersihan.

2). Tata Tertib

a). Tertata

Aktivitas saya keseharian di kantor itu baik dan tidak pernah telat.

Kami sebelum memulai pekerjaan kami melakukan morning breafing.


7

Adapun pengertian buku prosedur pelaksanaan selalu kami terbitkan

di awal bulan sebagai bentuk standar.

b). Terancang

Setiap bentuk Kegiatan kami rancang dengan metodologi yang jelas

dan dukungan tenaga kerja yang akan mampu mambuat kami lebih

lebih semangat dalam bekerja, dan saya lebih yakin dalam melakukan

pekerjaan.

c). Terkontrol

Terkontrol yaitu dalam bekerja apapun dan sesulit pun bekerja kami

selalu dikontrol dalam bekerja dan tidak pernah salah dalam

bekerja. Jikalau kami diberi tugas oleh atasan, kami siap

mengerjakannya

D. Bidang Kegiatan Usaha

CV. Bengkel Otofix bergerak dibidang usaha perbaikan mobil dengan

berbagai merek dagang mobil seperti mobil dari Jepang, Korea, dan Eropa.
BAB III

SISTEM PELUMASAN
A. Landasan
Teori

1. Pengertian Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan merupakan salah satu sistem pelengkap pada suatu

kendaraan dengan tujuan mengatur dan menyalurkan minyak pelumas

kebagianbagian mesin yang bergerak. Minyak Pelumas yang digunakan

pada suatu mesin kendaraan mobil adalah oli mesin. Oli pada suatu

kendaraan memiliki beberapa sifat utama yaitu :

a..Sebagai Pelumasan

Oli mesin melumasi permukaan metal yang bersinggungan dalam mesin

dengan cara membentuk lapisan oli (oil film). Lapisan ini berfungsi

mencegah kontak langsung antara permukaan metal dan membatasi

keausan dan kehilangan tenaga yang minim.

Gambar 3.1 Sil


8
9

2. Fungsi Pelumasan Pada Mobil

Sistem pelumas harus ada pada sebuah mesin pada kendaraan. Di

dalam mesin kendaraan bila kendaraan tersebut menyala pastinya

terdapat komponen komponen yang saling bersinggungan. Sehingga

diperlukanlah sistem pelumasan pada kendaraan.

Sistem pelumas ini sangat penting, mengingat fungsi sistem

pelumasan bagi mesin yang sangat riskan. Sistem pelumasan pada

kendaraan memiliki beberapa fungsi,

diantaranya :

a. Sebagai Pelumas

Fungsi yang pertama yaitu pelumas berfungsi sebagai

pelumasan yaitu melumasi bagian-bagian yang saling

bersinggungan. Hal ini dilakukan untuk mencegah keausan

berlebih ketika bagian-bagian tersebut saling bergesekkan

(bersinggungan).

Minyak pelumas akan membentuk lapisan oli film pada bagian

yang dilumasi, sehingga komponen-komponen yang saling

bersinggungan tidak akan langsung bersinggungan karena adanya

lapisan oil film.

b. Sebagai Pendingin

fungsi yang kedua adalah minyak pelumas sebagai pendingin.

Minyak pelumas akan mengalir ke seluruh sistem atau bagian di

dalam mesin yang bergerak. Komponen yang bergerak dan saling


10

bergesekkan tersebut akan menimbulkan panas. Minyak pelumas

yang mengalir ke komponen tersebut akan menyerap panas yang

ditimbulkan sehingga minyak pelumas berfungsi sebagai pendingin

komponen-komponen mesin.

c. Sebagai Pembersih

Fungsi yang ketiga adalah minyak pelumas sebagai pembersih.

Komponen di dalam mesin kebanyakan terbuat dari bahan logam

sehingga bila komponen-komponen tersebut

saling bergesekkan maka akan menimbulkan keausan (karena

keausan tidak dapat dicegah namun dapat dikurangi).

Keausan akan menyebabkan adanya bram-bram besi ini harus

dibersihkan dari komponen yang saling bergesekkan tersebut agar

tidak menyebabkan keausan yang berlebih. Pembersihan bram-bram

besi ini dilakukan oleh pelumas, karena pelumas bersirkulasi pada

bagian-bagian mesin yang saling bergesekkan. Pelumas yang

mengalir tersebut akan membawa bram-bram (kotoran) besi ke

bagian karter (penampung oli).

Pada karter, bram-bram besi ini akan disaring dan ditangkap oleh

magnet yang dipasang pada bagian karter. Minyak pelumas sebelum

disirkulasikan ke bagian-bagian mesin juga mengalami proses

penyaringan terlebih daulu. Penyaringan ini dilakukan oleh

komponen filter oli.


11

d. Sebagai Perapat

Fungsi yang keempat adalah minyak pelumas sebagai perapat.

Minyak pelumas yang melumasi bagian-bagian mesin yang presisi

yang menjadi perapat yang mencegah terjadinya kebocoran gas atau

blow by gas. Contohnya yaitu saat pelumas melumasi bagan piston

dan dinding silinder, pada bagian ini pelumas berfungsi sebagai

perapat yang mencegah terjadinya kebocoran gas pada ruang diatas

piston ke bagian bawah piston.

e. Pencegah karat

Fungsi yang kelima adalah minyak pelumas sebagai pencegah

karat. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa komponen-

komponen mesin sebagian besar terbuat dari logam. Komponen yang

terbuat dari logam akan berkemungkinan terjadi karat. Jika karat ini

terjadi pada komponen-komponen di dalam mesin akibatnya akan

mudah membuat mesin rusak.

Oleh sebab itu komponen-komponen di dalam mesin harus bebas

dari karat sehingga pelumas harus mampu mencegah timbulnya karat

pada komponen-komponen di dalam mesin.

Sehingga pemeriksaan minyak pelumas pada mesin harus dilakukan

dengan baik, penggantian minyak pelumas harus dilakukan secara teratur

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pabrik. Penggantian


12

minyak pelumas harus disesuaikan kekentalannya (viskositasnya) sesuai

yang disarankan oleh pabrik. Jangan gunakan minyak pelumas yang

terlalu kental ataupun terlalu encer. Jumlah minyak pelumas yang ada

pada mesin harus disesuaikan jumlahnya, jangan terlalu banyak atuapun

terlalu sedikit.

3. Komponen Sistem Pelumasan Pada Mobil

a. Bak oli

Bak oli merupakan salah satu komponen pelumasan yang berfungsi

untuk menampung oli. Komponen ini menyimpan cadangan oli yang

nantinya akan digunakan untuk melumasi mesin.

b. Pompa oli

Komponen ini berfungsi untuk menghisap dan menyalurkan oli pada

mesin. Kinerja komponen pompa oli bergantung pada putaran mesin

dari camshaft, crankshaft, atau timing belt. Pompa oli bekerja dengan

menyalurkan oli yang bertekanan ke semua saluran mesin.

Kemudian oli tersebut pada akhirnya dibuang melalui saluran

perkaitan yang berada di ujung pompa. Proses ini bertujuan untuk

melumasi seluruh bagian lain dari mesin yang terbuka. Adanya pompa

oli membuat beluruh komponen mesin mendapat pelumas tanpa tekanan.


13

c. Filter oli

Komponen lain yang digunakan dalam sistem pelumasan adalah

filter oli. Komponen ini bertugas sebagai penyaring oli dari kotoran

sehingga oli tidak cepat kotor. Apabila oli yang diproses dalam sistem

ini terkontaminasi oleh kotoran, maka pelumasan tidak akan berfungsi

secara maksimal. Pelumas yang bekerja di sebuah kendaraan tidak boleh

mengandung kotoran sedikitpun. Partikel dan kotoran yang ada dalam

oli dapat menyebabkan celah mesin yang rapat akan tergores.

d. Strainer

Komponen ini berfungsi untuk menyempurnakan kerja filter oli.

Strainer atau penyaring dapat menyaring kotoran hingga yang

berdiameter satu milimeter. Komponen pompa oli berada di antara

lubang pompa oli dengan pompa oli, yaitu bertugas sebagai lubang isap

pelumas menuju pompa oli.

e. Pressure Valve

Pressure valve atau katup tekanan merupakan sebuah komponen

pelumasan yang bertugas untuk mengatur tekanan pelumas. Pengaturan

ini dilakukan utamanya ketika mesin sedang bekerja dengan perputaran

yang tinggi. Ketika mesin berputar tinggi, volume oli yang bergerak dari

pompa oli mengalami pertambahan. Sedangkan saluran oli memiliki

batas kemampuan. Oleh karena itu, pengaturan tekanan pelumas

dibutuhkan
14

agar tekanan oli tetap stabil. Kerja dari komponen yang satu ini

memiliki hasil akhir untuk mengembalikan oli pada carter. Proses ini

berlangsung ketika tekanan pelumas atau oli sedang naik.

f. Switch Oli

Switch oli merupakan sensor tekanan oli yang berfungsi untuk

mengetahui hasil kerja dari pompa oli. Komponen ini bertugas untuk

memberitahukan kepada Anda terkait cukup atau tidaknya tekanan

pompa oli untuk melumasi mesin.

Anda akan dapat mengetahui hal tersebut ketika memutar kunci

kontak Anda pada posisi on. Lihatlah pada dashboard apakah lampu

indikator oli kendaraan Anda menyala. Apabila lampu ini menyala

berarti komponen switch berfungsi dengan baik. Namun sebaliknya,

ketika mesin dihidupkan lampu indikator oli harus mati. Apabila lampu

indikator oli hidup saat mesin dihidupkan, periksalah oli mesin Anda.

Kemungkinan ada sesuatu yang bermasalah pada pelumasan kendaraan

Anda.

g. Oil gallery

Oil gallery adalah saluran pelumasan yang berfungsi sebagai jalan oli

atau pelumas pada mesin. Komponen ini berupa lubang pada blok mesin

yang akan dilumasi. Lubang ini akan mengantarkan pelumas pada

perangkat yang harus mendapat pelumasan.


15

h. Oil jet

Oil jet merupakan sebuah komponen pelumasan yang berada di

bawah silinder mesin. Komponen ini bertugas menyemburkan oli atau

pelumas ke batang penggerak.

i. PCV valve

Komponen yang satu ini tidak kalah penting. Komponen Positive

Crankcase Ventilation valve atau disingkat PCV valve merupakan

bagian dari rangkaian saluran mesin. Komponen ini berupa saluran

ventilasi udara yang terdapat pada ruang engkol mesin.

PCV valve berguna untuk mengeluarkan gas atau udara yang telah

terkontaminasi. Pada rangkaian pelumasan mesin kendaraan, PCV valve

berfungsi untuk membuang gas sisa pembakaran dalam mesin. Pada

akhirnya, komponen ini dapat menjaga kestabilan tekanan pada mesin.

B. Cara Kerja Sistem Pelumasan

Cara kerja sistem pelumas mesin kendaraan dapat dikatakan cukup

sederhana namun juga rumit. Sistem ini akan mulai bekerja ketika mesin

kendaraan dihidupkan. Sedangkan pada kondisi normal, yaitu mesin belum

dihidupkan, pelumas atau oli tertampung di dalam karter atau bak oli.

Ketika itu, pompa oli memiliki pasokan pelumas yang berasal dari engkol

mesin. Pompa oli pada umumnya menggunakan rotary pump.


16

Kemudian ketika mesin dihidupkan, poros engkol memulai kerja sistem

pelumasan dengan memutar pompa oli. Proses ini menyebabkan adanya

penyedotan pada komponen inlet hose oil pump. Pelumas akan masuk

pada pompa oli lewat inlet valve, dan terjadi penekanan pelumas oleh

pompa di sisi lainnya.

Pelumas atau oli yang sudah memiliki tekanan mengalir lewat jalur oli

menuju filter oli. Di dalam komponen filter ini pelumas mengalami proses

penyaringan agar terbebas dari berbagai kerak, kotoran, dan partikel.

Pelumas atau oli lalu lewat pada komponen oil feed disalurkan ke oil jet

dan bagian atas mesin. Oli yang telah berada di permukaan mesin secara

otomatis akan langsung melakukan tugasnya, yaitu melumasi bagian

rocker arm dan poros cam. Setelah itu, oli kembali ke bak atau karter lewat

saluran oli.

Di sisi lain, oli dari oil jet di bawah blok silinder dikeluarkan dengan

cara disemprotkan. Oli atau pelumas ini bertugas untuk melumasi

komponen connecting rod dan piston. Seluruh perputaran pelumas tersebut

dibantu dengan adanya komponen weight balance.

Komponen weight balance merupakan bagian dari poros engkol yang

berbentuk menyerupai sekop. Komponen ini bertugas untuk mengobrak-

abrik oli yang berada di karter atau bak oli pada saat poros engkol

berputar. Hal ini bertujuan untuk menyebar oli ke semua bagian mesin.
17

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat

Adapun beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam

menyelesaikan laporan prakerind ini, antara lain sebagai berikut :

1. Faktor pendukung

Hal-hal yang membantu mempermudah dan memperlancar jalannya

proses penyusunan laporan prakerind yaitu:

a.Orang tua dan guru yang selalu memotivasi,membimbing, dan

memberikan pelajaran yang cukup berarti bagi penulis selama

melaksanakan proses pelaksanaan Prakerind.

b. Seluruh staff di PT. BERKAH MOTOR yang bersikap ramah dan

baik dalam memberikan bantuan kepada penulis berupa informasi-

informasi yang sangat berharga dan bermanfaat, sehingga dengan ini

penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan saksama.

c.Teman-teman yang telah memberikan masukan dan inspirasi untuk

penyusunan laporan ini.

d. Fasilitas pendukung dari perusahaan seperti dokumen

untuk menyempurnakan proposal ini.

e.Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan dalam

penyusunan laporan ini.


18

2. Faktor Penghambat

Kesulitan yang dihadapi oleh penulis dalam penyusunan laporan

prakerind yaitu sebagai berikut:

a.Kurangnya ilmu serta bimbingan yang diberikan kepada penulis dalam

mempersiapkan diri sebelum Prakerind.

b.Penulis kesulitan dalam menyusun laporan Prakerind, dikarenakan

penulis tidak memiliki waktu luang dalam menyusun laporan.

c.Kurang tepatnya pemilihan kata bahasa indonesia yang baik dan tepat.
BAB IV

PENUTUP

Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerind) ini disamping

sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Kenaikan Kelas, saya juga

mandapatkan berbagai manfaat dan pengalaman yang berharga diantaranya

yaitu motivasi kerja, disiplin waktu, kreativitas, dan produktifitas kerja serta

mengetahui bagaimana jalannya suatu proses perbaikan radiator seperti yang

sudah saya jelaskan diatas.

Setelah membuat laporan pelaksaan Prakerind yang dilaksanakan selama

kurang lebih lima bulan ini, penulis dapat membuat beberapa kesimpulan dan

saran kepada pihak yang bersangkutan.

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas yang penulis sajikan maka penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa :

1. Pada job yang telah kami praktekan,kami mendapatkan data-data yang mana

data tersebut sangat membantu kami dalam melaksanakan perbaikan, sehingga

kami menjadi paham dan selanjutnya kami dapat menganalisa gangguan dan

bisa menentukan kerusakan, dan setelah kami mengadakan perbaikan dan di

uji coba kendaraan yang mengalami kerusakan sudah bisa kembali bekerja

dengan baik.

19
20

2. Relevansi pelajaran disekolah dengan dunia kerja

3. Sebenarnya semua alasan yang berkaitan dengan dunia otomotif sama,

halnya nama dan caranya yang berbeda. Disekolah penanganan trouble

dengan teori yang teknis sedangkan pada bengkel penanganan trouble denga

cara lain, karena mungkin untuk mempersingkat waktu dan juga sudah banyak

pengalaman yang dialaminya

4. Sikap kerja yang baik agar di peroleh ketepatan dan efisisensi kerja.

5. Sikap kerja yang di tetap kan pelanggan atau pengemudi harus ramah,

sabar, tenang dan cakap dalam berbicara, begitu mobil datang dan langsung

menyambutnya dan menanyakan pada bagian mana yang rusak dan gejala-

gejala yang ditimbulkan, kemudian di analisa dan dicari kemungkinan

kerusakan dan apabila benar langusng di lakukan langkah-langkah

pembongkaran, pemeriksaan, penggantian, perbaikan dan bila langkah ini

dilakukan dalam pekerjaan maka akan dibutuhkan waktu yang reatif singkat

dan hasil yang baik, cepat, sehingga pelanggan akan merasa puas.
21

B. Saran

Setelah saya melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerind) selama

kurang lebih lima bulan, banyak pengetahuan dan manfaat yang saya peroleh.

Pada kesempatan ini saya akan memberikan sedikit saran kepada pihak yang

bersangkutan dengan harapan semuanya dapat berubah menjadi lebih baik

dari sebelumnya.

1. Saran Untuk Perusahaan

a. Meningkatkan komunikasi antara pemimpin dengan karyawan maupun

dengan anak yang melakukan kegiatan Prakerind, sehingga tidak tejadi

kesalahpahaman yang dapat menganggu proses kerja.

b. Memberikan pekerjaan yang lebih berhubungan dengan jurusan anak

yang melakukan kegiatan Prakerind.

2. Saran Untuk Pihak Sekolah

a. Pihak sekolah agar tetap menjalin hubungan baik dengan pihak

perusahaan sehingga akan memudahkan proses penyaluran siswa-siswi

untuk kedepannya.

b.Mengajarkan siswa-siswi untuk lebih kreatif, inovatif, kooperatif, dan

percaya diri.
22

c. Lebih meningkatkan sistem kinerja Praktik Kerja Industri (Prakerind)

agar pada kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerind) tahun berikutnya

dapat berjalan dengan lebik baik dan lancar.


DAFTAR PUSTAKA

Gridoto, 07 Juni 2021, ‘Sistem Pelumasan’

https://www.gridoto.com/read/221017044/sistem-pelumasan-mesin-

mobil#:~:text=Sistem%20pelumasan%20mesin%20merupakan%20rang

kaian,pelumas%20ke%20seluruh%20bagian%20mesin.
CURRICULUM VITAE

Ilham, dilahirkan pada tanggal 02 Januari 2004 di

Batam Provinsi Kepulauan Riau. Pada tahun 2009

memulai pendidikan TK Islam Nusantara,

kemudian tahun 2010 melanjutkan pendidikan di

MI Nurul Amanatul Haq, lalu 2016 melanjutkan

pendidikan di SMPN 20 Batam Sekupang. Kemudian melanjutkan pendidikan

ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan mengambil paket kejuruan

Teknik Kendaraan Ringan di SMK Kartini Batam. Selama menjadi siswa di

SMK Kartini batam selain mengikuti kegiatan proses belajar-mengajar, saya

turut aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler seperti pramuka dan PMR.

Anda mungkin juga menyukai