Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

“PERBAIKAN DAN PERAWATAN SISTEM PENDINGIN


PADA MOBIL”

DI

BENGKEL ANDHIKA SERVICE

Batulicin -Tanah Bumbu

Disusun Oleh:

Nama : Muhammad

NIS :

Jurusan : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

SMK KODECO SIMPANG EMPAT


KABUPATEN TANAH BUMBU
KALIMANTAN SELATAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

“PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL


TRITON”

DI
BENGKEL ANDHIKA SERVICE
Batulicin – Tanah Bumbu
Mengesahkan:

PembimbingLapangan, PembimbingSekolah,

TRI YM WAHYUDI DAUDI

Mengetahui:

Pimpinan Industri Kepala SmksKodeco,

KADEK YUNI WINARTI, SE.MM

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
yang berlimpah dalam penyusunan laporan ini. Laporan ini merupakan syarat
wajib dalam menyelesaian tugas laproran/ prakerin. Kegiatan prakerin yang
dilaksanakan di bengkel ANDHIKA SERVICE, Mulai tanggal 01 Agustus 2021
sampai tanggal 30 September 2020 dan dapat menyelesaikan laporan prakerin.

Ada kebanggaan tersendiri jika kegiatan prakerin ini bisa selesai dengan
hasil yang baik. Dengan keterbatasan penulis dalam membuat riset, maka cukup
banyak hambatan penulis temui di lapangan. Dan jika laporan pada akhirnya bisa
di selesaikan dengan baik tentulah karena bantuan dukungan dari banyak pihak
pihak yang terkait.

Untuk itu, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak pihak
yang terkait di antaranya kepada :

A. Ibu Yuni Winarti, S.E M.M selaku Kepala sekolah SMKS Kodeco Simpang
empat.

B. Bapak Danang Suryanto,Amd selaku Pembimbing dari pihak sekolah SMKS


Kodeco.

C. Bapak Tri ym wahyudi selaku Pembimbing dari pihak bengkel ANDHIKA


SERVICE .

D. Kepada orang tua yang selalu mendukung hingga akhirnya dapat selesainya.

Tidak ada yang bisa penulis berikan selain doa dan rasa terima kasih yang
tulus kepada pendukung. Penulis sangat berharap Laporan penellitian ini akan
sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan menambah pengetahuan
bagi kita semua.

Batulicin, september 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................vi

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................1
A.Latar Belakang ………………………………………………………………….1
1. Alasan melaksanakan kegiatan prakerin...........................................................1
2. Alasan pemilihan Judul.....................................................................................1
B.Rumusan masalah........................................................................................................2
C.Tujuan Dan Manfaat...................................................................................................2
1. Tujuan...............................................................................................................2
2. Manfaat.............................................................................................................2
D.Waktu Dan Tempat Pelaksanaan...............................................................................2
E.Sistematika Penulisan.................................................................................................3
BAB IITINJAUAN UMUM PERUSAHAAN............................................................5
A.Sejarah Berdirinya Perusahaan..................................................................................5
B.Lokasi Perusahaan.......................................................................................................5
C.Struktur Organisasi......................................................................................................5
D.Sistem Manajemen Perusahaan...................................Error! Bookmark not defined.
E.Jenis produksi/bidang usaha.........................................Error! Bookmark not defined.
BAB III LANDASAN TEORI.......................................................................................7
A.Pengertian sistem pendingin......................................................................................7
B.Jenis-jenis sistem pendingin.........................................Error! Bookmark not defined.
C.Komponen komponen sistem pendingin.................................................................10
D.Prinsip kerja sistem pendingin.................................................................................14
E.Cara kerja sistem pendingin.....................................................................................16
F. Kelebihan dan kekurangan sistem pendingin.........................................................18

BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................................21
A.\Alat dan Bahan.........................................................................................................21

iii
B.K3 yang perlu di perhatikan.....................................................................................22
C.perbaikan dan perawatan sistem pendingin................Error! Bookmark not defined.

BAB V PENUTUP........................................................................................................36
A.Kesimpulan................................................................................................................36
B.Saran...........................................................................................................................36

Daftar Pustaka................................................................................................................38
Lampiran lampiran............................................................Error! Bookmark not defined.

iv
DAFTAR TABEL

Table1. 1 Waktu pelaksanaan prakerin....................................................................3


Tabel 4. 1 Alat alat yang dibutuhkan.....................................................................21
Tabel 4. 2 Bahan bahan yang dibutuhkan..............................................................21
Tabel 4. 3 Spesifikasi sistem pendingin.................Error! Bookmark not defined.

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Denah tempat prakerin........................................................................5

vi
vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Alasan melaksanakan kegiatan prakerin
Sekolah menengah kejuruan adalah sebuah lembaga pendidikan
menengah atas yang memiliki kegiatan kegiatan dibidang pendidikan yang
mengarah kepada keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan dibidang
kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki keterampilan dan
keahlian untuk memasuki dunia usaha lapangan atau dunia kerja.

Maka dari itu setiap sekolah menengah kejuruan dianjurkan untuk


melakukan praktek kerja industri (prakerin ) untuk memperkenalkan siswa
pada dunia kerja yang nyata, juga untuk mempersiapkan siswa pada dunia
kerja yang nyata, juga untuk mempersiapkan siswa dapat bersaing didunia
lapangan.

Karena prakerin merupakan salah satu bentuk emplementasi secara


sistematis dan sinkron antara program pendidikan disekolah dengan
program penguasaan keahliaan yang diproleh melalui kegiatan kerja secara
langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat tertentu.

2. Alasan pemilihan Judul


Adapun alasan penyusunan dalam memilih judul pada laporan
praktek kerja industri ( prakerin ) ialah sebagai berikut:

a. Sistem pendingin mempunyai peranan penting pada kendaraan.

b. enyusun ingin lebih memperdalam tentang sistem pendinginan


baikkomponennya maupun fungsinya.

c. Penyusun lebih tertarik pada sistem pendingin karena lebih mudah


dalam perbaikannya.

1
B. Rumusan masalah
Berdasarkan persoalan persoalan yang didapat, dapat dirumuskan
sebagai berikut :

a. Alat dan bahan apa sajakah yang digunakan dalam perbaikan sistem
pendingin?

b. K3 apa saja yang perlu diperhatikan dalam perbaikan sistem pendingin ?

c. Apa saja langkah kerja dalam pengecekan sistem pendingin ?

C. Tujuan Dan Manfaat


1. Tujuan
a. Tujuan umum pembuat laporan ini adalah untuk membantu pemilik
kendaran khususnya mobil untuk menangani gangguan pada kendaraan.

b. Untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki siswa guna menghadapi


dunia kerja.

c. Mengetahui cara perbaikan dan pengecekan sistem pendingin.

d. Mengetahui komponen komponen sistem pendingin.

2. Manfaat
a. Dapat mengetahui secara langsung proses kerja dilapangan dan
memproleh informasi baru yang mungkin tidak diproleh di sekolah.

b. Dapat mebandingkan antara teori yang diajarkan disekolah dengan


praktik yang dilakukan selama mengikuti praktik kerja industri.

D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Adapun kegiatan prakerinyang dilakukan pada tanggal 13 juli 2021
sampai 30 september 2021 yang bertempat di BENGKEL ANDHIKA
SERVICE yang beralamat dijalan raya batulicin.

2
No Hari Kerja Jam Masuk Jam Pulang Keterangan
1 Senin 08.00 17.00 Masuk
2 Selasa 08.00 17.00 Masuk
3 Rabu 08.00 17.00 Masuk
4 Kamis 08.00 17.00 Masuk
5 Jum’at 08.00 17.00 Masuk
6 Sabtu 08.00 17.00 Masuk
7 Minggu _ _ Libur
Table1. 1 Waktu pelaksanaan prakerin

E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam mengetahui isi laporan ini, maka
penulis mencoba untuk memberikan penguraian masalah tersebut secara
sistematis. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas gambaran secara umum isi dari laporan yang terdiri dari
latar belakang kegiatan prakerin, masalah, tujuan dan manfaat, waktu dan
pelaksanaan prakerin, serta sistematika penulisan.
2. BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang tinjauan umum perusahaan, struktur organisasi,
sistem manajemen prusahaan, serta jenis produksi/ bidang usaha prusahaan.
3. BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori teori yang mendukung dalam pembahasan tema atau
topik permasalahan.
4. BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang penyelesaian masalah berdasarkan pada rumusan
masalah yang ditentukan sebelumnya.
5. BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari laporan yang dibahas serta saran saran
yang membangun bila diperlukan.

3
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan


Bengkel Andhika Service merupakan bengkel mobil yang telah berdiri
sejak tahun 2017 berada di Jl. Raya Batulicin Kab.Tanah Bumbua dalah

4
bengkel umum melayani jasa service terhadap seluruh tipe dan merk mobil
seiring berjalannya waktu bengkel andhika service mulai melakukanpenjualan
spare part
B. Lokasi Perusahaan

Gambar 2. 1 Denah tempat prakerin


C. Struktur Organisasi

Kepala Pimpinan
Kadek Andin

Mekanik
Uzy Rahmat
Tri Jm Wahyudi

D.Jenis Produksi/Bidang Usaha

Bengkel andhika service adalah sebuah bengkel yang bergerak di bidang


jasa untuk melayani perbaikan mobil seperti tune up, service ringan, service ac
mobil spare part dan bongkar pasang mesin.

5
BAB III

LANDASAN TEORI

6
A. Pengertian sistem pendingin

Gambar 3. 1 Mekanisme sistem pendingin

Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang


berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal.
Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk
menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga
gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil
pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang
melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar
ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk
konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan
mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu
dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga
mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah
lingkungan.

Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin


mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur
sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis,
sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan

7
manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat
rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem
pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur
kerja yang ideal.

Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung


dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan
fluida sebagai perantara disebut pendinginan air.

B. Jenis-jenis sistem pendingin

1. Sistem Pendingin Air (Air Coolant)

Gambar 3. 2 Sistem Pendingin

Untuk jenis pertama adalah sistem pendingina air atau air coolant,
pada jenis ini sering digunakan pada kendaraan roda dua dan roda empat.
Prinsip dari pendingin ini menggunakan air untuk menghasilkan udara
dingin dan membuang udara panas ke luar. Namun penggunaan air bukan air
biasa namun menggunakan air coolant, dan air tersebut harus kalian isi jika
sudah mulai habis.

Pada jenis ini memiliki beberapa komponen penting dan masing-


masing memiliki cara kerjanya masing-masing. Adapun beberapa kelebihan
jika menggunakan jenis ini, untuk pertama prosesnya lebih cepat ketika suhu

8
panas mulai terjadi. Lalu untuk kedua bekerja secara otomatis apabila suhu
panas sudah masuk ke suhu sesuai dengan pengaturannya.

2. Sistem Pendingin Udara (Alami)


Untuk jenis kedua ialah udara atau alami, dalam penggunaan ini tidak
semua jenis kendaraan menggunakannya, Biasanya untuk jenis kendaraan
motor dengan kapasitas mesin dibawah 150 cc. Pada jenis ini dirasa lebih
simpel, karena cara kerjanya hanya membutuhkan udara bebas yang masuk
ke area mesin motor saja. Maka dari itu beberapa motor dengan cc kecil,
letak mesin tidak di tutup dengan penutup.

Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan udara luar masuk ke area


mesin motor, maka tak heran jika mesin motor yang menggunakan
pendingin ini terdapat sirip-sirip. Lalu untuk kelebihan pada jenis ini
prosesnya lebih cepat dan tanpa harus menggunakan komponen lainnya.
Hanya saja terdapat kekuraannya, motor kemungkinan besar akan
mengalami overheat.

3. Sistem Pendingin Oil

Gambar 3. 3 Sistem Pendingin Oil

Lalu untuk jenis terakhir ialah sistem pendingin oli atau sering disebut
oil cooler, pada jenis ini memang jarang digunakan oleh banyak kendaraan.
Namun beberapa ada yang menggunakan jenis ini, pada dasarnya untuk jenis
ini hanya untuk mendinginkan oli didalam mesin saja. Karena seperti kita

9
ketahui jika oli mesin bukan hanya untuk pelumas komponen didalam mesin
saja, melainkan untuk mendinginkan suhu mesin juga,

Pada sistem ini memiliki cara kerja seperti radiator sejatinya, dimana
sirkulasi oli akan melewati oil cooler diman memiliki fungsi melepas suhu
panas ke udara bebas. Dalam penggunaan ini tentunya adan kekurangan dan
kelebihannya, sehingga hanya jenis kendaraan tertentu saja yang
menggunakan jenis pendingin satu ini.

Nah itulah ketiga jenis sistem pendingin pada sebuah kendaraan dapat
kami sampaikan kepada kalian semua, dalam hal ini cara kerja system
pendingin dari semua jenis sama yakni untuk menstabilkan suhu mesin
motor. Mungkin cukup sekian informasi dapat disampaikan.

C. Komponen komponen sistem pendingin

1. Radiator Coolant

Gambar 3. 4 Radiator Coolant

Radiator coolant merupakan cairan yang terbaik digunakan untuk


mendinginkan mesin mobil.

Radiator coolant memiliki titik didih lebih tinggi dibanding air biasa
dan tidak membuat korosi.

2. Radiator

10
Gambar 3. 5 Radiator

Tugas utamanya sebagai perantara agar air panas dapat melepas kalornya ke
udara.Dari bahannya, ada tiga jenis radiator: kuningan, tembaga dan
aluminium.

3. Kipas Radiator

Gambar 3. 6 Kipas Radiator

Kipas radiator bertugas untuk mengalirkan udara dingin melalui kisi-kisi


radiator, khususnya saat mobil berhenti.

Ada dua jenis kipas radiator pendingin mesin mobil: yang digerakkan
langsung oleh mesin, dan diputar oleh motor listrik.

11
4. Water Pump

Gambar 3. 7 Water Pump

Water pump mengalirkan air dari radiator ke blok mesin dan sebaliknya
digunakan pompa air yang digerakkan oleh mesin.

Pada mesin kompetisi biasanya digunakan pompa air elektrik agar tidak
membebani mesin

5. Selang Radiator

Gambar 3. 8 Selang Radiator

Slang radiator berfungsi sebagai penghubung antara radiator dan blok mesin.

Ada dua jenis slang radiator, slang yang atas berfungsi mengalirkan air panas
dari mesin ke radiator, sedangkan yang bawah untuk menyalurkan air yang
sudah didinginkan kembali ke mesin.

12
6. Tangki Cadangan Radiator

Gambar 3. 9 Tangki Cadangan Radiator

Dalam keadaan panas, tekanan pada sistem pendi- nginan akan bertambah.
Hal ini mengakibatkan ada air yang harus keluar dari sistem yang akan
ditampung oleh tangki cadangan Saat mesin kembali dingin, tekanan pada
sistem pendinginan juga akan kembali normal sehingga perlu tambahan air yang
akan diambil dari tangki cadang

7. Tutup Radiator

Gambar 3. 10 Tutup Radiator

Tutup radiator ini bertugas menjaga tekanan di dalam sistem radiator agar
tetap stabil dan mengalirkan air yang menguap ke tabung reservoir saat
dibutuhkan. Besarnya tekanan dalam sistem pendingin di mobil biasanya
tertulis di tutup radiator dengan angka 0,7 atau 0,9 dalam satuan bar.

13
Artinya klep pada tutup radiator akan terbuka jika tekanan sudah melebihi
angka itu dan air akan mengalir sebagian ke tangki cadangan

8. Thermostat

Gambar 3. 11 Thermostat

Thermostat bertugas untuk menjaga suhu kerja ideal di mesin.Thermostat


terletak di mulut saluran air di kepala silinder.Saat mesin dingin, thermostat 
akan menutup saluran ke radiator sehingga cairan pendingin akan mengalir
kembali ke blok mesin melalui saluran bypass.Jika mesin sudah mencapai suhu
kerja, thermostat  akan terbuka dan air mengalir ke radiator untuk didinginkan.

C. Prinsip kerja sistem pendingin

Memang pada prinsipnya, penyaluran bahang ke udara bebas dapat


dilakukan secara langsung oleh udara yang melewati mesin. Tetapi untuk mesin
pembakaran internal dengan ukuran yang besar ini tidak lah mencukupi. Secara
teknis diperlukan sebuah mekanisme tambahan untuk mempermudah upaya
penyaluran kalor tersebut ke udara. Komponen sistem pendingin yang meliputi
radiator dan beberapa komponen lain adalah bagian dari mekanisme tersbeut.
Secara keseluruhan, prinsip kerja sistem pendinginan mobil meliputi
pengambilan kalor pada mesin – air radiator temperatur tinggi – pendinginan air
radiator – air radiator kembali ke mesin mengambil kalor.

Secara rinci dapat dibagi menjadi tiga bagian berikut.

14
1. Starting Awal Mesin dalam Kondisi Dingin

Kerja sistem pendingin pada saat sistem starter bekerja dan kondisi mesin
dari keadaan dingin. Dalam kondisi ini mesin masih membutuhkan kalor untuk
mencapai temperatur kerja mesin. Oleh karena itu, sistem pendingin tidak
bekerja. Air coolant radiator hanya akan bersirkulai di dalam mesin dengan
bantuan pompa air tanpa melewati radiator untuk mengalami proses pendinginan
air. Bagaimana ini bisa terjadi? Ini terjadi dengan bantuan kerja thermostat.
Komponen ini akan menutup jalur untuk masuk ke dalam radiator.

Dengan demikian, sampai temperatur kerja mesin belum tercapai air


radiator hanya akan bersirkulasi di dalam water jacket. Air radiator akan
menyerap panas dari bagian mesin paling panas dan membawanya keliling water
jacket untuk meratakan temperatur ke seluruh bagian mesin.

2. Temperatur Kerja Mesin Tercapai

Thermostat akan tetap tertutup hingga temperatur kerja mesin tercapai.


Teemperatur kerja mesin adalah berkisar 80 hingga 90 derajat celcius
bergantung spesifikasi mesin. Sebelum temperatur ini tercapai maka sistem
pendingin mesin tidak bekerja atau hanya beredar di water jacket saja.

Pada saat temperatur kerja mulai tercapai, thermostat mulai terbuka. Akibat
terbukanya thermostat maka air radiator akan bergerak menuju radiator. Di
radiator inilah proses pendinginan air akan berlangsung.

Untuk diketahui, mobil-mobil baru sudah menggunakan sistem elektrik pada


sistem pendingin. Maka kita akan menemui thermostat elektrik yang dilengkapi
dengan sensor ECT. Selain itu, kipas elektrik juga akan disertakan pada sistem
ini maka dapat diatur sedemikian rupa sehingga kipas elektrik belum bekerja
atau berputar pada saat temperatur baru pada posisi 80 derajat celsius.

Sebagai catatan: Jika kipas radiator menggunakan sistem mekanik, kipas


radiator akan berputar bersama berputarnya poros engkol.

15
3. Temperatur Mesin Lebih dari Temperatur Kerja Mesin

Selama mesin terus bekerja maka kalor akan terus bertambah dengan arti
temperatur akan terus meningkat. Sehingga pada saat tertentu, mesin akan
mengalami temperatur di atas temperatur kerja mesin. Nah di sinilah sistem
pendingin akan benar-benar bekerja. Perhatikan gambar di atas.

Dalam kondisi ini, kipas radiator juga akan mulai bekerja. Saat temperatur
mesin di sekitar temperatur kerja mesin, kipas elektrik akan berputar. Tetapir
putaran kipas dalam kondisi berputar lambat. Putaran lambat ini hanya untuk
menjaga supaya mesin tetap dalam kondisi temperatur kerja normal.

Kipas listrik akan berputar medium ketika temperatur mesin melewati


temperatur kerja mesin. Dengan putran medium ini, air radiator akan berada
pada temperatur yang mengembalikan mesin pada temperatur normal kerjanya.

Kipas akan bekerja maksimal atau putaran tinggi ketika temperatur


melewati jauh dari temperatur kerja mesin. Ini biasanya terjadi pada saat mesin
bekerja berat dan putaran tinggi. Dengan kipas bekerja maksimal, air radiator
akan dengan cepat melepaskan panas sehingga ketika kembali ke dalam mesin
air dalam keadaan dingin kembali.

Kipas hanya akan berhenti berputar ketika temperatur mesin di bawah


temperatur kerja.

D. Cara kerja sistem pendingin.

Sistem pendingin (Cooling system) adalah salah satu sistem yang terdapat
di kendaraan yang fungsinya langsung terintegrasi ke engine. Sesuai dengan
namanya fungsi dari sistem pendingin adalah untuk "mendinginkan". Apa yang
didinginkan oleh sistem pendingin ini? ya jawabannya adalah kendaraan, lebih
tepatnya pada bagian engine. Sebelumnya, karena banyak yang bertanya
mengenai sistem pendingin, seperti kenapa kendaraan harus didinginkan? dan
bagaimana cara kerja dari sistem pendingin ini untuk bisa mendinginkan

16
kendaraan? di artikel ini akan dibahas setidaknya untuk menjawab dua
pertanyaan diatas.

Hal pertama yang perlu kalian ketahui dan kita sepakati bersama adalah
kendaraan-kendaraan yang sering kamu liat di jalan, bisa bergerak, karena
pergerakan ini kendaraan bisa mengalami perubahan posisi, melakukan
deselerasi ataupun akselerasi. Kenapa kendaraan bisa bergerak, mungkin
jawaban singkatnya karena tiap-tiap dari kendaraan itu memiliki penggerak
atau yang biasa disebut dengan engine (motor).

Pengerak yang paling populer digunakan oleh banyak ATPM baik


kendaraan roda 2 maupun roda 4 sejauh ini adalah "motor bakar". Mungkin
kalian penasaran apa itu motor bakar? Jadi kalau kalian pake kendaraan
kemudian bensinnya habis otomatis kendaraan tidak bisa hidup. Kenapa
demikian? karena kendaraan yang kamu punya merupakan jenis motor bakar,
dimana tenaga yang dihasilkan diperoleh melalui proses pembakaran dari bahan
bakar dengan berbagai varian maupun jenisnya. Kalo gaada bensin ya mesin
tidak akan menghasilkan tenaga, alhasil mobilnya tidak akan hidup.

Dari jenis motor bakar ini kendaraan yang kita pakai sehari hari adalah
termasuk dalam internal combustion engine (motor pembakaran dalam).
Dimana proses pembakarannya terjadi di dalam engine dan hasil dari
pembakaran langsung digunakan untuk menggerakan kendaraan tanpa
dipindahkan melalui media tertentu.

Dalam hal ini kita tahu bahwa sumber tenaga kendaraan merupakan hasil
dari ledakan gas yang dikompresi kemudian dibakar seketika. Dimana gas ini
kemudian medorong piston dengan sangat cepat dari TMA ke TMB. Gerak
translasi piston tersebut kemudian ditransformasi menjadi gerak putar pada
poros engkol dan putaran ini selanjutnya akan dipindahkan ke
flywheel,kopling, transmisi, propeler shaft, diferensial, axel shaft, kemudian ke
roda.

17
Dari sini kita dapet poin pentingnya, bahwa kendaraan bisa bergerak karena
menggunakan motor/engine dan engine yang paling populer dipakai sejak era
revolusi industri sampai sekarang adalah motor bakar dengan jenis internal
combustion engine.

Pembakaran tentu akan menghasilkan panas dan panas yang dihasilkan dari
proses pembakaran inilah yang berusaha dijaga oleh sistem pendingin agar
tidak melewati batas/panas critical bagi engine untuk berfungsi dengan optimal.

Untuk bisa membuat kendaraan bergerak dibutuhkan bahan bakar. Bahan


bakar terbentuk dari hidrokarbon yang menyimpan sejumlah energi kimia.
Melalui siklus kerja engine kemudian energi kimia yang terkandung dalam
bahan bakar tersebut terkonversi menjadi energi panas melalui proses
pembakaran. Dengan mekanisme tertentu energi panas ini diubah lagi menjadi
energi mekanik oleh mekanisme piston dan poros engkol.

Sekitar 30% energi panas dari pembakaran akan hilang oleh sistem
pendingin. Hal ini bertujuan untuk menjaga kendaraan agar terhindar dari
overheat. 

E. Kelebihan dan kekurangan sistem pendingin


Pembakaran yang terjadi di dalam silinder temperaturnya mencapai 2500oC
dan berulang-ulang, sehingga komponen mesin menjadi panas. Untuk menjaga
kondisi mesin agar tetap bekerja secara normal perlu system pendinginan yang
cukup, agar kekuatan materialnya tetap stabil.

Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan


energi panas, tetapi hanya 25 - 40% dari keseluruhan jumlah panas yang dapat
dimanfaatkan. Sisanya :

~ 32 % diserap oleh sistem pendinginan

~ 34 % hilang bersama gas buang

~ 6 % hilang karena adanya gesekan pada mesin itu sendiri

Fungsi sistim pendinginan ( cooling system ) :

18
Untuk mengatur agar suhu panas mesin selalu terjaga pada temperatur antara
80o–90o C

Sistim pendinginan ada 2 cara :

~ Sistim pendinginan udara

~ Sistim pendinginan air

1. Sistem Pendinginan udara

Keuntungan sistem pendinginan udara :

a. Konstruksi mesin lebih sederhana

b. Berat mesin lebih ringan untuk daya yang sama dibanding pendingin air

c. Temperatur kerja mesin lebih cepat tercapai

d. Kerugian sistem pendinginan udara :

e. Sistem pendinginan udara hanya cocok untuk mesin ukuran kecil

f. Mesin lebih berisik, karena udara tidak bisa meredam suara dan getaran

II.   Sistem Pendinginan Air

Sistem pendingin (cooling system) pada kendaraan berfungsi untuk


menjaga agar suhu (temperatur) mesin tetap berada pada temperatur kerjanya.
Mesin pembakaran (combustion engine) akan merubah tenaga panas hasil
proses pembakaran menjadi tenaga mekanik.
Namun tidak semua panas yang dihasilkan dari proses pembakaran akan rubah
keseluruhan menjadi energi gerak, sebagian akan di buang melalui gas buang
dan sebagian akan diserap oleh sistem pendingin mesin.
Sistem pendingin pada kendaraan terbagi menjadi dua tipe yaitu sistem
pendingin udara dan sistem pendingin air.
Sistem pendinginan udara yaitu sistem pendingin yang memanfaatkan udara
untuk mendinginkan mesin.

19
Sedangkan sistem pendingin air yaitu sistem pendingin yang memanfaatkan air
yang dialirkan di dalam mesin melalui water jacket, kemudian panas dari air
pendingin dibuang ke udara luar.
Keuntungan sistim pendinginan air :

a. Mesin menjadi tidak berisik karena ruang pembakaran dikelilingi oleh air
yang berfungsi sebagai peredam
b. Sistem pendinginan air cocok digunakan untuk mesin-mesin ukuran besar

Kerugian sistim pendinginan air :

a. Konstruksi mesin lebih rumit


b. Berat mesin lebih berat untuk daya yang sama dibanding pendingin udara

c. Temperatur kerja mesin lebih lama tercapai

20
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat
Adapun peralatan peralatan yang dibutuhkan dalam perbaikan dan perawatan
system pendingin antara lain :
No Nama Alat jumlah
1 Kunci 10 ringpas 1 (satu)
2 T 10 1 (satu)
3 tang 1 (satu)
4 Obeng (+)dan( 1 (satu)
5 Kunci ring 8 1( satu)
6 Jangka sorong 1 ( satu )
7 Tang Kombinasi 1 (satu)
8 Kunci 14 1 (satu)
9 Kunci nipel 10 1 (satu)
10 Obeng ( - ) 1 (satu)
11 Kunci moment 1 ( satu )
Tabel 4. 1 Alat alat yang dibutuhkan
2. Bahan
Adapun bahan bahan yang dibutuhkan dalam perbaikan rem cakram antara
lain :
No Bahan Keterangan
1 Mobil 1 unit
2 Air radiator 1 paket
3 Lem silicon Secukupnya
Tabel 4. 2 Bahan bahan yang dibutuhkan

B. K3 yang perlu di perhatikan


Perlengapapan keamanan kerja safety ialah seperangakt alat yang tenaga
kerja yang digunakan untuk melindungi sebagian atau seluruhnya dari potensi
bahaya atau kecelakaan kerja. Pada perlengkapan ini sangat disarankan supaya
digunakan untuk menurut prosedur dan harus memenuhi standar Nasional.

21
Berikut perlengkapan safety yang harus dipakai dalam perbaikan dan
pemeriksaan system pendingin :

1. Wear pack

Gambar 4. 1 Wear pack

Wear pack berfungsi untuk melindungi kulit dari benda kasar dan tajam
serta melindungi dari tempat / lingkungan yang kotor.

2. Sarung tangan

Gambar 4. 2 Sarung Tangan


Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari luka tersayat
atau tertusuk oleh tepi tepi / ujung ujung runcing benda tajam.
3. Sepatu safety

22
Gambar 4. 3 Sepatu Safety
Sepatu safety berfungsi untuk melindungi bagian kaki ( ujung jari kaki
) dari cidera akibat tertimpa benda benda berat dan menjaga pemakai
agar tidak mudah terpeleset pada tempat licin.

4. Masker

Gambar 4. 4 Masker
Masker umumnya memiliki fungsi untuk melindungi wajah dari dari
debu dan kotoran.
Dikarenakan pendemi virus corona pemerintah menganjurkan untuk
senantiasa menggunakan masker saat braktivitas di luar rumah atau pun
di tempat kerja, dikarenakan dengan memakai masker dianggap sebagai
cara efektif untuk meminimalisir resiko penularan virus corona.

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN


A.    Fungsi Sistem Pendingin

Sistem pendingin memiliki fungsi sebagai berikut :

23
1. Mencegah mesin over heating (panas berlebih) akibat dari gesekan
komponen yang bergerak karena tidak bersirkulasi sistem pendingin.
2. Untuk mengatur atau menstabilkan temperatur kerja mobil supaya tetap,
sebab mobil yang terlalu dingin mengakibatkan pemakaian bahan bakar
menjadi boros.
3. Mereduksi tegangan-tegangan thermos pada bagian-bagian silinder torak,
cincin torak dan katup-katup.
4. Mencegah terbakarnya pelumas pada dinding silinder.
B.    Komponen-Komponen Serta Kelayakannya
Komponen-komponen pada sistem pendingin adalah : Water jacket
berfungsi sebagai tempat peredaran air dalam motor yang akan dialirkan ke
tempat yang memerlukan pendingin (blok motor dan kepala silinder).
1. Water Jacket
Apabila water jacket bocor maka water jacket tidak layak pakai,
harus diganti.

Gambar4. 5 Water jacket


2.  Thermostat
Thermostat berfungsi untuk mempercepat temperatur air pendingin,
mengatur peredaran air sirkulasi air pendingin, thermostat membuka pada
temperatur 82-95oC dengan ketinggian pembuatan katup 8,5 mm atau lebih
dari 91oC.

24
Gambar 4. 6 thermostat
3. Selang Radiator
Selang radiator berfungsi untuk memindahkan air panas dari
kantong air (water jacket) ke radiator. Jika selang lembek atau terpuntir
maka pipa radiator tidak layak dan ganti bila perlu.

Gambar 4.7.Selang Radiator

4. Tutup Radiator
Berfungsi untuk menaikan dan menstabilkan tekanan air dalam
sistem pendingin, periksa katup radiator dan beri tekanan pada katup relief
pada tekanan 0,6-1,05 cm2  (8,53-14,9 Psi), bila tutup radiator tidak sesuai
dengan spesifikasi tersebut maka tutup radiator tidak layak pakai maka
ganti.

25
Gambar.4. 8 Tutup Radiator
5 Radiator
Berfungsi untuk mendinginkan air dan memindahkan panas ke
udara luar, kapasitas pendingin 5,5 liter, periksa radiator beri tekanan 1,2
kg/cm2  ke lubang atas radiator cap tester bila tekanan turun maka terjadi
kebocoran , jika terjadi kebocoran perbaiki.

Gambar 4 .9 Radiator
6.  Reservoir
Berfungsi untuk menyeimbangkan persediaan air dan untuk
menyeimbangkan perbedaan volume air pendingin akibat panas dengan
kapasitas 0,6 liter, periksa reservoir dari kebocoran bila bocor ganti.

26
Gambar 4. 10. Reservoir
7. Pompa Air
Berfungsi untuk mempercepat peredaran air pada sistem
pendingin dan menghisap dan mensirkulasikan air pendingin, periksa
pilly pompa air dari kerusakan atau perubahan bentuk, bila berubah
ganti, pastikan pompa air dapat berputar dengan ringan jika diputar
dengan tangan, ganti pompa jika pompa tidak dapat berputar momen
pengencangan baut pompa 1,5-2,2 kg.

Gambar 4. 11 Pompa Air


8. Tali Kipas (Ventilator)
Berfungsi untuk mengalirkan udara melalui radiator agar pendingin
tidak tergantung pada kecepatan kendaraan.
a.       Periksa jika terdapat tekanan/patah maka ganti.
b.      Fanbel kipas berfungsi memutar kipas dengan putaran mesin.
c.       Periksa tali kipas dari keausan dan terkelupas maka ganti.
d.      Anti nomer seri kipas  12,5 x 9,25 La

Gambar 4.12 Tali Kipas

27
C.   Cara Bongkar, Periksa dan Pasang
1. Pembongkaran
I. Melepas Radiator
a. Lepas tutup radiator
b. Letakan bak penampung di bawah saluran pembuangan radiator,
buanglah air.
c. Pendingin dengan melepas tutup saluran pembuangan
d. Lepas selang radiator atas dan selang radiator bawah
e. Lepas konektor motor kipas
f. Lepas baut bagian atas
g. Lepaskan radiator bersama-sama dengan rumah kipas
h. Lepas rumah kipas dan radiator

II. Melepas Thermostat
a. Lepas konektor swich pengontrol termoradiator setelah air di dalam
radiator dibuang.
b. Lepas thermostat dengan terlebih dahulu melepas saluran pemasukan
air.

III. Melepas Pompa Air


a. Keluarkan air
pendingin
b. Lepas timming belt
c. Lepaskan pompa dengan terlebih dahulu melepas baut-baut dan
mur-mur.
IV.      Melepas Motor Kipas
a. Lepas selang reservoir air pendingin atas dan bawah dengan terlebih
dahulu mengeluarkan air dari dalam radiator.
b. Lepas konektor kipas
c. Lepas bracket bagian atas radiato

28
d. Lepas kipas dari motor kipas
e. Lepas motor kipas dari rumah kipas

2. Pemeriksaan
I.  Pemeriksaan Media Pendingin
a. Periksa kapasitas media pendingin, dapat dilihat dari tangki reservoir.
b. Permukaan media pendingin harus berada antara garis full dan low,
apabila kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin
sampai garis full
c. Periksa kualitas media pendingin meliputi pemeriksaan terhadap
endapan karat kotoran. Jika hal ini dialami oleh media pendingin
segera lakukan pemeriksaan dengan cara sebagai berikut :
d. Lepas tutup radiator saat membuka radiator masin harus dalam keadaan
dingin dan jika dibuka dalam keadaan panas cairan endapan yang
bertekanan atau menghambur ke luar.
e. Mengeluarkan air pendingin melalui lubang penguras dan tampung air
pengingin agar tidak tercecer.
f. Menutup tabung penguras kemudian isilah dengan air pendingin yang
telah dicampur dengan anti freeze dari 50% dan tidak lebih dari 70%\
g. Pasang tutup tadiator, hidupkan mesin dan tambahkan air pendingin
II.   Pemeriksaan Kebocoran
Jika diketahui jumlah air pendingin selalu berkurang, cek kebocoran
denganmenggunakan radiator cup tester (RCT). Adapun prosedur
pemeriksaan adalah sebagai berikut :
Isilah radiator dengan air pendingin, pasangkan RCT pada mulut
radiator, pompalah alat sampai tekanan 1,2 kg/cm. lihat jarum jam ukur
apakah naik/turun, jika turun berarti ada kebocoran pada sistem, segera
temukan kebocoran tersebut dan perbaiki.
III.  Pemeriksaan Komponen
a. Thermostat
Periksa temperatur pembukaan katup pada thermostat dengan
cara mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara

29
bertahap kemudian periksa temperatur pembukaan katupnya.
Temperatur pada suhu 80o-90o C dengan spesifikasi 95o C : 8 mm atau
lebih. Jika kenaikan katubnya tidak sesuai dengan spesifikasi,
thermostat perlu diganti, peralatan yang digunakan untuk memeriksa
thermostat adalah : thermostat, panic pemanas air dan tungku perapian
b.  Tutup Radiator
Pemeriksaan tutup radiator dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Menggunakan alat RCT yang sesuai kemudian pompalah tutup radiator
tersebut dan lihat jarum ukur pada RCT, tekanan pembukaan kurang
dariminimum = 0,6 kg/cm2 apabila tekanan pembukaan kurang dari
minimum maka tutup radiator perlu diganti.
c.  Pemeriksaan Pompa Air
Dapat dilakukan dengan cara : memutar dudukan puli dan
mengamati bahwa bearing pompa air tidak kasar/berisik. Apabila
diperlukan bearing pompa harus diganti, selain itu periksa kopling fluida
dari kerusakan dankebocoran minyak silicon. Komponen pompa air =
body pompa, dudukan puli bearing, saluran seal, rotor, gasket dan plat.
d. Periksa Pipa-pipa Penyalur
Dari kemungkinan menekuk/terpelintir jika hal ini dialami oleh pipa
penyalur segera perbaiki posisinya dan apabila tidak memungkinkan lagi
untuk diperbaiki ganti pipa dengan yang baru
e.  Pemeriksaan Tali Kipas
Lepas tali kipas dengan mengendorkan baut penyetel /alternator lalu
kita balik pada bagian dalam berada di luar kemudian tekuk dengan hati-
hati lakukan terus menerus secara melingkar. Jika permukaan yang kita
tekuk ternyata terdapat retak-retak yang kasar maka tali kipas sudah tidak
layak pakai. Periksa juga dari keausan dan kemungkinan terkena minyak
yang dapat mengakibatkan selip, bersihkan dengan air dan keringkan.
f. Pembersihan bagian Radiator
a. Bagian luar

Bersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada sirip-sirip radiator


dengan jalan menyemprotkan udara/air panas dari samping bagian

30
dalam menuju keluar, perbaiki sirip-sirip yang ruas/bengkok dengan
menggunakan kayu dengan ujung yang dibentuk pipih.

b. Bagian dalam
Bersihkan kotoran dengan jalan
a.Menyumbat saluran penghubung atas dan bawah
b. Isikan air kedalam radiator ½ dari kapasitas radiator
c.Tutup mulut radiator dan kocok-kocok berulang kali, buang bilasan
lakukan berulang kali sampai bersih.
3. Pemasangan
a. Pemasangan Radiator
1. Pasang rumah kipas bersama-sama dengan motor kipas radiato
2. Pasang radiator ke mouting bagian bawah
3. Pasang baut-baut dan kencangkan pada radiator
4. Pasang selang radiator atas dan selang bawah, lalu kencangkan klem
pada selang
5. Pasang konektor motor kipas
6. Isi radiator dengan air sampai penuh
7. Tutup radiator dan kencangkan
b. Memasang Radiator
1. Pasang thermostat sedemikian rupa dengan cara menggoyang-
goyangkan, pin tetap pada bagian mesin.
2. Pasang baut-baut dan kencangkan pada radiator
3. Hubungkan konektor swich pengontrol thermo radiator
c. Memasang Radiator Air
1. Pasang gasket yang baru ke blok silinder
2. Pasang pompa air ke blok silinder kencagkan baut-baut pengikat
dalam 2/3.
3. Pasang timming belt
d. Memasang Motor Kipas
1. Pasang motor kipas radiator ke rumah kipas
2. Pasang kipas ke motor kipas

31
3. Tempatkan rumah kipas radiator ke radiator
4. Hubungkan konektor motor kipas radiator
5. Hubungkan selang atas radiator pasang klem selang, kemudian isi
radiator dengan sampai penuh.

    Diagnosa Kerusakan pada Sistem Pendingin

No. Permsalahan Penyebab Perbaikan


1.        Mesin panas Air pendingin Ganti air
pendingin
Belt pimpa air Stel atau ganti
kendor
Radiator kotor Bersihkan
radiator
Selang bocor, Ganti selang,
pompa bocor pompa air
Thermostat rusak Ganti thermostat
2.        Air radiator Selang bocor Ganti selang
cepat habis Pompa air rusak Ganti pompa air
Radiator bocor Perbaiki radiator
3.        Sil karet tutup Sil lembek karena Ganti pompa air
radiator panas
lembek
4.        Thermostat Katup dalam Ganti thermostat
macet thermostat
tidak mau
membuka
5.        Pompa tidak Rotor tidak Ganti pompa air
bekerja bekerja
6.        Pompa bocor Tali kipas aus, tali Ganti tali kipas
kipas retak,
tali kipas
terkeluas.
7.        Tali kipas Kipas retak Ganti tali kipas

32
kendor
Setelan kurang Ganti tali kipas
8.        Kipas patah Kipas retak Ganti tali kipas
9.        Air pada Selang radiator Bersihkan selang
radiator tersumbat radiator dari
tidak kotoran
mengalir
10.    Tidak terjadi Selang radiator Bersihkan selang
sirkulasi tersumbat dari kotoran
Thermostat tidak Ganti thermostat
membuka
Pompa tidak Ganti pompa
bekerja
11.    Motor kipas Kabel putus Sambung kembali
tidak
bekerja
Konektor rusak Ganti konektor
12.    Motor tidak Motor tidak Ganti yang baru
mencapai memakai
temperature thermostat
kerja
13.    Mantel Kerusakan pada Periksa kualitas
pendingin kepala silinder, silinder
tidak kurang
bekerja perawatan
efektif
14.    Kondisi tali Tekanan tali kipas Stel kembali tali
kipas yang yang tinggi, kipas dengan
tidak stabil pemsangan benar
yang tidak
tepat
15.    Air pendingin Air pendingin Cek sirkulasi

33
tidak kotor
mengalir menyebabkan
tersumbatnya
saluran air
16.    Terjadinya Packing sil pada Ganti packing
kebocoran tutup radiator dengan yang
pada tutup mengalami baru
radiator kebocoran
17.    Radiator Pasang komponen Periksa
mengalami yang benar komponen
kebocoran dari
kebocoran
bila perlu
ganti
komponen
dengan yang
baru
18.    Air dari mantel Saluran air Bersihkan semua
tidak tersumbat saluran air
kembali ke
radiator
19.    Air tidak bisa Terjadinya Periksa
dingin penyumbatan komponen
secara secara rutin,
sempurna perbaiki.
20.    Air pendingin Terjadinya Periksa
tidak bisa penyumbatan komponen
bersirkulasi dengan rutin
merata
21.    Kipas tidak Pasangan terlalu Stel kembali tali
berputar kencang kipas
22.    Tali kipas putus Pemasangan Ganti tali kipas

34
terlalu
kencang
23.    Tutup radiator Kualitas tutup Ganti tutup
tidak radiator radiator jika
berfungsi kurang tidak layak
pakai
24.    Pompa air tidak Mantel-mantel air Ganti pompa air,
bisa terseumbat, periksa
mensirkulasi pompa rusak, kualitas air.
kan air air terlalu
pendingin dingin.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilaksanakan praktik kerja industri selama kurang lebih 2 bulan
banyak sekali hal yang telah penulis dapatkan. Program praktik kerja industri
dilaksanakan sekolah adalah merupakan adalah salah satu bentuk kerjasama
antara sekolah dengan dunia usaha / industri dalam rangka pelaksanakan
praktik kerja industri yang harus dilaksanakan setiap tahunnya. Setalah
beberapa bulan melakukan praktik kerja industri, dapat penulis simpulkan hal –
hal sebagai berikut :

35
1. Tentang perbaikan rem cakram yang penyusun kemukakan ini adalah
mutlak harus sering dilakukan oleh pemilik kendaraan karena dalam
pemakaiannya yang cukup lama komponen komponennya telah banyak
mengalami perubahan dari spesifikasinya.

2. Usahakan setiap pemasangan harus dalam keadaan bersih dan rapi.

3. Pembongkaran dan pemasangan harus dilakukan sesuai dengan urutan dari


petunjuk pembongkaran dan pemasangan.

4. Setelah selesai melakukan pembongkaran dan pemasangan alangkah


baiknya alat dan bahan segera dirapikan

B. Saran
Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai
berikut :

1.. ntuk sekolah

a. guru pembimbing usahakan agar lebih sering mengunjungi Siswa


yang prakerin agar siswa dapat berkonsultasi atas berbagai masalah
yang telah ditemukan

b. Praktik disekolahan agar diupayakan lebih banyak dari pada teori


agar pada saat praktik di dunia usaha / industri tidak kesulitan.

2. Untuk industri

a. Penyusun berharap agar pembimbing industri lebih


memperhatikan dengan baik siswa yang melaksanakan praktek
kerja industri ( prakerin ) sehingga menambah pengalaman
serta pengetahuan.

b. Demi terwujudnya tujuan prakerin yang saling menguntungkan


kedua belah pihak, diharapkan adanya jalinan komunikasi yang
baik, teratur dan berkesinambungan antara pihak Industri dan
siswa.

36
Daftar Pustaka

batista, a. (2015). SISTEM PENDINGIN MOBIL. -: otomaniac team. Dipetik


september minggu, 2020

embun. (2014, april selasa). Sharing ilmu :Tipe tipe pendingin. Dipetik oktober
senin, 2020, dari otomotif - edu blogspot.com: http://otomotif-
edu.blogspot.com/2014/04/tipe-tipe-pendingin.html

ga, a. (2017). mengenal pendingin pada mobil. bacabrousure. Dipetik september


senin , 2020

haisya , k. (2018). 10 komponen pendingin dan fungsi fungsinya. surabaya:


outflik.com. Dipetik september rabu, 2020

37
karyanto, a. (2020). komponen komponen pendingin beragam fungsi penting.
probolinggo. Dipetik september minggu, 2020

muchta, a. (2018). materi sistem pendingin paling rinci ( komponen, fungsi, cara
kerja dan gambar proses ). -. Dipetik september sabtu, 2020

nursam. (2018). penjelasan cara kerja sistem pendingin pada mobil yang jelas dan
mudah dipahami. Dipetik september senin, 2020

skyendra, s. (2019). komponen pendingin ; pengertian, fungsi, dan cara kerja.


Dipetik september senin, 2020

38

Anda mungkin juga menyukai