Oleh :
1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(1)
Mengetahui,
Ketua Program Studi
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(2)
Menyetujui,
Pembimbing PKL
Menyetujui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
ii
LEMBAR ASISTENSI PEMBIMBING
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Kerja Lapangan serta dapat menyelesaikan laporannya tepat waktu dan tanpa
Laporan ini disusun berdasarkan apa yang telah penulis lakukan pada saat
selesainya laporan PKL ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan
dari berbagai pihak, baik bersifat moril maupun materil, oleh karena-Nya, kami
khususnya.
3. Siska Ayu Kartika, S.T., M.M.T, selaku Dosen Pembimbing PKL yang
dengan baik.
iv
4. Orang tua yang selalu memberikan dukungan kepada penulis sehingga
kekeliruan dalam penulisan laporan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan
sarannya. Akhir kata semoga laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat memberikan
Penyusun
v
DAFTAR ISI
vi
3.2. Materi Kegiatan PKL ............................................................................. 21
LAMPIRAN .......................................................................................................... 70
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Tabel kadar emisi gas buang Sebelum dilakukan Service……………64
Tabel 4.2. Tabel kadar emisi gas buang Setelah dilakukan Service……………..65
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Divisi Service 4W PT. Samekarindo Indah
Balikpapan............................................................................................................. 9
konsumen………………………………………………………………………...13
ix
Gambar 4.8. Mekanisme sirkuit pengapian………………………………………32
Gambar 4.11. Speed density system (D-Jetronic) ( a ), dan Mass flow method (L-
Jetronic) (b)………………………………………………………………………41
Gambar 4.22. Grafik Perbandingan Kadar Emisi Gas Buang Sebelum Dilakukan
Service……………………………………………………………………………65
Gambar 4.23. Grafik Perbandingan Kadar Emisi Gas Buang Setelah Dilakukan
Service……………………………………………………………………………66
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Praktik kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah wajib di
oleh karena itu semua mahasiswa harus melaksankan Praktik Kerja Lapangan
sebagai salah satu syarat untuk kululusan, pada kesempatan kali ini penulis memilih
Kerja Lapangan (PKL). Adapun alasan penulis memilih PT. Samekarindo Indah
Kalimantan Timur yang bergerak dibidang otomotif, saat ini perkembangan ilmu
dengan sangat pesat, salah satunya adalah Suzuki Indomobil International yang
memiliki efesiensi bahan bakar yang hemat serta ramah lingkungan. Diantara
1
Salah satu alat transportasi yang banyak menjadi pilihan adalah mobil. Saat
ini mobil telah menjadi faktor penting dalam “kualitas hidup”. Mobil berfungsi
pemiliknya. Penggunaan mobil pribadi mungkin dirasakan lebih praktis dan efisien
dari pada alat transportasi lainnya. Tetapi disisi lain penggunaan mobil memberikan
pengaruh yang negatif terhadap konsumsi energi dan pencemaran gas pembakaran
dan mengurangi kadar gas buang (emisi) yang dihasilkan oleh mesin mobil,
sistem kendaraan terutama pada sistem pencampuran bahan bakar dan udara yaitu
langsung bisa merasakan keunggulan dari mesin injeksi, yaitu dalam hal efisiensi
bahan bakar jika dibandingkan dengan mesin dengan teknologi karburator. Namun
demikian masih terdapat kebiasaan yang salah yang dilakukan oleh pengguna
kendaraan bermesin injeksi, yaitu menggunakan premium dengan angka oktan yang
tidak memenuhi persyaratan untuk kendaraan jenis injeksi serta tidak melakukan
sehingga kinerja mesin tidak efesien dan dampak emisi yang dihasilkan tinggi.
dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu; kualitas bahan bakar, teknologi
2
sedangkan yang keempat, yaitu uji emisi adalah satu-satunya faktor yang memberi
ruang pada publik, khususnya pemilik kendaraan untuk mengambil peran yang
signifikan. Faktor ini menjadi cermin tingkat /kadar emisi gas buang kendaraan
yang terbuat dari batu serta dapat mempercepat empat kali lebih cepat proses
pengaratan pada benda-benda yang terbuat dari besi. Yang lebih mengerikan lagi
lebih jauh yaitu menimbulkan efek rumah kaca yang akan menaikkan suhu
permukaan bumi atau dikenal dengan global warming. Hal ini akan menyebakan
kenaikan permukaan air laut karena es di kutub akan mencair. Global warming juga
berdampak pada perubahan iklim di bumi yang akan menimbulkan kekeringan dan
banjir di seluruh dunia. Hal tersebut akan menyebabkan penyediaan pangan akan
terganggu.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil sebuah topik yaitu
3
1.2. Rumusan Masalah
bakar pertalite.
kendaraan bermotor
Secara umum, tujuan Praktik Kerja Lapangan ini adalah untuk menambah
atau perusahaan
2. Untuk mengetahui cara kerja dari sistem bahan bakar injeksi pada
kendaraan bermotor.
4
1.4. Manfaat PKL
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
PT. SAMEKARINDO INDAH BALIKPAPAN
PT. Samekarindo Indah adalah salah satu perusahaan Main Dealer Merk
Suzuki wilayah Kalimantan Timur yang didirikan oleh Bpk. Rudy Suardana, Sosok
Rudy Suardana bagi masyarakat Kalimantan Timur bukanlah orang asing. Orang-
di Balikpapan.
Sejak berusia empat tahun Rudy Suardana menjadi yatim piatu pengalamannya
sebagai Kepala Cabang Koperasi Angkatan Laut di Jember, Jawa Timur, memberi
pelajaran berharga baginya bagaimana cara berdagang. Ibunya meninggal pada saat
ia berumur dua tahun. Dua tahun kemudian, ia juga harus kehilangan ayahnya yang
diculik tentara Jepang. Sejak itu Rudy tinggal di panti asuhan yatim piatu Yayasan
Katolik di Surabaya.
Sambil kuliah Rudy berdagang sepeda motor dan mobil bekas. Merk-merk terkenal
saat itu seperti Holden, Fiat, dan lainnya ia dagangkan. Ia jual barang-barang itu
sekitar Rp 4,5 juta, dari situ ia mendapatkan untung sekitar Rp 500 ribu Bakat
6
Surabaya. Tikar, tembakau, garam, dan beras Banyuwangi adalah beberapa barang
dagangannya.
koperasi di Jember. Gejolak politik yang terjadi pada tahun-tahun itu ternyata tidak
Pada tahun 1974, Mayor Angkatan Laut ini kemudian hijrah ke tanah
CV Buana Motor. Namun, kondisi itu tak bertahan lama. Selang enam bulan, izin
Rudy saat itu termasuk perusahaan yang sehat dengan penjualan motor sekitar 50-
itu dan mengubah nama dealernya menjadi PT Sasana Megah Karya (SMK).
sistem perkreditan dalam pembelian motor Suzuki Naluri bisnisnya bermain, pada
7
mempunyai potensi besar untuk digarap. Perusahaannya di Banjarmasin kemudian
Pada tahun itu juga, pemilik shio macan ini mendirikan CV Samekar Indah di
guru dan Pegawai Negeri Sipil melalui sistem perkreditan. Usahanya cepat
Samekarindo Indah.
dan peringkat kedua penjualan untuk wilayah Kalimantan di bawah Kalsel dan
beberapa Real Estate Rudi masih menyisakan impian. Di masa tuanya, Rudi ingin
melihat anak-anak dan cucunya menjadi manusia yang mandiri seperti dirinya.
8
2.2. Struktur Organisasi
kendaraan Suzuki.
9
Adapun fungsional yang ada di dealer antara lain :
1. Service Manager
2. Service Advisor
4. Foreman
5. Driver
6. Teknisi
7. Administrasi
8. Kasir
Kalimantan Timur, dan masih berhubungan dengan PT. Suzuki Indomobil Motor ,
Kegiatan usaha PT.Samekarindo Indah adalah menjual sepeda motor dan mobil
Suzuki , menjual suku cadang Suzuki ( sparepart mobil dan sepeda motor Suzuki) ,
tempat perawatan kendaraan Suzuki baik sepeda motor maupun mobil dan juga
Setiap harinya PT. Samekarindo Indah Balikpapan buka mulai jam 08.00-
17.30 WITA. Divisi Service 4W merupakan bagian dari divisi AFTER SALES yang
pelayanan para petugas service menjalankan pekerjaan sesuai dengan job desk dan
masing petugas memiliki peran yang penting dalam setiap proses pelayanan
10
perbaikan kendaraannya sehingga Costumer akan merasa nyaman dalam
1. Reservation
Pada proses pendaftaran ini ada beberapa petugas yang akan membantu
antrian sesuai dengan status booking / walk-in serta memberikan kartu pass
melalui Handy Talky atau alat komunikasi lainnya. Security juga mencatat
11
Gambar 2.2. Proses penyambutan costumer oleh petugas keamanan
(Sumber : Dokumentasi Pribadi )
2. Pendaftaran
diberikan oleh security. SRO mencatat Nomor Antrian, Nomor Polisi, dan
12
Gambar 2.3. SRO ( Service Relation Officer ) melakukan penyambutan
kepada konsumen
rinci data customer (Identitas diri & kendaraan) serta menerima keluhan
13
Gambar 2.4. SA ( Service Advisor ) menyambut konsumen
(Sumber : Dokumentasi Pribadi )
Jenis Servis yang diinginkan Pelanggan pada Form Penerimaan & Pra-
14
Gambar 2.5. Proses Pendataran di ruang service
3. Proses Pengerjaan
dilakukan dengan aman dan akurat (sesuai dengan estimasi waktu dan
Staf suku cadang dan Service Advisor. Proses dalam melakukan service
Setelah menerima SPK dan Form pemesanan suku cadang dari foreman,
15
cadang. Teknisi meminta Part Staff untuk mempersiapkan suku cadang
yang diminta. Part Staff verifikasi permintaan suku cadang dalam Form
distribusi pekerjaan.
16
4. Tindak Lanjut Pekerjaan
Inspection.
5. Pra-Penyerahan kendaraan
baik & bersih ketika pelanggan datang untuk mengambil. Petugas pelaksana
adalah petugas cuci kendaraan, driver, foreman, dan service advisor (SA).
lakukan sevice.
17
(a) (b)
sama ke kendaraannya.
18
Gambar 2.8. Proses Informasi kendaraan selesai
Suku cadang yang diganti (jika ada), Rekomendasi servis (jika ada),
bisa diatasi.
e. Penyerahan
19
kunjungan berikutnya, konfirmasi bagaimana cara menghubungi
pelanggan.
f. Pembayaran
20
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
tanggal 2 April -16 Mei 2018. Adapaun tempat pelaksanaan Praktik Kerja
Nomor 09 Gunung sari Ulu Kota Balikpapan. Selama PKL penulis berada di Divisi
banyak yang berkaitan dengan perawatan kendaraan khusus roda 4 merk Suzuki.
21
Lanjutan Tabel 3.1. Materi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
22
BAB IV
Sistem kerja yang ada pada PT. Samekarindo Indah Balikpapan secara
beberapa shift, dimana untuk divisi service , divisi sales dan part counter service ,
jam kerja hari Senin sampai Jumat yaitu mulai pukul 08.00-16.00 Wita sedangkan
dihari Sabtu jam kerja dimulai pukul 08.00-15.00 Wita, untuk yang di hari minggu
piket hari jumat jam kerja hanya sampai jam 11.00 Wita dan kemudian hari Minggu
masuk mulai jam 09.00-12.00 Wita, biasanya untuk yang piket di hari minggu di
atur secara bergantian sesuai jadwal tim yang bertepatan bertugas. Sedangkan untuk
divisi accounting, HRG-GA dan administrasi perkantoran masuk hari Senin- Jumat
Adapun mengenai sistem kerja ada beberapa yang menjadi karyawan tetap
kebanyakan berada di divisi marketing (sales), untuk divisi service sendiri sebagian
besar sudah menjadi karyawan tetap. Sistem kerja di PT. Samekarindo Indah
Balikpapan bisa dikatakan cukup bagus karena beberapa yang berkaitan denga jam
kerja dan yang lainnnya sudah mengacu pada peraturan pemerintah tentang
ketenagakerjaan.
23
4.2. Hasil Identifikasi Masalah
yang disebabkan oleh kendaraan bermotor dipengaruhi oleh empat faktor utama,
dan pemeriksaan dan perawatan kendaraan. Tiga faktor pertama dapat diintervensi
pemerintah melalui kebijakan, sedangkan yang keempat, yaitu uji emisi adalah
satu-satunya faktor yang memberi ruang pada publik, khususnya pemilik kendaraan
untuk mengambil peran yang signifikan. Faktor ini menjadi cermin tingkat /kadar
yang terbuat dari batu serta dapat mempercepat empat kali lebih cepat proses
pengaratan pada benda-benda yang terbuat dari besi. Yang lebih mengerikan lagi
lebih jauh yaitu menimbulkan efek rumah kaca yang akan menaikkan suhu
permukaan bumi atau dikenal dengan global warming. Hal ini akan menyebakan
kenaikan permukaan air laut karena es di kutub akan mencair. Global warming juga
berdampak pada perubahan iklim di bumi yang akan menimbulkan kekeringan dan
banjir di seluruh dunia. Hal tersebut akan menyebabkan penyediaan pangan akan
terganggu.
24
Dari pengalaman pengguna mesin-mesin injeksi, sebagian besar orang
langsung bisa merasakan keunggulan dari mesin injeksi, yaitu dalam hal efisiensi
bahan bakar jika dibandingkan dengan mesin dengan teknologi karburator. Namun
demikian masih terdapat kebiasaan yang salah yang dilakukan oleh pengguna
kendaraan bermesin injeksi, yaitu menggunakan premium dengan angka oktan yang
tidak memenuhi persyaratan untuk kendaraan jenis injeksi serta tidak melakukan
sehingga kinerja mesin tidak efesien dan dampak emisi yang dihasilkan tinggi.
waktu pengapian terhadap emisi gas buang, untuk mengetahui apakah waktu
pengapian dalam kendaraan bermotor dapat mempengaruhi kadar emisi gas buang
atau tidak, dengan penelitian ini diharapkan mampu membantu mengatasi masalah
yang kaitan tentang emisi gas buang pada kendaraan bermotor dan mengedukasi
25
4.3. Teori Yang Mendukung Pemecahan Masalah
bahan bakar dan udara yang baik,Kompresi yang baik, percikan api yang
baik.
a. Mengisap (intake)
mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Hal ini menyebabkan tekanan
didalam silinder lebih rendah dibanding dengan tekanan udara luar. Pada
saat ini, katup isap terbuka dan katup buang tertutup. Rendahnya tekanan
26
didalam silinder menyebabkan campuran bahan bakar dan udara terhisap ke
b. Kompresi
Ketika katup isap dan katup buang tertutup, piston akan bergerak ke atas
dari titik mati bawah menuju titik mati atas. Hal ini akan menaikkan tekanan
campuran bahan bakar udara selama proses kompresi campuran udara bahan
bensin untuk menguap. Akibatnya, campuran udara bahan bakar akan lebih
27
Gambar 4.3. Siklus Kompresi
kompresi yang sesuai untuk mesin bensin 4 langkah adalah 8 hingga 10.
c. Pembakaran
mati atas dan, busi mengeluarkan bunga api listrik untuk membakar
28
Gambar 4.4. Siklus Pembakaran
setelah piston melewati titik mati atas yaitu titik C dan pembakaran
29
d. Buang (Exhaust)
Piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas,
sementara katup isap tertutup dan katup buang terbuka. Langkah ini
Karena tekanan gas buang di dalam silinder lebih tinggi dari tekanan
atmosfer, tekanan gas buang itu sendiri juga bekerja untuk membuang
gas.
Pada saat akhir langkah buang, katup buang tertutup penuh setelah
piston melewati titik mati atas dan katup isap mulai membuka sebelum
piston mencapai titik mati atas sehingga pada saat itu baik katup isap
keluar gas buang, dan menekan cepat gas buang serta menarik lebih
30
Gambar 4.7. Diagram waktu pengapian
isap mulai terbuka sebelum akhir langkah buang dan tertutup setelah
akhir langkah isap. Sedangkan katup buang mulai terbuka sebelum akhir
Jika busi mengeluarkan bunga api pada waktu yang tidak tepat,
karena itu saat pembakaran waktunya harus tepat. Karena kecepatan mesin
31
4.3.2.1. Mekanisme Pembakaran
mengeluarkan nyala api. Dengan kata lain, unit tenaga perlu mensuply
tegangan listrik yang cukup kepada unit pelaksana, dan unit pelaksana harus
32
kondisi ini kumparan primer membangkitkan medan magnit
masing silinder.
33
menjadi sempurna maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi
pemadaman.
kondisi diatas. Antara lain jumlah gas sisa (gas bekas yang
setengah.
34
bahan bakar yang ada di pinggir ruang bakar terbakar secara
secara efisien jika anda menginjak pedal pada posisi yang salah. Prinsip
karena itu, pembakaran harus terjadi pada saat yang tepat dan tekanan
35
Karena kondisi kerja mesin (kecepatan dan beban) sering berubah-
ubah sesuai dengan kondisi perjalanan maka saat pengapian juga berubah-
pedal gas lebih keras sementara kendaraan berjalan pada kecepatan rendah
dalam satu siklus terdiri dari 4 langkah piston atau dua kali putaran poros
engkol (720 derajad) maka untuk mesin 4 silinder, jarak pengapian antara
salah satu silinder mengalami langkah kompresi, maka silinder yang lain
hubungan antara silinder satu dengan yang lain dalam melakukan langlah,
36
Gambar 4.9. Urutan Pengapian
37
ECU menerima informasi tentang kondisi kerja mesin dari beberapa
konsumsi bahan bakar yang lebih irit dan daya output yang lebih baik.
distribution (tipe 2) dan tipe individu (tipe 1). Pada tipe 2, satu ignition coil
mensuply tegangan tinggi ke busi untuk dua silinder. Oleh karena itu,
loncatan bunga api muncul di dalam langkah kompresi dan langkah buang.
Pada tipe 1, satu ignition coil mensuply tegangan tinggi ke busi untuk satu
silinder.
energi yang hilang pada area tegangan tinggi karena tidak menggunakan
pada area tegangan tinggi. Selain itu, pengapian dengan kontrol ECU ini
sangat kecil terjadi detonasi karena adanya knocking sensor. Jika terjadi
38
hilang. Dengan mencegah mesin berdetonasi, sistem ini memperbaiki
jumlah bensin yang dibutuhkan oleh mesin. EPI menentukan jumlah injeksi
bensin atau durasi injeksi bensin dengan tujuan memurnikan gas buang,
Namun, jika hanya kedua sensor yang digunakan, maka belum bisa
campuran udara bensin yang tepat. Durasi injeksi = durasi injeksi dasar +
39
Karena ECM mengontrol jumlah injeksi bensin berdasarkan
tekanan bensin dalam pipa penyalur harus dijaga tetap konstan. Untuk
melakukan ini, tekanan bensin dikontrol oleh pompa bahan bakar dan
regulator.
injeksi dasar dan waktu injeksi koreksi harus ditentukan. Hal ini termasuk
Pada kontrol injeksi bahan bakar, jumlah udara intake yang akurat
harus dideteksi. Terdapat dua metode deteksi jumlah udara intake. Pertama,
40
udara secara langsung dengan mengukur masa aliran udara intake (sensor
MAF).
(a) (b)
Gambar 4.11. Speed density system (D-Jetronic) ( a ), dan Mass flow method (L-
Jetronic) (b).
dengan jumlah udara yang terhisap kedalam mesin. Pada sensor MAP,
sebuah chip silikon dipasang di unit dimana vakum terjadi. Salah satu
41
Satu terminal dari sensor MAP dihubungkan ke terminal "VCC" ECM,
dimana ECM mensuply tegangan (sekitar 5V). Dua terminal lainnya, satu
tegangan dari terminal "PM ini sebagai tekanan intake manifold. Ketika
tinggi.
Terdapat 4 tipe sensor MAF yang digunakan pada kendaraan yaitu tipe
Plate, tipe Core, tipe Heat Resistor, dan tipe Karman Vortex. Pada
kendaraan suzuki sensor MAF tipe Heat Resistor yang banyak digunakan.
Pada sensor MAF tipe Heat Resistor, resistor pembangkit panas (heat
saluran bypass (atau saluran dalam) dari bodi throttle. MAF mendeteksi
42
jumlah aliran udara meningkat, arus yang dialirkan ke resistor juga harus
dan outputnya dipakai sebagai jumlah udara intake. Jika jumlah aliran udara
hasilnya kurang akurat. Hal ini disebabkan temperatur udara atmosfir bisa
berubah setiap saat. Untuk mengatasi hal ini, maka temperatur udara intake
dideteksi oleh sensor IAT dan hasilnya untuk melakukan koreksi terhadap
seperti pada gambar berikut. Terdiri dari resistor pembangkit panas (R1),
43
lain R1 x 4W = R2 x R3, sehingga selalu terjaga perbedaan temperatur yang
konstan antara R1 dan R2. Ketika jumlah aliran udara intake meningkat,
nilai tahanan R1 turun dan V1 < V2. Ketika hal ini terjadi, output dari sirkuit
meningkat, temperatur naik dan nilai tahanan naik. Hal ini berarti V1 = V2.
Arus pada saat itu dikonversikan ke nilai tegangan dan hasilnya disalurkan
ke ECM.
1. Sensor CKP
44
digunakan sebagai sinyal dasar untuk menentukan posisi crank dan
digunakan untuk mendeteksi kecepatan putaran mesin, dan waktu buka dan
c. Deteksi Temperatur
45
temperatur coolant, semakin tinggi tahanan thermistor, dan semakin tinggi
nilai tahanan ke nilai tegangan, maka tegangan power supply ECM sebesar
Tegangan berubah naik (sisi 5V) ketika temperatur coolant turun dan
Dengan cara yang sama seperti sensor ECT, sensor ini memiliki
intake.
TPS dipasang pada bodi throttle. Sebuah resistor dan kontak point yang
bisa bergeser pada resistor ditempatkan pada resistor. Karena poros throttle
valve terhubung dengan kontak point, maka kontak point dapat bergerak
46
Tegangan 5V disuplai pada ujung resistor. Kontak point membagi
tegangan 5 V ini sesuai dengan sudut putar throttle valve dan outputnya
pembukaan dan penututupan throttle valve, maka kecepatan buka dan tutup
(a) (b)
sebagai berikut :
1. Sensor O2
47
udara-bensin kaya atau miskin. Sensor O2 zirkonia terdiri dari sebuah
dan permukaan luar pada temperatur tinggi (sekitar 250 oC atau lebih) maka
terjadi dengan campuran kaya, maka aksi katalitik platinum membuat sisa
oksigen antara permukaan dalam dan luar dari sensor O2 menjadi besar, dan
oksigen tinggi dan konsentrasi CO rendah dalam gas buang, maka terdapat
pembakaran, dan ECM mendeteksi kondisi beban mesin dari sensor lain
sensor O2 setelah mesin hidup dan mempercepat respon sensor ketika mesin
48
masih dingin. Biasanya, heater dikontrol sesuai dengan beberapa faktor
manifold.
2. Sensor A/F
a. Sel IP
untuk memindahkan ion oksigen disebut dengan tegangan pompa, dan arus
49
yang mengalir disebut arus pompa. ECM mensuply sel IP dengan arus
b. Sel VS
tinggi ke sisi dengan konsentrasi yang lebih rendah sesuai dengan perbedaan
membuat tegangan pada kedua sisi sel VS (antara terminal VSA dan COM)
mencapai nilai yang disyaratkan, sel IP disuplai dengan arus pompa untuk
A/F (rasio udara bensin) dengan mendeteksi jumlah dan arah arus yang
50
d. Operasi sensor A/F (kondisi kurus)
Ketika rasio udara bensin kurus, terdapat sejumlah besar oksigen dalam
gas buang. Ketika gas buang masuk ke ruang deteksi, output konsenstrasi
konstan, ECM mensuplai sel IP dengan arus pompa dengan arah dimana
oksigen mengalir keluar dari ruang deteksi. Aksi pompa oksigen dari sel IP
udara bensin dari arah dan ukuran arus antara terminal "IPA" dan "COM".
Ketika rasio udara bensin kaya, maka terdapat sedikit oksigen dalam gas
ECM mensuplai sel IP dengan arus pompa dalam arah dimana aliran
rasio udara bensin dari arah dan besar arus antara terminal "IPA" dan
"COM".
karakteristik output sensor A/F. Resistor ini dipasang pada area konektor
51
sensor. Untuk mengaktifkan element sensor, sensor A/F harus dijaga dekat
dengan temperatur 800 oC. Kontrol duty dilakukan heater untuk menjaga
temperatur.
(H). Saat campuran udara dan bensin terbakar dengan sempurna, maka
campuran tersebut berubah menjadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O).
menghasilkan zat berbahaya seperti CO, HC, dan NOx. Karbon monoksida
(CO) dihasilkan jika campuran bahan bakar udara tidak terbakar sempurna.
terbakar sepenuhnya, dan juga jika blowby bensin terjadi. Udara sebagian
udara mengandung 79% Nitrogen dan 21% Oksigen. Saat campuran bahan
bakar udara itu terbakar pada suhu dan tekanan tinggi (diatas 1800 oC),
(NOx).
52
Jika sejumlah besar karbon monoksida dihirup, akan
Pembakaran sempurna:
2 C + O2 2 CO (carbon monoxide)…………………..4.2
b. Hidrokarbon (HC)
terbakar dan ikut dikeluarkan, dan bahan bakar yang dipecah oleh
dihasilkan oleh salah pengapian, oleh blowby gas selama katup isap
fotosintesis.
53
Hidrokarbon yang dikeluarkan kendaraan dapat dikurangi
dan N2O. Saat NOx terkena sinar matahari (sinar ultraviolet), gas
pembakaran fotosintesis.
Konsentrasi dari produksi CO, HC, dan NOx yang relative atas rasio
54
rasio udara-bahan bakar sedikit lebih kurus dibandingkan rasio
Hal ini menunjukkan bahwa CO, HC, dan NOx memiliki hubungan
yang bertentangan.
proporsional satu sama lain, suhu pada gas yang terbakar juga turun.
seperti berikut.
turun.
Emisi CO, HC, dan NOx tertuju pada regulasi gas buang. Untuk
menjadikan konsentrasi emisi ini dalam nilai regulasi gas buang, maka
55
syarat seperti daya tahan, ketangguhan, keamanan, operabilitas serta
a. Reduksi CO dan HC
56
penutupan tiba-tiba. Pada metode lainnya, jumlah udara bypass dari
b. Reduksi NOx
tinggi suhu gas yang terbakar, maka semakin banyak pula NOx yang
berikut.
57
- Gunakan sistem kontrol rasio bahan bakar-udara untuk selalu
suatu komponen dari gas buang yang tidak terpakai ke sistem hisap,
58
4.3.6. Sistem pemurnian gas buang
guna memurnikan gas buang. Akan tetapi, tidak semua teknik-teknik tersebut
a. Zona squish
b. Pusaran
59
Pusaran tersebut berlanjut dari langkah kompresi ke langkah
buang.
d. Katalis
60
Namun baru-baru ini, untuk mengaktifkan katalis dengan cepat
dan rhodium.
Pada situasi seperti ini, injeksi bahan bakar dihentikan (cutoff) untuk
mengurangi HC.
61
f. Resirkulasi gas buang (EGR)
buang yang mengandung gas lemah (H2O, N2, dan CO2), ke sistem
yang bocor ke bak mesin dari celah antara cincin piston dan dinding
ketika mesin bebannya tinggi (saat katup trotel terbuka lebar dan
62
dalam jumlah kecil saat mesin bermuatan rendah (saat katup trotel
manifold).
rendah) untuk membuat saluran aliran udara kecil. Saat beban tinggi,
63
4.4. Analisa dan Pembahasan
Tabel 4.1. Tabel kadar emisi gas buang Sebelum dilakukan Service
64
Grafik Perbandingan Kadar Emisi Gas Buang
Sebelum Dilakukan Service
200
100
0
5 6 7 12 18.5 22.5 HC (ppm)
24 24.5 28.5 36 CO
BTDC AFR
5 6 7 12 18.5 22.5 24 24.5 28.5 36
HC (ppm) 147 148 23 31 149 30 152 29 63 31
CO 0.07 0.14 0.02 0.07 0.07 0.03 0.13 0.07 0.01 0.05
AFR 14.5 14.9 24.1 19.02 14.5 22.5 14.6 22.8 25.3 16.5
Gambar 4.22. Grafik Perbandingan Kadar Emisi Gas Buang Sebelum Dilakukan
Service
65
Lanjutan tabel 4.2. Tabel Setelah Service
Gambar 4.23. Grafik Perbandingan Kadar Emisi Gas Buang Setelah Dilakukan
Service
Dari hasil pengujian dan melihat dari kedua grafik diatas baik sebelum di service
dan setelah diservice nilai HC dan CO memiliki nilai yang bervariasi, pada setiap
66
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
sebagai berikut :
buang dalam hal ini adalah kadar nilai HC dan CO, dalam setiap
adalah 5°, 6°, 7°, 12°, 18.5°, 22.5°, 24.0°, 24.5°, 28.5°, dan 36°
mesin.
67
5.2. Saran
mudah.
tepat.
68
DAFTAR PUSTAKA
69
LAMPIRAN
70