Anda di halaman 1dari 10

Dimas Bagus Setyawan1, Sufiyanto2 (2013), TRANSMISI, Vol-IX Edisi-2/ Hal.

921-930

METODE VIBRATION ANALYSIS DALAM APLIKASI PERAWATAN MESIN


Dimas Bagus Setyawan1, Sufiyanto2

Abstraksi
Metode vibrasi merupakan metode perawatan mesin efektif dengan menganalisa karateristik dan signal
getaran sehingga diketahui kondisi ataupun kerusakan yang terjadi tanpa harus membongkar atau
menghentikan mesin. Metode vibrasi membutuhkan alat vibrations analyser untuk mengolah data yang dapat
memberikan informasi tentang kondisi serta kerusakan pada mesin dan memberikan rekomendasi untuk
dilakukan perawatan. Metode penelitian dilakukan dengan monitoring secara berkala suatu equipment (motor
listrik) dengan analisa vibrasi untuk melihat kondisi mesin dalam keadaan normal sampai terjadi kerusakan.
Variabel yang diperlukan dalam pengukuran vibrasi untuk mengetahui kondisi dan kerusakan dari mesin
adalah amplitudo, frekuensi maupun ordenya, dan model dari grafik (spectrum) yang dihasilkan oleh getaran
pada mesin tersebut. Indikasi kerusakan yang terjadi pada motor adalah adanya mechanical loosenes pada
base plate motor dan adanya misalignment pada motor dengan kondisi tinggi getaran yang baik. Setelah dua
bulan berikutnya tinggi vibrasi dalam keadaan tidak dapat diterima dikarenakan bearing motor inbord pada
BPFO (ball past frequency outer race) tipe SKF NU313 mengalami kerusakan. Hal ini diakibatkan karena
sebelumnya adanya mechanical loosenes dan misalignment walaupun dalam keadaan amplitudo yang baik,
jika dibiarkan tidak adanya pengecekan baut-baut di base plate motor menjadi kendor, motor bisa bergerak
sehinga memperbesar terjadinya misalignment yang awal penyebab terjadinya bearing defect.
Kata Kunci : Perawatan Mesin, Vibrations Analysis, Frequency

PENDAHULUAN 3. Faktor yang menyebabkan kualitas


Perawatan mesin merupakan faktor produksi dalam berbagai pemasaran
penentu kehandalan mesin untuk sangat penting
dioperasikan dalam jangka waktu yang telah 4. Mengurangi modal/biaya pemeliharaan
ditentukan. Produksivitas mesin yang dan produksi
diinginkan tidak tercapai jika pemeliharaan 5. Kebutuhan customer semakin hari
mesin tidak dilakukan dengan terstruktur. semakin penting.
Tujuan perawatan mesin mengupayakan agar Berbagai system maintenance
mesin mampu dioperasikan secara kontinyu management banyak ditemukan dan sudah
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan banyak diaplikasikan sesuai dengan
rencana tanpa mengalami kerusakan. perkembangan dan bertujuan untuk mencapai
Menurut MTS books (2003:2) keuntungan yang sebesar-besarnya.
pentingnya sistem pemeliharaan mesin Pemeliharaan Preventive dikembangkan
dikarenakan: menjadi Prediktive kemudian berkembang
1. Daya tahan-uji suatu peralatan menjadi dan terus berkembang sesuai dengan kondisi
satu target dalam persaingan bisnis yang menguntungkan. Proactive
2. Peningkatan nilai tambahan merupakan Maintenance dengan mengkombinasi sistem
target penting dalam tingkat menejemen

1
Alumni Jurusan Teknik Mesin Universitas Merdeka Malang
2
Dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Merdeka Malang

921
lain merupakan salah satu pilihan yang diketahui tanpa membongkar atau
sedang dianut agar dapat menekan ongkos. menghentikan suatu mesin. Memonitoring
Dalam semua industri, menjamin kondisi dan mendiagnosa getaran pada
uptime mesin penting untuk bertemu peralatan permesinan menggunakan bantuan
peningkatan pada produktifitas dan vibrations analyzer. Getaran mesin
kebutuhan 24/7 ketersediaan. Implementasi merupakan kombinasi kompleks dari sinyal
proactive maintenance yaitu dengan yang berasal dari berbagai sumber getaran di
memantau kondisi dan mendiagnosa dalam mesin. Getaran dapat diuraikan atas
merupakan hal penting untuk menghidari komponen-komponennya. Getaran dapat
terjadinya kemogokan mesin dan dihasilkan oleh kerusakan pada mesin
menurunkan biaya perbaikan alat. sebagai contoh rotor yang tidak balance,
Sejak mesin-mesin rotasi dan motor- bantalan yang cacat, bearing defect, dan
motor digunakan untuk menjalankan mesin- meshing dari roda gigi, yang masing masing
mesin industri, maka masalah yang timbul pada frekuensi yang unik. Dengan
adalah akibat dari getaran yang terjadi pada menampilkan amplitudo getaran sebagai
mesin tersebut yang mengakibatkan berbagai fungsi frekuensi (spectrum getaran). Maka
keadaan yang abnormal seperti dengan menggunakan alat bantu ukur berupa
mengendornya baut-baut, bagian-bagian analyzer vibration dapat mengetahui keadaan
mesin cepat aus, poros menjadi misaligned, kondisi mesin, sebab kerusakan pada mesin,
rotor menjadi unbalance dan sebagainya. bahkan down time dari mesin dengan
Kondisi tersebut di atas akan menaikkan mengetahui tingkat getaran dan jenis
energi yang terdissipasi karena getaran, spectrum.
menyebabkan resonansi, dan beban dinamis Perawatan Mesin
pada bearing. Hal tersebut akan Perawatan mesin sebuah pabrik
menyebabkan mesin segera menuju kepada merupakan faktor penentu apakah mesin
kerusakan (break down) sehingga mesin handal untuk dioperasikan dalam jangka
harus dimatikan atau secara otomatis mati waktu yang telah ditentukan. Menurut
dengan sendirinya karena proteksi pada Adibroto (2009) perawatan mesin meliputi
sistem listrik atau instrumentasinya. beberapa aspek, antara lain:
Karakteristik getaran yang 1. Peralatan dengan tujuan supaya tidak
dibangkitkan oleh suatu kerusakan bersifat rusak
unik, sehingga dengan menganalisis sinyal 2. Performance (kualitas, kuantitas,
getarannya sehingga karakteristik jenis efisiensi) dengan tujuan memenuhi
kerusakan dapat ditentukan. Kelebihan dari kriteria
metode ini adalah bahwa kebutuhan 3. Aspek keselamatan dengan tujuan supaya
perbaikan dan diskripsi kerusakannya dapat tidak membahayakan personel

922
Dimas Bagus Setyawan1, Sufiyanto2 (2013), TRANSMISI, Vol-IX Edisi-2/ Hal.921-930

4. Aspek lingkungan supaya tidak harus disediakan. Data yang dimonitor antara
mencemari lingkungan lain:
Menurut Adibroto (2009) § Pengukuran vibrasi, temperature pada
perkembangan filosofi perawatan mesin mesin rotasi
dibagi menjadi empat yaitu: § Pengukuran tebal pada pipa, bejana
1. Breakdown Maintenance; Konsep bertekanan
perawatannya sebagai berikut : mesin § Pengukuran spesifikasi minyak pelumas
dipasang dengan kurang cermat, kemudian § Pengecekan alignment pada mesin rotasi
dioperasikan terus-menerus dan tunggu § Pengecekan kecepatan penipisan
sampai dengan rusak, kemudian baru § Pengecekan suhu, aliran-aliran dengan
diperbaiki atau diganti. Kelemahanya, sinar infra-merah
kerusakan biasanya sangat fatal dan Dari hasil pengukuran-pengukuran kemudian
penggantian-penggantiannya tidak dapat dibuat statisik kecenderungan atau trending
diperkirakan. Sedangkan keuntungannya dan kemudian menyimpulkan rencana kerja
ongkos pemeliharaan rutin menjadi kecil. akan dibuat secara lebih akurat.
2. Preventive Maintenance; Perawatan 4. Proaktive Maintenance; Metode ini cocok
dilakukan secara berkala meliputi diterapkan pada mesin-mesin dengan
pengecekan, pengukuran atau penggantian teknologi tinggi, dengan ciri sebagai berikut:
bagian mesin, pembersihan serta § RPM atau putaran sangat tinggi .
penyetelan/setting, overhaul mesin. Pada § Kecepatan produksinya sangat tinggi
metode ini mesin harus berhenti tidak § Mesin/peralatan bekerja dengan
berproduksi untuk overhaul atau penggantian otomatisasi
bagian tertentu, padahal yang semestinya § Kapasitas besar tapi bentuk relatif lebih
belum perlu perlu diganti. Keuntungannya kecil
bahwa kerusakan yang lebih berat dapat § Tekanan/kecepatan/temperatur sangat
dihindari, perbaikan mesin dapat tinggi.
direncanakan. Sedangkan kerugianya antara § Instalasi harus tidak menimbulkan
lain ongkos masih agak mahal akibat pencemaran lingkungan
perawatan yang terlalu berlebihan. § Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih
3. Predictive Maintenance; Dengan sedikit
monitoring pada mesin dapat menganalisa Keadaan instalasi industri memerlukan
dan memperkirakan kondisi sedang terjadi sistem perawatan yang terpadu, yaitu
tanda-tanda atau gejala kerusakan sehingga “paduan semua sistem-sistem″ tersebut di
dapat menentukan kapan tindakan perawatan atas yang disesuaikan dengan macam/kondisi
harus dilakukan dan suku cadang apa yang mesin secara individu maupun secara
instalasi industri. Artinya bahwa program dan

923
tindakan perawatan dilakukan sesuai dengan mesin, sehingga pengukuran, dan analisa
kebutuhan agar tercapai titik ekonomi yang getaran dapat dipergunakan untuk
optimal, yaitu aktivitas pemeliharaan tidak mendiagnosa kondisi suatu mesin. Sebagai
berlebihan dan tepat waktu. Ini berarti contoh: adanya roda gigi yang telah aus akan
“memadukan semua sistem” yang menimbulkan getaran dengan amplitudo yang
disesuaikan dan umumnya dilengkapi dengan tinggi pada frekuensi sesuai dengan frekuensi
melakukan : toothmesh (RPM kali jumlah gigi). Adanya
§ Failure mode & effects analysis unbalance (ketidakseimbangan) putaran akan
§ Root cause analysies menimbulkan getaran dengan level tinggi
§ Continue Improvement & Correction pada frekuensi yang sama dengan rpm poros
§ Redesign & Re-engineering. itu sendiri. Dengan teknik ini suatu mesin
Tujuan sistem ini diharapkan agar tercapai yang berputar dapat dimonitor pada posisi
reabilitas tinggi, produktivitas tinggi, kualitas tertentu untuk mengetahui kondisinya.
memenuhi standart mutu, sesuai dengan Tujuan utamanya adalah untuk
keinginan pasar, dan dengan biaya cukup mengamankan mesin dan memprediksi
ekonomis. kerusakan yang akan mungkin terjadi dan
mengurangi biaya maintenance.
Teori Vibrasi
Menurut Pruftecnik (2004) dengan
Sifat-sifat getaran yang ditimbulkan
parameter vibrasi dapat diketahui berbagai
pada suatu mesin dapat menggambarkan
macam kerusakan dan penyebab kerusakan
kondisi gerakan-gerakan yang tidak
seperti gambar 1 di bawah ini.
diinginkan pada komponen–komponen

Gambar 1. Kerusakan Pada Mesin Dan Penyebab Kerusakannya (Pruftecnik, 2004)

Karateristik Getaran getaran pada mesin tersebut. Karakteristik-


Kondisi suatu mesin dan masalah- karakteristik getaran yang penting antara lain
masalah mekanik yang terjadi dapat adalah :
diketahui dengan mengukur karakteristik

924
Dimas Bagus Setyawan1, Sufiyanto2 (2013), TRANSMISI, Vol-IX Edisi-2/ Hal.921-930

1. Amplitudo getaran untuk mendapatkan data, tetapi selanjutnya


2. Frekuensi getaran untuk apa data tersebut diambil. Ada
3. Perpindahan Getaran (Vibration beberapa tujuan pengambilan data getaran
Displacement) suatu mesin, tujuan tersebut adalah :
4. Kecepatan Getaran (Vibration Velocity) - Pengukuran rutin
5. Percepatan Getaran (Vibration - Pengukuran referensi (baseline
Acceleration) measurement)
6. Phase Getaran - Pengukuran sebelum dan sesudah
Satuan-Satuan Pengukuran perbaikan
Ada beberapa satuan-satuan yang - Trouble shooting
digunakan dalam suatu pengukuran getaran. Tabel 1. Konversi Satuan Pengukuran
Getaran (Pruftecnik, 2004)
Harga peak-to-peak adalah harga amplitudo
dari gelombang sinusoida mulai dari batas
atas sampai ke batas bawah. Pengukuran
displacement suatu getaran biasanya
menggunakan harga peak-to-peak dengan
satuan mils atau mikron. Harga peak adalah
harga peak-to-peak dibagi dua atau setengah
dari harga peak-to-peak.
Harga RMS (root-means-square) Alat Pengukur Getaran
merupkan harga yang sering digunakan untuk Pengambilan data getaran dilakukan
mengklasifikasikan keparahan getaran dari dengan menggunakan vibration analyzer
suatu mesin. Harga RMS ini mengukur harga sebagai alat bantu. Alat ini mempunyai
energi efektif yang dipakai untuk kemampuan untuk mengukur amplitudo dan
menghasilkan getaran pada suatu mesin. frekuensi getaran yang akan dianalisa.
Untuk gerak sinusoidal harga RMS adalah Karena biasanya sebuah mesin mempunyai
0.707 x peak. Sedangkan harga average dari lebih dari satu frekuensi getaran yang
suatu gelombang sinusoidal adalah 0.637 x ditimbulkan, frekuensi getaran yang timbul
harga peak. Faktor konversi untuk tersebut akan sesuai dengan kerusakan yang
gelombang sinus seperti pada tabel 1. tejadi pada mesin tersebut. Alat ini juga
Pengukuran Getaran memberikan informasi mengenai data
Pada saat dilakukan pengukuran spektrum dari getaran yang terjadi yaitu data
getaran suatu mesin, maka akan timbul suatu amplitudo terhadap frekuensinya, data ini
pertanyaan, untuk apa sebenarnya dilakukan sangat berguna untuk analisa kerusakan suatu
pengukuran tersebut. Dalam suatu mesin.
pengukuran jelas bahwa tujuannya adalah

925
Untuk mengukur suatu getaran mesin yang dihasilkan oleh bahan piezoelectric
dibutuhkan suatu tranduser getaran yang tersebut. Besarnya muatan yang dihasilkan
berfungsi untuk mengolah sinyal getaran langsung oleh bahan piezoelectric biasanya
menjadi sinyal lain, yaitu sinyal listrik. dalam picocoulombs per g. Sedangkan
Dalam hal ini tipe tranduser yang digunakan besarnya sinyal yang dihasilkan setelah
adalah tipe acceleration karena mempunyai melalui penguat, mempunyai sensitivitas 50
wide frequency range (10-10000 Hz) yang mv per g.
dapat digunakan untuk mengidentifikasi Analisa Vibrasi
berbagai kerusakan. Gambar tranduser Dalam melakukan analisa getaran
accelerometer seperti gambar di bawah ini: disarankan agar mengetahui karakteristik
operasi mesin seperti:
1. RPM
2. Tipe bearing yang digunakan
3. Jumlah gigi masing-masing pada gearbox
dan kecepatan kerjanya
4. Spesifikasi dari motor atau pompa.
Hal ini sangat membantu dalam
mengidentifikasi frekuensi vibrasi yang
Gambar 2. Acceleroometer
(Vibrasi blog’s, 2009) terlihat di dalam spectrumnya. Spectrum
diperoleh dengan cara mengkonversi signal
Bahan piezoelectric pada tranduser
waktu (t) menjadi frekuensi spectrum
mempunyai kemampuan untuk menimbulkan
dinamakan Fast Fourier Transform (FFT).
muatan listrik sebagai respon terhadap gaya
mekanis yang bekerja terhadapnya. Getaran
mekanis yang menghasilkan gaya akan
mengenai bahan piezoeletric dan bahan
tersebut akan menimbulkan muatan listrik
yang sebanding dengan besarnya percepatan
dari getaran tersebut. Muatan listrik yang
ditimbulkan oleh bahan piezoelectric tersebut Gambar 3. Fast Fourier Transformation
(Pruftecnik, 2004)
sangat kecil jika dibandingkan dengan output
velocity tranduser. Karena muatan listrik
yang ditimbulkan langsung oleh bahan
piezoelectric begitu kecil, maka di dalam
tranduser ini dibuat rangkaian penguat
electronik untuk memperkuat muatan listrik Gambar 4. Spectrum Analysis
(Pruftecnik, 2004)

926
Dimas Bagus Setyawan1, Sufiyanto2 (2013), TRANSMISI, Vol-IX Edisi-2/ Hal.921-930

Software yang dipakai adalah RBMware


(realibillity based maintenance).

Gambar 5. Frequency Range


(Pruftecnik, 2004)

METODOLOGI
Metode yang dipakai adalah
melakukan monitoring secara berkala pada
suatu mesin dalam hal ini motor listrik
dengan analisa vibrasi untuk melihat kondisi Gambar 6. CSI 2120A
(CSI Reference Manual, 2000)
pada motor tersebut. Variabel-variabel yang
diperlukan dalam pengukuran vibrasi untuk
mengetahui kondisi dan kerusakan adalah
sebagai berikut:
1. Besar getarannya (amplitudo)
2. Frekuensi maupun ordernya
3. Model dari grafik (spectrum) yang
Gambar 7. Accelerometer
dihasillkan dari getaran pada mesin. (CSI Reference Manual, 2000)
Alat yang Digunakan
Cara Pengukuran
1. Vibration analyser
Pengukuran getaran pada suatu mesin
Vibration analyser digunakan untuk
secara normal diambil pada bearing dari
mengukur amplitudo dan frekuensi getaran
mesin tersebut. Tranduser sebaiknya harus
yang akan dianalisa. Vibration analyser yang
ditempatkan sedekat mungkin dengan
akan dipakai adalah model 2120A dari CSI
bearing mesin karena melalui bearing
(Computational System Incoporated).
tersebut gaya getaran dari mesin
2. Tranduser
ditransmisikan dan bearing merupakan pusat
Tranduser yang digunakan adalah tipe
tumpuan. Gerakan bearing adalah merupakan
accelerometer karena mempunyai daerah
hasil reaksi gaya dari mesin tersebut.
frekuensi yang luas sehingga cocok
Disamping karakteristik getaran seperti
digunakan untuk berbagai kerusakan.
amplitudo, frekuensi dan phase, ada
3. Komputer
karakteistik lain dari getaran yang juga
Komputer digunakan untuk menginstal
mempunyai arti yang sangat penting yaitu
software dari analyser vibrations tersebut.

927
arah dari gerakan getaran, hingga perlu yang dianjurkan (sesuai gambar di atas).
mengukur getaran dari berbagai arah. Setelah selesai pengukuran, data vibrasi
Pengalaman menunjukkan bahwa ada tiga tersebut dimasukan ke RBMware untuk
arah pengukuran yang sangat penting yaitu dilakukan analisis.
horizontal, vertikal, dan axial. Diagram Alir Penelitian
Arah horizontal dan vertikal bearing
disebut dengan arah radial. Arah pengukuran
ini biasanya didasarkan pada posisi sumbu
tranduser terhadap sumbu putaran dari poros
mesin. Arah ini juga sangat penting artinya
dalam analisa suatu getaran. Untuk lebih
jelasnya gambar arah pengukuran sebagai
beriku t:

Gambar 8. Lokasi Penempatan Tranduser

Cara pengambilan data


Langkah-langkah pengambilan data
vibrasi sebagai berikut:
1. Mempersiapkan baik komputer maupun
vibrations analyzer.
Gambar 9. Diagram Alir Penelitian
2. Memasang kabel koneksi dari analisis
vibrasi ke computer.
3. Memasukan data mesin yang akan diukur
dari data base RBMware ke vibrations
analyzer.
4. Pemasangan sensor accelerometer pada
vibrations analyzer.
5. Pengambilan data vibrasi dengan arah
peletakan tranduser/sensor sesuai dengan

928
Dimas Bagus Setyawan1, Sufiyanto2 (2013), TRANSMISI, Vol-IX Edisi-2/ Hal.921-930

HASIL DAN PEMBAHASAN § Hasil Pengukuran 27 Juli 2010


Data mesin Tabel 4. Amplitudo dan Indikasi
Kerusakan Pada 27 Juli 2010
Mesin yang akan dimonitoring adalah
motor listrik, yakni motor EP002, couch pit
pump 02. Spesifikasi data motor listrik
diperoleh dari template yang ada di motor itu
sendiri, sebagai berikut :
Tabel 2. Spesifikasi Motor

§ Tanggal 28 september 2010


Tabel 5. Amplitudo dan Indikasi
Bearing yang digunakan motor listrik Kerusakan Pada 28 September 2010
tersebut adalah SKF NU313 pada sisi
inboard, sedangkan pada sisi outboard
menggunakan FAG 6313.
Pembahasan
Signal vibrasi diubah menjadi signal
listrik yang diolah dalam vibration analyser
§ Tanggal 27 Nopember 2010
membentuk spectrum yang dianalisa di
Tabel 6. Amplitudo dan Indikasi
dalam software RBMware. Dari analisa
Kerusakan Pada 27 Nopember 2010
didapatkan variabel-variabel antara lain
frekuensi yang digunakan analisa getaran
(karakteristik kerusakan getaran), amplitude
untuk mengetahui mesin masih layak
digunakan apa tidak (tinggi getaran), dan
bentuk spectrum untuk mengetahui karakter
kerusakan pada suatu mesin. Di bawah ini Dari hasil penelitian data yang
hasil monitoring mesin: dilakukan indikasi kerusakan yang terjadi
§ Hasil pengukuran tanggal 10 mei 2010 pada motor listrik EP002 awalnya adalah
Tabel 3. Amplitudo dan Indikasi menunjukkan adanya mechanical loosenes
Kerusakan Pada 10 Mei 2010 pada base plate motor dan adanya
misalignment pada motor dengan kondisi
tinggi getaran yang baik. Setelah dua bulan
berikutnya tinggi vibrasi dalam keadaan tidak
dapat diterima dikarenakan bearing motor
inbord pada BPFO (bearing past frequency
outer race) tipe SKF NU313 mengalami

929
kerusakan. Hal ini diakibatkan karena DAFTAR PUSTAKA
sebelumnya adanya mechanical loosenes dan Adibroto Soemarno, 2009, Pemeliharaan
(online),
misalignment walaupun dalam keadaan
http://www.google.com/Pemeliharaan
amplitudo yang baik, jika dibiarkan tidak mesin/, diakses 12 Oktober 2010.
adanya pengecekan baut-baut di base plate Bagus Setiawan, Dimas, 2011, Perawatan
Mesin Dengan Metode Vibration
motor menjadi kendor motor bisa bergerak
Analysis, Tugas Akhir, Jurusan Teknik
sehingga kemungkinan memperbesar Mesin Universitas Merdeka Malang.
terjadinya misalignment. Misalignment Jacson, C., 1979, A Practical Vibration
Primer, Texas, Gulf Publishing
merupakan dampak penyebab dari kerusakan Company.
bearing. MTS Bearing Fundamental, 2004, Bearing
Keuntungan perawatan mesin dengan Fundamental, Lhinkou Hsiang, MTS
Reliability Technology.
metode vibrasi adalah kondisi dan kerusakan
MTS Books, 2003, Pelaksanaan Solusi
komponen pada motor dapat diketahui lebih Total Pemeliharaan, Lhinkou
awal terjadinya permasalahan sehingga Hsiang, MTS Reliability Technology.
permasalahan yang lebih besar dapat dicegah. MTS Training Material, 2004, Machine
Design and Maintenance Overview,
Berdasarkan hasil analisa vibrasi dapat Lhinkou Hsiang, MTS Reliability
memberikan rekomendasi/saran langkah Technology.
yang dilakukan untuk mencegah kerusakan Pruftechnik, 2004, Condition Monitoring &
Vibration Fundamentals, Jakarta, PT.
yang lebih besar. Putranata Adi Mandiri.
SIMPULAN Scheffer C & Paresh Gidhar, 2004,
Machinery Vibration Analysis &
Metode analisis vibrasi dapat Predictive Maintenance, London,
digunakan sebagai metode perawatan mesin Jordan Hill.
yang efektif untuk mencegah dampak Unep, 2006, Pedoman Efisiensi Energi
Untuk Industri di Asia (online),
kerusakan yang lebih besar. http://www.google.com/motor listrik/
Dampak terjadinya mechanical diakses 16 Oktober 2010.
looseness dan misalignment pada motor Wikipedia, 2009, Getaran (online),
http://www.google.com/wikipedia/geta
dapat mengakibatkan bearing defect apabila ran/ diakses 13 Oktober 2010.
tidak dilakukan upaya pencegahan setelah Word Press, 2008, Teori Vibrasi (online),
gejala tersebut terdeteksi dari awal. http://www.google.com/dasar-teori-
vibrasi/ diakses 13 Oktober 2010.

930

Anda mungkin juga menyukai