Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SURABAYA
2024
1
Dalam industri manufaktur, perawatan mesin atau maintenance memiliki peran dan
fungsi yang sangat penting dalam menjaga kelancaran proses produksi. Perawatan yang
dilakukan secara rutin dan berkala dapat memperpanjang umur pakai mesin, produktivitas
meningkat, dan kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga sehingga perencanaan target
produksi dapat tercapai.
Dari contoh laporan maintenance diatas, informasi seperti inspeksi, penyetelan atau
perbaikan yang dilakukan juga perlu dicantumkan ke dalam laporan. Dan juga perlu
menuliskan penyebab dan penanganannya jika terdapat kerusakan/perbaikan pada mesin.
Terakhir, biaya dan waktu untuk melakukan perawatan juga perlu dicantumkan pada laporan.
A. Pembersihan
Pembersihan merupakan jenis pekerjaan pertama dalam maintenance preventif untuk
menjaga mesin dari debu atau partikel bekas produksi yang dapat mengganggu kinerja.
Pembersihan dapat dilakukan secara rutin, mulai dari harian, bulanan hingga tahunan.
Pembersihan harian umumnya dilakukan oleh operator setelah penggunaan mesin.
Untuk mesin yang bersifat presisi seringkali membutuhkan lapisan penyekat anti-korosi
setelah dilakukan pembersihan.
B. Pelumasan
Pelumasan merupakan jenis pekerjaan maintenance preventif yang dilakukan pada
komponen-komponen mesin yang bergesekan saat beroperasi, seperti bantalan, roda
gigi, dan ring. Penting untuk memperhitungkan lokasi, jumlah, dan jenis pelumas yang
digunakan. Penjadwalan pelumasan harus diikuti dengan ketat sesuai jadwal perawatan
mesin. Laporan perawatan mesin biasanya mencakup jadwal pelumasan, yang
bergantung pada perencanaan dan penggunaan pelumas yang sesuai dengan spesifikasi
mesin. Hal ini sangat penting untuk menjaga daya tahan komponen mesin dan
keseluruhan mesin.
C. Inspeksi
Inspeksi merupakan jenis pekerjaan dalam laporan maintenance mesin yang terbagi
menjadi dua: inspeksi bagian luar dan bagian dalam mesin. Tenaga inspeksi yang
terlatih diperlukan untuk melakukan tugas ini secara efektif. Inspeksi bagian luar
bertujuan untuk mengamati mesin yang sedang beroperasi, mendeteksi getaran, suara
tidak wajar, atau tanda-tanda lain seperti asap. Sementara itu, inspeksi bagian dalam
bertujuan untuk mendeteksi kinerja abnormal dalam mesin sehingga masalah dapat
segera diatasi.
1. Preventif Maintenance
Perawatan preventif merupakan proses maintenance mesin yang bertujuan mencegah
kerusakan. Ini biasanya terjadwal, terencana, terkontrol, dan dicatat untuk memastikan
mesin dalam kondisi optimal untuk penggunaan jangka panjang. Perencanaan
perawatan ini didasarkan pada analisis sebelumnya dan spesifikasi mesin. Selanjutnya,
pencatatan dan analisis dilakukan untuk mendukung keberhasilan perawatan preventif.
Ini mencakup informasi dari buku manual, instruksi perawatan, kartu riwayat mesin,
dan laporan maintenance mesin. Catatan ini penting untuk membantu dalam
pengambilan keputusan terhadap mesin yang sedang dirawat.
2. Corrective dan Predictive Maintenance
Perbaikan merupakan jenis pekerjaan dalam perawatan periodik yang sering dilakukan
di industri kecil. Ini melibatkan penggantian mesin atau peralatan yang sudah tidak
berfungsi baik karena biaya penggantian lebih terjangkau daripada biaya perawatan.
Beberapa mesin juga memiliki umur pakai yang terbatas, sehingga ketika mencapai
batas waktu tersebut, penggantian menjadi solusi. Kegiatan perbaikan dilakukan oleh
teknisi setelah pemeriksaan kerusakan. Meskipun operator memberikan laporan tentang
kendala pada mesin, keputusan perbaikan tidak selalu bergantung pada laporan
tersebut. Mekanik akan melakukan pemeriksaan langsung sebelum memutuskan
apakah perbaikan diperlukan atau tidak.
3. Overhaul
Overhaul adalah jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan jumlah jam operasional
mesin. Biasanya, perawatan ini mempertimbangkan riwayat penggunaan mesin dan
hasil inspeksi sebelumnya, atau mengacu pada manual book mesin. Oleh karena itu,
laporan maintenance mesin sangat penting dalam menjalankan tindakan perawatan ini.
4. Pembuatan Suku Cadang
Tindakan perawatan ini biasanya dilakukan di bengkel industri yang memperhatikan
lokasi dan pembuatan komponen mesin yang diperlukan. Terdapat tiga jenis tindakan
yaitu perbaikan langsung untuk penyetelan mesin tanpa perbaikan berat, penggantian
elemen mesin saat terjadi kerusakan berat, dan penggantian elemen dari luar bengkel.
Mekanik menggunakan contoh laporan maintenance mesin untuk menentukan strategi
perawatan, mempertimbangkan faktor-faktor seperti umur mesin, pemakaian,
1) Head stock
Headstock adalah bagian pada ujung kiri mesin bubut yang berperan sebagai tempat
untuk memasang spindle utama dan gigi transmisi. Di dalam headstock juga terdapat
motor penggerak utama yang memberikan tenaga putar pada mesin.
2) Chuck
Perangkat untuk menjepit benda kerja pada mesin bubut yang memungkinkan benda
kerja untuk berputar bersama spindle untuk pemotongan.
3) Tool post
Tempat untuk memasang alat potong (pisau bubut atau alat pemotong lainnya). Ini
dapat dipindahkan dan disetel untuk memungkinkan penggunaan berbagai jenis alat
potong
4) Compound rest
Menahan tiang pahat dan pahat di berbagai posisinya yang dapat diputar pada posisi
yang diinginkan di bidang horizontal. Hal ini diperlukan untuk mengubah sudut dan
mengecilkan panjang pahat
5) Tail stock
Bagian yang menyangga ujung benda kerja yang panjang. Ini digunakan untuk
menstabilkan dan mendukung benda kerja agar tidak bergetar selama pemotongan.
6) Bed
Bagian terpenting dari mesin bubut dimana sebagai landasan datar tempat benda kerja
ditempatkan dan dijepit. Landasan ini dirancang untuk menahan beban dari potongan
yang dikerjakan.
Rangkuman Perawatan Preventif pada Mesin Bubut Semester Gasal 2023/2024
Teknik Mesin dan Manufaktur – Universitas Surabaya
6
7) Lead screw
Panduan untuk pembuatan benang dan dapat dilepas saat tidak digunakan. Ini adalah
poros berulir yang panjangnya sejajar dengan tepi mesin dan membentang dari bagian
depan hingga belakang mesin. Lead screw terhubung dengan roda gigi di bagian depan
dan dapat berputar ke arah yang berlawanan.
8) Carriage
Bagian yang dapat bergerak secara horizontal di sepanjang bed. Ini membawa cross
slide dan tool post, memungkinkan pergerakan alat potong ke depan dan ke belakang
9) Feed Shaft
Sebagai batang pengumpan yang memiliki peran krusial dalam menggerakkan carriage
secara horizontal dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya. Fungsi utamanya untuk
memberikan pergerakan ruang umpan yang diperlukan selama operasi pembubutan.
Hal ini menjadi hal yang penting dan tidak dapat diabaikan dalam menjalankan proses
pembubutan.
Catatan: Sebaiknya matikan sumber tenaga dan sistim control selama perbaikan untuk
menghindari kecelakaan kerja selama pemeliharaan mesin.