BAGIAN KEDUA
“MANAJEMEN PERAWATAN MESIN”
Disusun Oleh :
Yogyakarta
2017
I. MENGAPA DIBENTUK BAGIAN PERAWATAN MESIN
Dibentuk bagian perawatan mesin dalam suatu perusahaan atau industri adalah :
1. Agar semua mesin dan peralatan selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal
sehingga dapat menjamin kelangsungan produksi.
2. Memperpanjang masa penggunaan barang investasi (terutama sekali pada Negara
berkembang yang cenderung memakai daripada merawat).
3. Menjamin keselamatan personil dalam menggunakan fasilitas sehingga operator
mesin dapat bekerja secara optimal dengan aman dan nyaman.
Bagian perawatan mesin merupakan satu kesatuan dengan bagian lain dalam
menjalankan fungsinya masing-masing. Ketergantungan bagian produksi
(operasi) terhadap bagian perawatan mesin dirasakan semakin besar dengan
semakin rumitnya mesin-mesin atau peralatan produksi yang dipakai dalam
industri-industri yang mutahir.
4. Menjaga agar mesin selalu dalam kondisi stabil, sehingga dapat mempermudah
perencanaan operasi.
5. Mengetahui kerusakan sedini mungkin, maka kerusakan yang mendadak dan fatal
dapat dihindarkan.
PERAWATAN
EMERGENCY
1 2 3 MAINTENANCE
a b c
Dimana :
1 = Inspeksi, penyetelan, dan pemberian pelumas
a = Running Maintenance
2 = Penambahan beberapa komponen sehubungan dengan inspeksi
b = Shutdown Maintenance
3 = Breakdown Maintenance
c = Reparasi karena kerusakan
Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang memang sudah diorganisir, dilakukan
rencana, pelaksanaannya sesuai jadwal, pengendalian dan pencatatan.
Perawatan pencegahan yaitu perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu yang
maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan atau
kerusakan mesin.
Perawatan koreksi yaitu jenis perawatan yang dimaksudkan untuk mengembalikan mesin
pada standar yang diperlukan. Dapat berupa reparasi atau penyetelan bagian-bagian
mesin.
Running maintenance adalah perawatan yang dilakukan sementara mesin masih dalam
kondisi digunakan.
Shutdown maintenance adalah perawatan yang hanya dilakukan bila mesin tersebut
sengaja dihentikan.
Breakdown maintenance adalah pekerjaan perawatan yang hanya dilakukan karena mesin
benar-benar dimatikan karena rusak, akan tetapi kerusakan tersebut sudah diperkirakan
sebelumnya.
Emergency maintenance adalah jenis perawatan bersifat perbaikan terhadap kerusakan
yang belum diperkirakan sebelumnya.
EMERGENCY MAINTENANCE
Jenis perawatan ini hanya dilakukan apabila mesin sama sekali mati karena ada
kerusakan atau ada kelainan dan tidak mungkin dapat terus dioperasikan. Untuk dapat
memperbaikinya maka prinsip kerja dari peralatan yang bersangkutan harus dapat
dikuasai. Dengan dikuasainya prinsip kerja peralatan tersebut maka diagnosa terhadap
kerusakan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Pengalaman yang lalu dan catatan tentang mesin tersebut harus digunakan sebagai
perhitungan untuk mempercepat penemuan. Mintalah keterangan yang jelas dari operator
mesin tersebut, kapan, bagaimana, dan apa tanda-tanda terjadinya kerusakan/kesulitan itu
untuk mendekatkan analisa diagnosa yang harus diambil.
Pada waktu yang lalu sering terjadi ketidak serasian antara orang-orang bagian
produksi dan bagian perawatan mesin mengenai metoda yang sesuai untuk memperoleh
hasil kerja yang maksimum dari suatu mesin/alat produksi.
Orang-orang bagian produksi biasanya mengoperasikan peralatan mesin selama
mungkin dan semaksimal mungkin untuk dapat melampaui target produksi yang telah
ditetapkan (ada kaitannya dengan bonus). Sampai-sampai peralatan produksi tersebut
mengalami kerusakan dan kemudian secara tergesa-gesa diperbaiki, untuk segera
dioperasikan lagi.
Pada saat ini para manajer telah sadar untuk menjamin kelangsungan produksi
maka harus dilakukan perencanaan dan penjadwalan kegiatan perawatan mesin dengan
interupsi sekecil mungkin pada bagian produksi.
Sebenarnya tidak cukup dengan hanya menetapkan bahwa setiap mesin harus
memiliki program pemeliharaan yang terencana untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya kerusakan mesin. Tetapi harus juga diadakan usaha untuk sedapat mungkin
menghindari terjadinya interupsi-interupsi pada jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini
dapat dilaksanakan dengan memusatkan perhatian pada unit-unit yang dianggap rawan
atau kritis. Suatu kualifikasi terhadap unit yang rawan didasarkan kepada :
1. Kerusakan pada unit tersebut dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan
2. Kerusakan dapat mempengaruhi kualitas produk
3. Kerusakan dapat menyebabkan proses produksi terhenti
4. Modal yang tertanam pada unit tersebut dinilai cukup tinggi
Mungkin akan lebih ekonomis membiarkan sampai rusak suatu unit produksi
yang dianggap tidak kritis daripada harus melakukan program perawatan pencegahan.
Dan mungkin cukup dengan Emergency maintenance. Suatu unit dapat dimasukkan ke
dalam kegiatan perawatan preventiv apabila kegiatan ini lebih menghemat biaya
disbanding dengan biaya perawatan secara tidak teratur (random).
PREDICTIVE MAINTENANCE
Seperti yang sudah diketahui bersama salah satu kegiatan perawatan mesin adalah
mengganti komponen yang telah rusak atau aus, akan tetapi kadang-kadang rusaknya
diikuti oleh rusaknya komponen yang lain atau paling tidak menurun kondisinya. Untuk
mengatasi masalah ini maka diterapkan teknik perawatan Ramalan (Predictive) yaitu
yang bentuk baru dari teknik perawatan terencana dimana penggantian komponen/suku
cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan. Untuk industri-industri
yang besar dan berproduksi secara berantai seperti industri kimia, pengecoran logam,
industri makanan, obat-obatan, dll. Akan tetapi sangat menguntungkan sekali
menerapkan sistem perawatan ini karena terhentinya aliran produksi beberapa menit saja
akan dapat menimbulkan kerugian yang besar.
1. Mengganti semua bola lampu listrik dalam bengkel setelah beroperasi dalam
waktu tertentu.
2. Mengganti seluruh bantalan (roler bearing) yang berada pada satu poros walaupun
diketahui hanya satu buah saja yang mengalami kerusakan.
STAFF STAFF
WORK ORDER
PERAWATAN PRODUKSI
PELAKSANA
PERAWATAN
- Langkah pertama menentukan terlebih dahulu apa yang akan dirawat. Hal ini amat
tergantung persiapan segala fasilitas. Jadwal perawatan harus disiapkan untuk setiap
bagian pabrik atau peralatan/mesin yang akan dirawat. Mencakup pula keterangan-
keterangan bagaimana perawatan itu dilakukan. Bagi yang belum melaksanakan
perawatan pencegahan, mungkin lebih baik memulainya dengan mesin-mesin utama
dulu. Karena tidak mungkin mengubah tipe emergency maintenance menjadi
preventive maintenance dalam waktu singkat.
- Spesifikasi kerja pada dasarnya merupakan alat komunikasi dengan pelaksana untuk
mengarahkan dalam menjalankan kegiatan perawatan pada mesin tertentu.
Beberapa aspek manfaat dari spesifikasi kerja antara lain :
1. Merupakan instruksi dasar tindakan yang harus dilakukan.
2. Menunjukkan metode kerja, alat-alat apa yang dibutuhkan atau alat uji apa yang
harus digunakan.
3. Dapat dianggap sebagai standar kerja, sehingga siapa pun yang melakukan akan
mempunyai cara yang sama. Sekaligus mempengaruhi keselamatan kerja.
Data di atas diambil apabila mesin terus menerus dipakai selama 8 jam sehari.
Seluruh jenis mesin didaftar seperti tabel data, lalu dibandingkan satu demi satu
menurut aspek-aspek yang kita tentukan seperti di atas untuk menentukan nilai total hasil
penjumlahan nilai-nilai yang kita tentukan pada waktu membandingkan. Seperti contoh,
misalnya :
Periode
Periode antara
Repair Siklus Perawatan Antara B ke B
Dua Masa (Bulan)
Complexity (Tahun)
Siklus I K M
B-I1-K1-I2-K2-I3-M1-I4-K3-I5-K4-
0 s/d 30 9 6 2 6 9
I6-M2-I7-K5-I8-K6-I9-B1…
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I 1, atau
dari I1 ke K1, atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1.
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B 1 yang pada
siklus ini berjumlah 18 kali berarti apabila periode antara dua masa perawatan mesin
adalah 6 bulan berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bln = 9 tahun.
Periode antara dua masa perawatan dan periode antara bongkar total dapat
berubah untuk tipe produksi yang berbeda, seperti :
Baja karbon & Cor 8.0 4.0 3.0 12.0 6.0 4.0
Alumunium Cor 9.0 4.5 3.0 13.0 6.5 4.5
Seri
Perunggu 9.5 4.5 3.0 13.5 7.0 4.5
Baja Konstruksi 11.5 6.0 4.0 17.0 8.5 6.0
Baja karbon & Cor 9.5 4.5 3.0 14.0 7.0 4.5
Alumunium Cor 10.0 5.0 3.5 15.0 7.5 5.0
Unit
Perunggu 10.5 5.5 3.5 16.0 8.0 5.5
Baja Konstruksi 13.0 6.5 4.6 19.5 10.0 6.5
30 s/d 150 B-I1-I2-I3-K1-I4-I5- 2 6 27 Baja karbon & Cor 4.0 2.0 1.5 12.5 6.5 4.0
I6-K2-I7-I8-I9-M1- Alumunium Cor 4.5 2.5 1.5 13.5 7.0 4.5
Masal
I10-I11-I12-K3-I13- Perunggu 5.0 2.5 1.5 14.5 7.0 5.0
I14-I15-K4-I16-I17- Baja Konstruksi 6.0 3.0 2.0 18.0 9.0 6.0
I18-M2-I19-I20-I21-
K5-I22-I23-I24-K6- Baja karbon & Cor 5.5 2.5 2.0 16.0 8.0 5.5
I25-26-I27-B1 Alumunium Cor 5.5 3.0 2.0 17.5 9.0 6.0
Seri
Perunggu 6.5 3.0 2.0 18.5 9.5 6.5
Baja Konstruksi 8.0 4.0 2.5 23.5 11.5 8.0
Baja karbon & Cor 6.5 3.0 2.0 18.5 9.5 6.5
Alumunium Cor 6.5 3.5 2.5 20.0 10.0 6.5
Unit
Perunggu 7.0 3.5 2.5 21.5 11.0 7.0
Baja Konstruksi 7.0 3.5 2.5 26.5 26.5 9.0
Di atas 150 B-I1-I2-K1-I4-I5 2 9 36 Baja karbon & Cor 5.0 2.5 2.0 21.0 10.5 7.5
Seri Alumunium Cor 5.5 3.0 2.0 22.5 11.5 8.5
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka
pendek, jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang.
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian
yang berupa pelumasan pada waktu mesin akan dipakai dan pelumasan mesin pada waktu
mesin selesai dipakai. Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin yang
bersangkutan. Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik
sehingga tidak terjadi kesalahan pemberian pelumas. Simbol-simbol pelumasan harus
ditempelkan di dekat mesin tersebut. Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis
atau dengan pelumasan sentral, harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pekerjaan
pelumasan tersebut.
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalam penyusunannya harus
disesuaikan dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan, sehingga
tidak terjadi bentrokan. Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan; berapa lama dan
berapa hari perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour)
untuk kegiatan perawatan tersebut dapat direncanakan. Jadwal perawatan mesin jangka
sedang juga berupa pemeriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang
berupa penambahan, perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan
peluncur-peluncur.
Waktu yang dibutuhkan untuk perawatan, pemeriksaan, harus dibatasi sesedikit
mungkin, karena :
Waktu pemakaian
Efisiensi=
Waktu pemakaian+ waktu perawatan mesin
Contoh-contoh jadwal perawatan mesin tahunan, bulanan, harian dapat dilihat pada tabel
3, tabel 4 dan tabel 5
JADWAL PERAWATAN PREVENTIV “BULANAN” BULAN IV TAHUN 19..
Dimasukkan
Waktu Waktu Tanggal pada kartu
No No. Jenis
Mesin Model Perawatan dalam mesin
. Letak Reparasi
(Bulan) hari
Mulai Selesai Tgl. Paraf
BU
1 Bubut Grazioli K1 30 5
17
Dania 180
FR
2 Frais Schaublin I2 15 2,5
14
53 N
Demag B
3 Crane CR 1 I7 10 1,5
20
Catatan :
Di samping perawatan di atas :
- Kepala universal mesin frais FR 15 diberi gemuk
- Volume oli masing-masing mesin harus diperiksa
SPESIFIKASI KERJA
Dengan diadakannya spesifikasi kerja secara tertulis maka dapat dianggap sebagai
standar kerja dan mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
Contoh :
Batasan-batasan untuk melaksanakan perawatan preventive
Inspeksi
a. Memeriksa fungsi dari mekanisme kecepatan putar dan kecepatan potong
b. Memeriksa dan menyetel kopling gesek, kopling roda gigi, poros utama dan
bantalan, peluncur, rem, mur pembawa
c. Membersihkan filter oli pelumas dan oli pendingin, sistem pengolian dan
penyalur oli, serta serbuk kotoran dan debu dari pengarah
d. Mengencangkan mur-mur dan baut-baut pengikat, ganti bila perlu
Reparasi Kecil
a. Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada inspeksi
b. Membongkar 2 sampai 3 unit yang kemungkinan besar akan aus atau kotor dan
membersihkannya, lamak lagi kantung-kantung oli bila perlu, ganti bagian yang
sudah rusak lalu rakit dan setel
c. Mengadakan perbaikan bila diperlukan atau yang telah dicatat pada inspeksi
Reparasi Medium
a. Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada reparasi kecil ditambah
dengan membongkar semua bagian yang kemungkinan akan aus dan harus diganti
atau diperbaiki
b. Mengecat permukaan mesin yang sudah rusak catnya
c. Kalibrasi ulang
Bongkar seluruhnya
a. Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada reparasi medium tetapi
pembongkaran menyangkut setiap unit, semua komponen yang sudah rusak atau
aus diganti dengan komponen baru, gerinda dan lamak semua pengarah
b. Memeriksa fondasi, perbaiki bila perlu
c. Mengecat semua permukaan yang harus dicat dengan cat baru
Ukuran dari bagian maintenance, syarat-syarat yang diperlukan bagi staff dan
pekerjanya
Material dan suku cadang yang dipersyaratkan untuk pekerjaan maintenance
Perkiraan biaya perbaikan tahunan dari mesin-mesin
Prosentase kerusakan dan efisiensi yang dapat dicapai oleh suatu mesin
Index kerumitan perbaikan mesin ini memainkan peranan yang sangat penting
dalam maintenance dalam menentukan lama waktu perbaikan dan siklus perbaikan.
Demikian pula persediaan suku cadang, biaya perbaikan dan perencanaan sumber daya
manusia sangat tergantung pada jumlah index kerumitan dari masing-masing kategori
peralatan. Meskipun belum ada ukuran mutlak kerumitan perbaikan peralatan, tetapi
untuk tujuan-tujuan perencanaan maka beberapa index angka relatif perlu diambil untuk
dapat memberikan gambaran perbandingan tentang kerumitan perbaikan peralatan.
Angka-angka relatif ini (sebagai pegangan) dapat dilihat dalam tabel pada halaman
berikut ini.
Angka-angka dalam tabel ini adalah angka-angka yang diambil berdasarkan hasil
pengamatan di perusahaan-perusahaan besar di India. Untuk menerapkan angka-angka di
Indonesia, perlu penelitian lebih lanjut untuk penyesuaian. Setidak-tidaknya angka ini
dapat dipakai sebagai referensi dalam perencanaan maintenance. Sebaiknya beberapa
perusahaan di Indonesia sudah mulai melakukan langkah-langkah untuk membuat tabel
semacam ini untuk memudahkan perencanaan di kemudian hari. Langkah-langkah yang
perlu dilakukan adalah :
PERALATAN PRODUKSI
Untuk menentukan berapa jumlah jam orang (man hours) untuk masing-masing
kategori pekerja dan jenis pekerjaannya dalam maintenance adalah sangat sulit. Untuk
sekedar membantu dalam perencanaan ini dapat dipakai sebagai pegangan.
TABEL 2
Catatan :
Waktu Perbaikan
Dalam melaksanakan pekerjaan perbaikan diperlukan suatu pegangan mengenai
jumlah hari yang diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan perbaikan yang
dipengaruhi oleh tingkat atau index kerumitan dari mesin yang bersangkutan. Harga-
harga dalam tabel berikut ini dapat sebagai patokan.
TABEL 3
Contoh :
Hitung jumlah hari dan orang yang diperlukan untuk memperbaiki (overhaul) suatu
kompresor.
Jawab :
Menurut tabel 1 diperoleh angka index kerumitan (repair complexity) = 8 untuk suatu
kompresor. Menurut tabel 3 untuk overhaul jumlah hari yang diperlukan per index
kerumitan adalah = 1. Jadi jumlah hari yang diperlukan :
8 x 1 = 8 hari
Jumlah pekerja tingkat I yang diperlukan dapat dihitung berdasarkan tabel 2 jumlah jam
orang yang diperlukan untuk kategori pekerjaan overhaul yaitu 30 jam-orang per unit
index kerumitan. Jadi jumlah jam-orang yang diperlukan adalah :
30 x 8 = 240 jam-orang
Bila sehari kerja 7 jam maka jumlah orang yang diperlukan adalah :
240( jam orang)
=4 orang
8 x 7( jam)
Dapat diambil 4 orang pekerja tingkat I.
REPAIR COMPLEXITY
NAMA ASPEK-ASPEK PEMBANDING
TIPE JUMLAH
MESIN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JUMLAH
Bubut Sch-150 3 12 18 12 6 18 10 10 14 20 10 130
Frais F-3 8 14 20 18 12 10 12 20 16 18 20 160
Sekrap SH-675 2 6 12 6 10 4 6 6 6 4 6 66
Sekrap SH-350 3 4 14 4 8 2 4 4 4 2 4 50
Gerinda HTG-
3 20 8 20 16 14 16 16 18 12 18 158
Silinder 400
Gerinda HTG-
1 18 10 16 18 20 14 14 20 14 16 160
Datar 500
Jig
2 10 6 10 14 16 18 12 10 16 14 126
Boring KF-2
Copy
1 16 16 14 20 12 20 18 8 6 17 147
Miling NF-2
Bor GT-16 7 2 2 2 4 8 2 2 2 10 2 36
102-
8 4 8 2 6 8 8 12 8 8 72
Bubut NUM
1. Koordinasi yang baik antara bagian produksi dan bagian perawatan maka akan
diperoleh :
Kuantitas stop peralatan produksi dapat dikurangi (down time peralatan
produksi diperkecil)
Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi
Interupsi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu produksi maupun
pemeliharaan dapat dihilangkan atau dikurangi
2. Laporan tentang kerusakan suatu mesin adalah sangat penting untuk dianalisa
sehingga dapat diambil kesimpulan dan tindakan yang tepat untuk mengatasi atau
mencari alternatif penyelesaian.
3. Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1, atau dari
I1 ke K1, atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1. Faktor-faktor yang
mempengaruhi :
a) Tipe produksi massal/berantai/satuan.
b) Jenis material yang dikerjakan, baja/besi tuang/aluminium tuang/perunggu.
c) Shift atau giliran kerja per hari, 1 shift/2 shift/3 shift yang biasanya 1 shift
adalah 8 jam kerja per hari.
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak memakai pendingin alat potong.
4. Spesifikasi kerja pada dasarnya merupakan alat komunikasi dengan pelaksana untuk
mengarahkan dalam menjalankan kegiatan perawatan pada mesin tertentu. Beberapa
aspek manfaat dari spesifikasi kerja antara lain :
a) Merupakan instruksi dasar tindakan yang harus dilakukan.
b) Menunjukkan metode kerja, alat-alat apa yang dibutuhkan atau alat uji apa
yang harus digunakan.
c) Dapat dianggap sebagai standar kerja, sehingga siapapun yang melakukan
akan mempunyai cara yang sama. Sekaligus mempengaruhi keselamatan
kerja.
5. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk menetapkan jadwal perawatan mesin
adalah sebagai berikut :
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kemampuan personil pelaksana perawatan mesin
6. Indeks kerumitan perawatan (repair complexity) adalah suatu index relatif yang
memberikan gambaran derajat kerumitan dari suatu mesin/peralatan dimana
didalamnya sudah termasuk adanya roda-roda gigi, unit-unit hidrolik dan pneumatic,
peluncur dan unit transmisi lainnya. Kegunaan index kerumitan perbaikan adalah
untuk menentukan :
Ukuran dari bagian maintenance, syarat-syarat yang diperlukan bagi staff dan
pekerjanya.
Material dan suku cadang yang dipersyaratkan untuk pekerjaan maintenance.
Perkiraan biaya perbaikan tahunan dari mesin-mesin.
Prosentase kerusakan dan efisiensi yang dapat dicapai oleh suatu mesin.
7. Peran manager dalam manajemen perawatan mesin adalah :
a) Manager memiliki tanggung jawab untuk melakukan perawatan dan
pemeliharaan atas semua mesin atau peralatan yang dibutuhkan selama proses
produksi.
b) Manager memiliki tanggung jawab untuk mengatur seluruh kegiatan
perusahaan yang berhubungan dengan perawatan segala sarana dan prasarana
perusahaan.
8. Menurut tabel 1 diperoleh angka index kerumitan (repair complexity) = 15 untuk
sebuah mesin Rolling Mills. Menurut tabel 3 untuk perbaikan berat (overhaul) jumlah
hari yang diperlukan per index kerumitan adalah = 1 hari. Jadi jumlah hari yang
diperlukan :
15 x 1 = 15 hari
Menurut tabel 2 jumlah jam-orang per unit index kerumitan yang diperlukan untuk
kategori pekerjaan berat yaitu :
- Tingkat 1
30 jam-orang per unit index kerumitan
- Tingkat 2
20 jam-orang per unit index kerumitan
- Tingkat 3
4 jam-orang per unit index kerumitan
Jumlah jam-orang yang diperlukan adalah :
- Tingkat 1
30 x 15 = 450 jam-orang
- Tingkat 2
20 x 15 = 300 jam-orang
- Tingkat 3
4 x 15 = 60 jam-orang
Bila sehari kerja 8 jam maka jumlah orang yang diperlukan adalah :
- Tingkat 1
450( jam−orang)
=3,75≈ 4 orang
15 x 8( jam)
Dapat diambil 4 orang pekerja tingkat 1. Karena bobot semakin ringan dan
biaya semakin besar
- Tingkat 2
300( jam−orang)
=2,5 ≈ 3 orang
15 x 8( jam)
Dapat diambil 3 orang pekerja tingkat 2. Karena bobot semakin ringan dan
biaya semakin besar
- Tingkat 3
60( jam−orang)
=0,5 ≈ 1 orang
15 x 8( jam)
Dapat diambil 1 orang pekerja tingkat 3. Karena bobot semakin ringan dan
biaya semakin besar