Anda di halaman 1dari 32

TUGAS MATERI KULIAH MANDIRI

1 (TMKM 1)
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Pemeliharaan & Perbaikan

Oleh :
Nama : M. Anggasyah Putra Makmur
Kelas : ME-3D
NIM : 2005011033

Jurusan Teknik Mesin


Politeknik Negeri Medan
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas taufik
dan hidayah-Nya maka usaha–usaha dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Teknik
Pemeliharaan & Perbaikan, penulis dapat terselesaikan sesuai harapan. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Nuh selaku
dosen mata kuliah Teknik Pemeliharaan & Perbaikan.

Saran dan kritik yang konstruktif tetap diharapkan serta akan dijadikan
sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan Tugas Materi Kuliah Mandiri 1 . Penulis
mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penyusunannya. Semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I

 Defenisi Perawatan..........................................................................................1

1. Preventive Maintenance (Pemeliharaan Pencegahan)......................................4


2. Predictive Maintenance (Pemeliharaan Prediktif)............................................7
3. Corrective Maintenace (Pemeliharaan korektif)..............................................10
4. Maintenance Record (Catatan Pemeliharaan)..................................................12
BAB II

1. Perawatan Yang Dilakukan Pada Komponen-Komponen Mesin Berputar (Contoh :


Mesin Gerinda).................................................................................................15
2. Perawatan yang dilakukan pada komponen-komponen Mesin Berat ( Contoh:
Motor Grader)....................................................................................................21
3. Perawatan yang dilakukan pada komponen-komponen Mesin Ringan (Contoh:
Mesin Bubut).....................................................................................................24
PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................28

DAFTAR PUSTKA..............................................................................................29

ii
 Defenisi Perawatan BAB I
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk
yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut:

 Kualitas baik
 Harga pantas
 Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.

Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap
bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan
penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan
terencana.

Perawatan sendiri menurut Kurniawan (2013) Dalam Setiawan Fajar (2016:8)


adalah suatu aktifitas yang dilakukan pada suatu industri untuk mempertahankan atau
menambah daya dukung mesin selama proses produksi berlangsung. Suatu mesin
produksi yang digunakan secara terus-menerus akan mengalami penurunan, karena itu
perlu dilakukan perawatan. Perawatan yang optimal hendaknya dilakukan secara
continue dan periode agar mesin dapat berfungsi secara maksimal.

Perawatan adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan untuk
menjaga atau mempertahankan kualitas agar tetap dapat berfungsi dengan baik seperti
dalam kondisi sebelumnya (Supandi, 990).

Masalah perawatan mempunyai kaitan yang sangat erat dengan tindakan


pencegahan kerusakan (preventive) dan perbaikan kerusakan (corrective).

Tindakan tersebut dapat berupa:

1. Inspection (Pemeriksaan)
Yaitu tindakan yang ditujukan terhadap sistem atau mesin untuk mengetahui
apakah sistem berada pada kondisi yang diinginkan.

1
2. Service (Servis)
Yaitu tindakan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu sistem yang biasanya
telah diatur dalam buku petunjuk pemakaian sistem.

3. Replacement (Pergantian Komponen)


Yaitu tindakan pergantian komponen yang dianggap rusak atau tidak memenuhi
kondisi yang diinginkan. Tindakan penggantian ini mungkin dilakukan secara
mendadak atau dengan perencanaan pencegahan terlebih dahulu.

4. Repair (Perbaikan)
Yaitu tindakan perbaikan minor yang dilakukan pada saat terjadi kerusakan kecil.

5. Overhoul
Yaitu tindakan perubahan besar-besaran yang biasanya dilakukan di akhir periode
tertentu.

Pentingnya perawatan baru disadari setelah mesin produksi yang digunakan


mengalami kerusakan atau terjadi kerusakan yang sifatnya parah yaitu mesin yang
terjadwal atau teratur dapat menjamin kelangsungan atau kelancaran proses produksi
pada saat aktivitas produksi sedang berjalan dapat dihindari.

 Tujuan Perawatan

Sedangkan menurut Mustofa (1997:12-13) tujuan dilakukannya perawatan adalah:

1. Memungkinkan terjadinya mutu produk dan kepuasan pelanggan melalui


penyesuaian, pelayanan dan pengoperasian peralatan secara tepat.
2. Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem.
3. Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan.
4. Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan
dengan Service dan perbaikan
5. Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan-gangguan terhadap proses operasi.
6. Memaksimalkan kapasitas produksi dari sumber-sumber sistem yang ada.
7. Mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan pada saat mesin sedang beroperasi.
2
8. Memelihara peralatan-peralatan dengan benar sehingga mesin atau peralatan selalu
berada pada kondisi tetap siap untuk operasi.
9. Menyiapkan personel, fasilitas dan metodenya agar mampu mengerjakan tugas-
tugas perawatan.

 JENIS JENIS PERAWATAN

Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan


yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas
untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai
tindakan untuk memperbaiki kerusakan. Secara umum, ditinjau dari saat
pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:

1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).

2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).

Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:

3
 Bentuk-bentuk Perawatan

1. Preventive Maintenance (Pemeliharaan Pencegahan)


Preventive maintenance merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengamatan
secara berkala terhadap performansi sistem dan telah direncanakan terlebih dahulu
dalam jangka waktu tertentu untuk memperpanjang kemampuan berfungsinya suatu
peralatan. Perawatan ini bertujuan untuk mencegah kerusakan, menemukan penyebab
kerusakan atau berkurangnya tingkat keandalan peralatan dan menemukan kerusakan
tersembunyi. Jenis – jenis preventive maintenance dibagi menjadi 2, yaitu :

 Routine maintenance, adalah perawatan yang dilakukan secara rutin. Contoh :


membersihan peralatan mesin dan melakukan pelumasan (lubrication) pada
mesin
 Periodic maintenance, adalah perawatan maintenance yang dilakukan secara
berkala dalam jangka waktu tertentu. Contoh : setiap 1 minggu sekali, setiap 2
minggu sekali atau setiap 1 bulan sekali.

Selain itu Preventive Maintenance terbagi menjadi empat kategori tugas, yaitu sebagai
berikut:

A. Time Directed Maintenance Time Directed Maintenance


Merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan berdasarkan variabel waktu.
Kebijakan perawatan lain yang sesuai untuk diterapkan pada kegiatan ini adalah
periodic maintenance dan on condition maintenance.
Periodic maintenance (hard time maintenance) merupakan kegiatan perawatan
yang dilakukan secara periodik atau terjadwal. Kegiatan yang dilakukan adalah
penggantian komponen secara terjadwal dengan interval waktu tertentu. Faktor
yang mempengaruhi periodic maintenance:
 Faktor ekonomi Kebijakan penelitian dilakukan karena dihadapkan pada unit
yang terhitung murah bila dibandingkan dengan resiko yang ditanggung dan
biaya yang lebih besar bila komponen atau unit tersebut mengalami kerusakan
apabila terjadi kelalaian.

4
 Faktor keamanan Kebijakan penggantian tidak lagi berdasarkan nilai rupiah,
tetapi dihadapkan pada keadaan apabila tidak dilakukan, maka nyawa manusia
menjadi taruhannya karena berhubungan erat dengan keamanan dan
keselamatan manusia.

On condition maintenance merupakan perawatan yang dilakukan berdasarkan


kebijakan operator perawatan. Kegiatan yang dilakukan pada kondisi ini adalah
cleaning, inspection dan lubrication.

B. Condition Based Maintenance


Condition Based Maintenance merupakan perawatan pencegahan yang dilakukan
sesuai dengan kondisi yang berlangsung dimana variabel waktu tidak diketahui
secara tepat. Kebijakan yang sesuai dengan keadaan tersebut adalah predictive
maintenance.
C. Failure Finding Failure finding merupakan suatu tindakan pencegahan yang
dilakukan dengan cara memeriksa fungsi yang tersembunyi (hidden function)
secara periodik untuk memastikan kapan suatu komponen akan mengalami
kerusakan.
D. Run To Failure Kegiatan ini disebut juga no schedule maintenance dimana
kegiatan perawatan ini tidak melakukan usaha untuk mengantisipasi kerusakan.
Suatu peralatan atau mesin dibiarkan bekerja hingga mengalami kerusakan
kemudian dilakukan perawatan perbaikan. Kegiatan ini dilakukan jika tidak ada
kegiatan pencegahan efektif yang dapat dilakukan, tindakan percegahan terlalu
mahal atau dampak gagal tidak berpengaruh.

 Tujuan Preventive maintenance


a) Memperpanjang umur produktif asset dengan mendeteksi bahwa sebuah asset
memiliki titik kritis penggunaan (critical wear point) dan mungkin akan
mengalami kerusakan.
b) Melakukan inspeksi secara efektif dan menjaga supaya kondisi peralatan selalu
dalam keadaan sehat.

5
c) Mengeliminir kerusakan peralatan dan hasil produksi yang cacat serta
meningkatkan ketahanan mesin dan kemampuan proses
d) Mengurangi waktu yang terbuang pada kerusakan peralatan dengan membuat
aktivitas pemeliharan peralatan
e) Menjaga biaya produksi seminimum mungkin.

Adapun langkah - langkah dalam melakukan preventive maintenance adalah sebagai


berikut ini :

1) Inspeksi, Merupakan kegiatan pemeliharaan secara berkala dalam bentuk


pemeriksaan kondisi peralatan produksi . Inspeksi dapat dilakukan dengan cara
melihat, mendengar dan merasakan kondisi peralatan mesin.
2) Running maintenance, Merupakan kegiatan pemeliharaan tanpa menghentikan
jalannya kerja mesin
3) Small repair, Merupakan kegiatan pemeliharaan berupa penggantian komponen
– komponen kecil
4) Shutdown maintenance, Merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
pada saat mesin berhenti beroperasi

Contoh Penerapan Preventive Maintenance pada mesin Genset

Preventive Maintenance Pada Genset, yaitu pemeliharaan rutin yang dilakukan


pada genset, ATS dan Fuel System. Selengkapnya tertera pada gambar dibawah :

6
2. Predictive Maintenance (Pemeliharaan Prediktif)
Pemeliharaan Prediktif (Predictive Maintenance) adalah perawatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Perawatan
Prediktif (Predictive Maintenance) ini akan memprediksi kapan akan terjadinya
kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend
perilaku mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Perawatan berkala (Periodic
Maintenance) yang dilakukan berdasarkan waktu (Time Based), Predictive
Maintenance lebih menitik beratkan pada Kondisi Mesin (Condition Based).

Untuk memulai implementasi PdM, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
agar predictive maintenance bisa diimplementasikan secara efektif dan
menguntungkan bagi perusahaan. Berikut 6 langkah implementasi predictive
maintenance yang bisa dilakukan:

1. Identifikasi aset untuk PdM (Predictive Maintenance)

Pertama, Anda perlu menentukan aset mana yang ingin Anda sertakan dalam program
pemeliharaan prediktif Anda

2. Pengumpulan data

Catatan tentang mesin merupakan sumber data yang dapat ditindaklanjuti yang berharga
dan bisa menghemat waktu untuk membantu menjalankan PdM. Data tersebut
menyajikan informasi tentang mesin untuk menentukan bagaimana model PdM
seharusnya dirancang.

3. Analisis kegagalan mesin

Pada titik ini, Anda harus melakukan analisis aset yang Anda putuskan untuk
ditempatkan pada program PdM. Tujuan dari analisis ini adalah untuk
mengidentifikasi mode kegagalan.

4. Pilih dan terapkan teknik condition monitoring

Program predictive maintenance mengintegrasikan berbagai jenis informasi mesin


seperti data kinerja untuk membuat keputusan yang tepat tentang intervensi
perawatan.

7
5. Kembangkan algoritma untuk membuat prediksi kegagalan

Selanjutnya adalah mengembangkan algoritma yang akan menjadi dasar untuk


memprediksi setiap mode kegagalan yang diidentifikasi dengan FMEA

6. Mulai dengan pilot project

Langkah terakhir dari implementasi adalah mulai dengan pilot project. Mulai dengan
beberapa aset untuk dijadikan contoh.

Kemajuan teknologi, seperti adanya computerized maintenance management


system dan Internet of Things (IoT) dalam PdM memang bisa membantu perusahaan
asset-intensive menerapkan strategi proactive maintenance untuk memastikan
peningkatan keandalan dan ketersediaan mesin. Namun yang terpenting adalah
bagaimana sistem yang telah dibangun ini bisa berjalan dan dilakukan dengan benar.

Contoh Penerapan Predictive Maintenance pada mesin Tank Agitator Boiler Recovery
Mesin tank agitator adalah salah satu bagian dari mesin boiler recovery,
dimana
fungsi mesin ini sebagai pengaduk blackniker bahan bakar boiler recovery. Mesin ini
mempunyai komponen yang terdiri dari: motor, puli,v-belt,bearing dan poros

Gambar Tank Gitator Recovery Boiler

Perawatan prediktif Pada Mesin Tank Gitator dapat mengoptimalkan kendalan sistem
dan menghemat inventaris suku cadang karena tidak semua suku cadang komponen
harus disediakan.
8
Beberapa macam teknik pemeliharaan prediktif, Pada Mesin Tank Gitator anatara lain
:

a. Monitoring vibrasi ( vibrasion monitoring )

Tidak diragukan lagi monitoring ini adalah teknik yang paling efektif untuk
mendeteksi cacat mekanis pada rotating machinery.

b. Emisi akustik ( acoustic emission )

Emisi akustik dapat digunakan untuk mendeteksi,mencari,dan memonitor secara


kontinu adanya keretakan dalam suatu struktur dan dalam pipa.

c. Analisi minyak ( oil analysis )

Disini, minyak pelumas dianalisis dan terjadinya keberadaan suatu partikel tertentu
di dalam cairan fluida tersebut dapat dikaitkan dengan kondisi kerusakan pada
bantalan ( bearings ) dan pada gigi ( gears )

d. Analisis partikel ( particle analisis )

Keausan komponen mesin, baik pada reciprocating machinery, gearbox, atau


indikator hidrolik dapat menyebabkan adanya partikel-partikel ini dapat memberikan
informasi penting tentang adanya kerusakan pada suatu komponen.

e. Pemantauan kororsi ( corrosion monitoring )

Pengukuran ketebalan dilakukan dengan ultrasonic pada pipa, struktur lepas pantai
dan sebagainya.untuk memantau terjadinya keausan kororsif yang telah terjadi.

Perawatan monitoring vibrasi dilakukan dengan mengukur dan menganalisa


parameter fisis yang terjadi di turbin, yaitu getaran, suhu, displacement, dan
kekentalan oli. Parameter getaran yang dapat diamati yaitu akselerasi, kecepatan, dan
perpindahan getar.

9
3. Corrective Maintenace (Pemeliharaan korektif)
Corrective maintenance merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan setelah
mesin atau peralatan produksi mengalami kerusakan. Berbeda dengan preventive
maintenance, yang perawatannya dilakukan secara berkala (periodik) untuk mencegah
terjadinya kerusakan mesin. Corrective maintenance terkadang menjadi pertimbangan
bagi perusahaan karena dinilai lebih murah biayanya dibandingkan dengan
melakukan preventive maintenance. Namun, tidak selalu kebijakan corrective
maintenance itu lebih murah daripada preventive maintenance. Meskipun preventive
maintenance dilakukan secara berkala (periodik) terlihat lebih banyak memakan biaya,
sebenarnya biaya itu hanya dikeluarkan untuk mencegah terjadinya
biaya maintenance yang lebih besar karena kerusakan mesin yang tidak dikontrol
secara berkala.

Corrective maintenance akan terasa mahal apabila telah terjadi kerusakan berat
akibat maintenance yag tidak dilakukan secara berkala. Karena tidak dilakukan secara
berkala, maka kita tidak akan tahu komponen mesin bagian mana yang berpotensi
mengalami kerusakan. Potensi – potensi kerusakan tersebut dapat kita cegah dengan
pengecekan dan perawatan kondisi mesin secara berkala, dengan cara melihat,
mendengar, dan merasakan kondisi yang dirasa tidak normal dan kondisi yang
dikhawatirkan akan menjadi tidak normal. Kelemahan apabila sebuah perusahaan
melakukan kebijakan corrective maintenance adalah sebagai berikut ini :

 Biaya maintenance akan menjadi mahal seiring dengan terjadinya kerusakan mesin
yang parah dan mengganggu jalannya proses produksi.
 Losstime produksi sulit untuk diprediksi kapan terjadinya (bisa secara tiba – tiba)
karena perawatan tidak dilakukan secara berkala.

Kegiatan corrective maintenance biasa juga disebut sebagai tindakan perbaikan


atau reparasi. Kegiatan ini tidak perlu adanya perencanaan karena hanya menunggu
terjadinya kerusakan mesin. Kebijakan corrective maintenance dapat menimbulkan
terjadinya kerusakan mesin yang lebih parah dan mengganggu kelancaran proses
produksi sewaktu – waktu.

10
Contoh Corrective Maintenance Pada Mesin Genset, Kunjungan perawatan yang
dilakukan di luar jadwal, yang biasanya diakibatkan adanya kondisi gangguan darurat
yang terjadi pada mesin genset.

Berikut adalah rincian yang mendetail dari bidang perawatan genset,


antara lain:
 Ganti oli
 Ganti oli filter
 Bersihkan tangki oli dan sedimen di bagian bawah tangki oli.
 Periksa apakah pipa minyak mengalami kebocoran atau distorsi, dan
 ganti jika perlu.
 Periksa pipa dalam sistem pendingin, dan memastikan bahwa tidak
 terjadi kebocoran air.
 Periksa elektrolit baterai dan tambahkan air aki jika perlu.
 Periksa dan memastikan kapasitas baterai memadai.
 Periksa terminal kabel baterai, dan memastikan tidak ada karat dan
 sambungan kabel yang dapat diandalkan.
 Periksa dan memastikan setiap baut dan mur tidak ada yang longgar.
 Periksa tingkat abrasi dari sabuk pengangkutan.
 Periksa dan memastikan kembali apakah kapasitas baterai telah memadai.
Menyalakan genset, kemudian memeriksa peralatan tersebut dan menangani kesalahan
abnormal, seperti :
 Periksa parameter yang ditampilkan pada LCD termasuk daya keluaran, tegangan,
arus, frekuensi, kecepatan putar, tekanan oli, dan suhu air.
 Periksa apakah generator diesel mempunyai kebocoran (seperti kebocoran minyak,
kebocoran air, dan kebocoran gas).
 Periksa apakah unit mempunyai getaran yang normal.

11
4. Maintenance Record (Catatan Pemeliharaan)
Catatan pemeliharaan, seperti namanya, adalah dokumen yang mencakup
informasi mengenai setiap pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan yang dilakukan
pada aset atau peralatan. Dengan kata sederhana, itu melacak kegagalan dan perbaikan
aset. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga manajemen kesehatan dan
keselamatan. Ini juga meningkatkan manajemen aset karena catatan tersebut
mencakup informasi seperti:

 Waktu dan tanggal pemeliharaan harus dilakukan.


 Jenis perawatan yang harus dilakukan.
 Detail aset seperti nomor, suku cadang yang dibutuhkan, kondisi kerja, dll.
 Risiko yang terkait dengannya.
 Kondisi lingkungan dan pengaruhnya.

Keuntungan menyimpan Catatan Pemeliharaan:

A. Cegah Perbaikan Mahal

Pemeliharaan Aset adalah sesuatu yang mengarah pada peningkatan biaya


organisasi secara keseluruhan. Beberapa pemeliharaan aset lebih murah dan beberapa
di antaranya sangat tinggi. Biaya perbaikan hanyalah jumlah yang diperlukan untuk
mengembalikan aset ke kondisi kerja normal. Catatan perawatan menyimpan
informasi mengenai jangkauan perawatan dan perbaikan yang dilakukan pada
peralatan. Dengan bantuan catatan pemeliharaan, seseorang dapat dengan mudah
menentukan kapan dan strategi pemeliharaan mana yang diperlukan untuk dilakukan
pada aset tertentu. Ini membantu mencegah aset dari kegagalan dan mengurangi biaya
yang diperlukan untuk perbaikan.

12
B. Meningkatkan Keamanan:

Catatan pemeliharaan juga mencakup informasi mengenai pengaruh setiap


kegagalan aset pada sistem, karyawan, lingkungan. Ini juga mencakup informasi
tentang bagaimana pekerja atau operator melakukan tugas mereka. Dengan bantuan
catatan pemeliharaan, seseorang dapat dengan mudah menentukan seberapa parah
aset, kapan akan gagal, bagaimana dapat dicegah dari kegagalan sehingga seseorang
dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya terjadi. Hal ini pada gilirannya
mengurangi risiko terkait keselamatan dan kesehatan lingkungan. Ini juga membantu
seseorang untuk memastikan peralatan mana yang aman untuk digunakan. Bahkan
operator atau pekerja juga menjalankan tugasnya dengan baik.

C. Mengganti Peralatan

Catatan pemeliharaan mencakup informasi mengenai kegagalan aset tentang


berapa kali aset tertentu mengalami kegagalan, kondisi aset. Seseorang dapat dengan
mudah menentukan tentang kondisi kerja aset, ketika aset diperlukan untuk diperbaiki,
biaya yang terkait dengan setiap perbaikan aset tertentu. Salah satu keuntungan utama
adalah, seseorang dapat dengan mudah menentukan kapan aset perlu diganti. Jika
biaya perbaikan aset lebih dari biaya yang diperlukan untuk mengganti dengan yang
baru, maka lebih baik mengganti aset dengan yang baru karena dapat mengurangi
biaya, mengurangi kejadian kegagalan, termasuk garansi, meminimalkan upaya yang
diperlukan untuk memperbaiki, dll.

D. Mengurangi Beban Kerja Tenaga Kerja :

Seperti yang kita ketahui bahwa dengan bantuan catatan pemeliharaan,


seseorang dapat mencegah terjadinya kegagalan. Ini membantu untuk mengurangi
pekerjaan pemeliharaan yang tidak perlu diperlukan, jadwal pekerjaan pemeliharaan
yang diperlukan, membantu manajemen untuk memastikan karyawan, pekerja atau
buruh yang berkinerja baik, tenaga kerja yang diperlukan untuk melakukan tugas. Ini
hanya mengurangi upaya yang diperlukan untuk memperbaiki aset. Pada gilirannya,
ini mengurangi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan tugas dan juga
mengurangi beban kerja tenaga kerja.

13
E. Kelola Setiap Mesin:

Catatan pemeliharaan menyimpan setiap informasi tentang aset. Ini mencakup


detail kerja, detail perawatan, detail perbaikan, lingkungan kerja, pemrosesannya,
risiko yang terkait dengannya, dll. Dengan bantuan semua informasi ini, seseorang
dapat melakukan tugas perawatan kapan pun diperlukan sehingga kondisi aset terjaga
dengan baik, mencegahnya dari kegagalan , dan meningkatkan rentang hidupnya.

Contoh Maintenance Record Pada AC

14
BAB II

1. Perawatan Yang Dilakukan Pada Komponen-Komponen Mesin


Berputar (Contoh : Mesin Gerinda)
Mesin gerinda adalah salah satu mesin yang digunakan untuk mengasah atau
memotong benda kerja. Prinsip kerja dari mesin gerinda adalah batu gerinda yang
berputar kemudian bergesekan dengan benda kerja sehingga terjadi pemotongan atau
pengasahan.
 Cara Merawat Gerinda Agar Tidak Cepat Rusak

Jadi ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan tentang tips cara merawat
gerinda agar tidak cepat rusak. Ada beberapa poin yang dapat anda lakukan sendiri
dirumah atau dibengkel anda, agar gerinda yang anda miliki awet dan tidak cepat
rusak. Poin-poin tentang tips cara merawat gerinda agar tidak cepat rusak yaitu
diantaranya :

A. JANGAN LANGSUNG MATIKAN GERINDA

Hal pertama yang perlu kalian pahami sebagai cara merawat gerinda agar tidak
cepat rusak yaitu dengan cara jangan langsung mematikan gerinda anda saat selesai
menggunakannya. Apa sih alasannya?? Tentunya kalian tau cara kerja dari gerinda ini.
Gerinda memiliki kepala yang ujungnya akan berputar saat mesin gerinda tersebut
dinyalakan. Dan ujung dari kepala gerinda ini berputar karena adanya putaran dari
armature yang digerakkan oleh listrik.

Saat gerinda dinyalakan, armature tadi akan berputar maksimal sehingga


membuat adanya sirkulasi angin keluar dan masuk dari lubang-lubang ventilasi di
body gerinda tadi. Dan saat gerinda digunakan dan adanya tekanan dari tangan anda
dan gesekan dengan objek gerinda, maka armature akan tetap berputar tetapi
mengalami tekanan. Adanya tekanan tersebut membuat motor gerinda bekerja lebih
dari biasanya. Dan semakin anda menekan gerinda tersebut pada objek gerindanya,
maka tekanan dari motor tersebut pun akan semakin besar. Hal ini membuat mesin
gerinda memanas dan terus memanas hingga anda selesai melakukan gerinda pada
objeknya. Saat anda melepaskan gerinda dari objek gerindanya, maka motor gerinda
akan berputar seperti biasa tanpa beban dan sirkulasi angin tetap keluar dan masuk.
15
Dengan kita mematikan langsung mesin gerinda saat anda selesai melakukan
gerinda, maka mesin gerinda tersebut masih dalam keadaan panas dan dapat merusak
bagian-bagian gerinda yang menempel pada mesinnya. Sedangkan jika kita tidak
langsung mematikan mesin gerinda tersebut, maka mesin akan mengalami
pendinginan akibat sirkulasi angin yang ada pada mesin gerinda tersebut. Sirkulasi
angin ini adalah sirkulasi angin tanpa hawa panas dari mesin karena motor berputar
tanpa beban. Dan saat itu terjadi, mesin akan cepat dingin dan tentunya tidak akan
merusak bagian-bagian gerinda yang menempel atau dekat dengan mesinnya.

Mungkin cara ini sedikit memakan waktu kerja anda, tetapi ya untuk
mendapatkan gerinda yang awet mungkin cara ini dapat anda lakukan. Tetapi jika
anda memang membutuhkan pekerjaan yang cepat, maka coba untuk meluangkan
beberapa detik sebelum anda mematikan mesin saat gerinda anda selesai digunakan.
Hanya beberapa detik saja, jadi tidak akan membuang waktu anda terlalu lama.

B. GANTI GREASE / GEMUK RUTIN

Tentunya sebuah motor yang berotasi pasti diberikan semacam pelumas untuk
merawat gerigi-gerigi rotasinya. Jadi saat anda lupa atau tidak mengganti grease /
gemuk pada mesin gerinda anda, maka gerigi-gerigi mesin rotasinya akan cepat
terkikis dan lama kelamaan akan runcing dan tipis. Tetapi jika anda mengganti grease
atau gemuknya secara rutin, maka gerigi-gerigi rotasi mesin gerinda anda akan tetap
terjaga dan tidak cepat terkikis.

Jika anda kurang percaya dengan cara merawat gerinda pada poin ini, mungkin
anda bisa melihat sepeda motor anda dirumah. Sepeda motor yang bukan matic yang
masih menggunakan rantai dan gear untuk memutar bannya. Jika anda tidak
menambah grease atau pelumas pada rantai itu, maka dapat dijamin rantai sepeda
motor anda akan cepat berkarat, terkikis dan akhirnya rantai motor anda bisa putus
atau mudah los dari gigi gearnya.

16
Tetapi bedakan dengan rantai motor yang rutin ditambah pelumas. Maka kami
yakin rantai dan gear anda akan awet dan tetap terjaga kualitasnya. Tetapi yang ingin
kami tekankan untuk mengganti grease atau gemuk pada mesin gerinda anda nanti.
Jangan terlalu banyak memberi grease atau gemuknya, karena nantinya akan membuat
motor bergerak lebih berat sehingga membuat mesin cepat memanas. Dan jangan juga
terlalu sedikit saat memberikan grease atau gemuk pada gerinda anda tersebut. Karena
ditakutkan grease tidak akan mencapai gerigi gear rotasi gerinda, sehingga gerigi
tersebut akan bergesekan tanpa mendapat pelumas dari grease yang sedikit tersebut.

C. JANGAN DITEKAN SAAT DIGUNAKAN

Cara merawat gerinda yang ketiga yaitu gunakan mesin gerinda secara normal,
jangan ditekan saat digunakan. Apa yang menyebabkan mesin gerinda cepat rusak jika
kalian menekannya?? Seperti yang kami jelaskan diatas pada poin nomor 1, bahwa
mesin gerinda akan memanas saat mendapatkan beban baik itu tekanan dari tangan
pengguna ataupun tekanan saat bertemu dengan benda atau objek gerindanya.
Semakin ditekan, maka beban yang diterima motor atau mesinnya akan semakin berat
dan mesin akan semakin cepat memanas. Panasnya mesin gerinda akan cepat merusak
mesin dan bahkan dapat membakar motornya dan bodynya pun bisa meleleh jika
memang terlalu extreme panasnya.

17
Dan dengan kita menekan mesin secara berlebihan, carbon brush juga akan
cepat terkikis dan habis. Jadi intinya tetap mesin akan cepat rusak akibat tekanan yang
berlebih dari user. Dan yang perlu anda ketahui, saat anda melihat spesifikasi dari
mesin gerinda anda. Atau jika anda dapat melihat pada video tersebut, gerinda maktec
yang dicontohkan pada percobaan diatas memiliki spesifikasi 540 watt. Sedangkan
saat kami menekan mesinnya, watt yang ditunjukkan mesin power meternya dapat
mencapai 2.600 watt. Jadi melebihi dari spesifikasi yang tertulis, yang artinya mesin
akan mengalami overload dan tentunya akan merusak part-part dari mesin gerinda
tersebut. Sangat simple ya sebenarnya, tapi akibatnya lumayan parah

D. BERSIHKAN SECARA TERATUR

Cara keempat untuk merawat gerinda anda yaitu dengan membersihkannya


secara teratur dan rutin. Hal ini tentunya sangat sesuai dengan logika kita. Karena
semua motor ataupun mesin pasti membutuhkan yang namanya pembersihan. Saat
debu menumpuk pada mesin, maka kerja mesin akan semakin berat dan mesin akan
cepat memanas. Tetapi jika anda rutin membersihkan debunya didalam mesin gerinda
anda, maka motor atau mesin gerinda anda akan tetap terjaga.

18
Pada saat anda membersihkan mesin gerinda anda, tentunya anda tidak hanya
akan mendapat debu didalamnya. Mungkin anda bisa mendapatkan gram gram besi
dari gesekan mata gerinda yang masuk kedalam mesin. Ataupun batu-batu kecil yang
masuk dari pentalan batu yang bekas anda gerinda atau poles.

E. GANTI CARBON BRUSH SEBELUM HABIS

Mungkin pada poin ini kami akan mengambil contoh kampas rem. Saat anda
tidak mengganti kampas rem anda, maka lempengan cakram atau tromol mesin anda
dapat terkikis akibat gesekan antara besi dan besi. Sedangkan jika anda mengganti
kampas rem anda sebelum habis, maka yang bergesekan dengan cakram atau tromol
anda hanya plastik yang memang fungsinya yang menghentikan putaran roda sepeda
motor atau mobil anda.

Hal ini pun berlaku pada gerinda. Pada mesin gerinda terdapat carbon brush
yang carbon brush tersebut terus mendapatkan gesekan dengan putaran armature atau
mesinnya saat gerinda anda nyalakan. Gesekan Carbon Brush tersebut akan
memercikkan api atau listrik yang akan memberikan kekuatan putar penuh pada mesin
gerinda anda. Tetapi saat carbon brush anda habis, maka gesekan yang terjadi adalah
antara besi dan armature anda. Jika sampai begitu, tentunya mesin gerinda anda akan
cepat rusak karena tidak bergesekan dengan carbonnya, melainkan dengan besinya.

19
Contoh Jadwal Maintenance Mesin Gerinda :

20
2. Perawatan yang dilakukan pada komponen-komponen Mesin Berat
( Contoh: Motor Grader)

Motor grader adalah sebuah mesin sortir, dan juga biasanya dikenal sebagai
mesin dengan mata pisau, adalah suatu sarana (angkut) rancang-bangun dengan suatu
mata pisau besar yang digunakan untuk menciptakan sebuah permukaan datar. Ciri
khasnya yaitu mempunyai tiga poros sumbu, dengan taxi dan mesin/motor diletakkan
di atas poros belakang dari kendaraan dan dengan mata piasu di tengahnya. Tujuan
mesin grader digunakan sebagai dari proses akhir (meratakan dengan tepat) “permukaan
yang keras/kasar” yang dilakukan oleh alat yang dirancang sebagai alat yang lebih
berat seperti traktor dan pengikis.

 Perawatan Pada Mesin Grader :

Seperti halnya kendaraan pada umumnya, alat berat juga membutuhkan


perawatan rutin agar dapat selalu bekerja sesuai kegunaannya dengan maksimal.
Jika suku cadang alat berat tidak dirawat dan diganti dengan yang sesuai secara berkala,
maka akan memperpendek usia alat berat. Alat berat yang mengalami kerusakan
cukup parah, tentunya akan membutuhkan biaya perbaikan yang tidak sedikit Selain
itu, jika terdapat kerusakan yang tidak diketahui dan alat berat tetap dioperasikan,
maka tentunya akan sangat berbahaya bagi operator maupun pekerja di sekitar alat
berat .

21
Untuk menghindari berbagai hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan
berkaitan dengan perawatan alat berat, antara lain:

 Lakukan pemeriksaan monitor panel. Tidak berbeda pada kendaraan lain, monitor
panel ini juga berfungsi untuk mengetahui level oli mesin, level bahan bakar, level
pengisian, temperatur, dan berbagai hal lainnya. Operator dapat mengetahui bahwa
semua bekerja secara normal dengan memeriksa monitor panel ini, karena jika ada
bagian yang bermasalah maka lampu monitor ini akan menyala.

 Periksalah pelumas secara berkala, meskipun monitor panel tidak menunjukan


tanda adanya masalah (bisa disebabkan adanya kerusakan pada monitor panel).
Kondisi pelumas yang baik dan bekerja secara sempurna dapat menambahkan
masa kerja suku cadang alat berat. Gunakanlah pelumas yang direkomendasikan
oleh pabrikan untuk masing-masing komponen.

22
 Periksalah segel dan filter secara berkala agar material-material pengganggu (debu,
pasir, dan sebagainya) tidak tersedot ke dalam mesin. Alat berat juga sebaiknya
disimpan di dalam garasi atau gedung lain jika bisa, dan dinyalakan secara berkala
jika sedang tidak aktif dipakai.
 Buatlah jadwal perawatan dan perbaikan yang jelas, dan simpanlah catatan yang
lengkap. Setiap inspeksi dan penggantian suku cadang harus dicatat, agar saat
terjadi kerusakan tidak perlu bingung lagi mengingat kapan komponen tersebut
terakhir diganti atau diperiksa.
 Perawatan alat berat yang baik akan menambah usia efektif alat berat, mengurangi
kemungkinan kerusakan, dan juga meningkatkan efisiensi alat berat. Namun, hal
yang tidak kalah pentingnya dan harus diperhatikan saat mengoperasikan alat berat
adalah, jangan mengoperasikan alat berat ini melebihi kapasitasnya, baik kapasitas
beban maupun batas waktu kerjanya (tercantum pada buku panduan).

Contoh Jadwal Maintenance Mesin Grader :

23
3. Perawatan yang dilakukan pada komponen-komponen Mesin Ringan
( Contoh: Mesin Bubut)

Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja
proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah prosespenghilangan
bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sinibenda kerja
akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengandilakukannya
proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak
potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerakumpan (feeding).

24
 Perawatan Komponen Mesin Bubut

Berikut ini langkah-langkah perawatan yang dilakukan pada mesin bubut:

A. Perawatan Alat /Tools:


 Pengecekan Pahat/pisau Bubut, ukuran sudut pemakanan sesuai atau tidak
 Pengecekan rumah pahat, ukuran lubang tidak mengalami kelonggaran.
 Pengecekan senter kepala lepas.
 Pemeriksaan handel pengubah transmisi daya/ kecepatan putar.

Berikut adalah bagaian atau komponen perawatan pada mesin bubut yang harus dijaga
dengan baik:

1. Kepala tetap Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada
keberhasilanpekerjaan mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum
terjadii pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah:
 Putaran poros utama tersendat-sendat.
 Putaran poros utama terlalu berat.
 Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi.
 Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas.
 Tidak senter.

25
2. Eretan Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai
berikut:
 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.
 Penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila
terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut.
 Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karena adanya ganguanpada pinion gear,
usaha mengatasinya ialah dengan memperbaikigigi pinionatau mengganti gigi
pinionyang baru.
 Pemakanan pada benda kerja tidak rata pada waktu langkah otomatis atau
penyayatan otomatis, hal ini disebabkan oleh tidaksenternya poros transportir.
 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang, kemungkinan ini
disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotongan menyilang.
 Tidak rata permukaanpenyayatan menyilang (facing), hal ini kemungkinan
disebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-bautpengikat poros utuk
pemakanan.
 Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan
pemasangan pasak.
 Kedudukan toolpostkurang teliti sehingga pemakanan kurangbaik.
 Pompa pada apron sangat sulit dioperasikan, hal ini disebabkan minyak pelumas
yang sudah kotor, lakukan pembersian ataupenggantian minyak pelumas serta
membersihkan pipa-pipasalurannya

26
3. Kepala Lepas Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama
pelaksananpembubutan.Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya
pengikatbaut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin
4. Kunci ChakPada kunci chak adalah bagian alat yang sangat penting, karena
alat yang sering digunakan untuk membuka dan mengencangkan
pencekam,perawatan yang harus dilakukan adalah:a.Periksa bagian
pengencang/mulut pengunci terlihat aus atau tidak, jika terjadi haus maka
pengencangan terjadi slip.b.Jika terjadi haus, perlu penambahan daging,dengan
carapengelasan listrik.c.Setelah dilas kemudian, fraislah (Mesin Milling) pengunci
hingga terbentuk persegi, (segi empat)..Setelah terbentuk rapihkann bagian yang
tajam agar tidakmelukai pekerja
Contoh Jadwal Maintenance Mesin Bubut :

27
PENUTUP

Kesimpulan
Proses perawatan mesin produksi tidak mungkin dihindari oleh suatu
perusahaan, karena hal ini berkaitan erat dengan kelancaran proses produksi.
Perawatan mesin yang biasanya dilakukan oleh perusahaan hanya berupa
corrective maintenance yaitu mengganti komponen jika terjadi kerusakan. Tanpa
disadari tindakan tersebut justru mengakibatkan peningkatan biaya produksi
karena penggantian komponen dilakukan pada saat proses produksi sedang
berjalan. Berbeda dengan preventive maintenance, yang dapat memperkecil
kemungkinan kerusakan mesin produksi sehingga proses dapat berjalan dengan
lancar. Selain itu umur teknis dari mesin-mesin produksi akan lebih lama. Untuk
itu akan dibuat sistem penjadwalan preventive maintenance yang diharapkan dapat

menekan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan.

28
DAFTAR PUSTAKA

AAN ARDIAN, M.PD. [Online] [Dikutip: 01 09 2021.]


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304811/pendidikan/2c-handout-perawatan-dan-
perbaikan-mesin.pdf.
Anonim. 2015. Lakukan Perawatan Alat Berat Secara Berkala. dboenes. [Online]
oktober 14, 2015. [Cited: September 1, 2021.] https://www.dboenes.com/lakukan-
perawatan-alat-berat-secara-berkala/.
Eprints. Defenisi Perawatan. [Online] [Cited: September 1, 2021.]
http://eprints.umg.ac.id/2166/3/2%20SKRIPSI%20BAB%20II%20%289%29.pdf.
Mahardika, Yunus. Tugas Teknik Perawatan Makalah. Scribd. [Online] [Cited: 09 01,
2021.] https://id.scribd.com/doc/110280266/Tugas-Tenik-Perawatan-Makalah.
S.T., Noor Charif Rachman. 2019. Belajar Teknik Industri. Preventive Maintanence.
[Online] 02 18, 2019. [Cited: 09 02, 2021.] https://teknik-industri-
rachman.blogspot.com/2019/02/preventive-maintenance.html.
STIKOM. Repository. [Online] [Cited: September 01, 2021.]
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2373/5/BAB_III.pdf.
Suaedih, Edih. 2028. Makalah Pemeliharaan dan Perawatan Mesin Bubut. [Online]
2018. [Cited: September 2, 2021.] https://docplayer.info/156074780-Makalah-
pemeliharaan-dan-perawatan-mesin-bubut-diajukan-sebagai-salah-satu-syarat-dalam-
rangka-memperoleh-nilai-mata-kuliah-manajemen-perawatan.html.
UB, Mahasiswa. 2012. Sistem Perawatan,Preventive Maintanence. [Online] 2012.
[Cited: 09 02, 2021.] https://blog.ub.ac.id/silma09/2012/04/11/sistem-perawatan-
preventive-maintenance/.

29

Anda mungkin juga menyukai