Anda di halaman 1dari 47

TUGAS MATERI KULIAH MANDIRI 5

(TMKM 5)
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Pemeliharaan & Perbaikan
Dosen Pengampu : Bapak M. Nuh Hudawi P.,ST.,MT.,Dipl.IWP.

Oleh :
Nama : M. Anggasyah Putra Makmur
Kelas : ME-3D
NIM : 2005011033

Jurusan Teknik Mesin


Politeknik Negeri
Medan 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
taufik dan hidayah-Nya maka usaha–usaha dalam menyelesaikan tugas mata kuliah
Teknik Pemeliharaan & Perbaikan, penulis dapat terselesaikan sesuai harapan. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Nuh selaku
dosen mata kuliah Teknik Pemeliharaan & Perbaikan.

Saran dan kritik yang konstruktif tetap diharapkan serta akan dijadikan sebagai
bahan perbaikan dan penyempurnaan Tugas Materi Kuliah Mandiri 5 . Penulis mohon
maaf apabila ada kekurangan dalam penyusunannya. Semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Medan, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I
 Pemurnian Air...................................................................................................1

A...................................................................... Peng
ertian Air......................................................................................................1

B.......................................................................Kare
kteristik Air..................................................................................................2

C.......................................................................Mac
am-macam Air.............................................................................................4

D......................................................................Kara
kteristik Air Bersih dan Air Kotor...............................................................5

E.......................................................................Fun
gsi Air Dalam Kehidupan.............................................................................6

F.Standar Kualitas Air Murni..........................................................................6


G...................................................................... Peng
olahan Air Bersih.........................................................................................9

H......................................................................Penje
rnihan (Pemurnian) Air...............................................................................10

I. Contoh Proses Pengolahan air baku menjadi air bersih di PDAM Tirta
Kampar Unit Tambang.........................................................................15
BAB II
 Air Pengisi Ketel dan Air minum...............................................................20
A. Air Pengisi Ketel Uap...........................................................................20
B. Air Minum.............................................................................................32

PENUTUP
ii
Kesimpulan............................................................................................................36

Saran….................................................................................................................. 36

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................37

iii
BAB I

 Pemurnian Air

A. Pengertian Air
Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.
Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan
puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai,
muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut
bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di
atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air
bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan
persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada
kutub utara dan selatan planet Mars. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan
gas (uap air).

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun
atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air
bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada
tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan
suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat
kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak

1
macam molekul organik. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air
melarutkan banyak zat

2
kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah
tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai
sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida
(OH-). Manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan memerlukan air untuk hidup.
Tenaga air mempunyai arti ekonomi yang besar. Air tidak hanya menyediakan media
yang menjadi tempat dimungkinkannya reaksi yang menyokong kehidupan, tapi air
sendiri sering menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu.

B. Karakteristik Air
 Karakteristik fisik Air :
1. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik
yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan
industri.
2. Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat
degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.
3. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi
yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.
4. Solid (Zat padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan turunnya
kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam
air.
5. Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta
oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya
senyawa-senyawa organik tertentu.

3
 Karakteristik kimia air :
1) pH
Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan
efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk
molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.
2) DO (dissolved oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan
absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik.
Satuan DO biasanya dinyatakan dalam persentase saturasi.
3) BOD (biological oxygent demand)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk
menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air
buangan secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas self
purification badan air penerima.
4) COD (chemical oxygent demand)
COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-
bahan organik secara kimia.
Reaksi: + 95%terurai
Zat Organik + O2 → CO2 + H2O
5) Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun,
namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk
industri (air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah
dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut
yang tinggi dalam air.
6) Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun
terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l).
Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau
ligam, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut
yang dapat menjadi racun bagi manusia.

4
C. Macam-macam Air
Macam-macam air dan Pembagiannya :
1. Air yang suci dan mensucikan.
Air ini ialah air yang boleh diminum dan digunakan untuk menyucikan
(membersihkan) benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh dari
langit atau terbit dari bumi dan masih tetap belum berubah keadaannya, seperti; air
hujan air laut, air sumur, air es yang sudah hancur kembali, air embun, dan air yang
keluar dari mata air.
Allah berfirman Dalam Q.S. Al-Anfal :11: “Dan Allah menurunkan kepadamu hujan
dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu.
Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnya’suci menyucikan’.
Walaupun perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang tiga(warna,rasa
dan baunya) adalah sebagai berikut:
 Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu
belerang.
 Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.
 Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau
kiambang.
 Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya
misalnya berubah karena daun-daunan yang jatuh dari poho-pohon yang
berdekatan dengan sumur atau tempat-tempat air yang lainnya.

2. Air suci tetapi tidak menyucikan


Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk
dalam kategori ini ada tiga macam air :
a) Air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda
yang suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air kopi, dan
sebagainya.
b) Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana
panjangnya, lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka garis
tengahnya 1 hasta, dalam 2 ¼ hasta, dan keliling 3 1/7hasta.) sudah terpakai untuk

5
menghilangkan hadas atau menghilangkan hukum najis. Sedangkan air itu tidak
berubah sifatnya dan tidak pula bertambah timbangannya.
c) Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan
pohon kayu(air nira), air kelapa dan sebagainya.
3. Air yang bernajis
Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :
a. Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik
airnya sedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.
b. Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit- berarti
urang dari dua kulah –tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan najis.
Kalau air itu banyak berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan
menyucikan. Rasulullah bersabda Saw : Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali apbila
berubah rasa, wana atau baunya.”(Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi). Dalam hadist
lain Rasul Saw: ‘Apabila air cukup dua kulah, tidaklah dinajisi oleh sesuatu apapun.
(Riwayat oleh lima ahli hadist).
4. Air yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau perak.
Air ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian; kecuali air
yang terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempattempat yang bukan
bejana yang mungkin berkarat.. Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah .Sesungguhnya ia
telah memanaskan air pada cahaya matahari. Maka Rasulullah Saw. Berkata
kepadanya
, ‘Jangan engkau berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu
akan menimbulkan sopak.”(Riwayat Baihaqi).
D. Karakteristik Air Bersih dan Air Kotor
1. Ciri-ciri Air Bersih
 Jernih, tidak berbau, tidak berasa &tidak berwarna.
 Suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas.
 Bebas unsur-unsurkimia yang berbahaya seperti besi (Fe), seng (Zn), raksa (Hg)
dan mangan (Mn).
 Tidak mengandung unsur mikrobiologi yang membahayakan seperti coli tinja dan

6
total coliforms.

7
2. Karakteristik Air Kotor
 Berwarna kotor.
 Suhunya panas.
 Mengandung unsur-unsur Fe, Zn, Hg dan Mn.
 Biasanya air ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari
air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine
dan sampah-sampah lainnya.
 Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni:
 gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine dan asam
amino.
 gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan karbohidrat,
termasuk selulosa.
E. Fungsi Air Dalam Kehidupan
1) Mengontrol suhu tubuh
2) Faktor penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.
Membawa oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh sehingga semua
sel dan organ tubuh termasuk otak, ginjal, jantung, limpa, paru-paru dapat tetap
hidup dan berfungsi dengan baik.
3) Detoksifikasi, membawa sisa-sisa pembakaran tubuh termasuk racun-racun ke alat
sekresi sehingga metabolisme tubuh berjalan baik. Ini berarti semua zat yang ada
di dalam air minum ikut ke dalam tubuh dan peredaran darah kita.
4) Fungsi lainnya bagi kesehatan adalah kulit menjadi lebih sehat, membantu
penurunan berat badan, menurunkan resiko serangan jantung, membantu sendi dan
otot menjadi rileks, melancarkan proses buang air besar dan menambah energi
serta kesegaran tubuh.
5) Sebagai sumber kehidupan di muka bumi.
F. Standar Kualitas Air Murni
Dalam pengolahan air limbah industri dikenal 3 parameter utama yaitu: (1)
Oksigen terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen (DO), (2) Kebutuhan Oksigen Biologis
(KOB) atau Biologycal Oxygen Demand (BOD) dan (3) Kebutuhan Oksigen Kimia
(KOK) atau Chemical Oxygen Demand (COD).

8
1. Oksigen terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen (DO)
Oksigen merupakan parameter yang sangat penting dalam air.Sebagian besar
makhluk hidup dalam air membutuhkan oksigen untuk mempertahankan hidupnya, baik
tanaman maupun hewan air, bergantung kepada oksigen yang terlarut. Ikan
merupakan makhluk air dengan kebutuhan oksigen tertinggi, kemudian invertebrata,
dan yang terkecil kebutuhan oksigennya adalah bakteri.
Keseimbangan oksigen terlarut (OT) dalam air secara alamiah terjadi secara
bekesinambungan.Mikoorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air , untuk
pertumbuhannya membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon (C) yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berasal dari tanaman, ganggang yang mati, maupun
oksigen dari udara. Bahan organik tersebut oleh mikroorganisme akan duraikan
menadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). CO2 selanjutnya dimanfaatkan oleh
tanaman dalam air untuk proses fotosintesis membentuk oksigen, dan
seterusnya.Oksigen yang dimanfaatkan untuk proses penguraian bahan organik tersebut
akan diganti oleh oksigen yang masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat
habisnya oksigen terlarut yang digunakan oleh bakteri atau dengan kata lain oksigen
yang diambil oleh biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara
maupun dari hasil fotosintesa tanaman air.
Apabila pada suatu saat bahan organik dalam air menjadi berlebih sebagai akibat
masuknya limbah aktivitas manusia (seperti limbah organik dari industri), yang berarti
suplai karbon (C) melimpah, menyebabkan kecepatan pertumbuhan mikroorganisme
akan berlipat ganda, yang berati juga meningkatnya kebutuhan oksigen, sementara
suplai oksigen dari udara jumlahnya tetap. Pada kondisi seperti ini, kesetimbangan
antara oksigen yang masuk ke air dengan yang dimanfaatkan oleh biota air tidak
setimbang, akibatnya terjadi defisit oksigen terlarut dalam air . Bila penurunan
oksigen terlarut tetap berlanjut hingga nol, biota air yang membutuhkan oksigen
(aerobik) akan mati, dan digantikan dengan tumbuhnya mikroba yang tidak
membutuhkan oksigen atau mikroba anerobik. Sama halnya dengan mikroba aerobik,
mikroba anaerobik juga akan memanfatkan karbon dari bahan organik. Dari respirasi
anaerobik ini terbentuk gas metana (CH4) disamping terbentuk gas asam sulfida
(H2S) yang berbau busuk.

9
2. BOD dan COD
Untuk menentukan tingkat penurunan kualitas air dapat dilihat dari penurunan
kadar oksigen terlatut (OT) sebagai akibat masuknya bahan organik dari luar,
umumnya digunakan uji BOD dan atau COD.Biological Oxygen Demand (BOD) atau
kebutuhan oksigen biologis (KOB) menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan
organik dalam air.Oleh karena itu, nilai BOD bukanlah merupakan nilai yang
menujukkan jumlah atau kadar bahan organik dalam air, tetapi mengukur secara
relative jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi
atau menguraikan bahan-bahan organik tersebut. BOD tinggi menunjukkan bahwa
jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi bahan
organik dalam air tersebut tinggi, berarti dalam air sudah terjadi defisit oksigen.
Banyaknya mikroorganisme yang tumbuh dalam air disebabkan banyaknya makanan
yang tersedia (bahan organik), oleh karena itu secara tidak langsung BOD selalu
dikaitkan dengan kadar bahan organik dalam air.
BOD5 merupakan penentuan kadar BOD baku yaitu pengukuran jumlah oksigen
yang dihabiskan dalam waktu lima hari oleh mikroorganisme pengurai secara aerobic
dalam suatu volume air pada suhu 20 derajatCelcius. BOD5 500mg/liter
(atau ppm) berarti 500 mgram oksigen akan dihabiskan oleh mikroorganisme dalam
satu liter contoh air selama waktu lima hari pada suhu 20 derajat Celcius.Beberapa
dasar yang sering digunakan untuk menentukan kualitas air dilihat dari kadar BOD
adalah: Erat kaitannya dengan BOD adalah COD. Dalam bahan buangan, tidak semua
bahan kimia organik dapat diuraikan oleh mikroorganisme secara cepat. Bahan
organik dalam air bersifat:
a) Dapat diuraikan oleh bakteri (biodegradasi) dalam waktu lima hari
b) Bahan organik yang tidak teruraikan oleh bakteri dalam waktu lima hari
c) Bahan organik yang tidak mengalami biodegradasi.
d) Uji COD ini meliputi semua bahan organik di atas, baik yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme maupun yang tidak dapat diuraikan. Oleh karena itu hasil uji
COD akan lebih tinggi dari hasil uji BOD.
Dari segi kualitas air minum harus memenuhi :

10
1. Syarat fisik seperti :
 Tidak boleh berwarna, berasa dan berbau
 Suhu air hendaknya pada suhu sejuk kurang dari 25 C
 Harus jernih
2. Syarat kimia : air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau
zat-zat kimia tertentu dalam jumlah yang melampaui batas yang telah ditentukan.
G. Pengolahan Air Bersih
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan
adsorbs. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan
kemungkinan juga mengandung zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen
dan pestisida. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas
(aluminium sulfat), pasir, korin atau kaporit, kapur tahar, dan karbon aktif. Tawas
berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga lebih mudah disaring.
Tawas juga membentuk koloidal Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna
atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air
yang diolah terlalu tinggi, maka selain tawas digunakan karbon akiif. Pasir berfungsi
sebagai penyaring. Klorin atau kaporlt berfungsi sebagai pembasmi hama
(desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan pH yaitu untuk
menetralkan keasaman yanq terjadi karena penggunaan tawas.Sistem pengolahan air
bersih dengan sumber air baku sungai, tanah dan air pegunungan, dengan skala atau
standar air minum, memerlukan beberapa prosses. Mengenai prosses yang perlu
diterapkan tergantung dari kwalitas air baku tersebut. Proses yang diterapkan dalam
system pengolahan air bersih antara lain:
 Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan sebagai tolak
ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan disesuaikan
dengan kebutuhan (debit air) yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan.
 Proses oksidasi atau penambahan oksigen ke dalam air agar kadar-kadar logam
berat serta zat kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai.Proses
pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan
koagulan (hipoklorit/ PAC) dengan rumus kimia juga. Proses ini bisa dilakukan
dengan menggunakan teknik lamella plate.

11
 Proses filtrasi (karbon aktif), proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-
kotoran yang masih terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas air agar air yang dihasilakan tidak mengandung bakteri (steril) dan rasa
serta aroma air.
 Proses terakhir adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba dan
bakteri lainnya yang bertujuan mengurangi pathogen yang ada, proses ini
menggunakan proses klorinator atau sterilisasi dengan menggunakan kaporit.

H. Penjernihan (Pemurnian) Air


 Tujuan Penjernihan Air
Proses Penjernihan air bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk
memperoleh air yang kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air seperti :
 Menghilangkan gas-gas terlarut
 Menghilangkan rasa yang tidak enak
 Membasmi bakteri patogen yang sangat berbahaya
 Mengelolah agar air dapat digunakan untuk rumah tangga dan industri
 Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan dan korosif pada
pipa atau saluran air lainnya.

12
 Teknik-Teknik Dalam Penjernihan Air
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan
air bersih, dan cara yang paling mudah adalah dengan penyaringan dan pengendapan.
a. Teknik Penyaringan
Berikut beberapa alternatif cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan
cara penyaringan air :
1) Saringan Kain Katun.
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik
penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan
kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan
organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada
ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
2) Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan
kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam
air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang
digunakan.
3) Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam
air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida
serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat
dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti
besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan
yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi tau filtrasi.
4) Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru
kemudian melewati lapisan kerikil.

13
5) Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik
bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow).
Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil
terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.

6) Gravity-Fed Filtering System


Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir
Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap.
Pertama- tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil
penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan
Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih
yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil
penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi
Saringan Pasir Lambat.

7) Saringan arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu
buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan
rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau
arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk
lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF

14
pada gambar di bawah ini.

15
8) Saringan air sederhana
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang
dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir,
kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari
sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air
sederhana.

9) Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu


Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring
dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh
masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air
yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah. Seperti halnya
saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila
dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
10)Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat
dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan
jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan
campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika
proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahandan lama kelamaan
akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah
penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh
atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara

16
menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.

17
b. Teknik Pengendapan
 Biji kelor
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy- benzil-
isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur
serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran
melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di
negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan
ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan
hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.Serbuk biji buah kelor ternyata cukup
ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup
tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air
bersih.
 Tawas
Berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam air. Lama
pengendapan berkisar selama 12 jam. Fungsi tawas hanya untuk pengendapan, tidak
berfungsi untuk membunuh kuman dan menaikkan pH dalam air.
 Kaporit
Berfungsi untuk membunuh bakteri, kuman dan virus dalam air. Dan juga
menaikkan pH dalam air. Membutuhkan proses yang lama untuk mengendap.
 Kapur Gamping
Berfungsi untuk pengendapan namun membutuhkan waktu hingga 24 jam. Juga
berfungsi untuk menaikkan pH air tetepi tidak berfungsi untuk membunuh kuman,
virus dan bakteri.
 Arang batok kelapa
Berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air dan juga
menjernihkan.

18
I. Contoh Proses Pengolahan air baku menjadi air bersih di PDAM Tirta
Kampar Unit Tambang

PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang
diawasi dan dimonitor oleh aparat - aparat eksekutif maupun legislatif daerah. PDAM
sebagai perusahaan daerah diberi tanggung jawab untuk mengembangkan dan
mengelola sistem penyediaan air bersih serta melayani semua kelompok konsumen
dengan harga yang terjangkau. PDAM bertanggung jawab pada operasional sehari-
hari, perencanaan aktivitas, persiapan dan implementasi proyek, serta bernegosiasi
dengan pihak swasta untuk mengembangkan layanan kepada masyarakat.
PDAM Tirta Kampar Unit Tambang didirikan pada tahun 2000. PDAM ini
merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum berupa Instalasi Penjernihan Air (IPA)
berkapasitas 10 liter/detik. Sumber air baku PDAM Tirta Kampar ini adalah berasal
dari Sungai Kampar. Pengambilan air baku berlangsung dibangunan pengambil
(intake) menggunakan pompa celup (submarsible). Beberapa fasilitas yang dimilki
dalam pemprosesan air bersih antara lain: intake, menara air, clarifier, pulsator, filter,
dan reservoir. Semua perlatan – peralatan tadi dapat dioperasikan melalui system
computer yang ada. Selain berbagai macam peralatan, PDAM juga menggunakan
bahan kimia seperti : kaporit dan tawas dalam proses pengolahan air bersih. Air yang
diproduksi dipantau kualitasnya oleh laboratorium. Sehingga air yang dihasilkan
selalu memenuhi standar kesehatan air bersih.
Beberapa fasilitas yang dimiliki dalam pemrosesan air bersih antara lain :
1. Intake
Intake merupakan bangunan yang berfungsi untuk menangkap air dari badan air
(sungai) sesuai dengan debit yang diperlukan bagi pengolahan air bersih.

19
2. Menara air baku
Menara air baku berfungsi mengontrol dan mengatur laju alir dan tinggi
permukaan air baku agar tetap konstan, sehingga proses pengolahan berupa
pembubuhan bahan kimia, koagulasi, pengendapan, dan penyaringan dapat berjalan
dengan baik serta maksimal.
3. Clarifier
Clarifier sebagai tempat terjadinya koagulasi. Di Clarifier air dibersihkan dari
kotoran-kotoran dengan cara mengendapkan kotoran-kotoran yang terdapat didalam
air tersebut pada lamlar yang berupa jaring-jaring besi pada bagian bawah Clarifier.
Kotoran- kotoran yang mengendap akan dibuang melalui pipa saluran pembuangan.

4. Rapid mixing (bangunan pengaduk cepat)


Bangunan pengaduk cepat berfungsi sebagai tempat pencampuran koagulan
dengan air baku sehingga terjadi proses koagulasi.
5. Slow mixing (bangunan pengaduk lambat)
Proses pengadukan lambat (slow mixing) terjadi pada pulsator. Di sini flok – flok
yang lebih besar akan terbentuk dan stabil, sehingga akan lebih mudah untuk
diendapkan dan disaring. Cara kerja pulsator yaitu dengan sistem ruang hampa bekerja
dengan menaikkan dan menurunkan air, sehingga flok – flok yang ada dapat
bercampur. Lumpur dari endapan partikel flokulen dibuang setiap 15 (lima belas)
menit sekali. Setelah mengalami proses pada pulsator, diharapkan tingkat kekeruhan
air mencapai 1 FTU yang selanjutnya akan diproses di filter.

20
6. Bangunan filtrasi
Bangunan filtrasi yang berfungsi sebagai tempat proses penyaringan butir-butir
yang tidak ikut terendap pada bak sedimentasi dan juga berfungsi sebagai penyaring
mikroorganisme atau bakteri yang ikut larut dalam air. Bangunan filtrasi biasanya
menggunakan pasir silica yang berwarna hitam setebal 80 cm dan juga kerikil. Pasir
ini digunakan karena lebih berat dan lebih menempel flok-floknya.

7. Reservoir
Bangunan reservoir merupakan bangunan tempat penampungan air bersih yang
telah diolah sebelum didistribusikan ke rumah-rumah pelanggan.

21
 Proses pengolahan nya, dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:

A. Penyaringan dan Pengendapan


Penyaringan dan pengendapan bertujuan untuk memisahkan air baku dari zat-zat,
seperti: sampah, daun, rumput, pasir dan lain-lain berdasarkan berat jenis zat.

B. Koagulasi
Koagulasi adalah proses pembubuhan bahan kimia Al2(SO4)3 (Tawas) kedalam
air agar kotoran dalam air yang berupa padatan resuspensi misalnya zat warna
organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain dapat menggumpal dan cepat mengendap.
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan atau penggumpalan partikel koloid.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses penjernihan air antara lain :
 Tawas (Al2(SO4)3)
 Karbon Aktif
 Klorin/Kaporit
 Kapur Tohor
 Pasir
 Mekanisme pengolahan air bersih di PDAM :
1. Air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Dalam bak prasedimentasi
ini lumpur dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur yang
mengendap dibuang dengan pompa.
2. Kemudian air yang masih mengandung partikel – partikel lumpur yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat mengendap karena pengaruh gravitasi dialirkan
ke dalam bak ventury. Pada tahap ini air dicampur dengan Al2(SO4)3. 18 H2O
(tawas). Ion Al3+ yang terdapat pada tawas akan terhidroslisis membentuk partikel
koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:

 Al3+ + 3 H2O → Al(OH)3 + 3H+


Al(OH)3 yang terbentuk akan mengabsorpsi menggumpalkan dan mengendapkan
kotoran. Ion Al3+ akan menghilangkan muatan – muatan negatif dari partikel koloid
seperti tanah liat/lumpur, sehingga lumpur yang berukuran kecil menjadi flok – flok

22
yang berukuran besar (koagulasi). Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama
dengan tawas karena pengaruh gravitasi. Selain berfungsi supaya lumpur lebih mudah
mengendap koagulasi juga bertujuan untuk memudahkan lumpur untuk disaring.
Selain itu, tawas yang membentuk koloid Al(OH)3 juga dapat mengadsorpsi zat-zat warna
atau zat-zat pencermar seperti detergen dan pestisida.
Selanjutnya ditambah gas klorin (preklorinasi) yang berfungsi sebagai pembasmi
hama (desinfektan) dan karbon aktif (bila tingkat kekeruhan air baku tinggi). Karbon
aktif ini berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa, dan zat organik yang terkandung
dalam air baku.

A. Flokulasi
Flokulasi adalah proses pembentukan flok sebagai akibat gabungan dari koloid-
koloid dalam air baku (air sungai) dengan koagulan. Pembentukan flok akan terjadi
dengan baik jika di tambahkan koagulan kedalam air baku (air sungai) kemudian
dilakukan pengadukan lambat.
B. Sedimentasi
Setelah proses koagulasi dan flokulasi, air tersebut di diamkan sampai gumpalan
kotoran yang terjadi mengendap semua. Setelah kotoran mengendap air akan tampak
lebih jernih.
C. Filtrasi
Pada proses pengendapan tidak semua gumpalan kotoran dapat diendapkan semua.
Butiran gumpalan kotoran kotoran dengan ukuran yang besar dan berat akan
mengendap, sedangkan yang berukuran kecil dan ringan masih melayang-layang
dalam air. Untuk mendapatkan air yang betul-betul jernih harus dilakukan proses
penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan mengalirkan air yang telah diendapkan
kotorannya ke bak penyaring yang terdiri dari saringan pasir silika.
D. Desinfeksi
Pemberian desinfektan (gas khlor) pada air hasil penyaringan bertujuan agar dapat
mereduksi konsentrasi bakteri secara umum dan menghilangkan bakteri pathogen
(bakteri penyebeb penyakit).

23
BAB II

 Air Pengisi Ketel dan Air minum

A. Air Pengisi Ketel Uap

1. Pengertian Ketel Uap


Ketel uap merupakan gabungan yang kompleks dari pipa-pipa penguapan
(evaporator), pemanas lanjut (superheater), pemanas air (ekonomiser) dan pemanas
udara (air heater). Pipa-pipa penguapan (evapurator) dan pemanas lanjut (superheater)
mendapat kalor langsung dari proses pembakaran bahan bakar, sedangkan pemanas air
(economiser) dan pemanas udara (air heater) mendapat kalor dari sisa gas hasil
pembakaran sebelum dibuang ke atmosfer.
Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua
bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang
didapat dari pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang mengubah
air menjadi uap. Uap atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari ketel untuk
berbagai proses dalam aplikasi pemanasan.
Uap yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:
 mesin pembakaran luar seperti: mesin uap dan turbin
 suplai tekanan rendah bagi kerja proses di industri seperti industri pemintalan,
pabrik gula dan sebagainya
 menghasilkan air panas, dimana bisa digunakan untuk instalasi pemanas
bertekanan rendah.

2. Komponen Ketel Uap


Komponen sistem ketel uap terdiri dari komponen utama dan komponen bantu
yang masing-masing memiliki fungsi untuk menyokong prinsip kerja ketel uap.

24
Keterangan:
1. Dearator
2. Bagasse distribution conveyor
3. Dapur (furnace)
4. Superheated steam valve
5. Air heather
6. Induced Draft Fan (I.D.F)
7. Cerobong asap (chimney)
8. Secondary fan
J. Komponen utama ketel uap terdiri dari:
a) Ruang Pembakaran (Furnace)
Furnace adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk pembakaran,
yang terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas bahan bakar dan yang
sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding tembok ruang
pembakaran yang menerima panas dari bahan bakar secara radiasi, konduksi, dan
konveksi.
b) Drum Air dan Drum Uap
Drum air terletak pada bagian bawah yang berisi dari tangki kondensat yang
dipanaskan dalam daerator, disamping itu berfungsi sebagai tempat pengendapan
kotoran-kotoran dalam air yang dikeluarkan melalui proses blowdown. Drum uap

25
terletak pada bagian atas yang berisi uap yang kemudian disalurkan ke steam header.

26
c) Pemanas Lanjut (Super Heater)
Super heater adalah bagian-bagian ketel yang berfungsi sebagai pemanas uap, dari
saturated steam (±250°C) menjadi super heated steam (±360°C).
d) Air Heater
Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar.
e) Dust Collector
Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada sepanjang aliran
gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.
f) Soot blower
Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang
menempel pada pipa-pipa.
K. Sedangkan untuk komponen bantu dalam sistem ketel uap antara lain:
a. Air pengisi ketel (boiler feed water)
Air pengisi ketel didapatkan dari 2 sumber yaitu: air condensate, didapatkan dari
hasil pengembunan uap bekas yang telah digunakan sebagai pemanas pada evaporator,
juice heater dan vacuum pan. Air condensate ini ditampung dan kemudian dialirkan ke
station boiler sebagai air umpan pengisi ketel dengan persyaratan Ph: 8,5, Iron (ppm) :
0,002, Oxygen (ppm) : 0,02
b. Dearator
Merupakan pemanas air sebelum dipompa kedalam ketel sebagai air pengisian.
Media pemanas adalah exhaust steam pada tekanan ± 1 kg/cm2 dengan suhu ± 150°C,
sehingga didapatkan air pengisian ketel yang bersuhu antara 100°C-105°C. Fungsi
utamanya adalah menghilangkan oksigen (O2) dan untuk menghindari terjadinya karat
pada dinding ketel.
c. High pressure feed water pump
Berfungsi untuk melayani kebutuhan air pengisi ketel yang dijadikan uap, sampai
dengan kapasitas ketel yang maksimum, sehingga ketel uap akan dapat bekerja dengan
aman. Kapasitas pompa harus lebih tinggi dari kapasitas ketel, minimum 1,25 kali,
tekanan pompa juga harus lebih tinggi dari tekanan kerja ketel, agar dapat mensupply
air kedalam ketel.

27
d. Secondary Fan
Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai alat penghembus pembakaran
bahan bakar yang kedua sebagai pembantu F.D.F. untuk mendapatkan pembakaran
yang lebih sempurna lagi.
e. Induced Draft Fan (I.D.F)
Alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghisap gas asap sisa pembakaran bahan
bakar, yang keluar dari ketel.
f. Force Draft Fan (F.D.F)
Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghembus bahan bakar.
g. Cerobong asap (Chimney)
Berfungsi untuk membuang udara sisa pembakaran. Diameter cerobong berkisar
berukuran 3 m dan tinggi cerobong 40 m, ini berbeda setiap industri.
h. Ash Conveyor
Merupakan alat pembawa atau pengangkut abu dari sisa-sisa pembakaran bahan
bakar, baik yang dari rangka bakar (fire grate) ataupun juga dari alat-alat pengumpul
abu (dust collector), untuk dibuang dan diteruskan ke kolam penampungan dan ini
biasanya digunakan sebagai kompos diperkebunan tebu.
3. Prinsip Ketel Uap
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan
memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari
hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang
bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Uap yang
dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi.
Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran,
dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-
pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.

2
Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator
(pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada
kenyataannya dari boiler dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi.
L. Siklus Air di Boiler
Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler
mendapat pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin.
Air sebagai fluida kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi dengan
melalui economiser dan ditampung didalamsteam drum.
Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke
drum. Di dalam economiser air menyerap panas gas buang yang keluar
dari superheater sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.

Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header
bawah (bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun
melalui pipa-pipadown comer ke header bawah (bottom header). Dari header bawah
air didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk dinding
ruang bakar boiler. Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali
akibat perbedaan temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi
secara radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik
hingga mendidih juga terjadi sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui
down comer ke header bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser.
Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa
pemanas dan mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan
berpengaruh terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya. Selain
sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced circulation). Untuk sirkulasi jenis
ini digunakan sebuah pompa sirkulasi (circulation pump). Umumnya pompa sirkulasi
mempunyai laju sirkulasi sekitar 1,7, artinya jumlah air yang disirkulasikan 1,7 kali

24
kapasitas

25
penguapan. Beberapa keuntungan dari sistem sirkulasi paksa antara lain :
M. Waktu start (pemanasan) lebih cepat
Mempunyai respon yang lebih baik dalam mempertahankan aliran air ke pipa-pipa
pemanas pada saat start maupun beban penuh.
Mencegah kemungkinan terjadinya stagnasi pada sisi penguapan

4. Jenis-Jenis Ketel Uap


Klasifikasi ketel uap ada beberapa macam, untuk memilih ketel uap harus
mengetahui klasifikasinya terlebih dahulu, sehingga dapat memilih dengan benar dan
sesuai dengan kegunaannya di industri. Karena jika salah dalam pemilihan ketel uap
akan menyababkan penggunaan tidak akan maksimal dan dapat menyebabkan
masalah dikemudian harinya.
A. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa
1. Ketel Pipa api ( Fire tube boiler )
Pada ketel pipa api, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan ketel ada di
dalam shell untuk dirubah menjadi steam. Ketel pipa api dapat menggunakan
bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bkar padat dalam operasinya.
2. Ketel pipa air ( water tube boiler )
Pada ketel pipa air, air diumpankan boiler melalui pipa-pipa masuk kedalam drum.
Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran membentuk steam pad daerah
uapdalam drum. Ketel ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat
tinggi seperti pada kasus ketel untuk pembangkit tenaga. untuk ketel pipa air yang
menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket. Karakteristik
ketel pipa air sebagai berikut:

26
 Fored, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan
efisiensi pembakaran.
 Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
 Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.

Gambar Ketel Pipa Air Gambar Ketel Pipa Api


B. Berdasarkan pemakaiannya
1. Ketel stasioner ( stasionary boiler ) atau ketel tetap
Ketel uap stasioner adalah ketel-ketel yang didudukan pada suatu pondasi yang
tetap, seperti ketel untuk pembangkitan tenaga, untuk industri dll
2. Ketel mobil ( mobile boiler ), ketel pndah / portable boiler
Ketel mobil adalah ketel yang dipasang pada pondasi yang berpindah-pindah (mobil
), seperti boiler lokomotif, loko mobile dan ketel panjang serta lain yan sepertinya
termasuk ketel kapal ( marine boiler )

Gambar Ketel Stationer Gambar Ketel Mobil

27
C. Berdasarkan letak dapur (furnace posisition )
1. Ketel dengan pembakaran di dalam (internally fired steam boiler )
Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi )di bagian dalam ketel .
kebanyakan ketel pipa api memakai system ini.
2. Ketel dengan pembakaran di luar ( outernally fired steam boiler )
Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi )di bagian dalam ketel .
kebanyakan ketel pipa air memakai system ini

Gambar ketel dengan pembakaran di Gambar ketel dengan pembakaran di


dalam luar
D. Berdasarkan pada porosnya tutup drum (shell)
1. Ketel tegak ( vertikal steam boiler )
seperti ketel cocharn, ketel clarkson dll
2. Ketel mendatar ( horizontal steam boiler )
seperti ketel cornish, lancashire, scotch dll

Gambar ketel tegak

Gambar ketel mendatar

28
E. Berdasarkan peredaran air ketel ( water circulation )
1. Ketel dengan peredaran alam ( natural circulation steam boiler )
Pada natural circulation boiler, peredaran air dalam ketel terjadi secara alami yaitu
air yang ringan naik, sedangkan terjadilah aliran aliran conveksi alami. Umumnya
ketel beroperasi secara aliran alami, seperti ketel lancashire, babcock & wilcox
2. Ketel dengan peredaran paksa (forced circulation steam boiler)
Pada ketel dengan aliran paksa, aliran peksa diperoleh dari sebuah pompa
centrifugal yang digerakkan dengan elektric motor misalnya la-mont boiler, benson
boiler, loeffer boiler dan velcan boiler.

F. Bedasarkan tekanan kerjanya


1) tekanan kerja rendah : ≤5 atm
2) tekanan kerja sedang : 5-40 atm
3) tekanan kerja tinggi : 40-80 atm
tekanan kerja sangat tinggi : >80 atm
G. Berdasarkan Kapasitasnya
1) kapasitas rendah : ≤2500 kg/jam
2) kapasitas sedang : 2500-50000 kg/jam
3) kapasitas tinggi : >50000 kg/jam
H. Berdasarkan pada sumber panasnya (heat source )
1) ketel uap dengan bahan bakar alami
2) ketel uap dengan bahan bakar buatan
3) ketel uap dengan dapur listrik
4) ketel uap dengan energi nuklir

29
 Keuntungan dan kerugian ketel pipa api:
 Keuntungan :
1. Menghasilkan uap dengan tekanan lebih tinggi daripada ketel pipa api
2. Untuk daya yang sama menempati ruang yang lebih kecil daripada ketel pipaapi
3. Laju aliran uap lebih rendah
4. Komponen – komponen yang berbeda bisa diurai sehingga mudah untuk
dipindahkan
5. Permukaan pemanasan lebih efektif karena gas panas mengalir keatas pada
arah tegak lurus
6. Pecah pada pipa tidak meniimbulkan kerusakan ke seluruh ketel
 Kerugian :
1. Air umpan mensyaratkan mempunyai kemurnian tinggi untuk mencegah
endapan kerak di dalam pipa. Jika terbentuk kerak di dalam pipa bisa
menimbulkan panas yang berlebihan dan pecah
2. Membutuhkan perhatian yang lebih hati – hati bagi penguapannya. Karena itu
akan menimbulkan biaya operasi yang lebih tinggi
3. Pembersihan pipa air tidak mudah dilakukan

 Keuntungan dan kerugian ketel pipa air.


 Keuntungan :
1. Konstruksi ketel sederhana
2. Biaya awal murah
3. Baik untuk kapasitas uap yang besar
4. Tidak bermasalah terhadap fluktuasi beban karena kapasitas uap cukup besar dan
jumlah air di dalam tangki banyak
5. Tidak memerlukan air pengisi yang begitu bersih
 Kerugian :
1. Membutuhkan waktu start yang cukup lama untuk mendapat kualitas uap yang
diinginkan
2. Hanya dapat dipakai efisien untuk keperluan dengan kapasitas dan tekanan uap
yang rendah

30
 Panas Laten.
Panas laten adalah panas yang diperlukan untuk merubah phasa ( wujud ) benda,
tetapi temperaturnya tetap. Panas laten penguapan ( latent heat of vaporization )
adalah jumlah panas yang harus ditambahkan kepada zat ( cair ) pada titik didihnya
sampai wujudnya berubah menjadi uap seluruhnya pada suhu yang sama.Panas laten
pengembunan ( latent heat of condensation ) adalah jumlah panas yang harus
dibuang/dikeluarkan oleh zat ( gas / uap ) pada titik embunnya, untuk mengubah
wujud zat dari gas menjadi cair pada suhu yang sama. Panas laten pencairan /
peleburan ( latent heat of fusion ) adalah jumlah panas yang harus ditambahkan
kepada zat ( padat ) pada titik leburnya sampai wujudnya berubah menjadi cair
semuanya pada suhu yang sama.Panas laten pembekuan ( latent heat of solidification )
adalah jumlah panas yang harus dibuang / dikeluarkan oleh zat (cair ) pada titik
bekunya untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi padat pada suhu yang sama.
Panas laten ( panas perubahan fase dengan suhu tetap) di bagi 4 :
a) Panas peleburan ( dari fase padat menjadi cair).
b) Panas sublimasi ( dari fase padat menjadi gas ).
c) Panas kondensasi ( dari fase gas menjadi cair ).
d) Panas penguapan (dari fase cair menjadi gas).

 Efisiensi
Efisiensi boiler didefinisikan sebagai persen energi panas masuk yang digunakan
secara efektif pada steam yang dihasilkan. Terdapat dua metode pengkajian efisiensi
boiler: Metode langsung: energi yang didapat dari fluida kerja (airdan steam)
dibandingkan dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar boiler
Metode tidak langsung: efisiensi merupakan perbedaan antara kehilangan dan energi
yang masuk
Secara matematik efisiensi ketel dirumuskan sebagai berikut:
𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝
𝜂= 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑝𝑢𝑟

𝑊𝑒 [𝐻−ℎ1]
𝜂= 𝐶

31
Dimana: We = Berat air yang sebenarnya menguap/ penguapan sebenarnya
C = Nilai kalor bahan bakar dalam kcal/ kg bahan bakar
h1 = Kalor sensibel/ nyata air umpan dalam kcal/ kg uap bersesuain
H = Kalor total uap dalam kcal/ kg uap pada tekanan kerjanya

 Jenis uap
Berdasarkan proses pembentukan uap
1. Uap air.
Uap yang terbentuk diatas permukaan air sebagai akibat dari penurunan tekanan di
atas permukaan air sampai tekanan penguapan yang sesuai dengan temperatur
permukaan air tersebut pada titik didih dan pada tekanan di bawah tekanan atmosfer
bumi. Penurunan tekanan disebabkankarena adanya tekanan uap jenuh yang sesuai
dengan temperatur permukaan air maka akan terjadi penguapan.
2. Uap panas.
Uap yang terbentuk akibatmendidihnya air, aliran air menddidih bila tekanan dan
temperatur udara pada kondisi didih.
Berdasarkan keadaannya :
1. Uap jenuh.
Uap yang tidak mengandung bagian – bagian air yang lepas di mana pada tekanan
tertentu belaku suhu tertentu.
2. Uap kering
Uap yang di dapat dengan pemanasan lanjut dari uap jenuh, dimana pada tekanan
terbentuk dan dapat diperoleh beberapa jenis uap kering dengan suhu berlainan.
3. Uap basah.
Uap jenuh yang bercampur denganbagian – bagian air yang halus yang temperaturnya
sama

 Usaha
Besaran skalar yang didefinisikan sebagai perkalian antara besarnya perpindahan
benda dengan komponen gaya yang searah dengan perpindahan tersebut. Dirumuskan
sebagai berikut :

32
W = F.s
Dimana W = Besarnyausaha yang dilakukan
F = Force atau yang bekerja
S = Perpindahan
 Entalpi Uap.
Entalpi Uap Yaitu jumlah energi yang digunakan untuk menguapkan 1 mol zat cair
menjadi gas pada titik uapnya, dan pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak
dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHvap. Dimana satuannya
= kJ / mol. Contoh : H2O(l) → H2O(g) ΔH° = +44,05 kJ.

B. Air Minum
Air minum adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidrasi pada
tubuh manusia. Hal ini dikarenakan tubuh manusia sebagian besarnya diliputi oleh
cairan. Sehingga, kekurangan air atau yang dikenal dehidrasi dimungkinkan dapat
menurunkan fungsi-fungsi dari tubuh itu sendiri. Namun, air yang dibutuhkan tubuh
bukanlah air sembarangan. Terdapat beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi agar
air yang dikonsumsi tersebut benar-benar layak dan aman. Syarat dasarnya adalah
harus terbebas dari bakteri dan kuman serta terhindar dari kontaminasi zat-zat yang
berbahaya.
 Sumber Air Minum
Oleh karena air yang bisa diminum memiliki peranan penting dalam mencukupi
kebutuhan nutrisi manusia. Maka mesti disadari perlunya menjaga kualitas dari
sumber air minum itu sendiri. Beberapa sumber air minum yang dapat kita ketahui
adalah:
 Sumber air dari tanah, contohnya air sumur, dsb.
 Sumber air dari langit, contohnya air hujan, salju, dsb
 Sumber air permukaan bumi, contohnya bengawan, aliran sungai, gletser, dsb
 Sumber air biologis yang umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan
 Sumber air daur ulang dari air laut
 Jaringan pemasok air bersih

33
Sumber-sumber air bersih layak minum tersebut tidak serta merta bersih dan layak
langsung dikonsumsi atau digunakan. Faktor-faktor yang dapat menjadikan sumber air
minum tersebut tidak layak digunakan misalnya, dekatnya sumber air minum itu
dengan kegiatan industri. Hal ini dikarenakan limbah atau pembuangan akhir industri
dialirkan atau melewati dari sumber air tersebut. Juga kebiasaan membuang sampah
sembarangan dapat pula membuat sumber air minum itu tercemar. Dan terakhir, juga
bisa karena faktor bencana alam seperti tsunami misalnya yang menimpa Aceh pada
2004 yang lalu. Saat itu air laut mencemari sumber-sumber air tawar sehingga tidak
bisa dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Sementara, faktor-faktor alami yang juga mempengaruhi air minum seperti
terdapatnya partikel zat padat terlarut yang terbawa dari tanah dan bebatuan masih
bisa ditolerir sebagai sumber air yang dapat digunakan.
 Sumber Air Minum dapat Diperbaiki
Saat ini terdapat istilah Improved Water Source, yang digunakan untuk
mengkategorikan level dan tipe sumber air. Pada tahun 2002, program ini didukung
oleh JMP (Joint Monitoring Program) untuk program pengadaan air dan sanitasi yang
merupakan program kerjasama UNICEF dan juga WHO. Program tersebut bertujuan
untuk mengawasi dan mendukung perkembangan Millennium Development Goal
(MDG) dalam penyediaan kebutuhan air minum dan sanitasi. Tujuannya (MDG 7,
target 7c) adalah menargetkan pada tahun 2015, bahwa masyarakat dapat mengakses
air minum dan sanitasi yang aman serta berkelanjutan.
Di Indonesia, program pengadaan air dan sanitasi juga dilakukan oleh berbagai
LSM Lingkungan yang didukung pemerintah melalui Dinas Kesehatan. Program
tersebut dinamakan Strategi Total Berbasis Masyarakat yang didukung oleh Peraturan
Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2014.
Dalam rangkaian STBM inilah, Nazava terlibat sebagai perusahaan yang memang
fokus terhadap perbaikan kualitas sumber dan air layak konsumsi di Indonesia.
Pedoman Nazava yang berkiblat pada WHO serta terobosan tentang metode
penyaringan membuat Nazava beserta produk-produknya benar-benar diperhitungkan
pasar. Terlebih perusahaan ini kerap memberikan sosialisasi positif terhadap pentingnya
menjaga kualitas air minum langsung ke tengah masyarakat. Dengan rangkaian

34
produknya yang bermacam-macam, maka solusi yang ditawarkan pun menjadi efektif.
Sebab, setiap produk dari Nazava dibuat untuk penyelesaian kondisi atau kasus yang
berbeda-beda. Sehingga, jika Anda berpikir jika kualitas sumber air di rumah atau di
lingkungan tempat Anda tinggal itu bermasalah, dan Anda bingung dalam
menemukan solusinya, maka Anda dapat berkonsultasi dengan Nazava terlebih dahulu
untuk penyelesaian masalah Anda tersebut.
 Kualitas Air Minum
Sebanyak 90% dari kasus penyakit diare yang menimpa masyarakat, terutama
pada balita dan ibu hamil di negara berkembang salah satunya terjadi karena sumber
air minum yang tidak berkualitas. Seperti yang terjadi di Bangladesh, sekitar setengah
dari 12 juta air sumur di negara tersebut dipastikan telah terkontaminasi oleh zat
arsenik. Hal ini terjadi dikarenakan sumur-sumur tersebut tidak digali cukup dalam
(kurang dari 100 meter) sehingga zat-zat seperti arsenik menjadi pekat. Padahal, pada
tahun 1980- an, United Nation (PBB) berasumsi bahwa air dalam tanah lebih sehat
daripada air yang berasal dari sungai dan kanal. Namun nyatanya air tersebut
memungkinkan terkontaminasi arsenik dan florida. Bacalah mengenai masalah air
sumur disini
Sebanyak 60 juta orang telah teracuni air sumur yang terkontaminasi florida
berlebih, yang merupakan larutan dari bebatuan granit. Meskipun penggunaan florida,
dalam dosis kecil, membantu memelihara kesehatan, namun dalam dosis besar dapat
mengakibatkan deformasi tulang pada anak-anak. Hal yang sama terjadi di Negara Cina,
Uzbekistan hingga Etiopia.
Di Indonesia sendiri, permasalahan yang sering muncul terkait masalah kualitas air
minum tidak berasal dari faktor air tanah (air sumur) yang terkontaminasi oleh oleh
florida dan arsenik. Berdasarkan hasil survey Nazava bersama Departemen Kesehatan
Republik Indonesia dan Universitas ITB Bandung, masalah kualitas air minum di
Indonesia meliputi kontaminasi bakteri, besi, mangan, dan intrusi, air laut (TDS
tinggi) serta gambut. Sementara untuk zat arsenik, meski sempat terdapat laporan
kontaminasi arsenik pada beberapa sumur di Sumatera Selatan, namun sejauh ini,
menurut Kementerian Kesehatan, kontaminasi arsenik sangat jarang terjadi pada
sumur di luar daerah pertambangan.

35
Selama ini diketahui bahwa untuk membersihkan air dari bakteri maupun dari zat-
zat lainnya adalah dengan merebus air tersebut hingga 100 °C terlebih dahulu sebelum
dikonsumsi. Namun, kenyataannya, tindakan tersebut tidaklah benar-benar
membersihkan air, sebab beberapa zat kimia terutama logam yang terlarut tidak dapat
hilang meski telah dilakukan perebusan pada air.Oleh karena itu, metode filterisasi
pada air dapat menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut.
 Persyaratan air Minum
Parameter untuk mengukur kelayakan air minum dapat dilihat dari 3 hal, yaitu:
dari fisiknya, dari kandungan zat kimianya dan dari mikrobiologisnya. Jika dilihat dari
parameter fisik dan kandungan kimianya, maka parameter utama yang dilihat meliputi
adanya logam berat, adanya senyawa organik, jumlah zat terlarut atau TDS dan
juga tingkat kekeruhannya. Sementara dari parameter mikrobiologisnya meliputi
bakteri coliform, E. coli, vibrio cholera (penyebab penyakit kolera), virus dan parasit
protozoan.
Sebenarnya, untuk panduan mengenai standar kelayakan air minum telah
dipublikasikan baik secara internasional maupun di dalam negeri. Standardisasi
Internasional untuk air minum semisal ISO 24510 sementara untuk di Indonesia
persyaratan air minum diatur dalam Peraturan Kementrian Kesehatan 492 tanggal 19
April 2010.
Di Eropa sendiri telah menetapkan ketentuan kualitas air melalui petunjuk dewan
parlemen Eropa 2000/60/EC pada 23 Oktober 2000 untuk membangun kerangka kerja
kebijakan air layak konsumsi untuk masyarakat. Di Amerika Serikat, standar
kelayakan air keran diatur oleh EPA (Environmental Protection Agency) dan SDWA
(Public Water System under the Safe Drinking Act). Sedangkan FDA (Food and Drug
Administration) mengatur regulasi kelayakan air minum dalam kemasan.
Sebagai tambahan, aspek kualitas dan kuantitas air minum untuk hewan lokal juga
telah diteliti dan dijelaskan dalam bidang ilmu peternakan. Beberapa penelitian
mengungkap bahwa hewan lokal dan liar seperti merpati liar tidak memedulikan
sumber air yang layak konsumsi baginya.

36
PENUTUP

Kesimpulan :
1. Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air sebagai salah
satu sumber kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air sebagai sumber
kehidupan di bumi ini sudah banyak tercemar karena ulah manusia.
Terjadinya berbagai penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air menyebabkan
dicarinya solusi untuk mendaur ulang air yang sudah kotor menjadi air yang layak
pakai lg dengan tradisional ataupun dengan alat yang canggih.
2. Pengolahan air bersih memanfaatkan sifat koloid yaitu adsorps dan koagulasi.

3. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminium


sulfat), pasir,korin atau kaporit, kapur tahar, dan karbon aktif.
4. Cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan dan
pengendapan koloidal yang terdapat dalam air yang berupa Saringan Kain Katun,
Saringan Kapas, Aerasi, Saringan Pasir Lambat (SPL), Saringan Pasir Cepat
(SPC), Gravity-Fed Filtering System, Saringan Arang, Saringan air sederhana /
tradisional, Saringan Keramik, Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu dan
pengendapan dengan biji kelor, tawas, kaporit, kapur gamping,arang batok
kelapa.

Saran :
1. Sebelum Dilakukan Pelaksanaan Untuk Pemurnian Air, Sebaiknya Persiapkan
betul Alat-alat serta Bahan yang dibutuhkan Agar Proses Pemurinan Air dapat
berjalan dengan Lancar dan Kualitas Kejernihan Air Juga Terjaga
2. Kualitas Dari Jernih/Murni nya suatu Air sangat Berpengaruh terhadap
Kehidupan Di Muka Bumi Ini, Baik dari Segi Industri, Manusia, maupun sector-
sektor Lainnya,jadi usahakan Air yang kita gunakan dijaga betul kualitas
kejernihannya.

37
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Kumpulan Teknik Penyaringan Air. airnyaya. [Online] 10 April 2009.
[Cited: 29 September 2021.] http://www.airnyaya.co.id/.
Anonim. 2010. Teknik Penjernihan Air. smallcrab. [Online] 12 April 2010. [Cited: 29
September 2021.] http://www.smallcrab.com/jengkol/610-penjernihan-air-dengan-
biji- kelor-moringa- oleifera.
Dwi, . MAKALAH PENGOLAHAN AIR. Academia. [Online] [Cited: 29 September
2021.] https://www.academia.edu/16645433/MAKALAH_PENGOLAHAN_AIR.
Fadilah, . 2020. Makalah Ketel Uap. Academia. [Online] 2020. [Cited: 29 September
2021.] academia.edu/8596574/Makalah_Ketel_Uap?.
Nazava. 2020. Air Minum. nazava. [Online] 2020. [Cited: 29 September 2021.]
https://www.nazava.com/air-minum/.
Rukaeshi, . 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta : Penerbit ANDI, 2004.
Sahroni, . 2010. Air Bersih Bebas Bakteri dan Kuman. mediaindo. [Online] 15 April
2010. [Cited: 29 September 2021.] http://www.mediaindo.co.id/.

38

Anda mungkin juga menyukai