Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA AIR

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Kimia Lingkungan)

Dosen Pengampu :
Helda Wika Amini S. Si., M. Si., M.Sc

Disusun Oleh :

Kholifatur Risma (221910401026)


Muhammad abu salim (221910401040)
Sella Violina Anggraeni (221910401042)
Nirina Indi Naraismanti (221910401045)
Lenyta Herawati (221910401051)
Putri Ayu Salsabila (221910401075)
Adi Panji Ramadani (221910401077)

PROGRAM STUDI SI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah dengan tema “ Kimia Air ”dengan lancar.
Tentunya, makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa pengarahan dari
dosen pembimbing serta semangat dari rekan-rekan seperjuangan. Oleh karenanya,
penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dalam pembuatan makalah. Tak lupa pula penulis ucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan segenap pemikiran yang
bersifat membangun. Secara khusus penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Ayah dan Ibu tercinya yang selalu mencurahkan Doa restunya kepada penulis.
Di dalam makalah ini masih mengandung berbagai kekurangan.
Kekurangan yang ada akan selalu dilengkapi terus menerus dalam waktu-waktu
yang akan datang. Oleh karena itu, masukan dari berbagai pihak baik langsung
maupun tidak langsung akan sangat kami harapkan. Hal-hal yang belum tercantum
dalam makalah ini akan diatur kemudian.
Besar harapan penulis agar makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi masyarakat luas serta menjadi ilmu yuntafa’un bihi.
Amin yaa robbal ‘alamin.

Jember, 8 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...iii
BAB I……………………………………………………………………………………………………………………………….1
PENDAHULUAN………………………………………………………….……………...1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………….…………......1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….……………...1
1.3 Tujuan Masalah………………………………………………….……………...2
BAB II…………………………………………………………………….……………….3
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..3
2.1 Pengertian dan Prinsip Kimia Air…………………………………………………..3
2.2 Kandungan Kimia Pada Air………………………………………………………………………..………….4
2.3 Sifat Kimia dan Fisik Air…………………………………………………………………………………………5
2.2.1 Kelarutan (Solvasi)………………………………………………………………………………………….6

2.2.2 Pembagian Air………………………………………………………………………………………………..7

2.4 Kualitas Air di Indonesia……………….…………………………………………………………..………….7


2.5 Syarat Air Minum yang Baik…………...…………………………………………………………..………..9

2.6 Sistem Pengelolaan Air di Indonesia………………….…………………………………………..……10


BAB III………………………………………………………………………………..…13
PENUTUP……………………………………………………………………………….13
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..13
3.2 Saran………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia memiliki kaitan yang erat dengan manusia dalam segala aspek kehidupan.
Dimulai dengan pakaian dan makanan yang mengandung bahan-bahan seperti air, mineral, vitamin
dan protein. Pengetahuan ini juga mencakup bagaimana makanan diubah dengan berbagai metode
pengolahan makanan dan bagaimana perubahan yang dilakukan dapat diperbaiki atau dicegah.
Menurut sifatnya, air dibagi menjadi sifat fisik dan kimia. Air merupakan zat kimia dengan rumus
kimia yaitu H2O, dimana satu molekul air terdiri dari dua atom hydrogen (H2) yang terikat secara
kovalen dengan satu atom oksigen (O). Di bidang kesehatan, kimia air sangat menjanjikan. Air
memiliki sifat yang paling penting yaitu sebagai pelarut yang sangat baik. Hampir seluruh bahan
kimia yang ada di dunia larut dalam air termasuk yang terdapat di dalam tubuh. Dengan demikian,
air sering disebut sebagai pelarut universal. Selain itu, air memiliki sifat untuk mempercepat atau
mengkatalisis dari reaksi kimia yang diketahui. Air memiliki tingkat reaktivitas kimia yang ideal.
Air tidak bersifat sangat reaktif untuk berpotensi berbahaya seperti asam sulfat. Air terlalu lembam
seperti argon yang secara kimiawi bersifat tidak reaktif.
Setelah udara, air adalah komponen penting di kehidupan sehari-hari. Air merupakan unsur
penting bagi tubuh manusia karena sebagian besar (tiga perempat) dari bagian tubuh manusia
mengandung air. Air dibutuhkan organ tubuh serta keperluan pertanian, industri, sebagai sarana
hiburan serta dalam hal kesehatan.
Dilihat dari kegunaannya, air dan kimia memiliki peran penting dalam kehidupan. Namun,
saat ini, air di beberapa wilayah sudah tercemar dan tidak layak untuk digunakan. Oleh karena itu,
ilmu kimia air penting untuk dipelajari agar air dapat dikelola dengan baik sehingga masyarakat
dapat menggunakan air bersih yang layak untuk dipakai sesuai dengan standar baku air bersih yang
ada.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan prinsip kimia air?
2. Bagaimana kandungan kimia pada air?

1
3. Bagaimana sifat-sifat dan unsur dari kimia air?
4. Bagaimana kualitas air di Indonesia?
5. Bagaimana syarat air minum yang layak digunakan?
6. Bagaimana sistem pengolahan air di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan prinsip kimia air
2. Untuk mengetahui kandungan kimia pada air
3. Untuk mengetahui sifat-sifat dan unsur dari kimia air
4. Untuk mengetahui bagaimana kualitas air di Indonesia
5. Untuk mengetahui syarat air minum yang layak digunakan
6. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengolahan air di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Prinsip Kimia Air


Air merupakan komponen penting yang berperan untuk keberlangsungan makhluk hidup.
Air adalah suatu zat yang terdiri dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dalam bentuk gas, cair,
dan padat. Air adalah cairan yang tidak memiliki rasa dan tidak berbau pada suhu kamar. Air
memiliki kemampuan penting untuk melarutkan banyak zat lainnya. Adapun sifat-sifat yang
dimiliki air yaitu sebagai pelarut yang sangat baik, memiliki konstanta dielektrik paling tinggi
diantara cairan murni lainnya, bobot jenis tertinggi dalam bentuk cairan (diukur pada suhu 4℃),
panas penguapan air lebih tinggi dari material lainnya. Jika dibandingkan dengan cairan lainnya
kecuali amonia, kapasitas kalor air akan lebih tinggi. Panas laten serta peleburan air akan lebih
tinggi dibandingkan cairan lain kecuali ammonia. Air memiliki manfaat sebagai transport zat-zat
makanan dan bahan buangan dalam proses biologi, kelarutan dan ionisasi dari senyawa ini tinggi
dalam larutannya, faktor pengendali dalam fisiologi membentuk fenomena es dan temperature
stabil pada titik beku. Air memiliki hubungan yang erat dengan bahan kimia. Banyak pertanyaan
yang dapat dijelaskan melalui ilmu kimia terkait air, seperti mengapa air dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, bagaimana cara air berubah warna, dan bagaimana standar air bersih layak minum.
Oleh karena itu, ada suatu ilmu yang mempelajari tentang air dari pembentukan air dan unsur-
unsur penyusunnya. Berbegai macam kimia air dari lahan ke lahan dan dari sumur ke sumur. Kimia
air juga sangat berperan penting di berbagai tahapan proyek.
Prinsip dari kimia air yaitu air sebagai pelarut dengan kemampuan dalam melarutkan
sebagian besar atau hampir seluruh zat kimia (garam, gula, asam, dan macam macam bahan
organik lainnya) yang dapat tercemar apabila standar bahan-bahan atau zat kimia (Flour, Chlor,
Arsen, Tembaga, Besi, Zat Organik, pH, CO2) yang terdapat dalam air tidak sesuai standar mutu.
Hal ini dapat menyebabkan bayak dampak negatif sepeti gigi rapuh, kanker kandung kemih,
merusak fungsi paru-paru, gangguan pencernaan, dan menimbulkan penyakit hemakrotis sehingga
untuk mencegahan hal tersebut terjadi, kita dapat melakukan penjernihan air dan menjaga
kebersihan supaya kualitas air dapat tetap terjaga bersih.

3
2.2 Kandungan Kimia Pada Air
Air memiliki kemampuan untuk melarutkan bahan kimia. Abel Wolman menjelaskan
bahwa air resmi adalah:

H2O + X. di mana X adalah bahan yang diproduksi dalam air limbah selama bertahun-tahun oleh
aktivitas manusia. Ketika aktivitas manusia meningkat, faktor-X dalam air meningkat dan
menjadi masalah. X-factor adalah bahan kimia yang larut dalam air yang dapat menyebabkan
masalah berupa toksisitas. Adapun eaksi reaksi kimia yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu
pngendapan yang berlebihan, timbulnya busa yang menetap, yang sulit untuk dihilangkan,
timbulnya respon fisiologis yang tidak diharapkan terhadap rasa atau pengaruh laxative, dan
perubahan dari perwujudan fisik air.

Selain itu, bahan kimia yang larut dalam air yang dapat mempengaruhi serta membahayakan
kesehatan manusia diantaranya adanya kandungan Arsen, Barium, Cadmium, Chromium, Lead
(timah hitam), Mercury (air raksa), Nitrat, Selenium, Silver, Sulfate, Besi, Tembaga, Chlorida,
Flour. Adapun penjelasan tentang kandungan maksimum yang diizinkan dalam setiap unsur
dimana Kandungan maksimum zat Arsen yang diizinkan dalam air adalah 0,05 mg/l. yang
dikenal sebagai racun. Efek kronis mempunyai sifat karsinogenisitas melalui kontak dengan
arsenik atau makanan. Kandungan maksimum zat Barium yang diizinkan dalam air adalah 1,5
mg/l. Dikenal sebagai bahan kimia yang beracun bagi hati, aliran darah, dan saraf. Kandungan
maksimum zat Cadmium yang diizinkan dalam air adalah 0,01 mg/l. Sebagai racun akut bagi
manusia melalui makanan Kandungan maksimum zat Chromium yang diizinkan dalam air
adalah 0,05 mg/l. Karsinogenik dengan inhalasi. Secara kompulsif menjadi daging tikus pada
konsentrasi mg/L. Kandungan maksimum zat Lead (timah hitam) yang diizinkan dalam air
adalah 0,05 mg/l. yang dikenal sebagai racun melalui makanan, air, udara, dan merokok
tembakau. Kandungan maksimum zat air raksa yang diizinkan dalam air minum adalah 0,002
mg/l. Dikenal sebagai pekerja dan racun ikan. Kurang dari 1 mg/l di perairan alami. Tersedia
dalam Essen 10 - 70. Kandungan maksimum zat Nitrat yang diizinkan dalam air minum adalah
10 mg/l. Air sumur dengan konsentrasi antara 15 dan 250 mg/l menyebabkan methemoglinemia
pada bayi. Ini disebabkan oleh pencampuran susu dan air. Kandungan maksimum zat Selenium
yang diizinkan dalam air minum adalah 0,01 mg/l. Dikenal sebagai racun yang berhubungan
dengan pekerjaan, konsumsi lebih dari 3-4 mg/kg makanan menyebabkan keracunan pada anak-

4
anak. Jumlah maksimum zat silver yang diizinkan untuk karkas dalam air minum adalah 0,05
mg/l. Ini dapat menyebabkan penyakit argria, warna kulit dan mata abu-abu
kebiruan. Konsentrasi maksimum zat sulfate yang diizinkan dalam air adalah 250 mg/l. Jika
konsentrasinya magnesium dan natrium, itu menyebabkan pencah. Konsentrasi maksimum zat
besi yang diizinkan dalam air adalah 0,3 mg/l. Zat besi bermanfaat dalam metabolisme tubuh
manusia. Ambang rasa 2mg/L menjadi warna, menciptakan koloid warna-warni dalam
air. Konsentrasi maksimum zat tembaga yang diizinkan dalam air adalah 1 mg/l. penting untuk
metabolisme. Memberi air rasa yang khas. Batas rasanya adalah 1-5 mg/l. Konsentrasi
maksimum zat Chlorida yang diizinkan dalam air adalah 250 mg/l. Jika konsentrasinya terlalu
tinggi, airnya akan terasa asin. Rasa asin ditingkatkan dengan adanya limbah yang mencemari
air. Adapun kandungan Fluoride yang kurangnya dalam air dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Namun, konsumsi fluoride dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan penyakit fluoresensi.
Tingkat dalam air minum 1 - 2 mg / l.

2.3 Sifat Kimia dan Fisik Air


Molekul air adalah molekul polar atau dipolar. Air terbentuk dari kombinasi dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen untuk membentuk molekul H2O. Hubungan ketiga atom terjadi
mengikuti sudut 104,5° pada tingkat atom oksigen. Molekul air terlihat kira-kira seperti
tetrahedron, yang pusatnya ditempati oleh atom oksigen. Molekul air memiliki muatan bersih nol,
tetapi elektron tidak didistribusikan secara simetris.Atom oksigen memiliki muatan negatif ganda
δ- dan setiap atom hidrogen memiliki muatan positif δ+. Molekul dengan perbedaan muatan ini
disebut molekul polar.
Sifat air yang penting dapat diklasifikasikan menjadi sifat fisik, kimia, dan biologis. Sifat
fisik air tersedia dalam ketiga bentuk: padatan seperti es, cairan seperti air, dan gas seperti uap air.
Bentuk yang diperoleh tergantung pada kondisi cuaca setempat. Sifat kimia air adalah pH = 7 dan
jenuh dengan oksigen terlarut (=DO) pada 9 mg/L. Air juga merupakan cairan biologis yang terjadi
di dala m tubuh semua makhluk hidup. Sifat biologis air sedemikian rupa sehingga kehidupan,
tumbuhan dan hewan selalu dilestarikan dalam badan air. Makhluk tersebut berinteraksi dengan
kualitas air.
Atom oksigen memiliki nilai elektronegativitas yang sangat besar, dan atom hidrogen
memiliki nilai elektronegativitas terendah di antara unsur-unsur non-logam. Ini juga menyebabkan

5
ikatan hidrogen antara molekul air selain sifat polar air yang sangat baik. Ikatan hidrogen terjadi
karena atom oksigen yang terikat pada satu molekul air masih dapat berikatan dengan atom
hidrogen yang terikat pada molekul air lainnya. Ikatan hidrogen inilah yang memberi air sifat
karakteristiknya. Sifat-sifat khusus air sangat menguntungkan bagi kehidupan kehidupan di bumi.
Dikatakan juga bahwa air memiliki sifat unik yang tidak ditemukan dalam senyawa lain.
Keunikannya disebabkan oleh struktum atom diantaranya :
1. Air memiliki panas spesifik yang besar. Panas spesifik adalah jumlah energi yang
dibutuhkan untuk mengubah suhu suatu zat. Hal ini menyebabkan air menyerap sejumlah
besar energi panas sebelum mengubah suhunya dan berubah menjadi panas.
Artinya, jika Anda ingin mengubah suhu air menjadi dingin, itu juga membutuhkan waktu
untuk melepaskan energi. Sifat-sifat ini membuat iklim Bumi nyaman karena hangat dan
membantu organisme mengatur suhu tubuh mereka dengan lebih baik.
2. Air mempunyai Ph 7 atau netral yaitu bukan asam maupun basa
3. Molekul air cair berada dalam kisaran suhu 0° hingga 100°C. Kisaran ini membuat air
tersedia di hampir setiap bagian dunia.
4. Air menyerap panas lebih mudah daripada cairan selain merkuri. Karena faktanya, daerah
air yang luas, seperti danau dan lautan, memiliki profil suhu vertikal yang hampir seragam.
5. Molekul air di bumi memiliki 3 bentuk fisik, yaitu padat, cair, dan gas. Deformasi yang
terjadi dalam air membutuhkan pertukaran energi yang tinggi, baik untuk pemanasan maupun
pendinginan. Mekanisme ini memainkan peran penting dalam penyebaran energi panas di atmosfer
bumi. Jumlah panas yang ditransfer ke atmosfer, ± 3/4 di antaranya terjadi melalui proses
penguapan (penguapan) dan proses kondensasi (kondensasi) air.

2.2.1 Kelarutan (Solvasi)


Kemampuan air dalam melarutkan zat kimia sangat baik. Zat "hidrofilik" (hidrofilik) yang
merupakan zat yang mudah larut dalam air seperti garam. Sedangkan, zat "hidrofobik" adalah zat
yang sulit dicampur dengan air karena zat ini tidak menyukai air, misalnya minyak dan lemak.
Kekuatan gaya tarik menarik listrik atau gaya dipol antarmolekul dengan molekul air menjadi
komponen penting untuk menentukan kelarutan suatu zat dalam air. Molekul suatu zat tidak akan
larut dan akan tenggelam ke dalam air, jika suatu zat tidak dapat menyeimbangkan gaya tarik
antara molekul air.

6
2.2.2 Pembagian Air
Kualifikasi air yang baik berkaitan dengan golongan air yang dipilih. Air di bumi dibagi
menjadi dua golongan yaitu perairan darat dan perairan laut. Perairan darat adalah air permukaan
yang berada diatas daratan. Contoh air yang dikategorikan sebagai air darat yaitu rawa, danau, dan
sungai. Sementara itu, Perairan laut merupakan air permukaan yang berada di lautan luas dengan
contoh air yaitu air laut.
Komponen kunci dari sistem pasokan air bersih adalah sumber air. Hal ini dikarenakan tanpan
sumber air, sistem pasokan air bersih tidak dapat berfungsi (Asmadi et al, 2011). Terdapat
beberapa sumber air di bumi. Mata air dibagi menjadi empat berdasarkan lokasinya yaitu air tanah,
air laut, air permukaan, dan air atmosfer. Air tanah memiliki definisi yaitu air di bawah permukaan
bumi. Air tanah dibagi menjadi dua bagian yaitu air tanah preatis dan air tanah arteris. Air tanah
Pretis adalah air tanah yang tidak jauh dari permukaan tanah dan di atas lapisan kedap air. Air
tanah artesis di sisi lain, adalah air bawah tanah dalam yang diapit di antara dua lapisan kedap
yang disebut akuifer, sedangkan air laut memiliki definisi air dengan sifat asin karena mengandung
garam NaCl. Garam NaCl dalam air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum. Selain itu,
adapun definisi dari air permukaan dan air atmosfer. Air permukaan adalah air hujan yang mengalir
di atas permukaan bumi. Air permukaan umumnya terkontaminasi lumpur, kayu gelondongan,
daun yang jatuh, polusi industri perkotaan, dll. saat mencuci. Jenis kontaminasi ini disebut
kontaminasi fisik, kimia, dan bakteriologis. Air Atmosfer adalahAir ini dalam keadaan sangat
murni karena adanya polusi udara seperti polusi industri dan debu. Air hujan juga memiliki sifat
lunak dan bersifat boros terhadap penggunaan sabun (Ahmad, 2004).

2.4 Kualitas Air di Indonesia


Kualifikasi air yang baik dikaitkan dengan kelompok air yang dipilih. Air di bumi dibagi
menjadi dua kelompoknya perairan pedalaman dan perairan laut. Perairan pedalaman adalah
perairan permukaan yang terletak di darat. Contoh air yang tergolong terestrial adalah rawa, danau,
dan sungai. Di sisi lain, air laut adalah air permukaan yang ada di lautan luas, dan airnya adalah
air laut. Komponen kunci dari setiap sistem pasokan air bersih adalah sumber air. Sistem
penyediaan air bersih tidak dapat berfungsi tanpa sumber air (Asmadi et al, 2011). Ada beberapa
sumber air di Bumi. Sumber dikategorikan ke dalam empat kategori berdasarkan lokasinya:

7
1. Air tanah
Air tanah didefinisikan sebagai air di bawah permukaan bumi. Air tanah dibagi
menjadi dua bagian: Air tanah Preate dan air tanah Arteri. Air tanah Pretis adalah
air tanah yang tidak jauh dari permukaan tanah dan di atas lapisan kedap air. Air
tanah artesis di sisi lain, adalah air bawah tanah dalam yang diapit di antara dua
lapisan kedap yang disebut akuifer.
2. Air laut
Air laut, di sisi lain, mengandung garam NaCl, maka definisi air asin. Garam NaCl
dalam air laut tidak dapat diminum. Juga, mengenai definisi air permukaan dan air
atmosfer.
3. Air permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di atas permukaan bumi. Air
permukaan umumnya terkontaminasi dengan lumpur, kayu gelondongan, daun,
polusi industri perkotaan, dll. saat mencuci. Jenis kontaminasi ini disebut
kontaminasi fisik, kimia, dan bakteriologis.
4. Air atmosfer
Air atmosfer adalah air yang sangat bersih akibat polusi udara seperti polusi industri
dan debu. Air hujan juga memiliki sifat lunak dan tidak berguna untuk penggunaan
sabun (Ahmad, 2004).

Pemahaman kualitas air (water quality) sangat penting karena merupakan landasan dan
pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan air studi dan diskusi. Air pada dasarnya adalah
tentang dua hal: kuantitas dan kualitas. Hal ini penting untuk menentukan di mana letak
masalahnya, di lingkungan mana, kualitas air apa, untuk menetapkan strategi pengelolaan yang
tepat. Untuk itu diperlukan baku mutu air, yaitu kondisi ideal yang dapat dicapai, kondisi
maksimum yang diperbolehkan, demikian sebutannya. Kualitas air dapat diartikan sebagai kondisi
kualitas yang tercermin dalam kategori, parameter: organik, anorganik, fisik, biologis, radiologis
yang berhubungan dengan kehidupan. Kriteria kualitas sumber air Indonesia ditetapkan
berdasarkan penggunaan dan kualitas yang dipersyaratkan dari sumber air tersebut, sedangkan
baku mutu air limbah ditetapkan berdasarkan karakteristik sumber air yang mendukung debit dan
penggunaannya.

8
Penurunan kualitas air menyebabkan beberapa masalah di Indonesia. Salah satu masalah
yang disebabkan oleh penurunan kualitas air adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh
buruknya kualitas air di Indonesia. Misalnya pada tahun 2019, Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) mengumumkan penyebab kematian terbesar pada anak (usia 12-59 bulan), sebanyak
31kasus di Indonesia adalah diare. Diare disebabkan oleh berbagai virus, bakteri, dan protozoa
yang masuk ke dalam tubuh melalui air dan makanan yang tidak higienis, yang menyebabkan
hilangnya air dan elektrolit, sehingga menyebabkan dehidrasi. Contoh lain adalah tifus, penyakit
yang disebabkan oleh paparan Salmonella Typhi melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Tifoid merupakan penyakit menular kelima yang dapat menyerang semua umur di Indonesia, dan
merupakan penyebab kematian ke-15 di Indonesia untuk semua umur. Masih banyak penyakit lain
yang disebabkan oleh buruknya kualitas air di Indonesia.
Kualitas air Indonesia memburuk pada 2021. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) mengumumkan skor indeks kualitas air domestik (IKA) sebesar 53,33 poin.
Nilai tersebut turun 0,2 poin dibandingkan tahun lalu yang sebesar 53,53 poin.

2.5 Syarat Air Minum yang Baik

Air minum adalah air olahan atau tidak diolah yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum. Air yang bersih dan sehat dapat mengurangi resiko gangguan
kesehatan seperti diare, penyakit infeksi dan lain-lain. Agar kualitas air minum bersih dan sehat,
beberapa syarat harus dipenuhi. Air minum aman bagi kesehatan jika memenuhi persyaratan
fisik, mikrobiologi, kimia dan radioaktif. Jadi, syarat air layak konsumsi adalah :

1. Persyaratan fisik

Bebas polusi, yaitu tidak berasa, tidak keruh, tidak berwarna dan tidak berbau, serta bersuhu
sekitar 30 derajat Celcius.

2. Persyaratan kimia

Persyaratan kimia air layak konsumsi bebas dari bahan kimia anorganik seperti arsenik, fluor,
kromium, kadmium, nitrit, nitrat, sianida dan selenium, zat reaktif, zat berbahaya dan beracun

9
serta keasaman atau pH antara 6,5 dan 8,8. Juga bebas dari bahan kimia organik seperti pestisida
dan herbisida, seng, sulfat, tembaga, aluminium, besi, kesadahan, klorida dan mangan.

3. Persyaratan mikrobiologis

Tidak mengandung bakteri pembawa penyakit seperti protozoa, virus, cacing, jamur atau bakteri
patogen penyebab penyakit. Kecukupan kualitas air murni dapat diukur dengan hasil pengujian
berdasarkan tiga parameter yaitu parameter fisika, kimia dan biologi yang disesuaikan
berdasarkan baku mutu yang telah ditetapkan, mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2011 tentang Air Minum.

2.6 Sistem Pengolahan Air di Indonesia

Air merupakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan kuman, maka air yang
digunakan oleh masyarakat umum harus memenuhi standar kesehatan tertentu. Untuk itu perlu
dilakukan pengolahan air untuk mendapatkan air yang sesuai dengan spesifikasi. Penyimpanan,
penyaringan, dan klorinasi merupakan tahapan dalam proses pengolahan air. Tangki penampung
digunakan untuk mengalirkan dan menyimpan air baku dalam bentuk sungai, hujan, atau air tanah.
Teknik pemurnian alami yang meliputi proses fisik, kimia, dan biologis digunakan untuk
membersihkan air yang tersimpan. Partikel terlarut cukup besar, jika secara fisik akan mengendap
dan terpisah dari air. Bakteri aerobik memanfaatkan oksigen bebas di dalam air untuk
mengoksidasi zat. Organisme patogen dan organik memburuk seiring waktu. Penyaringan
memisahkan partikel yang tidak mengendap selama penyimpanan yang dilakukan. Koagulasi,
flokulasi, dan sedimentasi merupakan komponen dari prosedur penyaringan ini. Proses koagulasi
melibatkan penambahan koagulan, seperti tawas [A12(SO4)3]. Tujuan dari flokulasi adalah untuk
membuat gumpalan yang dibuat dengan memutar secara perlahan menjadi lebih besar. Sementara
itu, gumpalan yang juga mengikat bakteri mengendap selama proses sedimentasi. Karena
penambahan senyawa klorin telah menjadi metode yang digunakan hingga saat ini untuk
mendisinfeksi atau membunuh bakteri, prosedur tersebut dikenal sebagai klorinasi. baik sebagai
klorin dioksida, kloramin, senyawa hipoklorit, gas klor, atau brom klorida. Kalsium hipoklorit
adalah bentuk umum dari senyawa klorin (Atmojo, S.T., 2012).

10
 Proses Pengolahan Air di Indonesia

1. Penyaringan dan Sedimentasi

Pada tahap ini, air mentah yang masuk kepada sistem pengolahan air di Indonesia akan
melewati proses penyaringan dan sedimentasi. Penyaringan akan menghilangkan partikel-partikel
besar yang mengandung kotoran, seperti debu, sampah, dan juga kotoran-kotoran lain sebelum air
tersebut melewati proses selanjutnya. Sedimentasi sendiri merupakan suatu proses dimana
partikel-partikel yang terlarut dalam air akan mengendap dan menyusut di dasar tangki.

2. Koagulasi dan Flokulasi

Setelah melewati proses penyaringan dan sedimentasi, air mentah akan melewati proses
koagulasi dan flokulasi. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang terlarut
dan melekat pada membran air sebelum melewati proses selanjutnya. Koagulasi akan mengikat
partikel-partikel koloid yang terlarut dalam air, sehingga partikel-partikel tersebut akan
mengendap dan terpisah dari air. Flokulasi akan mengikat partikel-partikel yang sudah terikat oleh
koagulan, sehingga partikel-partikel tersebut akan lebih mudah untuk mengendap.

3. Filtrasi

Setelah melewati proses koagulasi dan flokulasi, air mentah akan melewati proses filtrasi.
Tujuan dari proses ini adalah untuk memisahkan partikel-partikel yang masih terdapat dalam air.
Pada proses ini, air mentah akan melewati media filter seperti pasir atau arang aktif yang berfungsi
untuk mengikat partikel-partikel yang masih terdapat dalam air.

4. Disinfeksi

Setelah melewati proses filtrasi, air mentah akan melewati proses disinfeksi. Proses ini
dilakukan untuk menghilangkan mikroorganisme yang masih terdapat dalam air. Pada tahap ini,
air mentah akan ditambahkan dengan bahan kimia seperti klorin atau bahan antimikroba lainnya
sehingga mikroba yang masih terdapat dalam air akan mati.

11
5. Penstabilan

Setelah melewati proses disinfeksi, air mentah akan melewati proses penstabilan. Tujuan
dari proses ini adalah untuk menstabilkan kualitas air sehingga air yang telah diproses tetap dalam
kondisi yang baik. Pada tahap ini, air mentah akan ditambahkan dengan bahan kimia seperti karbon
dioksida, kalsium klorida, dan bahan lainnya.

6. Penyimpanan

Setelah melewati proses penstabilan, air mentah akan melewati proses penyimpanan.
Proses ini dilakukan untuk menyimpan air yang telah diproses sebelum dipakai untuk keperluan
konsumsi manusia. Pada tahap ini, air yang telah diproses akan disimpan dalam tangki yang telah
disediakan dan diberi bahan kimia seperti klorin untuk mencegah kontaminasi dan pembusukan.

7. Distribusi

Setelah melewati proses penyimpanan, air yang telah diproses akan didistribusikan kepada
masyarakat. Proses ini dilakukan untuk menyalurkan air yang telah diproses kepada masyarakat
yang membutuhkan. Pada tahap ini, air akan dibawa melalui pipa-pipa yang telah disediakan dan
dipompa ke tempat-tempat yang membutuhkan dengan menggunakan pompa.

 Manfaat Sistem Pengolahan Air di Indonesia

Sistem pengolahan air di Indonesia sangat penting untuk meningkatkan kualitas air dan
mengurangi pencemaran. Sistem ini membantu menghilangkan kontaminan berbahaya yang bisa
masuk ke air yang kita konsumsi. Sistem ini juga membantu menghilangkan bakteri yang dapat
menyebabkan penyakit dan menyediakan air yang aman untuk diminum. Selain itu, sistem
pengolahan air juga dapat membantu mengurangi jumlah organisme berbahaya yang masuk ke
sungai dan laut, yang dapat membantu melindungi kehidupan laut dan ekosistem (Achmad, R.
2004. Kimia Lingkungan. Jakarta. Andi Offset)

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air adalah cairan yang tidak memiliki bau dan rasa pada suhu kamar, memiliki kemampuan
penting untuk melarutkan zat lain. Kimia air merupakan tumpuan pengendalian dan penilaian
risiko tentang air seperti, kersakan formasi yang terkait dan pengendapan kerak. Adapun beberapa
prinsip dari kimia air adalah sebagai suatu pelarut dengan melarutkan banyak zat kimia(bahan
organik) yang dapat tercemar apabil standar bahan bahan atau zat kimia seperti Flour, Chlor,
Arsen, Tembaga, Besi, CO2 dan lain lain yang terdapat.dalam air tidak sesuai dengan standar
mutu. Terdapat 3 klasifikasi sifat air yaitu sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologis. Dalam
menentukan kelarutan zat dalam air dapat ditentukan oleh bisa tidaknya zat tersebut menandingi gaya tarik
menarik listrik dengan air.Air mengandung 75.3% zat kimia anorganik dan 24,7% zat kimia organik Zat
kimia organic misalnya magnesium, kalsium, nitrat, phosfat dll. Sedangkan zat kimia anorganik, yaitu
alumunium, barium, klorium, mangan, tembaga, fluorida, timbal, kromium, kadmium, dan lain lain. Zat
kimia organik sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena itu dalam pengolahan air diusahakan zat-zat kimia ini
tidak dihilangkan, sedangkan zat kimia anorganik tidak dibutuhkan oleh tubuh sama sekali dan bahkan
berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu keberadaannya dalam air minum harus dihilingkan atau ditekan
sekecil mungkin jumlahnya. (Brown, 2001: 203).
Di Indonesia kualitas air yang buruk dapat menyebabkan banyaknya masalah kesehatan hingga
kematian di lingkungan masyarakat karena disebabkan oleh berbagai virus, bakteri, dan protozoa
yang terkandung dalam air.

Air alami dan air buatan mengandung berbagai jenis zat kimia tergantung pada sumber air
dan metode pengolahan. Mineral utama yang ditemukan di perairan alami dan buatan adalah
natrium, klorida, kalsium dan magnesium. Air alami dan

3.2 Saran
Manfaat air bagi kehidupan sangat jelas sehingga membutuhkan kesadaran manusia
untuk menggunakannya sesuai kebutuhan. Saya berharap dapat menambah referensi kimia air
dari buku dan bahan yang dapat dijadikan referensi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Iin Sumbada Sulistyorini, M. E. (2016). Analisis Kualitas Air pada Sumber Mata Air Di
Kecamatan Karangan Dan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur. Hutan Tropis Volume 4
No. 1.
Mining, S. (2013). Makalah Kimia Air.
R, A. (2004). Kimia Lingkungan. Jakarta. .
Rukandar, D. (2009). Kualitas air. Dampak Pembangunan Terhadap Sumber Daya Air.
Snawa, L. (2017). Sifat Kimia Dari Air.
Subair, H. (n.d.). Kimia Air.
Tanty, H. (2010). Kandungan Zat Kimia Anorganik Pada Beberapa Proses Filtrasi Air Minum
Kemasan Dan Isi Ulang Menggunakan One-Way Manova. Kandungan Kimia Air.

14

Anda mungkin juga menyukai