Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ILMU GIZI DAN KESEHATAN

AIR DAN MAKRO MINERAL

Diselesaikan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Ilmu Gizi dan Kesehatan

OLEH KELOMPOK III :

PRAMANDA ALFHANDY/19010107020
MALVIAN DWIANYAH MALIK/19010107021
SATRIADI BILYAN SALANGGA/19010107026
MARDIANA RISNAWATI/19010107018
RIAN ISRAWATI/19010107019
YUSRINA/19010107022

PROGRAM STUDI TADRIS IPA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2021
I|Kelompok 3/Air & Mineral Makro

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Air dan
Makro Mineral”

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun makalah ini sampai selesai.

Kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan
untuk penyusunan makalah yang selanjutnya agar jauh lebih baik dari sebelumnya. Akhir
kata kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini bemanfaat bagi kami khususnya
bagi para pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, 09 Juni 2021

Penulis
II | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... I

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1

C. Tujuan Makalah ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

A. Komposisi Kimia Air ............................................................................................. 3


B. Sifat Kimia dan Fisika Air ...................................................................................... 3
C. Sumber-sumber Air ................................................................................................ 6
D. Kebutuhan Manusia Terhadap Air ......................................................................... 8
E. Pentingnya Air Terhadap Manusia ......................................................................... 10
F. Klasifikasi Mineral Makro...................................................................................... 12

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 25

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 25

B. Saran ....................................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 27


1|Kelompok 3/Air & Mineral Makro

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan
fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan
komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi
penampakan,tekstur, serta cita rasa makanan kita. Bahkan dalam bahan makanan yang
kering sekalipun, seperti buah kering, tepung, serta biji-bijian, terkandung air dalam
jumlah tertentu. Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-
beda, baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Buah mentah yang menjadi
matang selalu bertambah kandungan airnya, misalnya calon buah apel yang hanya
mengandung 10% air akan dapat menghasilkan buah apel yang kadar airya 80%; nanas
mempunyai kadar air 87% dan tomat 95%. Buah yang paling banyak kandungan airnya
adalah semangka dengan kadar air 97%. Kandungan air dalam bahan makanan ikut
menentukan acceptability, kesegaran,dan daya tahan bahan itu. Selain merupakan
bagian dari suatu bahan makanan air merupakan pencuci yang baik bagi bahan makanan
tesebut atau alatalat yang akan digunakan dalam pengolahannya. Bila badan manusia
hidup dianalisis komposisi kimianya, maka akan diketahui bahwa kandungan airnya
rata-rata 65% atau sekitar 47 liter per orang dewasa. Setiap hari sekitar 2,5 liter harus
diganti dengan air yang baru. Diperkirakan dari sejumlah air yang harus diganti tersebut
1,5 liter berasal dari air minum dan sekitar 1,0 liter berasal dari bahan bakanan yang
dikonsumsi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Bagaimana komposisi kimia dari air ?
2. Bagaimana sifat kimia dan sifat fisika dari air ?
3. Apa saja yang termasuk sumber air ?
4. Bagaimana kebutuhan manusia terhadap air ?
5. Apa saja pentingnya air terhadap tubuh ?
2|Kelompok 3/Air & Mineral Makro

6. Bagaimana struktur, komposisi, & klasifikasi makro mineral dalam tubuh ?


C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui komposisi kimia dari air.
2. Untuk mengetahui sifat kimia dan sifat fisika dari air.
3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk sumber air.
4. Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan manusia terhadap air
5. Untuk mengetahui pentingnya air terhadap tubuh.
6. Untuk mengetahui struktur, komposisi, & klasifikasi makro mineral dalam tubuh.
3|Kelompok 3/Air & Mineral Makro

BAB II

PEMBAHASAN

A. Komposisi Kimia Air


Air dengan rumus kimia H2O adalah suatu zat kimia berupa oksida hidrogen,
yang merupakan produk dari reaksi antara unsur hidrogen dengan unsur oksigen yaitu 2
H2 (gas) + O2 (gas) 2 H2O (larutan). Air yang dipergunakan untuk kebutuhan
manusia sehari-hari di rumah bukan merupakan air murni, melainkan merupakan air
yang berasal dari sumber-sumber tertentu yang kemudian diproses dengan penambahan
zat-zat kimia, sehingga layak untuk digunakan. Air minum juga bukan merupakan air
murni, melainkan selalu mengandung sedikit gas (misalnya oksigen dan karbon
dioksida) serta mineral-mineral tertentu yang dibutuhkan manusia. Secara normal air
yang dapat dimanfaatkan untuk suatu kehidupan pada umumnya tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa (kecuali air laut).
Air yang mempunyai rasa biasanya mengandung garam-garam terlarut. Dalam
kondisi tersebut telah terjadi pelarutan ion-ion logam yang dapat merubah konsentrasi
ion hidrogen (H+ ) yang terdapat dalam air, selanjutnya pH air akan berubah pula. Air
murni adalah suatu persenyawaan kimia yang paling sederhana, komposisi kimianya
terdiri dari dua atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang saling berikatan.
Hidrogen merupakan unsur kimia yang sangat reaktif, atomnya dapat membentuk
ikatan kovalen dengan penggunaan elektron secara bersamaan. Berdasarkan sifat unsur
hidrogen ini, maka dalam molekul air terjadi ikatan kovalen antara unsur-unsur
hidrogen dan oksigen. Dalam ikatan kovalen ini setiap atom hidrogen memiliki satu
elektron yang dipakai secara bersamaan dengan atom oksigen, sedangkan atom oksigen
mendapatkan dua elektron yang dibutuhkan untuk kebutuhan elektron terluarnya
demikian juga halnya dengan atom hidrogen.
B. Sifat Kimia dan Sifat Fisika Air
1. Sifat kimia air
Air adalah suatu senyawa kimia berbentuk cairan yang tidak berwarna, tidak
berbau dan tak ada rasanya. Air mempunyai titik beku 0°C pada tekanan 1 atm, titik
4|Kelompok 3/Air & Mineral Makro

didih 100°C dan kerapatan 1,0 g/cm3 pada suhu 4°C (SCHROEDER, 1977).
Ukuran satu molekul air sangat kecil, umumnya bergaris tengah sekitar 3 A (0,3 nm
atau 3x10-8 cm). Wujud air dapat berupa cairan, gas (uap air) dan padatan (es). Air
yang berwujud cairan merupakan elektrolit lemah, karena di dalamnya terkandung
ion-ion dengan reaksi kesetimbangan sebagai berikut: 2H2O —𝐇𝟑𝐎− + 𝐎𝐇 − .
Di samping komposisinya yang sederhana, air juga memiliki sifat-sifat
kimia yang tergolong unik. Keunikan ini terjadi sebagai akibat dari adanya ikatan
hidrogen yang terjadi antar molekul-molekul air. Ikatan hidrogen dalam molekul air
terjadi karena adanya sifat polar dalam air, sehingga tempat kedudukan atom
hidrogen yang positif akan menarik tempat kedudukan oksigen yang negatif dari
molekul air lainnya. Ikatan hidrogen terjadi dalam beberapa senyawa hidrogen,
dimana atom hidrogen menjembatani dua atom yang cenderung menarik elektron
lebih besar (keelektronegatifan). Ikatan hidrogen ini sifatnya lebih lemah
dibandingkan dengan ikatan kovalen. Namun demikian, ikatan hidrogen antara dua
molekul air yang berdekatan dan sifat terpolarisasi molekul air inilah yang berperan
terhadap sifat-sifat kimia dan fisik air yang unik itu terjadi (WHITFIELD, 1975).
Molekul-molekul dalam air dan es mempunyai banyak ikatan hidrogen dengan
sesamanya.
Es yang merupakan wujud air dalam bentuk padat, terdiri dari jaringan
terbuka dari molekul-molekul H2O yang terikat oleh ikatan hidrogen. Jaringan es
ini sangat terbuka, sehingga jika es meleleh, maka ikatan-ikatan hidrogen itu putus
dengan menghasilkan air yang kerapatannya lebih besar dari es. Jika suhu air
bertambah, maka kerapatannya akan bertambah karena strukturnya lebih rapat
sebagai akibat terjadinya pemutusan ikatan hidrogen. Pada waktu yang bersamaan
kerapatannya berkurang karena cairan memuai. Pada suhu 4°C kedua pengaruh
yang saling berlawanan itu seimbang dan memiliki kerapatan tertinggi yaitu 1
gram/cm3 . Di atas suhu 4°C pemuaian termal itu lebih menonjol dan kerapatan air
berkurang.
5|Kelompok 3/Air & Mineral Makro

Gambar 1. Ikatan hidrogen dalam molekul air dan es

2. Sifat fisika air


Apabila dibandingkan dengan persenyawaan kimia lainnya, sifat-sifat fisika
air tergolong unik, antara lain adalah dalam hal tegangan permukaan, kalor
penguapan, kerapatan suhu, dan kapasitas melarutkan.
a. Tegangan permukaan
Adanya ikatan hidrogen dalam molekul air menyebabkan air cenderung
bersatu membentuk suatu kekuatan yang dinamakan kohesi. Daya kohesi ini
diperlukan untuk melawan kekuatan dari luar molekul yang akan memecahkan
ikatan-ikatan hidrogen. Kekuatan kohesi ini terjadi pada batas antara air dan
udara, sehingga membentuk suatu "kulit" di permukaan air. "Kulit" ini cukup
kuat untuk menyangga benda-benda kecil, kekuatan ini disebut tegangan
permukaan. Di antara sekian banyak zat cair, air memiliki tegangan permukaan
yang paling tinggi, hal ini memungkinkan terjadinya asosiasi organisme baik
yang hidup di bawahnya maupun di atasnya.
b. Kalor penguapan
Air memiliki kalor penguapan yang tinggi, hal ini nampak ketika air
dipanaskan maka proses penguapanrnya akan berlangsung lebih lambat
dibandingkan dengan cairan-cairan lainnya (SCHROEDER, 1977). Hal ini
terjadi sebagai akibat dari kekuatan ikatan hidrogen di antara molekul air yang
harus diputuskan agar molekul dapat terlepas. Tingginya kalor penguapan air ini
6|Kelompok 3/Air & Mineral Makro

menyebabkan tingginya pula titik didih air (100°C), oleh karena itu air di
permukaan bumi berbentuk cairan dan bukan berbentuk gas. Sifat air yang
demikian itu dapat menjadikan air sebagai bahan pendingin yang sangat baik,
karena dapat menyerap sejumlah besar panas.
c. Kerapatan suhu
Pada umumnya cairan akan semakin rapat dengan semakin dinginnya
suhu. Jika cairan didinginkan sampai menjadi padat, maka wujud padat dari
cairan ini menjadi lebih rapat dibandingkan dengan wujud cairnya. Kondisi
demikian tidak terjadi pada air, karena air memiliki kerapatan suhu yang aneh.
Air akan menjadi semakin rapat bila didinginkan sampai pada suhu 4°C dan
dalam proses pendinginan selanjutnya, maka kerapatan air semakin menurun.
Keunikan sifat fisik air inilah yang menyebabkan es lebih dingin dibandingkan
dengan air dan dapat terapung di atas air. Sifat ini berperan penting dalam
kehidupan di laut, karena jika tidak memiliki sifat tersebut maka sebagian besar
volume lautan tidak dapat dihuni karena air laut menjadi berbentuk gumpalan-
gumpalan es yang besar (HARVEY, 1974).
d. Kapasitas melarutkan
Air dapat melarutkan zat-zat kimia dan dapat digunakan sebagai medium
yang di dalamnya berlangsung berbagai reaksi kimia. Kebanyakan proses-proses
kimia yang berlangsung, menyangkut reaksi yang menggunakan air sebagai
pelarutnya. Kemampuan air dalam proses melarutkan zat-zat kimia disebut
sebagai daya larut air, dan daya larut tersebut tergantung kepada sifat
terpolarisasinya molekul air dan ikatan hidrogen. Sebagai pelarut polar air juga
dapat melarutkan berbagai macam garam bergantung pada interaksi antara ion-
ion garam dengan muatan listrik yang dimiliki oleh molekul air.
C. Sumber Air
Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, air dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti air hujan (rain water), air permukaan (surface water), air tanah (ground
water) dan air laut (seawater). Air tersebut tidak dapat langsung dimanfaatkan, karena
7|Kelompok 3/Air & Mineral Makro

tercampur dengan pengotor-pengotor tertentu yang berasal dari bermacam-macam


sumber pengotor (industri, rumah tangga, pertanian dan lain-lain).
1. Air hujan (rain water)
Pemanfaatan sumber air yang berasal dari air hujan biasa dilakukan di
daerah-daerah yang tidak mendapatkan air tanah, atau walaupun tersedia air tapi
tidak dapat digunakan. Air hujan yang akan dimanfaatkan biasanya ditampung dari
atap rumah, kemudian ditampung dalam tong, bak, atau kolam. Sumber air tersebut
mengandung banyak bahan-bahan yang berasal dari udara seperti gas-gas (oksigen,
nitrogen, karbon dioksida), asam-asam kuat yang berasal dari gas buangan industri
tertentu dan partikel-partikel radioaktip (SCHROEDER, 1977). Dari atap
penampungan sendiri dicemari oleh partikel-partikel debu, kotoran burung, dan
berbagai kotoran lainnya. Sumber air yang berasal dari air hujan ini walaupun tidak
murni termasuk dalam kategori air lunak, sehingga apabila akan dimanfaatkan
untuk air minum perlu direbus dulu atau disucihamakan.
2. Air permukaan (surface water)
Semua air yang berada di atas permukaan bumi seperti air parit, selokan,
sungai dan danau adalah air permukaan. Pada umumnya air tersebut mengandung
kotoran-kotoran berupa benda-benda terapung yang berasal dari lingkungan
sekitarnya, benda-benda padat tersuspensi, bakteri, buangan bahan, kimia, dan
sebagainya. Kumpulan berbagai kotoran tersebut menimbulkan berbagai bau dan
rasa, sehingga bila air tersebut akan digunakan untuk kepentingan hidup manusia
perlu perlakuan/ tindakan pembersihan lengkap secara bertahap, teknik
pembersihannya tergantung dari macam dan jumlah kotoran yang dikandungnya
(SCHROEDER, 1977). Air permukaan yang terdapat di daerah pegunungan
umumnya relatif tidak begitu kotor dibandingkan dengan air sungai, sehingga
melalui penyimpanan yang lama serta proses klorinasi saja air sudah dapat
dimanfaatkan.
3. Air tanah (ground water)
Air tanah ialah air yang terdapat di dalam tanah, tepatnya di bawah
permukaan air tanah. Pada umumnya air tanah mengandung bahan mineral larut
8|Kelompok 3/Air & Mineral Makro

yang terdiri dari kation (Ca, Mg, Mn, dan Fe) dan anion (SO4, CO3, HCO3 dan
C1). Kadar ion-ion tersebut bervariasi, tergantung kepada sifat dan kondisi tanah
setempat, semakin dalam air tanah yang diambil semakin tinggi kadar ion-ion
tersebut (BOLT, 1967). Air tanah ini banyak dipakai untuk berbagai keperluan,
karena tidak banyak terkontaminasi oleh lingkungan sekitarnya dibandingkan
sumber-sumber air lainnya, kontaminasi yang terjadi antara lain disebabkan oleh
teknik pengambilan yang kurang baik, adanya kebocoran sistim pipa, dan keretakan
tanah. Perlakuan pembersihan air tanah yang kadang diperlukan adalah proses
pelunakan untuk menghilangkan kesadahan air dan aerasi untuk menghilangkan bau
dan rasa yang tidak dikehendaki.
4. Air laut
Jumlah air yang terdapat di bumi ini cukup banyak, presentasenya mencapai
71 % dari luas permukaan bumi. Dari sejumlah itu permukaan bumi sebagian besar
ditutupi oleh air laut, yaitu sekitar dua-per-tiga (70 %) permukaan bumi. Luas
keseluruhan wilayah laut yang menutupi bumi adalah 3,61 x 108 km2, dengan
kedalaman rata-rata 3800 m. Jadi air laut merupakan 97 % dari jumlah air yang ada
di bumi dan bagian terbesarnya terdapat di belahan bumi Selatan (ROSS, 1970).
Pada umumnya air laut relatif murni, sehingga dapat berfungsi sebagai pelarut bagi
zat kimia, baik yang berwujud padat, cair maupun gas.
Penggunaan air laut sebagai sumber air tawar dilakukan bilamana sumber-
sumber air tawar seperti air hujan, air permukaan dan air tanah tidak dapat diperoleh
lagi. Untuk itu dilakukan proses desalinasi yang dapat dilakukan dengan beberapa
cara, antara lain adalah destilasi, elektro dialisa, osmosis / hiperfiltrasi dan
sebagainya. Sesuai dengan fungsinya sebagai pelarut, maka 96,5 % air murni yang
terdapat dalam air laut dapat melarutkan 3,5 % zat-zat kimia. Secara kimiawi dalam
air laut terdapat sekitar 80 unsur kimia, dengan nilai keasaman (pH) antara 7,5 - 8,5.
ROSS (1970) membagi komposisi kimia air laut menjadi empat golongan, yaitu
senyawa anorganik terlarut, senyawa organik terlarut, gas terlarut dan senyawa
partikulat.
D. Kebutuhan Manusia Tehadap Air
9|Kelompok 3/Air & Mineral Makro

Sebagaimana diketahui bahwa ketergantungan manusia terhadap air banyak


sekali jumlahnya, terutama yang berhubungan dengan kesehatan. Gambaran tentang
berapa banyak air bersih yang diperlukan orang Indonesia yang tinggal di perkotaan
untuk setiap orang per hari, dapat dilihat pada tabel berikut.
Kebutuhan air per orang perhari (WARDANA, 1999)
KEPERLUAN JUMLAH PEMAKAIAN (liter)
Minum 2,0
Masak dan kebersihan dapur 14,5
Mandi, kakus 20,0
Cuci pakaian 13,0
Wudhu 15,0
Kebersihan rumah 32,0
Menyiram tanaman 11,0
Mencuci kendaraan 22,5
Lain-lain 20,0
Jumlah 150,0

Air memiliki sifat sebagai pelarut universil yang di dalamnya selalu terlarut
unsur dan senyawa kimia lainnya selain hidrogen dan oksigen sebagai unsur utamanya.
Oleh karena itu, tidak ada air dan perairan alami yang murni di bumi ini. Dengan
terlarutnya unsur dan senyawaan kimia di dalamnya, maka air merupakan komponen
ekologis yang berperan penting bagi hidup dan kehidupan organisme. Kualitas air yang
diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan manusia tergantung pada kriteria
penggunaan air tersebut. Penggunaan air pada umumnya adalah diperuntukkan sebagai :

1. Air minum
2. Keperluan rumah tangga
3. Industri
4. Pengairan
5. Pertanian, perikanan, dll
10 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

Untuk menetapkan standar air bersih tidaklah mudah karena, tergantung pada
banyak faktor tertentu yang menyangkut kegunaan air dan sumber air. Walaupun
demikian ada kesepakatan bahwa air yang bersih tidak ditetapkan pada kemurnian air
namun didasarkan pada keadaan normalnya. Apabila terjadi penyimpangan dari
keadaan normal maka hal itu berarti air tersebut telah mengalami pencemaran. Pada
tahun 1988, Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah mengeluarkan
peraturan mengenai kriteria baku mutu air untuk berbagai keperluan, demikian juga
Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan Menteri Kesehatan
RI telah mengeluarkan peraturan yang sama sehubungan dengan penggunaan air.

Menurut WARDHANA (1999) indikator bahwa air lingkungan telah tercemar


adalah ditandai dengan adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui:

1. Adanya perubahan suhu air.


2. Adanya perubahan nilai pH atau konsentrasi ion hidrogen.
3. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air.
4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut.
5. Adanya mikroorganisme.
6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.
E. Pentingnya Air Terhadap Tubuh
Tubuh manusia agar tetap sehat harus seimbang begitu pula air mineral.
Menurut Sunita Almatsier (2009: 223), Keseimbangan cairan pada tubuh adalah
keseimbangan cairan masuk dan keluar tubuh. Melalaui mekanisme keseimbangan
tubuh berusaha agar cairan tetap atau konstan setiap waktu. Ketidakseimbangan terjadi
pada dehidarasi (kehilangan air secara berlebihan) dan intoksikasi air (kelebihan air).
Konsumsi air terdiri atas air yang diminum dan dari makanan. Air yang keluar dari
tubuh termasuk yang dikeluarkan dari urin, air dalam feses dan keringat. Menurut
Sunita Almatsier (2009: 223) keseimbangan akan air meliputi pengaturan konsumsi air
dan pengaturan pengeluaran air. Menurut Lauralle Sherwood (2011: 607-614).
Air merupakan kompenen yang penting bagi seluruh makhluk hidup. Pada
beberapa organisme, 90 persen dari berat tubuhnya berasal dari air. Lebih dari 60
11 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

persen dari tubuh manusia dewasa adalah air. Menurut Mitchell, Journal of Biological
Chemistry 158, otak dan jantung terdiri dari 73 persen air, dan paruparu sekitar 83
persen air. Kulit mengandung 64 persen air, otot dan ginjal 79 persen, dan bahkan
tulangnya mengandung 31 persen air. Secara umum, seorang pria dewasa membutuhkan
sekitar 3 liter air per hari sedangkan seorang perempuan dewasa membutuhkan sekitar
2,2 liter air per hari. Semua air yang dibutuhkan seseorang tidak harus berasal dari
minum cairan, karena sebagian air ini terkandung dalam makanan.
Melansir Medical News Today, beberapa alasan pentingnya minum air bagi
tubuh antara lain :
1. Sebagai pelumas sendi
Tulang rawan ditemukan di sendi dan cakram tulang belakang, mengandung
sekitar 80 persen air. Pergerakan sendi bergantung pada cairan yang mengelilinginya
sebagai bantalan dan agar bisa bergerak bebas. Tak minum cukup air dapat
menyebabkan persendian terasa kaku dan nyeri.
2. Penghasil air liur dan lendir
Air liur membantu untuk mencerna makanan dan menjaga mulut, hidung,
dan mata tetap lembab. Ini mencegah dari gesekan dan kerusakan. Banyak minum
air juga menjaga mulut tetap bersih. Selain itu, mengonsumsi selain air yang berasa
dapat mengurangi kerusakan gigi.
3. Air menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh
Darah terdiri atas lebih dari 90 persen air, dan darah membawa oksigen ke
berbagai bagian tubuh. Air yang diminum diserap oleh usus, dan diedarkan ke
seluruh tubuh dalam bentuk cairan tubuh seperti darah. Ini yang membuat orang
tetap hidup. Air mengirimkan oksigen dan nutrisi ke sel, dan membuang zat sisa
yang tidak berguna untuk tubuh melalui urin.
4. Meningkatkan kesehatan dan kecantikan kulit
Saat terserang dehidrasi, kulit bisa menjadi lebih rentan terhadap gangguan
kulit dan kerutan dini. Maka penting untuk menjaga kulit agar tetap sehat dengan
banyak minum air putih.
12 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

5. Memberikan perlindungan terhadap otak, sum-sum tulang belakang, dan jaringan


sensitif lainnya
Dehidrasi dapat mempengaruhi struktur dan fungsi otak. Ini juga terlibat
dalam produksi hormon dan neurotransmiter. Dehidrasi yang berkepanjangan dapat
menyebabkan masalah pada pemikiran dan penalaran.
6. Mengatur suhu tubuh
Air yang disimpan di lapisan tengah kulit muncul ke permukaan kulit
sebagai keringat ketika tubuh memanas. Saat berolahraga, air menguap dan
mendinginkan tubuh. Ketika suhu tubuh naik, sirkulasi darah ke kulit meningkat,
memungkinkan pembuangan panas melalui keringat, membantu menjaga tubuh
pada suhu konstan. Beberapa ilmuwan mengatakan, ketika jumlah air pada tubuh
hanya sedikit, suhu tubuh akan meningkat dan biasanya orang akan kesulitan
mentolerir panas tubuh.
F. Struktur, Komposisi, & Klasifikasi Makro Mineral dalam Tubuh
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mikro. Mineral
makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari,
sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mineral mikro
dalam tubuh kurang dari 15 mg (Almatsier, 2009). Sumber paling baik mineral adalah
makanan hewani, kecuali magnesium yang lebih banyak terdapat di dalam makanan
nabati. Mineral berasal dari makanan hewani mempunyai ketersediaan biologik lebih
tinggi daripada yang berasal dari makanan nabati. Makanan hewani mengandung lebih
sedikit bahan pengikat mineral daripada makanan nabati (Almatsier, 2009).
1. Struktur makro mineral dalam tubuh
a. Struktur natrium (Na)
Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35-40%
natrium adalah dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan
empedu dan pankreas, mengandung banyak natrium. Sumber utama natrium
13 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

adalah garam dapur atau NaCl. Garam dapur di dalam makanan sehari-hari
berperan sebagai bahan pengawet (Almatsier, 2009).
b. Struktur klor
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular, klor merupakan 0,15%
berat badan. Konsentrasi klor teringgi adalah dalam cairan serebrospinal (otak
dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas. Bila bereaksi dengan
natrium atau hydrogen, klor akan membentuk ion klor yang bermuatan negative.
Klor hampir seluruhnya diabsorbsi di dalam usus halus dan diekskresi melalui
urin dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan
keringat dihalangi oleh aldesteron yang secara langsung berpengaruh terhadap
kelenjar keringat (Almatsier, 2009).
c. Struktur kalium
Kalium merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda dengan
natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan
kalium di dalam cairan intraselular adalah 1:10, sedangkan di dalam cairan
ekstraselular 28:1. Sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam cairan
intraselular (Almatsier, 2009).
d. Struktur kalsium
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1
kg. Dari jumlah ini, 99% berada di dalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi
terutama dalam bentuk hodroksiapatit kalsium tulang berada dalam keadaan
seimbang dengan kalsium plasma pada konsentrasi kurang lebih 2,25-2,60
mmol/l (9-10,4 mg/100 ml). Selebihnya kalsium tersebar luas di dalam tubuh
(Almatsier, 2009).
e. Struktur fosfor
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1%
dari berat badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai
garam kalsium fosfat, yaitu bagian dari Kristal hidroksiapatit memberi kekuatan
dan kekakuan pada tulang. Fosfor di dalam tulang berada dalam perbandingan
14 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh.
Separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan ekstraseluler (Sediaoetama,
1985).
f. Struktur magnesium
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di
dalam cairan intarseluler. Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari
klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan
peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin di dalam darah pada manusia yaitu
untuk pernapasan (Almatsier, 2009).
g. Struktur sulfur
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamin
dan biotin, serta asam amino metionin dan sistein. Sulfur terutama terdapat di
dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan
ikat yang bersifat kaku (Sediaoetama, 1985).
2. Fungsi makro mineral dalam tubuh
a. Fungsi natrium
Sebagai kation utama dalam cairan ekstraseluler, natrium menjaga
keseimbangan cairan dalam kompartemen tersebut. Natriumlah yang sebagian
besar mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah
dan masuk ke dalam sel-sel. Bila seseorang memakan terlalu banyak garam,
kadar natrium darah akan meningkat. Natrium menjaga keseimbangan asam
basa di dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam.
Natrium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Natrium berperan
pula dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui
membrane (Almatsier, 2009).
b. Fungsi Klor
Sebagai anion utama dalam cairan ekstraselular, klor berperan dalam
memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit. Klor akan bergerak secara
bebas melintasi membrane sel dan berasosiasi dengan natrium atau kalium. Di
dalam lambung klor merupakan bagian dari asam klorida (HCl) yang diperlukan
15 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

untuk memelihara suasana asam di dalam lambung. Bersama unsur-unsur


pembentukak asam lainnya seperti fosfor dan sulfur, sebagai anion klor
membantu pemeliharaan keseimbangan asam basa (Almatsier, 2009).
c. Fungsi Kalium
Bersama natrium, kalium memegang peranan dalam memelihara
keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa. Bersama
kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot. Di dalam sel
kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic, terutama
dalam metabolism energy dan sintesis glikogen dan protein. Kalium berperan
dalam pertumbuhan sel (Almatsier, 2009).
d. Fungsi Kalsium
Kalsium mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh, seperti pembentukan
tulang dan gigi. Kalsium dan mineral lain memberi kekuatan dan bentuk pada
tulang dan gigi. Kalsium di dalam tulang memiliki dua fungsi yaitu sebagai
bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
Fungsi lain kalsium adalah mengatur pembekuan darah, katalisator reaksireaksi
biologik, kontraksi otot dan meningkatkan fungsi transport membrane sel
(Almatsier, 2009).
e. Fungsi fosfor
 Kalsifikasi tulang dan gigi
 Mengatur pengalihan energi
 Absorpsi dan transportasi zat gizi
 Bagian dari ikatan tubuh esensial
 Pengaturan keseimbangan asam-basa
3. Metabolisme Makro Mineral dalam Tubuh
a. Metabolisme natrium
Natrium diabsorpsi secara aktif (membutuhkan energi). Natrium yang
diabsorpsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Disini natrium disaring dan
dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan
16 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-
99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urine (Almatsier, 2009).
b. Metabolisme kalium
Kalium diabsorbsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90%
kalium yang dimakan diekskresi melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui
feses dan sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal
darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengabsorbsi
kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium
dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui
mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal (Almatsier, 2009).
c. Metbalisme kalsium
Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan dan menurun
pada proses menua. Kemampuan absorbs lebih pada laki-laki lebih tinggi
daripada perempuan pada semua golongan usia (Sediaoetama, 1985). Absorpsi
kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Absorpsi
kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut
protein-pengikat kalsium. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui
feses. Jumlah kalsium yang diekskresi melalui urin mencerminkan jumlah
kalsium yang diabsorpsi (Sediaoetama, 1985).
d. Metabolisme fosfor
Fosfor dapat diabsorbsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus
setelah di dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90%
fosfor berasal dari Air Susu Ibu/ASI . Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu
sapi dan 50-70% berasal dari susunan makanan normal dapat diabsorbsi oleh
anak-anak dan orang dewasa. Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim
alkalin fostase di dalam mukosa usus halus dan diabsorbsi secara aktif dan
difusi pasif. Absorbsi aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan sebagian
besar fosfor di dalam tubuh diatur oleh hormone paratiroid (PTH) atau sebagai
fospolipida (Almatsier, 2009).
e. Metabolisme magnesium
17 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

Magnesium terutama diabsorbsi di dalam usus halus, kemungkinan


dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi pasif. Pada konsumsi
magnesium yang tinggi hanya sebnayak 30% magnesium diabsiorbsi, sedangkan
pada konsumsi rendah sebanyak 60%. Absorbs magnesium dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang sama yang mempengaruhi absorbs kalsium kecuali vitamin D
tidak berpengaruh. Bila kalsium di dalam makanan turun, absorbs magnesium
meningkat (Almatsier, 2009).
f. Metabolisme sulfur
Sulfur diabsorbsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat
anorganik. Selain sebagai bagian dari asam amino metionin dan sistein, sulfat
juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan
vitamin, termasuk koenzim A. Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan
dengan mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa metabolisme
sehingga bisa dikeluarkan melalui urin (terutama sisa metabolisme hormone
steroid dan obat-obatan tertentu) (Almatsier, 2009).
4. Sumber Makro Mineral dalam Tubuh
a. Sumber natrium
Sumber natrium adalah garam dapur, mono sodium glutamate (MSg),
kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Kandungan natrium
beberapa bahan makanan (mg/100gram) (Almatsier, 2009).
Bahan makanan Mg Bahan makanan Mg
Daging sapi 93 Margarin 950
Hati sapi 110 Susu kacang kedelai 214
Ginjal sapi 200 Roti cokelat 500
Telur bebek 191 Roti putih 530
Telur ayam 158 Kacang merah 19
Ikan ekor kuning 59 Kacang mende 26
Sarden 131 Jambu monyet, biji 26
Udang segar 185 Selada 14
18 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

Teri kering 885 Pisang 18


Susu sapi 36 The 50
Yougurt 40 Cokelat manis 33
Mantega 780 Ragi 610
b. Sumber klor
Klor terdapat bersamaan dengan natrium di dalam garam dapur.
Sebagian besar klor diperoleh dari makanan olahan yang diberi garam dapur.
Beberapa sayuran dan buah-buahan merupakan sumber klor (Almatsier, 2009).
c. Sumber kalium
Kalium terdapat di dalam semua makanan berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan mentah/segar, terutama
buah, sayuran dan kacang-kacangan (Almatsier, 2009).
Bahan makanan Mg Bahan makanan Mg
Beras giling 241 Papaya 221
Singkong 394 Mangga 214
Kentang 396 Durian 601
Kacang tanah 421 Anggur 111
Kacang merah 1151 Jeruk nipis 162
Kacang hijau 1132 Nanas 125
Kacang kedelai 1504 Semangka 102
Jambu monyet, biji 420 Selada 254
Kelapa 555 Bayam 461
Alpukat 278 Tomat 235
Pisang 435 Wortel 245
d. Sumber kalsium
Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu, seperti keju. Ikan
dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang
baik. Serealia, kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, tahu dan temped an
sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga, tetapi bahan makanan
19 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

ini mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat,
fitat dan oksalat. Susu nonfat merupakan sumber terbaik kalsium karena
ketersediaan biologiknya yang tinggi (Almatsier, 2009).
e. Sumber fosfor
Fosfor terdapat di dalam semua makanan, terutama makanan kaya
protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasil olahannya, kacang-
kacangan dan hasil olahannya serta serelia (Almatsier, 2009).
Bahan makanan Mg Bahan makanan Mg
Ayam 200 Kacang hijau 320
Daging sapi 170 Kelapa tua, daging 98
Telur ayam 180 Tahu 63
Telur bebek 175 Jagung kuning, pipil 256
Tepung susu 694 Beras stengah giling 221
Susu kental manis 209 Tepung terigu 106
Susu sapi 60 Roti putih 95
Keju 338 Biskuit 87
Teri kering 1500 Kentang 56
Sardine (kaleng) 434 Mie kering 47
Udang segar 170 Ketela pohon (Singkong) 40
Ikan segar 150 Gula kelapa 37
Kacang kedelai kering 585 Bayam 67
Kacang merah 400 Daun singkong 54
Kacang tanah terkelupas 335 Wortel 37
Tempe kacang kedelai 154 Pisang ambon 25
Murni
f. Sumber magnesium
Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-
bijian dan kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat juga
merupakan sumber magnesium yang baik (Sediaoetama, 1985).
20 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

5. Kebutuhan Makro Mineral dalam Tubuh


a. Kebutuhan natrium
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang
dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, tidak ada penetapan kebutuhan natrium
sehari. Taksiran natrium sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 500mg
(Almatsier, 2009).
b. Kebutuhan klor
Di dalam makanan klor terdapat di dalan bentuk garam dapur (Na-Cl)
dan garam lain. Klor tidak pernah kurang dalam makanan sehari-hari. Anjuran
kecukupan sehari untuk klor tidak ditetapkan secara khusus. Kebutuhan
minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750 mg (Almatsier, 2009).
c. Kebutuhan kalium
Karena merupakan bagian esensial semua sel hidup, kalium banyak
terdapat dalam bahan makanan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan.
Kekurangan kalium jarang terjadi. Kebutuhan minimum akan kalium ditaksir
sebanyak 200 mg perhari (Almatsier, 2009).
d. Kebutuhan kalsium
Golongan umur AKK (mg) Golongan umur AKK (mg)
0-6 bl 200 Wanita :
7-11 bl 400 10-12 th 1000
1-3 th 500 13-15 th 1000
4-6 th 500 16-18 th 1000
7-9 th 600 19-29 th 800
30-49 th 800
Pria 50-64 th 1000
10-12 th 1000 ≥ 65 th 1000
13-15 th 1000
16-18 th 1000 Hamil : +150
19-29 th 800
21 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

30-49 th 800 Menyusui


50-64 th 1000 0-6 bl +150
≥ 65 th 1000 17-12 bl +150
e. Kebutuhan fosfor
Golongan umur AKK (mg) Golongan umur AKK (mg)
0-6 bl 100 Wanita :
7-11 bl 225 10-12 th 1000
1-3 th 400 13-15 th 1000
4-6 th 400 16-18 th 1000
7-9 th 400 19-29 th 600
30-49 th 600
Pria 50-64 th 600
10-12 th 1000 ≥ 65 th 600
13-15 th 1000
16-18 th 1000 Hamil : +0
19-29 th 600
30-49 th 600 Menyusui
50-64 th 600 0-6 bl +0
≥ 65 th 600 17-12 bl +0
f. Kebutuhan magnesium
Golongan umur AKK (mg) Golongan umur AKK (mg)
0-6 bl 25 Wanita :
7-11 bl 55 10-12 th 180
1-3 th 60 13-15 th 230
4-6 th 90 16-18 th 240
7-9 th 120 19-29 th 250
30-49 th 270
Pria 50-64 th 270
10-12 th 170 ≥ 65 th 270
22 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

13-15 th 220
16-18 th 270 Hamil : +40
19-29 th 290
30-49 th 300 Menyusui
50-64 th 300 0-6 bl +0
≥ 65 th 300 17-12 bl +0
6. Efek Makro Mineral di dalam Tubuh
a. Efek Natrium
Kekurangan natrium menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu
makan. Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat
berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas dalam natrium. Bila
kadar natrium darah turun, perlu diberikan natrium dan air untuk mengembalikan
keseimbangan (Almatsier, 2009).
Kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan
akut menyebabkan edema dan hipertensi. Hal ini dapat diatasi dengan banyak
minum. Kelebihan konsumsi natrium secara terus-menerus terutama dalam
bentuk garam dapur dapat menimbulkan hipertensi (Almatsier, 2009).
b. Efek klor
Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi. Kekurangan hanya
bisa terjadi oleh kesalahan manusia. ASI mengandung lebih banyak klorida
daripada susu sapi. Bila klorida tidak ditambahkan dalam pembuatan formula
bayi, akan terjadi kekurangan klor yang dapat membawa kematian. Kekurangan
klor dapat pula terjadi pada muntah-muntah, diare kronis dan keringat berlebihan
(Almatsier, 2009).
c. Efek kalium
Kekurangan kalium dapat terjadi karena muntah-muntah, diare kronis atau
kebanyakan menggunakan laksan (obat pencuci perut). Kebanyakan kehilangan
melalui ginjal adalah karena penggunaan obat-obat diuretic terutama untuk
pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesum
kehilangann nafsu makan, kelumpuhan, mengigau dan konstipasi.
23 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melalui saluran cerna
(enteral) atau tidak melalui saluran cerna (parenteral) melebihi 12,0% m2
permukaan tubuh sehari (18g untuk orang dewasa) tanpa diimbangi oleh
kenaikan ekskresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung yang
berakibat kematian.
d. Efek kalsium
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan. Semua orang dewasa terutama sesudah usia 50 tahun,
kehilangan kalsium dari tulangnya. Tulang menjadi rapuh dan mudah patah yang
dinamakan osteoporosis. Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita daripada
laki-laki dan lebih banyak pada orang kulit putih daripada kulit berwarna.
Kekurangan kalsium dapat pula menyebakan osteomalasia, yang dinamakan juga
riketsia pada orang dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D
dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor. Kadar kalsium darah
yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang (Almatsier, 2009).
Konsumsi kalsium hendaknya tidak melebihi 2500 mg sehari. Kelebihan
kalsium dapat menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Di samping itu,
dapat menyebabkan konstipasi (susah buang air besar). Kelebihan kalsium bisa
terjadi bial menggunakan suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain
(Almatsier, 2009).
e. Efek fosfor
Kekurangan fosfor bisa terjadi bila menggunakan obat antacid untuk
menetralkan asam lambung, seperti aluminium hidroksida untuk jangka lama.
Kekurangan fosfor juga bisa terjadi pada penderita yang kehilangan banyak
cairan melalui urin. Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang
(Almatsier, 2009).
Kelebihan fosfor karena makanan jarang terjadi. Bila kadar fosfor darah
terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan
kejang (Almatsier, 2009).
f. Efek magnesium
24 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

Kekurangan magnesium bisa terjadi pada kekurangan protein dan energi


serta sebagai komplikasi penyakit-penyakit yang menyebabkan gangguan
absorbs dan atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat
makanan tidak melalui mulut (intraven). Kekurangan magnesium berat
menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam pertumbuhan, mudah
tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi,
koma dan gagal ginjal (Almatsier, 2009).
25 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini yaitu :
1. Air merupakan bahan atau zat kimia dengan rumus H2 O yang sangat penting bagi
kelangsungan seluruh organisme di dunia terkhusus pada manusia.
2. Air memiliki sifat kimia dan juga sifat fisika. Sifat kimia berhubungan dengan air
sebagai senyawa kimia berbentuk cairan yang tidak berwarna, tidak berbau, tak ada
rasanya dan memiliki komposisi yang sederhana sedangakan sifat fisika air
berhubungan dengan tegangan permukaan, kalor penguapan, kerapatan suhu, dan
kapasitas melarutkan dari air itu sendiri.
3. Air sendiri dapat dengan mudah kita temukan di sekitar kita seperti air hujan, air
permukaan, air tanah, air laut dan bahkan pada buah-buahan yang kita konsumsi
juga mengandung air.
4. Air sangat dibutuhkan oleh seluruh organisme. Dengan terlarutnya unsur dan
senyawaan kimia di dalamnya, maka air merupakan komponen ekologis yang
berperan penting bagi hidup dan kehidupan organisme terkhusus bagi kita manusia.
Biasanya kita memanfaatkan air untuk keperluan memasak, pertanian dan irigasi
maupun industri.
5. Air memiliki peranan vital bagi tubuh manusia. Berat tubuh manusia sendiri lebih
dari 60 persen komposisinya air dan air tersebut dapat berguna sebagai penghasil
lendir dan air liur, pelumas sendi, menjaga suhu tubuh, dan memelihara kelembapan
dan kecantikan tubuh.
6. Makro mineral merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari
100 mg sehari atau lebih banyak dibanding mineral mikro yang dibutuhkan kurang
dari 100 mg sehari. Makro mineral terdiri dari Natrium (Na), Klorin (Cl), Kalium
(K), Kalsium (Ca), fosfor (P), dan Magnesium (Mg).
26 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

B. Saran
Adapun saran pada makalah ini yaitu apabila dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan sedianya pembaca dapat memberikan
saran dan kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan kedepannya baik dari segi
struktur penulisan, bahasa, maupun pembahasan materi di dalamnya sehingga penulis
dapat mempertimbangkan dan terpacu untuk menyusun makalah yang lebih baik dan
berkelas kedepannya.
27 | K e l o m p o k 3 / A i r & M i n e r a l M a k r o

DAFTAR PUSTAKA

Julianto, T. S. (2013). Biokimia Biomolekul dalam Prespektif Alquran. Yogyakarta:


Depublish.

Rahayu, A. (2019). Dasar-Dasar Gizi. Yogyakarta: Cv. Mine.

Susana, T. (2003). Air Sebagai Sumber Kehidupan. Oseana, 17-25.

Anda mungkin juga menyukai