Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
karunianyalah kami dapat menyelesaikan Makalah kami yang berjudul “KESADAHAN
AIR” dengan semampu kami.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak- pihak yang telah banyak
membantu dalam usaha penyelesaian makalah ini.Saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan guna memperbaiki makalah ini dimasa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Makassar,11 maret
2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................... 2
1.3 TUJUAN PENULISAN................................................................................. 3
1.4 MANFAAT PENULISAN............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KESADAHAN AIR........................................................... 4
2.2. JENIS KESADAHAN................................................................................... 6
2.3. STANDAR JENIS KESADAHAN............................................................ 10
2.4. DAMPAK KESADAHAN AIR
YANG KURANG DAN YANG BERLEBIHAN...................................... 12
2.5. ANALISIS KESADAHAN AIR................................................................ 13
2.6. TIPE-TIPE KESADAHAN AIR................................................................. 14
2.7. DAMPAK KESADAHAN.......................................................................... 16
2.8. CARA MENANGGULANGI KESADAHAN.......................................... 16
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN............................................................................................ 19
3.2. SARAN........................................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Tanpa air, manusia
tidak akan bertahan hidup lama. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut
maupun yang tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Air bersifat tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berbau.
Air merupakan unsur penting utama bagi hidup kita di planet bumi ini. Dalam
bidang kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya
pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Air sangat penting di
dalam mendukung kehidupan manusia, air juga mempunyai potensi yang sangat besar
jika air tersebut tercemar, dalam menularkan atau mentransmisikan berbagai penyakit.
Air merupakan sumber daya yang paling penting dalam kehidupan manusia
maupun makhluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan
pembangunan telah mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak,
ketersediaan air dirasa semakin terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi
kekeringan. Hal itu semua terjadi sebagai akibat dari kualitas lingkungan hidup yang
menurun, seperti pencemaran, penggundulan hutan, berubahnya tata guna lahan, dan lain-
lain.
Sumber-sumber air yang ada di bumi antara lain adalah air atmosfer, air
permukaan, air laut dan air tanah. Air merupakan suatu sarana utama dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak
mengganggu kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan
tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat
digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya
makhluk hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan manusia. Keadaan itu dapat
menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan membuat air tidak berfungsi lagi
sebagaimana mestinya.
Air merupakan pelarut penting, yang memiliki kemampuan yang dapat
melarutkan zat-zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas
dan banyak macam molekul organik. Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam
air adalah CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2 dan sebagainya. Dimana
air yang banyak mengandung ion-ion kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah.
Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan
magnesium, air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca 2+ dan Mg2+ akan
berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga
sabun tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut
dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini cenderung untuk memisah dari larutan dalam
bentuk endapan yang kemudian melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras .
Air sadah dapat menyebabkan terbentuknya kerak pada dasar ketel yang selalu
digunakan untuk memanaskan air. Sehingga untuk memanaskan air tersebut diperlukan
pemanasan yang lebih lama. Hal ini merupakan pemborosan energi. Timbulnya kerak
pada pipa uap dapat menyebabkan penyumbatan sehingga dikhawatirkan pipa tersebut
akan meledak, dan jika terjadi peledakan akan dapat menyebabkan polusi udara yang bisa
menurunkan kualitas lingkungan dan lingkungan tidak bisa berfungsi sebagai mana
mestinya. Untuk itu perlu dilakukan pengujian kesadahan. Manfaat penentuan atau
pengujian kesadahan adalah untuk mengetahui tingkat kesadahan air, dan untuk dapat
menentukan kesadahan digunakan metode Titrasi EDTA. EDTA adalah kependekan
dari ethylene diamin
tetra acetic. EDTA berupa senyawa kompleks khelat dengan rumus molekul
(HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2. Merupakan suatu senyawa asam amino yang
secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam logam bervalensi dua dan tiga.
EDTA mengikat logam melalui empat karboksilat dan dua gugus amina. EDTA
membentuk kompleks kuat terutama dengan Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan Co (III)
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat adalah:
1. Apa pengertian kesadahan air?
2. Sebutkan jenis – jenis kesadahan air?
3. Apakah dampak dari air yang kurang atau yang lebih?
4. Cara menanggulangi kesadahan?
1.3. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian kesadahan air.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis kesadahan air.
3. Untuk mengetahui dampak dari air yang kurang sadah atau yang lebih sadah.
4. Untuk mengetahui cara menanggulangi kesadahan air.
1.4. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan makalah ini
1. Bagi siswa sebagai bahan bacaan yang dapat memperluas wawasan pengetahuan
khususnya mengenai kesadahan air.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan terhadap materi yang terkait.
3. Bagi penulis, mendapatkan pengetahuan tentang kesadahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion
bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut
boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat
(CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium
sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap,
karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk
membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu
dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda- kapur (terdiri
dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan
kalsium karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam
air.
Reaksinya:
CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + 2NaCl (larut)
CaSO4 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
MgCl2 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)
Ketika kesadahan kadarnya adalah lebih besar dibandingkan penjumlahan dari
kadar alkali karbonat dan bikarbonat, yang kadar kesadahannya equivalen dengan total
kadar alkali disebut kesadahan karbonat; apabila kadar kesadahan lebih dari ini
disebut kesadahan non-karbonat. Ketika kesadahan kadarnya sama atau kurang dari
penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, semua kesadahan adalah
kesadahan karbonat dan kesadahan nonkarbonat tidak ada. Kesadahan mungkin
terbentang dari nol ke ratusan miligram per liter, bergantung kepada sumber dan
perlakuan dimana air telah subjeknya.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda – kapur
(terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida ) sehingga terbentuk
endapan kalium karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida
(padatan/endapan) dalam air.
Reaksinya:
a. CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 (padatan/endapan) + 2 NaCl (larut)
a. Air Lunak
Jika busa sabun yang dihasilkan pada air itu cukup banyak maka air tersebut
termasuk air lunak. Air lunak adalah air yang mengandung kadar mineral yang rendah.
Penentuan air ini dilihat dari jumlah busa sabun yang dihasilkan.
Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat
oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
Air Sadah Sementara, yaitu air yang mengandung garam hidrogen karbonat
(Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2).
Air Sadah Tetap, yaitu air yang mengandung garam selain garam hidrogen karbonat,
seperti garam sulfat (CaSO4, MgSO4) dan garam klorida (CaCl2, MgCl2). Air sadah tetap
tidak dapat dihilangkan dengan pemanasan, tetapi harus ditambahkan Natrium Karbonat
(soda)
MgCl2(aq) + Na2CO3(aq) MgCO3(s) + 2NaCl(aq)
Air sadah kurang baik apabila digunakan untuk mencuci dengan menggunakan
sabun (NaC17H35COO). Hal ini disebabkan karena ion Ca2+ atau Mg2+ dalam air sadah
dapat mengendapkan sabun sehingga membentuk endapan berminyak yang terapung
dipermukaan air. Dengan demikian, sabun hanya sedikit membuih dan daya pembersih
sabun berkurang.
2NaCl7H35COO(aq) + Ca2+ → Ca(Cl7H35COO)2(s) + 2Na+(aq)
Menggunakan resin penukar ion. Resin berfungsi mengikat semua kation atau anion yang
ada di dalam air sadah.
Dikalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air
yang tingkat kesadahannya rendah dan mana air yang tingkat kesadahannya tinggi.
Mereka hanya bisa memperkirakan saja berdasarkan apa yang ditimbulkan dari air,
misalnya mereka mengamati kerak yang ditimbulkan air pada dasar panci memberikan
sedikit pemahaman pada masyarakat bahwa air yang dikonsumsin yaitu tingkat
kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat kerak yang ditimbulkan artinya
bahwa air yang dikonsumsinya tingkat kesadahannya masih tergolong rendah.
Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu :
1. Derajat Jerman, dilambangkan dengan °D
2. Derajat Inggris, dilambangkan dengan °E
3. Derajat Perancis, dilambangkan dengan °F
Dari ketiganya yang sering digunakan adalah derajat Jerman, dimana 1 °D setara dengan
10mg CaO per liter. Artinya jika suatu air memiliki kesadahan 1 °D maka didalam air
tersebut mengandung 10 mg CaO dalam setiap liternya.Sedangkan standar kesadahan air
meliputi :
2.4. DAMPAK DARI KESADAHAN AIR YANG KURANG DAN YANG BERLEBIH
Air jika tidak mengandung kapur atau tidak sadah akan terasa lunak atau hambar
karena tidak mengandung garam-garam mineral sehingga akan mengurangi selera dalam
mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam air kandungan kapurnya sangat tinggi atau
dengan kata lain terlalu banyak mengandung garam-garam mineral justru akan
memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk
mengetahui dampak apa saja yang dapat ditimbulkan jika kandungan kapur dalam air
berlebih atau kesadahannya tinggi
Air lunak atau air yang tidak mengadung kapur mempunyai kecenderungan
menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan jika air memiliki kandungan kapur yang
banyak atau tingkat kesadahannya tinggi, maka mengakibatkan terbentuknya kerak-kerak
pada dinding pipa yang menyebabkan penyempitan pipa, sehingga memperkecil debit
aliran air. Dalam rumah tangga hal tersebut menyebabkan terbentuknya kerak pada
dinding peralatan memasak sehingga menyebabkan pemakaian bahan bakar yang lebih
banyak dan menyebabkan pemakaian sabun yang semakin tinggi.
Apabila kandungan CaCO3 atan MgCO3 dalam air itu melewati batas 10 derajat Jerman
maka akan menyebabkan, antara lain :
a. Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam;
b. Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler;
c. Pipa air menjadi tersumbat;
d. Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.
Air sadah tidak terlalu berbahaya untuk diminum, akan tetapi dapat
menyebabkan beberapa masalah jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal tersebut
dapat menimbulkan osteoporosis atau pengapuran pada tulang manusia. Air sadah dapat
menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat pipa dan keran. Air sadah juga
menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, selain itu air sadah dapat membentuk
gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan
diawasi ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya
digunakan beberapa zat kimia ataupun dengan menggunakan resin pertukaran ion.
Air sadah membawa dampak negatif, yaitu:
1. Menyebabkan sabun tidak berbusa karena adanya hubungan kimiawi antara
kesadahan dengan molekul sabun sehingga sifat detergen sabun hilang dan pemakaian
sabun menjadi lebih boros;
2. Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel karena
terbentuknya endapan kalsium karbonat pada dinding atau katup ketel. Akibatnya
hantaran panas pada ketel air berkurang sehingga memboroskan bahan bakar.
2.5. ANALISIS KESADAHAN AIR
Cara paling mudah untuk mengetahui air yang selalu anda gunakan adalah air
sadar atau bukan dengan menggunakan sabun. Ketika air yang anda gunakan adalah air
sadah, maka sabun akan sukar berbiuh, kalaupun berbuih, berbuihnya sedikit. Kemudian
untuk mengetahui jenis kesadahan air adalah dengan pemanasan. Jika ternyata setelah
dilakukan pemanasan, sabun tetap sukar berbuih, berarti air yang anda gunakan adalah air
sadah tetap. Cara yang lebih kompleks adalah melalui titrasi
Baik kalsium atau magnesium dapat bereaksi dengan EDTA (Asam
etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan
salah satu jenis asam amino polikarboksilat yang seringkali digunakan sebagai
titran dalam titrasi kompleksometri). membentuk senyawa kompleks. Apabila
dalam suatu sampel air terdapat ion-ion magnesium saja kemudian ditambahkan
indikator EBT (sistem elektronik yang memungkinkan departemen kesejahteraan
negara untuk mengeluarkan manfaat melalui kartu pembayaran kode
magnetik, digunakan di Amerika Serikat dan Inggris), maka ion magnesium(II)
akan mengikat indikator EBT. (H3In) menghasilkan kompleks berwarna merah
(Mg-In), apabila larutan magnesium dititrasi dengan EDTA maka kompleks Mg-In
akan terputus dan membentuk kompleks Mg-EDTA yang lebih stabil daripada
kompleks Mg-In, sedangkan In berada dalam keadaan bebas berwarna biru.
Titrasi dihentikan ketika warna biru jelas telah terbentuk.
3. Pengenceran
Pengenceran dengan menggunakan air destilasi (air suling/aquadest) dapat
pula dilakukan untuk menurunkan kesadahan. Air yang memiliki tingkat
kesadahan yang tinggi, dapat diencerkan dengan air yang bebas sadah.
7. Penggunaan Zeolit
Zeolit adalah aluminosilikat berhidrat, alami atau buata, dengan struktur
Kristal berdimenci tiga terbuka, yang di dalam kisinya teerdapat molekul air.
Air dapat diusih lewat pemanasan dan zeolit kemudian dapat menyerap molekul lain
yang ukurannya cocok. Zeolit digunakan untuk memisahkan campuran lewat penyerapan
terpilih (selektif).
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1. Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, dimana sabun ini di
endapkan oleh ion-ion Ca2+dan Mg2+ (khususnya Ca2+), maka arti dari kesadahan dibatasi
sebagai sifat / karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca 2+dan
Mg2, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
2. penyebab air menjadi sadah adalah karenaadanya ion-ion Ca2+, Mg2+, atau dapat
juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi
banyak) sepertiAl, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat,klorida dan bikarbonat
dalam jumlah kecil.
3. Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu :
Derajat Jerman, dilambangkan dengan °D
Derajat Inggris, dilambangkan dengan °E
Derajat Perancis, dilambangkan dengan °F
4. Standar kesadahan air meliputi hubunganantara tingkat kesadahan dengan kadar CaCO3.
NO TINGKAT WHO, 1984 E-MERCK EPA, 1974
KESADAHAN
OD
PPM PPM PPM
CaCO3 CaCO3 CaCO3
1 Sangat lunak - 0-4 0- -
71
2 Lunak 0-60 4-8 71- 0-75
142
3 Agak Lunak 60-120 8-18 142 75-150
-320
4 Sadah 120-180 18-30 320 150-300
-534
5 Sangat Sadah >180 >30 >53 >300
4
a. Proses pengendapan
b. Proses pertukaran ion
c. Proses pemanasan
3
2. SARAN
Diharapkan pada teman-teman yang akan melakukan penelitian mengenai
kesadahan air,agar lebih memfokuskan lagi penelitian pada penggunaan zeolit sebagai
bahan penukar ion. Karena seperti yang telah dipaparkan, di Indonesia jumlah zeolit
sangat melimpah dan tersebar di berbagai daerah baik di pulau Jawa, Sumatera, maupun
Sulawesi. Sedangkan penelitian mengenai pemanfaatan zeolit, khususnya sebagai resin
penukar ion masih kurang mendapat perhatian.
DAFTAR PUSTAKA
http://ginoest.wordpress.com/2010/03/23/17/
Bintoro, 2008, Penentuan Kesadahan Sementara dan Kesadahan Permanen,
http://aabin.blogsome.com Giwangkara, E., 2008,
http://persembahanku.wordpress.com/2006/09/29/mengapa mandi dipantai boros sabun
Atastina. Dkk. 2005. Penghilangan Kesadahan air yang Mengandung ion Ca2+ dengan
menggunakan zeolit Alam Lampung sebagai Penukar Kation. http//www. Google. Com.
(10 mei 2008)
Banggali. T. 2004. Kimia Lingkungan. Makassar: Jurusan kimia FMIPA UNM.
MAKALAH
KELOMPOK 5
KESADAHAN AIR
DI SUSUN OLEH:
HERSYA SYAFITRI
AYUNI REZKY AWALIAH
PONDOK PESANTREN ANNAHDLAH
TAHUN AJARAN 2020 / 2021