Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Tanpa air, manusia tidak
akan bertahan hidup lama. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut
maupun yang tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Air bersifat tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berbau.
Air merupakan unsur penting utama bagi hidup kita di planet bumi ini. Dalam bidang
kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian,
industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Air sangat penting di dalam
mendukung kehidupan manusia, air juga mempunyai potensi yang sangat besar jika air
tersebut tercemar, dalam menularkan atau mentransmisikan berbagai penyakit.
Air merupakan sumber daya yang paling penting dalam kehidupan manusia maupun
makhluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah
mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak, ketersediaan air dirasa
semakin terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi kekeringan. Hal itu semua terjadi
sebagai akibat dari kualitas lingkungan hidup yang menurun, seperti pencemaran,
penggundulan hutan, berubahnya tata guna lahan, dan lain-lain.
Sumber-sumber air yang ada di bumi antara lain adalah air atmosfer, air permukaan,
air laut dan air tanah. Air merupakan suatu sarana utama dalam meningkatkan derajat
kesehatan. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan,
air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat
gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan
penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat, dan
energi terdalam air oleh kegiatan manusia. Keadaan itu dapat menurunkan kualitas air
sampai ke tingkat tertentu dan membuat air tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya.
Air merupakan pelarut penting, yang memiliki kemampuan yang dapat melarutkan
zat-zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak
macam molekul organik. Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam air adalah
CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2 dan sebagainya. Dimana air yang
banyak mengandung ion-ion kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah.
Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan magnesium,
air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan

1
sisa asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih.
Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut dalam air, sehingga
senyawa-senyawa ini cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan yang
kemudian melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras.
Air sadah dapat menyebabkan terbentuknya kerak pada dasar ketel yang selalu
digunakan untuk memanaskan air. Sehingga untuk memanaskan air tersebut diperlukan
pemanasan yang lebih lama. Hal ini merupakan pemborosan energi. Timbulnya kerak pada
pipa uap dapat menyebabkan penyumbatan sehingga dikhawatirkan pipa tersebut akan
meledak, dan jika terjadi peledakan akan dapat menyebabkan polusi udara yang bisa
menurunkan kualitas lingkungan dan lingkungan tidak bisa berfungsi sebagai mana
mestinya. Untuk itu perlu dilakukan pengujian kesadahan. Manfaat penentuan atau
pengujian kesadahan adalah untuk mengetahui tingkat kesadahan air, dan untuk dapat
menentukan kesadahan digunakan metode Titrasi EDTA. EDTA adalah kependekan
dari Ethylene Diamin Tetra Acetic. EDTA berupa senyawa kompleks khelat dengan
rumus molekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2. Merupakan suatu senyawa asam
amino yang secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam logam bervalensi dua dan
tiga. EDTA mengikat logam melalui empat karboksilat dan dua gugus amina. EDTA
membentuk kompleks kuat terutama dengan Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan Co (III).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat adalah:
1. Apa pengertian kesadahan air?
2. Sebutkan jenis – jenis kesadahan air?
3. Apakah dampak dari air yang kurang atau yang lebih?
4. Cara menanggulangi kesadahan?

C. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian kesadahan air.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis kesadahan air.
3. Untuk mengetahui dampak dari air yang kurang sadah atau yang lebih sadah.
4. Untuk mengetahui cara menanggulangi kesadahan air.

2
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini:
1. Bagi siswa sebagai bahan bacaan yang dapat memperluas wawasan pengetahuan
khususnya mengenai kesadahan air.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan terhadap materi yang terkait.
3. Bagi penulis, mendapatkan pengetahuan tentang kesadahan.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesadahan Air
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah
atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak
adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab
kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-
garam bikarbonat dan sulfat .
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila
dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa
apabila dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan
terbentuk busa. Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+. Atau
dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi
banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat
dalam jumlah kecil.
Kesadahan berasal dari kata sadah yang berarti mengandung kapur, jadi
kalau kesadahan air adalah adanya kandungan kapur yang berlebih yang terdapat dalam air
yang disebabkan oleh lapisan tanah kapur yang dilaluinya. Jenis sumber air yang banyak
mengandung sadah adalah air tanah khususnya air tanah dalam.
Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air.
Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+, atau dapat juga
disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak)
seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam
jumlah kecil.
Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, dimana sabun
ini diendapkan oleh ion-ion yang telah sebutkan diatas. Karena penyebab dominan/utama
kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+, khususnya Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi
sebagai sifat/karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca 2+ dan
Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
Air sadah menyebabkan sabun sukar berbuih karena ion-ion Ca2+ dan
Mg2+ mengendapkan sabun. Contoh reaksinya yaitu:
Ca2+ + 2CH3(CH2) +16COO- Ca(CH3(CH2)+16COO)2

4
Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi dan lawannya
biasanya disebut air lunak atau air yang memiliki kadar mineral sangat rendah misalnya air
hujan.
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air
sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air
lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium,
penyebab kesadahan juga bisa merupakan ionlogam lain maupun garam-
garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air
adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada
air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa.
Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3.
Kesadahan Merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila
dicampur dengan sabun.Di dalam air sering terkandung material yang terlarut misalnya
CaCl2, CaSO4, Ca(HCO3)2, MgSO4, Mg(HCO3)2, dan lain-lain.
Air yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ dalam jumlah yang banyak disebut air
sadah. Kesadahan bisa juga disebabkan oleh adanya ion-ion lain dari polyvalent metal
(logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida
dan bikarbonat dalam jumlah kecil.Kesadahan Total (“Total Hardness” atau TH) adalah
jumlah senyawa kalsium, magnesium dan senyawa lain yang bereaksi dengan sabun
Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air
sadah”, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium
bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air. Oleh
karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka
senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan yang
akhirnya menjadi kerak.
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan
beberapa masalah.Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat
saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga,
dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan sampah yang sukar
dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk
mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat
kimia.

5
Karena penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca 2+ dan Mg2+, khususnya Ca2+,
maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat/karakteristik air yang menggambarkan
konsentrasi jumlah dari ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
B. Jenis Kesadahan Air
Terdapat dua jenis kesadahan, yakni sebagai berikut:
1. Kesadahan sementara
Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang mengandung ion bikarbonat
(HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat
(Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air yang mengandung ion
atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat
dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca 2+ dan atau
Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar
ketel.
Reaksinya:
Ca(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)
Mg(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + MgCO3 (endapan)
2. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion bikarbonat,
misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi
berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4),
magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat
(MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap,
karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk
membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu
dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda- kapur (terdiri
dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan
kalsium karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan)
dalam air.
Reaksinya:
CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + 2NaCl (larut)
CaSO4 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
MgCl2 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)
6
Ketika kesadahan kadarnya adalah lebih besar dibandingkan penjumlahan dari kadar
alkali karbonat dan bikarbonat, yang kadar kesadahannya equivalen dengan total kadar
alkali disebut kesadahan karbonat; apabila kadar kesadahan lebih dari ini
disebut kesadahan non-karbonat. Ketika kesadahan kadarnya sama atau kurang dari
penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, semua kesadahan adalah kesadahan
karbonat dan kesadahan nonkarbonat tidak ada. Kesadahan mungkin terbentang dari nol ke
ratusan miligram per liter, bergantung kepada sumber dan perlakuan dimana air telah
subjeknya.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda – kapur (terdiri
dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida ) sehingga terbentuk endapan
kalium karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam
air.
Reaksinya:
CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 (padatan/endapan) + 2 NaCl (larut)
CaSO4 + Na2CO3 CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
MgCl2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral yang terdapat di dalam air
umumnya mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab
kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat.
Kesadahan air ini dapat dilihat pada air ketika sedang mencuci, karena sebenarnya air sadah
sendiri adalah air biasa yang sering digunakan sehari-hari. Dari air tersebut kita akan
menemukan dua jenis air:
a. Air Lunak
Jika busa sabun yang dihasilkan pada air itu cukup banyak maka air tersebut
termasuk air lunak. Air lunak adalah air yang mengandung kadar mineral yang rendah.
Penentuan air ini dilihat dari jumlah busa sabun yang dihasilkan.
b. Air Sadah (hard water)
Jika busa sabun yang dihasilkan pada air itu sangat sedikit atau bahkan tidak
menghasilkan sabun sama sekali maka air tersebut merupakan air sadah. Air sadah ini
adalah air yang mengandung kadar mineral yang sangat tinggi. Biasanya secara fisik
terlihat air tampak keruh. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per
volume (w/v) dari CaCO3. Air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk
gumpalan (scum) yang sukar dihilangkan.
7
Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh
kation (Ca2+ atau Mg2+) , yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
Air Sadah Sementara, yaitu air yang mengandung garam hidrogen karbonat
(Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2).
Air Sadah Tetap, yaitu air yang mengandung garam selain garam hidrogen
karbonat, seperti garam sulfat (CaSO4, MgSO4) dan garam klorida (CaCl2, MgCl2). Air
sadah tetap tidak dapat dihilangkan dengan pemanasan, tetapi harus ditambahkan Natrium
Karbonat (soda).
MgCl2(aq) + Na2CO3(aq) MgCO3(s) + 2NaCl(aq)
Air sadah kurang baik apabila digunakan untuk mencuci dengan menggunakan
sabun (NaC17H35COO). Hal ini disebabkan karena ion Ca 2+ atau Mg2+ dalam air sadah
dapat mengendapkan sabun sehingga membentuk endapan berminyak yang terapung
dipermukaan air. Dengan demikian, sabun hanya sedikit membuih dan daya pembersih
sabun berkurang.
2NaCl7H35COO(aq) + Ca2+ → Ca(Cl7H35COO)2(s) + 2Na+(aq)
Walaupun tidak berbahaya, air sadah dapat menimbulkan kerugian, diantaranya :
a. Kesadahan Air dapat menurunkan efisiensi dari deterjen dan sabun.
b. Kesadahan Air dapat menyebabkan noda pada bahan pecah belah dan bahan flat.
c. Kesadahan Air dapat menyebabkan bahan linen berubah pucat.
d. Mineral Kesadahan Air dapat menyumbat semburan pembilas dan saluran air.
e. Residu Kesadahan Air dapat melapisi elemen pemanas dan menurunkan efisiensi
panas.
f. Kesadahan Air dapat menciptakan buih logam pada kamar mandi.

1) Menghilangkan Kesadahan Pemanasan.


Pemanasan dapat menghilangkan kesadahan sementara. Pada suhu tinggi, garam
hidrogen karbonat Ca(HCO3)2 akan terutarai, sehingga ion Ca2+ akan mengendap
sebagai CaCO3.
Ca(HCO3)2(aq) à CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)
2) Penambahan ion karbonat.
Soda (NaCO3).10H2O yang ditambahkan dalam air sadah dapat mengendapkan ion
Ca2+ menjadi endapan CaCO3.
Na2CO3 + 10H2O(s) 2Na+(aq) + CO32- + 10H2O
CaCl2 Ca2+ (aq) + 2Cl-(aq)
8
Na2CO3 10H2O(s) + CaCl2 2NaCl + CaCO3 + 10H2O
3. Menggunakan zat pelunak air
Natrium Heksametafosfat [Na2(Na4(PO3))] dapat digunakan untuk menghilangkan air
sadah yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Kedua ion ini akan diubah menjadi ion
kompleks yang mudah larut, sehingga tidak dapat bergabung dengan ion dari sabun.
Na2[Na4(PO3)6](s) + 2Na+(aq) [Na4(PO3)6]2- (aq)
CaCl2 Ca2+ + 2Cl-
Na2[Na4(PO3)6](s) + CaCl2 2NaCl + Ca[Na4(PO3)6]
4. Menggunakan resin penukar ion.
Resin berfungsi mengikat semua kation atau anion yang ada di dalam air sadah.

C. Standar Jenis Kesadahan Air


Kandungan kapur yang terdapat dalam air, agar tidak kurang dan tidak juga berlebih
maka perlu diterapkan standar suatu air dikatakan sadah atau berlebih kesadahannya.
Standar kualitas menetapkan kesadahan total adalah 5-10 derajat Jerman. Apabila kurang
dari 5 derajat Jerman maka air akan terasa lunak dan sebaliknya. Jika dalam air
mengandung lebih dari 10 derajat Jerman maka akan merugikan bagi manusia.
Di kalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air yang
tingkat kesadahannya tinggi. Mereka hanya bisa memperkirakan saja berdasarkan apa yang
ditimbulkan dari air, misalnya mereka mengamati kerak yang ditimbulkan air pada dasar
panci memberikan sedikit pemahaman pada masyarakat bahwa air yang dikonsumsinya itu
tingkat kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat kerak yang ditimbulkan
artinya bahwa air yang dikonsumsinya tingkat kesadahannya masih tergolong rendah.
Standar kesadahan air meliputi:
1. Standar kesadahan menurut WHO, 1984, mengemukakan bahwa:
a. Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;
b. Lunak mengandung 0-60 ppm CaCO3;
c. Agak sudah mengandung 60-120 ppm CaCO3;
d. Sadah mengandung 120-180 ppm CaCO3;
e. Sangat sadah 180 ppm ke atas.
2. Standar kesadahan menurut E. Merck, 1974, bahwa :
a. Sangat lunak antara 0-4 OD atau 0-71 ppm CaCO3;
b. Lunak antara 4-8 OD atau 71-142 ppm CaCO3;
c. Agak sadah antara 8-18 OD atau 142-320 ppm CaCO3;

9
d. Sadah 18-30 OD atau 320-534 ppm CaCO3;
e. Sangat sudah 30 OD keatas atau sekitar 534 ppm ke atas.
3. Standar kesadahan menurut EPA, 1974, bahwa :
a. Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;
b. Lunak, antara 0-75 ppm CaCO3;
c. Agak sadah, antara 75-150 ppm CaCO3
d. Sadah, 150-300 ppm CaCO3;
e. Sangat sadah 300 ppm ke atas CaCO3.
4. Kesadahan merupakan salah satu sifat kimia yang dimiliki air
Kesadahan air disebabkan adanya ion – ion Ca2+ dan Mg2+. Berdasarkan Standar
kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum
yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus
diturunkan (pelunakan).
Dari data tersebut dapat dilihat jelas bahwa air yang dikatakan sadah adalah air yang
mengandung garam mineral khususnya CaCO3 sekitar 120-180 ppm menurut WHO,
sedangkan menurut Merck air dikatakan sadah jika mengandung 320-534 ppm atau sekitar
18-30 OD, menurut EPA air yag dikatakan sadah jika mengandung CaCO3 sekitar 150-300
ppm, dan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang
dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan
(pelunakan).
Dikalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air yang
tingkat kesadahannya rendah dan mana air yang tingkat kesadahannya tinggi. Mereka
hanya bisa memperkirakan saja berdasarkan apa yang ditimbulkan dari air, misalnya
mereka mengamati kerak yang ditimbulkan air pada dasar panci memberikan sedikit
pemahaman pada masyarakat bahwa air yang dikonsumsin yaitu tingkat kesadahannya
tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat kerak yang ditimbulkan artinya bahwa air yang
dikonsumsinya tingkat kesadahannya masih tergolong rendah.
Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu :
1. Derajat Jerman, dilambangkan dengan °D
2. Derajat Inggris, dilambangkan dengan °E
3. Derajat Perancis, dilambangkan dengan °F
Dari ketiganya yang sering digunakan adalah derajat Jerman, dimana 1 °D setara
dengan 10mg CaO per liter. Artinya jika suatu air memiliki kesadahan 1 °D maka didalam

10
air tersebut mengandung 10 mg CaO dalam setiap liternya.Sedangkan standar kesadahan
air meliputi :
Tabel 1 standar kesadahan air.

TINGKAT
NO WHO, 1984 E-MERCK EPA, 1974
KESADAHAN
OD PPM PPM
PPM CaCO3
CaCO3 CaCO3

1 Sangat lunak - 0-4 0-71 -

2 Lunak 0-60 4-8 71-142 0-75

3 Agak Lunak 60-120 8-18 142-320 75-150

4 Sadah 120-180 18-30 320-534 150-300

5 Sangat Sadah >180 >30 >534 >300

D. Dampak Dari Kesadahan Air Yang Kurang Dan Yang Berlebih


Air jika tidak mengandung kapur atau tidak sadah akan terasa lunak atau hambar
karena tidak mengandung garam-garam mineral sehingga akan mengurangi selera dalam
mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam air kandungan kapurnya sangat tinggi atau
dengan kata lain terlalu banyak mengandung garam-garam mineral justru akan memberikan
dampak yang buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengetahui
dampak apa saja yang dapat ditimbulkan jika kandungan kapur dalam air berlebih atau
kesadahannya tinggi.
Air lunak atau air yang tidak mengadung kapur mempunyai kecenderungan
menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan jika air memiliki kandungan kapur yang banyak
atau tingkat kesadahannya tinggi, maka mengakibatkan terbentuknya kerak-kerak pada
dinding pipa yang menyebabkan penyempitan pipa, sehingga memperkecil debit aliran air.
Dalam rumah tangga hal tersebut menyebabkan terbentuknya kerak pada dinding peralatan
memasak sehingga menyebabkan pemakaian bahan bakar yang lebih banyak dan
menyebabkan pemakaian sabun yang semakin tinggi.
Apabila kandungan CaCO3 atan MgCO3 dalam air itu melewati batas 10 derajat
Jerman maka akan menyebabkan, antara lain :
1. Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam;

11
2. Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler;
3. Pipa air menjadi tersumbat;
4. Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.
Air sadah tidak terlalu berbahaya untuk diminum, akan tetapi dapat menyebabkan
beberapa masalah jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal tersebut dapat menimbulkan
osteoporosis atau pengapuran pada tulang manusia. Air sadah dapat menyebabkan
pengendapan mineral, yang menyumbat pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan
pemborosan sabun di rumah tangga, selain itu air sadah dapat membentuk
gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan
diawasi ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya
digunakan beberapa zat kimia ataupun dengan menggunakan resin pertukaran ion. Air
sadah membawa dampak negatif, yaitu:
1. Menyebabkan sabun tidak berbusa karena adanya hubungan kimiawi antara kesadahan
dengan molekul sabun sehingga sifat detergen sabun hilang dan pemakaian sabun
menjadi lebih boros;
2. Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel karena
terbentuknya endapan kalsium karbonat pada dinding atau katup ketel. Akibatnya
hantaran panas pada ketel air berkurang sehingga memboroskan bahan bakar.

E. Analisis Kesadahan Air


Cara paling mudah untuk mengetahui air yang selalu anda gunakan adalah air sadar
atau bukan dengan menggunakan sabun. Ketika air yang anda gunakan adalah air sadah,
maka sabun akan sukar berbiuh, kalaupun berbuih, berbuihnya sedikit. Kemudian untuk
mengetahui jenis kesadahan air adalah dengan pemanasan. Jika ternyata setelah dilakukan
pemanasan, sabun tetap sukar berbuih, berarti air yang anda gunakan adalah air sadah tetap.
Cara yang lebih kompleks adalah melalui titrasi.
Baik kalsium atau magnesium dapat bereaksi dengan EDTA (Asam etilen diamin
tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amino
polikarboksilat yang seringkali digunakan sebagai titran dalam titrasi kompleksometri).
membentuk senyawa kompleks. Apabila dalam suatu sampel air terdapat ion-ion
magnesium saja kemudian ditambahkan indikator EBT (sistem elektronik yang
memungkinkan departemen kesejahteraan negara untuk mengeluarkan manfaat melalui
kartu pembayaran kode magnetik, digunakan di Amerika Serikat dan Inggris), maka ion
magnesium (II) akan mengikat indikator EBT. (H3In) menghasilkan kompleks berwarna

12
merah (Mg-In), apabila larutan magnesium dititrasi dengan EDTA maka kompleks Mg-In
akan terputus dan membentuk kompleks Mg-EDTA yang lebih stabil daripada kompleks
Mg-In, sedangkan In berada dalam keadaan bebas berwarna biru. Titrasi dihentikan ketika
warna biru jelas telah terbentuk.
Mg2+ + HIn2-(biru) → MgIn-(merah) + H+
MgIn-(merah) + H2Y2- → MgY2- + HIn2- + H+
Ion kalsium (II) juga dapat bereaksi dengan EBT menghasilkan kompleks Ca-In,
tetapi kompleks ini kurang stabil jika dibandingkan dengan kompleks Mg-In. Sebaliknya
kompleks Ca-EDTA lebih stabil jika dibandingkan dengan kompleks Mg-EDTA.
Ini berarti bahwa jika dalam larutan hanya terdapat ion kalsium (II), dan kemudian
dititrasi dengan EDTA maka perubahan warna akan terjadi jauh sebelum titik akhir
tercapai. Untuk mengatasi kekurangan ini maka pada analisis kalsium ditambahkan sedikit
magnesium yang akan mengikat indikator lebih stabil.

F. Tipe-tipe Kesadahan Air


Secara lebih rinci kesadahan dibagi dalam dua tipe, yaitu:
1. Kesadahan umum (“general hardness” atau GH)
2. Kesadahan karbonat (“carbonate hardness” atau KH).
Disamping dua tipe kesadahan tersebut, dikenal pula tipe kesadahan yang lain yaitu
yang disebut sebagai kesadahan total atau total hardness. Kesadahan total merupakan
penjumlahan dari GH dan KH, yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditentukan
melalui titrasi EDTA dan menggunakan indikator yang peka terhadap semua kation
tersebut. Kesadahan total dapat juga ditentukan dengan menggunakan jumlah ion Ca2+dan
ion Mg2+yang dianalisa secara terpisah.
1. Kesadahan umum atau “General Hardness” merupakan ukuran yang
menunjukkan jumlah ion kalsium (Ca2+) dan ion magnesium (Mg2+) dalam air. Ion-ion
lain sebenarnya ikut pula mempengaruhi nilai GH, akan tetapi pengaruhnya diketahui
sangat kecil dan relatif sulit diukur sehingga diabaikan. Kesadahan Umum (GH) pada
umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million/satu persejuta bagian)
kalsium karbonat (CaCO3), tingkat kekerasan (dH), atau dengan menggunakan
konsentrasi molar CaCO3. Satu satuan kesadahan Jerman atau dH sama dengan 10 mg
CaO (kalsium oksida) perliter air. Kesadahan pada umumnya menggunakan satuan
ppm CaCO3, dengan demikian satu satuan Jerman (dH) dapat diekspresikan sebagai

13
17.8 ppm CaCO3. Sedangkan satuan konsentrasi molar dari 1 mili ekuivalen = 2.8 dH
= 50 ppm. Berikut adalah kriteria selang kesadahan yang biasa dipakai:
0 – 4 dH, 0 – 70 ppm : sangat rendah (sangat lunak)
4 – 8 dH, 70 – 140 ppm : rendah (lunak)
8 – 12 dH, 140 – 210 ppm : sedang
12 – 18 dH, 210 – 320 ppm : agak tinggi (agak keras)
18 – 30 dH, 320 – 530 ppm : tinggi (keras)
2. Kesadahan Karbonat (KH) merupakan besaran yang menunjukkan kandungan ion
bikarbonat (HCO3-) dan karbonat (CO32-) di dalam air. Dalam aquarium air tawar, pada
kisaran pH netral, ion bikarbonat lebih dominan, sedangkan pada aquarium air laut ion
karbonat lebih berperan. KH sering disebut sebagai alkalinitas yaitu suatu ekspresi dari
kemampuan air untuk mengikat kemasaman (ion-ion yang mampu mengikat H+). Oleh
karena itu, dalam sistem air tawar, istilah kesadahan karbonat, pengikat kemasaman,
kapasitas pem-bufferan asam, dan alkalinitas sering digunakan untuk menunjukkan hal
yang sama. Dalam hubungannya dengan kemampuan air mengikat kemasaman, KH
berperan sebagai agen pem-bufferan yang berfungsi untuk menjaga kestabilan pH. KH
pada umumnya sering dinyatakan sebagai derajat kekerasan dan diekspresikan dalam
CaCO3 seperti halnya GH. Jika CaCO3 sebagai alkalinitas dan kesadahan,
maka kesadahan karbonat ditentukan sebagai berikut:
a. Alkalinitas kesadahan total
Kesadahan karbonat (mg/l) = kesadahan total (mg/l)
b. Alkalinitas < kesadahan total
Kesadahan karbonat (mg/l) = alkalinitas (mg/l)
Adapun kesadahan non karbonat ialah jumlah kesadahan akibat
kelebihan kesadahan karbonat. Kesadahan non karbonat = kesadahan total – kesadahan
karbonat kation. Kation kesadahan non karbonat berikatan dengan anion-anion sulfat
nitrat.

G. Dampak Kesadahan
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan
beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat
saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga,
dan air sadah yang bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi malah membentuk
gumpalan soap scum (sampah sabun) yang sukar dihilangkan. Efek ini timbul karena ion
14
2+ menghancurkan sifat surfaktan dari sabun dengan membentuk endapan padat (sampah
sabun tersebut). Komponen utama dari sampah tersebut adalah kalsium stearat, yang
muncul dari stearat natrium, komponen utama dari sabun:
2 C17H35COO- + Ca2+ → (C17H35COO)2Ca
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah
kerugian. Pada industri yang menggunakan ketel uap, air yang digunakan harus terbebas
dari kesadahan. Hal ini dikarenakan kalsium dan magnesium karbonat cenderung
mengendap pada permukaan pipa dan permukaan penukar panas. Presipitasi (pembentukan
padatan tak larut) ini terutama disebabkan oleh dekomposisi termal ion bikarbonat, tetapi
bisa juga terjadi sampai batas tertentu walaupun tanpa adanya ion tersebut. Penumpukan
endapan ini dapat mengakibatkan terhambatnya aliran air di dalam pipa. Dalam ketel uap,
endapan mengganggu aliran panas ke dalam air, mengurangi efisiensi pemanasan dan
memungkinkan komponen logam ketel uap terlalu panas. Dalam sistem bertekanan, panas
berlebih ini dapat menyebabkan kegagalan ketel uap. Kerusakan yang disebabkan oleh
endapan kalsium karbonat bervariasi tergantung pada bentuk kristal, misalnya, kalsit atau
aragonit.

H. Cara Menanggulangi Kesadahan


1. Pemanasan
Kesadahan Sementara dapat dihilangkan dengan jalan pemanasan. Dengan jalan
pemanasan senyawa-senyawa yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-)akan
mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah :
Ca(HCO3)2 (aq) –> CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Mg(HCO3)2 (aq) –> MgCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
2. Dengan Cara Kimia
Untuk membebaskan air dari kesadahan tetap, tidak dapat dengan jalan
pemanasan melainkan harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan
air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan
karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat
dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+.
CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)

15
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas
dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas
dari kesadahan.
3. Pengenceran
Pengenceran dengan menggunakan air destilasi (air suling/aquadest) dapat pula
dilakukan untuk menurunkan kesadahan. Air yang memiliki tingkat kesadahan yang
tinggi, dapat diencerkan dengan air yang bebas sadah.
4. Reverse osmosis (RO) atau deioniser (DI)
Reverse Osmosis (RO) adalah teknologi pemurnian air yang menggunakan
membrane semipermeabel. Teknologi membran ini tidak benar. Dalam reverse
osmosis, tekanan diterapkan digunakan untuk mengatasi tekanan osmotik,
properti koligatif yang didorong oleh potensi kimia, parameter termodinamika.
Reverse osmosis dapat menghapus banyak jenis molekul dan ion dari solusi, dan
digunakan dalam kedua proses industri dan produksi air minum. Hasilnya adalah
bahwa zatterlarut dipertahankan disisi bertekanan membran dan pelarut murni diperbo
lehkan untuk lolos ke sisi lain. Untuk menjadi "selektif", membran ini tidak harus
memungkinkan molekul besar atau ion melalui pori-pori (lubang), tetapi harus
memungkinkan komponen yang lebih kecil dari solusi (seperti pelarut) untuk lewat
dengan benar.
Cara yang paling baik untuk menurunkan kesadahan adalah dengan menggunakan
reverse osmosis (RO) atau deioniser (DI). Celakanya metode ini termasuk dalam
metode yang mahal. Hasil reverse osmosis akan memilikikesadahan = 0, oleh karena
itu air ini perlu dicampur dengan air keran sedemikian rupa sehingga mencapai nilai
kesadahan yang diperlukan.
5. Penggunaan asam-asam organik
Penurunan secara alamiah dapat pula dilakukan dengan menggunakan jasa asam-
asam organik (humik/fulvik) , asam ini berfungsi persis seperti halnya yang terjadi pada
proses deionisasi yaitu dengan menangkap ion-ion dari air pada gugus-gusus karbonil
yang terdapat pada asam organik (tanian). Beberapa media yang banyak mengandung
asam-asam organik ini diantaranya adalah gambut yang berasal dari Spagnum (peat
moss), daun ketapang, kulit pohon Oak, dan lain-lain.
Proses dengan gambut dan bahan organik lain biasanya akan menghasilkan warna
air kecoklatan seperti air teh. Sebelum gambut digunakan dianjurkan untuk direbus
terlebih dahulu, agar organisme-organisme yang tidak dikehendaki hilang.
16
6. Penggunaan resin pelunak air (penukar ion)
Resin pelunak air komersial dapat digunakan dalam skala kecil, meskipun
demikian tidak efektif digunakan untuk sekala besar. Resin adalah zat yang punya pori
yang besar dan bersifat sebagai penukar ion yang berasal daripolysterol,
atau polyakrilat yang berbentuk granular atau bola kecil dimana mempunyai struktur
dasar yang bergabung dengan grup fungsional kationik, non ionik/anionik atau asam.
Dalam prosoes ini natrium (Na) pada umumnya digunakan sebagai ion penukar,
sehingga pada akhirnya natrium akan berakumulasi pada hasil air hasil olahan.
Kelebihan natrium (Na) dalam air akuarium merupakan hal yang tidak dikehendaki.
7. Penggunaan Zeolit
Zeolit adalah aluminosilikat berhidrat, alami atau buata, dengan struktur Kristal
berdimenci tiga terbuka, yang di dalam kisinya teerdapat molekul air. Air dapat diusih
lewat pemanasan dan zeolit kemudian dapat menyerap molekul lain yang ukurannya
cocok. Zeolit digunakan untuk memisahkan campuran lewat penyerapan terpilih
(selektif).

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, dimana sabun
ini di endapkan oleh ion-ion Ca2+dan Mg2+ (khususnya Ca2+), maka arti dari
kesadahan dibatasi sebagai sifat / karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi
jumlah dari ion Ca2+dan Mg2, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
2. Penyebab air menjadi sadah adalah karenaadanya ion-ion Ca2+, Mg2+, atau dapat juga
disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak)
sepertiAl, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat,klorida dan bikarbonat
dalam jumlah kecil.
3. Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu :
Derajat Jerman, dilambangkan dengan °D
Derajat Inggris, dilambangkan dengan °E
Derajat Perancis, dilambangkan dengan °F
4. Standar kesadahan air meliputi hubunganantara tingkat kesadahan dengan kadar
CaCO3.

TINGKAT
NO WHO, 1984 E-MERCK EPA, 1974
KESADAHAN
OD PPM PPM
PPM CaCO3
CaCO3 CaCO3

1 Sangat lunak - 0-4 0-71 -

2 Lunak 0-60 4-8 71-142 0-75

3 Agak Lunak 60-120 8-18 142-320 75-150

4 Sadah 120-180 18-30 320-534 150-300

5 Sangat Sadah >180 >30 >534 >300

5. Dampak dari kesadahan air yang antara lain akan menyebabkan:


a. Mengurangi efektifitas kerja sabun
b. Menyebabkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam
c. Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler

18
d. Pipa air menjadi tersumbat
e. Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.
6. Proses pelunakan air, meliputi 3 cara, yaitu:
a. Proses pengendapan
b. Proses pertukaran ion
c. Proses pemanasan

B. Saran
Diharapkan pada teman-teman yang akan melakukan penelitian mengenai kesadahan
air,agar lebih memfokuskan lagi penelitian pada penggunaan zeolit sebagai bahan penukar
ion.Karena seperti yang telah dipaparkan, diIndonesia jumlah zeolit sangat melimpah dan
tersebar di berbagai daerah baik di pulau Jawa,Sumatera, maupun Sulawesi. Sedangkan
penelitian mengenai pemanfaatan zeolit,khususnya sebagai resin penukar ion masih kurang
mendapat perhatian.

19
DAFTAR PUSTAKA

Atastina. Dkk. 2005. Penghilangan Kesadahan air yang Mengandung ion Ca2+ dengan
menggunakan zeolit Alam Lampung sebagai Penukar Kation.
Banggali. T. 2004. Kimia Lingkungan. Makassar: Jurusan kimia FMIPA UNM.
Bintoro. 2008. Penentuan Kesadahan Sementara dan Kesadahan Permanen,
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air
http://robbaniryo.com/ilmu-kimia/kesadahan-air/
http://www.o-fish.com/parameter_air.htm
http://ginoest.wordpress.com/2010/03/23/17/
http://aabin.blogsome.com Giwangkara, E., 2022,
http://persembahanku.wordpress.com/2006/09/29/mengapa mandi dipantai boros sabun
Wordpress. 2008. IBSN Air Sadah. http://ekoph.wordpress.com/2008/11/07/ibsn-air-
sadah/.artikel. diakses 27 Januari 2022.
Tim kimia analitik. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Analitik I.Medan : FMIPA UNIMED.

20

Anda mungkin juga menyukai