Anda di halaman 1dari 6

BAB 2.

VEKTOR

Berdasarkan standar satuan, besaran dikelompokkan menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Dalam
mekanika, besaran dapat juga dikelompokkan menjadi:
1. Besaran skalar yaitu besaran yang hanya mempunyai besar atau nilai (tidak punya arah).
Misalnya massa benda 2 kg, suhu es 0 0C dan luas benda 100 cm2.
2. Besaran vektor yaitu besaran yang mempunyai nilai dan arah. Misalnya kecepatan 10 m/s ke
utara dam gaya 100 N ke bawah.

2.1. Penulisan Vektor


Besaran fisika yang termasuk dalam besaran vektor diantaranya perpindahan, kecepatan,
percepatan, gaya, induksi magnet dll. Nilai dari suatu besaran vektor selalu bernilai positif.
Notasi vektor dapat ditulis dengan 2 cara yaitu:
1. Untuk tulisan tangan, lambang suatu vektor biasanya dituliskan dengan satu huruf dan di atas huruf
 
tersebut diberi tanda anak panah.Misalnya a, F, atau B
2. Untuk buku cetakan, lambang vektor umumnya dicetak dengan huruf yang dicetak tebal (bold),
misalnya a, F atau B.

Sebuah vektor digambarkan dengan anak panah dengan pengertian:


Panjang anak panah menyatakan besar vektor
arah anak panah menyatakan arah vektor

Misalnya: A a B A = titik tangkap (pangkal vektor)
B = ujung vektor (arah)

a = lambang vektor
AB = panjang vektor.
Contoh Soal 1:

Gambarkan sebuah vektor perpindahan ( s ) yang besarnya 60 m dan arahnya membentuk sudut 45 0 dari
sumbu X positif (Gunakan skala 1 cm = 20 m).
Penyelesaian:
Jika digunakan skala 1 cm = 20 m, maka vektor tsb digambarkan dengan panjang = 60/30 x 1 cm = 3 cm


s
60 m
450
Sumbu x (+ )
2.2. Melukis Jumlah dan selisih vektor dengan Metode Poligon (Segi Banyak)
2.2.1. Melukis Jumlah Vektor
Cara melukis jumlah dua vektor atau lebih adalah dengan metode poligon. Caranya :
1. Lukis salah satu vektor terlebih dahulu.
2. Secara berurutan lukis vektor kedua dengan pangkal (titik tangkapnya) berada di ujung vektor
pertama.
3. Lukis vektor ketiga dengan pangkal berda di ujung vektor kedua, dan seterusnya sampai semuanya
dilukis.
4. Gambar jumlah semua vektor (resultan vektor) dengan menghubungkan pangkal vektor pertama
dengan ujung vektor paling terakhir.
Contoh Soal 2:
Lukislah resultan dari ketiga vektor berikut ini:
Jawab:
A B
C C
450 R
B
A 450
R=A+B+C

Fisika Kelas X SMA 1


Bab 2. Vektor
2.2.2. Melukis selisih Vektor
Cara melukis selisih vektor pada prinsipnya sama seperti cara melukis penjumlahan. Sebagai
contoh,
Selisih dua vektor A dan B ditulis C = A – B dan dapat juga ditulis: C = A + (-B).
Ini berarti bahwa selisih vektor A dan B sama saja dengan penjumlahan vektor arah A dan –B, dengan –B
adalah vektor yang berlawanan arah dengan B tetapi besarnya (panjangnya) sama dengan B.
Jadi untuk melukiskan C = A – B, caranya:
1. Lukis dulu vektor A
2. Lukis vektor –B (vektor yang diperoleh dengan membalik arah B) dengan pangkalnya berada di
ujung vektor A.

Contoh Soal 3:
Lukislah jumlah dan selisih dari vektor A dan B berikut ini:
Jawab:
B Jumlah A dan B (C = A +B) :
A
600 C B
A 600

Selisih A dan B (C = A – B) :

B
A 600
−B 1200
C

LATIHAN 1
Lukislah jumlah dan selisih dari vektor berikut ini:

A B
3 cm 4 cm
450

2.3. Melukis Jumlah Vektor dengan Metode Jajar Genjang


Melukis resultan vektor dengan metode jajar gejang hanya dilakukan untuk penjumlahan 2 buah
vektor. Caranya sebagai berikut:
1. Lukis vektor A dan B dengan titik pangkal yang berimpit.
2. Lukis jajar genjang dengan kedua vektor sebagai sisinya.
3. Lukis garis sebagai diagonal jajar genjang dengan pangkal berada pada pangkal kedua vektor.
Pelajari contoh berikut ini:
Contoh Soal 4:
Lukislah resultan dari kedua vektor berikut ini dengan menggunakan metode jajar gejang:
Jawab:
A B
450 B R
450
A

R=A+B
Cara menentukan panjang resultannya akan dibahas
kemudian.

2.4. Menentukan Resultan Vektor (Panjang Vektor Resultan)


Ada 2 metode (cara) yang dapat digunakan untuk menentukan besar dan arah vektor resultan
(vektor hasil penjumlahan dua vektor atau lebih), yaitu:
1. Metode Grafis (gambar)
2. Metode Analitis (perhitungan)
Metode Analitis dibagi lagi menjadi 2 yaitu metode jajar genjang dan metode komponen vektor.

Fisika Kelas X SMA 2


Bab 2. Vektor
2.4.1. Menentukan Vektor Resultan dengan Metode Grafis
Metode grafis adalah suatu cara menentukan vektor resultan dengan cara mengukur secara
langsung. Caranya:
1. lukis terlebih dahulu vektor resultan dari dua buah vektor atau lebih dengan metode poligon.
2. Panjang (besar) vektor resultan dapat diperoleh dengan mengukur dengan mistar.
3. arahnya (biasanya diambil sumbu X) dapat diukur dengan busur derajat.
Contoh Soal 5:
Seorang anak berpindah ke Timur sejauh 8 meter kemudian berbelok ke Utara sejauh 50 m dengan arah
300 dari Timur. Jika arah Timur digambarkan sebagai Sumbu X positif dan Utara sebagai sumbu Y
positif, tentukan resultan perpindahan anak tersebut. (gunakan skala 1 m = 1 cm artinya 1 cm dalam
gambar mewakili 1 m sebenarnya).
Jawab:
Langkah-langkah:
1. Gambar sistem koordinat.
2. Lukis perpindahan ke kanan sejauh 8 m dengan diwakili oleh 8 cm.
3. Lukis perpindahan berikutnya diujung perpindahan sebelumnya dengan panjang 5 cm dan aranya 30 0
ke utara.
4. Tarik garis dari titik awal ke titik akhir sebagai resultannya kemudian ukur panjangnya dengan
penggaris.

R jika diukur dengan penggaris akan diperoleh panjangnya = 12,5 cm. Sehingga resultan perpindahan
1m
anak tersebut = 12,5 cm x = 12,5 m
1 cm
2.4.2. Menentukan Vektor Resultan dengan Metode jajaran Genjang.
Hukum berhitung tidak berlaku bagi penjumlahan vektor. Untuk dua vektor sebidang berarah
sembarang, resultannya (jumlahnya) dapat ditentukan secara analitis dengan menggunakan aturan
cosinus. Kita ambil contoh vektor gaya. Dua buah gaya masing-masing F1 dan F2 dengan besar masing-
masing F1 dan F2 saling membentuk sudut  satu sama lain.
Panjang R (besar vektor resultannya) dapat ditentukan dengan
aturan cosinus, yaitu:
F2 R
R = F1 + F2 + 2. F1 F2 cos α
2 2
 
F1 R = panjang vektor resultan
F1 = panjang F1
F2 = panjang F2
 = sudut apit antara F1 dan F2
Arah vektor resultan misalkan membentuk sudut  terhadap F1 dan dapat ditentukan dengan persamaan:
F2 .sinα  F .sinα 
sin θ = atau θ = sin −1  2 
R  R 

Contoh Soal 6:
Dua buah vektor F1 = 30 N dan F2 = 40 N memiliki pangkal berimpit. Jika sudut apit antara F1 dan F2
adalah 600, tentukan
a. resultan kedua vektor tersebut
b. arah vektor resultannya.
Penyelesaian:
Diket: F1 = 30 N Ditanya: a. R
F2 = 40 N b. 
 = 600

Fisika Kelas X SMA 3


Bab 2. Vektor
Jawab:

R
F2
600 
F1
a. Resultan dari F1 dan F2 adalah: b. Sudut yang dibentuk resultan terhadap F 1 adalah:
R = F1 + F1 + 2. F1 .F2 cos α
2 2 F2 .sinα 40 .sin 600
sin θ = =
R 60,83
R = 30 2 + 40 2 + 2. 30.40 cos 60 0
sin θ = 0,5695
R = 900 + 1600 + 2400. 12 θ = 34,720
R = 3700
R = 60,83 N (hasil pembulatan)

LATIHAN 2:
Dengan menggunakan metode jajar genjang, tentukan resultan dan arah resultan dari vektor-vektor
berikut:
1. F1 = 4 N dan F2 = 3 N, membentuk sudut 900 (Diketahui: cos 900 = 0).
2. F1 = 12 N dan F2 = 5 N , membentuk sudut 600 (Diketahui: cos 600 = 0,5).

2.4.2. Menentukan Vektor Resultan dengan Metode Komponen Vektor.

Setiap vektor yang terletak dalam bidang datar XY selalu dapat diuraikan menjadi dua vektor
yang saling tegak lurus, yaitu komponen dalam arah x dan komponen dalam arah y.
y Misalkan vektor F yang membentuk sudut  terhadap sumbu x
(seperti gambar di samping), maka komponen vektor F adalah:
Fy Fx = F. cos  (komponen dalam arah x)
Fy = F. sin  (komponen dalam arah y)
F Misalkan F = 10 N membentuk sudut 300 terhadap sumbu x, maka
komponen F, besarnya adalah:
 Fx = F. cos 
Fx
x = 0. cos 300 = 10. 0,87 = 8,7 N
Fy = F. sin 
= 0 sn 300 = 10. 0,5 = 5 N

Jika terdapat lebih dari satu vektor, maka


R = Fx + Fy
2 2
Resultannya dihitung dengan rumus:
Dengan:
Fx = jumlah komponen vektor dalam arah x
Fx = F1x +F2x + F3x +……
Fx = F1 cos 1 + F2 cos 2+ F3 cos 3+…..
Fy = jumlah komponen vektor dalam arah y
Fy = F1y +F2y + F3y +……
Fx = F1 sin 1 + F2 sin 2+ F3 sin 3+…..

Arah resultannya dhitung dengan rumus:  Fy 


θ = tgn −1  

 Fx 
Sebagai Contoh, marilah kita selesaikan contoh soal 6 dengan menggunakan metode komponen vektor.
Contoh Soal 7:
Dua buah vektor masing-masing F1 = 30 N membentuk sudut 00 terhadap sumbu x dan F2 = 40 N
membentuk sudut 600 terhadap sumbu x. Dengan menguraikan komponen masing-masing vektor,
tentukan:
a. resultan kedua vektor tersebut
b. arah vektor resultannya.
Penyelesaian:
Diket: F1 = 30 N dengan arah 1 = 00 Ditanya: R dan 
F2 = 40 N dengan arah 2 = 60 0

Fisika Kelas X SMA 4


Bab 2. Vektor
Jawab: Kedua vektor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

R
F2
 600
F1
Resultan vektor dalam arah x Resultan vektor dalam arah y
Fx = F1 cos 1 + F2 cos 2 Fy = F1 sin 1 + F2 sin 2
Fx = 30 cos 00 + 40 .cos 600 Fy = 30 sin 00 + 40 .sin 600
Fx = 30.1 + 40.0,5 =50 N 1
Fy = 30 . 0 + 40 . 3 = 20 3 N
2

Resultan kedua vektor adalah


Fx + Fy
2 2
R=

R= 502 + ( 20 3 ) 2
R = 2500+ 400.3
R = 3700 = 60,83 N
Arah resultannya dari sumbu x :  20 3 
 = tgn −1   = tgn −1  2 3 
 5 
 50 
 = 34,72 0

Contoh Soal 8:
Sebuah benda berada dalam bidang XY dengan posisi awal berada di sumbu koordinat. Benda tersebut
berpindah sejauh 10 meter dengan arah 30 0 dari sumbu x positif dan kemudian berpindah sejauh 6 m
dengan arah 600 terhadap sumbu x positif. Hitung besar dan arah perpindahan benda tersebut.
Penyelesaian:
Diket: S1 = 10 m dengan arah 1 = 300 Ditanya: R dan 
S2 = 6 m dengan arah 2 = 600
Jawab: Perpindahan benda dapat digambarkan sebagai berikut:

Sy
R 0
60

 300
Sx

Komponen perpindahan dalam arah x Komponen perpindahan dalam arah y


sx = s1 cos 1 + s2 cos 2 sy = s1 sin 1 + s2 sin 2
sx = 10 0,87 + 6 .0,5 sy = 10 0,5 + 6 .0,87
sx = 8,7 + 3 =11,7 m sy = 5 + 5,22 =10,22 m

Besar perpindahan total adalah


sx + s y
2 2
S=

S = 11,7 2 +10,222
S = 15,53 m

Fisika Kelas X SMA 5


Bab 2. Vektor
Arah perpindahannya dari sumbu x :  10,22 
 = tgn −1  
 11,7 
 = 41,130

LATIHAN 3:
Dengan menggunakan metode komponen vektor, tentukan resultan dan arah resultan dari vektor-vektor
berikut:
1. F1 = 4 N dengan arah 00 dari sumbu x dan F2 = 3 N membentuk sudut 900 dari sumbu x.
(Diketahui: sin 00 = 0 ; cos 00 = 1 ; sin 900 = 1 dan cos 900 = 0 )
2. F1 = 12 N dengan arah 300 dari sumbu x dan F2 = 5 N membentuk sudut 600 dari sumbu x
(Diketahui: sin 300 = 0,5 ; cos 300 = 0,87 ; sin 600 = 0,87 dan cos 600 = 0,5).

Fisika Kelas X SMA 6


Bab 2. Vektor

Anda mungkin juga menyukai