Anda di halaman 1dari 4

BAB 3.

GELOMBANG BUNYI
A. SIFAT-SIFAT DASAR BUNYI
Bunyi mempunyai sifat2:
1. Terjadi karena adanya benda yang bergetar.
2. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik karena merambat memerlukan medium yaitu
udara.
3. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.
4. Bunyi dapat merambat dalam zat padat, cair dan gas dan merambat paling cepat dalam zat padat,
cair kemudian gas.

B. CEPAT-RAMBAT BUNYI
Peristiwa kilat dan guntur sebenarnya terjadi dalam waktu yang bersamaan. Tetapi kita selalu
melihat kilat dulu baru kemudian mendengar bunyi gunturnya. Fenomena alamiah ini membuktikan
bahwa bunyi memerlukan waktu untuk merambat. Cepat-rambat bunyi secara umum dirumuskan:
s v = cepat-rambat bunyi (m/s)
v= s = jarak tempuh bunyi (m)
t t = selang waktu perambatan bunyi (sekon)
Contoh Soal 1:
Pada suatu saat terlihat kilat dan 20 detik kemudian terdengar suara guntur. Bila bunyi merambat di udara
dengan kecepatan 340 m/s,berapakah jarak tempat asal kilat tersebut dari pengamatnya?
Diket: t = 20 sekon
v = 340 m/s
Ditanya: s =…………..?
Jawab:
s = v. t = 340 . 20 = 6800 m
1. Cepat-Rambat bunyi dalam zat padat
Secara umum cepat rambat bunyi dalam zat padat dinyatakan oleh persamaan:
E = Modulus Young bahan (N/m2)
E
v=  = massa jenis bahan (kg/m3)
 v = cepat-rambat bunyi dalam bahan (m/s)
Contoh Soal 2:
Suatu bahan memiliki modulus young 2.1011 N/m2 dan massa jenis 7,8.103 kg/m3. Tentukan cepat-rambat
bunyi dalam bahan tersebut.
Diket: E = 2.1011 N/m2
 = 7,8.103 kg/m3

Ditanya: v =…………..?
Jawab:
E 2.1011
v= =
 7,8 .103
= 0,256.108
= 25,6.106 = 5100m / s

Contoh Soal 3:
Cepat-rambat bunyi dalam suatu bahan yang memiliki modulus young 4.10 12 N/m2 adalah 4.105 m/s.
Hitung massa jenis bahan tersebut. ( = 25 kg/m3).
Diket: E = 4.1012 N/m2
v = 4.105 m/s

Ditanya:  =…………..?
Jawab: E E 4.1012
v= atau  = =
 v 2 (4.105 ) 2
4.1012
=
16.1010
= 0,25.102 = 2500 kg / m 3

Fisika SMA Kelas XII IPA 1


Bab 3. Gelombang Bunyi
2. Cepat-Rambat bunyi dalam gas
Cepat-rambat bunyi dalam gas dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya tekanan dan massa jenis gas.
Secara matematis dapat dirumuskan:
p
v= 

Dari persamaan gas ideal didapatkan: p = R.T
 Mr
Sehingga kecepatan dalam gas dapat juga dituliskan menjadi:
v = cepat-rambat bunyi dalam gas (m/s)
R.T
v=   = massa jenis gas (kg/m3)
Mr T = suhu gas (K)
R = konstanta gas umum = 8,314 J/mol K
Mr = Massa molekul relatif gas
Contoh Soal 4:
Tentukan cepat-rambat bunyi di udara pada tekanan 1 atm jika diketahui massa jenis udara 1,3 kg/m 3 dan
 = 1,4.
Diket:  = 1,3 kg/m3
 = 1,4
p = 1 atm = 105 Pa
Ditanya: v =…………..?
Jawab: 5
p 10
v=  = 1,4 = 330 m / s
 1,3

Contoh Soal 5:
Suatu gas mula-mula mempunyai suhu 27 0C dan cepat-rambat bunyi dalam gas pada suhu tersebut
adalah 340 m/s. Tentukan cepat-rambat bunyi dalam gas jika tekanannya tetap tetapi suhunya dijadikan
9270C.
Diket: T1 = 270C = 300 K
v1 = 340 m/s , T2 = 9270C = 1200 K
Ditanya : v2 =…?
Jawab: Pada tekanantetap, v berbandinglurus dengansuhu(T )

v1 T1 340 300
=  =
v2 T2 v2 1200
340 1 340 1
=  =
v2 4 v2 2
v2 = 2. 340 = 680 m / s
Latihan 1:
Dibawah kondisi tertentu cepat-rambat bunyi dalam suatu gas adalah 500 m/s. Berapa cepat-rambat bunyi
dalam gas jika:
a. tekanannya dikurangi 0,04 kali semula
b. suhu mutlaknya dinaikkan 0,08 kali semula

C. SIFAT-SIFAT GELOMBANG BUNYI


Seperti halnya gelombang cahaya, gelombang bunyi juga mengalami hal-hal berikut ini:
1. Dispersi
Dispersi adalah perubahan bentuk gelombang ketika merambat melalui suatu medium. Gelombang
transversal pada tali mengalami dispersi, tetapi gelombang bunyi melalui udara tidak mengalami dispersi.
Seandainya gelombang bunyi mengalami dispersi, maka kita akan mendengar bunyi nada rendah dan
nada tinggi pada cepat-rambat yang berbeda.
2. Pemantulan
Jika gelombang bunyi mendapat penghalang maka akan mengalami pemantulan. Akibat dari
pemantulan gelombang bunyi, biasanya terjadi gema dan gaung.
3. Pembiasan
Bila gelombang bunyi merambat melalui dua medium yang berbeda indeks biasnya, maka akan
mengalami pembiasan. Dampak dari pembiasan gelombang bunyi misalnya suara petir pada malam hari
lebih keras dibandingkan siang hari.

Fisika SMA Kelas XII IPA 2


Bab 3. Gelombang Bunyi
4. Difraksi
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena memiliki panjang gelombang dalam
rentang beberapa cm sampai dengan beberapa meter.
5. Interferensi
Seperti halnya interferensi cahaya, interferensi bunyi juga memerlukan dua sumber bunyi koheren
(frekuensi dan amplitudo sama). Jika pada interferensi cahaya teramati pita gelap dan terang, maka pada
interferensi bunyi kita dapat mendengarkan bunyi yang keras (interferensi konstruktif) dan lemah
(interferensi destruktif).
Bunyi kuat terjadi jika: s = S2P – S1P = n. 
Bunyi lemah terjadi jika: s = S2P – S1P = (n+1/2) . 

D. EFEK DOPPLER
Adalah gejala (peristiwa) menguat atau melemahnya frekuensi bunyi yang terdengar oleh pengamat
karena adanya gerak relatif pengamat terhadap sumber bunyi, baik bergerak mendekati atau menjauhi.
Secara umum, persamaan Efek Doppler dapat dirumuskan:
fp = frekuensi yang diterima pengamat (Hz)
v  vp fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)
fp = fs v = cepat-rambat bunyi di udara (m/s)
v  vs vp = kecepatan gerak pengamat (m/s)
bernilai (+) jika pengamat mendekati sumber bunyi
bernilai (-) jika pengamat menjauhi sumber bunyi
vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)
bernilai (-) jika sumber bunyi mendekati pengamat
bernilai (+) jika sumber bunyi menjauhi pengamat.

Contoh Soal 5:
Sebuah kereta api bergerak mendekati stasiun dengan kecepatan 20 m/s sambil membunyikan sirene
dengan frekuensi 1000 Hz. Jika cepat-rambat bunyi di udara 340 m/s, berapakah frekuensi bunyi yang
didengar oleh pengamat yang diam di stasiun ketika kereta:
a. Mendekati stasiun
b. Menjauhi stasiun
Diket: vs = 20 m/s
fs = 1000 Hz
v = 340 m/s
Ditanya: fp =…………..?
Jawab: a. Jika kereta mendekati stasiun, maka frekuensi bunyi yang terdengar oleh pengamat yang
duduk di stasiun adalah:
v 340
fp = fs = 1000 = 1062,5 Hz
v − vs 340 − 20
v 340
b. Jika kereta menjauhi stasiun: f p = fs = 1000= 944,4 Hz
v + vs 340 + 20

LATIHAN 2 :
1. Kereta bergerak dengan kecepatan 72 km/jam menuju stasiun sambil membunyikan pluit dan bunyi
pluit itu terdengar oleh kepada stasiun (diam di stasiun) dengan frekuensi 765 Hz. Berapakah
frekuensi bunyi yang dikeluarkan oleh pluit ketera itu? (v = 340 m/s)
2. Seseorang mengendarai sebuah sepeda motor yang berkecepatan 36 km/jam mendekati sebuah mobil
yang membunyikan klakson dengan frekuensi 690 Hz, terdengar oleh pengendara motor dengan
frekuensi 700 Hz. Bila kecepatan bunyi di udara 340 m/s, tentukan kecepatan mobil dan arahnya
terhadap sepeda motor.
3. Sebuah sumber bunyi dengan kecepatan 85 m/s menuju seorang pendengar yang diam. Frekuensi
yang diterima oleh pendengar itu adalah 64 Hz. Berapa frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar
jika sumber bunyinya yang diam tetapi pendengar bergerak mendekati sumber bunyi dengan
kecepatan 85 m/s , diketahui v = 340 m/s. (petunjuk: hitung dulu fs untuk kasus I, baru gunakan
untuk menghitung fp pada kasus II).

Fisika SMA Kelas XII IPA 3


Bab 3. Gelombang Bunyi
E. PELAYANGAN GELOMBANG BUNYI
Jika dua gelombang bunyi dengan frekuensi yang sama bertemu maka akan mengalami
interferensi. Tetapi jika dua gelombang bunyi dengan frekuensi berbeda sedikit maka akan mengalami
layangan.
Misalkan jika dua buah garputala dengan frekuensi asli masing-masing 440 Hz dan 438 Hz
diletakkan sejajar. Ketika garputala digetarkan serentak, kuat bunyi yang dihasilkan naik dan turun secara
periodik yaitu lemah – kuat – lemah – kuat – dst. Variasi kuat lemahnya bunyi secara periodik disebut
layangan.
Misalkan dua gelombang bunyi menjalar pada waktu yang sama dalam suatu medium dengan
kecepatan v dan amplitudo A. Bila gelombang 1 mempunyai frekuensi f 1 dan gelombang 2 mempunyai
frekuensi f2 dengan persamaan sebagai berikut:
y1 = A. sin 1.t dan y2 = A sin 2 .t
Hasil superposisi kedua gelombang ini adalah:
1 −  2 1 −  2
y = 2 A. cos t sin t dengan amplitudo hasil superposisi: AP = 2 A. cos t
2 2
Persamaan di atas menunjukkan bahwa amplitudo merupakan fungsi waktu sehingga mempunyai nilai
maksimum dan minimum yang berulang secara periodik. Itulah sebab terjadinya bunyi keras dan bunyi
lemah. Ketika amplitudonya maksimum, terjadi bunyi keras dan ketika amplitudonya minimum terjadi
bunyi lemah.
Satu layangan adalah gejala dua bunyi keras atau dua bunyi lemah yang terjadi secara
berurutan.Jadi
1 layangan = keras- lemah-keras.
Atau: 1 layangan = lemah-keras-lemah.
Frekuensi layangan adalah banyak layangan yang terjadi dalam 1 sekon. Nilainya adalah:
f L = f1 − f 2 f1 = frekuensi gelombang 1 dan f2 = frekuensi gelombang 2.
n
Jika terjadi n layangan dalam t sekon, maka: f L =
t
Contoh Soal 6:
Dua buah gelombang, masing-masing dengan frekuensi 300 Hz dan a Hz dibunyikan pada saat
bersamaan. Jika terjadi 10 layangan dalam 2 sekon, hitung nilai a.
Diket: f1 = 300 Hz
f2 = a Hz
n = 10 dan t = 2 sekon
Ditanya: a =…………..?
Jawab: Jika terjadi 10 layangan dalam 2 sekon, maka:
fL = n/t = 10 / 2 = 5 Hz.
fL = f1 – f2 , oleh krena itu a memiliki nilai:
• fL = a- f1 atau a = fL + f1 = 5 + 300 = 305 Hz
• fL = f1- a atau a = f1 – fL = 300 – 5 = 295 Hz

LATIHAN 3:
1. Dua buah gelombang dengan frekuensi masing-masing 342 Hz dan 340 Hz dibunyikan pada saat
bersamaan. Hitunglah jumlah layangan yang terjadi dalam 4 sekon.
2. Garputala X dan Y bila dibunyikan bersama akan menghasilkan 300 layangan per menit. Jika
garputala X mempunyai frekuensi asli 300 Hz, berapakah frekuensi asli garputala Y?
3. Mobil A mendekati pengamat P (diam) dengan kecepatan 30 m/s sambil membunyikan sirene dengan
frekuensi 504 Hz. Saat itu juga mobil B mendekati P dari arah yang berlawanan dengan A pada
kecepatan 20 m/s sambil membunyikan sirene dengan frekuensi 518 Hz. Jika cepat-rambat bunyi di
udara saat itu 300 m/s. Berapakah frekuensi layangan yang didengar oleh P? (Petunjuk: hitung
frekuensi yang diterima oleh P dari masing-masing sumber bunyi dengan persamaan Efek Doppler
yang sesuai, kemudian hitung frekuensi layangannya).

Fisika SMA Kelas XII IPA 4


Bab 3. Gelombang Bunyi

Anda mungkin juga menyukai