3. Suhu (T)
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda. Semakin tinggi suhu suatu benda maka benda
itu akan terasa semakin panas demikian sebaliknya.
Satuan suhu dinyatakan dalam 0C atau K.
4. Mol (n)
Mol menyatakan jumlah zat yaitu massa (m) suatu zat dalam satu satuan massa molekul relatif zat tersebut
(Mr), dan dirumuskan:
m N
n= atau n = dengan: n = mol
Mr NA
m = massa (gram) atau (kg)
Mr = massa molekul relatif (gr/mol) atau (kg/kmol)
N = Jumlah molekul atau jumlah atom
NA = bilangan Avogadro = 6,02. 1023 molekul/mol
6.1. Asumsi Mengenai Gas Ideal
Gas ideal adalah gas yang memenuhi asumsi sebagai berikut:
1. Gas terdiri dari partikel yang disebut molekul.
2. Partikel-partikel gas bergerak dengan lintasan garis lurus, kelajuannya tetap dan bergerak secara acak sehingga
terjadi tumbukan antar partikel gas atau tumbukan partikel gas dengan dinding wadah.
3. Semua tumbukan baik antar partikel maupun dengan dinding ruang bersifat lenting sempurna (tidak ada energi
yang hilang).
4. Selang waktu tumbukan berlangsung sangat singkat.
5. Ukuran partikel dapat diabaikan terhadap ruangan.
6. Semua partikel bergerak mengikuti hukum Newton tentang gerak.
6.2. Hukum-Hukum Tentang Gas dan Persamaan Gas Ideal
6.2.1. Hukum Boyle
Suatu gas yang ditempatkan pada suatu bejana tertutup pada suhu konstan, apabila mengalami perubahan
tekanan maka volumenya juga akan berubah. Semakin besar tekanannya maka volumenya semakin kecil demikian
juga sebaliknya (tekanan berbanding terbalik dengan volume). Pernyataan ini dapat kita tuliskan dalam persamaan
matematis:
1
P
V
P.V = konstan
Untuk gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan berbeda pada suhu konstan berlaku:
P1. V1 = P2. V2 dengan: P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (Pa) P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (Pa)
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3) V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)
Persamaan ini selanjutnya disebut Hukum Boyle.
6.2.2. Hukum Gay Lussac
Apabila suatu gas yang berada di dalam bejana tertutup volumenya dipertahankan konstan, apabila terjadi
perubahan suhu gas maka tekanannya juga akan berubah. Semakin besar suhu gas maka tekanannya juga semakin
besar dan demikian sebaliknya (tekanan gas berbanding lurus dengan suhunya).
Pernyataan ini dapat kita tuliskan secara matematis sebagai berikut:
PT
P
= konstan
T
Untuk gas pada volume konstan yang berada dalam dua keadaan keseimbangan yang berbeda, maka berlaku:
P1 P2 dengan :
= P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (Pa)
T1 T2
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (Pa)
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K) T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K)
Persamaan di atas disebut Hukum Gay L:ussac.
Contoh Soal 1:
Gas nitrogen pada suhu 270C memiliki volume 25 liter dan tekanan 105 N/m2. Tentukan volume gas tersebut jika
tekanannya diubah menjadi 2. 105 N/m2 dan suhunya dijadikan 1270C.
Diket: Keadaan awal
T1 = 270C = 27 + 273 = 300 K
Jawab :
V1 = 25 liter P1 .V1 P2 .V2
P1 = 105 N/m2 =
T1 T2
Keadaan akhir:
T1 = 1270C = 127 + 273 = 400 K P .V . T
P2 = 2. 105 N/m2 V2 = 1 1 2
P2 . T1
Dit: V2 = …………?
105 . 25. 400
= = 16,67 l i ter
2.105 .300
LATIHAN 6.1:
1. Pada awal perjalanan, tekanan udara di dalam ban mobil adalah 406 kPa dengan suhu 150C. Setelah berjalan
dengan kecepatan tinggi ban menjadi panas dan tekanan udara di dalam ban berubah menjadi 461 kPa.
Tentukan suhu udara di dalam ban.
2. Volume gas oksigen pada tekanan 2 atm dan suhu 200C adalah 50 liter. Hitung volume gas ketika tekanannya 1
atm dan suhunya 00C.
3. Suatu gelembung udara naik dari dasar danau ke permukaan. Suhu air di dasar dan di permukaan adalah sama.
Jika volume gelembung udara di permukaan 2 kali volume udara di dasar danau dan tekanan udara luar di
permukaan danau adalah 1.105 Pa, tentukan kedalaman danau tersebut. ( air= 1000 kg/m3 dan g = 10 m/s2).
Selang waktu antara dua tumbukan yang beurutan adalah waktu yang diperlukan oleh partikel untuk menempuh
2L
jarak sejauh 2L. Jadi : t = ………………(2)
vx
Impuls yang dialami dinding saat bertumbukan dengan partikel gas adalah:
F. t = - P
F. t = 2m0vx
2.m0 . v x
Sehingga: F= ……………………………(3)
Δt
(F = gaya yang dialami dinding karena ditumbuk molekul gas).
Dengan memasukkan nilai t pada persamaan 2 ke persamaan 3 diperoleh:
2
2. m0 . v x m .v
F= atau F = 0 x ………………………(4)
2L L
vx
Tekanan yang dialami dinding karena tumbukan oleh satu buah partikel gas adalah:
2
F m .v
Px 1 = atau Px 1 = 0 x ………………………..(5)
A A.L
(Px1 adalah tekanan yang dialami dinding wadah karena tumbukan oleh satu partikel gas dalam arah x).
Karena A. L = V (volume kubus/wadah), maka:
2
m .v
Px 1 = 0 x ……………………….(6)
V
Jika terdapat N partikel gas, tekanan pada dinding oleh tumbukan partikel gas adalah:
N . m 0 .v x2
Px = N. Px1 Px = …………………(7)
V
v 2x= rata-rata kuadrat kecepatan partikel gas dalam arah x
Karena partikel-partikel gas mempunyai kecepatan rata-rata yang sama untuk semua arah, maka:
v 2x = v 2y = v 2z , sehingga: v 2 = v 2x + v 2y + v 2z
atau v 2 = 3. v 2x
v 2x =
1 v2
3
N . m0 .v 2 m .v 2
P= atau P=
3.V 3.V
dengan: P = tekanan gas (Pa = N/m2)
m0 = massa sebuah partikel gas (kg)
m = N. m0 = massa total gas (kg) atau (gr)
2 N . EK
P=
3 V
Contoh Soal 3:
2 mol gas memiliki volume 22,4 liter pada tekanan 101 kPa. Jika NA= 6,02. 1023 molekul/mol, berapakah energi
kinetik rata-rata molekul gas tersebut?
Diket: n = 2 mol
V = 22,4 L = 22,4 . 10-3 m3 Jawab :
P = 101 kPa = 101000 Pa 3. P .V 3. P .V
NA= 6,02. 1023 molekul/mol EK = =
2. N 2.n . N A
Dit: EK = ………….?
3.(101000).( 22,4.10−3 )
EK =
2.(2).(6,02.1023 )
EK = 2,82.10 − 21 J
6.3.2. Suhu Gas Ideal
Suhu gas ideal berdasarkan sudut pandang makroskopis merupakan ukuran langsung dari energi kinetik
molekul. Persamaan suhu gas ideal dapat diturunkan dari persamaan gas ideal dan persamaan tekanan gas ideal di
atas.
2
P .V = . N .EK dan P.V = N. k. T , diperoleh:
3
2
. N .EK = N . k .T 2. EK 3
3
Jadi T = atau EK = k .T
2 3.k 2
k .T = .EK
3
dengan: T = suhu gas ideal (K)
k = konstanta Boltzman
EK = energi kinetik rata-rata partikel gas (J)
Contoh Soal 4:
Suatu partikel gas mempunyai energi kinetik rata-rata 6,21 . 10-21 J. Jika k = 1,38 . 10—23 J/K, hitunglah suhu
partikel gas tersebut.
3. R .T
v rms = ............................(bentuk ke-2)
Mr
Mengingat bahwa massa jenis =m/V dan massa total m = N. m0, maka dapat juga ditulis dalam bentuk:
2
1 N . m0 . v rms 1 m 2 1 3. P
P= = . v rms = . v rms
2
atau: vrms = ..........(Bentuk ke-3)
3 V 3 V 3 ρ
Contoh Soal 5:
Di angkasa luar terdapat kira-kira 1 atom hydrogen setiap cm3 dengan suhu sekitar 3,5 K. Jika massa atom hydrogen
adalah 1 gr/mol, tentukan
a. kecepatan efektif atom hydrogen tsb.
b. Tekanan udara pada tempat tersebut.
3. R .T 3.(8,314.10 3 ).(3,5)
v rms = = = 295,4 m/ s
Ar 1
b. Tekanan udara:
2
1 N . m0 . v rms 1 N A
P= = . . r . v rms
2
3 V 3 V NA
1 (1).(1).(295)2
P= . −6 23
= 4,83.10 −17 P a
3 (10 ).(6,02.10 )
LATIHAN 6.3:
1. Tekanan 3 mol gas yang mempunyai volume 25 liter adalah 1,2. 105 Pa. Hitunglah energi kinetik rata-rata
partikel gas tersebut. (NA = 6,02. 1023 molekul/mol).
2. Sebuah balon berbentuk bola mempunyai volume 4000 cm3 berisi gas pada tekanan 2. 105 Pa. Jika energi
kinetik rata-rata tiap partikel gas 4. 10-22 J, hitunglah banyak partikel gas dalam balon tersebut.
3. Dalam suatu ruangan terdapat sejumlah gas yang massa jenisnya 0,9 kg/m3. Jika tekanan ga 3. 105 N/m2,
tentukan kecepatan efektif partikel gas tersebut.