Anda di halaman 1dari 12

VEKTOR

BAB III

VEKTOR
3.1 Besaran Vektor Dan Skalar

Berdasarkan besar dan arahnya, besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran
vektor dan besaran skalar.

Besaran vektor :
Besaran Vektor adalah besaran yang mempunyai besar (nilai) dan arah.
Contoh besaran vektor : kecepatan, percepatan, gaya, perpindahan,
momentum dan lain-lain.

Besaran skalar :
Besaran skalar adalah besaran yang mempunyai besar (nilai) saja.
Contoh besaran skalar : waktu, suhu, volume, laju, energi, usaha dll.

3.2 Penggambaran, penulisan (Notasi) vektor

Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiri dari
pangkal (titik tangkap), ujung dan panjang anak panah. Panjang anak panah
menyatakan nilai dari vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor.

Pada gambar (3.1) digambar vektor dengan titik pangkalnya P, titik ujungnya
Q sesuai arah panah dan nilai vektornya sebesar panjang vektor.

P Q

Gambar 3.1 : Gambar sebuah vektor PQ

Titik P : Titik Pangkal (titik tangkap) vektor


Titik Q : Ujung vektor
Panjang PQ : Nilai (besarnya) vektor tersebut = PQ
VEKTOR

Notasi (simbol) sebuah vektor dapat juga berupa huruf besar atau huruf kecil,
biasanya berupa huruf tebal, atau berupa huruf yang diberi tanda panah di
atasnya atau huruf miring.

Contoh :
Vektor A → (Berhuruf tebal)
⃗ →(Huruf dengan tanda panah diatasnya)
Vektor 𝐴

Vektor A → (Huruf miring)

Untuk penulisan besar (nilai) dari vektor dituliskan dengan huruf biasa atau
dengan memberi tanda mutlak dari vektor tersebut.

Contoh : Vektor A. Nilai vektor A ditulis dengan A atau A

Ada beberapa hal yang perlu diingat mengenai besaran vektor.


1. Dua buah vektor dikatakan sama jika mempunyai besar dan arah sama.
2. Dua buah vektor dikatakan tidak sama jika :
a. Kedua vektor mempunyai nilai yang sama tetapi berlainan arah
b. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda tetapi arah sama
c. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda dan arah yang berbeda

Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:

A D
C

B
Gambar 3.2 : Gambar beberapa buah vektor

Besar (nilai) vektor A, B, C, dan D sama besarnya. Nilai vektor E lebih kecil
dari vektor D. Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa:

A = C artinya: nilai dan arah kedua vektor sama


A = - B artinya: nilainya sama tetapi arahnya berlawanan

Vektor A tidak sama dengan vektor D (Nilainya sama tetapi arahnya berbeda)
Vektor D tidak sama dengan vektor E (Nilai dan arahnya berbeda)
VEKTOR

3.3 Penjumlahan vektor secara Geometris


Mencari resultan dari beberapa buah vektor, berarti mencari sebuah
vektor baru yang dapat menggantikan vektor-vektor yang dijumlahkan .

Untuk penjumlahan vektor secara Geometris, ada beberapa metode, yaitu:


1. Metode jajaran genjang
2. Metode segitiga
3. Metode poligon (segi banyak)

3.3.1 Metode Jajaran Genjang

Cara menggambarkan vektor resultan dengan metode jajaran genjang adalah


sebagai berikut.

A A
R=A+B

B B

Gambar 3.3 : Resultan vektor A + B, dengan metode jajaran genjang

Langkah-langkah :
a. Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal berimpit
b. Lukis sebuah jajaran genjang dengan kedua vektor tersebut sebagai
sisi-sisinya
c. Resultannya adalah sebuah vektor, yang merupakan diagonal dari
jajaran genjang tersebut dengan titik pangkal sama dengan titik
pangkal kedua vektor tersebut
VEKTOR

3.3.2 Metode Segitiga

Bila ada dua buah vektor A dan B akan dijumlahkan dengan cara
segitiga maka tahap-tahap yang harus dilakukan adalah

B
A A
R=A+B
B

Gambar 3.4 : Resultan vektor A + B, dengan metode segitiga

Langkah-langkah :
1. Gambarkan vektor A
2. Gambarkan vektor B dengan cara meletakkan pangkal vektor B pada ujung
vektor A
3. Tariklah garis dari pangkal vektor A ke ujung vektor B
4. Vektor resultan merupakan vektor yang mempunyai pangkal di vektor
A dan mempunyai ujung di vektor B

3.3.3 Metode poligon


Pada metode ini, tahapannya sama dengan metode segitiga, hanya saja metode ini
untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor.

Contoh :
Jumlahkan ketiga buah vektor A, B, dan C dengan metoda Poligon

A
B C

Jawab:
Resultan ketiga vektor R adalah R = A + B + C

C
R
B
A

Gambar 3.5. Penjumlahan vektor dengan metode poligon


VEKTOR

3.4 Penjumlahan Vektor secara Analitis

3.4.1 Dengan Rumus Cosinus dan Sinus

Metode analitis dilakukan dengan menggunakan rumus, di antaranya rumus Cosinus.


Perhatikan gambar di bawah ini.

Rumus cosinus pada ΔOAB memberikan persamaan:


OC2 = OA2 + AC2 – 2OA . AC cos ∠OAC
OC2 = OA2 + AC2 – 2OA . AC cos (180O- α )
OC2 = OA2 + AC2 – 2OA . AC(- cos α )
OC2 = OA2 + AC2 + 2OA . AC. cos α
OC adalah R, OA adalah F1 dan AC adalah F2, sehingga persamaan dapat kita tulis menjadi:
R2 = F12 + F22 + 2F1.F2.cosα
R = √𝐹12 + 𝐹22 + 2𝐹1 . 𝐹2 𝐶𝑜𝑠 𝛼
R = √𝐹12 + 𝐹22 + 2𝐹1 . 𝐹2 𝐶𝑜𝑠 𝛼
R = besar resultan vektor
F1= besar vektor pertama
F2= besar vektor kedua
α = sudut antara dua vektor
Untuk menentukan arah resultan vektor dengan rumus sinus.
𝑅 𝐹 𝑅 𝐹
= sin2𝛽 → sin(180𝑜 − 𝛼) = sin2𝛽 karena sin (180o- α) = sin α
sin ∠𝑂𝐴𝐶
𝐹2
Maka sin β = 𝑅
sin α
𝐹2
sin β = sin α
𝑅

β = sudut arah vektor R terhadap vektor F1


VEKTOR

contoh soal.
1. Dua buah vektor memiliki titik pangkal berimpit. Besar masing-masing vektor F1= 3 N dan
F2= 4 N, jika kedua vektor membentuk susdut 60o.
Tentukan besar dan arah resultan vektor terhadap vektor F1!
Dik. : F1 = 3 N Dit. : R = .........?
F2 = 4 N β = .........?
α = 60o
Jawab.
F2 R

α
β

F
1
R = √𝐹12 + 𝐹22 + 2𝐹1 . 𝐹2 𝐶𝑜𝑠 𝛼
R = √32 + 42 + 2. 3.4 cos 60𝑜
R = √9 + 16 + 24.0,5
R = √9 + 16 + 12 = √37
R = 6,08 = 6,1 N (pembulatan)
𝐹2
sin β = sin α
𝑅

4
sin β = 6,1 sin 60o = 0,656 . 0,866 = 0,568

β = 34,6o

2. Dua buah vektor masing-masing besarnya F1= 3 N dan F2= 4 N, titik tangkapnya berimpit.
Apabila kedua vektor saling tegak lurus, tentukan besar dan arah resultan vektor tersebut
terhadap vektor yang pertama!
Dik. : F1 = 3 N Dit. : R = .........?
F2 = 4 N β = .........?
α = 90o
VEKTOR

R
jawab. F2

β
α

F1

R = √𝐹12 + 𝐹22 + 2𝐹1 . 𝐹2 𝐶𝑜𝑠 𝛼


Karena cos 90o = 0 maka persamaan menjadi : R = √𝐹12 + 𝐹22
R = √32 + 42 = √9 + 16 = √25 = 5 N
𝐹2
sin β = 𝑅
sin α

4
sin β = 5 sin 90o

sin β = 0,8 . 1

sin β = 0,8

β = 53o

3. Dua buah vektor memiliki titik pangkal berimpit. Besar masing-masing vektor F1= 6 N dan
F2= 8 N, jika kedua vektor membentuk susdut 120o.
Tentukan besar dan arah resultan vektor terhadap vektor F1!
Dik. : F1 = 6 N Dit. : R = .........?
F2 = 8 N β = .........?
α = 120o
Jawab. R

F
2

α
β

F
1
VEKTOR

R = √𝐹12 + 𝐹22 + 2𝐹1 . 𝐹2 𝐶𝑜𝑠 𝛼


R = √62 + 82 + 2. 6.8 cos 120𝑜
R = √36 + 64 + 96 (−0,5)
R = √36 + 64 − 48
R = √52
R = 7,2 N
𝐹
sin β = 2 sin α
𝑅

8
sin β = 7,2 sin 60o

sin β = 1,111 . 0,866 = 0,962

sin β = 0,962

β = 74,2o

3.4.2 Komponen Vektor

Menguraikan Vektor

Setiap vektor yang akan dijumlahkan diuraikan terhadap komponen-komponen


sumbu x dan sumbu y .
Y

Ax A


Ay X

Gambar 3.6. Komponen – komponen sebuah vektor

Komponen vektor A terhadap sumbu X : Ax = A cos 


Komponen vektor A terhadap sumbu Y : Ay = A sin 
VEKTOR

Koordionat cartesius vektor A :

A = (𝐴𝑥 ,𝐴𝑦 )
Vektor satuan dari vektor A :

A = Axi + Ayj

Besar (nilai) vektor A :

A = √𝐴𝑥2 + 𝐴2𝑦

Arah vektor A terhadap sumbu X positif :

𝐴𝑦
tan θ =
𝐴𝑥
contoh Soal
4. Perhatikan gambar vektor di bawah ini!

Y
F2=12N

F3=10N

120o
60o

240o
X
F1=10N

F4=6N
VEKTOR

Dari gambar vektor-vektor tersebut di atas, tentukan :


a. Resultan Vektor
b. Arah resultan vektor terhadap sumbu X positif

Jawab.

Y
F2=12N
𝐹2𝑦

F3=10N
𝐹3𝑦
120o 60o

240o
𝐹3𝑥
X
𝐹4𝑥 F1 =10N 𝐹2𝑥

F4=6N 𝐹4𝑦

Besat komponen- komponen tiap vektor’


𝐹1𝑥 = 𝐹1 .cos 0o = 10.(1) = 10 N → 𝐹1𝑦 = 𝐹1 . sin 0o = 10.(0) = 0 N
1
𝐹2𝑥 = 𝐹2 .cos 60o= 12.(0,5) = 6 N → 𝐹2𝑦 = 𝐹2 . sin 60o= 12.(2 √3) = 6√3 N
1 1
𝐹3𝑥 = 𝐹3 .cos 120o= 10.(- ) = -5 N → 𝐹3𝑦 = 𝐹3 .sin 120o= 10.(2 √3) = 5√3 N
2
1 1
𝐹4𝑥 = 𝐹4 .cos 240o= 6.(- ) = -3 N → 𝐹4𝑦 = 𝐹4 . Sin 240o = 6.(-2 √3) = -3√3
2
VEKTOR

No Vektor Sudut vektor Vektor Komponen X Vektor Komponen Y


1. F1 = 10 N 0o 𝐹1𝑥 = 10 N 𝐹1𝑦 = 0 N
2. F2 = 12 N 60o 𝐹2𝑥 = 6 N 𝐹2𝑦 = 6√3 N
3. F3 = 10 N 120o 𝐹3𝑥 = -5 N 𝐹3𝑦 = 5√3 N
4. F4 = 6 N 240o 𝐹4𝑥 = -3 N 𝐹4𝑦 = -3√3 N
Rx = 8 N Ry = 8√3 N

Besar resulta Vekor : Ry R

R = √𝑅𝑥2 + 𝑅𝑦2

R = √(8)2 + ( 8√3)2

R = √64 + 192

R = √256 θ

R = 16 N Rx

Arah vektor
𝑅𝑦
tan θ =
𝑅𝑥

8√3
tan θ =
8

tan θ =√3

θ = 60o
VEKTOR

Anda mungkin juga menyukai