A. Pengertian Vektor
Besaran vektor merupakan suatu besaran yang memiliki atau
mempunyai nilai (besar) dan arah. Besaran Vektor atau sering disebut juga
dengan Vektor ini merupakan suatu besaran fisika yang memiliki besar dan
arah.
B. Cara Menggambarkan Vektor
Sebuah vektor itu digambarkan dengan sebuah anak panah (→) yang
terdiri atas pangkal, panjang dan arah anak panah. Perhatikan gambar contoh
vektor berikut ini:
3
2. Vektor tersebut disimbolkan dengan dua huruf besar atau juga satu huruf
yang ditebalkan
Huruf pertama (A) merupakan titik asal vektor, atau disebut juga
dengan sebutan pangkal vektor. Huruf di belakang (B) ialah arah vektor
atau titik terminal atau disebut juga dengan sebutan ujung vektor.
D. Besar Vektor
4
2. Vektor satuan adalah suatu vektor yang panjangnya satu satuan. Vector
satuan dari :
5
Langkah-langkah :
1. Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal
berimpit.
2. Lukis sebuah jajaran genjang dengan kedua vektor tersebut sebagai
sisi-sisinya.
3. Resultannya adalah sebuah vektor yang merupakan diagonal dari
jajaran genjang tersebut dengan titik pangkal sama dengan titik
pangkal kedua vektor tersebut.
Besar Vektor R adalah :
R=|R|=
Catatan :
B. Metode Segitiga
Bila ada dua buah vektor A dan B akan dijumlahkan dengan cara
segitiga maka tahap-tahap yang harus dilakukan adalah :
6
Gambar 2.4 : Resultan vektor A + B, dengan metode segitiga
Langkah-langkah :
1.Gambarkan vektor A.
2.Gambarkan vektor B dengan cara meletakkan pangkal vektor B pada
ujung vektor A.
3.Tariklah garis dari pangkal vektor A ke ujung vektor B.
4.Vektor resultan merupakan vektor yang memiliki pangkal di vektor A
dan mempunyai ujung di vektor B.
C. Metode poligon
Pada metode ini, tahapannya sama dengan metode segitiga,
hanya saja metode ini digunakan untuk menjumlahkan lebih dari dua
vektor.
Contoh :
D. Metode Uraian
Setiap vektor yang akan dijumlahkan atau dikurangkan harus
diuraikan menjadi komponen terhadap sumbu x dan komponen
terhadap sumbu y.
7
2.3 Macam-Macam Perkalian Vektor
Operasi vektor tidak hanya terbatas pada penjumlahan dan pengurangan
vektor saja operasi perkalian juga berlaku untuk vektor. Lalu apa saja
jenis-jenis perkalian vektor itu? Dalam fisika, perkalian vektor dibedakan
menjadi 3 macam yaitu:
A. Perkalian Vektor dengan Skalar
B. Perkalian Titik (Dot Product) C.
Perkalian Silang (Cross Product)
Ketiga jenis perkalian tersebut memiliki aturan, rumus serta sifat yang
berbeda-beda. Untuk memahami mengenai tiga macam perkalian vektor
tersebut, lanjutkan menyimak penjelasan dibawah ini.
Keterangan:
s = perpindahan (m)
v = kecepatan (m/s)
t = selang waktu (s)
kita tahu bahwa kecepatan adalah besaran vektor sedangkan waktu
adalah besaran skalar. Berdasarkan persamaan di atas, perkalian
kecepatan dengan waktu menghasilkan perpindahan yang termasuk
besarn vektor. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa :
adalah vektor.
Secara matematis, perkalian vektor dengan skalar memiliki arti
yang sederhana. Misalkan hasil kali antara skalar k dengan sebuah
vektor A menghasilkan vektor B, maka aturan perkalian tersebut
dituliskan sebagai berikut :
B = kA
r = xi + yj r = xi + yj + zk
k(A + B) = kA + kB
Perhatikan gambar di atas, vektor satuan i, j, dan k merupakan vektor yang saling
tegak lurus satu sama lain dengan kata lain besar α = 90 o dan nilai ketiga vektor
tersebut adalah 1. Maka hasil perkalian titik pada vektor satuan tersebut adalah
sebagai berikut:
i . i = j . j = k . k = 1.1 cos 0o = 1 (berhimpit)
i . j = i . k = j . k = 1.1 cos 90o = 0 (tegak lurus)
A.B (Axi + Ayj + Azk) . (Bxi + Byj + Bzk)
=
A.B=Axi . Bxi + Axi .Byj + Axi . Bzk + Ayj . Bxi + Ayj .Byj
+ Ayj . Bzk + Azk . Bxi + Azk .Byj + Azk . Bzk
→ karena i . j = i . k = j . k = 1.1 cos 90o = 0 maka
A.B=Axi . Bxi + 0 + 0 + 0 + Ayj .Byj + 0 + 0 + 0 + Azk . Bzk
A.B=Axi . Bxi + Ayj . Byj + Azk . Bzk
→ karena i . i = j . j = k . k = 1.1 cos 0o = 1 maka
A.B=AxBx + AyBy + AzBz
Dengan menggunakan hasil perkalian titik pada vektor satuan di atas, kita dapat
mencari hasil perkalian titik suatu vektor yang dinyatakan dalam vektor satuan.
misalkan terdapat dua vektor berikut ini:
A.B = B.A
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak gerak benda yang lintasannya lurus
dan kecepatannya konstan (tetap). Contoh gerak GLB adalah mobil yang bergerak
pada jalan lurus dan berkecepatan tetap.
Persamaan yang digunakan pada GLB adalah sebagai berikut :
s = v.t
Keterangan :
dibutuhkan (s)
Sebelum lebih lanjut membahas tentang gerak terlebih dahulu kita bahas tentang
perbedaan perpindahan dan jarak tempuh.
Perpindahan adalah besarnya jarak yang diukur dari titik awal menuju titik akhir
sedangkan Jarak tempuh adalah Panjang lintasan yang ditempuh benda selama
bergerak.
Karena dalam hal ini yang kita bahas adalah gerak lurus maka besarnya
perpindahan dan jarak yang ditempuh adalah sama. Berdasarkan pada alasan ini
maka untuk sementara supaya mudah dalam membahas, kecepatan dan kelajuan
dianggap sama.
Pada pembahasan GLB ada juga yang disebut dengan kecepatan rata-rata.
Kecepatan ratarata didefinisikan besarnya perpindahan yang ditempuh dibagi
dengan jumlah waktu yang diperlukan selama benda bergerak.
a. GLBB dipercepat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh GLBB
dipercepat adalah gerak buah jatuh dari pohonnya.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah
Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat
b. GLBB diperlambat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat). Contoh
GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas.
Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut:
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan diatas adalah saat GLBB
dipercepat tanda yang digunakan adalah + .
Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah - , catatan penting disini
adalah nilai percepatan (a) yang dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai
positif karena dirumusnya sudah menggunakan tanda negatif.
Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi
kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi
oleh gravitasi.
Karena gerak peluru termasuk dalam pokok bahasan kinematika (ilmu fisika yang
membahas tentang gerak benda tanpa mempersoalkan penyebabnya), maka pada
pembahasan ini, Gaya sebagai penyebab gerakan benda diabaikan, demikian juga
gaya gesekan udara yang menghambat gerak benda. Kita hanya meninjau gerakan
benda tersebut setelah diberikan kecepatan awal dan bergerak dalam lintasan
melengkung di mana hanya terdapat pengaruh gravitasi.
Kedua, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada
ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah. Beberapa contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam
kehidupan sehari-hari, meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau
benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu.
Ketiga, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari
ketinggian tertentu dengan sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana
tampak pada gambar di bawah.
Gerak peluru merupakan perpaduan antara GLB pada sumbu X (horizontal) dan
GLBB pada sumbu Y (vertikal) yang dipengaruhi oleh gravitasi sehingga
menimbulkan gerak vertikal ke atas dan gerak jatuh bebas dan sudutnya kurang
dari 90º.
Variabel – variabel :
V0 : Kecepatan awal (m/s) g : Percepatan gravitasi bumi (m/s
V0x : Kecepatan awal pada sumbu x (m/s) hmax : Tinggi
maksimum V0y : Kecepatan awal pada sumbu y (m/s)
tmax : Waktu maksimum θ : Sudut elevasi ( º )
smax : Jarak maksimum X = V0x . t
V0 cos θ .
tY =
V0y .t – 1/2
g . t2
= V0 sin θ . t - 1/2 . g . t2
Hmax =
Tmax =
Smax =
GERAK MELINGKAR
Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu lingkaran
(disekeliling lingkaran ), maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak
melingkar beraturan.
Kecepatan pada gerak melingkar beraturan besarnya selalu tetap namun arahnya
selalu berubah, arah kecepatan selalu menyinggung lingkaran, maka v selalu tegak
lurus garis yang ditarik melalui pusat lingkaran ke sekeliling lingkaran tersebut.
* Pengertian radian.
1 (satu) radian adalah besarnya sudut tengah lingkaran yang panjang busurnya
sama dengan jari-jarinya.
Besarnya sudut :
q = radian
S = panjang busur
R = jari-jari
Jika panjang busur sama dengan jari-jari, maka q = 1 radian.
Satu radian dipergunakan untuk menyatakan posisi suatu titik yang bergerak
melingkar ( beraturan maupun tak beraturan ) atau dalam gerak rotasi.
1 rad = = 57,30
Waktu yang diperlukan P untuk satu kali berputar mengelilingi lingkaran di sebut
waktu edar atau perioda dan diberi notasi T. Banyaknya putaran per detik disebut
Frekwensi dan diberi notasi f. Satuan frekwensi ialah Herz atau cps ( cycle per
second ).
Jika dalam waktu T detik ditempuh jalan sepanjang keliling lingkaran ialah
2pR, maka kelajuan partikel P untuk mengelilingi lingkaran dapat
dirumuskan : v = Kecepatan ini disebut kecepatan linier dan diberi notasi v.
Bila benda melingkar beraturan dengan sudut rata-rata (w)dalam radian perdetik :
hubungan : v = w R