PEMBAHASAN
A. VEKTOR
1. Pengertian Vektor
Vektor adalah suatu kuantita/besaran yang mempunyai besar dan arah. Secara grafis
suatu vektor ditunjukkan sebagai potongan garis yang mempunyai arah. Besar atau
kecilnya vektor ditentukan oleh panjang atau pendeknya potongan garis. Sedangkan arah
vektor ditunjukkan dengan tanda anak panah.
Pada tahun 1837 Mobius mempublikasikan buku tentang statika di mana ia secara
gamblang menyatakan idenya tentang penyelesaian masalah besaran vektor bersama
dengan dua sumbu koordinat. Di antara dua hasil karya Monius ini, sebuah karya
tentang geometri oleh Bellavitis dipublikasikan tahun 1832 yang juga membahas
besaran yang merupakan vektor. Objek dasarnya adalah segmen garis AB dan ia
memandang AB dan BA sebagai dua objek yang berbeda. Ia mendefinisikan dua segmen
garis sebagai ‘equipollent’ jika keduanya sama panjang dan paralel. Dalam notasi
modern, dua segmen garis adalah equipollent jika keduanya mewakili dua vektor yang
sama.
1
Dua vektor a dan b dikatakan sama (ekuinvalent), jika dan hanya jika kedua vektor itu
mempunyai panjang dan arah yang sama. Dua vektor yang sama, ditulis a = b (perhatikan
gambar a). sebagai contoh, perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar b. misalnya AH
wakil dari vektor a dan BG wakil dari vektor b , maka a = b (a sama dengan atau ekivalen
b ) sebab AH dan BG mempunyai arah dan panjang yang sama.
Secara aljabar sebuah vektor dapat dinyatakan dengan salah satu cara, sebagai berikut :
3. Vektor basis
2
2. Macam – Macam Operasi Vektor
a. Vektor Di R2
Panjang vektor sendiri adalah bentuk yang bisa dihubungkan dengan sudut
∅ yang dapat dengan mudah untuk dibentuk oleh vektor serta juga sumbu postif.
Operasi Vektor Di R2
a. Proses penjumlahan dan juga pengurangan vektor di R2
Resultan adalah sebutan dari hasil penjumlahan yang dilakukan pada dua
vektor ataupun lebih.
Penjumlahan pada vektor ini sendiri juga dapat dilakukan secara aljabar serta
juga dapat dilakukan dengan memakai cara penjumlahan komponen yang berada di
posisi sama atau seletak.
Apabila :
1
Maka ;
Maka penjumlahan secara grafis sendiri dapat kita lihat pada contoh gambar yang ada
dibawah ini :
Pada penguranagn vektor ini diberlakukan sama dengan yang ada pada penjumlahan,
antara lain adalah sebagai berikut :
2
b. Perkalian vektor di R2 dengan scalar
Suatu vektor sendiri juga dapat dikalikan dengan suatu skalar atau bilangan
real yang nantinya akan menghasilkan suatu vektor baru jika adalah vektor dan k
merupakan skalar.
Sehingga perkalian vektor dapat dinotasikan menjadi seperti :
b. Vektor di R3
Vektor bisa dinyatakan dalam dua dimensi bahkan tiga dimensi atau lebih.
Apabila dinyatakan dalan tiga dimensi maka vektor mempunyai vektor satuan yang
dinyatakan dalam i, j, dan k.
Vektor satuan merupakan vektor yang besarnya satu satuan serta arahnya
sesuai dengan sumbu utama, yaitu:
3
Gambar 27. Contoh Notasi Vektor
Vektor yang terletak di dalam ruang tiga dimensi (x, y, z) di mana jarak antara
dua titik vektor dalam R3 bisa kalian ketahui dengan pengembangan rumus
phytagoras.
Apabila titik dari A(x2. y2. z2) serta B(x2. y2. z2) adalah:
Operasi Vektor Di R3
4
Gambar 25. Rumus Penjumlahan Dan Pengurangan Vektor Di R3
Selain rumus pada R3, terdapat rumus lain dalam hasil kali skalar dua vektor. Apabila
5
Diketahui :
Sehingga :
Contoh soal :
Jawab :
Diketahui:
Maka:
12 = 8+2y
6
y=2
3. Jika diketahui terdapat sebuah titik A(2,4,6), titik B(6,6,2), serta titik C(p,q,-
6). Apabila titik A, B serta titik C ini letaknya segaris, carilah berapa nilai dari
p + q tersebut!
Jawab :
Jika titik titik A, B dan C ini berada segaris maka vektor erta vektor ini
juga dapat searah maupun berlainan arah.
m. =
Apabila B terletak di antara titik A dan C maka akan didapatkan seperti yang
ada bawah ini:
7
Sehingga bisa kita tarik kesimpulan seperti yang ada di bawah ini:
p + q = 10 + 14 = 24
Dua operasi pada vektor, penjumlahan dan perkalian skalar, akan menghasilkan
vektor. hasil kali titik tidak menghasilkan suatu vektor, tetapi akan menghasilkan suatu
skalar. Oleh karena itu, hasil kali titik sering disebut juga sebagai hasil kali skalar (atau hasil
kali dalam).
Perkalian titik didefinisikan sebagai skalar sebagai hasil dari perkalian dua vektor
dengan cosinus sudut apit kedua vektor tersebut. Misalkan terdapat 2 vektor u dan v.
Dari definisi tersebut dapat dituliskan rumus perkalian titik (dot product) yaitu
sebagai berikut.
8
Atau dengan menggunakan konsep perkalian tiap elemennya. Misalkan terdapat dua
vektor dan perkalian titik dapat dihitung dengan:
Keterangan:
Bukti
Untuk membuktikan sifat pertama, misalkan u = <u1, u2, u3> dan v = <v1, v2, v3>. Maka
9
Contoh 1: Menentukan Hasil Kali Titik
Misalkan u = <2, –2>, v = <5, 8>, dan w = <–4, 3>.
1. u ∙ v = <2, –2> ∙ <5, 8> = 2(5) + (–2)(8) = –6
2. (u ∙ v)w = –6<–4, 3> = <24, –18>
3. u ∙ (2v) = 2(u ∙ v) = 2(–6) = –12
4. ||w||² = w ∙ w = <–4, 3> ∙ <–4, 3> = (–4)( –4) + (3)(3) = 25
Banyak penerapan dalam fisika, teknik, dan geometri yang menuntut kita untuk
menemukan suatu vektor dalam ruang yang ortogonal terhadap dua vektor. Operasi tersebut
dinamakan hasil kali silang, dan operasi ini akan lebih mudah didefinisikan dan dihitung jika
kita menggunakan bentuk vektor satuan baku. Karena hasil kali silang menghasilkan suatu
vektor, operasi ini juga sering disebut sebagai hasil kali vektor.
Sangat penting untuk mengingat bahwa definisi ini hanya berlaku pada vektor-vektor tiga
dimensi. Hasil kali silang tidak didefinisikan untuk vektor-vektor dua dimensi.
10
Berikut ini beberapa contoh penghitungan determinan 2 × 2.
dan
Untuk menentukan hasil perkalian silang dua vektor dapat dengan menerapkan rumus
berikut. Misalkan, terdapat dua vektor dalam ruang tiga dimensi yaitu u = (u 1, u2, u3) dan v =
(v1, v2, v3). Hasil perkalian silang (cross product) dua vektor tersebut dituliskan sebagai
Keterangan:
u : vektor u
v : vektor v
u1, u2, u3 : elemen-elemen vektor u
v1, v2, v3 : elemen-elemen vektor v
Atau dapat juga dengan menggunakan metode Sarrus yaitu sebagai berikut.
11
2. v × u
3. v × v
Pembahasan
1. Hasil kali silang antara vektor-vektor u dan v dapat dilakukan seperti berikut.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Vektor adalah suatu kuantita/besaran yang mempunyai besar dan arah. Secara
grafis suatu vektor ditunjukkan sebagai potongan garis yang mempunyai arah. Besar
atau kecilnya vektor ditentukan oleh panjang atau pendeknya potongan garis.
Sedangkan arah vektor ditunjukkan dengan tanda anak panah.
Dua operasi pada vektor, penjumlahan dan perkalian skalar, akan menghasilkan
vektor. hasil kali titik tidak menghasilkan suatu vektor, tetapi akan menghasilkan
suatu skalar. Oleh karena itu, hasil kali titik sering disebut juga sebagai hasil kali
skalar (atau hasil kali dalam).
Dari definisi tersebut dapat dituliskan rumus perkalian titik (dot product) yaitu
sebagai berikut.
Banyak penerapan dalam fisika, teknik, dan geometri yang menuntut kita untuk
menemukan suatu vektor dalam ruang yang ortogonal terhadap dua vektor. Operasi
tersebut dinamakan hasil kali silang, dan operasi ini akan lebih mudah didefinisikan
dan dihitung jika kita menggunakan bentuk vektor satuan baku. Karena hasil kali
silang menghasilkan suatu vektor, operasi ini juga sering disebut sebagai hasil kali
vektor.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studiobelajar.com/vektor/
https://yos3prens.wordpress.com/2015/08/12/hasil-kali-silang-dua-vektor-dalam-ruang/
https://rumuspintar.com/vektor/
https://idschool.net/sma/perkalian-silang-vektor-cross-product-a-x-b/
https://yos3prens.wordpress.com/2015/08/10/hasil-kali-titik-dua-vektor/
14