Bilangan real sudah dikenal dengan baik sejak masih di sekolah menengah, bahkan sejak
dari sekolah dasar. Namun untuk memulai mempelajari materi pada BAB ini anggaplah
diri kita belum tahu apa-apa tentang bilangan real. Kita akan mempelajari bagaimana
sistem bilangan real itu dibangun.
Pertama-tama kita hanya diberikan suatu himpunan bilangan tetapi belum tahu anggotanya seperti apa, belum aturan yang berlaku di dalamnya. Kemudian kedalam himpunan
ini diberikan dua operasi binair, penjumlahan (+) dan perkalian (). Dengan dua operasi ini disusun beberapa aksioma. Dua aksioma penting adalah keujudan elemen 0 dan
elemen 1. Inilah anggota bilangan real pertama yang kita ketahui. Selanjutnya dengan
aksioma-aksioma ini didenisikan anggota-anggota lainnya, seperti bilangan asli, bilangan bulat, bilangan rasional dan bilangan irrasional. Juga didenisikan sifat-sifat yang
mengatur hubungan antar anggota, seperti sifat urutan, sifat jarak, sifat kelengkapan
dan sifat kepadatan.
Bukti.
=
=
=
=
=
b (diketahui)
(a) + b
(a) + b (A2)
(a) + b (A4)
(a) + b (A3)
Exercise 1. Buktikan jika a bilangan real tidak nol maka persamaan ax = b mempunyai
penyelesaian tunggal, yaitu x = (1/b).
Teorema 1.2. Bila a suatu elemen pada R maka berlaku pernyataan berikut.
1. a 0 = 0 ,
2. (1) a = a,
3. (a) = a,
4. (1) (1) = 1.
Bukti.
a+a0 =
=
=
=
a1+a0
a (1 + 0) [menggunakan D]
a 1 [menggunakan A3]
a [menggunakan M3]
1 a + (1) a
(1 + (1)) a [menggunakan D]
0 a [menggunakan A4]
0 [menggunakan bagian i, setelah menerapkan (A1)]
Bukti.
1 = a (1/a) = a 0 = 0.
Hasil ini berlawanan atau kontradiksi dengan (M3). Jadi pengandaian ini salah,
dan haruslah 1/a 6= 0. Selanjutnya karena 1/a 6= 0 dan karena (1/a) a = 1 maka
a
b
dibaca a dibagi
a/b := a (1/b).
R\Q
himpunan bilangan
irrasional
Misal:
2,
{1, 2, 3, . . . }
{z
sebanyak n suku
b
: a, b Z, a 6= 0 .
a
Bilangan real selain bilangan rasional disebut bilangan irrasional dan himpunan
bilangan irrasional ini biasa dilambangkan dengan R \ Q.
Notasi ":=" berarti "didenisikan oleh" (dened by ). Penggunaan notasi ini lebih tepat
daripada menggunakan "=" karena tanda sama dengan seharusnya digunakan untuk
menyatakan kesamaan kedua ruas.
Struktur bilangan real diberikan pada Gambar 1.1.
berarti m2 bilangan genap. Karena itu m juga genap (lihat latihan berikut!). Karena m
genap maka dapat ditulis m = 2p. Substitusi m ini ke kesamaan sebelumnya, diperoleh
(2p)2 = 2n2 4p2 = 2n2 n2 = 2p2 .
Ini berarti n2 bilangan genap, akibatnya n juga bilangan genap. Berangkat dari pengandaian tadi diperoleh dua pernyataan berikut
a. m dan n tidak mempunyai faktor persekutuan selain 1, berarti m dan n tidak
mungkin keduanya genap.
b. m dan n bilangan genap.
Kedua pernyataan ini bertentangan (kontradiksi), sehingga pengandaian harus diingkari.
Kesimpulannya Teorema terbukti.
p
m
dan r = , m, n, p, q Z, n, q 6= 0.
n
q
mq np
m p
=
,
n
q
nq
2). Diperhatikan penjabaran berikut, coba justikasi setiap langkah yang diberikan
(a) (b) =
=
=
=
=
=
((1) a) ((1) b)
(a (1)) ((1) b)
a ((1) ((1) b))
a (((1) (1)) b)
a (1 b)
ab
a = 0 atau a = 1.
Bukti.
Dengan menggunakan Teorema 1.3(iii) diperoleh a + (1) = 0 atau a = 0. Lanjutkan langkah untuk menyimpulkan a = 1 dari a + (1) = 0.
Bukti.
1
= ab
(1/ab)
1
(1/b) = a (b (1/b))
(1/ab)
1
(1/b) = a
(1/ab)
1
((1/b) (1/a)) = a (1/a)
(1/ab)
1
((1/b) (1/a)) = 1.
(1/ab)
1
(1/(1/ab))
= 1/(ab) karena
Denisi 1.1. Pada R terdapat himpunan bagian takkosong P dengan sifat-sifat berikut
1. Jika a, b P maka a + b P.
2. Jika a, b P maka a b P.
Himpunan P ini selanjutnya disebut himpunan bilangan positif.
Selanjutnya diturunkan sifat trikotomi pada bilangan real, yaitu bila a R sebarang
maka tepat satu pernyataan berikut dipenuhi, yaitu
a P, atau a = 0, atau a P.
Jadi himpunan bilangan real terbagi atas tiga himpunan saling asing yaitu bilangan
positif, bilangan negatif dan nol. Selanjutnya urutan pada bilangan real didenisikan
sebagai berikut
Teorema 1.5. Misalkan a, b, c tiga bilangan real. Maka pernyataan berikut berlaku
1. Jika a > b dan b > c maka a > c,
2. Tepat satu pernyataan berikut memenuhi : a > b, a = b, a < b.
1)Karena a > b dan b > c maka berdasarkan denisi berlaku a b P, dan
b c P. Dengan sedikit trik diperoleh
Bukti.
a c = (a b) + (b c) P, yakni a > c.
Bukti.
Bukti.
a+b
< b.
2
Bukti.
Exercise 7. Bila a, b bilangan real dengan a < b + untuk setiap > 0 maka a b.
Berdasarkan denisi bilangan positif bahwa perkalian dua bilangan positif akan menghasilkan bilangan positif. Tetapi sebaliknya, bila hasil kali dua bilangan real adalah
positif belum tentu kedua bilangan real tadi positif.
Teorema 1.9. Jika ab > 0 maka berlaku salah satu dari dua kemungkinan berikut:
a > 0 dan b > 0 atau a < 0 dan b < 0.
Karena ab > 0 maka a 6= 0 dan b 6= 0, sebab jika salah satu diantara a atau b
bernilai nol maka ab = 0. Karena sifat trikotomi kemungkinnya a > 0 atau a < 0.
Untuk a > 0 maka 1/a > 0 dan
Bukti.
>0
Untuk kasus a < 0, diperoleh a > 0 atau 1/(a) > 0 sehingga diperoleh
0 < (1/(a))(ab) = (1/a)(ab) = ((1/a) a) b = 1 b = b.
Exercise 8. Buktikan bahwa jika ab < 0 maka berlaku salah satu dari dua kemungkinan
berikut:
Kedua hasil yang baru saja diberikan mengatakan bahwa jika hasil kali dua bilangan
positif maka kedua bilangan itu bertanda sama. Sebaliknya, jika hasil kali kedua bilangan
negatif maka kedua bilangan itu berlainan tanda.
1. a < b
2. a2 < b2
3.
Bukti.
a<
b.
b > 0.
Fakta ini mudah dibuktikan sendiri. Sekarang diasumsikan a > 0 dan b > 0, yaitu
a + b > 0. (1) (2): Diketahui a < b, atau a b < 0. Jadi diperoleh
a2 b2 = (a b) (a + b) < 0
| {z } | {z }
<0
>0
>0
maka haruslah a b < 0, atau a < b. (i) (iii): Sebelumnya sudah dibuktikan
bahwa jika x, y > 0 maka
x < y x2 < y 2 .
10
Pada bagian
2ini diambil x = a dan y =
dan b = b) maka diperoleh
aritmatika-geometri]
1
ab (a + b).
2
(RAG)
a 6= b. Karena a > 0 dan b > 0 maka a > 0 dan b > 0. Diperhatikan bahwa
Bukti.
0 6= a b = ( a b) ( a + b) .
| {z }
>0
1
0 < ( a b)2 = a 2 ab + b ab > (a + b).
2
rata geometri (RG) dari a dan b adalah ab. Biasanya dalam kehidupan sehari-hari,
rata-rata aritmatika lebih sering digunakan daripada rata-rata geometri. Secara umum
dua macam rata-rata ini didenisikan sebagai berikut: Misalkan diketahui bilangan real
atau data a1 , a2 , , an maka
n
dengan notasi
berlaku bahwa
1X
RA =
ak , RG =
n k=1
Q
n
Y
!1/n
ak
k=1
RG RA.
(1 + x)n 1 + nx.
(KB)
Bukti.
(1 + x)k+1
(1 + x)k 1 + kx [ diketahui ]
= (1 + x)k (1 + x) (1 + kx)(1 + x)
= 1 + (k + 1)x + kx2
1 + (k + 1)x.
11
Jadi berlaku untuk n = k + 1. Perhatikan pada baris kedua kedua ruas dikalikan
dengan (1 + x) suatu bilangan positif karena x > 1.
n
X
!2
ak b k
k=1
Bukti.
n
X
n
X
a2k
k=1
!
b2k
k=1
n
X
(ak tbk )2 .
k=1
n
X
k=1
n
X
!
b2k
t2 2
k=1
n
X
!
ak b k
n
X
t+
!
a2k
0.
k=1
k=1
Jadi F merupakan fungsi kuadrat denit tak negatif, sehingga diskriminannya pun
tak negatif, yaitu
4
n
X
!2
ak b k
k=1
n
X
!
b2k
k=1
n
X
!
a2k
0.
k=1
!2
ak b k
k=1
n
X
!
a2k
k=1
n
X
!
b2k
k=1
12
1
x
1
x
<x
< x2 .
Denisi 1.3. Nilai mutlak suatu bilangan real a, ditulis dengan |a| didenisikan sebagai:
bila a > 0,
bila a = 0,
bila a < 0.
a
|a| := 0
Sebagai contoh, |3| = 3, |0| = 0, dan | 1| = 1. Dengan kata lain, nilai multak bilangan
real bersifat dikotomi, yaitu nol atau positif. Diperhatikan tiga cabang pada denisi
nilai mutlak dapat disederhanakan menjadi
(
|a| :=
bila a 0,
bila a < 0.
a
a
13
5. |a| a |a|.
1)(=): langsung dari denisi. (=): dibuktikan melalui kontraposisinya, yaitu
jika a 6= 0 maka |a| =
6 0, juga langsung dari denisi.
Bukti.
Denisi 1.4. Jarak (metrik) antara dua bilangan real a dan b didenisikan sebagai
d(a, b) := |a b|.
Bila b = 0 maka d(a, 0) = |a| dipandang sebagai jarak a terhadap titik asal 0.
Interpretasi sederhana bilangan real dapat disajikan dalam garis bilangan. Gambar
berikut adalah garis bilangan dan ilustrasi jarak antara 3 dan 2.
-4
-3
-2
-1
| -3 - 2 | = 5
Gambar 1.2: Garis bilangan dan jarak antara dua bilangan real
Teorema berikut berkaitan dengan sifat dasar nilai mutlak dan sangat sering digunakan
dalam analisis.
14
Teorema 1.15. (Ketidaksamaan segitiga) Untuk sebarang bilangan real a dan b berlaku
|a + b| |a| + |b|.
(KS)
Dari Teorema 1.14(5) kita mempunyai |a| < a < |a| dan |b| < b < |b|.
Dengan menjumlahkan dua ketidaksamaan ini diperoleh
Bukti.
Kemudian, dari bagian (4) dengan menganggap c := (|a| + |b|) maka terbukti
bahwa
|a + b| |a| + |b|.
Contoh 1.5. Tentukan semua bilangan real x yang memenuhi |x 1| > |x + 1|.
Diperhatikan titik x = 1 dan x = 1 merupakan titik transisi, yaitu
perbatasan dimana nilai mutlak berubah pola. Untuk x < 1, maka x 1 < 0
dan x + 1 > 0 sehingga |x 1| = (x 1) dan |x + 1| = (x + 1). Subtitusi
kedalam ketidaksamaan diperoleh
Penyelesaian.
(x 1) > (x + 1) 1 > 1
15
Perhatikan Teorema 1.10 memberikan dasar untuk mengkuadartkan kedua ruas ketidaksamaan. Perlu hati-hati syarat yang harus dipenuhi adalah kedua ruas terjamin tidak
bernilai negatif.
Exercise 10. Tentukan semua bilangan real x yang memenuhi |x| + |x + 1| < 2.
Dapat diperiksa bahwa jarak (metrik) seperti diberikan pada Denisi 1.4 memenuhi
sifat-sifat sebagai berikut
1. d(x, y) 0 untuk setiap x, y R.
2. d(x, y) = 0 bila hanya bila x = y .
3. d(x, y) = d(y, x) untuk setiap x, y R.
4. d(x, y) d(x, z) + d(z, y) untuk setiap x, y R.
Sifat 4 ini merupakan generalisasi dari ketidaksamaan segitiga (KS). Himpunan bilangan
real yang dilengkapi dengan metrik d ini disebut ruang metrik. Lebih lanjut, pada
analisis dikenal pula ruang bernorma, ruang Banach, ruang Hilbert dan lain-lain.
(
0
d(s, t) :=
1
bila s = t,
bila s =
6 0.
Dapat dibuktikan dengan induksi. Ingat prinsip induksi, jika berlaku untuk dua
bilangan maka akan berlaku untuk sebanyak berhingga bilangan.
Bukti.
16
a) 4 < |x + 2| + |x + 1| < 5
b) |2x 3| < 5 dan |x + 1| > 2 secara bersamaan.
6. Tentukan semua pasangan titik (x, y) dan sketsa grak pada RR yang memenuhi
persamaan berikut
a) |x| = |y|
b) |xy| = 1
c) |x| + |y| = 2
d) |x| |y| = 1.
7. Tentukan semua pasangan titik (x, y) dan sketsa grak pada RR yang memenuhi
pertidaksamaan berikut
a) |x| |y|
b) |xy| 1
c) |x| + |y| 2
d) |x| |y| 1.
Bukti.
17
v1 v2
w1 w2
Contoh 1.7. Diberikan S := [0, 1), maka himpunan batas atas S dan himpunan batas
bawah S adalah
Contoh 1.8. Himpunan bilangan asli N tidak mempunyai batas bawah maupun batas
atas.
Contoh 1.10. Buktikan setiap bilangan real adalah batas atas himpunan kosong .
Argumennya dapat dijelaskan sebagai berikut. Bilangan u R batas atas S
dapat disajikan dalam kalimat logika berikut
Bukti.
s S s < u.
18
Dengan membuat ingkaran kalimat ini maka diperoleh denisi bukan batas atas
berikut
p bukan batas atas S ada s0 S sehingga p < s0 .
Berdasarkan denisi, u = sup(S) dapat dikarakterisasi oleh dua kondisi berikut, yaitu:
1. u s untuk setiap s S ,
2. bila ada v R dengan v < u maka ada s0 S sehingga v < s0 .
Kondisi pertama menyatakan bahwa v haruslah batas atas S dan kondisi kedua menyatakan bahwa batas atas ini haruslah yang terkecil. Artinya bila ada v bilangan lain
yang lebih kecil dari s maka v bukan batas atas S lagi.
Bukti.
Teorema 1.18. Misalkan u suatu batas atas himpunan S . Maka berlaku pernyataan
berikut
(1.1)
Bukti. ():
Ini berarti v bukan batas atas S , dan berdasarkan karakteristik supremum disimpulkan bahwa u = sup S .
Fakta pada teorema ini diilustrasikan pada Gambar 1.5.
Exercise 15. Misalkan w suatu batas atas himpunan S . Maka berlaku pernyataan
berikut
20
(1.2)
Hasil ini dapat dibuktikan sebagai berikut. Jika diberikan > 0 sebarang maka
selalu dapat dipilih bilangan asli n0 dengan n0 > 1/. Nah, s = n10 S dan
0 + s > . Berdasarkan kriteria inmum (latihan sebelumnya) maka disimpulkan
0 adaah inmum S .
Bukti.
1
n
< .
1
1
1
= 833.333 , ambil n = 834 maka berlaku =
< 0.0012 = .
n
834
Setelah mempelajari supremum, maksimum, inmum dan minimum maka jelaslah bahwa
konsep supremum dan inmum lebih luas daripada konsep maksimum dan minimum.
Faktanya, bila suatu himpunan S mempunyai maksimum dan minimum maka
sup S = maks S, inf S = min S.
21
Sifat supremum ini dikenal juga dengan sifat kelengkapan bilangan real. Dengan sifat
ini terjamin bahwa garis bilangan adalah "padat", artinya tidak ada satupun titik yang
hilang. Sebagai ilustrasi, diperhatikan himpunan terbatas berikut
A := {x > 0 : x2 < 2}.
Teorema 1.19. Bila a dan b bilangan real dengan a < b maka terdapat bilangan rasional
r dengan a < r < b.
Bukti.
1
suatu bilangan real positif. Menurut sifat Archimedes terdapat
Diperhatikan bahwa ba
1
. Untuk n ini berlaku
bilangan asli n sehingga n > ba
(*)
nb na > 1.
Sekarang ambil m sebagai bilangan bulat pertama yang lebih besar dari na, dan berlaku
(**)
m 1 na < m.
Bentuk terakhir ini dapat ditulis na < m < nb, dan dengan membagi semua ruas dengan
n, didapat
a<
m
n
m
<b
n
1.
2.
3.
4.
Diketahui a =
d=
1
1,51,4142
2 1, 4142, b = 3/2 = 1, 5
11.6569
Jadi bilangan asli yang yang dapat diambil adalah n = 12, 13, 14, 15, 16.
Untuk n = 12 diperoleh
na
(12)(
2) 16, 9706 maka diambil m = 17. Untuk
19
20
5. Jadi bilangan rasional r = 17
,
,
dan
terletak
diantara
2 dan 3/2.
12 13
14
Exercise 16. Bila a dan b bilangan real dengan a < b maka terdapat bilangan irrasional
z dengan a < z < b.
Exercise 17. Temukan 5 bilangan irrasional yang terletak diantara 1 dan 1.01.
22
Buktikan
sup(a + S) = a + sup S.
8. Misalkan f dan g dua fungsi yang didenisikan pada domain X . Jika rangenya
terbatas, buktikan
(i) sup{f (x) + g(x) : x X} sup{f (x) : x X} + sup{g(x) : x X}.
(ii) inf{f (x) + g(x) : x X} inf{f (x) : x X} + inf{g(x) : x X}.
23