Dengan
: faktorial dari n
: Nilai turunan ke n dititik a
: pangkat n terhadap sesuatu
Berdasarkan formula dengan a = 0 maka setiap fungsi dapat kita temukan
deretnya.
Penyelesaiannya yaitu :
Menentukan terlebih dahulu dan seterusnya
sampai menemukan sebuah pola , perhatikan bahwa
Lanjutan Contoh 1
Penyelesaiannya :
= =1
=- = -1
= = 1
=- = -1
dan seterusnya sehingga ;
Nah dari contoh (1) dan (2) kita juga dapat menjumlahkan dan
mengurangkan fungsi tersebut sehingga didapatkan fungsi baru
sekaligus dengan deretnya.
+
Atau
𝑒 𝑥 + 𝑒− 𝑥 𝑥
2
𝑥
4
2 (
= 1+ +
2! 4!
+⋯ )
-
Atau
𝑒 𝑥 − 𝑒− 𝑥 𝑥 3 𝑥5
2 (
= 𝑥+ +
3! 5 !
+⋯ )
3. Tentukan deret dari fungsi
Penyelesaiannya :
= =0
= =1
= = 0
= = -1
= =0
dan seterusnya sehingga ;
𝑥3 𝑥5 𝑥7
sin 𝑥 = 𝑥 − + −
3! 5! 7!
4. Tentukan deret dari fungsi
Penyelesaian :
Menggunakan cara yang sama seperti contoh (1),(2) dan ( 3) maka akan
didapatkan :
Selanjutnya kita juga dapat menentukan deret suatu fungsi yang sepadan
∞
1 1 𝑛 2 3
𝑓 ( 𝑥 )= = =∑ (− 𝑥) =1− 𝑥+ 𝑥 − 𝑥 +⋯
1+ 𝑥 1 − ( − 𝑥 ) 𝑛 =0
Fungsi-fungsi berikut penting untuk diingat Karena akan digunakan
dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang merupakan aplikasi
dari kombinatorik.
Fungsi Deret
Fungsi Deret
Fungsi Deret
Berikut disajikan contoh dari fungsi-fungsi yang sepadan dengan
beberapa fungsi di atas, yaitu :
sehingga,
D. DEFINISI FUNGSI PEMBANGKIT
Misal adalah suatu barisan
Penyelesaian :
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui rumus fungsi
pembangkit biasa yaitu :
3. Jika untuk n ≥ 0 tentukan fungsi pembangkit eksponensial
Penyelesaian :
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui rumus fungsi
pembangkit eksponensial yaitu :
4. Tuliskan bentuk fungsi pembangkit eksponensial dari barisan
Penyelesaian :
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui rumus
fungsi pembangkit eksponensial yaitu :
5. Tentukanlah barisan yang dibangkitkan oleh fungsi pembangkit
Penyelesaian :
Perhatikan bahwa =
Sehingga fungsi diatas dapat ditulis :
Contoh soal
1. Tentukanlah barisan yang dibangkitkan oleh fungsi pembangkit
Penyelesaian :
Lanjutan contoh 1
Penyelesaian :
Sehingga, diperoleh
F. Fungsi Pembangkit untuk Kombinasi
Misalkan kita akan mengambil 4 kelereng dari tiga kelereng warna merah (m),
hijau (h) dan kuning (k) secara acak (random). syarat pengambilan kelereng
tersebut adalah kelereng merah terambil maksimal 2 (boleh tidak
terambil), kelereng hijau terambil maksimal 3 (boleh tidak terambil)
dan kelereng kuning terambil maksimal 1 (boleh tidak terambil). Ada
berapa cara untuk mengambilnya? Tentunya ada lima cara yaitu :
1. m, h, h, k
2. m, h, h, h
3. m, m, h, h
4. h, h, h, k
5. m,m, h,k
Kita tinjau kembali syarat pengambilannya yaitu :
1. Kelereng merah yaitu kemungkinannya adalah boleh tidak terambil, atau
terambil satu kali, atau terambil dua kali. Jika kita mengindikasikan
kelereng merah tidak terambil dengan dan kelereng merah terambil
satu kali dengan sedangkan kelereng merah terambil dua kali dengan
maka akan didapat suatu fungsi
2. Kelereng hijau jika kita mengindikasikan kelereng hijau tidak terambil dengan
dan kelereng hijau terambil satu kali dengan , kelereng hijau
terambil dua kali dengan dan kelereng hijau terambil tiga kali dengan
maka akan didapat suatu fungsi
3. Kelereng kuning yaitu kemungkinannya adalah boleh tidak terambil, atau
terambil satu kali. Jika kita mengindikasikan kelereng kuning tidak terambil
dengan dan kelereng kuning terambil satu kali dengan maka
akan didapat suatu fungsi
Selanjutnya, kalikan 3 fungsi yang didapat tadi, sehingga, diperoleh ;
+
Karena kita akan mengambil 4 kelereng secara acak maka perhatikan koefisien dari ,
yaitu :
Setiap suku dari koefisien tersebut menunjukkan cara kita mengambil sesuai dengan syarat
yang diberikan. Hal ini sesuai dengan yang telah kita daftar secara manual yaitu :
1. m, h, h, k
2. m, h, h, h
3. m, m, h, h
4. h, h, h, k
5. m,m, h,k
Dalam sebuah masalah terkadang kita hanya diminta untuk menentukan banyaknya cara
tanpa diminta mendaftar setiap kemungkinan atau cara, sehingga kita dapat menggantikan
nilai m, h dan k dengan 1 sehingga setiap koefisien dapat menunjukkan banyaknya cara
mengambil kelereng tersebut
Dengan demikian fungsi tersebut menjadi:
atau
demikian fungsi pembangkit tidak tergantung dari banyaknya obyek yang diambil,
Misalkan terdapat p tipe obyek berbeda, dan terdapat obyek tipe 1, obyek tipe
Perhatikan bahwa :
2 31 − 𝑥 𝑛 +1 𝑛
1 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 +⋯ + 𝑥 =
1− 𝑥
Sehingga, diperoleh ;
0 ; jika
; jika
; jika
; jika
3. Ada berapa cara yang dapat dilakukan agar 60 objek yang identik dapat
ditempatkan didalam 4 sel (kotak) yang berbeda sedemikian sehingga :
(i) setiap kotak mendapat paling sedkit satu objek ?
(ii) setiap kotak mendapat paling sedikit 10 objek dan paling tak lebih dari 20
objek
Penyelesaian :
(i) Karena ada 4 kotak dan setiap kotak mendapat paling sedkit satu objek,
maka fungsi pembangkit untuk permasalahan tersebut adalah :
Karena syaratnya 0 muncul maksimal 3 kali dan 1 muncul maksimal 1 kali, maka
fungsi pembangkit eksponensial dari 0 dan 1 adalah dan
Sehingga
𝑥2 𝑥3 𝑥4
𝑓 ( 𝑥 ) =1 +2 𝑥 + 3 +4 +4
2! 3! 4!
Dapat dilihat pada koefisien menunjukkan banyaknya barisan biner yang dapat
dibentuk. Banyaknya barisan biner dengan panjang 1 maka dapat dilihat dari
koefisien yaitu sebanyak 2. Banyaknya barisan biner dengan panjang 2 maka
dapat dilihat dari koefisien yaitu sebanyak 3. Banyaknya barisan biner
dengan panjang 3 maka dapat dilihat dari koefisien yaitu sebanyak 4.
Banyaknya barisan biner dengan panjang 4 maka dapat dilihat dari koefisien
yaitu sebanyak 4.
Secara umum diperoleh :
Misalkan terdapat p tipe obyek berbeda, dan terdapat obyek tipe i untuk . Maka
paling banyak obyek tipe – i sama dengan koefisien dalam fungsi pembangkit
eksponensial berikut :
Hal yang perlu diperhatikan bahwa pada fungsi
01
𝑒 𝑥 + 𝑒− 𝑥 𝑥 2 𝑥 4 𝑥6
02 2 (
= 1+ + + +⋯
2! 4! 6! )
𝑒 𝑥 − 𝑒− 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
3 5 7
03 2
= 𝑥+(3!
+ +
5! 7!
+⋯ )
Contoh Soal
1. Berapakah banyaknya barisan kuarternair r- angka yang memuat paling sedikit satu, paling sedikit
1 dua dan paling sedikit 1 tiga
Penyelesaian :
Pada barisan kuarternair, secara umum terdapat 4 angka yang berbeda yaitu : 0, 1, 2, dan 3.
angka 0 bisa muncul 0 kali , 1 kali, 2 kali, dan seterusnya. Sedangkan untuk setiap angka 1, 2, 3
muncul paling sedikit satu kali, dan urutan angka dalam suatu barisan diperhatikan maka untuk
menjawab permasalahan tersebut menggunakan FPE.
Lanjutan Contoh 1
Jadi, banyak cara untuk membuat kata sandi dengan panjang 4 dilihat pada
koefisien yaitu 12 cara
Fungsi Pembangkit untuk Menentukan Solusi Bulat
Dalam menyelesaikan masalah solusi bulat yang perlu
diperhatikan adalah banyaknya variabel dan syarat yang
diberikan dari setiap variabel. Untuk menentukan
solusinya dapat dilihat dari koefisien deret yang
dihasilkan. Misalnya untuk menentukan solusi bulat
dari maka jawabannya adalah koefisien
dari
Contoh Soal
Tentukanlah banyaknya solusi bulat dari denga x,y,z bilangan
bulat
Penyelesaian :
Banyaknya variabel dalam persamaan tersebut adalah 3, dengan syarat yang
sama yaitu setiap variabel terisi minimal 0. Dengan demikian fungsi
pembangkit dari permasalahan tersebut adalah:
Lanjutan Contoh Soal
Dengan demikian untuk suatu bilangan cacah n, banyaknya solusi
bulat dari persamaan
,
I. Latihan
1. Tentukan deret dari fungsi !
2. Tentuka fungi pembangkit dari barisan
3. Tentukan fungsi pembangkit eksponensial dari barisan !
4. Tentukanlah barisan yang dibangkitkan dari fungsi !
5. Ada berapa cara mendistribusikan r kelereng yang identik kepada 20 anak
jika setiap anak paling sedikit menerima 1 kelereng tetapi tidak lebih dari 4
kelereng
I. Lanjutan Latihan
6. Berapa banyaknya barisan biner dengan syarat:
E. Derangement ( Pengacakan)
Bentuk
Pada barisan fibonacci , dapat ditulis relasi rekursifnya adalah alam
relasi rekursif terdapat dua bagian yaitu yang dinamakan dengan
syarat awal karena sudah diberikan sedangkandisebut bagian
rekursif
CONTOH SOAL
Contoh permasalahan lainnya adalah relasi rekursif dari banyaknya barisan
biner n digit dengan syarat tidak ada angka 1 yang saling berdekatan
(Townsend, 1961). Misalkan adalah banyaknya barisan yang dimaksud, dan
berikut adalah ilustrasi untuk dan
n=4
n=3
0000
n=2 000 1000
n=1 0100
00 100
0 0010
10 010 1010
1 0001
01 001
1001
101 0101
Jelas dan untuk ͵ susunan barisan biner dengan digit
adalah:
a) Menambahkan 0 pada akhir barisan digit.
b) Menambahkan 01 pada akhir barisan digit.
Dengan demikian relasi rekursif dari permasalahan tersebut adalah
. Relasi rekursif tersebut dapat pula
dituliskan menjadi . Relasi rekursif
tersebut sama dengan relasi rekursif tetapi dengan syarat awal yang berbeda.
B. Relasi Rekursif Linear Dengan Koefisien Konstanta
Bentuk Umum bagian rekursif dari suatu relasi rekursif linear berderajat
k adalah:
Dengan untuk setiap i , , dan f(n) adalah fungsi –fungsi
dalam n dan
Jika f(n) = 0 , maka relasi rekursif tersebut disebut homogen
Jika f(n) ≠ 0 , maka relasi rekursif tersebut disebut nonhomogen
Selanjutnya jika untuk setiap i konstanta , maka relasi
rekursif tersebut dinamakan relasi rekursif dengan koefisien konstanta.
Contoh
Bentuk umum dari relasi rekursif linear homogen dengan koefisien konstanta
adalah sebagai berikut :
𝑎
𝑛+ 𝑐1 𝑎 𝑛 −1+ ⋯+ 𝑐1 𝑘 𝑎 𝑛 −𝑘 =𝑓 1 ( 𝑛 ) ⋯ ⋯ ⋯(1)
dan
Maka untuk sembarang konstanta
adalah solusi dari :
𝑎 𝑛+ 𝑐1 𝑎 𝑛 −1+ ⋯+ 𝑐𝑘 𝑎 𝑛 −𝑘 =0 ; 𝑐 𝑘 ≠ 0
𝑛
𝑥 + 𝑐1 𝑥 𝑛 −1+ 𝑐2 𝑥 𝑛 −2+ ⋯+ 𝑐 𝑘 𝑥 𝑛 −𝑘 =0
2. Bagi kedua ruas dengan , diperoleh ;
𝑘
𝑥 + 𝑐 1 𝑥 𝑘 −1 +𝑐 2 𝑥 𝑘 −2 +⋯ +𝑐 𝑘 =0
Persamaan
:
Jika adalah akar-akar (yang berbeda) dari persamaan
diatas maka adalah penyelesaian dari relasi
rekursif sehingga, berdasarkan (1) untuk sembarang konstanta
diperoleh ;
𝑛 𝑛 𝑛
𝑐 1 𝑥 1 +𝑐 2 𝑥 2 + ⋯+𝑐 𝑘 𝑥 𝑘
Persamaan juga merupakan solusi dari relasi . Selanjutnya :
Selesaikanlah relasi rekursif
Penyelesaian :
Misalkan maka bentuk rekursif menjadi :
Ekuivalen dengan
Akar- akar persamaan karakteristik dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus abc , sehingga diperoleh ;
dan
Sehingga, solusi umum dari relasi rekursif
adalah :
Lanjutan Contoh Soal
Karena kondisi awal dan maka dari (i) diperoleh :
1
1
Selanjutnya dari persamaan (i) dan (ii) , diperoleh ;
dan
Subtitusi nilai dan ini pada (i) , diperoleh penyelesaian dari relasi rekursif
sebagai berikut :
Catatan
Misalnya persamaan karakteristik memiliki sebuah akar rangkap ,
katakan akar rangkap m . Maka dapat ditunjukkan bahwa masing-
masing dari :
Jika persamaan karakteristik dari realasi rekursif mempunyai
sebuah akar , katakan , rangkap m , maka solusi umum dari yang
melibatkan
mempunyai bentuk :
Dengan ,
Contoh Soal
Cari formula untuk yang memenuhi relasi rekursif berikut .
Ekuivalen dengan
Lanjutan Contoh Soal
Bagi kedua ruas persamaan terakhir dengan diperoleh persamaan
karakteristik sebagai berikut :
Akar- akar persamaan karakteristik dapat ditentukan dengan
menggunakan cara horner , sehingga diperoleh ;
Maka diperoleh ;
Penyelesaian dari sistim persamaan tersebut adalah
𝑎 𝑛+𝑐1 𝑎 𝑛 −1+⋯+𝑐𝑟 𝑎 𝑛 −1 =𝑓 (𝑛)
Dengan syarat awal. Untuk menyelesaikan relasi rekursif tersebut
dasarnya sama dengan langkah-langkah penyelesaian pada relasi
rekursif linear homogen dengan koefisien konstanta. Kita akan
menentukan penyelesaian dari bagian rekursif dan menggunakan
syarat awal untuk menyelesaikan sistem persamaannya
Berdasarkan prinsip superposisi bahwa jika adalah solusi umum dari
bagian rekursif homogen :
𝑎 𝑛+ 𝑐1 𝑎 𝑛 −1+ ⋯+ 𝑐𝑟 𝑎 𝑛 −1 =0
𝑎 𝑛+ 𝑐1 𝑎 𝑛 −1+ ⋯+ 𝑐𝑟 𝑎 𝑛 −1 =𝑓 (𝑛)
𝑎 𝑛+ 𝑐1 𝑎 𝑛 −1+ ⋯+ 𝑐𝑟 𝑎 𝑛 −1 =𝑓 (𝑛)
CONTOH SOAL
Selesaikan relasi rekursif berikut ,
Penyelesaian :
Akan diselesaikan terlebih dahulu relasi rekursif homogen
sehingga didapat
4A = 4 , A = 1 , 4
,
Lanjutan Contoh Soal
Dari sistem persamaan linear tersebut didapat sehingga
solusi particular adalah
Sehingga solusi umum dari bagian rekursif adalah
D.Menyelesaikan Relasi Rekursif Dengan Fungsi Pembangkit
fungsi pembangkit.
Untuk memudahkan mengingat perhatikanlah tabel berikut ini:
Gunakan FPB untuk menyelesaikan relasi rekursif berikut :
Penyelesaian :
Misalkan adalah FPB barisan . Maka menurut definisi :
Ekuivalen dengan ;
Ekuivalen dengan ;
Suku pertama ruas kanan persamaan (1) adalah
Lanjutan Contoh Soal
Suku kedua ruas kanan persamaan (1) adalah
Lanjutan Contoh Soal
Sehingga persamaan (1) menjadi ;
Ekuivalen dengan ,
Karena
Lanjutan Contoh Soal
Maka ,
Karena adalah koefisien dalam P(x) maka penyelesaian relasi rekirsif berikut ;
,
CONTOH SOAL
Gunakan fungsi pembangkit untuk menyelesaikan relasi rekursif berikut :
Penyelesaian :
Karena relasi rekursif diatas adalah relasi rekursif non konstanta maka
penyelesaiannya menggunakan FPE.
Misalkan
Kalikan kedua ruas dengan persamaan relasi rekursif dengan
Kemudian dijumlahkan untik n = 1 sampai n, diperoleh ;
Lanjutan Contoh Soal
Ekuivalen dengan ,
Atau ;
Sehingga,
b, c, a c, a, b.
Apabila obyeknya sebanyak 4 buah, misalnya a, b, c, d, maka
salah satu derangement dari obyek tersebut adalah:
Posisi Objek
Posisi Objek a, b,
a, b, c,d
c,d
Derangement
Derangement b, c,
b, c, a,
d, da
Coba perhatikan tabel dibawah ini
Nah untuk menjawab pertanyaan tersebut , pertama – tama akan dicari hubungan
Karena hanya ada satu permutasi tanpa elemen , maka . untuk n = 1, , sebab tidak
ada permutasi dengann satu elemen dimana elemen itu tidak
menempati tempat semula . Untuk n = 2 diperoleh Sebab hanya ada satu
permutasi dua elemen dimana setiap elemen tidak menempati tempat semula.
Untuk kita peroleh relasi rekursif untuk sebagai beriku t :
1. Pandangan sebuah elemen sebarang dari n elemen yang ada.
2. Tanpa menghilangkan keumuman , misalnya elemen n ini menempati posisi ke
1 . Sekarang ada dua kemungkinan posisi dari elemen 1 . Elemen 1 mungkin
menempati posisi ke n atau mungkin tidak.
Kasus 1 Elemen 1 Menempati Posisi Ke n
Elemen n . . . . 1
Posisi ke 1 2 3 4 n -1 n
Sekarang kita mempunyai n – 2 elemen yaitu elemen : 2, 3,, n – 1 yang harus
Elemen n . . . . (tdk 1)
Posisi ke 1 2 3 4 n -1 n
Sekarang kita mempunyai n – 1 elemen yaitu elemen : 1, 2, 3,, n – 1 yang harus dijajar
sedemikian sehingga setiap elemen 1 tidak pada posisi ke – n , elemen 2 tidak pada posisi
ke-2 , elemen 3 tidak pada posisi ke -3 dan seterusnya , elemen n-1 tidak pada posisi ke( n –
1)Ini dapat dilakukan dengan cara. Jadi banyaknya derangement dari n elemen dimana
n elemen menempati posisi ke- 1 adalah . Sehingga untuk diperoleh
hubungan ,
Ekuivalen dengan :
(1)
𝑎 𝑛=− 𝑎𝑛 − 1 , 𝑛 ≥ 2
𝑎 𝑛=− 𝑎𝑛 − 1 , 𝑛 ≥ 2
Karena
Maka :
𝑛
𝐷0=1; 𝐷𝑛 =𝑛 𝐷𝑛 −1 + ( −1 ) , 𝑛 ≥1
Mencari Formula Untuk
𝑛
𝐷0=1; 𝐷𝑛 =𝑛 𝐷𝑛−1 +( −1 ) ,𝑛≥1
Kita akan selesaikan relasi rekursif ini dengan FPE karena persamaan
diatas masuk kedalam relasi rekursif nonkosntanta .
Untuk itu kita misalkan ,
Ruas kiri dari persamaan dapat ditulis sebagai berikut .
Suku pertama ruas kanan persamaan (3) adalah ,
𝑥
𝑃 ( 𝑥 ) −1= x P ( x )+ 𝑒 −1
𝑥
𝑃 ( 𝑥 ) −1= x P ( x )+ 𝑒 −1
Ekuivalen dengan,
Karena
Maka
Dengan demikian
F. Sistim Relasi Rekursif
Misalnya
• menyatakan banyaknya barisan binair n angka yang memuat “0” sebanyak
genap dan “1” sebanyak genap.
• menyatakan banyaknya barisan binair n angka yang memuat “0” sebanyak
genap dan “1” sebanyak ganjil.
• menyatakan banyaknya barisan binair n angka yang memuat “0” sebanyak
ganjil dan “1” sebanyak genap.
• menyatakan banyaknya barisan binair n angka yang memuat “0” sebanyak
ganjil dan “1” sebanyak ganjil.
Lanjutan Sistim Relasi Rekursif
Karena setiap barisan binair n angka yang memuat “0” sebanyak genap dan “1”
sebanyak genap dapat diperoleh dari barisann binair ( n-1) angka yang memuat
“0” sebanyak genap dan “1” sebanyak ganjil dengan menambah sebuah digit
“1” atau sebuah barisan binair (n-1) angka yang memuat “0” sebanyak ganjil dan
“1” sebanyak genap dengan menyisipkan sebuat digit “0” maka diperoleh
hubungan sebagai berikut :
𝑎 𝑛=𝑏 𝑛 −1 +𝑐 𝑛 −1 , 𝑛≥ 1
Begitupula , setiap barisan binair n-angka yang memuat “0” sebanyak genap
dan “1” sebanyak ganjil dapat diperoleh : sebuah barisan binair ( n-1) angka
yang memuat “0” sebanyak genap dan “1” sebanyak ganjil dengan
menambah sebuah digit “1” atau sebuah barisan binair (n-1) angka yang
memuat “0” sebanyak ganjil dan “1” sebanyak genap dengan menyisipkan
sebuat digit “0” maka diperoleh hubungan sebagai berikut :
𝑏𝑛 =𝑎 𝑛 −1 +𝑑 𝑛 −1 , 𝑛 ≥1
Dengan argumen yang serupa dapat ditunjukkan bahwa untuk dan ,
untuk , berturut-turut berlaku hubungan sebagai berikut ,
𝑐 𝑛=𝑎𝑛 − 1+𝑑 𝑛 −1 ,𝑛 ≥ 1
Dan
𝑑 𝑛 =𝑏𝑛 − 1+ 𝑐𝑛 − 1 , 𝑛 ≥ 1
Jelas bahwa dan
jadi, relasi rekursif diberikan oleh sistem rekursif sebagai
berikut
𝑎 𝑛=𝑏 𝑛 −1 +𝑐 𝑛 −1 , 𝑛 ≥ 1
𝑏𝑛 =𝑎 𝑛 −1 +𝑑 𝑛 −1 , 𝑛 ≥ 1
𝑐 𝑛= 𝑎𝑛 − 1+𝑑 𝑛 −1 ,𝑛 ≥ 1
𝑑 𝑛 =𝑏𝑛 − 1+ 𝑐𝑛 − 1 , 𝑛 ≥ 1
Selanjutnya digunakan fungsi pembangkit untuk
menyelesaikan sistem rekursif tersebut . Misalkan A(x), B(x),
C(x), dan D(x) berturut-turut adalah fungsi pembangkit
biasa dari
B
C
D
Dari fungsi pembangkit tersebut akan diperoleh sistem persamaan
dalam A(x), B(x), C(x), dan D(x) seperti dibawah ini.
A(x)
B(x)
C(x)
D(x)
Penyelesaian dari sistem ini adalah :
1 −2 𝑥2
𝐴 ( 𝑥 )= 2
1− 4 𝑥
( 𝑥 )= 𝑥
𝐵 2
1−4 𝑥
( 𝑥 )= 𝑥
𝐶 2
1 −4 𝑥
( ) 2 𝑥2
𝐷 𝑥 = 2
1−4 𝑥
Selanjutnya kita cari koefisien dalam A(x) , B(x), C(x), dan D(x)
Karena ,
Maka , diperoleh ;
0 jika n genap
jika n ganjil
Perhatikan bahwa C(x) = B(x) sehingga jelas Selanjutnya kita cari D(x)
D
Maka , diperoleh ;
0 jika n ganjil
Konvolusi merupakan sebuah perkalian dari n bilangan dengan syarat
mengalikannya hanya melibatkan dua bilangan yang berdekatan. Selanjutnya
kita akan mencari banyaknya konvolusi dari n bilangan tersebut. Misalkan
menyatakan banyaknya konvolusi dari n bilangan dan menyatakan
bilangan yang dikalikan, maka:
Untuk adalah banyaknya konvolusi dari nol bilangan, maka
Untuk adalah banyaknya konvolusi dari satu bilangan, maka
Untuk adalah banyaknya konvolusi dari dua bilangan, maka
dan seterusnya,
Coba perhatikan ilustrasi dibawah ini
𝑘 0 =0
𝑥1 𝑥1 𝑘
1 =1
𝑥1 , 𝑥2 ( 𝑥1 , 𝑥2 ) 𝑘
2 =1
𝑥 1 , 𝑥2 , 𝑥3
𝑘 3 =2
𝑘 𝑛 =?
Selanjutnya bagaimana menentukan konvolusi dari bilangan sebanyak n kita
akan mencari model matematikanya dengan menggunakan relasi rekursif.
Untuk n Perkalian terakhir yang dilakukan pasti melibatkan dua sub.
Misalnya :
Sub 1 Sub 2 ; 1
𝑘 𝑟 𝑘 𝑛 − 𝑟
adalah banyaknya cara mengalikan n bilangan dengan syarat yang
diberikan sedemikian sehingga perkalian terakhir melibatkan dua sub,
sub I sebanyak r bil dari sub II sebanyak n-r bilangan.
Sehingga, akan diperoleh ;
𝑛 −1
∑ 𝑘 𝑟 𝑘 𝑛 − 𝑟=¿ 𝑘 𝑛 ;𝑛≥ 2 ¿
𝑟 =1
Jika , maka
𝑛 −1 𝑛
𝑘 𝑛 =∑ 𝑘 𝑟 𝑘 𝑛 − 𝑟=¿ ∑ 𝑘 𝑟 𝑘 𝑛 −𝑟 − 𝑘 0 𝑘 𝑛 −𝑘 𝑛 𝑘 0 ¿
𝑟=1 𝑟=0
Sehingga, akan didapatkan model matematika dari permasalahan
; 𝑛 ≥2
𝑘 0 =0 , 𝑘 1 =1
Misalkan
Jadi
= 1 12𝑛2
−𝑛2−2
𝑘
𝑘
𝑛
𝑛 = (( ) )
𝑛 𝑛 𝑛−𝑛
, 𝑛 ≥ 1, 𝑛 ≥ 1
1− 1
H. Latihan
1. Selesaikan relasi rekursif berikut ini.
a.
b.
2. Diberikan bagian rekursif
Selesaikanlah relasi rekursif jika syarat awalnya adalah
a.
b.
3. Diberikan memenuhi
tentukanlah
Section Break
BAB 3 PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI
A. PENDAHULUAN
ATAU GANJIL
E. LATIHAN
A. PENDAHULUAN
Misalkan S adalah suatu himpunan dari N obyek dan adalah
sifat – sifat yang mungkin dimiliki oleh objek – objek yang ada di S.
Sebuah objek di S mungkin saja memiliki beberapa ( bisa nol) sifat dari
sifat-sifat yang ada. Banyaknya objek S yang mempunyai sifat
dilambangkan dengan N sedangkan N menyatakan banyaknya objek S
yang
tidak memiliki sifat . Dengan demikian ,
(
Selanjutnya N menyatakan banyaknya obyek S yang memiliki
sifat dan dan N( melambangkan banyaknya objek yang tidak memiliki
sifat maupun
Secara umum N ( adalah banyaknya objek S yang
dan
Karena
S =dan
Maka
Dengan demikian banyaknya objek di S yang tidak memiliki sifat dan tidak
memilki sifat adalah :
N(
Persamaan diatas merupakan salah satu bentuk khusus dari suatu prinsip
yang disebut prinsip inklusi-eksklusi
B. BENTUK UMUM PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI
Jika N adalah banyaknya objek dalam himpunan S dan sifat-sifat yang
mungkin dimiliki oleh suatu objek di S , maka banyaknya objek di S yang tidak
CATATAN :
• Sigma pertama mencakup semua
• Sigma kedua mencakup semua pasangan
• Sigma ketiga mencakup semua triple dan berbeda
• Dan seterusnya
Contoh Soal
Ada berapa bilangan bulat dari 1 sampai dengan 1000 yang :
a. Tidak habis dibagi 3 dan tidak habis dibagi 5
b. Tidak habis dibagi 3,5, atau 7
Penyelesaian :
Misalnya
dan
sifat habis dibagi 3
sifat habis dibagi 5
sifat habis dibagi 7
Yang ditanyakan adalah :
a.
b.
Lanjutan Contoh Soal
Jelas bahwa N =
Selanjutnya kita peroleh :
banyaknya anggota S yang habis dibagi 3
banyaknya anggota S yang habis dibagi 3 dan 5
banyaknya anggota S yang habis dibagi 3 dan 5
a. ’)
533
b. N
457
C. BANYAK OBJEK YANG MEMILIKI TEPAT m SIFAT
Misalkan S adalah himpunan N objek dan adalah sifat-sifat dari
objek-objek yang terdapat di dalam S. misalkan kita melambangkan banyak
nya objek di S yang memilki tepat m sifat dengan lambang banyaknya
objek S yang memiliki tepat sifat. Selanjutnya untuk kita
defenisikan sebagai berikut :
Bukti :
i. Setiap objek S yang memiliki kurang dari m sifat tidak dihitung dalam
menghitung ruas kiri maupun ruas kanan
ii. Setiap objek S yang memilliki tepat m sifat , dihitung tepat satu kali dalam
menghitung ruas kiri dan ruas kanan
iii. Setiap objek S yang memiliki lebih dari m sifat dihitung nol kali dalam
menghitung ruas kiri dan ruas kanan
Anggap bahwa persamaan diatas adalah persamaan (1)
Untuk t ≥ 1
Karena
Perhatikan bahwa :
Jika , maka prinsip inklusi-eksklusi adalah
kejadian khusus theorema yang tadi dibuktikan
yaitu untuk m=0
Contoh Soal
Sebanyak n pasang suami istri hadir dalam suatu pesta dansa. Dansa dilakukan
secara serentak dan seorang pria harus berdangsa dengan seorang wanita.
a. Berapakah peluang terdapat tepat satu pasang suami istri berdansa dalam pesta
dansa tersebut?
b.Berapakah peluang terdapat tepat tiga pasang suami istro berdansa bersama
dalam pesta dansa tersebut?
Penyelesaian :
Misalkan S adalah himpunan semua pasangan dangsa yang mungkin, dan
menyatakan sifat dimana suami ke i berpasangan dengan istrinya, 1. Karena
terdapat n pasang suami istri, maka N =
Lanjutan Contoh Soal
Selanjutnya kita peroleh :
banyaknya pasangan yang mungkin dimana pasangan ke i adalah
pasan gan suami istri.
banyaknya permutasi (n-1) elemen
Begitupula
banyaknya pasangan yang mungkin dimana pasangan ke i dan ke j
adalah pasangan-pasangan suami istri
banyaknya permutasi (n-2) elemen
Lanjutan Contoh Soal
Secara umum diperoleh
b. Dari teorema sebelumnya (r = n, m=3), diperoleh :
Lanjutan Contoh Soal
a. Dengan demikian peluang terdapat tepat satu pasang suami istri berdansa dalam
pesta dansa tersebut adalah :
b. Dengan demikian peluang terdapat tepat tiga pasang suami istri berdansa adalah :
D. BANYAK OBJEK YANG MEMILIKI SIFAT SEBANYAK GENAP ATAU GANJIL
Jika didalam himpunan S terdapat r Jika didalam himpunan S terdapat r
sifat , maka banyaknya objek S yang sifat , maka banyaknya objek S yang
memiliki sifat sebanyak bilangan genap memiliki sifat sebanyak bilangan ganjil
adalah : adalah:
BUKTI :
Misalkan E(x) adalah FPB dari barisan . Dari Teorema yang dibuktikan sebelumnya
Sehingga,
Dengan demikian :
jika m=0
dan
jika m
Karena maka,
dan