PEMBAHASAN
Relasi rekursif demikian disebut dengan relasi rekursif homogen. Solusi dari relasi rekursif
homogen ini dinamakn solusi homogen atau jawab homogen.
Solusi homogen dari sebuah persamaan diferensial linier dengan koefisien konstan
dinyatakan dalam bentuk Aa n, dimana α adalah karakteristik dan A adalah konstanta
yang harganya akan ditentukan kemudian untuk memenuhi syarat batas yang diberikan.
Dengan di substitusi bentuk Aa n kepada a n pada persamaan homogen
C 0 a n+ C1 an−1 +…+C k an−k =0,
Dimana:
a n ¿ solusi homogen
(h )
b n ¿ A1 (−3)n + A2 2n
(h )
Bila diselesaikan maka akan diperoleh harga A1= ( −15 ) dan A =( −15 ) , sehingga
2
−1 1
bn = .(−3)n + .2 n
5 5
(h )
Dimana A1 adalah konstanta yang nantinya akan ditentukan untuk memenuhi batas
yang ditentukan.
Contoh 2:
Tentukan solusi dari relasi rekursif a n+ 4 a n−1+ 4 a n−2=¿ 0.
Penyelesaian:
Relasi rekursif homogen: a n+ 4 a n−1+ 4 a n−2=0
Persamaan karakteristiknya adalah α 2+ 4 α +4=0
(α +2) ( α +2 )=0
hingga diperoleh akar-akar karakteristik α 1=α 2=−2 ,m¿ 2
Oleh karena akar-akar karakteristiknya ganda, maka solusinya homogennya
a n =( A1 n+ A2 ) (−2)n
(h )
Contoh soal :
1. Tentukan solusi dari relasi rekursif a n−7 an−1 +16 a n−2−12 an−3=¿ 0 untuk n ≥ 3
dengan kondisi awal a 0=1 ; a1=4 dan a 1=8.
Penyelesaian:
Relasi rekursif homogen : a n−7 an−1 +16 a n−2−12 an−3=¿ 0
Persamaan karakteristiknya adalah α 3−7 α 2+ 16 α −12=0
(α −2 ¿ ¿2 ( α−3 )=0
hingga diperoleh akar-akar karakteristik α 1=α 2=2 dan α 3=3, m¿ 2, sehingga solusi
homogennya adalah
a n =( A1 nm−1 + A2 nm−2 ) α y + A 3 α 3
( h) 2 n
a n =( A 1 n+ A 2 ) (2)n + A 3 3n
( h)
Dengan menggunakan kondisi awalnya, harga A1 , A2 , A3bisa ditentukan
a 0=1 sehingga 1=¿
1= A 2 + A3
a 1=4 sehingga 4=¿ ( A1 (1)+ A 2) ¿
4=¿ ( A1 + A 2) 2 +3 A3
4=2 A1 +2 A 2 +3 A 3
a 1=8 sehingga 8=¿ ( A1 ( 2 ) + A 2) ¿
8=¿ (2 A 1 + A 2) 4 +9 A3
8=8 A 1 +4 A 2+ 9 A 3
Didapat sistem persamaan linier :
A2 + A3 =1
2 A 1 +2 A 2+3 A 3=4
8 A1 + 4 A 2 +9 A 3=8
yang mempunyai penyelesaian A1=5 , A2 =3 , A 3=−4 , maka solusi homogennya
n
berbentuk a n =(5 n+3)(2) −4(3 ¿¿ n)¿
(h )
Misalkan a n=x n , x ≠ 0
Dari bagian relasi diperoleh:
x n=7 x n−1+ 12 x n−2
x n−7 x n−1−12 xn −2 =0 (bagi x n−2)
x 2−7 x−12=0
( x−3 ) ( x−4 )=0
x=3 V x=4
Karena x 1 ≠ x 2, sehingga solusi umumnya adalah
a n=3n c 1+ 4 n c 2
Dengan syarat awal :
a 0=0 → c1 + c2=0 ………..(i)
a 1=−1→ 3 c 1+ 4 c2=−1 ………..(ii)
Dari (i) diperoleh c 1=−c2 ………..(iii)
Substitusi c 2 pada (ii) diperoleh
3(−c 2 ¿+4 c 2=−1
3−c 2 +4 c 2=−1
c 2=−1
Substitusi c 2 pada (iii) diperoleh
c 1=−(−1 )=1
Berarti solusi dari relasi rekursif adalah
a n=3n + 4n
Contoh Soal:
1. Selesaikan relasi rekursif berikut a 1=−4 , an +3 an−1=4 n2 −2n (n ≥ 2).
Penyelesaian:
Akan diselesaikan terlebih dahulu relasi rekursif homogen
a n+3 an−1=0
Misal a n=x n , x ≠ 0, maka dari bagian rekursif tersebut diperoleh:
x n +3 xn−1=0
Kedua ruas dibagi dengan x n−1, diperoleh:
x +3=0
Akar-akar dari persamaan karakteristik tersebut adalah:
x=−3 sehingga solusi dari bagian rekursif homogen adalah a n=c 1 (−3)n
Untuk menentukan solusi particular digunakan polynomial umum berderajat dua yaitu
bentuk umumnya: An2+ Bn+C , sehingga didapat
[ A n2 + Bn+ C ] +3 [ A ( n−1 )2+ B ( n−1 )+C ]=4 n 2−2 n
4 A n2 + ( 4 B−6 A ) n+ ( 3 A−3 B+4 C ) =4 n 2−2 n
4 A=4 , 4 B−6 A=−2, 3 A−3 B+ 4 C=0
Dari sistem persamaan linear tersebut didapat A=1, B=1 ,dan C=0, sehingga solusi
particular adalah n2 +n .
Sehingga solusi umum dari bagian rekursif adalah a n=c 1 (−3)n +n2 +n
Dengan melibatkan syarat awal diperoleh:
a 1=−4 → a 1=c 1 (−3 )1 + ( 1 )2 +(1)
−4=−3 c1 +1+1
−6=−3 c 1
c 1=2
Jadi solusi umum dari relasi rekursif tersebut adalah a n=2(−3)n +n2 +n
1 2 1
particular adalah n + n.
2 2
1 2 1
Sehingga solusi umum dari bagian rekursif adalah a n=c 1 + n + n
2 2
Dengan melibatkan syarat awal diperoleh:
1 2 1
a 0=1→ a 0=c 1+ ( 0 ) + ( 0 )
2 2
1=c1
1
Jadi solusi umum dari relasi rekursif tersebut adalah a n= (n ¿¿ 2+ n)+1 ¿
2
3. Selesaikanlah relasi rekursif
a n−4 an−1 +4 an−2=2n
Penyelesaian:
Akan diselesaikan terlebih dahulu relasi rekursif homogen
a n−4 an−1 +4 an−2=2n
Misal a n=x n , x ≠ 0, maka dari bagian rekursif tersebut diperoleh:
x n−4 x n−1+ 4 x n−2=0
Kedua ruas dibagi dengan x n−2, diperoleh:
x 2−4 x+ 4=0
Akar-akar dari persamaan karakteristik tersebut adalah:
x 1,2=2 sehingga solusi dari bagian rekursif homogen adalah a n=c 1 (2)n+ c2 n(2)n
Secara umum persamaan rekursif linier tingkat-k bisa dituliskan dalam bentuk:
C 0 x n +C 1 x n−1+C 2 x n−2 +…+C k x n−k =b n ,
dengan C 0 ≠ 0
Jika b n=0maka persamaan rekursif tersebut dinamakan persamaan rekursif linier
homogen. Sebaliknya dikatakan bukan homogen. Jika C 1 , i=0 , 1 , … ,n berupa konstanta
maka persamaan rekursif tersebut dikatakan persamaan rekursif linier koefisien konstan.
Sebuah solusi persamaan rekursif adalah sebuah barisan x n sehingga memenuhi
persamaan rekursif. Makna memenuhi di sini adalah barisan yang merupakan solusi tersebut
menghasilkan nilai yang sama dengan persamaan rekursifnya. Sebagai contoh persamaan
rekursif x n−2 x n−1=0 dengan kondisi awal x 1=3dan n ≥ 2mempunyai solusi x n=3 ×2n −1
untuk n ≠ 1. Dengan mudah dapat dilihat bahwa nilai x n dihitung dengan persamaan rekursif
maupun dengan solusinya menghasilkan nilai yang sama.
1. Relasi Rekursif Non Homogen Koefisien Konstan Tingkat Satu
Secara umum persamaan rekursif linier non homogen tingkat satu bisa dituliskan sebagai
x n=r x n−1+ c n ( n> 0 ) , x 0= A
Dengan menggunakan literasi jelaskan berikut ini merupakan solusi persamaan tersebut:
n
x n= A r + ∑ c k r n−k
n
k=1
Perhatikan untuk kasus r =1 dan c n=c+ dn dengan c dan d suatu konstanta dengan
kondisi ini persamaan rekursifnya menjadi
x n=x n−1 +c +dn ( n>0 ) ; x 0= A .
Tunjukkan bahwa solusi dari persamaan rekursif tersebut adalah:
n
dn(n+ 1)
x n= A+ ∑ (c +dk )= A+ cn+
k=1 2
sebarang f (n) belum ada cara untuk mendpatkan solusi persamaan rekursif tersebut. Oleh
karena itu dalam catatan singkat ini diberikan beberapa step secara induktif untuk
mencari solusi persamaan rekursif linier non homogen dengan beberapa tipe f ( n ) .
Contoh. Tentukan solusi dari persamaan rekursif x n−5n −1 +6 x n−2=2 dengan
kondisi awal x 1=1 dan x 2=2.
Untuk menyelesaikan persamaan rekursif tersebut terlebih dahulu diselesaikan persamaan
rekursif linier homogennya yaitu:
x n−5n −1 +6 x n−2=0 .
x n=a 2n +b 3 n+ 1.
Dengan substitusi nilai awal diperoleh:
x 0=1=a+b+1
x 1=2=2 a+ 3b +1
Sistem persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai:
0=a+b
1=2 a+3 b
Dengan menyelesaikan sistem persamaan tersebut didapat nilai a=−1 dan b=1. Solusi
khusus persamaan rekursif tersebut adalah:
x n=−2n +3 n+1
∞ ∞
P ( x ) −2−5 x−5 x ∑ an−1 x n−1 +6 x 2 ∑ a n−2 x n−2=0
n=2 n=2
2
P ( x ) −2−5 x−5 x [ P ( x )−2 ] +6 x P ( x ) =0
P ( x ) −2−5 x−5 xP ( x )+10 x +6 x 2 P ( x ) =0
( 1−5 x +6 x 2 ) P ( x )=2−5 x
2−5 x
P ( x) =
( 1−5 x+6 x 2 )
2−5 x
P ( x) =
¿¿
∞ ∞
n
P ( x ) =(2−5 x ) ∑ (2 x) ∑ (3 x )n
n =0 n=0
∞ n
P ( x ) =( 2−5 x ) ∑ ∑ 2k 3 n−k x n
n=0 k=0
∞ n ∞ n
P ( x ) =2 ∑ ∑ 2k 3 n−k x n−5 x ∑ ∑ 2k 3n−k x n
n =0 k=0 n=0 k=0
∞ n ∞ n−1
P ( x ) =2 ∑ ∑ 2k 3 n−k x n−5 ∑ ∑ 2k 3 n−1−k x n
n =0 k=0 n =1 k=0
yaitu
{ n
k=0
2 ∑ 2k 3n−k ; n=0
k=0
n−1
2 ∑ 2k 3 n−k −5 ∑ 2k 3n−1−k ; n≥ 1
k=0
Dapat juga digunakan dengan cara mempartisi pecahan supaya tidak menghasilkan
perkalian antar sigma sehingga dihasilkan bentuk penyelesaian yang lebih sederhana.
2−5 x
P ( x) =
¿¿
∞ ∞
P ( x ) =∑ 2n x n + ∑ 3 n x n
n=0 n=0
∞
P ( x ) =∑ ( 2n +3n ) x 2
n=0
Ambil untuk n ≥ 1
xn xn
∑ an −∑ n an−1 =0
n ! n=1 n!
n =1
x n−1
P ( x ) −1−x ∑ n an−1 =0
n=1 n ( n−1 ) !
P ( x ) −1−xP ( x )=0
1 xn
P ( x) = =∑ xn =∑ n !
1−x n =0 n=0 n!
a xn
Sehingga n adalah koefisien dalam P ( x ) , a n=n !
n!
∑ an x =∑ (5 a n−1 +3 n) x n
n
n =1 n=1
∞ ∞ ∞
∞ ∞
P ( x ) −1=5 x ∑ an−1 x n−1 +∑ ¿ ¿
n=1 n=0
1
P ( x ) −1=5 xP ( x ) + −1
1−3 x
1
P ( x ) =5 xP ( x ) +
1−3 x
1
( 1−5 x ) P ( x )=
1−3 x
1 1
P ( x) =
1−3 x 1−5 x
∞
P ( x ) =∙ ∑ 5 n x n
n=0
∞ n
¿∑
n=0 k=0
(∑ 3k 5n−k ) xn
Atau
−3 5
1 2 2
P ( x) = = +
( 1−3 x ) ( 1−5 x ) 1−3 x 1−5 x
∞ ∞
3 5
¿− ∑ 3n x n+ ∑ 5n x n
2 n=0 2 n =0
−1 n+1 1 n +1
a n= 3 + 5 ;n≥ 0
2 2
1 n+1 n+1
¿ [ 5 −3 ] ;n≥0
2
∞ ∞ ∞
xn x0 x n−1 n
n x
∑ Dn n!
−D0 =x ∑ n Dn−1
0!
+ ∑ (−1 )
n ( n−1 ) ! n=0 n!
−1
n=0 n=1
P ( x ) −1=x P ( x ) +e−x −1
P ( x ) =x P ( x )+ e−x −1
( 1−x ) P ( x )=e−x
e− x
P ( x) =
1−x
1
P ( x ) =e−x
1−x
∞ ∞
n xn
¿ ∑ (−1 ) ∙∑ xn
n=0 n! n=0
∞ n
(−1 )k n
¿∑ (∑ )
n=0 k=0 k!
x
∞ n
(−1 )k x n
¿∑ n!∑
n=0 k=0 k ! n !
Contoh Soal:
1. Selesaikan relasi rekurensi a n−an −1 =7 dengan menggunakan fungsi pembangkit
jika didefinisikan a 0=1.
Penyelesaian:
Misalkan a ( x ) adalah fungsi pembangkit biasa (FPB) untuk menyelesaikan relasi
rekurensi ini, maka haruslah
∞
∑ (¿ an −an−1 ) x n=7 ¿
n =1
∑ an x n =a ( x )−a0 =a ( x )−1
n =1
∞ ∞
∑ (¿ an −2 an−1) x n=0 ¿
n =1
∞ ∞
∑ an x n −2 x ∑ an−1 x n−1 =0
n =1 n=1
( G ( x )−a 0) −2 x G ( x )=0
( 1−2 x ) G ( x )=3
∞
3
G ( x) = G ( x ) =∑ 3(2n ) x n
1−2 x n=0
∑ (¿ an −3 an−1) x n=∑ n 2 x n ¿
n =1 n=1
x2 + x
( G x −a 0) −3 x G x =
( ) ( )
(1−x )3
2
( G ( x )−1 )−3 x G ( x )= x + x 3
( 1−x )
2
( 1−3 x ) G ( x )= x + x 3 +1
( 1−x )
x 2 + x + ( 1−x )3
G ( x) = 3
( 1−x ) (1−3 x)
∞
¿∑
n=0
(−138 + 94 ( n+1n )− 52 ( n+2n )+ 238 ∙ 3 ) x n n
Jadi, didapat
−13 9 n+1 5 n+2 23 n
a n=
8
+
4 n
−( ) ( )
2 n
+ ∙3
8
∑ an x n =∑ (¿ a n−1+ n) x n ¿
n =1 n=1
x
G ( x ) −1=x G ( x ) + 2
(1−x )
x (1−x)2
G ( x ) ( 1−x )= +
(1−x)2 (1−x)2
x + ( 1−x )2
G ( x) = 2
( 1−x ) ( 1−x )
1−x+ x 2
G ( x) =
( 1−x )3
∞ ∞ ∞
¿ ∑ x n−∑ n+1 x n + ∑ n+2 xn
n=0 n=0 n n=0
( )
2 ( )
∞
¿ ∑ 1−( n+1 ) + n+2 x n
(
n=0
( ))
2
∞
¿ ∑ −n+ ( n+2 ) x
( 2)
n=0
n
a n=−n+ n+2
2 ( )
5. Selesaikan relasi rekursif
a n=2 an−1 +3n n≥1
a 0=1
Penyelesaian:
∞ ∞
n
Misalkan P ( x ) =∑ an x = ∑ a n−1 x n−1 (i)
n=0 n−1=0
∑ an x =2 ∑ an−1 x +∑ 3n x n
n n
(ii)
n =1 n =1 n=1
∞
n
Dari permisalan diatas P ( x ) =∑ an x , maka persamaan (ii) diatas di ubah menjadi
n=1
∞ ∞ ∞
n 0
∑ an x n −a0 x 0=2 x ∑ an −1 x n−1 + ∑ (3 x ) −( 3 x )
n=0 n−1=0 n=0
1
P ( x ) −1=2 xP ( x ) + −1
1−3 x
1
P ( x ) =2 xP ( x ) +
1−3 x
1
P ( x ) −2 x ( x )=
1−3 x
1
( 1−2 x )=
1−3 x
1
P ( x) =
( 1−3 x ) ( 1−2 x )
A B
¿ +
(1−3 x ) (1−2 x )
3 2
¿ +
(1−3 x ) (1−2 x )
∞ ∞
¿ 3 ∑ 3n x n−2 ∑ 2n x n
n=0 n=0
∞ ∞
n +1
x −¿ ∑ 2 n+1 x n ¿
n
¿∑3
n=0 n=0
Jadi, a n ¿ 3n +1−2n+1
Ekuivalen dengan
∞ n ∞ n ∞ n
∑ an nx ! −a0=∑ n an−1 nx ! +∑ 2n nx !
n=0 n=1 n=1
∞ n ∞
x n−1
∑ an nx ! −1=x ∑ n an−1 ( n−1 )!
+¿
n=0 n=1
Sehingga,
P ( x ) −1=xP ( x )+ e2 x −¿1
e2x
Disederhanakan P ( x) =
1−x
Selanjutnya, akan dicari a n yaitu koefisien dalam P( x )
1
Karena P ( x ) =e 2 x
1−x
∞ ∞
xn
¿
( ∑ 2n
n=0
)(∑ x n)
n ! n=0
∞
¿∑ ¿¿
n=0
∞
¿∑ n!¿¿
n=0