Anda di halaman 1dari 17

BARISAN

DAN LIMIT
BARISAN
Barisan dan limit barisan

– Barisan ( sequence ) pada himpunan S adalah suatu fungsi dengan domain ℕ


dan mempunyai range dalam S. Pada subba ini akan dibahas mengenai barisan
di ℝ dan konvergensi dari suatu barisan.
Definisi barisan bilangan
real
– Barisan bilangan real adalah suatu fungsi yang didefenisikan pada hipunan ℕ
dengan range dalam ℝ.
– Dengan kata lain , barisan dalam ℝ mengawankan setiap bilangan asli 𝑛 =
1,2,3, … kepada suatu bilangan real. Jika 𝑋: ℕ → ℝ merupakan barisan, maka
biasanya dituliskan dengan nilai dari X pada n dengan notasi 𝑥𝑛 . Barisan sering
dinotasikan dengan X atau (𝑥𝑛 ) atau (𝑥𝑛 : 𝑛 ∈ 𝑁) atau {𝑥𝑛 } atau 𝑥𝑛 𝑛≥1 .
Apabila diketahui suatu barisan Y, artinya 𝑌 = 𝑦𝑘 .
Contoh :

– Barisan 𝑥𝑛 dengan 𝑥𝑛 = (−1)𝑛 adalah barisan 1,1, −1,1, −1,1, … (−1)𝑛 , ….


1 1 1 1 1 1
– Barisan 𝑥𝑛 dengan 𝑥𝑛 = , :𝑛 ∈ ℕ = , , ,…, , ….
2𝑛 2𝑛 2 4 8 2𝑛

– Barisan konstan 𝑘𝑛 dengan 𝑘𝑛 = 3 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 3,3,3,3, ….


𝑛 1 2 3 𝑛
– Barisan = , , ,…, , ….
𝑛+1 2 3 4 𝑛+1
Defenisi 2.1.3.

– Diberikan barisan bilangan real 𝑥𝑛 dan 𝑦𝑛 dan 𝛼 ∈ ℝ. Maka dapat


didefenisikan :
– 𝑥𝑛 ± 𝑦𝑛 = 𝑥𝑛 ± 𝑦𝑛
– 𝛼 𝑥𝑛 = 𝛼𝑥𝑛
– 𝑥𝑛 ∙ 𝑦𝑛 = 𝑥𝑛 ∙ 𝑦𝑛
𝑥𝑛 𝑥𝑛
– = , 𝑎𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑛 ≠ 0
𝑦𝑛 𝑦𝑛
Defenisi limit barisan

– Diketahui 𝑥𝑛 barisan bilangan real. Suatu bilangan real x dikatakan limit


barisan 𝑥𝑛 jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝐾 𝜀 ∈ ℕ sedemikian sehingga
untuk setiap 𝑛 ∈ ℕ dengan 𝑛 ≥ 𝐾 𝜀 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 𝑥𝑛 − 𝑥 < 𝜀.

– Jika x adalah limit suatu barisan 𝑥𝑛 , maka dikatakan 𝑥𝑛 konvergen ke


x, atau 𝑥𝑛 mempunyai limit x. Dalam hal ini ditulis lim 𝑥𝑛 = 𝑥 atau
𝑛→∞
lim 𝑥𝑛 = 𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥𝑛 → 𝑥. Jika 𝑥𝑛 tidak kovergen, maka 𝑥𝑛 dikatakan
divergen.
Teorema 2.1.5.

– Jika barisan 𝑥𝑛 konvergen, maka 𝑥𝑛 mempunyai


paling banyak satu limit ( limitnya tunggal )
Bukti :

– Andaikan lim 𝑥𝑛 = 𝑥 ′ dan lim 𝑥𝑛 = 𝑥 ′′. Maka untuk sebarang 𝜀 > 0


𝑛→∞ 𝑛→∞
terdapat 𝐾′ sedemikian sehingga 𝑥𝑛 − 𝑥′ < 𝜀/2 untuk setiap 𝑛 ≥ 𝐾′, dan
terdapat 𝐾′′ sedemikian sehingga 𝑥𝑛 − 𝑥′′ < 𝜀/2 untuk setiap 𝑛 ≥ 𝐾′′. Dipilih
𝐾 = 𝑚𝑎𝑥 𝑘 ′ , 𝑘′′ . Menggunakan ketaksamaan segtiga, maka untuk 𝑛 ≥ 𝐾
diperoleh
– 𝑥 ′ − 𝑥′′ = 𝑥 ′ − 𝑥𝑛 + 𝑥𝑛 − 𝑥′′
– 𝑥 ′ − 𝑥′′ = 𝑥 ′ − 𝑥𝑛 + 𝑥𝑛 − 𝑥′′
– < 𝜀Τ2 + 𝜀Τ2 = 𝜀
– Karena berlaku untuk setiap 𝜀 > 0, maka 𝑥 ′ − 𝑥 ′′ = 0 yang berarti 𝑥 ′ = 𝑥 ′′ .
Kontradiksi dengan pengandaian. Jadi, terbukti bahwa limitnya tunggal.
Teorema 2.1.6.

– Jika 𝑥𝑛 barisan bilangan real dan 𝑥 ∈ ℝ, maka empat pernyataan berikut


ekuivalen.
– Barisan 𝑥𝑛 konvergen ke x.
– Untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝐾 ∈ ℕ sedemikian sehingga untuk setiap 𝑛 ≥ 𝐾
berlaku 𝑥𝑛 − 𝑥 < 𝜀.
– Untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝐾 ∈ ℕ sedemikian sehingga untuk setiap 𝑛 ≥ 𝐾
berlaku 𝑥 − 𝜀 < 𝑥𝑛 < 𝑥 + 𝜀.
– Untuk setiap persekitaran 𝑉𝜀 𝑥 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑥, terdapat 𝐾 ∈ ℕ sedemikian hingga
untuk setiap 𝑛 ≥ 𝐾 berlaku 𝑥𝑛 ∈ 𝑉𝜀 (𝑥).
Bukti :

– A ⟹ 𝑏 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑒𝑓𝑒𝑛𝑖𝑠𝑖.
– B ⟹ 𝑐 𝑥𝑛 − 𝑥 < 𝜀 ⟺ 𝑥𝑛 − 𝑥 < 𝜀 ⟺ 𝑥 − 𝜀 < 𝑥𝑛 < 𝑥 + 𝜀.
– C ⟹ 𝑑 𝑥 − 𝜀 < 𝑥𝑛 < 𝑥 + 𝜀 ⟺ 𝑥𝑛 ∈ (𝑥 − 𝜀, 𝑥 + 𝜀) ⟺ 𝑥𝑛 ∈ 𝑉𝜀 (𝑥).
– D ⟹ (𝑎)𝑥𝑛 ∈ 𝑉𝜀 (𝑥) ⟺ 𝑥 − 𝜀 < 𝑥𝑛 < 𝑥 + 𝜀 ⟺ 𝑥𝑛 − 𝑥 < 𝜀.
Contoh :
1
1. Tunjukan bahwa lim = 0.
𝑛→∞ 𝑛
Jawab :
1 1
– Akan ditunjukan bahwa 𝑥𝑛 = 𝑛 konvergen ke 0 , yaitu 𝑛 → 0. Harus
dibuktikan bahwa untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝐾 𝜀 ∈ ℕ sedemikian hingga untuk
1
𝑛 ∈ ℕ dengan 𝑛 ≥ 𝐾(𝜀) berlaku 𝑛 − 0 < 𝜀.
1
– Ambil sebarang 𝜀 > 0 maka 𝜀 > 0. Menurut sifat archimedes, maka terdapat
1 1
𝐾 𝜀 ∈ ℕ sedemikian hingga 𝜀 < 𝐾 𝜀 , atau 𝐾 < 𝜀. Akibatnya untuk setiap 𝑛 ≥
𝜀
1 1 1 1
𝐾(𝜀) berlaku 𝑛 − 0 = 𝑛 = 𝑛 ≤ 𝐾 𝜀 < 𝜀. Jadi terbukti bahwa setiap 𝜀 > 0
terdapat 𝐾 𝜀 ∈ ℕ sedemikian hingga untuk setiap 𝑛 ∈ ℕ dengan 𝑛 ≥ 𝐾(𝜀) berlaku
1 1
𝑛
− 0 < 𝜀 atau lim 𝑛
= 0.
𝑛→∞
2. Tunjukan bahwa (−1) 𝑛

divergen.

Jawab :
– Andaikan (−1)𝑛 konvergen, berarti terdapat bilangan real x sehingga untuk
setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝐾 ∈ ℕ sedemikian hingga untuk setiap 𝑛 ≥ 𝐾 berlaku
(−1)𝑛 −𝑥 < 1. Untuk 𝑛 ≥ 𝐾 dan n genap maka (−1)𝑛 = 1, diperoleh :
• 1 − 𝑥 < 1 ⟺ −1 < 1 − 𝑥 < 1
• Yang berakibat 𝑥 < 0. Timbul kontradiksi, yaitu 𝑥 > 0. Jadi pengandaian salah , yang
benar (−1)𝑛 divergen.
Teorema 2.1.9

– Diberikan barisan bilangan real 𝑋 = 𝑥𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ dan 𝑚 ∈ ℕ. Maka 𝑋𝑚 =


𝑥𝑚+𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ konvergen jika dan hanya jika X konvergen. Daam hal ini
lim 𝑋𝑚 = lim 𝑋.
Bukti :

– Perhatikan bahwa untuk sebarang 𝑝 ∈ ℕ, elemen ke-p dari 𝑋𝑚 adalah elemen


ke- 𝑝 + 𝑚 dari X. Sama halnya, jika 𝑞 > 𝑚, maka bentuk elemen ke-q dari 𝑋𝑚
adalah elemen ke- 𝑞 − 𝑚 dari X.
– Diasumsikan bahwa X konvergen ke x. Diberikan sebarang 𝜀 > 0, pada barisan X
untuk 𝑛 ≥ 𝐾(𝜀) berlaku 𝑥𝑛 − 𝑥 < 𝜀, maka pada 𝑋𝑚 untuk 𝑘 ≥ 𝐾 𝜀 − 𝑚
berlaku 𝑥𝑘 − 𝑥 < 𝜀. Dapat diambil 𝐾𝑚 𝜀 = 𝑘 𝜀 − 𝑚, sehingga 𝑋𝑚
konvergen ke x.
– Sebaiknya, jika pada 𝑋𝑚 untuk 𝑘 ≥ 𝐾𝑚 (𝜀) berlaku 𝑥𝑘 − 𝑥 < 𝜀, maka pada X
untuk 𝑛 ≥ 𝐾 𝜀 + 𝑚 berlaku 𝑥𝑛 − 𝑥 < 𝜀. Dapat diambil 𝑘 𝜀 = 𝐾𝑚 𝜀 + 𝑚.
Dengan demikian terbukti bahwa X konvergen ke x jika 𝑋𝑚 konvergen ke x.
Teorema 2.1.10.

– Diberikan barisan bilangan real 𝑥𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ ℝ. Jika 𝑎𝑛 adalah suatu barisan


bilangan real positif dengan lim 𝑎𝑛 = 0 dan jika untuk 𝑐 > 0 dan 𝑚 ∈ ℕ
berlaku :
– 𝑥𝑛 − 𝑥 ≤ 𝑐𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛 ≥ 𝑚
– Maka lim(𝑥𝑛 ) = 𝑥.
Bukti :

𝜀
– Diambil 𝜀 > 0, maka > 0. Karena lim 𝑎𝑛 = 0, maka terdapat 𝐾 𝜀Τ𝑐 ∈ ℕ
𝑐
sedemikian hingga untuk setiap 𝑛 ≥ 𝐾 𝜀Τ𝑐 berlaku 𝑎𝑛 − 0 < 𝜀Τ𝑐. Akibatnya
𝜀
untuk setiap 𝑛 ≥ 𝐾 𝜀Τ𝑐 berlaku 𝑥𝑛 − 𝑥 ≤ 𝑐 𝑎𝑛 < 𝑐 ∙ = 𝜀 atau 𝑥𝑛 − 𝑥 <
𝑐
𝜀. Terbukti bahwa lim(𝑥𝑛 ) = 𝑥.
Contoh :
1
jika 𝑎 > 0, tunjukan bahwa lim = 0.
𝑛→∞ 1+𝑛𝑎

Jawab :
– Karena 𝑎 > 0 , maka 0 < 𝑛𝑎 < 1 + 𝑛𝑎 yang berakibat bahwa
1 1 1 1
– 0< < = ∙ , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑛 ∈ ℕ .
1+𝑛𝑎 𝑛𝑎 𝑛 𝑎
– Diperoleh
1 1 1 1 1 1
– −0 = < ∙ = ∙ 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑛 ∈ ℕ
1+𝑛𝑎 1+𝑛𝑎 𝑛 𝑎 𝑎 𝑛
1
– Karena telah diketahui bahwa lim = 0, maka menurut teorema 2.1.10 dam
𝑛→∞ 𝑛
1 1
dengan mengambil 𝑐 = > 0 berakibat bahwa lim = 0.
𝑎 𝑛→∞ 1+𝑛𝑎

Anda mungkin juga menyukai