Latihan 1
1. Misalkan 𝐴 = {𝑥: 𝑥 ∈ dan 3𝑥 = 9} dan b = 3, apakah A = b?
Solusi
𝐴 = {𝑥: 𝑥 ∈ dan 3𝑥 = 9} 𝐴 = {3}, 𝑏 = 3
𝐴 = {𝑥 ∈ dan 𝑥 = 3} 𝐴 𝐵 dan 𝑏 𝐴
Karena 𝑏 = 3 maka 𝐴 ≠ 𝑏
𝐶 = {𝑥, 𝑦, 𝑧, √𝑧 2 }
Solusi
𝐴 = {𝑥, 𝑦, 𝑧}
𝐵 = {𝑥, 𝑦, 𝑦, 𝑥, 𝑧} dapat ditulis 𝐵 = {𝑥, 𝑦, 𝑧}
𝐶 = {𝑥, 𝑦, 𝑧, √𝑧 2 } dapat ditulis 𝐶 = {𝑥, 𝑦, 𝑧}
Jadi A = B = C
(ii) 𝐷 = {𝑥: 𝑥 adalah huruf pada kata "atik"}
𝐸 = {𝑥: adalah huruf pada kata "takita"}
𝐹 = {𝑖, 𝑡, 𝑎, 𝑘}
Solusi:
𝐷 dapat ditulis 𝐷 = {𝑎, 𝑡, 𝑖, 𝑘}
𝐸 dapat ditulis 𝐷 = {𝑡, 𝑎, 𝑘, 𝑖}
𝐹 = {𝑖, 𝑡, 𝑎, 𝑘}
Himpunan D, E, F memiliki elemen yang sama, jadi D = E = F
3. Misalkan 𝐴 = {𝑥, 𝑦, 𝑧}. Berapa banyak subset dari A, dan tuliskan subset
tersebut.
Solusi
𝐴 = {𝑥, 𝑦, 𝑧} n(A) = 3
𝑛( A) = 23 = 8
Subset-subset dari A yaitu: ∅, {𝑥}, {𝑦}, {𝑧}, {𝑥, 𝑦}, {𝑥, 𝑧}, {𝑥, 𝑦, 𝑧}
Solusi
Bukti:
(a) Jika 𝐴 ∅, maka 𝐴 = ∅
Karena 𝐴 ∅ berarti A∅ = ∅
Sehingga ∅ A, maka 𝐴 = ∅
(e) (𝐴\𝐵 ) B = ∅
Bukti
(𝐴\𝐵 ) B = (ABc )B (definisi pengurangan)
= A (Bc B) (assosiatif)
= A∅
= ∅ (identitas)
(f) 𝐴𝑐 \Bc = B\A
Bukti:
𝐴𝑐 \Bc = Ac (Bc )c (Definisi pengurangan)
= Ac B (hukum identitas)
= B Ac (hukum komutatif)
= B \A (Definisi pengurangan)
(g) Jika 𝐴B = ∅, maka 𝐵Ac = B
Bukti:
𝐴B = ∅ berarti 𝐴 − 𝐵 = 𝐴 atau 𝐵 − 𝐴 = 𝐵 (Definisi pengurangan)
Jika 𝐵 − 𝐴 = 𝐵 berdasarkan definisi pengurangan, maka 𝐵Ac = B
(h) Jika 𝐴B = ∅, maka 𝐵Ac = B𝑐
Bukti:
Solusi
Bukti:
g fungsi satu-satu ∀𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝑆 dengan 𝑓(𝑥1 ) = 𝑔(𝑥2 ) maka 𝑥1 = 𝑥2
f fungsi satu-satu ∀𝑦1 , 𝑦2 ∈ 𝑆 dengan 𝑓(𝑦1 ) = 𝑔(𝑦2 ) maka 𝑦1 = 𝑦2
pandang 𝑓𝑔: 𝑆 → 𝑈
(𝑓𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))
∀, 𝑥1 , 𝑥2 ∈ ((𝑓𝑔) dengan (𝑓𝑔)(𝑥1 ) = (𝑓𝑔)(𝑥2 ) maka 𝑥1 = 𝑥2
(𝑓𝑔)(𝑥1 ) = 𝑓(𝑔(𝑥1 )) dan (𝑓𝑔)(𝑥2 ) = 𝑓(𝑔(𝑥2 ))
Karena 𝑔(𝑥1 ) = 𝑔(𝑥2 ) dan 𝑓(𝑦1 ) = 𝑓(𝑦2 )
Maka 𝑓(𝑔(𝑥1 ) = 𝑓(𝑔(𝑥2 ))
Jadi (𝑓𝑔)(𝑥1 ) = (𝑓𝑔)(𝑥2 )
Olehnya itu (𝑓𝑔) satu-satu
Solusi
Bukti:
𝑔: 𝑆 → 𝑇 fungsi bijektif artinya satu-satu dan pada
𝑔 satu-satu artinya ∀𝑠1 , 𝑠2 ∈ 𝑆 dengan 𝑔(𝑠1 ) = 𝑔(𝑠2 ) maka 𝑠1 = 𝑠2
𝑔 pada ∀𝑡 ∈ 𝑇 ∃𝑠 ∈ 𝑆 ∋ 𝑔(𝑠) = 𝑡
𝑓: 𝑇 → 𝑈 fungsi bijektif artinya fungsi satu-satu dan pada
𝑓 satu-satu artinya ∀𝑡1 , 𝑡2 ∈ 𝑆 dengan 𝑓(𝑡1 ) = 𝑓(𝑡2 ) maka 𝑡1 = 𝑡2
𝑓 pada ∀𝑥 ∈ 𝑈 ∃𝑡 ∈ 𝑇 sehingga 𝑓(𝑡) = 𝑥
Pandang 𝑓𝑔: 𝑆 → 𝑈
(𝑓𝑔)(𝑠) = 𝑓(𝑔(𝑠))
∀𝑠1 , 𝑠2 ∈ 𝑓𝑔 dengan 𝑓(𝑔(𝑠1 )) = 𝑓(𝑔(𝑠2 )), maka:
𝑓(𝑔(𝑠1 )) = 𝑓(𝑔(𝑠2 )) diketahui 𝑔(𝑠1 ) = 𝑔(𝑠2 )
(𝑓𝑔)(𝑠1 ) = (𝑓𝑔)(𝑠2 ) 𝑠1 = 𝑠2
Akibatnya (𝑓𝑔) satu-satu
∀𝑥 ∈ 𝑢 ∃𝑠 ∈ 𝑆 ∋ (𝑓𝑔)(𝑠) = 𝑥
𝑓(𝑔(𝑠)) = 𝑥
𝑓(𝑡) = 𝑥
Akibatnya (𝑓𝑔) pada
Karena (𝑓𝑔) satu-satu dan pada, maka (𝑓𝑔) bijektif.
Solusi
(a) S = semua wanita, dan T = semua laki-laki
f(s) = suami dari S
8. Pada soal no.7, Jika didefinisikan fungsi, tentukan apakah fungsi tersebut satu-
satu, onto, atau kedua-duanya.
Solusi
(b) S = bilangan bulat positif
T = bilangan bulat tak negatif, dan f(s) = s – 1
𝑓: 𝑆 → 𝑇 fungsi
Bukti
1−1
𝑓: 𝑆 → 𝑇, karena ∀𝑠1 , 𝑠2 ∈ 𝑆 dengan 𝑓(𝑠1 ) = 𝑓(𝑠2 ) maka 𝑠1 = 𝑠2 .
𝑜𝑛𝑡𝑜
𝑓: 𝑆 → 𝑇, karena jika ∀𝑡1 , 𝑡2 ∈ 𝑇 ada 𝑠1 ∈ 𝑆 sehingga 𝑓(𝑠1 ) = 𝑡1 .
∴ 𝑓: 𝑆 → 𝑇 Bijektif
Solusi
Bukti:
Misalkan 𝑡 ∈ 𝑇
Maka (𝑓𝑓 −1 )(𝑡) = 𝑓(𝑓 −1 (𝑡))
= 𝑓(𝑠0 ) ∋ 𝑡 = 𝑓(𝑠0 )
𝑠0 ∈ 𝑆 ∋ 𝑓(𝑠0 ) = 𝑓(𝑠)
Jadi 𝑓 −1 : 𝑇 1−1
𝑜𝑛𝑡𝑜
𝑆
Solusi
Bukti:
𝑓 −1 : 𝑇 → 𝑆 juga satu-satu atau kedua-duanya.
Latihan 2
1. Periksa, manakah yang berikut ini membentuk grup dengan operasi * yang
didefinisikan pada G, jika bukan aksioma mana yang tidak dipenuhi.
Solusi
a. G = himpunan bilangan bulat, 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑎 − 𝑏 ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 adalah grup
Bukti:
(i) Ambil ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺 berlaku 𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐) = (𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐
𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐) = 𝑎 − (𝑏 − 𝑐)
= (𝑎 − 𝑏) − 𝑐
(𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐 = (𝑎 − 𝑏) − 𝑐
= 𝑎 − (𝑏 + 𝑐)
Karena 𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐) ≠ (𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐, maka G = himpunan bilangan bulat,
𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑎 − 𝑏 ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 bukan Grup.
b. G = himpunan bilangan bulat, 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑎 + 𝑏 + 𝑎𝑏, ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
Bukti:
(i) Tertutup, dalam arti ∀𝑎, 𝑏, ∈ 𝐺 berlaku 𝑎 ∗ 𝑏 ∈ 𝐺 atau
(𝑎 + 𝑏 + 𝑎𝑏 ) ∈ 𝐺
(ii) Assosiatif, dalam arti ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺, berlaku
𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐) = 𝑎 ∗ (𝑏 + 𝑐 + 𝑏𝑐)
= 𝑎 + (𝑏 + 𝑐 + 𝑏𝑐) + 𝑎(𝑏 + 𝑐 + 𝑏𝑐)
= 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 + 𝑎𝑏𝑐
(𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐 = (𝑎 + 𝑏 + 𝑎𝑏) ∗ 𝑐
= (𝑎 + 𝑏 + 𝑎𝑏) + 𝑐 + (𝑎 + 𝑏 + 𝑎𝑏)𝑐
= (𝑎 + 𝑏 + 𝑎𝑏) + 𝑐 + 𝑎𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑎𝑏𝑐
= 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 + 𝑎𝑏𝑐
Karena 𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐) = (𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐, maka berlaku hukum asosiatif.
(iii) Tidak mempunyai unsur identitas, karena
𝑎 + 𝑏 + 𝑎𝑏 = 0
𝑎 + 𝑎𝑏 = −𝑏
𝑎(1 + 𝑏) = −𝑏
𝑏
𝑎=−
1+𝑏
𝑏
Karena (− 1+𝑏) 𝐆, maka G* bukan grup.
Solusi
(G,*) grup komutatif
Adib (𝑎𝑏)𝑛 = 𝑎𝑛 𝑏 𝑛 , ∀𝑛 ∈ 𝑍 +
(i) Untuk n = 1, maka (𝑎𝑏)1 = 𝑎1 𝑏1 = 𝑎𝑏 (pernyataan benar)
(ii) Asumsikan bahwa (𝑎𝑏)𝑘 = 𝑎𝑘 𝑏 𝑘 (benar)
Akan ditunjukkan (𝑎𝑏)𝑘+1 (juga benar)
(𝑎𝑏)𝑘+1 = (𝑎𝑏)𝑘 . 𝑎𝑏
= 𝑎𝑘 𝑏 𝑘 . 𝑎𝑏
= 𝑎𝑘 . 𝑎. 𝑏 𝑘 𝑏 (sifat komutatif)
= 𝑎(𝑘+1) . 𝑏 (𝑘+1) (benar)
Karena (i) dan (ii) dipenuhi maka dapat disimpulkan
(𝑎𝑏)𝑛 = 𝑎𝑛 𝑏 𝑛 , berlaku ∀𝑛 ∈ 𝑍 +
(𝑎𝑏)0 = 𝑒 = 𝑒 0 . 𝑒 0 = 𝑎0 𝑏 0
Jika 𝑛 ∈ 𝐙, maka (𝑎𝑏)𝑛 ((𝑎𝑏)−1 )−𝑛
(𝑏 −1 . 𝑎−1 )−𝑛 (teorema)
(𝑏 −1 )−𝑛 (𝑎−1 )−𝑛
(𝑎−1 )−𝑛 (𝑏 −1 )−𝑛 karena G komutatif
𝑎𝑛 𝑏 𝑛
Sehingga (𝑎𝑏)𝑛 = 𝑎𝑛 𝑏 𝑛 , terbukti ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍
Solusi
Misalkan (G,*) grup berlaku a2 = e
Adit a*b = b*a = e
Karena a2 = e a * a = e
a = a-1
Hal ini berarti
(a*b)(a*b) = e (a*b) = (a*b)-1
Berdasarkan teorema yang menyatakan jika G grup dan a,b G, berlaku
(𝑎𝑏 −1 ) = 𝑏 −1 . 𝑎−1
Sehingga:
(𝑎 ∗ 𝑏) = (𝑎 ∗ 𝑏)−1
(𝑎 ∗ 𝑏) = 𝑏 −1 . 𝑎−1
Karena (𝑏 ∗ 𝑎) = 𝑏 −1 ∗ 𝑎 −1 , maka 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑏 ∗ 𝑎
Jadi jika G grup dan a2 = e. ∀ 𝑎 ∈ 𝐺, maka G komutatif.
Solusi
5. Buktikan bahwa setiap grup yang paling banyak empat anggotanya selalu
komutatif.
Solusi
Bukti:
Misalkan 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 dan 𝑎 ≠ 𝑏
7. Buktikan 2.15
Solusi
Suatu semi grup G disebut grup jika memenuhi
(i) Ada 𝑒 ∈ 𝐺 sehingga 𝑎𝑒 = 𝑎 ∀𝑎 ∈ 𝐺
(ii) ∀𝑎 ∈ 𝐺 ada 𝑎−1 ∈ 𝐺 sehingga 𝑎. 𝑎 −1 = 𝑒
Untuk menunjukkan (i) dan (ii) maka cukup ditunjukkan bahwa 𝑎𝑒 = 𝑎 dan
𝑎. 𝑎−1 = 𝑒
Perhatikan:
(i) Ada 𝑒 ∈ 𝐺 sehingga 𝑎𝑒 = 𝑎 ∀𝑎 ∈ 𝐺
(ii) ∀𝑎 ∈ 𝐺 ada 𝑎−1 ∈ 𝐺 sehingga 𝑎. 𝑎 −1 = 𝑒
Pandang (𝑒𝑎). 𝑎−1 = 𝑒(𝑎. 𝑎−1 ). (sifat assosiatif)
= 𝑒. 𝑒 (dari ii)
=𝑒 (dari i)
= 𝑎. 𝑎−1 (dari ii)
Jadi diperoleh (𝑒𝑎). 𝑎−1 = 𝑎. 𝑎−1
Dengan menggunakan teorema (2.3)
Maka 𝑒𝑎 = 𝑎 .......(1)
Jadi dari (i) dan (1) diperoleh:
𝑎𝑒 = 𝑒𝑎 = 𝑎 ∀𝑎 ∈ 𝐺
Ini berarti 𝑒 unsur identitas di G
Selanjutnya pandang
Solusi
Bukti:
Misalkan G grup dan e identitas di G
Ambil 𝑎 ∈ 𝐺 sebarang dan misalkan 𝑎−1 ∈ 𝐺 invers kiri dari a.
Jadi 𝑎. 𝑎 −1 = 𝑒
Masih perlu ditunjukkan bahwa 𝑎. 𝑎−1 = 𝑒
Misalkan G grup dan e identitas kiri G
𝑒. 𝑎 = 𝑎 ............... (1)
Karena setiap grup memiliki invers kiri maka untuk 𝑎 ∈ 𝐺, ∃𝑎−1 ∈ 𝐺
Sehingga:
𝑎−1 . 𝑎 = 𝑒 ............... (2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:
(𝑎−1 . 𝑎). 𝑎 = (𝑎. 𝑎−1 ). 𝑎 = 𝑒. 𝑎
Gunakan hukum pencoretan, maka diperoleh:
(𝑎−1 . 𝑎). 𝑎 = 𝑒. 𝑎
(𝑎−1 . 𝑎) =𝑒
Jadi 𝑎−1 merupakan invers kanan.
Solusi
Bukti:
i) Misalkan G grup dan e identitas kanan di G ∀ 𝑎 ∈ 𝐺 berlaku 𝑎𝑒 = 𝑎 ..(1)
Karena setiap grup yang mempunyai identitas kanan
Juga mempunyai invers kanan, maka ∀𝑎 ∈ 𝐺∃𝑎−1 ∈ 𝐺 sehingga
𝑎. 𝑎−1 = 𝑒 .... (2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:
(𝑒. 𝑎)𝑎−1 = 𝑒 (𝑎. 𝑎 −1 ) Sifat Asosiatif
= 𝑒 𝑒.
= 𝑎 𝑎−1
Dengan menggunakan hukum pencoretan kanan diperoleh:
𝑒. 𝑎. 𝑎 ∀𝑎 ∈ 𝐺
Jadi e merupakan identitas kiri.
Solusi
Bukti:
𝑒(𝑎𝑏)3 = 𝑎3 𝑏 3 ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
Maka (𝑎𝑏)3 = 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏 = 𝑎3 𝑏 3
= 𝑎𝑎𝑎. 𝑏𝑏𝑏
= 𝑎 −1 (𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏)𝑏 −1
= 𝑎 −1 (𝑎𝑎𝑎. 𝑏𝑏𝑏)𝑏 −1
= 𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎 = 𝑎𝑎. 𝑏𝑏
= 𝑎𝑏. 𝑎𝑏 = 𝑎𝑎. 𝑏𝑏
= 𝑎4 . 𝑎𝑏𝑎𝑏𝑏 −1 = 𝑎4 . 𝑎𝑎. 𝑏𝑏𝑏 −1
= 𝑏𝑎 = 𝑎𝑏
Karena 𝑏𝑎 = 𝑎𝑏 maka G grup komutatif
𝑒. (𝑎𝑏)5 = 𝑎5 𝑏 5 ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
Maka (𝑎𝑏)5 = 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏 = 𝑎5 𝑏 5
= 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏 = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏
= 𝑎 −1 (𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏)𝑏 −1 = 𝑎−1 . 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏. 𝑏 −1
= 𝑏 −1 𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑎−1 = 𝑎−1 𝑎𝑎𝑎𝑎. 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 −1
= 𝑎𝑏. 𝑎𝑏. 𝑎𝑏 = 𝑎𝑎𝑎. 𝑏𝑏𝑏
= 𝑎𝑏 3 = 𝑎𝑎𝑎. 𝑏𝑏𝑏
= (𝑎𝑏)3 = 𝑎3 𝑏 3
Berdasarkan bukti bagian pertama maka dapat dikatakan G merupakan grup
komutatif.
cos 𝛼 −sin 𝛼
13. Misalkan 𝐴𝛼 = {( ); 𝛼 ∈
sin 𝛼 cos 𝛼
Buktikan 𝐴𝛼 dengan operasi perkalian matriks membentuk grup. Apakah
komutatif?
Solusi
1) cos. 𝛼 . cos. 𝛼 − (− sin 𝛼. sin 𝛼) = cos 2 𝛼 + sin2 𝛼 = 1
Berarti cos2 𝛼 + sin2 𝛼 ≠ 0
2) 𝐴𝛼 tertutup.
3) 𝐴𝛼 memiliki sifat assosiatif (operasi perkalian pada matriks M22 selalu
asosiatif?
4) 𝐴𝛼 mempunyai identitas yaitu:
cos 𝛼 −sin 𝛼
( ); 𝛼 = 0
sin 𝛼 cos 𝛼
5) 𝐴𝛼 mempunyai invers kanan cos 2 𝛼 + sin2 𝛼 ≠ 0 berdasarkan teorema
pada matriks.
Karena memenuhi sifat grup maka 𝐴𝛼 grup komutatif?
𝐴𝛼 adalah grup komutatif
𝐴𝛼 ∈
𝑝𝑦+𝑥𝑞√2
= 𝑞𝑦
Jadi 𝑎 + 𝑏√2 ∈ 𝐺
(ii) Assosiatif dipenuhi
(𝑎 + 𝑏√2) + 𝑒 = (𝑎) + (𝑏√2 + 𝑒) ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
0
(iii) 𝑒 = 0 = 3 ∈ 𝐺 0 + 𝑎 = 𝑎 + 0 = 𝑎
𝑝 𝑝
(iv) 𝑎 = 𝑞 , 𝑔 ≠ 0∃ − 𝑎 = − 𝑞 ∈ ∋ a + (−𝑎) = −𝑎 + 𝑎 = 𝑒
𝑝 𝑥 𝑥 𝑝
+ √2 = √2 +
𝑞 𝑦 𝑦 𝑞
𝑝𝑦 + 𝑥√2 𝑥𝑦√2 + 𝑝𝑦
=
𝑞𝑦 𝑞𝑦
𝑎 𝑏 (𝑎𝑑 }
17. Misalkan 𝑀 = {( ): − 𝑏𝑐) ≠ 0; 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈
𝑐 𝑑
Buktikan M dengan perkalian matriks membentuk grup, Apakah M
komutatif?
Solusi
Bukti:
(1) M tertutup
(2) M memiliki sifat Assosiatif
1 0
(3) M mempunyai identitas yaitu: [ ] , ∀𝑎𝑖𝑗 ∈ ,
0 1
(4) M memiliki invers
Karena 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 ≠ 0, maka menurut teorema dalam matriks M
mempunyai invers. Dengan demikian terbukti bahwa G grup.
M bukan grup komutatif karena ∀𝑎𝑖𝑗 ∈ , tidak berlaku AB ≠ 𝐵𝐴
‘
18. Misalkan 𝑎{1} dengan operasi * yang didefinisikan 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑎 + 𝑏 − 𝑎𝑏,
∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑄\{1}.
Apakah ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑄{1},∗, membentuk grup
Solusi
𝑝 𝑥
Misalkan 𝑎 = 𝑞 , 𝑏 = 𝑦 .
𝑎 ∗ 𝑏 asosiatif karena
𝑝 𝑥 𝑝𝑥 𝑝 𝑥 𝑝𝑥
+( − )= ( + )−
𝑞 𝑦 𝑞𝑦 𝑞 𝑦 𝑞𝑦
𝑝(𝑦2 −𝑥𝑦)+𝑞𝑥 2 𝑝(𝑦2 −𝑥𝑦)+𝑞𝑥 2
=
𝑞𝑦2 𝑞𝑦 2
Hal ini berarti (𝑎 + 𝑏) − 𝑎𝑏 = 𝑎 + (𝑏 − 𝑎𝑏)
(3) Mempunyai unsur identitas, yaitu:
𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑎 + 𝑏 − 𝑎𝑏
𝑎 + 𝑏 − 𝑎𝑏 = 0
𝑎(1 − 𝑏) + 𝑏 = 0
𝑎(1 − 𝑏) = −𝑏
𝑏
𝑎 = − (1−𝑏) 𝑏 ≠ 1
𝑏
∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑄\{1}, berlaku 𝑎 = − 1−𝑏
Latihan 3
15. Berikan dua contoh tak hingga yang periodik.
Solusi
e. Z = himpunan bilangan bulat, terhadap operasi penjumlahan.
Z merupakan suatu grup tak hingga, karena:
(i) Tertutup pada operasi penjumlahan
(ii) ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑍 berlaku (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐)
(iii) Memiliki unsur identitas yaitu 0 ∈ 𝑍 berlaku 0 + 𝑎 = 𝑎 + 0 = 𝑎
Solusi
a. G = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6} (G, +6)
G merupakan grup siklik dengan generator 1 atau 5 sebab
12 = 2 ; 2 G 15 = 5 ; 5 G
13 = 3 ; 3 G 16 = 0 ; 0 G
14 = 4 ; 4 G 17 = 1 ; 1 G
dan
52 = 4 ; 4 G 55 = 5 ; 5 G
53 = 3 ; 3 G 56 = 0 ; 0 G
54 = 2 ; 2 G 57 = 5 ; 5 G
17. Buktikan bahwa bilangan bulat dengan operasi penjumlahan merupakan grup
siklik
Solusi
(Z,*) membentuk suatu grup
Akan ditunjukkan bahwa (Z,+) merupakan grup siklik
(Z,*) merupakan grup siklik jika dan hanya jika terdapat 𝑎 ∈ 𝑍 sehingga
setiap anggota dari Z dapat dibentuk oleh a.
Pilih a = 1 atau a = -1
Karena 1 dan -1 dapat membentuk semua anggota di G maka 1 dan -1
merupakan generator.
Dengan demikian (Z,+) merupakan grup siklik.
18. Misalkan 𝐺 =< 1 > grup sikli dan 𝑡(𝑎) = 𝑛. Buktikan bahwa 𝑎𝑚 generator
dari G untuk 1 ≤ 𝑚 ≤ 𝑛, jika dan hanya jika m dan n relatif prima?
Solusi
Bukti:
Untuk membuktikan bahwa 𝑎𝑚 generator dari G untuk 1 ≤ 𝑚 ≤ 𝑛
(𝑚, 𝑛) = 1 ∃𝑡, 𝑟 ∈ 𝐵 ∋ 𝑚𝑡 + 𝑛𝑟 = 1.
Pertama akan ditunjukkan bahwa (m,n) = 1
Karena a generator dari G dan t (a) = n
Maka 𝑎𝑛 = 𝑒, karena 𝑎𝑚 generator dari G dan 𝑎 ∈ 𝐺, maka:
𝑎 = (𝑎𝑚 )𝑡
𝑎 = (𝑎𝑚 )𝑡 . 𝑒
𝑎 = (𝑎𝑚 )𝑡 . (𝑎𝑛 )𝑟
𝑎 = 𝑎𝑚𝑛 . 𝑎𝑛𝑟
𝑎 = 𝑎𝑚𝑡+𝑛𝑟 ............. (1)
Dari persamaan (1) diperoleh 𝑚𝑡 + 𝑛𝑟 = 1, karena 𝑚𝑡 + 𝑛𝑟 = 1, maka
(𝑚, 𝑛) = 1 sebaliknya jika (𝑚, 𝑛) = 1, maka ∃ 𝑡, 𝑟 ∈ 𝐵 ∋ 𝑚𝑡 + 𝑛𝑟 = 1
sehingga:
𝑎 = 𝑎𝑚𝑡+𝑛𝑟
𝑎 = 𝑎𝑚𝑡 𝑎𝑛𝑟
𝑎 = (𝑎𝑚 )𝑡 . (𝑎𝑛 )𝑡
𝑎 = (𝑎𝑚 )𝑡 . 𝑒
𝑎 = (𝑎𝑚 )𝑡
Kesamaan terakhir ini menyatakan bahwa a dapat dinyatakan sebagai
perpangkatan bulat dari 𝑎𝑚 dan karena a sebagai generator dari G, maka
setiap elemen G dapat dinyatakan sebagai perpangkatan bulat dari 𝑎𝑚 , ini
berarti 𝑎𝑚 adalah generator dari G.
6. Buktikan bahwa jika G grup terhingga berorde n dan ada 𝑎 ∈ 𝐺 dengan 𝑡(𝑎) =
𝑛, maka G siklik.
Solusi
G suatu grup dan 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 dengan 𝑎 𝑥 = 𝑏 selanjutnya akan dibuktikan
bahwa penyelesaian itu tunggal.
Misalkan persamaan 𝑎 𝑥 = 𝑏 memiliki penyelesaian u dan v maka berlaku
bahwa:
𝑎𝑢 = 𝑏 dan 𝑎𝑣 = 𝑏 karena 𝑎 ∈ 𝐺 dan G grup maka a mempunyai invers (a-1)
sehingga 𝑎𝑢 = 𝑏 dan 𝑎𝑣 = 𝑏.
𝑎𝑢 = 𝑎𝑣
(𝑎𝑢)𝑎−1 = 𝑎𝑣(𝑎−1 )
𝑢(𝑎𝑎−1 ) = 𝑣(𝑎𝑎−1 ) (sifat asosiatif)
𝑢(𝑒) = 𝑣(𝑒) (unsur identitas)
𝑢 =𝑣 (unsur identitas)
Jadi penyelesaian dari persamaan 𝑎 𝑥 = 𝑏 adalah tunggal.
Selanjutnya akan dibuktikan 𝑎 𝑦 = 𝑏 mempunyai penyelesaian tunggal.
Perhatikan G grup dan 𝑏 ∈ 𝐺 dengan 𝑎 𝑦 = 𝑏, karena 𝑏 ∈ 𝐺 dan G grup, maka
𝑎−1 ∈ 𝐺 sehingga (𝑎 𝑦)𝑎−1 = 𝑏. 𝑎−1
Berarti: (𝑎 𝑦)𝑎−1 = 𝑏. 𝑎−1
𝑦(𝑎. 𝑎−1 ) = 𝑏. 𝑎−1 (sifat asosiatif)
𝑦 = 𝑏. 𝑎−1
Jadi 𝑏. 𝑎−1 juga merupakan penyelesaian dari 𝑦 𝑎 = 𝑏 sehingga dengan
sendirinya penyelesaian dari persamaan 𝑦 𝑎 = 𝑏 adalah juga tunggal.
19. Buktikan bahwa setiap grup yang paling banyak empat anggotanya selalu
komutatif.
Solusi
Misalkan tingkat dari a adalah m
Karena t(a) = m, maka m merupakan bilangan bulat positif terkecil sedemikian
hingga 𝑎𝑚 = 𝑒.
Pandang 𝑎, 𝑎2 , 𝑎3 , … 𝑎𝑚 = 𝑒 dimana:
𝑎, 𝑎2 , 𝑎3 , … 𝑎𝑚 ϵ𝐺
Misalkan 𝑎𝑖 ≠ 𝑎 𝑗 ∀𝑖 ≠ 𝑗; 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑚
1≤𝑗≤𝑚
Selanjutnya andaikan 𝑎𝑖 ≠ 𝑎 𝑗 dimana 𝑖 > 𝑗 (1 ≤ 𝑗 ≤ 𝑖 ≤ 𝑚)
−1
𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗 (𝑎i )(aj ) =e
ai . a−j = e
ai−j =e
Hal ini tidak mungkin karena 𝑖 − 𝑗 < 𝑚 sedang, m bilangan bulat terkecil
sehingga 𝑎𝑚 = 𝑒 .
∴ 𝑎𝑖 ≠ 𝑎 𝑗 ; 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑛 dan 1 ≤ 𝑗 ≤ 𝑛
Sehingga 𝑎, 𝑎2 , 𝑎3 , … 𝑎𝑛 berbeda
Hal ini menujukkan bahwa banyaknya anggota di G yang berbeda sama
dengan tingkat dari a atau O (G) = t(a) = n.
20. Buktikan bahwa jika G grup terhingga berorde n dan ada 𝑎𝜖𝐺 dengan t(a) = n,
maka G siklik.
Solusi
Bukti:
Misalkan G grup terhingga dan 𝑜(𝐺) = 𝑛
𝑎𝜖𝐺 dengan t(a) = n yaitu 𝑎𝑛 = 𝑒, dibentuk 𝐴 = {𝑎, 𝑎2 , 𝑎3 , … 𝑎𝑛 = 𝑒}.
Elemen-elemen dari A tidak ada yang sama sebab jika ada yang sama,
Misalnya 𝑎𝑡 = 𝑎𝑟 dengan 0 < 𝑟 < 𝑡 < 𝑛 maka 𝑎𝑡−𝑟 = 𝑒 dengan
0 < 𝑡 − 𝑟 < 𝑛, maka 𝑎𝑡−𝑟 = 𝑒 dengan 0 < 𝑡 − 𝑟 < 𝑛. Hal ini tidak mungkin,
karena t(a) = n yaitu n suatu bilangan bulat positif terkecil sedemikian hingga
𝑎𝑛 = 𝑒, maka 𝑡(𝐴) = 𝑛, karena A sub grup dari G dan O(G) = n, maka G = A.
A adalah suatu grup siklik dengan generator a, maka demikian pula G.
21. Berapa banyakkah generator yang terdapat pada grup siklik berorde 10?
Solusi
Untuk mencari banyaknya generator maka dapat digunakan teorema pada soal
no. 4,
Karena grup siklik mempunyai orde 10 dan bilangan bulat positif mempunyai
orde 10 dan bilangan bulat positif yang kurang dari 10 dan saling prima
dengan 10 adalah 1, 3, 7, 9, maka generator-generator dari grup Siklik yang
berorde 10 adalah 𝑎1 , 𝑎3 , 𝑎7 , 𝑎9
banyaknya generator adalah 4.
Solusi
Bukti:
Ambil 𝐺𝜖G sebarang dengan 𝑎 ≠ 𝑒
Pandang 𝑎, 𝑎2 , 𝑎3 , … 𝑎𝑘 …. anggota G yang tak terhingga, maka anggota
𝑎, 𝑎2 , 𝑎3 , … 𝑎𝑘 …. berbeda.
Selanjutnya andaikan ada anggota G yang sama
Katakan 𝑎𝑘 = 𝑎𝑡 dimana 𝑡 > 𝑘 maka:
𝑎𝑡 (𝑎𝑘 )−1 = (𝑎𝑘 )(𝑎𝑘 )−1
𝑎𝑡 𝑎−𝑘 = 𝑎𝑘 𝑎 −𝑘
𝑎𝑡 𝑎−𝑘 = 𝑒
𝑎𝑡−𝑘 = 𝑒
Solusi
Bukti:
Ambil 𝑎𝜖𝐺 sebarang dengan 𝑎 ≠ 𝑒
Akan ditunjukkan bahwa untuk setiap bilangan bulat yang merupakan
kelipatan dari n akan sama dengan salah satu anggota di (i). Misalkan 𝑎𝑘
sebarang bilangan berpangkat dari a dimana k kelipatan dari n ∀𝑘𝜖𝑍
Berdasarkan Algoritma pembagian:
∀ 𝑘, 𝑛𝜖𝑍∃𝑘 = 𝑛𝑞 + 𝑟; 0 ≤ 𝑟 ≤ 𝑛
Jadi 𝑎𝑘 = 𝑎𝑛𝑞+𝑟
= 𝑎𝑛𝑞 𝑎𝑟
𝑎𝑘 = (𝑎𝑛 )𝑞 𝑎𝑟
= 𝑎𝑞 𝑎𝑟 (karena an = e)
= 𝑒𝑎𝑟
𝑎𝑘 = 𝑎𝑟
Karena 0 ≤ 𝑟 ≤ 𝑛, maka 𝑎𝑟 salah satu anggota di (i), sedang 𝑎𝑘 = 𝑎𝑟 berarti
𝑎𝑘 juga merupakan salah satu anggota di (i),
Karena ak anggota di (i) maka ak = e.
24. Misalkan 𝐺 = {1, −1, 𝑖, −𝑖} i bilangan imaginer, tunjukkan (G, x) membentuk
grup. Apakah G juga siklik
Solusi
X 1 -1 i -i
1 1 -1 i -i
-1 -1 i -i i
i i -i i 1
-i -i i 1 -1
Latihan 4
25. Tunjukkan bahwa (𝑄\{0}, 𝑥) merupakan subgrup dari (R\{0),x)
Solusi
Menurut Teorema 4.6 untuk membuktikan bahwa (𝑄\{0}, 𝑥) subgrup dari
(R\{0),x), jika memenuhi
(v) (R\{0), x) ≠ 0
(vi) (R\{0), x) (Q{0})
(vii) Tertutup karena ∀ 𝑥, 𝑦 ∈ {0} 𝑥, 𝑦 {0}
(viii) Memiliki invers karena ∀ 𝑥 ∈ {0} ∃ 𝑥 −1 ∈ {0} ∋ 𝑥. 𝑥 −1 = 𝑒
Solusi
c. (B,+) yaitu grup bilangan bulat dengan operasi penjumlahan
𝐾 = {3𝑛 /𝑛 ∈ 𝐵} atau (K, +) adalah suatu grup, karena 𝐾𝐵 maka K
subgrup dari B
d. 𝐺 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dengan perkalian modulo 7 adalah suatu grup 𝐾 =
{1, 2, 4} dan 𝐻 = {1, 6} masing-masing subgrup G.
e. Misalkan G 𝐺 = {1, −1, 𝑖, −𝑖} dengan operasi perkalian maka (G, x)
membentuk grup pandang 𝐻 = {1, −1} maka 𝐻 𝐺 dan H membentuk
grup di G.
f. (Z, +) merupakan grup 2𝑍 = {2𝑍, 𝑍 ∈ 𝑍}, maka 2Z merupakan subgrup di
Z.
𝑎 𝑏
g. Misalkan 𝑀2 ( ) = {[ ] , 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ , 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 ≠ 0}
𝑐 𝑑
𝑎 𝑏
𝑁2 ( ) = {[ ] , 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ , 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 = 1}
𝑐 𝑑
Dengan operasi perkalian maka 𝑀2 ( ) dan 𝑁2 ( ) membentuk grup dan
𝑁2 ( ) merupakan subgrup dari 𝑀2 ( ).
27. Misalkan H, K kompleks sebarang dari grup G, Apakah HK = KH?
(jika “ya” tunjukkan, jika “tidak” berikan contoh penyangkal)
Solusi
𝐻𝑘 ≠ 𝑘𝐻
Contoh penyangkal
𝑎 𝑏
𝑀 = {[ ] , 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ , 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ≠ 0}
𝑐 𝑑
Dengan menggunakan operasi perkalian matriks, maka M membentuk grup.
Misalkan
1 2 5 6
𝐻=[ ] dan 𝐾 = [ ]
3 −4 −7 8
Solusi
Bukti:
berarti 𝑎𝑚 adalah generator dari G.
Solusi
Misalkan 𝐻 𝐺, 𝐻 ≠ ∅ dan G grup. H subgrup dan G akan dibuktikan bahwa
𝐻𝐻 −1 = 𝐻
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐻. 𝐻 −1, maka 𝑥 = 𝑎𝑏 −1 dengan 𝑎, 𝑏, ∈ 𝐻, karena H
subgrup dari G dan 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻, maka menurut Teorema 4.7 𝑎𝑏 −1 ∈ 𝐻 sehingga
𝑥∈𝐻
Jadi 𝐻. 𝐻 −1 𝐻 ....... (1)
Ambil sebarang 𝑎 ∈ 𝐻 karena H subgrup dari G, maka 𝐺 ∈ 𝐻, sehingga
𝑎. 𝑒 −1 = 𝑎 ∈ 𝐻. 𝐻 −1
Ini berarti 𝐻𝐻. 𝐻 −1 ..... (2)
Dari (1) dan (2) disimpulkan bahwa 𝐻. 𝐻 −1 = 𝐻
Solusi
31. Buktikan: Jika H, K subgrup dari G, maka 𝐻 𝐾 juga subgrup dari G, maka
H grup siklik takhingga.
Solusi
Bukti:
Ambil 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾, 𝐻 ∩ 𝐾 ≠ ∅ , karena 𝑒 ∈ (𝐻 ∩ 𝐾) e identitas di G 𝐻 ∩
𝐾 G, karena 𝑥, 𝑦, maka:
𝑥 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾 𝑥 ∈ 𝐻 𝑥 ∈ 𝐾
𝑦 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾 𝑦 ∈ 𝐻 𝑦 ∈ 𝐾
𝑦 ∈ 𝐻 dan H subgrup G maka 𝑦 −1 ∈ 𝐻
𝑦 ∈ 𝐾 dan K subgrup G maka 𝑦 −1 ∈ 𝐾
Sehingga 𝑥 ∗ 𝑦 −1 ∈ 𝐻 dan 𝑥 ∗ 𝑦 −1 ∈ 𝐾 maka 𝑥 ∗ 𝑦 −1 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾.
Jadi jika H, K subgrup dari G, maka 𝐻 ∩ 𝐾 juga subgrup dari G.
Solusi
Teorema 4.9: Irisan sebarang keluarga subgrup dari grup G juga merupakan
subgrup dari G.
Bukti:
Misalkan A, B sebarang keluarga subgrup dari grup G akan dibuktikan 𝐴 ∩ 𝐵
subgrup G.
Ambil 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵. Sesuai teorema 4.7 akan dibuktikan 𝑎 ∗ 𝑏 −1 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵,
𝐴 ∩ 𝐵 ≠ 0 karena 𝑒 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) e identitas di G.
𝐴 ∩ 𝐺 G, karena 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵 maka:
𝑎 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵 𝑎 ∈ 𝐴 dan 𝑎 ∈ 𝐵
𝑏 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵 𝑏 ∈ 𝐴 dan 𝑏 ∈ 𝐵
𝑏 ∈ 𝐴 dan A subgrup G maka 𝑏 −1 ∈ 𝐴
𝑏 ∈ 𝐵 dan B subgrup G maka 𝑏 −1 ∈ 𝐵
Karena 𝑎 ∈ 𝐴 dan 𝑏 −1 ∈ 𝐴 maka 𝑎 ∗ 𝑏 ∈ 𝐴 ..... (1)
𝑎 ∈ 𝐵 dan 𝑏 −1 ∈ 𝐵 maka 𝑎 ∗ 𝑏 ∈ 𝐵 ..... (2)
Dari (1) dan (2) diperoleh 𝑎 ∗ 𝑏 −1 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵
Karena 𝑎 ∗ 𝑏 −1 ∈ 𝐴 ∩ 𝐵 maka 𝐴 ∩ 𝐵 subgrup G
Jadi teorema 4.9 terbukti.
Solusi
Tidak, sebagai contoh penyangkal
(𝑍, +) adalah grup (2Z, +) dan (3Z, +) adalah subgrup dari G (Z,+) akan
dibuktikan 2Z atau 3Z subgrup Z
Bukti:
2𝑍 ∪ 3𝑍 = {… , −3, −2, 0, 2, 3, 4, … }
2 ∈ (2𝑍 ∪ 3𝑍)
3 ∈ (2𝑍 ∪ 3𝑍)
2 + 3(2𝑍 ∪ 3𝑍)
Sehingga 2𝑍 ∪ 3𝑍 bukan subgrup Z
34. Buktikan: Jika G grup siklik takhingga dan H subgrup proper dari G, maka H
grup siklik takhingga.
Solusi
G grup siklik tak terhingga H subgrup proper dari G jika 𝐻 ≠ 𝐺 dan 𝐻 ≠ {𝑒}
akan ditunjukkan G grup siklik tak hingga maka H grup siklik tak hingga.
Misalkan generator G adalah a atau 𝐺 =< 𝑎 > dengan 𝐺(𝑎) = 𝑛 < 𝑎
menunjukkan bahwa bilangan positif terkecil sehingga 𝑎𝑛 suatu unsur di
G.
Pandang 𝐺 = 𝑎, 𝑎2 , 𝑎3 , … 𝑎𝑛 dengan 𝑎𝑛 sehingga unsur terkecil sehingga
𝑎𝑛 ∈ 𝐻
Misalkan kita mengambil 𝑎𝑚 sebarang bilangan berpangkat dari a untuk
suatu 𝑚 ∈ 𝑍
Dengan Algoritma pembagian yaitu untuk 𝑚, 𝑛 ∈ 𝑍, ∃𝑞, 𝑟 ∈ 𝑍
∋ 𝑚 = 𝑛𝑞 + 𝑟 yang mana 0 ≤ 𝑟 ≤ 𝑛
Jadi 𝑎𝑚 = 𝑎𝑛𝑞+𝑟
= 𝑎𝑛𝑞 . 𝑎𝑟
𝑎𝑟 = 𝑎𝑚−𝑛𝑞
Diketahui 𝐻G 𝑎𝑚 ∈ 𝐻 dan
𝑎𝑛 ∈ 𝐻 𝑎𝑚−𝑛 ∈ 𝐻
𝑎𝑚 (𝑎−𝑛 )𝑎 ∈ 𝐻
𝑎𝑚.𝑛𝑎 ∈ 𝐻
𝑎𝑟 ∈ 𝐻 dengan 0 ≤ 𝑟 ≤ 𝑛
Dengan demikian n bilangan bulat positif terkecil 7.
𝑎𝑛 ∈ 𝐻 dan 0 ≤ 𝑟 ≤ 𝑛 menunjukkan untuk 𝑟 = 0 maka
𝑎𝑚 = 𝑎𝑛𝑞 𝑚 = 𝑛𝑞.
Solusi
Misalkan e unsur identitas dari G dan 𝑒𝑎 = 𝑎𝑒 maka 𝑒 ∈ 𝐻 sehingga 𝐻 ≠ 0.
Dari ketentuan bahwa dari setiap elemen H adalah himpunan dari elemen G,
maka 𝐻 𝐺 jadi H suatu kompleks dari G.
Ambil sebarang 𝑥, 𝑦 ∈ 𝐻, maka 𝑥𝑎 = 𝑎𝑥 dan 𝑦𝑎 = 𝑎𝑦, selanjutnya
perhatikan bahwa:
(𝑥𝑦 −1 )𝑎 = (𝑥𝑦 −1 )𝑎𝑒
= (𝑥𝑦 −1 )𝑎(𝑥𝑦 −1 )
= (𝑥𝑦 −1 )(𝑎𝑦)𝑦 −1 (sifat asosiatif)
= (𝑥𝑦 −1 )(𝑦𝑎)𝑦 −1 (𝑦 ∈ 𝐻)
= 𝑥(𝑦𝑦 −1 )(𝑎𝑦) (sifat asosiatif)
= 𝑥𝑒𝑎𝑦 −1
= (𝑥𝑎)𝑦 −1
= (𝑎𝑥)𝑦−1 (𝑥 ∈ 𝐻)
= 𝑎(𝑥𝑦 −1 )
Sehingga 𝑥𝑦 −1 ∈ 𝐻 Jadi H adalah subgrup dari G
Solusi
Solusi
Solusi
Latihan 5
39. Misalkan Z adalah himpunan bilangan bulat (Z, +) adalah grup. Misalkan 𝐻 =
{3𝑎, 𝑎𝜖𝑍}. Tunjukkan bahwa:
a) (H, +) subgrup dari (Z, +)
b) 𝑍 = 𝐻 ∪ (1 + 𝐻) ∪ (2 + 𝐻)
Solusi
f. (𝐻, +) subgrup dari (𝑍, +), jika (𝐻, +) grup
(i) (𝐻, +) tertutup ∀ 𝑎 ∈ 𝑍,
(ii) Asosiatif karena ∀ 𝑎, ∈ 𝑍, 𝑒 ∈ 𝑍 3𝑎 + (3𝑏 + 𝑒) = (3𝑎 + 3𝑏) + 𝑒
(iii) Mempunyai unsur identitas, karena ∃𝑒 ∈ 𝑍 yaitu
𝑒 = 0 ∋ 3𝑎 + 0 = 0 + 3𝑎 = 3𝑎
(iv) Memiliki invers karena ∀𝑎 ∈ 𝑍 ∃𝑎−1 ∈ 𝑍 ∋ 𝑎 + (−𝑎) = (−𝑎) + 𝑎 = 0
Solusi
𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻, ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
(i) 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻, ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
(ii) 𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 , ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
Untuk kasus (i)
H subgrup dari G
Ambil sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 ∃ 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻
Karena 𝑒 ∈ 𝐻(𝑒 unsur identitas) maka
𝑎 𝑒 ∈ 𝑎𝐻 atau 𝑎 ∈ 𝐻
Karena 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 𝑎 ∈ 𝑏𝐻
𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝑏 −1 (𝑏𝐻)
𝑏 −1 𝑎 ∈ (𝑏 −1 𝑏)𝐻
𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝑒𝐻
𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻 (karena 𝑒𝐻 = 𝐻)
Untuk kasus (ii)
Misalkan 𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻 akan ditunjukkan 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻
𝑏 −1 ∈ 𝐻 𝑏 −1 ∈ 𝑎𝐻 = 𝐻 (Menurut teorema 𝑏𝐻 = 𝐻
𝑏𝑏 −1 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻
𝑒 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻
𝑎𝐻 = 𝑏𝐻
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻, ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
41. Buktikan, jika H subgrup dari G, maka G merupakan gabungan semua koset
kanan (kiri) dari H di G.
Solusi
Akan dibuktikan 𝐺 = 𝐻𝑎 ∪ 𝐻𝑏
H subgrup dari G maka 𝐻 ≠ ∅
𝐻𝑎 = {ℎ𝑎: 𝑏 ∈ 𝐻}
𝐻𝑏 = {ℎ𝑏: 𝑏 ∈ 𝐻}
ℎ∈𝐻 𝑏∈𝐺
𝑎 ∈ 𝐺, 𝑏 ∈ 𝐺 ℎ𝑎 ∈ 𝐺
𝑏 ∈ 𝐺, ℎ ∈ 𝐺 ℎ𝑏 ∈ 𝐺
𝑥 ∈ (𝐻𝑎 𝑉 𝐻𝑏) 𝑥 ∈ 𝐺
Jadi jika H subgrup dari G, maka merupakan gabungan semua koset kanan
(kiri) dari H di G.
Solusi
Misalkan G grup dari H subgrup dari G.
Ambil sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺, kemudian didefinisikan 𝑎 ≅ 𝑏(𝑚𝑜𝑑 𝐻)𝑏−1 𝑎 ∈ 𝐻
Relasi di atas memenuhi sifat berikut.
(i) Refleksi
Misalkan 𝑎 ∈ 𝐺 sebarang, karena H subgrup dari G maka ∅𝑎−1 𝑒𝐻 ∀𝑎, ∈ 𝐺
sehingga diperoleh 𝑎 ≅ 𝑎 (𝑚𝑜𝑑 𝐻)∀𝑎, ∈ 𝐺.
Jadi relasi mempunyai sifat reflektif.
(ii) Simetri
Misalkan 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 sebarang dengan 𝑎 ≅ 𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝐻) ini berarti bahwa
jika 𝑎 ≅ 𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝐻) maka 𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻.
Solusi
Misalkan H subgrup di G dan 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
Ha dan Hb adalah dua koset kanan dari H di G. Kita akan tunjukkan 𝐻𝑎~𝐻𝑏
Dibentuk pemetaan 𝑓: 𝐻𝑎 → 𝐻𝑏 yang didefiniskan oleh
𝑓(ℎ𝑎) = ℎ𝑏 ∀ ℎ ∈ 𝐻
Pemetaan ini satu-satu karena ℎ𝑏 ∈ 𝐻𝑏 ℎ ∈ 𝐻, sehingga
ℎ1 𝑎, ℎ2 𝑎 ∈ 𝐻𝑎 ∋ 𝑓(ℎ, 𝑎) = 𝑓(ℎ2 , 𝑎)ℎ1 𝑏 = ℎ2 𝑏
Sehingga ℎ1 = ℎ2 dan ℎ1 𝑎 = ℎ2 𝑏
Pemetaan ini onto sebab
ℎ𝑏 ∈ 𝐻𝑏 ℎ ∈ 𝐻, sehingga ℎ𝑎 ∈ 𝐻𝑎 dan menurut definisi 𝑓(ℎ𝑎) = ℎ𝑏
44. Buktikan bahwa jika G grup terhingga o(G) = n dan a anggota sebarang di G,
maka 𝑎𝑛 = 𝑒 (e unsur identitas di G)
Solusi
Menurut teorema yaitu jika G grup terhingga maka:
0(𝑎)/0(𝐺), ∀𝑎 ∈ 𝐺: misalkan 0(𝑎) = 𝑛 𝑎𝑛 = 𝑒
n faktor dari 0(G), misalkan 0(G) adalah kelipatan dari n,
Misalnya 0(𝐺) = 𝐾𝑛∀𝑘 ∈ 𝐵
Selanjutnya
𝑎0(𝐺) = 𝑎𝑘𝑚 = (𝑎𝑚 )𝑘 = 𝑒 𝑘 = 𝑒
G grup terhingga 0(G) = n, dan ∀ 𝑎 ∈ 𝐺 𝑎𝑛 = 𝑒
45. Buktikan bahwa grup terhingga berorde prima tidak mempunyai subgrup
proper.
Solusi
Misalkan G adalah grup terhingga dengan order n dimana n adalah bilangan
prima, dan jika mungkin maka kita simpulkan sebuah grup katakan orde 𝑚 ≤
𝑛
Dengan teorema Langrange m membagi n
(karena n prima maka m = 1 atau m = n)
Tetapi, ada dua grup yang subgrup bukan proper.
46. Buktikan setiap grup terhingga berorde prima adalah siklik. (Gunakan
Teorema Lagrenge).
Solusi
Solusi
Misalkan H subgrup dari grup G. G/H dengan perkalian bersifat tertutup. Ingat
bahwa G/H adalah himpunan semua koset kana dari H dalam G.
Setiap koset kanan dari H dalam G merupakan kompleks dari a karena
perkalian bersifat asosiatif, maka perkalian koset-koset kanan memenuhi sifat
asosiatif juga.
Solusi
Bukti:
𝑘∈𝐺
𝑒∗𝑒=𝑒∈𝐻
𝑘 ≠ ∅ atau 𝐾 = {𝑥 ∈ 𝐺; 𝑥𝐻 = 𝐻𝑥} ≠ ∅
Solusi
Solusi
Jika B suatu grup terhingga maka 𝑓(𝑎)/0(𝐺), ∀𝑎 ∈ 𝐺
Bukti:
Ambil 𝑎 ∈ 𝐺 sebarang, karena G terhingga maka 𝑓(𝑎) ≠ ~.
Misal 𝑓(𝑎) = 𝑚, maka 𝑎𝑚 = 𝑒. Dibentuk himpunan 𝐻 = {… 𝑎, 𝑎2 … 𝑎𝑚 = 𝑒}
elemen-elemen dalam H tidak ada yang sama, sebab apabila 𝑎𝑟 = 𝑎 𝑠 dengan
0 < 𝑟 < 𝑠 < 𝑚, maka 𝑎 𝑠−𝑟 = 𝑒, dengan 0 < 𝑠 − 𝑟 < 𝑚. Hal ini tidak
mungkin karena f(a) = m yaitu m suatu bilangan bulat terkecil sedemikian
sehingga am = e
H adalah subgrup dari G. sehingga menurut Teorema Langrange 0(𝐻)/0(𝐺)
karena 𝑂(𝐻) = 𝑚 = 𝑓(𝑎) 𝑡(𝑎)/0 (𝐺)
51. Misalkan G grup dan N subgrup dari G. Buktikan bahwa, N normal jika dan
hanya jika, perkalian sebarang dua koset kanan dari N di G juga merupakan
koset kanan di G.
Solusi
Misalkan G grup dan N subgrup dari G, maka N normal.
N normal maka 𝑁𝑎 = 𝑎𝑁 dan 𝑁𝑏 = 𝑏𝑁, ∀𝑏 ∈ 𝐺
(𝑁𝑎)(𝑁𝑏) = 𝑁(𝑎𝑁)𝑏
= 𝑁𝑁𝑎𝑏
= (𝑁𝑁)𝑎𝑏
= 𝑁𝑎𝑏 karena N subgrup dari G
Karena 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺, sehingga 𝑁𝑎𝑏 ∈ 𝐺/𝑁 yaitu 𝑁𝑎𝑏 suatu koset kanan dari N
dalam G, sebaliknya ambil sebarang (𝑛1 𝑎)(𝑛2 𝑏) ∈ (𝑁𝑎)(𝑁𝑏) dengan
𝑛1 , 𝑛2 ∈ 𝑁 dan (𝑛1 𝑎)(𝑛2 𝑏) = (𝑛1 𝑎𝑛2 𝑎−1 )𝑎𝑏 = 𝑛3 𝑎𝑏, maka 𝑎𝑛2 𝑎−1 ∈ 𝑁,
berarti N subgrup norma; dari G.
Solusi
53. Misalkan G grup, N dan H masing-masing subgrup dari G, dan N normal di G
buktikan:
a) 𝑁𝐻 = {𝑛ℎ: 𝑛 ∈ 𝑁, ℎ ∈ 𝐻} subgrup dari G.
b) H subgrup normal dari NH
Solusi
𝑎 𝑏 1 𝑏
54. Misalkan 𝐺 = {[ ] : 𝑎, 𝑏, 𝑑 ∈ 𝑅, 𝑎𝑑 ≠ 0} dan 𝑁 = {[ ] ∶ 𝑏 ∈ 𝑅}
0 𝑑 0 1
Buktikan:
a) G dengan operasi perkalian matriks membentuk grup.
b) N subgrup dari G.
c) N normal di G.
Solusi
(a) (G,x) membentuk grup karena:
(i) Tertutup, karena ∀ 𝑎22 , 𝑏22 ∈ 𝐺, maka 𝑎 x 𝑏 ∈ 𝐺
(ii) Asosiatif, karena ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺 (𝑎 x 𝑏)x 𝑐 = 𝑎 x (𝑏 x 𝑐)
1 0
(iii) Mempunyai elemen identitas, karena ∃ 𝑒 = [ ] ∈ 𝐺 dan ∀ 𝑎 ∈
0 1
𝐺 ∋𝑎x𝑒=𝑎
(iv) Mempunyai invers karena ∀𝑎 ∈ 𝐺 ∃𝑎−1 yaitu 𝑎−1 =
1 𝑑1 −𝑏
[ ] ∈ 𝐺 dan det(𝑎) ≠ 0, sedemikian sehingga 𝑎−1 . 𝑎 =
det(𝑎) −𝑐1 𝑎
𝑎−1 . 𝑎 = 𝑒
Jadi (G, x) membentuk grup.
56. Tunjukkan bahwa setiap grup faktor dari grup komutatif adalah komutatif.
(Apakah kebalikannya juga berlaku)?
Solusi
57. Tunjukkan bahwa setiap subgrup berindeks 2 selalu normal.
Solusi
Latihan 6
58. Tunjukkan bahwa grup (𝐺, +4 ) = ({0̅, 1̅, 2̅, 3̅}, +4 )
Isomorpisma dengan grup (𝐺′, x5 ) = ({1̅, 2̅, 3,
̅ 4̅}, x5 )
(+4 dan x5 berturut-turut menyatakan penjumlahan modulo empat dan
perkalian modulo lima)
Solusi
h. 𝑓: 𝐺 → 𝐺′ satu-satu
𝐺 𝐺′
0̅ → 1̅ 𝑓(𝑒)
1̅ → 2̅
2̅ → 3̅
3̅ → 4̅
i. Fungsi pada
𝑓(0̅) = 1̅
𝑓(1̅) = 2̅
𝑓(2̅) = 3̅
𝑓(3̅) = 4̅
j. 𝑓(𝑎+4 𝑏) = 𝑓(𝑎) x5 𝑓(𝑏)
Solusi
a. (Z, +) dan (Z’, x) membentuk grup
(iii) Tutup ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍 → 𝑎 + 𝑏 ∈ 𝑍
(iv) Asosiatif ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑍 → 𝑎 + (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 + 𝑏) + 𝑐
(v) Ada unsur identitas di Z
∃𝑒 ∈ 𝑍 ∋ ∀𝑎 ∈ 𝑍 berlaku 𝑎 + 𝑒 = 𝑒 + 𝑎 = 𝑎; 𝑒 = 0
(vi) Ada unsur invers di Z
∀𝑎 ∈ 𝑍, ∃(−𝑎) ∈ 𝑍 ∋ 𝑎 + (−𝑎) = (−𝑎) + 𝑎 = 𝑒
(Z, +) membentuk grup
Akan ditunjukkan (Z’, x) adalah grup
(i) Tutup ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍 ′ → 𝑎 x 𝑏 ∈ ′𝑍
(ii) Asosiatif ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑍 ′ → 𝑎 x ( 𝑏 x 𝑐 ) = (𝑎 x 𝑏)x𝑐
(iii) Ada unsur identitas di Z’
∃𝑒 ∈ 𝑍′ ∋ ∀𝑎 ∈ 𝑍′ berlaku 𝑎 + 𝑒 = 𝑒 + 𝑎 = 𝑎; 𝑒 = 20
(iv) Ada unsur invers di Z’
∀𝑎 ∈ 𝑍 ′ , ∃(−𝑎) ∈ 𝑍 ∋ 𝑎 x (−𝑎) = (−𝑎)x 𝑎 = 1
(Z’, x) membentuk grup
b. (Z, +) (Z’, x)
Pengaitannya Tutup 𝑓: 𝑍 → 𝑍′ yang didefinisikan
𝑓(𝑎) = 2𝑎 ∀𝑎 ∈ 𝑍
(i) Apakah f satu-satu
∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑍 dengan 𝑓(𝑎) = 𝑓(𝑏) maka 2𝑎 = 2𝑏
log 2𝑎 = log 2𝑏
𝑎 log 2 = 𝑏 log 2
𝑎
= 2 log 2
𝑏
𝑎=𝑏
∴ ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍 dengan 𝑓(𝑎) = 𝑓(𝑏) berlaku a = b (f satu-satu)
Solusi
a. (R, +) dan (R’, x) membentuk grup
(i) Tutup ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 → 𝑎 + 𝑏 ∈ 𝑅
(ii) Asosiatif ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅 → 𝑎 + (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 + 𝑏) + 𝑐
b. (R, +) (R’, x)
Pengaitannya Tutup 𝑓: 𝑍 → 𝑍′ yang didefinisikan
𝑓(𝑎) = 2𝑎 ∀𝑎 ∈ 𝑍
(i) Apakah f satu-satu
∀𝑚, , 𝑛 ∈ 𝑍 dengan 𝑓(𝑚) = 𝑓(𝑛) maka 𝑎𝑚 = 𝑎𝑛
log 𝑎𝑚 = log 𝑎𝑛
𝑚 log 𝑎 = 𝑛 log 𝑎
𝑚
= 𝑎 log 𝑎
𝑛
𝑚=𝑛
∴ ∀ 𝑚, 𝑛 ∈ 𝑅 dengan 𝑓(𝑚) = 𝑓(𝑛) berlaku m = n (f satu-satu)
Solusi
Jika grup (G,0) isomorpisma dengan grup (G’,*) dengan f sebagai fungsi
isomorpismanya, maka peta dari unsur identitas di G oleh f merupakan unsur
identitas di G’
Bukti:
Misal (G,0) dan (G’,*) grup dengan (G,0) (G,*)
Pengaitannya 𝑓: 𝐺 → 𝐺′ f fungsi isomorpisma
Misalkan 𝑒 ∈ 𝐺 dengan 𝑒 unsur identitas di G
Pandang 𝑓(𝑒) yaitu peta dari e oleh f di G
Ambil sebarang 𝑎′ ∈ 𝐺′ karena (f satu-satu dan onto) maka ∃𝑎 ∈ 𝐺, 𝑎 tunggal
sehingga 𝑓(𝑎) = 𝑎′
Karena 𝑎 ∈ 𝐺 dan e unsur identitas di G, maka berlaku:
𝒂. 𝒆 = 𝒆. 𝒂 = 𝒂
Jika 𝑎. 𝑒 = 𝑎 maka 𝑓(𝑎. 𝑐) = 𝑓(𝑎) (f satu-satu)
𝑓(𝑎) ∗ 𝑓(𝑐) = 𝑓(𝑎) (f isimorpisma)
𝑎′ ∗ 𝑓(𝑒) = 𝑎 (𝑓(𝑎) = 𝑎′
Dengan demikian diperoleh bahwa ∀𝑎′ ∈ 𝐺 berlaku:
𝑓(𝑒) ∗ 𝑎′ = 𝑎′ ∗ 𝑓(𝑒) = 𝑎′
Jadi f(e) merupakan unsur identitas di G’
Solusi
Misalkan (G,0) grup dan G’ himpunan dengan operasi *.
Jika ada 𝑓"𝐺 → 𝐺′ memenuhi sifat isomorpisma maka (G’,*) grup
Bukti:
Untuk membuktikan teorema ini cukup ditunjukkan bahwa G’ memenuhi sifat
asosiatif, identitas, setiap anggota di G’ memiliki invers.
(i) Karena (G,0) (G’,*) maka setiap anggotanya bijektif (G,0) merupakan
grup, maka (G,0) memiliki sifat asosiatif, karena (G,0) (G’,*) maka
(G’,*) juga asosiatif.
(ii) Mempunyai unsur identitas.
Karena (G.0) grup maka G mempunyai identitas.
Ambil identitas 𝑒 ∈ 𝐺
(G,0) (G’,*)
Jika 𝑒 ∈ 𝐺 dan (G,0) (G’,*) maka 𝑓(𝑒) ∈ (𝐺 ′ ,∗)
Hal ini mengindikasikan (G’,*) mempunyai identitas.
(iii) Mempunyai invers.
Apabila (G,0) (G’,*) dan jika 𝑎−1 merupakan invers dan G maka peta
(image) dari invers di G juga merupakan invers di (G’,*)
Solusi
Bukti
Solusi
Jika dua grup siklik berorde sama, maka grup tersebut isomorpisma
Buktikan:
Misalkan 𝐺〈𝑎〉 dan 𝐺〈𝑏〉 dan 𝑜(𝐺) = 𝑜(𝐺 ′ ) = 𝑛
Maka: 𝐺 = {𝑎, 𝑎2 , 𝑎3 … 𝑎𝑛 }
𝐺′ = {𝑏, 𝑏 2 , 𝑏 3 … 𝑏 𝑛 }
Bentuk fungsi 𝑓: 𝐺 → 𝐺′
(i) Satu-satu
∀𝑎 ∈ 𝐺 maka 𝑓(𝑎𝑟 ) = 𝑏 𝑟 , ∀𝑎𝑟 G
(ii) ∀𝑛 ∈ 𝐺 maka 𝑛 = 𝑎𝑟 , ∀𝑎𝑟 = 𝑛
Bila 𝑎′ ∈ 𝐺 maka 𝑓(𝑎𝑟 ) = 𝑎𝑟 = 𝑛
Memenuhi sifat onto
(iii) ∀𝑎, 𝑎2 ∈ 𝐺 berlaku 𝑓(𝑎 ∗ 𝑎2 ) = 𝑓(𝑏) ∗ 𝑓(𝑏 2 )
G dan G’ isomorpisma
Solusi
Teorema 6.10 (sifat-sifat Isomorpisma)
Jika 𝜑 = 𝐺 → 𝐺′ suatu isomorpisma, maka berlaku:
(i) 𝜑(𝑒) ∗ 𝑒 ′ 𝑒 dan 𝑒 ′ masing-masing identitas di G dan G’
(ii) 𝜑(𝑥 −1 ) = 𝜑(𝑥)−1 ∀𝑥 ∈ 𝐺
(iii) 𝜑(𝐺) subgrup dari G
(iv) Jika S subgrup dari G maka 𝜑(𝑆) subgrup dari 𝜑(𝐺)
Bukti:
(i) Misalkan 𝜑 = 𝐺 → 𝐺′ suatu isomorpisma ∀𝑎 ∈ 𝐺,
Berlaku 𝑎. 𝑒 = 𝑎 φ(𝑎𝑒) = 𝜑(𝑒)
φ(𝑎). 𝜑(𝑒) = 𝜑(𝑎)𝑒 (pencoretan kiri)
φ(𝑒) = 𝑒′ (sifat konselasi)
Solusi
Jika 𝜑 = 𝐺 → 𝐺′ suatu isomorpisma dan Ker(𝜑) = {𝑦 ∈ 𝐺, 𝜑(𝑔) = 𝑒 ′ }
𝑒 ′ unsur identitas di G maka:
𝐾𝑒𝑟(𝜑) merupakan subgrup normal dari G
Bukti:
Misalkan G dan G’ masing-masing grup dan
𝜑: 𝐺 → 𝐺′ suatu isomorpisma
Misalkan e unsur identitas di G dan e’ unsur identitas di G’
Sesuai definisi
Ker(𝜑) = {𝑦 ∈ 𝐺, 𝜑(𝑔) = 𝑒 ′ } dan 𝜑 suatu isomorpisma, maka menurut
Teorema 6.10 𝜑(𝑒′) = 𝑒′ ini berarti 𝑒 ∈ 𝐾𝑒𝑟(𝜑)
Jadi 𝐾𝑒𝑟(𝜑) ≠ ∅ dan jelas 𝐾𝑒𝑟(𝜑)𝐺
Selanjutnya ambil sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐾𝑒𝑟( 𝜑)
Maka 𝜑(𝑎) = 𝑒′ dan 𝜑(𝑏) = 𝑒′.
c) Ada homorpisma 𝜌: 𝐺 → 𝐺
Solusi
a) (G, xm) grup
(i) (G, xm) tertutup
∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 → 𝑎 ∗ 𝑏 ∈ 𝑅
(ii) Asosiatif
∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅 → 𝑎x(𝑏x𝑐) = (𝑎x𝑏)x𝑐 ∈ 𝑅
b) (𝐺,x) grup
(i) (𝐺,x) tertutup
∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 berlaku a x b ∈ 𝑅
(ii) Asosiatif
∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺 berlaku a x (bxc) = (axb)xc
(iii) Memiliki identitas yaitu 1
Karena a x 1 = 1 x a = a
(iv) Mempunyai invers
∀𝑎 ∈ 𝐺 ∃𝑎−1 ∈ 𝐺 ∋ 𝑎x𝑎−1 = 𝑎−1 x𝑎 = 1