Pengampu:
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si
Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2019/2020-2
[1] Misri, Muhamad Ali., Irawati and Hanni Garminia Y. (2016): A Note
on Be´zout Modules, Fareast J. Math. Sci., Vol.99, No.11, 1723 -
1732.
[2] Misri, Muhamad Ali dan Irawati (2015): Suatu Sifat dari Modul B
´ezout, Seminar Nasional dan Workshop Aljabar dan Pembelajarannya,
5-6 Mei 2015, Universitas Mataram, Lombok.
[1] Misri, Muhamad Ali., Irawati and Hanni Garminia Y. (2016): A Note
on Be´zout Modules, Fareast J. Math. Sci., Vol.99, No.11, 1723 -
1732.
[2] Misri, Muhamad Ali dan Irawati (2015): Suatu Sifat dari Modul B
´ezout, Seminar Nasional dan Workshop Aljabar dan Pembelajarannya,
5-6 Mei 2015, Universitas Mataram, Lombok.
[3] Misri, Muhamad Ali dan Irawati (2014): Modul Siklik P-B´ezout,
Seminar Nasional dan Workshop Aljabar dan Pembelajarannya, 3-4 Mei
2014, Universitas Unhas, Makassar.
Biografi Pengampu Pengalaman Penelitian, Seminar dan publikasi
[4] Misri, Muhamad Ali dan Irawati (2013): P-Be´zout Module, Seminar
Nasional dan Workshop Aljabar dan Pembelajarannya, 20-21 April 2013,
Universitas Negeri Malang (UM), Malang.
[5] Mengikuti Sandwich like Program selama 3 bulan (19 Januari - 2 April
2013) bersama Prof. Dr. M Majid Ali di Sultan Qaboos University,
Al Khoud - Sultanate of Oman.
[4] Misri, Muhamad Ali dan Irawati (2013): P-Be´zout Module, Seminar
Nasional dan Workshop Aljabar dan Pembelajarannya, 20-21 April 2013,
Universitas Negeri Malang (UM), Malang.
[5] Mengikuti Sandwich like Program selama 3 bulan (19 Januari - 2 April
2013) bersama Prof. Dr. M Majid Ali di Sultan Qaboos University,
Al Khoud - Sultanate of Oman.
[6] Misri, Muhamad Ali., Irawati and Hanni Garminia Y. (2013): General-
ization of Be´zout Modules, Fareast J. Math. Sci., Vol.72, No.1, 131 -
133.
Biografi Pengampu Pengalaman Penelitian, Seminar dan publikasi
[8] Misri, Muhamad Ali., Irawati and Hanni Garminia Y. (2012): Cyclic and
Multiplication P-Be´zout Modules, International Journal of Algebra,
Vol.6, No.23, 1117 - 1120.
[7] Misri, Muhamad Ali., Irawati dan Hanni Garminia Y. (2012):
Modul P-Be´zout, KNM XVI, Unpad, Jatinangor.
[8] Misri, Muhamad Ali., Irawati and Hanni Garminia Y. (2012): Cyclic and
Multiplication P-Be´zout Modules, International Journal of Algebra,
Vol.6, No.23, 1117 - 1120.
[11] Misri, Muhamad Ali dan Irawati (2010): Submodul prima pada
modul perkalian, Seminar Nasional Aljabar, UIN, Jakarta.
Biografi Pengampu Pengalaman Mengajar
Pengalaman Mengajar
Pertemuan 2-5:
Mengenal Gelanggang
Tujuan :
Setelah mengikuti perkuliahan dan berpartisipasi aktif, mahasiswa diharapkan:
a. memahami konsep gelanggang dan ideal;
b. terampil dalam mengomunikasikan pemikiran terkait himpunan
dan sifat dasar himpunan dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Catatan
Q (R, +) disebut grup penjumlahan
Catatan
QUnsur balikan dari a ∈ R terhadap tambah disebut negatif dari a
tanda: −a
Contoh 1.1
Sifat 1.1
Misalkan R suatu gelanggang.
Sifat 1.2
Sifat 1.2
Misalkan R suatu gelanggang. Untuk setiap a, b, c ∈ R memenuhi
a.0R · a = a · 0R = 0R
Contoh 1.2
Buktikan bahwa jika R suatu gelanggang dan a, b ∈ R maka
(a + b)2 = a2 + ab + ba + b2 .
(a + b)2 = a2 + ab + ba + b2 .
Bukti:
Ambil unsur a, b ∈ R maka kita peroleh
Contoh 1.2
Buktikan bahwa jika R suatu gelanggang dan a, b ∈ R maka
(a + b)2 = a2 + ab + ba + b2 .
Bukti:
Ambil unsur a, b ∈ R maka kita peroleh
(a + b)2 = a2 + ab + ba + b2 .
Bukti:
Ambil unsur a, b ∈ R maka kita peroleh
(a + b)2 = a2 + ab + ba + b2 .
Bukti:
Ambil unsur a, b ∈ R maka kita peroleh
Definisi 1.5
Suatu gelanggang R disebut komutatif
Contoh 1.3
Gelanggang R, Q dan Z adalah komutatif.
Contoh 1.4
Tunjukan bahwa jika R suatu gelanggang komutatif dan a, b ∈ R maka
(a + b)(a − b) = a2 − b2
Bukti:
Ambil unsur a, b ∈ R maka kita peroleh
Contoh 1.4
Tunjukan bahwa jika R suatu gelanggang komutatif dan a, b ∈ R maka
(a + b)(a − b) = a2 − b2
Bukti:
Ambil unsur a, b ∈ R maka kita peroleh
Bukti:
Ambil unsur a, b ∈ R maka kita peroleh
Bukti:
Ambil unsur a, b ∈ R maka kita peroleh
Bukti:
Ambil unsur a, b ∈ R maka kita peroleh
Bukti:
Ambil unsur a, b ∈ R maka kita peroleh
Bukti:
Ambil unsur a, b ∈ R maka kita peroleh
Contoh 1.5
Jika R adalah suatu gelanggang yang bersifat bahwa untuk setiap x ∈ R
mengakibatkan x2 = x maka R merupakan gelanggang komutatif.
Contoh 1.5
Jika R adalah suatu gelanggang yang bersifat bahwa untuk setiap x ∈ R
mengakibatkan x2 = x maka R merupakan gelanggang komutatif.
Perhatikan!
Untuk menunjukan suatu gelanggang R bersifat komutatif cukup dengan
menunjukan ab = ba untuk setiap a, b ∈ R.
Bukti: ambil a, b ∈2 R. 2
(a + b) = a + b dari sifat x = x
a2 + ab + ba + = a+b lihat Contoh 1.2
b2
a + ab + ba + b = a+b dari sifat x2 = x
ab + ba = 0 Hukum Pembatalan
∴ ab = — (ba) · · · · · · (i)
Contoh 1.5
Selanjutnya, kita tunjukan bahwa −(ba) = ba untuk setiap a, b ∈ R
Contoh 1.6
Perhatikan gelanggang bilangan bulat Z!
Definisi 1.6
Misalkan R suatu gelanggang.
ab = ba = 0.
Konsep Dasar Gelanggang Sifat dan Karakteristik Gelanggang
Definisi 1.7
Bilangan bulat positif terkecil n disebut karakteristik gelanggang R jika memenuhi pe
n · a = 0R untuk setiap a ∈ R.
n · a = 0R untuk setiap a ∈ R.
Catatan:
jika tidak ada bilangan bulat positif n yang memenuhi persamaan tersebut di
atas, kita katakan bahwa gelanggang R mempunyai karakteristik 0.
Konsep Dasar Gelanggang Sifat dan Karakteristik Gelanggang
Contoh 1.7
QGelanggang Zn memiliki nilai karakteristik n
Sifat 1.3
Bilangan bulat positif terkecil n adalah karakteristik gelanggang R jika dan hanya jika
n·a = a+a+···+a
Bukti Sifat 1.3
Misalkan n adalah bilangan bulat positif yang memenuhi n · 1R = 0.
Ambil sembarang a ∈ R sehingga diperoleh
n·a = a+a+···+a
= a(1R + 1R + · · · + 1R)
Bukti Sifat 1.3
Misalkan n adalah bilangan bulat positif yang memenuhi n · 1R = 0.
Ambil sembarang a ∈ R sehingga diperoleh
n·a = a+a+···+a
= a(1R + 1R + · · · + 1R)
= a(n · 1R)
Bukti Sifat 1.3
Misalkan n adalah bilangan bulat positif yang memenuhi n · 1R = 0.
Ambil sembarang a ∈ R sehingga diperoleh
n·a = a+a+···+a
= a(1R + 1R + · · · + 1R)
= a(n · 1R)
= a · 0R
Bukti Sifat 1.3
Misalkan n adalah bilangan bulat positif yang memenuhi n · 1R = 0.
Ambil sembarang a ∈ R sehingga diperoleh
n·a = a+a+···+a
= a(1R + 1R + · · · + 1R)
= a(n · 1R)
= a · 0R
= 0R Q
Konsep Dasar Gelanggang Latihan Soal
Latihan 1
1. Misal diberikan dua buah gelanggang R dan S. Produk gelanggang R
dan S didefinisikan sebagai berikut.
R × S = {(a, b) | a ∈ R, b ∈ S}.
Latihan 1
2. Misal M (R) didefinisikan sebagai himpunan semua fungsi f : R ›→ R.
Tunjukan bahwa (M (R), +, )· suatu gelanggang jika diberikan
operasi
+ dan · secara berurutan, yaitu sebagai berikut.
(f + g)(x) = f (x) + g(x)
(f · g)(x) = f (x)g(x)
untuk setiap f, g ∈ M (R)!
Latihan 1
5. Buktikan bahwa pernyataan berikut tidak benar. Jika R suatu
gelanggang dan terdapat 0 /= a ∈ R dan n bilangan bulat positif
terkecil sehingga n · a = 0R maka n merupakan karakteristik dari R.
Latihan 1
8. Tentukan karakteristik dari gelanggang-gelanggang berikut.
a. Z3 × Z3
b. Z4 × Z6
c. Z4 × R
Pertemuan 6-9:
Klasifikasi Gelanggang
Tujuan :
Setelah mengikuti perkuliahan dan berpartisipasi aktif, mahasiswa diharapkan:
a. mengenali ciri masing-masing kelas gelanggang;
b. mampu mengoperasikan aplikasi komputer terkait gelanggang;
c. terampil dalam mengomunikasikan pemikiran terkait himpunan
dan sifat dasar himpunan dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Definisi 2.1
Misalkan R adalah suatu gelanggang komutatif.
Gelanggang R disebut daerah integral jika tidak memuat pembagi nol.
Contoh 2.1
Q Gelanggang bilangan bulat Z, bilangan bulat modulo 5 Z5,
bilangan rasional Q dan bilangan real R merupakan daerah integral.
Catatan:
Zn = {0, 1, · · · , n − 1} adalah gelanggang modulo n dengan n ∈ Z.
Contoh 2.1
Q Gelanggang bilangan bulat Z, bilangan bulat modulo 5 Z5,
bilangan rasional Q dan bilangan real R merupakan daerah integral.
Catatan:
Zn = {0, 1, · · · , n − 1} adalah gelanggang modulo n dengan n ∈ Z.
Pada Zn berlaku x = x + kn dengan k ∈ Z.
Klasifikasi Gelanggang Daerah Integral
· 0 1 2 3 4 5
· 0 1 2 3 4 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 3 4 5
1 0 1 2 3 4 2 0 2 4 0 2 4
2 0 2 4 1 3 3 0 3 0 3 0 3
3 0 3 1 4 2 4 0 4 2 0 4 2
4 0 4 3 2 1 5 0 5 4 3 2 1
Bukti (⇒)
Q Ambil a, b, c ∈ R dengan a /= 0 dan ab = ac.
Q Tambahkan ruas kiri dan kanan dengan −ac
sehingga diperoleh ab − ac = 0.
Q Berdasarkan Hukum Distributif diperoleh a(b − c) = 0.
Q Mengingat a /= 0 dan R tidak memuat pembagi nol maka
b − c = 0 dan dengan demikian b = c.
Definisi 2.2
Misalkan R suatu gelanggang komutatif dan unsur a, b ∈ R dengan b /= 0.
Catatan:
b membagi a, ditulis: b | a. Sementara itu,
b tidak membagi a, ditulis: b ‡ a.
Klasifikasi Gelanggang Daerah Integral
Contoh 2.2
Pandang tiga buah bilangan bulat, yaitu: 2, 5 dan 6.
Sifat 2.2
Misalkan R suatu gelanggang komutatif dan a, b, c ∈ R.
Definisi 2.3
Misalkan R suatu gelanggang komutatif dan 0R =/a ∈ R.
Catatan:
Unsur b pada definisi di atas disebut balikan dari a, ditulis: a−1.
Klasifikasi Gelanggang Daerah Integral
Contoh 2.3
Q Gelanggang bilangan bulat, Z, hanya memiliki dua unit.
Yakni: 1 dan −1
Definisi 2.4
Misalkan R suatu gelanggang komutatif.
Contoh 2.4
2 dan −2 adalah sekawan mengingat 2 | −2 dan −2 | 2.
Andaikan n tidak prima maka ada 1 < r < n dan 1 < s < n sehingga n = rs.
Karena n karakteristik dari R maka diperoleh
n · 1R = 0R
Bukti Sifat 2.3
Misalkan R daerah integral dan suatu bilangan bulat positif n adalah
karakteristik R. Untuk membuktikan sifat ini cukup kita tunjukan n adalah
prima dengan menggunakan kontradiksi.
Andaikan n tidak prima maka ada 1 < r < n dan 1 < s < n sehingga n = rs.
Karena n karakteristik dari R maka diperoleh
n · 1R = 0R
(r · s) · 1R = 0R
Bukti Sifat 2.3
Misalkan R daerah integral dan suatu bilangan bulat positif n adalah
karakteristik R. Untuk membuktikan sifat ini cukup kita tunjukan n adalah
prima dengan menggunakan kontradiksi.
Andaikan n tidak prima maka ada 1 < r < n dan 1 < s < n sehingga n = rs.
Karena n karakteristik dari R maka diperoleh
n · 1R = 0 R
(r · s) · 1R =
0R (r ·
1R)(s · 1R) =
0R
Klasifikasi Gelanggang Daerah Integral
Lapangan
Definisi 3.1
Misalkan R adalah suatu gelanggang komutatif.
Keterangan Definisi
Mengingat gelanggang R membentuk grup komutatif terhadap operasi perkalian, liha
Contoh 3.1
QGelanggang bilangan rasional, Q dan
Sifat 3.1
Setiap lapangan merupakan daerah integral.
Bukti:
Ambil a, b, c ∈ R dan a /= 0 yang memenuhi ab = ac.
Klasifikasi Gelanggang Lapangan
Contoh 3.2
QContoh daerah integral yang merupakan lapangan: gelanggang bilangan real R dan ra
Sifat 3.2
Bukti:
Ambil 0 /= a ∈ R.
Bukti Sifat 3.2
Dik. R adalah suatu daerah integral hingga.
Adit. R suatu lapangan.
Jawab:
Bukti:
Ambil 0 /= a ∈ R. kemudian bentuk pemetaan berikut.
Bukti Sifat 3.2
Dik. R adalah suatu daerah integral hingga.
Adit. R suatu lapangan.
Jawab:
Bukti:
Ambil 0 /= a ∈ R. kemudian bentuk pemetaan berikut.
λa : R → R
x ›→ ax.
Klasifikasi Gelanggang Lapangan
λa(x) = λa(y).
x=y
Himpunan DS−1 dengan operasi jumlah dan kali, secara berurutan, yaitu:
[a, b] + [c, d] = [ad + cb, bd]
[a, b] [c, d] = [ac, bd]
adalah suatu lapangan.
gan DS−1 dengan operasi seperti di atas. Lapangan DS−1 disebut dengan lapangan hasil ba
gan DS−1 dengan operasi seperti di atas. Lapangan DS−1 disebut dengan lapangan hasil ba
Contoh:
Lapangan bilangan rasional Q adalah lapangan hasil bagi atas daerah bilangan
bulat Z.
Suku banyak atas Lapangan
Definisi 4.1
Misalkan F adalah suatu lapangan dan x menyatakan suatu peubah tak tentu.
Definisi 4.2
Orde (derajat) suku banyak p(x) = a0 + a1x + · · · + anxn adalah bilangan
cacah terbesar n sehingga an /= 0, ditulis:
der {p(x)} = n
Definisi 4.3
Koefisien pemuka dari p(x) adalah koefisien dari xn dengan n = der {p(x)},
yaitu an.
Suatu suku banyak tak nol dikatakan monik jika koefisien pemukanya adalah
unsur kesatuan pada lapangan F .
Klasifikasi Gelanggang Suku Banyak
a0 = b0, a1 = b1, · · · , an = bn
Jumlah dan Kali
Definisi 4.4
Misal diberikan dua buah suku banyak p(x), q(x) ∈ F [x] dengan
n
Σ m
Σ
p(x) = ai xi ; q(x) = bj xj Operasi jumlah dan kali didefinisikan
i=0 j=0
sebagai berikut.
k
p(x) + q(x) = Σ(ai + dengan k = maks {n, m} dan
bi)xi
i=0
n+m
Σ Σ i
p(x)q(x) = ( (aj bi j )xi )
i=0 j=0
−
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 77 /
Sifat Orde suku banyak
Sifat 4.1
Misalkan p(x), q(x) ∈ F [x] adalah dua buah suku banyak tak nol, maka:
der {p(x)q(x)} = der {p(x)} + der {q(x)}
Sifat 4.2
Himpunan suku banyak F [x] adalah suatu daerah integral
Latihan 2
Latihan 2
4. Tunjukan bahwa Struktur bilangan bulat modulo n, Zn,
membentuk suatu daerah integral jika dan hanya jika
n suatu bilangan prima!
Latihan 2
Latihan 2
13. Apakah tabel yang diperoleh juga sama jika R merupakan daerah
integral!
Homomorfisma Gelanggang
Pertemuan 11-3:
Membandingkan Gelanggang:
Tujuan :
Setelah mengikuti perkuliahan dan berpartisipasi aktif, mahasiswa diharapkan:
a. dapat menjelaskan konsep homomorfisma;
b. dapat membandingkan struktur gelanggang dengan
menggunakan teorema dasar homomorfisma;
c. terampil dalam mengomunikasikan pemikiran terkait himpunan
dan sifat dasar himpunan dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Definisi 6.1
Homomorfisma gelanggang merupakan pemetaan di antara dua
buah gelanggang yang mengawetkan operasi padanya.
θ : R1 → R2
θ : R1 → R2
θ : R1 → R2
θ : R1 → R2
Catatan
Q Operasi jumlah dan kali di sebelah kiri persamaan 1 dan 2
pada definisi homomorfisma gelanggang tersebut adalah
operasi di R1
Bukti
ambil k, l ∈ Z maka
Bukti
θ2 : C −→ R
Contoh 5.2 (Hom Gelanggang)
Misalkan C dan R masing-masing adalah lapangan bilangan kompleks dan
real. U√ntuk setiap z = x + yi ∈ C, modulus dari z didefinisikan
|sebagai
z |= x2 + y2. Periksa apakah pemetaan
θ2 : C −→ R
z ›→ |z|
Contoh 5.2 (Hom Gelanggang)
Misalkan C dan R masing-masing adalah lapangan bilangan kompleks dan
real. U√ntuk setiap z = x + yi ∈ C, modulus dari z didefinisikan
|sebagai
z |= x2 + y2. Periksa apakah pemetaan
θ2 : C −→ R
z ›→ |z|
i.θ(0R1 ) = 0R2
ii.θ(−x) = −θ(x)
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
y=θ(x)
Bukti Sifat 5.2(ii)
Ingat! Suatu pemetaan θ dikatakan pada jika untuk setiap y ∈ R2 terdapat
x ∈ R1 sehingga y = θ(x).
Sekarang ambil y ∈ R2 karena θ pada maka akan ada x ∈ R1 sehingga
y=θ(x)
=θ(1R1 · x)
Bukti Sifat 5.2(ii)
Ingat! Suatu pemetaan θ dikatakan pada jika untuk setiap y ∈ R2 terdapat
x ∈ R1 sehingga y = θ(x).
y = θ(x)
= θ(1R1 · x)
= θ(1R1 )θ(x) θ hom
Bukti Sifat 5.2(ii)
Ingat! Suatu pemetaan θ dikatakan pada jika untuk setiap y ∈ R2 terdapat
x ∈ R1 sehingga y = θ(x).
y = θ(x)
= θ(1R1 · x)
= θ(1R1 )θ(x) θ hom
= θ(1R1 )y··························(∗)
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
y=θ(x)
y=θ(x)
=θ(x · 1R1 )
Bukti Sifat 5.2(ii)
dengan cara yang sama diperoleh
y=θ(x)
=θ(x · 1R1 )
=θ(x)θ(1R1 )θ hom gel
Bukti Sifat 5.2(ii)
dengan cara yang sama diperoleh
y = θ(x)
= θ(x · 1R1 )
= θ(x)θ(1R1 ) θ hom gel
= yθ(1R1 ) · · · · · · · · · (∗∗)
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
θ(1R1 ) = 1R2 .
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 100 / 142
Definisi 5.2 (Inti Homomorfisma)
Misalkan R1 dan R2 dua buah gelanggang.
Definisi 5.2 (Inti Homomorfisma)
Misalkan R1 dan R2 dua buah gelanggang. Inti suatu homomorfisma gelanggang θ :
Definisi 5.2 (Inti Homomorfisma)
Misalkan R1 dan R2 dua buah gelanggang. Inti suatu homomorfisma
gelanggang θ : R1 → R2 didefinisikan sebagai
Istilah Inti biasa disebut juga dengan Kernel dan ditandai dengan Ker(θ).
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 101 / 142
Sifat 5.3 (Hom Gelanggang)
Misalkan θ : R1 → R2 suatu homomorfisma gelanggang.
Sifat 5.3 (Hom Gelanggang)
Misalkan θ : R1 → R2 suatu homomorfisma gelanggang. Maka
i.Inti(θ) adalah subgrup dari (R1, +)
Sifat 5.3 (Hom Gelanggang)
Misalkan θ : R1 → R2 suatu homomorfisma gelanggang. Maka
i.Inti(θ) adalah subgrup dari (R1, +)
ii.θ satu-satu jika dan hanya jika Inti(θ) = {0R1 }
Sifat 5.3 (Hom Gelanggang)
Misalkan θ : R1 → R2 suatu homomorfisma gelanggang. Maka
i.Inti(θ) adalah subgrup dari (R1, +)
ii.θ satu-satu jika dan hanya jika Inti(θ) = {0R1 }
iii.untuk setiap a ∈ R1 dan b ∈ Inti(θ) maka ab dan ba ∈ Inti(θ)
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 102 / 142
Bukti Sifat 5.3
Bukti sifat (i) dan (ii) diperoleh sebagai akibat dari θ merupakan
homomorfisma grup, dalam hal ini adalah akibat dari teorema 1.
Bukti Sifat 5.3
Bukti sifat (i) dan (ii) diperoleh sebagai akibat dari θ merupakan
homomorfisma grup, dalam hal ini adalah akibat dari teorema 1.
Sekarang kita buktikan sifat (iii). Ambil a ∈ R1 dan b ∈ Inti(θ). Akan kita
tunjukan bahwa ab ∈ Inti(θ).
Bukti Sifat 5.3
Bukti sifat (i) dan (ii) diperoleh sebagai akibat dari θ merupakan
homomorfisma grup, dalam hal ini adalah akibat dari teorema 1.
Sekarang kita buktikan sifat (iii). Ambil a ∈ R1 dan b ∈ Inti(θ). Akan kita
tunjukan bahwa ab ∈ Inti(θ). Dengan kata lain akan kita tunjukan
θ(ab) = 0R2
Bukti Sifat 5.3
Bukti sifat (i) dan (ii) diperoleh sebagai akibat dari θ merupakan
homomorfisma grup, dalam hal ini adalah akibat dari teorema 1.
Sekarang kita buktikan sifat (iii). Ambil a ∈ R1 dan b ∈ Inti(θ). Akan kita
tunjukan bahwa ab ∈ Inti(θ). Dengan kata lain akan kita tunjukan
θ(ab) = 0R2
Ingat!
Bukti Sifat 5.3
Bukti sifat (i) dan (ii) diperoleh sebagai akibat dari θ merupakan
homomorfisma grup, dalam hal ini adalah akibat dari teorema 1.
Sekarang kita buktikan sifat (iii). Ambil a ∈ R1 dan b ∈ Inti(θ). Akan kita
tunjukan bahwa ab ∈ Inti(θ). Dengan kata lain akan kita tunjukan
θ(ab) = 0R2
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 103 / 142
Bukti Sifat 5.3
Oleh karena itu
θ(ab)=θ(a) · θ(b)
θ homomorfisma
Bukti Sifat 5.3
Oleh karena itu
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 104 / 142
Contoh 5.3 (Inti Homomorfisma)
Perhaatikan contoh 1,
k = 0 ∈ Zn ⇔n | (k − 0) = k
⇔k = mn untuk suatu m ∈ Z
Contoh 5.3 (Inti Homomorfisma)
Perhaatikan contoh 1,
k = 0 ∈ Zn ⇔ n | (k − 0) = k
⇔ k = mn untuk suatu m ∈ Z
Jadi Inti(θ) = {mn | m ∈ Z}.
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 105 / 142
Definisi 6.1 (Isomorfisma)
Suatu pemetaan θ : R1 → R2 disebut isomorfisma jika
i.θ suatu homomorfisma gelanggang
Definisi 6.1 (Isomorfisma)
Suatu pemetaan θ : R1 → R2 disebut isomorfisma jika
θ suatu homomorfisma gelanggang
θ bijektif
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 106 / 142
Contoh 6.1 (Isomorfisma)
Misalkan Z[i] menyatakan daerah integral bilangan bulat Gauss. Pemetaan
θ :Z[i]
→Z[i]
a + bi ›→a − bi
Contoh 6.1 (Isomorfisma)
Misalkan Z[i] menyatakan daerah integral bilangan bulat Gauss. Pemetaan
θ: Z[i] → Z[i]
a + bi ›→ a − bi
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 107 / 142
Bukti Contoh 6.1
Untuk menunjukan θ suatu isomorfisma gelanggang perlu ditunjukan:
i.θ adalah homomorfisma gelanggang
Bukti Contoh 6.1
Untuk menunjukan θ suatu isomorfisma gelanggang perlu ditunjukan:
θ adalah homomorfisma gelanggang
θ bersifat satu-satu (injektif)
Bukti Contoh 6.1
Untuk menunjukan θ suatu isomorfisma gelanggang perlu ditunjukan:
θ adalah homomorfisma gelanggang
θ bersifat satu-satu (injektif)
θ bersifat pada (surjektif)
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Bukti i
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 108 / 142
Bukti i
ambil a1 + b1i dan a2 + b2i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
Bukti i
ambil a1 + b1i dan a2 + b2i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
θ((a1 + b1i) + (a2 + b2i))=θ((a1 + a2) + (b1 + b2)i)
Bukti i
ambil a1 + b1i dan a2 + b2i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
θ((a1 + b1i) + (a2 + b2i))=θ((a1 + a2) + (b1 + b2)i)
=(a1 + a2) − (b1 + b2)i
Bukti i
ambil a1 + b1i dan a2 + b2i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
Bukti i
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 109 / 142
ambil a1 + b1i dan a2 + b2i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Bukti i
ambil a1 + b1i dan a2 + b2i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
θ((a1 + b1i) · (a2 + b2i))=θ((a1a2 − b1b2) + (a1b2 + b1a2)i)
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 109 / 142
Bukti i
ambil a1 + b1i dan a2 + b2i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
θ((a1 + b1i) · (a2 + b2i))=θ((a1a2 − b1b2) + (a1b2 + b1a2)i)
=(a1a2 − b1b2) − (a1b2 + b1a2)i
Bukti i
ambil a1 + b1i dan a2 + b2i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
θ((a1 + b1i) · (a2 + b2i))=θ((a1a2 − b1b2) + (a1b2 + b1a2)i)
=(a1a2 − b1b2) − (a1b2 + b1a2)i
=a1a2 − b1b2 − a1b2i − b1a2i
Bukti i
ambil a1 + b1i dan a2 + b2i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
θ((a1 + b1i) · (a2 + b2i))=θ((a1a2 − b1b2) + (a1b2 + b1a2)i)
=(a1a2 − b1b2) − (a1b2 + b1a2)i
=a1a2 − b1b2 − a1b2i − b1a2i
=a1a2 − a1b2i − b1b2 − b1a2i
Bukti i
ambil a1 + b1 i dan a2 + b2 i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
θ((a1 + b1 i) · (a2 + b2 i)) = θ((a1 a2 − b1 b2 ) + (a1 b2 + b1 a2 )i)
= (a1 a2 − b1 b2 ) − (a1 b2 + b1 a2 )i
= a1 a2 − b1 b2 − a1 b2 i − b1 a2 i
= a1 a2 − a1 b2 i − b1 b2 − b1 a2 i
= a1 (a2 − b2 i) − b1 i(−b2 i + a2 )
Bukti i
ambil a1 + b1 i dan a2 + b2 i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
θ((a1 + b1 i) · (a2 + b2 i)) = θ((a1 a2 − b1 b2 ) + (a1 b2 + b1 a2 )i)
= (a1 a2 − b1 b2 ) − (a1 b2 + b1 a2 )i
= a1 a2 − b1 b2 − a1 b2 i − b1 a2 i
= a1 a2 − a1 b2 i − b1 b2 − b1 a2 i
= a1 (a2 − b2 i) − b1 i(−b2 i + a2 )
= (a1 − b1 i)(a2 − b2 i)
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Buktii
ambil a1 + b1 i dan a2 + b2 i ∈ Z[i] sehingga diperoleh
θ((a1 + b1 i) · (a2 + b2 i)) = θ((a1 a2 − b1 b2 ) + (a1 b2 + b1 a2 )i)
= (a1 a2 − b1 b2 ) − (a1 b2 + b1 a2 )i
= a1 a2 − b1 b2 − a1 b2 i − b1 a2 i
= a1 a2 − a1 b2 i − b1 b2 − b1 a2 i
= a1 (a2 − b2 i) − b1 i(−b2 i + a2 )
= (a1 − b1 i)(a2 − b2 i)
= θ(a1 + b1 i)θ(a2 + b2 i)
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 109 / 142
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Bukti ii
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 110 / 142
ambil a1 + b1i, a2 + b2i ∈ Z[i] dengan
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Bukti ii
ambil a1 + b1i, a2 + b2i ∈ Z[i] dengan
θ(a1 + b1i)=θ(a2 + b2i)
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 110 / 142
Bukti ii
ambil a1 + b1i, a2 + b2i ∈ Z[i] dengan
θ(a1 + b1i)=θ(a2 + b2i)
sehingga diperoleh
Bukti ii
ambil a1 + b1i, a2 + b2i ∈ Z[i] dengan
θ(a1 + b1i)=θ(a2 + b2i)
sehingga diperoleh
a1 − b1i=a2 − b2i
Bukti ii
ambil a1 + b1 i, a2 + b2 i ∈ Z[i] dengan
θ(a1 + b1 i) = θ(a2 + b2 i)
sehingga diperoleh
a 1 − b1 i = a2 − b2 i
(a1 − a2 ) + (b2 − b1 )i = 0
Bukti ii
ambil a1 + b1 i, a2 + b2 i ∈ Z[i] dengan
θ(a1 + b1 i) = θ(a2 + b2 i)
sehingga diperoleh
a 1 − b1 i = a2 − b2 i
(a1 − a2 ) + (b2 − b1 )i = 0
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Bukti ii
dengan demikian
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 111 / 142
Bukti ii
dengan demikian
a1 − a2 = 0 dan b2 − b1 = 0
Bukti ii
dengan demikian
a1 − a2 = 0 dan b2 − b1 = 0
Bukti iii
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 112 / 142
ambil z = a + bi ∈ Z[i]
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Bukti iii
ambil z = a + bi ∈ Z[i]
pilih z0 = a − bi ∈ Z[i] sehingga
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 112 / 142
Bukti iii
ambil z = a + bi ∈ Z[i]
pilih z0 = a − bi ∈ Z[i] sehingga
Catatan
Suatu isomorfisma gelanggang dari suatu gelanggang kepada dirinya sendiri disebut au
Catatan
Q untuk menunjukan dua gelanggang (R1 dan R2) saling
isomorfik perlu mengkonstruksi pemetaan yang
merupakan isomorfisma dari R1 ke R2 atau sebaliknya.
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 115 / 142
Catatan
Q untuk menunjukan dua gelanggang (R1 dan R2) saling
isomorfik perlu mengkonstruksi pemetaan yang
merupakan isomorfisma dari R1 ke R2 atau sebaliknya.
Bukti
Konstruksi pengaitan θ dari Z6 ke Z2 × Z3 yaitu
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 117 / 142
Bukti
Konstruksi pengaitan θ dari Z6 ke Z2 × Z3 yaitu
θ : Z6 → Z2 × Z3
Bukti
Konstruksi pengaitan θ dari Z6 ke Z2 × Z3 yaitu
θ : Z6 → Z2 × Z3
a ›→ (a, a)
Bukti
Konstruksi pengaitan θ dari Z6 ke Z2 × Z3 yaitu
θ : Z6 → Z2 × Z3
a ›→ (a, a)
Selajutnya perlu ditunjukan:
Bukti
Konstruksi pengaitan θ dari Z6 ke Z2 × Z3 yaitu
θ : Z6 → Z2 × Z3
a ›→ (a, a)
Selajutnya perlu ditunjukan:
Q pemetaan yang terdefinisi dengan baik
Bukti
Konstruksi pengaitan θ dari Z6 ke Z2 × Z3 yaitu
θ : Z6 → Z2 × Z3
a ›→ (a, a)
Selajutnya perlu ditunjukan:
Q pemetaan yang terdefinisi dengan baik
Q homomorfisma gelanggang
Bukti
Konstruksi pengaitan θ dari Z6 ke Z2 × Z3 yaitu
θ : Z6 → Z2 × Z3
a ›→ (a, a)
Selajutnya perlu ditunjukan:
Q pemetaan yang terdefinisi dengan baik
Q homomorfisma gelanggang
Q satu-satu
Bukti
Konstruksi pengaitan θ dari Z6 ke Z2 × Z3 yaitu
θ : Z6 → Z2 × Z3
a ›→ (a, a)
Selajutnya perlu ditunjukan:
Q pemetaan yang terdefinisi dengan baik
Q homomorfisma gelanggang
Q satu-satu
Q pada
Homomorfisma Gelanggang Homomorfisma Gelanggang
Contoh 6.4
Misalkan Z4 menyatakan gelanggang bilangan bulat modulo
menyatakan hasil kali kartesius dua gelanggang bilangan bulat modulo 2. Kita peroleh b
Latihan 3
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 120 / 142
1. Misalkan n dan m dua buah bilangan bulat positif dengan
m | n.
1. Misalkan n dan m dua buah bilangan bulat positif dengan
m | n.
Buktikan bahwa pemetaan
φ : Zn → Zm
k ›→ k
1. Misalkan n dan m dua buah bilangan bulat positif dengan
m | n.
Buktikan bahwa pemetaan
φ : Zn → Zm
k ›→ k
φ : Zn → Zm
k ›→ k
Latihan 3
3. Periksa apakah
pemetaan
α:Z → Z
k ›→ 2k
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 121 / 142
3. Periksa apakah
pemetaan
α:Z → Z
k ›→ 2k
Latihan 3
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 122 / 142
5. Misalkan terdapat suatu homomorfisma tak nol dari gelang-
gang R1 ke gelanggang komutatif R2.
Apakah gelanggang R1 bersifat komutatif? Jelaskan!.
Latihan 3
1. Tunjukan bahwa isomorfisma merupakan relasi
ekuivalen pada himpunan semua gelanggang?
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 123 / 142
1. Tunjukan bahwa isomorfisma merupakan relasi
ekuivalen pada himpunan semua gelanggang?
2. Misalkan θ : R1 → R2 suatu isomorfisma gelanggang dan
a ∈ R1. Tunjukan bahwa a suatu unit di R1 jika dan hanya
jika petanya, θ(a), merupakan unit di R2.
1. Tunjukan bahwa isomorfisma merupakan relasi
ekuivalen pada himpunan semua gelanggang?
2. Misalkan θ : R1 → R2 suatu isomorfisma gelanggang dan
a ∈ R1. Tunjukan bahwa a suatu unit di R1 jika dan hanya
jika petanya, θ(a), merupakan unit di R2.
3. Misalkan θ : R1 → R2 suatu isomorfisma gelanggang dan
a ∈ R1. Tunjukan bahwa a suatu pembagi nol di R1 jika dan
hanya jika petanya, θ(a), merupakan pembagi nol di R2.
1. Tunjukan bahwa isomorfisma merupakan relasi
ekuivalen pada himpunan semua gelanggang?
2. Misalkan θ : R1 → R2 suatu isomorfisma gelanggang dan
a ∈ R1. Tunjukan bahwa a suatu unit di R1 jika dan hanya
jika petanya, θ(a), merupakan unit di R2.
3. Misalkan θ : R1 → R2 suatu isomorfisma gelanggang dan
a ∈ R1. Tunjukan bahwa a suatu pembagi nol di R1 jika dan
hanya jika petanya, θ(a), merupakan pembagi nol di R2.
4. Misalkan m dan n dua buah bilangan bulat positif.
Buktikan bahwa Zmn isomorfik dengan
× Zm Zn
jika dan hanya jika (m, n) = 1 dengan (m, n)adalah FPB dari m
dan n.
Homomorfisma Gelanggang Latihan Soal
Latihan 3
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 124 / 142
5. Misalkan R dan S dua buah gelanggang yang saling isomorfik
Tunjukan bahwa karakteristik R dan S adalah sama.
6. Periksa apakah Struktur bilangan bulat dan Struktur bilangan bulat
Gauss saling isomorfik
7. Misalkan R1 dan R2 dua buah glenggang yang saling
isomorfik. Tunjukan bahwa R1 suatu daerah integral jika dan
hanya jika R1 suatu daerah integral
Gelanggang Faktor
Pertemuan 14-15:
Membentuk Gelanggang Baru
Tujuan :
Setelah mengikuti perkuliahan dan berpartisipasi aktif, mahasiswa diharapkan:
a. dapat menjelaskan kembali cara membentuk gelanggang faktor;
b. terampil dalam mengomunikasikan pemikiran terkait himpunan
dan sifat dasar himpunan dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 126 / 142
Q ambil sembarang gelanggang R dan ideal I dari gelanggang
tersebut
Gelanggang Faktor Gelanggang Faktor
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 126 / 142
Membentuk Gelanggang R/I
Q ambil sembarang gelanggang R dan ideal I dari gelanggang
tersebut
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 127 / 142
Membentuk Gelanggang R/I
Q tunjukan operasi tersebut terdefinisi dengan baik
⇒ (R/I, +, ·) membentuk Struktur matematika
Membentuk Gelanggang R/I
Q tunjukan operasi tersebut terdefinisi dengan baik
⇒ (R/I, +, ·) membentuk Struktur matematika
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 128 / 142
Operasi + terdefinisi dg baik di R/I
Ambil unsur a1 + I, b1 + I, a2 + I, b2 + I∈ R/I dengan
(i) a1 + I = a2 + I dan
(ii) b1 + I = b2 + I.
Operasi + terdefinisi dg baik di R/I
Ambil unsur a1 + I, b1 + I, a2 + I, b2 + I∈ R/I dengan
(i) a1 + I = a2 + I dan
(ii) b1 + I = b2 + I.
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 129 / 142
Operasi + terdefinisi dg baik di R/I
Sehingga berdasarkan (iii) dan (iv) diperoleh
a1 + b1=(a2 + i1) + (b2 + i2)
Operasi + terdefinisi dg baik di R/I
Sehingga berdasarkan (iii) dan (iv) diperoleh
a1 + b1=(a2 + i1) + (b2 + i2)
=(a2 + b2) + (i1 + i2)
Operasi + terdefinisi dg baik di R/I
Sehingga berdasarkan (iii) dan (iv) diperoleh
a1 + b1=(a2 + i1) + (b2 + i2)
=(a2 + b2) + (i1 + i2) (a1 + b1) − (a2 + b2)=(i1 + i2)
Operasi + terdefinisi dg baik di R/I
Sehingga berdasarkan (iii) dan (iv) diperoleh
a1 + b1 = (a2 + i1 ) + (b2 +
i2 )
= (a2 + b2 ) + (i1 +
∈Ii2karena
) i1 + i2 ∈ I
(a1 + b1 ) − (a2 + b2 ) = (i1 + i2)
Operasi + terdefinisi dg baik di R/I
Sehingga berdasarkan (iii) dan (iv) diperoleh
a 1 + b1 = (a2 + i1 ) + (b2 + i2 )
= (a2 + b2 ) + (i1 +
i2) (a1 + b1 ) − (a2 + b2 ) = (i1 + i2 )
∈ I karena i1 + i2 ∈ I
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 130 / 142
Operasi · terdefinisi dg baik di R/I
Ambil unsur a1 + I, b1 + I, a2 + I, b2 + I∈ R/I dengan
(i) a1 + I = a2 + I dan
(ii) b1 + I = b2 + I.
Operasi · terdefinisi dg baik di R/I
Ambil unsur a1 + I, b1 + I, a2 + I, b2 + I∈ R/I dengan
(i) a1 + I = a2 + I dan
(ii) b1 + I = b2 + I.
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 131 / 142
Operasi · terdefinisi dg baik di R/I
Sehingga berdasarkan (iii) dan (iv) diperoleh
a1 · b1=(a2 + i1) · (b2 + i2)
Operasi · terdefinisi dg baik di R/I
Sehingga berdasarkan (iii) dan (iv) diperoleh
a 1 · b1 = (a2 + i1 ) · (b2 + i2 )
= a2 · b2 + a2 · i2 + i1 · (b2 +
i2) (a1 · b1 ) − (a2 · b2 ) = a2 · i2 + i1 · (b2 + i2 )
∈ I karena a2 · i2 + i1 · (b2 + i2 ) ∈ I
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 132 / 142
⇒ bersifat asosiatif terhadap terhadap jumlah dan kali
(berasal dari gelanggang R)
Gelanggang Faktor Gelanggang Faktor
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 132 / 142
Perhatikan Struktur R/I!
⇒ bersifat asosiatif terhadap terhadap jumlah dan kali
(berasal dari gelanggang R)
⇒ unsur nolnya adalah I
⇒ unsur −a + I adalah negatif dari unsur a + I
Perhatikan Struktur R/I!
⇒ bersifat asosiatif terhadap terhadap jumlah dan kali
(berasal dari gelanggang R)
⇒ unsur nolnya adalah I
⇒ unsur −a + I adalah negatif dari unsur a + I
⇒ bersifat komutatif terhadap jumlah (berasal dari R)
Perhatikan Struktur R/I!
⇒ bersifat asosiatif terhadap terhadap jumlah dan kali
(berasal dari gelanggang R)
⇒ unsur nolnya adalah I
⇒ unsur −a + I adalah negatif dari unsur a + I
⇒ bersifat komutatif terhadap jumlah (berasal dari R)
⇒ unsur satuannya adalah 1R + I
Perhatikan Struktur R/I!
⇒ bersifat asosiatif terhadap terhadap jumlah dan kali
(berasal dari gelanggang R)
⇒ unsur nolnya adalah I
⇒ unsur −a + I adalah negatif dari unsur a + I
⇒ bersifat komutatif terhadap jumlah (berasal dari R)
⇒ unsur satuannya adalah 1R + I
⇒ memenuhi hukum distributif (berasal dari R)
Perhatikan Struktur R/I!
⇒ bersifat asosiatif terhadap terhadap jumlah dan kali
(berasal dari gelanggang R)
⇒ unsur nolnya adalah I
⇒ unsur −a + I adalah negatif dari unsur a + I
⇒ bersifat komutatif terhadap jumlah (berasal dari R)
⇒ unsur satuannya adalah 1R + I
⇒ memenuhi hukum distributif (berasal dari R)
Jadi Struktur R/I membentuk gelanggang.
Gelanggang Faktor Gelanggang Faktor
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 134 / 142
Contoh 11.1 (Gelanggang Faktor)
Misalkan ambil R = Z maka ideal I = ⟨n⟩ untuk suatu n ∈ Z.
R/I = Z/⟨n⟩
= {k + ⟨n⟩ | k ∈ Z}
Contoh 11.1 (Gelanggang Faktor)
Misalkan ambil R = Z maka ideal I = ⟨n⟩ untuk suatu n ∈ Z.
R/I = Z/⟨n⟩
= {k + ⟨n⟩ | k ∈ Z}
= { k | k ∈ Z } dengan k = k +⟨ n⟩ = { k + nz | z ∈ Z }
adalah kelas ekuivalen yang memuat k
Contoh 11.1 (Gelanggang Faktor)
Misalkan ambil R = Z maka ideal I = ⟨n⟩ untuk suatu n ∈ Z.
R/I = Z/⟨n⟩
= {k + ⟨n⟩ | k ∈ Z}
= { k | k ∈ Z } dengan k = k +⟨ n⟩ = { k + nz | z ∈ Z }
adalah kelas ekuivalen yang memuat k
= {0, 1, · · · , n − 1}
Contoh 11.1 (Gelanggang Faktor)
Misalkan ambil R = Z maka ideal I = ⟨n⟩ untuk suatu n ∈ Z.
R/I = Z/⟨n⟩
= {k + ⟨n⟩ | k ∈ Z}
= { k | k ∈ Z } dengan k = k +⟨ n⟩ = { k + nz | z ∈ Z }
adalah kelas ekuivalen yang memuat k
= {0, 1, · · · , n − 1}
= Zn
Contoh 11.1 (Gelanggang Faktor)
Misalkan ambil R = Z maka ideal I = ⟨n⟩ untuk suatu n ∈ Z.
R/I = Z/⟨n⟩
= {k + ⟨n⟩ | k ∈ Z}
= { k | k ∈ Z } dengan k = k +⟨ n⟩ = { k + nz | z ∈ Z }
adalah kelas ekuivalen yang memuat k
= {0, 1, · · · , n − 1}
= Zn
Jadi Zn merupakan gelanggang faktor dari gelanggang Z oleh ideal ⟨n⟩ untuk
suatu n ∈ Z
Gelanggang Faktor Gelanggang Faktor
π :R → R/I
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 135 / 142
Sifat 11.1 (Proyeksi Kanonik)
Misalkan R suatu gelanggang, I ideal dari R dan R/I gelanggang faktor dari
R oleh I. Maka pengaitan
π : R → R/I
a ›→ a +
I
Latihan 4
1. Buktikan bahwa operasi · pada gelanggang faktor
bersifat asosiatif dan distributif!
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 140 / 142
Latihan 4
1. Buktikan bahwa operasi · pada gelanggang faktor
bersifat asosiatif dan distributif!
Latihan 4
3. Misalkan R suatu gelanggang komutatif dan I/ = R suatu
ideal dari R. Buktikan bahwa gelanggang R/I membentuk
suatu daerah integral jika dan hanya jika I ideal prima.
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 141 / 142
Latihan 4
3. Misalkan R suatu gelanggang komutatif dan I/ = R suatu
ideal dari R. Buktikan bahwa gelanggang R/I membentuk
suatu daerah integral jika dan hanya jika I ideal prima.
Latihan 4
6.Misalkan R suatu gelanggang dan I /= R suatu ideal dari R.
Buktikan bahwa gelanggang R/I membentuk gelanggang
komutatif jika untuk setiap a, b ∈ R maka ab − ba ∈ I
Dr. Muhamad Ali Misri, M.Si Teori Gelanggang 2019/2020-2 142 / 142