Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR ALJABAR

SUBRING

Disusun oleh:

1. Dzuri Naila Hafiya 201613500450


2. Fita Ayu Apriyasha 201513500454
3. Ignasius Gewali Bataona 201613500480

Dosen Pengampu : Condro Endang Werdningsih, M.Pd


Kelas : R7E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah yang berjudul “SUBRING”
ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam makalah ini menjelaskan tentang definisi subring
beserta contoh-contoh soal.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini banyak mengalami
kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari
Allah SWT sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi tersebut dapat diatasi. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amiin.

Jakarta,19 Oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2


DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3 Manfaat dan Tujuan.......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Subring ............................................................................................... 6
2.2 Contoh Soal ...................................................................................................... 6
2.3 Latihan Soal ...................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Strutur Aljabar merupakan himpunan tak kosong yang dilengkapi dengan aksioma
dan suatu komposisi biner atau lebih (Kromodihardjo, 1988). Pada mata kuliah Aljabar
Abstrak sebelumnya, telah mempelajari grup dan subgrup. Dalam bab ring, terdapat
kemiripan seperti pada grup, yaitu di dalam ring terdapat subring (Soebagio, 1993).
Sebagai mahasiswa matematika tentu perlu mengusai konsep abstrak, fakta, serta
prinsip, yang saling berkaitan. Sehingga diperlukan cara berpikir logis guna membuktikan
keberadaan subring, berdasarkan definisi subring dan penyelesaian masalah subring.
Struktur aljabar adalah himpunan atau beberapa himpunan yang dilengkapi dengan
suatu operasi atau beberapa operasi yang memenuhi aksioma-aksioma tertentu. Seperti
pada bagian ilmu matematika yang lain, masalah konkret dan contoh menjadi peran
penting dalam pengembangan struktur aljabar. Beberapa kajian di dalam struktur aljabar
yaitu grup, ring, ideal, ring kuosen, radikal dan ring lokal.
Grup adalah suatu himpunan dengan operasi biner yang memenuhi aksioma-
aksioma tertentu. Berdasarkan jumlah elemen-elemennya, grup dibagi menjadi dua yaitu
grup hingga ( finite group) dan grup tak hingga (infinite group). Grup hingga adalah grup
yang elemennya berhingga sedangkan grup tak hingga adalah grup yang jumlah elemen-
elemennya tak hingga.
Ring 𝑅 terbentuk dari grup abel dengan operasi penjumlahan danoperasi perkalian
yang memenuhi beberapa aksioma. Ring 𝑅dikatakan ring divisi jika setiap elemen tak nol
di 𝑅memiliki invers terhadap operasi perkalian.Sebarang sub himpunan 𝑆di ring 𝑅 yang
juga merupakan ring terhadap operasi yang sama pada R disebut subring. Bentuk khusus
dari subring disebut ideal

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat diambil dua pokok
permasalahan, yaitu :
1. Apa itu Subring ?
2. Bagaimana menyelesaikan soal-soal subring?

4
1.3 Manfaat dan Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Aljabar
Abstrak II, diharapkan setelah membaca makalah ini dapat :
▪ Mengetahui definisi subring
▪ Mampu mengidentifikasi suatu ring merupakan suatu subring atau bukan

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Subring


Dalam grup, kita telah mengenal anak grup (subgrup), dalam modul ini kita akan
mempelajari anak gelanggang (subring).

Definisi 11.1 anak gelanggang (subring):

Definisi : Misalkan (R,+,∙) adalah suatu ring. Suatu himpunan S disebut sebagai subring
dari R jika S ≠ ∅, S ⊂ R, dan S adalah suatu ring terhadap kedua operasi yang sama
dengan R ( penjumlahan dan perkalian ).
Perhatikan bahwa operasi-operasi dalam S harus sama dengan operasi-operasi dalam R.
Misalkan Z adalah elemen nol dari R, maka { Z } merupakan anak gelanggang dari R.
Demikian pula karena R ⊂ R, maka R juga merupakan anak gelanggang dari R, selanjutnya
{Z} dan R masing-masing disebut anak gelanggang tak sejati (trivial) dari R. Anak
gelanggang lainnya dari R ( jika ada ) disebut anak gelanggang sejati.

Teorema :
Misalkan (R,+,∙) adalah suatu ring, S ⊂ R, dan S ≠ ∅. S adalah subring dari R jika
∀a, b ∈ S, berlaku :
(i) a - b ∈ S, dan
(ii) ab ∈ S

Bukti :
Jika S merupakan subring dari R, maka S terhadap operasi (+) merupakan grup
abelian sehingga berlaku 5 sifat yaitu : Tertutup, Asosiatif, Identitas, Invers, dan
Komutatif. Pada operasi ( ∙ ) merupakan semi grup (berlaku sifat tertutup dan asosiatif)
dan memenuhi sifat distibutif kanan dan kiri.
Dengan modal tersebut, pada operasi (+) S berlaku ∀a,b ∈ S, a+b ∈ S (tertutup)
dan ∀b ∈ S, ∃ -b ∈ S (invers) sehingga ∀a,-b ∈ S, a + (-b) = a - b ∈ S. pada operasi ( ∙ )
berlaku sifat tertutup sehingga ∀a,b ∈ S, ab ∈ S.

2.2 Contoh Soal


Contoh 1:

6
Misalkan Z4 = {0, 1, 2, 3} merupakan suatu Ring, buktikan bahwa
S = {0, 2} adalah Subring dari Z4.
Penyelesaian :
Akan ditunjukkan bahwa S = {0, 2} memenuhi syarat-syarat dari suatu Ring.
1. S ≠ ∅, syarat terpenuhi karena S = {0, 2}
2. S ⊂ Z4, karena ∀a ∈ S, a ∈ Z4, yaitu {0, 2} ⊂ Z4
3. a - b ∈ S, Misalkan 0, 2 ∈ S
+ 0 1 2 3

0 0 1 2 3

1 1 2 3 0

2 2 3 0 1

3 3 0 1 2

Berdasarkan tabel cayley Z4, 0-1 adalah 0 dan 2-1 adalah 2. Sehingga,
+4 0-1 2-1

0 0 2

2 2 0

Sehingga terbukti ∀a, b ∈ S, a - b ∈ S


4. a . b ∈ S, Misalkan 0, 2 ∈ S
×4 0 2

0 0 0

2 0 0

Sehingga terbukti ∀a, b ∈ S, 0 ∈ S


Karena semua syarat telah terpenuhi maka S adalah Subring dari Z4.

Misalkan B adalah gelanggang bilangan-bilangan bulat dengan penjumlahan dan perkalian


biasa G = himpunan semua bilangan genap. Maka G adalah anak gelanggang dari B. Lebih
umum jika m suatu bilangan bulat dan m ≠ 0, maka M = {ma │a Є B }, yaitu himpunan

7
bilangan bulat kelipatan m adalah anak gelanggang dari B. hal ini dapat di tunjukan sebagai
berikut:
Ambil x, y Є M maka x = ma dan y = mb dengan a, b Є B, maka:
(i) x – y = ma – mb = m ( a – b ). Karena a, b Є B, maka ( a – b ) Є B, sehingga m
(a–b) Є M. Jadi x – y M.
(ii) xy = (ma) (mb) = m(mab) karena m,a, b ∈ B, maka mab ∈ B, sehingga m(mab) ∈
M. Jadi xy ∈ M
dari (i) dan (ii) maka M adalah anak gelanggang dari B

Contoh 2 :
Buktikan bahwa M = {ma | a ∈ 2Z, m ∈ Z } adalah Subring dari 2Z.
Penyelesaian :
Akan ditunjukkan bahwa M = {ma | a = 2k, m,k ∈ Z } memenuhi syarat-syarat dari
suatu Ring.
1. M ≠ ∅, syarat terpenuhi karena ∃ e = 0 = m.0 = m(2.0) 𝛜 M
2. M ⊂ 2Z, karena ∀ x ∈ M, maka x = m (2k) = 2 (mk) ∈ 2Z
3. a – b ∈ M
Misalkan a,b ∈ M, dengan a = mx, b = my, x, y ∈ 2Z, sehingga x = 2k1 dan y = 2k2,
m, k1,k2 ∈ Z, maka : a - b = mx – my
= m (x-y)
= m (2k1 - 2k2)
= m . 2(k1 - k2)
Karena m, k1, k2 ∈ Z maka (k1 - k2)∈ Z, sehingga 2(k1 - k2) ∈ 2Z sedemikian hingga m .
2(k1-k2) ∈ M. Jadi a - b ∈ M
4. a . b ∈ M
Misalkan a,b ∈ M, dengan a = mx, b = my, x, y ∈ 2Z, sehingga x = 2k1 dan y = 2k2,
m, k1,k2 ∈ Z, maka :
ab = (mx) (my)
= (m 2k1) (m 2k2)
= m 2(2m k1 k2)
Karena m, k1, k2 ∈ Z maka (2m k1 k2)∈ Z, sehingga 2(2m k1 k2) ∈ 2Z sedemikian
hingga m 2(2m k1 k2). Jadi ab ∈ M.

Karena semua syarat telah terpenuhi maka M adalah Subring dari 2Z.

8
Misalkan R adalah gelanggang bilangan bilangan real terhadap penjumlahan dan perkalian
biasa, Q adalah himpunan semua bilangan bilangan rasional, B adalah himpunan semua
bilangan bulat, M adalah himpunan bilangan-bilangan bulat kelipatan m, dengan m suatu
bilangan bulat. Maka Q,B dan M masing masing adalah anak gelanggang dari R

Bukti:
{R , + , ◦}
Q = Himpunan Semua Bilangan Rasional
B = Himpunan semua bilangan bulat
M =Himpunan Bilangan-Bilangan bulat kelipatan m
m = bilangan bulat
maka Q B M ⊂ R

Definisi 11.2

Misalkan (F, +, ◦) Suatu medan, S ⊂ F dan S ≠ ∅. Apabila (s, +, ◦) suatu medan, maka
dikatakan bahwa S adalah anak medan (subfield) dari F. Pembaca dapat mendefinisikan
untuk S adalah anak gelanggang pembagian dari P, jika P suatu gelanggang pembagian.

Dari definisi 10.2 jelas bahwa F adalah anak medan dari F sendiri dan disebut anak medan
tak sejati dari F. Anak medan dari F (jika ada) yang berbeda dengan F disebut anak medan
sejati dari F. Suatu medan yang tidak mempunyai anak medan sejati disebut medan prima.

Contoh : Q yaitu medan bilangan-bilangan rasional dengan penjumlahan dan perkalian biasa
adalah suatu medan prima. Demikian pula Q ={0, 1, 2, 3, 4} Terhadap perjumlahan mod 5
dan perkalian mod 5 adalah suatu medan prima.

Teorema 11.4
Misalkan suatu gelanggang tanpa elemen kesatuan dan S suatu anak gelanggang dari
R. Jika S mempunyai elemen kesatuan maka elemen kesatuan tersebut adalah suatu elemen
PNS kiri atau kanan dalam R.
Buktikan: misalkan elemen kesatuan dari S adalah 𝑢𝑠 maka 𝑢𝑠 = 𝑎 𝑢𝑠 𝑎 = 𝑎 ∀𝑎 ∈ 𝑆 .
karena 𝑢𝑠 hanya merupakan elemen kesatuan dalam S, maka adanya 𝑦 ∈ 𝑅 − 𝑆 sedemikian
hingga,

Terdapat beberapa kemungkinan elemen kesatuan dalam menuntukan pns

9
1. R memiliki elemen kesatuan tetapu S tidak memiliki elemen kesatuan
2. R memiliki kesatuan UR, S memiliki elemen ksatuan Us dan UR = Us
3. R memiliki kesatuan UR, S memiliki kesatuan Us, tetapi UR ≠Us
𝑢𝑠 𝑦 = 𝑥 ≠ 𝑦 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝑅
Maka, 𝑢𝑠 (𝑢𝑠 𝑦) = 𝑢𝑠 𝑥
(𝑢𝑠 𝑢𝑠 )𝑦 = 𝑢𝑠 𝑥
𝑢𝑠 𝑦 = 𝑢𝑠 𝑥
𝑢𝑠 𝑦 − 𝑢𝑠 𝑥 = 𝑧
` 𝑢𝑠 (𝑦 − 𝑥) = 𝑧
Karena 𝑥 ≠ 𝑦 maka 𝑦 − 𝑥 ≠ 𝑧, sehingga 𝑢𝑠 suatu pembagi nol kiri.
Demikian pula : 𝑦 − 𝑥 = 𝑤 ≠ 𝑦 dengan 𝑤 ∈ 𝑅
Maka (𝑦 𝑢𝑠 )𝑢𝑠 = 𝑤 𝑢𝑠
𝑦(𝑢𝑠 𝑢𝑠 ) = 𝑤 𝑢𝑠
𝑦 𝑢𝑠 = 𝑤 𝑢𝑠
(𝑦 − 𝑤 )𝑢𝑠 = 𝑧
Karena 𝑤 ≠ 𝑦, maka 𝑦 − 𝑥 ≠ 𝑧 sehingga 𝑢𝑠 suatu pembagi nol kanan. Jadi 𝑢𝑠 suatu elemen
pns R.
Teorema 11.5
Misalkan R suatu gelanggang dengan kesatuan 𝑢𝑅 dan S anak gelanggang R . Apabila
S mempunyai elemen 𝑢𝑠 dan 𝑢𝑠 ≠ 𝑢𝑅, maka 𝑢𝑠 suatu elemen pns kiri dan kanan dalam R.
Bukti : kiri
𝑢𝑅 𝑢𝑠 = 𝑢𝑠
𝑢𝑅 𝑢𝑠 = 𝑢𝑠 𝑢𝑠
(𝑢𝑅 − 𝑢𝑠 )𝑢𝑠 = 𝑧

Kanan
𝑢𝑠 𝑢𝑅 = 𝑢𝑠
𝑢𝑠 𝑢𝑅 = 𝑢𝑠 𝑢𝑠
𝑢𝑠 (𝑢𝑅 − 𝑢𝑠 ) = 𝑧
Karena 𝑢𝑅 ≠ 𝑢𝑠 maka 𝑢𝑅 − 𝑢𝑠 ≠ 𝑧 sehingga 𝑢𝑠 suatu elemen pns dalam R

10
Contoh 3 :
Buktikan bahwa Q( √3) = {a + b√3 | a, b ∈ Q} adalah Subring dari R.
Penyelesaian :
Akan ditunjukkan bahwa Q( √3) = {a + b√3 | a, b ∈ Q} memenuhi syarat-syarat dari
suatu Ring.
1. Q( √3) ≠ ∅, syarat terpenuhi karena Q( √3) = {0 + 0√3 | a, b ∈ Z}
2. Q( √3) ⊂ R, karena ∀x ∈ Q( √3), maka x = a + b√3 ∈ R

3. a - b ∈ Q( √3)
Misalkan a + b√3 , c + d√3 ∈ Q(√3), maka :
(a + b√3 ) - ( c + d√3) = (a - c) + (b – d) √3 ∈ Q(√3)
4. a . b ∈ Q(√3)
Misalkan a + b√3 , c + d√3 ∈ Q(√3), maka :
(a + b√3 ) ( c + d√3) = (ac + 3bd) + ( ad + bc) √3 ∈ 𝑄(√3)
Karena semua syarat telah terpenuhi maka Q(√3) adalah Subring dari R.

2.3 Latihan Soal


1. Untuk sebarang ring (R,+,·), tunjukkan bahwa {0} merupakan subring!
2. Tunjukkan secara umum himpunan kZ merupakan subring pada ring bilangan bulat Z
!
3. Misalkan Z5 adalah suatu Ring. Tentukan subring-subring yang dibangun oleh unsur-
unsur dari Z5.
4. M = {(𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 ) | 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 𝜖 𝑅}. M terhadap penjumlahan dan perkalian matriks
adalah suatu ring. Tunjukkan bahwa N = {(𝑎 0 0 𝑏 ) | 𝑎, 𝑏 𝜖 𝑅} merupakan subring
dari M.
5. Misalkan (R,+,·) merupakan ring. Tunjukkan bahwa himpunan C(R) = {a ∈ R | (∀x ∈
R)ax = xa} merupakan subring!
6. Tunjukkan bahwa Q( √2) = {a + b√2 | a, b ∈ Q} adalah Subring dari R.
7. Misalkan unsur-unsur bilangan “genap” dan “ganjil” adalah membentuk suatu Ring.
Tentukan subring-subring yang dibangun oleh unsur-unsur bilangan “genap” dan
“ganjil”.

11
8. Buktikan bahwa Z[i] = {a + b i | a,b ∈ Q} adalah subring dari himpunan bilangan
kompleks C.
9. Misalkan R adalah suatu Ring dan A dan B adalah Subring dari R. Buktikan bahwa A
∩ B juga merupakan Subring dari R.
10. Misalkan S sebarang himpunan, R sebarang ring, dan f : S → R fungsi bijektif. Untuk
setiap x ∈ S, didefinisikan operasi penjumlahan dan perkalian sbb.:
x + y = f−1(f(x) + g(y))
x · y = f−1(f(x) · g(y)).
Tunjukkan bahwa S merupakan ring terhadap operasi penjumlahan dan perkalian
tersebut!

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :
a. (R, +,∙) adalah suatu Ring, S ≠ ∅ adalah merupakan himpunan bagian dari R. Bila
operasi yang sama dengan (S,+,∙) membentuk suatu Ring maka S disebut Subring dari
R.
b. Misalkan (R,+,∙) adalah suatu ring, S ⊂ R, dan S ≠ ∅. S adalah subring dari R jika ∀a,
b ∈ S, berlaku :
(i) a - b ∈ S, dan
(ii) ab ∈ S

13
DAFTAR PUSTAKA

Fadilla, Fitri Yanti. Subring dan Ideal. [online]


http://www.academia.edu/6953117/SUB_RING_dan_IDEAL

Fadli. 2014. Bahan Ajar Struktur Aljabar. [online]


https://www.leslytirsa201142056.wordpress.com

Gallian, Joseph A. 2010. Contemporary Abstract Algebra Seventh Edition. USA : University
of Minnesota Duluth.

Kromodiharjo Kusno, Dr. 1988. Struktur Aljabar. Jakarta : Universitas Terbuka, Kurnia

Suebagio A, Suharti. 1993. Materi Pokok Struktur Aljabar. Jakarta : Universitas Terbuka,
Depdikbud.

Wahyuni, Sri, dkk. 2013. Pengantar Struktur Aljabar II. Yogyakarta : Universitas Gadjah
Mada.

14

Anda mungkin juga menyukai