Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 4 Analisis Real

Nama anggota:
1. Beriel Ilham (1904131)
2. Derry Romeo (1906080)
3. Rifqy Sayidi Raspati (1900360)
4. Rivani Adistia Dewi (1900140)
5. Rizal Padhilah (1900826)
6. Salman Al Ghifary (1901343)

3.5.1. Definisi
Sebuah barisan bilangan real 𝑋 = (𝑥𝑛 ) disebut sebuah Barisan Cauchy jika untuk
setiap 𝜀 > 0 terdapat sebuah bilangan asli 𝐻(𝜀) sedemikian sehingga untuk setiap
bilangan asli 𝑛, 𝑚 ≥ 𝐻(𝜀), 𝑥𝑛 , 𝑥𝑚 memenuhi |𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | < 𝜀.
Konsep Barisan Cauchy menegaskan bahwa sebuah barisan bilangan real akan
konvergen jika dan hanya jika barisan tersebut adalah Barisan Cauchy. Konsep ini
memungkinkan kita untuk membuktikan kekonvergenan suatu barisan tanpa harus
mengetahui nilai limitnya.

3.5.2. Contoh
1
a) Barisan (𝑛) adalah sebuah Barisan Cauchy.
1 1
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | = | − | < 𝜀
𝑛 𝑚
Menurut Teorema Ketaksamaan Segitiga, diperoleh
1 1 1 1
| − |≤| |+| |<𝜀
𝑛 𝑚 𝑛 𝑚
1 1
≤ + <𝜀
𝑛 𝑚
1 1 1 𝜀
Ambil 𝑛 , 𝑚 ≤ 𝐻 < 2, diperoleh
1 1 𝜀 𝜀
≤ + < + =𝜀
𝑛 𝑚 2 2
∴ Karena 𝜀 merupakan bilangan positif sembarang, maka bisa disimpulkan barisan
1
(𝑛) adalah Barisan Cauchy.

1
b) Barisan (1 + (−1)𝑛 ) bukan sebuah Barisan Cauchy.
Jika 𝑛 bilangan genap, maka 𝑥𝑛 ≔ 2. Jika 𝑛 bilangan ganjil, maka 𝑥𝑛 ≔ 0. Jika kita
ambil 𝜀 = 2, 𝐻 bilangan genap dengan 𝑛 > 𝐻, dan 𝑚 = 𝑛 + 1, diperoleh
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑛+1 | = 2 − 0 = 2 = 𝜀
∴ Kita simpulkan bahwa (1 + (−1)𝑛 ) bukan sebuah Barisan Cauchy.

3.5.3. Lemma
Jika 𝑋 = (𝑥𝑛 ) adalah barisan bilangan real yang konvergen, maka 𝑋 adalah
barisan Cauchy.
Bukti:
𝜀
Misalkan 𝑥 = 𝑙𝑖𝑚 𝑋, diberikan 𝜀 > 0 maka terdapat 𝐾 (2) ∈ 𝑁 sedemikian
𝜀 𝜀 𝜀
sehingga jika 𝑛 ≥ 𝐾 (2) maka |𝑥𝑛 − 𝑥| < 2. Oleh karena itu, jika 𝐻(𝜀) = 𝐾 (2) dan

jika 𝑛, 𝑚 ≥ 𝐻(𝜀) maka diperoleh


𝜀 𝜀
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | = |(𝑥𝑛 − 𝑥) + (𝑥 − 𝑥𝑚 )| ≤ |𝑥𝑛 − 𝑥| + |𝑥𝑛 − 𝑥| < + =𝜀
2 2
Karena berlaku sebarang 𝜀 > 0, maka terbukti bahwa (𝑥𝑛 ) adalah barisan
Cauchy.

3.5.4 Lemma
Jika 𝑋 = (𝑥𝑛 ) adalah barisan Cauchy maka 𝑋 terbatas.
Bukti:
Diketahui 𝑋 = (𝑥𝑛 ) adalah barisan Cauchy dan misalkan 𝜀 = 1. Jika 𝐻 = 𝐻(1)
dan 𝑛 ≥ 𝐻 maka |𝑥𝑛 − 𝑥| < 1. Dengan menggunakan Ketaksamaan Segitiga, diperoleh
|𝑥𝑛 | ≤ |𝑥𝐻 | + 1 untuk semua 𝑛 ∈ 𝑁. Dimisalkan
𝑀 = 𝑠𝑢𝑝{|𝑥1 |, |𝑥2 |, . . . , |𝑥𝐻−1 |, |𝑥𝐻 | + 1}
Maka diperoleh |𝑥𝑛 | ≤ 𝑀 untuk semua 𝑛 ∈ 𝑁. Jadi terbukti bahwa 𝑋 terbatas.

2
3.5.5. Kriteria Konvergensi Cauchy
Barisan bilangan real konvergen jika dan hanya jika merupakan barisan Cauchy.
Bukti
Lemma 3.5.2 telah membuktikan bahwa barisan konvergen merupakan barisan
Cauchy. Sebaliknya, misalkan 𝑋 = (𝑥𝑛 ) barisan Cauchy. Maka kita akan menunjukan
bahwa 𝑋 konvergen ke suatu bilangan.
• Dari lemma 3.5.3 diperoleh bahwa 𝑋 terbatas. Maka menurut teorema
Bolzano-Weierstrass 3.4.7 terdapat subbarisan 𝑋 ′ = (𝑥𝑛𝑘 ) dari 𝑋 yang
konvergen ke 𝑥 ∗ suatu bilangan real.
• Untuk melengkapi pembuktian di atas, maka akan dibuktikan bahwa 𝑋
konvergen ke 𝑥 ∗ .
ε
Karena 𝑋 = (𝑥𝑛 ) barisan Cauchy, untuk sembarang ε>0 terdapat 𝐻 (2) ∈ 𝑁
ε
sehingga bila m,n ≥𝐻 (2) maka :
ε
➢ |𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | < ………………. (*)
2

Karena subbarisan 𝑋 ′ = (𝑥𝑛𝑘 ) konvergen ke 𝑥 ∗ , maka terdapat


ε
bilangan asli K≥ 𝐻 (2) unsur dari {𝑛1 , 𝑛2 , 𝑛3 , … } sehingga :
ε
|𝑥𝐾 − 𝑥 ∗ | <
2
ε
Karena K≥ 𝐻 (2), dari (*) dengan m = K diperoleh :
ε ε
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | < , untuk n≥ 𝐻 (2)
2
ε
Karena itu, bila n≥ 𝐻 (2) , akan diperoleh :

|𝑥𝐾 − 𝑥 ∗ | = |(𝑥𝑛 −𝑥𝐾 ) + (𝑥𝐾 − 𝑥 ∗ )|


≤ |𝑥𝑛 −𝑥𝐾 | + |𝑥𝐾 − 𝑥 ∗ |
ε ε
< + =ε
2 2

Karena ε>0 sembarang, maka lim (𝑥𝑛 ) = 𝑥 ∗ .

3
3.5.6. Contoh
(a) Misalkan 𝑋 = (𝑥𝑛 ) didefinisikan dengan
1
x1 = 1, x2 = 2 dan 𝑥𝑛 = (𝑥𝑛−2 + 𝑥𝑛−1 ) untuk n > 2.
2

Dapat ditunjukkan dengan induksi bahwa 1 ≤ xn ≤ 2 untuk semua n∈N.


1. Untuk n=1
Karena x1 = 1 ≤ 2
2. Andaikan n=k, 𝑥𝑘 ≤ 2
1
Dari 𝑥𝑘 = (𝑥𝑘−2 + 𝑥𝑘−1 )
2
1
≤ (1 + 2)
2
3
≤ ≤2
2
Terbukti 1 ≤ xn ≤ 2
Beberapa perhitungan menunjukkan bahwa barisan X tidak menoton. Tetapi, karena
suku-sukunya diperoleh dari rata-rata, mudah dilihat bahwa
1
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑛+1 | = untuk n∈N
2𝑛−1

(Buktikan dengan induksi)


Jadi, bila m > n, kita dapat menggunakan ketaksamaan segitiga untuk memperoleh
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 |≤ |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛+1 | + |𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛+2 | + ⋯ + |𝑥𝑚−1 − 𝑥𝑚 |
1 1 1
= 2𝑛−1 + 2𝑛 + ⋯ + 2𝑚−2
1 1 1 1
= 2𝑛−1 (1 + 2 + ⋯ + 2𝑚−𝑛−1) < 2𝑛−2
1 𝜖
Karena itu, bila diberikan ε > 0, dengan memilih n yang begitu besar sehingga 2𝑛 < 4 dan

bila m ≥ n, maka |𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | < 𝜀. Karenanya, X barisan Cauchy. Dengan menggunakan


Kriteria Cauchy 3.5.5 diperoleh barisan X konvergen ke suatu bilangan x.
1
Untuk mencari nilai x, kita harus menggunakan aturan untuk definisi 𝑥𝑛 = (𝑥𝑛−2 +
2
1
𝑥𝑛−1 ) yang akan sampai pada kesimpulan 𝑥𝑛 = (𝑥 + 𝑥), yang memang benar, tetapi
2

tidak informatif. Karena itu, kita harus mencoba cara yang lain.
Karena X konvergen ke x, demikian juga halnya subbarisan X’ dengan indeks ganjil.
Menggunakan induksi dapat menunjukkan bahwa
1 1 1
𝑥2𝑛+1 = 1 + + 3 + ⋯ + 𝑛−1
2 2 2

4
2 1
= 1 + (1 − 𝑛 )
3 4
2 5
Dari sini diperoleh bahwa x = lim X = lim X’ = 1 + 3 = 3.

(b) Misalkan 𝑌 = (𝑦𝑛 ) barisan dengan


1 1 1 1 1 (−1)𝑛+1
y1 = 1!, y2 = 1! − 2! , …, yn = 1! − 2! + ⋯ + ,…
𝑛!

Jelaslah, Y bukan barisan monoton. Tetapi, bila m > n, maka


(−1)𝑛+2 (−1)𝑛+3 (−1)𝑚+1
𝑦𝑚 − 𝑦𝑛 = + + ⋯+
(𝑛 + 1)! (𝑛 + 2)! 𝑚!
Karena 2r-1 ≤ r!, bila m > n, maka
1 1 1
|𝑦𝑚 − 𝑦𝑛 | ≤ + +⋯+
(𝑛 + 1)! (𝑛 + 2)! 𝑚!
1 1 1 1
≤ + + ⋯ + <
2𝑛 2𝑛+1 2𝑚−1 2𝑛−1
Karena itu, (yn) barisan Cauchy, sehingga konvergen, katakan ke y, saat ini kita tidak
dapat menentukan nilai y secara langsung.
1
Kita mempunyai |𝑦𝑛 − 𝑦| ≤ 2𝑛−1

Dari sini, kita dapat menghitung nilai y sampai derajat akurasi yang diinginkan dengan
menghitung yn untuk n yang cukup besar. Sebaiknya mengerjakan hal ini dan
1
menunjukkan bahwa y = 0.632 120 559. (Tepatnya y adalah 1 − 𝑒)

1 1 1
(c) Barisan (1 + 2 + ⋯ + 𝑛) divergen.

Misalkan 𝐻 = (ℎ𝑛 ) barisan yang didefinisikan dengan


1 1 1
ℎ𝑛 = 1 + 2 + ⋯ + 𝑛 untuk n∈N

Bila m > n, maka


1 1
ℎ𝑚 − ℎ𝑛 = +⋯+
𝑛+1 𝑚
1 𝑚−𝑛 𝑛
Karena masing-masing suku m-n ini melebihi 𝑚, maka ℎ𝑚 − ℎ𝑛 > =1−𝑚
𝑚
1
Khususnya, bila m = 2n kita mempunyai ℎ2𝑛 − ℎ𝑛 > 2

Hal ini menunjukkan bahwa H bukan barisan Cauchy (mengapa ?)


Karenanya H bukan barisan konvergen.

5
3.5.7. Definisi
Barisan 𝑋 = (𝑥𝑛 ) dikatakan kontraktif bila terdapat konstanta 𝐶 , 0 < 𝐶 < 1,
|𝑥𝑛+2 – 𝑥𝑛+1 | ≤ 𝐶|𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛 | untuk semua n∈ N. Bilangan C disebut konstanta
barisan kontraktif tersebut.

3.5.8. Teorema
Setiap barisan kontraktif merupakan barisan Cauchy, karenanya konvergen.
Bukti:
Bila kita menggunakan kondisi barisan kontraktif, kita dapat membalik langkah
kerja kita untuk memperoleh:
|𝑥𝑛+2 – 𝑥𝑛+1 | ≤ 𝐶|𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛 | ≤ 𝐶 2 |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1 | ≤ 𝐶 3 |𝑥𝑛−1 − 𝑥𝑛−2 | ≤ ⋯ ≤
𝐶 𝑛 |𝑥2 − 𝑥1 |
untuk m > n, kita mempunyai
|𝑥𝑚 – 𝑥𝑛 | ≤ |𝑥𝑚 − 𝑥𝑚−1 | + |𝑥𝑚−1 − 𝑥𝑚−2 | + . . . . + |𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛 |
≤ (𝐶 𝑚−2 + 𝐶 𝑚−3 + ⋯ + 𝐶 𝑛−1 ) |𝑥2 − 𝑥1 |
≤ 𝐶 𝑛−1 (𝐶 𝑚−𝑛−1 + ⋯ + 𝐶 1 ) |𝑥2 − 𝑥1 |
1−𝐶 𝑚−1
= 𝐶 𝑛−1 ( ) |𝑥2 − 𝑥1 |
1−𝐶
1
≤ 𝐶 𝑛−1 (1−𝐶) |𝑥2 − 𝑥1 |

Karena 0 < C < 1, maka lim(Cn) = 0. Karena itu (𝑥𝑛 ) barisan Cauchy, sehingga
(𝑥𝑛 ) konvergen. Dalam proses menghitung limit dari barisan kontraktif, sering sangat
penting untuk mengestimasi kesalahan pada tahap ke-n. Berikut ini kita memberikan dua
estimasi; pertama melibatkan dua suku kata pertama dan n; yang kedua melibatkan selisih
𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1 .

6
3.5.9 Contoh
Diketahui barisan pecahan Fibonacci
𝑓𝑛
𝑥𝑛 = dengan 𝑓1 = 𝑓2 = 1 dan 𝑓𝑛+1 + 𝑓𝑛−1
𝑓𝑛+1

Buktikan (𝑥𝑛 ) suatu barisan kontraktif.


Bukti:
1
1. Dibutkikan 𝑥𝑛+1 = sebagai berikut.
1+ 𝑥𝑛

𝑓𝑛+1 𝑓𝑛+1 1 1
𝑥𝑛+1 = = = =
𝑓𝑛+2 𝑓𝑛+1 + 𝑓𝑛 𝑓𝑛 1 + 𝑥𝑛
1+
𝑓𝑛+1
1
2. Dengan induksi dibuktikan 2 ≤ 𝑥𝑛 ≤ 1(∗)

(1) Karena 𝑥1 =1 maka (*) berlaku untuk 𝑛 = 1


1
(2) Misal (*) berlaku untuk 𝑛 = 𝑘 → ≤ 𝑥𝑘 ≤ 1
2

Akan ditunjukkan (*) berlaku untuk 𝑛 = 𝑘 + 1


Dari poin (2) diperoleh,
1 3 1 1 2 1 2
≤ 𝑥𝑘 ≤ 1 → ≤ 1 + 𝑥𝑘 ≤ 2 → ≤ ≤ → ≤ 𝑥𝑘+1 ≤ 3 ≤
2 2 2 1+ 𝑥𝑛 3 2

1
1
Dari (1), (2), (3) disimpulkan 2 ≤ 𝑥𝑛 ≤ 1 ∀ 𝑛 ∈ Ν
1 3 1 1 2
(3) Dari poin (b), 2 ≤ 𝑥𝑛 ≤ 1 → → ≤ 1 + 𝑥𝑛 ≤ 2 → → ≤ ≤3 ∀𝑛
2 2 1+ 𝑥𝑛

(4) Dari poin (1) dan (3) diperoleh,


1 1 (1+ 𝑥𝑛−1 ) − (1+ 𝑥𝑛 )
|𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛 | = | 1+ 𝑥 − | =| |
𝑛 1+ 𝑥𝑛−1 (1+ 𝑥𝑛 )(1+ 𝑥𝑛−1 )
2 2 4
≤ (3) (3) |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1 | = |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1 |
9

(5) Dari poin (4) disimpulkan (𝑥𝑛 ) suatu barisan kontraktif.


∴ (𝑥𝑛 ) kontraktif.

7
3.5.10 Corollary
Jika 𝑋 ≔ (𝑥𝑛 ) adalah suatu barisan kontraktif dengan konstanta 𝐶, 0 < 𝐶 < 1 dan
jika 𝑥 ∗ ≔ lim 𝑋, maka
𝐶 𝑛−1
1. | 𝑥 ∗ − 𝑥𝑛 | ≤ |𝑥2 − 𝑥1 |
1−𝐶
𝐶
2. | 𝑥 ∗ − 𝑥𝑛 | ≤ |𝑥2 − 𝑥𝑛−1 |
1−𝐶

Butki:
1. Berdasarkan bukti teorema 3.5.8 diperoleh,
𝐶 𝑛−1
|𝑥𝑚 − 𝑥𝑛 | ≤ |𝑥2 − 𝑥1 |
1−𝐶

untuk 𝑚 → ∞ maka 𝑥𝑚 → 𝑥 ∗ sehingga


𝐶 𝑛−1
|𝑥𝑚 − 𝑥 ∗ | ≤ |𝑥2 − 𝑥1 |
1−𝐶

2. Berdasarkan pembuktian teorema 3.5.8 diperoleh


|𝑥𝑚 − 𝑥𝑛 | ≤ |𝑥𝑚 − 𝑥𝑚−1 | + … + |𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛 |
dan juga dengan induksi diperoleh
|𝑥𝑛+𝑘 − 𝑥𝑛+𝑘−1 | ≤ 𝐶 𝑘 |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1 |
sehingga
𝐶
|𝑥𝑚 − 𝑥𝑛 | ≤ (𝐶 𝑚−𝑛 + ⋯ + 𝐶 2 + 𝐶) |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1 | ≤ |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1 |
1−𝐶

Bila kita menggunakan limit pada ketaksamaan ini (terhadap m) diperoleh (2).

3.5.11. Contoh
Diketahui solusi dari x3 - 7x + 2 = 0 terletak antara 0 dan 1, dan kita akan
mendekati solusi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan Langkah
berikut.
1
• Pertama kita tulisakan persamaan di soal menjadi x = 7(𝑥 3 + 2) dan

gunakan persamaan tersebut untuk mendefiniskan barisan. Dipilih x


sembarang nilai antara 0 dan 1, kemudikan didefinisikan :
1 3
𝑥𝑛+1 = (𝑥 𝑛+1 + 2), 𝑛 ∈ 𝑁
7
Karena 0<𝑥1 < 1, maka <0 < 𝑥𝑛 < 1 untuk semua 𝑛 ∈ 𝑁.

8
Dari sana maka akan diperoleh :
1 1
|𝑥𝑛+2 − 𝑥𝑛+1 | = | (𝑥 3 𝑛+1 + 2) − (𝑥 3 𝑛 + 2)|
7 7
1
= |(𝑥 3 𝑛+1 ) − (𝑥 3 𝑛 )|
7
1
= |𝑥 2 𝑛+1 + 𝑥𝑛+1 𝑥𝑛 + 𝑥 2 𝑛 ||𝑥𝑛+1 −𝑥𝑛 |
7
3
≤ |𝑥𝑛+1 −𝑥𝑛 |
7

• Karena itu, (𝑥𝑛 ) barisan kontraktif, sehingga terdapat r dengan lim (𝑥𝑛 ) =
𝑟.
Bila kita menggunakan limit pada kedua ruas (limit terhadap n) pada
1 1
𝑥𝑛+1 = (𝑥 3 𝑛 ) diperoleh 𝑟 = (𝑟 3 + 2) atau 𝑟 3 − 7𝑟 + 2 = 0. Jadi 𝑟
7 7

merupakan solusi dari persamaan tersebut.


• Kita dapat mendekati nilai 𝑟 dengan memilih 𝑥1 kemudian menghitung
𝑥2 , 𝑥3 , …, secara terurut. Sebagai contoh, bila kita memilih 𝑥1 = 0,5 maka
akan diperoleh (sampai Sembilan tempat decimal) 𝑥2 = 0,303571429 ,
𝑥3 = 0,289710830 ,
𝑥4 = 0,289188016, 𝑥5 = 0,289169244, 𝑥6 = 0,289168571 dan
seterusnya.
• Untuk mengestimasi akurasi, dicatat bahwa |𝑥2 − 𝑥1 | < 0,2 . Jadi, setelah
Langkah ke n menurut Akibat 3.5.8(i) kita yakin bahwa |𝑥 ∗ − 𝑥6 | ≤
35 243
= 48020 < 0,0051.
74 (20)

Sebenarnya pendekatannya labih baik dari pada ini. Karena |𝑥6 − 𝑥5 | <
3
0,000005, menurut 3.5.8(ii) maka |𝑥 ∗ − 𝑥6 | ≤ 4 |𝑥6 − 𝑥5 | < 0,0000004 . Jadi

kelima tempat decimal yang pertama benar.

Anda mungkin juga menyukai