Anda di halaman 1dari 32

NAMA : MUSYAROFAH

NIM : 4101416052
MATKUL : STATPEND
UAS 1

1. Dari populasi siswa SMPN Semarang sebanyak 1000 orang nilai matematikanya
berdistribusi normal. Diambil sampel acak 20 siswa dan diperoleh data nilai
matematika:
70,68, 64, 80,72, 72, 68,68, 64, 66,64, 60,70, 72,76, 70, 68,64, 60, 80 .
Tentukan titik penaksiran rata-rata nilai matematika populasi tersebut dengan
koofisien kepercayaan 95 .

Penyelesaian :

Diketahui :
Data : 70,68, 64, 80,72, 72, 68,68, 64, 66,64, 60,70, 72,76, 70, 68,64, 60, 80
n=20

Ditanya : titik penaksir rata-rata ?

Dijawab :
Ε ( μ )=x́=
∑ x i = 1376 =68,8
n 20

Jadi titik penaksir rata-rata nilai matematika SMPN Semarang adalah 68,8.

2. Populasi siswa SMPN15 Mranggen sebanyak 100 orang, yang suka di perpustakaan
70 orang. Populasi siswa SMPN 40 Kudus dengan sampel 100 orang yang suka
diperpustakaan adalah 80 orang. γ =95 Tentukan :
a.) Titik penaksir selisih proporsi kesukaan di perpustakaan dari kedua populasi.
b.) Inteval penaksir selisih proporsi kesukaan di perpustakaan dari kedua populas.

Penyelesaian :

Diketahui : x 1=70, x 2=80, n1=100,n2 =100, γ=95 =0,95

a) Titik Penaksir selisih proporsi


x1 70 x2 80
P1= = =0,7 P 2= = =0,8
n1 100 n2 100
^1− ^
Ε ( P1−P2 )= P P2=0,7−0,8=−0, 1

Jadi titik penaksir selisih proporsi kesukaan di perpustakaan adalah -0,1

b) Interval Penaksir selisih proporsi

P1=0,7 → q1=1−0,7=0,3

√ p1 q1 p2 q2
n1
+
n2
=

0,7 0,8
+
100 100
=0,061

P2=0,8 → q2=1−0,8=0,2
Z 1 γ =Z 1 ( 0,95 )=Z 0,475=1,96
2 2

( p1− p2 ) −Z 1 γ
2 √ p1 q1 p2 q 2
n1
+
n2 √2
p q p q
< π 1−π 2 < ( p1− p2 ) + Z 1 γ 1 1 + 2 2
n1 n2

( 0,7−0,8 )− (1,96 )( 0,061 )< π 1−π 2 < ( 0,7−0,8 )+ (1,96 ) ( 0,061 )


−0,2196<π 1−π 2< 0,0196

Jadi , interval penaksir selisih proporsi kesukaan di perpustakaan adalah


−0,2196<π 1−π 2< 0,0196

3. KKM individual Mata Pelajaran Matematika SMPN 88 Semarang adalah 70 dengan


KKM klasikal 75%. Dengan pembelajaran RME guru matematika sekolah tsb
mengklaim bahwa siswa kelas VII SMPN 88 Semarang tuntas klasikal untuk materi
Geometri. Dengan α =5 ujilah apakah klaim guru tersebut diterima bila skore hasil
belajar Geometri dari 30 siswa sampel sbb:
70,68,87,72,73,74,71,73,67,87,89,90,85,84,76,71,72,73,73,74,85,76,56,78,70,76,71,
72,73,73.

Penyelesaian :

Diketahui : KKM klasikal π 0=0,75

a=5
Tuntas ( x )=11,n=30
Ditanya :

Apakah skor belajar geometri siswa SMPN 88 Semarang melampaui KKM Klasikal ?

1) Hipotesis Pengujian
H 0 : π ≤ 0,745
H 1 : π >0,745

2) Taraf Signifikan a=5 =0,05


3) Kriteria Pengujian
1
Tolak H 0 jika Z ≥ −a
2
Z 1 −0,05=Z 0,45=1,64
2
Z ≥1,64
4) Statistik Hitung

6. Data tentang sikap siswa (X) dan motivasi (Y) dari 14 siswa sebagai berikut:
6 X Y
A 60 70
B 70 80
C 78 83
D 50 65
E 83 96
F 90 97
G 75 84
H 75 83
I 60 72
J 83 94
K 90 98
L 60 72
M 92 99
N 80 91
Hitunglah koefisien korelasi antara X dan Y dengan cara product momen dan range
Spearman.
Penyelesaian:
Perhitungan koefisien korelasi menggunakan SPSS.
1.) Hipotesis Pengujian
H 0 : Tidak ada korelasi antara sikap siswa (X) dan motivasi siswa (Y).
H 1 : Ada korelasi antara antara sikap siswa (X) dan motivasi siswa (Y).
2.) α = 5 %
3.) Kriteria : Tolak H0 jika Sig. < α = 0,05.
4.) Statistik Hitung menggunakan SPSS
Langkah-langkah:
a) Buka SPSS.
b) Klik Variable View pada SPSS data editor
c) Pada baris 1, ketik kolom Name dengan X, kolom type pilih numeric dengan
decimal 0. Pada baris 2, ketik kolom Name dengan Y, kolom type pilih numeric
dengan decimal 0.

d) Klik Data View, pada kolom X dan Y masukkan masing – masing data.

e) Klik Analyze » Correlate » Bivariate


f) Masukkan X dan Y kedalam variabel. Pilih Pearson untuk product momen, dan
Spearman untuk Range Spearman.
g) Klik OK
Product Momen

Berdasarkan tabel di atas maka hasil koefisien korelasi antara X dan Y dengan cara
product momen yaitu r=0,983 dengan signifikansi 0,000.

Range Spearman.
Berdasarkan tabel di atas maka hasil koefisien korelasi antara X dan Y dengan cara
product momen yaitu 0,984 dengan signifikansi 0,000
5.) Kesimpulan
Karena dari tabel diperoleh nilai sig. = 0,000 < α = 0,05 maka H0 ditolak. Sehingga
dapat diartikan ada korelasi antara sikap (X) motivasi (Y)

7. Hasil pengukuran motivasi belajar (X) dan hasil belajar (Y) dari 10 siswa sbb;
Hari X Y
1 80 90
2 80 94
3 85 87
4 79 78
5 79 83
6 51 44
7 55 48
8 60 52
9 60 53
10 70 63
a. Estimasikan persamaan regresi Y atas X!
b. Uji keberartian koefisien arah persamaan regresi!
c. Ujilah kelinearan model regresi!
d. Bila dapat, prediksikan hasil belajar siswa yang mempunyai motivasi 76 ( α =5 ) !
Penyelesaian:
Perhitungan regresi linear menggunakan SPSS:
a.) Buka SPSS.
b.) Klik Variable View pada SPSS data editor.
c.) Pada baris 1, ketik kolom Name dengan X, kolom type pilih numeric dengan decimal
0. Pada baris 2, ketik kolom Name dengan Y, kolom type pilih numeric dengan
decimal 0.

d.) Klik Data View, pada kolom X dan Y masukkan masing – masing data.
e.) Klik menu Analyze → Regression → Linear
f.) Pilih variabel Y sebagai variable dependent (terikat) dan X sebagai variabel
independent (bebas).

g.) Klik OK.


h.) Hasil Output.
Dari perhitungan regresi linear menggunakan SPSS tersebut maka:
a. Estimasi persamaan regresi Y atas X
Pada tabel Coefficients menginformasikan model persamaan regresi dengan koefisien
konstanta dan koefisien variabel yang ada pada kolom Unstandardized Coefficients B.
Maka diperoleh model persamaan regresi: Y = -35,541 + 1,498X.
b. Uji keberartian koefisien arah persamaan regresi
1.) Hipotesis Pengujian
H 0 : Koefisien arah regresi tidak berarti.
H 1 : Koefisien arah regresi berarti.
2.) α = 5 %
3.) Kriteria : Tolak H0 jika Fhitung > F tabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut =
(n – 2) maka diperoleh dk peyebut = (10 – 2) = 8. Sehingga Fhitung > F tabel =5,317 .
4.) Statistik Hitung menggunakan SPSS
Pada tabel ANOVA di kolom F, diperoleh Fhitung =106,746 .
5.) Kesimpulan
Karena Fhitung =106,746> Ftabel =5,317 , maka H0 ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan Koefisien arah regresi berarti yang menjelaskan adanya pengaruh
variabel independent dan variabel dependent.
c. Uji kelinearan model regresi
Menentukan linearitas dari regresi maka kriteria: Sig. < 0,05, maka model regresi linear.
Pada tabel ANOVA diperoleh nilai Sig. = 0,000 < 0,05 maka model persamaan regresi
signifikan artinya model regresi linear memenuhi kriteria linearitas.
d. Bila dapat, prediksikan hasil belajar siswa yang mempunyai motivasi 76 ( α =5 ) !
Diperoleh model persamaan regresi: Y = -35,541 + 1,498X. Jika calon mahasiswa yang
datang di pameran (X) = 76 orang maka
Y = -35,541 + 1,498X
Y = -35,541 + 1,498(76)
Y = -35,541 + 35,541
Y = 78,307
Y ≈ 78
Jadi, hasil belajar siswa yang mempunyai motivasi 76 adalah 78

8. Kemampuan Literasi Matematika dari sampel kelompok siswa dengan pembelajaran PBL,
PjBL, DL sebagai berikut:

Kemampuan Literasi Matematika


PBL PjBL DL
90 78 76
89 87 78
88 77 76
78 79 78
86 75 74
89 78 65
87 89 66
85 87 67
75 87 75
76 87 67
78 88 77
79 76 78
83 87 75
81 87 74
80 87 77
79 86 76
79 78 75
98 87 78
94 78 75
87 76 77
89 87 76
84 76 76
78 78 77
90 78 77
87 76 76
88 78 77
87 76 76
98 76 77
84 76 67
84 76 67

Dengan one way anova ujilah apakah ada perbedaan rata-rata kemampuan Literasi
Matematika antar tiga kelompok tersebut?jika ada lakukan uji post hoc untuk
menganalisis kelompok mana yang terbaik rata-rata Literasi Matematikanya.

Penyelesaian :

1) H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan literasi matematika antar tiga


kelompok.
H1 = Ada perbedaan rata-rata kemampuan literasi matematika antar tiga kelompok.
2) Uji statistik yang digunakan
Menggunakan SPSS : One Way Anova
3) Ditetapkan α = 0,05
4) Kriteria :
Terima H1 jika nilai sig. pada tabel Anova ˂ 0,05
5) Perhitungan
Langkah-langkah menggunakan SPSS :
1. Buka lembar kerja SPSS, kemudian klik Variable View. Pada bagian Name
ketikan model dan nilai. Variabel model dengan kategori 1= PBL, 2= PjBL, 3=
DL. Type model pada bagian measure ubah menjadi “Nominal” dan type nilai
ubah menjadi “Scale”.

2. Buka Data View dan isikan data seperti di bawah ini:

3. Pada menu, pilih Analyze, Compare Means, One-Way ANOVA, sampai muncul
jendela One-Way ANOVA seperti di bawah ini:

4. Pilih variabel “nilai” lalu masukkan ke kotak “Dependent List” kemudian pilih
variabel “model” lalu masukkan ke kotak “Factor”.
5. Klik tombol Options, lalu centang “descriptive” dan “Homogeneity of Variance
Test”.

6. Klik continue
7. Klik tombol Post Hoc kemudian centang LSD.

8. Klik continue
9. Klik OK
10. Output
Descriptives
nilai
95% Confidence
Test of Homogeneity of Variances
Interval for Mean
nilai
Std. Std. Lower Upper Minim Maxim
Levene df1 df2 Sig.
N Mean Deviation Error Bound Bound um um
Statistic
1,00 30 85,000 5,97697 1,0912 82,7682 87,2318 75,00 98,00
4,102 2 87 ,020
0 4
2,00 30 81,033 5,18940 ,94745 79,0956 82,9711 75,00 89,00
3
3,00 30
ANOVA 74,333 4,13841 ,75557 72,7880 75,8786 65,00 78,00
nilai 3
Tota 90 80,122Sum
6,75216 of,71174
df Mean Square
78,7080 81,5364F 65,00 Sig.
98,00
l 2 Squares
Between 1744,022 2 872,011 32,790 ,000
Groups
Within Groups 2313,633 87 26,593
Total 4057,656 89

6) Kesimpulan
Dari tabel Descriptives nampak bahwa rata-rata kemampuan literasi matematika
dengan menggunakan pembelajaran PBL sebesar 85, pembelajaran PjBL rata-ratanya
sebesar 81,03 dan DL rata-ratanya sebesar 74,33.
Dari tabel Test of Homogeneity of Variances terlihat bahwa hasil uji menunjukkan
varian ketiga kelompok tersebut (P-value = 0,020).
Berdasarkan tabel output ANOVA pada kolom sig. Diperoleh nilai P-value = 0,00 ˂
0,05 maka H1 diterima.
7) Penafsiran
Ada perbedaan yang signifikan rata-rata kemampuan literasi matematika antar tiga
kelompok.
Karena hasil uji Anova menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, maka
uji selanjutnya adalah melihat kelompok mana saja yang berbeda.
Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
Dependent Variable: nilai
LSD
Mean 95% Confidence Interval
Difference (I- Std. Lower Upper
(I) model (J) model J) Error Sig. Bound Bound
1,00 2,00 3,96667* 1,33150 ,004 1,3202 6,6132
3,00 10,66667* 1,33150 ,000 8,0202 13,3132
*
2,00 1,00 -3,96667 1,33150 ,004 -6,6132 -1,3202
*
3,00 6,70000 1,33150 ,000 4,0535 9,3465
3,00 1,00 -10,66667* 1,33150 ,000 -13,3132 -8,0202
*
2,00 -6,70000 1,33150 ,000 -9,3465 -4,0535
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Berdasarkan tabel Multiple Comparisons memperlihatkan bahwa ketiga


kelompok menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan (ditandai
dengan tanda bintang “*”). Artinya direkomendasikan menggunakan
pembelajaran PBL untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika.

9. Berikut data kemampuan literasi matematika sampel siswa yang diajar dengan model
pembelajaran dan pendekatan pembelajaran di SMPN 25 Semarang:

Pendekatan_ Pembelajaran
PMRI Humanis Saintifik
Model_Pemblj PBL 90, 76,87,88,76,7 65,67,76,78,67,
66,65,67,64,62
r 98,89,100,87 5
65.61,62,60,65
90,98,87,88,90 77,76,74,73,7
65,67,76,78,67,
89,90,100,89,90
0 66,65,67,64,62
90,
76,71,72,73,7 65.61,62,60,65
98,89,100,87 62, 63
4
90,98,87,88,90
76,87,88,76,7
89,90,100,89,90
100,89 5
77,76,74,73,7
0
76,71,72,73,7
4
72, 76
PjB 90, 98,89,70,87 76,87,88,76,7 65,67,76,78,67,
90,98,87,88,90 66,65,67,64,62
L 5
89,90,70,89,90 65.61,62,60,65
77,76,74,73,7
90, 98,89,70,87 65,67,66,68,67,
70,98,87,88,90 0 66,65,67,64,62
89,90,70,89,90 76,71,72,73,7 65.41,62,50,45
70,89 62, 43
4
76,87,88,76,7
5
67,76,64,73,7
0
66,71,72,73,7
4
62, 66
DL 90, 76,87,88,76,7 65,67,76,78,67,
66,65,67,64,62
98,89,100,87 5
65.61,62,60,65
90,98,87,88,90 77,76,74,73,7
65,67,76,48,67,
69,90,70,89,90
0 36,45,47,64,62
70, 98,80,70,87
76,71,72,73,7 25.21,62,30,25
90,98,87,88,90
52, 53
89,90,80,80,90 4
70,89 76,87,88,56,7
5
77,56,74,73,5
0
46,61,72,73,5
4
72, 76

Ujilah:
a. Apakah ada perbedaan mean kemampuan literasi matematika (LM) antar model
pembelajaran?
Bila ada perbedaan mean LM yang signifikan lanjutkan Post Hoc Test dan berilah
rekomendasi mean LM tertinggi dan terendahnya. Tulis setiap langkah penggunaan
SPSS (apa yang di click dan perintah yang jelas pada komputer beserta gambar
tampilannya).
b. Apakah ada perbedaan mean LM antar pendekatan pembelajaran?
Bila ada perbedaan mean LM yang signifikan lanjutkan Post Hoc Test dan berilah
rekomendasi mean LM tertinggi dan terendahnya. Tulis setiap langkah penggunaan
SPSS (apa yang di click dan perintah yang jelas pada komputer beserta gambar
tampilannya).
c. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran
terkait mean LM? Bila ada interaksi model pembelajaran dan pendekatan
pembelajaran yang membuat perbedaan mean LM yang signifikan lanjutkan Post Hoc
Test dan berilah rekomendasi mean LM tertinggi dan terendahnya diantara LM pada 9
sel yang disebabkan dari faktor model pembelajaran dan faktor pendekatan
pembelajaran. Tulis setiap langkah penggunaan SPSS (apa yang di click dan perintah
yang jelas pada komputer beserta gambar tampilannya) .

Penyelesaian :
Langkah-langkah menggunakan SPSS :
a. Buka lembar kerja SPSS, kemudian klik Variable View. Buat 3 variabel dengan
ketentuan sebagai berikut :
Variabel independen : 1. “pendekatan” dengan kategori PMRI, Humanis, Saintifik.
Measure Nominal, Type Numeric dan isi value: 1= PMRI, 2=Humanis, 3=Saintifik.
Variabel independen : 2. “model” dengan kategori PBL, PjBL, DL. Measure Nominal,
Type Numeric dan isi value: 1= PBL, 2=PjBL, 3=DL.

Variabel dependen : “hasil”, measure Scale, Type Numeric.

b. Buka Data View dan isikan data seperti di bawah ini:


a. Apakah ada perbedaan mean kemampuan literasi matematika (LM) antar model
pembelajaran?
1) H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan literasi matematika antar tiga model
pembelajaran.
H1 = Ada perbedaan rata-rata kemampuan literasi matematika antar tiga model
pembelajaran.
2) Uji statistik yang digunakan
Menggunakan SPSS : One Way Anova
3) Ditetapkan α = 0,05
4) Kriteria :
Terima H1 jika nilai sig. pada tabel Anova ˂ 0,05
5) Perhitungan
Menggunakan SPSS :

a. Pada menu, pilih Analyze, Compare Means, One-Way ANOVA, sampai muncul
jendela One-Way ANOVA seperti di bawah ini:

b. Pilih variabel “hasil” lalu masukkan ke kotak “Dependent List” kemudian pilih
variabel “model” lalu masukkan ke kotak “Factor”.
c. Klik tombol Options, lalu centang “descriptive” dan “Homogeneity of Variance
Test”.

d. Klik continue
e. Klik tombol Post Hoc kemudian centang LSD.

f. Klik continue
g. Klik OK
h. Output
Descriptives
hasil
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper Minim Maxim
N Mean Deviation Error Bound Bound um um
PBL 96 77,791 11,80537 1,2048 75,3997 80,1837 60,00 100,00
7 8
Test of PjB 96 74,562 12,32440 1,2578 72,0653 77,0597 41,00 98,00
L 5 5
DL 96 71,979 16,69855 1,7042 68,5957 75,3626 21,00 100,00
2 9
Tota 288 74,777 13,94211 ,82155 73,1608 76,3948 21,00 100,00
l 8
Homogeneity of Variances
hasil
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
ANOVA 2,984
hasil 2
Sum of
285
Squares df Mean Square F Sig.
Between 1628,361 2 814,181 4,284 ,015 ,052
Groups
Within Groups 54159,417 285 190,033
Total 55787,778 287

6) Kesimpulan
Dari tabel Descriptives nampak bahwa rata-rata kemampuan literasi matematika dengan
menggunakan model pembelajaran PBL sebesar 77,79, model pembelajaran PjBL rata-
ratanya sebesar 74,56 dan model pembelajaran DL rata-ratanya sebesar 71,97.
Dari tabel Test of Homogeneity of Variances terlihat bahwa hasil uji menunjukkan
varian ketiga model pembelajaran tersebut (P-value = 0,052).
Berdasarkan tabel output ANOVA pada kolom sig. Diperoleh nilai P-value = 0,015 ˂
0,05 maka H1 diterima.
7) Penafsiran
Ada perbedaan yang signifikan rata-rata kemampuan literasi matematika antar tiga model
pembelajaran.
Karena hasil uji Anova menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, maka uji
selanjutnya adalah melihat model pembelajaran mana saja yang berbeda.

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
Dependent Variable: hasil
LSD
(I) model (J) model Mean Std. Error Sig. 95% Confidence
Difference Interval
(I-J)
Lower Upper
Bound Bound
PBL PjBL 3,22917 1,98973 ,106 -,6873 7,1456
*
DL 5,81250 1,98973 ,004 1,8961 9,7289
PjBL PBL -3,22917 1,98973 ,106 -7,1456 ,6873
DL 2,58333 1,98973 ,195 -1,3331 6,4998
DL PBL -5,81250* 1,98973 ,004 -9,7289 -1,8961
PjBL -2,58333 1,98973 ,195 -6,4998 1,3331
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Berdasarkan tabel Multiple Comparisons memperlihatkan bahwa model pembelajaran yang


menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan (ditandai dengan tanda bintang “*”)
adalah model pembelajaran PBL. Artinya direkomendasikan menggunakan model pembelajaran
PBL untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika. Serta kemampuan literasi matematika
terendah adalah dengan menggunakan model pembelajaran DL.
b. Apakah ada perbedaan mean kemampuan literasi matematika (LM) antar pendekatan
pembelajaran?
1) H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan literasi matematika antar tiga
pendekatan pembelajaran.
H1 = Ada perbedaan rata-rata kemampuan literasi matematika antar tiga pendekatan
pembelajaran.
2) Uji statistik yang digunakan
Menggunakan SPSS : One Way Anova
3) Ditetapkan α = 0,05
4) Kriteria :
Terima H1 jika nilai sig. pada tabel Anova ˂ 0,05
5) Perhitungan
Menggunakan SPSS :

a. Pada menu, pilih Analyze, Compare Means, One-Way ANOVA, sampai muncul
jendela One-Way ANOVA seperti di bawah ini:

b. Pilih variabel “hasil” lalu masukkan ke kotak “Dependent List” kemudian pilih
variabel “pendekatan” lalu masukkan ke kotak “Factor”.

c. Klik tombol Options, lalu centang “descriptive” dan “Homogeneity of Variance


Test”.
d. Klik continue
e. Klik tombol Post Hoc kemudian centang LSD.

i. Klik continue
j. Klik OK
k. Output

Descriptives

hasil
Test of Homogeneity of Variances 95% Confidence
hasil Interval for Mean
Levene df1 Std. df2Std. Sig.
Lower Upper Minim Maxim
Statistic
N Mean Deviation Error Bound Bound um um
PMRI 2,093 2 285 ,125
96 88,32 7,93990 ,81036 86,7141 89,9317 69,00 100,00
ANOVA
29
hasil
Huma 96 73,97Sum 7,60606
of ,77629
df 72,4380
Mean 75,5203F 46,00 Sig.
88,00
nis 92Squares Square
Saintif
Between 96 62,03 10,77566
33271,924 1,0997 2 59,8479 64,2146
16635,962 21,00 ,000
210,574 78,00
ik Groups 13 9
Total 288
Within Groups 74,77 13,94211
22515,854 ,82155
285 73,1608 76,3948
79,003 21,00 100,00
Total 7855787,778 287
6) Kesimpulan
Dari tabel Descriptives nampak bahwa rata-rata kemampuan literasi matematika
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran PMRI sebesar 88,32, pendekatan
pembelajaran Humanis rata-ratanya sebesar 73,97 dan pendekatan pembelajaran
Saintifik rata-ratanya sebesar 62,03.
Dari tabel Test of Homogeneity of Variances terlihat bahwa hasil uji menunjukkan
varian ketiga model pembelajaran tersebut (P-value = 0,125).
Berdasarkan tabel output ANOVA pada kolom sig. Diperoleh nilai P-value = 0,000 ˂
0,05 maka H1 diterima.
7) Penafsiran
Ada perbedaan yang signifikan rata-rata kemampuan literasi matematika antar tiga
pendekatan pembelajaran.
Karena hasil uji Anova menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, maka
uji selanjutnya adalah melihat pendekatan pembelajaran mana saja yang
berbeda.

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: hasil


LSD
95% Confidence
Mean
Interval
(I) (J) Difference Std. Lower Upper
pendekatan pendekatan (I-J) Error Sig. Bound Bound
*
PMRI Humanis 14,34375 1,28292 ,000 11,8185 16,8690
Saintifik 26,29167* 1,28292 ,000 23,7665 28,8169
Humanis PMRI -14,34375* 1,28292 ,000 -16,8690 -11,8185
Saintifik 11,94792* 1,28292 ,000 9,4227 14,4731
Saintifik PMRI -26,29167* 1,28292 ,000 -28,8169 -23,7665
*
Humanis -11,94792 1,28292 ,000 -14,4731 -9,4227
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Berdasarkan tabel Multiple Comparisons memperlihatkan bahwa ketiga
pendekatan pembelajaran menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan
(ditandai dengan tanda bintang “*”). Artinya direkomendasikan menggunakan
pendekatan pembelajaran PMRI untuk meningkatkan kemampuan literasi
matematika. Serta kemampuan literasi matematika terendah adalah dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran Saintifik.

c. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan perdekatan pembelajaran terkait
rata-rata kemampuan literasi matematika?
1) H0 = Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran
terkait rata-rata kemampuan literasi matematika.
H1 = Ada interaksi antara model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran terkait
rata-rata kemampuan literasi matematika.
2) Uji statistik yang digunakan
Menggunakan SPSS : Two Way Anova
3) Ditetapkan α = 0,05
4) Kriteria :
Terima H1 jika nilai sig. ˂ 0,05
5) Perhitungan
Menggunakan SPSS :

a. Pada menu, pilih Analyze, General Linear Model, Univariate. Pilih variabel
“hasil” lalu masukkan ke kotak “Dependent Variable” kemudian pilih variabel
“model” dan “pendekatan” lalu masukkan ke kotak “Fixed Factor(s)”.
b. Klik Plots, akan muncul jendela seperti di bawah ini: masukkan “model” ke
kotak Horizontal Axis dan “pendekatan” ke kotak Separate Lines. Kemudian
klik Add, maka akan tampak sebagai berikut :

c. Klik continue
d. Klik Post Hoc, masukkan pendekatan ke kotak Post Hoc Test for. Centang
LSD.
e. Klik continue
f. Klik Options, masukkan model, pendekatan, dan model*pendekatan ke dalam
kotak Display Means for. Pada Display centang Descriptive statistics dan
Homogentity test.

g. Klik Continue
h. Klik OK
i. Output
Descriptive Statistics
Dependent Variable: hasil
Std.
model pendekatan Mean Deviation N
PBL PMRI 91,8438 4,74586 32
Humanis 75,7500 4,93179 32
Saintifik 65,7813 4,81754 32
Total 77,7917 11,80537 96
PjBL PMRI 86,5313 8,65461 32
Humanis 74,1875 6,35223 32
Saintifik 62,9688 7,96559 32
Total 74,5625 12,32440 96
DL PMRI 86,5938 8,75052 32
Humanis 72,0000 10,26111 32
Saintifik 57,3438 15,20104 32
Total 71,9792 16,69855 96
Total PMRI 88,3229 7,93990 96
Humanis 73,9792 7,60606 96
Saintifik 62,0313 10,77566 96
Total 74,7778 13,94211 288
Levene's Test of Equality of Error
Variancesa
Dependent Variable: hasil
F df1 df2 Sig.
7,143 8 279 ,000
Tests the null hypothesis that the error
variance of the dependent variable is
equal across groups.
a. Design: Intercept + model +
pendekatan + model * pendekatan

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: hasil
Type III Sum
Source of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 35275,340a 8 4409,418 59,975 ,000
Intercept 1610414,222 1 1610414,222 21904,055 ,000
model 1628,361 2 814,181 11,074 ,000
pendekatan 33271,924 2 16635,962 226,274 ,000
model * 375,056 4 93,764 1,275 ,280
pendekatan
Error 20512,438 279 73,521
Total 1666202,000 288
Corrected Total 55787,778 287
a. R Squared = ,632 (Adjusted R Squared = ,622)
1. model * pendekatan
Dependent Variable: hasil
95% Confidence Interval
pendek Lower Upper
model atan Mean Std. Error Bound Bound
PBL PMRI 91,844 1,516 88,860 94,828
Human 75,750 1,516 72,766 78,734
is Profile
Plots Saintifi 65,781 1,516 62,797 68,765
k
PjBL PMRI 86,531 1,516 83,547 89,515
Human 74,188 1,516 71,204 77,171
is
Saintifi 62,969 1,516 59,985 65,953
k
DL PMRI 86,594 1,516 83,610 89,578
Human 72,000 1,516 69,016 74,984
is
Saintifi 57,344 1,516 54,360 60,328
k
6) Kesimpulan
Berdasarkan tabel Descriptive Statistics, kita bisa menilai rata-rata kemampuan
literasi matematika berdasarkan model dan pendekatan. Sebagai contoh rata-rata
kemampuan literasi matematika pada pembelajaran model PBL dengan pendekatan
PMRI sebesar 91,84.
Berdasarkan tabel Levene's Test of Equality of Error Variances a, menunjukkan
bahwa nilai sig. = 0,00 ˂ 0,05 sehingga bisa dikatakan varian antar group sama.
Corrected Model :
Berdasarkan tabel Tests of Between-Subjects Effects, nilai sig. 0,00 ˂ 0,05 berarti
model valid.
Intercept :
Berdasarkan tabel Tests of Between-Subjects Effects, nilai sig. 0,00 ˂ 0,05 berarti
intercept signifikan.
Model :
Berdasarkan tabel Tests of Between-Subjects Effects, nilai sig. 0,00 ˂ 0,05 berarti
model berpengaruh signifikan.
Pendekatan :
Berdasarkan tabel Tests of Between-Subjects Effects, nilai sig. 0,00 ˂ 0,05 berarti
pendekatan berpengaruh signifikan.
Model*Pendekatan :
Berdasarkan tabel Tests of Between-Subjects Effects, nilai sig. 0,28 ˃ 0,05 berarti
model*pendekatan tidak berpengaruh signifikan.
Berdasarkan tabel model * pendekatan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
model PBL dan pendekatan PMRI menghasilkan kemampuan literasi matematika
tertinggi, sedangkan penggunaan model DL dan pendekatan saintifik menghasilkan
kemampuan literasi matematika terendah.

Anda mungkin juga menyukai