Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sondang Meriapul Kristiani Sitohang

NIM : 06081181520018

1. Koefisien Korelasi Biserial

Koefisien Biserial dinotasikan dengan


r bis adalah teknik korelasi yang
dirancang untuk menganlisis hubungan hubungan antara dua variabel, dimana
variabel kuantitatif X dan variabel dikhotomi buatan Y (artificial dichotomy).
Variabel Y berasal dari variabel kuantitatif yang berdistribusi normal atau
mendekati normal. Misalnya nilai tes statistika diuat dalam dua kategori, yaitu
lulus dan tidak lulus (1,0). Kemudian dihitung korelasi antara variabel kuantitatif
X (IQ) dengan variabel dikhotomi Y (lulus dan tidak lulus mata uliah statistika).

Koefisien korelasi biserial dinyatakan dengan rumus :

M p M q pq
r bis = St y

Keterangan :

St = standar deviasi skor total variabel kuantitatif X

P = proporsi untuk kategori 1

q = proporsi untuk kategori 0

M p = rata-rata X kelompok lulus

Mq = rata-rata X kelompok tidak lulus

Y = ordinat dari z yang luas kurva normal yang berdampingan p dan q

Langkah-langkah analisis :

a. Menghitung proporsi dari masing-masing nilai observasi dari dua kategori.


Misalkan proporsi yang mempunyai nilai 1 adalaj q. Karena ada dua
kategori maka p + q = 1.
b. Menghitung rata-rata dari X yang mempunyai kategori 1 dan rat-rata X

yang mempunyi Ktegori 0, yaitu


M p dan Mq .

c. Menghitung standar deviasi dari skor total X, yaitu


St .

Contoh :
Suatu penelitian bertujuan mempelajaru hubungan antara IQ dan kelulusan
mahasiswa pada mata kuliah statistika. Hasil pengukuran IQ dan kelulusan
mahasiswa pada mata kuliag statistikla disajikanpada tabel berikut.

NO. Skor (IQ) x2 Kelulusan


statistika (Y)
1 112 12544 1
2 116 13456 1
3 135 18225 1
4 130 16900 1
5 100 10000 0
6 100 10000 1
7 99 9801 0
8 100 10000 0
9 100 10000 0
10 118 13924 1
Jumlah 1110 124850 6

Hipotesis :

H0 :
bi 0

Ha :
bi >0

6
P= 10 = 0,6, p+q = 1 => 0,6 + q = 1 => q = 0,4

112+ 116+135+130+ 100+ 118 711


Mp = = = 118,5
6 6

100+ 99+100+100 399


Mq = = = 99,75
4 4

St =
X 2 X2
N

N = 12,806

Untuk mencari ordinat Y yang membagi luas dibawah kurva normal dalam 60%
dan 40% dapat dilihat dapat dilihat (pq) , yaitu y = 0,387.

M p M q pq 118,599,75 (0,40 x 0,60)


r bis = = X = 0,908
St y 12,806 0,387
Nilai
r bis dapat ditransformasikan ke statistik t, melalui formula berikut.

t0 = bi
N2
1 bi = 0,908 102
10,908 = 6,129

Untuk = 0,05, diperoleh


t tab = 1,86, dan
t >
t tab atau
H0

ditolak. Dengan demikian, ada hubungan positif antara gender dan skor
statistika.

2. Koefisien korelasi point biserial


Korelasi point biserial diberi notasi
r pbi , adalah korelasi antara

dua variabel dimana variabel pertama berupa data interval atau rasio
ddan variabel kedua merupakan dikhotomi. Variabel dikotomi mempunyai
dua nilai sebagaimana asal kata biserial dari kata bi dan series yang
berarti dua deret , misalnya variabel gender yang terdiri pria dan
wanita.
Perhitungan korelasi point biserial antara variabel kuantitatif X dan
dikotomi Y (1,0) menggunakan rumus sebagai berikut.

M p M q
r pbi = Sx
( pq)

Sx = standar deviasi variabel kuantitatif X


p = proporsi untuk kategori 1
q = proporsi untuk kategori 0
M p = rata rata X yang mempunyai kategori 1

Mq = rata rata X yang mempunyai kategori 0

Contoh :
Nilai mata kuliah statistika dari 10 mahasiswa (6 pria dan 4 wanita),
disajikan pada tabel berikut .

Nama X Y
Ahmad 66 1
Adin 73 1
Amir 65 1
Alwi 70 1
Hikmah 63 0
Amran 59 1
Wati 64 0
Salmah 55 0
Megakarti 56 0
Arman 75 1
Keterangan : X = skor statistika dan Y alah gender (1 = pria dan 2 =
wanita)

Nama X X2
Ahmad 66 4356
Adin 73 5329
Amir 65 4225
Alwi 70
4900
Hikmah 63
Amran 59 3969
Wati 64 3481
Salmah 55 4096
Megakarti 56 3025
Arman 75 3136
5625
Jumlah 646 42142

66 +73+65+70+59+75 408
Mp = = = 68
6 6

63+ 64+55+56 238


Mq = = = 59,5
4 4

St =
X 2 X2
N

N =n 6,41

6
P= 10 = 0,6 dan q = 0,4

M p M q 6859,5
r pbi = Sx
( pq) r pbi = 10
(0,6 x 0,4) = 0,65

Dapat juga menggunakan rumus :

r pbi =
M iM t
Sx p
q

Dengan

Sx = standar deviasi variabel skor total (variabel X)

p = proporsi untuk kategori 1


q = proporsi untuk kategori 0

M i = rata rata X yang mempunyai kategori 1

Mt = rata rata skor total

Dari perhitungan diperoleh :

646
Rata-rata total X, yaitu
Mt = = 64,6
10

408
Rata-rata (kode i = 1), yaitu
Mi = = 68
6

r pbi =
M iM t
Sx p
q =
6864,6 0,6
S x 6,41 0,4 = 0,65

Uji signifikansi koefisiem korelasi

H0 :
bi 0 (tidak valid) versus
H1 : bi > 0 (valid)

t0 = bi
N 2
1 pbi2 = 0,65
102
10,652 = 2,419

Db = n 2 = 8

Untuk = 0,05, diperoleh


t tab = 1,86 , dan
t0 > t tab atau
H0

ditolak. Dengan demikian, ada hubungan positif antara gender dan skor
statistika.

STATISTIKA TERAPAN, edisi kedua. Dr. Kadir, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai