Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika Pendidikan
yang diampu oleh Ibu Fitriana Yolanda.,S.Pd.,M.Pd
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berjudul “Korelasi
Bivariat Menggunakan Uji Korelasi Koefisien Kontingensi”.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN PENULISAN 1
BAB II 2
A. KONSEP RELASI 2
BAB III..................................................................................................................10
A. KESIMPULAN 10
B. SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1
BAB II
ISI
2. 1 Konsep Korelasi
Dalam dunia pendidikan dapat diambil satu contoh. Anak yang memiliki motivasi
berprestasi sering terlihat senang mengerjakan tugas, rajin belajar, dan datang ke
sekolah tepat waktu. Hal ini sangat mungkin terjadi juga pada siswa-siswa yang
lain. Kalau demikian, maka akan muncul sejumlah pertanyaan yang ingin
mengungkap tentang keberadaan korelasi atau hubungan antara variabel yang satu
(variabel bebas, variabel X, independent variable) dengan variabel yang lain
(variabel terikat, variabel Y, dependent variable).
2
2. Apakah motivasi berprestasi berpengaruh terhadap disiplin atau
berdampak pada kerajinan belajar siswa?
3. Apakah motivasi berprestasi yang semakin tinggi akan diikuti oleh disiplin
belajar atau kerajinan belajar siswa yang semakin tinggi pula?
4. Atau justru sebaliknya, motivasi berprestasi yang semakin tinggi justru
diikuti oleh disiplin belajar atau kerajinan belajar siswa yang semakin
menurun?
3
apabila hasil analisis menunjukkan angka bertanda negatif, misalnya rxy = –
0.756; rxy = –0,234; dan lain-lain.
Perlu dicermati bahwa tanda plus (+) dan minus (–) di depan indek
korelasi adalah bukan tanda aljabar, yang berarti kurang dari atau lebih dari nol
(0). Tanda minus (–) menunjukkan adanya korelasi yang berlawanan (tidak
pararel, tidak searah) sedangkan tanda plus (+) menunjukkan adanya korelasi
yang se arah (pararel, tidak berlawanan). Namun, pada tataran realitas hampir
tidak pernah ditemukan korelasi yang koefisiennya benar-benar sempurna (+1,00
atau –1,00) atau benar-benar tidak ada korelasi (Nihil, 0). Berikut ini disajikan
tabel interpretasi koefisien korelasi.
4
membutuhkan rumus kai kuadrat atau chi square. dengan demikian, penggunaan
rumus KK harus diawali dengan penggunaan rumus kai kuadrat atau chi square.
Apabila variable itu hanya menjadi dua kategori, dan kedua kategori itu
sifatnya diskrit(terpisah menjadi dua buah kutub yang ekstrem), maka selain
menggunakan teknik analisis korelasioanl koefisien kontigensi, dapat pula
dipergunakan teknik analisis korelasional Phi koefisien. Akan tetapi apa bila
kategori itu lebih dari dua buah, maka teknik analisis korelasional Phi koefisien
tidak dapat di terapkan disini.
Uji ini sangatlah erat kaitannya dengan uji chi-square. Sebab berdasarkan
rumus uji koefisien ini, bahwa tidaklah mungkin koefisien ini dapat dihitung tanpa
terlebih dahulu mengetahu nilai dari chi-square. Jadi, logikanya adalah hitung
terlebih dahulu chi-square, baru kemudian hitung koefisien kontingensi.
5
Sedangkan rumus kai kuadrat (chi square) adalah sebagai berikut.
Keterangan :
X2 = chi square
Untuk melakukan penghitungan dengan rumus KK, berikut disajikan dua contoh.
Pertama adalah tentang mencari korelasi dua variabel yang memiliki data nominal
(diskrit). Suatu misal, seorang peneliti ingin mengetahui korelasi antara jenis
pendidikan (JP) dengan pilihan pekerjaan (PP) dari 150 orang responden. Data
yang diperoleh ditabulasikan ke dalam tabel berikut.
6
Untuk menghitung fh, dibutuhkan tabel kerja sebagai berikut.
7
(PI) dari 250 orang responden. Data yang diperoleh ditabulasikan ke dalam tabel
sebagai berikut.
8
Cara Mengambil Kesimpulan
Hasil kedua analisis dengan teknik korelasi KK tersebut kemudian dijadikan dasar
untuk mengambil kesimpulan sebagai berikut.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11