RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
DI SD
Dosen Pengampu:
Oleh:
1) Fungsi Perencanaan
Rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat memotivasi
guru untuk lebih siap dan percaya diri melakukan kegiatan pembelajaran.
Semua kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang perlu persiapan atau
planning yang akan dijadikan haluan pada waktu pelaksanaan kegiatan.
Adapun dan sebesar apapun kegiatan yang akan dilakukan tentunya akan
memerlukan persiapan, begitu pulalah dalam pembelajaran, persiapan guru
harus matang baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis. Jika seorang
guru berani tampil didepan kelas tanpa persiapan, maka akan merugikan
peserta didik yang sekaligus akan menjatuhkan wibawa guru tersebut
dihadapan peserta didiknya.
2) Fungsi Pelaksanaan
Rencana Pelaksanaan pembelajaran harus disusun secara
sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan dalam
penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang aktual. Dengan demikian,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berfungsi untuk mengefektifkan
proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan. (Hayati, 2014)
C. Prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1) RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk
rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
2) RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan
dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal
peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
3) Mendorong partisipasi aktif peserta didik sesuai dengan tujuan kurikulum
2013 untuk mengahasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri
dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang
dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi,
minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,
semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
4) Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran
dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
5) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
6) Pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian
dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat
terindefikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan
peserta didik.
7) Keterkaitan dan keterpaduan. RPP disusun dengan memperhatikan
keterkaitan dan keterpaduan anatara KI dan KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengkomidasikan pembelajaran
tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran untuk sikap dan keterampilan,
dan keragaman budaya.
8) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). RPP disusun
dengan mempertimbangkan penerapan TIK secara terintegrasi sitematis,
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
D. Komponen dan Sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. (KD pada KI-1)
2. (KD pada KI-2)
3. (KD pada KI-3)
Indikator:
4. (KD pada KI-4)
Indikator:
Catatan:
KD-I dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator
karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung.
Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui
proses pembelajaran langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan pembelajaran)
F. Media, Alat, dan sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/ Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a) Pendahuluan/ kegiatan Awal (... menit)
b) Kegiatan Inti (... menit)
c) Penutup (... menit)
2. Pertemuan kedua:
a) Pendahuluan/ kegiatan Awal (... menit)
b) Kegiatan Inti (... menit)
c) Penutup (... menit)
H. Penilaian
1. Jenis/ teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
KONSEP MODUL AJAR PEMBELAJARAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA DI SD
Dewasa ini modul ajar kerap menjadi bahan perbincangan guru di sekolah
seluruh jenjang, baik tingkat dasar, menengah dan atas. Pada dasarnya modul ajar
merupakan materi pembelajaran yang disusun secara ekstensif dan sistematis
dengan acuan prinsip pembelajaran yang diterapkan guru kepada siswa. Sistematis
dapat diartikan secara urut mulai dari pembukaan, isi materi, dan penutup
sehingga memudahkan siswa belajar dan memudahkan guru dalam
menyampaikan materi. Selain itu, menurut Sungkono, modul ajar bersifat unik
dan spesifik, yang berarti ditujukan untuk sasaran tertentu dalam proses
pembelajaran yang sesuai dengan sasarannya. Sementara spesifik dapat diartikan
bahwa modul ajar didesain secara maksimal untuk mencapai indikator
keberhasilan.
Modul ajar sangat dipentingkan dalam proses pembelajaran bagi guru dan
siswa. Sejatinya, guru akan mengalami kesulitan untuk meng-upgrade efektivitas
mengajar jika tidak disandingkan dengan modul ajar yang lengkap. Hal ini
berlaku untuk siswa, karena yang disampaikan oleh guru tidak sistematis.
Kemungkinan penyampaian materi tidak sesuai dengan kurikulum yang
seharusnya diterapkan, oleh karena itu modul ajar adalah media utama untuk
meningkatkan kualitas dalam pembelajaran yang mana berperan baik bagi guru,
siswa dan proses pembelajaran.
1. Identitas penulis modul, intitusi asal, dan tahun dibentuknya modul ajar,
jenjang sekolah, kelas, alokasi waktu.
2. kompetensi awal yaitu bentuk kalimat pernyataan mengenai pengetahuan
dan keterampilan yang harus dicapai siswa sebelum mempelajari materi.
3. Profil Pelajar Pancasila.
Poin ini merupakan pembeda antara kurikulum sebelumnya dengan
kurikulum merdeka, Profil Pelajar Pancasila merupakan tujuan akhir dari
sebuah proses pembelajaran yang berkaitan dengan pembentukan
karakter siswa. Guru dapat mendesain profil pelajar pancasila dalam
konten atau metode pembelajaran, profil pelajar pancasila digunakan
sesuai kebutuhan siswa pada proses pembelajaran. Beberapa pilar profil
pelajar pancasila yang saling berkaitan di semua mata pelajaran dan
terlihat jelas dalam materi/ konten pembelajaran, pedagogik, kegiatan
project, dan asesmen. Setiap modul ajar meliputi satu ata beberapa poin
dimensi profil pelajar pancasila yang telah ditentukan.
4. Sarana dan Prasarana.
Sarana dan prasaran merupakan fasilitas dan media yang dibutuhkan guru
dan siswa guna menunjang proses pembelajaran di kelas. Salah satu
sarana yang dapat dimanfaatkan dan sangat dibutuhkan oleh guru dan
siswa adalah teknologi. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk
pembelajaran yang lebih bermakna.
5. Target Siswa.
Target siswa dapat dilihat dari psikologis siswa sebelum mulai
pembelajaran. Guru dapat membuat modul ajar sesuai kategori siswa dan
dapat memfasilitasinya agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.
Setidaknya terdapat tiga kategori siswa pada umumnya, di antaranya
adalah:
a. Siswa reguler: karakter tersebut tidak mengalami kesulitan dalam
memahami materi ajar
b. Siswa kesulitan belajar: siswa tersebut mengalami kendala baik
secara fisik maupun mental dimana kurang dapat berkosentrasi
jangka panjang, mehamai materi ajar, kurang percaya diri, dan
sebagainya
c. Siswa pencapaian tinggi: siswa tersebut tergolong cepar memahami
materi pembelajaran, terampil berpikir kritis dan mampu
memimpin.
6. Model Pembelajaran.
Model pembelajaran dalam kurikulum merdeka beragam dan dapat
menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kelas.
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran harus mencerminkan poin-poin penting pada
pembelajaran dan dapat diuji oleh berbagai jenis asesmen sebagai bentuk
dari pemahaman siswa. Tujuan pembelajaran terdiri dari alur konten
capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelaran. Hal ini dilakukan
untuk menentukan kegiatan belajar, sumber daya yangakan digunakan,
kesesuaian dari beragam siswa, dan teknik asesmen yang digunakan.
Bentuk tujuan pembelajaran pun beragam, mulai dari bidang kognitif
yang meliputi fakta dan informasi, prosedural, pemahaman konseptual,
seni berpikir kritis dan keterampilan bernalar, dan langkah
berkomunikasi.
2. Pemahaman Bermakna
Pemahaman bermakna untuk mendeskripsikan proses pembelajaran tidak
hanya menghafal konsep atau fenomena saja, namun perlu diterapkan
kegiatan menghubungkan konsep-konsep tersebut untuk membentuk
pemahaman yang baik sehingga konsep yang telah dirancang oleh guru
dapat membentuk perilaku siswa.
3. Pertanyaan Pemantik
Guru dapat membuat pertanyaan kepada siswa yang dituangkan dalam
rancangan pembelajaran modul ajar untuk membangkitkan kecerdasan
berbicara, rasa ingin tahu, memulai diskusi antar teman atau guru, dan
memulai pengamatan. Fokus pembuatan pertanyaan dalam bentuk kata
tanya terbuka, seperti; apa, bagaimana, mengapa.
4. Kegiatan Pembelajaran
Pada kegiatan ini berisikan skenario pembelajaran dalam kelas atau luar
kelas. Kegiatan ini memiliki urutan yang sistematis yang dapat disertakan
dengan opsi pembelajaran atau pembelajaran alternatif sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa, namun tetap pada koridor durasi waktu yang
telah direncanakan. Adapun tahap kegiatan pembelajaran adalah
pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.
5. Asesmen
Seperti yang telah diketahui bahwa kurikulum merdeka belajar
mendesain asesmen menjadi tiga kategori, yaitu asesmen diagnostik,
asesmen formatif, dan asesmen sumatif. Hal ini untuk mengukur capaian
pembelajaran di akhir kegiatan pembelajaran. Asesmen diagnositik harus
dilakukan sebelum pembelajaran dengan mengategorikan kondisi siswa
dari segi psikologis dan kognitif. Asesmen formatif dilakukan saat proses
pembelajaran. Sementara asesmen sumatif dilakukan di akhir proses
pembelajaran. Adapun bentuk asesmennya beragam di antaranya adalah ;
(1) sikap, asesmen ini dapat berupa pengamatan, penilaian diri,
penilaian teman sebaya dan anekdotal,
(2) perfoma, penilaian ini berupa hasil keterampilan/ psikomotorik
siswa berupa presentasi, drama, market day, dan lain sebagainya,
dan
(3) tertulis, penilaian ini berupa tes tertulis secara objektif, essay,
multiple choice, isiam, dan lain-lain. Guru dapat berkreasi dalam
melakukan asesmen kepada siswa.
6. Remedial dan Pengayaan
Dua kegiatan pembelajaran ini dapat diberikan kepada siswa dengan
pencapaian tinggi dan siswa yang membutuhkan bimbingan untuk
memahami materi. Guru dapat memperhatikan defrensiasi lembar kerja
bagi siswa yang mendapatkan pengayaan dan siswa yang mendapatkan
remedial.
Pada tahap akhir, yaitu lampiran yang meliputi lembar kerja peserta didik,
pengayaan dan remedial, bahan bacaan guru dan siswa, glossarium, dan daftar
pustaka. Beberapa komponen di atas tidak perlu dicantumkan semua pada modul
ajar dan dikembalikan pada satuan pendidikan yang memiliki kebebasan
merancang dan mengembangkan modul sesuai dengan kondisi lingkungan belajar
dan kebutuhan siswa .
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : .....................................
Instansi : SD ...............................
Tahun Penyusunan : Tahun 20…
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase / Kelas : A / II (Dua)
Bab 1 : Mengenal Perasaan
Tema : Mengenal Berbagai Jenis Perasaan dan
Penyebabnya
Elemen : Menyimak
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu bersikap menjadi
penyimak yang baik. Peserta didik mampu
memahami pesan lisan dan informasi dari
media audio, teks aural (teks yang dibacakan),
dan instruksi lisan yang berkaitan dengan
tujuan berkomunikasi.
Elemen : Membaca dan Memirsa
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu bersikap menjadi
pembaca dan pengamat yang baik. Peserta didik
mampu memahami informasi dari bacaan dan
tayangan yang dipirsa tentang diri dan
lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak.
Peserta didik mampu menambah kosakata baru
dari teks yang dibaca atau tayangan yang
diamati dengan bantuan ilustrasi.
Elemen : Berbicara dan Mempresentasikan
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu melafalkan teks dengan
tepat, berbicara dengan santun, menggunakan
volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
Peserta didik mampu bertanya tentang sesuatu,
menjawab, dan menanggapi komentar orang
lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan
baik dan santun dalam suatu percakapan.
Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan
secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau
ilustrasi. Peserta didik mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca atau
didengar, serta menceritakan kembali teks
narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik
diri dan lingkungan.
Menulis
Elemen :
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu menunjukkan
keterampilan menulis permulaan dengan benar
(cara memegang alat tulis, jarak mata dengan
buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di atas
kertas dan/atau melalui media digital. Peserta
didik mengembangkan tulisan tangan yang
semakin baik. Peserta didik mampu menulis
teks deskripsi dengan beberapa kalimat
sederhana, menulis teks rekon tentang
pengalaman diri, menulis kembali narasi
berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau
didengar, menulis teks prosedur tentang
kehidupan sehari-hari, dan menulis teks
eksposisi tentang kehidupan sehari-hari.
B. KOMPETENSI AWAL
Kompetensi awal yang harus dimiliki oleh peserta didik sebelum mempelajari
topik ini adalah kemampuan dan pemahaman mengenal berbagai jenis perasaan
dan penyebabnya.
Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
Berpikir kritis,
Mandiri,
Kreatif,
Bergotong royong, dan
Berkebinekaan global
G. MODEL PEMBELAJARAN
Tatap muka.
KOMPONEN INTI
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apakah peserta didik pernah merasa senang, kaget, malu, atau bangga?
Apakah peserta didik ingat apa yang menyebabkan munculnya perasaan itu?
Bagaimana cara kalian menunjukkan rasa marah?
Bagaimana cara kalian menenangkan diri?
Menurut kalian, tepatkah cara kalian menunjukkan marah?
Pernahkah kalian merasa takut pada sesuatu?
Apa saja yang membuat kalian takut?
Apa yang kalian lakukan untuk mengatasi rasa takut?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Inti
Kunci Jawaban
1. Pindah
2. Berpisah
Minta para peserta didik untuk mengerjakan soal latihan agar mereka memahami
makna kosakata baru.
Bacakan puisi “Sampai Jumpa” sekali lagi.
Kemudian, mintalah peserta didik menuliskan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan tentang puisi di buku tulis masing-masing.
Kunci Jawaban
1. Ia pindah rumah
2. Kota Jakarta
3. Kawannya
4. Tiga tahun
Kegiatan Penutup
Menyimpulkan pembelajaran bahwa dengan meminta siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam.
Kegiatan Pembelajaran 3 dan 4
Tunjukkan judul dan gambar sampul cerita “Mimi Marah”.
Tanyakan hal yang menyebabkan Mimi marah.
Minta peserta didik untuk menebak jumlah tokoh dalam cerita.
Lalu, minta para peserta didik untuk mengepalkan erat-erat tangan mereka dan
menggertakkan gigi selama lima detik.
Tanyakan, apa yang mereka rasakan.
Kemudian minta mereka melepaskan genggaman, melemaskan pundak dan
rahang, serta mencoba bersantai.
Tanyakan, keadaan mana yang menurut mereka terasa lebih nyaman?
Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran sesuai dengan kesepakatan kelas dan melakukan
pengkondisian siswa untuk siap belajar yang terdiri dari : berdoa sebelum
memulai kegiatan, memberi salam pada guru, dan guru memeriksa kehadiran
siswa di kelas.
Guru memberikan informasi pada siswa terkait Capaian dan Alur Pembelajaran
pada hari itu.
Guru memberikan motivasi kepada siswa terkait tema mengenal berbagai jenis
perasaan dan penyebabnya.
Kegiatan Inti
Kunci Jawaban
1. Memperbaiki
2. Mengalah
3. Lega
Minta para peserta didik mengerjakan soal latihan agar mereka memahami
makna kosakata baru.
Jelaskan kepada peserta didik bahwa tanda titik digunakan pada akhir kalimat
pernyataan.
Lalu, jelaskan bahwa huruf kapital digunakan pada awal kalimat.
Dampingi peserta didik untuk membaca ulang cerita “Mimi Marah”.
Minta peserta didik untuk menemukan tanda titik di dalam cerita.
Minta peserta didik untuk mengambil napas setelah tanda titik, sebelum memulai
kalimat berikutnya. Cara ini akan membiasakannya membaca tanda titik dalam
kalimat dengan benar.
Kemudian, minta peserta didik untuk menemukan huruf kapital di dalam cerita..
Dampingi peserta didik untuk mengamati dua kalimat tidak sempurna di buku mereka.
Kemudian, mintalah peserta didik untuk menyunting kalimat tersebut dengan
menambahkan huruf kapital dan tanda titik yang tepat.
Kunci Jawaban
1. Boneka penguin rusak.
2. Mimi tidak lagi marah.
Dampingi peserta didik untuk membaca cerita “Mimi Marah” sekali lagi.
Kemudian, mintalah peserta didik untuk menuliskan jawaban dari pertanyaan
tentang cerita itu di buku tulis masing-masing.
Kunci Jawaban
1. Karena mereka sama-sama ingin bermain boneka.
2. Marah, sedih, menyesal, lega, senang.
3. Mimi masuk ke kamar, berteriak, lalu menangis.
4. Jawaban tergantung pendapat peserta didik.
Misal: Setuju, karena dia tidak memukul adiknya.
5. Jawaban tergantung pendapat peserta didik.
Misal: Aku akan minta maaf kepada kakakku.
Beri peserta didik waktu untuk mengamati tabel “Caraku Menenangkan Diri”
bersama-sama temannya.
Dampingi peserta didik dalam memahami kata-kata baru dengan melihat gambar
ilustrasi.
Minta peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari empat anak.
Beri mereka waktu untuk berdiskusi mengenai cara menunjukkan kemarahan
dan menenangkan diri.
Setelahnya minta setiap kelompok untuk membagikan hasil diskusi mereka.
Tekankan kepada peserta didik bahwa rasa marah merupakan perasaan yang
wajar. Namun, kita harus berhati-hati ketika menunjukkannya agar tidak
menyakiti diri sendiri ataupun orang lain. Fokuskan diskusi pada cara
menenangkan diri ketika merasa marah.
Kegiatan Penutup
Menyimpulkan pembelajaran bahwa dengan meminta siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam
Kegiatan Pembelajaran 5 dan 6
Tunjukkan judul cerita “Kiki dan Cici”. Tanyakan kepada peserta didik,
siapakah Kiki dan Cici?
Apa yang kira-kira terjadi pada mereka berdua?
Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran sesuai dengan kesepakatan kelas dan melakukan
pengkondisian siswa untuk siap belajar yang terdiri dari : berdoa sebelum
memulai kegiatan, memberi salam pada guru, dan guru memeriksa kehadiran
siswa di kelas.
Guru memberikan informasi pada siswa terkait Capaian dan Alur Pembelajaran
pada hari itu.
Guru memberikan motivasi kepada siswa terkait tema mengenal berbagai jenis
perasaan dan penyebabnya.
Kegiatan Inti
Mintalah peserta didik membaca cerita “Kiki dan Cici” bersama teman secara
bergantian.
Berkelilinglah untuk membantu peserta didik yang kesulitan membaca.
Dampingi peserta didik untuk mengamati dua kalimat tidak sempurna di buku
mereka.
Kemudian, mintalah peserta didik untuk menyunting kalimat tersebut dengan
menambahkan huruf kapital pada awal unsur nama.
Kunci Jawaban
1. Riri anak yang usil.
2. Titu main dengan Tuti.
Minta peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari empat anak.
Beri mereka waktu untuk berdiskusi mengenai rasa takut dan penyebabnya.
Berkelilinglah untuk mengamati jalannya diskusi tiap-tiap kelompok. Catatlah
cara peserta didik menyampaikan pendapat, menanggapi komentar teman, dan
menunggu giliran berbicara.
1. Minta peserta didik mengamati gambar peta berpikir di Buku Siswa.
2. Kemudian, beri tahu para peserta didik bahwa mereka akan bersama-sama membuat
peta berpikir tentang penyebab rasa takut.
3. Buatlah empat kelompok penyebab rasa takut: keadaan, benda, suara, dan binatang.
4. Anda boleh membuat peta berpikir di papan tulis atau di selembar karton besar.
5. Minta peserta didik bergantian menuliskan penyebab rasa takut masin-gmasing pada
peta berpikir.
6. Bila ada peserta didik yang kesulitan menulis, bantulah dengan mengeja suku kata.
Tulislah surat kepada orang tua untuk menyampaikan informasi terkait proyek
ini.
Ajak orang tua untuk mendampingi peserta didik dalam menuliskan satu
perasaan yang paling istimewa dalam minggu ini beserta alasannya.
Kemudian, peserta didik dan orang tua bebas berkreasi untuk mengilustrasikan
perasaan tersebut.
Sediakan waktu di kelas agar semua peserta didik bisa menunjukkan proyek
masing-masing. Pajanglah hasil karya mereka di kelas.
Berikut adalah contoh surat untuk orang tua peserta didik. Anda bisa
menggunakannya untuk kegiatan kreativitas di bab-bab berikutnya. Anda juga boleh
membuat surat dengan format berbeda.
Kegiatan Penutup
Menyimpulkan pembelajaran bahwa dengan meminta siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam.
E. ASESMEN / PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Tabel 1.1. Pemetaan Asesmen Diagnosis pada Awal Tahun
1 Haidar
2 Halwa
3 Nusaybah
Nama
Volume Percaya
No. Peserta Pelafalan Kelancaran
Suara Diri
Didik
1 Haidar 2 1 2 4
2 Halwa 4 4 4 3
3 Handoyo 2 2 3 4
4 Nusaybah 3 3 1 3
Nilai
1: Kurang
2: Cukup
3: Baik
4: Sangat Baik
Rubrik
Tabel 1.3 Contoh Rubrik Penilaian Presentasi
Volume
Pelafalan Percaya Diri Kelancaran
Suara
Instrumen Penilaian
Tabel 1.4 Contoh Pemetaan Peserta Didik Berdasarkan Kemampuan
Membaca
Menyampaikan Pendapat
Menyimpulkan
tentang Cerita dan
Nama Peserta Perasaan Tokoh
No. Mengaitkannya dengan
Didik Cerita (Pertanyaan
Pengalaman Pribadi
Nomor 2)
(Pertanyaan Nomor 4 dan 5)
1 Haidar 4 4
2 Halwa 3 3
3 Handoyo 2 2
4 Nusaybah 1 1
Nilai
1: Kurang
2: Cukup
3: Baik
4: Sangat baik
Rubrik
Tabel 1.5 Contoh Rubrik Penilaian Membaca
Menyampaikan Pendapat
Menyimpulkan tentang Cerita dan
Perasaan Tokoh Cerita Mengaitkannya dengan
(Pertanyaan Nomor 2) Pengalaman Pribadi
(Pertanyaan Nomor 4 dan 5)
Catatan:
Ini adalah tes formatif pertama di kelas dua untuk kecakapan
membaca/mengamati. Perhatikan peserta didik yang mendapatkan skor kurang,
apakah ada kendala penglihatan yang menghambat kecakapan
membaca/mengamatinya. Konsultasikan dengan kepala sekolah atau ahli jika
diperlukan.
3. Asesmen Sumatif
Asesmen dilakukan pada akhir semester untuk mengetahui capaian peserta didik
pada akhir tahun ajaran. Jenis dan format Asesmen Sumatif dapat merujuk pada
AKM (Asesmen Kompetensi Minimum). Asesmen Sumatif untuk kelas dua
mencakup penilaian kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Sudahkah kalian membaca buku hari ini?
Mintalah orang tua kalian mengunduh buku berjudul Ira Tidak Takut.
Buku tersebut bercerita tentang anak bernama Ira.
Ira harus berobat ke rumah sakit.
Namun, ia merasa takut.
Apa yang akan Ira lakukan?
Bacalah sendiri buku tersebut.
Bila mengalami kesulitan, mintalah bantuan orang
tua.
Kemudian, salinlah jurnal berikut di buku tulis
kalian.
Jurnal Membaca
Judul Buku : ........................................................................
Nama Penulis : ........................................................................
Nama Ilustrator (jika ada) : ........................................................................
Mengapa Ira takut ketika akan berobat?
.....................................................................................................................
Apa yang ia lakukan untuk mengatasi ketakutannya?
.....................................................................................................................
Bagaimana perasaan kalian setelah membaca buku ini?
.....................................................................................................................
REFLEKSI PEMBELAJARAN
A. Memetakan Kemampuan Peserta didik
1. Pada akhir bab ini Anda telah memetakan peserta didik sesuai dengan kemampuan
masing-masing dalam:
Menceritakan pengalamannya;
Menyimpulkan perasaan tokoh;
Menyampaikan pendapat terhadap cerita dengan mengaitkan pesan pada cerita
dengan pengalaman pribadinya;
2. Rumuskan kemampuan peserta didik tersebut dalam data pemetaan sebagai
berikut. 1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik
Menyampaikan
Pendapat terhadap
Cerita dengan
Nama Peserta Menceritakan Menyimpulkan Mengaitkan Pesan
No.
Didik Pengalaman Perasaan Tokoh pada Cerita
dengan
Pengalaman
Pribadinya
1 Haidar 4 1 3
2 Halwa 3 3 2
3 Handoyo 2 2 2
4 Nusaybah 1 1 2
B. Merefleksi Strategi Pembelajaran: Apa yang Sudah Baik dan Perlu
Ditingkatkan
Tabel 1.7 Contoh Refleksi Strategi Pembelajaran di Bab 1
Kadang- Tidak
No. Pendekatan/Strategi Selalu
kadang Pernah
Kegiatan Pengayaan :
Bagi siswa yang memiliki minat tinggi terhadap topik materi ini, Guru dapat
menginformasikan kepada siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber.
Di antaranya informasi berbagai media atau website resmi dibawa nauangan
kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi tentang mengenal
perasaan.
Kegiatan Remedial :
Remedial dilakukan dengan diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan
bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang siswa yang
belum mecapai CP.
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Pilih satu perasaan dalam minggu ini yang paling kalian ingat.
Tuliskan nama perasaan itu dan penyebabnya.
Gambarlah mimik perasaan itu bersama orang tua kalian.
Bawa gambar tersebut ke sekolah, lalu ceritakan di depan kelas.
Lihat contoh berikut.
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang mengenal perasaan
media atau website resmi dibawa nauangan kementerian pendidikan, kebudayaan,
riset dan teknologi.
Buku Panduan Guru dan Siswa Bahasa Indonesia | Keluargaku Unik untuk SD
Kelas II : Kemendikbudristek 2021.
C. GLOSARIUM
GLOSARIUM
Alur konten capaian pembelajaran: elemen turunan dari capaian pembelajaran
yang menggambarkan pencapaian kompetensi secara berjenjang
Asesmen: upaya untuk mendapatkan data dari proses dan hasil pembelajaran untuk
mengetahui pencapaian peserta didik di kelas pada materi
pembelajaran tertentu
Asesmen diagnosis: asesmen yang dilakukan pada awal tahun ajaran guna
memetakan kompetensi para peserta didik agar mereka
mendapatkan penanganan yang tepat
Asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat dilakukan oleh
guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran
Eco brick: botol plastik yang diisi dengan sampah plastik hingga padat
Fakta: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-
benar Ada atau terjadi
Grafik: lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar (tentang turun
naiknya hasil, statistik, dan sebagainya)
Intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat agar pendengar memahami
makna kalimat tersebut dengan benar
Kata ajaib: sebutan untuk ungkapan santun yang wajib dikenal dan digunakan
peserta didik dalam kesehariannya
Kartu snellen: poster yang berisi deretan huruf untuk mendeteksi tajam penglihatan
seseorang
Membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari buku kepada orang lain
secara nyaring dengan tujuan untuk menarik minat membaca
Perancah: teknik pemberian dukungan belajar secara terstruktur dan bertahap agar
peserta didik dapat belajar secara mandiri
Peta berpikir: diagram dengan struktur hierarkis yang digunakan untuk menyajikan
informasi atau pemikiran secara visual
Pojok baca kelas: bagian dari kelas yang dilengkapi dengan rak buku berisikan
buku-buku pengayaan sesuai jenjang untuk dibaca peserta didik
selama berada di kelas
Proyek kelas: tugas pembelajaran yang kompleks dan melibatkan beberapa kegiatan
untuk dilakukan peserta didik secara kolaboratif dengan
serangkaian proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
evaluasi kegiatan
Sampah organik: berkaitan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup seperti
hewan atau tumbuhan
Teks deskripsi: teks yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya
sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, mencium, dan
merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya
Teks eksposisi: teks yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu, misalnya
maksud dan tujuan sesuatu
D. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Adams, Christine. 2004. Menjadi Teman yang Baik. Yogyakarta: PT Kanisius.
Bingham, Jane. 2006. Semua Bisa Sedih. Solo: Tiga Serangkai.
Dewayani, Sofie. 2017. Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas. Yogyakarta: Penerbit
PT Kanisius.
Fisher, Douglas, dkk. 2019. This is Balanced Literacy. Thousand Oaks: Corwin.
Fountas, Irene C. & Gay Su Pinnell. 2010. The Continuum of Literacy Learning. Grades
PreK to 8. New Portsmouth: Heinemann.
Gudgel, Dan. 2019. Screen Use for Kids. https://www.aao.org/eye-health/tips-
prevention/screen-use-kids. Diakses pada tanggal 11 Februari 2021.
Imron, Maurilla. 2019. Eco bricks. https://zerowaste.id/manajemen-sampah/ecobricks/.
Diunduh pada tanggal 11 Februari 2021
Kaiser, Barbara & Judy Sklar Rasminsky. 2007. Challenging Behaviour in Young
Children. New York City: Pearson.
McGraw-Hill Reading Wonders. 2014. Balanced Literacy Guide. New York City:
McGraw Hill Education.
Mukamal, Reena. 2019. 20 Things to Know About Children’s Eyes and Vision.
https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/tips-children-eyes-vision.
Diunduh pada tanggal 11 Februari 2021.
Nofu, Blandina Damayanti. 2018. “Analisis Perilaku Menyeberang Jalan Anak Sekolah
di Yogyakarta” (skripsi). Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2020. Modul Asesmen Diagnosis di Awal
Pembelajaran. Jakarta: Pusmenjar Kemendikbud RI.
Rasinski, Timothy dkk. (Eds.). 2012. Fluency Instruction: Research-Based Best
Practices. New York: The Guilford Press.
Robb. Laura. 2003. Teaching Reading in Social Studies, Science, and Math. New York
City: Scholastic Teaching Resources.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: Bahasa Indonesia
Kompetensi Indikator
3.8. Merinci ungkapan penyampaian 3.8.1 siswa dapat menyebutkan (c1)
terima kasih, permintaan maaf, ungkapan tolong secara lisan /
tolong, dan pemberian pujian, ajakan, tulisan dengan tepat.
pemberitahuan, dan petunjuk kepada
orang lain dengan menggunakan 3.8.2 siswa dapat menuliskan (c6)
bahasa yang santun secara lisan dan ungkapan permintaan tolong
tulisan yang dapat dibantu dengan dan terimakasih dengan baik.
kosakata bahasa daerah.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menggunkan media Audio visual, siswa akan lebih konsentrasi
belajar.
2. Dengan memperhatikan materi ajar dalam bentuk video pembelajaran
siswa dapat menyebutkan (c1) contoh ungkapan tolong secara lisan /
tulisan dengan tepat.
3. Dengan mengamati contoh gambar, siswa dapat menuliskan (c1)
ungkapan tolong dan terimakasih.
4. Dengan mendengarkan penjelasan guru dan Tanya jawab , siswa mampu
menjelaskan contoh (c2) penggunaan kata tolong pada kehidupan sehari-
hari.
5. Melalui media gambar siswa mampu Menyusun kembali (c6) dialog
percakapan permintaan tolong dan terimakasih.
6. Dengan contoh gambar yang diberikan guru, siswa mampu membuat (c6)
kalimat dengan menggunakan kata tolong dan terimakasih.
7. Melalui Tanya jawab siswa mampu Mengingat kembali (c1) penggunaan
kata tolong dengan dan terimakasih dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Picture and Picture
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi, Ceramah.
Media : Media gambar, Video pembelajaran.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan 15 menit
Pendahuluan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin
oleh ketua kelas dan didampingi oleh siswa
yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplinan siswa).
3. Siswa diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin
setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya
sita-cita.
Apersepsi 4. Guru bersama Siswa menyanyikan lagu
Garuda Pancasila (Nasionalis) dan
mendengarkan penjelasan guru mengenai
pentingnya nasionalisme.
5. Siswa menyimak apersepsi guru tentang
pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan
pengalaman siswa dan pelajaran yang akan
disampaikan. (Comunication C4)-
Motivasi 6. Guru mengingatkan agar siswa siap
belajar , berdisiplin , dan
bertanggungjawab (integritas)
7. Mengondisikan siswa dengan yel-yel
kelas dan „tepuk semangat‟.
8. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari
materi hari ini dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Bahasa Indonesia 150
Inti 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran menit
yang akan dicapai pada hari ini.
2. Siswa dibagi menjadi kedalam 7 kelompok,
masing –masing beranggotakan 5 orang.
3. Siswa diminta membacakan teks
1. Media :
3. Sumber Belajar :
a. Jenis
1. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran, maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching) terhadap IPK yang belum tuntas,
kemudian diberikan tes tertulis pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
c. Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memberikan keadilan.
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KBM
(Ketuntasan Belajar Minimal). Guru memberikan materi pengayaan berupa
penajaman pemahaman dan keterampilan memecahkan persoalan yang lebih
komplek
DAFTAR PUSTAKA
Mudasir, Desain Pembelajaran, Airmolek Indragiri Hulu: STAI Nurul Falah Press,
2013, h. 127