1. Kurikulum K13
K13 atau Kurikulum 2013 adalah Kurikulum yang berlaku sejak tahun 2013/2014. Kurikulum
ini telah mengalami dikembangkan bertahun-tahun hingga memenuhi dua dimensi kurikulum
yakni, rencana serta pengaturan mengenai isi, alat dan bahan pembelajaran, media, serta meto
de pembelajaran. Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk menciptakan manusia Indonesia yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berdaya guna bagi kehidupan m
asyarakat, bangsa, negara dan dunia. Karakteristik dari kurikulum ini diantaranya;
1) Pengembangan Kompetensi Berimbang, maksudnya mengembangkan sikap spiritual dan
sosial serta pengetahuan dan keterampilan hingga dapat diterapkan dalam kehidupan prib
adi dan masyarakat
2) Kontekstualisasi Sekolah, maksudnya menempatkan sekolah sebagai bagian yang tidak da
pat terpisahkan dari masyarakat, oleh karena itu pembelajaran yang berlangsung harus da
pat sesuai dengan kebutuhan masyarkat sehingga peserta didik bisa menerapkan apa yang
didapaatnya disekolah kedalam kehidupan bermasyarakat
3) Fleksibilitas Waktu, maksudnya pada kurikulum 2013 pembelajaran berlangsung dengan
alokasi waktu yang memadai bagi peserta didik meng-upgrade berbagai pengetahuan, sik
ap dan keterampilannya
4) Kompetensi yang Rinci, maksudnya didalam kurikulum pasti ditetapkan kompetensi inti,
dari KI tersebut bisa dirincikan kedalam kompetensi dasar pada tiap-tiap mata pelajaran.
5) Kompetensi Inti Sebagai Unsur Pengorganisasi, maksudnya perincian kompetensi dasar te
rsebut pada pelaksanaan pembelajrannya harus ditujukan untuk mencapai kompetensi inti.
6) Akumulatif, saling memperkuat dan saling memperkaya, maksudnya adalah mengembang
kan kompetensi dasar berdasrkan pada prinsip menghimpun atau dari beberapa mata pelaj
aran saling memiliki kaitan dan saling menguatkan atau melengkapi satu sama lain, begit
u juga dalam tingkatan jenjang pendidikan.
Landasan Kurikulum 2013 dibangun agar pengembangan kurikulum dapat menjawab tantang
an masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, kompetensi
masa depan serta fenomena negative yang muncul. Dan adapun empat Kompetensi Inti (KI) y
ang dituju dalam kurikulum ini yakni, kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap so
sial, kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi inti keterampilan. Terdapat buku panduan p
embelajaran dan asesmen K13, panduan ini merupakan dokumen penting yang berisi tentang
prinsip, starategi, dan contoh-contoh yang akan memandu pendidik dan satuan pendidikan dal
am merencanakan, melaksakan, dan mengevaluasi pembelajaran, dan asesmen sesuai dengan
regulasi terbaru.
2. Kurikulum Nasional/Merdeka
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan pada pendidik untuk menciptakan pembelajara
n berkualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Adap
un karakteristik Kurikulum Merdeka diantaranya;
1) Pengembangan Soft Skills dan karakter, mengembangkan keterampilan umum yang diperl
ukan dalam menjalani kehidupan sosial yang efektif serta pengembangan afektif berdasar
kan pada projek penguatan profil pelajar Pancasila
2) Fokus pada materi esensial, maksudnya fokus pembelajaran ditujukan pada materi yang s
angat dibutuhkan atau materi yang mendasar, relevan dan mendalam sehingga ada waktu
cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompeten
si dasar seperti literasi dan numerasi.
3) Pembelajaran yang fleksibel, pendidik diberi keleluasaan untuk melakukan proses pembel
ajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik.
Serta melakukan penyesuain dengan konteks dan muatan lokal.
Yang dimaksud dengan projek penguatan profil pelajar Pancasila pada karakteristik yang pert
ama diatas, ialah kegiatan kurikuler yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
1) mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan menguatkan penge
mbangan enam dimensi profil pelajar Pancasila. 2) mempelajari secara mendalam tema-tema
atau isu penting dalam kehidupan. 3) melakukan aksi nyata untuk merespon isu-isu tersebut s
esuai dengan perkembangan dan tahapan belajar peserta didik.
Standar Nasional Pendidikan yang menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum sebagaima
na yang dimaksud pada regulasi yang mengatur struktur Kurikulum Merdeka meliputi: a. Stan
dar kompetensi lulusan; b. Standar isi; c. Standar proses; dan d. Standar penilaian pendidikan
Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan satuan pendidikan untuk
mengembangkan kurikulum menuju tercapainya profil pelajar Pancasila dapat ditambahkan d
engan kekhasan satuan pendidikan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Str
uktur kurikulum ini berisi kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasil
a. Khusus SMK ditambah dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL), serta tema kebekerjaan seb
agai wadah untuk penguatan profil pelajar Pancasila. Khusus SLB ditambah dengan Keteram
pilan Pilihan dan Program Kebutuhan Khusus dan magang untuk SMALB.
RPP tidak hanya sekedar rencana pembelajaran saja. Ada berbagai manfaat yang bisa guru da
patkan dari membuat dan mengembangkan RPP. Dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 201
6 disebutkan bahwa dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang lengkap dan sis
tematis, pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menanta
ng, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fis
ik serta psikologis peserta didik. Selain itu, beberapa manfaat ini juga bisa didapatkan dari ke
giatan menyusun dan mengembangkan RPP.
1. Pembelajaran menjadi lebih tersistematis, Adanya RPP membuat guru merasa lebih terarah
dalam merancang metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa. Hal i
ni tentu akan membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih senang dan meningkatkan mo
tivasi siswa dalam belajar.
2. Lebih mudah dalam menganalisis keberhasilan belajar siswa, Rencana pelaksanaan pembel
ajaran juga memudahkan guru dalam menganalisis keberhasilan siswa dalam belajar di sek
olah. Sebab, dalam RPP terdapat butir penilaian yang akan diberikan pada siswa. Melalui b
utir-butir penilaian inilah guru dapat melihat apakah tujuan pembelajaran sudah dicapai ole
h siswa atau belum.
3. Lebih mudah dalam menyampaikan materi, Manfaat lain yang dapat diperoleh dari menyu
sun dan mengembangkan RPP adalah memudahkan guru dalam menyampaikan materi. De
ngan RPP, guru dapat mengetahui berapa pertemuan yang dibutuhkan untuk menyelesaika
n suatu materi pembelajaran. Selain itu, RPP juga memudahkan guru untuk mengetahui pe
nyampaian materi mana yang berjalan kurang efektif sehingga bisa segera diperbaiki.
4. Dapat mengatur pola pembelajaran dengan baik, Tak semua materi pembelajaran dapat dis
elesaikan dalam satu kali pertemuan, terutama jika materi yang diajarkan cukup banyak da
n sulit untuk dipahami siswa. Dalam kondisi seperti ini, mungkin diperlukan dua kali perte
muan. Nah, dengan adanya RPP, guru dapat merancang pola penyampaian materi dengan
lebih mudah. Misalnya, pertemuan pertama membahas dasar-dasar materi dulu, kemudian
dilanjutkan dengan pembahasan yang lebih detail pada pertemuan selanjutnya.
5. Menjadi bahan evaluasi pembelajaran, Rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disu
sun juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran. Misalnya, apakah tujuan p
embelajaran sudah tercapai, apakah pembelajaran sudah berjalan dengan baik, atau apakah
siswa sudah mengikuti dan memahami pembelajaran dengan baik. Jika berdasarkan hasil e
valuasi ini ternyata diperoleh hasil bahwa pembelajaran belum berlangsung dengan baik, g
uru dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya sehingga hal yang sama tidak aka
n terulang kembali di pembelajaran selanjutnya.
a. satuan pendidikan
b. Kelas
c. Semester
d. Program/program keahlian
e. Mata pelajaran
f. Jumlah pertemuan
2. standar kompetensi, Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peser
ta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dih
arapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar , Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai pes
erta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator dalam suatu
pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi, Komponen berikutnya yang harus terdapat dalam RPP ad
alah indikator pencapaian kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat di
ukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yan
g menjadi acuan penilaian mata pelajaran.Indikator pencapaian kompetensi ini dideskripsi
kan dengan menggunakan kata kerja operasional yang diamati dan diukur, yang mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran, Tujuan pembelajaran dalam RPP harus dapat menggambarkan proses
dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi das
ar.
6. Materi ajar, Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditu
lis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu, Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian komp
etensi dasar dan beban belajar.
8. Metode pembelajaran, Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat memudahkan peserta did
ik dalam mencapai kompetensi belajar. Pemilihan metode pembelajaran ini disesuaikan de
ngan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompete
nsi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
9. Kegiatan pembelajaran, Kegiatan pembelajaran mencakup tiga hal, yaitu pendahuluan, inti,
dan penutup.
10.Penilaian hasil belajar , Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar dise
suaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11.Sumber belajar , Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompe
tensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
4. Silabus
Secara etimologi, Silabus berasal dari bahasa Latin “syllabus” yang berarti daftar, tulisan, ikht
isar, ringkasan, isi buku. Sedangkan menurut Kunandar (2011), silabus adalah rancangan pem
belajaran pada suatu dan / atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup stand
ar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikat
or pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dari istilah dan peng
ertian di atas, silabus merupakan gambaran standar kompetensi yang didalamnya memuat ko
mponen-komponen materi pembelajaran, kegiatan, dan parameter kompetensi yang hendak di
capai dalam bentuk penilaian.
Pembuatan silabus, pastinya tidak hanya memudahkan guru dalam mengajar ada banyak manf
aat yang bisa di dapatkan, diantaranya:
1. Silabus dapat menjadi pedoman untuk mengembangkan berbagai pembelajaran mulai dar
i perencanaan, mengelola semua kegiatan pembelajaran, serta memberikan penilaian.
2. Dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut akan memudahkan dalam menyusun dan
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3. Silabus juga bermanfaat untuk kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pem
belajaran secara individual.
4. Bagi guru, silabus akan memetakan indikator pencapaian belajar semua siswa.
Sebelum memulai menyusun silabus, ketahui dulu prinsip pengembangan yang akan dijadikan
dasar dalam pembelajaran, seperti:
1. Ilmiah : Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus bena
r dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan : Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam sila
bus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritua
l peserta didik.
3. Sistematis : Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. Konsistensi : Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar,indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Kecukupan : Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan s
istem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual & Kontekstual : Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber b
elajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mut
akhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel : Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta did
ik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.