Anda di halaman 1dari 12

TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengembangan kurikulum pai

Dosen Pengampu:
Asman, S.Pd.I,. M.Pd.I

Disusun Oleh:
Rapina

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH [STIT]


DDI PASANGKAYU 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada allah swt yang telah
memberkan limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan
kepada nabi Muhammad saw yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran
didunia dan akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pengembangan


kurikulum pai dan juga sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi
yang semoga bermanfaat.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dengan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. maka dari itu kami
sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang
membaca/mendengarkan makalah ini terutama dosen mata pembimbing yang kami
harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Waalaikumsalam wr.wb
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum, sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang


strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu
pentingnya kurikulum sebagai sentra kegiatan pendidikan maka harus benar-benar
dikembangkan. Pengembangan kurikulum dilakukan karean sifat kurikulum dinamis,
selalu berubah, menyesuaikan diri dengan kebutuhan mereka yang belajar. Disamping
itu,masyarakat dan meraka yang belajar mengalami perubahan maka langkah awal
perumusan kurikulum ialah penyelidikan mengenai situasi yang kitahadapi, termasuk
situasi lingkungan belajar dalam artian menyeluruh,situasi peserta didik, dan para
calon pengajar yang diharapkan melaksanakan kegiatan.

Keberhasilan suatu kurikulum itu sangat tergantung kepada bagaimana


kurikulum itu dilaksanakan atau di implementasikan. Sebaik apapun kurikulum
secara tertulis itu dirancang, namun apabila dalam pelaksanaannya tidak didukung
oleh berbagai unsur maka kurikulum itu akan sulit mencapai hasil yang diharapkan.
Untuk memahami dan menganalisis mengenai praktis atau implementasi
pengembangan kurikulum kita diharapkan memiliki kemampuan menganalisis tahap-
tahap pengembangan kurikulum.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahap perencanaan dalam pengembangan kuriukulum ?
2. Bagaimana tahap pengorganisasian dalam pengembangan kurikulum?
3. Bagaimana tahap implementasi dalam pengembangan kurikulum ?
4. Bagaimana tahap evaluasi dalam pengembangan kurikulum ?
C. Tujuan Penulisan
untuk mengetahui tahap tahap pengembangan kurikulum
BAB II
PEMBAHAAN
A. Perencanaan Kurikulum
1. Pengertian Perencanaan Kurikulum
Perencanaan terjadi pada semua kegiatan. Perencanaan merupakan
proses awal dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara pencapaiannya.
Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam kenyataanya
perencanaan memegang peranan lebih bila dibanding dengan fungsi-fungsi
manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenarnya hanya merupakan
pelaksanaan darihasil sebuah perencanaan.

Kurikulum menurut para ahli mempunyai makna yang berbeda-beda.


Lazimnya rencana yang disusun untuk melancarkan kegiatan yang hendak dicapai
baik dalam lingkungan formal maupun non formal.

Perencanaan kurikulum menurut Oemar Hamalik yakni suatu proses ketika


peserta dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara
mencapai tujuan tersebut melalui situasi mengajar-belajar serta penelaahan
keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut. tanpa perencanaan kurikulum,
sistematika berbagai pengalaman belajar tidak akan saling berhubungan dan tidak
mengarah tujuan yang diharapkan.

Tujuan perencanaan kurikulum dikembangkan dalam bentuk kerangka teori


dan penelitian terhadap kekuatan sosial, pengembangan masyarakat, kebutuhan,
dan gaya belajar siswa. Beberapa keputusan harus dibuat ketika merencanakan
kurikulum dan keputusan tersebut harus mengarah pada spesifikasi berdasarkan
kriteria.

Selanjutnya hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perencanaan


kurikulum adalah siapa yang bertanggung jawab dalam perencanaan kurikulum,
dan bagaimana perencanaan kurikulum itu direncanakan secara professional.

Menurut Peter F.Olivia, perencanaan kurikulum terjadi pada berbagai


tingkatan. Para pekerja-guru, pengawas, administrator, atau lainnya dapat terlibat
dalam upaya kurikulum pada beberapa tingkat pada waktu yang sama. Semua guru
yang terlibat dalam perencanaan kurikulum di tingkat kelas, guru yang paling
berpartisipasi dalam kurikulum. Tingkat perencanaan dimana fungsi guru dapat
dikonseptualisasikan sebagai sosok yang ditunjukkan
2. Karakteristik Perencanaan Kurikulum
Dalam perencanaan kurikulum, terdapat beberapa aspek yang harus
diperhatikan. Aspek-aspek yang menjadi karakteristik perencanaan kurikulum
tersebut sebagai berikut:
a) Perencanaan kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas tentang berbagai
hal yang menjadikan kehidupan lebih baik, karakteristik masyarakat sekarang
dan masa depan, serta kebutuhan dasar manusia.
b) Perencanaan kurikulum harus dibuat dalam kerangka kerja yang komprehensif ,
yang mempertimbangkan dan mengoordinasi unsur esensial belajar mengajar
efektif.
c) Perencanaan kurikulum harus bersifat reaktif dan antisipasif. Pendidikan harus
responsif terhadap kebutuhan siswa, untuk membantu siswa tersebut menuju
kehidupan yang baik.
d) tujuan-tujuan pendidikan harus meliputi rentang yang luas akan kebutuhan dan
minat yang berkenaan dengan individu dan masyarakat.
e) Rumusan berbagai tujuan pendekatan harus diperjelas dengan ilustrasi konkrit,
agar dapat digunakan dalam pengembangan rencana kurikulum yang spesifik .
jika tidak, persepsi yang muncul kurang jelas dan kontradiktif.

f) Dalam perencanaan kurikulum, harus diadakan evaluasi secara kontinue


terhadap semua aspek pembuatan keputusan kurikulum, yang juga meliputi
analisis terhadap proses dan konten kurikulum.

g) Berbagai jenjang sekolah, dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi,


hendaknya merespon dan mengakomodasi perubahan, pertumbuhan,
dan perkembangan siswa. untuk itu, perlu direfleksikan organisasi dan prosedur
secara bervariasi.

3. Asas-asas Perencanaan Kurikulum


Perencanaan kurikulum disusun berdasarkan asas-asas sebagai berikut:
a) Objektivitas
Perencnaan kurikulum memiliki tujuan yang jelas dan spesifik berdasarkan
tujuan pendidikan nasional, data input yang nyata sesuai dengan kebutuhan.
b) Keterpaduan
Perencanaan kurikulum memadukan jenis dan sumber dari semua disiplin
ilmu, keterpaduan sekolah dan masyarakat, keterpaduan internal, serta keterpaduan
dalam proses penyampaian.
c) Manfaat
Perencanaan kurikulum menyediakan dan menyajikan pengetahuan dan
keterampilan sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan dan tindakan,
serta bermanfaat sebagai acuan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan.
d) Efisiensi dan Efektivitas
Perencanaan kurikulum disusun berdasarkan prinsip efisiensi dana, tenaga,
dan waktu dan efektif dalam mencapai tujuan dan hasil pendidikan.
e) Kesesuaian
Perencanaan kurikulum disesuaikan dengan sasaran peserta didik,
kemampuan tenaga kependidikan, kemampuan IPTEK, dan perubahan
atau perkembangan masyarakat.
f) Keseimbangan
Perencanaan kurikulum memperhatikan keseimbangan antara jenis bidang
studi, sumber yang tersedia, serta kemampuan dan progam yang akan
dilaksanakan.
g) Kemudahan
Perencanaan kurikulum memberikan kemudahan bagi para pemakainya yang
membutuhkan pedoman berupa bahan kajian dan metode untuk melaksanakan
proses pembelajaran.
h) Berkesinambungan
Perencanaan kurikulum di tata secara berkesinambungan sejalan dengan
tahap-tahap dan jenis dan jenjang satuan pendidikan.
i) Pembakuan
Perencanaan kurikulum dibakukan sesuai dengan jenjang dan jenis satuan
pendidikan, sejak dari pusat, provinsi, kabupaten/kota madya.
j) Mutu
Perencanaan kurikulum memuat perangkat pembelajaran yang bermutu,
sehingga turut meningkatkan mutu proses belajar dankualitas lulusan
secara keseluruhan.

B. Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua kurikulum
atau lebih. Hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh, dan dalam aplikasi pada
kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat menggairahkan prosa pembelajaran serta
pembelajaran menjadi lebih cepat karena senantiasa mengkaitkan dengan kegiatan
praktis sehari-hari sehingga tujuan pembelajaran yang dicapai.

1. Komponen pengorganisasian kurikulum


Organisasi kurikulum merupakan susunan pengalaman dan pengetahuan
baku yang harus disampaikan dan dilakukan peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang telah ditetapkan. Organisasi kurikulum berhubungan erat dengan
kualitas kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik. Organisasi kurikulum harus
dipilih dan diaturuntuk dikembangkan lebih luas dan lebih mendalam sehingga
peserta didik memperoleh sesuatu yang berharga dari program pendidikan yang telah
ditetapkan.
Unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi kurikulum, antara lain.
a. Konsep, merupakan definisi dari apa yang perlu diamati, konsep menentukan
antara variabel-variabel mana yang ingin ditentukan adanya hubungan empiris.
b. Generalisasi, yaitu kesimpulan-kesimpulan yang merupakan kristalisasi dari
suatu analisis.
c. Keterampilan, yaitu kemampuan dalam merencanakan organisasi kurikulum dan
digunakan sebagai dasar untuk menyusun program yang berkesinambungan.
d. Nilai-nilai, yaitu norma atau kepercayaan yang diagungkan, sesuatu yang
bersifat absolut untuk mengendalikan perilaku.
Mengorganisasikan unsur-unsur berarti memilih tujuan-tujuan yang jelas dan
objektif serta sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Jika tujuan kurikulum
berkaitan dengan masalah teknis dan kejuruan, maka keterampilan adalah unsur yang
tepat untuk dipergunakan. Jika tujuan kurikulum berkaitan dengan domain moral dan
etika sebagai fungsi yang integratif, maka nilai-nilai merupakan unsur organisasi
yang tepat.

C. Implementasi
1. Pengertian Implementasi Kurikulum
Implementasi adalah menerapkan ide ke dalam praktek. Implementasi
kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis (written
curriculum) dalam bentuk pembelajaran. Hal ini sejalan dengan apa yang
diungkapkan Miller dan Seller, bahwa “In some case,implementation has been
identified with instruction”. Sebagaimana juga dinyatakan Mulyasa, bahwa
implementasi kurikulum merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, dan
kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kurikulum
Sukmadinata, menjelaskan bahwa implementasi kurikulum bukan sesuatu
yang sederhana sebab membutuhkan kesiapan yang menyeluruh, baik kesiapan
guru-guru, siswa, fasilitas, bahan maupun biaya, di samping kesiapan manajerial
dari pimpinan sekolah atau administrator setempat. Menurut Mulyasa
implementasi kurikulum dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi, yaitu :
a) Karakteristik kurikulum; yang mencakup ruang lingkup bahan ajar, tujuan,
fungsi, sifat, dan sebagainya.

b) Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi


kurikulum, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, lokakarya penyediaan
buku kurikulum, dan berbagai kegiatan lain yang dapat mendorong penggunaan
kurikulum di lapangan.
c) Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan,
serta nilai dan sikap guru terhadap kurikulum dalam pembelajaran.
Sementara itu menurut Miller and Seller, faktor yang terlibat dalam
implementasi yaitu individu guru, budaya dan system sosial yang ada di sekolah.
Sedangkan Mc Laughlin, berpendapat bahwa implementasi dipengaruhi oleh
kapasitas sekolah, motivasi dan komitment guru, kondisi internal lembaga, dan
keseimbangan pressuer dan support, Wiles and Bondi, menjelaskan bahwa
implementasi kurikulum banyak dipengaruhi oleh factor kepemimipinan
kurikulum, tingkat kompleksitas perubahan, kemampuan implementor,
penerimaan dan komitmen guru terhadap kurikulum.
Berdasarkan beragam pandangan di atas, maka faktor yang terlibat dan ikut
menentukan kesuskesan implementasi kurikulum antara lain :
a) Individu guru (pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai, motivasi, komitment,
dan tingkat resistensi),
b) kepemimpinan sekolah dan manajemen kurikulum,
c) kapasitas dan kondisi internal lembaga (budaya, sarana dan prasara,serta sistem
sosial),
d) karakater dan tingkat kompleksitas perubahan kurikulum, serta
e) keragaman individu siswa.

3. Tahap-Tahap Implementasi Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum menurut Hunkins, pada dasarnya diasumsikan
sebagai “Tindakan praktis dari berbagai perencanaan kurikulum yang telah
disusun sebelumnya.” Pelaksanaan kurikulum secara sederhana mencakup
sejumlah komponen, yaitu :
a) Input, yang terdiri dari sejumlah aspek dan tahapan yang telah dipersiapkan
b) Proses transformasi. aspek ini merupakan proses aplikasi hal-hal yang telah
direncanakan dalam bentuk unit sekaligus melakukan upaya revisi
c) Output. Komponen ini merupakan unit yang menjadi dampak dari adanya
pelaksanaan tersebut
d) Timbal balik dan penyesuaian. Timbal balik dan penyesuaian tersebut
merupakan tahap pencocokan antara rencana kurikulum yang telah
dikembangkan dengan pelaksanaan yang terjadi dilapangan sehingga didapat
hasil yang diharapkan. Komponen ini selalu terkait dengan tahapan awal atau
komponen awal sekaligus sebagai upaya penyesuaian terhadap rencana awal
yang telah dikembangkan sebelumnya.

D. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi Kurikulum
Diskursus akademis tentang evaluasi kurikulum dalam dunia pendidikan
terus mengalami perkembangan yang sangat progresif dimana subtansi evaluasi
kurikulum tidak hanya dimaknai sebagai proses penilaian isi kurikulum tetapi juga
secara implisit dipandang sebagai proses perbaikan kurikulum berdasarkan hasil
pelaksanaan kurikulum sebelumnya. Secara lebih komprehensif makna evaluasi
kurikulum sebagai sebuah proses perbaikan tersebut lebih jauh dideskripsikan oleh
Bradly dalam tahapan evaluasi kurikulum sebagai berikut :
a) Pemfokusan yang mencakup: mengidentifikasi audien, menjelaskan sasaran
evaluasi, mendeskripsikan informasi yang dibutuhkan, menempatkan informasi
yang tersedia, serta mendefinisikan prinsip-prinsip di mana seorang evaluator
harus melakukan.
b) Persiapan yang mencakup : menentukan kapan dan dari siapa informasi itu
dibutuhkan, menentukan teknik dan instrument yang dibutuhkan untuk
mengumpulkan informasi, menentukan sampel yang digunakan untuk evaluasi,
memilih atau mengembangkan berbagai instrument yang dibutuhkan untuk
mengumpulkan informasi.
c) Implementasi yang mencakup : mengumpulkan semua informasi yang relevan.
d) Analisis yang mencakup : menganalisis informasi yang telah terkumpul yang
terdiri dari beberapa langkah; menentukan standar atau kriteria kebaikan/
kepatutan yang terkait dengan kurikulum, menentukan dampak potensial dari
kurikulum, menentukan semua konsekuensi yang mungkin dari kurikulum
dalam pelaksanaannya, menentukan semua hubungan sebab dan akibat dalam
kurikulum.

e) Pelaporan yang mencakup : menginterpretasikan informasi yang dianalisis,


menetapkan sebuah kesimpulan atau rekomendasi tentang mutu dan relevansi
kurikulum tersebut, mencatat staf dan persyaratan sumber daya untuk
pertemuan yang membahas berbagai rekomendasi tersebut, memberikan saran
berbagai cara dalam menindak lanjuti rekomendasi tersebut, dan menyebarkan
informasi kepada audien.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perencanaan merupakan proses awal dimana manajemen memutuskan tujuan


dan cara pencapaiannya. Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam
kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng dengan fungsi-
fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenarnya hanya
merupakan pelaksanaan dari hasil sebuah perencanaan.

Adapun tahap pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua


kurikulum atau lebih. Hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh, dan dalam aplikasi
pada kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat menggairahkan prosa pembelajaran
serta pembelajaran menjadi lebih cepat karena senantiasa mengkaitkan dengan
kegiatan praktis sehari-hari sehingga tujuan pembelajaran yang dicapai.

Implementasi adalah menerapkan ide ke dalam praktek. Implementasi


kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulumtertulis (written curriculum)
dalam bentuk pembelajaran. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi
Kurikulum: a)Karakteristik kurikulum. b)trategi implementasi. c) Karakteristik
pengguna kurikulum. Adapun tahap-tahap Implementasi Kurikulum: a)Input. b)
Proses transformasi. c) Output. d) Timbal balik dan penyesuaian.

Selanjutnya adalah tahap evaluasi Secara lebih komprehensif makna evaluasi


kurikulum sebagai sebuah proses perbaikan tersebut lebih jauh dideskripsikan oleh
Bradlydalam tahapan evaluasi kurikulum sebagai berikut : a) Pemfokusan. b)
Persiapan. c) Implementasi. d) Analisis. e) Pelaporan
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012.Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum . Bandung:Remaja


Rosdakarya.
Hamalik,Oemar. 2010. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai