Fungsi kurikulum adalah sebagai sarana untuk mengukur kemampuan diri dan
konsumsi pendidikan. Selain itu, fungsi kurikulum bagi peserta didik adalah
mempermudah mereka dalam memetakan jadwal yang akan mereka buat nantinya
- Bagi Pendidik
Fungsi kurikulum akan sangat berguna dalam penerapan cara mengajar nantinya.
Pendidik atau guru akan merasa sangat terbantu dengan adanya kurikulum. Karena
mereka dapat mengajar dengan mengikuti struktur yang telah dibuat dalam
penyampaian materi maupun evaluasi yang akan dilakukan terhadap peserta didik
nantinya.
Fungsi kurikulum bagi orang tua adalah sebagai gambaran bagaimana anaknya belajar
dan apa saja yang didapatkan anaknya selama di sekolah. Jadi, orang tua juga bisa
mengevaluasi anak maupun sekolah dalam penerapan kurikulum pembelajaran.
Fungsi kurikulum bagi sekolah dan dinas pendidikan adalah untuk menyeragamkan
pengetahuan dalam suatu kelompok. Bagi sekolah tentunya dalam ruang lingkup
sekolah, dan dinas pendidikan dalam ruang lingkup yang lebih besar.
Komponen tujuan adalah komponen kurikulum yang menjadi target atau sasaran yang
mesti dicapai dari melaksanakan kurikulum. Tujuan kurikulum dapat dispesifikasikan
ke dalam tujuan pembelajan umum yaitu, berupa tujuan yang dicapai untuk satu
semester, atau tujuan pembelajan khusus yang menjadi target pada setiap kali tatap
muka
- Komponen Isi/Materi
Isi yang menjadi materi dalam kurikulum ruang lingkupnya meliputi banyak hal ada
yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Oleh karena itu pada
tataran implementasinya materi tersebut disajikan dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan peserta didik dan berjenjang, sehingga materi tersebut secara bertahap
dikuasai,dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Komponen Evaluasi
2. Pengembangan Kurikulum
a. Jelaskan alasan mengapa satuan pendidikan luar sekolah perlu melakukan pengembangan
kurikulum?
Agar satuan Pendidikan Luar Sekolah tetap mengikuti berkembangnya zaman di era
modern ini dan tak tertinggal. Seiring berkembang zaman, semakin banyak juga tuntutan
bagi masyarakat untuk mempunyai banyak keahlian terbaru sesuai zaman. Disini
Lembaga satuan PLS seharusnya bisa menyediakan pelatihan/kursus/Pendidikan bagi
masyarakat tersebut.
b. Jelaskan apa saja yang menjadi dasar dalam mengembangkan sebuah kurikulum!
- kuriulum disusun untuk mewujudkan system pendidikan nasional.
- kurikulum pada semua jenjang pendidikan dkembangkan
dengan pendekatan kemampuan.
- kurikulum harus sesuai dengan cirri khas satuan pendidikan pada masing-masing
jenjang pendidikan.
- kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan ,
potensi, dan minat peserta didik dan tuntutan pihak-pihak yang memerlukan dan
berkepentingan.
- kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan sesuai dengan tuntutan
lingkungan .
- kurikulum pada semua jenjag pendidikan mencakup aspek spiritual keagamaan,
intelektualitas, watak konsep diri, keterampilan belajar, kewirausahaan, keterampilan
hidup yang berharkat dan bermartabat, pola hidup sehat, estetika dan rasa kebangsaan.
2) Ranah Afektif
3) Ranah Psikomotor
- Materi konsep : segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul
sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakekat, inti
/isi dan sebagainya.
- Materi prinsip : berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting , meliputi
dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antar konsep
yang menggambarkan implikasi sebab akibat
- Materi Sikap atau nilai merupakan hasil belajar aspek afektif, misalnya nilai
kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan bekerja,
dsb
Saat ini masih banyak pembelajaran yang dilakukan secara daring. Strategi dalam
pembelajaran daring umumnya dilakukan dengan beberapa cara. Pert ama, siswa
perlu melakukan manajemen waktu. Ini untuk mengatur jam belajar, bermain dan
berkegiatan lainnya selama pembelajaran daring.
Ketiga, memiliki motivasi yang tinggi selama belajar online. Saat ini, banyak
siswa yang kurang termotivasi dalam belajar daring. Oleh karenanya, pendidik
perlu memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan
tes merupakan salah satu alat (instrumen) pengukuran. Pengukuran lebih terbatas pada
gambaran kuantitatif (angka) kemajuan belajar peserta , sedangkan evaluasi dan penilaian
lebih bersifat kualitatif. Selain itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya merupakan
proses pengambilan keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian ( value
judgement ) tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran ( deskripsi kualitatif ), tetapi
juga dapat didasarkan pada hasil observasi dan wawancara ( deskripsi kualitatif ).