B. Pengembangan Kurikulum
a. Jelaskan alasan mengapa satuan pendidikan luar sekolah perlu melakukan
pengembangan kurikulum?
b. Jelaskan apa saja yang menjadi dasar dalam mengembangkan sebuah kurikulum!
c. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip dalam mengembangkan kurikulum!
d. Sebutkan dan jelaskan asas-asas dalam mengembangkan kurikulum!
JAWABAN
a. Perlunya pengembangan kurikulum karena ilmu pengetahuan yang bersifat dinamis,
sehingga selalu diperlukan pembaharuan, selain itu pengembangan kurikulum juga di
pengaruhi oleh kebutuhan manusia dengan adanya perubahan di berbagai aspek seperti
ekonomi, sosial, budaya. Menurut Soetopo dan Soemanto, ada sejumlah faktor yang
dipandang mendorong terjadinya perubahan kurikulum pada berbagai Negara dewasa
ini.
1. Pertama, bebasnya sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kaum
kolonialis. Dengan merdekanya Negara-negara tersebut, mereka menyadari bahwa
selama ini mereka telah dibina dalam suatu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai
lagi dengan cita-cita nasional merdeka.
2. Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekali. Di satu pihak,
perkembangan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah
menghasilkan diketemukannya teori-teori yang lama. Di lain pihak, perkembangan di
dalam ilmu pengetahuan psikologi, komunikasi, dan lain-lainnya menimbulkan
diketemukannya teori dan cara-cara baru di dalam proses belajar mengajar. Kedua
perkembangan di atas, dengan sendirinya mendorong timbulnya perubahan dalam isi
maupun strategi pelaksanaan kurikulum.
3. Ketiga, pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia. Dengan bertambahnya penduduk,
maka makin bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan. Hal ini
menyebabkan bahwa cara atau pendekatan yang telah digunakan selama ini dalam
pendidikan perlu ditinjau kembali dan kalau perlu diubah agar dapat memenuhi
kebutuhan akan pendidikan yang semakin besar. Ketiga faktor di atas itulah yang secara
umum banyak mempengaruhi timbulnya perubahan kurikulum yang kita alami dewasa
ini.
b. Landasan pengembangan kurikulum:
Adapun dasar-dasar dalam mengembangkan kurikulum yaitu:
1. kuriulum disusun untuk mewujudkan system pendidikan nasional.
2. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan melakukan pendekatan kemampuan
3. kurikulum harus sesuai dengan cirri khas satuan pendidikan pada masing-masing
jenjang pendidikan.
4. kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan ,
potensi, dan minat peserta didik dan tuntutan pihak-pihak yang memerlukan dan
berkepentingan.
5. kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan sesuai dengan tuntutan
lingkungan .
6. kurikulum pada semua jenjag pendidikan mencakup aspek spiritual keagamaan,
intelektualitas, watak konsep diri, keterampilan belajar, kewirausahaan, keterampilan
hidup yang berharkat dan bermartabat, pola hidup sehat, estetika dan rasa kebangsaan.
c. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip Umum
a) Prinsip relevansi
1. Relevansi keluar, maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam
kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan
masyarakat.
2. Relevansi kedalam, yaitu ada kesesuaian antara komponen-komponen kurikulum, yaitu
antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian.
b) Prinsip fleksibilitas
1. Sifat lentur, Kurikulum hendaknya memilih sifat lentur atau fleksibel.
2. Hal-hal solid tetapi dalam, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan
latar belakang peserta didik.
c) Prinsip kontinuitas
1. Prinsip kesinambungan
2. Proses belajar yang berkesinambungan, Perkembangan dan proses belajar peserta didik
berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus.
d) Prinsip praktis
1. Prinsip efisiensi, yakni mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana, dan
biayanya juga murah.
2. Pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya,
alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tapi juga praktis.
e) Prinsip efektifitas
1. Walaupun kurikulum harus murah dan sederhana, tetapi keberhasilannya harus tetap
diperhatikan.
2. Keberhasilan dalam hal kualita maupun kuantitas.
Prinsip Khusus
a) Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
1. Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan
komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan.
2. Tujuan Pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek (tujuan khusus).
3. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
4. ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam
dokumendokumen lembaga negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan
termasuk di dalamnya pendidikan;
5. Survei mengenai persepsi orangtua dan pandangan para ahli;
6. Pengalaman negara lain dalam masalah yang salam, dll.
b) Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
1. Memilih isi Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan Pendidikan yang telah ditentukan
para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal.
2. Perlu penjabaran tujuan Pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar
yang khusus dan sederhana;
3. Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan;
4. Unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
c) Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar dan mengajar
1. Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan hal-hal
diantaranya:
2. Apakah metode/teknik belajar-mengajar yang digunakan cocok untuk mengajarkan
bahan pelajaran?
3. Apakah metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat
melayani perbedaan individual peserta didik
4. Apakah metode/teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat?
5. Apakah metode/teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan
kognitif, afektif dan psikomotor?
d) Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
1. Proses belajar-mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alatalat
bantu pengajaran pengajaran yang tepat.
2. Alat/media pengajaran apa yang diperlukan?
3. Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran?
4. Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar?
e) Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
1. Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran:
2. Dalam penyusunan alat penilaian hendaknya diikuti langkah-langkah sebagai berikut:
3. Rumuskan tujuan-tujuan Pendidikan yang umum, dalam ranah-ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor.
4. Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya diperhatikan beberapa hal antara lain:
(1) Bagaimana kelas, usia, tingkat kemampuan kelompok yang akan dites?
(2) Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tes?
5. Dalam pengolahan suatu hasil penilaian hendaknya diperhatikan hal-hal antara lain:
(1) Norma apa yang digunakan di dalam pengolahan hasil tes?
(2) Skor standar apa yang digunakan?
(3) Untuk apakah hasil-hasil tes digunakan?
d. Asas-asas dalam mengembangkan kurikulum
1. Asas filosofis
Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Ketika kita berbicara
tetang masalah pendidikan maka kita sedang berhadapan dengan msalah hidup dan
kehidupan manusia, sebagai mana yang dikemukakan oleh Lodge , yaitu: bahwa life is
education, and cducation is life, akan berarti bahwa seluruh proses hidup dan kehidupan
manisia itu adalah proses pendidikan. Bagaimanapun pengertian dari pendidikan, namun
masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan hidaup
dan kehidupan manusia. Sama halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan
pada berbagai aliran filsafat, seperti : perenialisme, essensialisme, eksistesialisme,
progresivisme, dan rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa
berpijak pada aliran – aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan
implementasi kurikulum yang dikembangkan.
2. Asas psikologi
Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang psikologi
yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu: 1) psikologi perkembangan dan 2)
psikologi belajar .
Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu
berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang
hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-
tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan
individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari
pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang
perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat
belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam
belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus
mendasari pengembangan kurikulum.
3. Asas sosiologi
Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses sosialisasi individu dan
rekontruksi masyrakat, Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata
digunakan dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi
guru dalam pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau bahkan tingkat pengajaran, menurut
Doll , sekolah mempersisapkan anak untuk kehidupan di masyarakat kini dan yang akan
datang. Agar sekolah dapat memberikan persiapan sebaik-baiknya, maka apa ang
dipersiapkan harus sesuai dengan apa yang ada atau diharapkan oleh masyarakat.
4. Asas pengetahuan dan teknologi
Dasar ini berkenaan dengan materi yang akan disampaikan dalam kurikulum. Apakah
pendidikan akan memberikan pegetahuan lama atau pengetahuan baru. Kurikulum yang
diberikan kepada peserta didik hendaknya mengikuti perkembangan teknologi sekarang ini.
5. Asas organisasi
Keadaaan masyarakat yang berubah-ubah dan mengalami peruubahan yang sangat pesat,
tentu akan member beban baru bagi para pengembang kurikulum, yang berperan sebagai
pembuat keputusan dan memilih apa saja yang harus diajarkan kepada siapa. Dalam hal
ini Nasution mennyaakan bahwa ada dua masalah pokok yang harus dipertimbangkan ,
yaitu:
1. pengetahuan apa yang harus diberikan kepada peserta didik dalam suatu bidang studi,
2. bagaimana mengorganisasi bahan itu agar peserta didik dapat mengusai dengan sebaik-
baiknya.
C. Komponen Tujuan dalam Kurikulum
a. Sebutkan dan jelaskan taksonomi tujuan pembelajaran beserta masing-masing ranahnya
dalam pengembangan kurikulum!
b. Buatlah 3 contoh tujuan pembelajaran program PLS dalam bentuk kompetensi dasar
yang masing-masing memuat aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan rumusan
indikator penjabaran ABCD (A= Audiens, B= Behaviour, C= Condition, D= Degree)!
JAWABAN
a. Taksonomi tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah tindakan yang diinginkan terjadi hasil dari pembelajaran
setelah dikuasai peserta didik setelah melaksankan kegiatan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kemampuan yang spesifik, praktis dan
terukur yang diharapkan siswa terjadi, dimiliki atau dikuasai setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran tertentu.
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah domain yang berkaitan dengan aspek intelektual atau
pemikiran/penalaran. Ini mencakup pengetahuan, pemahaman, dan sejauh mana
siswa dan siswa tingkat yang lebih tinggi dapat mendefinisikan kembali dan
mengevaluasi/mempertimbangkan pemahaman mereka dalam domain kognitif.
2. Ranah Afektif
Ranah emosional adalah domain yang berkaitan dengan aspek emosional, seperti
perasaan, minat, sikap, dan ketaatan pada moral. Ini termasuk penerimaan,
penerimaan, nilai-nilai, organisasi dan karakteristik (L. W. Andersen, 1981). Ranah
afektif berisi pengenalan, pemberian respon, penghargaan terhadap nilai,
pengorganisasian dan pengalaman
3. Ranah Psikomotorik
Bidang psikomotorik adalah bidang yang berkaitan dengan keterampilan yang
berkaitan dengan fungsi sistem saraf dan otot serta fungsi mental. Bidang ini meliputi
persiapan, peniruan, kebiasaan, adaptasi dan kreasi (M. Haryati, 2009).
b. Rumus indikator ABCD
1. Setelah membaca modul, peserta les bahasa inggris dapat mengingat 10 kata
sifat (adjective)
2. Setelah melihat tayangan di internet tentang bencana, siswa merasa iba dan
berniat menolong dengan penggalangan dan atau sumbangan
3. Setelah melihat tayangan tutorial membuat bolu, peserta dapat membuat kue
bolu dengan mengikuti langkah-langkah secara berurutan.