Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat: Jl. Ronggowaluyo Telukjambe Timur – Karawang 41361
Website: www.fkip.ac.id email: fkip@unsika.ac.id

Mata Kuliah : Kurikulum dan Pembelajaran


Semester : III A/B/C
Program Studi : Pendidikan Masyarakat
Dosen : Ika Rizqi Meilya, M.Pd.
Waktu : 3 SKS (150 Menit)
Nama : Zura Dwi Almifta (024)
Hari, Tanggal : Rabu, 14 Desember 2022

A. Konsep Dasar Kurikulum


a. Jelaskan pengertian kurikulum menurut pendapat Anda sendiri!
b. Jelaskan hubungan kurikulum dengan pembelajaran!
c. Sebutkan fungsi-fungsi kurikulum!
d. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen kurikulum!
JAWABAN
a. Kurikulum adalah acuan yang digunakan dalam proses pembelajaran, kurikulum harus
berisi materi yang sesuai dengan mata pelajaran atau subjek yang akan diajarkan dengan
urutan dari yang paling mudah menuju kepada yang kompleks dengan tujuan agar
proses pembelajaran tidak keluar jalur.
b. Kurikulum adalah segala hal yang diajarkan berisi tujuan, isi materi, metode/alat, dan
evaluasi atau penilaian, sementara pembelajaran adalah bagaimana cara menyampaikan
materi dengan metode belajar yang dipilih, kemudian tidakan belajar mengajar dan
interaksi antar pendidik dan peserta didik
c. Fungsi-fungsi kurikulum antara lain:
1. Fungsi kurikulum bagi lembaga
2. Fungsi kurikulum bagi pendidik
3. Fungsi kurikulum bagi pengelola
4. Fungsi kurikulum bagi penilik
d. Kompenen-komponen kurikulum adalah sebagai berikut:
1. Komponen Tujuan, Berisi tentang apa yang harus siswa lakukan dimana di
dalamnya mengaandung unsur dari taksonomi Bloom (afektif, kognitif dan
psikomotorik), tujuan juga sebagai dasar arah dan patokan untuk menentukan tahap
komponen selanjutnya. Komponen tujuan juga biasanya terdiri dari (1) Tujuan
jangka panjang, (2) Tujuan jangka menengah (3) Tujuan jangka pendek.
2. Komponen Isi Materi, Berisi (1) Kebermaknaan, diukur dari esensi atau posisinya
kaitan dengan isi materi dan disiplin ilmu yang lainnya. (2) Manfaat atau Kegunaan,
seberapa jauh dukungan yang disumbangkan oleh isi atau materi kurikulum bagi
operasionalisasi kegiatan masyarakat. (3) Pengembangan Manusia, kriteria
pengembangan manusia mengarah kepada nilai demokrasi, nilai sosial atau
pengembangannya.
3. Komponen Strategi Pembelajaran, Strategi pembelajaran berjalan dimana saat guru
tidak melakukan intervensi, peran guru hanya sebagai motivator, fasilitator dan
guider.
4. Komponen Evaluasi, Dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara
keseluruhan yang ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator yang dievaluasi tidak
hanya sebatas efektivitas tetapi juga relevansi, efisiensi, kelayakan program.

B. Pengembangan Kurikulum
a. Jelaskan alasan mengapa satuan pendidikan luar sekolah perlu melakukan
pengembangan kurikulum?
b. Jelaskan apa saja yang menjadi dasar dalam mengembangkan sebuah kurikulum!
c. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip dalam mengembangkan kurikulum!
d. Sebutkan dan jelaskan asas-asas dalam mengembangkan kurikulum!
JAWABAN
a. Perlunya pengembangan kurikulum karena ilmu pengetahuan yang bersifat dinamis,
sehingga selalu diperlukan pembaharuan, selain itu pengembangan kurikulum juga di
pengaruhi oleh kebutuhan manusia dengan adanya perubahan di berbagai aspek seperti
ekonomi, sosial, budaya. Menurut Soetopo dan Soemanto, ada sejumlah faktor yang
dipandang mendorong terjadinya perubahan kurikulum pada berbagai Negara dewasa
ini.
1. Pertama, bebasnya sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kaum
kolonialis. Dengan merdekanya Negara-negara tersebut, mereka menyadari bahwa
selama ini mereka telah dibina dalam suatu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai
lagi dengan cita-cita nasional merdeka.
2. Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekali. Di satu pihak,
perkembangan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah
menghasilkan diketemukannya teori-teori yang lama. Di lain pihak, perkembangan di
dalam ilmu pengetahuan psikologi, komunikasi, dan lain-lainnya menimbulkan
diketemukannya teori dan cara-cara baru di dalam proses belajar mengajar. Kedua
perkembangan di atas, dengan sendirinya mendorong timbulnya perubahan dalam isi
maupun strategi pelaksanaan kurikulum.
3. Ketiga, pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia. Dengan bertambahnya penduduk,
maka makin bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan. Hal ini
menyebabkan bahwa cara atau pendekatan yang telah digunakan selama ini dalam
pendidikan perlu ditinjau kembali dan kalau perlu diubah agar dapat memenuhi
kebutuhan akan pendidikan yang semakin besar. Ketiga faktor di atas itulah yang secara
umum banyak mempengaruhi timbulnya perubahan kurikulum yang kita alami dewasa
ini.
b. Landasan pengembangan kurikulum:
Adapun dasar-dasar dalam mengembangkan kurikulum yaitu:
1. kuriulum disusun untuk mewujudkan system pendidikan nasional.
2. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan melakukan pendekatan kemampuan
3. kurikulum harus sesuai dengan cirri khas satuan pendidikan pada masing-masing
jenjang pendidikan.
4. kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan ,
potensi, dan minat peserta didik dan tuntutan pihak-pihak yang memerlukan dan
berkepentingan.
5. kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan sesuai dengan tuntutan
lingkungan .
6. kurikulum pada semua jenjag pendidikan mencakup aspek spiritual keagamaan,
intelektualitas, watak konsep diri, keterampilan belajar, kewirausahaan, keterampilan
hidup yang berharkat dan bermartabat, pola hidup sehat, estetika dan rasa kebangsaan.
c. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip Umum
a) Prinsip relevansi
1. Relevansi keluar, maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam
kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan
masyarakat.
2. Relevansi kedalam, yaitu ada kesesuaian antara komponen-komponen kurikulum, yaitu
antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian.
b) Prinsip fleksibilitas
1. Sifat lentur, Kurikulum hendaknya memilih sifat lentur atau fleksibel.
2. Hal-hal solid tetapi dalam, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan
latar belakang peserta didik.
c) Prinsip kontinuitas
1. Prinsip kesinambungan
2. Proses belajar yang berkesinambungan, Perkembangan dan proses belajar peserta didik
berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus.
d) Prinsip praktis
1. Prinsip efisiensi, yakni mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana, dan
biayanya juga murah.
2. Pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya,
alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tapi juga praktis.
e) Prinsip efektifitas
1. Walaupun kurikulum harus murah dan sederhana, tetapi keberhasilannya harus tetap
diperhatikan.
2. Keberhasilan dalam hal kualita maupun kuantitas.
Prinsip Khusus
a) Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
1. Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan
komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan.
2. Tujuan Pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek (tujuan khusus).
3. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
4. ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam
dokumendokumen lembaga negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan
termasuk di dalamnya pendidikan;
5. Survei mengenai persepsi orangtua dan pandangan para ahli;
6. Pengalaman negara lain dalam masalah yang salam, dll.
b) Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
1. Memilih isi Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan Pendidikan yang telah ditentukan
para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal.
2. Perlu penjabaran tujuan Pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar
yang khusus dan sederhana;
3. Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan;
4. Unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
c) Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar dan mengajar
1. Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan hal-hal
diantaranya:
2. Apakah metode/teknik belajar-mengajar yang digunakan cocok untuk mengajarkan
bahan pelajaran?
3. Apakah metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat
melayani perbedaan individual peserta didik
4. Apakah metode/teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat?
5. Apakah metode/teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan
kognitif, afektif dan psikomotor?
d) Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
1. Proses belajar-mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alatalat
bantu pengajaran pengajaran yang tepat.
2. Alat/media pengajaran apa yang diperlukan?
3. Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran?
4. Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar?
e) Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
1. Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran:
2. Dalam penyusunan alat penilaian hendaknya diikuti langkah-langkah sebagai berikut:
3. Rumuskan tujuan-tujuan Pendidikan yang umum, dalam ranah-ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor.
4. Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya diperhatikan beberapa hal antara lain:
(1) Bagaimana kelas, usia, tingkat kemampuan kelompok yang akan dites?
(2) Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tes?
5. Dalam pengolahan suatu hasil penilaian hendaknya diperhatikan hal-hal antara lain:
(1) Norma apa yang digunakan di dalam pengolahan hasil tes?
(2) Skor standar apa yang digunakan?
(3) Untuk apakah hasil-hasil tes digunakan?
d. Asas-asas dalam mengembangkan kurikulum
1. Asas filosofis
Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Ketika kita berbicara
tetang masalah pendidikan maka kita sedang berhadapan dengan msalah hidup dan
kehidupan manusia, sebagai mana yang dikemukakan oleh Lodge , yaitu: bahwa life is
education, and cducation is life, akan berarti bahwa seluruh proses hidup dan kehidupan
manisia itu adalah proses pendidikan. Bagaimanapun pengertian dari pendidikan, namun
masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan hidaup
dan kehidupan manusia. Sama halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan
pada berbagai aliran filsafat, seperti : perenialisme, essensialisme, eksistesialisme,
progresivisme, dan rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa
berpijak pada aliran – aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan
implementasi kurikulum yang dikembangkan.
2. Asas psikologi
Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang psikologi
yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu: 1) psikologi perkembangan dan 2)
psikologi belajar .
Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu
berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang
hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-
tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan
individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari
pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang
perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat
belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam
belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus
mendasari pengembangan kurikulum.
3. Asas sosiologi
Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses sosialisasi individu dan
rekontruksi masyrakat, Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata
digunakan dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi
guru dalam pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau bahkan tingkat pengajaran, menurut
Doll , sekolah mempersisapkan anak untuk kehidupan di masyarakat kini dan yang akan
datang. Agar sekolah dapat memberikan persiapan sebaik-baiknya, maka apa ang
dipersiapkan harus sesuai dengan apa yang ada atau diharapkan oleh masyarakat.
4. Asas pengetahuan dan teknologi
Dasar ini berkenaan dengan materi yang akan disampaikan dalam kurikulum. Apakah
pendidikan akan memberikan pegetahuan lama atau pengetahuan baru. Kurikulum yang
diberikan kepada peserta didik hendaknya mengikuti perkembangan teknologi sekarang ini.
5. Asas organisasi
Keadaaan masyarakat yang berubah-ubah dan mengalami peruubahan yang sangat pesat,
tentu akan member beban baru bagi para pengembang kurikulum, yang berperan sebagai
pembuat keputusan dan memilih apa saja yang harus diajarkan kepada siapa. Dalam hal
ini Nasution mennyaakan bahwa ada dua masalah pokok yang harus dipertimbangkan ,
yaitu:
1. pengetahuan apa yang harus diberikan kepada peserta didik dalam suatu bidang studi,
2. bagaimana mengorganisasi bahan itu agar peserta didik dapat mengusai dengan sebaik-
baiknya.
C. Komponen Tujuan dalam Kurikulum
a. Sebutkan dan jelaskan taksonomi tujuan pembelajaran beserta masing-masing ranahnya
dalam pengembangan kurikulum!
b. Buatlah 3 contoh tujuan pembelajaran program PLS dalam bentuk kompetensi dasar
yang masing-masing memuat aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan rumusan
indikator penjabaran ABCD (A= Audiens, B= Behaviour, C= Condition, D= Degree)!
JAWABAN
a. Taksonomi tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah tindakan yang diinginkan terjadi hasil dari pembelajaran
setelah dikuasai peserta didik setelah melaksankan kegiatan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kemampuan yang spesifik, praktis dan
terukur yang diharapkan siswa terjadi, dimiliki atau dikuasai setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran tertentu.
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah domain yang berkaitan dengan aspek intelektual atau
pemikiran/penalaran. Ini mencakup pengetahuan, pemahaman, dan sejauh mana
siswa dan siswa tingkat yang lebih tinggi dapat mendefinisikan kembali dan
mengevaluasi/mempertimbangkan pemahaman mereka dalam domain kognitif.
2. Ranah Afektif
Ranah emosional adalah domain yang berkaitan dengan aspek emosional, seperti
perasaan, minat, sikap, dan ketaatan pada moral. Ini termasuk penerimaan,
penerimaan, nilai-nilai, organisasi dan karakteristik (L. W. Andersen, 1981). Ranah
afektif berisi pengenalan, pemberian respon, penghargaan terhadap nilai,
pengorganisasian dan pengalaman
3. Ranah Psikomotorik
Bidang psikomotorik adalah bidang yang berkaitan dengan keterampilan yang
berkaitan dengan fungsi sistem saraf dan otot serta fungsi mental. Bidang ini meliputi
persiapan, peniruan, kebiasaan, adaptasi dan kreasi (M. Haryati, 2009).
b. Rumus indikator ABCD
1. Setelah membaca modul, peserta les bahasa inggris dapat mengingat 10 kata
sifat (adjective)
2. Setelah melihat tayangan di internet tentang bencana, siswa merasa iba dan
berniat menolong dengan penggalangan dan atau sumbangan
3. Setelah melihat tayangan tutorial membuat bolu, peserta dapat membuat kue
bolu dengan mengikuti langkah-langkah secara berurutan.

D. Komponen Isi/ Materi dalam Kurikulum


a. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi jenis-jenis materi pembelajaran dalam kurikulum!
b. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip pengembangan materi dalam kurikulum!
c. Jelaskan langkah-langkah dalam penentuan materi pembelajaran dalam kurikulum!
JAWABAN
a. Jenis materi pembelajaran dalam kurikulum
1. Logika, yaitu pengetahuan tentang benar salah berdasarkan prosedur
keilmuan.
2. Etika, yaitu pengetahuan tentang baik buruk, nilai dan moral.
3. Estetika, pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seninya.
b. Prinsip pengembangan materi dalam kurikulum
1. Mengandung bahan kajian yang dapat dipelajari siswa dalam pembelajaran.
2. Berorientasi pada tujuan, sesuai dengan hirarki tujuan pendidikan.
3. Relevansi atau kesesuaian, materi pembelajaran hendaknya relevan dengan
pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar.
4. Konsistensi atau keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai
peserta didik ada empat, maka materi yang harus diajarkan juga harus
meliputiempat macam.
5. Adequacy atau kecukupan, materi yang diajarkan hendaknya memadai dalam
membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yangdiajarkan
c. Penentuan materi pembelajaran dalam kurikulum
Menurut S. Nasution, pemilahan bahan kurikulum tersebut dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
1. Berdasarkan kronologis, sesuai dengan kejadian dan peristiwa.
2. Bersifat logis diterima secara logika.
3. Berangkat dari materi yang mudah sampai materi lebih kompleks.
4. Dari yang spesifik menuju yang lebih umum
5. Digunakan pendekatan psikologi Gestalt, dari hal-hal yang komprehensif
menuju bagian-bagian.

E. Komponen Strategi/ Metode dalam Kurikulum


a. Jelaskan pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran dalam kurikulum!
b. Jelaskan prinsip pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran dalam kurikulum!
c. Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh strategi pembelajaran yang sering digunakan
oleh pendidik dalam pembelajaran saat ini!
JAWABAN
a. Petimbangan yang harus dilihat dalam memilih strategi pembelajaran adalah:
1. Kondisi siswa, dimana tujuan pembelajaran adalah untuk menyampaikan materi
dari guru kepada peserta didiknya sehingga strategi perlu di perhatikan sebagai
rencana berjalannya proses pembelajaran
2. Guru, sebagai penyalur guru tentunya mempunyai peran besar dalam
menentukan strategi pembelajaran, agar tujuan belajar dapat tercapai
b. Pertimbangan dalam prinsip pemilihan strategi
1. Menempatkan siswa sebagai subjek belajar, proses belajar yang efektif adalah
dimana terdapat interaksi dua belah pihak antara siswa dan gurunya, sehingga
mengapa siswa dijadikan subjek belajar
2. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, karena pembuatan rencana strategi
pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajarn, maka dari itu tujuan harus
diperhatikan.
3. Macam dan jumlah siswa yang terlibat di dalam proses pembelajaran, karakter
dan jumlah siswa akan mempengaruhi guru yang sedang menyusun strategi
pembelajaran dengan tujuan strategi belajar dapat diterima oleh banyak siswa.
4. Lama waktu yang tersedia, waktu juga harus diperhatikan karena menentukan
kesesuaian banyaknya materi yang akan disampaikan dalam proses
pembelajaran
5. Strategi yang dapat membuat siswanya mempunyai keyakinan bahwa dirinya
mampu belajar.
c. Contoh strategi pembelajaran
1. Strategi pembelajaran ekspositori; strategi pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara verbal dari guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara
optimal.
2. Strategi pembelajaran inquiry: strategi mengajar yang mengkombinasikan rasa
ingin tahu siswa dan metode ilmiah untuk meningkatkan keterampilan berpikir
kritis melalui kegiatan belajar bidang saintis.
3. PBM (pembelajaran berbasis masalah); model pembelajaran dengan pendekatan
masalah, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri,
mengembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inquiry, memandirikan
siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri (Nurhayati Abbas, 2000: 12).
4. CTL (contextual teaching and learning) adalah; strategi pembelajaran yang pada
keterlibatan siswa secara aktif dengan menemukan dan menghubungkan materi
dengan kehidupan nyata.
5. Coverative learning adalah: Strategi pembelajaran melalui kerjasama kelompok
utk membahas materi pembelajaran.
6. Strategi belajar partisipatorik; siswa berpartisipasi dan ikut menentukan
berbagai aktivitas pembelajaran. Teknik seperti brainstorming, meta-plan,
diskusi kelompok fokus akan mendorong semua siswa mengemukakan ide dan
pendapat masing-masing secara konsisten. Memberi peluang dilakukannya
refleksi, revisi, dan perubahan rencana tindakan.
7. Strategi pembelajaran berbasis proyek; pemberian tugas yang kompleks,
lengkap, namun realistik dan diberikan bantuan secukupnya agar dapat
menyelesaikan tugas. Siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah
autentik. Siswa bekerja secara mandiri dalam mengkonstruksi pembelajarannya.
8. Strategi pembelajaran Scaffolding; teknik pemberian dukungan belajar secara
bertahap: terstruktur, berjenjang, ke arah kemandirian belajar.

F. Komponen Evaluasi Pembelajaran dalam Kurikulum


a. Jelaskan perbedaan pengukuran, asesmen, dan evaluasi dalam pembelajaran!
b. Sebutkan dan jelaskan macam-macam / jenis strategi penilaian hasil belajar!
c. Sebutkan dan jelaskan 2 (dua) macam acuan penilaian berbasis kelas dalam proses
evaluasi pembelajaran!
JAWABAN
a. Widoyoko (2014 : 2) menyebutkan pengukuran merupakan kuantifikasi atau
penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan
tertentu. Asmawi Zainul dan Noehi Nasution (Hamzah, 2014 : 19) juga memberikan
definisi yang serupa mengenai pengukuran, yaitu pemberian angka kepada suatu
atribut atau karakteristik tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas. Dengan
demikian, secara sederhana pengukuran dapat dikatakan sebagai kegiatan pemberian
atau penetapan angka pada objek yang diukur yang disesuaikan dengan criteria
kriteria tertentu sesuai dengan objek tersebut. Sementara asesmen adalah istilah
penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan dari istilah
evaluation. Sudijono (2014: 4-5) menyebutkan bahwa penilaian berarti menilai
sesuatu. Adapun menilai mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu
dengan mendasarkan diri atau berpegangan pada ukuran baik atau buruk, sehat atau
sakit, pandai atau bodoh, dan sebagainya. Jadi, penilaian itu bersifat kualitatif.
Widoyoko (2014:3) juga memberikan definisi mengenai penilaian, yaitu kegiatan
menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun aturan- aturan
tertentu. Adapun evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian dan
pengukuran. Stufflebeam & Shinkfield (Widoyoko, 2014:3) menyebutkan bahwa
evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan
sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa dari tujuan yang dicapai,
desain, implementasi, dan dampak untuk membantu keputusan, membantu
pertanggungjawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Dalam
rangka kegiatan belajar mengajar, Norman E. Gronlund menyatakan evaluasi sebagai
suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan instruksional
oleh siswa (Suherman dan Sukjaya, 1990:1).
b. Sedangkan bila dilihat dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan
menjadi tes dan non tes, sebagai berikut :
1. Tes ada 3,yaitu :
a) Tes lisan yaitu tes yang menuntut jawaban secara lisan, meliputi:
1) Tes lisan secara individual
2) Tes lisan secara kelompok
b) Tes tulisan yaitu tes yang menuntut jawaban secara tulisan, meliputi :
1) Essai, terdiri dari:
(1) Berstruktur
(2) Bebas
(3) Terbatas
2) Objektif, terdiri dari:
(1) Benar – salah
(2) Menjodohkan
(3) Isian pendek
(4) Pilihan ganda
c) Tes tindakan yaitu tes yang menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan,
meliputi:
1) Tes Individual
2) Tes Kelompok
2. Bukan tes (non tes) seperti misalnya :
a) Observasi, meliputi:
1) langsung
2) tak langsung
3) partisipasi
b) Kuesioner/wawancara, meliputi:
1) wawancara berstruktur
2) wawancara tak berstruktur
c) Skala, meliputi:
1) penilaian
2) sikap
3) minat
d) Sosiometri
e) Studi kasus
f) Checklist
3. Tes hasil belajar ada juga yang sudah dibakukan (standardized tests) dan ada
yang dibuat guru (tes yang tidak baku)
c. Menurut Dick dan Corey (dalam Ngalim Purwanto, 1997), penilaian ini dibedakan
menjadi dua yaitu yang disebut Criterion Reflected Test (CRT) atau Penilaian Acuan
Patokan (PAP) dan Norma Referenced Test (NRT) atau Penilaian Acuan Norma
(PAN). Dari hasil penilian ini akan memperoleh suatu criteria atau standar tertentu
yang telah ditentukan dalam perencanaan penyusunan program.
1. Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian ini untuk mengukur tingkat kemampuan dan keterampilan tertentu peserta
didik. Sesuai pernyataan mengatakan bahwa tujuan PAP adalah untuk mengetahui
apakah peserta didik telah mencapai tingkat penguasaan atau ketuntasan belajar yang
telah ditentukan. Artinya peserta dinyatakan berhasil apabila dapat menguasai
pengetahuan dan keterampilan yang telah ditentukan standar nilainya oleh
pengajar/guru. Standar penguasaan ini dapat berupa penguasaan kelompok
maksudnya (misal) bila 70% peserta mencapai nilai ketentuan (passing grade), maka
disimpulkan bahwa penguasaan kelompok sudah baik sedangkan penguasaan
individual yaitu apabila setiap individu dinyatakan lulus karena penguasaannya 60%
benar.
2. Penilaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian ini didasarkan pada kurva normal, artinya penetapan nilai kelulusan diacu
pada nilai rata – rata dengan mempergunakan distribusi kurva normal ditetapkan
batas – batas nilai misalnya A, B, C, D, dan E (C= nilai rata – rata). Dalam PAN ada
dua kemungkinan yang terjadi. Kemungkinan pertama, karena memang semua
peserta diklat sudah pandai, maka bagi mereka yang memperoleh nilai dibawah rata
– rata pun sebetulnya juga pandai. Yang kedua justru sebaliknya. Apabila semua
peserta tidak pandai, walaupun mereka yang memperoleh nilai diatas rata – rata pun
mereka itu sebenarnya tidak pandai

Anda mungkin juga menyukai