Anda di halaman 1dari 4

Nama : Zulkifli Al Ansori

Kelas : PAI-D
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran PAI
UTS
1. A. Urgensi kurikulum menurut para ahli
a. J.Lloyd Trump dan Dalmes F. Miller (1973), mengatakan bahwa kurikulum
merupakan serangkaian metode yang memuat metode belajar mengajar, cara
mengevaluasi siswa dan seluruh program, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan
administrasi dan struktur yang berhubungan dengan waktu, ruangan, dan pemilihan
mata pelajaran.
b. Ralph Tyler
Menurut Ralph Tyler (1949) kurikulum mencakup tujuan pendidikan yang ingin
dicapai, pengalaman pendidikan yang disediakan untuk mencapai tujuan, cara
mengorganisasikan pengalaman pendidikan tersebut secara efektif, serta indikator
penentu bahwa tujuan tersebut telah tercapai.
c. Pengertian kurikulum menurut James B McDonald (1964) merujuk pada empat model
sistem dalam persekolahan, yaitu kurikulum, pengajaran (instruction), mengajar
(teaching), dan belajar (learning).
B. Faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum
a. Perguruan Tinggi
a. Dari segi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di
perguruan tinggi umum.
b. Dari segi pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan guru-
guru Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
b. Masyarakat, isi kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi masyarakat
penggunanya serta upaya memenuhi kebutuhan dan tuntutan mereka.
c. Sistem Nilai, Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat sistem nilai, baik nilai moral,
keagamaan, sosial, budaya maupun nilai politis. Sekolah sebagai lembaga masyarakat
juga bertangung jawab dalam pemeliharaan dan pewarisan nilai-nilai positif yang
tumbuh di masyarakat
2. A. Pengembangan kurikulum harus berdasarkan landasan dan prinsip yang berlaku,
karena landasan dan prinsip merupakan arah atau rujukan dari pengembangan kurikulum,
sehingga ketika berpedoman pada landasan dan prinsip yang berlaku, maka
pengembangan kurikulum akan rancu dan tidak relevan.
B. Fungsi kurikulum
a. Konservatif, yaitu kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan
nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kni
kepada generasi muda.
b. Kreatif, yaitu kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-
nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kni kepada
generasi muda.
c. Kritis, Yaitu, nilai-nilai dan budaya yang hidup masyarakat senantiasa mengalami
perubahan,sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu
disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang.
d. Evaluatif, kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada atau
menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan
untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan
diwariskan tersebut.
Hubungan, persamaan dan perbedaan dan contohnya
3. Dinamika proses pengembangan kurikulum
a. Hal yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum, yaitu peserta
didik, materi pelajaran, mata pelajaran, pendidik dan pendekatan serta cara mendidik
dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka kurikulum bisa dikembangkan.
b. Pengembangan kurikulum secara bottom up merupakan pengembangan kurikulum
yang muncul dari inisiatif guru sebagai tenaga pendidik dan ujung tombak di
lapangan, kemudian disebarluaskan pada tingkat yang lebih luas, guru dituntut pada
pendekatan model ini untuk menyempurnakan dan menjadikan sebuah dokumen
kurikulum yang bisa dimplementasikan. Sedangkan pengembangan kurikulum secara
top up merupakan pengembangan kurikulum dengan sistem komando dari atas ke
bawah, pengembangan kurikulum ini muncul atas inisiatif para pejabat pendidikan
dan bersifat sentralisasi dan perintah langsung dari atas ke bawah untuk
melaksanakan pengembangan kurikulum.
c. Pengembangan kurikulum Model Nicholis, yang dikemukakan oleh ahli bernama
Nicholas dan Audrey, mereka menitikberatkan pada pendekatan pengembangan
kurikulum yang rasional, khususnya kebutuhan untuk kurikulum yag munculnya dari
adanya perubahan situasi. Konteks dan situasi di mana keputusan kurikulum itu harus
dibuat harus diperrtimbangkan dengan secara mendetail dan serius. Dengan demikian,
analisis situasi menjadi langkah pertama (preliminary stage) yang membuat para
pengembang kurikulum memahami faktor-faktor yang akan mereka kembangkan.
Terdapat lima langkah atau tahap (stage) yang diperlukan dalam proses
pengembangan secara kontinu (continue curriculum process). Langkah-langkah terbut
menurut Nicholls adalah; Situsional analysis (analisis situasional), Selection of
objectives (seleksi tujuan) c. Selection ang organization of content (seleksi dan
organisasi isi), Selction and organization of methods (seleksi dan organisasi metode),
Evaluation (evaluasi). Dalam pengembangan kurikulum ini diharapkan pengembang
kurikulum lebih reposintif terhadap lingkungan dan secara khusus dengan kebutuhan
anak didik.

4. A. Model dan pendekatan pengembangan kurikulum yang tepat


a. Kurikulum Subjek Akademis, Kurikulum subjek akademis ini adalah model
kurikulum tertua, sejak awal berdirinya sekolah pertama kali, kurikulum yang
digunakan mempunyai kemiripan dengan model kurikulum subjek akademis ini.
Kurikulum subjek akademis ini memiliki sumber dari pendidikan klasik
(esensialisme dan perenialisme) yang berorientasi pada masa lalu.
b. Kurikulum humanistik, konsep kurikulum humanistik memandang kurikulum
dijadikan sebagai alat untuk pengembangkan diri setiap individu siswa.
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang bisa memberikan kesempatan
kepada setiap siswa untuk bisa mewujudkan dirinya sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
c. Kurikulum Teknologi, adalah suatu rencana penggunaan beragam alat dan media
pembelajaran (tahapan basis intruksi). Sedangkan yang dimaksud sebagai teori
adalah teknologi digunakan dalam proses pengembangan dan evaluasi mengenahi
materi kurikulum dan instruksional. Teknologi pendidikan dalam arti teknologi
alat, lebih menekankan kepada penggunaan alat-alat teknologis yang digunakan
untuk menunjang efisiensi dan efektifitas pendidikan. Kurikulum yang berisi
rencana rencana penggunaan berbagai alat dan media dalam proses
pembelajarannya.
d. Kurikulum rekonstruksi sosial sangat memperhatikan hubungan kurikulum
dengan keadaan sosial masyarakat dan dunia politik perkembangan ekonomi.
Contoh dari kurikulum rekonstruksi sosial adalah masalah hak asasi kaum
minoritas, keyakinan dalam intelektual masyarakat dan kemampuan dalam
menentukan nasib sendiri sesuai arahan yang mereka inginkan.
B. Komponen-komponen dalam pembelajaran, anatara lain

a. Tujuan pembelajaran, merupakan suatu target yang ingin dicapai dari kegiatan
pembelajaran.
b. Materi pembelajaran,merupakan isi dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran
atau bidang studi beserta rincianya.
c. Strategi atau metode pembelajaran, merupakan cara untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
d. Media pembelajaran, merupakan alat atau perantara yang digunakan pada saat
proses pembelajaran.
e. Evaluasi, merupakan pengukuran terhadap pembelajaran yang telah
berlanglangsung yakni pada capaian target pembelajaran.
Komponen pembelajaran merupakan seperangkat sistem yang satu sama lain
saling bersinergi dan tidalk dapat dipisahkan, sehingga salah satunya harus tetap eksis
dalam proses pembelajaran.
5. Perbedaan dan persamaan karakteristik anatara kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka

1. Tujuan,Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk memperkuat karakter dan moral
siswa, sementara tujuan dari K13 adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
kemampuan siswa dalam berbagai bidang.
2. Pendekatan, Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan karakter dan keterampilan,
sedangkan K13 menggunakan pendekatan kompetensi.
3. Kelas: Kurikulum Merdeka ditujukan untuk kelas 1-6 SD, sedangkan K13 bisa digunakan
dari SD sampai SMA.
4. Mata pelajaran, Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran karakter dan moral,
sedangkan K13 memiliki mata pelajaran yang lebih lengkap dan terstruktur.
5. Penilaian, Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian non-akademik, sedangkan K13
menggunakan penilaian akademik yang lebih terstruktur.
6. Fokus, Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa,
sedangkan K13 fokus pada kemampuan akademik siswa secara umum.
7. Pelaksanaan, Kurikulum Merdeka lebih fleksibel dan memberikan kebebasan kepada
guru untuk mengembangkan pembelajaran, sedangkan K13 lebih terstruktur dan memiliki
pedoman yang jelas.
8. Persamaan kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka yaitu memiliki kerangka dasar
sistem pendidikan nasional dan standar nasional pendidikan

Anda mungkin juga menyukai